Professional Documents
Culture Documents
Bea Keluar
LEGITIMASI HUKUM
TERHADAP BARANG EKSPOR
PROFIL WAWANCARA
MENUNGGU IMPLEMENTASI
WIRAWAN SAHLI
“JANGAN TAKUT UNTUK DITEMPATKAN
DI LUAR PULAU JAWA”
IBRAHIM A. KARIM
“SEHARUSNYA HANYA SATU PUNGUTAN SAJA YANG DIKENAKAN
TERHADAP BARANG EKSPOR YAITU BEA KELUAR”
DARI REDAKSI
NAIK GAJI ?
MISI:
Membimbing dan meningkatkan kecerdasan serta
kesadaran karyawan Direktorat Jenderal Bea dan
Jende
Cukai terhadap tugas negara
Mendekatkan Hubungan antara atasan dan
bawahan serta antara karyawan Direktorat Jenderal
Jende
D
Bea dan Cukai dengan masyarakat
alam suatu perbincangan dengan seorang rekan, tiba-tiba muncul
pertanyaan yang sempat membuat saya terdiam sejenak.
Pertanyaannya begini, “Kok Bea Cukai minta naik gaji sih?”. IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72
TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483
Pertanyaan rekan saya tersebut ternyata merujuk kepada pemberitaan
sebuah harian nasional di bulan September lalu yang judul beritanya PELINDUNG
tertulis: Bea Cukai minta naik gaji empat kali. Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Anwar Suprijadi, MSc
Pertanyaan rekan saya yang jelas-jelas awam dengan bea cukai itu PENASEHAT
masih lagi ditambah dengan kalimat seperti ini, “Apa belum cukup yang Direktur Penerimaan & Peraturan
Kepabeanan dan Cukai:
(diterima) sekarang? Munculnya pertanyaan tersebut lebih dikarenakan Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
rekan saya tersebut melihat bagaimana seorang temannya (masih muda) Direktur Teknis Kepabeanan
yang menjadi pegawai bea cukai di Jakarta dengan pangkat yang ia Drs. Teguh Indrayana, MA
Direktur Fasilitas Kepabeanan
asumsikan belum tinggi (masih kotak-kotak ujarnya), namun sudah Drs. Ibrahim A. Karim
mempunyai taraf kesejahteraan yang lumayan. Direktur Cukai
Drs. Frans Rupang
Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi pada pertengahan September lalu Direktur Pencegahan & Penyidikan
di hadapan Komisi XI DPR mengajukan kenaikan gaji dan tunjangan Drs. Erlangga Mantik, MA
Direktur Verifikasi & Audit
untuk pegawai di beberapa KPBC, termasuk kenaikan uang lauk pauk Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
bagi petugas di unit Sarana Operasi. Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. Kamil Sjoeib, M.A.
Tahun 2000 ketika mengikuti kegiatan Patkor Kastima yang Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
diselenggarakan di Tarakan dan Nunukan, sewaktu berbincang-bincang Dr. Heri Kristiono, SH, MA
Kepala Pusat Pendidikan dan
dengan kru kapal patroli saya ingat salah seorang ABK pernah berkata, Pelatihan Bea dan Cukai
“Mas tolong dong WBC bikin tulisan mengenai uang lauk pauk untuk ABK Drs. Endang Tata
kayak kita-kita, siapa tahu bisa diperjuangkan supaya bisa nambah”. Kalau
saya tidak salah para awak kapal pada saat itu mengaku mendapat jatah KETUA DEWAN PENGARAH
Sekretaris Direktorat Jenderal
uang makan sebesar 3000 rupiah. Sementara dalam pemberitaan di media, Bea dan Cukai:
disebutkan uang makan awak kapal saat ini sebesar 4500 sehari. Pjs. M. Wahyu Purnomo, MSc
Jatah sebesar 4500 atau katakanlah 10.000 rupiah sekalipun untuk WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
PENANGGUNG JAWAB
makan satu hari jelas sangat tidak logis. Angka sebesar itu susah untuk Kepala Bagian Umum:
menjangkau makan 4 sehat 5 sempurna, mungkin lebih tepatnya 4 kali M. Sadiatmo S., SE
DEWAN PENGARAH
suap dan yang ke-5 air putih. Persoalan sebenarnya adalah, awak kapal Drs. Nofrial, M.A.,
sesuai dengan bidang kerjanya butuh asupan yang bergizi sehingga mereka Drs. Hanafi Usman,
Drs. Patarai Pabottinggi,
bisa mempunya tenaga yang diatas rata-rata orang kebanyakan. Drs. Bachtiar, M.Si.,
Gampangnya begini, bagaimana awak kapal patroli bea cukai bisa mengejar Dra. Cantyastuti Rahayu,
Drs. Nasar Salim, M. Si.,
penyelundup dengan perut keroncongan ? Ir. Agung Kuswandono, M.A.,
Dengan ilustrasi seperti itu, apakah berarti wajar bea cukai minta Drs. Ahmad Dimyati
Ir. Sucipto, M.M
naik gaji? Kalau ya berapa jumlah idealnya? Ir. Azis Syamsu Arifin
Di sebuah situs perusahaan yang bergerak di bidang penempatan PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
karyawan (www.kellyservices.com) tercantum artikel mengenai Indonesia REDAKTUR
Salary Guide 2006. Panduan ini adalah referensi tentang besaran gaji yang Aris Suryantini, Supriyadi Widjaya,
kira-kira diterima pegawai yang bekerja di bidang-bidang seperti Ifah Margaretta Siahaan,
Zulfril Adha Putra
perbankan, IT, engineering, sales, marketing dan lainnya. Tentu saja gaji FOTOGRAFER
pegawai bea cukai tidak tercantum di dalam panduan tersebut, karena Andy Tria Saputra
KORESPONDEN DAERAH
sejatinya pegawai bea cukai adalah PNS, dan sama seperti PNS lainnya Donny Eriyanto (Balikpapan),
pegawai bea cukai menerima gaji yang sudah ditentukan. Bendito Menezes (Denpasar),
Bambang Wicaksono (Surabaya)
Jumlah kenaikan gaji yang diajukan Dirjen pastinya telah KOORDINATOR PRACETAK
dikalkulasikan secara cermat, sayangnya memang pengajuan kenaikan Asbial Nurdin
SEKRETARIS REDAKSI
tersebut belum mencakup seluruh pegawai bea cukai. Kenaikan gaji Kitty Hutabarat
pada dasarnya adalah sesuatu yang relatif wajar buat para pekerja, PIMPINAN USAHA/IKLAN
Piter Pasaribu
tidak hanya di bea cukai tapi juga di institusi lain, sepanjang ada TATA USAHA
anggaran untuk itu dan yang paling penting, si penerima dinilai layak. Niko Budhi Darma, S. Sos, Untung Sugiarto
IKLAN
Untuk menentukan layak tidaknya menerima kenaikan gaji, ada banyak Wirda Renata Pardede
ukuran yang digunakan misalnya segi kemampuan, pelayanan, SIRKULASI
integritas, pemenuhan target, dan masih banyak lagi. H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
Dalam konteks bea cukai, apa yang bea cukai bisa perlihatkan kepada Rony Wijaya
masyarakat dalam kapasitas tugasnya, sehingga dinilai layak menerima PERCETAKAN
PT. BDL Jakarta
kenaikan gaji ? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab melalui implementasi di
lapangan dari setiap pegawai bea cukai -terutama di kantor-kantor yang ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
diusulkan- dalam segala bentuk pekerjaan yang dilakukan. Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Sehingga masyarakat tidak merasa rugi untuk melihat bahwa uang atas Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
pajak-pajak yang dibayarkan, memang pantas untuk dialokasikan sebagian Telp. (021) 47865608, 47860504,
bagi kesejahteraan pegawai bea cukai. Pada akhirnya, bukan pertanyaan 4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353
E-Mail : - wbc@cbn.net.id
soal gaji bea cukai yang harus dijawab tapi tentang apa yang sudah bea - majalah_wbc@yahoo.com
cukai lakukan buat masyarakat. REKENING GIRO WARTA BEA CUKAI
BANK BNI CABANG JATINEGARA JAKARTA
Nomor Rekening : 8910841
Lucky R. Tangkulung Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-
1 DARI REDAKSI
3 SURAT PEMBACA
5 4
15
KARIKATUR
WAWANCARA
Laporan Utama Ibrahim A. Karim : “Tidak Akan
Belum lama ini gencar diberitakan di Terjadi Double Taxation”
surat kabar kalau bea keluar 18 INFO PERATURAN
rencananya akan diterapkan, banyak
pihak yang merasa keberatan akan 38 SEPUTAR BEACUKAI
kebijakan ini. Sementara itu menurut 44 SIAPA MENGAPA
salah satu pakar ekonomi, pungutan - Saudin
ekspor berfungsi sebagai penyeim- - Suneth Tahir
bang. Untuk itu pengenaan pungutan
ekspor terhadap barang ekspor - Syahrul Bastian, SH.
tertentu terus dilakukan pengkajian. 46 INFORMASI KEPABEANAN
DAN CUKAI
Electronic Government
48 CUKAI
26 Peraturan Baru Tentang Pendirian
Pabrik Rokok
Daerah ke Daerah 51 KONSULTASI
Di rubrik Daerah Ke Daerah kali ini, KEPABEANAN DAN CUKAI
akan diceritakan mengenai pelaksana- Dokumen Barang Produksi KB
an penutupan Patkor Kastima ke-12
tahun 2006 di KPBC Batam, profil 52 KEPABEANAN
KPBC Cirebon yang lebih dikenal - Bea Masuk Tindakan
dengan surat kalengnya. Cerita lain Pengamanan (Saveguards)
adalah peringatan Isra Mi’raj 1427 yang - DJBC dan Airlines
diselenggarakan oleh Kanwil XIII Banda
Aceh dan berita dari Kanwil X DJBC Tandatangani Perjanjian PDE
Balikpapan tentang jalannya rakerwil Manifes
yang baru saja dilaksanakan. 56 PERISTIWA
CCC Wisata Sepeda di Cirebon
dan Jelajahi Alam Sumedang
58 MITRA
19 59
University Express dari DHL
KOLOM
Pengawasan - Kejahatan Baru : Environmen
WBC edisi ini akan menurunkan keber- tal Crime
hasilan yang telah diraih DJBC, dianta- - Meningkatkan Kualitas Audit
ranya ditegahnya TPT ilegal, 2900 eks-
tasi, tekstil, DVD ilegal, dan 29.428 eks- 62 OPINI
tasi oleh KPBC Soekarno-Hatta, dite- Leadership, Pengaruh Gaya
gahnya 172 kontainer barang ilegal di Kepemimpinan Terhadap
Tanjung Priok, Hasil tegahan di Suraba-
ya yang telah menjadi barang milik ne- Kepuasan Kerja Bawahan
gara dan akhirnya dihibahkan kepada 66 RUANG KESEHATAN
korban benca alam dan cerita lainnya Mulut, Gigi dan Pembentukan
adalah beberapa hal yang terkait de-
ngan mekanisme penjaluran.
Karang Gigi
67 INFO PEGAWAI
Pegawai Pensiun per 1
76
Nopember 2006
68 RENUNGAN ROHANI
Profil Doa, Sebagai Kebutuhan
70 RUANG INTERAKSI
Masa purna bakti bukan halangan bagi Relasi Narsisistik dan
dirinya untuk tidak lagi menyumbang-
kan pemikiannya kepada institusi yang Mementingkan Diri Sendiri
dicintainya ini, kalau saat ini tulisan dan 72 SELAK
pemikirannya, banyak digunakan do- Dari Panmunjom, Area
sen di Pusdiklat DJBC sebagai bahan
acuan materi maupun ujian. Pria yang Perbatasan Korea Utara - Korea
memiliki prinsip hidup, timbalah ilmu Selatan
sebanyak mungkin, selalu berpesan 80 APA KATA MEREKA
kepada pegawai-pegawai muda untuk - Charles Bonar Sirait
tidak takut ditempatkan di luar Jawa.
- Mario Lawalatta
T
ahun-tahun setelah masa krisis sebesar 1,65 persen menjadi US$ Saat ditanya apakah komoditi yang
ekonomi melanda Indonesia (Mei 4.720.781 ribu dari tahun sebelumnya naik tersebut termasuk komoditi yang
1998), kegiatan ekspor justru (2005) untuk periode yang sama (Janu- dikenakan pungutan ekspor (PE), Diah
makin meningkat. Angka tertinggi ari-Agustus) sebesar US$ 4.800.056 menjawab, ada yang termasuk ada pula
diperoleh pada tahun 2000 dimana ribu. yang tidak, contohnya pada produk kulit
pada saat itu mata uang rupiah Sedangkan untuk kayu, pada perio- yang mengalami kenaikan ekspor, serta
terhadap kurs dollar Amerika meningkat de Januari-Agustus 2006 mengalami pada CPO (crude palm oil). “Jadi,
tinggi (hingga menembus angka Rp penurunan sebesar 1,72 persen sebetulnya PE itu tidak masalah
15.000 rupiah/US$ 1 -red). menjadi US$ 2.100.242 ribu, dari tahun terhadap kinerja ekspor itu sendiri,”
Berdasarkan data dari Direktorat sebelumnya (2005) pada periode yang kata Diah.
Jenderal Perdagangan Luar Negeri, sama, yakni sebesar US$ 2.136.901 Menurutnya, PE berfungsi sebagai
pada bulan Januari hingga Agustus ribu. Diah mengakui, kenaikan paling penyeimbang. Untuk itu, pengenaan PE
2006, nilai ekspor migas dan non migas banyak terjadi pada bahan-bahan terhadap barang ekspor tertentu, terus
mengalami kenaikan sekitar 17,13 Sumber Daya Alam (SDA) atau raw dilakukan pengkajian. Diah
persen menjadi US$ 64.627,6 juta dari materials karena harga di pasaran menggambarkan, untuk satu produk
tahun sebelumnya (periode Januari- internasional memang sedang tinggi. yang dikenakan PE pada saat ini,
Agustus 2005) sebesar US$ 55.177,4 bukan berarti tahun depan terhadap
juta. Sedangkan total ekspor untuk WBC/ATS produk tersebut akan dikenakan PE,
komoditi migas dan non migas hingga pengenaan terhadap produk tersebut
Desember 2005 telah mencapai US$ akan dilihat kembali.
85.660,0 juta, dimana mengalami Diah mencontohkan, produk CPO
kenaikan dari tahun sebelumnya (2004) saat ini dikenakan PE karena Indonesia
yang hanya mencapai US$ 71.584,6 tidak ingin kekurangan minyak goreng
juta. dan produk olahan CPO lainnya. Tetapi,
Saat ditemui WBC diruang kerjanya, karena sekarang jumlah produk CPO
Diah Maulida, Direktur Jenderal ini sangat besar, yang menyebabkan
Perdagangan Luar Negeri, Departemen kebutuhan untuk dalam negeri dan
Perdagangan, mengatakan bahwa dari ekspor masih tersisa, seharusnya tidak
tahun ke tahun terjadi peningkatan perlu lagi dikenakan PE.
ekspor (kecuali pada tahun 2000 yang “Itu kan berarti akan terjadi masalah
mengalami peningkatan hampir pada daya saing kita. Bayangkan, kalau
sebesar 60 persen, kemudian turun total produksi CPO kita meningkat,
perlahan-lahan hingga kenaikan hanya porsi untuk membuat minyak goreng
dikisaran 10-11 persen -red). terpenuhi, kebutuhan dalam negeri juga
Sementara untuk impor kenaikannya terpenuhi bahkan juga dipakai untuk
kecil, hanya sekitar 2,56 persen dari pengembangan bio diesel, tetapi
tahun sebelumnya (2005) sebesar US$ ternyata masih ada sisa untuk ekspor
38.936,6 juta, naik menjadi US$ misalnya, tentunya kita akan
39.933,0 juta pada tahun 2006 untuk persilahkan pengusaha CPO ini, untuk
periode yang sama (Januari-Agustus). mengekspor tanpa dikenakan PE. Tapi
Jika dilihat dari kelompok itu kalau memang produksinya sudah
produknya, komoditi yang mengalami cukup,” imbuh Diah.
kenaikan terjadi hampir pada semua Saat ini Diah melihat perkembangan
produk. Kecuali untuk produk kayu dan DIAH MAULIDA. Pada dasarnya pemerintah CPO sudah mengarah ke arah itu.
elektronik. Untuk produk electrical menginginkan barang-barang yang diekspor Tetapi yang dikhawatirkan pemerintah
equipments mengalami penurunan harus mempunyai nilai tambah. pada waktu lalu adalah dikarenakan
BK SAMA DENGAN PE
Saat ditanya apakah komiditi yang
dikenakan PE tersebut akan digantikan FURNITURE DARI ROTAN
Bea Keluar
versi Revised Kyoto Convention
Dengan telah direvisinya Konvensi Kyoto pada tahun 1999, maka konvensi ini
merupakan kerangka prosedur pabean yang efisien dan efektif dan sangat
diperlukan dalam rangka mengantisipasi perubahan radikal di bidang perdagangan,
transportasi dan teknik-teknik administrasi pabean.
P
ada 18 Mei 1973, bertempat di Kyo- ekspor adalah Bea Keluar, bukan Pungut-
to, Jepang, diselenggarakan perte- an Ekspor. Sebab, Pungutan Ekspor tidak
muan yang membahas tentang Kon- memiliki dasar hukum yang jelas. Oleh
vensi Internasional tentang penyederha- sebab itu, usulan pemerintah agar
naan dan penyelarasan prosedur ketentuan Bea Keluar masuk dalam RUU
kepabeanan. Konvensi yang diberlakukan Kepabeanan, menggantikan Pungutan
pada tanggal 25 September 1974 tersebut Ekspor, sangat tepat.
dibentuk dengan bantuan Dewan Kerjasa- Istilah Pungutan Ekspor itu sendiri ada
ma Pabean (Customs Cooperation Coun- sejak dikeluarkannya Undang-Undang
cil) yang saat ini dikenal dengan nama Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),
World Customs Organization (WCO). dimana sebelum keluar UU PNBP, istilah
Konvensi yang dikenal dengan sebut- yang dikenal adalah Pajak Ekspor.
an Konvensi Kyoto tersebut direvisi pada Pergantian nama dari Pajak Ekspor
1999. Hasil revisi tersebut (yang terkenal menjadi Pungutan Ekspor dinilai wajar
dengan nama Revised Kyoto Convention) karena sejumlah uang yang dipungut atas
merupakan kerangka prosedur pabean komoditi ekspor tertentu tersebut memang
yang efisien dan efektif dan sangat WORLD CUSTOMS ORGANIZATION
bukan pajak.
diperlukan dalam rangka mengantisipasi Lantas, apakah yang dimaksud de-
perubahan radikal di bidang perdagangan, ngan Bea Keluar menurut Revised Kyoto
transportasi dan teknik-teknik administrasi harmonisasi praktek dan prosedur pabean Convention? Pada penjelasan aneks
pabean. yang tinggi, yang merupakan tujuan utama umum dalam Revised Kyoto Convention,
Tujuan diamandemennya konvensi dewan (Customs Cooperation Council) yang dimaksud bea dan pajak adalah bea
tersebut diantaranya adalah yang atau WCO. Dengan demikian, konvensi masuk dan pajak impor dan/atau bea
pertama, untuk menghilangkan perbedaan memberikan sumbangan yang besar bagi keluar dan pajak ekspor. Sedangkan bea
yang ada dalam prosedur praktek pabean kemudahan perdagangan internasional. keluar dan pajak ekspor adalah bea
diantara contracting party (pihak-pihak Kini, konvensi tersebut telah menjadi pabean dan semua bea lainnya, pajak
yang mengadakan perjanjian) yang dapat pedoman perdagangan internasional di atau ongkos yang dipungut atas ekspor
menghambat perdagangan internasional dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, barang atau berkaitan dengan ekspor
dan pertukaran barang dan jasa interna- sebagian besar isi Undang-undang barang, tetapi tidak termasuk biaya jasa
sional lainnya. Kedua, untuk memenuhi Kepabeanan di Indonesia diadopsi dari tertentu yang dibebankan atau dipungut
kepentingan perdagangan internasional Revised Kyoto Convention. oleh pabean atas nama otoritas nasional
dan pabean untuk kemudahan, lainnya.
penyederhanaan dan harmonisasi BEA KELUAR DALAM REVISED KYOTO Dari penjelasan tersebut, secara tegas
prosedur dan praktek pabean. Ketiga, CONVENTION dikatakan bahwa Bea Keluar tidak
memastikan adanya standar yang tepat Belakangan ini, diberbagai media termasuk biaya jasa tertentu yang
dalam pengawasan pabean dan massa timbul berbagai pernyataan, dibebankan atau dipungut oleh pabean
menjadikan pabean mampu menjawab khususnya dari para eksportir, yang atas nama otoritas nasional lainnya. Jadi,
perubahan-perubahan besar dalam dunia menolak usulan penetapan Bea Keluar jika Indonesia mengikuti ketentuan dari
usaha, metode dan teknik administrasif. dalam Rancangan UU Kepabeanan yang Revised Kyoto Convention maka
Oleh sebab itu, konvensi harus kini sedang dibahas dalam tingkat Panitia Pungutan Ekspor yang selama ini
memuat ketentuan bahwa prinsip-prinsip Kerja (Panja) DPR. Para eksportir tersebut dibebankan pada pengusaha sebenarnya
utama tentang penyederhanaan dan har- cemas karena kebijakan penetapan Bea adalah Bea Keluar. Pasalnya, PNBP
monisasi yang bersifat wajib bagi contract- Keluar terhadap komoditi ekspor akan merupakan penerimaan yang dihasilkan
ing party konvensi yang telah diamande- melemahkan daya saing produk Indonesia dari pelayanan atau biaya jasa tertentu,
men. Konvensi juga harus memuat di pasar luar negeri. Kebijakan tersebut sementara Bea Keluar merupakan pajak
ketentuan tentang prosedur pabean yang juga dinilai tumpang tindih dengan yang dipungut atas ekspor barang.
efisien dan didukung dengan metode Pungutan Ekspor yang sudah berlaku. Dalam Revised Kyoto Convention juga
pengawasan yang efektif. Tak hanya itu, Padahal, kalau dicermati sebenarnya dikatakan bahwa untuk melakukan
konvensi juga akan memungkinkan instrumen yang paling tepat untuk penghitungan, pemungutan dan
dicapainya tingkat penyederhanaan dan pengenaan pungutan terhadap komoditi pembayaran bea dan pajak; penundaan
Bea Keluar ?
Istilah bea keluar (BK) begitu populer belakangan ini. Berbagai media massa
menyoroti masalah yang satu ini. Berbagai tanggapan dari kalangan pengusaha,
terutama eksportir, bermunculan. Ada yang setuju ketentuan BK tersebut diatur
dalam amandemen UU Kepabeanan, ada pula yang sebaliknya. Pada laporan utama
kali ini, WBC ingin mencoba mengetahui lebih jauh mengenai pendapat para
eksportir terhadap usulan penetapan bea keluar dalam amandemen UU
Kepabeanan. Berikut laporannya.
B
erdasarkan PP No.35/2005 tentang bervariasi, tergantung dari naik turunnya 1,5 persen. Itu berarti, yang diterima oleh
pungutan ekspor terhadap barang harga CPO di pasar internasional. eksportir kembali berkurang.
ekspor tertentu, ada beberapa “Jadi bagi pengusaha kelapa sawit, Sebagai akibatnya, pembeli dalam
komoditi yang terkena pungutan ekspor. pungutan ekspor yang diberlakukan saat negeri juga mengacu pada hal itu.
Komoditi tersebut diantaranya adalah ini sebenarnya tidak tepat karena Sebagai contoh, pembeli dalam negeri
kayu, pasir, kulit, rotan dan kelapa sawit. mengurangi penghasilan pengusaha dan seharusnya membeli CPO dengan harga
Untuk komoditi yang terakhir ini (kelapa petani,” tandas Bangun. US$ 480 per ton x Rp 9.000 (kurs rupiah
sawit-red), pengenaan tarif pungutan eks- Menurut Bangun, ada dua hal yang misalnya US$ 1 = Rp 9.000) = Rp
pornya merupakan yang terbesar, yakni perlu dicermati dalam pungutan ekspor. 4.320.000 per ton. Tetapi karena ada
1,5 persen untuk CPO (crude palm oil). Pertama, dengan adanya pungutan pungutan ekspor maka pembeli dalam
Saat ditemui WBC, Derom Bangun, ekspor penerimaan pengusaha dan petani negeri tidak mau membeli CPO dengan
Ketua Harian Gabungan Pengusaha berkurang karena harga CPO yang dijual harga Rp 4.320.000 per ton tetapi membe-
Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menga- di dalam negeri (bukan untuk diekspor) li dengan harga Rp 4.320.000 x 1,5 per-
takan, sebelum dikenakan pungutan ikut turun. Ia mencontohkan, kalau harga sen (tarif pungutan ekspor untuk CPO 1,5
ekspor, komoditi kelapa sawit dikenakan CPO di luar negeri sebesar US$ 530 per persen). Artinya, harga CPO di dalam ne-
pajak ekspor yang kemudian berubah ton dipotong oleh angkutan sebesar US$ geri ikut turun. Akibatnya harga yang diba-
menjadi pungutan ekspor sejak UU PNBP 50 maka hasilnya adalah US$ 480 per yar pabrik CPO kepada petani, ikut turun.
berlaku. Pungutan ekspor untuk kelapa ton. Jumlah tersebut kemudian dipotong Kedua, dampak lainnya adalah
sawit tersebut mengalami besaran yang lagi dengan pajak ekspor yang besarnya adanya pengalihan pendapatan yang
berubah-ubah. “Dulu pernah mencapai 60 berlangsung dari pihak produsen dan
WBC/ATS
persen, kemudian turun jadi 30 persen, petani kepada konsumen CPO dan
lalu turun lagi jadi 10 persen dan sekarang konsumen minyak goreng. Bangun
1,5 persen,” kata Bangun. mencontohkan, seandainya tidak ada
Bangun mengakui, volume ekspor pajak ekspor, kemungkinan harga minyak
CPO menempati urutan teratas dan terus goreng di dalam negeri lebih mahal. Tetapi
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. dengan adanya pungutan ekspor, harga
Sebagai perbandingan, pada 2004, tersebut turun, baik harga CPO maupun
volume ekspor CPO dan turunannya minyak gorengnya, kira-kira sebesar
mencapai 6,4 juta ton. Tahun berikutnya pungutan ekspornya.
mencapai 10,38 ton. Kemudian pada 2006 Dengan demikian, pembeli minyak
(periode Januari-Juni) volume ekspor goreng seolah-olah mendapat subsidi dari
CPO dan turunannya mencapai 5,4 juta pengusaha dan petani kelapa sawit.
ton dengan prediksi hingga bulan Berarti ada peralihan pemindahan
Desember 2006 mencapai 11,3 juta ton. penghasilan dari petani pada konsumen.
Sedangkan besarnya produksi CPO “Ironisnya, petani yang kehidupannya pas-
dan turunannya, juga mengalami kenaik- pasan harus memberikan subsidi kepada
an dari tahun ke tahun. Pada 2004 men- penduduk kota yang sudah lebih tinggi
capai 12 juta ton. Tahun berikutnya men- tingkat kehidupannya,” kata Bangun.
capai 13,6 juta ton dan prediksi hingga Bangun berpendapat bahwa hal
akhir tahun 2006 sebesar 15 juta ton. tersebut juga akan terjadi kalau Bea dan
Komoditi CPO dan turunannya Cukai menetapkan bea keluar sebagai
tersebut dikenakan pungutan ekspor yang pengganti pungutan ekspor. Jadi, baik
dihitung berdasarkan tarif pungutan pengusaha maupun petani telah dirugikan
ekspor untuk CPO (yang besarnya 1,5 DEROM BANGUN. Saat ini dengan adanya pungutan ekspor karena
persen) dikali dengan harga patokan kebutuhan dalam negeri terhadap konsumen menerima subsidi yang tidak
ekspor. Harga patokan ekspor tersebut CPO telah terpenuhi. nyata. Dengan demikian bea keluar tidak
S
ebelum mendapat sebutan “pungut- masih ada masalah yang cukup meng- masyarakat usaha berlomba mengekspor
an ekspor”, sebutan yang lebih ganggu yaitu bahwa UU PNBP ternyata CPO ke luar negeri. Tetapi sebagai
dikenal masyarakat untuk pungutan tidak relevan dijadikan dasar pemungutan akibatnya, persediaan CPO dalam negeri
pemerintah terhadap komoditi tertentu Pungutan Ekspor. akan berkurang drastis. Hal ini tentunya
yang diekspor adalah “Pajak Ekspor”. Pungutan yang diatur dalam UU akan sangat berbahaya bagi kelangsung-
Penghapusan istilah Pajak Ekspor me- PNBP adalah terhadap jasa, seperti jasa an industri minyak goreng nasional karena
mang lebih tepat karena sejumlah uang pelayanan pemrosesan dokumen, jasa kekurangan pasokan bahan baku. Pada
yang dipungut atas komoditi ekspor terten- penyewaan gedung pemerintah, dan se- akhirnya, konsumen dalam negeri akan
tu tersebut memang bukan pajak. macamnya. Sebaliknya, Pungutan Ekspor dirugikan karena stok minyak goreng akan
Dalam amandemen UUD 1945 Pasal dikenakan terhadap barang yang diek- berkurang drastis dan tentunya harga
23A disebutkan bahwa, pajak dan pungut- spor, seperti CPO, rotan, pasir timah dan minyak goreng akan membubung tinggi.
an lain yang bersifat memaksa untuk seterusnya. Dengan demikian, Pungutan Kondisi semacam inilah yang harus
keperluan negara diatur dengan undang- Ekspor masih menyisakan masalah diantisipasi oleh pemerintah. Pada saat
undang. Dengan demikian, segala pajak hukum yang perlu diselesaikan segera. harga CPO di pasar internasional mening-
yang dipungut pemerintah harus Pengenaan Pungutan Ekspor mempu- kat tajam, pemerintah harus berupaya
berdasarkan undang-undang. Sampai nyai dasar filosofi yang sangat berbeda. agar ketersediaan bahan baku CPO di da-
saat ini belum pernah ada undang-undang Pungutan Ekspor merupakan salah satu lam negeri tetap terjamin. Untuk itu salah
yang mendasari pemungutan dimaksud fungsi pengawasan atau pembatasan satu intrumen ekonomi yang dapat dipakai
sehingga diubahlah istilah Pajak Ekspor keluarnya komoditi tertentu ke luar negeri. sebagai solusi adalah melalui pengenaan
menjadi Pungutan Ekspor untuk Ada tiga alasan pokok mengapa suatu pungutan terhadap ekspor CPO dengan
menghindari adanya cacat hukum. komoditi dibatasi perdagangannya ke luar persentase tertentu terhadap harga jual.
Pertanyaannya adalah apakah Pu- negeri. Alasan pertama, karena komoditi Inilah yang disebut Pungutan Ekspor.
ngutan Ekspor ini juga sudah tepat, baik tersebut sangat diperlukan untuk Alasan kedua mengapa suatu komo-
ditinjau dari sisi tataran hukum maupun memenuhi kebutuhan dalam negeri. diti dikenakan Pungutan Ekspor adalah
dasar filosofi pemungutannya? Pungutan Sebagai contoh adalah komoditi pengembangan industri dalam negeri.
ekspor yang ada saat ini didasarkan pada Crude Palm Oil (CPO) yang dipergunakan Sebagai contoh, untuk komoditi kayu dan
UU Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagai bahan baku minyak goreng. rotan. Walaupun tanpa diolah, kedua
(PNBP). Meskipun Pungutan Ekspor Pada saat harga CPO di pasaran interna- komoditi ini sudah mempunyai harga jual
sudah mempunyai dasar hukum, namun sional meningkat tajam, wajar apabila yang tinggi di pasar internasional. Pengu-
FOTO : ISTIMEWA FOTO : ISTIMEWA
KOMODITI KAYU. Walaupun tanpa diolah, komoditi ini sudah mempunyai KERUSAKAN LINGKUNGAN. Bea keluar salah satu cara untuk mencegah
harga jual yang tinggi di pasar internasional. kerusakan lingkungan.
Ibrahim A. Karim
DIREKTUR FASILITAS KEPABEANAN
Bea keluar menjadi salah satu yaitu terkait dengan perdagangan besarnya akan diatur dengan pera-
pokok dalam amandemen UU internasional dan kita gunakan untuk turan pemerintah.
Kepabeanan. Sebenarnya, apakah kepentingan nasional kita. Oleh
yang dimaksud dengan bea karena itu, bea keluar dapat Apakah komoditi yang saat ini
keluar? difungsikan oleh pemerintah sebagai terkena pungutan ekspor juga
Dalam RUU kepabeanan bea instrumen dalam mengolah termasuk komoditi yang dapat
keluar didefinisikan sebagai berikut: perekonomian nasional. Bea keluar dikenakan bea keluar?
Bea keluar adalah pungutan selain sebagai fungsi penerimaan, Objek dari pungutan ekspor dan
negara berdasarkan undang- juga untuk pengawasan atau bea keluar mempunyai kriteria yang
undang ini yang dikenakan terhadap pembatasan keluarnya komoditas sama yaitu barang ekspor tertentu yang
barang ekspor. tertentu ke luar negeri, berdasarkan pelu dibatasi ekspornya. Oleh karena
empat kriteria tadi. itu komoditi yang saat ini dikenakan
Apa tujuan atau latar belakang pungutan ekspor dapat saja nantinya
ditetapkannya bea keluar dalam Lalu, komoditi apa saja dan yang yang akan dikenakan bea keluar.
amandemen UU Kepabeanan, bagaimana yang dapat dikenakan
serta apa fungsinya dalam bea keluar? Saat ini, Bea dan Cukai sendiri
perekonomian nasional? Pada prinsipnya barang ekspor mengacu pada ketentuan apa
Tujuan dan latar ditetapkan bea tidak akan dikenakan pungutan dalam menetapkan bea keluar
keluar dalam amandemen UU ekspor. Namun berdasarkan dalam amandemen UU
Kepabeanan adalah disamping untuk pertimbangan sebagaimana kami Kepabeanan?
menyesuaikan dengan international sampaikan di atas, maka pemerintah Acuan yang digunakan oleh DJBC
best practises (Revised Kyoto dapat mengenakan bea keluar sebagai dasar penambahan
Convention ), penambahan ketentuan terhadap barang-barang tertentu. ketentuan bea keluar adalah Revised
mengenai bea keluar dalam RUU Barang apa saja yang akan Kyoto Convention. Dalam Proses
kepabeanan juga dimaksudkan untuk dikenakan bea keluar dan berapa pengkajian Revised Kyoto Conven-
menjamin terpenuhinya kebutuhan tion, pada dasarnya national legisla-
dalam negeri, melindungi pelestarian tion Indonesia telah sesuai dengan
sumber daya alam, mengantisipasi ACUAN YANG standard-standard pada General
kenaikan harga yang cukup drastis DIGUNAKAN OLEH Annex Revised Kyoto Convention
dari komoditi ekspor tertentu di kecuali ketentuan mengenai “bea
DJBC SEBAGAI DASAR
pasaran internasional, dan menjaga keluar” dan “pajak ekspor”
stabilitas harga komoditi tertentu di
PENAMBAHAN sebagaimana diatur pada General
dalam negeri. KETENTUAN BEA Annex Revised Kyoto Convention
Suatu hal yang harus kita sadari KELUAR ADALAH (syarat harus aksesi), yaitu:
bahwa bea keluar dikenakan REVISED KYOTO Pada butir E 8 disebutkan, bea
terhadap komoditas ekspor yang pabean adalah bea yang ditentukan
mempunyai dimensi yang lebih luas,
CONVENTION dalam tarif Pabean yang dikenakan
1. 54/PMK.04/2006 12-07-06 Pembebasan Bea Masuk Dan Tidak Dipungut Pajak Dalam Rangka Impor Atas
Pengeluaran Barang Dari Kawasan Berikat dan Pengusaha Penerima Fasilitas
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Yang Disumbangkan Untuk Korban
Bencana Alam Di Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. 56/PMK.02/2006 13-07-06 Tata Cara Pembayaran Domestic Market Obligation Fee dan Over/Under Lifting
di Sektor Minya dan Gas Bumi.
3. 59/PMK.010/2006 21-07-06 Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 133/PMK.010/2005
Tentang Perubahan Klasifikasi dan Penetapan Kembali Tarif Bea Masuk Atas
Barang Impor Produk-Produk Tertentu.
4. 60/PMK.010/2006 21-07-06 Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Komponen/Suku Cadang Untuk Industri
Perkapalan dan Jasa Pelayaran.
5. 61/PMK.010/2006 24-07-06 Keringanan Bea Masuk Atas Impor Chassis Bus Dengan Mesin Terpasang
Untuk Pembuatan Bus Angkutan Umum dan Completely Knock Down (CKD)
Untuk Pembuatan Angkutan Komersil.
6. 62/PMK.010/2006 24-07-06 Keringanan Bea Masuk Atas Impor Bus Dalam Bentuk Completely Built Up
(CBU) Untuk Keperluan Angkutan Umum.
7. 63/PMK.010/2006 24-07-06 Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Beberapa Jenis Suku Cadang Untuk
Angkutan Umum.
8. 65/PMK.010/2006 09-08-06 Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Impor Polyethylene Terephthalate Tertentu.
9. 75/PMK.04/2006 31-08-06 Nomor Pokok Pengusaha Pabrik dan Importir Hasil Tembakau.
1. KEP-99/BC/2006 21-09-06 Pelimpahan Wewenang Kepada Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Untuk
dan Atas Nama Menteri Keuangan Untuk Menandatangani Keputusan Dan/Atau
Surat Dalam Rangka Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/
PMK.04/2006 Tentang Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai Untuk
Pengusaha Pabrik dan Importir Hasil Tembakau.
Mekanisme Penjaluran,
Perlu Tambahan Parameter Lain
Yang perlu disempurnakan dalam penjaluran bukan metodenya, akan tetapi parameter-parameter
yang digunakan dalam menentukan jalur.
S
WBC/ATS
ebagai penjaga pintu gerbang nya barang ekspor dan impor, dalam
negara, salah satu tugas dari kenyataannya harus dihadapkan oleh
Direktorat Jenderal Bea dan situasi yang serba sulit. Banyaknya
Cukai (DJBC), adalah mencegah pelabuhan liar dan dukungan oknum-
masuknya barang-barang yang oknum yang tidak bertangung jawab,
berbahaya dan barang-barang yang menjadi halangan yang tiap saat ha-
mempunyai akibat langsung terhadap rus dihadapi oleh DJBC.
perekonomian bangsa ini. Akan
upaya pencegahan yang dilakukan PENJALURAN MENJADI SALAH SATU
oleh DJBC, sejak dulu sebenarnya MEKANISME PENGAWASAN
telah dijalankan, bahkan beberapa Namun demikian, kendala-kendala
tahun kebelakang, untuk tersebut bukanlah alasan yang dicari-
pengawasan tiap tahunnya terus cari, namun kondisi real yang terjadi di
ditingkatkan, baik terhadap lapangan. Namun, seberat apapun
mekanismenya maupun kualitas kendala yang dihadapi, adalah tugas
SDM-nya. Namun kecaman demi dan tanggung jawab DJBC dalam
kecaman akhir-akhir ini terus melakukan pengawasan khususnya
ditujukan kepada DJBC, yang dinilai terhadap keluar masuknya barang ke
terlalu lengah bahkan cenderung wilayah Indonesia. Satu hal tentang
lalai dalam menjalankan tugasnya mekanisme pengawasan khususnya
sebagai fungsi pengawasan barang pada pelabuhan-pelabuhan besar,
ekspor dan impor. dimana hampir 70 persen barang eks-
Benarkah DJBC telah lalai dalam Drs. NASAR SALIM Msi. Parameter penentu por impor masuk, DJBC telah menyiap-
menjalankan fungsi pengawasannya? penjaluran tidak statis, tergantung indikator yang kannya dengan beberapa mekanisme.
Untuk menjawab pertanyaan dimasukan dalam penentu jalur pelayanan. Salah satu mekanisme yang hingga kini
tersebut, banyak faktor yang harus terus ditingkatkan, baik prosedur
diperhitungkan, namun yang utama jumlah SDM yang ada, menjadi salah maupun komoditinya, adalah
adalah DJBC sebenarnya tidak lalai satu kendala dalam menjaga wilayah mekanisme penjaluran, atau yang lebih
dan lengah dalam menjalankan Indonesia ini. dikenal dengan jalur merah, jalur hijau,
fungsi pengawasan. Luasnya wilayah Sementara itu, DJBC yang memi- dan jalur prioritas.
yang harus diawasi dan minimnya liki kewenangan mengawasi masuk- Ketiga jalur tersebut, dirasakan
WBC/ATS WBC/ATS
X-RAY. Komoditi jalur merah akan cepat terdeteksi TIGA JALUR. Hingga saat ini belum ditentukan lagi jalur lain,
lebih detail dengan bantuan alat X-Ray. setelah tiga jalur yang sekarang diterapkan.
sangat efektif untuk menangkal Lalu bagaimana dengan diterap- Menurut Nasar Salim, yang perlu
masuknya barang-barang berbahaya kannya sistem aplikasi pelayanan disempurnakan dalam penjaluran
ke negara ini, bahkan jalur prioritas (SAP) pertukaran data elektronik saat ini, adalah bukan metodenya.
yang belum lama ini di launching (PDE) manifes untuk inward yang Akan tetapi parameter-parameter
oleh DJBC, dirasakan oleh baru saja dimandatorikan, apakah yang digunakan dalam menentukan
penerimanya sebagai fasilitas yang penjaluran juga mempunyai dampak? jalur, karena mekanisme penjaluran
sangat memuaskan layaknya anak Menurut Nasar Salim, penerapan untuk kedepan tidak hanya
emas dari instansi DJBC. inward manifes saat ini tidak ditentukan oleh profil komoditi dan
Menurut Kepala Sub Direktorat mempengaruhi jalur, karena SAP profil importir, akan tetapi perlu
Intelijen, Drs. Nasar Salim Msi, manifes dan SAP impor masing- ditambahkan parameter-parameter
untuk lebih memperlancar arus masing merupakan sistem lain yang lebih komprehensif.
barang saat ini, maka penjaluran pelayanan. Integrasi dari dua aplikasi “Parameter yang digunakan
dalam sistem pelayanan impor telah pelayanan tersebut adalah masalah sebagai penentu penjaluran tidak
dilakukan oleh sistem komputer rekonsiliasi atau semacam cross statis, tergantung indikator-indikator
dengan menggunakan beberapa check. Jadi untuk kedepan nanti apa saja yang dimasukan dalam
parameter. Parameter yang sekarang apabila sistem sudah benar-benar penentuan jalur pelayanan. Sehingga
digunakan, adalah profil importir dan stabil mungkin SAP manifes dapat apabila nanti content data yang ada
profil komoditi.”Dalam sistem dipakai sebagai salah satu parameter pada SAP manifes ikut menjadi
pelayanan impor yang sekarang, yang dapat menetukan jalur. indikator dalam penentuan jalur,
profil importir dibagi menjadi empat, “Idealnya proses integrasi maka dimungkinkan setiap data yang
yaitu prioritas, low risk, medium risk, dilakukan setelah sistem tersebut ada pada pos-pos manifes akan
dan high risk. Sedangkan profil benar-benar stabil, sehingga tidak berpengaruh terhadap penentuan
komoditi dibagi menjadi tiga, yaitu akan menghambat proses pelayanan. jalur,” papar Nasar Salim.
low risk, high risk, dan komoditi Sebagai contoh, untuk jalur prioritas Dengan parameter yang ada saat
tertentu yang ditetapkan pemerintah,” dimungkinkan diberikan pelayanan ini, memang DJBC dituntut untuk
jelas Nasar Salim. prenotifikasi sehingga apabila dapat bekerja ekstra ketat dalam
Lebih lanjut Nasar Salim pelayanan prenotifikasi tersebut memilah profil yang telah ditentukan,
menjelaskan, kombinasi dari profil-profil diterapkan dalam sistem aplikasi, penerima jalur merah tidak selama-
tersebut dalam sistem aplikasi impor maka hampir dipastikan bahwa nya membawa barang yang berisiko,
akan menentukan jalur pelayanan, yaitu proses pelayanan jalur prioritas tidak sebaliknya juga begitu penerima jalur
jalur prioritas, jalur hijau, dan jalur akan terhambat oleh SAP manifes,” hijau belum tentu selalu membawa
merah. Untuk kepentingan ujar Nasar salim. barang yang low risk. Sedangkan
pengawasan, jalur merah juga jalur prioritas, DJBC harus pandai-
dilakukan dengan sistem secara acak PENYEMPURNAAN DENGAN pandai menilainya, agar semua
(random). Perlu diketahui, saat ini MENAMBAH PARAMETER sistem pelayanan yang dijalankan
prosentase jalur merah berkisar 26-30 Mekanisme penjaluran yang se- dapat berjalan dengan lancar.
persen. Sebenarnya yang seharusnya lama ini dibagi menjadi tiga, sejauh Masih minimnya jumlah penerima
menjadi concern oleh DJBC adalah ini belum ada upaya penambahan- jalur prioritas, bukan berarti DJBC
bukan besar kecilnya jalur merah, akan nya, sekalipun terlah diterapkannya memilah-milah dalam
tetapi bagaimana proses pelayanan inward dan outward manifes. Satu menentukannya, namun hal tersebut
terhadap semua jalur baik jalur hal yang amat pentng adalah pe- juga dikarenakan peraturan yang
prioritas, jalur hijau, maupun jalur nyempurnaan dari sistem penjaluran ekstra ketat membuat importir
merah dapar dilakukan secara optimal. yang telah ditetapkan saat ini. produsen dan importir umum harus
siap menanggung resiko yang akan
WBC/ATS
dihadapi jika mereka mencoba untuk
bertindak diluar ketentuan atau
persyaratan yang telah ditentukan.
“Untuk saat ini integrasi SAP
manifes dan SAP impor belum dila-
kukan, jadi masih minimnya jumlah
penerima jalur prioritas, bukan
karena sistem ini mau diberlakukan,
pemberian jalur tidak terkait
langsung, sehingga mekanisme
pemberian jalur prioritas terhadap
suatu perusahaan mempunyai aturan
dan prosedur tersendiri, dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan,”
tandas Nasar Salim.
Penjaluran adalah salah satu cara
yang digunakan DJBC dalam
mencegah masuknya barang-barang
berbahaya, dengan penjaluran ini
diharapkan dapat menekan
seminimal mungkin angka
penyelundupan. Namun demikian
penjaluran juga perlu terus
ditingkatkan mekanismenya, hal ini
tak lain untuk menciptakan suatu
cita-cita yang selama ini
BERPENGARUH. Jika penerapan SAP PDE Manifes telah stabil, maka penentuan jalur akan didengungkan, yaitu lancarnya arus
berpengaruh dari sistem ini. barang ekspor impor. adi
P
ada Februari 2004 petugas intelijen dikan, Gusli M. Tambunan, saat memim- Sementara itu saat dirinya ditanya ten-
dan pencegahan Kantor Pusat pin acara serah terima barang hibah, teks- tang bantuan hibah yang akan diberikan
DJBC, melakukan penegahan til sebanyak 1.372 balles ini merupakan oleh KPBC Tanjung Perak, dirinya belum
terhadap dua partai barang, yaitu 528 barang yang masuk ke dalam kategori dapat menyebutkan pembagian prosenta-
balles dan 844 balles atau sekitar 1.372 barang larangan pembatasan, sehingga senya. Menurutnya, mungkin bisa sama
balles pakaian bekas yang merupakan tidak bisa dijelaskan nilai barang tersebut. dengan yang saat ini dihibahkan 70 persen
barang impor ilegal yang diangkut dari “Barang tekstil ini kalau lolos ke untuk DIY dan 30 persen untuk Jateng. adi
Surabaya menuju Jakarta. WBC/ATS
Pakaian yang hingga kini tidak jelas
pemiliknya dan asal negaranya tersebut,
disimpan di gudang barang hasil
penindakan/tegahan dan barang bukti
Kantor Pusat DJBC, dan dinyatakan
sebagai barang milik negara.
Setelah dua tahun menumpuk di
gudang tersebut dan pemiliknya juga tetap
tidak diketahui, DJBC akhirnya
menghibahkan hasil tegahan yang telah
menjadi milik negara tersebut, pada 9
Oktober 2006 lalu, kepada korban benca
alam di Yogyakarta dan Jawa Tengah,
melalui ketua Satkorlak bencana alam
Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Serah terima hibah yang didasarkan
pada Peraturan Menteri Keuangan no-
mor 13/PMK.04/2006 tanggal 20 Febru-
ari 2006, yang menyatakan bahwa
terhadap barang yang telah ditetapkan
sebagai barang yang menjadi milik ne-
gara, diusulkan peruntukannya kepada
ANCAMAN INDUSTRI DALAM NEGERI. Pakaian bekas ilegal yang tidak diketahui pemiliknya yang berhasil
Menteri Keuangan untuk dilelang, atau ditegah oleh petugas bea cukai Kantor Pusat, akhirnya dihibahkan untuk korban bencana alam. Tampak
dihibahkan, atau dimusnahkan. dalam gambar Kasubdit Penyidikan, Gusli M Tambunan didampingi Satkorlak korban bencena alam DIY
Menurut Kepala Sub Direktorat Penyi- dan Jateng, Sudaryomo, saat memperlihatkan pakaian bekas yang akan dikirim.
TPT ILEGAL. Satu dari dua kontainer yang berisi TPT ile- ECSTASY. Psikotropika golongan dua berjumlah 2900 butir yang berhasil ditegah oleh petugas
gal berhasil ditegah oleh petugas KPBC Soekarno-Hatta keamanan bandara Soekarno-Hatta yang tergabung dalam satgas AI.
A
WBC/ZAP
chmad Riyadi Kepala KPBC
Soekarno-Hatta mengatakan,
melalui hasil penyelidikan
berhasil diungkap dua kontainer yang
berisi tekstil dan produk tekstil (TPT)
ilegal yang merupakan barang impor
milik PT.CGF, penerima fasilitas
kepabeanan berupa penangguhan
bea masuk yang beralamat di
Jatiuwung Tangerang Banten.
Masih menurutnya, dua kontainer
tersebut dikeluarkan dari kawasan
berikat hanya dengan menggunakan
surat jalan yang berisi keterangan
bahwa barang tersebut akan dieks-
por melalui UTC III (Unit Terminal
Container) Tanjung Priok. Namun da-
lam perjalanan, dua kontainer terse-
but tidak menuju Tanjung Priok, me-
lainkan menuju kompleks pergudang-
an Bandara Mas, masih di daerah
Tangerang, Banten.
Jika kedua kontainer tersebut ga-
gal ditegah lanjut Riyadi, maka in- SKP. Diancam dengan hukuman 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp.100 juta, karena
dustri dalam negeri terutama industri melanggar Undang-Undang nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika
P
berasal dari masyarakat, hasil
etugas Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe A Khusus Bandara Soekarno
dari laporan masyarakat tersebut
Hatta, menegah 613 roll atau 13 ton tekstil ilegal yang rencananya akan dijual ke
masih menurutnya, langsung
pasaran bebas di sekitar wilayah Tangerang, Banten. 13 ton tekstil ilegal tersebut
ditindak lanjuti dengan melakukan
berhasil diungkap oleh petugas setelah adanya laporan dari masyarakat mengenai
pemantauan dan pengumpulan
pelanggaran ketentuan kepabeanan.
informasi yang lebih mendalam
Hal ini disampaikan Kepala KPBC Tipe A Khusus Achmad Riyadi kepada para war-
dilapangan. “Dari hasil pemantau-
tawan dalam acara release pada 22 September 2006 di KPBC Soekarno Hatta. Menurut-
an dan pengumpulan informasi
nya masyarakat memberikan informasi kepada petugas mengenai adanya penyeleweng-
dilapangan tadi, petugas
an yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang berada di wilayah kerja KPBC Tipe A
menduga telah terjadi upaya
Khusus Soekarno Hatta, yang tidak melunasi barang tersebut baik itu bea masuknya
pelanggaran kepabeanan,”ujar
maupun juga Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)
Riyadi
Kepala Kanwil V DJBC Bandung Jody Koesmendro yang juga hadir bersama Dirjen
Bea dan Cukai Anwar Suprijadi mengatakan, proses penyidikan dan penyelidikan
TEGAH 2900 BUTIR ECSTASY terhadap kasus ini tengah ditangani oleh tim dari kantor pusat DJBC, dan apabila dalam
Masih dalam acara press rele-
proses tersebut diketahui bahwa perusahaan yang melanggar ini pengguna fasilitas yang
ase yang sama, Achmad Riyadi
diberikan DJBC, maka pihaknya akan melakukan penindakan terhadap perusahaan
yang juga Ketua satgas Airport
tersebut dan jika perlu akan dilakukan pencabutan fasilitas yang dimilikinya.
Interdiction (satgas AI) Bandara
Ketika ditanya jenis fasilitas yang diperoleh perusahaan tersebut, Jody belum bisa
Internasional Soekarno-Hatta,
mengatakan mengenai detail fasilitas yang diperoleh oleh perusahaan tersebut,
mengungkapkan keberhasilan
mengingat kasus ini masih ditangani secara mendalam. Begitu juga dengan jumlah
satgasnya menggagalkan pengi-
kerugian, tersangka serta pasal yang dilanggar, yang belum bisa disampaikan mengingat
riman ecstasy sebanyak 2900
masih dalam proses lanjut guna kepentingan penyidikan dan penyelidikan. “Nanti audit
butir dari Jakarta menuju Palem-
(Direktorat Verifikasi dan Audit.red) akan bertugas, dan dari situ baru bisa diketahui
bang. Penegahan ini dilakukan
berapa kerugian dan lain sebagainya,”ujar Jody.
oleh petugas keamanan Angkasa
Pura II pada hari Sabtu 23
September 2006.
PENEGAHAN DVD DAN VCD ILEGAL
Pada acara release tersebut, KPBC Tipe A Khusus Soekarno Hatta juga menggelar
Riyadi lebih lanjut mengata-
hasil tegahan barang impor dan ekspor VCD dan DVD bajakan yang merupakan
kan, modus yang digunakan oleh
pelanggaran HaKI selama periode 2004 sampai September 2006. Total keseluruhannya
pelaku bernama SKP dalam
mencapai kurang lebih 240 ribu keping dengan total bruto 5,5 ton.
memuluskan rencananya, adalah
Menurut Riyadi, barang-barang yang berhasil ditegah petugas tersebut kebanyakan
dengan membungkus pil ecstasy
merupakan barang kiriman, melalui gudang ekspor maupun impor, kantor tukar pos
tersebut kedalam tiga kantong
udara serta merupakan barang bawaan penumpang melalui terminal keberangkatan dan
plastik yang dikemas dalam kotak
kedatangan bandara Internasional Soekarno-Hatta.
handphone. Usaha untuk
Untuk kepentingan lebih kanjut, barang-barang tersebut akan diserahkan oleh
mengelabui petugas dengan cara
KPBC Tipe A Khusus Soekarno-Hatta kepada Direktorat Jenderal Hak Atas
tersebut lanjutnya, gagal ketika
Kekayaan Intelektual. zap
petugas keamanan bandara yang
berada di terminal keberangkatan WBC/ZAP
domestik berhasil mengidentifi-
kasinya melalui mesin X-ray.
Untuk memastikan apakah pil
yang dibawa tersangka benar-
benar merupakan ecstasy, pihak
angkasa pura langsung
melakukan pengetesan awal. Dari
hasil test tersebut diperoleh,
bahwa pil tersebut merupakan
piskotropika golongan II.
Sementara tersangka langsung
diamankan oleh petugas satgas
AI dan kemudian diserahkan
kepada pihak Polres Bandara
Soekarno Hatta.
Tersangka SKP, lanjut Riyadi
dijerat dengan Undang-Undang
nomor 5 tahun 1997 tentang psi-
kotropika dengan ancaman hu-
kuman 5 tahun penjara dan denda BARANG TEGAHAN. Tekstil ilegal dan produk VCD/DVD bajakan yang berhasil ditegah petugas
paling banyak Rp.100 juta. zap KPBC Tipe A Khusus Soekarno-Hatta.
M
engenai komoditi rotan batangan, menopang industri kerajinan rotan dalam otomotif dalam negeri dan mengganggu
rencananya akan diekspor ke Cina. negeri sehingga dapat mengakibatkan iklim persaingan usaha yang sehat,
Pelaku yang berinisial WB membe- terganggunya industri rotan dalam negeri potensi kerugian negara dari pungutan
ritahukan dalam dokumen pabean seba- dan kerusakan hutan dan ekosistem seba- Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka
gai asbes yang tujuannya untuk menghin- gai akibat penebangan rotan secara liar. Impor (PDRI) diperkirakan sebesar Rp.
dari aturan larangan ekspor rotan batang- Untuk pemasukan 167 kontainer pro- 192 juta lebih. Dua unit mobil bekas ini
an dari pemerintah. Dari hasil pemeriksa- duk meat bone meal (tepung dari daging didatangkan dari Singapura dengan
an petugas bea cukai ditemukan 293 atau sisanya) untuk makanan ternak menggunakan Kapal MV Kota Berkat Voy.
bundles rotan batangan dengan panjang senilai Rp. 721,723 juta asal Uni Eropa Disela-sela acara pembongkaran peti
antara 3 dan 4 meter, bukan asbes yang (Spanyol/Portugal) yang diduga terjangkit kemas, Kepala Kanwil IV DJBC Tanjung
diberitahukan dalam dokumen PEB penyakit BSE (Bovine Spongioform Priok, Heru Santoso mengatakan, total
sebelumnya, sehingga diambil tindakan Encephalopathy) atau sapi gila. Selain kerugian negara dari pajak sebesar Rp.1,4
penegahan untuk proses lebih lanjut. menyebabkan kerugian negara secara ma- miliar. Kerugian itu terdiri atas pajak eks-
Atas eksportasi rotan batangan terse- teril, hal lain yang lebih membahayakan por rotan Rp. 21 juta, pajak pertambahan
but, diperkirakan negara berpotensi adalah potensi penyakit menular BSE nilai dari tepung daging sebesar Rp. 721
dirugikan sebesar Rp. 21,6 juta dari Pajak yang bisa menyebar dan menular ke juta, bea masuk dan PDRI dari tekstil
Ekspor dan kerugian imateril lainnya, se- manusia jika ternyata Meat Bone Meal senilai Rp. 526 juta serta bea masuk dan
perti kelangkaan bahan baku rotan yang yang diimpor itu mengandung unsur BSE. PDRI mobil bekas Rp. 192 juta. ris
WBC/RIS WBC/RIS
DUA UNIT MOBIL BEKAS, MEAT BONE MEAL (tepung dari daging atau sisanya) untuk makanan ternak
selundupan yang berhasil diamankan senilai Rp. 721,723 juta asal Uni Eropa (Spanyol/Portugal) yang diduga
petugas bea cukai. terjangkit penyakit BSE (Bovine Spongioform Encephalopathy) atau sapi gila.
Satgas AI SH
tersebut, Riyadi mengatakan, saat ini
jalur penyelundupan narkoba masih
didominasi dari negara-negara yang
berada di kawasan golden triangle dan
golden crescent yang sudah dikenal
sebagai kawasan yang paling banyak
GAGALKAN PENYELUNDUPAN ECSTASY mengirimkan dan menghasilkan narko-
ba. Terhadap pesawat dan penumpang
Pelaku disinyalir mengurungkan niat untuk mengirim ecstasy, yang berasal dari kawasan tersebut,
pihaknya melakukan pengawasan yang
karena melihat ketatnya pengawasan di terminal D keberangkat- lebih ketat lagi namun, tidak mengura-
an di Bandara Soekarno-Hatta. ngi pengawasan terhadap pesawat dari
negara lain yang kemungkinan bisa
2 9.428 butir tablet berwarna krem Ia kembali mengatakan, kemungkin- digunakan oleh para sindikat untuk me-
putih berlogo simbol “LOVE/Hati” an ecstasy tersebut ditinggalkan oleh muluskan niat mereka untuk memasuk-
yang diduga psikotropika jenis pemiliknya di toilet wanita karena meli- an atau mengirim narkoba. zap
ecstasy yang rencananya akan WBC/KY
diselundupkan melalui bandara
Soekarno-Hatta, berhasil ditegah oleh
satgas Airport Interdiction (Satgas AI)
Bandara Internasional Soekarno-Hatta
(SH). Walau penegahan ini tidak
berhasil menangkap pemilik barang
haram tersebut, namun keberhasilan
untuk mengurungkan niat untuk
melakukan penyeludundupan sudah
bisa dibilang menjadi suatu prestasi
bagi satgas AI.
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan
Cuka (KPBC) tipe A Soekarno-Hatta
yang juga ketua satgas AI Bandara
Soekarno-Hatta, Achmad Riyadi pada
acara press realease pada 11 Oktober
2006 mengatakan, keberhasilan satgas
yang dipimpinnya menemukan ecstasy
tersebut berawal dari ditemukannya satu
kantong plastik berwarna hitam yang
mencurigakan oleh petugas kebersihan
bandara pada 9 Oktober 2006 di toilet
wanita di terminal D keberangkatan
dalam negeri. Karena kecurigaan pada
tas tersebut, petugas tadi lanjut Riyadi,
segera melaporkannya kepada petugas
keamanan bandara yang berada SERAH TERIMA. Barang bukti diserahterimakan dari pihak Satgas AI Kepada pihak Polres Bandara
disekitar terminal untuk diamankan. untuk kepentingan penyidikan.
Rakerwil X Balikpapan dipimpin oleh Kakanwil X DJBC Balikpapan Suasana saat rapat kerja yang diadakan
Faried Syibli Barchia (nomor dua dari kiri). di Banjarmasin.
“UPAYA MEWUJUDKAN
GOOD GOVERNANCE”
Meraih kembali kepercayaan masyarakat terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
melalui Good Governance adalah bentuk reformasi kepabeanan yang diinginkan oleh institusi
DJBC, termasuk Kantor Wilayah X DJBC Balikpapan. Integritas dan performance kerja yang
berkualitas mutlak diperlukan untuk mewujudkannya.
K
antor Wilayah (Kanwil) X DJBC dan pegawai yang memiliki kualifikasi kali ini diadakan di KPBC Banjarmasin.
Balikpapan merupakan salah satu Komandan Patroli. “Sengaja rakerwil kali ini diadakan di
kanwil yang strategis. Pasalnya, Banjarmasin, untuk ganti suasana saja,”
wilayah kerja kanwil ini meliputi perbatas- EVALUASI DALAM RAKERWIL kata Rudy Hernanto, Kabag Umum
an Indonesia – Malaysia. Disamping Dilatarbelakangi oleh keinginan untuk Kanwil X Balikpapan sekaligus sebagai
Lintas Batas, pelayanan kepabeanannya mengevaluasi pelaksanaan berbagai moderator rapat, memberikan alasan.
juga mencakup ekspor impor di program dan kebijakan yang telah ditetap- Rakerwil yang mengambil tema
pelabuhan dan bandara internasional kan oleh pimpinan sebagai upaya terwu- “Dengan Integritas dan performance
(Bandara Sepinggan). judnya DJBC yang profesional, berinteg- kerja yang berkualitas, Kantor Wilayah
Kantor-kantor pelayanan yang berada ritas dan dapat dibanggakan masyarakat, X DJBC Balikpapan berupaya
di bawah wilayah kerja Kanwil X Balikpa- maka pada tanggal 20-22 September mewujudkan Good Governance
pan sebanyak delapan KPBC, yaitu : 2006, Kanwil X DJBC Balikpapan telah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai”,
KPBC tipe A Balikpapan, KPBC tipe A Sa- mengadakan Rapat Kerja Wilayah selain dihadiri oleh Kakanwil X, juga oleh
marinda, KPBC tipe A Banjarmasin, KPBC (Rakerwil). Rakerwil yang dibuka langsung para Kepala Bidang, seluruh Kepala
tipe B Kotabaru, KPBC tipe B Bontang, oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) X Kantor Pelayanan dan Kepala Subbagian
KPBC tipe B Sangatta, KPBC tipe B Tara- Balikpapan, Faried Syibli Barchia, untuk Umum serta Kepala Seksi P2.
kan dan KPBC tipe B Nunukan. Dengan Agar pelaksanaan rapat lebih intensif
wilayah kerja meliputi seluruh Propinsi Ka- dan terfokus pada permasalahan yang
limantan Timur dan Kalimantan Selatan. TABEL 1 telah, sedang dan akan dihadapi, maka
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan Perincian Jumlah Pegawai pelaksanaan rapat kali ini berbeda dengan
fungsinya, jumlah pegawai se-Kanwil X Kanwil X DJBC Balikpapan rakerwil sebelumnya. Bila sebelumnya
Balikpapan sebanyak 418 orang pegawai. No. Struktur Jumlah pembahasan dilakukan masing-masing
Perincian dapat dilihat pada tabel I. jabatan (orang) bidang/bagian, untuk rakerwil saat ini
Agar dapat memberikan pelayanan pembahasan diarahkan untuk setiap topik
yang lebih ideal, jumlah pegawai di atas 1 Eselon II 1 pembahasan, yaitu tentang realisasi
dirasakan sangat minim. Hal ini apabila 2 Eselon III 12 penerimaan tahun anggaran 2006/2007,
dilihat dari adanya beberapa KPBC 3 Eselon IV 80 pelaksanaan SAP PDE Manifest, pelaksa-
yang jabatan Korlak-nya belum terisi, 4 Koordinator Pelaksana 52 naan operasi cukai, pelaksanaan pelayan-
kurangnya tenaga pemeriksa pegawai 5 Pelaksana Pemeriksa 75 an ekspor, hal-hal yang dihadapi Bagian
yang mempunyai Pendidikan 6 Pelaksana Administrasi 198 Umum, dan lain-lain yang dirasa perlu.
Pengadaan Barang dan Jasa, pegawai ”Sebelum pelaksanaan rakerwil,
yang berpendidikan sebagai Juru Sita Total pegawai 418 dibentuk terlebih dulu panitia/tim kerja
TABEL 2
ditemukan sedang dilakukan proses yang melibatkan lebih dari satu KPBC/ belum ada. Sehingga petunjuk
penyidikan. Transhipment. (KPBC Tarakan). pelaksanaan yang ada oleh Kanwil X
3. Agar KPBC melakukan sosialisasi di DJBC Balikpapan mengacu kepada Kep.
bidang cukai kepada pengusaha BKC Terhadap penerapan tata laksana di Dirjen BC no. KEP-07/BC/2003.
di wilayah kerjanya. bidang ekspor disarankan agar mengacu Permasalahan ini selanjutnya akan
4. Melakukan koordinasi dengan instansi kepada Keputusan Menteri Keuangan No. diteruskan ke Kantor Pusat DJBC.
terkait misalnya Disperindag dan 557/KMK.04/2002 jo. Keputusan Dirjen BC Hal lain yang dibahas adalah masalah
Kepolisian No. Kep-151/BC/2003. Berikutnya, sambil penyidikan dan patroli. Perkara penyidikan
5. Pengajuan permohonan NPPBKC menunggu keluarnya Keputusan Menteri masih terdapat beberapa kasus yang
yang persyaratannya tidak lengkap Keuangan terhadap keputusan MA, agar belum selesai. Pasalnya, adanya barang
agar secara tegas ditolak, meskipun KPBC berpedoman pada Surat Edaran tangkapan tanpa tersangka dan barang
penolakan tersebut berdampak kurang DJBC No. SE-28/BC/2006. Sedangkan bukti yang hilang serta tidak ada gudang
baik terhadap citra pelayanan Bea dan terhadap pelaksanaan ekspor yang melibat- tempat penyimpanan sehingga barang
Cukai kepada masyarakat usaha. kan lebih satu KPBC agar melakukan koordi- bukti disimpan di aula kantor karena tidak
nasi lebih lanjut antar KPBC yang bersang- adanya dana untuk pembuatan gedung.
EKSPOR kutan dan koordinasi dengan instansi yang Rakerwil sendiri memutuskan akan
Penerapan tata laksana di bidang terkait lainnya misalnya Syahbandar. membentuk Tim Gabungan antara Kanwil
ekspor di Kanwil X Balikpapan dirasakan dengan KPBC yang bersangkutan.
masih belum berjalan sesuai ketentuan. IMPOR SEMENTARA Kurangnya tenaga patroli yang
Permasalahan yang ditemukan di Adanya perbedaan persepsi atas berpengalaman mengetahui kondisi
lingkungan wilayah kerja Kanwil X DJBC Peraturan Menteri Keuangan R.I 615/ perairan Kalimantan Timur dan mampu
Balikpapan adalah : PMK/2004 antara Pejabat KPBC cq. Dit. mengendalikan ABK serta mempunyai
1. Adanya perbedaan yang diberitahukan Fasilitas Kepabeanan dengan Pejabat integritas tinggi serta kurangnya sarana
dalam PEB dengan hasil pemeriksa- Kanwil X DJBC Balikpapan dan belum patroli yang dimiliki oleh Kantor Wilayah X
an fisik yang berakibat timbulnya adanya Juknis tindak lanjut pengamanan DJBC Balikpapan, merupakan kendala
pengenaan sanksi administrasi (KPBC barang yang dilarang impor bagi importir dalam pengawasan. Sementara ini sambil
Banjarmasin, Bontang, Tarakan). yang tidak me-reekspor barang impor menunggu tambahan pegawai, akan
2. Terbitnya keputusan dari MA tentang sementara merupakan permasalahan dilakukan patroli bersama antara Kanwil X
pencabutan Peraturan Menteri impor sementara yang belum teratasi. Balikpapan dan KPBC. Dengan demikian
Keuangan No. 95/PMK.02/2005 tgl 11 Pelayanan Impor Sementara saat ini diharapkan patroli dapat dilakukan secara
Oktober 2005, yaitu bagaimana PE mengacu kepada Peraturan Menteri optimal dan menurunnya pelanggaran di
yang telah ditagih, masih terutang Keuangan R.I 615/PMK/2004. Namun bidang kepabeanan terutama di daerah
(KPBC Kotabaru) Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Impor perbatasan perairan Kalimantan Timur
3. Adanya pelaksanaan ekspor batubara Sementara sebagai acuan lebih lanjut dan Serawak. don`s - balikpapan
P
DOK. KANWIL XIII DJBC
ada hari selasa, 19 September 2006,
Kantor Wilayah (Kanwil) XIII DJBC
Banda Aceh menyelenggarakan
peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad
SAW 1427 H dan penyerahan santunan
bea siswa dan santunan janda bagi anak
dan istri pegawai korban tsunami.
Berlangsung di halaman kantor, acara ini
dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah XIII
DJBC Banda Aceh Muhammad Chariri,
jajaran pegawai eselon III dan IV, para
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
di lingkungan Kanwil XIII Banda Aceh,
para pelaksana dan beberapa undangan.
Sebagai pemberi siraman rohani,
diundang Ustad Rayhan Iskandar dan
iringan Nasyid Skala Banda Aceh. Di akhir
acara, diserahkan santunan bea siswa
dan santunan janda bagi anak dan istri pe-
gawai korban tsunami yang disampaikan
langsung oleh Kepala Kantor Wilayah XIII
Banda Aceh kepada keluarga korban
yang dapat hadir pada acara tersebut.
Dengan terjadinya bencana gempa
dan tsunami di Nanggroe Aceh SERAHKAN BANTUAN. Kakanwil XIII menyerahkan bantuan bea siswa dari DJBC kepada anak
Darussalam pada tanggal 26 Desember pegawai DJBC yang menjadi korban tsunami.
S
alah satu upaya untuk mengatasi HASIL OPERASI PATKOR KASTIMA 12/ l Kapal yang dilakukan penegahan
permasalahan ini, pihak Direktorat 2006 dan penangkapan oleh unsur
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Berikut ini merupakan hasil-hasil Indonesia sebanyak 4 kapal, yaitu
Indonesia dan Kastam Diraja Malaysia kerjasama dari kegiatan Operasi Patkor 3 kapal dengan muatan kayu dan
telah sepakat untuk mengadakan Operasi Kastima ke-12 yang meliputi : 1 kapal dengan muatan rokok.
Patroli Laut Terkoordinasi di Selat Malaka. 1. Kesepakatan kerjasama dalam upaya l Kapal yang dilakukan penegahan
Operasi patroli laut bersama ini dikenal pemberantasan penyelundupan antara dan penangkapan oleh unsur
dengan nama “Operasi Patkor Kastima”. Indonesia dan Malaysia, yaitu : Malaysia sebanyak 1 kapal
Operasi patroli laut terkoordinasi DJBC l Guna mencegah maraknya 3. Pelaksanaan operasi patroli laut
Indonesia dan Kastam Diraja Malaysia penyelundupan gula ke Indonesia, bersama ini dapat menekan tingkat
pertama kali dilaksanakan pada tahun Malaysia telah menetapkan gula penyelundupan.
1994 yang dinamakan Operasi Patkor sebagai komiditi yang dilarang 4. Operasi Patkor Kastima dapat
Kastima I / 1994, dimana pembukaannya untuk di ekspor ke Indonesia. dijadikan sebagai sarana pertukaran
dilakukan di Pelabuhan Klang, Malaysia l Kayu dari Indonesia juga informasi antar kedua negara dalam
dan penutupan dilaksanakan di Belawan, ditetapkan sebagai barang yang upaya menanggulangi penyelundupan
Medan. dilarang untuk di impor ke 5. untuk lebih meningkatkan hubungan
Patroli laut terkoordinasi untuk kali Malaysia keakraban dan silaturahmi antar dua
ini merupakan operasi Patkor Kastima l Kerjasama dalam pemberantas- negara serumpun.
yang ke-12 tahun 2006.Operasi Patkor an illegal logging kedua negara
Kastima 12/ 2006 dilaksanakan mulai 2. Hasil yang telah dicapai selama pe- Sebagai informasi, bahwa DJBC
3-15 September 2006 yang pembuka- laksanaan tugas patroli laut berupa : Indonesia khususnya Kantor Wilayah
annya diselenggarakan di Johor Bahru l Kapal niaga yang dilakukan (Kanwil) II DJBC Tipe Khusus Tanjung
Malaysia dan penutupannya penyegelan oleh unsur Indone- Balai Karimun secara rutin juga telah
diselenggarakan di Batam, Indonesia. sia sebanyak 1 kapal melaksanakan patroli laut di perairan Selat
Ekspor
1. Pasir timah 1 - 49,70 Ton 1.079.370.000 - Penuntutan = Penyidikan =
2. Kayu 56 34 3.621,422 M3 2.398,531 M3 3.054.813.244 2.414.216.095 3 kasus 12 kasus
3. Minyak solar 5 2 1.094,11 Ton Liter 7 kapal belum 2.489.787.200 - Vonis = Penuntutan =
4. Pupuk 2 - 3000,00 Ton dibongkar 2 2.271.200.000 - 58 kasus 15 kasus
kapal diserahkan Banding = Vonis = 7 kasus
ke Polri 3 kasus Polri = 2 kasus
PELABUHAN
juga telah dilakukan oleh Pemda Cirebon
agar pelabuhan Cirebon dapat hidup
seperti dulu di mana hampir seluruh kapal
YANG DANGKAL
asing singgah di pelabuhan ini.”Kalau kita
lihat kepelabuhan, itu banyak gudang-
gudang tua peninggalan jaman Belanda,
WBC/KY
K
ota Cirebon yang terletak di utara kota “Udang” karena hasil lautnya yang
Jawa Barat dan merupakan kota berlimpah dan produk hasil lautnya yang
perbatasan antara Jawa Barat dan cukup terkenal dimana-mana, hingga saat
Jawa Tengah, sejak jaman penjajahan ini pun terus berupaya menarik minat
Belanda telah dikenal sebagai daerah investor untuk menanamkan modalnya di
yang subur akan berbagai hasil lautnya. kota ini.
Selain itu, daerah yang selalu ramai Salah satu perusahaan besar yang
dikunjungi wisatawan, karena memiliki telah lama berdiri di kota Cirebon adalah,
keunikan dan sejarah religius yang kental, pabrik rokok milik PT. British American
membuat kota Cirebon selalu berbenah Tobacco (BAT) yang sejak tahun 1924 te-
diri tiap tahunnya. lah beroperasi dan tetap eksis hingga kini, Drs. BAMBANG WAHYUDI. Masalah utama di
Kota yang terletak dipinggir pantai bahkan gedung PT. BAT pun telah menja- KPBC Tipe B Cirebon saat ini hanya penertiban
utara pulau Jawa dan dikenal sebagai di “Landmark” nya kota Cirebon. Selain itu rumah dinas saja.
DANGKAL. Pelabuhan Cirebon yang dangkal, menyebabkan minimnya kapal asing masuk untuk kegiatan ekspor impor.
selama ini dilupakan bahkan tidak “Jumlah pegawai di KPBC Tipe B tentunya juga membutuhkan suatu
diketahui oleh pegawai, khususnya yang Cirebon ini sebanyak 46 pegawai, kerjasama yang kompak diantara unit-
berkaitan dengan peraturan yang ada. sementara luas wilayah kerjanya boleh unitnya, sehingga selain apa yang telah
Untuk bimbingan rohani pegawai, dikatakan terbilang cukup luas, yaitu ditargetkan baik bea masuk maupun cukai
KPBC Tipe B Cirebon juga aktif meliputi wilayah kota Cirebon, wilayah dapat tercapai, hal lainnya juga adalah
melakukannya, setiap dua bulan sekali kabupaten Cirebon, wilayah kabupaten pelayanan yang prima dapat benar-benar
mengundang penceramah dari Indramayu, wilayah kabupaten Kuningan, terwujud di KPBC ini.
Departemen Agama daerah Cirebon, dan wilayah kabupaten Majalengka. “Kalau di KPBC Tipe B Cirebon ini
untuk memberikan siramah rohani kepada Selain itu kita juga masih memiliki kantor masih terkenal dengan surat kalengnya,
seluruh pegawai yang umumnya bantu pelayanan, yang meliputi wilayah, sebenarnya hal tersebut tinggal
beragama Islam. pelabuhan laut Muara Jati Cirebon, pos bagaimana kita menyikapinya saja,
Sementara itu untuk para pejabat lalu bea Cirebon, kantor bantu Balongan, selama kita menjalankan tugas tidak
seksinya, Bambang wahyudi selaku pos pengawasan Palimanan, pos berbuat yang menyalahi aturan, ya hal-hal
kepala KPBC Cirebon setiap minggu pengawasan pantai Eretan dan Nasasari, yang tidak diinginkan tentunya juga tidak
selalu mengadakan cofee morning yang Japura, Sarana Jaya, dan juga Kawasan akan terjadi. Tapi jika dalam tugas kita
dimaksudkan agar diantara para pejabat Berikat,” jelas Bambang Wahyudi. menyalahi aturan ya bisa saja hal-hal
juga selalu terjalin komunikasi sehingga yang selama ini menjadi trade mark nya
jika terdapat suatu kendala di lapangan PERSOALAN RUMAH DINAS KPBC Cirebon dapat terjadi juga pada diri
dapat terselesaikan dengan baik. Luasnya wilayah pengawasan ini kita,” jelas Bambang Wahyudi.
WBC/KY
Namun demikian, bukan surat kaleng
yang menjadi kendala saat ini, kendala
yang tengah dihadapi oleh KPBC Tipe B
Cirebon saat ini, adalah penertiban rumah
dinas yang jumlahnya cukup banyak dan
melebihi jumlah pegawai KPBC Cirebon
itu sendiri. Saat ini jumlah rumah dinas
yang ada sekitar 98 rumah, yang terletak
di empat lokasi, yaitu kota Cirebon,
kabupaten Cirebon, kabupaten
Indramayu, dan kabupaten Subang.
Dari jumlah tersebut 26 rumah dihuni
oleh pegawai aktif, 25 rumah dihuni
pensiunan, 2 rumah digunakan untuk TK
Al’Quran, 1 rumah untuk TK. Seroja , dan
sisanya dalam kondisi rusah bahkan ada
yang rata dengan tanah. Akan hal
tersebut, berbagai upaya juga telah
dilakukan agar rumah dinas yang ada
dapat ditertibkan, bahkan rencana
penghapusan pun juga akan dilaksanakan
jika memang sudah tidak mungkin lagi
dapat digunakan oleh pegawai.
“Mungkin ini persoalan klasik yang
hampir ditemui diseluruh KPBC, tapi
dengan jumlah pegawai yang minim saat
ini, kami harus menanggung beban pajak
bumi dan bangunan yang cukup besar,
padahal jelas-jelas rumah tersebut sudah
PEMERIKSAAN. Cukai merupakan kegiatan yang dominan di KPBC Tipe B Cirebon. Tampak dalam tidak mungkin digunakan lagi oleh pega-
gambar petugas bea cukai saat melakukan pemeriksaan di gudang rokok milik PT.BAT Indonesia wai,” tandas Bambang Wahyudi. adi
Dirgahayu
Hari
Keuangan
Nasional
Ke-60
30 OKTOBER
30 OKTOBER 2
2006
006
JAKARTA. Koperasi Pegawai Kantor Pusat DJBC menyelenggarakan Bazar Ramadhan pada 13 Oktober 2006 di pelataran parkir gudang pita cukai. Bazar
tersebut dikuti 50 stand berbagai makanan kering, lauk pauk, baju muslim, pernik-pernik, bunga dan buku-buku islam. Bazar dihadiri para pengunjung di
lingkungan KP-DJBC dan sekitarnya, Dharmawanita dan keluarga besar pegawai Bea dan Cukai. Tampak pada gambar, Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi
didamping Direktur Verifikasi Audit Thomas Sugijata, Direktur Cukai Frans Rupang, Ketua Koperasi Oentarto Wibowo, Kepala Seksi Pembebasan Proyak
Pemerintah, Evy Suhartantyo R. meninjau tempat bazar yang berada di belakang gedung utama KP-DJBC. Dalam kunjungan tersebut Dirjen Anwar Suprijadi
membeli kue dan kain batik di stand Dharmawanita Persatuan KP-DJBC.
WBC/ATS
JAKARTA. Dalam rangka menyambut Ramadhan 1427 H, Kopesat DJBC menyelenggarakan seminar tentang Perencanaan Keuangan Keluarga di
Auditorium gedung utama KP-DJBC pada 13 Oktober 2006. Seminar ini dihadiri seluruh pegawai Bea dan Cukai dan dibuka oleh Direktur Jenderal Bea dan
Cukai Anwar Suprijadi didampingi Direktur Cukai Frans Rupang, Direktur Verifikasi Audit Thomas Sugijata dan Ketua Koperasi Pegawai Kantor Pusat DJBC
Oentarto Wibowo. Acara ini dihadiri Ny. Anwar Suprijadi dan para pengurus Dharmawanita Persatuan KP-DJBC. (gambar kiri). Seminar ini menghadirkan
pembicara Biro Perencana Keuangan Safir Senduk yang memaparkan tema seminar “Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya”.. Usai pemaparan
seminar, acara juga diisi dengan penyerahan penghargaan koperasi terbaik berprestasi dari Gubernur DKI yang dalam hal ini diserahkan oleh Kasudin
Koperasi dan UKM Jakarta Timur Sudarno kepada Ketua Koperasi Pegawai KP-DJBC Oentarto Wibowo disaksikan Dijen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi
karena Kopesat KP-DJBC termasuk koperasi peringkat ke-9. (gambar kanan)
WBC/ATS
JAKARTA. Pada 11 Oktober 2006 Panitia Ramadhan Masjid Baitut Taqwa KP-DJBC melaksanakan buka puasa bersama Dirjen Bea dan Cukai di Auditorium
gedung utama KP-DJBC. Acara Buka puasa ini diwakili oleh Pjs Sekretaris DJBC Wahyu Purnomo (Dir. PPKC) sehubungan Dirjen Bea dan Cukai berhalangan hadir.
Hadir Direktur P2 Erlangga Mantik, Direktur Verifikasi Thomas Sugijata, Direktur Cukai Frans Rupang, Direktur Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Ibrahim A. Karim
serta para pejabat eselon II, III, IV dan para pegawai dilingkungan KP-DJBC. Acara diawali dengan melantunkan ayat suci Al-qur’an dan dilanjutkan dengan siraman
rohani yang dibawakan oleh DR. Bali Pranowo dari Yayasan Al-Hunayain Bekasi(gambar kiri). Acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan ramah tamah.
FOTO : BENDITO
DENPASAR.
Dalam rangka
mensosialisasikan
berbagai rencana
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
kedepan, maka
bertempat diaula
Kanwil VIII DJBC
Denpasar pada hari
senin 14 Agustus
2006 digelar acara
Coffee Morning.
Instansi terkait yang
diundang pada
kesempatan ini antara
lain : Administrator
Bandara, manajemen
Angkasa Pura,
Imigrasi, Karantina,
AOC, managemen
PT. Sari Rahayu
Bimantara, dan
manajemen PT. Suba
Air (dua yang
disebutkan terakhir
adalah agen untuk
penerbangan extra
flight). Diakhir acara
Kakanwil VIII DJBC
Denpasar Heryanto
Budi Santoso
menyerahkan cindera
mata berupa buku
profil Kanwil VIII
DJBC Denpasar
kepada masing-
masing undangan
Adito, Denpasar
DENPASAR. Tanggal 30 Agustus 2006, diaula Kanwil VIII DJBC Denpasar berlangsung acara penandatanganan nota perjanjian dalam rangka penerapan
SAP PDE Manifes di KPBC Tipe C Benoa antara Kakanwil VIII DJBC Denpasar Heryanto Budi Santoso dengan Perwakilan dari PT. PEL Meratus. Adito, Denpasar
FOTO : REDY BAMBANG
KOTABARU. Dalam rangka menyongsong Isra Mi’raj KPBC Tipe B. Kota Baru mengadakan ceramah agama pada 29 Agustus 2006 di Aula Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Kotabaru. Ceramah agama bertemakan “Dengan Isra Mi’raj Kita Tingkatkan Etos Kerja dilingkungan KPBC Kotabaru”,
dibuka oleh Kepala KPBC Kotabaru Drs. Samsu dengan menampilkan penceramah Ustad H. Baharuddin Abdullah. Selain ceramah, karyawan dan
karyawati KPBC Tipe B Kotabaru juga mendengarkan arahan dan wejangan dari Kepala KPBC. Tampak pada gambar kanan, Kepala KPBC Kotabaru
didampingi penceramah H. Baharudin Abdullah dan gambar kiri, para pegawai begitu hikmat dalam menyimak ceramah agama sebagai santapan rohani
dan intropeksi diri kejadian-kejadian dalam hidup masing-masing Pengirim Bambang, SG, SH, MH KPBC Tipe B Kotabaru
FOTO : KIRIMAN
JAKARTA. Pangkalan sarana operasi Bea dan Cukai Tanjung Priok pada 11 Oktober 2006 menyelenggarakan acara buka puasa bersama. Acara
buka puasa ini dihadiri oleh Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tanjung Priok Pudjo Wibowo dan para pejabat lainnnya dengan
menghadirkan ustadz Syamsir untuk mengisi acara siraman rohani. Tampak pada gambar, Ustadz sedang memberikan santapan rohani kepada pegawai
didampingi Pudjo Wibowo serta pejabat lainnya, sedangkan gambar kanan, para pegawai dengan khidmatnya mendengarkan penceramah memberikan
paparan. Kiriman Pangkalan Sarana Operasi BC Tanjung Priok.
JAKARTA. Pelatihan Ketangkasan Menembak dan Menyelam bagi yang bertugas di Pangkalan Sarana Operasi Tanjung Priok yang diselenggarakan
mulai 12 September 2006 dimarkas Komando Armada RI Kawasan Barat Satuan Pasukan Katak (kopaska) TNI AL ditutup oleh Komandan Satuan Kopaska
Koarmabar Letnan Kolonel (P) S. Irawan pada 22 September 2006 yang ditandai dengan pelepasan atribut peserta. Acara dihadiri oleh kepala Kanwil IV
DJBC Jakarta Heru Santoso didampingi Kepala Bidang P2 Kanwil IV DJBC Jakarta Rahmad Subagio, Kepala Pangkalan Sarana Operasi BC Tanjung Priok
Pudjo Wibowo dan para pejabat lainnya dilingkungan Kanwil IV DJBC Jakarta. Dalam acara penutupan tersebut dilakukan atraksi demo menggunakan
alat-alat selam dan ketangkasan mempermainkan senjata yang dibawakan oleh para peserta pelatihan. Tampak pada gambar kiri, (dari kiri ke kanan) Heru
Santoso, S Irawan, Rahmad Subagio, Budiyanto (Kasubdit sarana Operasi Dit P2) dan Pudjo Wibowo sedang menyaksikan demo ketangkasan menembak
dan menyelam, dan gambar kanan peserta pelatihan foto bersama dengan Kepala Kanwil IV DJBC Jakarta dan para pejabat dilingkungan Kanwil IV DJBC
Jakarta dan pejabat di lingkungan Kopaska TNI AL. ATS/Edy Sudarnoto pelaksana P2 KPBC Tanjung priok II
FOTO : KIRIMAN
JAKARTA. Kanwil IV DJBC Jakarta menyelenggarakan buka puasa bersama dan santunan anak yatim pada 4 Oktober 2006 di masjid Baitut Taqwa
Kanwil IV DJBC Jakarta. Buka puasa bertemakan “Bina Generasi, Raih Kebersihan Diri, Sejahterakan Negeri” dihadiri Kepala Kanwil IV DJBC Jakarta Heru
Santoso dan para pejabat dan pegawai dilingkungan Kanwil IV DJBC Jakarta (gambar kiri). Acara dilanjutkan dengan penyerahan santunan kepada anak yatim
yang diserahkan oleh Kepala Kanwil IV DJBC Jakarta Heru Santoso didampingi Ketua Pengurus Masjid Baitut Taqwa Kanwil IV DJBC Jakarta Rahmad
Subagio (gambar kanan). Kemudian acara dilanjutkan dengan siraman rohani oleh Ustad H. Zaenal Muttaqien L. Kiriman Kanwil IV DJBC Jakarta
FOTO : BENDITO
DENPASAR. Pada hari Jumat 11 Agustus 2006, bertempat diareal KPBC Ngurah Rai, Kakanwil VIII DJBC Denpasar Heryanto Budi Santoso
meresmikan Pura Dharma Mandhara Mertha KPBC Ngurah Rai, selanjutnya diadakan upacara pemelaspasan yang bermakna menyucikan pura. Tampak
dalam gambar Kakanwil ketika meninjau pura usai peresmian dan Pura tampak dari depan. Adito, Denpasar
BALIKPAPAN. Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, Ibu-ibu Dharma Wanita Kanwil X Balikpapan dan KPBC Balikpapan melakukan bhakti
sosial dengan kunjungan ke Panti Sosial Tresna Wredha “Bhakti Abadi” Balikpapan pada tanggal 15 September 2006. Kunjungan yang dipimpin oleh Ketua
Dharma Wanita, Ny. Faried S. Barchia dilakukan setelah ibu-ibu mengadakan arisan rutin. Dalam kesempatan kunjungan itu diserahkan sejumlah sembako
dan bantuan dana yang diterima langsung oleh pengasuh panti tersebut.Tampak dalam foto, Ny. Faried S. Barchia dan Ny. Winarko (Ketua Dharma Wanita
KPBC Balikpapan) menyerahkan secara simbolis bantuan sembako (foto kiri) dan berfoto bersama setelah kunjungan (kanan). Don’s, Balikpapan
FOTO : KIRIMAN
KOTABARU. Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
B Kotabaru menyelenggarakan
“Sosialisasi PDE Manifest, BC
1.1 dan juga Masalah Ekspor/
Impor serta National Single
Window pada 14 Agustus 2006
di gedung INSA Kotabaru.
Sosialisasi dibuka oleh Kepala
KPBC Tipe B Kotabaru Drs.
Samsu dan sebagai pembicara
adalah Kasi Pencegahan dan
Penyidikan Edy Irianto, SH,
Seksi Pabean dan Cukai I Redy
Bambang SG, SH, MH dan
Seksi Pabean dan Cukai II
Denny Isworo MTS,S.Sos, M.Si,
dengan dihadiri para pengguna
jasa kepabeanan, PPJK, agen
pelayaran Eksportir dan
Importir. Tampak pada gambar,
pembicara sedang
mensosialisasikan masalah
Ekspor Impor yang berkaitan
dengan PDE Manifest, duduk
sebelah kiri Redy Bambang,
tengah Kepala KPBC Tipe B
Kotabaru dan sebelah kanan
Edy Irianto. Pengirim
Bambang, SG, SH, MH KPBC
Tipe B Kotabaru
Kepala Kantor
Seluruh Staf
dan Dharma Wanita
KANWIL XII DJBC
AMBON
EDISI 384 NOPEMBER 2006 WARTA BEA CUKAI 43
SIAPA MENGAPA
S A U D I N
Sosok pegawai yang satu ini telah meniti karir di Bea dan Cukai selama
dua puluh empat tahun, tepatnya dimulai tahun 1975 dengan menjadi
tenaga honorer di Kanwil I DJBC Medan, kemudian diangkat menjadi
pegawai dengan pangkat juru muda hingga memperoleh pangkat pengatur
muda tingkat I. Pengorbanan menunggu diangkat menjadi pegawai
dilaluinya dengan berbagai rintangan dan tantangan setelah selama tujuh
tahun menjadi honorer. Sampai pada akhirnya, pada 1981 Saudin berhasil
lulus tes penerimaan pegawai Bea dan Cukai di Medan, Sumatera Utara.
Penempatannya pertama kali dibagian administrasi dibidang ekspor
yang dilakoninya selama lima tahun. Pada 1985, keluar Inpres No. 4,
dimana kewenangan Bea dan Cukai diambil oleh swasta yang menyebabkan
sebagian pegawainya dirumahkan, termasuk Saudin. Tetapi, setelah satu
bulan ia dipanggil untuk bekerja kembali dan langsung ditempatkan di KPBC
Belawan di bagian perbendaharaan selama 3 tahun. Pada 1987 Saudin
terkena mutasi, ia ditarik kembali bekerja di Kanwil I DJBC Medan sebagai
staf bendahara hingga sekarang.
Selama berkarir, Saudin hanya mengalami dua kali penempatan, yakni KPBC
Belawan dan Kanwil I DJBC Medan. Walaupun begitu, ia tidak merasa iri dengan
teman-teman lainnya yang bisa bertugas ke daerah lain untuk menambah
pengalaman. “Saya menerima apa yang telah digariskan Tuhan pada saya,”
ungkapnya. Untuk itu, ia selalu menjiwai setiap pekerjaannya. Dengan demikian,
ia tidak pernah merasa bosan atau jenuh dalam bekerja.
Menurutnya, selama bertugas di Kanwil Medan, pengalaman yang di dapat
hanya di bidang administrasi saja seperti membuat daftar gaji dan urusan
keuangan lainnya. “Pengalaman yang saya dapat hanya sebatas sebagai staf
kepala bidang,” kata pegawai yang mengikuti jejak orangtuanya yang juga
bekerja di Bea dan Cukai.
Namun demikian, ia punya pengalaman menarik yang berhubungan dengan
S U N E T H T A H I R
Postur tubuh tinggi besar dan kumis tebal seakan sudah menjadi ciri
khas pria kelahiran Ambon, Maluku, 15 Oktober 1951 ini. Dengan suara
bariton dan gaya bicara yang ceplas-ceplos, sosok Tahir senantiasa
menghibur orang disekitarnya.
Tahir tidak menyangka nasib membawanya bergabung dengan DJBC.
Berawal dari hobinya olahraga, ia berkesempatan memperkuat kontingen Maluku
dalam Porwil Iramasuka (Irian Barat, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan) tahun
1973. Pada waktu itu ia sebagai atlet lari. Di Porwil tersebut, ia berkenalan
dengan atlet balap dari Kaltim yang mengajaknya kerja di kaltim.
“Kebetulan ada paman saya yang jadi Bea Cukai di Balikpapan juga.
Daripada di Ambon susah cari kerja, ya sudah (saya berangkat),” kata Tahir.
Ia pun rela meninggalkan kuliahnya di Fakultas Hukum, Universitas
Pattimura, Ambon yang sudah dijalani selama 2 tahun. Ternyata
sesampainya di Balikpapan, ia mendapat kabar kalau pamannya sudah
pindah ke Tarakan. Tahir pun menyusul ke Tarakan.
Setelah 4 tahun di Tarakan, Januari 1977 ia mendapat kabar ada
penerimaan pegawai Depkeu di Samarinda. Ia pun coba ikut tes walaupun
lowongan yang ada untuk penerimaan SMP. Setelah dinyatakan lulus,
Oktober 1977 ia pun ditempatkan ke Balikpapan.
Mungkin sedikit pegawai DJBC yang mengalami nasib seperti Tahir.
Sejak awal karier masuk DJBC sampai sekarang mendekati pensiun, Ayah 7
anak dan 2 cucu ini tidak pernah mengalami mutasi. Ia hanya berkarier di
Balikpapan. “Sebetulnya pengin juga, sih pindah, tapi karena DPT II saya
tidak punya, jadi sebagai pemeriksa tidak bisa…,” ujar pria yang sejak tahun
2004 telah menjabat sebagai korlak Keuangan/Rumah tangga.
Tak ayal banyak pengalaman menarik selama bertugas di Balikpapan. Salah
satunya, ketika tahun 1980, ia berpatroli sebagai spooring di Sungai Pancang,
Nunukan (Perbatasan Indonesia-Malaysia).”Pada waktu itu armada kita BC 9002
kandas di suati ‘gosong’ (pasir yang ‘nongol’ diatas permukaan). Karena siang,
kita tidak pakai radar. Saya terpaksa menyelam ke bawah untuk memeriksa
Rp. 120.000
tangga saya pun selamat,” ujar Saudin yang menikah de-
ngan Juraidah tahun 1979 dan dikaruniai dua anak. ats
Electronic Government
Electronic Government (e-government) sepertinya sedang menjadi topik hangat di lingkungan
pemerintahan saat ini walaupun instruksi presiden yang dikeluarkan sudah cukup lama.
I
nstruksi Presiden No 3 tahun 2003 dikelompokkan berdasarkan kegunaan melakukan kecurangan dalam proses
tentang kebijakan dan strategi nasional dari E-Government itu sendiri. tender dapat diperkecil atau bahkan
pengembangan E-government menun- Implementasinya adalah sebagai berikut : dihilangkan sama sekali.
juk Kementerian Komunikasi dan Informa-
si (Kominfo) sebagai koordinator penerap- l Penyediaan sumber informasi, STRATEGI MENUJU E-GOVERNMENT
an e-government di Indonesia. Menurut khususnya informasi yang sering dicari Dalam lampiran Inpres E-goverment,
Menkominfo, Syamsul Muarif, masing- oleh masyarakat yang dapat diperoleh dipaparkan enam strategi yang disusun
masing lembaga pemerintahan, baik pusat langsung dari kantor pemerintahan, pemerintah dalam mencapai tujuan
maupun daerah, akan membuat titik-titik kios info (info kiosk) , ataupun dari strategis e-government. Antara lain:
sistem informasi secara mandiri. internet. Kebanyakan instansi peme- Strategi pertama adalah
“Pemerintah ingin membangun sebuah rintahan di Indonesia memiliki internet mengembangkan sistem pelayanan yang
masyarakat berbasis pengetahuan,” kata sebagai penyedia informasi. andal, terpercaya serta terjangkau
Sekretaris Menkominfo, JB Kristiadi. Contoh nyata penerapan penyediaan masyarakat luas. Sasarannya antara lain,
Namun, sebenarnya apakah sumber informasi di DJBC adalah situs perluasan dan peningkatan kualitas
pengertian dari e-govenment itu? Dan resmi DJBC yaitu http:// jaringan komunikasi ke seluruh wilayah
apakah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai www.beacukai.go.id. (gambar 2) negara dengan tarif terjangkau. Sasaran
(DJBC) sebagai salah satu instansi Situs ini menyajikan berbagai informa- lain adalah pembentukan portal informasi
pemerintahan sudah menerapkan e- si yang diperlukan bagi masyarakat. dan pelayanan publik yang dapat
government? Melalui tulisan ini kita akan Antara lain prosedur tentang kepabea- mengintegrasikan sistem manajemen dan
membahas tentang e-government dan nan, tarif bea masuk Indonesia, proses kerja instansi pemerintah.
keterkaitannya dengan DJBC. informasi kurs, dan lain sebagainya. Strategi kedua adalah menata sistem
dan proses kerja pemerintah dan pemerin-
The World Bank Group mendefinisikan l Penyediaan mekanisme akses tah daerah otonom secara holistik. De-
e- government sebagai : melalui kios informasi yang tersedia ngan strategi ini, pemerintah ingin menata
E- Government refers to the use by di kantor pemerintahan dan juga di sistem manajemen dan prosedur kerja
government agencies of information tempat umum. Usaha penyediaan pemerintah agar dapat mengadopsi kema-
technologies (such as Wide Area Net- akses ini dilakukan untuk menjamin juan teknologi informasi secara cepat.
works, the internet, and mobile computing) kesetaraan kesempatan untuk Strategi ketiga adalah memanfaatkan
that have the ability to transforms relations mendapatkan informasi. teknologi informasi secara optimal.
with citizens, businesses, and other arms Sasaran yang ingin dicapai adalah
of government. l E- procurement, dimana pemerintah standardisasi yang berkaitan dengan
dapat melakukan tender secara on- interoperabilitas pertukaran dan transaksi
dan definisi lain : line dan transparan. Hal ini sangat informasi antarportal pemerintah.
Electronic government is the process menarik sekali, bila instansi Standardisasi dan prosedur yang
of transacting business between the pemerintahan dapat menerapkan berkaitan dengan manajemen dokumen
public and government through the use sistem ini, maka celah-celah untuk dan informasi elektronik. Pengembangan
of automated systems and the internet
network, more commonly referred to as GAMBAR 1
the World Wide Web.
IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT
Penerapan E-Government dapat
Telah Terbit,
PERATURAN BARU TENTANG
PENDIRIAN PABRIK ROKOK
Ada tiga hal pokok yang berubah pada ketentuan baru tentang Nomor Pokok Pengusaha Barang
Kena Cukai (NPPBKC), dan mulai 1 Oktober 2006, ketentuan baru tersebut telah efefktif dijalankan
oleh seluruh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC).
P
WBC/ATS
emerintah melalui Departemen pabrik rokok sebagai alat untuk melaku-
Keuangan (Depkeu), kembali kan penyimpangan pajak cukai.
mengeluarkan kebijakan baru
tentang cukai. Kebijakan yang TIGA HAL PENTING YANG BERUBAH
merupakan terobosan baru ini, boleh Untuk menciptakan itu semua,
dikatakan sebagai upaya untuk maka dalam peraturan baru tersebut
melaksanakan pengawasan terhadap ada tiga hal yang cukup signifikan peru-
pabrik rokok khususnya pabrik rokok bahannya, adapun ketiga hal tersebut
golongan kecil, yang saat ini cenderung adalah pertama, mulai 1 Oktober 2006,
dimanfaatkan sebagai sarana untuk proses pemberian NPPBKC,
dijual belikan pita cukai. pembekuan NPPBKC, pencabutan
Selain hal tersebut, adanya berita pembekuan NPPBKC, dan pencabutan
tentang penyelewengan cukai yang NPPBKC pengusaha pabrik dan
nilainya mencapai 5 triliun atau 15 per- importir hasil tembakau didelegasikan
sen dari total peredaran barang kena kepada Kepala KPBC. Kedua,
cukai, membuat Depkeu melalui Direk- menambah persyaratan permohonan,
torat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yaitu nama pabrik/importir hasil
selaku pembuat kebijakan dan pemu- tembakau yang diajukan tidak boleh
ngut pajak cukai, mendapat sorotan memiliki kesamaan dengan nama
yang cukup tajam dari berbagai pabrik/importir yang telah diberikan
kalangan. Walaupun DJBC juga telah NPPBKC sebelumnya. Ketiga,
membantah hal tersebut yang sebenar- menambah ketentuan tentang luas
nya tidak jelas proses penghitungan- minimal bagunan yang dapat
nya, namun rumor yang cukup membu- digunakan sebagai bangunan pabrik
at panas telinga tersebut terlanjur FRANS RUPANG. Target Cukai tahun 2007 naik hasil tembakau, yaitu 50 meter persegi.
menjadi berita hangat dimana-mana. 9,1 persen dari target APBN-P 2006. Dan keseluruhan perubahan ini juga
dijelaskan secara rinci melalui Surat
PERATURAN BARU MENTERI KEUANGAN sampai dengan Agustus 2006 hanya Edaran Dirjen Bea dan Cukai nomor
Peraturan baru yang dikeluarkan 91,3 persen. SE-29/BC/2006.
oleh Menteri Keuangan nomor 75/ ”Di tahun 2007 nanti target cukai Terkait dengan pendelegasian
PMK.04/2006 tentang Nomor Pokok telah ditetapkan sebesar Rp.42,03 Kepala KPBC sebagai penentu
Pengusaha Barang Kena Cukai triliun jadi naik sekitar 9,1 persen dari pemberian keputusan NPPBKC, hal ini
(NPPBKC) untuk pengusaha pabrik dan APBN-P 2006. Bagaimana kita dapat telah diatur dengan jelas melalui
importir hasil tembakau. Merupakan menjalankan ini semua, tentunya Keputusan Dirjen Bea dan Cukai nomor
peraturan baru yang diharapkan dapat dengan kerja keras dan pengawasan Kep-99/BC/2006 tentang pelimpahan
menciptakan suatu suasana dan iklim yang benar-benar efektif, kita memiliki wewenang kepada Kepala KPBC untuk
yang kondusif bagi para pabrikan rokok. dana untuk melakukan operasi pasar, dan atas nama Menkeu untuk
Dalam acara sosialisasi peraturan jadi kepada seluruh KPBC agar jangan menandatangani keputusan dan/atau
baru pada 29 September 2006 di ragu-ragu untuk melakukan operasi surat dalam rangka pelaksanaan
Kantor Pusat DJBC, Direktur Penerima- pasar. Dengan itu maka statement peraturan Menkeu nomor 75/PMK.04/
an dan Peraturan Kepabeanan dan berbagai pihak yang mensinyalir 2006 tentang NPPBKC untuk
Cukai (PPKC), Wahyu Purnomo, da- penyimpangan cukai mencapai 15 pengusaha pabrik dan importir hasil
lam sambutannya menjelaskan, target persen dari total peredaran BKC atau tembakau.
cukai saat ini masih cukup mempriha- sekitar 5 trilun, dapat kita buktikan Dalam keputusan tersebut jelas ter-
tinkan dan memerlukan upaya keras kalau hitungan itu tidaklah benar, dan gambar bahwa mulai 1 Oktober 2006,
agar dapat tercapai. Sementara itu bea cukai juga telah berupaya keras seluruh proses permohonan NPPBKC
target tahun depan yang jelas-jelas agar tidak terjadinya penyimpangan,” tidak lagi ditentukan oleh Kantor Pusat
lebih tinggi dari tahun ini, harus dijalani ujar Frans Rupang. DJBC melainkan ditentukan oleh
dengan cermat sehingga apa yang Lebih lanjut Frans Rupang KPBC. Menurut Kepala Seksi Fasilitas
ditargetkan dapat tercapai. menjelaskan, dengan dikeluarkannya dan Perijinan Hasil Tembakau, Tedy
Sementara itu Direktur Cukai, Frans keputusan baru untuk NPPBKC Himawan, diberikannya kewenangan
Rupang, yang memimpin jalannya tentunya juga akan membantu DJBC penuh kepada KPBC dalam mengeluar-
sosialisasi menjelaskan target cukai dalam melakukan pengawasan, dan kan dan membekukan NPPBKC,
menurut APBN-P 2006 menjadi Rp.38,5 mencegah maksud-maksud tertentu dimaksudkan agar KPBC dapat lebih
triliun, sedangkan pencapaian target dari orang-orang yang mendirikan berdaya guna dalam pemberian kepu-
SOSIALISASI. Untuk lebih mendayagunakan KPBC sebagai ujung tombak HOME INDUSTY.. Pemda daerah
pelayanan, sosialisasi pelimpahan wewenang perijinan NPPBKC dilakukan lebih menggunakan konsep ini dalam
di Kantor Pusat oleh Direktorat Cukai. persyaratan NPPBKC.
S
ebagai anggota organisasi perda- SAFEGUARDS DAN ANTIDUMPING Sesuai dengan Keputusan Menteri
gangan dunia (WTO) dan organisasi WTO memperbolehkan negara Perindustrian dan Perdagangan Nomor:
perdagangan regional ASEAN anggotannya untuk melindungi industri 85/MPP/KEP/2003 tanggal 17 Februari
(AFTA), Indonesia wajib tunduk dan dalam negerinya dalam menghadapi 2003 tentang Tata Cara dan Persyarat-
mengikuti aturan-aturan dan kesepakatan- serbuan barang impor yang dianggap an Permohonan Penyelidikan Atas Pe-
kesepakatan yang telah dibuat oleh dapat mematikan industri tersebut ngamanan Industri Dalam Negeri Dari
organisasi-organisasi perdagangan asalkan sesuai dengan peraturan dan Akibat Lonjakan Impor, pihak yang ber-
tersebut. Salah satu isi dari kesepakatan ketentuan yang ada. Cara yang sudah hak mengajukan permohonan adalah:
tersebut adalah Free Trade Area yang lazim digunakan adalah dengan Bea a. Produsen dalam negeri Indonesia
telah dimulai secara bertahap. Masuk Anti Dumping dan Bea Masuk yang menghasilkan barang sejenis
Dampak dari proses Free Trade Tindak Pengamanan (Safeguards). Anti barang terselidik dan atau barang
Area tersebut yang telah dirasakan Dumping telah dibahas dalam tulisan yang secara langsung bersaing.
adalah penurunan tarif bea masuk bulan lalu, dalam tulisan ini penulis b. Asosiasi produsen barang sejenis
secara bertahap. Saat ini rata-rata tarif akan mengulas tentang safeguards. barang terselidik dan atau baran
bea masuk di seluruh dunia sudah Apa itu safeguards? Sesuai dengan yang secara langsung bersaing.
berkisar 4% saja. Untuk organisasi Keputusan Presiden Nomor 84 Tahun c. Organisasi buruh yang mewakili
perdagangan regional seperti AFTA 2002 tanggal 16 Desember 2002 tentang para pekerja industri dalam negeri.
malah kita mengenal tarif khusus Tindakan Pengamanan Industri Dalam Syarat dari pemohon adalah
(CEPT) untuk pos-pos tarif tertentu. Negeri Akibat Lonjakan Impor, Safeguards mempunyai volume produksi secara
Dengan arah perdagangan dunia yang adalah tindakan yang diambil pemerintah kolektif maupun individu lebih besar
tengah menuju ke era perdagangan be- untuk memulihkan kerugian serius dan dari 50% total produksi nasional.
bas tentu akan menimbulkan pertanyaan atau mencegah ancaman kerugian serius
di benak kita, ‘Bagaimana nantinya nasib dari industri dalam negeri akibat dari APLIKASI PERMOHONAN SAFEGUARDS
industri dalam negeri yang tidak mampu lonjakan impor barang sejenis atau barang Aplikasi permohonan disampaikan
bersaing dengan barang impor yang yang secara langsung merupakan kepada KPPI secara tertulis dengan
masuk tanpa dikenakan bea?’ Tentu saja saingan hasil industri dalam negeri memuat:
jawabannya hanya satu, ‘tutup’. Jika suatu dengan tujuan agar industri dalam negeri l Identitas pemohon
industri tutup maka akan timbul pengang- yang mengalami kerugian serius dan atau l Uraian lengkap barang sejenis dan
guran dan multiplier effect yang sangat ancaman kerugian serius tersebut dapat atau barang yang secara langsung
besar yang sulit untuk kita bayangkan. melakukan penyesuaian struktural. Di bersaing
Kalau memang dirasa merugikan dalam Keppres ini juga diatur mengenai l Uraian lengkap barang yang diselidiki
kenapa, Indonesia harus ikut pembentukan Komite Pengamanan l Nama eksportir dan negara
perdagangan bebas? Jawabannya Perdagangan Indonesia (KPPI) yang pengekspor
kembali kepada pelajaran Dasar merupakan badan yang memiliki l Industri dalam negeri yang dirugikan
Ekonomi tentang Comparative kewenangan penuh untuk melaksanakan dan asosiasinya
Advantage dimana suatu negara penyelidikan dalam rangka tindakan l Nama importir dan asosiasinya
mempunyai kelebihan masing-masing pengamanan sesuai dengan ketentuan l Informasi dan data impor barang yang
dalam kemampuan menghasilkan sebagaimana diatur dalam Keppres ini. diselidiki 5 tahun terakhir
suatu produk. Era perdagangan Berbeda dengan Anti Dumping yang l Informasi dan data mengenai kerugian
bebas memang merugikan industri didasarkan pada tindakan perdagangan serius dan atau ancaman kerugian
dalam negeri yang daya saingnya yang unfair, maka safeguards ini serius dalam 3 tahun terakhir
lemah, tetapi akan sangat didasarkan pada tindakan perdagangan l Informasi program penyesuaian yang
menguntungkan bagi industri dalam yang fair dalam kondisi pasar persaingan dilakukan industri dalam negeri
negeri yang menghasilkan komoditi sempurna. Safeguards diberlakukan jika l Informasi perubahan yang tidak
berdaya saing tinggi di perdagangan terjadi lonjakan impor atas produk tertentu diperkirakan.
dunia. Jadi janganlah bertanya-tanya yang secara nyata mengancam
mengapa harus ikut perdagangan kelangsungan hidup industri dalam negeri. Sebagai alat analisis awal sebelum
bebas, tetapi alihkanlah pertanyaan dilakukan penyelidikan oleh KPPI,
menjadi bagaimana caranya PEMOHON SAFEGUARDS pemohon harus mengemukakan
membantu industri dalam negeri Siapakah pihak yang dapat meng- kerugian yang diderita akibat adanya
menghadapi serbuan barang impor. ajukan permohonan akan safeguards? lonjakan barang impor, baik kerugian
SEMINAR SAFEGUARDS. Penulis (dua dari kiri) bersama dengan rekan-rekan KADI/KPPI dan ITAP (Indonesia Trade Assistance Project) saat seminar WTO Law
On Safeguard Measure, tanggal 31 Agustus 2006 bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta. Dari kiri ke kanan, Moch Asep Kurniawan (Dit Vera/KADI), Dheni
Wiguna (penulis), Simon Lacey (ITAP), Amanda Deatherage Hermati (ITAP), Erick Lestario (ITAP), James K. Locket (ITAP) dan Adeltus Lolok (Dit Vera/KPPI).
material yang telah terjadi maupun sejak pengajuan permohonan diterima Pengenaan Bea Masuk Tindakan
kerugian yang dianggap akan terjadi lengkap oleh KPPI, berdasarkan hasil Pengamanan Terhadap Impor Produk
dalam waktu dekat. Indikator kerugian penelitian serta bukti-bukti awal, KPPI Keramik Tableware yang berlaku
tersebut adalah sebagai berikut : memberikan keputusan menolak atau selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal
l Penurunan penjualan dalam negeri menerima permohonan. Dalam hal per- ditetapkan. Hal ini bisa disebabkan
l Penurunan profit atau malah mohonan diterima, KPPI mengumum- karena industri dalam negeri sanggup
mengalami loss kan kepada media cetak dan bersaing dengan barang impor atau
l Penurunan produksi memberitahukan kepada pihak yang karena kurang informasi. Padahal
l Penurunan utilitasi kapasitas berkepentingan tentang dimulainya seperti anti-dumping, KPPI tidak kurang
l Penurunan pangsa pasar penyelidikan terhadap barang yang 10 kali dalam setahun melakukan
l Penurunan / tidak mampu diduga sebagai penyebab kerugian seminar dan sosialisasi di kota-kota
meningkatkan produktivitas serius dan atau ancaman kerugian besar di seluruh Indonesia.
l Meningkatnya tingkat persediaan serius terhadap industri dalam negeri. Karena baru pertama kali diberlakukan
l Terjadinya penurunan jumlah upah Bea Masuk Tindak Pengamanan (safe-
kerja PELAKSANAAN SAFEGUARDS DI guards), maka dalam pelaksanaannya
l Terjadinya pengurangan tenaga kerja INDONESIA pun sempat terjadi beberapa masalah.
Walaupun sebenarnya safeguards Berdasarkan pengamatan penulis
Selain itu juga Pemohon harus mem- merupakan sarana perlindungan masalah yang timbul antara lain adalah:
berikan ringkasan bahwa lonjakan impor terhadap industri dalam negeri yang 1. Peraturan Menteri Keuangan
tersebut telah menyebabkan kerugian secara prosedur lebih mudah Nomor: 01/PMK.010/2006 pasal 1
pada industri dalam negeri. Hubungan penyelidikannya dibandingkan anti- menyebutkan bahwa Terhadap
sebab akibat ini sering dihubungkan dumping, namun hingga saat ini baru impor produk keramik tableware
dengan efek volume dan efek harga. Efek satu kasus yang telah dikenakan Bea dengan pos tarif 6911.10.00.00,
volume diukur dengan terjadinya Masuk Tindakan Pengamanan (Safe- 6911.90.00.00 dan 6912.00.00.00
peningkatan impor dari negara-negara guards). Safeguards baru dikenakan kecuali produk peralatan toilet
tertuduh sedangkan efek harga terdiri dari terhadap impor produk keramik dikenakan Bea Masuk Tindakan
3 indikator, yaitu price undercutting, price tableware sesuai dengan Peraturan Pengamanan (safeguards) yang
depression dan price suppression. Menteri Keuangan Nomor: 01/PMK.010/ berupa tarif spesifik. Selanjutnya
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari 2006 tanggal 4 Januari 2006 tentang dalam Pasal 3 disebutkan: ‘..Bea
TANDATANGANI PERJANJIAN
digunakan tarif advolerum
ditambah Rp 1.600,00 per kg
atau menjadi hanya Rp 1.600,00
per kg saja? Jawabannya
adalah tarif advolerum
ditambah Rp 1.600,00 per kg.
PDE MANIFES
2. Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor: 01/PMK.010/ Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan airlines perlu
2006 pasal 2 menyebutkan: penyeragaman sistem, demi kesempurnaan jalannya sistem
‘..Bea Masuk Tindakan aplikasi pelayanan (SAP) pertukaran data elektronik (PDE)
Pengamanan….dikenakan manifes udara yang mulai 2 Oktober 2006 telah dimandatorikan.
terhadap importasi dari semua
negara kecuali negara-negara
P
sebagaimana ditetapkan dalam DE manifes udara kini sudah penerbangan) dalam dan luar negeri.
Lampiran Peraturan Menteri mulai diterapkan. Khusus untuk Di dalam nota perjanjian tersebut
Keuangan ini..’. Dasar pengecu- bandara Soekarno-Hatta yang dijelaskan, masing-masing pihak sepa-
alian ini adalah negara-negara mempunyai frekuensi kedatangan dan kat melakukan pertukaran (pengiriman
tersebut merupakan negara ber- keberangkatan pesawatnya paling dan penerimaan) dokumen/informasi
kembang yang impornya kurang banyak, saat ini mulai dimandatorikan pemberitahuan pabean berupa rencana
dari 3% dari total impor Indone- penerapan sistem PDE manifes yang kedatangan sarana pengangkut
sia untuk produk tableware. Hal dalam tahap ujicobanya telah berjalan (RKSP), inward manifes dan outward
ini akan menimbulkan importir dengan lancar. manifes, yang dilakukan dengan
mengalihkan importasinya dari Untuk lebih memperlancar dan me- menggunakan sistem PDE kepabeanan
negara yang dikenakan Bea nyamakan sistem PDE manifes terse- melalui jaringan komputer.
Masuk Tindakan Pengamanan but, beberapa waktu yang lalu, tepatnya Hal lain yang juga disepakati oleh
ke negara yang dikecualikan, 29 September 2006, bertempat di aula masing-masing pihak, adalah kewajib-
sehingga importasi dari negara gedung A Kantor Pelayanan Bea dan an menyimpan data pemberitahuan
tersebut kemungkinan akan Cukai Tipe A Khusus Soekarno-Hatta, pabean sebagaimana dimaksud dalam
melebihi batas 3% dari total dilakukan penandatanganan nota bentuk softcopy selama sepuluh tahun
impor Indonesia untuk produk kesepakatan bersama antara DJBC pada tempat usahanya di Indonesia.
tableware, namun tidak dikena- yang diwakili oleh KPBC Soekarno- Pada perjanjian yang telah
kan Bea Masuk Tindakan Peng- Hatta dengan 30 airlines (perusahaan dimandatorikan pada 2 Oktober 2006
amanan. Untuk itu perlu dibuat
WBC/ATS
aturan-aturan yang jelas untuk
mencegah terjadinya penghin-
daran bea masuk dengan jalan
tersebut.
PENUTUP
Walaupun Bea Masuk Tindakan
Pengamanan (safeguards)
memberikan perlindungan kepada
industri dalam negeri, namun
sifatnya hanya sementara saja.
Dalam periode perlindungan ini
hendaknya industri dalam negeri
yang telah dilindungi oleh Bea
Masuk Tindakan Pengamanan
berbenah diri dan melakukan
rekonsiliasi internal agar dapat lebih
meningkatkan daya saingnya
sehingga saat periode Tindakan
Pengamanan ini berakhir, industri
dalam negeri sudah siap bersaing
dengan barang impor tanpa
perlindungan lagi. Untuk informasi
lebih lanjut dapat menghubungi :
Komite Pengamanan
Perdagangan Indonesia (KPPI)
Departemen Perdagangan
Gedung II Lantai 3
Jl. MI Ridwan Rais No. 5
Jakarta 10110
Telp : (021) 3857758
Fax : (021) 3857758
Penulis adalah
Pengendali Teknis Audit pada Kanwil IV DJBC PENANDATANGANAN. Sebanyak 30 airlines menandatangani nota kesepakatan bersama dengan
Jakarta dan Investigator pada KADI DJBC yang diwakili oleh KPBC Tipe A Khusus Soekarno-Hatta.
CCC
empat jam mulai dari
start hingga finish,
ternyata meleset.
Hampir seluruh pe-
serta rata-rata menye-
lesaikannya dalam
enam jam, hal ini me-
nunjukan kalau rute
yang ditempuh kali ini
Wisata Sepeda di Cirebon benar-benar merupa-
kan rute yang sangat
dan Jelajah Alam Sumedang menantang dan me-
narik untuk dijalani.
Namun demikian
dari 25 peserta yang
Sebanyak 45 peserta yang berasal dari berbagai daerah, mengikuti wisata mengikuti kegiatan
bersepeda di Cirebon dengan menempuh jarak 72 Km pada 8 hingga 9 Juli CCC menjelajah alam
Sumedang, ada em-
2006. Sementara itu pada 27 Agustus 2006, kembali diadakan kegiatan pat peserta yang ti-
bersepeda yang menjelajah alam Sumedang dengan jarak 40 Km. dak sanggup menca-
pai garis finish, yang
U
ntuk yang kesekian kalinya Customs perkebunan teh, sawah, dan yang lebih akhirnya harus ditandu dengan mobil pani-
Cycling Club (CCC) yang merupa- menantang lagi adalah peserta harus me- tia. Menurut Hari Prabowo selalu koor-
kan klub bersepeda bagi pegawai lewati hutan. dinator panitia CCC Sumedang, dengan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), “Boleh dikatakan rute kali ini adalah persiapan yang matang akhirnya dapat
kembali menyelenggarakan kegiatan menjelajahi alam Sumedang, jalur yang diselenggarakan kegiatan ini dengan
bersepeda bersama. Kegiatan yang kita lalui memang lain dari pada yang lain cukup sukses, walaupun ada beberapa
diselenggarakan pada 27 Agustus 2006 atau off road, di mana hanya 10 Km saja peserta yang tidak mencapai garis finish,
ini, dimotori oleh Bidang Verifikasi Kanwil yang merupakan jalan beraspal sedang- ini menunjukan kalau medan yang dipilih
V DJBC Bandung, dan diikuti kurang lebih kan sisanya adalah jalan berbatu-batu dan selain membutuhkan fisik yang kuat, juga
25 peserta yang berasal dari Medan, sawah,” jelas Siswa Murwono yang mental yang tangguh untuk menghadapi
Bandung, Surabaya, Ambon, dan Jakarta. menjadi ketua penyelenggara kegiatan segala rintangan disetiap rutenya.
Untuk rute yang ditempuh pada CCC di Sumedang. “Dari bantuan masyarakat sekitar yang
kegiatan CCC kali ini, adalah menjelajahi Lebih lanjut Siswa Murwono menjelas- cukup antusias di kegiatan CCC Sume-
alam Sumedang dengan jarak tempuh kan, terpilihnya rute Sumedang ini, setelah dang ini, memang kita sangat terbantu
sejauh 40 Km. Dari jarak tersebut setiap panitia mensurvei daerah tersebut seba- sekali, bahkan kita juga telah menyiapkan
peserta diharuskan melewati 12 desa, nyak tiga kali, selain itu jika pada acara 9 motor ojek sebagai tim sapu bersih yang
DOK.CCC nyata-nyata sangat bermanfaat karena
banyak peserta yang tidak sanggup
melewati rutenya,” papar Hari Prabawo.
Sementara itu menurut para peserta
yang mengikuti CCC jelajah alam Sume-
dang, yang salah satunya adalah Hari
Prasetyo dari Ambon, rute kali ini cukup
menantang, dan alamnya sangat bagus.
”Untuk yang baru pertama kali ikut atau
yang jarang sekali latihan, di rute ini pasti
akan nyerah duluan, rutenya benar-benar
menantang,” komentar Hari Prasetyo
Sedangkan Kepala BPIB Medan, Ami-
nuddin, yang juga ikut serta menyatakan,
rute yang ditempuh memang sangat me-
nantang, dan untuk mencapai garis finish
hanya dapat dicapai dengan stamina dan
mental yang kuat.”Sebetulnya di Medan
SIAP MENJELAJAH. Sebanyak 25 peserta dari berbagai daerah, siap menempuh rute sejauh 40 Km juga ada rute yang lebih dahsyat dari ini,
dan menjelajah alam Sumedang pada kegiatan CCC. tapi karena saya sudah tiga bulan vakum
S
ebagai wujud perhatian kepada para
pelajar dan mahasiswa Indonesia
yang akan dan sedang menuntut
ilmu di luar negeri, perusahaan jasa titipan
berskala Internasional DHL melalui PT.
Birotika Semesta, meluncurkan program
layanan pengiriman dokumen yang inova-
tif yang bertujuan membantu para pelajar
Indonesia yang berencana untuk melan-
jutkan pendidikan ke luar negeri atau bagi
mereka yang sedang belajar di luar negeri.
Bimo Dewanto, Communication
Manager PT. Birotika Semesta /DHL pada
acara peluncuran program baru yang
dinamai University Express di kawasan
Kebayoran Baru Jakarta pada 10 Oktober,
2006 mengatakan, pihaknya sangat
memperhatikan kebutuhan para pelajar
dan mahasiswa yang berada di luar
negeri, terutama kebutuhan pengiriman
dokumen dari Indonesia ke negara
tempatnya belajar, atau sebaliknya yang
mungkin sangat dibutuhkan guna
menunjang program belajar mereka.
Bimo kembali mengatakan, para
pelajar dan mahasiswa Indonesia yang PELUNCURAN UNIVERSITY EXPRESS : dari ki-ka: Andrias Soesilo, Team Leader UK Education
Services British Council Indonesia; Veronica Yetty, Product Development Manager PT Birotika
akan belajar di luar negeri melakukan Semesta/DHL Express; Irene Pingkan, Manager Australian Education Centres; Bimo Dewanto,
pengiriman formulir aplikasi pendaftaran Communications Manager PT Birotika Semesta/DHL Express
ke tiga sampai lima universitas, dimana
tiap universitas memiliki peraturan dan sebelumnya telah dijalankan di beberapa terpercaya ke universitas di luar
kualifikasi yang berbeda-beda. Dan negara di kawasan Asia Pasifik,”terang negeri.”Konsumen juga dapat melacak
seluruh pelajar dan mahasiswa yang Bimo ketika menjelaskan latar belakang sampai sejauh mana dokumen mereka itu
mengirimkan formulir pendaftaran tersebut diluncurkannya program layanan tersebut. berjalan melalui fasilitas track and trace
harus memastikan dokumen dan paket University express memiliki fasilitas atau melalui customer service
mereka diterima tepat pada waktunya di yang sama dengan produk layanan DHL kami,”terang Bimo kembali.
universitas yang dituju, untuk lainnya dan perlakuannya pun menurut Mengenai minat pelajar dan
memperbesar kesempatan mereka Bimo bisa dibilang agak lebih khusus mahasiswa Indonesia yang belajar diluar
diterima di universitas tersebut. guna menjamin kelancaran pengiriman. negeri, Andrias Susilo, Team Leader UK
“Atas perhatian kami dalam bidang Semua fitur ini menjadikan pengiriman Education Services dari British Council
pendidikan, DHL Indonesia meluncurkan dokumen dengan university Express mengatakan tiap tahunnya minat pelajar
layanan University Express, dimana dapat dilakukan dengan cepat, aman dan dan mahasiswa Indonesia yang belajar di
WBC/KY
Inggris, semakin meningkat, dan tentunya
program University Express yang
diluncurkan DHL bisa memberikan
semangat baru kepada mereka untuk
melanjutkan pendidikan ke luar negeri,
terutama mengenai ketepatan waktu
dalam pengiriman dokumen seperti ijasah,
formulir pendaftaran dan lain sebagainya.
Sementara itu Irene Pinkan, dari
Australian Education Centres
mengatakan, jumlah pelajar Indonesia dan
mahasiswa yang belajar di Australia pada
tahun 2005 mencapai 16.000. “Dengan
adanya layanan university express yang
mempunyai jaminan keamanan dan
ketepatan waktu pengiriman lanjutnya,
maka mereka tidak usaha merasa
khawatir akan keterlambatan pengiriman
dokumen yang berkaitan dengan
BIMO DEWANTO. pihaknya sangat memperhatikan kebutuhan para pelajar dan mahasiswa yang berada di keperluan belajar mereka dan juga
luar negeri, terutama kebutuhan pengiriman dokumen dari Indonesia ke negara tempatnya belajar, atau keamanan yang terjamin, serta juga harga
sebaliknya yang mungkin sangat dibutuhkan guna menunjang program belajar mereka. yang kompetitif,”terang Pinkan. zap
Kejahatan Baru :
Environmental
Crime
G
lobalisasi selain membawa demikian, kita juga menyadari bahwa global untuk zat-zat perusak ozon ini
manfaat bagi perdagangan du- beberapa negara/wilayah, dengan tu- berkisar antara 20.000 sampai
nia juga banyak menimbulkan juan untuk mengurangi bahaya yang 30.000 MT per tahunnya.
berbagai dampak yang merugikan diakibatkan oleh sampah di negara- Oleh karena seriusnya situasi di
masyarakat, diantaranya lalu lintas nya, tetap secara ilegal membuang atas, jalan keluar yang paling
barang-barang bekas atau sampah sampah berbahaya tersebut ke memungkinkan untuk memerangi lalu
yang merupakan pembuangan dari negara lain, terutama negara-negara lintas illegal ODS dan sampah
negara-negara maju atau industri ke miskin atau sedang berkembang, berbahaya adalah menggagaskan
negara-negara miskin, kecil dan me- sehingga membahayakan negara suatu operasi bersama yang
merlukan banyak dana untuk pemba- yang menerima pembuangan sampah dikoordinir oleh WCO, RILO A/P dan
ngunan negaranya. Dan peluang ini berbahaya itu. UNEP dengan pihak-pihak seperti
dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang Amerika Serikat melaporkan institusi bea cukai, badan-badan
tidak bertanggung jawab untuk dalam “International Crime Threat yang menangani lingkungan dan
mengeruk keuntungan sebanyak- Assessment tahun 2000” bahwa organisasi-organisasi internasional
banyaknya tanpa memperhatikan organisasi kejahatan diperkirakan lainnya.
kesehatan masyarakat. menghasilkan sekitar USD 22-31 Untuk itu, Bea Cukai China telah
Kejahatan lingkungan (environ- mengajukan proposal kerjasama
mental crime) adalah salah satu kawasan pada pertemuan Dirjen Bea
kegiatan kejahatan internasional Cukai pada Konferensi Regional
yang tumbuh dengan pesat dan ADALAH MERUPAKAN WCO ke-11 di Beijing pada bulan
dianggap paling menguntungkan saat
ini. Kejahatan lingkungan terjadi
KEWAJIBAN DJBC April lalu. Rencana ini dikenal
dengan nama “Project Sky-Hole-
dalam berbagai bentuk antara lain: UNTUK Patching (proyek menutup lubang
pencurian dan penyelundupan zat-zat angkasa)”. Project yang akan diben-
yang dapat mengurangi/merusak MENGANTISIPASI DAN tuk inilah yang akan menciptakan
ozon (ozone-depleting substances, MENDUKUNG PELAK- sistim yang melakukan monitoring
ODS), perdagangan dan penggunaan dan notifikasi terhadap pergerakan
pestisida secara ilegal, pencemaran SANAAN PROYEK kiriman yang mencurigakan saat
sungai-sungai, perdagangan hewan bahan-bahan berbahaya itu di impor,
langka yang dilindungi, dan pembu- SKY-HOLE-PATCHING re-ekspor, transit ataupun dipindah
angan ilegal sampah berbahaya ke kapalkan ke beberapa wilayah
darat atau ke dalam air/laut. dibawah pengawasan bea cukai.
Kejahatan lingkungan dianggap milyar per tahun dari pembuangan Mekanisme pengawasan atas lalu
sebagai kejahatan terorganisir yang sampah berbahaya tersebut. lintas illegal ODS dan sampah
dapat menyebabkan kerusakan Perdagangan illegal ODS (ozone- berbahaya yang akan dilakukan
permanen terhadap ekosistim, yang depleting substances) sangat antara lain :
juga berdampak kepada masalah ke- dilarang oleh The Montreal Protocol, l Menunjuk contact point dan mem-
sehatan yang serius terhadap yang ditandatangani di Montreal berikan rincian terkini termasuk
manusia. tahun 1987, dan mempunyai jangka nama, jabatan, nomor telepon,
Sampah selain merupakan salah waktu yang mengikat bagi negara nomor faksimil dan alamat e-mail
satu sumber daur ulang yang penting maju maupun negara berkembang kepada RILO A/P
juga merupakan suplemen yang untuk mengurangi produksi dan l Mengidentifikasi importir/eks-
diperlukan sebagai sumber untuk konsumsi bahan kimia yang merusak portir, agen pelayaran, forwarder
memproduksi barang-barang yang ozon (sampai tahun 2010). dan lain-lain yang mempunyai
diperlukan masyarakat. Namun Diperkirakan besarnya pasar gelap resiko tinggi, yang diduga terlibat
Meningkatkan
mengambil alih monitoring ter-
hadap pergerakan lanjutan da-
Kualitas
ri kiriman tersebut; dan
l Memberi informasi kepada
RILO A/P atas permintaan
negara anggota pengimpor
tersebut
Audit
pemberitahuan untuk memonitor
kiriman yang mencurigakan, harus :
S
anggota pengekspor dan RILO alah satu butir kebijakan yang kesimpulannya telah
A/P jika tujuan kargo itu untuk tertuang dalam Road Map merefleksikan secara akurat dari
konsumsi dalam negeri,; Departemen Keuangan 2005- kondisi aktual mengenai hal yang
l Harus memberi informasi 2009 yang dibebankan oleh Menteri diperiksa. Apakah laporan hasil
kepada negara anggota Keuangan kepada Direktorat audit didukung dengan data-data
pengimpor berikutnya jika Jenderal Bea dan Cukai adalah yang diperoleh selama
pengiriman itu merupakan meningkatkan kualitas audit di penugasan audit.
bagian dari barang kiriman bidang kepabeanan dan cukai. 3. Obyektivitas (objectivity)
berbahaya dimaksud; dan Secara umum, audit di bidang Apakah penilaian audit dan
l Menahan kargo bersangkutan kepabeanan dan cukai merupakan kesimpulan audit yang dihasilkan
jika kedapatan bahwa compliance audit, yaitu menguji mengedepankan prinsip
pemberi- tahuan kiriman ketaatan Orang (pengertian Orang obyektivitas dan menjauhkan dari
tersebut palsu. disini sesuai Amandemen UU) prinsip subyektifitas dan
terhadap peraturan dan ketentuan menjujung prinsip fairness.
Project ini difinalisasi dan yang berlaku, dalam hal ini peraturan Auditor harus mendasarkan
diadopsi pada pertemuan ke-4 dan ketentuan di bidang kepabeanan penilaian dan opininya hanya
Joint SEAP-SA Customs-ODS dan cukai. Apakah temuan audit yang semata-mata berdasarkan fakta
Officers Cooperation Workshop, menghasilkan tagihan besar otomatis dan analisis data.
di Bangkok pada bulan Mei 2006 menandakan kualitas audit tersebut? 4. Tepat ruang lingkup (scope)
yang lalu. Implementasi tahap Jawabannya belum tentu. Lantas, Apakah rencana penugasan audit
pertama dari proyek ini bagaimana sih suatu audit dapat mengungkapkan secara tepat
direncanakan pada bulan Septem- dikatakan berkualitas?
ber 2006, dengan 6 bulan periode Kualitas adalah mutu. Kualitas ini
percobaan yang terpusat pada ditandai dengan pengakuan positif
zat-zat perusak ozon (ODS). kebanyakan orang terhadap hasil
APAKAH TEMUAN
Adalah merupakan kewajiban suatu kegiatan. Suatu audit dapat AUDIT YANG
DJBC untuk mengantisipasi dan dikatakan berkualitas jika memenuhi
mendukung pelaksanaan proyek kriteria sebagai berikut : MENGHASILKAN
Sky-Hole-Patching (proyek 1. Signifikan (significance)
menutup lubang angkasa) ini, Seberapa penting hal yang TAGIHAN BESAR
mengingat tidak menutup diperiksa untuk dilakukan audit OTOMATIS
kemungkinan Indonesia bakal seperti seberapa besar ukuran
menjadi tempat pembuangan keuangan auditee, skala efek MENANDAKAN
ODS, seperti pengiriman sampah kinerja auditee, nilai impor
B3 pada beberapa waktu lalu. auditee. KUALITAS AUDIT
Penulis adalah 2. Dapat dipercaya (reliability) TERSEBUT?
Kepala KPBC Tipe A Khusus Tanjung Priok I Apakah temuan audit dan
Leadership
PENGARUH
GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP
KEPUASAN KERJA BAWAHAN
KEPEMIMPINAN sosial yang luas (social maturity and 52). Dikembangkan oleh Robert House,
S
ecara umum kepemimpinan breadth) teori jalur-tujuan merupakan suatu
didefinisikan sebagai suatu usaha 4 Motivasi diri dan dorongan model kemungkinan dari kepemimpinan
yang digunakan untuk berprestasi yang menyuling unsur-unsur utama dari
mempengaruhi dan tidak memaksa 4 Sikap hubungan manusiawi riset kepemimpinan Ohio mengenai
untuk memotivasi individu dalam struktur awal dan pertimbangan serta
mencapai tujuan (Gibson et.al.; 1997: KEPEMIMPINAN SITUASIONAL teori pengharapan dari motivasi. Teori
5). Menurut Gitosudarmo dan Sudita Dalam mempelajari kepemimpinan jalur-tujuan berkaitan dengan konsep
(1997: 127), pada umumnya situasional, terdapat beberapa model teori pengharapan dari teori motivasi.
kepemimpinan didefinisikan sebagai atau teori kepemimpinan situasional Robert House memulai dengan
suatu proses mempengaruhi aktivitas yang terkenal dan telah dikembangkan formulasi awal dari teorinya sebagai
dari individu atau kelompok untuk mulai tahun 1970-an, yaitu: berikut (Gitosudarmo dan Sudita, 1997:
mencapai tujuan dalam situasi tertentu. 4 Teori telaah Universitas Michigan 148):
Dari definisi di atas, dapat diketahui dalam Robbins (1997: 42) “ Fungsi motivasi pemimpin terdiri
bahwa proses dalam kepemimpinan 4 Teori kisi manajerial menurut Blake dari peningkatan imbalan pribadi
mempunyai tiga faktor, yaitu dan Mouton dalam Robbins (1996: kepada bawahan atas pencapaian
(Gitosudarmo dan Sudita;1997: 127) : 43). tugasnya, membuat jalur yang
1. Pemimpin, yang meliputi perilaku, 4 Teori pengarahan kepada tujuan lebih mudah untuk mendapatkan
keterampilan, pengetahuan, dan imbalan tersebut,dengan memberi
nilai-nilai. penjelasan, mengurangi
2. Kelompok, yang meliputi norma dan hambatan, dan meningkatkan
nilai, kepaduan, keterikatan pada KEPUASAN KERJA peluang untuk mendapatkan
tujuan, harapan kelompok, dan
kebutuhan kelompok.
SECARA UMUM kepuasan pribadi “.
3. Situasi, yang meliputi nilai MENYANGKUT SIKAP Pada awal penelitian jalur-tujuan
organisasi, teknologi, tuntutan menganggap pemrakarsa struktur dan
tugas, dan variasi tugas. SESEORANG pertimbangan sebagai dimensi dari
MENGENAI gaya kepemimpinan. Pemrakarsa
Jika definisi-definisi tersebut dikaji struktur menyediakan suatu mekanisme
lebih jauh, maka ada beberapa PEKERJAANNYA kejelasan bagi jalur-tujuan, dan
perbedaan dan persamaan penekanan. pertimbangan dipandang sebagai
Sebagian menekankan pada “membuat jalur yang lebih mudah”.
kemampuan seseorang mengarahkan (path goal theory) yang Misalnya, seorang manajer dapat
orang lain, lainnya menekankan pada dikembangkan oleh Robert House menggunakan pemrakarsa struktur
kemampuan mempengaruhi orang lain dalam Robbins (1996: 52). untuk memperjelas tugas-tugas yang
untuk mencapai tujuan pada situasi 4 Model Kepemimpinan kontingensi tidak jelas dan mendua (ambiguous)
tertentu. Implikasi semua definisi (contingensi model of leadership) dengan membuat tugas lebih mudah
tersebut adalah bahwa seseorang dalam Robbins (1996: 45) yang dikerjakan, merinci tujuan, dan
pemimpin harus memiliki kemampuan dikembangkan oleh F. Fiedler. memberikan umpan balik.
lebih untuk mengarahkan dan 4 Model kepemimpinan situasional Di lain pihak jika pengharapan
mempengaruhi orang lain dalam (situasional leadership) yang sudah jelas dan karyawan bekerja
pencapaian tujuan. dikemukakan oleh Paul Hersey dan dalam tugas-tugas rutin, tugas
Keith Davis dalam Sukanto (1999: Kenneth II Blanchard (1995:180) terstruktur, dengan suatu tingkat
266) mengikhtisarkan ada empat ciri pertimbangan yang tinggi dari
utama yang mempunyai pengaruh PATH GOAL THEORY pemimpin akan menyebabkan tugas-
terhadap kesuksesan kepemimpinan Dewasa ini, salah satu pendekatan tugas lebih menyenangkan. Pada
dalam organisasi, antara lain: yang paling dihormati terhadap masing-masing contoh tersebut akan
4 Kecerdasan (intellegence) kepemimpinan adalah path goal theory menghasilkan motivasi dan kepuasan
4 Kedewasaan sosial dan hubungan atau teori jalur-tujuan (Robbins, 1996: yang lebih tinggi.
GAYA KEPEMIMPINAN :
HASIL :
l DIREKTIF
l PARTISIPATIF l KINERJA
l BERORIENTASI-PRESTASI l KEPUASAN
l MENDUKUNG
A. Proposisi Dasar Pendekatan Teori mengidentifikasi empat perilaku pemberian informasi, dan menekan-
Jalur-Tujuan kepemimpinan, yaitu perilaku instru- kan pada konsultasi dengan bawah-
Setelah usaha-usaha awal dari mental (direktif), perilaku suportif an, dan menggunakan gagasan
penelitian, teori direvisi dengan (mendukung), perilaku partisipatif, dan bawahan dalam memutuskan
mengembangkan proposisi, perilaku orientasi prestasi. keputusan yang berkaitan dengan-
mendefinisikan gaya kepemimpinan, nya, meskipun pengambilan
termasuk tambahan faktor situasi. B. Gaya Kepemimpinan keputusan masih tetap berada di
Revisi dari teori ini terdiri dari dua Sekalipun pada awalnya riset jalur- tangan pemimpin.
proposisi pertama berkaitan dengan tujuan menggunakan dua dimensi d) Perilaku berorientasi prestasi
peran dari pemimpin dan yang kedua yaitu pemrakarsa struktur dan Perilaku berorientasi prestasi
berkaitan dengan dinamika dari situasi pertimbangan untuk menggambarkan meliputi menetapkan tugas-tugas
(Gitosudarmo dan Sudita, 1997:149): gaya kepemimpinan, sedangkan yang yang menantang, dengan harapan
1) Gaya kepemimpinan adalah efektif baru meliputi empat kerangka kerja agar bawahan bekerja dengan
seandainya bawahan menganggap tingkat prestasi yang tinggi, dan
perilaku semacam itu merupakan secara terus-menerus berupaya
sumber kepuasan langsung atau meningkatkan prestasi. Pemimpin
sebagai sarana kepuasan yang SECARA UMUM KEPE- menginginkan prestasi yang baik
akan datang.
2) Dampak motivasi dari gaya
MIMPINAN DIDEFINISI- dan pada saat yang bersamaan
menunjukkan keyakinannya akan
kepemimpinan ditentukan oleh situasi KAN SEBAGAI SUATU kemampuan bawahan untuk
dari fungsi kepemimpinan. Dua faktor melaksanakan tugasnya dengan
utama yang berpengaruh terhadap USAHA YANG baik.
efektivitas gaya kepemimpinan adalah
karakteristik dari bawahan dan
DIGUNAKAN UNTUK C. Faktor Situasi
karakteristik dari lingkungan kerja, MEMPENGARUHI... Dalam teori jalur-tujuan, ada dua
termasuk tugas, kerja kelompok, dan faktor situasional yang berkaitan
faktor organisasi yang lain. dengan gaya dan gaya kepemimpin-
yaitu perilaku instrumental, perilaku an, yaitu karakteristik bawahan dan
Menurut Robbins (1996:52) teori suportif, perilaku partisipatif, dan karakteristik lingkungan kerja.
jalur-tujuan menyatakan bahwa perilaku perilaku orientasi prestasi. a) Karakteristik Bawahan
seorang pemimpin dapat diterima-baik a) Perilaku direktif i. Kemampuan
oleh para bawahan sejauh itu mereka Perilaku instrumental meliputi ii. Locus of control
pandang sebagai suatu sumber perencanaan, pengorganisasian, iii. Kebutuhan dan Motivasi
kepuasan yang segera atau sebagai pengendalian, dan koordinasi dari b) Karakteristik Lingkungan Kerja
suatu sarana bagi kepuasan masa kegiatan bawahan oleh pemimpin. i. Tugas Bawahan
depan. Perilaku seorang pemimpin b) Perilaku suportif ii. Kelompok Kerja
bersifat motivasional sejauh itu (1) Perilaku suportif meliputi iii. Faktor-faktor Organisasi
membuat bawahan memerlukan memberikan pertimbangan terhadap
kepuasan yang bergantung pada kebutuhan dari bawahan, Teori jalur-tujuan dapat
kinerja yang efektif, dan (2) menunjukkan perhatiannya pada digambarkan seperti terlihat pada
memberikan latihan (coaching), kesejahteraan, dan menciptakan gambar 1.
bimbingan, dukungan, dan ganjaran lingkungan yang menyenangkan.
yang perlu untuk kinerja yang efektif. c) Perilaku partisipatif EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN
Untuk mentes pernyataan ini, House Perilaku partisipatif dicirikan oleh Tolak ukur efektivitas kepemim-
S4 S1
Terdapat atribut-atribut kepribadian
tertentu yang dapat digunakan
untuk meramalkan perilaku individu
dalam organisasi. Salah satunya
(Low) ------ Task Behaviour ------ (High) adalah sumber kendali atau locus of
Sumber : Hersey dan Blachard, (1988 : 117) control yang akan dibahas berikut ini.
Locus Of Control
pinan yang biasa digunakan adalah b. Komponen yang digunakan Locus of control atau tempat
tingkat dimana pemimpin dapat dalam menentukan kematangan kedudukan kendali merupakan derajat
melaksanakan tugas-tugas kelompok antara lain: sejauh mana orang meyakini mereka
dengan sukses dan mencapai tujuan 1. Kemampuan menguasai nasib mereka sendiri
kelompok. Secara obyektif, efektivi- 2. Mempunyai rasa tanggung (Robbins 2002:226).
tas ini dapat diukur dengan ukuran 3. Mempunyai pendidikan dan Locus of control ini dibedakan atas
pertumbuhan profit, target penjualan, pengalaman locus of control internal dan eksternal,
produktivitas, prestasi kerja, biaya c. Hubungan antara gaya dimana individu yang mempunyai locus
per unit output, dan sebagainya. kepemimpinan dengan of control internal merasa yakin bahwa
Secara subyektif, ukuran efektivitas tingkat kematangan. apa yang terjadi pada dirinya
ini diperoleh dari atasan pemimpin, disebabkan oleh faktor-faktor dari
teman sekerja atau bawahan. Kombinasi perilaku tugas dan dirinya sendiri, mereka merasa mampu
perilaku hubungan menghasilkan mengontrol akibat dari tingkah lakunya
FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS empat gaya kepemimpinan (Hersey dan sendiri, sedangkan individu dengan
KEPEMIMPINAN Blanchard,1988:177-179): locus of control eksternal merasa tidak
Teori kepemimpinan situasional a. Telling/S1 (tinggi tugas dan rendah mempunyai kemampuan untuk
menurut pendapat Hersey dan hubungan) yaitu gaya mengontrol peristiwa-peristiwa yang
Blanchard (1988 : 169-189) pada kepemimpinan yang cenderung terjadi pada dirinya, segala hal
intinya membahas mengenai efektivitas memberikan instruksi spesifik dan dikembalikan penyebabnya pada faktor
kepemimpinan yang dihasilkan dari menyelia pelaksanaan pekerjaan dari luar yaitu nasib, kesempatan, takdir
kesesuaian antara beberapa faktor bawahan secara seksama. dan kekuatan-kekuatan lain yang tidak
berikut ini : b. Selling/S2 (tinggi tugas dan tinggi dapat diperkirakan.
v Perilaku tugas adalah pemimpin hubungan) yaitu gaya Menurut Robbins ( 1996:227 ),
mengorganisasi dan menetapkan kepemimpinan yang cenderung “Kaum internalis yakin bahwa mereka
peranan anggota kelompok menjelaskan keputusan dan mengendalikan tujuan akhir mereka
(pengikut), menjelaskan semua memberi kesempatan bawahan sendiri sedangkan kaum eksternalis
aktivitas . memperoleh kejelasan. Dalam hal yakin bahwa kehidupan mereka
v Perilaku hubungan adalah upaya ini, pemimpin tetap memberikan dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan
pemimpin dalam membina pengawasan dan pengarahan luar“. Perbedaan karakteristik antara
hubungan pribadi di antara mereka dalam penyelesaian tugas yang internal dan eksternal menurut Crider
sendiri dan dengan para anggota dilakukan bawahan. yang dikutip oleh Wardani ( 1990:15 ),
kelompok (bawahan) dengan c. Participating/S3 (rendah tugas diperinci sebagai berikut :
membuka lebar saluran komunikasi, dan tinggi hubungan) yaitu gaya 1. Locus of control internal
menyediakan dukungan sosial kepemimpinan yang cenderung a. Suka bekerja keras
emosional dan pemudahan perilaku. memberi kesempatan pada ba- b. Mempunyai inisiatif tinggi
v Tingkat Kematangan Pengikut wahan untuk saling bertukar ide c. Selalu berusaha mencapai
atau Kelompok dan ikut serta dalam pengambilan pemecahan masalah, apa yang
a. Tingkat Kematangan Pengikut keputusan. Pemimpin dalam gaya dapat dikerjakannya, apa yang
atau Kelompok kepemimpinan turut mendukung menyebabkan masalah itu.
i. Kematangan pekerjaan usaha yang dilakukan bawahan d. Mereka selalu mencoba berfikir
ii. Kematangan psikologis dalam menyelesaikan tugas. seefektif mungkin
KEPUASAN KERJA
Kepuasan kerja secara umum
menyangkut sikap seseorang mengenai pasif
pekerjaannya. Karena menyangkut si- Sumber: Robbins. (1996:185)
kap, pengertian kepuasan kerja menca-
kup berbagai hal, seperti emosi dan 4 Kepuasan kerja ini dinyatakan mempunyai locus of control
kecenderungan perilaku seseorang. dalam bentuk perilaku. eksternal akan lebih dipuaskan dengan
George Strauss dan Leonard suatu gaya kepemimpinan direktif.
Sayless (1980) mengemukakan, Teori Kepuasan Kerja Oleh karena itu diharapkan dengan
kepuasan kerja masing-masing individu Menurut Wexley dan Yukl penerapan gaya kepemimpinan yang
pada dasarnya ditentukan oleh faktor- (1998:130), ada tiga teori tentang sesuai dengan kepribadian bawahan
faktor berikut: kepuasan kerja yang lazim dikenal, akan dapat menguatkan hubungan
4 Harapan yaitu : antara gaya kepemimpinan dengan
4 Pembawaan diri 4 Teori Ketidaksesuaian (Discrepancy kepuasan kerja bawahan.
4 Norma-norma Theory) Penulis adalah
4 Perbandingan sosial 4 Teori Keadilan (Equity Theory) Kasi Program dan Evaluasi BPIB Tipe A Jakarta
4 Pengorbanan dan perolehan 4 Teori Dua Faktor (Two Factors
DAFTAR PUSTAKA
4 Komitmen Theory) Arnold, J. and C. Feldman. 1988. Organizational Behavior.
4 Perkiraan International Edition. Management Series. New York: Mc
Graw-Hill.
Respon Karyawan terhadap
As’ad, M. 1996. Seri Ilmu Manajemen Sumber Daya
Pengertian Kepuasan Kerja Ketidakpuasan Manusia, Psikologi Industri, Bandung: Alumni.
Dari berbagai definisi yang Ketidakpuasan karyawan dapat Gibson, dkk., 1996, Organisasi & Manajemen Perilaku
berkembang saat ini dapat dinyatakan dalam sejumlah cara. Struktur Proses, Edisi Kedelapan, Alih Bahasa : Ir. Nunuk
Adiarni MM. Jakarta: Binapura Aksara.
digarisbawahi bahwa kepuasan kerja Misalnya, daripada berhenti, karyawan Gitosudarmo, Indriyo dan I Nyoman Sudita. 1997. Perilaku
merupakan suatu ungkapan sikap dapat mengeluh, tidak patuh, mencuri Keorganisasian. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
menyenangkan dari karyawan terhadap milik organisasi, atau mengelakkan Hersey, Paul and Kenneth Blanchard. 1995. Management
of Organiztion Behavior, diterjemahkan oleh Agus Dharma,
pekerjaan dan lingkungan kerjanya, sebagian dari tanggung jawab kerja Manajemen Perilaku Organisasi. Edisi 4. Jakarta: Penerbit
dimana hal tersebut timbul bila mereka. (Lihat gambar 3) Erlangga.
karyawan merasa apa yang seharusnya Herzberg, Frederick, B. Mausner, and B. Synderman. 1959.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN
The Motivation to Work. New York: John Wiky and Sons.
diterima dari pekerjaan yang dilakukan Ivancevich, John. Mateson, and Donnelly J. H. Jr,. 1992.
sesuai apa yang telah dia lakukan atas KERJA Organisasi dan Manajemen, Jakarta: Penerbit Erlangga.
pekerjaan tersebut. Menurut Smith, Kendall, dan Hulin Katz. D., & Kahn, R.L. 1978. The social psychology of
organizations (2nd ed.) New York : Wiley.
(1969) sebagaimana dikutip oleh
Luthans, Fred, 1992. Organizational Behavior. Sixth Edition.
Dimensi Kepuasan Kerja Gibson (1996:153), lima karakteristik New York: McGraw Hill International Editions Management
Luthans (1998:144) mengemukakan penting yang mempengaruhi kepuasan Series.
bahwa ada tiga dimensi kepuasan kerja adalah Majid, Yusuf A. 2000. Pengaruh Perilaku Pemimpin
Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada
kerja, yaitu : 4 Pekerjaan itu sendiri. Industri Kecil Kembang Gula di Kodya Malang. Malang:
Pasca Sarjana UNIBRAW.
4 Kepuasan kerja adalah suatu emosi 4 Upah atau gaji.
Newstrom, John W. and Keith Davis. 1993. Organizational
yang merupakan respon terhadap 4 Peluang promosi, adanya Bahavior : Human Bahavior at Work. 9th Edition. New York:
situasi kerja. kesempatan untuk maju dan Mc Graw-Hill Book Inc.
4 Kepuasan kerja seringkali mengembangkan diri. Nitisemito, Alex S. 1984. Manajemen Sumber Daya
Manusia (Manajemen Personalia). Jakarta: Ghalia
dinyatakan dengan perolehan hasil 4 Penyelia (pemimpin). Indonesia.
yang sesuai atau bahkan melebihi 4 Rekan sekerja Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep
Kontropersi dan Aplikasi. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT.
yang diharapkan. Buana Ilmu Populer.
KESIMPULAN Schermehorn, John R, James G Hunt, Richard N. Osborn.
Bawahan dengan kepribadian yang 1994. Managing Organizational Behavior. New York: John
Willey & Sons.
KETIDAKPUASAN cenderung mempunyai locus of Sukanto Rekso Hadiprojo. 1999. Orgnisasi Perusahaan -
control internal (mereka yang Perusahaan Teori Struktur dan Perilaku. Cetakan
KARYAWAN DAPAT meyakini bahwa mengendalikan tujuan Kesebelas. Yogyakarta: BPFE.
Thoha, Miftah. 2000. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar
akhirnya sendiri) akan lebih dipuaskan
DINYATAKAN DALAM dengan suatu gaya kepemimpinan
dan Aplikasinya. Cetakan Kesebelas. Jakarta: Rajawali
Press.
D
alam kehidupan sehari-hari mulut Mahkota berbentuk agak bulat,
dan gigi adalah salah satu bagian 1 1 mempunyai dua tonjolan, masing-
tubuh yang memiliki banyak masing memiliki satu atau dua akar.
fungsi, yaitu untuk bicara, tersenyum, 2 2 l Gigi geraham (molar), gigi besar
menunjukkan emosi atau ekspresi dan yang terletak di bagian paling
mengunyah. 3 3 belakang dari mulut. Digunakan
Melalui bibir dan mulut, kita menuju 4 4 untuk melumatkan makanan,
rongga mulut. Rongga mulut dibatasi kebanyakan orang memiliki enam
oleh bibir, pipi, dasar mulut dan lidah 5 5 geraham pada tiap rahangnya.
pada bagian bawah dan bagian atas Semua molar mempunyai mahkota
oleh palatum lunak dan palatum keras persegi empat dan memiliki tiga
atau biasa disebut langit-langit mulut. atau empat atau lima tonjolan.
Seluruh bagian dalam mulut ditutupi
oleh mukosa membrane yang licin, ini Selama periode pertumbuhan ma-
disebabkan karena selalu ada air liur di GAMBAR 1 nusia memperoleh dua set gigi, yaitu:
dalam mulut. Air liur berisi zat yang Keterangan : l Gigi susu yang berjumlah 20
membantu pencernaan. Juga berisi 1. Mahkota Gigi 2. Leher Gigi 3. Gusi berkembang selama 2 tahun
mineral dan protein yang melindungi 4. akar Gigi 5. Tulang pertama, dengan bentuk lebih kecil,
gigi geligi. Kita mengeluarkan banyak lebih bulat dan lebih putih.
liur ketika makan makanan yang kasar GIGI l Gigi tetap berjumlah 32 secara
dan mengeluarkan sedikit air liur ketika Berikutnya adalah gigi. Gigi bertahap tumbuh antara 6-12 tahun.
tidur. tersusun pada dua bagian lengkung
Adapun air liur keluar melalui : rahang atas dan rahang bawah. Setiap Jaringan yang mengelilingi gigi dan
l Saluran berupan lubang-lubang gigi terdiri dari mahkota gigi dan akar menutupi rahang disebut gusi atau
kecil dalam mucosa membrane pipi gigi yang menyatu pada bagian yang gingival. Jaringan gusi yang sehat
yang berdekatan dengan geraham- paling tipis disebut leher gigi (gambar.1) melekat secara rapat dan terasa padat
geraham atas pada sisi kiri dan Mahkota ada dalam rongga mulut, bila disentuh, dan tidak berdarah bila
kanan akar gigi tertanam di dalam rahang dan kena tekanan.
l Lubang-lubang kecil pada rongga memegang gigi pada tempatnya. Gigi
dasar mulut di belakang gigi depan mempunyai bentuk yang berbeda Gigi geligi mempunyai beberapa
tergantung fungsinya (gambar.2) :‘ lapisan, yaitu (gambar 3).
LIDAH l Gigi seri (incisive), gigi paling l Email, bagian terluar gigi, menutupi
Bagian yang tidak kalah penting depan, berbentuk seperti sekop seluruh permukaan mahkota gigi.
dalam mulut adalah lidah. Lidah selain dengan tepi yang lebar untuk Email adalah bagian paling keras,
berfungsi sebagai perasa yang dapat menggigit makanan. Ada empat tidak merupakan suatu jaringan yang
membedakan antara manis, asin, asam buah pada tiap rahangnya dan hidup dan tidak dapat sembuh sendiri.
dan pahit, juga membantu dalam masing-masing memiliki satu akar. l Dentin, berada di bawah email,
mengunyah makanan. Bila kita makan, l Gigi taring (caninus), terletak pada merupakan bagian utama dari gigi.
maka lidah, bibir dan pipi menempatkan sudut-sudut mulut. Tiap rahang memi- Dentin juga keras tetapi tidak
potongan-potongan makanan diantara liki dua gigi taring. Mereka merupakan sekeras email, merupakan jaringan
gigi sehingga makanan dapat dikunyah gigi yang kuat, runcing terletak pada hidup dan dalam keadaan tertentu
dan dicampur dengan air liur. Makanan sudut-sudut mulut. Gigi taring masing- dapat sembuh sendiri
kemudian dapat ditelan dan dicerna. masing memiliki satu akar. l Pulpa bagian tengah gigi, berisi
Lidah merupakan otot yang sangat efektif. l Gigi geraham kecil (premolar), ada syaraf-syaraf dan pembuluh yang
masuk ke dalam gigi melalui lubang
GAMBAR 2 halus pada ujung akar gigi. Pulpa
menghubungkan gigi dengan
bagian tubuh lainnya dan
merupakan sumber dari semua
nutrisi gigi dan seluruh rasa sakit.
PEGAWAI PENSIUN
Email
Pembentukan calculus dapat 15 Rama Chandra 060052410 II/d Pelaksana KPBC Tipe A
dicegah dengan rajin membersihkan Jakarta
gigi, minimal dua kali sehari, yaitu
pada saat setelah sarapan pagi dan 16 Mutiha L. Tobing 060057131 II/d Pelaksana KPBC
malam sebelum tidur. Tipe A Khusus
Bila calculus sudah terbentuk Tanjung Priok I
segeralah menghubungi dokter gigi
untuk melakukan pembersihan 17 Bernard Ramopoly 060057821 II/d Pelaksana KPBC Tipe A
karang gigi atau calculus, karena Bitung
calculus dapat merusak gusi dan
jaringan mulut lainnya. 18 Supami 060040781 II/d Pelaksana KPBC
Dikutip dari : Pusat kerjasama WHO Tipe A Khusus
untuk Penelitian Pelayanan Kesehatan Gigi dan Tanjung Priok III
Mulut Universitas Groningen, Netherlands
D o
SEBAGAI KEBU
O
rang yang banyak berdoa adalah seorang hamba yang tawadhu’, rendah hati di
hadapan Allah Swt. Sedangkan mereka yang tidak pernah berdoa adalah orang yang
sombong dan angkuh, sebab ia menyangka dengan kemampuan pribadinya segala
persoalan dapat diatasi. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw mengingatkan kita agar
jangan melalaikan unsure doa dalam kehidupan, beliau Bersabda. “Barangsiapa tidak
berdoa kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya (HR.Bukhari).
“Berdoalah kalian, karena doa merupakan permintaan dari allah yang dapat
menolak bencana yang telah lalu dari sisi qadha dan qadar, dan doa tidaklah lain
kecuali penyempurnaan.” (Imam Musa bin Ja’far al-Kazhim as).
Sesungguhnya kita adalah miskin dan tidak punya apa-apa. Apa yang kita klaim
sebagai milik kita adalah nisbi sifatnya dan kapan pun bisa lepas dari kita. Bagaikan mobil
inventaris yang diklaim seseorang sebagai miliknya. Instansi atau perusahaan sebagai
pemilik sebenarnya kapan pun dapat mengambilnya kembali, setelah masa kerjanya
berakhir atau karena dinilai telah disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Semua yang kita miliki pada hakikatnya bukanlah milik kita, melainkan milik Sang
Pemberi (al-Mu’thy). Ia hanyalah barang inventaris sebagai fasilitas yang
dianugerahkan kepada kita untuk menjalan seluruh perintah-Nya, dan saat terjadi
penyalahgunaan, Ia berhak mencabut kembali seluruhnya.
Allah Swt adalah tuan yang paling mengerti akan segala kebutuhan hamba-hamba-
Nya dan karena itu Ia berjanji dan Ia tidak pernah ingkar pada janji-Nya, sebagaimana
firman-Nya : Maka sesungguhnya Allah tidak akan memungkiri janji-Nya? (QS. al-
Baqarah : 80) akan menganugerahkan berbagai fasilitas untuk kebahagiaan dan
kesempurnaannya kepada Siapa pun yang memintanya. Bahkan menantang dan
memerintahkan mereka memohon apa saja dan Ia berjanji akan mengabulkannya.
Dan Tuhanmu berfirman : Beroalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku
akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina (QS. al-Mukmin : 60).
Setiap keberadaan seseorang selalu dikelilingi oleh problem, kefakiran, kemiskinan
dan kebutuhan, dan pada dasarnya orang yang mengingkari atau tidak mengakui bahwa ia
Berdoa termasuk butuh dan bergantung kepada Sang Pemberi Azza wa Jalla adalah orang sombong yang
telah Allah janjikan neraka Jahanam. Alangkah tidak tahu diri apabila seseorang miskin,
salah satu kebutuhan yang tidak punya apa-apa dan memiliki kebergantungan yang tinggi kepada-Nya tidak mau
manusia, sebab doa memohon dan membentangkan tangannya kepada Dzat yang Maha Kaya (al-Ghani).
adalah panggilan jiwa FUNGSI DOA
manusia. Dalam Sebuah doa mempunyai peranan penting dan mendasar dalam pemenuhan
berbagai kebutuhan. Doa memiliki berbagai macam fungsi dan manfaat yang tidak
kehidupan seorang terhitung, dimana seseorang dapat
muslim, doa memperoleh manfaatnya dalam kehidupan.
menempati posisi Doa-doa tersebut akan mengajari dan BAHKAN, DOA ADALAH
mengantarkan seseorang kepada kondisi
strategis, bahkan yang lebih baik dan lebih pantas. SEBAIK-BAIKNYA
frekuensi doa dapat Berdoa merupakan kebutuhan PERANTARA DALAM
mendasar yang harus dipenuhi setiap saat,
dijadikan barometer pada kondisi senang atau sedih, kondisi IKHTIAR SESEORANG,
sampai sejauhmana beruntung ataupun merugi. Kebutuhan akan
doa bagaikan kebutuhan meminum air dan YANG DENGANNYA IA
kedekatan dan menghirup udara yang dibutuhkan setiap DAPAT MEMPERKUAT
keharmonisan orang dalam setiap kondisi dan waktu.
Demikian pula kebutuhan seseorang DAN MEMPERKOKOH
seorang hamba kepada Sang Pemberi Azza Wajalla. Allah
dengan Rabbnya. Swt berfirman, Hai manusia, kamulah yang HUBUNGANNYA
butuh kepada Allah dan Allah Dialah Yang
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi
DENGAN ALLAH DAN...”
RELASI
NARSISISTIK
DAN MEMENTINGKAN
DIRI SENDIRI
Narsisisme adalah istilah psikologi sebagai gambaran
seseorang yang sangat mencintai diri sendiri, sehingga sulit
berempati dengan orang lain, segala sesuatu dirinya yang
paling dalam segala bidang.
N
arsisistik tumbuh pada awal kehi- pada orangtua seakan keberbaktian kerapuhan percaya dirinya yang lemah,
dupan seseorang dalam asuhan yang sulit dilepaskan. Sementara orang hidup dalam fantasinya dimana semua
orangtua yang merasa tak yang tumbuh normal akan melepaskan yang dikehendakinya pasti didapatkan.
nyaman, bertindak dengan kekerasan, kerekatannya pada orangtua, menjadi Seringkali keinginan tak realistik
pecandu atau pola dirinya juga mandiri dan dapat berhubungan timbal mereka sorongkan kepada orangtua,
narsisistik. balik saling memberi-menerima. minta segera dipenuhi dengan berbagai
Trauma narsisistik terjadi jika anak Anak-anak ini menjadi anak yang intimidasi, misalnya menonton di
dibesarkan dalam lingkungan orangtua sulit, keras kepala, temperamental. bioskop mahal, mobil mutakhir,
yang tak dapat memenuhi kebutuhan Mereka mengamati orangtua mereka permainan video, musik rock,
emosional anak. Orangtua para anak yang mementingkan diri sendiri, dandanan, semua permintaan dengan
narsisistik merupakan orangtua yang merampas hak mereka untuk ancaman, dan biasanya dipenuhi oleh
haus perhatian berlebihan karena pada mendapatkan dukungan dan perhatian, orangtua.
masa kanak dan mudanya tak cukup Ukuran kasih sayang mereka
perhatian baginya. Pengabaian fisik, adalah terpenuhinya semua permintaan
mental dan emosional, bahkan materi. Mereka tak dapat menunda
kekerasan seksual, terlalu dimanja dan SETIAP ORANG keinginan, sekarang diminta, sekarang
tak dibiasakan dengan batasan
peraturan terstruktur.
MEMPUNYAI ada, seperti permainan sulap. Orangtua
menjadi terbelenggu dalam ancaman
Sikap dan perilaku narsisistik mun- PERILAKU NARSISTIK permintaan yang tak kunjung henti dan
cul dari pertahanan diri yang berfungsi berakhir dengan kartu mati ketika
menyamarkan atau menyembunyikan DALAM DIRINYA materi tak lagi dapat menjwab, akibat
rasa malu yang dalam akibat himpitan permintaan yang berlebihan
tekanan fisik dan emosi yang
merendahkan dirinya sebagai anak sehingga masuklah mereka kepada PERTAHANAN DIRI NARSISTIK
yang sedang tumbuh. Anak-anak ini suatu keterampilan baru memanipulasi Para narsistik hidup mewah, di atas
kelak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan dan menggunakan rasa penderitaan atau ongkos orang lain.
suasana yang menganggap dunia luar bersalah orangtua sebagai balasan Cara mendapatkan semua
kejam dan menyakitkan, maka atas apa yang mereka inginkan. pendongkrak rasa percaya diri
terjadilah penetapan kepribadian yang Dengan agresif dan intimidasi (dandanan, aksesori, mobil mewah dan
galak, keras, memuja diri sendiri dan mereka mengancam orangtua untuk sebagainya) didapatkan di atas
tak dapat mempercayai orang lain. mendapatkan apa yang mereka kerugian orang lain. Jika mereka tak
inginkan, dan orangtua yang mendapatkan semua keindahan
NARSISISTIK ATAU KODEPENDENSI terangsang rasa bersalahnya segera kemewahan ini, mereka merasa tak
Perkembangan masa anak ke memenuhi permintaan dengan berharga, jatuh harga dirinya karena
dewasa dilandasi trauma diabaikan, ancaman tersebut. Jadilah saling mereka tak dapat berdamai dengan
korban kekerasan membentuk ketergantungan yang tidak sehat, ketakutan, rasa sakit hati, ketidak
kepribadian yang sulit mempercayai, kodependensi dan narsisistik. berdayaan diri mereka sendiri
mencintai, memberi kepada orang lain, Para narsisistik tak dapat
kemudian dibungkus dengan rapih HIDUP DALAM ALAM FANTASI menghargai upaya orang lain,
guna menutupi rasa ketidakmampuan, Orang narsisistik berpikir dan pemberian dan perhatian orang lain
kerapuhan, dengan ketergantungan berperilaku membungkus rapih kepadanya. Mereka menganggap
Ketika penulis sedang tugas belajar di Korea Selatan, tepatnya pada Ajou University di pihak Korea Utara dan liberal dari pihak
Korea Selatan dengan mengambil program MBA Jurusan Internasional Business, ia Korea Selatan. Pada tahun 1950,
yang tercatat sebagai pelaksana pada Sekretariat DJBC berkesempatan melakukan mereka berperang selama tiga tahun
perjalanan ke perbatasan Korea Utara-Korea Selatan. Berbagai pengalaman menarik ia tanpa ada pihak yang menang ataupun
tuangkan dalam tulisan ini. Nasruddin Djoko Surjono, yang baru saja menyelesaikan kalah. Ketegangan itu berlangsung
kuliahnya pada akhir Agustus 2006 lalu membagi kisah perjalanannya ke perbatasan hingga sekarang, dimana kesiagaan
Korea Utara-Korea Selatan kepada para pembaca. Berikut pengalamannya. persiapan perang terus menerus
dilakukan seperti pelaksanaan wajib
DOK. PRIBADI militer untuk pemuda-pemuda Korea
selatan ataupun gelar latihan perang
dengan tentara adidaya seperti AS
dalam menghadapi isu Nuklir Korea
Utara.
Namun perang hanyalah
menyisakan kepedihan karena
banyaknya korban sipil dan batas
wilayah ini memisahkan keluarga
mereka yang sebelumnya.
Semenanjung Korea ini telah bersatu
dibawah Dinasti Chosun. Perundingan
gencatan senjata inilah yang akhirnya
menghasilkan DMZ tersebut, walaupun
saya belum tahu persis alasan
sejarahnya kenapa Korea Selatan
waktu itu tidak dilibatkan sebagai pihak
yang turut berunding dalam penentuan
demarkasi ini.
Setelah kami melewati Sungai Han
baru kemudian menyusuri Sungai Imjin,
melalui sungai inilah pasukan Korea
Utara dulu melakukan infiltrasi ke Korea
Selatan, dari Sungai Imjin masuk ke
Sungai Han kemudian menusuk
jantung pertahanan kota Seoul. Di
sepanjang sungai terlihat kawat berduri
dengan diawasi pasukan militer Korsel
di tiap pos yang siaga untuk
menghadang infiltrasi. Di Imjin gang
(gang artinya sungai) ini pula kami bisa
KAWAT BERDURI di sepanjang perbatasan DMZ. lihat perbukitan-perbukitan tandus
wilayah Korea Utara.
Kawasan perbatasan ini memang
Dari Panmunjom,
dijaga ketat oleh tentara Korea Selatan,
mengingat beberapa terowongan
infiltrasi pernah dibuat oleh Korea Utara
untuk menembus Korea Selatan.
Misalkan 3rd tunnel, terowongan dalam
AREA PERBATASAN
tanah yang ditemukan tahun 1978,
panjangnya mencapai 1625 meter
dengan tinggi 1,95 meter dan lebar 2,1
KOREA UTARA-KOREA SELATAN meter seperti halnya gua jepang di
Indonesia. Terowongan ini berada 73
meter di bawah tanah, kapasitasnya
S
uhu pagi itu sejuk, sekitar 10 kedua Korea ini. Garis perbatasan ini bisa mengantarkan satu divisi penuh
derajat celcius, cuaca cerah dibatasi oleh pagar kawat berduri di dua pasukan, lengkap dengan senjata per
sangatlah tepat untuk travelling. sisi. Daerah ini disebut DMZ atau De- jamnya, terowongan ini dirancang untuk
Musim dingin “winter sonata“ di Korea Militerized Zone, daerah bebas militer serangan mendadak ke kota Seoul.
yang suhunya bisa mencapai -10 dibuat pada tanggal 27 Juli 1953.
derajat celcius mulai berakhir. Bis yang Daerah dimana operasi militer tidak DARI MUNSAN MENUJU CHECKPOINT
kami tumpangi berangkat dari kota boleh dilakukan di dalamnya. Daerah IMJINGAK
Suwon pukul 9 pagi. Perjalanan itu ini nampaknya tidak cocok dijadikan Pada sekitar pukul 12 siang hari
menyusuri sepanjang Sungai Han model perbatasan antar dua negara baru kami sampai di daerah Munsan,
menuju daerah Panmunjom sekitar 45 yang memiliki hubungan diplomatik pertama-tama kami mengunjugi tempat
km ke arah sebelah utara kota Seoul. normal. Panmunjom itu sendiri berada memorial tower, seperti Taman Makam
Perjalanan tak terasa karena jalan di dalam garis buffer tersebut, tepatnya Pahlawan, dimana pada prasasti
aspal yang kami lalui sangat mulus 2000 meter dari Korea Selatan atau tersebut dimaksud untuk mengenang
ibarat jalan tol menuju perbatasan 2000 meter dari Korea Utara. Persis Bom bunuh diri yang dilakukan oleh
Korea Utara. ditengah tengah kubu yang berseteru. sepuluh tentara resimen 11, Divisi
Perbatasan Korea Utara dan Konfrontasi ideologi kedua infanteri 1, Korea Selatan pada tahun
Selatan berupa garis tebal atau disebut pemerintahan ini kemudian meletus 1949. Mereka berperang melawan
Buffer zone sepanjang 155 mil dan perang. Merupakan sisa perang dingin, gerilyawan merah yang menyeberangi
selebar 4000 meter, memisahkan perang ideologi antara komunis dari sungai Imjin dengan tank serta
BENDERA KOREA UTARA berdiri dengan megahnya di desa Kijong Dong, yang terlihat jelas di pos observasi Panmunjom.
bilang memang tur ini adalah “danger- dua ratus orang yang berprofesi tangan kesediaan untuk memenuhi
ous tour“, karena anda memasuki sebagai petani, namun keberadaan aturan militer di daerah DMZ serta
daerah militer maka anda harus mereka ini, keluar masuknya diawasi kemungkinan-kemungkinan kalau
mematuhi aturan mainnya. Kami hanya ketat. Petani tersebut memiliki lahan terjadi kecelakaan misalnya tertembak
meringis saja sambil menggerutu sial pertanian yang cukup luas dan atau mati adalah resiko kami sendiri,
mau piknik kok malah jadi tameng merupakan bagian dari proyek unifikasi. karena area ini masih termasuk “war
hidup. Dalam hati bisa saja orang zone“ dimana prajurit perbatasan masih
Korea ini, daerah perbatasan yang SAMPAI DI PANMUNJOM gatal untuk menggerakan pelatuk
masih mengandung konflik dikemas Akhirnya tidak sampai 15 menit dari senjata.
menjadi wisata tontonan menarik. check point, kami sudah mencapai Selanjutnya bis mengantarkan kami
Daerah imjingak, daerah ini dulu Panmunjom yang luas areanya tak ke lokasi Joint Security Area, area yang
dipakai sebagai daerah pertukaran lebih dari 800 m2, disitu kami memasuki dulunya merupakan tempat pertemuan
tawanan setelah perang Korea. Saya kawasan militer United Nations Com- antara dua Korea berlangsung. Setelah
lihat beberapa jip militer tentara Korea mand Security Battalion. Daerah ini kejadian berdarah tahun 1978 di
berlalu lalang, beberapa serdadu Korea merupakan camp tentara PBB, mereka kawasan DMZ ini, area Panmunjom ini
Selatan berseragam sambil membawa memiliki motto “in front of them all”. akhirnya dipecah menjadi dua,
senjata laras otomatis ditangannya Baru disitu saya melihat tentara tentara beberapa gedung milik Korea Utara
sambil berjalan-jalan mengawasi lalu asing hilir mudik, laiknya seperti beberapa lainnya milik Korea Selatan.
lintas pengunjung yang memasuki memasuki markas TNI di Cijantung, Insiden berdarah ini terjadi ketika pihak
kawasan perbatasan DMZ ini. kami bisa temui tempat latihan militer JSA memerintahkan untuk memotong
Setelah lewat pemeriksaan pertama pula. Kemudian bis kami berhenti dan pohon di area ini, karena menutup
baru kemudian kami benar-benar kami semua di dalamnya di suruh pemandangan, namun malah justru
memasuki kawasan DMZ, sebelum turun…diperiksa lagi. Pada komandan JSA dan komandan Pleton I
masuk Panmunjom terdapat areal yang pemeriksaan kedua, kami dibariskan di bantai dengan kapak oleh serdadu
memang dibuat sedemikian rupa oleh dua berbanjar di luar bis, sementara Korea Utara hingga meninggal di
Korea Selatan untuk pertahanan. Tour tentara masuk memeriksa bis, dan foto tempat. Di area ini kami bisa melihat
guide-nya menyebutkan terowongan paspor kami dilihat sambil kami masuk langsung perajurit Korea Utara dari
yang kami lewati sekarang adalah kembali ke bis satu persatu. dekat, kurang lebih 20 meter.
jalan yang dipersiapkan untuk Selanjutnya di dalam camp ini, bis Memang terlihat kontras berbeda
pertahanan, terowongan ini dilengkapi kami diganti dengan bis PBB, dimana antara dua bangunan yang berhadap-
Anti-tank booby-traps, artinya kalau disopiri oleh tentara meluncur perlahan hadapan di joint security area ini,
kondisi berbahaya ranjau untuk tank di perbukitan dengan dipandu oleh bangunan Freedom House milik Korea
bisa siap meledak. Demikian pula di konvoi jip militer di depannya. Kami Selatan berarsitektur modern di
beberapa tempat sudah tertanam tidak boleh berdiri ketika dalam depannya bangunan Panmun Gak
ranjau. perjalanan serta berfoto-foto kecuali Pavilion milik Korea Utara yang
Walaupun situasinya tegang, kalau diizinkan. Kemudian kami berarsitektur gaya lama namun
namun saya lihat beberapa area di diberikan briefing sebentar mengenai terkesan berwibawa. Selama memasuki
dalam DMZ masih ada penduduk, terjadinya DMZ ini. Uniknya setelah gedung freedom house kami
mereka itu kata si Tour guide berjumlah briefing kami diminta untuk tanda diperintahkan baris dua banjar tidak
S
osok tokoh profil kita kali ini, memiliki sepatu. Jarak dari rumah tidak dengan apa yang dijalaninya. Selain
memang sudah tak asing lagi bagi jauh, karena itu saya tempuh dengan penerapan ilmu kimia yang begitu banyak
pegawai Direktorat Jenderal Bea berjalan kaki. Sejak saya SD, saya sangat hitungannya, Wirawan pun rupanya tidak
dan Cukai (DJBC). Kendati dalam tugas- menyukai pelajaran ilmu bumi (Geografi- betah dengan praktikum kimia yang
nya hampir selalu dibidang penyidikan , red) karena dari situ saya banyak tahu menyebabkan dirinya memutuskan untuk
namun sumbangan pemikirannya untuk tentang banyak hal khususnya negara- berhenti dan tidak melanjutkannya lagi.
DJBC, kini sudah banyak yang menjadi negara besar yang selama ini hanya “Lepas kuliah itu saya bekerja di
acuan atau kebijakan yang diterapkan di mendengar dari cerita atau buku,” ujar Apotek “Kepunton” di kota Solo, tugas
DJBC. Wirawan mengawali cerita tentang dirinya. saya selain mencek barang-barang yang
Sudah menjadi ciri khas dari dirinya Lebih lanjut Wirawan bercerita akan masuk juga melayani pembelian obat baik
untuk selalu terlihat serius, namun demi- pengalaman lucunya sewaktu di SD yang melalui resep maupun eceran. Dan jika
kian pria ramah ini selalu mengembang- hingga kini masih dikenangnya. Cerita dapat giliran malam, saya juga kadang
kan senyum bila sedang berdiskusi lucu tersebut berawal ketika pelajaran bertugas sebagai kasir. Pekerjaan ini saya
dengan lawan bicaranya. Ketika menjadi Geografi, dimana gurunya sedang lakoni mulai tahun 1970 hingga 1972,”
salah satu dewan pengarah WBC, kese- menceritakan penerbangan pertama kata Wirawan.
riusannya dalam memberikan masukan pesawat luar angkasa milik Amerika. Saat bekerja di apotek ini, ada satu
akan naskah-naskah yang akan dimuat Cerita tersebut sebenarnya sudah pernah pengalaman yang juga tidak dapat
oleh WBC, selalu diutarakan dengan dibaca Wirawan di majalah Life. dilupakan oleh Wirawan. Saat itu apotek
penuh bijaksana dan mudah dimengerti “Waktu diterangkan, guru saya tempatnya bekerja juga menjual alkohol
oleh siapa pun. mengatakan kalau tempat peluncurannya eceran atau pada saat itu disebut nering
Pembicaraan dengannya di ruang itu namanya Cape Carnaval. Saya yang (sekarang PBKC-red) dan itu harus dipe-
kerja di gedung Kantor Pelayanan Bea tahu benar apa nama tempat riksa oleh petugas bea cukai dari kantor
dan Cukai (KPBC) Tipe A Bandung, peluncurannya itu langsung mengoreksi inspeksi Solo. Ketika dilakukan Aanpeiling
tempat ia menjabat sebagai kepala kantor, guru kalau yang benar adalah Cape atau pengukuran volume alkohol yang ada
pada suatu sore pertengahan September Canaveral. Jaman dulu itu guru sangat di dalam drum dan mencatatnya dalam
2006, berlangsung dengan penuh dihormati jadi pantang untuk dibantah, dan formulir yang disebut relaas, ada salah
keakraban, sesekali ia melontarkan saya langsung dipelototi oleh guru saya, satu petugas bea cukai yang selalu melo-
guyonannya, ia pun bercerita mengenai namun beliau juga sadar akan tot jika melakukan pemeriksaan. Wirawan
sekilas kisah hidupnya secara kronologis. kesalahannya,” kenang Wirawan. takut bila terjadi kesalahan, apalagi apotek
Wirawan Sahli, SH anak pasangan Saat di bangku SMP pun Wirawan tempat Wirawan bekerja milik orang
dari Nurman Sahli (Ayah-Alm) dan tetap menyukai mata pelajaran ilmu Tionghoa yang sangat takut dengan yang
Partinah (Ibu), adalah anak ke dua dari pengetahuan umum, namun ketika duduk namanya petugas pemerintah.
enam bersaudara yang lahir di Solo pada di bangku SMA, Wirawan juga menyukai
11 November 1950. Sang ayah berprofesi mata pelajaran kimia, hal ini bukan karena AWAL KARIR DI DJBC
sebagai pemilik sekaligus wartawan untuk hitungannya, namun semua hafalan ru- Setelah dua tahun bekerja di apotek,
majalah Star News di kota Solo, dan sete- mus-rumus kimia menjadi kegemaran ba- pada tahun 1972, Wirawan mendapatkan
lah majalah tersebut ditutup, ayahnya me- runya kala itu. Dengan kegemaran informasi melalui koran Kompas waktu itu,
neruskan pekerjaan sebagai wartawan di barunya itu saat penjurusan pun Wirawan kalau Departemen Keuangan membutuh-
koran Suara Merdeka, Semarang. Seba- lebih memilih jurusan ilmu alam ketimbang kan banyak pegawai. Wirawan merasa
gai putra seorang wartawan, Wirawan ilmu sosial. perlu memperbaiki hidup, karena ketika itu
mewarisi bakat sang ayah yang hingga “Saat SMA itu saya satu sekolah dan selain dirinya hanya menerima gaji Rp.
kini tetap ditekuninya yaitu menulis. Selain satu angkatan dengan Pak Joko Wiyono 5000 sebulan, juga jenjang karirnya pun
itu, sejak kecil Wirawan juga senang yang sekarang menjadi Kakanwil di tidak jelas. Melihat iklan tersebut Wirawan
membaca terutama majalah anak-anak Palembang, saya di IPA beliau di IPS. sangat tertarik, apa lagi saat itu banyak ce-
“Si Kuncung”, dan dirinya juga senang Karena saya senang sekali dengan rita kalau bekerja di Departemen Keuang-
membolak-balik majalah Life yang berba- pelajaran kimia maka waktu lulus SMA an gajinya 9 kali lipat dari departemen lain.
hasa Inggris, karena gambarnya bagus- pun nilai kimia saya di ijasah 9, maka Dengan bekal seadanya Wirawan
bagus dan kertasnya berbau harum. Ke- ketika memilih jurusan saat kuliah di UGM pergi ke Semarang untuk mencoba
gemarannya akan membaca ini membuat saya juga memilih jurusan kimia dan melamar pada Departemen Keuangan.
Wirawan memiliki banyak pengetahuan. Alhamdulillah saya diterima di jurusan itu,” Proses yang panjang mulai dari pendaf-
“Sewaktu SD itu saya sekolah di ujar Wirawan. taran hingga tes, membuat Wirawan
kampung dan pada saat itu belum ada Satu tahun kuliah di jurusan kimia, tidak putus asa, dan sambil menunggu
yang menggunakan sepatu, karena pada Wirawan mulai merasa jenuh karena apa hasil tes tersebut, Wirawan tetap
jaman itu memang semua murid tidak yang dibayangkan selama ini tidak sesuai bekerja di apotek seperti sedia kala.
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
pembawa acara atau MC berawal ketika
Charles, diajak oleh sang ibu yang
mengelola pernikahan adat Batak untuk
memandu acara tersebut. Rupanya
acara yang dipandu oleh pria bernama
lengkap Charles Bonar Sirait ini
mendapat sambutan positif dan
akhirnya kegiatan sebagai pembawa
acara ia tekuni dan kini menjadi salah
satu pembawa acara yang
diperhitungkan di Indonesia.
Berbagai acara di televisi mulai dari
kuis, acara musik sampai pada
pembawa acara pesta perkawinan ia
jalani dan selalu berjalan dengan sukses.
Walaupun ia pernah bekerja di suatu Bank
swasta di Jakarta, namun jiwa sebagai
seorang entertainment masih melekat kuat
pada dirinya, sehingga ia kemudian kembali
ke dunia entertainment yang pernah
membesarkannya dan keluar dari Bank tersebut. Mario Lawalatta
Walaupun ia berhenti dari Bank, job untuknya
sebagai pembawa acara selalu menunggu, “GAK MASALAH KALAU
bukan hanya acara di televisi saja namun HARUS BUKA KOPER”
juga acara-acara formal lainnya.
REPRO : BINTANG INDONESIA
Sebagai pembawa acara terkenal, Sudah lama tidak terdengar kabarnya, artis
diakuinya tidak harus selalu identik sinetron dan juga model Mario Lawalatta
dengan keistimewaan, bahkan ia me- rupanya baru menyelesaikan pendidikan
rasa bahwa keistimewaan itu terkadang dibidang bisnis di negeri Kangguru Australia,
membuatnya tidak nyaman, karena sehingga ia jarang muncul di sinetron.
berbeda dengan orang lain. “Selebritis Alasannya memilih sekolah bisnis di Australia
itu gak harus diistimewakan, kalau menurut adik dari perancang busana Oscar
perlu buka koper ya buka aja,”ujarnya Lawalatta lebih dikarenakan ketertarikannya
ketika ditanya mengenai pada dunia bisnis, dan rencananya ia juga
pengalamannya ketika diperiksa akan memulai bisnis kecil-kecilan yang masih
oleh petugas bea cukai setelah ia ia rahasiakan jenisnya.
pulang dari luar negeri. Ia juga Sekolah di Australia masih menurutnya,
mengatakan terkesan dengan membuatnya menjadi seorang yang harus
keramahan dan kejelian petugas pandai mengatur diri sendiri dan juga
ketika menjalankan tugas. menyiasati pengeluaran dana untuk kebutuhan
Charles mengatakan, bagi hidup dan juga biaya kuliah. “Untuk itu saya
orang yang terbiasa bepergian ke kerja part time sebagai cleaning service atau
luar negeri tentu tidak masalah juga waitress, hasilnya lumayan buat makan
ketika ia harus melalui prosedur dan keperluan sehari-hari,”ujarnya.
kepabenan dan mengisi beberapa Rasa kangen akan Indonesia kerap ia
formulir bagi beberapa rasakan, dan terkadang ia pun pulang ke
penumpang tertentu. Namun ia Indonesia disela-sela waktu liburan, dan
terkadang melihat masih ada tentunya biaya yang ia dapat berasal dari kerja
sebagaian anggota masyarakat part time-nya tadi. “Saya disana kerja part time
yang merasa kebingungan ketika terus nabung buat beli tiket pulang ke Indone-
harus diperiksa oleh petugas Bea sia kalau liburan,”ujar Mario.
Cukai dan mengisi formulir. Ketika ditanya mengenai pemeriksaan oleh
Menurutnya, alangkah baik- petugas Bea Cukai di bandara ketika ia sampai
nya jika Bea Cukai memberikan dari Australia, Mario mengatakan petugas
pengetahuan yang lebih luas sudah cukup professional dan cukup cekatan
Charles
kepada masyarakat mengenai menjalankan tugas untuk memeriksa, tapi jika
prosedur Kepabeanan di dibandingkan dengan Australia Mario
bandara melalui media iklan mengakui petugas Bea Cukai Indonesia harus
layanan masyarakat agar banyak belajar dari mereka. “Saya gak
Bonar Sirait
masyarakat menjadi paham masalah kalau harus disuruh buka koper, ya
mengenai prosedur saya turuti aja, saya khan gak bawa apa-apa
Kepabeanan di bandara. yang mencurigakan,”terang Mario.
“Mungkin awalnya dari iklan Diakhir wawancaranya, Mario mengatakan
layanan masyarakat se- Bea Cukai sebaiknya lebih banyak menempat-
TIDAK HARUS
perti proses Kepabeanan kan satuan anjing pelacak di bandara untuk
di bandara, nanti bidang mencegah penyelundupan narkoba dari luar
pelabuhan, dan lain negeri. Menurutnya narkoba itu jahat karena
DIPERLAKUKAN dan sebagainya, ya
sekalian meningkatkan
bisa merusak generasi muda. “Kalau bisa
bandara kita seperti di Australia, satuan anjing
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka mempercepat proses pemberian, pembekuan, dan pencabutan Nomor Pokok
Pengusaha Barang Kena Cukai untuk Pengusaha Pabrik dan Importir Hasil Tembakau, maka dipandang
perlu mengatur kembali aturan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai untuk Pengusaha Pabrik
dan Importir Hasil Tembakau;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai untuk Pengusaha Pabrik
dan Importir Hasil Tembakau;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4131);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang Pengawasan Barang Kena
Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3669);
5. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
Memperhatikan :
1
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA CUKAI
UNTUK PENGUSAHA PABRIK DAN IMPORTIR HASIL TEMBAKAU.
Pasal 1
Untuk kepentingan pengawasan Barang Kena Cukai dan penerimaan negara, Pengusaha Pabrik Hasil
Tembakau atau Importir Hasil Tembakau yang telah mendapat izin dari instansi yang tugas dan tanggung
jawabnya di bidang perindustrian dan/atau perdagangan, wajib memiliki Nomor Pokok Pengusaha Barang
Kena Cukai (NPPBKC).
Pasal 2
(1) Untuk mendapatkan NPPBKC sebagai Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir Hasil
Tembakau, pemohon mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang
mengawasi untuk melakukan pemeriksaan lokasi/bangunan/tempat usaha.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai gambar denah lokasi/bangunan/tempat usaha.
(3) Atas hasil pemeriksaan lokasi/bangunan/tempat usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuatkan
Berita Acara Pemeriksaan.
(4) Berita Acara Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan salah satu persyaratan
kelengkapan Surat Permohonan untuk mendapatkan NPPBKC.
Pasal 3
Lokasi/bangunan Pabrik Hasil Tembakau dan Importir Hasil Tembakau harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
1. Untuk Pabrik Hasil Tembakau:
a. dilarang berhubungan langsung dengan Pabrik lainnya, Tempat Penyimpanan, atau tempat
pembuatan hasil tembakau di luar Pabrik;
b. dilarang berhubungan langsung dengan rumah tinggal atau Tempat Penjualan Eceran Barang
Kena Cukai;
c. harus berbatasan langsung dengan jalan umum, kecuali yang lokasinya dalam kawasan industri;
d. memiliki luas bangunan paling rendah 50 (lima puluh) meter persegi.
Pasal 4
Berita Acara Pemeriksaan dan gambar denah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus memuat
secara rinci :
a. persil, bangunan, ruangan, tempat, dan pekarangan yang termasuk bagian dari Pabrik Hasil Tembakau
atau tempat usaha Importir Hasil Tembakau;
b. batas-batas Pabrik Hasil Tembakau atau tempat usaha Importir Hasil Tembakau; dan
c. luas Pabrik Hasil Tembakau atau tempat usaha Importir Hasil Tembakau.
Pasal 5
(1) Untuk mendapatkan NPPBKC sebagai Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir Hasil
Tembakau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, pemohon mengajukan permohonan kepada Menteri
Keuangan c.q. Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang mengawasi, dengan menggunakan
PMCK-6 sesuai contoh dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau dilampiri dengan:
a. Berita Acara Pemeriksaan dan gambar denah lokasi/bangunan Pabrik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2.
b. Salinan atau photo copy surat atau izin dari instansi terkait yang telah ditandasahkan oleh pejabat
yang berwenang yaitu:
1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemerintah Daerah setempat.
2. Izin berdasarkan Undang-Undang Gangguan dari Pemerintah Daerah setempat atau izin
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dari Pemerintah Daerah setempat.
3. Izin Usaha Industri atau Tanda Daftar Industri dari instansi yang tugas dan tanggung jawabnya
di bidang perindustrian.
4. Izin Usaha Perdagangan dari instansi yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perdagangan.
2
5. Izin atau rekomendasi dari instansi yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang tenaga kerja.
6. Nomor Pokok Wajib Pajak.
7. Surat Keterangan Catatan Kepolisian dari Kepolisian Republik Indonesia, apabila pemohon
merupakan orang pribadi.
8. Kartu Tanda Pengenal Diri, apabila pemohon merupakan orang pribadi.
9. Akte Pendirian Usaha, apabila pemohon merupakan Badan Hukum.
c. Surat pernyataan di atas meterai yang cukup akan menyelenggarakan pembukuan perusahaan
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dan menyimpan dokumen, buku, dan
laporan selama 10 (sepuluh) tahun pada tempat usahanya.
d. Surat pernyataan di atas meterai yang cukup bahwa NPPBKC yang diajukan akan ditolak atau NPPBKC
yang telah diberikan akan dibekukan dalam hal nama pabrik yang bersangkutan memiliki kesamaan nama,
baik tulisan maupun pengucapannya dengan nama pabrik yang telah mendapatkan NPPBKC terlebih dahulu
atau atas permohonan/gugatan pengusaha pabrik lainnya yang berdasarkan keputusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap bahwa nama pabrik yang disengketakan merupakan hak pemohon.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Importir Hasil Tembakau dilampiri dengan:
a. Berita Acara Pemeriksaan dan gambar denah lokasi/bangunan tempat usaha Importir sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2.
b. Salinan atau photo copy surat atau izin dari instansi terkait yang telah ditandasahkan oleh pejabat
yang berwenang yaitu:
1. Izin sebagai Importir dan Izin Usaha Perdagangan dari instansi yang tugas dan tanggung
jawabnya di bidang perindustrian dan/atau perdagangan.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak.
3. Surat Keterangan Catatan Kepolisian dari Kepolisian Republik Indonesia, apabila pemohon
merupakan orang pribadi.
4. Kartu Tanda Pengenal Diri, apabila pemohon merupakan orang pribadi.
5. Akte Pendirian Usaha, apabila pemohon merupakan Badan Hukum.
6. Surat penunjukan sebagai agen penjualan dari produsen hasil tembakau yang diimpor.
c. Surat pernyataan di atas meterai yang cukup akan menyelenggarakan pembukuan perusahaan
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dan menyimpan dokumen, buku, dan
laporan selama 10 (sepuluh) tahun pada tempat usahanya.
d. Surat pernyataan di atas meterai yang cukup bahwa NPPBKC yang diajukan akan ditolak atau NPPBKC
yang telah diberikan akan dibekukan dalam hal nama Importir yang bersangkutan memiliki kesamaan nama,
baik tulisan maupun pengucapannya dengan nama Importir yang telah mendapatkan NPPBKC terlebih
Pasal 6
Permohonan NPPBKC ditolak, dalam hal nama Pabrik Hasil Tembakau atau Importir Hasil Tembakau
yang diajukan memiliki kesamaan nama, baik tulisan maupun pengucapannya dengan nama Pabrik Hasil
Tembakau atau Importir Hasil Tembakau yang telah mendapatkan NPPBKC terlebih dahulu.
Pasal 7
(1) Dalam hal permohonan diterima secara lengkap dan benar, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atau Pejabat yang
ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak permohonan diterima,
mengeluarkan Keputusan Pemberian NPPBKC sebagai Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir Hasil
Tembakau dengan menggunakan format sesuai contoh dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini.
(2) Dalam hal permohonan diterima secara tidak lengkap atau tidak benar, Direktur Jenderal Bea dan
Cukai atau Pejabat yang ditunjuknya dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak permohonan
diterima, mengeluarkan surat pemberitahuan penolakan yang memuat alasan penolakan.
(3) Keputusan Pemberian NPPBKC sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau surat pemberitahuan
penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Pemohon.
Pasal 8
Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau pemilik NPPBKC yang diizinkan untuk memproduksi hasil tembakau
dengan jenis Sigaret Kretek Mesin, dilarang memproduksi Sigaret Kretek Tangan dengan filter.
Pasal 9
NPPBKC sebagai Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir Hasil Tembakau yang telah diberikan
dapat dibekukan dalam hal:
a. memiliki kesamaan nama, baik tulisan maupun pengucapannya dengan nama Pabrik Hasil Tembakau
atau Importir Hasil Tembakau yang telah mendapatkan NPPBKC terlebih dahulu, atau atas permohonan/
gugatan pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir Hasil Tembakau lainnya yang berdasarkan
3
keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap bahwa nama Pabrik Hasil
Tembakau atau Importir Hasil Tembakau yang disengketakan merupakan hak pemohon;
b. diduga dengan bukti awal yang cukup, sehingga persyaratan NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 atau Pasal 5 ayat (2) atau ayat (3) tidak lagi dipenuhi;
c. diduga dengan bukti awal yang cukup, pemegang NPPBKC melakukan pelanggaran pidana
berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang Cukai.
Pasal 10
(1) Bukti awal yang cukup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b berupa:
a. Surat Bukti Penindakan yang dibuat oleh Pejabat Bea dan Cukai sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang cukai, atau
b. bukti temuan berupa persyaratan administrasi yang tidak dipenuhi lagi.
(2) Bukti awal yang cukup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c berupa keterangan dan data
yang didapat dari paling sedikit dua unsur antara :
a. Laporan Kejadian;
b. Berita Acara Wawancara;
c. Laporan Hasil Penyelidikan;
d. Keterangan Saksi/Saksi Ahli; atau
e. Barang Bukti.
Pasal 11
(1) Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir Hasil Tembakau yang NPPBKC-nya dibekukan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Pemesanan Pita Cukai (CK-1) tidak dilayani.
(2) Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir Hasil Tembakau yang NPPBKC-nya dibekukan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9, tetap melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan di bidang cukai.
Pasal 12
(1) Pembekuan NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dilakukan oleh Direktur Jenderal Bea
dan Cukai atau Pejabat yang ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan dengan menerbitkan Keputusan
Pembekuan NPPBKC Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir Hasil Tembakau dengan
menggunakan format sesuai contoh dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini.
(2) Keputusan Pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Pengusaha Pabrik
Hasil Tembakau atau Importir Hasil Tembakau bersangkutan.
Pasal 14
(1) Pencabutan Pembekuan NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dilakukan oleh Direktur
Jenderal Bea dan Cukai atau Pejabat yang ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan dengan
menerbitkan Keputusan Pencabutan Pembekuan NPPBKC Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau
Importir Hasil Tembakau dengan menggunakan format sesuai contoh dalam Lampiran IV Peraturan
Menteri Keuangan ini.
(2) `Keputusan Pencabutan Pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada
Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir Hasil Tembakau bersangkutan.
Pasal 15
Pencabutan Pembekuan NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c angka 2 tidak
mengurangi kewenangan Pejabat Bea dan Cukai untuk mencabut NPPBKC sebagaimana diatur dalam
Pasal 14 ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai.
Pasal 16
(1) NPPBKC sebagai Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir Hasil Tembakau yang telah
diberikan dapat dicabut dalam hal :
a. atas permohonan pemegang NPPBKC yang bersangkutan;
b. tidak dilakukan kegiatan selama satu tahun;
c. persyaratan NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 atau Pasal 5 ayat (2) atau (3) tidak
4
lagi dipenuhi;
d. pemegang NPPBKC tidak lagi secara sah mewakili badan hukum atau orang pribadi berkedudukan
di luar Indonesia;
e. pemegang NPPBKC dinyatakan pailit;
f. tidak lagi dipenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) Undang Nomor 11
Tahun 1995 tentang Cukai;
g. pemegang NPPBKC dipidana berdasarkan keputusan hakim yang telah mempunyai hukum tetap
karena melanggar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai;
h. pemegang NPPBKC melanggar ketentuan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang
Cukai;
i. melanggar ketentuan Pasal 8;
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak berlaku dalam hal:
a. dilakukan renovasi;
b. terjadi bencana alam atau keadaan lain yang berada di luar kemampuan Pengusaha Barang
Kena Cukai.
(3) Pemegang NPPBKC wajib melaporkan kepada Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai paling lambat
7 (tujuh) hari:
a. sebelum melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a; atau
b. setelah peristiwa sebagaimana dimaksud pada (2) huruf b terjadi.
Pasal 17
(1) Pencabutan NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) dilakukan oleh Direktur Jenderal
Bea dan Cukai atau Pejabat yang ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan dengan menerbitkan
Keputusan Pencabutan NPPBKC dengan menggunakan format sesuai contoh dalam Lampiran V
Peraturan Menteri Keuangan ini.
(2) Keputusan Pencabutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Pengusaha Pabrik
Hasil Tembakau atau Importir Hasil Tembakau bersangkutan.
Pasal 18
(1) Dalam hal NPPBKC dicabut, untuk Hasil Tembakau yang masih berada di Pabrik Hasil Tembakau dan
belum dilunasi cukainya, dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak keputusan pencabutan diterima
oleh pemilik NPPBKC wajib dilunasi cukainya dengan cara dilekati pita cukai.
(2) Untuk mendapat kepastian jumlah Hasil Tembakau yang belum dilunasi cukainya, Kepala Kantor
Pasal 19
Perubahan luas tanah dan/atau perubahan atas bangunan/lokasi Pabrik Hasil Tembakau atau tempat
usaha Importir Hasil Tembakau, demikian pula penambahan jenis hasil tembakau hanya dapat dilakukan
setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai atau Pejabat yang ditunjuknya atas
nama Menteri Keuangan.
Pasal 20
Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau yang telah memiliki NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
dapat membuat hasil tembakau di luar Pabrik setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Bea
dan Cukai atau Pejabat yang ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan.
Pasal 21
Ketentuan lebih lanjut mengenai ta ta cara Pemberian NPPBKC, Pembekuan NPPBKC,
Pencabutan Pembekuan NPPBKC, Pencabutan NPPBKC, dan Perubahan NPPBKC untuk
Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau dan Importir Hasil Tembakau, diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai.
Pasal 22
NPPBKC untuk Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau dan Importir Hasil Tembakau yang telah
5
d i t e r b i t k a n b e r d a s a r k a n K e p u t u s a n M e n t e r i K e u a n g a n N o m o r 1 0 4 / K M K . 0 5 / 1 9 9 7 t e n ta n g
Pemberian dan Pencabutan Nomor Pokok Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir
Hasil Tembakau serta Persetujuan Pembuatan Hasil Tembakau di Luar Pabrik sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.04/2005 dinyatakan
masih tetap berlaku.
Pasal 23
Permohonan untuk mendapatkan NPPBKC yang telah diajukan oleh Pemohon sebelum
berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini, mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 104/KMK.05/1997 tentang Pemberian dan Pencabutan Nomor
Pokok Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir Hasil Tembakau serta Persetujuan Pembuatan
Hasil Tembakau di Luar Pabrik sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 126/PMK.04/2005.
Pasal 24
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 104/KMK.05/
1997 tentang Pemberian dan Pencabutan Nomor Pokok Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau
Importir Hasil Tembakau serta Persetujuan Pembuatan Hasil Tembakau di Luar Pabrik sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.04/2005 dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 25
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku setelah 1 (satu) bulan sejak tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Agustus 2006
MENTERI KEUANGAN,
Ttd,-
SRI MULYANI INDRAWATI
6
c. Kecamatan : .............................................................................................
d. Kabupaten/Kodya : .............................................................................................
e. Propinsi : .............................................................................................
f. Telepon/Faksimili : .............................................................................................
2. Batas-batas :
a. Utara : .............................................................................................
b. Timur : .............................................................................................
c. Selatan : .............................................................................................
d. Barat : .............................................................................................
3. Kondisi Pabrik:
a. Luas Tanah : .............................................................................................
b. Luas Bangunan : .............................................................................................
c. Status Kepemilikan : .............................................................................................
4. Jenis Hasil Tembakau yang diproduksi atau diimpor :
a. ...................................................................
b. ...................................................................
c. ............................................................. dst.
5. Jenis-jenis hasil produksi sampingan :
a. ...................................................................
b. ...................................................................
c. ............................................................. dst.
6. Lampiran-lampiran :
a. ...................................................................
b. ...................................................................
c. ............................................................. dst.
Demikian permohonan ini kami ajukan untuk mendapatkan pertimbangan sebagaimana mestinya.
Di buat di ................................
pada tanggal ...........................
Pemohon,
Materai
.................................................
MENTERI KEUANGAN,
ttd
SRI MULYANI INDRAWATI
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa persyaratan untuk memperoleh NPPBKC sebagai Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau, telah diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor ................
b. bahwa ..............(nama perusahaan) telah menyampaikan Surat Permohonan Nomor .............. tanggal .............
untuk memperoleh NPPBKC sebagai Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau dan telah melampirkan persyaratan
sebagaimana tersebut huruf a;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Keuangan tentang Pemberian Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) Sebagai
Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau Kepada..............Di...................;
Mengingat :
1. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ……….................. tentang Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena
Cukai Untuk Pengusaha Pabrik dan Importir Hasil Tembakau ;
Menetapkan :
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA
7
CUKAI (NPPBKC) SEBAGAI PENGUSAHA PABRIK HASIL TEMBAKAU
KEPADA ………………………….… DI ……………………….
PERTAMA :
Memberikan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) sebagai Pengusaha Pabrik
Hasil Tembakau:
Nomor NPPBKC : ……………………………..……………
Nama Pemilik : ……………………………..……………
Alamat Pemilik : ……………………………..……………
Nama Perusahaan : ……………………………..……………
NPWP : ……………………………..……………
Lokasi Pabrik : ……………………………..……………
Jenis Barang Kena Cukai : Hasil Tembakau
Jenis …………….
KPBC yang mengawasi : ……………………………..……………
KEDUA :
Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA wajib mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
KETIGA :
Dalam hal Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA tidak
mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku, maka NPPBKC yang telah diberikan dapat dicabut
dan dapat dikenai sanksi menurut ketentuan yang berlaku.
KEEMPAT :
NPPBKC tidak dapat dipindahtangankan dan dapat ditinjau kembali apabila dipandang perlu.
1. ......................
2. ......................
Asli Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di ..............................
pada tanggal ..............................
....................................................
NIP .............................................
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR …...………. TENTANG
PEMBERIAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA CUKAI (NPPBKC) SEBAGAI
8
PENGUSAHA PABRIK HASIL TEMBAKAU KEPADA ….…....................……… DI………......…………
Diberikan kepada :
1. Nama Pemilik : ………………….......................…………..……………
2. Alamat Pemilik : ……………........................………………..……………
…………….........................……………..……………...
3. Nama Perusahaan : ……………......................………….……..……………
4. NPWP : ………………......................…………..…..……………
5. Lokasi Pabrik : ………………......................………..……..……………
……………........................………………..……………
6. Jenis Barang Kena Cukai : Hasil Tembakau
Jenis …………….
7. KPBC yang mengawasi : …………………........................…………..……………
NPPBKC ini berlaku selama pemegang NPPBKC masih menjalankan usahanya, dengan ketentuan
wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
............................, ..........................
....................................................
NIP .............................................
TENTANG
PEMBERIAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA CUKAI (NPPBKC)
SEBAGAI IMPORTIR HASIL TEMBAKAU
KEPADA ……………….........…DI ………………..…..
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa persyaratan untuk pemberian NPPBKC sebagai Importir Hasil Tembakau, telah diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor ....
b. bahwa ..............(nama importir) di ................ telah menyampaikan Surat Permohonan Nomor.......
tanggal..... untuk memperoleh NPPBKC sebagai Importir Hasil Tembakau dan telah melampirkan
persyaratan sebagaimana tersebut huruf a;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Keuangan tentang Pemberian Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai
(NPPBKC) Sebagai Importir Hasil Tembakau Kepada .........(nama importir) Di.............. ;
Mengingat :
1. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ……….............. tentang Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai
Untuk Pengusaha Pabrik dan Importir Hasil Tembakau;
9
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA
CUKAI (NPPBKC) SEBAGAI IMPORTIR HASIL TEMBAKAU KEPADA ………………..…… DI ……………………
PERTAMA :
Memberikan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) sebagai Importir Hasil Tembakau :
Nomor NPPBKC : ……………………………..……………
Nama Pemilik : ……………………………..……………
Alamat Pemilik : ……………………………..……………
Nama Perusahaan : ……………………………..……………
NPWP : ……………………………..……………
Lokasi Tempat Usaha : ……………………………..……………
Jenis Barang Kena Cukai : Hasil Tembakau
Jenis …………….
KPBC yang mengawasi : ……………………………..……………
KEDUA :
Importir Hasil Tembakau sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA wajib mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
KETIGA :
Dalam hal Importir Hasil Tembakau sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA tidak mematuhi peraturan
perundangundangan yang berlaku, maka NPPBKC yang telah diberikan dapat dicabut dan dapat dikenai sanksi
menurut ketentuan yang berlaku.
KEEMPAT :
NPPBKC tidak dapat dipindahtangankan dan dapat ditinjau kembali apabila dipandang perlu.
KELIMA :
Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ..............................
pada tanggal ..............................
a.n. MENTERI KEUANGAN
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI/
PEJABAT YANG DITUNJUKNYA
……..............................................................,
....................................................
NIP .............................................
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR …...………. TENTANG
PEMBERIAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA CUKAI (NPPBKC) SEBAGAI
IMPORTIR HASIL TEMBAKAU KEPADA ………….............….……… DI………....…………………….
10
NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA CUKAI
(NPPBKC)
..............0000.0.0.0000..............
Diberikan kepada:
1. Nama Pemilik : ……………….....................................……………..……………
2. Alamat Pemilik : ……………….....................................……………..……………
……………....................................….…………..……………...
3. Nama Perusahaan : ………………………….....................................…..……………
4. NPWP : …………………….....................................………..……………
5. Lokasi Tempat Usaha : …………………….....................................………..……………
……………………….....................................……..……………
6. Jenis Barang Kena Cukai : Hasil Tembakau
Jenis ………...................…….
7. KPBC yang mengawasi : ……………....................................………………..……………
NPPBKC ini berlaku selama pemegang NPPBKC masih menjalankan usahanya, dengan ketentuan
wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
................................, ..............................
a.n. MENTERI KEUANGAN
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN
CUKAI/ PEJABAT YANG DITUNJUKNYA
.................................................................,
....................................................
NIP .............................................
MENTERI KEUANGAN,
ttd
SRI MULYANI INDRAWATI
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBEKUAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA
CUKAI (NPPBKC) SEBAGAI PENGUSAHA PABRIK HASIL TEMBAKAU ATAS NAMA…………… DI………….
PERTAMA :
11
Membekukan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) sebagai Pengusaha Pabrik Hasil
Tembakau:
NPPBKC : …………………………………………………………….
Nama Pemilik : …………………………………………………………….
Alamat Pemilik : ……………………………...........……………………….
Nama Perusahaan : …………………………………………………………….
NPWP : …………………………………………………………….
Lokasi Pabrik : …………………………………………………………….
Jenis Barang Kena Cukai : Hasil Tembakau
Jenis…………
KPBC yang mengawasi : …………………………………………………………….
KEDUA :
Dengan dibekukannya NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, maka:
a. pemesanan Pita Cukai (CK-1) yang dilakukan Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau tidak dilayani;
b. pengusaha Pabrik Hasil Tembakau tetap melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan di bidang cukai.
KETIGA :
Pencabutan Pembekuan NPPBKC dilakukan dalam hal:
……..(alasan pencabutan pembekuan)
KEEMPAT :
Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:
1. ……………..;
2. ……………..;
Asli Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di ……………………………
pada tanggal …………………………….
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa persyaratan untuk pembekuan NPPBKC sebagai Importir Hasil Tembakau, telah diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor………….;
b. bahwa NPPBKC atas nama ……………………. (nama importir) di ……………. telah ………….(alasan
pembekuan)
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Keuangan tentang Pembekuan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC)
Sebagai Importir Hasil Tembakau Atas Nama …………….(nama importir) Di…………..;
Mengingat :
1. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ………../PMK.04/2006 tentang Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena
Cukai Untuk Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau dan Importir Hasil Tembakau;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBEKUAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA
CUKAI (NPPBKC) SEBAGAI IMPORTIR HASIL TEMBAKAU ATAS NAMA ……………..DI…………………
PERTAMA :
Membekukan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) sebagai Importir Hasil Tembakau:
Nomor NPPBKC : ……………………………………………………………
12
Nama Pemilik : ……………………………………………………………
Alamat Pemilik : ……………………………………………………………
Nama Perusahaan : ……………………………………………………………
NPWP : ……………………………………………………………
Lokasi Tempat Usaha : ……………………………………………………………
Jenis Barang Kena Cukai : Hasil Tembakau
Jenis …………..
KPBC yang mengawasi : …………………………………………………………….
KEDUA :
Dengan dibekukannya NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, maka:
a. pemesanan Pita Cukai (CK-1) yang dilakukan Importir Hasil Tembakau tidak dilayani;
b. Importir Hasil Tembakau tetap melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan di bidang cukai.
KETIGA :
Pencabutan Pembekuan NPPBKC dilakukan dalam hal :
…..(alas an pencabutan pembekuan).
KEEMPAT :
Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:
1. Direktur Cukai
2. Kepala Kantor Wilayah ………………….
Asli Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di …………………
Pada tanggal ………………….
a.n. MENTERI KEUANGAN
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI/
PEJABAT YANG DITUNJUKNYA
………………………………………………..
………………………..
NIP …………………..
MENTERI KEUANGAN
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa persyaratan untuk pencabutan pembekuan NPPBKC sebagai Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau,
telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor .................;
b. bahwa NPPBKC atas nama ……………….. (nama perusahaan) di ....................... telah ..............................
(alasan pencabutan pembekuan);
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Keuangan tentang Pencabutan Pembekuan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena
Cukai (NPPBKC) Sebagai Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau Atas Nama ………..(nama pabrik) Di........;
Mengingat :
1. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor …………………. tentang Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai
Untuk Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau dan Importir Hasil Tembakau ;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
13
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENCABUTAN PEMBEKUAN NOMOR POKOK PENGUSAHA
BARANG KENA CUKAI (NPPBKC) SEBAGAI PENGUSAHA PABRIK HASIL TEMBAKAU ATAS NAMA
……….………… DI…………. ……….
PERTAMA :
Mencabut pembekuan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) sebagai Pengusaha Pabrik
Hasil Tembakau:
NPPBKC : …………………..........…………..…………….
Nama Pemilik : …………………..........…………..…………….
Alamat Pemilik : …………………..........…………..…………….
Nama Perusahaan : ……………………..........………...…………….
NPWP : ………………………..........……..…….……….
Lokasi Pabrik : ………………………..........……..…………….
Jenis Barang Kena Cukai : Hasil Tembakau
Jenis ………….
KPBC yang mengawasi : ……………………………............…………….
KEDUA :
Dengan dicabutnya pembekuan NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, maka pemesanan
Pita Cukai (CK-1) yang dilakukan Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau dapat dilayani.
KETIGA :
Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:
1. ......................;
2. ......................
Asli Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di ..............................
pada tanggal ..............................
a.n. MENTERI KEUANGAN
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI/
PEJABAT YANG DITUNJUKNYA
……..................................................,
....................................................
NIP .............................................
TENTANG
PENCABUTAN PEMBEKUAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA CUKAI
(NPPBKC) SEBAGAI IMPORTIR HASIL TEMBAKAU
ATAS NAMA …………………DI ……………..
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa persyaratan untuk pencabutan pembekuan NPPBKC sebagai Importir Hasil Tembakau, telah diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor...................;
b. bahwa NPPBKC atas nama ……………….. (nama importir) di ....................... telah .............................. (alasan
pencabutan pembekuan)
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Keuangan tentang Pencabutan Pembekuan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena
Cukai (NPPBKC) Sebagai Importir Hasil Tembakau Atas Nama ………..(nama importir) Di ..................;
Mengingat :
1. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ………./PMK.04/2006 tentang Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena
Cukai Untuk Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau dan Importir Hasil Tembakau;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBEKUAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA
CUKAI (NPPBKC) SEBAGAI IMPORTIR HASIL TEMBAKAU ATAS NAMA …..........……… DI………....……….
14
PERTAMA :
Mencabut pembekuan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) sebagai Importir Hasil Tembakau:
Nomor NPPBKC : ……………………………..…………….
Nama Pemilik : ……………………………..…………….
Alamat Pemilik : ……………………………..…………….
Nama Perusahaan : ……………………………..…………….
NPWP : ……………………………..…………….
Lokasi Tempat Usaha : ……………………………..…………….
Jenis Barang Kena Cukai : Hasil Tembakau
Jenis ………….
KPBC yang mengawasi : ……………………………..…………….
KEDUA :
Dengan dicabutnya pembekuan NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, maka: pemesanan
Pita Cukai (CK-1) yang dilakukan Importir Hasil Tembakau dapat dilayani.
KETIGA :
Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:
1. ...............................................;
2. ................................................
Asli Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di ..............................
pada tanggal ..............................
a.n. MENTERI KEUANGAN
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI/
PEJABAT YANG DITUNJUKNYA
……................................................................,
....................................................
NIP .............................................
MENTERI KEUANGAN,
ttd
SRI MULYANI INDRAWATI
15
Mencabut Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) sebagai Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau:
NPPBKC : ……………………………..…………….
Nama Pemilik : ……………………………..…………….
Alamat Pemilik : ……………………………..…………….
Nama Perusahaan : ……………………………..…………….
NPWP : ……………………………..…………….
Lokasi Pabrik : ……………………………..…………….
Jenis Barang Kena Cukai : Hasil Tembakau
Jenis ………….
KPBC yang mengawasi : ……………………………..…………….
KEDUA :
Dengan dicabutnya NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, maka:
a. terhadap Hasil Tembakau yang masih berada di Pabrik dan belum dilunasi cukainya, dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari sejak keputusan pencabutan wajib dilunasi cukainya dengan cara dilekati pita cukai;
b. untuk mendapat kepastian jumlah Hasil Tembakau yang belum dilunasi cukainya, Kepala Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai melakukan pencacahan terhadap Hasil Tembakau yang masih berada di Pabrik;
c. pencacahan sebagaimana dimaksud pada huruf b dilakukan juga terhadap sisa pita cukai yang berada di Pabrik;
d. terhadap sisa pita cukai sebagaimana dimaksud pada huruf c, diselesaikan sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan di bidang cukai;
e. dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak dipenuhi, Hasil Tembakau dimusnahkan
oleh Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai atas biaya pemilik Hasil Tembakau.
KETIGA :
Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:
1. ...................;
2. ....................
Asli Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di ..............................
pada tanggal ..............................
a.n. MENTERI KEUANGAN
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI/PEJABAT
YANG DITUNJUKNYA
…….........................................................................,
....................................................
NIP .............................................
16
Nama Perusahaan : ……………………………..…………..........….
NPWP : ……………………………..………..........…….
Lokasi Tempat Usaha : ……………………………..…………..........….
Jenis Barang Kena Cukai : Hasil Tembakau
Jenis …......……….
KPBC yang mengawasi : ……………………..........………..…………….
KEDUA :
Dengan dicabutnya NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, maka terhadap pengusaha
yang bersangkutan dilarang melakukan kegiatan usaha memasukkan, menyimpan, dan menyalurkan Hasil
Tembakau di lokasi tempat usaha Importir Hasil Tembakau tersebut.
KETIGA :
Terhadap sisa pita cukai yang tidak digunakan, diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
di bidang cukai.
KEEMPAT :
Dalam hal pengusaha yang bersangkutan tidak mematuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA, maka terhadap yang
bersangkutan dapat dikenai sanksi menurut ketentuan yang berlaku.
KELIMA :
Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:
1. ................................................;
2. ................................................
Asli Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di ..............................
pada tanggal ..............................
a.n. MENTERI KEUANGAN
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI/PEJABAT
YANG DITUNJUKNYA
…….........................................................................,
....................................................
NIP .............................................
MENTERI KEUANGAN,
ttd
SRI MULYANI INDRAWATI