You are on page 1of 11

BAB 1

Gerak Melingkar Gerak Melingkar Beraturan suatu gerak dimana besar kecepatan dan percepatannya konstan tetapi arahnya berubah-ubah setiap saat. Dimana arah kecepatan disuatu titik sama dengan arah garis singgung lingkaran dititik itu dan arah percepatannya selalu mengarah ke pusat lingkaran. Contoh gerak melingkar beraturan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu gerak rotasi bumi, roda berputar melingkar, dan mobil bergerak dalam busur melingkar Jika sebuah partikel bergerak dalam lingkaran dengan radius R dan titik pusatnya O maka kecepatannya v akan menyinggung lingkaran dengan arah tegak lurus jari-jari R . Kalau diukur jarak sekeliling lingkaran dari titik pusat lingkaran maka panjang busur s ! R.U , sehingga:

v!

ds dU !R dt dt

ac U
R B

VA

VB
Perubahan sudut yang dilakukan R setiap detik dinamakan kecepatan sudut atau frekuensi sudut adalah : [ !

dU dt

Hubungan kecepatan v (kecepatan tangensial atau kecepatan singgung) dengan kecepatan sudut adalah: v ! [ R Waktu yang diperlukan untuk benda melakukan satu kali putaran penuh disebut periode (P), dan banyaknya putaran yang dilakukan tiap detik disebut frekuensi (f), maka:

f !

1 P

Jika percepatan sudut [ konstan, maka didapat:

U0

dU ! [ dt
t0

atau U ! U 0  [ (t  t0 ) ; jika U 0 ! 0 dan t0 ! 0 , maka U ! [ t atau [ !

U t

Untuk satu kali putaran t ! P dan U ! 2T , sehingga diperoleh [ !

2T ! 2T f . P

Apabila kecepatan sudut partikel berubah terhadap waktu, maka didapat percepatan sudut: E !

d [ d 2U ! 2 ; jika percepatan sudut tetap, maka: dt dt


[ t

[0

d[ ! E dt atau [ ! [0  E (t  t0 )dt
t0

Jadi :

1 U ! U 0  [0 (t  t0 )  E (t  t0 ) 2 2
Sedangkan percepatan sentripetal adalah :

ac !

v2 ! [2R R

a ac

aT

Jika pada gerak melingkar beraturan tidak ada percepatan sudut, tidak ada percepatan tangensial, tapi ada percepatan sentripetal yang akan merubah arah gerak kecepatan, di mana [ tetap maka didapat:

a!
Percepatan total benda:

dv dR ![ ! [ v ! [2R dt dt

a ! aT 2  ac 2
Gaya sentripetal adalah gaya yang harus bekerja pada benda bergerak melingkar yang besarnya:

v2 Fc ! m r

SOAL LATIHAN 1. Sebuah bola yang terikat bergerak dalam lingkaran horizontal yang berjari jari 2 meter. Bola membuat satu putaran dalam 3 sekon. Hitunglah percepatannya! Jawab:

v!

2T r 2T (2m) ! ! 4,19 m s 3s T

Jadi, besar percepatan bola adalah

a!

v 2 (4,19m / s )2 ! ! 8, 78m / s 2 r 2m

2. Sebuah mobil mengelilingi sebuah kurva berjari jari 30 m. Jika percepatan sentripetal maksimum yang dapat diberikan oleh gesekan adalah 5 m/s2, berapakah kelajuan maksimal mobil ini dalam kilometer per jam ? Jawab:

v2 !a r vmaks ! ramaks ! (30m)(5m / s 2 ) ! 12, 2m / s 2


Untuk mengubah kelajuan ini menjadi kilometer per jam kita gunakan 1 jam=3600s; dan 1 km=1000m 12, 2

m 3600 s 1km v v ! 44 km j s 1j 1000 m

3. Sebuah satelit dekat permukaan bumi bergerak dengan kelajuan konstan dalam orbit melingkar mengelilingi pusat bumi. Jika percepatannya 9,81 m/s2, berapakah kelajuannya dan berapawaktu yang dibutuhkan untuk membuat satu putaran lengkap ? Jawab:

v 2 ! rg ! (6370km)(9,81 m v ! 7, 91 km

s2

4. Sebuah benda 2 kg diikat dengan seutas tali yang panjangnya 1,5 m lalu diputar menurut lintasa lingkaran vertikal dengan kecepatan sudut yang tetap. Jika

g ! 10 m

s2

dan pada saat benda berapa di titik terendah tali mengalami tegangan

sebesar 47 newton, maka kecepatan sudutnya (dalam rad/s) adalah Jawab: Gaya sentripetal Fs ! m[ 2 R Di titik terbawah Fs ! T  mg

T  mg ! m[ 2 R 47  20 ! 2 v [ 2 v 1,5 27 ! 3 v [ 2 v1, 5
5. Untuk membiasakan diri pada gaya sebesar 9,6 W (W=berat badan), seorang astronot berlatih dalam suatu pesawat sentrifugal yang jari-jarinya 6 meter. Percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2. Untuk maksud tersebut pesawat sentrifugal harus diputar horizontal dengan . . . . Jawab:

Fs ! m[ 2 R 9, 6mg ! m[ 2 (6) 9, 6 v 10 ! 6[ 2 [! 96 ! 4rad / s 6

4rad ! 240rad / menit 1 menit 60

BAB III
MOMENTUM DAN IMPULS

1.

Pengertian Momentum

a. Momentum suatu benda adalah ukuran kesukaran untuk menggerakkan benda ketika berhenti atau untuk menghentikan benda ketika bergerak. b. Momentum didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan kecepatan benda

p ! mvv
Dengan :P m v = momentum benda (kg m/s) = massa benda (kg) = kecepatan

c. Karena momentum merupakan hasil kali besaran skalar (massa) dengan besaran vektor (kecepatan), maka momentum termasuk besaran vektor. d. Karena momentum adalah besaran vektor, maka penjumlahan (resultan) momentum mengikuti aturan penjumlahan vektor. Besar resultan :

p!

px 2  py 2  2 px py cos U

Arah resultan :

tan U !

py px

2. Hubungan Impuls dan Momentum a. Hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya pada benda tersebut dinamakan impuls.

b.

Besarnya impuls pada benda sama dengan besarnya perubahan momentum pada benda tersebut.

F (t !
Dengan F = gaya yang bekerja (N)

m m  v2 v1

t = selang waktu singkat (s) v1 = kecepatan awal benda (m/s) v2 = kecepatan akhir benda (m/s) dapat juga ditulis :

I ! F (t

;dengan I = impuls benda (N.s)

c.

Teorema impuls dan momentum Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda.

I ! (t ! p2  p1 ! m v2  m v1

d.

Hukum II Newton dalam bentuk momentum

F!

(p (t

3. Hukum Kekekalan Momentum

Pada peristiwa tumbukan, jumlah momentum benda-benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap, asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis dituliskan :
P1 + p2 = p1 + p2 atau

m1

. v1 + m2 . v 2 = m1 . v1 + m2 . v 2

Dengan : P1, P2 P1, P2 m1, m2 v1, v2 v2 , v2 4. Jenis jenis Tumbukan

= momentum benda 1 dan 2 sebelum tumbukan = momentum benda 1 dan 2 sesudah tumbukan = massa benda 1 dan 2 = kecepatan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan = kecepatan benda 1 dan 2 sesudah tumbukan.

Untuk sistem dua benda yang bertumbukan, momentum sistem adalah tetap, asalkan pada sistem tidak bekerja gaya luar. a. Tumbukan lenting sempurna adalah jenis tumbukan dimana energi kinetik sistem tetap. Kecepatan relatif sesudah tumbukan sama dengan minus kecepatan relatif sebelum tumbukan. Persamaan yang berlaku : V2 b. Tumbukan v =v

v1 = - (v2 v1)

lenting sebagian adalah jenis tumbukan yang disertai terjadinya

pengurangan energi kinetik sistem c. Tumbukan tak lenting sama sekali adalah jenis tumbukan yang setelah tumbukan kedua benda bergabung dan bergerak bersama-sama. Karena pada tumbukan tak lenting sama sekali kedua benda bersatu sesudah tumbukan maka berlaku hubungan kecepatan sesudah tumbukan, Sebagai : v2 ' ! v1 ' ! v ' sehingga persamaan momentum menjadi :

m1v1  m2 v2 ! (m1  m2 )v '


Misalkan benda yang datang bermassa m1 dengan kecepatan v1 dan benda kedua yang diam bermassa m2 dengan kecepatan v2, energi kinetik awal sistem :

Ek !
Energi kinetik akhir sistem :

p2 2m1

Ek ' !

p2 2(m1  m2 )

5. Koefisien Restitusi Koefisien restitusi (diberi lambang e) adalah negatif perbandingan antara kecepatan relatif sesudah tumbukan dengan kecepatan relatif sebelum tumbukan.

e!

(v ' (v2 ' v1 ) ! v1  v2 (v


e 1 ). Untuk tumbukan

Nilai koefisien restitusi adalah antara nol dan satu (0

lenting sempurna e = 1, sedangkan untuk tumbukan tak lenting sama sekali e = 0. jika sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian b1 terhadap lantai dan setelah menumbuk lantai, bola terpantul setinggi b2, maka berlaku :

e!

b2 b1

6. Prinsip Kerja Roket dan Mesin Jet Roket dan mesin jet bekerja berdasarkan hukum III Newton dan hukum kekekalan momentum. Bedanya roket membawa pembakar oksigen dalam tangkinya, sedangkan mesin jet mengambil oksigen dari udara disekitarnya. Gaya dorong yang bekerja pada roket atau mesin jet dapat dihitung dengan persamaan :

e!

(p ( ( m v ) ; Dengan p = perubahan momentum gas yang disemburkan. ! (t (t

Soal Latihan
1. Ditetapkan arah ke kanak sebagai acuan arah positif, hitunglah momentum: a. b. peluru bermassa 20 gram yang sedang bergerak ke kiri dengan kelajuan 50 m /s sepeda bermassa 100 kg (beserta pengendara) yang bergerak ke kanan dengan kelajuan 4 m/s. Jawab : a. m = 20 gram = 0.02 kg v = - 50 m/s b. m = 100 kg v = 4 m/s

p p

=mxv = 0,02 kg x (-50 m/s) = -1 kg m/s

p =mxv = 100 kg x 4 m/s = 400 kg m/s

2. Dua mobil A dan B masing-masing bermassa 1.600 kg dan 800 kg. Hitunglah vektor momentum resultan A dan B (besar dan arahnya), jika mobil A bergerak ke utara dengan kelajuan 20 m/s dan mobil B bergerak dengan kelajuan 30 m/s ke timur ! Jawab : mA = 1.600 kg vA = 20 m/s PA = mA x vA = 1.600 kg . 20 m/s = 32.000 kg . m/s momentum resultan: PR ! mB = 800 kg vB = 30 m/s PB = mB x vB = 800 kg . 30 m/s = 24.000 kg. m/s

PA2  PB 2

PR ! (32000) 2  (24000) 2 ! 40000 kg m/s tan U ! PB 24000 3 ! ! PA 32000 4 3 ! 37r 4

Arah momentum resultan :

U ! arctan

3. Sebuah meriam yang massanya 950 kg menembakkan peluru yang massanya 50 kg. Jika saat diledakkan meriam terdorong ke belakang dengan kecepatan 20 m/s. tentukan kecepatan keluarnya peluru dari moncong meriam ! Jawab : Mm = 950 kg ; mp = 50 kg v = 0 m/s ; vm = -20 m/s Ditanya : vp Jawab : ?

Mm .v + mp . v = Mm .vm + mp . vp 950 . 0 + 50 . 0 = 950 . (-20) + 50 . vp 0+0 19.000 vp = - 19.000 + 50 vp

= 50 vp = 19.000 = 380 m/s 50

4. Sebuah rudal yang massanya 5 ton, dalam waktu 10 s kecepatannya berubah dari 0 m.s menjadi 30 m/s. tentukan gaya dorong gas yang disemburkan ! Jawab : Diketahui : M = 5 ton = 5.000 kg ; t = 10 s ; v1 = 0 m/s v2 = 30 m/s Ditanya : F Dijawab : F= p= t (m.v) = m (v2 v1) t t ?

F = 5000 (30-0) = 150.000 = 15.000 N 10 10

5. Peluru dengan massa 10 gram dan kecepatan 1000 m/s mengenai dan menembus sebuah balok dengan massa 100 kg yang diam di atas bidang datar tanpa gesekan. Jika kecepatan peluru setelah menembus balok 100 m/s, kecepatan balok karena tertembus peluru adalah . ... Jawab: Hukum kekekalan momentum:

m p v p  mB vB ! m p v p ' mB vB ' 0, 001v1000  0 ! 0, 001 v100  100vB ' 10 ! 1  100vB ' vB ' ! 0, 09 m s

You might also like