You are on page 1of 97

TAHUN XXXIX EDISI 399 FEBRUARI 2008

PMK 134/PMK.04/2007
Mengatur Kembali
Sistem
Penghitungan
Cukai
Industri
Hasil
Tembakau
DARI REDAKSI
TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968
SURVEI MEMBUKTIKAN …

w
IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72
TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

PELINDUNG
BC edisi Februari 2008 hadir dengan penambahan rubrikasi Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Anwar Suprijadi, MSc
walaupun sifatnya sementara. Kalau biasanya rubrik PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
Laporan Utama ada di bagian awal majalah, maka pada Kepabeanan dan Cukai:
edisi ini Redaksi sengaja memunculkan rubrik Laporan Drs. Hanafi Usman
Direktur Teknis Kepabeanan
Khusus sebagai pembuka. Sebenarnya WBC beberapa tahun lalu pernah Drs. Teguh Indrayana, MA
Direktur Fasilitas Kepabeanan
memiliki format laporan utama dan laporan khusus secara bersamaan. Drs. Kusdirman Iskandar
Direktur Cukai
Namun dalam perkembangannya Redaksi memutuskan pada setiap edisi Drs. Frans Rupang
Direktur Penindakan & Penyidikan
untuk hanya menurunkan laporan utama yang dibagi kedalam empat Heru Santoso, SH
Direktur Audit
bentuk tulisan. Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
Tentu ada sebabnya kami kembali hadir dengan laporan khusus. WBC Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
diminta untuk memublikasikan hasil survei yang dilakukan oleh HayGroup Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Dr. Heri Kristiono, SH, MA
terhadap kinerja KPU Bea Cukai Tanjung Priok dan Batam. Hasil survei ini Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Bea dan Cukai
rencananya juga akan dipublikasikan secara luas melalui media massa Drs. Endang Tata
Inspektur Bea dan Cukai
cetak maupun elektronik. Kelebihan yang mungkin dimiliki WBC adalah, Edy Setyo
Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan &
pembaca bisa melihat hasil survei secara keseluruhan yang tersaji dalam Penerimaan KC
bentuk tabel dan grafik, dimulai dari halaman 6 hingga 8. Selain itu Drs. Bambang Prasodjo
Tenaga Pengkaji Bidang Pengawasan &
pembaca juga bisa mengetahui apa tujuan survei tersebut, siapa Penegakan Hukum KC
Drs. Erlangga Mantik, MA
respondennya dan kapan survei tersebut berlangsung. Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan
Kapasitas & Kinerja Organisasi KC
Mungkin ada pertanyaan mengapa memilih HayGroup untuk Drs. Joko Wiyono
melakukan survei? Faktornya bisa jadi selain bahwa lembaga ini telah KETUA DEWAN PENGARAH
Sekretaris Direktorat Jenderal
pernah melakukan survei di DJBC pada tahun 2004 lalu, faktanya Bea dan Cukai:
Drs. Kamil Sjoeib, MA
kredibilitas HayGroup (HG) di bidang riset dan konsultasi manajemen dan WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
sumber daya manusia sangat diakui, dan portfolio pekerjaannya telah PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
tersebar di puluhan negara. Salah satu yang terkenal adalah, kerjasama Sonny Subagyo, S.Sos
DEWAN PENGARAH
HG dan majalah Fortune dalam menyusun setiap tahunnya survei tentang Drs. Nofrial, M.A., Drs. Patarai Pabottinggi,
Dra. Cantyastuti Rahayu, Ariohadi, SH, MA.
“The World Most Admired Companies”. Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.
Hendi Budi Santosa,
Sehebat apapun lembaga yang melaksanakan survei di DJBC, yang Ir. Azis Syamsu Arifin, Muhammad Zein, SH, MA.
paling penting adalah hasil dari survei tersebut benar-benar bisa Maimun, Ir. Agus Hermawan, MA.
PEMIMPIN REDAKSI
digunakan untuk perbaikan bagi KPU, calon KPU, atau mungkin kantor- Lucky R. Tangkulung
REDAKTUR
kantor lainnya. Catatan yang cukup menggembirakan dari survei tersebut Aris Suryantini,
Supriyadi Widjaya,
adalah adanya peningkatan persepsi kepuasan pengguna jasa pada Zulfril Adha Putra
FOTOGRAFER
berbagai kategori, diantaranya adalah pada subkategori peningkatan Andy Tria Saputra
KORESPONDEN DAERAH
integritas SDM, yang salah satunya diindikasikan dengan tidak adanya ` Hulman Simbolon (Medan),
lagi unofficial fund. Abdul Rasyid (Medan), Ian Hermawan (Pontianak)
Donny Eriyanto (Makassar)
Laporan khusus WBC dilanjutkan dengan wawancara dengan Ketua Bambang Wicaksono (Ambon)
KOORDINATOR PRACETAK
Tim Percepatan Reformasi Kebijakan Bidang Pelayanan Bea Cukai, Asbial Nurdin
SEKRETARIS REDAKSI
Thomas Sugijata, terkait dengan pelaksanaan survei yang dimaksud. Kitty Hutabarat
PIMPINAN USAHA/IKLAN
WBC edisi Februari 2008 tentu tidak melulu berisi KPU. Redaksi Piter Pasaribu
TATA USAHA
mewawancarai Direktur Cukai, terkait dengan keluarnya PMK 134/ Mira Puspita Dewi S.Pt., M.S.M.,
PMK.04/2007 yang kami jadikan sebagai bahan untuk tulisan laporan Untung Sugiarto
IKLAN
utama. Sementara itu, dalam rangka Hari Pabean Internasional (HPI) yang Kitty Hutabarat
SIRKULASI
ke-56 tahun 2008, Redaksi juga melakukan wawancara dengan Direktur H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
Kepabeanan Internasional. Rony Wijaya
PERCETAKAN
Dari rangkaian acara yang Redaksi lihat di kantor pusat (dan mungkin PT. BDL Jakarta
juga di daerah), cukup banyak kegiatan yang dilakukan dalam rangka ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kantor Pusat Direktorat Jenderal
perayaan HPI ini, seperti donor darah, lomba foto, pertandingan olahraga, Bea dan Cukai,
hingga puncaknya pada upacara yang dipimpin oleh Menteri Keuangan. Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
Telp. (021) 47865608, 47860504,
Liputan upacara HPI di kantor pusat baru bisa Redaksi muat pada edisi 4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353
E-Mail : - wbc@cbn.net.id
Maret 2008. - majalah_wbc@yahoo.com
REKENING GIRO a/n :
Sampai jumpa di edisi mendatang, dan selamat bekerja. MIRA PUSPITA DEWI
BANK BNI 1946 CABANG CIPINANG
RAWAMANGUN, JAKARTA TIMUR
Lucky R. Tangkulung Nomor Rekening : 131339374
Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 1


DAFTAR ISI

11-19
Laporan Utama
Pemerintah kembali menata kem-
bali penghitungan cukai bagi
industri hasil tembakau (IHT), de-
ngan menurunkan tarif advolorum
dan menaikan tarif cukai spesifik.
Selengkapnya mengenai
penataan penghitungan cukai dan
dampak yang dirasakan oleh
pengusaha IHT, dapat disimak
pada laporan utama kali ini.

25-29 20-21
Daerah ke Daerah Wawancara
Rubrik Dearah Ke Daerah Peraturan Menteri Keuang-
kali ini, akan menurunkan an 134/PMK.04/2007 menu-
berita-berita dari daerah, rut Direktur Cukai Frans
diantaranya Kanwil DJBC Rupang, merupakan upaya
Sumatera Utara tentang pemerintah untuk mengin-
KITE, KPU Jakarta yang tensifkan penerimaan tanpa
melakukan apel siaga 2008, terlalu jauh mencampuri
dan kunjungan tim kebijakan pasar hasil tembakau.
dan perbaikan iklim investasi Selengkapnya ikuti Rubrik
ke KPU Jakarta. Wawancara

30-39
Pengawasan
DJBC kembali berhasil menegah
barang-barang ilegal. Rubrik peng-
awasan kali ini akan menurunkan
keberhasilan DJBC dalam menegah
masuknya barang ilegal, diantaranya
dari KPU Jakarta, KPPBC Soekar-
no-Hatta, Operasi Cukai Hasil
Tembakau Akhir Tahun, Penutupan
Diklat APN, dan Penambahan
Armada Kapal Patroli DJBC.

51-57 5-10
Sekretariat Laporan Khusus
Di akhir tahun 2007, Sekretari- Untuk melihat keberhasilan
at DJBC banyak melaksanakan dan kinerja KPU Bea dan
kegiatan, diantaranya Pelatihan Cukai Jakarta dan Batam,
PR, Profiling Pegawai DJBC lembaga riset dan
Melalui Assessment Test, Meng- konsultasi SDM, HAY
ikuti lomba gerak jalan Bogor- GROUP yang juga
Jakarta, dan Marching Band merupakan lembaga riset
DJBC berhasil menduduki pe- terbesar di dunia,
ringkat V pada kejuaran melakukan survei terhadap
Grandprix ke XXIII tahun 2007 . kedua kantor tersebut.

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


Surat Pembaca
1 DARI REDAKSI
3 SURAT
PEMBACA
4 KARIKATUR Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat
22 KEPABEANAN surat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapi
INTERNASIONAL dengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.
Karakteristik
Kejahatan saai ini
Adalah Lintas negara
Atau Transnational
Crime CUTI PEGAWAI
40 ENGLISH
SECTION Saya ingin menanyakan mengenai apakah ada penangguhan cuti tahunan
One Way of Looking at
bagi pegawai Bea dan Cukai yang menjalankan tugas pelayanan pada waktu
the Trade off Amongst
Revenue Collection, cuti bersama. Contohnya seperti cuti bersama sewaktu Lebaran kemarin, kami
Trade Facilitation and mendapat nota dinas untuk tetap masuk kerja seperti biasa untuk memberikan
Control Function pelayanan. Yang saya ingin tanyakan, adakah bagi pegawai yang mendapat
44 PPKC nota dinas sewaktu cuti bersama berhak mendapatkan penangguhan cuti
Modul Pelaporan tahunan dan adakah ketentuan yang mengaturnya? Terima kasih.
Online Untuk
Mendukung EIS ANDI P HUTAGALUNG
45 INFO
PERATURAN NIP 060098341
46 KEPABEANAN Pelaksana Administrasi pada KPPBC Belawan
- Pelabuhan Tanjung
Priok Mulai terapkan
NSW Tanggapan :
- Pemerintah kembali
Atur Impor Sehubungan dengan pertanyaan yang diajukan, dengan ini disampaikan
sementara Dengan hal-hal sebagai berikut :
Kep Menkeu 140/
PMK.04/2007 1. Bahwa Sdr. Andi P. Hutagalung, NIP 060098341, Pelaksana Administrasi
58 INFO PEGAWAI pada KPPBC Belawan, menanyakan mengenai penangguhan cuti tahunan
- Perayaan Natal bagi pegawai bea dan cukai yang menjalankan tugas pelayanan pada
DJBC Tahun 2007 waktu cuti bersama.
Wilayah Jakarta dan 2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 1976 Tentang Cuti
Sekitarnya Pegawai Negeri Sipil pada Bagian Kedua Cuti Tahunan Pasal 7 ayat (1)
- Pelaksanaan Cuti Tahunan dapat ditangguhkan pelaksanaannya oleh pejabat yang
Qurban oleh DKM berwenang memberikan cuti untuk paling lama 1 (satu) tahun, apabila
Baituttaqwa KP-
DJBC kepentingan dinas mendesak.
- Pegawai Pensiun 3. Dengan adanya Surat Keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga
Per 1 Februari 2008 Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
63 OPINI tentang Hari-Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama, maka cuti tahunan
- Kawasan Pabean dalam tahun berjalan telah digunakan untuk cuti bersama menyambung
dan PMK No.70/ Hari-Hari Libur Nasional.
PMK.04/2007 4. Sebagai contoh : untuk tahun 2007, berdasarkan Surat Keputusan bersama
- Pusdiklat dalam Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri
Catatan Seorang
Siswa. Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 97 Tahun 2007, Nomor :
66 KOLOM KEP.326/MEN/X/2007, Nomor : SKB/10/M.PAN/10/2007, hak cuti tahunan
- Belong to Cutoms tahun 2007 dari 12 (dua belas) hari kerja digunakan untuk cuti bersama 11
- Focus Assessment (sebelas) hari sehingga tersisa 1 (satu) hari. Bagi unit yang memberikan
70 KONSULTASI pelayanan kepada masyarakat selama 24 jam (7 hari seminggu) agar
KEPABEANAN & mengatur pembagian jadwal kerja secara bergilir sesuai kebutuhan.
CUKAI Pegawai yang pada waktu cuti bersama tahun 2007 mendapat nota dinas
71 RUANG
untuk tetap masuk kerja, berarti cuti tahunan tahun 2007-nya belum
KESEHATAN
Penyakit Pancaroba digunakan, dan dapat ditangguhkan.
72 RENUNGAN 5. Berdasarkan hal-hal tersebut, Pegawai yang pada waktu cuti bersama
ROHANI nyata-nyata masuk kerja, maka cuti tahunannya belum digunakan sehingga
Mencermati dapat ditangguhkan untuk paling lama 1 (satu) tahun.
Semangat Tahun
Baru Hijriah Demikian untuk dimaklumi.
74 RUANG
INTERAKSI
Cinta Kasih, Kepala Bagian Kepegawaian
Perlukah
Diespresikan ? AZHAR RASYIDI
76 SEPUTAR NIP 060079946
BEACUKAI

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 3


KARIKATUR

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


LAPORAN KHUSUS

SURVEI
HAYGROUP
TERHADAP KINERJA KPU BEA DAN CUKAI
TANJUNG PRIOK DAN BATAM
HayGroup adalah lembaga riset dan konsultasi sumber daya manusia yang
terbesar di dunia. Didirikan pada tahun 1943 dan berkantor pusat di Philadelphia,
USA, hingga saat ini telah melayani lebih dari 10.000 klien dengan 74 jaringan
kantor di 34 negara. Pada tahun 2004, HayGroup juga telah melaksanakan survei
di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk melaksanakan pengukuran
kinerja (performance measurement) dan kajian paket remunerasi.

T
ahun 2007 lalu, HayGroup melakukan survei di cara statistik dan mencapai lebih dari 95 persen confi-
DJBC. Inisiatif untuk melakukan survei ini dence level, sehingga dianggap cukup mewakili
berdasarkan arahan dari Menteri Keuangan responden di KPU Tipe A Tanjung Priok dan KPU Tipe B
yang tujuannya adalah untuk menilai kinerja Batam serta dapat dilakukan evaluasi dan analisis.
Kantor Pelayanan Utama (KPU) dan mengukur Hasil kuesioner diproses sebagai gabungan dari
hal-hal lain yang mempengaruhi tingkat kepuasan persepsi seluruh responden dan kemudian dianalisis
pengguna jasa. per kategori dan subkategori. Pada survei sebelum
HayGroup melakukan survei persepsi pengguna ja- KPU, analisis dilakukan untuk mengetahui gap antara
sa kepabeanan. Survei dilaksanakan sebanyak dua kondisi yang ada saat itu dan kondisi yang diharapkan,
kali, sebelum dan setelah implementasi KPU, agar per- sehingga menunjukkan kategori/subkategori mana yang
sepsi pengguna jasa terhadap implementasi KPU dapat telah memuaskan (satisfactory), tidak memuaskan
diperbandingkan. Survei sebelum KPU diselenggarakan (unsatisfactory), atau mengecewakan (disappointing).
pada bulan Mei-Juni 2007, sedangkan survei setelah Pada survei setelah KPU, hasil kuesioner digunakan
KPU diselenggarakan pada November-Desember 2007. untuk mengetahui kategori/subkategori mana yang
Perencanaan survei dilakukan dengan didahului mengalami peningkatan atau justru penurunan persepsi
konsultasi oleh HayGroup dengan Tim Percepatan Re- kepuasan pengguna jasa dari survei yang telah dilaku-
formasi Kebijakan Bidang Pelayanan Bea Cukai (TPR) kan sebelumnya (sebelum KPU).
agar survei dilaksanakan secara lebih efektif dan sesu- Menanggapi hasil survei tersebut, Direktur Jenderal
ai dengan tujuan yang diharapkan. Kuesioner Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi mengatakan yang
didistribusikan kepada responden secara targetted oleh penting dari hasil survei itu dapat diambil hikmahnya.
HayGroup, baik dengan membagikan secara langsung Untuk yang telah baik dipertahankan dan ditingkatkan
(on-the-spot), surat elektronik (e-mail), dan melalui for- lagi, sedangkan yang masih kurang harus ditingkatkan.
mulir yang dapat diunduh (download) secara langsung Hasil survei tersebut, lanjut Anwar Suprijadi,
melalui website DJBC. hendaknya dijadikan instropeksi diri, jadi jika hasilnya
HayGroup membagikan kuesioner yang disebar pa- sudah baik jangan terlalu takabur dan terus menerus
da KPU Tanjung Priok sebanyak dua kali,yaitu sebelum melakukan improvement.
KPU direalisasikan terjaring 366 responden berasal dari “HayGroup merupakan lembaga yang sudah diakui
para pengguna jasa di Tanjung Priok dan penyebaran oleh internasional dan menurut saya itu sudah cukup
kuesioner kedua dilakukan setelah KPU direalisasikan memadai untuk melakukan survei. Survei semacam ini
terjaring 478 pengguna jasa. akan dilakukan setiap enam bulan sekali, lalu oleh
Begitu pula yang dilakukan di KPU Batam, dengan Ketua Tim Percepatan Reformasi, jika masih terdapat
responden yang disurvei sebelum realisasi KPU seba- sesuatu kekurangan dari hasil evaluasi tersebut akan
nyak 87 pengguna jasa, dan survei setelah realisasi dilakukan peningkatan lagi,” demikian Anwar Suprijadi.
KPU sebanyak 41 pengguna jasa. Para pengguna jasa
terdiri dari importir umum, importir produsen, eksportir, HASIL SURVEI
PPJK dan importir/eksportir. Survei yang dilakukan oleh HayGroup pada Novem-
Untuk kuesioner yang dibagikan secara on-the-spot, ber – Desember 2007 lalu mengukur skala penilaian
petugas lapangan dari HayGroup akan mendampingi dengan tingkat indeks kepuasan dari 0 – 100. Artinya,
setiap responden dan memberikan penjelasan yang tingkat kepuasan maksimal bernilai 100. Namun pihak
dibutuhkan dalam pengisian kuesioner. Untuk kuesioner HayGroup menyatakan agak sulit untuk mencapai skor
yang diisi melalui e-mail dan formulir yang di-download 100 dengan situasi yang ada saat ini. Untuk itu Ketua
dari website DJBC, responden dapat memperoleh pen- Tim Percepatan Reformasi, Kebijakan Bidang Pelayan-
jelasan pengisian melalui nomor telepon atau alamat e- an Bea Cukai, Thomas Sugijata setelah terlebih dahulu
mail HayGroup yang tertera pada formulir kuesioner. mengkonfirmasikan dengan pihak HayGroup akhirnya
Dari kuesioner yang terkumpul, baik sebelum mau- sepakat, indeks kepuasan maksimal dengan skor 80
pun setelah KPU, dinyatakan oleh HayGroup valid se- dinilai sudah sangat baik dengan kondisi saat ini.

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 5


LAPORAN KHUSUS
Secara umum, terdapat peningkatan persepsi ke- Peningkatan yang paling dirasakan oleh pengguna jasa di
puasan pengguna jasa terhadap kinerja kantor pelayan- KPU Tipe Batam adalah “audit” (25,99) dan “pengembalian
an, baik di KPU Tipe A Tanjung Priok (6,31) maupun Bea Masuk” (21,93), sementara yang paling kecil peningkat-
KPU Tipe B Batam (16,17) (lihat Grafik 1 dan Grafik 2). annya adalah “fasilitas kantor” (6,47).
Survei setelah KPU menunjukkan bahwa hal yang
paling dirasakan oleh pengguna jasa di Tanjung Priok
mengalami peningkatan adalah “dukungan dari instansi
terkait (Tempat Penimbunan Sementara/TPS dan
Tenaga Kerja Bongkar Muat/TKBM)” (10,81) dan
“pemeriksaan fisik barang” (10,76), sementara “fasilitas
kantor” justru dirasakan mengalami penurunan (-1,89).

Grafik 2. Persepsi Kepuasan Pengguna Jasa di KPU Batam (urut


ranking dari kiri ke kanan)

Grafik 1. Persepsi Kepuasan Pengguna Jasa di KPU Tanjung Priok (urut ranking dari kiri ke kanan)

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


Jika dilihat secara lebih detil (subkategori) dari tiap-tiap Pada KPU Tipe B Batam, kategori “audit” menunjukkan
kategori diatas, hasil survei di KPU Tipe A Tanjung Priok peningkatan yang paling menonjol.
menunjukkan bahwa peningkatan integritas SDM, yang salah
satunya diindikasikan dengan tidak ada lagi ‘unofficial fund’,
merupakan hal yang paling menonjol.

Jika dilihat per kategori, maka urutan teratas peningkatan Jika dilihat per kategori, maka urutan teratas
persepsi kepuasan pengguna jasa di Tanjung Priok adalah peningkatan persepsi kepuasan pengguna jasa di Batam
sebagai berikut: adalah sebagai berikut:

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 7


LAPORAN KHUSUS
Beberapa hal yang menurut persepsi pengguna jasa di Sama halnya dengan KPU Tipe Tanjung Priok, beberapa
KPU Tipe A Tanjung Priok masih harus dilakukan hal yang masih harus ditingkatkan di KPU Tipe B Batam
peningkatan, terutama terdapat pada “fasilitas kantor” dan terutama terdapat pada “fasilitas kantor” dan “penerapan
“penerapan sisdur pelayanan”. sisdur pelayanan”.

Jika dilihat dalam tiap kategori:

Jika dilihat dalam tiap kategori:

Hal lain yang patut mendapat perhatian adalah dengan


adanya KPU di Tanjung Priok dan Batam, telah mendorong
TPS dan TKBM untuk turut melakukan perubahan dan
mendukung proses reformasi yang dilakukan oleh DJBC.

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


Thomas Sugijata,
Ketua Tim Percepatan Reformasi Kebijakan
Bidang Pelayanan Bea Cukai

KANTOR
PELAYANAN
UTAMA,
APA HASILNYA ?
Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan
Cukai merupakan manifestasi dari per-
ubahan secara sistemik yang meliputi
SDM, sistem dan prosedur, organisasi,
dan didukung dengan remunerasi. KPU
dibentuk karena perbaikan yang telah
dilakukan DJBC belum mendapat respon
dan citra positif dari dunia usaha dan
masyarakat, yang ditandai dengan masih
banyaknya keluhan terhadap kinerja
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
(DJBC ) serta indeks persepsi korupsi
yang buruk.
Semenjak diluncurkannya tahun lalu,
KPU kini sudah berjalan selama 6 bulan.
Redaksi WBC ingin mengetahui apakah
pembentukan KPU dapat mencapai
tujuan sesuai yang diharapkan. Untuk
keperluan itu dilakukan wawancara
dengan Thomas Sugijata selaku Ketua
Tim Percepatan Reformasi Kebijakan
Bidang Pelayanan Bea Cukai.

Secara lebih rinci, apa sebenarnya tujuan


pembentukan KPU?
KPU secara rinci, tujuannya adalah mengoptimalkan
fungsi utama DJBC sebagai trade facilitator, industrial
assistance, revenue collector, dan community protector;
memberikan pelayanan yang cepat, efisien, responsif,
dan transparan berdasarkan prinsip Good Governance;
meningkatkan hubungan kemitraan dan kepatuhan mitra
kerja DJBC; dan meminimalkan compliance cost.
Perlu ditekankan bahwa prinsip good governance
yang hendak diterapkan adalah transparansi, akuntabili- adalah bagaimana proses perubahan sistemik tersebut
tas, dan penyelenggaraan kepemerintahan yang bebas diimplementasikan di KPU dibawah kepemimpinan yang
KKN. memiliki “sense of urgency”, dapat memberikan arah
dan bimbingan yang jelas, konsisten, serta
Apa yang bisa dihasilkan dari KPU? menunjukkan komitmen dan keterlibatan langsung.
Sebenarnya KPU lebih mementingkan proses daripa- Pimpinan harus mengimplementasikan budaya baru
da melihat hasil, karena jika baru saja berjalan sudah dan keteladanan, antara lain menciptakan value ‘cus-
menjanjikan hasil, sering meleset, bahkan tidak mencapai tomer satisfaction’, tanggung jawab, proaktif, profesio-
tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, yang penting nal, dan case management. Budaya kerja dimaksud

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 9


LAPORAN KHUSUS
hendaknya menjadi perilaku dasar yang disepakati oleh Penimbunan Sementara dan Tenaga Kerja Bongkar
seluruh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sehari- Muat, untuk turut melakukan perubahan dan
hari. mendukung proses reformasi yang sedang
Kalau proses transformasi perubahan tersebut ber- dilakukan oleh DJBC melalui pembentukan KPU.
jalan dengan baik, tentunya akan membawa implikasi l Proses perubahan tatanilai dan budaya pada KPU
positif terhadap kinerja dan citra DJBC. sudah mulai dapat dirasakan yang ditandai dengan
meningkatnya persepsi kepuasan pengguna jasa
Bagaimana mengevaluasi hasil kinerja KPU? secara umum.
Menurut saya, untuk menilai kinerja KPU tentunya l Terhadap infrastruktur kantor masih perlu dilakukan
harus dilakukan evaluasi internal secara berkesinam- pembenahan dan perbaikan, baik di KPU Tipe A
bungan. Untuk mengukur pengaruh tingkat kepuasan Tanjung Priok maupun KPU Tipe B Batam, dalam
pengguna jasa harus dilakukan survei. Supaya hasilnya rangka mendukung kenyamanan proses pelayanan
obyektif, maka survei harus dilakukan oleh pihak inde- kepada pengguna jasa.
penden. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri l Secara umum, fungsi layanan informasi yang merupa-
Keuangan dan sejalan dengan program evaluasi KPU, kan salah satu unggulan dari KPU telah memberikan
yaitu melakukan survei pada tahap awal pembentukan nilai positif bagi peningkatan persepsi kepuasan
KPU dan enam bulan setelah terbentuknya KPU. Survei pengguna jasa. Salah satu tujuan dari dibentuknya unit
ini sangat penting untuk mengetahui apakah ada kema- ini adalah untuk memberikan pelayanan publik yang
juan (progress) diukur dari tingkat kepuasan pengguna adil dan transparan dalam rangka memberikan kepasti-
jasa sebelum KPU dibandingkan dengan setelah an hukum, waktu, dan biaya bagi pengguna jasa.
implementasi KPU. Adanya kemajuan tersebut diindika- l Peningkatan integritas pegawai menjadi hal yang
sikan apakah tujuan yang hendak dicapai dengan pem- paling menonjol pada implementasi KPU.
bentukan KPU dapat terpenuhi. Meningkatnya “no unofficial fund to DGCE employ-
ees” sejalan dengan upaya percepatan
Apakah waktu enam bulan itu cukup untuk pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh
melakukan penelitian atau survei untuk mengukur pemerintah, pelaksanaan good governance, dan
kinerja KPU dengan hasil yang obyektif ? penyelenggaraan kepemerintahan yang bersih dan
Survei yang dilakukan tentunya terkait dengan bebas KKN sesuai UU Nomor 28 tahun 1999.
persepsi pengguna jasa terhadap implementasi KPU l Persepsi kepuasan pengguna jasa terhadap proses
dikaitkan dengan tuntutan dan harapan mereka. pemeriksaan dokumen mengalami peningkatan,
Saya kira, waktu enam bulan cukup bagi pengguna utamanya terdapat pada “no unofficial fund to DGCE
jasa untuk bisa merasakan adanya perubahan sehingga employees”.
dapat memberikan penilaian terhadap kinerja KPU. l Proses pemeriksaan fisik dirasakan semakin “simple
and understandable” serta didukung dengan SDM
Siapa yang melakukan survei? yang berintegritas. Hal yang terkait dengan pihak
Survei dilakukan oleh HayGroup. terkait, yakni TPS dan TKBM, juga dirasakan
mengalami peningkatan.
Apakah Hay Group merupakan suatu lembaga yang l “Audit” mengalami peningkatan persepsi yang cukup
independen yang dapat dipercaya kapabilitasnya signifikan di KPU Tipe B Batam. Hal ini sangat
dalam melakukan penelitian atau survey mengenai menggembirakan mengingat “audit” merupakan
kinerja KPU ? salah satu kategori yang mendapat nilai
HayGroup merupakan salah satu lembaga riset dan “dissapointing” dalam survei sebelum implementasi
konsultasi sumber daya manusia yang terbesar di dunia. KPU di Batam.
HayGroup didirikan pada tahun 1943 dan berkantor pusat
di Philadelphia, USA, hingga saat ini telah melayani lebih Bagaimana pendapat Bapak sebagai Ketua Tim Per-
dari 10.000 klien dengan 74 jaringan kantor di 34 negara. cepatan Reformasi Bidang Pelayanan Bea Cukai ter-
Pada tahun 2004, HayGroup juga telah melaksanakan hadap hasil survei tersebut diatas dikaitkan dengan
survei di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk pengembangan KPU di masa yang akan datang?
melaksanakan pengukuran kinerja (performance measure- Saya perlu sampaikan terima kasih dan apresiasi
ment) dan kajian paket remunerasi. kepada pimpinan dan jajaran pegawai di KPU Tanjung
Keseluruhan proses survei dilakukan dengan Priok dan KPU Batam yang telah dapat
jaminan obyektivitas dan independensi dari HayGroup mengimplementasikan konsep-konsep KPU secara
dalam merencanakan, melaksanakan, menganalisis, optimal. Namun jangan cepat puas, karena proses
dan melaporkan hasil survei persepsi pengguna jasa di implementasi KPU baru berjalan enam bulan dan dalam
KPU Tipe A Tanjung Priok dan KPU Tipe B Batam. beberapa hal masih diperlukan perbaikan di berbagai
bidang mengingat ekspektasi masyarakat yang semakin
Bagaimana HayGroup mengukur persepsi tingkat meningkat terhadap pelayanan dan kinerja KPU.
kepuasan pengguna jasa? Yang paling berat adalah mempertahankan dan me-
HayGroup mengukur skala penilaian dengan tingkat ningkatkan sektor-sektor yang sudah baik. Diharapkan
indeks kepuasan 0 – 100. Artinya, tingkat kepuasan hasil survei ini dapat dijadikan sebagai motivasi untuk
maksimal adalah 100. Indeks kepuasan 80, menurut lebih meningkatkan kinerja KPU di masa datang.
saya, sudah sangat baik. Hal ini sudah dikonfirmasikan Harus disadari bahwa survei ini merupakan persepsi
dengan HayGroup yang melakukan penelitian survei ini. pengguna jasa terhadap kinerja KPU yang pada tingkatan
tertentu kepuasannya akan mencapai titik jenuh. Oleh
Menurut Bapak, apa yang dapat disimpulkan dari sebab itu pada masa yang akan datang diperlukan inovasi-
hasil survei HayGroup? inovasi baru untuk memenuhi ekspektasi masyarakat. Yang
l Implementasi KPU di Tanjung Priok dan Batam telah lebih penting lagi diharapkan persepsi masyarakat tersebut
memberikan proses transformasi yang positif bagi mendekati kondisi yang sebenarnya. Untuk itu, KPU
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, bahkan telah diharapkan secara konsisten melakukan evaluasi dan
mendorong pihak lain, yakni Pengusaha Tempat peningkatan kinerja secara berkelanjutan. ris

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


LAPORAN UTAMA
PMK 134/PMK.04/2007
Perbaiki Mekanisme Pasar Industri
Hasil Tembakau
Memasuki tahun 2008, pemerintah Tarif advolorum yang progresif tersebut dirasakan manfa-
melalui Departemen Keuangan, atnya oleh pengusaha IHT golongan II dan III, dimana untuk
memberlakukan kebijakan mengenai IHT golongan II tarif cukai advolorumnya turun menjadi 10
Penetapan Harga Dasar dan Tarif Cukai hingga 36 persen dari HJE sebelumnya 16-36 persen. Untuk
IHT golongan III tarif advolorumnya turun dari delapan persen
Hasil Tembakau yang diatur melalui hingga 26 persen, menjadi nol persen hingga 22 persen.
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Dengan adanya kenaikan tarif cukai spesifik tersebut,
Nomor 134/PMK.04/2007. PMK ini pemerintah memberikan kesempatan kepada pengusaha IHT
merupakan perubahan ke tiga sekaligus golongan II dan III jenis SKM, SKT dan Sigaret Putih Mesin
penyempurnaan terhadap dua PMK (SPM) untuk menurunkan Harga Jual Eceran (HJE) maksimal
sebelumnya yaitu PMK nomor 43/ sebesar 15 persen dari HJE yang masih berlaku, dan besar-
nya HJE yang diturunkan tidak lebih rendah dari HJE mini-
PMK.04/2005 dan PMK Nomor 118/ mum pada golongannya. Pengajuan penurunan tarif tersebut
PMK.04/2006 tentang Penetapan Harga dilakukan pengusaha kepada Kepala Kantor Pelayanan dan
Dasar dan Tarif Cukai Hasil Tembakau. Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) daerah hanya satu kali dan
hanya dapat dilakukan pada bulan Januari tahun 2008.

M
Namun ketentuan penurunan HJE ini tidak berlaku bagi
enurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departe- importir rokok, sehingga HJE yang saat ini berlaku bagi rokok
men Keuangan Anggito Abimanyu, PMK tersebut impor masih berlaku. Ini merupakan suatu langkah yang
merupakan upaya pemerintah untuk menyederha- diambil pemerintah untuk melindungi IHT dalam negeri.
nakan administrasi pengurusan cukai, melindungi
industri dalam negeri dan sebagai upaya untuk MEKANISME PASAR TERJAGA
mengurangi peredaran hasil tembakau ilegal. Mekanisme harga pasar rokok di Indonesia saat ini me-
Keluarnya PMK tersebut menurut Anggito, merupakan miliki perbedaan yang cukup tinggi. Menurut Ketua Gabung-
salah satu dari spirit yang yang terdapat pada peta jalan an Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia, Ismanu Soemiran,
(roadmap) Industri Hasil Tembakau (IHT) 2007-2020, yang dengan adanya PMK 134 tersebut, maka HJE minimum untuk
didalamnya berisi kebijakan perubahan tarif cukai dari golongan II dan golongan III dapat diturunkan paling tinggi 15
Advolorum ke tarif cukai spesifik, penggabungan golongan persen, dimana dengan penurunan HJE tersebut kalangan
IHT yang sebelumnya terbagi menjadi golong- DOK. PERIBADI produsen rokok dapat memperbaiki mekanis-
an IIIa dan IIIB yang kini semuanya sama me pasar, sehingga harga transaksi pasar
menjadi golongan III. akan disesuaikan dengan harga jual eceran.
Saat ini penghitungan tarif cukai yang di- Selama ini masih menurut Ismanu, perbe-
gunakan oleh Indonesia terhadap IHT masih daan antara harga jual yang tertera pada
menggunakan dua komponen tadi yaitu banderol dengan HJE terlalu tinggi. Hal ini
advolorum dan tarif cukai spesifik, kedepan- dikarenakan kebijakan pemerintah yang te-
nya sesuai dengan roadmap IHT, lambat laun rus menaikan HJE melewati Harga Transaksi
tarif cukai advolorum akan dihapuskan dan Pasar (HTP), akibatnya produsen rokok
beralih dengan menggunakan tarif cukai spe- menaikan HJE sehingga mekanisme pasar
sifik secara murni tanpa adanya tarif advolo- menjadi tidak seimbang. Masih menurutnya
rum seperti saat ini. disparitas harga atau perbedaan harga
Bisa dikatakan upaya yang dilakukan oleh sangat dirasakan oleh para pengusaha rokok
pemerintah menurunkan tarif advolurum dan golongan II dan III.
menaikkan tarif cukai spesifik melalui PMK Pemberlakuan PMK 134 yang menitikbe-
134 sebagai upaya untuk “mengenalkan” sa- ratkan pada pengenaan tarif cukai spesifik
lah satu isi roadmap IHT, yaitu penghitungan Rp.35 per batang menurut Anggito tidak
cukai IHT yang hanya menggunakan tarif cu- memberatkan kalangan IHT karena hanya
kai spesifik tanpa tarif cukai advolorum yang mengkonversi dari adovolurum ke spesifik
menyertainya seperti yang berlaku saat ini. dan tidak ada beban tambahan bagi IHT, se-
Anggito tidak merinci kapan tarif cukai ANGGITO ABIMAYU. PMK 134 merupa- hingga beban cukai yang dibayarkan pengu-
kan salah satu dari spirit yang yang ter-
spesifik murni tersebut akan diberlakukan se- dapat pada peta jalan (roadmap) Indus- saha tersebut adalah sama dengan
cara nasional. Sambil menunggu waktu tri Hasil Tembakau (IHT) 2007-2020 sebelumnya.
pemberlakuan tarif spesifik secara murni, tarif Hal serupa juga disampaikan Ismanu
advolorum untuk saat ini menurut Anggito masih perlu digu- yang mengatakan pemberlakuan PMK 134 pada akhirnya ti-
nakan untuk menghitung penerimaan negara dari sektor cu- dak akan menambah kewajiban pengusaha, dan keberadaan
kai hasil tembakau. PMK tersebut lanjutnya merupakan salah satu upaya untuk
PMK tersebut mulai diberlakukan pada 1 Januari 2008 mendekatkan HJE dengan harga pasar.
dengan besaran kenaikan tarif cukai spesifik dari semua Ketika ditanya mengenai adanya kemungkinan produsen
jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM), Sigaret Kretek Tangan rokok jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) ke Sigaret Kretek
(SKT) dan Sigaret Kretek Putih Mesin (SKPM) sebesar Tangan (SKT) sebagai akibat dari pemberlakuan PMK 134,
Rp.35 untuk setiap batangnya, kecuali untuk SKT golong- menurut Anggito itu bukanlah penyebab dari pemberlakuam
an III, pemerintah menerapkan cukai spesifiknya sebesar PMK tersebut, melainkan hak dari produsen rokok jenis ter-
Rp.30, dengan tarif advolorum yang masih progresif. sebut yang ingin pindah ke jenis SKT. “Kalau beralih ke SKM

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 11


LAPORAN UTAMA
FOTO-FOTO WBC/ATS

SOSIALISASI PMK 134. Kepada para Pegawai DJBC baik di Kantor Pusat maupun Daerah guna kelancaran pelaksanaan PMK 134.

itu hak mereka, dan bukan karena kebijakan (PMK134.red),” HJE baru dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Bea
jelas Anggito Cukai nomor SE-22/BC /2007 merupakan HJE per
kemasan yang dikali 85 persen dan dibulatkan keatas
KEBIJAKAN CUKAI HASIL TEMBAKAU 2008 dalam kelipatan Rp.25. Frans mencontohkan, jika
Untuk tahun 2008 kebijakan cukai hasil tembakau berkait- pengusaha rokok jenis SKM golongan II yang
an dengan penerapan PMK 134 tersebut, Direktur Cukai menghasilkan rokok dalam kemasan 12 batang dengan
Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Frans Rupang menga- tarif cukai 36 persen, maka penghitungannya dilakukan
takan, kebijakan tersebut masih memberlakukan sistem tarif dengan mengalikan HJE yang berlaku saat ini dengan 85
cukai gabungan advalorum dan spesifik dengan ketentuan persen, sehingga penghitungannya menjadi Rp. 8900 X
yang terdapat pada PMK. Pada kebijakan tersebut, konversi 85% = 7.565, yang setelah dibulatkan Rp25 menjadi Rp
tarif cukai advolorum ke beban cukai spesifik dilakukan 7575. Sehingga penetapan HJE-nya adalah Rp. 7575 per
secara bertahap, sehingga total beban cukai tidak mengalami kemasan dengan tarif cukai 35 persen.
perubahan secara sigifikan. Begitu pula dengan penetapan HJE bagi pengusaha
Sebagai bentuk kompensasi dari kenaikan beban cukai pabrik golongan I untuk jenis SKM, SPM dan SKT yang
spesifik tersebut, melalui PMK 134 lanjutnya, pemerintah tidak mengalami perubahan HJE dilakukan oleh kepala
melakukan penurunan terhadap tarif cukai advolorum., kantor tanpa menunggu permohonan dari pengusaha
sementara untuk beban cukai spesifik besarnya ditetapkan pabrik. Sebagai contoh, jika rokok merk A jenis SKT
sama untuk setiap golongan pabrik rokok dan golongan yaitu golongan I yang berisi 12 batang dengan tarif cukai 22
sebesar Rp 35, kecuali golongan III jenis SKT Rp 30. persen, maka penetapan HJE-nya adalah berdasarakan
Sebelumnya tarif cukai spesifik untuk golongan I sebesar HJE yang berlaku saat ini sebesar Rp. 6650. sehingga
Rp.7 per batang, golongan II sebesar Rp. 5 dan gologan III, penetapan HJEnya adalah Rp6650 per kemasan dengan
IIIA dan IIIB sebesar Rp.3 per batang. Sedangkan untuk tarif cukai 18 persen
Golongan III SKT tarif advalorumnya saat ini adalah 0 persen, Namun jika pengusaha rokok SKM golongan III yang
sebagai sinyal kebijakan ke depan bahwa pada saatnya nanti menghasilkan rokok kemasan 12 batang dengan tarif
semua golongan pabrik rokok akan dikenakan tarif cukai cukai 8 persen tidak mengajukan penurunan HJE kepada
spesifik, dan tidak seperti saat ini. Kepala KPPBC, maka penetapan HJE-nya lanjut Frans,
Penurunan HJE untuk golongan II dan III sebesar 15 persen dilakukan berdasarkan yang berlaku saat ini, menjadi
dari yang berlaku, juga merupakan kebijakan cukai hasil Rp4650 per kemasan dengan tariff cukai 0 persen.
tembakau tahun 2008 sebagai upaya untuk mendekatkan HJE Sedangkan untuk HJE minimum golongan I SKM, SPM dan
dengan Harga Jual Pasar (HJP). Untuk dapat mengajukan SKT, dalam PMK tersebut lanjut Frans, dinaikan masing-masing
permohonan penurunan HJE lanjut Frans, pengusaha rokok go- menjadi Rp.600, Rp.375 dan 520 per batang dalam rangka
longan II dan III jenis SKT,SKM dan SPM, mengajukan menjaga fairness untuk mendekatkan HJE golongan I yang
permohonan penurunan HJE yang dilampiri dengan dokumen baru dengan HJE golongan I yang sudah lama. Sementara
CK-21A kepada Kepala KPPBC, sehingga Kepala KPPBC dapat mengenai batasan produksi strata paling rendah yaitu golongan
menetapkan penurunan HJE sesuai dengan ketentuan berlaku. III pemerintah menerapkan sebesar 500 juta batang per tahun.

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


NILAI TARIF CUKAI DAN BATASAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU DALAM NEGERI

* Sumber Dit Cukai

Selain itu untuk cerutu, kelembak menyan, klobot dan Ketika ditanya peran stakeholder dalam hal ini pengu-
hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) tidak mengalami saha rokok dalam penyusunan PMK ini, Frans mengata-
perubahan, kecuali untuk jenis hasil tembakau Tembakau Iris kan, sebagian besar usulan dari para stakeholder
(TIS) hanya menghilangkan golongan IIIB, sehingga yang terakomodir dalam PMK tersebut. Sementara itu untuk
ada untuk jenis golongan ini adalah golongan I, II dan III. dapat menjalakanPMK 134 bagi para pejabat dan
Frans kembali melanjutkan, jika selama ini untuk SKTF masih pegawai dilingkungan DJBC, telah dilakukan sosialisasi
masuk dalam jenis hasil tembakau SKT, kini Sigaret Kretek PMK tersebut kepada para pejabat dan pegawai DJBC
Tangan Filter (SKTF) menjadi golongan yang berdiri sendiri, baik di Kantor Pusat DJBC (KP-DJBC) maupun juga ke-
dengan HJE dan tarif cukainya sama dengan jenis hasil pada para pejabat dan pegawai DJBC di daerah dengan
tembakau SKM. Sementara tarif cukai untuk rokok impor pelaksanaan awal sosialisasi tersebut di KP-DJBC pada
pemerintah menerapkan tarif cukai impor sebesar 36 persen. 13 Novemer 2007 lalu. zap

PENJUALAN ROKOK. Dengan PMK 134 mekanisme pasar dapat diperbaiki, IHT GOLONGAN III. Dapat mengajukan penurunan HJE satu kali pada
sehingga harga transaksi pasar akan disesuaikan dengan harga jual eceran. bulan Januari 2008.

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 13


LAPORAN UTAMA
Pembinaan Kepada IHT
Upaya Tekan Peredaran Rokok Ilegal
Upaya pembinaan tidak hanya ditujukan 260 milyar batang, karena disini produksi rokok mengalami
pada Industri Hasil tembakau (IHT), puncak perkembangannya dan setelah tahun tersebut 2015-
tapi juga kepada petani tembakau. 2020 jumlah produksi menjadi 0 karena perhatian pemerintah
tertuju pada aspek kesehatan yang melebihi pada aspek te-

P
naga kerja dan penerimaan. “Jadi perindustrian (Departemen
emberlakuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor Perindustrian.red) bukannya tidak memperhatikan masalah
134/PMK.04/2007 tentang Perubahan ketiga Atas kesehatan, tapi untuk mencapai kesana harus bertahap
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/ karena kita butuh industri untuk mendukung penerimaan
2005 tentang Penetapan Harga Dasar dan Tarif Cu- negara dan tenaga kerja, dan saat ini kita masih memerlukan
kai Hasil Tembakau yang ditanggapi beragam oleh itu,”ujar Warsono.
kalangan Industri Hasil Tembakau (IHT), merupakan suatu Masih mengenai roadmap, ia juga mengatakan, diperkira-
kebijakan nasional atau makro, dan bukan merupakan kebijak- kan antara tahun 2015 hingga 2020,akan tumbuh industri-
an mikro. Hal ini disampaikan Direktur Industri Minuman dan industri lain diluar IHT yang bisa menggantikan peran IHT
Tembakau Departemen Perindustrian, Warsono. dalam penyerapan tenaga kerja seiring dengan peningkatan
Warsono mengatakan, jika terjadi ketidakpuasan dari para perekonomian.
pelaku usaha terhadap pemberlakuan PMK 134 tersebut, da- Dalam penyusunan roadmap tersebut, pemerintah tidak
pat dimaklumi. Dan untuk meredam ketidakpuasan tersebut, merumuskannya sendiri, tapi juga melibatkan kalangan usah
maka pemerintah perlu memberikan pemahaman kepada didalamnya. Departemen Perindustrian lanjutnya, berperan
masyarakat usaha sehingga tidak menimbulkan gejolak yang aktif sejak awal penyusunan roadmap IHT 2007-2020 yang
lebih luas di masyarakat. akhirnya dapat disetujui oleh stakeholder terkait.
Terhadap pemberlakuan PMK tersebut, Departemen Per- “Roadmap diharapkan dapat menjadi arah kebijakan
industrian lanjutnya, tidak mengeluarkan ke- WBC/ZAP rencana aksi bagi semua stakeholder terkait
bijakan cukai yang merupakan kebijakan baik penyedia bahan baku, pengembangan
Menteri Keuangan dan sesuai dengan perun- industri dan pegenaan beban cukai,”ujarnya.
dang-undang yang berlaku dalam hal ini Un-
dang-Undang Nomor 39/2007 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 PEMBINAAN YANG INTENSIF.
Tahun 1995 tentang Cukai. Departemen Per- Salah satu tujuan dari diberlakukannya
industrian yang memiliki kepentingan dalam PMK 134 adalah mengurangi peredaran
pembinaan IHT lanjut Warsono, hanya akan rokok ilegal yang bisa mengganggu produksi
memberikan masukkan untuk kepentingan rokok legal. Menurut Warsono, spirit yang
pengembangan IHT. terdapat pada PMK tersebut sudah terlihat,
namun ia enggan untuk menjelaskan spirit
SESUAI ROADMAP tersebut dalam PMK tadi dengan alasan itu
Departemen Perindustrian lanjut Warso- adalah kewenangan dari Bea Cukai. Namun
no, tidak melihat pemberlakuanPMK 134 ia menjelaskan untuk menanggulangi
memberatkan kalangan IHT, mengingat pem- peredaran rokok ilegal diperlukan kesamaan
buatan PMK tersebut mengacu pada road- visi dan misi dari berbagai instansi yang me-
map IHT yang dalam penyusunannya melibat- nangani masalah IHT, termasuk didalamnya
kan kalangan usaha. Masyarakat usaha lan- IHT itu sendiri.
jutnya, telah dapat menerima karena dalam Salah satu penyebab peredaran rokok
sistim ini, pemerintah pada akhirnya tidak WARSONO. PemberlakuanPMK 134 illegal menurut Warsono adalah, adanya
akan menetapkan Harga Jual Eceran (HJE) tidak memberatkan kalangan IHT, beban kenaikan cukai yang tinggi di masa
yang dapat mendistorsi pasar. Hanya saja mengingat pembuatan PMK tersebut lalu dan perbedaan tarif cukai yang tinggi
lanjutnya dalam pelaksanaannya perlu dila- mengacu pada roadmap IHT diantara jenis rokok dan golongan pabrik-
kukan secara bertahap dan berkeadilan. an, sehingga hal tersebut dimanfaatkan
Warsono pun menjelaskan garis besar peta jalan (road- oleh pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan
map) IHT yang telah disusun pemerintah bersama dengan dalam waktu singkat.
para pengusaha, dimana dalam roadmap IHT 2007-2020 dan Departemen Perindustrian lanjutnya, melakukan bebera-
kebijakan cukai, telah ditetapkan beberapa urutan prioritas pa langkah guna meredam peredaran rokok ilegal tersebut
IHT dalam menjalankan kegiatannya. Untuk jangka tahun diantaranya melalui pembinaan yang koridornya disesuaikan
2007 hingga 2010 lanjut Warsono, prioritas IHT menitikberat- dengan tugas pokok departemen, yaitu membina dalam hal
kan pada aspek tenaga kerja, penerimaan dan kesehatan. teknis teknologi, selain tentunya secara bersama dengan
Aspek tenaga kerja masih menjadi pertimbangan utama instansi terkait seperti Bea Cukai, kepolisian daerah dan lain
karena IHT mampu menyerap tenaga kerja, dan penerimaan sebagainya untuk terlibat dalam pelaksanaan kegiatan pela-
negara dari cukai tercapai dengan memperhatikan aspek ke- tihan Tenaga Penyuluh Lapangan Penanganan Rokok Ilegal.
sehatan. Penyuluhan tersebut di daerah sentra industri IHT di
Sedangkan untuk tahun 2010-2015 prioritas IHT bergeser pulau Jawa yang meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah
pada aspek penerimaan, kesehatan dan tenaga kerja. Pada Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. “Ini merupakan upaya
tahap ini pertumbuhan IHT hanya sampai pada tahun 2015, bersama yang dilakukan agar masalah rokok ilegal tersebut
sehingga pada tahun 2010 jumlah produksi rokok diperkira- dapat diredam dan menciptakan daya saing yang lebih sehat
kan mencapai 240 milyar batang dari sebelumnya 230 milyar lagi,”ujarnya
batang. Dalam pembinaan IHT sendiri Departemen Perindutrian
Pada tahun 2015, ditargetkan produksi rokok mencapai lanjut Warsono, memiliki perhatian dalam pembinaannya

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


WBC/ATS
agar industri tersebut dapat tetap eksis tanpa mengesamping-
kan aspek kesehatan. Ada beberapa bentuk pembinaan yang
dilakukan antara lain mengembangkan kemitraan antara
petani tembakau dan cengkih dengan industri rokok secara
langsung atau memperpendek jalur distribusi sehingga nilai
tambah yang diperoleh petani maksimal.
Diharapkan industri rokok melalui pembinaan tersebut da-
pat bersinergi dengan petani tembakau untuk dapat mengha-
silkan tembakau yang diinginkan industri. Dengan cara ini,
IHT dapat memperoleh tembakau untuk produksi dari petani
sesuai dengan apa yang diinginkan IHT, dan petani
mendapatkan pembinaan dari IHT. “Ini yang kita dorong agar
petani tembakau dapat bermitra semua pabrik rokok,”ujar
Warsono mengenai bentuk pembinaan yang dilakukan oleh
Departemen Perindustian yang sesuai dengan tugas dan po-
kok.
Selanjutnya ia juga menjelaskan bagaimana supply and
demand terhadap kebutuhan dan hasil dari tembakau terse-
but terjaga. Untuk masalah ini ia menjelaskan bahwa para
petani dan juga IHT selalu berkomunikasi mengenai berapa
jumlah kebutuhan tembakau oleh industri agar tidak terjadi
over supply. Dengan komunikasi yang terjaga, dapat mendo-
rong terwujudnya keseimbangan supply and demand bahan
baku, penerapan good manufacturing practices (GMP),
penyusunan Standar Nasional Indonesia (SNI) tembakau dan
rokok, dan mendorong diversivikasi produk rokok dengan
kadar tar dan nikotin yang semakin rendah.

ROKOK ILEGAL DENGAN BERBAGAI MODUSNYA


Untuk meredam peredaran rokok ilegal, Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai melakukan langkah-langka preventif
terhadap pegusaha rokok illegal. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Direktorat Penindakan dan Penyidikan (P2),
selama tahun 2007 DJBC telah menindak 40 pabrik rokok
yang menjalankan usaha dengan cara ilegal di sentra industri
rokok di pula Jawa, dua diantaranya adalah .pengungkapan
penggunaan pita cukai ilegal pada produksi Minuman
Mengandung Etil Alkohol (MMEA)
Dit P2 bekerja sama dengan beberapa Kantor Pelayanan
dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) daerah seperti Kudus,
Surakarta, Makassar berhasil mengungkap kasus
pelanggaran cukai IHT sebanyak enam kasus dan satu kasus DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Memiliki perhatian dalam pembinaannya agar
industri tersebut dapat tetap eksis tanpa mengesampingkan aspek kesehatan
pelanggaran cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol
FOTO : ISTIMEWA
(MMEA) yang dilakukan dengan berbagai macam modus.
Pengungkapan serupa juga yang dilakukan dalam wilayah
kerja Kantor Wilayah X DJBC Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta, yang kini menjadi Kantor Wilayah
(Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pada
FOTO : ISTIMEWA

PETANI TEMBAKAU. Melalui pola pembinaan antara pengusaha dengan petani, PABRIK ROKOK. Pada tahun 2015, produksi rokok diperkirakan mencapai 260
maka akan menghasilkan suatu simbiose yang saling menguntungkan milyar batang, dan produksi rokok mengalami puncak perkembangannya

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 15


LAPORAN UTAMA
pengungkapan tersebut, Kanwil DJBC Jawa Tengah dan
Yogyakarta juga berhasil mengungkap sepuluh kasus
Tidak Ada
Penambahan
pelanggaran cukai, satu diantaranya adalah pelanggaran
cukai yang dilakukan oleh produsen MMEA yang tidak
melekatkan pita cukai.
Begitu pula dengan pengungkapan kasus serupa di

Beban
wilayah kerja Kanwil DJBC Jawa Timur I,dimana sepan-
jang tahun 2007 berhasil mengungkap kasus serupa
sebanyak 14 kasus, yang dilakukan baik oleh KPPBC

Bagi IHT
yang berada di bawah wilayah kerja Kanwil DJBC Jawa
Timur maupun juga atas kerja sama dengan pihak Kanwil
Kanwil DJBC Jawa Timur II yang berada di wilayah
Malang dengan wilayah kerja Malang dan sekitarnya, juga
melakukan operasi cukai seperti kanwil-kanwil lainnya,
dimana pada operasi cukai ini, berhasil diungkap kegiatan Hadirnya suatu aturan atau suatu
produksi IHT ilegal dengan berbagai modus yang kebijakan yang dikeluarkan oleh
jumlahnya mencapai 19 kasus. pemerintah selalu mendapat tanggapan
Mengedarkan rokok tanpa pita cukai,menggunakan yang beragam dari berbagai kalangan.
pita cukai palsu, menggunakan pita cukai yang bukan Ada yang pro maupun yang kontra,
haknya hingga memalsukan rokok beserta pita cukai,
adalah contoh kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan terutama pihak yang terkait dengan
Rokok (PR) ilegal dalam menjalankan kegiatan ilegal. Dan keberadaan aturan tersebut.

B
tentunya masih banyak lagi modus-modus yang diguna-
kan oleh PR tersebut untuk memuluskan aksinya semata- egitu pula dengan tanggapan pengusaha Industri
mata untuk meraih keuntungan dengan cara melanggar Hasil Tembakau (IHT) terhadap pemberlakuan
hukum. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134
Ketika jenis golongan III masih terbagi dalam IIIA dan yang mengatur kembali mengenai Penetapan Harga
IIIB juga ditemui upaya untuk menghindar dari kewajiban Dasar dan Tarif Cukai Hasil Tembakau.
membayar PPN dengan memecah diri menjadi PR Ketua Gabungan Pengusaha Rokok Putih Indonesia
golongan IIIA atau golongan IIIB dengan cara mengajukan (Gapprindo) Muhaimin Mufti ketika ditanya tanggapannya
kembali Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai mengenai pemberlakuan PMK 134 tersebut, mengatakan,
(NPPBKC). Pelanggaran cukai lainnya yang juga pernah adalah suatu hal yang lumrah jika muncul berbagai
ditemui adalah karena kekurangmengertian pengusaha tanggapan mengenai diberlakukannya PMK tersebut. Bagi
akan peraturan yang berlaku mengenai proses pembelian asosiasi yang dipimpinnya, penerapan PMK tersebut dinilai
pita cukai. Pada kasus ini PR melekatkan cukai milik PR tidak membebani anggotanya, dan penurunan tarif advalorum
lain yang kelebihan pita cukai pada produk yang yang progresif walaupun diimbangi dengan kenaikan cukai
dihasilkannya, PR tersebut merasa tidak merugikan spesifik tidak menambah beban baru dan cenderung pada
negara karena membeli pita cukai dari PR yang kelebihan pelaksanaannya akan sama dengan sistim yang ada saat ini,
pita cukai yang telah dipesan pada KPPBC. sebelum pemberlakuan PMK 134.
Berbagai sanksi pun siap dihadapi oleh para Bagi pengusaha IHT golongan II dan III dengan adanya
pelanggar tersebut baik sanksi pidana maupun sanksi PMK 134, menurutnya akan merasakan dampak yang cukup
administratif. Bisa dikatakan penegakkan hukum yang besar, karena dengan adanya fasilitas penurunan HJE yang
dilakukan oleh DJBC melalui berbagai rangkaian operasi diajukan kepada DJBC pada bulan Januari 2008 yang
cukai di daearah hingga pelaksanaan putusan hukum terdapat pada PMK 134 tadi, bisa mengurangi terjadinya
sebagai bentuk shock therapy bagi para PR lainnya agar disparitas harga dan mendekatkan Harga Jual Pasar (HJP)
tidak mengulangi kegiatan ilegal, mengingat sanksi dengan Harga Jual Eceran (HJE),”Berarti distorsi dapat
pidana dan juga denda yang semakin berat, terlebih lagi ditekan,”ujarnya.
dengan diberlakukannya Undang-Undang Cukai No 39 Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Gabungan
(UU No.39/2007) tentang Cukai yang merupakan hasil Perserikatan Pabrik Rokok
amandemen dari Undang-Undang Nomor. 11 tahun 1995 Indonesia (Gappri) Ismanu
tentang Cukai. Soemiran. Secara prinsip,
Pada suatu kesempatan, WBC pernah mengikuti ia menyetujui mekanisme
jalannya operasi cukai di salah satu sentra IHT di Pulau mendekatkan harga pasar
Jawa yang dilaksanakan oleh DJBC. Dalam operasi dengan HJE. Namun ia
tersebut, terungkap salah satu PR golongan IIIA mengkhawatirkan, jika
kedapatan melanggar atau dengan kata lain menjalankan penghapusan tarif
operasi secara illegal. Petugas yang menjalankan operasi advalorum secara bertahap
tersebut menemui pemilik PR tersebut dan menerangkan dan meningkatkan tarif
bentuk pelanggaran yang telah dilakukan oleh PR tadi. cukai spesifik, dapat
Pemilik PR menyadari kesalahan yang dilakukannya, dan membebani industri rokok
diberi sanksi administratif. Pada masa pengenaan sanksi kecil.
administratif tersebut, pemilik PR tidak diperkenankan Ia juga menambahkan,
untuk melakukan kegiatan dan digiring untuk mengurus jika pengusaha IHT
NPPBKC agar dapat menjalankan usahanya kembali. golongan III yang rata-rata
Untuk menangani masalah peredaran rokok ilegal ini, produksinya tidak lebih dari
berbagai hal sudah banyak dilakukan oleh DJBC. Ketika 500 juta batang, dan
diberlakukannya UU No.39/2007, DJBC selalu mensosial- pengusaha rokok golongan
isasikan isi dari undang-undang tersebut kepada para II yang rata-rata
pengusaha atau stakeholder, dengan tujuan agar para produksinya 500 juta
MUHAIMIN MUFTI. penurunan tarif
pengusaha dapat menjalani usahanya dengan mengacu advalorum yang progresif walaupun batang hingga dua milyar
pada peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintrah yang diimbangi dengan kenaikan cukai batang dikenai tarif spesifik
berarti pula kegiatan usaha mereka sah atau legal. zap spesifik tidak menambah beban baru yang sama dengan IHT

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


FOTO-FOOTO : WBC/ATS
golongan I yang memproduksi rokok lebih dari dua milyar
batang, IHT golongan II dan III akan terbebani karena
produksinya sedikit dan harga jualnya lebih murah. Untuk itu
lanjutnya tarif cukai advalorum seharusnya tidak dihapus
sehingga tariff cukai spesifik tidak terlalu tinggi.
Namun Muhaimin sendiri tidak menampik adanya
keberatan dari beberapa kalangan pengusaha dengan
diberlakukannya PMK tersebut. Menurutnya keberatan
tersebut terjadi karena beberapa perusahaan IHT yang
karena perkembangannya telah naik golongan yang berarti
pula telah menaikan beberapa komponen didalam
produksinya. “Setelah mereka menaikkan beberapa
komponen tadi sebagai konsekuensi dari kenaikan golongan,
kemudian pemerintah memberlakukan kebijakan melalui
PMK 134, hitung-hitungan mereka jadi meleset, ini agaknya
yang dirasakan memberatkan, karena mereka harus
menghitung kembali cukai yang harus dibayarkan kepada
negara,”ungkap Muhaimin

CIPTAKAN IKLIM USAHA YANG KONDUSIF


Kepala Sub Direktorat Cukai Hasil Tembakau Direktorat
Cukai Patarai Pabottingi mengatakan, dengan adanya
kebijakan PMK 134 tersebut, setidaknya bisa menjaga iklim
usaha yang kondusif dikalangan IHT dan bukan bertujuan
untuk memberatkan para pengusaha IHT dalam menjalankan
usahanya. Ia mencontohkan, sebelum adanya PMK 134,
berkembang tren di masyarakat yang menggemari produk
Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) yang merupakan
pengembangan dari SKT (lihat laporan Utama 4).
Usulan mengenai SKTF agar berdiri sendiri itu,
merupakan usul dari asosiasi pengusaha rokok yang merasa SALAH SATU SOSIALISAI KEPADA IHT. Suatu kewajiban yang
dirugikan. Dalam produksinya, jenis SKTF ternyata berhubungan dengan kepentingan stake holder harus disosialisasikan
disalahgunakan yaitu diisi dengan rokok jenis SKM. Usulan
asosiasi lanjutnya ditindaklanjuti dengan dilakukan dalam proses administrasi. Namun dari sisi IHT
pengkajian oleh pemerintah, sehingga muncul kebijakan pemberlakuan PMK tersebut ditanggapi beragam. Selain
dalam PMK 134 untuk meletakkan SKTF ke dalam jenis IHT kebijakan penyamaan tarif cukai SKTF dengan SKM terdapat
yang berdiri sendiri dan tidak masuk ke dalam golongan juga kebijakan untuk menjaga iklim usaha yang kondusif
Sigaret Kretek Tangan (SKT) misalnya kebijakan boleh menurunkan tarif HJE maksimal 15
Sebenarnya usulan asosiasi IHT tersebut ujar Patarai persen untuk mengurangi disparitas harga. Materi lainnya
sudah ada sejak tahun 2006. Namun pemerintah harus adalah penggabungan golongan IHT golongan IIIA dan IIIB
mengkajinya lebih dalam karena banyak faktor yang harus menjadi satu golongan yaitu golongan III.
diperhatikan, sehingga bisa dikatakan ini merupakan upaya
pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif. TEKAN PEREDARAN ROKOK ILEGAL
Mengenai ditetapkannya SKTF menjadi gologan IHT yang Salah satu tujuan dengan diberlakukannya PMK 134
berdiri sendiri seperti saat ini, Muhaimin mengatakan adalah untuk memerangi peredaran rokok illegal. Tujuan
mungkin ini menjadi suatu hal yang berat buat IHT jenis ini tersebut dinilai Muhaimin cukup membantu IHT yang
dari golongan II dan III yang selama ini mengikuti tarif cukai menjalankan usahanya dengan cara yang legal atau sah.
SKT. Dengan adanya PMK 134 ini menjadikan SKTF menjadi Namun ia mengaku belum bisa menangkap esensi dari PMK
satu level dengan SKM tersebut yang bisa menekan peredaran rokok illegal.
yang berarti tarif cukainya “Tapi yang jelas melalui PMK 134 ini, terdapat
sama dengan SKM yaitu 36 penyesuaian harga sehingga pengusaha IHT diajak untuk
persen untuk golongan I, bekerja dengan baik dalam arti menjalankan usahanya
35 persen untuk golongan sesuai dengan aturan yang ada, tapi kalau berhubungan
II dan 22 persen untuk langsungnya saya belum bisa lihat,”terang Muhaimin.
golongan III, karena Muhaimin mengapresiasi langkah-langkah yang diambil
mereka selama ini masuk oleh DJBC dan juga instansi terkait dalam melakukan
pada golongan SKT penegakkan hukum terhadap pabrik rokok ilegal, dimana
golongan II dan III yang sudah banyak pabrik rokok illegal yang ditindak dan juga
tarif cukainya hanya 4- 8 semakin meningkatnya pengajuan NPPBKC. Langkah-
persen. langkah penegakkan hukum yang menurut Muhaimin menjadi
“Dengan berjalannya langkah yang dirasakan sangat membantu terciptanya iklim
waktu, diharapkan teman- usaha yang kondusif dalam IHT. “Efektifnya (PMK.134.red)
teman pengusaha IHT jenis dalam menjalankan fungsinya dalam memerangi peredaran
SKTF dapat menghitung rokok ilegal, kita lihat saja, karena baru diberlakukan 1
kembali cukainya sehingga Januari (2008) ini,”ujar Muhaimin.
tidak harus tutup,”ujar Hal serupa juga disampaikan Ismanu Soemiran. Ia memperki-
Muhaimin. rakan efektifitas PMK 134 dalam menjalankan fungsinya untuk
Mekanisme meredam peredaran rokok illegal tersebut baru akan efektif sete-
ISMANU SOEMIRAN. efektifitas PMK penghitungan cukai melalui lah berjalan satu tahun kedepan. Menurutnya masih dibutuhkan
134 dalam menjalankan fungsinya
untuk meredam peredaran rokok PMK 134 disatu sisi waktu transisi untuk menangani rokok illegal ini karena jumlahnya
illegal tersebut baru akan efektif memang mempermudah yang banyak dan jika peraturan 134 tersebut dapat dijalankan
setelah berjalan satu tahun kedepan Direktorat Jenderal (DJBC) dengan baik. zap

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 17


LAPORAN UTAMA

Konversi,
Bukan Kenaikan Cukai
Ada beragam reaksi atas diterbitkannya usulan-usulan itu, perihal kebijakan penggabungan Golongan IIIB
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dengan Golongan IIIA, penulis memilih tidak memaparkan lebih
Nomor 134/PMK.04/2007 yang lanjut kajian kritisnya. Karenanya penulis berpendapat, salah satu
merupakan Perubahan Ketiga PMK 43/
kebijakan yang baik adalah kebijakan yang resposensif dengan
situasi yang ada.
PMK.04/2005 tentang Tarif Cukai dan
harga Dasar Hasil Tembakau. SKTF SAMA DENGAN SKM

N
Dalam PMK 134/PMK.04/2007, ketentuan tarif cukai dan
amun demikian satu respon yang mendominasi media Harga Jual Eceran (HJE) hasil tembakau jenis Sigaret Kretek
massa: Menolak! Padahal respon positif juga banyak Tangan Filter (SKTF) disamakan dengan Sigaret Kretek Mesin
atas ditebitkannya PMK tersebut. Bahkan assosiasi (SKM). Kebijakan ini juga salah satu respon dari usulan asosiasi
pabrik juga memberi respon positif, “Baru ada kebijak- dan institusi terkait seperti Departemen Perindustrian.
an cukai yang seperti ini!”. Yang mengherankan, per- Sebenarnya dalam Undang-undang Cukai, jenis Sigaret
nyataan itu tidak muncul di media massa. Kretek Tangan Filter (SKTF) itu masih kategori “cluster” Sigaret
Sudah menjadi kewajiban dalam setiap kebijakan harus diso- Kretek Tangan (SKT). Hal ini karena proses pembuatan hasil
sialisasikan. Dengan maksud seperti itu, tulisan ini boleh anda tembakau tersebut dari mulai pelintingan, pengemasan hingga
anggap sebagai pembelaan dari apa yang sudah ditetapkan. pelekatan pita cukai secara keseluruhan menggunakan tangan.
Namun ada yang terpenting yaitu keseimbangan informasi adalah Dalam pengembangannya terdapat pabrik yang melakukan
segalanya di zaman yang serba terbuka ini. inovasi dengan menambahkan filter. Sehingga dari tampilan fisik,
sekilas tidak ada perbedaan antara hasil tembakau jenis SKTF
PENGGABUNGAN GOLONGAN IIIB DENGAN IIIA dan SKM. Para praktisi rokok berpendapat secara taste,
Persoalan Golongan IIIB, sebenarnya sudah lama dipertanya- sebenarnya hasil tembakau jenis SKTF kurang sempurna jika
kan fungsi dan keberadaannya. Perihal fungsi penyerapan tenaga dibandingkan dengan SKT atau SKM untuk bahan baku yang
kerja, memang secara simpel terjawab,”Ada pabrik ada pekerjaan sama. Karena antara isi dengan filter yang dipasangkan secara
dan pasti ada yang mengerjakan!”. Namun demikian ada penda- manual terdapat space udara yang berpotensi mengurangi taste.
pat lain yang berseberangan,”Para Pekerja itu adalah karyawan Namun demikian sinyalemen ini terbantahkan ketika pabrik yang
kami. Kami yang membayar jaminan sosial atas mereka. Karena memproduksi hasil tembakau jenis SKTF makin banyak.
produktifitas kami menurun, siangnya mereka ngobyek ditempat Dari kenyataan dilapangan dan dari informasi yang
lain. Jadi kalau pabrik kami naik semua produksinya, merekapun disampaikan, adanya kemiripan fisik hasil tembakau jenis SKTF
akan bekerja tidak paruh waktu” Atas dua pernyataan ini, seperti- dengan SKM telah dimanfaatkan untuk melakukan pelekatan pita
nya satu yang bisa menjawab: penelitian. cukai yang bukan peruntukannya (pita cukai jenis SKT/ SKTF
Keberadaan Golongan IIIB juga dipertanyakan oleh pihak-pi- dilekatkan pada hasil tembakau jenis SKM). Situasi ini sangat
hak terkait dengan industri hasil tembakau. Bahkan Gabungan menggangu pasar hasil tembakau. Karena dengan disparitas tarif
Perserikatan Pabrik Rokok Kretek Indonesia (GAPPRI) dan cukai dan HJE yang signifikan, jenis SKTF ilegal dijual dengan
Gabungan Perusahaan Rokok Putih Indonesia (GAPRINDO) pun harga yang sangat murah sehingga memukul pasar hasil
mempertanyakan manfaat dan mudharat dari golongan IIIB ini. tembakau jenis SKM legal. Untuk mendeskripsikan situasi ini,
Setidaknya terdapat 3 surat dari assosiasi tersebut dalam kurun dibawah ini disampaikan kalkulasinya.
2005-2007 yang disampaikan ke Direktorat Cukai yang mengu-
sulkan agar Golongan IIIB ditiadakan. Dari Departemen Perin- KALKULASI PERBANDINGAN PUNGUTAN
dustrian juga beberapa kali menyampaikan surat dengan “nada” NEGARA ANTARA SKTF DAN SKM
semacam. Bahkan dari pihak yang menamakan serikat pekerja (BERDASARKAN PMK : 118/PMK.04/2006)
industri rokok pun mengusulkan hal yang sama. Sepertinya dari
VARIABEL SKTF SKM SELISIH

HARGA MIMIMUM 380 440 15.8%


TARIF CUKAI 8 26 225.0%
PPN 8,4 8,4 0%
JUMLAH 240.8%

ASUMSI :
1. BAHAN BAKU SAMA
2. DISTRIBUTOR SAMA
3. BIAYA PRODUKSI SAMA
4. BELUM TERMASUK SPESIFIK

Kalkulasi yang digunakan adalah menggunakan HJE minimum


dan Tarif dari Golongan III jenis SKM dan Golongan IIIA SKT/
SKTF yang didasarkan pada PMK Nomor: 118/PMK.04/2006.
Jika jenis SKM ilegal dilekati pita cukai jenis SKTF dengan asumsi
menggunakan pita cukai dengan harga minimum Rp 380 per
batang dan tarif cukai Golongan IIIA adalah 8% PPN pengusaha
ROKOK IMPOR. HJE SKT impor sama dengan SKM untuk lindungi yang bersangkutan mendapat keuntungan 240% jika dibanding-
industri dalam negeri kan dengan melekati pita cukai jenis SKM. Padahal kalkulasi di

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


FOTO-FOOTO : WBC/ATS
atas menggunakan HJE terendah dalam
golongan IIIA. Pembaca bisa mensimulasikan
sendiri betapa menguntungkannya jika HJE
dan Tarif cukainya jenis SKTF adalah Golongan
IIIB. Karenanya wajar jika Penyamaan
ketentuan tarif cukai dan HJE jenis SKTF sama
dengan SKM mendapat reaksi penolakan.

KONVERSI ADVALORUM KE SPESIFIK


Pada akhir tahun 2006, surat dari asosiasi
pabrik rokok menyampaikan usulan,”Sistem
advalorum dalam penerapannya telah terbukti
dapat mengamankan penerimaan negara yaitu
dengan tercapainya target cukai”. Surat
tersebut adalah respon ketika mulai
mengenalkan wacana sistem tarif cukai spesifik
pada hasil tembakau yaitu pada saat meran-
cang PMK 118/PMK.04/2006. Namun demikian
dengan kajian yang memadai dari berbagai as-
pek, akhirnya DJBC berhasil meyakinkan para
pengambil kebijakan untuk memberlakukan
sistem ini.
Respon penolakan atas diberlakukannya
PMK 118/PMK.04/2006 datang tidak hanya
dari kalangan industri rokok ataupun yang HASIL OPERASI CUKAI. salah satu mesin cetak pita cukai palsu yang disita oleh DJBC karena
terkait dengannya. Pihak-pihak yang melakukan pelanggaran, salah satu bukti keseriusan dalam penegakkan hukum
menurut kita sangat jauh terkait dengan
industri rokok, juga ikut sumbang saran walaupun terdapat di- mengambil satu nilai rata-rata beban cukai yang mewakili rentang
antaranya atas nama pribadi. nominal HJE yang begitu variatif. Dengan demikian untuk menja-
Pada media ini, penulis pernah menyampaikan kenapa wab mereka yang mengalami kenaikan cukai relatif sederhana,
respon penolakan PMK 118/PMK.04/2006 yang memberlakukan ”Itu risiko formulatif!”
sistem spesifik cukup keras. Salah satu alasan kenapa mereka
menolak karena dengan sistem spesifik peta persaingan tidak HJE DAN TARIF HASIL TEMBAKAU IMPOR
“status quo” sebagaimana dalam sistem advalorum sebelumnya Tidak ada kebijakan yang paling enak dipertahankan ketika
yang dalam kebijakannya dalam bentuk kenaikan HJE. Argumen tujuan dan arahnya jelas. Hal ini sangat terasa ketika ditanya
ini terbukti ketika pada bulan September 2007 terdapat beberapa kenapa ketentuan tarif cukai dan HJE SKT impor sama dengan
pabrik yang menyampaikan sistem spesifik kondusif. Walaupun SKM. Jawabannya adalah,”Sudah kewajiban pemerintah
pada awal kebijakan, terdapat respon positif dari beberapa pabrik melindungi industri dalam negeri”
golongan IIIA,”Kami mendukung sistem spesifik!”, namun Kebijakan ketentuan tarif cukai dan HJE yang rendah un-
suaranya kalah bergema. Bahkan salah satu “pinisepuh” di tuk hasil tembakau yang dibuat dengan tangan adalah meni-
industri rokok mengampaikan disalah satu forum diskusi,”Kenapa festasi kebijakan perlindungan terhadap tenaga kerja di sek-
baru sekarang ada wacana seperti ini!” tor tembakau. Jenis SKT sebagaimana didefinisikan dalam
Dalam PMK 134/PMK.04/2007, ketentuan tarif cukai dan Har- Undang-undang adalah hasil tembakau yang dalam pembu-
ga Jual Eceran (HJE) hasil tembakau jenis tarif cukai spesifik atannya dari mulai pelintingan pengemasan sampai dengan
dibuat flat Rp 35 tanpa membedakan golongan pabrik, kecuali pelekatan pita cukai, semuanya dilakukan dengan tangan.
golongan III untuk jenis SKT Rp 30. Sebelumnya untuk Golongan Dengan demikian yang perlu digaris bawahi dasar pijakanya
I Rp 7, Golongan II Rp 5, dan Golongan III Rp 3. Perubahan tarif adalah mekanisme pengerjaannya bukan jenisnya. Karena-
cukai spesifik tersebut adalah hasil konversi penurunan tarif ad- nya dalam hal terdapat jenis SKT diproduksi di luar negeri,
valorum untuk masing masing jenis hasil tembakau dan golong- misi dasar pemberian tarif cukai dan HJE jenis SKT yang ren-
annya, dan bukan merupakan kebijakan kenaikan cukai. Kalau dah tidak mengenai sasaran.
pun terdapat beberapa pabrik yang mengalami kenaikan, itu
akibat formulatif saja karena dalam kalkulasinya tidak mungkin PENUTUP
Seusai pemberlakuan PMK 134/PMK.04/2007 terdapat dua
pertanyaan yang sering muncul: kapan menjadi sistem spesifik
murni dan apakah nominalnya flat.
Jawaban apakah nominalnya flat, secara pribadi, penulis
menjawab “ya”. Yang mendasari pijakan karena penerimaan
cukai masih signifikan dalam menopang APBN. Salah satu fungsi
revenue kebijakan cukai akan mendistorsi pasar karena HJE
sebagai instrumen sistem advalorum sering tidak sejalan dengan
daya beli. Akibatnya disparitas HJE dan harga transaksi sangat
timpang. Dari sisi adminsitatif yang dikaitkan dengan pita cukai
sebagai tanda pelunasan dan pengawasan, sistem spesifik lebih
efisien. Pengelolaan baik dari aspek penyediaan maupun
pelayanan pita cukai lebih mudah karena kemajemukan nominal
HJE tidak membebani dalam mekanisme persediaan.
Terkait dengan pertanyaan,”Kapan beralih ke spesifisik
murni?”. Pertanyaan ini tidak mungkin penulis jawab. Kalaupun
dijawab, itupun bukan merupakan jawaban. Karenanya
dipersilahkan untuk bertanya pada pengambil keputusan. Yang
TENAGA KERJA SEKTOR TEMBAKAU. Ketentuan tarif cukai dan HJE yang jelas jangan tanya pada rumput yang bergoyang!.
rendah untuk hasil tembakau yang dibuat dengan tangan adalah menifestasi
kebijakan perlindungan terhadap tenaga kerja di sektor tembakau. Sunaryo Kepala Seksi Analisis Tarif Harga dan Produksi Hasil Tembakau Dit Cukai

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 19


WAWANCARA

Pemerintah melalui
Departemen Keuangan
mengeluarkan
kebijakan untuk lebih
menyederhanakan
administrasi di bidang
cukai, perlindungan
terhadap industri
dalam negeri dan
mengurangi salah satu
penyebab peredaran
hasil tembakau ilegal.
Salah satu hal yang
menarik dengan
diterbitkannya PMK
134/PMK.04/2007
tersebut, tarif spesifik
untuk golongan III
hingga I disamakan.
Lalu apakah hal ini
tidak memberatkan
pengusaha rokok
golongan III yang
notabene adalah
pengusaha rokok kecil.
Untuk menjawab
pertanyaan tersebut
dan mengetahui lebih
lanjut mengenai
Peraturan Menteri
Keuangan ini, Redaktur
WBC, Zulfril Adha Putra
mewawancarai
Direktur Cukai,
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai, DrDrss.
Frans R upang
Rupang
upang. Berikut
hasil wawancaranya.

Direktur Cukai, Frans Rupang


“Mengintensifkan Penerimaan
Tanpa Terlalu Jauh Mencampuri
Pasar Hasil Tembakau…”
20 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008
Apa yang melatarbelakangi terbitnya Peraturan Menteri Apakah dengan adanya persamaan tarif cukai spesifik
Keuangan (PMK) Nomor 134/PMK.04/2007 ? ini berarti pengusaha rokok golongan III dan II akan
Yang menjadi latarbelakang diterbitkannya Peraturan Men- mendapatkan fasilitas yang sama dari Direktorat Jende-
teri Keuangan Nomor 134/PMK.04/2007 ini antara lain adalah ral Bea dan Cukai?
untuk penyederhanaan administrasi di bidang cukai, perlin- Dalam undang-undang cukai, pemberian fasilitas dibi-
dungan terhadap industri dalam negeri, dan mengurangi salah dang cukai terdapat mekanisme ataupun prosedur tersendiri,
satu penyebab peredaran hasil tembakau ilegal. baik itu persyaratan mendapatkannya maupun pabrik yang
dapat mendapatkannya. Kebijakan dalam PMK 134/PMK.04/
Selama ini bagaimana penetapan harga dasar dan tarif 2007 tidak mengaitkan dengan hal-hal tersebut karena
Cukai hasil tembakau ilegal berdasarkan PMK Nomor peraturan tersebut mengatur hal yang berkaitan dengan tarif
43/PMK.04/2005? cukai dan harga dasar hasil tembakau.
Perlu diketahui bahwa yang berperan besar dalam pene-
tapan harga dasar dan tarif cukai Hasil Tembakau (HT) Apakah nantinya juga tarif cukai advalorum akan diha-
adalah Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Departemen Keuangan pus dan diganti dengan tarif cukai spesifik?
dan Departemen Perindustrian, sedangkan Direktorat Jen- Jika melihat sequence-nya, PMK 134/PMK.04/2007
deral Bea dan Cukai (DJBC) dalam hal ini bertindak sebagai adalah pemberlakukan kebijakan cukai dengan sistem
pelaksana (eksekutor ) kebijakan. spesifik yang kedua setelah sebelumnya PMK 118/PMK.04/
Dalam proses penetapan peraturan tersebut tentunya senan- 2006 yang mengatur mengenai hal yang sama. Dengan
tiasa mempertimbangkan berbagai aspek terkait dengan sektor demikian, landasan kebijakan ke depan akan mengarah
tembakau, seperti aspek tenaga kerja, industri dan lainnya, secara bertahap ke sistim spesifik. Namun demikian periode
dengan tolok ukur yang digunakan adalah besaran produksi. beberapa tahun lagi akan beralih ke spesifik sepenuhnya,
Di samping itu juga, sebelum pembuatan kebijakan harga tentunya hal ini perlu kajian lebih lanjut.
dasar dan tarif cukai, terlebih dahulu juga dilakukan sosialisasi
dengan pelaku usaha agar rencana kebijakan tersebut diketahui Sampai sejauhmana PMK 134/PMK.04/2007 dapat menekan
oleh pelaku usaha dan dapat mengantisipasinya. peredaran rokok ilegal, yang bisa melindungi rokok legal?
Untuk menekan peredaran hasil rokok ilegal, kebijakan
Lalu bagaimana pula pelaksanaan PMK 43/PMK.04/2005 yang dapat ditempuh melalui kebijakan administratif ataupun
tersebut? bersifat pengawasan. Untuk level administratif dengan
Pelaksanaan PMK 43/PMK.04/2005 selama ini secara dikeluarkannya PMK 134/PMK.04/2007 sebenarnya sangat
umum telah berjalan sesuai harapan jika dilihat dari proses membantu mencegah kecenderungan pembelian pita cukai
pembuatannya. Terutama di bidang peningkatan pengawasan untuk dijual kembali ke pabrik lainnya, khususnya untuk pita
terhadap hasil tembakau ilegal. Peningkatan pengawasan ini cukai hasil tembakau jenis SKTF.
menyebabkan ruang gerak para pelaku penyelewengan semakin Sedangkan untuk level pengawasan tinggal teman-teman
sempit sehingga hal ini juga berpengaruh terhadap penerimaan di Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC )
cukai hasil tembakau. Sebagai contoh, untuk tahun 2007 yang menanganinya.
penerimaan cukai melampaui target yang ditetapkan yaitu Rp
44,6 triliun atau sebesar 106,2 persen dari target cukai APBN. Dengan adanya PMK 134/PMK.04/2007 ini apakah nanti
akan timbul suatu tren pindah golongan dari SKM ke SKT?
Dengan adanya PMK 134/PMK.04/2007, tarif spesifik Jika dikaitkan dengan di keluarkannya PMK 134/PMK.04/
untuk golongan III hingga I disamakan apakah ini tidak 2007, yang terjadi justru sebaliknya. Dengan PMK tersebut
memberatkan pengusaha rokok golongan III yang pabrikan SKM justru diuntungkan karena selama ini hanya
notabene adalah pengusaha rokok kecil? Dan apakah di gerogoti SKTF ilegal. Secara fisik bentuknya sama tapi
ini suatu mekanisme untuk membatasi jumlah PR yang SKTF ilegal jauh lebih murah harganya karena tidak memba-
ada saat ini? yar cukai sepenuhnya.
Untuk melihat perbandingan cukai antara golongan III
dengan golongan diatasnya tidak bisa hanya sekedar mem- Lalu apakah dengan PMK 134/PMK.04/2007 ini, teruta-
bandingkan besaran tarif spesifiknya. Sebagaimana diketa- ma bagi penerimaan negara dari sektor cukai akan
hui, disamping tarif spesifik, hasil tembakau juga dipungut berpengaruh, dalam arti apakah akan juga tetap tinggi
cukainya berdasarkan tarif advalorum yang didasarkan atas penerimaannya?
Harga Jual Eceran (HJE). Berdasarkan hasil evaluasi kebijakan tahun 2007, sistim
Dalam struktur tarif advalorum, ketentuan tarif cukai dan tarif cukai spesifik tetap kondusif untuk penerimaan.
HJE golongan III masih jauh dibandingkan dengan golongan
diatasnya. Dan satu hal yang perlu dicatat, besaran tarif Apa yang di harapkan dengan adanya PMK 134/
spesifik dalam PMK 134/PMK.04/2007 adalah hasil konversi PMK.04/2007 ini, terutama bagi penerimaan negara
tarif advalorum pada PMK 118/PMK.04/2006. dari sektor cukai?
PMK 134/PMK.04/2007 tersebut adalah satu cara mengintensif-
Apakah kebijakan ini juga kondusif bagi masyarakat kan penerimaan tanpa harus terlalu jauh mencampuri pasar hasil
yang akan membangun industri rokok terutama dari tembakau. Kita bisa mengharapkan penerimaan cukai meningkat
golongan III? dengan menyerahkan kepada pabrikan untuk merespon atas ke-
Esensinya pengenaan cukai terhadap barang-barang naikan beban cukai yang dibayarkan kepada negara.
yang memiliki sifat atau karateristik tertentu (Barang Kena
Cukai (BKC) tidak bermaksud untuk merangsang Sebenarnya kesulitan apa yang dihadapi oleh DJBC dalam
pertumbuhan industrinya karena sifat dan karateristik BKC rangka melakukan pembinaan kepada pengusaha rokok
adalah konsumsinya dibatasi dan peredarannya diawasi. terutama pengusaha rokok golongan kecil agar mereka
Oleh sebab itu salah satu tujuan dikeluarkannya PMK taat dengan aturan ?
134/PMK.04/2007 adalah untuk mengurangi penyebab pere- Yang perlu diinformasikan kepada semua pihak adalah filosofi
daran hasil tembakau ilegal. Karena itu dengan adanya pengenaan cukai atas hasil tembakau adalah dalam rangka pem-
peraturan ini diharapkan industri yang benar-benar bekerja batasan. Untuk itu semua pihak terkait harus mengerti akan misi
sesuai aturan dapat bersaing di pasaran dengan berkurang- ini. Selama ini jika ada penindakan yang berujung pada pencabut-
nya hasil tembakau yang dipasarkan dengan tidak membayar an NPPBKC (Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai) se-
cukai atau tidak dilekati pita cukai yang bukan haknya. ring diinterpretasikan bahwa DJBC seolah-olah tidak pro labour.

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 21


KEPABEANAN INTERNASIONAL

Direktur Kepabeanan Internasional


Drs. M. Wahyu Purnomo MSc.

“Karakteristik
Kejahatan
Saat Ini Adalah
Lintas Negara
Atau Transnational
Crimes...”
Visi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
(DJBC) adalah agar sejajar dengan institusi
kepabeanan dan cukai dunia di bidang
kinerja dan citra. Dan untuk mencapainya,
menurut Direktur Kepabeanan Internasional
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC),
M Wah yu Pur
ahyu nomo
nomo,, ada dua jalan yang bisa
Purnomo
ditempuh, pertama melakukan sendiri
perbaikan-perbaikan di dalam administrasi,
yang kedua melalui bantuan dari luar, yaitu
melalui bantuan teknis yang secara
sederhana disebut sebagai capacity building
dimana DJBC masih membuka diri terhadap
program-program terkait capacity building
yang ditawarkan dari luar, asalkan sesuai
dengan kebutuhan DJBC, memberi manfaat
yang signifikan, serta tidak menimbulkan
masalah atau beban bagi DJBC. Untuk
mengetahui pendapat Wahyu Purnomo
tentang kiprah Direktorat yang dipimpinnya
dan partisipasi Direktorat ini terkait dengan
Hari Pabean Internasional yang jatuh setiap
26 Januari, simak hasil wawancara dengan
redaktur WBC, Aris Suryantini

Bisa dijelaskan apa tema yang diangkat pada Hari


Kepabeanan Sedunia ke-56 tahun ini, baik tema yang
diangkat WCO maupun DJBC sendiri ?
International Customs Day atau kita kenal sebagai Hari Pa-
bean Internasional (HPI) yang diperingati setiap tahun merupakan
suatu momentum penting dalam menyelaraskan gerak langkah
administrasi pabean di seluruh dunia. Tanggal 26 Januari dipilih
sebagai Hari Pabean Internasional karena pada saat itu
Customs Cooperation Council (CCC), cikal bakal World Customs
Organization (WCO), pertama kali bersidang. Sidang pertama
yang bertempat di Brussels pada tahun 1953 tersebut dihadiri
oleh 17 negara yang bertempat di Brussels pada tahun 1953
tersebut dihadiri oleh 17 negara Eropa. Kini anggota WCO sudah
mencapai 171 negara.
Berdasarkan surat Sekretaris Jenderal WCO, “Peringatan
Hari Pabean Internasional ke-56 tahun ini difokuskan pada “Com-
bating the illicit trafficking in drugs and psychotropic substance.”
Menurut data internasional yang dipublikasikan dalam WCO
“Customs and Drugs 2006” Report, jumlah tangkapan berbagai
macam drugs atau narkoba meningkat dengan sangat tajam
beberapa tahun belakangan. Statistiknya mungkin menggembi-
rakan, namun situasi di dunia tetap rawan karena faktanya wila-
yah-wilayah produksi narkoba sekarang dengan sengaja ditem-
patkan di wilayah-wilayah terpencil untuk menghindari pengawas-
an dari pemerintah, dan tumbuh subur di negara yang instability,
korupsi dan segala bentuk kriminal meraja dengan bebas.

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


DOK.WBC
Dewasa ini tidak ada negara yang bebas dari lalu lintas perda-
gangan gelap narkoba. Jika beberapa tahun lalu kita kenal istilah
producer countries (negara penghasil) di satu sisi, dan consumer
countries (negara pengguna) disisi lain, kini kita berhadapan de-
ngan producer countries, transit countries, decoy countries, deli-
very countries dan destination countries. Beberapa negara
bahkan bisa disebut dengan lebih dari satu kriteria tersebut. Istilah
consumer countries sekarang sudah tidak relevan lagi karena se-
luruh negara di dunia sekarang ini telah menjadi drugs consumer.
Tahun 2008, masalah tersebut ditetapkan sebagai area of
action sehingga WCO menetapkan tema HPI ke-56 tahun
2008 pada usaha memerangi lalu lintas perdagangan gelap
narkoba dan zat psikotropika. DJBC, seiring dengan hal
tersebut memfokuskan peringatan HPI ke-56 ini pada fight
against drug trafficking.

Berkaitan dengan tema yang diangkat, bagaimana peran


DJBC dalam hal ini ?
Mengingat posisi customs yang sangat strategis dalam mela-
kukan pengawasan pergerakan barang masuk-keluar ataupun
transit, peran DJBC tentunya sangat vital untuk itu sebisa
mungkin terus meningkatkan kapabilitas dalam memutus mata
rantai perdagangan gelap narkoba. Prestasi kita dalam melaku- KERJASAMA INTERNASIONAL yang terdapat di DJBC itu sendiri sangat
kan hal ini sangat membanggakan, terbukti dari keberhasilan kompleks dan secara sederhana diidentikkan dengan Direktorat
melakukan penegahan serta keberhasilan mengungkap kasus- Kepabeanan Internasional.
kasus besar terkait perdagangan gelap narkoba yang melibatkan
sindikat internasional. dan Regional Training Office yang tersebar di beberapa negara.
Namun kita tidak boleh berhenti dan cepat berpuas diri. Ini Kemudian Regional Intelligence Liaison Office (RILO) yang
perang yang tak akan pernah berakhir. Selama ini kita terus berkantor pusat di China. Belum lagi jika kita sebutkan
mengembangkan diri dengan metode dan strategi serta mening- pertemuan-pertemuan rutin antar administrasi pabean anggota
katkan kapabilitas personel melalui program capacity building. WCO di kawasan ini. Untuk itu, dalam beberapa hal yang bersifat
Begitu juga kerjasama dengan berbagai institusi penegak hukum, sangat teknis, DKI hanya memantau jalannya kerjasama tersebut
baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerjasama dalam hal ini direktorat teknis yang terkaitlah yang berada paling
internasional merupakan salah satu kunci keberhasilan, karena depan, seperti misalnya untuk RILO ditangani lansung oleh P2.
tren dan karakteristik kejahatan saat ini yang adalah lintas negara DJBC juga terlibat dalam negosiasi-negosiasi dalam forum
atau yang dikenal sebagai transnational crimes. World Trade International (WTO)yang saat ini memasuki tahap
kritis dan harus mendapat perhatian serius.
Direktorat Kepabeanan Internasional identik dengan Demikian pula kerjasama internasional dalam kerangka regio-
kerjasama masalah kepabeanan dengan beberapa negara nal dan multilateral seperti ASEAN, APEC, ASEM, D-8, GSTP,
lain, termasuk juga WCO. Untuk tahun 2008 ini agenda karena untuk meningkatkan volume perdagangan dan melindungi
kerjasama apa saja yang paling penting ? kepentingan negara-negara yang tercakup di dalammnya. Saat
Dari namanya memang sepertinya masalah kerjasama inter- ini di dunia muncul tren untuk membentuk kelompok-kelompok
nasional menjadi monopoli Direktorat Kepabeanan Internasional Preferential Tarrif Agreement (PTA). Kelompok-kelompok PTA
(DKI). Tetapi sesungguhnya DKI hanya merupakan ‘jembatan’ yang sedang berunding antara lain PTA dalam kerangka D-8,
antara DJBC dengan dunia luar. GSTP-UNTACD, ASEAN-India, ASEAN-Jepang, ASEAN-Austra-
Sebagai jembatan, DKI harus mampu menjadi penghubung lia-NewZealand dan ASEAN-Canada.
antara perkembangan-perkembangan internasional di dunia luar Dalam kerangka bilateral juga demikian, semakin banyak
dengan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan oleh DJBC negara-negara yang menginginkan semacam economic partner-
sebagai institusi. Kebijakan-kebijakan DJBC dalam hal ini ship seperti Jepang, Pakistan dan Iran. Secara Bilateral, DJBC
bermacam-macam, misalnya dalam bidang sistim dan prosedur juga mempunyai hubungan yang sangat baik dengan counter-
kepabeanan menjadi wewenang Direktorat Teknis Kepabeanan, part-nya, seperti dengan Japan Customs, Australian Customs
kebijakan dalam bidang enforcement merupakan wilayah Service (ACS), Kastam Diraja Malaysia dan lain-lain. Dalam
Direktorat Penindakan dan Penyidikan dan lain-lain. mempersiapkan kesepakatan-kesepakatan ini secara internal
DKI, harus mampu menyerap seluruh perkembangan, tren, tidak hanya DKI yang terlibat, namun direktorat-direktorat teknis
yang ada di dunia internasional dan menyampaikannya secara yang lain seperti Direktorat Teknis Kepabeanan, IKC ataupun P2.
internal, baik sebagai laporan, bahan pertimbangan atau sekedar
wacana kepada direktorat-direktorat teknis terkait. Pada akhirnya Bagaimana implementasi dari kerjasama tersebut
keputusan atau kebijakan yang diambil DJBC akan kita sejauh ini ?
sampaikan kepada dunia internasional melalui sarana komunikasi Mengenai implementasi atas kerjasama yang dilakukan,
yang tersedia pada forum yang sesuai. sejauh ini DJBC telah, sedang dan akan berusaha untuk
Kerjasama internasional yang terdapat di DJBC itu sendiri mengimplementasikan kesepakatan dari kerjasama-kerjasama
sangat kompleks dan secara sederhana diidentikkan dengan tersebut, antara lain dalam bidang Post Clearance Audit (PCA),
DKI. Saya mengambil contoh WCO, organisasi internasional Single Window, Risk Management, penggunaan Non Intrusive
yang sudah sangat familiar bagi kita ini sebenarnya terdiri dari Cargo Scanner (X-ray, Hi-Co Scan), transparansi (seperti
banyak lapisan. Banyak orang salah menyangka WCO itu hanya penyebaran informasi secara cepat dan lengkap melalui website)
(yang di) Brussels. WCO yang di Brussels itu hanya Kantor dan peningkatan capacity building, baik dari segi kepegawaian,
Pusatnya yang terdiri dari beberapa direktorat dan pusat dari organisasi maupun peraturan perundang-undangannya.
aktivitas rutin council, committee, dan kegiatan lainnya. Dengan implementasi tersebut, saat ini DJBC semakin
Namun masih banyak kegiatan-kegiatan lain di WCO di luar dekat menuju standar pabean internasional sebagaimana
Brussels, terutama untuk kegiatan-kegiatan dalam lingkup regio- dirumuskan modelnya oleh WCO dan dijadwalkan
nal (kawasan). Misalnya capacity building untuk kawasan Asia penerapannya dalam Action Plan dari kerjasama-kerjasama
Pasifik dipusatkan di Regional Office of Capacity Building (ROCB) bilateral, regional, multilateral maupun internasional.

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 23


KEPABEANAN INTERNASIONAL

Apakah untuk tahun ini Indonesia telah meratifikasi atau DJBC maupun nasional didalamnya, dan sumber daya yang kita
mengaksesi suatu perjanjian kerjasama internasional yang miliki juga tidak memadai, kita tidak harus ngoyo ikutan hanya
penting terutama bagi DJBC ? sekedar buat terlihat aktif.
Saat ini DJBC masih melakukan studi secara intensif dan ber- Tapi perlu diingat, keengganan atau kelengahan kita untuk
koordinasi untuk mengaksesi Revised Kyoto Convention. Untuk mengikuti agenda ataupun perkembangan masalah kepabeanan
kerjasama bilateral, tahun 2007 lalu telah diratifikasi agreement yang digagas WCO dapat membuat kita tertinggal dari
mengenai bantuan administratif timbal balik dalam bidang administrasi pabean lain.
kepabeanan (Customs Mutual Administrative Assistance/CMAA)
dengan Republik Islam Iran (Islamic Republic of Iran Customs Untuk saat ini, tantangan yang dihadapi DJBC yang
Administration/ IRICA) dan Belanda, jadi kedua, Agreement berkaitan dengan perkembangan dunia saat ini seperti
tersebut sekarang sudah berlaku, sudah bisa digunakan. apa, dan bagaimana langkah-langkah untuk mengantisipasi
Disamping itu, persetujuan-persetujuan yang sama dengan perkembangan tersebut ?
Negara-negara lain dengan format Memorandum of Understand- Tentunya DJBC butuh banyak sekali sumber daya untuk da-
ing (MoU) misalnya dengan Papua New Guinea, Amerika Serikat, pat mengikuti perkembangan dunia yang sangat cepat saat ini.
Australia juga telah berlaku sejak ditandatangani. Tantangan bagi kami adalah bagaimana me-manage seluruh
Kegunaan persetujuan-persetujuan tersebut adalah jika perkembangan yang terjadi di dunia terkait kepabeanan ke dalam
DJBC memiliki kasus misalnya ragu atas keabsahan kerjasama internasional secara efektif dan efisien dengan meng-
dokumen dalam importasi dari negara-negara tersebut atau otpimalkan segala sumber daya yang tersedia, agar keterlibatan
untuk pertukaran informasi intelijen dan atau informasi dan partisipasi kita didalamnya mampu memberi kontribusi positif
lainnya atau butuh bantuan teknis atau hal apapun yang bagi perkembangan DJBC serta tidak bersilangan dengan
berkaitan secara bilateral dapat menggunakan persetujuan- kebijakan institusi DJBC.
persetujuan tersebut sebagai rujukan. Untuk dapat menyerap manfaat sebesar-besarnya dari
Dalam lingkup multilateral, rencananya tahun 2008 DJBC parti- sipasi internasional yang paling vital adalah sumber
akan memproses ratifikasi CMAA D-8 yang telah daya manusia. Hubungan internasional ini adalah elemen
ditandatangani oleh Menteri Keuangan pada tahun 2006. penting dalam organisasi moderen. Apalagi naturally secara
alamiah Customs itu internasional, hubungan antar bangsa,
Mengenai perwakilan DJBC di WCO, apakah antar Negara, jadi sebenanrnya personilnya harus mengerti
keberadaannya memberikan kontribusi yang cukup tentang hubungan internasional. DJBC harus memiliki grand
signifikan bagi perkembangan DJBC saat ini ? strategy dalam bidang ini sehingga kebijakan yang kita ambil
Perlu saya koreksi bahwa DJBC tidak memiliki perwakilan di bukan reaktif saja, namun kita juga bisa proaktif di forum
WCO. Kita hanya mempunyai perwakilan sebagai Kepala Bidang internasional.
Keuangan/ Bea Cukai di Kedutaan Besar RI untuk Kerajaan Bel- Satu hal lagi, hubungan internasional juga tidak serta
gia dan Keharyapatihan Luxemburg dan Uni Eropa yang berkedu- merta berarti bahasa Inggris, sehingga orang-orang yang
dukan di Brussels (KBRI Brussels). bisa berbahasa Inggris bisa langsung kompeten untuk
Perwakilan-perwakilan DJBC lainnya pun ditempatkan di menanganinya. Penguasaan bahasa dalam hal ini harus
KBRI (Jepang, Singapura) atau KJRI (Hongkong) bukan di orga- dianggap sebagai salah satu prasyarat. Hal yang terpenting
nisasi internasionalnya. terutama dalam suatu negosiasi tetap penguasaan materi
Disamping melaporkan perkembangan situasi di negara ma- serta pengetahuan tentang apa yang dapat menjadi plus
sing-masing, kita berdayakan mereka untuk menghadiri minus bagi kita dalam negosiasi tersebut.
pertemuan-pertemuan internasional yang dilaksanakan di wilayah
dimana mereka ditempatkan. Isu hangat apa yang berkembang di WCO saat ini ?
Perwakilan DJBC di KBRI Brussels berkewajiban untuk WCO adalah suatu organisasi internasional yang stabil dalam
menghadiri pertemuan-pertemuan internasional yang dilaksana- arti seluruh agenda mulai dari yang terkait dengan nomenklatur,
kan di Eropa. Perlu saya informasikan bahwa pertemuan- valuation, origin, enforcement, procedures, semua diperlakukan
pertemuan rutin yang melibatkan DJBC yang dilaksanakan di sama dan secara rutin dibahas dalam berbagai forum.
Eropa, selain agenda WCO di Brussels juga meliputi agenda Jika diperhatikan lebih seksama, isu drugs seperti tema HPI
sidang rutin WTO di Jenewa. kali ini, ataupun HAKI (melalui inisiatif SECURE) tetap menjadi
Kalender WCO masa sidang 2007-2008 (Juli-Juni) terdiri dari prioritas dalam bidang enforcement.
sekitar 45 pertemuan. Berarti setiap bulannya rata-rata ada 4 Namun jika ada yang paling hangat dan sedang ditunggu oleh
agenda WCO di Brussels. Terkadang agenda tersebut masyarakat internasional adalah rencana Amerika Serikat mene-
berbentrokan dengan agenda siding di WTO di Jenewa, dapat rapkan suatu udang-undang yang mewajibkan seluruh kontainer
anda bayangkan sendiri. barang dengan tujuan pelabuhan-pelabuhan di Amerika Serikat
Oleh karena itu, posisi perwakilan DJBC di sana dan juga per- untuk melalui pemeriksaan x-ray (110 persen scanning) terlebih
wakilan-perwakilan DJBC lainnya sangat strategis dan vital. dahulu sebelum dikapalkan di pelabuhan asal. Rencana undang-
Mereka harus memberikan kontribusi yang signifikan terutama undang ini disebut US SAFE Port Act.
terhadap daya serap DJBC dalam perkembangan dan isu-isu in- Beberapa delegasi negara anggota WCO, peserta dari
ternasional yang sedang hangat, disamping itu juga dapat menja- perwakilan sektor swasta (Private Sector Consultative Group
di kepanjangan tangan DJBC dalam membina hubungan baik (PSCG) dan para observer yang hadir dalam pertemuan
dengan administrasi pabean nasional dimana mereka ditempat- SAFE Working Group menyatakan kekhawatirannya undang-
kan maupun dengan organisasi internasional dan regional yang undang baru ini akan mempengaruhi perundang-undangan,
bertempat di wilayah dimana mereka terakreditasi. instrumen-instrumen dan program-program WCO, disamping
secara revolusioner akan mempengaruhi cara-cara
Apakah DJBC selalu mengikuti perkembangan kepabeanan perdagangan di masa depan.
yang mengacu kepada WCO ?
Ya selalu. Namun demikian kita selalu mengkaji secara men- Bagaimana sikap yang diambil anggota WCO termasuk
dalam kebijakan untuk ikut serta dalam program-program WCO Indonesia menyikapi hal tersebut ?
tersebut. Kita berbicara masalah skala prioritas. Karena banyak Kita masih mencermati secara serius masalah ini karena
agenda internal yang perlu mendapat focus perhatian lebih besar. terkait langsung dengan kepentingan nasional kita. Sekretariat
Kita kaji benar-benar dari segi kemanfaatan, kepentingan, Jenderal WCO saat ini sedang mengumpulkan pendapat kritis
maupun ketersediaan sumber daya. dan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari para anggota.
Jika manfaat yang bisa kita dapat dalam program-program Tanggapan yang masuk akan menjadi dasar kepedulian global
atau kerjasama tersebut tidak terlalu besar, tidak ada kepentingan dan akan dipresentasikan dalam forum yang sesuai.

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


DAERAH KE DAERAH
FOTO: HULMAN SIMBOLON

GEDUNG KITE. Gedung Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara dan Gedung Kantor KITE terletak saling berhadapan di jalan Anggada II, Belawan, Medan.

Pelayanan KITE
Di Kanwil DJBC Sumatera Utara
(Bagian I)

Dasar hukum yang digunakan dalam Kerja Kemudahan Impor Tujuan Ekspor yang salah satu konside-
pelayanan KITE (Kemudahan Impor rannya adalah bahwa organisasi dan tata kerja Direktorat Jende-
Tujuan Ekspor) tetap mengacu pada ral Bea dan Cukai belum mengatur pelaksanaan tugas pelayanan
Keputusan Menteri Keuangan
kemudahan impor tujuan ekspor, maka pelayanan kepada
pengusaha yang mendapat fasilitas Kemudahan Impor Tujuan
Nomor 580/KMK.04/2003 dan Ekspor (KITE) dilaksanakan oleh Tim Kerja KITE.
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tersebut
Cukai Nomor KEP-205/BC/2003. membentuk dua Tim Kerja KITE yaitu Tim Kerja KITE Pusat

D
berkedudukan di Kantor Pusat DJBC yang berada dibawah dan
ahulu fasilitas pembebasan dan/atau pengembalian bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai,
Bea Masuk dan/Cukai serta PPN dan PPnBM tidak sedangkan Tim Kerja KITE Tipe A Wilayah berkedudukan di
dipungut yang dikenal dengan Fasilitas Badan Kantor Wilayah DJBC yang secara struktural bertanggungjawab
Pelayanan Kemudahan Ekspor dan Pengolahan Data kepada Direktur Jenderal karena pada pelaksanaannya Ketua
Keuangan (Bapeksta Keuangan) diberikan oleh Tim KITE adalah Kepala Kantor Wilayah.
Menteri Keuangan yang dalam pelaksanaannya dilayani oleh Pelayanan yang dilakukan oleh Tim Kerja KITE antara lain;
pegawai Bapeksta Keuangan. Pelayanan fasilitas Bapeksta pemberian Nomor Induk Perusahaan (NIPER), keputusan pe-
Keuangan di Jakarta (pusat) dilaksanakan di perkantoran ngembalian, keputusan pembebasan, pemeriksaan fisik barang
Departemen Keuangan dan pelayanan daerah dilaksanakan di yang mendapat fasilitas KITE dan pemberian sanksi terhadap
perkantoran Perwakilan Departemen Keuangan Daerah. pelanggaran di bidang KITE yang sepenuhnya dilaksanakan oleh
Kemudian pada bulan Desember 2000 nama Fasilitas Bapeksta pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
diubah menjadi Fasilitas Badan Informasi dan Teknologi Dalam masa transisi tersebut pelayanan di bidang KITE
Keuangan (Bintek) yang pelayanannya juga dilaksanakan oleh masih dilakukan oleh eks pegawai Bintek yang dirotasi menjadi
pegawai Bapeksta Keuangan di lokasi pelayanan yang sama. pegawai DJBC dan ditambah dengan pegawai Bea dan Cukai
Pelayanan kepada pengusaha yang mendapat fasilitas Bintek yang dirotasi ke pelayanan KITE, kecuali jabatan Ketua TIM Kerja
mengalami perubahan pada tanggal 1 Agustus 2001, KITE dijabat oleh Kepala Kantor Wilayah dan penanggung jawab
kewenangan pemeriksaan fisik barang ekspor yang sebelumnya fasilitas KITE dijabat oleh Kabid Kepabeanan dan Cukai.
dilaksanakan oleh PT. Sucofindo diserahkan kembali kepada Untuk meningkatkan pelayanan kepada pengusaha yang
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Itulah titik awal mendapat fasilitas KITE Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terus
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai secara langsung mengawasi melakukan pembenahan dalam sistem pelayanan, maka pada
barang ekspor yang mendapat fasilitas Bintek tanggal 31 Desember 2003 Menteri Keuangan mengeluarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/2003 tentang
MASA TIM KERJA KITE Tatalaksana Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan
Perubahan berikutnya terjadi pada tanggal 1 Agustus 2003, Pengawasannya. Untuk melaksanakan keputusan Menteri
pelayanan kepada pengusaha yang mendapat fasilitas Bintek Keuangan tersebut Direktur Jenderal Bea dan Cukai
yang pada saat itu dilaksanakan oleh pegawai Bintek Keuangan mengeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
secara keseluruhan dialihkan kepada pegawai DJBC. Untuk Nomor KEP-205/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan
melaksanakan tugas pelayanan tersebut Direktur Jenderal Bea Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan Pengawasannya. Kedua
dan Cukai mengeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan keputusan tersebut mulai berlaku tanggal 1 Januari 2004 yang
Cukai Nomor 148/BC/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Tim substansinya memutuskan mulai berlakunya sistem pelayanan

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 25


DAERAH KE DAERAH

secara elektronik dan memberikan petunjuk tentang hak dan ke- dapat dicabut dan dinyatakan bubar karena kedua peraturan
wajiban pengusaha yang mendapat fasilitas KITE kepada Tim perundang-undangan tersebut mengatur hal yang sama.
Kerja KITE. Hal tersebut sesuai dengan asas peraturan perundang-
Selain itu kedua keputusan tersebut tidak secara khusus undangan yang mengatakan bahwa:
mengatur tugas dari Tim Kerja KITE, tetapi mengatur secara l Peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh penguasa
umum tentang tugas pejabat bea dan cukai dalam yang lebih tinggi, mempunyai kedudukan yang lebih tinggi
menangani pekerjaan di bidang KITE, sehingga kedua pula
keputusan tersebut tetap dapat diberlakukan walaupun tanpa l Peraturan perundang-undangan yang berlaku belakangan
adanya Tim Kerja KITE. mengenyampingkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku terdahulu (lex posteriore derogat lex priore).
MASA DIBENTUKNYA JABATAN STRUKTURAL
Dalam rangka mewujudkan good governance, Menteri Keu- Hal lainya sesuai dengan konsideran pembentukan Tim Kerja
angan telah mengubah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 133/ KITE yang menyebutkan bahwa organisasi dan tata kerja
PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belum mengatur pelaksanaan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menjadi Peraturan Menteri tugas pelayanan kemudahan impor tujuan ekspor.
Keuangan Nomor 68/PMK.01/2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan PELAKSANAAN DI KANTOR WILAYAH DJBC SUMUT
membentuk Bidang Fasilitas Kepabeanan sebagai jabatan Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Kepala Bidang Fa-
struktural baru dalam rangka memberikan pelayanan fasilitas silitas Kepabeanan dengan persetujuan Kepala Kantor Wilayah
KITE. DJBC Sumatera Utara (Heryanto Budi Santoso) telah membuat
Tugas dan fungsi Bidang Fasilitas Kepabeanan dalam pembagian kerja dan uraian tugas (job description) secara
mem- berikan pelayanan fasilitas KITE secara eksplisit struktural (bukan Tim Kerja KITE) dalam rangka memberikan
disebutkan da- lam Pasal 14 yang berbunyi: pelayanan kepada pengusaha yang mendapat fasilitas KITE.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dasar hukum yang digunakan dalam pelayanan KITE tetap
dalam Pasal 13, Bidang Fasilitas Kepabeanan mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 580/
menyelenggarakan fungsi: KMK.04/2003 dan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
a. pemberian bimbingan teknis, penyiapan pengendalian Nomor KEP-205/BC/2003.
dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang- Adapun struktur pembagian kerja dan uraian tugas (job
undangan kepabeanan di bidang Tempat Penimbunan; description) yang digunakan di pelayanan KITE Kantor Wilayah
b. pelaksanaan pemberian perijinan di bidang Tempat DJBC Sumut sebagai berikut : (Lihat Diagram)
Penimbunan;
c. pelaksanaan pemberian fasilitas kemudahan impor tujuan Tugas Kabid Fasilitas
ekspor dan pemberian fasilitas kepabeanan lainnya. 1. Mendisposisi Laporan Ekspor (BCL-KT01), permohonan
pembebasan (BCF-KT01), permohonan pengembalian dan
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/ permohonan NIPER (DIPER),
PMK.01/2007 menurut hemat kami pelayanan fasilitas KITE dapat 2. Menandatangani surat pemberitahuan kekurangan berkas
dilaksanakan oleh Bidang Fasilitas Kepabeanan secara struktural BCL-KT01 dan BCF-KT01 dan konfirmasi kepada penjamin,
dengan tidak lagi dalam bentuk Tim Kerja KITE, dengan kata lain 3. Memaraf SPPJ & SK Pembebasan, dan SK Pencabutan
dengan berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/ NIPER,
PMK.01/2007, maka Tim Kerja KITE yang dibentuk berdasarkan 4. Menandatangani protek dan pembukaan protek,
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 148/BC/2003 5. Membuat kebijakan intern Bidang Fasilitas,

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


Apel Siaga
6. Melaporkan permasalahan dan pemecahannya kepada
Ka KWBC.
Tugas Kasi KITE

Tahun 2008
1. Menganalisa bahan baku impor dengan konversi
barang jadi,
2. Menganalisa perbandingan antara barang jadi yang dijual
ke DPIL dengan hasil produksi yang diekspor/
dimasukkan ke KB,
3. Menganalisa bahan baku impor dengan hasil produksi
yang diekspor,
Kantor Pelayanan Utama
4. Mengevaluasi perijinan NIPER. Bea Cukai Tanjung Priok
5. Memaraf surat pencabutan NIPER, Surat Protek, Surat
Pembukaan Protek, SK. Pembebasan, SK.
Pengembalian, dan SPPJ. Kantor Pelayanan Utama Bea dan
Tugas Pelaksana Senior Sebagai Koordinator Cukai Tanjung Priok Jakarta, menggelar
1. Membuat Surat Protek terhadap perusahaan yang telah apel siaga yang dilaksanakan di
jatuh tempo halaman gedung induk KPU Bea Cukai
2. Membuat Surat Pembukaan Protek bagi perusahaan Tanjung Priok, Kamis, 3 Januari 2008.
yang telah memenuhi kewajibannya

P
3. Membuat Surat Keputusan Pencabutan NIPER
4. Mengajukan dan memeriksa surat yang akan ada apel yang diikuti oleh seluruh pegawai pada
disampaikan kepada Kasi, kantor tersebut, Kepala Kantor Pelayanan Utama
5. Evaluasi saldo bahan baku yang ada di LHA dengan Bea Cukai Tanjung Priok (KPU) Agung
saldo bahan baku di bidang fasilitas Kuswandono yang bertindak sebagai inspektur
Tugas Pelaksana Pemeriksa I upacara mengatakan, apel tersebut bertujuan
1. Menerima dokumen laporan dan meregistrasi untuk merapatkan barisan jajaran petugas KPU dan agar
2. Meneliti berkas dokumen permohonan (DIPER) seluruh jajaran petugas KPU selalu mempunyai sikap
3. Survei ke lapangan dan membuat Berita Acara Hasil Survei kesiagaan setiap saat, yang tidak hanya dilakukan pada
4. Meneliti dan Memeriksa dokumen Laporan Ekspor awal tahun dan akhir tahun saja tapi juga sepanjang
(BCL KT-01) tahun.
5. Mencetak Konsep SPPJ dan SPPJ Pada sambutannya tersebut, Agung juga menyampai-
Tugas Pelaksana Pemeriksa II kan refleksi perjalanan KPU selama enam bulan terakhir
1. Menerima berkas jaminan yang menurutnya mempunyai tantangan yang cukup
2. Memeriksa dan meneliti PIB dan Jaminan dengan SK berat. Tantangan berat tersebut berupa perubahan situasi
Pembebasan yang benar-benar baru dan berbeda dengan sebelumnya.
3. Menerbitkan Surat Tanda Terima Jaminan (STTJ) “Pada awalnya memang ada kegamangan bagi kita untuk
4. Memonitoring jaminan jatuh tempo dan menindak lajuti menjalankan tugas di KPU, dimana dengan pengalaman
atas jaminan yang jatuh tempo yang sangat minim dengan kondisi yang sepenuhnya
5. Mencetak konsep SK pencairan jaminan apabila dalam belum berubah, kita harus berjuang untuk menjawab tan-
batas waktu 14 hari kerja setelah tanggal jatuh tempo tangan masyarakat yang menginginkan perubahan
(jaminan tidak diperpanjang) mendasar pada institusi ini,”papar Agung dihadapan para
6. Menyerahkan Jaminan yang selesai diproses SPPJ peserta apel.
kepada TU Walaupun ada keterbatasan dalam menjalankan tugas di
Tugas Pelaksana Pemeriksa III KPU, Agung menyampaikan apresiasinya kepada seluruh ja-
1. Menerima dan meregistrasi permohonan Pembebasan jaran pegawai KPU yang telah berusaha untuk membuktikan
dan Pengembalian bahwa KPU dapat berjalan dengan baik yang diikuti dengan
2. Meneliti dan Memeriksa dokumen Laporan Hasil Audit WBC/ATS niat tulus dan kerja keras.
(LHA) “Hanya dengan ada-
3. Meneliti dan memeriksa dokumen permohonan pengem- nya perubahan niat dan
balian dan permohonan pembebasan (BCF KT-01) perubahan kerja tersebut,
4. Mencetak konsep SK Pembebasan maka barulah kita menga-
5. Mencetak SK Pengembalian rah pada perubahan yang
6. Mencetak SK Pembebasan sebenarnya. Jika masih
7. Menyerahkan SK Pembebasan dan SK Pengembalian ada yang berpikir masih
kepada TU. ada celah di KPU untuk
Tugas Pelaksana Operasional Komputer meraih keuntungan pri-
1. Menghidupkan dan mematikan terminal komputer, badi, maka itu merupakan
2. Koordinasi dengan programmer DIKC Kantor Pusat, suatu bentuk penghianat-
3. Membuat laporan kendala pada aplikasi pelayanan KITE, an baik bagi KPU sendiri,
4. Membuat laporan bulanan. DJBC dan juga negara,”
Tugas Tata Usaha tegasnya.
1. Menyampaikan SK pembebasan, SK Pengembalian, Dihadapan para peser-
pengembalian jaminan (SPPJ) kepada yang ta apel, Agung kembali
bersangkutan dengan tanda terima, menegaskan agar para
2. Mengagendakan surat masuk/keluar, aparatnya dalam menja-
3. Mendistribusikan surat, lankan tidak perlu
4. Mengarsipkan surat. mengharapkan adanya
pujian dengan apa yang
Selamat bertugas teman-teman di Pelayanan KITE, telah dicapai, karena pen-
AGUNG KUSWANDONO. Keberhasilan
kita adalah satu, Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan KPU dalam menjalankan tugas capaian tersebut merupa-
Cukai. (Bersambung) merupakan keberhasilan tim dan bukan kan tugas KPU Bea Cukai
Sudirman S. SH, MH. Kabid Fasilitas Kepabeanan Kanwil DJBC Sumut keberhasilan suatu unit kerja tertentu. sebagai abdi negara.

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 27


DAERAH KE DAERAH
WBC/ATS

APEL SIAGA. Dipimpin langsung oleh Kepala KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok yang diikuti oleh seluruh jajaran petugas KPU Bea Cukai Tanjung Priok

BERSIH DAN BERWIBAWA da suatu hal yang luar biasa, baik bagi diri sendiri, rekan-
Inti kerja keras yang dilaksanakan oleh para petugas rekan dan juga terhadap institusi,” ujarnya.
KPU menurut Agung adalah menciptakan KPU Tanjung Pembenahan di berbagai bidang oleh KPU merupakan
Priok menjadi suatu lembaga yang bersih dan berwibawa. poin lainnya yang disampaikan Agung, pembenahan
Hal itu bukanlah suatu hal yang mustahil, dimana jajaran tersebut merupakan tanggung jawab bersama. Untuk itu
petugas KPU dapat membuktikannya dengan bersahaja ia meminta bantuan seluruh jajarannya untuk selalu
dan kerendahan hati. berusaha keras untuk mengembangkan daya kreatifitas
Tahun 2007 lanjutnya telah banyak yang telah dan inovasi yang positif untuk mengembangkan KPU
dilakukan dan masih banyak pula yang harus dibenahi. menjadi lebih baik lagi.
KPU Bea Cukai Tanjung Priok yang menurut Agung Dengan berdirinya KPU Bea Cukai Tanjung Priok,
masih seumur jagung, tidak boleh dijalankan dengan cara bukanlah suatu upaya untuk membangun suatu
bersantai-santai. Tantangan yang harus dihadapi di tahun “kerajaan” yang hasilnya untuk dinikmati oleh satu orang
2008 dan tahun-tahun yang akan datang akan lebih berat saja atau sekelompok orang saja. “Yang dibangun oleh
lagi. Untuk itu ia meminta jajarannya agar tidak lengah KPU adalah suatu sistem yang transparan dan dapat
dengan cara tetap merapatkan barisan membenahi yang dipertanggungjawabkan,”urainya.
belum beres dan senantiasa mengembangkan diri demi Poin lainnya yang disampaikan Agung adalah bahwa ke-
kebaikan dan kemajuan Bea Cukai. berhasilan seluruh jajaran yang dipimpinnya adalah keberha-
Selanjutnya ia meminta kepada seluruh jajarannya silan suatu tim, dimana keberhasilan KPU Bea Cukai Tanjung
untuk peka terhadap kritik dan juga keluhan masyarakat, Priok adalah keberhasilan bersama dan bukanlah
dengan cara menjadikan keluhan, kritik dan juga keberhasilan unit kerja tertentu. Sedangkan kelemahan pada
hujatan tersebut sebagai sarana untuk perbaikan institusi KPU Bea Cukai Tanjung Priok merupakan kelemahan
KPU. Pada apel tersebut ia menekankan beberapa bersama juga. Untuk itu ia menekankan kerja sama yang baik
poin yang harus dijalankan yaitu, keharusan untuk antar unit kerja, maka KPU yang seutuhnya dapat dijalankan.
memiliki integritas yang tinggi yang tidak bisa ditawar- Diakhir apel tersebut, Agung mengajak seluruh
tawar lagi. jajarannya untuk mengembalikan segala apa yang telah
Selanjutnya dengan kemauan dan kerja keras, dilakukan baik kesusahan maupun kesenangan kepada
lingkungan kerja yang bersih dan bebas dari Korupsi, Tuhan Yang Maha Esa dan agar tidak selalu putus
Kolusi dan Nepotisme (KKN) bisa diwujudkan dan harus memohon kepadaNya dalam menghadapi segala
menjadi trade mark KPU Bea Cukai Tanjung Priok sesuatunya. “Sikapi tahun 2008 dengan syukur, gembira
secara terus menerus. Poin selanjutnya adalah tanpa keangkuhan, bersahaja dan penuh semangat dan
menghindari penghianatan terhadap teman seperjuangan, tekad bersama untuk memajukan KPU Bea Cukai Tanjung
institusi, bangsa serta negara. “Pelanggaran yang Priok dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
dianggap suatu hal yang kecil, terkadang berdampak pa- bangsan dan negara,”paparAgung. zap

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


WBC/ATS
Bea dan Cukai, Anwar Supri-
jadi, melihat beberapa hasil
tegahan yang didapat oleh ja-
jaran KPU, khususnya tegah-
an yang cukup menjadi per-
hatian luas, seperti kondom
bekas, pupuk, dan kayu.
Pada kesempatan terse-
but Dirjen menjelaskan, jajar-
annya kini sudah berusaha
semaksimal untuk bekerja
se-profesional mungkin dan
menghilangkan budaya-
budaya lama yang selama ini
menyebabkan citra DJBC
menjadi buruk.”Kami sudah
berusaha baik, namun jika
masih ada instansi terkait di
pelabuhan yang masih ingin
bermain, maka siap-siap saja
karena mereka akan berha-
dapan langsung dengan sa-
ya,” tegas Dirjen.
Setelah melihat hasil
tegahan DJBC, rombongan
diajak untuk melihat
sekeliling pelabuhan, seperti
tempat penataan kontainer,
termasuk Tanjung Priok Car
Terminal (TPT) yang belum
lama ini diresmikan oleh
Wakil Presiden.
KUNJUNGAN LAPANGAN. Tim kebijakan dan pelaksanaan perbaikan iklim investasi, melihat secara langsung hasil-
hasil tegahan yang dihasilkan oleh X-Ray KPU Tanjung Priok. Setelah melihat langsung
ke lapangan, tim melakukan
acara diskusi yang dilaksa-

Tim Kebijakan dan nakan di gedung induk Bea


Cukai Tanjung Priok. Kepala

Perbaikan Iklim Investasi


KPU menjelaskan latar bela-
kang DJBC menjadikan pela-
buhan Tanjung Priok menjadi
KPU dan fasilitas apa saja
Kunjungi KPU Tanjung Priok yang sudah diberikan DJBC
kepala pengguna jasa. Pada
akhirnya tim menilai pembe-
Untuk melihat apa saja yang selama ini dikeluhkan investor yang ritaan yang selama ini
akan berinvestasi ke Indonesia, maka tim perbaikan investasi menyebutkan carut marutnya
pelabuhan Tanjung Priok ha-
yang terdiri dari 23 instansi, melihat secara langsung kegiatan nya sebagai komentar yang
arus barang di pelabuhan Tanjung Priok, termasuk kinerja dari tidak bertanggung jawab.
Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Jakarta. “Saat ini Indonesia dalam
survey domain business,

B
menduduki peringkat ke 75
erkaitan dengan kebijakan dan pelaksanaan perbaikan dimana sebelumnya berada di peringkat ke 123. Hal ini
iklim investasi di Indonesia yang telah dicanangkan se- menunjukkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan birokrasi
jak tahun 2007 dan telah dilaksanakan pemerintah baik maupun pelayanan investor telah berjalan dengan baik, apalagi
pusat maupun daerah, di awal tahun 2008 tim yang saat ini DJBC sudah menata Tanjung Priok dengan KPU-nya,
terdiri dari 23 instansi dan satu lembaga survei Indone- sehingga investor pun mulai yakin untuk berinvestasi ke Indone-
sia, pada 17 Januari 2007 melihat secara langsung kegiatan sia,” ujar Cerah Kaban.
kelancaran arus barang ekspor impor di pelabuhan Tanjung Priok. Sementara itu menurut Agung Kuswandono, kenaikan pe-
Tim yang diketuai oleh Deputi Menteri Pendayagunaan ringkat yang dicapai Indonesia tentunya juga banyak
Aparatur Negara, Cedas Kaban, diterima langsung oleh Kepala dipengaruhi oleh berbagai hal positif, namun DJBC khusus-
KPU Bea dan Cukai Jakarta Agung Kuswandono beserta jajar- nya KPU telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan
annya, yang kemudian bersama-sama langsung menuju lapang- yang sangat prima dan mengikis habis upaya KKN yang sela-
an untuk melihat kondisi yang ada. ma ini berjalan.
Tinjauan pertama melihat secara langsung bagaimana “Karena sejak 1 Juli 2007 Bea Cukai Tanjung Priok resmi
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) melakukan peme- menjadi KPU, maka kami pun telah banyak melakukan tero-
riksaan setiap kontainer yang dicurigai melalui hi-co scan. Di boson-terobosan yang positif, dan ini terbukti dengan tercapai-
sini tim selain mendapat penjelasakan dari Kepala KPU, juga nya target penerimaan hingga 111 persen. Selain itu seluruh
melihat hasil-hasil apa saja yang telah dicapai oleh DJBC da- instansi yang ada di Tanjung Priok ini sudah berkomitmen
lam menegah barang larangan pembatasan, terutama yang untuk bersatu padu dalam memperbaiki Tanjung Priok,
terdeteksi oleh X-Ray. karena Tanjung Priok merupakan wajah Indonesia dibidang
Dari X-Ray, tim yang juga didampingi oleh Direktur Jenderal pelayanan ekspor-impor,” kata Agung Kuswandono. adi

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 29


PENGAWASAN

DJBC Tambah Armada


Kapal Patroli
Untuk dapat mencapai optimalisasi di Kantor Wilayah DJBC

FOTO-FOTO : WBC/ATS
dalam pelaksaanaan patroli laut, TBK juga terdapat dela-
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pan kapal Very Silinder
(DJBC) kini menambah armada
Vessel (VSV) yang
mempunyai karakteristik
kapal patroli dengan ukuran 38 meter dapat mencapai
yang diharapkan dapat melakukan kecepatan 50 knot dan
pengejaran hingga antar pulau yang dapat menembus ombak,
memiliki ombak cukup tinggi. sehingga kapal jenis ini
lebih digunakan sebagai

S
kapal pemburu.
ebagai institusi yang menjaga pintu gerbang ne- Pada KPPBC-KPPBC
gara Indonesia, DJBC memiliki tugas menjaga yang memiliki alur sungai
wilayah pabean Indonesia, baik terhadap ataupun selat yang rawan
barang-barang yang masuk, maupun barang- akan penyelundupan,
barang yang akan keluar daerah pabean. juga terdapat 155 kapal
Pengawasan barang-barang tersebut, juga dilakukan di speed boat, dimana 113
laut karena letak geografis Indonesia adalah kepulauan unit dalam kondisi baik
dan berbatasan dengan beberapa negara tetangga. sedangkan 42 unit dalam
Untuk pengawasan perbatasan laut dengan negara ACHMAD BUDIYANTO. Saat ini tiga kondisi rusak. Kapal
kapal patroli ukuran 38 meter
lain, DJBC selama ini melaksanakan secara rutin patroli tengah dibangun di PT.PAL Indone- patroli jenis ini memiliki
laut yang didukung oleh armada kapal patroli yang hingga sia, untuk mendukung sarana patroli karakteristik di aliran su-
saat ini jumlahnya mencapai ratusan unit dengan berba- yang dimiliki DJBC. ngai dan jangkauan
gai macam ukuran. radius pelayarannya tidak
Menurut Kepala Sub Direktorat Sarana dan Operasi terlalu jauh (gelombang kecil), tetapi bisa mengantisipasi
Direkrorat Penindakan dan Penyidikan (P2), Achmad pengawasan disekitar KPPBC tersebut.
Budiyanto, saat ini DJBC memiliki lima jenis kapal patroli
dengan berbagai ukuran dan bahan, yaitu : KAPAL PATROLI UKURAN 38 METER
Dengan kondisi kapal patroli yang ada, DJBC kerap
mengalami hambatan dalam pengejaran penyelundup di
Ukuran/Jenis Kapal : Bahan Dasar Jumlah wilayah timur yang memiliki ombak di atas empat meter,
dan wilayah barat khususnya Laut Cina Selatan dengan
FPB 28 Meter Kayu 27 unit ombak mencapai lima meter, itu sebabnya diputuskan
FPB 28 Meter Aluminium 5 unit untuk menambah jenis kapal patroli yang ukurannya lebih
LPC (Local Patrol Craft) Fiberglass 10 unit besar dan peralatannya lebih lengkap.
VSV (Very Silinder Vessel) Kevlar 10 unit Melihat letak geografis Indonesia, maka DJBC sudah
Speed Boat Fiberglass 155 unit selayaknya memiliki kapal patroli berbadan lebar dengan
ukuran 38 meter yang mampu berlayar antar pulau dan
dapat mengarungi lautan dengan ombak yang tinggi.
“Untuk kapal patroli dengan ukuran Fas Patrol Boat “Untuk kapal patroli ukuran 38 meter, kapal tersebut
(FPB) 28 meter, saat ini kita tempatkan pada beberapa berbahan dasar aluminium. Tendernya (pengadaannya-
Pangkalan Sarana dan Operasi, seperti Tanjung Balai red) dilaksanakan berdasarkan International Competitive
Karimun (TBK) 24 unit dimana 19 unit berbahan dasar Building (ICB) dan pendanaannya dari Islamic Develop-
kayu dan 5 unit berbahan dasar aluminium. Kemudian di ment Bank (IDB), dimana IDB mempersyaratkan tender
Tanjung Priok 2 unit dengan bahan dasar kayu, selain itu internasional, dan pesertanya adalah beberapa negara
di Pantoloan kita tempatkan 6 unit yang berbahan dasar OKI (Organisasi Konprensi Islam) serta galangan dalam
kayu” ujar Budiyanto. negeri yang mempunyai kemampuan untuk itu,” ungkap
Masih menurut Budiyanto, dari 32 unit jumlah FPB 28 Budiyanto.
meter kayu, telah dilaksanakan rehabilitasi di PT. PAL Lebih lanjut dijelaskan Budiyanto, sebelumnya pihak
Surabaya sebanyak 20 unit sejak awal tahun 2001 hingga IDB beranggapan, kondisi galangan dalam negeri Indone-
tahun 2005, dimana karakteristik kapal tersebut sesuai sia tidak mampu membuat kapal tersebut. Namun, sete-
layaknya dengan kapal baru. lah di survei oleh pihak IDB, ternyata industri galangan
Sementara itu, sisanya 12 unit kapal sebagian masih dalam negeri mempunyai kemampuan dan pengalaman
beroperasi dan sebagian sudah rusak berat, untuk itu yang tidak kalah dengan kemampuan galangan di luar
saat ini sedang dicarikan pendanaannya guna rehabilitasi negeri.
kapal secara bertahap. Hal tersebut dimaksudkan, untuk Setelah melalui proses tender internasional, maka ter-
mengembalikan kekuatan armada kapal patroli DJBC, pilih sebagai pemenangnya adalah PT. PAL Surabaya dan
seperti kondisi semula. penyelesaian pekerjaan pembangunan kapal tersebut di-
Untuk kapal ukuran 28 meter, Budiyanto menjelaskan, perkirakan awal tahun 2009.
diperuntukkan bagi patroli yang menempuh jarak antar Dengan memiliki kapal patroli berukuran 38 meter se-
pulau atau yang disebut dengan intersuler, sementara itu banyak tiga unit yang rencananya selesai pada Februari

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


2009, diharapkan kendala yang selama ini dihadapi bisa maka dengan terpaksa bersandar di pelabuhan terdekat
teratasi, misalnya pada Pangkalan Sarana dan Operasi untuk mengisi air tawar. Dengan alat ini patroli tidak akan
Pantoloan yang berpatroli hingga ke Irian Jaya dan sering lagi mengalami hambatan dengan persediaan air tawar,
terhambat karena ombak yang tinggi, sementara kegiatan dan penghematan bahan bakar kapal.
ilegal logging dan ilegal fishing serta komoditi lainnya Untuk bahan bakar, kapal jenis ini sudah dilengkapi
banyak terjadi. Diharapkan dengan kehadiran kapal baru juga dengan sperator yang fungsinya dapat memilah an-
tersebut pengawasannya menjadi lebih optimal. tara bahan bakar dengan kotoran. Karena, selama ini ka-
Sementara di wilayah barat, khususnya Pangkalan Sa- pal-kapal patroli umumnya mengisi bahan bakar di
rana dan Operasi TBK karena keterbatasan sarana, mere- tongkang-tongkang yang kebanyakan bercampur dengan
ka tidak mampu untuk mengejar penyelundup di wilayah lumpur. Dengan sperator maka akan terpilah dengan sen-
Laut Cina Selatan. Dengan adanya kapal patroli 38 meter dirinya antara bahan bakar dengan lumpur yang akhirnya
tersebut, diharapkan seluruh kendala yang dihadapi DJBC dapat mensuplai bahan bakar bersih ke mesin penggerak
dalam mengoptimalisasi pengawasan laut menjadi kapal.
teratasi. “Meskipun dibangun di Indonesia, namun untuk kan-
DJBC memilih ukuran 38 meter karena jenis kapal patroli dungan lokal pada kapal tersebut masih kecil, hal ini
ukuran tersebut memiliki karakteristik yang lebih baik, dianta- dikarenakan kondisi industri penunjang di dalam negeri
ranya mempunyai
kemampuan daya
jelajah yang jauh
dan kecepatannya
mencapai 30 knot,
mampu mengarungi
laut lepas dengan
gelombang stage 4
(4-5 meter), dan
memiliki jangkauan
pengawasan
kurang lebih 2000
Nm (Nautical mile).
Sementara
untuk mesin, kapal
tersebut menggu-
nakan mesin jenis
Motoren Unds Tur-
binen Union (MTU)
yang memiliki te-
naga hingga 3700
PK. Mesin ini dari
segi operator su-
dah sangat famili-
ar dengan DJBC
karena hampir se-
mua kapal patroli
juga menggunakan
jenis mesin terse-
but. Selain itu, ka-
pal tersebut juga
dilengkapi dengan
radar yang memili-
ki jangkauan
lebih dari 72 Nm,
radio, ekosonder,
yang keseluruhan-
nya juga telah me-
menuhi ketentuan
dari International
Maritime Organi-
zation (IMO).
Selain itu, salah
satu keunggulan
kapal patroli 38
meter ini memiliki
riverse osmosis
yang merupakan
penyulingan air la-
ut menjadi air
tawar. Hal ini pen-
ting, karena sela-
ma ini jika patroli
yang tengah dila-
kukan sering keha- KAPAL PATROLI INTERSULER. Dengan perlengkapan yang begitu modern hingga dapat mengarungi ombak yang tinggi, kapal
bisan air tawar, patroli ukuran 38 meter diperuntukan untuk laut lepas (ocean going).

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 31


PENGAWASAN
FOTO-FOTO : WBC/ATS
kapal untuk kapal yang baru, di-
antaranya pelatihan tentang
masalah pencemaran lingkung-
an, kondisi darurat kapal
ditengah laut, pengoperasian
alat-alat navigasi GMDSS, ka-
rena menurut standar Interna-
tional Maritime Organization
(IMO) setiap nahkoda maupun
mualim wajib mempunyai sertifi-
kat Global Maritime Distres Sig-
nal Sistem (GMDSS) agar dapat
menjalankan fungsi komunikasi
dengan kapal lain dan pelabuh-
an.
Pelatihan lain yang tak kalah
pentingnya adalah pelatihan
teknisi, karena teknisi adalah
tulang punggung dalam rangka
parawatan kapal. Pelatihan
yang dilakukan bukan hanya
teori, namun para teknisi ini ju-
ga akan melihat secara
langsung pembuatan kapal 38
meter tersebut, yang kemudian
dapat mempraktekkannya di la-
pangan. Seperti memasang
propeller, perawatan mesin, dan
peralatan elektronik dan insta-
lasi listrik yang ada di kapal ter-
sebut.
Dengan kekuatan armada
SPEED BOAT. Keberadaannya sangat membantu dalam pengawasan di KPPBC. kapal patroli baru yang dimiliki
oleh DJBC khususnya kapal
masih minim. Sementara itu, tengah disiapkan sarana patroli dengan panjang 38 meter, kendala jangkauan
pendukung berupa dok dan dermaga untuk keperluan do- operasi yang selama ini dialami oleh kapal patroli 28
king kapal tersebut di Tanjung Balai Karimun,” ungkap meter diharapkan akan dapat teratasi dengan baik. Oleh
Budiyanto karena itu, dalam program pengawasan jangka panjang
Selain itu, kedepan nanti DJBC juga akan membangun 10 hingga 15 tahun kedepan, DJBC diharapkan
sub-sub Pangkalan Sarana dan Operasi, yang diharapkan mempunyai rencana untuk peremajaan kapal patroli,
dapat mendukung Pangkalan Sarana dan Operasi yang hingga tugas pengawasan patroli laut dapat dilaksanakan
ada saat ini, karena dengan sub pangkalan diharapkan secara berkesinambungan. adi
sistem patroli dapat
diorganisir untuk mencapai
sasaran yang lebih optimal.

PELATIHAN
SDM
Jika peralatan yang akan
dimiliki oleh kapal patroli 38
meter sudah sedemikian
lengkapnya, maka untuk SDM,
DJBC juga telah merencana-
kan kebutuhan SDM kapal, hal
ini dilakukan dengan merekrut
tenaga-tenaga ABK yang sela-
in telah berpengalaman juga
mempunyai ijasah laut, antara
lain ANT III, ATT III, maupun
tenaga dari STM secara ber-
tahap.
“Sehingga, saat ini kita ma-
sih membutuhkan sekitar 150
pegawai baru untuk bidang
patroli laut, karena sebagus
apapun kapal tersebut jika
tidak dikelola oleh SDM yang
bagus, juga tidak ada artinya,”
kata Budiyanto.
Masih menurut Budiyanto,
saat ini DJBC sedang meren- KAPAL PATROLI UKURAN 28 METER. Dari 32 unit kapal patroli ukuran 28 meter, setengahnya dalam kondisi
canakan pelatihan operator selesai direhabilitasi.

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


Operasi Cukai pada KPPBC Malang untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
Sementara itu, untuk kerugian negara yang berhasil

Akhir Tahun 2007


diselamatkan, dikarenakan kasusnya telah diserahkan ke KPPBC
Malang, hingga kini masih terus dilakukan pengembangan sehing-
ga untuk kerugian negara belum dapat ditentukan, namun demi-
kian DJBC telah menegah satu unit mesin pembuat rokok dan
Tegah Pabrik Rokok puluhan karton rokok siap edar yang melanggar ketentuan cukai.
di Jawa Timur Terkait dengan penegahan di Jawa Timur, Marisi menjelas-
kan, masih terus dilakukan penyelidikan apakah pelanggaran
cukai di Jawa Timur kali ini berkaitan dengan pelanggaran yang
Di penghujung akhir tahun 2007 kegiatan terjadi di Jawa Tengah. Namun, berdasarkan informasi sebelum-
produksi rokok tanpa ijin, pelekatan nya memang ada indikasi keterkaitan antara kedua daerah
pita cukai yang bukan haknya, dan tersebut, hal ini berdasarkan fakta:
penggunaan pita cukai palsu masih saja
a. Sentra pemasaran rokok (pabrik-pabrik rokok golongan III)
pada kedua daerah tersebut adalah sama, yaitu sebagian
marak terjadi. Hal ini terbukti pada saat besar di luar Jawa,
dilaksanakan operasi cukai akhir tahun b. Pada operasi sebelumnya di sentra pemasaran tersebut di-
2007, DJBC kembali menegah temukan beberapa merk rokok yang berasal dari Jawa Timur
pabrik rokok ilegal di Jawa Timur yang yang dilekati pita cukai dari pabrik rokok di Jawa Tengah
nyata-nyata melanggar ketentuan. (Kudus dan Jepara) dan begitu pula sebaliknya,
c. Beberapa pengusaha rokok di Jawa Tengah juga memiliki

P
pabrik rokok di Jawa Timur,
enegakan hukum terhadap pabrikan rokok (PR) hing- d. Ada sebuah pabrik rokok di Surakarta yang memproduksi
ga kini masih terus dilaksanakan, dari operasi cukai rokok milik pabrik rokok di Jawa Timur (Ponorogo).
hasil tembakau yang dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sejak awal tahun “Dengan dilakukannya operasi cukai hasil tembakau pada
2007 hingga akhir tahun 2007, terdapat peningkatan akhir tahun 2007, maka selama tahun 2007 ini, dari sekitar 15
hasil tegahan cukai hasil tembakau yang cukup signifikan jika kasus pelanggaran cukai hasil tembakau kurang lebih
dibandingkan dengan tahun 2006. setengahnya telah memiliki keputusan yang tetap. Sedangkan
Menurut Kepala Sub Bidang Penindakan Direktorat Penindak- untuk kerugian negara yang berhasil diselamatkan, lebih dari Rp.
an dan Penyidikan (P2), Marisi Zainuddin Sihotang, pada akhir 200 milyar, dengan jumlah tegahan lebih dari 20 unit mesin rokok,
tahun 2007, kembali tim P2 Kantor Pusat DJBC yang dipimpin lebih dari 2 jutaan bungkus rokok ilegal, dan ribuan rokok
langsung oleh Kepala Seksi Penindakan III, melaksanakan ope- batangan ilegal,” ujar Marisi.
rasi cukai hasil tembakau di Jawa Timur yang menurut informasi Ada satu kasus yang cukup spektakuler yang terjadi pada
ditemukan produk-produk rokok ilegal yang sebagian besar tahun 2007 lalu, dimana petugas patroli P2 KP DJBC yang turun
memang berasal dari pabrik-pabrik rokok di Jawa Timur. bersama dengan jajaran P2 Kantor Wilayah Jawa Tengah,
“Sebelumnya kami telah menyusun target operasi yang dituju- berhasil menegah kegiatan pembuatan rokok ilegal di bawah
kan pada PR. Samudra yang beralamat di Desa Karang Duren tanah yang ditutupi dengan pembuatan rokok legal.
Kecamatan Pasir Kanji Kabupaten Malang, yang merupakan PR “Awalnya tim P2 KP DJBC yang dipimpin oleh Kepala Seksi
golongan IIIA dengan jenis SKT dan SKM. Dari hasil operasi Penindakan III, mendapat informasi mengenai keberadaan pabrik
tersebut, kedapatan bahwa PR tersebut memproduksi rokok jenis tersebut. Tim yang berkoordinasi dengan jajaran P2 Kanwil Jawa
SKM milik PR lain (PR Jati Mesem dan PR Jayakarta),” ungkap Tengah langsung melaksanakan operasi pada PR. Minapadi
Marisi. Makmur yang beralamat di Surakarta,” kata Marisi.
Lebih lanjut Marisi menjelaskan, PR Jayakarta sebenarnya Walaupun telah dilakukan operasi, pegawai pabrik tersebut
tidak memiliki ijin merk jenis SKM, yang ada jenis SKT dan SKTF. menyatakan tidak ada produksi selain produksi yang ada. Namun
Selain itu pada operasi di PR Samudra tersebut, ditemukan juga tim tetap melaksanakan pemeriksaan terhadap seluruh ruangan
jenis rokok SKM yang telah dilekati pita cukai jenis SKT (4 persen pabrik, mesin, hasil produksi, etiket, pita cukai, dan tembakau
dan 8 persen). Dengan tegahan ini, maka dilakukan penyegelan yang masih tersisa dalam pabrik. Namun tidak juga ditemukan
terhadap mesin pembuat rokok dan barang bukti diserahkan pelanggaran atau kecurigaan memproduksi BKC milik orang lain.
FOTO-FOTO : DOK. DIT. P2

PRODUKSI BAWAH TANAH. Kondisi mesin pelinting dan pengepakan TUMPUKAN TEMBAKAU. Di balik tumpukan tembakau inilah terletak
rokok di ruang bawah tanah. pintu kecil yang menghubungkan lorong menuju ruang bawah tanah.

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 33


PENGAWASAN

Lima Belas
Kontainer
Kayu Ilegal
Ditegah Aparat KPU
Bea dan Cukai Tanjung Priok
Pelaku memasukkan kontainer saat
TEGAHAN AKHIR TAHUN. Masih dengan modus lama, memproduksi mendekati closing time sehingga waktu
rokok merk PR lain dan pita cukai palsu. untuk memasukkan dokumen mendekati
jadwal keberangkatan, antara
Setelah empat jam melakukan pemeriksaan, tim mulai
merasa memang tidak terbukti, namun koordinator tim, yaitu
pukul 23.00 sampai 03.00 dini hari

S
Kepala Seksi Penindakan III, tetap memberikan semangat
kepada para anggotanya bahwa kecurigaannya tetap ada ebanyak 15 kontainer terdiri dari empat kontainer
dan harus ditemukan. Akhirnya setelah dilakukan kayu balok gergajian sonokeling, delapan kontai-
pemeriksaan dengan cara memukul-mukul dinding pabrik, ner kayu S4S dan S2S Air Dry jenis sonokeling,
ditemukanlah sebuah pintu masuk yang sebelumnya sengaja satu kontainer kayu balken/ pacakan ebony dan
ditutupi dengan tumpukan tembakau, dimana dari pintu dua kontainer kayu sonokeling gelondongan tan-
tersebut ditemukan sebuah lorong yang terhubung dengan pa kulit yang masuk dalam kategori terlarang di ekspor,
ruang bawah tanah. berhasil ditegah oleh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
Melalui lorong tersebut, ditemukan sebuah ruangan yang Tanjung Priok.
luasnya sekitar 20 X 25 meter yang berisikan satu mesin Pengungkapan kasus ini berdasarkan hasil kegiatan
pelinting rokok dan satu unit mesin pengepakannya. Dari FOTO-FOTO : WBC/ZAP
pemeriksaan yang dilakukan secara mendalam, ditemukan
satu unit mesin pelinting rokok yang mampu memproduksi
1700 hingga 1800 batang per menit.
Temuan lainnya, satu unit pengepakan rokok yang
mampu memproduksi 30 bungkus per menit, rokok batangan
dan etiket rokok milik pabrik lain dan juga tembakau yang siap
giling. Selain itu, ditemukan juga surat pemesanan rokok dari
sebuah distributor rokok kepada PR. Minapadi Makmur yang
memesan rokok yang tidak terdaftar dalam ijin merknya.
“Dari pengakuan pemilik pabrik, diperkirakan kegiatan
bawah tanah tersebut telah berjalan selama lima tahun, dan
atas pelanggaran yang dilakukan mereka dijerat beberapa
pasal, antara lain pasal 30 ayat 1, pasal 51, pasal 52, dan
pasal 54 Undang-Undang nomor 11 tahun 1995 tentang
cukai,” ujar Marisi. adi

R A L A T
Pada WBC edisi 398 Januari 2008, di Rubrik Peng-
awasan halaman 40 yang berjudul “Operasi Cukai hasil
Tembakau Selamatkan Kerugian Negara Hingga Milyaran
Rupian”, terdapat beberapa kesalahan penulisan:
Di halaman 40 alinea ke enam, tertulis “…..PR. Tri
Cakrawala Adiguna di Ponorogo Jawa Timur yang juga
memproduksi rokok tanpa ijin……..”
Seharusnya, “….PR Tri Cakrawala Adiguna di
Surakarta Jawa Tengah yang juga memproduksi rokok
tanpa ijin dan menerima “jahitan” rokok dari PR. Candra
Surya Abadi, Ponorogo Jawa Timur.
Masih halaman 40 aline ke tujuh, tertulis,” Masih di
daerah Jawa Timur……….. pada 6 Desember 2007
dengan berhasil menegah sebuah gudang di daerah
Jember…….”
Seharusnya,” Masih di daerah Jawa Tengah ……….
pada 6 Desember 2007 dengan berhasil menegah
sebuah gudang di daerah Jember, Kudus…..”
Demikian ralat kami sampaikan, dan kami mohon KAYU JENIS SONOKELING yang akan diekspor secara illegal dengan
maaf atas terjadinya kesalahan penulisan ini. tujuan negara China dan Hongkong, berhasil ditegah aparat KPU Bea dan
Cukai Tanjung Priok.

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


SELAIN KERUGIAN MATERIAL, juga kerugian imaterial yaitu kerusakan hutan dan ekosistim sebagai akibat penebangan kayu secara liar yang tidak
ternilai kerugiannya.

intelijen Bidang Penindakan dan Penyidikan KPU Bea digunakan pelaku dalam pengiriman kayu terputus-putus
dan Cukai Tanjung Priok yang mencurigai eksportasi ba- dari daerah satu dengan daerah lainnya.
rang antara lain; dilakukan oleh eksportir PT AFI Kini terhadap barang bukti berupa 15 kontainer ber-
(PEB580539) sebanyak dua kontainer negara tujuan Chi- ukuran 20’ berikut isinya yang terdiri dari berbagai jenis
na, PT. AFI (PEB594436) sebanyak dua kontainer, tujuan sedang dalam pengawasan pihak KPU Bea dan Cukai
China. PT.BIM (PEB605591) sebanyak empat kontainer Tanjung Priok.
tujuan China dan PT AJM (PEB 618424) satu kontainer Menurut Agng Kuswadono, untuk penanganan kasus
tujuan Hongkong. PT GPK (PEB 006483) tujuan China. tersebut saat ini telah dilakukan penyidikan oleh KPU
Atas kecurigaan tersebut selanjutnya diterbitkan Nota Bea dan Cukai Tanjung dan telah menahan dua orang
Hasil Intelijen untuk kemudian dilakukan pemeriksaan pelaku, yaitu KD dan RD.
fisik 100 persen atas partai barang dimaksud dengan “Saat ini kasusnya masih terus dalam pengembangan
berkoordinasi dengan Badan Revitalisasi Industri dan barang bukti terus diawasi,” demikian Agung
Kehutanan (BRIK). Dari hasil pemeriksaan fisik yang Kuswandono, disela acara press release pada Jum’at 11
dilakukan aparat KPU, kedapatan berupa kayu balok Januari 2008.
gergajian sonokeling, kayu sonokeling, jenis S4S dan Sementara itu, terhadap party barang ekspor tersebut
S2S air dry, kayu balken/ pacakan ebony, dan kayu saat ini telah ditetapkan sebagai barang yang dikuasai
sonokeling gelondongan tanpa kulit. Selanjutnya terhadap negara sebagaimana dalam pasal 53 ayat (4) jo. Pasal 68
barang-barang tersebut dilakukan penegahan. ayat (1) huruf a UU nomor 10 tahun 1995 sebagaimana
Menurut Kepala KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok, diubah dengan UU nomor 17 Tahun 2006.
Agung Kuswandono, dari pengungkapan kasus diketahui Atas eksportasi tersebut selain melanggar peraturan ke-
bahwa modus operandi yang digunakan pelaku adalah pabeanan pasal 103 huruf (a) UU No. 17/ 2006 tentang peru-
memberitahukan barang sebagai barang yang tidak bahan atas UU No. 10/1995 tentang Kepabeanan dengan
terkena aturan larangan dan pembatasan yaitu sanksi penjara maksimal 8 tahun dan denda maksimal Rp. 5
diberitahukan sebagai furniture (part of table), wooden miliar rupiah, pelaku juga diduga melanggar UU Nomor 41
furniture top table knock down, game machine dan Tahun 1999 tanggal 30 September 1999 tentang kehutanan
garments (mens jacket). yang penanganannya dilimpahkan ke Polres KP3.
Pelaku dalam hal ini memasukkan kontainer saat Nilai barang yang berhasil ditegah kurang lebih Rp.
mendekati closing time sehingga waktu untuk 14.080.000.000. Selain kerugian material, juga kerugian
memasukkan dokumen mendekati jadwal keberangkatan, yang bersifat imaterial yaitu kerusakan hutan dan
antara pukul 23.00 sampai 03.00 dini hari. Selain ekosistim sebagai akibat penebangan kayu secara liar
memalsukan dokumen sistim jaringan disitribusi yang yang tidak ternilai kerugiannya. ris

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 35


PENGAWASAN

Ekspor Pupuk Bersubsidi


Berhasil Ditegah Petugas KPU Jakarta
Dengan modus operandi yang terbilang Kuswandono, pada acara press release di pelabuhan
nekat, yaitu memasukkan barang ke Tanjung Priok, 19 Desember 2007, modus operandi yang
kapal pada saat closing time, upaya dilakukan memang modus yang lama, yaitu dengan
ekspor ilegal pupuk bersubsidi yang
pemberitahuan tidak benar pada dokumen pemberitahuan
ekspor barang (PEB).
dalam pemberitahuannya diberitahukan “Namun satu hal yang cukup berani dari eksportir ini ada-
sebagai parfum, akhirnya berhasil lah, mereka memasukan barang ke kapal pada saat closing
ditegah petugas Kantor Pelayanan time, mungkin ini salah satu cara mereka, namun ini terbilang
Utama (KPU) Bea dan Cukai Jakarta. nekat dan penuh dengan risiko,” jelas Agung Kuswandono.

S
Masing menurut Agung, dari pelanggaran ini, kerugian
ebanyak 10 kontainer ukuran 20 feet yang berisi- negara yang berhasil diselamatkan sebesar Rp. 484.000.000,
kan pupuk urea atau 220.000 kgs pupuk urea namun kerugian yang lebih besar jika pupuk urea tersebut
dengan kemasan yang berlogokan perusahaan berhasil diekspor adalah yang bersifat imateril, yaitu kelang-
BUMN Pupuk Kujang, berhasil ditegah petugas kaan pupuk di kalangan para petani sehingga dapat menye-
KPU Bea dan Cukai Jakarta. Petugas sejak awal babkan kegagalan panen dan pada akhirnya dapat meng-
merasa curiga akan 20 kontainer tersebut karena diberita- ganggu stok dan ketahanan pangan nasional.
hukan sebagai parfum, oleh CV. TSB dengan tujuan Dengan demikian, atas pelanggaran ini eksportir ter-
Malaysia. sebut dinyatakan telah melanggar beberapa undang-un-
Dari kecurigaan tersebut, akhirnya KPU mengeluarkan dang, diantaranya. Undang-Undang nomor 17 tahun 2006
Nota Hasil Intelijen (NHI) terhadap komoditi tersebut, dan tentang Kepabeanan, tepatnya pasal 103 huruf a, dengan
hasil pemeriksaan fisik kedapatan, ke-20 kontainer bukan sanksi penjara maksimal 8 tahun dan denda maksimal
berisikan parfum, melainkan pupuk urea yang secara per- Rp. 5 milyar.
aturan komoditi tersebut merupakan barang yang terkena Selain itu juga melanggar Peraturan Menteri Perdaga-
aturan larangan/pembatasan dari pemerintah. ngan nomor 03/M-DAG/PER/2/2006 tentang pengadaan
Menurut Kepala KPU Bea dan Cukai Jakarta, Agung dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian.
WBC/ADI Dan pelanggaran lain-
nya adalah, melanggar
peraturan Menteri Per-
dagangan nomor 01/
M-DAG/PER/1/2007
tentang ketentuan
umum di bidang eks-
por, dimana disebut-
kan bahwa pupuk urea
termasuk komoditi
yang diawasi ekspor-
nya/harus mendapat-
kan ijin dari Menteri
Perdagangan atau
pejabat yang ditunjuk.
“Kini kasusnya
masih terus kami kem-
bangkan lebih lanjut
dan memang belum
ada yang kami jadikan
se bagai tersangka,
namun demikian pe-
nyelidikan lebih lanjut
akan kami lakukan
mengingat pelanggar-
an ini bisa saja dika-
tegorikan sebagai ko-
rupsi dan lain seba-
gainya,” ujar Agung.
Untuk pengem-
bangan kasus ini, pi-
hak KPU juga bekerja-
sama dengan instansi
terkait lainnya, karena
hasil penyelidikan
yang tengah dilaku-
kan dapat mengarah
pada tindak pidana
lain selain upaya eks-
DITEGAH. KPU Bea dan Cukai Jakarta berhasil menegah ekspor pupuk urea yang disubsidi pemerintah. por ilegal. adi

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


WBC/ATS
FOTO BERSAMA. Direktur P2 berserta para Kasubdit dan Kabid, berfoto bersama dengan para dog handler dan APN yang baru saja dilantik.

Penutupan Diklat
Anjing Pelacak Narkotika Angkatan XI dan XII
Sebanyak 18 orang pegawai mengikuti terdeteksi, sehingga DJBC sebagai penjaga pintu gerbang
diklat anjing pelacak narkotika (APN) bangsa dapat lebih berperan aktif dalam pencegahan kasus-
untuk angkatan XI dan XII tahun 2007. kasus narkoba,” ujar Heru Santoso.
Sementara untuk APN yang dilatih pada Sementara itu Achmad Budiyanto selaku ketua panitia
penyelenggaraan diklat APN, dalam laporannya mengatakan,
diklat kali ini sebanyak 17 ekor. selama pendidikan ini para siswa diberi pelajaran oleh para

D
kasubdit, kasi, dan dokter hewan dilingkungan Dit.P2. Selain
irektorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) kembali itu, juga dilatih oleh instruktur pelatih yang telah mengikuti
menyelenggarakan diklat APN untuk angkatan XI training of trainer mengenai anjing pelacak di Australia
dan XII tahun 2007. Diklat yang dimulai sejak 18 Customs Service dan Japan Customs.
Juni hingga 28 September 2007 untuk angkatan XI, “Kita juga mendapat batuan dua orang instruktur pelatih
dan 3 September hingga 19 Desember 2007 untuk ship search yang telah mengikuti training of trainer mengenai
angkatan XII, diikuti oleh 18 orang pegawai dan 17 ekor pelacakan kapal di Australia Customs Service. Hal ini sema-
anjing pelacak. kin menambah ilmu dan pengalaman yang sangat berguna
Diklat yang berlangsung selama tujuh bulan untuk kedua bagi para dog handler baru dalam melaksanakan tanggung
angkatan tersebut, akhirnya pada 19 Desember 2007 ditutup jawab dan tugas nantinya,” ungkap Achmad Budiyanto.
secara resmi oleh Direktur Penindakan dan Penyidikan (P2), Lebih lanjut Ahmad Budianto menjelaskan, untuk para
Heru Santoso, yang juga didampingi oleh Kasubdit Penindak- lulusan diklat APN, nantinya akan disebar di beberapa Kantor
an, Marisi Zainuddin Sihotang, Kasubdit Intelijen, Maman Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) yang
Anurachman, Kasubdit Sarana dan Operasi, Achmad Budi- memiliki potensi pemasukan barang cukup banyak dan rawan
yanto, Kabag Umum KP DJBC, Sony Subagio, dan Kabid akan penyelundupan narkoba.
Rencana dan Program Pusdiklat DJBC, Agus Hermawan. “Untuk jumlah dog handler dan APN saat ini dinilai sudah cu-
Upacara penutupan diklat APN berlangsung di aula anjing kup ideal, sehingga untuk tahun 2008 DJBC belum memiliki
pelacak, dan bertindak selaku inspektur upacara Direktur P2, rencana untuk menyelenggarakan diklat kembali, karena saat ini
Heru Santoso, yang pada sambutannya mengatakan, diklat dengan jumlah 17 ekor APN yang baru dilatih dan 16 dog handler
APN saat ini sangat dibutuhkan karena dengan sudah cukup handal dan akan segera ditempatkan pada KPPBC-
berkembangnya modus operandi yang digunakan oleh orang- KPPBC yang sangat membutuhkan adanya APN,”
orang yang ingin memasukan barang terlarang ke wilayah Diakhir acara, Direktur P2 dan seluruh Kasubdit dan
pabean Indonesia, akan dapat cepat terdeteksi oleh APN. Kabit, menyaksikan atraksi dari para dog handler dan
“Dengan kemampuan yang telah dilatih sedemikian rupa APN yang baru dilatih dalam mendeteksi narkoba baik
baik kepada dog handler maupun APN, diharapkan kasus- yang disembunyikan dalam tas maupun yang disembunyi-
kasus penyelundupan narkoba saat ini dapat lebih cepat kan pada tubuh penumpang. adi

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 37


PENGAWASAN

Selama Tahun 2007


Sebanyak 11 Komoditi Berhasil Ditegah
KPPBC Soekarno-Hatta
Selama periode tahun 2007, Kantor Menurut Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan (P2)
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan KPPBC Soekarno-Hatta, Eko Dharminto, walaupun ditahun
Cukai (KPPBC) tipe A1 Soekarno-Hatta 2007 jumlah hasil tegahan yang dicapainya hampir sama jika
berhasil menegah 11 komoditi
dibandingkan dengan tahun 2006, namun dengan pengawas-
an yang ekstra ketat hasil tegahan sepanjang tahun 2007
atau sebanyak 309 kali tegahan, dengan mencapai 11 komoditi.
total pungutan bea masuk “Kesebelas komoditi tersebut adalah, perhiasan, airsoft-
mencapai Rp. 2.467,734,394. gun, obat, ekstasi, HP beserta accessories dan elektronik,

D
pornografi dan sex toys, HaKI/VCD, uang Taiwan (TWD)
ari 11 komoditi tersebut, termasuk diantaranya ba- 1.800.000 atau Rp. 432 juta, impor sementara/pesawat, cites
rang larangan/pembatasan yang berhasil ditegah, (tarantula, ular dan labi-labi), dan benda benda cagar budaya
seperti obat-obatan, ekstasi, pornografi dan sex toys, (keris/tombak),” ujar Eko.
cites, benda cagar budaya, dan HaKI. Sementara Lebih lanjut Eko menjelaskan, dari 11 komoditi tersebut,
itu, untuk tegahan yang memiliki nilai bea masuk empat diantaranya yang paling banyak ditegah selama tahun
cukup besar, yaitu dari perhiasan sebanyak 20 kali penegah- 2007, yaitu perhiasan 20 kali penegahan, airsoftgun 66 kali
an dengan nilai bea masuk mencapai Rp. 2.057,801,559. penegahan, obat 83 kali penegahan, dan HP beserta acces-
WBC/ATS sories dan elektronik 68 kali penegahan.
Di tahun 2007, KPPBC Soekarno-
Hatta juga telah menunjukan kegigih-
annya dalam menegakan hukum
khususnya dalam hal peraturan kepa-
beanan, hal ini ditunjukan dengan me-
lakukan penyegal terhadap tujuh
pesawat milik maskapai nasional, yaitu
Garuda Indonesia, Jatayu, dan Sriwija-
ya, dengan total bea masuk mencapai
Rp. 155.000.000.

TEGAHAN EKSTASI
Sementara itu, untuk tegahan psiko-
tropika atau obat-obatan terlarang
seperti ekstasi, di tahun 2007 mencapai
tiga kali penegahan dengan jumlah
43.738 butir ekstasi, baik antar pulau
maupun yang dibawa penumpang dari
luar negeri.
“Sebagai instansi yang mengetuai
Airport Interductions, KPPBC juga terus
berkoordinasi baik dengan instansi di
bandara maupun dengan BNN.
Memang untuk tahun ini hanya tiga kali
kita menegahnya, namun bukan berarti
kita lengah, pengawasan yang tetat
terus kami jalani dan untuk hal ini kami
juga membutuhkan informasi yang
banyak, karena saat ini untuk informasi
yang kami terima sangat-sangat
kurang,” ujar Eko.
Terkait dengan tegahan ekstasi ter-
sebut, Eko menjelaskan, di penghujung
tahun 2007, KPPBC Soekarno-Hatta
berhasil menegah satu paket ekstasi
sebanyak 40.000 butir dari Jakarta
yang akan dikirim ke Makassar melalui
kargo dalam negeri. Tegahan tersebut
berawal pada 11 Desember 2007, pada
saat petugas gudang kargo Garuda
memberitahukan ada paket yang men-
curigakan.
Paket yang dalam dokumen diberi-
tahukan sebagai sparepart tersebut,
KOMODITI TERBANYAK. Petugas saat memperlihatkan ketiga komoditi yang paling banyak dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan fisik
penegahan pada tahun 2007. melalui X-Ray ternyata terdapat bung-

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


FOTO-FOTO WBC/ATS

LUKISAN. Dua benda cagar budaya berupa lukisan yang berhasil ditegah senilai Rp.1,5 milyar.

kusan plastik yang mencurigakan dan kedapatan 40.000 butir kami juga menegah satu koli obat dan kosmetika yang diba-
ekstasi.”Dari tegahan itu kita kembangkan bersama BNN dan wa oleh He Xiu Xia warga negara Indonesia,” jelas Eko
melacak pemilik dan penerimanya, namun dari hasil Selang beberapa hari kemudian, Eko menjelaskan tepatnya
penyidikan antara nomor telepon dan alamat rumah yang pada 22 Desember 2007, di terminal D petugas berhasil
tertera di dokumen berbeda, untuk itu kami membentuk tim menegah enam tas berisikan telepon selular yang dibawa oleh
untuk terjun langsung ke Makassar,” Khian Fong Lim, Bong Shin Fo, dan Dewi Bong yang
Di Makassar tim KPPBC Soekarno-Hatta dan BNN pusat, keseluruhannya warga negara Indonesia. Kasus tersebut kini
berkoordinasi dengan Polda Sulawesi Selatan untuk melacak tengah dilakukan penyidikan lebih lanjut dan terhadap enam tas
lebih jauh keberadaan pemilik barang tersebut. Tim KPPBC berisikan telepon selular dilakukan penegahan oleh petugas.
soekarno-Hatta dan BNN kemudian menyerahkan kasus ter- “Tanggal 24 Desember 2007, kami kembali menegah tiga
sebut ke Polda Sulsel untuk tas berisikan telepon selular, namun pemilik tas tersebut
ditindaklanjuti lebih menda- Hong Shuang menguasakannya kepada Arief Lusianto yang
lam. merupakan kru pada salah satu maskapai. Kasus ini terus
ditindaklanjuti, karena kemungkinan telah berlangsung lama
TEGAHAN AKHIR TAHUN dan berulang-ulang. Selain itu di hari yang sama kami juga
2007 menegah satu koli obat cina tanpa ijin Badan POM yang
Masih di penghujung dibawa oleh Tsai Chu Yu warga negara Cina,” ungkap Eko.
akhir tahun 2007, tepatnya Selain obat-obatan dan telepon selular, masih di
pada 18 hingga 24 penghujung tahun 2007 tepatnya 28 Desember 2007, KPPBC
Desember 2007, KPPBC Soekarno-Hatta juga berhasil menegah dua lukisan kuno
Soekarno-Hatta juga senilai 159.000 euro atau Rp. 1,5 milyar.”Tegahan ini berawal
berhasil menegah barang dari informasi yang disampaikan oleh Customs Belanda yang
elektronik berupa telepon mengatakan telah terjadi transaksi jual beli lukisan oleh war-
selular dan obat-obatan. ga negara Indonesia yang nilainya mencapai 308.500 euro
Untuk kasus kali ini atau Rp. 4,2 milyar. Dari informasi tersebut kami kembangkan
terbilang unik, karena dari dan kami lakukan tegahan terhadap seorang penumpang
kasus tersebut melibatkan berinisial LRS yang memang tidak memberitahukan barang
kru dari maskapai nasional. bawaannya pada Customs Declaration (CD),” papar Eko.
“Pada 18 Desember Dengan hasil tegahan tersebut, petugas kini masih terus
2008 di terminal D melakukan penyidikan karena dari lima lukisan yang dinfor-
kedatangan, kami menegah masikan baru dua lukisan yang berhasil ditegah, sementara
warga negara Cina, yaitu yang tiga masih terus dalam pengembangan. Sementara itu
EKO DHARMANTO. Walaupun jumlah Xie Lihe yang membawa kerugian negara yang berhasil diselamatkan atas pelanggar-
tegahan di tahun 2007 hampir sama
jumlahnya dengan 2006, bukan satu koli obat cina yang an cagar budaya ini, kurang lebih mencapai Rp.1,194 milyar,
berarti pengawasan yang dilakukan tidak terdaftar pada Badan yang terdiri atas bea masuk, pajak dalam rangka impor, dan
lemah dan tidak ketat. POM, di hari yang sama sanksi administrasi. adi

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 39


ENGLISH SECTION
One Way of Looking at CURRENT CONDITION

the Tradeoff amongst


As a developing country, government is very much con-
cerned with the revenue collected by this institution.
Indeed, government sets target revenue annually. And this

Revenue Collection, target should be met by customs administration. Below is a


table contains progress of customs revenue collected from

Trade Facilitation
1996 to 2005 fiscal year. (Table 1)
From table 1, we can see that the customs revenue
fluctuated during period of 1996 to 1999 fiscal year. And it

and Control Function has been increasing since 2000 fiscal year. Theoretically,
the revenue from this sector very much depends on several
sectors, such as customs tariff, importation value, ex-
change rate and etc. Unlike customs tariff, other variables
Like in any other developing countries, mentioned above are independent (external) variables.
customs duty in Indonesia has also Those independent variables cannot be controlled by
been one of the sources of the national customs administration. Although customs administration
has the authority to change the customs tariff, they do not
revenue. carry out this option for the purpose of meeting a newly

Y
target revenue. In contrast, our customs duty is moving
early, government sets a new target to be achie- toward minimum (most of them are zero already) tariff.
ved by customs administration. Meeting the tar- By looking at that reality, we can say that the customs
geted revenue has also been one of the indica- revenue depends highly on external variables. But, the
tors of the success. At the same time, customs interesting fact is that every year our government sets new
administration also has a control function. We target for customs duty revenue, which is higher than the
can say that customs is just like a “door” to a nation, the previous year. And government also makes this revenue as
legitimate institution that controlling flow of goods or peop- one of achievement indicators of this organization.
le to or out of the country. Like most of developing countries face, smuggling is
After the incident of “black September” (9/11/2001), also a big issue in our country. Unfortunately, this smug-
custom administrations all over the world, through WCO, gling business still demonstrates high performance in our
have been pushed to play a bigger role in securing its country. Below is the table listing the seizure in 2006 fiscal
own country due to terrorist threats. This new trend year : (Table 2)
(demand) is of course making the task of customs admini- From table 2 , we can see that there were still
stration heavier in one side, but on the other side it also significant numbers of smuggling activities occurred in
gives positive externality to this organization. The positive 2006. The data reflects that there is still large tendency of
side is that now customs administration receives much smuggling activities. This is the challenge for the control
more recognition as an important organization concerning function of customs administration. How to cope with this
on international trade and movement. issue has become one of the “homeworks” for this institu-
At the same time, business community insists on customs tion.
administration to apply trade facilitation. They require a more When it comes to discuss about trade facilitation, the
simple way of customs procedure and efficient time release first thing that comes up in trading community consideration
management. In every customs administration, they demand is how efficient, or how long does it take to process an
the same thing, no more red tape bureaucracy. From the importation or exportation of goods? As the institution that
viewpoint of economy, this demand makes sense. But, of is responsible for that matter, Indonesian Customs Adminis-
course, customs administration cannot just say “yes” to this tration has made some efforts to tackle this issue. As one of
demand. There are other issues that overlap with this improvements, according survey (time release study)
demand, national revenues and control/security issues. conducted by government in 2006, the flows of good from
In short, three functions mentioned above: national revenue, the arrival of the ship until import clearance takes 5.5 days.
control function and trade facilitation have created trade offs Essentially, trade facilitation does not only talk about
for customs administration in most developing countries. Subse- efficient release time, but it also covers other issues such
quently, I would like to discuss this topic from one perspective. as simplification and harmonisation of international trade
procedures with trade procedures being activities, practices
Performance of revenue collection and formalities involved in collecting, presenting, communi-
cating and processing data required for the movement of
Table 1 goods in international trade. Briefly, trade facilitation covers
No Fiscal Year Revenue(in million Rp) broader issue than just efficient time release.
At the moment, Indonesian customs administration
1 1996 3.029.400,00 applies three channels system for the importation of goods
to respond the demand for improvement in flows of
2 1997 2.925.830,00
imported goods. They are priority channel, green channel
3 1998 3.231.565,48 and red channel. Of those three, priority channel is new
4 1999 2.328.395,73 breakthrough made by this administration. If a company
5 2000 4.020.959,49 which attains this “privilege” conducts an importation, there
will be no inspection either for the goods or the importation
6 2001 6.423.338,96 documents.
7 2002 9.097.127,21 The assessment process will be conducted by post
8 2003 10.399.133,00 clearance audit (PCA) auditors later, within two years
9 2004 10.847.262,07 time after the importation. This priority channel is gran-
ted to companies which can meet criteria set by govern-
10 2005 14.920.655,70 ment, such as big company, high value of importation,
Source : Directorate General of Customs and Excise high frequency of importation, good credibility, etc.

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


big problem. In fact, it really
Seizure Report of 2006 jeopardizes the national
Table 2 economy. The entrance of
“informal goods” to our
No Goods Notes Activities Potential Loss country will decrease the
(in Rp) competitiveness of domestic
products. Imported goods
1 Textiles and Textiles Products smuggling import 1,230,253,447 are sold cheaper than
2 Sugar and Rice smuggling import 458,569,250 domestic goods because
3 Cell Phone And Accessories smuggling import 5,427,830,000 they did not pay duties and
4 Electronics smuggling import 377,452,750 taxes. And it will automati-
cally decrease their total
5 Plastics and Its Derivatives smuggling import 1,252,750,000 sales. In short, domestic
6 Vehicles smuggling import 883,750,000 companies lost their profits
7 Alcoholic Beverage smuggling import 35,834,400 share.
8 Other Goods smuggling import 1,457,288,813 Consequently, they fire
the labors in order to reduce
9 Woods smuggling export 976,263,207 the cost of production or
10 Fertilizer smuggling export 66,000,000 some even take worst action,
closing down their busi-
Total 12,165,991,867 nesses. In large-scale, the
Source: Warta Bea Cukai (Customs and Excise monthly magazine) edition May 2007 national economy will
experience difficult period,
Meanwhile for the exportation declaration, customs admi- since total national production decreases and unemploy-
nistration does not apply any inspection unless for the certain ment also increases, and it will lead to other problem in
products which are regulated in special provision. This policy social, political, etc. I am not going to discuss further on this
aims at reducing time consuming caused at customs adminis- challenging topics since it will require much more spaces
tration to a minimum level. for this issue. In short, smuggling activities originates huge
problem not only regarding to customs duty revenue but
PROBLEM STATED also to national economy, social and politic stability.
Having briefly described about the current situation, we The coordination between units of in organization and
can see that there is a complicated position has to be solved. external institution has not really worked yet. Not to mention
There is a trade off amongst revenue, control function and the security and cross-border crime issue which directly
trade policy. As written in table 1, the revenue collection from related to control and intelligence function. This issue has
customs duties has relatively increased over the years. And, also been an important matter since terrorist attack in 2001.
government always increases the target annually. While for Meanwhile, business community also urges this
the control function, although this institution has made some institution to lower the time release. This can be understood
improvements in intelligence function, there were still signifi- since business community really relies on certainty and
cant numbers of smuggling activities which can be seen in efficiency of time which can give direct impact on their busi-
table 2 above. ness. In economic sense, longer time release increases
Oftentimes, the smuggling activity is being seen not as a cost of economy for business community.
WBC/ATS Given that situation sta-
ted above, customs adminis-
tration demanded to treat
those three functions equally.
That seems so difficult to
achieve since those three
functions might be canceling
or overlapping each other.

ANALYZING THE PROBLEM


Customs duty revenue
Over the past years,
there has been a tendency
that customs tariff decreased
significantly. In fact, it is tar-
geted that in the near future
the majority of customs tariff
is zero. When the customs
duty is zero, it means that
there will be no contribution
of this institution on customs
duty revenue. But the ques-
tion that should be raised
here is, why government still
increases the target every
year, and why in the same
time this institution is always
able to meet the target.
TIME RELEASE. Trade facilitation covers broader issue than just efficient time release. As we know, that customs

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 41


ENGLISH SECTION
WBC/ATS
tration should enact
a stipulation/rule
that clearly regula-
tes the job descrip-
tion of intelligence
unit. The job descrip-
tion must accommo-
date effective and
efficient principle.
Besides regulation
or formalities refor-
mation, there are at
least two ways how
to improve control
and intelligence
function.
First strategy is
by implementing of
risk management.
Besides giving
remedy to the con-
trol function that this
institution is now
experiencing, risk
management also
provide some other
benefits in other
areas. World Cus-
toms Organization
(WCO) states that
the benefits of risk
management can be
BUREAUCRACY. In every customs administration, business community demand the same thing, no more red tape bureaucracy. categorized in the
following way :
duties revenue is derived from customs tariff multiplied by - Improved management processes;
value of importation. With the decreasing in tariff, the - Improved public and business profile;
increasing contribution from customs duty revenue will only - Improved compliance, facilitation and flow of goods;
be possible if value of importation increases. That increa- - Increased inward investment;
ses can be read either there is an increase in total importa- - Better dedicated use of existing resources applied to the
tion (quantity) or total importation relatively remains the sa- greatest areas of risk;
me but the value of importation increases (quality). - Capacity to work more effectively with the same or fewer
Logically, it is rather difficult to meet the increasing tar- resources;
get revenue. It will only be possible if government assumes - More “intelligent” approach and professionalism of
the economic growth will increase or our currency is personnel;
predicted to be strengthened. Of course, with the assump- - Better results leading to Customs achieving organiza-
tion, that the imported contents play huge effect either in tional/national objectives.
production or in consumption sector.
Looking at this revenue performance, there is an Second strategy is through application of information
interesting debate that should be addressed here. Given technology (IT). Intelligence/control function should also apply
the same economic growth rate, relatively stable exchange IT more advanced. This synergy between risk management
rate and decreased customs tariff, why customs duties and IT can maximize control/intelligence function. As the
revenue can be increased yearly? It can be implied that positive externality, that synergy will also be effective to tackle
smuggling activities do still exist. the security and national border issue.
From that perspective, the increase of customs revenue
does depend on how control/intelligence operates. That is TRADE FACILITATION
why, in order to increase revenue, control functions plays Recently, trade facilitation has been an important issue
important role. To make sure that everything goes accord- amongst business community. Business community all over
ingly by the system and the rule. the world demands the same thing efficient trade procedure.
According to The World Trade Organisation (WTO) definition
CONTROL FUNCTIONS of trade facilitation is the simplification and harmonisation of
The data stated in table 2 can be implied that smuggling international trade procedures with trade procedures being
activity do still exists. And of course it creates a huge activities, practices and formalities involved in collecting,
problem to our country. The seizure or capture of smuggling presenting, communicating and processing data required for
activities cannot be used as the success parameter of the movement of goods in international trade.
carrying out control function. We have to use other proper In his paper, Anthony KleitzTrade (Directorate, OECD)
variables as an indicator. One suggestion that I propose is emphasizes that more efficient procedures and lower
the availability of “smuggling goods” in the free market. The transaction costs provide significant benefits to the economy
less available means the better we implement our control in both static and dynamic ways by:
function and vice versa. - Increasing trade in good and services;
In response to this big challenge, customs adminis- - Promoting competition, thus enhancing efficiency in the

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


use of resources, encouraging technology transfer and tration should perform on this issue. How is the ideal share
the realization of productivity gains; of the focus?
- Increasing the incentive for international investment, As explained above, the empowerment of control/intelligen-
contributing to economic growth and higher living ce can be done by three strategies. First strategy is by conduct-
standards. ing deregulation and reformation of formalities which can lead
to simplified procedure and clear job description. Second
As explained earlier, customs administration applies strategy is by applying risk management. And the last one is by
three different channels to respond to trading communi- increasing the use of information technology (IT). Regarding the
ties demand on faster release time. Besides adopting trade facilitation, there are some steps proposed for these
that channel system, it should also be considered on how issues, simplifying the customs procedure, national window
to simplify and rationalize other administrative procedures system and also coordinating with foreign countries/regions to
without omitting the control function. One of the current work with this single window system.
issues that might be proper to be used to deal with this One thing that we should acknowledge is that the success
problem is by national single window. And to a broader of implementing these two functions is very much depending
scope, since Indonesian Customs administration will also upon the stakeholder’s input. As suggested above, we should
join the ASEAN Single Window in year of 2008. The observe the availability of smuggling goods in the market.
implication of this single window system will surely be Since, it is our responsibility to protect our country from the en-
effective to handle trade facilitation issue. trance of “informal goods”. While for the trade facilitation
function, the implementation of efficient (less time and low cost)
CONNECTING THE THREE ISSUES principle goes along with the trade facilitation standard.
It is true that customs contributes to national revenue In the end, the improvement on those two sectors does
through its customs duty contribution. As mentioned earlier, not contribute directly to an increase of customs revenue.
the customs revenue very much depends on customs tariff. To evaluate the effect, we have to observe it from a broader
But, the tendency of what it has been experienced for the (national) viewpoint. As discussed earlier, the increase of
past six to seven years; the customs tariff has gradually been the VAT revenue offsets the forgone of customs duty reve-
reduced. In that sense, it will not be effective if customs nue. That is of course good news for the government.
administration is being given a target of revenue every year.
Reference
From the viewpoint of control function, the improvement Directorate General of Customs and Excise, retrieved from :
actions as proposed above, besides giving positive impact on www.beacukai.go.id;
customs revenue, will also play a good role in security issues. Kleitz,Ant, Costs And Benefits Of Trade Facilitation ;
In the sense that the excellent control system will give Warta Bea Cukai, edtion: May 2007;
negative incentive for smugglers and terrorists threats. World Customs Organization (WCO), International Convention On
Concerning on the trade facilitation, it creates simpler and The Simplification And Harmonization Of Customs Procedures,
faster system import procedures. As a result, the value of http://www.wcoomd.org/ie/En/Topics_Issues/
importation will increase significantly. From the viewpoint of FacilitationCustomsProcedures/Kyoto_New/Content/content.
customs, there is no significant contribution to customs duty Saut Mulia Simbolon
revenue since most of the customs duty is zero. But, we have Pelaksana Pemeriksa pada Organisasi dan Tata Laksana
to observe it from national revenue WBC/ATS
perspective. One suggestion is by
comparing the increase of Value Ad-
ded Tax (VAT) from imported goods
to the forgone customs duty reve-
nue. Since the rate for VAT is 10%,
the increase of 1 unit (value of im-
portation) will contribute to an incre-
ase of 0.1 unit of VAT revenue. The
increase of VAT revenue will
absolutely offset the lost of customs
duties, not to mention other positive
externality created.
Thus, the best way how to hand-
le this trade off issue is by looking it
from broader perspective. We
should not focus on the viewpoint of
customs revenue only. To response
to this challenge, customs adminis-
tration should focus on how to
strengthen the control/intelligence
function and giving the best optimal
service to trading community.

CONCLUSION
For any developing countries,
revenue, control/intelligence
function and trade facilitation are
big issues. It is just like a trade off
since those three functions share
the same substance. None of them
can be underestimated. The big SMUGGLING. The entrance of “informal goods ” to our country will decrease the competitiveness of
question is how customs adminis- domestic products.

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 43


PPKC

Modul Pelaporan Online


Untuk Mendukung EIS
Penerapan sistim pelaporan dengan dilakukan setiap 15 hari se-
menggunakan aplikasi MPO mulai berlaku kali.
sejak tanggal 2 Januari 2008 “Selama ini dalam sebu-
lan laporan bisa dilakukan

E
dua kali, padahal idealnya la-
xecutive Information System (EIS) merupakan poran penerimaan dari kan-
aplikasi sistim informasi DJBC yang berbasiskan tor-kantor pelayanan bea cu-
teknologi informasi dalam menyajikan data yang kai dilakukan setiap hari.
akurat dan tepat waktu bagi pejabat Kantor Pusat Dengan adanya MPO kita
DJBC. Unsur EIS terdiri dari Modul Informasi bisa monitor secara real time.
Eksekutif dan Modul Pelaporan untuk mendukung informasi Data hari ini keesokannya
eksekutif. Namun saat ini aplikasi EIS belum berjalan dengan sudah bisa dikirim oleh
baik. kantor yang bersangkutan ke
Karena itu, mulai 2 Januari 2008, Direktorat Jenderal Bea dan Kantor Pusat” ujar Efrizal.
Cukai (DJBC) akan memberlakukan Modul Pelaporan Online Sebelum adanya MPO,
(MPO). Modul pelaporan ini merupakan pendukung dari modul lanjutnya, pernah dibuat sua-
informasi eksekutif (Executive Information System/ EIS) yang ma- tu aplikasi untuk melakukan
sih dirasakan selama ini bahwa aplikasi EIS belum dapat berjalan pelaporan, namun aplikasi itu
dengan baik. terlalu rumit, sehingga berba-
Menurut Kasubdit Penerimaan Direktorat Penerimaan dan gai kendala sering ditemui.
Peraturan Kepabeanan dan Cukai DJBC, Efrizal, melalui Surat Kendala-kendala itu antara
Dirjen Bea dan Cukai Nomor S-21/BC/2008 tanggal 14 Januari EFRIZAL. Dengan adanya MPO bisa
lain, data output dari aplikasi memonitor data penerimaan secara
2008, Modul Pelaporan Online merupakan antisipasi untuk men- PC tidak masuk ke data wa- real time dan pengiriman bisa
dapatkan laporan yang lebih real time dan tepat, karena sebelum- rehouse Direktorat Informasi dilakukan setiap hari.
nya laporan mengenai penerimaan dilakukan secara manual dan Kepabeanan dan Cukai
FOTO : FOTO DOK. WBC (IKC), kesulitan pengisian modul pelaporan untuk beberapa me-
nu, aplikasi di install di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai (KPPBC) hal itu mengakibatkan sering terjadi data
tidak lengkap masuk ke server Kantor Pusat.
Maka itu Direktorat IKC telah menciptakan suatu modul baru
yang telah diujicobakan di 15 kantor sejak Oktober. Hasil dari uji
coba itu, pengiriman laporan secara online bisa berjalan lancar,
sehingga Januari, tepatnya mulai tanggal 2 Januari sudah bisa
dilakukan mandatori.
Dengan adanya MPO Ver.1.0 yang merupakan aplikasi yang
berbasis Web , maka data output langsung masuk ke data
warehouse Dit. IKC. Laporan penerimaan yang meliputi realisasi
penerimaan, realisasi impor, realisasi ekspor dan dokumen cukai
bisa dimonitor secara real time. Disamping itu terdapat istilah baru
dalam sistim jaringan ini yaitu istilah Bea Keluar/ Pungutan Eks-
por dan Bea Masuk ditanggung pemerintah.
Ke-15 kantor yang sudah diujicobakan antara lain, Kantor Pe-
layanan Utama (KPU) Priok, Tanjung Perak (Surabaya), Tanjung
Mas (Semarang), Bekasi, Bogor, Purwakarta, Bandung, Merak,
Kantor Pos Pasar Baru, Yogyakarta, Juanda Bandung dan bebe-
rapa kantor lainnya.
Uji coba yang dilakukan meliputi tiga jenis kantor yang memili-
ki karakteristik yang berbeda yang dimiliki masing-masing kantor
dalam hal untuk pelaporan data, antara lain di kantor yang telah
online seperti, Tanjung Priok, Soekarno-Hatta, Tanjung Perak,
Belawan, Semarang, Tanjung Balai Karimun, Batam, Polonia,
Jambi, Palembang, Pekanbaru, Lampung, Bekasi, Halim, Ban-
dung, Merak, Juanda, Ngurah Rai, Pontianak, Balikpapan dan
Makasar.
Sedangkan KPPBC dengan server non online antara lain,
Tanjung Pinang, Teluk Bayur, Dumai, Surakarta, Gresik,
Banjarmasin, Samarinda dan Bitung. Serta KPPBC yang masih
menggunakan sistim secara manual antara lain; Purwakarta,
Bekasi, Bogor dan beberapa kantor lainnya.
Dari uji coba, lanjut Efrizal, beberapa kendala sempat ditemui
terutama mengenai jaringan. Dikarenakan DJBC menggunakan
KPU DAN KPPBC membuat dan mengirimkan laporan penerimaan setiap teknologi jaringan intranet terkadang di suatu daerah jika jaringan-
hari kerja, dimana laporan penerimaan satu hari kerja dikirim ke Kantor nya sedang rusak, maka datanya tidak bisa masuk. Disamping
Pusat pada hari kerja berikutnya secara online. itu, dari uji coba beberapa waktu lalu juga diketahui masalah ke-

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


INFO PERATURAN

disiplinan perlu menjadi perhatian, dalam hal ini kedi-


siplinan kantor untuk mengirimkan laporannya. Untuk
itu diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang
ditunjuk oleh Kepala Kantornya untuk bertanggung
jawab mengirimkan data laporannya setiap hari.
Bagi Direktorat PPKC, dengan kemudahan dari
adanya MPO maka diharapkan dari berjalannya modul
MPO bisa didapatkan data penerimaan yang meliputi
realisasi penerimaan, realisasi impor, realisasi ekspor
dan dokumen cukai dari seluruh KPPBC di seluruh
Indonesia secara real time.
“ Namun sekali lagi dengan catatan, semua kantor
harus disiplin dalam hal pengiriman data. Jika ada
yang belum mengirim mungkin karena kesibukan atau
terlupa maka dari pusat akan mengingatkan atau kita
akan menegur pegawai yang ditugaskan. Indikator ke-
berhasilan tugas Bea dan Cukai adalah penerimaan,
karena itu data harus up to date” demikian Efrizal.
Modul MPO untuk saat ini diperuntukkan untuk da-
ta penerimaan saja, jika dibandingkan modul pelapor-
an sebelumnya diperuntukkan untuk penerimaan, pe-
ngawasan, fasilitas dan umum.

KETENTUAN MPO
Berkaitan dengan penerapan sistim MPO, maka
diinstruksikan kepada semua Kantor Pelayanan Utama
(KPU) dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai (KPPBC) untuk melaksanakan pelaporan
penerimaan melalui MPO dengan cara mengakses
program aplikasi MPO yang sudah disediakan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. KPU dan KPPBC membuat dan mengirimkan
laporan penerimaan setiap hari kerja, dimana
laporan penerimaan satu hari kerja dikirim ke
Kantor Pusat pada hari kerja berikutnya secara
online. KPU dan KPPBC dapat melakukan
perubahan data laporan selama 1 minggu setelah
tanggal laporan. Apabila setelah 1 minggu terhadap
laporan yang dikirim masih terdapat perubahan,
KPU dan KPPBC mengajukan permohonan
perubahan kepada Direktorat PPKC dan
selanjutnya Direktorat PPKC akan mengupdate
laporan yang berkaitan.
2. Data yang dituangkan dalam MPO meliputi:
l Realisasi Penerimaan
l Realisasi impor
l Realisasi ekspor
l Dokumen cukai
3. Kepala KPU dan KPPBC bertanggung jawab terha-
dap kebenaran data, pengisian dan keamanan
data serta ketepatan waktu pengiriman laporan.
4. Tatacara pengoperasian aplikasi MPO terdapat
pada buku manual Modul Penerimaan Online.
5. Sebagai bahan rekonsiliasi, KPU dan KPPBC wajib
mengirimkan hard copy laporan penerimaan 15 ha-
rian ke Direktorat PPKC paling lambat 3 hari kerja
setelah tanggal pelaporan. Sesuai dengan Surat
Edaran Dirjen Bea dan Cukai Nomor SE-01/BC/
2002 tanggal 8 Januari 2002 dengan format laporan
disesuaikan dengan format yang ada pada MPO.
6. Penerapan sistim pelaporan dengan menggunakan
aplikasi MPO mulai berlaku sejak tanggal 2 Januari
2008
7. Dalam hal force majeur seperti listrik mati, kompu-
ter rusak, sambungan telepon tidak berfungsi atau
hal-hal lain yang mengakibatkan tidak dimungkin-
kannya pengiriman laporan secara elektronis, ma-
ka laporan dibuat/ di-entry pada hari kerja berikut-
nya secara manual dengan format mengacu kepa-
da data isian Modul Pelaporan Online dan pada
kesempatan pertama dikirimkan melalui faksimili
yang ditujukan kepada Direktur PPKC. ris

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 45


KEPABEANAN

Pelabuhan Tanjung Priok


Mulai Terapkan

NSW

Pemerintah mulai mengimplementasikan minuman, makanan, dan obat-obatan saja. Dengan sukses-
tahap pertama National Single nya ujicoba kepada 10 importir tersebut, maka pada 12
Window (NSW) dengan tahap awal Desember 2007, bertempat di auditorium Gedung B Kantor
melibatkan lima instansi strategis
Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), tim kerja
persiapan penerapan NSW melakukan pelatihan kepada
pada 17 Desember 2007. seluruh importir jalur prioritas untuk tatacara dan prosedur

B
pengisian dokumen pada website NSW.
ertempat di gedung Dharmapala Departemen Keu-
angan, pada 17 Desember 2007 menjadi sejarah BARU LIMA INSTANSI TERKAIT YANG TERGABUNG.
pertama peluncuran official website dan portal Indo- Menteri Keuangan ketika meresmikan peluncuran official
nesia NSW yang dilakukan secara simbolis oleh website dan portal NSW, dalam kata sambutannya
empat menteri, yaitu Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, sebenarnya ada 36 instansi terkait yang terlibat
Indrawati, Menteri Perdagangan, Mari Elka pangestu, dalam pemberian ijin ekspor impor, namun pada tahap awal
Menteri Komunikasi dan Informatika, Muhammad Nuh dan ini baru diintegrasikan lima instansi dulu.
Menteri Perhubungan, Djusman Sjafei Djamal. Kelima instansi tersebut adalah, DJBC dalam hal ini dila-
Turut mendampingi pada acara peluncuran tersebut, Ke- yani oleh Kantor Pelayanan Utama (KPU) Tanjung Priok,
pala Badan POM, Kepala Badan Karantina Hewan dan Tum- Badan POM, Ditjen Perdagangan Luar Negeri Departemen
buhan, Dirjen Bea dan Cukai, dan Ketua Kadin Indonesia. Perdagangan, Badan Karantina Pertanian, dan Pusat Karan-
Acara peluncuran diawali dengan pemaparan oleh wakil tina Ikan.
ketua tim kerja pelaksana NSW, Susiwiyono yang “Kelima instansi tersebut sebenarnya sudah mencakup 80
menjelaskan mengenai mekanisme dan prosedur yang harus persen prosedur lalu lintas dokumen dan perijinan barang
dilalui oleh importir untuk dapat melakukan pengiriman ekspor impor. Kalau lima raksasa ini bisa ditundukan, yang
dokumen secara online, baik dokumen PIB maupun dokumen lainnya pasti juga bisa,” jelas Menkeu.
yang terkait dengan perijinan ekspor impor. Selain itu, Susiwi- Lebih lanjut Menkeu mengatakan, penerapan sistem NSW
yono pada pemaparannya juga melaporkan, untuk tahap per- yang diluncurkan ini, merupakan landasan awal untuk menuju
tama Sistem NSW yang memberikan layanan kepabeanan Asean Single Window yang direncanakan akan dimulai pada
serta perijinan ekspor impor ini, hanya diberikan kepada 100 tahun 2008, dengan demikian Indonesia yang juga ikut menan-
importir jalur prioritas di Pelabuhan Tanjung Priok. datangani perjanjian kesepakatan untuk menuju Masyarakat
Pada ujicoba pertama yang telah dilakukan sebelumnya Ekonomi Asean (MEA) pada 2015, mempunyai kesiapan yang
dilibatkan 10 importir jalur prioritas dan hanya pada komoditi cukup matang yang diawali dengan adanya sistem NSW ini.

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


PENEKANAN TOMBOL. Lima Menteri terkait secara simbolis menekan tombol tanda dimulainya sistem NSW di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Nantinya sistem NSW akan dioperasikan melalui website penerapan NSW diharapkan dapat memberikan pelayanan
dengan nama www. insw.go.id. website tersebut berfungsi yang lebih prima lagi, karena dengan NSW segala prosedur
sebagai portal dan juga homepage dalam memberikan pela- ekspor impor akan disatukan, dengan demikian pelayanan
yanan informasi terkini NSW kepada publik,” papar Menkeu. yang tanpa intervensi ini akan semakin cepat sehingga lebih
Artinya, dengan berjalannya sistem tersebut, maka memberikan kepastian kepada pengusaha.
importir tidak perlu lagi datang ke pelabuhan atau ke KPU
Bea dan Cukai, ataupun instansi penerbit perijinan dalam HAMBATAN.
ekspor-impor. Sepanjang, importir dalam mengisi dokumen Terkait dengan kendala yang dihadapi dalam pelaksana-
yang dilakukan secara online tersebut benar dan sesuai de- an sistem NWS ini, Menkeu menjelaskan, dengan NSW
ngan syarat juga ketentuan yang berlaku, maka pengeluaran tentunya akan merubah budaya kerja yang selama ini dijalan-
barang dapat keluar hanya dalam hitungan menit saja. kan, untuk merubah budaya tersebut tentunya membutuhkan
Sementara itu menurut Menteri Perdagangan, dengan pengorbanan dan keseriusan para pelaksana di lapangan
adanya sistem NSW diharapkan dapat menciptakan suatu dalam menjalankannya, dan kini segala sesuatu yang kiranya
efisiensi waktu dan biaya bagi importir dan eksportir sehingga dapat menimbulkan penyalagunaan dapat dipangkas, karena
komoditi Indonesia dapat bersaing dengan komoditi lainya. yang menilai saat ini adalah sistem. Jika mereka benar, sis-
“Kalau selama ini keluhan importir pada lambatnya proses tem akan memberikan respon yang cepat, jika mereka tidak
lalu lintas keluar barang dan tingginya cost yang harus benar maka sistem akan menolaknya.
mereka keluarkan, kini dengan adanya NSW diharapkan hal “Untuk menuju perjalanan ribuan kilometer diawali oleh
itu dapat terpangkas dan menciptakan suatu iklim perdagang- langkah pertama, saat inilah kita memulai langkah kita dan
an yang sehat dan persaingan yang lebih kompetitif lagi,” merubah apa yang sejak lama kita coba pertahankan, meng-
ujarnya. ubah budaya kerja memang terkadang menjadi kendala,
Hal ini juga diamini oleh Ketua Asosiasi Kamar Dagang namun kita akan terus berusaha agar apa yang telah kita
Indonesia (KADIN), MS. Hidayat, menurutnya Pelabuhan lakukan ini dapat menjadi jembatan kearah yang lebih baik di
Tanjung Priok merupakan pelabuhan dengan 60 persen dari masa mendatang,” ungkap Menkeu.
total volume ekspor impor nasional, untuk itu dengan NSW Selain itu masih terkait dengan kendala, Menkeu menya-
diharapkan akan lebih memacu para pengusaha untuk lebih takan, kendala lain dalam NSW ini adalah menyangkut aspek
profesional dalam menjalankan bisnisnya dan meningkatkan legal. Saat ini Indonesia belum memiliki undang-undang yang
komoditinya untuk dapat bersaing dengan dunia luar. mengatur pelaksanaan transaksi data elektronik. Sebab, pe-
Hal yang sama juga diutarakan oleh Rahmat Hidayat merintah masih membahas Rancangan UU tentang Informasi
dari Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas (APJP), menurutnya dan Transaksi Elektronik (ITE) bersama-sama DPR. adi

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 47


KEPABEANAN

Pemerintah Kembali Atur Impor Sementara Dengan

KepMenkeu 140/PMK.04/2007
Sejalan dengan diberlakukannya dari kewajiban mempertaruhkan jaminan berdasarkan per-
Undang-Undang nomor 17 tahun 2007 timbangan kepala kantor.
tentang Kepabeanan, maka pemerintah d. Dalam PMK nomor:140/PMK.04/2007 dinyatakan menge-
merasa perlu untuk mengatur kembali
nai penegasan jangka waktu impor sementara, yaitu :
1. Impor sementara dapat langsung diberikan untuk jang-
mekanisme impor sementara. ka waktu paling lama tiga tahun sesuai dengan tujuan

B
penggunaannya, pada ketentuan lama, ijin impor
elum lama ini Menteri Keuangan kembali mengeluar- sementara diberikan paling lama 12 bulan tetapi dapat
kan peraturan yang terkait dengan impor sementara diperpanjang sampai dengan maksimal tiga tahun.
yang dituangkan dalam Keputusan Menteri 2. Dalam hal ijin impor sementara diberikan kurang dari
Keuangan nomor 140/PMK.04/2007 tentang impor tiga tahun, maka dapat diperpanjang satu kali atau
sementara. lebih sepanjang jangka waktu impor sementara secara
Menurut Direktur Teknis Kepabeanan, Teguh Indrayana, keseluruhan tidak lebih dari tiga tahun terhitung sejak
latar belakang diterbitkannya Permenkeu nomor 140/PMK. tanggal pendaftaran pemberitahuan pabean impor
04/2007 tentang impor sementara adalah diundangkannya sementara. Sedangkan pada ketentuan lama, perpan-
Un- dang-Undang nomor 17 tahun 2007 tentang perubah- jangan maksimal diberikan dua kali walaupun belum
an atas Undang-Undang nomor 10 tahun 1995 tentang Kepa- mencapai 12 bulan.
beanan, yang diantaranya mengubah pasal tentang impor e. Dalam PMK nomor:140/PMK.04/2007, diatur mengenai
sementara (pasal 9 Undang-Undang nomor 10). Dalam pasal keterlambatan mengekspor kembali dan tidak mengeks-
yang baru tentang impor sementara (pasal 10D Undang-Un- por kembali barang impor sementara, diantaranya menge-
dang nomor 17), diatur hal-hal baru tentang impor sementara nai pengertian keterlambatan reekspor, tidak mengekspor
diantaranya : kembali dan pengenaan sanksi administrasi.
1. Pembatasan yang tegas mengenai jangka waktu impor f. Dalam PMK nomor:140/PMK.04/2007, dinyatakan menge-
sementara (3 tahun), nai tindakan pengamanan berupa penyegelan atas
2. Pencantuman besarnya bea masuk yang harus dibayar barang impor sementara dalam hal jangka waktu impor
setiap bulan (maksimal 5 persen) untuk barang impor sementara telah berakhir dan tidak dilakukan perpanjang-
sementara yang diberikan keringanan bea masuk, an sementara menunggu proses realisasi ekspor. Dalam
3. Pengenaan sanksi adminsitrasi atas barang impor ketentuan lama, tidak diatur mengenai penyegelan terse-
sementara yang terlambat diekspor kembali, but.
4. Kewajiban pembayaran bea masuk dan pengenaan g. Dalam PMK nomor:140/PMK.04/2007, ditegaskan perlu-
sanksi administrasi atas barang impor sementara yang nya persetujuan impor dari instansi terkait atas barang
tidak diekspor kembali. impor sementara dalam kondisi bukan baru dan/atau yang
terkena peraturan pembatasan, yang tidak diekspor kem-
PERBEDAAN PERATURAN LAMA DENGAN PERATURAN BARU. bali.
“Dengan demikian tujuan dikeluarkannya kebijakan ini,
untuk menyempurnakan peraturan yang telah ada (PMK PROSEDUR IMPOR SEMENTARA
nomor :615/PMK.04/2004) dan menyesuaikan dengan keten- “Kebijakan ini akan berlaku mulai 15 Desember 2007,
tuan dalam Undang-Undang nomor 17 tahun 2006,” ujar dengan demikian untuk saat ini mekanisme impor sementara
Teguh. yang dijalankan ada beberapa tahapan,” jelas Teguh.
Lebih lanjut Teguh menjelaskan, ada beberapa perbedaan Untuk mekanisme dan prosedur impor sementara yang
yang signifikan antara peraturan yang lama WBC/ATS akan dijalankan saat ini, Teguh menjelaskan,
dengan peraturan yang baru tersebut, yaitu : 1. Importir mengajukan permohonan untuk
a. Jenis barang impor sementara berupa mendapatkan ijin impor sementara kepa-
“cetakan (mould)” yang sebelumnya ter- da Direktur Jenderal melalui kepala
cantum dalam PMK nomor 615/PMK.04/ kantor dan selanjutnya kepala kantor atas
2004, maka pada PMK 140/PMK.04/2007 nama Menteri Keuangan menerbitkan ijin
tidak tercantum lagi. Pada PMK impor sementara.
nomor:140/PMK.04/2007, ditambahkan 2. Dalam hal tertentu, permohonan impor
jenis barang impor sementara berupa: sementara dapat diajukan kepada Direk-
1. Barang yang dibawa oleh penumpang tur Jenderal.
dan akan dibawa kembali keluar 3. Khusus untuk barang impor sementara
negeri; yang dibawa penumpang, tidak perlu
2. Barang pendukung proyek pemerintah mengajukan permohonan.
yang dibiayai dengan pinjaman dari 4. Pada saat pemberian ijin dilakukan pene-
luar negeri. tapan nilai pabean dan klasifikasi atas
b. Pada PMK nomor:140/PMK.04/2007 di- barang impor sementara yang bersang-
nyatakan bahwa kewenangan pemberian kutan, sebagai dasar penghitungan bea
ijin impor sementara oleh kepala kantor. masuk dan pajak dalam rangka impor.
Dalam hal tertentu permohonan diajukan 5. Jangka waktu impor sementara :
kepada Direktur Jenderal. a. Impor sementara dapat diberikan un-
c. Mengenai jaminan yang dipertaruhkan, tuk jangka waktu paling lama tiga
dalam PMK nomor 140/PMK.04/2007 TEGUH INDRAYANA. Ada lima hal baru tahun sesuai dengan tujuan pengguna-
dinyatakan bahwa khusus untuk impor yang diatur dalam kebijakan impor annya,
sementara, salah satunya adanya
sementara berupa barang yang dibawa pembatasan yang tegas mengenai b. Dalam hal ijin impor sementara diberi-
oleh penumpang dan akan dibawa jangka waktu impor sementara, yaitu kan kurang dari tiga tahun, maka dapat
kembali ke luar negeri, dapat dikecualikan tiga tahun. diperpanjang lebih dari satu kali sepan-

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


DOK. WBC

IJIN IMPOR SEMENTARA PESAWAT. Pada kebijakan lama ijin impor sementara pesawat udara dikeluarkan oleh Direktur Jenderal mengingat sifat
penggunaannya yang mobile dan melibatkan beberapa KPPBC.

jang jangka waktu impor sementara secara keseluruhan 14. Dalam masa impor sementara atas barang impor sementa-
tidak lebih dari tiga tahun, terhitung sejak tanggal ra dapat dipindahlokasikan atau digunakan untuk tujuan
pendaftaran pemberitahuan pabean impor sementara. lain setelah mendapat persetujuan kepala kantor atau Di-
6. Atas barang impor sementara yang mendapat keringanan, rektur Jenderal.
dalam hal barang dalam kondisi bukan baru dan/atau 15. Barang impor sementara wajib diekspor kembali dalam
yang diatur tataniaga impornya, wajib mendapat persetu- jangka waktu yang telah ditetapkan.
juan impor dari instansi yang berwenang sebelum dikelu- 16. Dalam hal barang impor sementara terlambat diekspor
arkan dari kawasan pabean. kembali maka dikenakan sanksi administrasi berupa den-
7. Untuk pemenuhan kewajiban pabean atas impor da sebesar 100 persen dari bea masuk yang seharusnya
sementara, disampaikan pemberitahuan impor barang dibayar.
yang dibuat berdasarkan dokumen pelengkap pabean 17. Dalam hal tidak diekspor kembali, maka harus dilunasi
dan/atau ijin impor sementara. bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang seharus-
8. Pemberitahuan impor barang disampaikan kepada kepala nya dibayar dan dikenakan sanksi administrasi berupa
kantor paling lambat tiga bulan sejak tanggal ijin impor denda sebesar 100 persen dari bea masuk yang seharus-
sementara. Dalam hal disampaikan setelah jangka waktu nya dibayar.
tersebut maka ijin impor sementara menjadi tidak berlaku. 18.Dalam hal tertentu berupa kerusakan berat atau mus-
9. Atas barang impor sementara yang mendapat nah karena force majeur, berdasarkan persetujuan
pembebasan bea masuk, dipertaruhkan WBC/ATS kepala kantor atau Direktur Jenderal
jaminan atas bea masuk dan pajak dalam dapat dibebaskan dari kewajiban
rangka impor. Kewajiban menyerahkan untuk mengekspor kembali serta di-
jaminan tersebut, dapat dikecualikan bebaskan dari kewajiban melunasi
terhadap barang impor sementara yang bea masuk dan pajak dalam rangka
dibawa oleh penumpang dengan impor.
berdasarkan pertimbangan kepala kantor. 19. Pada saat ekspor dilakukan pemeriksa-
10. Atas barang impor sementara yang men- an fisik atas barang impor sementara.
dapat keringanan bea masuk, importir
wajib membayar bea masuk sebesar dua PENGAWASAN IMPOR SEMENTARA
persen per bulan dikalikan jangka waktu “Dengan beberapa tahapan dan mekanis-
impor sementara dan membayar PPN me tersebut, maka DJBC juga memiliki
dan PPnBM. Atas selisih bea masuk yang mekanisme dalam melakukan pengawasan
seharusnya dibayar dengan yang telah terhadap impor sementera. Sama dengan
dibayar dan PPh pasal 22 dipertaruhkan mekanisme prosedur, mekanisme penga-
jaminan. wasan juga terdiri dari beberapa tahap,” kata
11. Pada saat pemasukan, atas barang impor Teguh.
sementara dilakukan pemeriksaan fisik. Beberapa tahapan dalam mekanisme
12. Barang impor sementara yang telah dibe- pengawasan impor sementara, yaitu :
rikan ijin pengeluaran berada di bawah a. Dilakukan pemeriksaan fisik atas ba-
pengawasan pabean sampai dengan di- rang impor sementara pada saat
ekspor kembali. pemasukan dan pada saat reekspor.
13. Atas barang impor sementara sewaktu- RAHMAT SUBAGIO. Saat ini KPPBC b. Atas barang impor sementara diperta-
Tipe A1 Soekarno-Hatta melayani
waktu dapat dilakukan pemeriksaan semua komoditi impor sementara yang ruhkan jaminan atas bea masuk dan
untuk meyakinkan bahwa ketentuan ijin tercantum pada KepMenkeu 615/ pajak dalam rangka impornya yang
impor sementera telah dipenuhi. PMK.04/2004. belum dibayar.

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 49


KEPABEANAN
WBC/ATS
mempersiapkan segala dokumen perpanjangan ijin impor se-
mentara atas pesawat-pesawat tersebut.
Menurut Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai (KPPBC) Tipe A1 Soekarno-Hatta, Rahmat
Subagio, untuk saat ini hampir semua komoditi yang
tercantum pada PMK nomor:615/PMK.04/2004 tentang impor
sementara dilayaninya, seperti pesawat udara, alat/mesin
untuk pengerjaan proyek, alat untuk pertunjukan musik,
barang untuk pameran, dan sebagainya.
“Sejauh ini KPPBC Soekarno-Hatta selalu melakukan so-
sialisasi kepada para pengguna jasa, karena sebelum mere-
ka mengajukan permohonan impor sementara terlebih dahulu
berkonsultasi dengan Seksi Perbendaharaan. Dengan
keluarnya peraturan baru tentang impor sementara, maka ini
jelas tidak akan memberatkan para pengguna jasa, karena
dengan ijin penggunaan sampai tiga tahun, mereka tidak
perlu lagi mengajukan permohonan perpanjangan apabila ijin
yang diberikan selama ini dirasakan kurang cukup,” ujar
Rahmat.
Terkait dengan penyegelan beberapa maskapai, Rahmat
menjelaskan, secara umum kelalaian tidak terjadi, kalaupun
ada biasanya karena faktor yang bisa dipertanggungjawab-
kan atas kelalaian tersebut, seperti ketidaksiapan barang
yang akan direekspor (pesawat dengan engine yang tidak
berfungsi, kerusakan pesawat, dan lain-lain). Penyegelan
yang terjadi lebih dikarenakan perusahaan tidak mengindah-
kan peringatan yang telah diberitahukan beberapa kali.
Sementara itu menurut Teguh, dalam ketentuan
sebelumnya, ijin impor sementara pesawat udara diberikan
oleh Direktur Jenderal mengingat sifat penggunaannya yang
PEMERIKSAAN FISIK. Dilakukan pemeriksaan fisik atas barang impor mobile dan melibatkan beberapa KPPBC. Saat ini dalam
sementara pada saat pemasukan dan pada saat reekspor. PMK nomor: 140/PMK.04/2007, belum diatur lebih lanjut
dalam hal apa saja ijin impor sementara akan diberikan oleh
c. Selama jangka waktu impor sementara dilakukan penga- Direktur Jenderal termasuk pemberian ijin impor sementara
wasan dan dapat dilakukan pemeriksaan sewaktu-waktu atas pesawat udara. Untuk selanjutnya perlu diterbitkan per-
atas penggunaan barang impor sementara. aturan Direktur Jenderal yang mengatur lebih lanjut menge-
d. Setelah jangka waktu impor sementara berakhir dan da- nai penerbitan ijin impor sementara diantaranya pesawat
lam hal tidak dilakukan perpanjangan ijin impor sementa- udara.
ra, sambil menunggu proses realisasi ekspor, terhadap “Secara administrasi DJBC tidak menemui kendala dalam
barang impor sementara dilakukan penyegelan. melakukan pengawasan terhadap barang impor sementara,
e. Terhadap barang impor sementara yang terlambat dieks- namun terhadap barang-barang tertentu yang bersifat mobile
por kembali dikenakan sanksi sebesar 100 persen dari seperti pesawat udara dan kapal laut, pemeriksaan baru
bea masuk yang seharusnya dibayar. dapat dilakukan pada saat pemasukan, perpanjangan atau
f. Terhadap barang impor sementara yang tidak diekspor pada saat ekspornya,” ujar Teguh.
kembali, wajib membayar bea masuk dan pajak dalam Hal ini juga diamini oleh Rahmat, menurutnya untuk
rangka impornya dan dikenai sanksi administrasi berupa melakukan penyegelan, satu bulan sebelum jatuh tempo,
denda 100 persen dari bea masuk yang seharusnya KPPBC sudah melakukan pemberitahuan atas penyelesaian
dibayar. barang impor sementara tersebut, yang ditindaklanjuti oleh
surat teguran dan pencairan jaminan apabila tidak ada itikad
Selain pelayanan dan pengawasan yang dilakukan untuk penyelesaian dari importir.
barang impor sementara, maka yang harus diperhatikan juga Jika KPPBC Soekarno-Hatta selalu melakukan sosialisasi
adalah masalah perijinan yang akan dikeluarkan, apakah kepada para pengguna jasa untuk barang impor sementara,
cukup melalui KPPBC atau dengan persetujuan Direktur Kantor Pusat DJBC pun terkait dengan PMK nomor: 140/
Jenderal. PMK.04/2007, juga telah melakukan sosialisasi, sebagai
Menurut Teguh, dalam PMK nomor 140/PMK.04/2007 tahap awal kepada kominitas maskapai penerbangan baru-
telah dinyatakan bahwa permohonan impor sementara baru ini.
diajukan kepada Direktur Jenderal melalui kepala kantor dan “Secara umum pengusaha menyambut positif adanya
selanjutnya kepala kantor atas nama Menteri Keuangan peraturan baru tersebut, mengingat dengan peraturan baru
menerbitkan ijin impor sementara. dimungkinkan ijin impor sementara dapat diberikan untuk
“Berdasarkan peraturan yang baru, penerbitan ijin impor jangka waktu tiga tahun sekaligus. Hal ini lebih efisien,
sementara diarahkan akan diberikan oleh kepala kantor. berbeda dengan ketentuan sebelumnya, dimana importir
Hanya dalam hal tertentu akan diberikan oleh Direktur Jende- harus memperpanjang ijin impor sementara setiap tahunnya.
ral. Setiap ijin impor sementara yang diterbitkan akan berlaku Namun khusus untuk barang-barang yang jangka waktu
secara nasional, namun demikian akan diatur lebih lanjut kontrak melebihi tiga tahun, para pengusaha masih meminta
mengenai tatalaksana penerbitan ijin impor sementara dalam kepada DJBC untuk meninjau batasan waktu tiga tahun
bentuk peraturan Direktur Jenderal sebagai petunjuk tersebut,” tandas Teguh.
pelaksanaan PMK nomor:140/PMK.04/2007,” jelas Teguh. Secara keseluruhan peraturan kembali impor sementara
ini tidak semata-mata karena adanya beberapa pesawat milik
KONDISI DI LAPANGAN maskapai nasional yang disegel pihak bea cukai, namun
Impor sementara memang sempat menjadi bahan pembi- pengaturan ini lebih dikarenakan DJBC yang mengatur kebi-
caraan banyak orang, terkait dengan penyegelan beberapa jakan impor sementara saat ini telah menjalankan undang-
pesawat milik maskapai nasional yang dinilai lalai dalam undang baru di bidang kepabeanan. adi

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


SEKRETARIAT

FOTO-FOTO WBC/ATS
TIM YANG TANGGUH. Walaupun hanya berlatih selama satu bulan
setengah, ternyata tim DJBC dapat menjadi tim yang tangguh dan
mengalahkan tim lainnya.

DJBC Juara Umum


Lomba Gerak Jalan
Bogor - Jakarta
Setelah vakum selama 12 tahun,
akhirnya Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (DJBC) kembali merebut juara
umum pada pertandingan gerak jalan
Bogor-Jakarta yang diselenggarakan
dalam rangka Hari Pahlawan.

D
alam rangka menyambut Hari Pahlawan, Pemda Bogor DUKUNGAN DIRJEN. Ketua Bapor dan koordinator lapangan bersama
bekerjasama dengan Pemda DKI Jakarta, menyeleng- ketua regu gerak jalan saat melaporkan keberhasilannya yang ternyata
garakan lomba gerak jalan tradisional Bogor-Jakarta sangat mendapat dukungan dari Dirjen.
ke-27 tahun 2007 dengan jarak tempuh sejauh 32
kilometer. Perlombaan yang diikuti oleh hampir seluruh pat pesaing yang cukup berat, seperti tim Marinir, Jasa Marga, dan
instansi pemerintah dan swasta ini, selain memperebutkan piala tim lain yang selalu aktif dalam kegiatan gerak jalan.
bergilir Gubernur DKI Jakarta, juga piala tetap dari Pemda Bogor. Sementara itu menurut Imik Eko yang bertindak selaku
Pertandingan yang berlangsung pada 15 hingga 16 Desem- koordinator gerak jalan dan sepeda santai, secara teknis
ber 2007 ini, mengambil rute Bogor, Parung, Pondok Cabe, Fat- persiapan yang dilakukan tim DJBC sudah cukup matang.
mawati, Sudirman dan berakhir di Balai Kota Jakarta ini, dengan Hal ini dilakukan melalui latihan selama satu setengah bulan
mengambil start di Gelanggang Olah Raga Pajajaran Bogor, dan lamanya yang dilakukan dibeberapa tempat.
dilepas langsung oleh Bupati Bogor pada pukul 15.00 wib. “DJBC pada pertandingan ini menurunkan dua tim sekali-
Sementara itu untuk sistem penilaian yang dipakai adalah, gus, yang masing-masing timnya terdiri atas tujuh peserta.
selain ketepatan waktu dimana telah ditetapkan 1 jam harus Dari keseluruhan peserta itu kita rekrut dari pegawai prodip III
mampu menempuh jarak 6 kilometer dengan melewati tiga pos yang baru saja masuk DJBC, hal ini kami lakukan karena me-
untuk beristirahat, juga kerapihan dan kekompakan tim turut reka dari segi waktu lebih banyak memilikinya dan juga terpu-
mempengaruhi penilaian. sat pada kantor pusat,” kata Imik.
DJBC yang turut berpartisipasi dalam rangka mengisi Hari Namun demikian, tim DJBC juga sempat mengalami kendala
Pabean Internasional, pada perlombaan kali ini menurunkan dua pada saat pertandingan, kurangnya kaus tim yang disediakan
tim, yang masing-masing terdiri atas tujuh peserta. menyebabkan peserta harus terus mengenakannya hingga
Menurut Ketua Badan Pelaksana Olah Raga (Bapor) yang selesai, padahal dalam perjalanan sempat terguyur hujan. Namun
juga merupakan Kepala Bagian Umum KP DJBC, Sony Subagio, Alhamdulillah mereka dapat mengatasinya dengan kekuatan fisik
keikutsertaan DJBC kali ini bukanlah untuk yang pertama kali, ka- dan mental yang selama ini telah dipersiapakan.
rena sebelumnya DJBC juga selalu aktif mengikutinya, namun se- Akhirnya setelah berjuang dengan penuh semangat, tim
jak tahun 1996 DJBC vakum dan baru kali ini mengikutinya lagi. DJBC dapat tiba di garis finis pada pukul 2.00 dini hari dan berhak
“Lomba gerak jalan ini kita ikuti setelah kita vakum selama 12 atas gelar juara tim sekaligus merebut juara umum, yang pialanya
tahun, dan dengan persiapan yang cukup matang akhirnya DJBC diserahkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo.
bukan saja keluar sebagai juara pertama, tapi sekaligus merebut ”Dengan prestasi DJBC yang cukup menggembirakan ini,
juara umum pada perlombaan kali ini,” ujar Sony Subagio. ternyata juga mendapat dukungan penuh dari Direktur Jenderal
Lebih lanjut Sony menjelaskan, dengan lomba gerak jalan dan beliau meminta agar DJBC dapat mempertahankannya pada
yang menempuh jarak hingga 32 kilometer ini, tim DJBC menda- tahun mendatang,” kata Sony Subagio. adi

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 51


SEKRETARIAT

PEMBUKAAN PELATIHAN yang dipimpin oleh Drs. Bambang Prasodjo.

Pelatihan PR
informasi kepada masyarakat. Selesai mengikuti penjelasan
dan kunjungan ke redaksi kedua media tersebut acara selan-
jutnya adalah penutupan pelatihan.

di Kantor Pusat DJBC FUNGSI STRATEGIS HUMAS PEMERINTAH


Dalam suatu kesempatan setelah pelatihan, WBC, berke-
Keberadaan humas dapat menjembatani sempatan melakukan wawancara dengan Sekretaris Jenderal
antara kepentingan organisasi Public Relations Society of Indonesia, Magdalena Wenas
dan kepentingan publik untuk membuat
yang juga menjadi salah satu pembicara dalam pelatihan ter-
sebut di ruang kerjanya. Mengenai keberadaan humas atau
hubungan baik dan saling membina yang populer dengan sebutan Public Relations (PR) yang
kepercayaan diantara keduanya. terpenting adalah bahwa harus juga melihat secara strategis

K
mengenai fungsi dari humas tersebut. “Komunikasi dalam hal
antor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ini harus dua arah, sebab Bea dan Cukai ini merupakan satu
(DJBC) selama tiga hari tepatnya pada 17-19 organisasi, jika yang satu salah, maka salah semuanya,
Desember 2007 melakukan pelatihan Public Re- sebaliknya jika citra kita baik maka akan baik semuanya,” de-
lation yang diperuntukkan bagi pegawainya. Pe- mikian ujar Magdalena.
latihan ini dilakukan salah satunya untuk Menurut Magdalena, dibandingkan sepuluh tahun yang
mempersiapkan pegawai agar siap jika diharuskan berin- lalu perkembangan PR saat ini sudah jauh lebih baik
teraksi dengan publik atau masyarakat dalam menyampai- walaupun diakuinya masih belum memadai, namun
kan informasi seputar tugas, fungsi, peran dan program perkembangan PR cukup pesat dan pemahaman mengenai
yang dilakukan DJBC. PR di tingkat middle management sudah baik, justru yang
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti masih kurang pemahamannya mengenai PR, imbuhnya,
oleh 30 orang peserta dari berbagai kantor Bea dan berada di tingkat Top Management untuk melihat bahwa PR
Cukai di Indonesia. Setelah pembukaan oleh Drs. merupakan suatu bidang yang strategis.
Bambang Prasodjo, mewakili Sekditjjen Bea dan Cukai, Lebih lanjut menurutnya, karena PR selalu berhubungan
pelatihan hari pertama diisi dengan materi Pengenalan dengan masyarakat maka keberadaan humas dapat menjem-
Public Relation dan Implemen- tasi Public Relation dengan batani antara kepentingan organisasi dan kepentingan publik
pembicara dari Public Relation Society of Indonesia, untuk membuat hubungan baik dan saling membina keperca-
Magdalena Wenas. Hari kedua, materi tentang Media yaan diantara keduanya.
Relations, Cara Menghadapi Media dan Crisis Communi- Menurut Magdalena, idealnya, suatu PR di instansi pe-
cations oleh pembicara masing-masing Budi Darmawan, merintah tergantung dari nature of business-nya apakah ber-
Nunung Setyani dan Indira Abidin dari SCTV. sifat regulator atau trader, jadi memiliki porsi yang berbeda-
Sedangkan hari ketiga diisi dengan kunjungan oleh peser- beda, tetapi intinya untuk masa sekarang adalah
ta pelatihan ke salah satu penerbitan ibu kota, Media Indone- keterbukaan, transparansi, akuntabilitas dan membangun
sia dan stasiun televisi swasta, Metro TV. Ditempat ini reputasi.
peserta mendapat penjelasan dari pihak media massa yang “Jika instansi tersebut sebagai regulator maka harus me-
dikunjungi mengenai proses pembuatan dan penyampaian nyampaikan pesan kepada masyarakat supaya mereka paham

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


WBC/ZAP WBC/ATS
apa sih bea cukai ? Teruta- berfungsi sebagai humas.
ma untuk generasi selanjut- Kalau Kantor Pelayanan
nya. Kalau kenyataanya Utama sudah mulai, lalu
masih saja ada citra buruk anak-anak mudanya im-
mengenai bea cukai, maka presif dan interest serta
itu menjadi tantangan dan ada rasa ikut memiliki, s-
terutama bagi frontliner, aya rasa itu jadi nilai posi-
mereka itu yang nomor satu tif untuk meningkatkan cit-
dapat imbasnya dan dari ra,”ujar Magdalena lagi.
situ pun yang pertama akan
memberikan impresif. PESERTA PELATIHAN
Jangan suruh mereka be- WBC menghimpun be-
kerja sendiri tetapi birokra- berapa kesan dan penda-
sinya tidak berubah, maka- pat dari para peserta pela-
nya jadi satu sinergi, Hal tihan PR. Umumnya mere-
seperti ini hanya perlu ka senang karena menda-
waktu dan bukan suatu hal patkan ilmu baru mengenai
yang mustahil. Negara lain kehumasan. Bahkan ang-
MAGDALENA WENAS. Humas atau yang saja seperti Singapura bisa, gapan sebelumnya bahwa WAHYUDI, pelatihan ini sangat
popular dengan istilah PR merupakan kenapa kita tidak ? ,” PR sama dengan bermanfaat dan ilmu yang diperoleh
suatu bidang yang strategis. imbuhnya. kehumasan, malah ternyata bisa langsung diimplementasikan
Secara umum fungsi PR lebih luas dari bidang pada tugasnya selaku Kasubag
humas adalah sebagai communicator, baik di pemerintahan humas. Rumah Tangga dan Humas.
maupun swasta. Dalam berkomunikasi tentunya tidak mung- Hal itu seperti disampai-
kin dilakukan satu arah tetapi harus dua arah, ada feedback- kan Sri Ratnawati, Kepala Seksi Publikasi pada Direktorat
nya. “Kita belajar untuk tidak banyak bicara, belajar untuk Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai.
mendengar saja, kemudian memilah, untuk yang sudah baik Menurutnya, secara pribadi manfaat dari pelatihan ini, ia
bisa ditingkatkan sedangkan yang belum diperbaiki, jadi coba bisa mendapatkan ilmu baru dan bisa mengenal para pe-
mendengarlah karena sekarang sudah jamannya untuk men- ngajar-pengajar yang selama ini hanya dikenalnya mela-
dengar aspirasi masyarakat,” ujarnya. lui media televisi. “Menurut saya, PR itu sangat penting
Mengenai pelatihan PR yang diselenggarakan DJBC dalam suatu organisasi sehingga melalui PR ini dapat
me- nurut penilaian yang dilihatnya ketika pelatihan, dijelaskan ke masyarakat perkembangan dan perubahan-
untuk tingkat middle manajemen yang mindset-nya ada- perubahan yang telah dilakukan Bea dan Cukai.,” ujar
lah pegawai yang masih muda dan merupakan usia pro- Ratna yang juga mewakili pendapat dari beberapa peser-
duktif sangat antusias memandang PR sebagai sesuatu ta wanita.
yang penting di dalam pelaksanaan tugas suatu organisa- Salah satu peserta pelatihan yang bertugas sebagai
si. “Yang terpenting para middle management tadi harus Client Coordinator(CC) di Kantor Pelayanan Utama Tanjung
sinergi dengan top management untuk melihat bahwa Priok, menyatakan pendapatnya. Menurut pegawai yang tidak
unsur humas merupakan bidang strategis. Jangan seke- mau disebut namanya ini, dengan mengikuti pelatihan maka
dar ngomong you sudah bagus, kerjakan saja ini, tetapi membantu dirinya dalam menjalankan pekerjaan di Bea dan
dari atas tidak ada support.” Cukai yang bertugas sebagai CC di KPU Tanjung Priok.
“Pelatihan tersebut, selain mempersiapkan mereka setiap “Sedikit banyak membantu saya dalam menghadapi klien dan
saat harus bisa turun berdekatan dengan publik, saya kira menjadi bekal jika suatu saat dibutuhkan sebagai PR,”
ada satu obyek lagi yang perlu menjadi perhatian yaitu mem- ujarnya.
berikan pemahaman kepada top management bahwa mereka Menurutnya, tidak dapat dipungkiri lagi, DJBC sudah sa-
harus juga melihat fungsi PR ini secara strategis sekaligus ngat memerlukan bidang tersendiri yang meng-handle masa-
WBC/ATS WBC/ATS

PARA PEMBICARA, sedang menyampaikan materi pelatihan MATERI TERAKHIR dan penutupan pelatihan dengan melakukan kunjungan ke
kepada para peserta. Redaksi Harian Media Indonesia dan Metro TV.

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 53


SEKRETARIAT

lah PR. Dan ini tidak hanya menyangkut media, namun


juga menjalankan fungsi PR lainnya. Profiling
Pegawai DJBC
Dan dari kunjungan ke media cetak dan media elektro-
nik, ia jadi mengerti tentang proses terjadinya berita dan
memiliki pandangan mengenai citra yang telah terbentuk
di benak wartawan atau media terhadap Bea dan Cukai,
Dengan demikian semakin menegaskan perlunya humas, melalui
Assessment Test
PR atau spokesman di DJBC, agar pemberitaan menjadi
berimbang.
“Sebagai bagian dari DJBC, kita jadi tahu bahwa ada
upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ataupun
membentuk image Bea dan Cukai yang baru. Dan jadi
lebih memiliki dasar ilmu dalam menghadapi media,” ujar Program utama Reformasi Birokrasi
petugas CC tadi mengenai manfaat yang bisa ia peroleh yang dilakukan Departemen Keuangan
dari pelatihan PR. salah satunya adalah melalui
Masih merupakan pendapat dari para peserta pelatih- peningkatan manajemen Sumber Daya
an, khususnya pegawai pria, pelatihan Public Relation Manusia (SDM) dengan melakukan
(PR) merupakan suatu model pelatihan yang relatif baru pembangunan assessment center.
diadakan di Bea dan Cukai, dan artinya sangat penting

U
untuk menunjang tugas sehari-hari Wahyudi yang saat ini
menjabat sebagai Kasubbag RT dan Humas ntuk itu dilakukan
Dari kunjungan ke dua media massa, banyak manfaat empat kegiatan
yang bisa ia dapatkan, antara lain pengetahuan mengenai yang beberapa ak-
pengolahan informasi menjadi berita yang siap untuk tifitasnya dilaku-
dicetak atau ditayangkan di media elektronik dan juga kan secara para-
pengalaman melihat langsung penyiaran seperti apa dan lel, meliputi; penyusunan
bagaimana prosesnya. standar kompetensi jabat-
“Bagi kami secara pribadi pelatihan ini sangat berman- an, penyusunan materi dan
faat dan ilmu yang diperoleh bisa langsung diimplemen- metode assessment center,
tasikan pada tugas selaku Kasubag Rumah Tangga dan pengembangan program
Humas,” ujar Wahyudi. Mennurutnya dari pelatihan ini aplikasi sistim assessment
akan menambah pengetahuan dan pengalaman, apa dan center dan pelaksanaan
bagaimana mendudukkan PR itu di lingkup tugas Bea dan assessment center.
Cukai secara proporsional dan profesional. Selain itu dalam rangka
“Ilmu PR sendiri selalu berkembang dan apabila pembangunan assessment
kita tidak mengikuti trend yang berlaku maka center juga menggunakan
penerapannya akan kurang pas dan tidak mencapai input hasil analisis jabatan,
tujuan yang dikehendaki, oleh karena itu saran kami yaitu spesifikasi jabatan
semoga di masa yang akan datang pelatihan ini lebih dan pola mutasi. KAMIL SJOEIB. Tujuan pelaksanaan
sering diadakan tidak hanya dilingkup pusat tetapi Sedangkan tujuan akhir assessment adalah dalam rangka
juga sampai ke daerah dan diikuti oleh seluruh yang hendak dicapai de- penyusunan profiling pegawai.
pegawai Bea dan Cukai karena kita adalah Public ngan adanya assessment
Service,” ujar Wahyudi lagi. center ini antara lain, obyektifitas dalam seleksi dan penem-
Sementara itu Sonny Wibisono, Kasi Penyidikan patan pejabat, penempatan pejabat berdasarkan kompetensi,
dan Barang Bukti, Kantor Wilayah DJBC Sulawesi dan menyediakan informasi pada pimpinan mengenai peta
menyatakan bahwa Pelatihan Public Relations (PR) SDM maupun profil pejabat.
adalah pelatihan yang sangat baik dalam memberikan Berkaitan dengan tujuan membuat profiling pegawai di
pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya fungsi lingkungan Departemen Keuangan, hal itu telah dilakukan
yang dijalankan oleh PR, yaitu antara lain dapat FOTO-FOTO : DOK. WBC
mengkomunikasikan dan menyampaikan pesan-pesan
positif atau penting dari organisasi kepada media.
Suatu fungsi yang dapat meningkatkan citra DJBC.
Menurut Sony, pada hari terakhir pelatihan, peserta
pelatihan berkesempatan mengunjungi kantor media
untuk berdiskusi dan melihat proses bisnis media. Dari
kunjungan tersebut, kita dapat lebih mengerti cara
kerja media dalam mencari berita sampai
mempublikasikannya. Dari mereka (media), kita juga
memperoleh informasi bahwa organisasi seperti DJBC
sebaiknya ada lembaga kehumasan yang didukung
oleh SDM yang memiliki kapabilitas yang baik,
sehingga media tidak kesulitan dalam mendapatkan
sumber informasi yaitu dari orang memang ditugaskan
serta mampu untuk memberikan informasi dengan
baik.
“Pada tiap akhir materi dilakukan diskusi yang sa-
ngat aktif. Dimana pengetahuan tersebut akan sangat
bermanfaat bagi kita dalam membangun dan membina
hubungan dengan media, serta bagaimana menangani
media. Sehingga upaya perbaikan citra DJBC dapat
lebih mudah dikomunikasikan dan disampaikan kepa-
da masyarakat melalui media,” tandas Sony. ris PARA PESERTA sedang mengerjakan soal tes assessment.

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


masih pelaksana dan belum
struktural, untuk itu harus
kita ikutkan assessment.
Setelah kita dapatkan hasil-
nya, berarti kita sudah me-
ngetahui kompetensinya,”
ungkap Kamil Sjoeib.

TES ASSESMENT, BUKAN


UNTUK MENDAPATKAN
PROMOSI
Mengenai Persyaratan
untuk mengikuti assess-
ment bagi pegawai di
lingkungan DJBC,:menurut
Kepala Bagian
Kepegawaian DJBC, Azhar
Rasyidi, meliputi beberapa
persyaratan yang telah
ditetapkan, yaitu :
l Pangkat minimal Pena-
ta Muda Tk.I (Gol.III/b)
l Pendidikan minimal
SMA dan telah meng-
ikuti dan lulus DPT II/III,
atau DTSD I/II (sebelum
2006) atau DTSS I/II
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Tepatnya pada 8 l Usia maksimal 52 tahun
Desember 2007, DJBC telah melaksanakan assessment. l Kriteria hukuman disiplin :
Seperti disampaikan oleh Sekretaris DJBC, Kamil Sjoeib, tu- a. Tidak sedang dalam proses penjatuhan hukuman disiplin
juan pelaksanaan assessment adalah dalam rangka b. Tidak sedang menjalankan hukuman disiplin
penyusunan profiling pegawai. Berdasarkan hasil assess- c. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin tingkat “berat”
ment ini nantinya diharapkan dapat terlihat potensi masing- d. Bagi pegawai yang pernah mendapatkan hukuman di-
masing pegawai untuk pengembangan karir selanjutnya. siplin diberikan batasan maksimal 1 kali hukuman
“Jadi kita punya profil tentang pegawai. Pegawai yang di tes disiplin dan telah menjalani jangka waktu minimum
(8 Desember 2007) untuk mengisi jabatan eselon IV, karena seat (periodisasi) sejak penjatuhan hukuman disiplin sam-
yang ada tidak sebanding jumlahnya dengan pegawai yang akan pai dengan waktu yang telah ditentukan.
mendudukinya. Dan ini tidak bisa lagi melihat dari kesenioritasan e. Jangka waktu minimum periodisasi penjatuhan hukuman
mereka semata,” ungkap Kamil Sjoeib. disiplin.
Dari tes ini, lanjut Kamil Sjoeib, nantinya akan didapat gambar- Berikut ini adalah uraian keterangan mengenai hukuman
an dari para personil, jadi semacam assessment center. “Mereka disiplin : (Lihat tabel)
harus bersaing diantara mereka dan telah kita mulai dari tahapan
profiling. Jadi kalau namanya masuk, saya jadi tahu track Lebih lanjut Azhar Rasyidi menyatakan, assesment tersebut
record--nya seperti apa. Hal itu cukup efektif untuk menjaring bukan merupakan test untuk mendapatkan promosi. Namun
pegawai yang memenuhi kompetensi tertentu. Paling tidak hasil demikian hasil assessment tersebut dapat menjadi salah satu
itu memberikan arah, bahwa ini lebih unggul dari yang lainnya. bahan pertimbangan untuk pengembangan karir pegawai.
Dalam hal ini saya tidak mau pakai istilah lulus atau tidak lulus Untuk tahap awal assessment diberikan kepada pegawai
tetapi saya mau lihat peringkat yang terbaik.” Pelaksana, Pemeriksa/ Korlak Golongan III/b
Kamil Sjoeib mencontohkan, saat tes KPU keatas di seluruh Indonesia dan memenuhi
di Surabaya, tidak menggunakan istilah lulus persyaratan seperti yang telah disebutkan tadi.
atau tidak lulus, tetapi lebih melihat kepada apa- Mengenai lembaga yang ditunjuk sebagai
kah pegawai tersebut cocok atau tidak ditem- penyelenggara assessment tersebut adalah
patkan di KPU. “Jika kita tetap menggunakan Pusat Pendidikan dan Pengabdian Masyara-
istilah lulus atau tidak lulus, maka jika peserta kat-Universitas Indonesia (P3M-UI) seperti
tes tadi tidak lulus, artinya atau istilahnya halnya saat dilakukan seleksi pegawai untuk
dibuang dong dan itu akan memberi efek KPU.
psikologis yang kurang baik bagi diri pegawai.” Sedangkan mengenai materi assessment
Assessment yang dilaksanakan DJBC be- meliputi psikotes, bahasa Inggris dan pengeta-
lum lama ini juga berlaku di Direktorat Jenderal huan umum. Sehingga dari hasil assessment
yang lain di Depkeu, karena semua unsur di tersebut akan menggambarkan potensi masing-
lingkungan Depkeu mengalami pembenahan masing pegawai sesuai dengan bakat, kemam-
data. Hasil dari assessment tersebut akan digu- puan dan kepribadiannya, bukan menunjukkan
nakan untuk berbagai kepentingan yang ber- mereka lulus atau tidak lulus.
kaitan dengan peningkatan manajemen SDM. “Hasil ini tentunya sangat bermanfaat bagi
“Kalau yang sudah biasa berlaku untuk organisasi (DJBC) untuk pengembangan karir
pegawai yang akan menduduki suatu jabatan pegawai. Sementara itu, untuk up-dating hasil
hanya melihat curriculum vitae (CV) , seperti assessment tersebut tentunya akan mengacu
data pegawai, riwayat jabatan, riwayat mutasi, AZHAR RASYIDI. Hasil assessment pada kebutuhan organisasi, mengingat seo-
riwayat diklat dan lain-lain, ternyata kini hal itu tersebut akan menggambarkan rang pegawai baru diperbolehkan mengikuti
potensi masing-masing pegawai
saja sudah tidak cukup. Kita harus mengetahui sesuai dengan bakat, kemampuan dan psikotes lagi untuk tujuan yang sama setelah
apakah pegawai itu cekatan, pintar, rajin ? Kita kepribadiannya, bukan menunjukkan melewati enam bulan dari tes pertama,” demi-
tentukan, yang berpangkat ini jabatannya mereka lulus atau tidak lulus. kian ungkapnya. ris

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 55


SEKRETARIAT

PERINGKAT LIMA. Dengan segala kemampuan dan kepercayaan diri yang penuh, tim MBBC akhirnya memperoleh peringkat lima.

Marching Band DJBC


Peringkat V pada Grandprix XXIII 2007
Walaupun dari segi jumlah personil jauh World” yang disesuaikan dengan tema hari Kepabeanan In-
lebih sedikit ketimbang marching ternasional yang pada tahun ini bertemakan tentang narkoba.
band lain, namun dengan keyakinan dan Menurut Ketua Badan Pelaksana Olag Raga (Bapor)
ketekunan selama masa latihan, DJBC, Sony Subagio, keberhasilan MBBC kali ini patut
mendapat acungan jempol, karena selain dapat
akhirnya Marching Band Bina Caraka meningkatkan peringkat dari tahun sebelumnya, juga mampu
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengalahkan tim lain yang dari segi persiapan dan
(MBBC) berhasil merebut posisi ke V, kekompakan bermain jauh lebih baik.
dan naik dua peringkat dari “Pada Grandprix ke XXIII ini, MBBC menduduki posisi ke
pertandingan tahun sebelumnya. lima dari 21 peserta, pada tahun sebelumnya MBBC mendu-
duki peringkat ke tujuh dari 14 peserta, jadi selain ada

G
kenaikan peringkat, dari segi mutu juga menjadi lebih baik
edung Gelora Bung Karno pada 29 hingga 30 karena jumlah peserta yang ikut pada tahun ini juga bertam-
Desember 2007, menjadi saksi akan keberhasilan bah,” jelas Sony.
MBBC dalam memperlihatkan kemampuannya Lebih lanjut Sony menambahkan, pada grandprix kali ini,
hingga akhirnya dapat merebut posisi lima besar MBBC hanya menurunkan 74 personil, sementara satu peringkat
dari 21 tim marching band yang ikut serta pada diatasnya menurunkan hampir 120 personil, dan ini memang
kejuaran Grandprix Marching Band ke XXIII tahun 2007. merupakan upaya terbaik yang diberikan oleh MBBC, karena dari
Keberhasilan yang diraih ini tentunya berkat kekompakan personil saja sudah kalah jauh dengan tim lain.
mereka dalam bermain dan ketekunan saat menjalani latihan Sementara itu menurut Fahmi yang juga merupakan penang-
yang dimulai sejak pukul 20.00 hingga 23.00 di lapangan gung jawab lapangan MBBC, dari segi latihan MBBC sudah
Pusdiklat DJBC, yang dipimpin oleh Priyo Utomo dan Teguh cukup baik, karena selain latihan rutin yang dilakukan tiap minggu-
Ray Rahwono. nya, menjelang acara grandprix, juga telah dilakukan training
MBBC yang mendapat pembinaan langsung dari Direktur center selama dua minggu yang ditujukan untuk lebih
Cukai, Frans Rupang, pada grandprix kali ini membawakan memperkompak dalam memainkan alat musik, juga menanam-
aransmen lagu karya Michael Jacson berjudul “Heal The kan rasa kepercayaan diri yang penuh kepada setiap personil.

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


WBC/ATS

DUKUNGAN PENUH. Tim MBBC berfoto bersama dengan Dirjen, Sekditjen DJBC, dan Direktur Cukai, yang juga didampingi beberapa pejabat eselon III
dan IV, untuk memberikan dukungan penuh pada kejuaran Grandprix ke-XXIII tahun 2007

“Kami akui kalau aransemen yang kami mainkan masih me- mulai bulan Februari ini, MBBC membuka kesempatan baik untuk
merlukan peningkatan yang lebih baik lagi, karena salah satu pe- kalangan pegawai dan putra-putri pegawai, maupun diluar kala-
nilaian yang cukup menentukan dalam penentuan peringkat ngan pegawai DJBC, untuk menjadi anggota MBBC.
adalah aransemen lagu yang dibawakan saat memasuki grand Untuk persyaratan yang ditentukan oleh MBBC pada ke-
final,” kata Fahmi. sempatan ini, antara lain: berusia minimal 13 tahun dan
Untuk dapat mencapai posisi lima besar memang ada bebe- menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi (seperti
rapa penilaian yang harus dipenuhi oleh setiap tim, yaitu : terdapat pada halaman ini) ke sekretariat MBBC Kantor Pusat
Marching and Maneuvering, Dislpay and Showmanship, MAHL + DJBC dengan melampirkan pas foto dan uang pendaftaran
Solo/duet Horn, MAHL + Duet Horn (cad), MAPL + Solo Percus- sebesar Rp.10.000. adi
sion, General Effect, dan Colour Guard.
“Saat ini MBBC memang belum da-
pat mencapai tingkat yang lebih tinggi, Formulir Pendaftaran Marching Band Bina Caraka
karena baik kemampuan maupun ma-
salah teknis lainnya, masih pada Yang bertandatangan dibawah ini :
tingkat lima, namun itu sudah sangat
baik karena untuk mencapai tingkat itu Nama : …………………………………….(L/P)
pun segala perjuangan dan keahlian Tempat/Tanggal Lahir : …………………………………….
para personil telah mencapai puncak-
nya,” ungkap Sony. Alamat : …………………………………….
Selain penilaian yang dilakukan …………………………………….
berdasarkan kriteria yang telah ditentu- Nama orang tua/wali : …………………………………….
kan tersebut, pada kejuaran ini juga di-
lakukan pemilihan tim marching band (untuk pegawai DJBC
terfavorit yang melalui polling SMS. Tidak perlu diisi)
Walaupun secara penilaian MBBC Orang tua/wali berdinas : …………………………………….
menduduki peringkat ke lima, namun
secara polling SMS yang ditujukan di DJBC pada unit Organisasi
untuk melihat tim marching band mana (hanya diisi oleh anak yang
yang terfavorit pada kejuaran ini, MBBC
menduduki peringkat ke dua setelah Orang tuanya pegawai DJBC)
sebelumnya bersaing secara ketat de- Nomor telepon/HP : …………………………………….
ngan Marching Band Tarakanita.
“Polling SMS memang bukan un-
tuk mementukan peringkat pada Jakarta …….........………..
kejuaran ini, namun lebih ditujukan Mengetahui
pada tim favorit atau tim yang paling
Orang tua/wali/pimpinan unit kerja Pemohon
banyak digemari baik oleh para
pendukungnya, maupun dari penonton
yang menyaksikan pertandingan
tersebut,” kata Sony.
(………………..........…………….) (……….........................…………….)
MEMBUKA PENDAFTARAN BARU
Dari hasil yang telah dicapai MBBC l Formulir pendaftaran bisa digunting atau di fotocopy, kirim langsung ke sanggar MBBC
pada kejuaran Grandprix XXIII tahun di Kantor Pusat DJBC Jakarta, mulai pukul 15°° - 20°° WIB.
2007 salah satu kendala untuk menca- l Biaya pendaftaran Rp.10.000,
pai peringkat yang lebih baik, adalah l Untuk info lebih lanjut, dapat menghubungi Ayu di HP 081383620818, Shandy
kurangnya jumlah personil. Untuk itu 085695700810, dan Dayat (021) 92589870

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 57


INFO PEGAWAI

FOTO-FOTO : DOKUMENTASI PANITIA NATAL DJBC


NATAL BERSAMA. Perayaan Natal DJBC tahun 2007 selain dihadiri oleh warga kristiani DJBC yang bermukim di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang
dan Bekasi), juga dihadiri oleh pegawai DJBC di daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bahkan Papua yang datang berlibur ke Jakarta.

Perayaan Natal DJBC


Tahun 2007
Wilayah Jakarta dan Sekitarnya
Kejutan indah Natal tahun 2007 ini Reformasi harus nyata dalam perubahan niat dan diaktualkan
adalah keikutsertaan vokal group dalam tingkah laku. Reformasi kepabenan dan cukai, bukan
pegawai KPPBC Bekasi mempersembah- hanya mereformasi perangkat-perangkat aturan, memperbaiki sa-
kan lagu “Tiada yang seperti Engkau.”
rana dan prasarana atau meningkatkan gaji pegawai. Akan tetapi
usaha-usaha positif tersebut harus juga dihargai oleh setiap indi-
Sangat diharapkan di tahun-tahun vidu pegawai DJBC dengan merubah cara pandang, sikap, dan
berikutnya, para pegawai dari KPPBC perilaku ke arah yang lebih baik pula (ke arah habitus baru).
lainnya dapat berpartisipasi Mungkin hal inilah yang mendorong Panitia Perayaan Natal
memeriahkan Perayaan Natal DJBC. DJBC Tahun 2007 untuk memilih Subtema Natal tahun 2007 yaitu
“Reformasi Kepabeanan dan Cukai Menuju Habitus Baru”.

R
Sedangkan Tema Natal tahun 2007 adalah “Hiduplah Dengan
eformasi kepabeanan dan cukai beberapa tahun ini te- Bijaksana, Adil dan Beribadah” yang diambil dari Titus 2:14.
lah menjadi frase yang cukup dekat dalam keseharian Hal itu setidaknya terlihat dalam Perayaan Natal DJBC yang
setiap pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah ditradisikan beberapa tahun ini dalam kesederhanaan.
(DJBC). Berbagai langkah telah dilakukan untuk mem- Kemeriahaan Natal DJBC tidak diwarnai gemerlap duniawi, tetapi
perbaiki citra dan meningkatkan kinerja institusi DJBC. lebih diarahkan pada suka cita kekeluargaan yang juga dibagikan
Perjuangan ke arah yang lebih baik akan terus menjadi budaya terhadap sesama yang kurang beruntung atau yang masih
Bea Cukai karena dari semula institusi kepabeanan dan cukai su- berkekurangan melalui bentuk aksi sosial.
dah mendapat stigma negatif dalam masyarakat. Sebagai puncak sukacita dari Natal pada tahun 2007 maka
Hal ini dapat terlihat jelas dalam Injil yang ditulis lebih 2000 Persekutuan Warga Kristiani (PWK) DJBC khususnya yang
tahun yang lalu, para pegawai bea cukai (pemungut cukai) selalu bermukim di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan
dianggap sebagai orang yang penuh dosa dan tidak layak untuk Bekasi) pada hari Sabtu sore, tanggal 15 Desember 2007,
berdoa sekalipun. Bergaul dengan pemungut cukai di jaman itu menyelenggarakan Perayaan Natal DJBC Tahun 2007. Acara
adalah aib. Maka kehebohan pun terjadi ketika Yesus yang dibuka pukul 16.30 WIB oleh Vanstenes K.D. dan Fenty Warrouw
dikenal sebagai pewarta kebaikan dan kasih, tiba-tiba menuju yang menjadi pemandu acara. Suasana riang penuh kegembira-
rumah Zakheus, si pegawai bea cukai. an diamini dengan lagu klasik Natal “Hai Mari Berhimpun”.
Kunjungan Ilahi ini menjadi langkah bersejarah bagi dimulai- Dalam sambutannya Ketua Panitia Natal DJBC Tahun 2007,
nya reformasi kepabeanan dan cukai. Tanpa banyak pidato, Bernhard Sibarani menyatakan, dalam Natal kita diingatkan kem-
seminar, dan perumusan berbagai aturan yang semakin menum- bali, bahwa Natal merupakan salah satu bukti nyata kasih dan
puk, Zakheus mempelopori dengan mereformasi dirinya sebagai penyertaan Tuhan itu sendiri, sebab Yesus Kristus, adalah Imma-
pribadi maupun sebagai pegawai bea cukai. Zakheus membuka nuel, terang yang sesungguhnya, dan agar setiap kita yang
hati terhadap kasih Allah, lalu menunjukkan niatnya untuk menerima dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
melakukan reformasi. “Sebagian hartaku akan kuberikan kepada Walaupun Natal dirayakan setiap tahun, namun Perayaan Natal
orang miskin, dan bila ada yang pernah kuperas, akan kukemba- bukan hanya rutinitas tahunan biasa karena Perayaan Natal
likan empat kali lipat,” katanya dengan tulus penuh tobat. mempunyai makna dan hikmat yang sangat mendalam. Melalui

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


perenungan yang mendalam, makna dan hikmat Natal dapat
dicari dan temukan dari refleksi atas kehidupan sehari-hari. Kita
harus percaya bahwa setiap gerak langkah dan doa yang kita
panjatkan demi kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia, khu-
susnya DJBC akan selalu diberkati oleh-Nya.
Senada dengan subtema, Penasehat Persekutuan Warga
Kristiani (PWK) DJBC, Thomas Sugijata menekankan perlu-
nya reformasi pribadi untuk dapat sejalan dengan reformasi
kepabeanan dan cukai. Pembentukan KPU merupakan salah
satu wujud reformasi dalam bidang kepabeanan dan cukai.
Pada masa mendatang, diharapkan DJBC dapat berhasil me-
lakukan reformasi sehingga menjadi suatu lembaga
pemerintahan yang menjadi kebanggaan negara republik ini.

AKSI SOSIAL
Keseluruhan Perayaan Natal DJBC Tahun 2007 menge-
depankan kemeriahan yang sederhana dan membumi. Natal
adalah sukacita yang layak dinikmati semua orang. Karena-
nya Panitia Perayaan Natal PWK DJBC Tahun 2007 sebagai- PENYALAAN LILIN NATAL. Dilakukan oleh Penasehat Persekutuan Warga
mana tahun-tahun sebelumnya, senantiasa meluangkan diri Kristiani (PWK) DJBC, Thomas Sugijata.
untuk merasakan keseharian sesama yang berkekurangan,
sekaligus berbagi sukacita natal. telah terpisah jarak karena tugas negara. Tidak sedikit di antara
Aksi sosial Natal DJBC Tahun 2007 antara lain dinyatakan undangan adalah para Purna Bhakti Bea dan Cukai yang setiap
dalam bentuk kegiatan, yaitu pemberian voucher belanja untuk tahun selalu mengambil peran dalam perayaan Natal DJBC. Mes-
para klining servis di lingkungan Kantor Pusat DJBC, Koperasi kipun demikian, suasana ibadah Natal tetap terasa.
Kantor Pusat DJBC, Kolam Renang Bujana Tirta dan Lapangan
Tenis Bea dan Cukai; pemberian paket sumbangan untuk Panti PESAN NATAL
Asuhan Rawinala Jakarta Timur; pemberian paket sumbangan Pendeta Santhomi, MTh dalam khotbahnya menyitir Titus
untuk anak jalanan Stasiun Kereta Api Senen . 2:12 yang menjadi sumber tema Natal nasional. “Penyataan diri
Penasehat Panitia Perayaan Natal DJBC Tahun 2007 yang Allah dalam dunia telah berlangsung sejak semula. Hanya saja
juga Ketua Persekutuan Warga Kristiani (PWK) DJBC, R. Evy manusia yang sering menutup hati dari karunia kasih Tuhan,”
Suhartantyo menyatakan, aksi sosial Natal DJBC Tahun 2007 ma- demikian Pendeta Santhoni mengawali pesan Natal.
sih jauh dari harapan untuk menjangkau lebih banyak orang yang Kelahiran Yesus di Bethlehem menunjukkan kondisi hati ma-
selama ini terpinggirkan dalam hidup manusia sekitarnya. “Untuk nusia yang mendiami bumi. Dari pintu ke pintu Maria dan Joseph
tahun-tahun mendatang, diharapkan panitia dapat meluangkan mencari ruang untuk Sang Penyelamat Dunia. Ternyata semua
waktu, pikiran dan materi untuk dapat membagikan sukacita Natal penginapan telah penuh oleh tamu-tamu yang mendatangi Beth-
secara langsung, bukan hanya dalam hal kuantitas sumbangan lehem untuk mendaftarkan diri dalam rangka sensus penduduk
tetapi juga kualitas uluran tangan kita pun dapat ditingkatkan lagi, yang diperintahkan oleh Kaisar Agustus.
misalnya kita harus dapat memberikan sesuai apa yang mereka Berulang kali sepanjang sejarah manusia, Allah menawarkan
butuhkan juga tepat sasaran,” sambung R. Evy Suhartantyo. rekonsiliasi untuk menjembatani jurang yang semakin lebar
Undangan yang berdatangan di Perayaan Natal DJBC antara kasih Allah dan kebinasaan manusia. Allah begitu menya-
Tahun 2007 ternyata tidak hanya berasal dari Jabodetabek. yangi ciptaanNya yang paling mulia ini. Ketika malam dingin turun
Banyak di antara undangan yang merupakan pegawai DJBC di Bethlehem, untuk kesekian kali Allah mengetuk pintu hati ma-
di daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bahkan Papua nusia. Ia berjalan kesana kemari dalam rasa sakit karena ditolak
yang datang berlibur ke Jakarta, menengok keluarga. oleh yang dikasihiNya.
“Sekalian menengok Kantor Pusat mas. Siapa tahu ada ke- Apa yang didapati? Semua pintu hati telah tertutup. Semua
sempatan pindah ke Jawa lagi,” kata seorang Bapak setengah ruang hati telah terisi oleh tamu-tamu yang lain. Tamu yang telah
baya yang sehari-harinya bertugas di Kanwil Ambon. terlebih dahulu mengambil tempat, yang harus dilayani terlebih
Natal menjadi acara temu kangen di antara pegawai yang dahulu, yang lebih menguntungkan, yang lebih terhormat di mata
dunia. Allah sudah tidak punya tempat di hati manusia. Satu-sa-
tunya tempat hanyalah di kandang domba. Yang tidak layak bagi
seorang hamba sekalipun. Disanalah Penyelamat Dunia lahir.
Berkaca ke jaman ini, khususnya bagi para pegawai Bea dan
Cukai, peristiwa kelahiran di kandang Bethlehem senantiasa
relevan untuk dijadikan bahan renungan setiap pribadi. Sebagai
pekerja, kita adalah pelayan-pelayan Tuhan di dalam tugas
masing-masing. Hanya saja, tidak jarang kita menerima tawaran
dari ‘tamu-tamu’ yang ingin menumpang di ruang hati kita.
Seringkali, kita menerima tamu tidak didasari atas pertimbangan
rohani yang sehat melainkan hanya semata karena pertimbangan
keduniawian kita.
Hati kita menjadi penuh akan perkara-perkara duniawi seperti
materi, keserakahan, ambisi, iri hati, dendam, nafsu dan
sebagainya. Tanpa disadari, kita menutup pintu hati terhadap hal-
hal yang dikenan Allah seperti cinta kasih, kerendahan hati, sikap
tobat, serta persembahan kemurnian diri di hadapan Tuhan.
Di hari Natal, kita kembali merayakan hari ulang tahun Yesus
Kristus, yang telah lahir untuk menunjukkan betapa besarnya
cinta Tuhan bagi kita. Sudah selayaknya pula, sebagai anak-anak
PERMAINAN ANGKLUNG. Persembahan lagu-lagu Natal melalui alat musik Tuhan, sebagai sahabat-sahabat Kristus, kita datang ke hadapan
angklung dimainkan oleh anak-anak penderita down syndrome yang bayi Yesus membawa kado-kado yang indah dan menarik. Kado
tergabung dalam yayasan sosial Ikatan Syndroma Down Indonesia (ISDI). itu tidak berasal dari mall atau toko-toko besar. Kado yang terin-

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 59


INFO PEGAWAI

Pelaksanaan
dah yang sangat diinginkan Yesus dari kita adalah hati yang
sepenuhnya dipersembahkan bagi Dia. Hati yang terbuka le-
bar untuk menerima kehadiranNya.

Qurban
Natal ini biarlah menjadi momentum, waktu yang tepat
bagi kita semua untuk memulai sikap yang baru sebagai
persembahan kita bagi Yesus. Di dalam pekerjaan seba-
gai pegawai Bea dan Cukai, tepat saatnya kita merefor-
masi sikap, cara pandang dan perilaku untuk mendukung
institusi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam mela-
Oleh DKM Baituttaqwa
kukan reformasi kepabeanan dan cukai.
Habitus baru itu dimulai saat kita mau menjadikan hati kita
KP-DJBC

D
sebagai tempat peristiwa Natal yang sesungguhnya. Kala Tu-
han mendapat tempat untuk lahir dan tinggal dalam hati kita. ewan kemakmuran Masjid Baituttaqwa (DKM)
Demikian inti pesan Natal yang disampaikan oleh Pdt Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Santhoni, MTh. Sangat dalam dan relevan dengan tugas (KP-DJBC) pada 20 Desember 2007 lalu,
kebeacukaian kita. mengadakan shalat Idul Adha 1428 H di
halaman KP-DJBC. Shalat Idul Adha selain
ACARA NATAL dihadiri oleh para pegawai serta masyarakat setempat,
Acara masih terus berlanjut, diselingi dengan kidung- juga dihadiri oleh Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi
kidung natal yang indah. Para pengisi acara hampir semua dan beberapa staf inti serta pejabat lainya. Usai shalat
berasal dari komponen keluarga DJBC sendiri. Mereka yang Idul Adha, Dirjen Bea dan Cukai menyerahan satu ekor
mempersembahkan talentanya antara lain: Paduan Suara sapi qurban secara simbolis kepada ketua DKM Baitut
(PS) Purna Bhakti Bea dan Cukai, PS KMK STAN, PS PMK Taqwa KP-DJBC Aziz Syamsu Arifin.
Prodip, Regina Dyah Pradani Saraswati (puteri dari R. Evy Pada Idul Adha kali ini, KP-DJBC berhasil
Suhartantyo), Vanstenes KD (pelaksana pada KPU Tanjung menghimpun hewan qurban sebanyak 71 ekor kambing
Priok), Parasian Silitonga (pelaksana pada bagian dan delapan ekor sapi yang berasal dari pejabat dan
kepegawaian Kantor Pusat DJBC). Semua persembahan- pegawai dilingkungan KP-DJBC dan KPPBC disekitar
persembahan pujian, diiringi oleh Franky (pelaksana pada Jakarta. Daging qurban tersebut disalurkan kepada
Direktorat Cukai). masyarakat setempat dan juga pemohon yang telah
Kejutan indah Natal tahun 2007 ini adalah keikutsertaan didata sebelumnya oleh DKM
vokal group pegawai KPPBC Bekasi mempersembahkan Berikut nama para pequrban dan juga tempat
lagu “Tiada yang seperti Engkau.” Sangat diharapkan di penyaluran hewan qurban yang telah didata oleh DKM
tahun-tahun berikutnya, para pegawai dari KPPBC lainnya Baituttaqwa KP-DJBC
dapat berpartisipasi memeriahkan Perayaan Natal DJBC.
Di ujung acara, serombongan anak-anak dan beberapa DAFTAR PENDISTRIBUSIAN HEWAN QURBAN
orang dewasa berseragam baju merah serta mengenakan OLEH DKM BAITUTTAQWA KP-DJBC
topi santa naik ke panggung. Semuanya menenteng alat
musik tradisional angklung. Tepuk tangan hadirin mengiringi
langkah mereka.
Anak-anak tersebut sepintas normal. Namun mereka
adalah anak-anak penderita down syndrome yang tergabung
dalam yayasan sosial Ikatan Syndroma Down Indonesia
(ISDI). Malam itu, mereka datang bergabung bersama para
pengasuhnya untuk turut serta berbagi sukacita Natal melalui
permainan angklung.
Lalu mengalunlah lagu-lagu Natal yang populer seperti
Jingle Bells, Santa Clauss is Coming to Town, Amazing
Grace, We Wish You a Merry Christmas, dan Keroncong
Kemayoran. Sementara mereka mempersembahkan musik
angklung, tayangan slide di sisi kanan panggung
memperlihatkan kegiatan sehari-hari anak-anak penderita
down syndrome .
Beberapa hadirin tampak menyeka air mata melihat beta-
pa antusiasnya anak-anak tersebut memainkan angklung, se-
mentara mereka sendiri mungkin dicap sebagai orang cacat
oleh dunia. Tak ada sedikit pun kesusahan di wajah polos me-
reka. Sesekali mereka berjoget riang seirama lagu yang
dibawakan. Tepuk tangan kembali membahana disertai sorak-
sorai hadirin saat anak-anak penderita down syndrome sele-
sai mempersembahkan permainan musik angklung. Tanpa
diperintah, sebagian hadirin di bagian tengah dan belakang
bahkan berdiri memberikan tepuk tangan penghormatan.
Tak terasa acara Perayaan Natal DJBC Tahun 2007
selesai dan ditutup dengan bersama-sama menyanyikan lagu
“Gita Sorga Bergema”. Para hadirin kembali berkarya sambil
membawa kenangan Natal masing-masing.
Semoga di tahun 2008 ini, Kita semua dengan semangat
Natal mampu mengambil bagian dalam reformasi kepabean-
an dan cukai. Sebagai langkah awal, mari mereformasi diri
kita sendiri dengan memberikan ruang bagi Kristus di hati.
Selamat Natal dan Tahun Baru, Tuhan kiranya memberkati
karya dan keluarga kita semua. Amin. PWK DJBC

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 61
INFO PEGAWAI

PEGAWAI PENSIUN T.M.T 01 FEBRUARI 2008


NO N A M A NIP GOL JABATAN KEDUDUKAN

1 BAMBANG
BAMBANG KOESWONO,
KOESWONO, S.Sos.
S.Sos. 060034483 IV/a Kepala Seksi KPPBC Tipe A3
Kepabeanan dan Cukai III Pontianak
2 BAMBANG
BAMBANG TRISPRYANDARU
TRISPRYANDARU 060040733 IV/a Kepala Seksi Penyidikan Kanwil DJBC Bali, NTB,
dan Barang Bukti I dan NTT
3 D
DJA
J AD
DJA
JA K
KUUR
RNNIIA
ADDJA
JAJA
JA 060033016 IV/a Kepala Seksi KPPBC Tipe A3
Perbendaharaan Surakarta
4 S
SUUM
MIIT
TRRO
O 060040550 IV/a Kepala Seksi KPPBC Tipe A3 Kediri
Perbendaharaan
5 A
AGGU
USSH
HAAR
RJJO
ONNO
O 060041368 IV/a Kepala Seksi Tempat KPPBC Tipe A2 Bogor
Penimbunan V
6 D
DJJU
UKKR
RII T
TOY
OYIIB
B 060045473 III/c Koordinator Pelaksana KPPBC Tipe A Bekasi
Administrasi Ekspor
7 Y
YIIY
YIIE
EKK S
SUUR
RAT
ATII 060045488 III/c Pelaksana Bagian Umum
Sekretariat DJBC
8 J
JAT
ATIIN
N.. K
K.. U.
U. 060051107 III/b Pelaksana Kantor Wilayah VIII
DJBC Jakarta II
9 J
JUUS
SMMA
ANN 060045296 III/c Pelaksana Pangkalan Sarana
Operasi Bea dan Cukai
Tipe A Tg. Balai Karimun
10 R
R.. S
SUUR
RJJO
ONNO
O 060050980 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi
11 D
DAARRMMO
ONNOO 060071217 III/b Korlak administrasi keu- KPPBC Tipe A
angan dan rumah tangga Pontianak
12 Y
YUUTA
TAMM 060051841 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A1 Belawan
13 S
SUUG
GEEN
NOO 060050962 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A1
Soekarno – Hatta
14 SITI
SITI NURMAYA
NURMAYA LUMBANTORUAN
LUMBANTORUAN 060050019 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A1 Belawan
15 S
SOOE
ENA
N AR
RWWA
ANN 060050981 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A1
Soekarno – Hatta
16 PPAT
ATUURRAAC
CHHM
MAAN
N 060060072 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bogor
17 IIM
MRRO
ONN 060057513 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A3 Bandar
Lampung
18 M
MAAS
SKKU
USSJA
J AJ
JIIN
N 060049115 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A1 Tanjung
Emas
19 S
SUUR
RAT
ATN
NOO 060045263 III/a Pelaksana Pangkalan Sarana
Operasi Bea dan Cukai
Tipe A Tg. Balai Karimun
20 W
WAAR
RD DJJIITO
TO 060057724 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi
21 R
RAAC
CHHMMATAT 060052666 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi
22 S
SYA
YAFFRU
R UDDD
DIIN
N 060045411 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A3
Pekanbaru
23 BOOVSTEEL
BOOVSTEEL FELIX
FELIX ISRAEL
ISRAEL 060056220 II/d Pelaksana KPPBC Tipe B Manado
24 KABUL
KABUL HARSONO
HARSONO SIDHI
SIDHI 060050986 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A2 Jakarta
25 NI
NI LUH
LUH ARIANI
ARIANI 060044174 III/a Pelaksana KPPBC Tipe B Benoa
26 WELHELMUS
WELHELMUS SAIYA
SAIYA 060057410 II/b Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bogor

BERITA DUKA CITA


Telah meninggal dunia, Agusningsih (48), istri dari FX. Heru Susilo Winarto, Kepala Seksi Kemudahan Impor Tujuan Ekspor I
pada Kantor Wilayah Jawa Timur II Malang, pada hari Sabtu, 01 Desember 2007. Jenazah telah dimakamkan
pada hari Minggu, 02 Desember 2007 pukul 12.00 WIB di Jakarta.
Telah meninggal dunia, Cahyo Adi Widodo, Pelaksana pada Bagian Keuangan, Sekretariat DJBC, pada hari Kamis,
27 Desember 2007, pukul 19.20 WIB.
Jenazah telah dimakamkan pada hari Jum’at, 28 Desember 2007, pukul 10.00 WIB di Kendal.
Telah meninggal dunia, Ibrahim Syamsudin, mantan Kepala Bagian Umum Kanwil IV Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai Tanjung Priok (1983 – 1986), pada hari Rabu, 02 Januari 2008, pukul 10.00 WIB.
Jenazah telah dimakamkan pada hari Kamis, 03 Januari 2008, pukul 09.30 WIB di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Telah meninggal dunia, Muljono Mangunharjo, ayahanda dari Ekowati Tri Suryaningsih,
Pelaksana pada Direktorat Fasilitas Kepabeanan, pada hari Senin, 14 Januari 2008, pukul 00.30 WIB.
Jenazah telah dimakamkan pada hari Senin, 14 Januari 2008 di Depok Jawa ,Barat.

Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga yang
ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang maha Esa. Amin.

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


O P I N I
Oleh :
Mathias Buluama

Kawasan
Pabean
dan PMK No.70/PMK.04/2007

K
awasan Pabean adalah kawasan dengan batas- rumah (administratur pelabuhan). Jika kita menengok kem-
batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara, bali ke belakang, maka akan kita temukan bahwa cikal
atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas bakal keberadaan DJBC di pelabuhan semata-mata kare-
barang yang sepenuhnya berada di bawah na perintah UU. Berdasarkan UU, DJBC ditugaskan untuk
pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengumpulkan (collect) penerimaan negara melalui pe-
(DJBC). Demikian pengertian Kawasan Pabean (KP) se- mungutan bea masuk/keluar terhadap barang impor/
bagaimana dikutip dari Pasal 1 angka (3) Undang Undang ekspor, sekaligus menjaga pintu gerbang negara dari pe-
(UU) No.10/1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah masukan/pengeluaran barang-barang yang diawasi.
diubah dengan UU No.17/2006. Karena tugas yang dirasa sangat penting bagi kelang-
Saya tidak tahu persis apa maksud dan keinginan tim sungan hidup negara, maka UU juga memberikan
perumus UU 10/1995 dengan merumuskan pengertian KP kewenangan kepada DJBC untuk dapat “mengatur rumah
seperti itu. Namun, berdasarkan pengetahuan dan pema- tangga orang lain (pengelola pelabuhan)” dalam arti:
haman yang saya miliki, saya bisa menafsirkan pengerti- l Mengatur/menetapkan dimana barang impor/ekspor
an KP tersebut dengan membaginya ke dalam lima hal harus dibongkar/dimuat dan ditimbun;
pokok dan menambahkan beberapa kata penjelasan. l Menetapkan jalur-jalur mana yang harus dilewati untuk
Saya bisa menulis kembali (rephrase) pengertian KP ter- pengeluaran/pemasukan barang impor/ekspor dari/ke
sebut sebagai berikut : pelabuhan;
1. Kawasan dengan batas-batas tertentu yang jelas l Membebankan tanggung jawab utang bea masuk apa-
dan dapat dilihat bila barang impor hilang sebelum diselesaikan
2. Berada di pelabuhan laut, bandar udara,
atau tempat lain
3. Yang keberadaan/eksistensinya ditetapkan
dalam satu Keputusan Menteri
4. Berfungsi untuk lalu lintas barang impor,
ekspor, atau barang asal daerah pabean
yang diangkut melalui luar daerah pabean
5. Sepenuhnya berada di bawah pengawas-

BAGAIMANA
JIKA

PELABUHAN PMK
kewajiban kepabeanannya.

Kewenangan atas dasar UU seperti itulah


yang dilaksanakan DJBC dalam MENETAPKAN
suatu kawasan dengan batas-batas tertentu di
PENGELOLA pelabuhan menjadi KP sebelum dikeluarkannya
No. 70/PMK.04/2007. Sengaja saya
menulis kata “menetapkan” dalam huruf kapital,
an DJBC TIDAK JUGA untuk menegaskan peran DJBC yang bersifat
Sekiranya penafsiran saya benar, maka da- MENGAJUKAN AKTIF. Sebaliknya, kalau kita menelaah apa yang
pat disimpulkan bahwa UU telah memberikan PERMOHONAN tertuang dalam PMK No. 70/PMK.04/2007, terli-
kewenangan kepada DJBC untuk mengatur se- hat sudah terjadi pergeseran dalam proses
kaligus mengawasi lalu lintas atau pergerakan PENETAPAN penetapan suatu kawasan dengan batas-batas
barang (impor, ekspor, atau barang asal daerah SEBAGAI KP ? tertentu di area pelabuhan menjadi KP.
pabean yang diangkut melalui luar daerah Pergeseran itu adalah pergeseran peran DJBC


pabean) di KP. Sayangnya wewenang tersebut dari bersikap AKTIF menjadi PASIF!
saat ini tidak digunakan sepenuhnya oleh Pasal 3 dan 4 PMK No. 70/PMK.04/2007 pa-
DJBC, dan bahkan direduksi dengan terbitnya Peraturan da intinya menyatakan bahwa penetapan KP di area pela-
Menteri Keuangan nomor 70/PMK.04/2007 tentang buhan dilakukan setelah adanya permohonan dari penge-
Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara lola pelabuhan. Itu dapat diartikan pula bahwa DJBC
(TPS). bersikap menunggu, dan tidak akan menetapkan KP apa-
Dalam tulisan ini saya akan membahas tentang terja- bila pengelola pelabuhan tidak mengajukan permohonan.
dinya pergeseran dan reduksi pengertian KP sebagai- Inilah hal yang menurut saya sangat krusial dalam PMK
mana dimaksud UU dengan pengertian yang tertuang da- No. 70/PMK.04/2007.
lam PMK, khususnya untuk KP yang berada di pelabuhan Bagaimana jika pengelola pelabuhan tidak juga meng-
(laut maupun udara). ajukan permohonan penetapan sebagai KP? Apakah
Sebagaimana kita ketahui, keberadaan DJBC (bersa- DJBC bergeming tidak akan menetapkan KP di area pela-
ma imigrasi dan karantina) di suatu pelabuhan bisa buhan? Kalau jawabnya iya, apakah DJBC berani
diibaratkan sebagai “tamu yang tidak diundang” oleh tuan menanggung risiko yang sangat besar dengan melarang

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 63


O P I N I
Oleh :


berdasarkan UU se-
tiap pembongkaran/ Teguh Iman S
pemuatan, penim-
DISADARI ATAU bunan, atau penge-
TIDAK, DJBC TELAH luaran/pemasukan
barang impor/eks-

Pusdiklat
MEMINDAHKAN por dari/ke pelabuh-
BEBAN TANGGUNG an yang belum
ditetapkan KP-nya?
JAWAB TERSEBUT Kesan terhadap
(WALAUPUN peran pasif DJBC
ini semakin diperku-
SEBAGIAN) KEPADA at dengan adanya

Dalam Catatan
PENGUSAHA TPS ketentuan dalam
Peraturan Direktur


Jenderal Bea dan

Seorang Siswa
Cukai nomor 20/BC/
2007, yang mewa-
jibkan pengusaha Tempat Penimbunan Semen-
tara/TPS (yang notabene berada di dalam KP)
untuk mempertaruhkan jaminan. Padahal UU

K
sudah memberikan kewenangan kepada DJBC etika harus kembali mengikuti Diklat, ada pera-
untuk membebankan tanggung jawab utang bea
masuk kepada pengusaha TPS apabila yang saan miris menyaksikan meja-meja di kelas
bersangkutan tidak dapat mempertanggungja- penuh dengan catatan-catatan berbagai materi
wabkan barang impor yang seharusnya berada pelajaran sebagai bahan contekan ketika ujian.
di TPS-nya. Sebuah paradoks, disisi lain DJBC sedang ber-
Selain semakin memperlihatkan peran pasif DJBC,
kutat dengan teknologi informasi dan otomasi serta waca-
menurut saya hal ini juga mencerminkan sikap
DJBC yang lari dari tanggung jawab untuk menga- na besar tentang reformasi kepabeanan, tapi di tempat
wasi pergerakan barang impor/ekspor di TPS. yang seharusnya mencetak SDM yang berperan sebagai
Disadari atau tidak, DJBC telah memindahkan be- “man behind the gun” malah masih berkutat dengan intrik
ban tanggung jawab tersebut (walaupun sebagian) contek-contekan.
kepada pengusaha TPS. Itu berarti pula bahwa
DJBC telah mereduksi sendiri arti kata Inikah wajah pendidikan dan latihan kita? Memaksa
“sepenuhnya” dalam frase “sepenuhnya berada di siswa menjadi penghafal peraturan dan prosedur yang
bawah pengawasan DJBC” dalam pengertian KP. pada prakteknya ketika bekerja di kantor bisa dengan mu-
Kalau demikian halnya, buat apalagi DJBC menem- dah dibaca, diakses melalui internet, didisplay pada PDA/
patkan pegawai untuk mengawasi TPS/KP? handphone? Apakah pola pendidikan terhadap pegawai
Saya khawatir jika metode mempertaruhkan
jaminan ini nantinya terus berkembang menjadi yang notabene sudah “dewasa” dengan berbagai latar
suatu pola untuk menggantikan tugas pengawasan belakang pengalaman kerja bisa disamakan dengan pola
yang seharusnya dilaksanakan DJBC. Dengan pendidikan terhadap anak-anak di bangku sekolah?
pola pemikiran yang sama, bisa saja suatu saat Hal lain yang tak kalah membuat miris adalah ketika
nanti para pengusaha tempat penimbunan berikat hujan turun maka koridor di depan ruang kelas spontan
(TPB) diwajibkan mempertaruhkan jaminan
terhadap barang impor yang dimasukkan ke TPB, menjadi kolam karena bocor yang parah. Kalau tidak
sebagaimana halnya yang sudah diterapkan segera dibersihkan oleh petugas cleaning service, sambil
kepada pengusaha KITE (Kemudahan Impor ikut diklat siswa bisa nyambi memelihara ikan cupang di
Tujuan Ekspor). kolam-kolam dadakan tersebut.
Jika ini yang terjadi, lama kelamaan DJBC
akan menjadi dimanja oleh perasaan secure
karena adanya sistem penjaminan, sehingga PEDAGOGI VS ANDRAGOGI
terlena dan tidak berupaya untuk mencari tek- Pedagogi berasal dari bahasa Yunani yaitu “paid” yang
nik-teknik yang lebih efektif dan efisien dalam berarti anak dan “agogos” yang berarti pendidikan.
melakukan pengawasan. Secara sederhana, pedagogi adalah konsep atau penge-
Sekadar mengingatkan bahwa sudah sekian
lama pemerintah c.q. Departemen Perhubungan tahuan dalam membimbing/menga-
(Dephub) terus berupaya mencari jalan untuk
dapat menurunkan biaya penanganan cargo di
pelabuhan (terminal handling cost = THC).
Sementara metode mempertaruhkan jaminan bagi
pengusaha TPS ini jelas merupakan kontradiksi
dengan upaya tersebut. Hampir dapat dipastikan
bahwa pengusaha TPS akan membebankan biaya
penjaminan tersebut ke dalam biaya sewa

DITUNTUT
UNTUK
jar anak. Dalam konsep ini siswa
dijadikan sebagai obyek, dimana
SEKARANG INI pengajar, evaluator dan sistem pen-
PUSDIKLAT didikan sangat dominan menentu-
kan materi-materi yang harus
dipelajari, metode penyampaiannya
maupun evaluasinya.
penimbunan, sehingga pada akhirnya upaya keras MELAKUKAN Orientasi siswa berpusat pada
Dephub untuk menurunkan THC menjadi sia-sia.
Mudah-mudahan kekhawatiran saya ini tidak “TURN AROUND materi pelajarannya (subject matter
akan menjadi kenyataan. centered orientation), dimana siswa

64
Mathias Buluama - pegawai pada Kantor Pusat DJBC

WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


” mempelajai materi semata-mata
ingin memperoleh nilai yang baik sebagai syarat kelulus- dilakukan oleh Pusdiklat adalah merubah image profesi
an tanpa tahu manfaat dari materi yang dipelajari. Evalua- pengajar/widyaiswara dari sosok orang tua menjelang
si dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kinerja pensiun menjadi sosok orang-orang muda yang enerjik,
akademis dari siswa, sejauh mana siswa mampu menye- cerdas dan mempunyai kualifikasi akademis diatas rata-
rap materi pelajaran yang diberikan. rata.
Andragogi berasal dari kata “andr” yang berarti dewa- Caranya, sebagaimana diungkapkan oleh widyaiswara
sa dan “agogos” yang berarti pendidikan. Istilah andrago- senior, adalah dengan menjadikan widyaiswara sebagai
gi pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Kapp pada jabatan fungsional yang mempunyai jenjang karir yang
tahun 1833 yang merujuk pada ilmu atau kaidah mengajar jelas dengan tingkat renumerasi yang memadai (kalau
orang dewasa. Dalam andragogi, karena peserta didik perlu diatas rata-rata). Dengan cara ini, widyaiswara akan
adalah orang dewasa yang sudah “matang”, sudah memi- menjadi jabatan yang favorit dan bergengsi serta dapat
liki konsep diri dan pengalaman maka dalam proses pem- digunakan sebagai sarana akselerasi untuk mendapatkan
belajaran ini hal yang terpenting adalah kegiatan belajar jabatan struktural yang lebih tinggi. Dan pada akhirnya,
mandiri yang bertumpu pada peserta didik sebagai sub- calon-calon widyaiswara baru yang potensial dapat direk-
yek, bukan pada pada pengajar (learner centered train- rut dengan mudah.
ing/teaching). Perubahan lain yang tak kalah penting adalah meru-
Dari segi orientasi belajar, orang dewasa cenderung bah anggapan bahwa semakin banyak peserta diklat yang
pada pemecahan masalah (problem solving centered tidak lulus maka semakin baik kualitas pendidikan latihan
orientation), sehingga belajar merupakan suatu kebutuh- yang diselenggarakan. Juga anggapan bahwa siswa ada-
an untuk memecahakan permasalahan yang dihadapi se- lah ’pangkat terendah’ sehingga sudah sewajarnya ’men-
hari-hari. derita’ ketika mengikuti diklat, karena setelah mengikuti
Dalam andragogi, evaluasi lebih berorientasi kepada diklat biasanya peserta diklat akan mendapatkan posisi
perubahan perilaku antara sebelum dan sesudah mengi- baru yang menjanjikan perbaikan kesejahteraan secara
kuti pendidikan dan latihan, sehingga tolok ukur signifikan.
keberhasilannya adalah sejauh mana perubahan perilaku Dengan perubahan paradigma berpikir ini semoga ti-
positif dari peserta pendidikan dan latihan. dak ada lagi siswa yang terlambat mengikuti pelajaran
Berkaitan dengan konsepsi diatas, Pusdiklat Bea dan selama 15 (lima belas) menit tidak diijinkan masuk kelas,
Cukai tentu saja bukan dalam posisi harus memilih dalam kemudian dinyatakan her/mengulang untuk mata
konteks dikotomi antara pendekatan pedagogi dan andra- pelajaran yang bersangkutan dan pada akhinya
gogi. Hal penting yang perlu dilakukan ketika pendekatan dinyatakan tidak lulus karena dianggap telah melakukan
pedagogi masih diterapkan adalah mengeleminir potensi- pelanggaran disiplin berat yang tidak dapat ditolelir. Bisa
potensi negatif dari pendekatan tersebut. Salah satu dibayangkan kerja keras, pengorbanan dan segala daya
potensi negatif tersebut adalah munculnya konservatisme upaya mengikuti diklat selama 1 bulan ternyata bisa
pendidikan dimana pengajar menjadi otoriter, anti kritik dianulir hanya oleh sebuah kesalahan berupa keterlam-
dan tidak menghargai perbedaan pendapat. batan mengikuti pelajaran. Padahal dalam ketentuan
umum, siswa dimungkinkan tidak hadir sebanyak 20% da-
PUSDIKLAT ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN ri total jam pelajaran.
Dalam era reformasi kepabeanan yang sedang digulirkan, Semoga juga tidak ada lagi siswa yang dinyatakan
Pusdiklat Bea dan Cukai memainkan peranan yang sangat tidak lulus karena sudah tidak mampu lagi menghafalkan
strategis. Dari Pusdiklat inilah diharapkan lahir pegawai- prosedur dan flowchart rumit sistem pelayanan impor,
pegawai yang profesional, kompeten dan memiliki integritas sistem pelayanan ekspor dan sistem perdagangan inter-
yang handal. Harapan ini akan sangat sulit terealisir dengan nasional.
kondisi yang sarana dan prasarana, serta sistem pendidikan Saya bermimpi suatu saat Pusdiklat mempunyai
yang ada sekarang. Untuk itu, dengan merujuk pada buku gedung yang megah (tentu saja tidak bocor), bersih dan
“Change!” karya Rhenald Kasali, Ph.D., sekarang ini Pusdik- modern. Perpustakaan yang nyaman dengan koleksi buku
lat dituntut untuk melakukan “turn around”. yang lengkap dan selalu terbuka untuk siswa. Hot spot
Robby Djohan seorang mantan CEO Bank Niaga, Ga- yang selalu tersedia ketika siswa membutukan koneksi
ruda Indoesia dan Bank Mandiri meng- internet untuk mendapatkan referensi
artikan turn around: “membuang yang
jelek-jelek dengan melakukan perubahan
yang mendasar. Kepemimpinan dan ma-
najemen diubah. Proses operasionalnya
diubah. Pendekataannya diubah.”
Mengacu pada konsep turn around di

DARI PUSDIKLAT INILAH
DIHARAPKAN LAHIR
dalam menyusun makalah-makalah
bahan diskusi. Widyaiswara-widyaiswara
muda yang cerdas, keren, bersahabat
dan demokratis. Juga asrama yang
PEGAWAI-PEGAWAI YANG setara dengan hotel bintang tiga.
PROFESIONAL, KOMPETEN akan Kalau ini menjadi kenyataan, saya
atas, tentu saja banyak hal-hal besar selalu ingin ikut diklat, walau
dan mendasar yang harus dilakukan. Se- DAN MEMILIKI INTEGRITAS sekedar diklat merangkai bunga atau
lain perbaikan gedung dan perubahan YANG HANDAL diklat menjahit (kalau ada...).
sistim pengajaran dan kurikulum, salah Penulis adalah Kepala Seksi
satu hal yang mendesak harus segera

” Evaluasi Audit Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 65


K O L O M
Oleh : reka dengan tulus mendedikasikan dirinya, bahu-membahu,
Toupik Kurohman bekerjasama, peka dan saling menopang menyukseskan
agenda-agenda perubahan, menjawab segala tantangan se-
bagai bukti dari rasa miliki mereka terhadap bea cukai.

INDIKATOR RASA MEMILIKI


Untuk mengetahui sejauhmana kita mempunyai rasa

Belong to
memiliki terhadap sesuatu, dapat diketahui dari tanda-
tandanya. Tanda-tanda yang menjadi isyarat diri kita

Customs
mempunyai rasa memiliki adalah perhatian, empati dan
pengorbanan. Perhatian menjadi isyarat dini bentuk
rasa memiliki, empati menjadi wujud kerja berikutnya, dan
pengorbanan merupakan kulminasi ekspresi rasa memiliki.
Perhatian menunjukan adanya interest pada sesuatu
Menguji Seberapa Besar Rasa yang menjadi objeknya. Ketika seseorang merasa memiliki
tentunya dia akan mencurahkan segenap perhatian terhadap
Memiliki Terhadap Bea Cukai apa yang dianggap menjadi miliknya. Setiap saat mencermati
apa sedang terjadi dan bisa membuatnya terancam.
Perhatian merupakan kerja jiwa yang bersifat responsif,
Apa yang anda rasakan ketika surat kabar lebih sering spontan dan dilakukan tanpa diminta, mengalir begitu saja
memuat berita bea cukai yang negatif dibanding yang positif, apa adanya mengikuti kehendak jiwa.
Apa yang anda rasakan ketika bea cukai lebih sering Empati adalah wujud kerja rasa memiliki yang dapat
dituduh korupsi dibanding menyelamatkan uang negara, dirasakan. Empati hadir ketika ancaman itu benar-benar
Apa yang anda rasakan ketika lebih sering mendengar menimpa. Empati datang sebagai bentuk ungkapan
kabar pegawai yang dikenai sanksi dibanding pada yang kepedulian. Cara kerjanya mirip perhatian, namun bentuknya
memperoleh penghargaan? lebih dalam dan sangat dirasakan.

K
Pengorbanan menjadi bukti tak terbantahkan dari eks-
ata belong dalam bahasa Inggris mengandung presi rasa memiliki. Pengorbanan menjadi bukti pembela-
makna rasa memiliki, jika ditambahkan kata an atas kepemilikan. Pengorbanan menuntut kesiagaan
sambung to, belong to menjadi sebuah istilah menyiapkan energi lebih, melapangkan waktu,
yang berarti kepunyaan. Secara terminologi menyisihkan kekayaan, dan terkadang menggaransikan
belong to customs lebih kurang dapat penulis jiwa untuk menunaikannya.
artikan sebagai “kepunyaan/kepemilikan terhadap Bea Sejauhmana tanda-tanda tersebut bersemayam dalam
Cukai atau rasa memiliki terhadap bea cukai”. diri kita atas kepemilikan kita terhadap bea cukai, tentu
Saya tertarik untuk mengangkat tema ini seiring dengan kita sendiri yang paling mengetahuinya. Yang terpenting
derasnya tuntutan perubahan yang masyarakat inginkan adalah sekecil apapun tanda itu pasti ada dalam diri kita,
terhadap bea cukai. Masyarakat menginginkan agar bea sehingga tanpa diminta pada saat bea cukai memerlukan-
cukai ke depan bisa lebih baik lagi. Para pim- nya kita bisa berikan.
pinan memberikan kepercayaan kepada bea
cukai untuk membenahi diri. Sudah sepantas-
nya kita semua sebagai inner cycle di bea
cukai, seharusnya mempunyai rasa memiliki
yang lebih terhadap bea cukai, sehingga kita
bisa menunjukkan bahwa Bea Cukai bisa tetap
eksis menjadi institusi yang berperan terhadap
kemajuan bangsa. Bea Cukai dapat berdiri

TANDA-TANDA
YANG MENJADI
ISYARAT DIRI
KITA MEMPUNYAI
MENUMBUHKAN RASA MEMILIKI
Rasa memiliki muncul sebagai hasil dari
pengalaman interaksi seseorang dengan kehi-
dupannya. Rasa memiliki dimiliki oleh sese-
orang ketika ia menemukan adanya keistime-
waan yang membuat dirinya tertarik. Sesuatu
yang dapat memberikan pemenuhan kebutuh-
gagah sejajar dengan institusi kepabeanan ne- RASA MEMILIKI an, entah itu fisik ataupun psikis. Ia mengisi
gara-negara lain dalam kinerja dan citra. ruang tersendiri dalam sanubari. Semakin
ADALAH tinggi nilai keistimewaan akan semakin mem-
PENTINGNYA RASA MEMILIKI PERHATIAN, perkuat rasa memiliki, karenanya rasa memi-
Pertanyaannya adalah mengapa rasa memi- liki mempunyai tingkatan.
liki itu penting? Rasa memiliki melahirkan adanya EMPATI DAN Tingkatan rasa memiliki itu dibentuk dari
kebanggaan, kehormatan dan harga diri. Rasa PENGORBANAN sejumlah motif (kepentingan), inilah yang
memiliki terhadap sesuatu menyebabkan sese- menyebabkan perbedaan cara pandang,


orang mencurahkan segenap daya dalam dirinya penyikapan dan perilaku seseorang terhadap
untuk menjaga, merawat dan melindungi. Rasa sesuatu. Motif rasa memiliki terhadap bangsa
memiliki mendorong seseorang melakukan pembelaan atas dan negara tentu berbeda dengan motif rasa memiliki
apa yang menjadi miliknya. Rasa memiliki adalah energi luar terhadap kelompok, golongan atau pribadi. Seseorang
biasa yang menggerakkan jiwa sang pahlawan, spirit para bekerja berdasarkan motif beragam seperti misalnya
pembaharu, menggelorakan semangat perjuangan mereka memperoleh kekayaan, kedudukan, pengakuan,
untuk membela sesuatu yang sangat berharga bagi sebuah sosialisasi, network, karir atau aktualisasi. Apapun motif
keberlangsungan kehidupan. itu kalau didasarkan pada nilai-nilai etika, moral dan
Kemerdekaan bangsa ini pun diraih dengan segenap hukum yang ada akan membawa kebaikan.
keyakinan bahwa kemerdekaan, kemakmuran adalah hak Contoh, seseorang yang bekerja dengan motif memper-
milik setiap bangsa. Kita harus memiliki kedaulatan di oleh kekayaan untuk dapat hidup sejahtera dan makmur, me-
tanah air kita sendiri. Segala bentuk penjajahan adalah nafkahi keluarga, atau untuk bisa lebih banyak bersedekah
perampasan terhadap hak untuk merdeka, berdaulat, adil adalah sesuatu yang baik sepanjang dilakukan dengan cara-
dan makmur. cara yang sesuai aturan. Tetapi jika memperoleh kekayaan
Sebagai institusi yang tengah giat berbenah, bea cukai tersebut dilakukan dengan cara ilegal misalnya korupsi dan
tentunya merindukan pegawai-pegawai yang mempunyai penyalahgunakan wewenang maka hal tersebut akan merugi-
rasa memiliki yang tinggi terhadap institusi ini. Sehingga me- an banyak pihak termasuk mengancam si pelaku sendiri.

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


MOTIF BEKERJA kantor akan memberikan gambaran kepada kita tentang pe-
ngetahuan bidang pekerjaan yang kita lakukan.
Bea Cukai, organisasi tempat kita bekerja, tempat dimana
kita mengisi masa produktif kita. Misalnya kita mulai bekerja
pada usia 23 tahun dan akan pensiun pada usia 56 tahun
berarti masa kerja kita 33 tahun, kalau sehari kita bekerja se-
lama + 8 jam, berarti kita menghabiskan 63.360 jam atau
7,23 tahun. Coba kita tanyakan dalam diri kita seberapa jauh
kita mengenal instansi kita ini, mengapa kita memilih untuk
bertahan disini, apa sumbangsih yang bisa kita berikan.
Kita dituntut harus mampu memiliki pengetahuan yang cu-
kup baik tentang kantor tempat kita bekerja. Apa peran yang
diamanahkan bangsa ini kepada bea cukai, apa yang menja-
di tugas pokok dan fungsi bea cukai, apa yang menjadi
bidang-bidang pekerjaan bea cukai. Siapa saja yang menjadi
pengguna jasa (steakholder) bea cukai. Jangan sampai kita
gagap memberikan penjelasan ketika ada yang bertanya ten-
tang bea cukai, minimal kita mampu menjelasakan secara
umum. Baru untuk pekerjaan yang menjadi spesialis tugas ki-
ta, kita harus tahu secara detail sampai kepada hal-hal teknis.
Tahap kedua pemahaman, diharapkan setelah kita memi-
liki pengetahuan yang cukup baik tentang kantor, kita dapat
memahami arti penting/strategis peran instansi kita dalam
mendukung pembangunan bangsa mewujudkan masyarakat
sejahtera, adil dan makmur. Kita sadar dan paham risiko apa
yang akan terjadi seandainya kita lalai dan tidak profesional
menjalankan tugas kita.
Contohnya ketika kita lengah dalam menindak penyelundupan
dan longgarnya pengawasan yang mengakibat masuknya barang-
barang secara ilegal, maka dampaknya akan mempengaruhi
perekonomian. Skalanya dari yang ringan sampai bisa menjadi
Kesuksesan sebuah organisasi salah satunya ditentukan oleh multiplier effect yang mempengaruhi harga, industri dalam negeri,
seberapa besar rasa memiliki para anggotanya terhadap organi- pengangguran, dan menurunkan daya saing serta produktifitas
sasi tersebut. Rasa memiliki tumbuh dari keyakinan anggota bangsa. Masuknya barang barang-barang larangan dan pemba-
organisasi terhadap keistimewaan organisasi dan sejumlah motif tasan secara leluasa seperti peredaran narkotika, psikotropika
dalam diri para anggota yang akan menentukan tingkat rasa dan obat-obat terlarang, bahan pembuat bom, senjata ilegal akan
memiliki terhadap organisasi. Semakin kita dapat menemukan mengancam stabititas nasional serta keberlangsungan generasi.
nilai istimewa bea cukai di mata kita dan mendefenisikan dengan Tahap ketiga kontribusi. Setelah kita memilki pemahaman
jelas apa motif kita menjatuhkan pilihan bekerja di bea cukai akan yang utuh terhadap peran dan tugas kita yang mulia ini maka
semakin memperkuat rasa memiliki terhadap instansi ini. tentunya kita akan berusaha memberikan kinerja terbaik dan

TABEL KEISTIMEWAAN, MOTIF DAN IMPLIKASI DALAM BEKERJA


Keistimewaan Motif Implikasi Positif Implikasi Negatif
(Based Value) (Non Based Value)
1. Sumber - Kesejahteraan & - Mengamankan penerimaan negara - Korupsi
Pendapatan Kemakmuran
2. Otoritas - Kedudukan - Amanah - Kolusi
Kekuasaan - Kewenangan - Tanggung jawab - Penyalahgunaan wewenang
3. Kehormatan - Penghargaan - Prestasi - Cari muka
4. Tempat - Ibadah - Mengamankan kepetingan bangsa dan negara -
Pengabdian - Sumbangsih - Memberi manfaat bagi banyak orang

Apa rasanya ketika ada orang yang merasa memiliki an- tidak sedikit pun terlintas pikiran untuk berbuat sesuatu yang
da, menganggap anda begitu istimewa, mengagumi anda, dapat merugikan kepentingan masyarakat yang lebih luas dan
merasakan manfaat kehadiran anda, anda dianggap memiliki hanya mengejar kepentingan pribadi. Inilah kerja nyata dari
pengaruh luar biasa, spesimen orang seperti anda sangat rasa memiliki yaitu berkontribusi. Rasa memiliki tidak akan
dibutuhkan dan masih dianggap langka di jaman carut marut bermakna apa tanpa adanya kontribusi. Untuk memberikan
seperti sekarang, padahal orang tersebut bukan siapa-siapa kontribusi optimal tentunya diperlukaan beberapa prasyarat
anda. Tentu hal tersebut akan membuat anda merasa berhar- seperti kompetensi (skill), kemampuan untuk bekerja dalam
ga, menambah semangat dan percaya diri untuk berbuat tim (team work), tanggap terhadap permasalahan (pro-aktif),
lebih baik lagi. Bagaimana jika orang tersebut adalah instansi serta cerdas dalam menyelesaikan pekerjaan (creative).
kita, bea cukai yang tengah bangkit membenahi diri. Prosesi perubahan yang sedang kita jalani memang tera-
Untuk menumbuhkan rasa memiliki dapat dilakukan dengan sa berat dan melelahkan, merubah kultur dan paradigma yang
tiga tahapan yaitu, pengenalan, pemahaman dan kontribusi. sudah lama mengakar bukan pekerjaan yang mudah. Mudah-
Tahap pertama pengenalan, ada pepatah mengatakan, mudahan setelah kita mempunyai rasa memilki yang benar
“tak kenal maka tak sayang”. Ungkapan ini menyiratkan ger- dan tulus kita memiliki energi yang cukup untuk menuntaskan
bang untuk membuka ruang rasa memiliki dalam hati agenda-agenda perubahan tersebut. Waullohu a’lam.
seseorang adalah dengan pengenalan. Pengenalan terhadap Penulis adalah Auditor pada Kanwil DJBC Jawa Timur I

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 67


K O L O M
Oleh : jumlah, klasifikasi, dll) serta menjelaskan bagaimana kesa-
Imam Tri Wahyudi, Ak lahan di evaluasi.
Namun seiring dengan perkembangan dunia bisnis
yang pesat sebagaimana telah dibahas dalam paragraph
pertama di atas, US Customs Service memandang perlu
adanya perubahan pendekatan audit dari “Compliance
Assesment” menjadi “Focused Assesment”, yaitu dari uji

“Focused
transaksi menjadi uji validasi proses. Dalam pendekatan
“Compliance Assesment” , langkah awal audit kepatuhan
dilakukan dengan pengujian atas transaksi dan dilakukan

Assessment“
pada semua trade area, sedangkan dalam pendekatan
“Focused Assesment” langkah awal audit kepatuhan
dilakukan dengan review atas pengendalian internal dan
hanya dilakukan pada trade area tertentu yang lebih
Perubahan Paradigma Audit berisiko (a risk based approach to audit). Meskipun begi-
tu, kedua pendekatan tetap mempunyai beberapa kesama-
US Customs Service an, yaitu tetap mengutamakan transparansi (dengan me-
nyajikan di website), menindaklanjuti temuan yang ada,

S
dan menggunakan pendekatan sebagai suatu kesatuan
emakin tinggi volume & kompleksitas transaksi tim audit.
perdagangan internasional, semakin sulit peme- Terdapat beberapa elemen kunci pada “Focused
riksaan atas semua transaksi terkait kepabeanan, Assesment”. Elemen kunci pertama dari “Focused Asses-
sehingga ketergantungan pada peran divisi audit ment” dimulai dari pengendalian internal, yaitu sistem
(post clearance audit) pada entitas kepabeanan dan proses. Semakin baik pengendalian internal, semakin
(selanjutnya ditulis “Customs”) semakin besar, sebagaima- kecil risiko bagi customs. Kemudian, adanya evaluasi
na telah dibahas secara mendalam pada Kyoto Conven- atas pengendalian untuk identifikasi kekuatan dan
tion tentang Customs Control (General Annex – Chapter 6). kelemahan sistem dan hal ini membantu memperkirakan
Oleh karena itu, dalam memenuhi tuntutan stake- tingkat kepatuhan pada masa mendatang. Elemen kunci
holder atas peningkatan kinerja divisi audit customs untuk berikutnya adalah penentuan tingkat risiko material
bekerja lebih efektif dan efisien, maka pada tahun 2001 yang potensial terjadi, sehingga dapat mengurangi keha-
divisi audit dari U.S. Customs Service melakukan suatu rusan uji transaksi secara ekstensif. Selanjutnya, elemen
perubahan paradigma pendekatan audit dari “Complance kunci yang terakhir adalah gambaran (blueprint) bagai-
Assesment” menjadi “Focused Assesment”. mana meningkatkan kepatuhan pada masa mendatang
Pada awalnya, pendekatan audit “Compliance Assesment” bagi perusahaan.
diperkenalkan pertama kali pada tahun 1991, sebagai bagian Kemudian secara garis besar, “Focused Assesment”
dari rencana implementasi Customs Modernization Act (Mod dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah survei
Act) tahun 1993 yang menyiapkan kerangka kerja hubungan pendahuluan (Pre-Assessment Survey/PAS). Pada
kerjasama antara stakeholder, khususnya importir, dan cus- tahap ini, Auditor melakukan riset dan menyusun profil,
toms. Berdasarkan Mod Act, Customs dan Stakeholder saling melakukan evaluasi atas pengendalian internal, dan me-
berbagi tanggung jawab dalam mematuhi peraturan perun- nilai tingkat risiko tiap akun (trade area). Berdasarkan
dang-undangan yang berlaku. Importir bertanggung jawab “PAS”, dapat di-identifikasikan tingkat signifikansi atas ri-
untuk melakukan deklarasi nilai, klasifikasi, tarif pungutan ke- siko secara keseluruhan. Apabila tingkat risiko cukup
pabeanan dan pajak atas barang yang dimasuk- signifikan, maka harus dilakukan pengujian


kan. Sedangkan customs bertanggung jawab tahap kedua. Sebaliknya, jika tidak signifikan,
memberikan informasi hak dan kewajiban importir tim audit dapat langsung menyampaikan
sesuai regulasi. BADAN opini audit.
Pada pendekatan “Compliance Assesment”, Tahap kedua merupakan pengujian atas
US Customs Service berkomitmen PEMERIKSA transaksi, meliputi seleksi sampel atas area
menyediakan semua informasi yang diperlukan KEUANGAN, yang berisiko, kemudian melakukan penguji-
dalam mematuhi customs law dan regulasi lain- an dan mengidentifikasikan temuan, berupa
nya, dengan menampilkan informasi tersebut TELAH kerugian keuangan negara (Loss of Reve-
melalui website (www.customs.gov.), dan MENERAPKAN nue/ LOR) dan atau ketidakpatuhan atas pro-
dinamakan “CAT KIT”. Website tersebut, antara sedur. Langkah terakhir adalah menyusun
lain menyajikan buku panduan, program audit, TRANSPARANSI opini audit, melakukan tagihan terkait kerugi-
sampling plans, dan panduan (guideline) bagai- DENGAN CARA an keuangan negara, dan atau memberikan
mana Regulatory Auditor dalam suatu Compli- rekomendasi atas perbaikan pengendalian
ance Assesment Team (CAT) melakukan suatu YANG SAMA, internal (Compliance Improvement Plan/CIP).
uji kepatuhan dan tindak lanjutnya. YAITU Berdasarkan uraian singkat di atas, dapat
Penyediaan “CAT KIT” bagi stakeholder di- kita simpulkan beberapa keunggulan dari
maksudkan untuk membantu menyiapkan MENYAJIKAN “Focused Assesment”. Pertama, yaitu adanya
segala sesuatu yang diperlukan dalam suatu uji SEMUA pendekatan berstruktur yang dilaksanakan
kepatuhan dan untuk menguji sendiri sistem secara konsisten. Kedua adalah
customs yang dimiliki oleh perusahaan. Salah LAPORAN HASIL transparansi, dengan penyediaan informasi
satu dokumen yang paling diminati dalam “CAT AUDIT MELALUI yang memadai tentang audit kepatuhan mela-
KIT” oleh stakeholder adalah program audit, ya- lui internet. Perlu diketahui juga bahwa salah
itu meliputi langkah detail audit yang digunakan INTERNET DI satu unit pemeriksa pemerintah di Indonesia,
dalam uji kepatuhan dan statistical sampling WEBSITE Badan Pemeriksa Keuangan, telah
plans, digunakan untuk uji individual area risiko. menerapkan transparansi dengan cara yang
Tiap sampling plans meliputi kriteria, sampling WWW.BPK.GO.ID sama, yaitu menyajikan semua laporan hasil
universe, dan hal-hal apa yang menentukan audit melalui internet di website
tiap kesalahan untuk tiap area tertentu (misalnya

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008 ” www.bpk.go.id. Hal ini, diharapkan bisa men-
Contoh Hasil Pre-Assessment Survey(PAS):

Sumber: Compliance Assesment Team Documents (CAT KIT)

jadi dorongan bagi unit pemeriksa pemerintah lainnya di Selanjutnya kelebihan keempat adalah seleksi sam-
Indonesia untuk terus meningkatkan transparan- pel diarahkan secara statistik berdasarkan


sinya, termasuk di Ditjen Bea dan Cukai. nilai uang, karena metode ini lebih merefleksi-
Kemudian, kelebihan ketiga adalah penyampai- kan aspek materialitas. Selain itu, berdasarkan
an informasi bagaimana model gambaran standar PADA TAHUN Government Auditing Standards (Yellow Book) di
pengendalian internal yang baik. Sekarang ini, Amerika Serikat, auditor juga dianjurkan meng-
penilaian internal kontrol merupakan sesuatu yang 2001 DIVISI gunakan statistical sampling dan aspek lain dari
sangat relevan dan semakin penting perannya, AUDIT DARI analisa kuantitatif, jika memungkinkan, untuk
terutama sejak dikeluarkannya Sarbanes-Oxley Act
(SOA) oleh Kongres Amerika Serikat dan menjadi U.S. CUSTOMS mencapai tujuan audit. Dan kelebihan yang ter-
akhir adalah “Focused Assesment” membantu
efektif setelah ditandatangani oleh Presiden George SERVICE perusahaan menyusun blueprint sistem untuk
Bush pada tahun 2002, sebagai tindakan koreksi masa yang akan datang.
mencegah terjadinya kasus Enron pada perusaha- MELAKUKAN
DAFTAR PUSTAKA
an yang listing di NYSE. SUATU Matram, Dandossi. Dampak Sarbanes-Oxley Act bagi
SOA mengarahkan setiap laporan tahunan peru-
sahaan memuat laporan tentang pengendalian PERUBAHAN Perusahaan Publik. Workshop Ikatan Komite Audit
Indonesia (IKAI), Mailing List: ptkdk@yahoogroups.com,
internal dari manajemen yang berisi pernyataan per- PARADIGMA 17 November 2006.
tanggungjawaban manajemen mengenai penyusun-
an, pemeliharaan struktur, dan prosedur pengenda- PENDEKATAN Rinaldi , Joanne M. Commissioner’s View of Training.
U.S.A.: U.S. Customs Service, 1999.
lian internal yang memadai untuk pelaporan keu- AUDIT DARI U.S. Customs and Border Protection, Office of Strategic
angan serta penilaian manajemen mengenai efekti- Trade, Regulatory Audit Division. Sampling Technical
fitas struktur dan prosedur pengendalian internalnya “COMPLIANCE Guide, URL:http://www.customs.gov/xp/cgov/import/
dalam menghasilkan laporan keuangan. ASSESMENT” reg_audit, 31 Oktober 2004.
Jadi tanggung jawab manajemen atas U.S. Customs and Border Protection, Office of Strategic
pengendalian internal tersebut semakin berat ka- MENJADI Trade, Regulatory Audit Division. Compliance Assesment
rena pengendalian internal yang dimiliki haruslah “FOCUSED Team Documents (CAT KIT). U.S.A.: U.S. Customs
dibuat secara tertulis (atas setiap prosedur), di- Service, 2001.
laksanakan (dengan bukti tertulis agar dapat ASSESMENT” World Customs Organization. Kyoto Convention, General
dinilai), dan memungkinkan dinilai/diaudit (untuk Annex Guidelines, URL:http://adb.org, 2000.
proses audit pengendalian internal oleh auditor).

” Penulis adalah Auditor pada Kanwil DJBC Bali, NTB, & NTT

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 69


KONSULTASI
KEPABEANAN & CUKAI Nomor P-06/BC/2007 tentang perubahan keempat
Keputusan Dirjen BC No. Kep-07/BC/2003 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan Di Bidang Impor dan
Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan juga berdasarkan Pasal 2 dan 4 Peraturan Direktur Jenderal
yang masuk ke Redaksi Warta Bea Cukai baik melalui pos, Nomor P-10/BC/2006 tentang Tata Cara Penyerahan dan
fax ataupun e-mail, agar dilengkapi dengan identitas yang jelas Penatausahaan Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sara-
dan benar. Redaksi hanya akan memproses pertanyaan-
na Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana
pertanyaan yang diajukan dengan menyebutkan identitas dan
alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kami
Pengangkut,dan Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut ,
dapat merahasiakan identitas anda. Demikian pemberitahuan sebagaimana telah diubah terakhir dengan P-19/BC/2006,
ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan diatur bahwa pengangkut yang sarana pengangkutnya
terimakasih. Redaksi datang dari dalam daerah pabean dengan mengangkut
barang impor (termasuk barang impor yang di angkut lanjut
) wajib menyerahkan pemberitahuan berupa RKSD dan
Inward Manifest di setiap Kantor Pabean yang disinggahi/
SARANA Kantor Pabean Kedatangan.
Jadi jelas bahwa terhadap sarana pengangkut yang meng-
PENGANGKUT angkut barang impor yang di angkut lanjut wajib menyerahkan
RKSP di pelabuhan kedatangan dan juga menyerahkan
Inward Manifest yang didalamnya terdapat data barang impor
Perkenankan saya mengajukan beberapa pertanyaan yang di angkut lanjut. Pengelompokan barang impor yang
sebagai berikut : diangkut lanjut dalam Inward Manifest juga telah diatur dalam
Pasal 4 ayat (4) huruf b Peraturan Dirjen BC Nomor P-19/BC/
1. Bahwa berdasarkan Peraturan DJBC No. P-06/BC/2007 2006.
tentang Perubahan Keempat Keputusan DJBC No. Kep-07/
BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana b. Berdasarkan Pasal 8 Ayat (1) Peraturan Dirjen BC No. P-19/
Kepabeanan Di Bidang Impor yang mana pada pasal 2 dan 4 BC/2006 yaitu disebutkan bahwa :
menyebutkan antara lain : l Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan berangkat
l Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan datang menuju:
dari dalam Daerah Pabean yang mengangkut barang a. ke luar Daerah Pabean; atau
impor, barang ekspor dan/atau barang asal Daerah b. ke dalam Daerah Paben dengan membawa Barang
Pabean yang diangkut ke dalam Daerah Pabean lainnya impor, Barang ekspor dan/ barang asal Daerah
melalui luar Daerah Pabean, wajib menyerahkan Pabean yang diangkut ke dalam daerah Pabean
pemberitahuan berupa Rencana Kedatangan Sarana lainnya melalui luar Daerah Pabean, wajib
Pengangkut (RKSP) kepada Pejabat di setiap Kantor menyerahkan pemberitahuan berupa Outward
Pabean yang akan disinggahi. Manifest dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris
l Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang dari kepada pejabat di Kantor Pabean.
dalam Daerah Pabean dengan mengangkut barang
impor, barang ekspor dan/atau barang asal Daerah Berdasarkan pasal tersebut bahwa sarana pengangkut yang
Pabean yang diangkut ke dalam Daerah Pabean lainnya memuat barang ekspor (termasuk barang ekspor diangkut
melalui luar Daerah Pabean, wajib menyerahkan lanjut) di pelabuhan muat pada saat keberangkatannya wajib
pemberitahuan berupa Inward Manifest dalam bahasa menyerahkan Outware Manifest, yang pengelompokannya
Indonesia atau bahasa Inggris kepada Pejabat di Kantor diatur dalam pasal 8 ayat (3) huruf c. Sedangkan apabila
Pabean kedatangan. sarana pengangkut yang memuat barang ekspor diangkut
Adapun yang ingin saya tanyakan : lanjut tersebut datang ke Daerah Pabean lainnya maka Kan-
a. Dalam hal barang impor diangkut lanjut apakah selain tor Pabean tempat kedatangan tersebut wajib menyerahkan
menyerahkan pemberitahuan pabean berupa BC 1.2 RKSP dan Inward Manifest yang di dalamnya juga termasuk
(angkut lanjut) pengangkut juga diwajibkan menyerah- barang ekspor diangkut lanjut (pengelompokannya diatur
kan RKSP dan Inward Manifest di Kantor Pabean dalam pasal 4 ayat (4) huruf d Peraturan Dirjen BC Nomor P-
tempat penyelesaian barang impor dimaksud ? 19/BC/2006).
b. Dalam hal barang ekspor diangkut lanjut, apakah
pengangkut diwajibkan menyerahkan RKSP dan No. 2
Inward Manifest di Kantor Pabean pemuatan barang Pada saat ini yang berhak mendapatkan fasilitas pengeluaran
ekspor ? barang impor dengan Trucklossing adalah importir yang
mendapat fasilitas Jalur Prioritas sebagaimana diatur dalam
2. Bahwa dalam ketentuan umum Keputusan DJBC No. Kep-07/ pasal 3 Peraturan Direktur Jenderal BC Nomor P-11/BC/ 2005
BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana tentang Jalur Prioritas sebagaimana telah diubah dengan
Kepabeanan Di Bidang Impor, menyebutkan Trucklossing Peraturan Direktur Jenderal Nomor P-06/BC/2006. Berdasarkan
adalah salah satu cara pengeluaran barang impor dari Peraturan Dirjen tersebut pada dasarnya semua importir yang
kawasan pabean dengan pembongkaran secara langsung mendapat fasilitas Jalur Prioritas dapat melakukan pengeluaran
dari kapal ke atas alat angkut darat. barang yang di impornya dengan trucklossing, karena dalam
Yang ingin saya tanyakan, dalam hal apa dan siapa yang peraturan tersebut tidak diatur mengenai dalam hal apa atau
berhak mengajukan dan mendapatkan ijin trucklossing barang apa saja yang dapat mendapatkan ijin trucklossing, hanya
dimaksud ? Mohon penjelasan dalam contoh kasus. disebutkan bahwa importir Jalur Prioritas mendapat kemudahan
berupa pengeluaran barang impor dapat dilakukan dengan
Demikian, atas jawabannya sebelum dan sesudahnya saya trucklossing. Sehingga berdasarkan hal tersebut importir Jalur
ucapkan terima kasih. Prioritas dapat melakukan pengeluaran barang impornya dari
MUKMIN pelabuhan dengan trucklossing.
KPPBC Tipe A4 Sampit
Tanggapan: DIREKTUR PENINDAKAN & PENYIDIKAN,

No. 1 HERU SANTOSO


a. Berdasarkan Pasal 2 dan 4 Peraturan Direktur Jenderal NIP 060051354

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


RUANG KESEHATAN
RUANG KESEHATAN

Penyakit AndaBertanya
Anda
Anda Bertanya
Bertanya
Pancaroba Dokter Menjawab
Dokter Menjawab
DIASUH OLEH PARA DOKTER
DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

P
ada musim pancaroba cuaca sangat tidak ber- juti dengan segera dibawa ke dokter bila dalam 2 -3 ha-
sahabat, apalagi bagi anak-anak yang daya ta- ri dengan pemberian obat flu biasa yang ada dalam
han tubuhnya mulai sangat rentan. Karena itu, persediaan dirumah tidak ada perubahan, untuk men-
kunci untuk mencegah dari kemungkinan dapatkan pemeriksaan lebih mendalam.
terserang penyakit adalah dengan menjaga da- Kemungkinan akan dilakukan pemeriksaan laborato-
ya tahan tubuh. Kebetulan saya memiliki 2 orang anak rium sebagai penunjang diagnosa yang pasti apakah
berusia 10 dan 13 tahun. Untuk menjaga daya tahan sudah ada penyakit typhus, demam berdarah atau
mereka dari pergantian musim ini, selain makan penyakit lain sehingga pengobatan segera didapatkan
makanan yang bergizi seimbang serta istirahat cukup, untuk mencegah komplikasi.
kira-kira suplemen apa saja yang diperlukan mereka Karena faktor pencetus penyakit pada musim panca-
agar tidak diserang penyakit pancaroba seperti diare, roba ini adalah faktor kelelahan, kedinginan, kurang
typhus atau demam berdarah ? teratur makan, kurang darah serta faktor lingkungan
dan kebersihan dalam makanan dan minuman, disaran-
Jawab : kan makan yang teratur dengan sayur dan buah-
Dalam musim pancaroba ini dimana terjadi perganti- buahan, minum air putih 8 gelas setiap hari, istirahat
an musim kadang-kadang cuaca panas diikuti cuaca yang cukup dan melakukan kebiasaan yang baik seperti
mendadak hujan disertai angin kencang memang mem- mencuci tangan sebelum makan, melakukan PSN
berikan kemungkinan terserang penyakit terutama (pemberantasan sarang nyamuk) dan selalu memperha-
penyakit yang disebabkan oleh virus dan infeksi oleh tikan kebersihan makanan dan minuman terutama wak-
bakteri. tu disekolah.


Penyakit yang disebabkan oleh virus Tidak kalah pentingnya pemberian
diantaranya berupa Common Cold yang vitamin dan mineral sebagai suplemen
biasa disebut Influenza (Flu), demam ber- disamping pemberian susu setiap hari.
darah, agak jarang penyakit kuning TUBUH KITA TIDAK Vitamin ini bekerja sebagai katalisator
(Hepatitis). Penyakit yang disebabkan DAPAT MEMBUAT dan sebagai bahan essensial pada
oleh bakteri (kuman) diantaranya berupa sistim oksidasi hidratany, protein dan
typhus abdominalis, dysentri (diare). VITAMIN AKAN TETAPI lemak yang terdapat dalam makanan.
Faktor pencetus infeksi virus dan HARUS MEMILIKINYA vitamin Tubuh kita tidak dapat membuat
bakteri ini adalah factor kelelahan, ku- akan tetapi harus memilikinya
rang gizi yang tidak baik terutama DENGAN PEMBERIAN dengan pemberian vitamin setiap hari.
faktor makan yang tidak teratur, terjadi VITAMIN SETIAP HARI. Yang penting dalam musim pancaroba
kurang darah dan kedinginan. Pada in- ini adalah vitamin C dan vitamin B.
feksi bakteri terdapat pula faktor keber- YANG PENTING Vitamin C dapat dilarutkan dengan
sihan lingkungan dan kebersihan DALAM MUSIM air dan mudah dihancurkan sehingga
makanan serta minuman, faktor keber- mudah didapat dalam sayur mayur dan
sihan mencuci tangan sebelum makan. PANCAROBA INI buah-buahan terutama jeruk, tomat,
Pada penyakit Common Cold di- bayam, kol, kentang yang merupakan
mana pada anak terjadi demam tinggi,
ADALAH VITAMIN C sumber vitamin C yang baik.
pilek, batuk disertai bersin-bersin. Dari DAN VITAMIN B Sebaiknya diberikan vitamin C 200 –
hidung keluar secret cair dan jernih 300 mg setiap hari selain buah-buahan


dan bila terjadi infeksi sekunder dan sayur segar. Vitamin B juga dapat
(ikutan) akibat invasi bakteri, sekret larut dalam air, mudah terdapat pada
yang belum menjadi kental dan ber warna hijau. Sekret susu, telur, keju, daging, hati, kacang-kacangan selain
ini sangat merangsang dan tidak menyenangkan karena pada sayur mayur dan buah-buahan.
sulit bernafas. Keadaan lain adanya rasa nyeri pada Pada masa sekarang dimana telah maju perkembang-
otot, pusing dan tidak mau makan karena adanya mual an imunisasi (pencegahan penyakit) dimana motto :
disertai muntah-muntah, kadang-kadang diikuti dengan “Mencegah lebih baik dari pada mengobati”, telah tersedia
diare. vaccin untuk imunisasi penyakit pada usia anak-anak itu.
Sumbatan pada hidung ini disertai selaput lendir teng- Saat ini sebaiknya diberikan imunisasi typhoid untuk
gorokan yang kering menambah rasa nyeri di tenggorok- mencegah typhus yang akan diberikan penguat 3 tahun
an yang biasa disebut sakit tenggorokan. kemudian.
Anak menjadi lesu, lemah dan tidak mau makan ka- Imunisasi flu segera diberikan dan diulang setiap
rena mulut terasa pahit. Keadaan dengan gejala tahun karena adanya strain virus yang berbeda setiap
demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, tidak mau ma- tahun. Ulangan Hepatitis B sesudah imunisasi dasar
kan karena mual dan mulut terasa pahit ini dapat meru- pada waktu bayi. Pemberian imunisasi Hepatitis A,
pakan keadaan awal (dini) dari pada banyak infeksi Varicella (cacar air) dan ulangan MMR
menular pada anak di musim pancaroba ini seperti de- (Measles,Mumpa, Rubella) juga perlu didapatkan anak
mam typhus, demam berdarah (Dengue Hemorrhagic ibu untuk dapat menghadapi hari-hari esok dengan
Fever). kesehatan yang prima. Salam untuk anak-anak ibu.
Oleh karena itu keadaan awal ini perlu ditindak lan- dr. Rosalinda Harahap, Poliklinik Kantor Pusat DJBC

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 71


RENUNGAN ROHANI
Mencermati Semangat Tanpa terasa, kita bersama sudah

Tahun Baru
memasuki Tahun Baru Hijriyah, yaitu
Tahun 1429 H. Dengan demikian,
otomatis usia kita bertambah. Namun

Hijriyah
hakikatnya, jatah usia kita berkurang
satu tahun. Sudah barang tentu, sudah
selayaknya kita melakukan perhitungan
terhadap diri kita mengenai prjalanan
hidup kita selama ini. Dengan harapan,
semoga tahun baru ini, kehidupan kita
akan lebih baik daripada tahun
sebelumnya. Mengapa tahun baru Islam
dinamakan tahun baru hijriyah atau
perhitungan kalender Islam itu
dinamakan kalender hijriyah ? Marilah
kita sedikit mengingat sejarah atau
latar belakang munculnya nama atau
kalender hijriyah ini ?

B
erawal ketika Umar bon Khattab sebagai Khalifah
waktu itu berkirim surat kepada Abu Musa al-
Asy’ari, sebagai Gubernur Bashrah waktu itu. Di
mana surat itu, belum ada tanggalnya, belum ada
bulannya, juga belum ada tahunnya. Karena
memang waktu itu belum ada ketentuan kalender yang
berlaku di dunia Islam. Balasan surat dari Abu Musa al-
Ansy’ari awalnya berbunyi, “surat tuan yang tidak
memakai tanggal buln dan tahun telah saya terima,” Nah,
kalimat singkat dalam surat balasan tadi rupanya menge-
tuk hari dan membuka fikiran Umar bin Khattab untuk ber-
upaya menetapkan pedoman prhitungan kalender Islam.
Untuk itu, Umar bin Khattab bermusyawarah dengan
para sahabat, pemimpin dan pemuka masyarakat waktu
itu. Maka di antara sahabat waktu itu ada yang mengusul-
kan, bahwa prhitungan kalender Islam berdasarkan tahun
ketika lahirnya Nabi Muhammad SAW. Ada usul lain, agar
perhitungan kalender Islam didasarkan pada waktu perta-
ma kali turunnya wahyu.
Sementara Ali bin Abi Tholib waktu itu mengusulkan
agar perhitungan kalender Islam didasarkan pada
hijrahnya Rasulullah SAW. Bersama para sahabatnya dari
Makkah ke Madinah. Rupanya usul ali bin Abi Tholib
inilah yang diterima secara sepakat waktu itu, bahwa
kalender Islam didasarkan pada perhitungan pertama kali
hijrahnya Rasulullah SAW. Sehingga sejak saat itu
sampai sekarang awal mula hijrahnya Rasulullah SAW
ditetapkan sebagai kalender Islam. Oleh karena itu,
kalender Islam disebut kalender hijriyah, yang dimulai da-
ri bulan Muharram dan diakhiri dengan bulan Dzulhijjah.
Disepakatinya perhitungan kalender Islam
berdasarkan hijrahnya Rasulullah SAW ini cukup
beralasan, paling tidak karena dua hal, pertama, peristiwa
hijrah merupakan titik awal dari kebangkitan dan kemaju-
an umat Islam waktu itu. Kedua, mengingat esensi,
hakikat dan semangat serta makna yang terkandung dari
peristiwa hijrahnya Rasulullah bersama para sahabatnya,
terdapat hal-hal yang bersifat suprarasional, hal-hal yang
sulit dipahami oleh akal manusia. Sebgaomana hal ini
diterangkan dalam hadits-hadits shahih. Sebagai contoh,
terhalangnya penglihatan orang-orang kafir Quraisy yang
mengepung rumah nabi waktu itu, tatkala beliau mau
keluar rumah untuk melakukan hijrah. Hal lain adalah,
adanya seekor burung merpati yang sedang mengerami
telurnya di muka Gua Tsur, dan juga adanya sarang laba-

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


laba di mulut gua tersebut sewaktu nabi bersembu-
nyi. Sehingga orang-orang kafir Quraisy yang
mengejarnya tidak mengira sama sekali, bahwa nabi Iklan
Keluarga
berada di dalam gua tersebut.
Kita tidak mengingkari hadits-hadits shahih yang
mengungkapkan peristiwa di atas. Akan tetapi
jangan sampai terjadi adanya image atau anggapan
di kalangan kita umat Islam, bahwa suksesnya
hijrah nabi bersama para sahabatnya, hanya semata
mengandalkan mu’jizat dan pertolongan dari Allah
Mulai edisi Juni 2007, Majalah Warta Bea Cukai
SWT. Dan terlepas sama sekali dari upaya, rencana
dan perjuangan nabi bersama para sahabatnya. menyediakan halaman untuk mempublikasikan
Di dalam peristiwa hijrahnya Rasululullah SAW
tidak terlepas dari adanya upaya, perjuangan, serta Iklan Keluarga khusus bagi keluarga besar,
perencanaan yang matang yang dilakukan oleh nabi kerabat atau pensiunan pegawai DJBC di
dan para sahabatnya. Mulai dari menyiapkan
transportasi (kendaraan), penetapan rute seluruh Indonesia tentang :
perjalanan, penyediaan diperankan Ali bin Abi Tholib
dalam upaya menyelamatkan jiwa nabi, yaitu
dengan cara Ali bin Abi Tholib dalam upaya u PERNIKAHAN
menyelamatkan jiwa nabi, yaitu dengan cara Ali bin
Abi Tholib tidur menggantikan nabi di tempat tidur u KELAHIRAN ANAK
beliau, sewaktu nabi keluar untuk melakukan hijrah. u UCAPAN TERIMA KASIH
Hal ini membuktikan, bahwa sukses dan berhasilnya
hijrah Rasulullah SAW beserta para sahabatnya u UCAPAN DUKA CITA
dengan tantangan dan ancaman yang begitu berat, u INFORMASI LAINNYA
tidak hanya semata-mata mengandalkan
pertolongan dan kekuasaan Allah SWT. Akan tetapi
juga disertai dengan semangat dan pengorbanan Dengan memasang iklan keluarga di majalah
yang tinggi, yang intinya tidak lain adalah jihad fi Warta Bea Cukai ini, apapun informasi anda
sabilillah. Oleh karena itu, banyak kita jumpai ayat- tentang keluarga bisa sampai kepada kerabat
ayat Al-Quran yang menggandengkan kata hijrah anda, dengan harga yang cukup terjangkau
dengan kata jihad fi sabilillah, seperti dalam Surat seperta tabel berikut :
At-Taubah ayat ke-20, Surat Al-Baqarah ayat ke-18,
Surat Al-Anfal ke-74 dan pada ayat-ayat lainnya. UKURAN HARGA
Dari ayat-ayat tadi, bisa kita simpulkan, bahwa:
Pertama, orang-orang yang memiliki semangat Halaman Cm Hitam/Putih Berwarna
hijrah dan jihad fisabilillah, hanyalah orang-orang
yang memiliki kualitas iman yang tinggi dan benar- 1 21x28 2.000.000 3.000.000
benar mengharapkan dan ridha Allah SWT. Kedua, 1/2 14x21 1.000.000 1.500.000
orang-orang yang memiliki semangat hijrah dan
jihad fisabilillah adalah orang-orang yang memiliki 1/4 10x14 500.000 750.000
derajat di sisi Allah SWT, dan akan memperoleh 1/8 7x10 300.000 500.000
ampunan, kebahagiaan, serta kemuliaan hidup di
dunia maupun di akhirat.
Hijrah secara fisik, persis seperti yang dilakukan
oleh Rasulullah SAW, beserta para sahabatnya dari
Makkah ke Madinah. Sudah barang tentu tidak bisa
dilakukan, akan tetapi hakikat dan semangat hijrah 1/2 Halaman
senantiasa kita perlukan setiap saat, yaitu upaya 14 x 21
semangat dan tekad melalui persiapan yang matang
untuk memperbaharui kehidupan dari suatu keadaan
kepada keadaan yang lebih baik, baik itu berupa
kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa 1 Halaman
atau negara. 21 x 28
1/8
Marilah kita sambut tahun baru hijriyah 1429 H Halaman
ini dengan satu harapan, semoga kehidupan 1/4 7 x 10
masyarakat, bangsa dan negara kita lebih baik Halaman
daripada tahun-tahun yang lalu. Harapan tersebut 10 x 14
harus kita barengi dengan landasan semangat iman,
serta semangat pengabdian kepada Allah SWT.
Dengan terus berupaya dan berjuang (berhijrah)
menuju kehidupan yang lebih baik, baik dalam
urusan dunia maupun akhirat, dengan landasan
semangat rela berkorban, karena tiada hijrah tanpa Materi iklan disediakan dan diserahkan pemasang paling lambat
perjuangan dan tiada perjuangan tanpa tanggal 15 untuk penerbitan bulan berikutnya ke alamat redaksi
pengorbanan. Mudah-mudahan pengorbanan kita dan pembayaran bisa ditransfer ke rekening Warta Bea Cukai
dalam hidup ini, sekecil apapun, Insya Allah adalah sesuai pada kolom redaksi.
pengorbanan yang tidak sia-sia. Amin Ya Robbal’
Alamin. Prof. DR. H. Hasanuddin AF, MA./Titian Da`wah Informasi hubungi :
Kitty, telp (021) 47865608, 47860504 fax (021) 4892353

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 73


RUANG INTERAKSI

Oleh: Ratna Sugeng

Cinta Kasih
Perlukah Diekspresikan ?
Cinta mengandung unsur utama adalah kebenaran, didalamnya ada harapan dan bertahan
komitmen untuk mengasihi seseorang dalam perjuangan. Cinta mengedepankan kejujuran dan ke-
atau sesuatu. adilan. Ia memaafkan kekhilafan, sebagaimana umat Tuhan
yang senantiasa diajarkan untuk jujur dan adil.

H
Cinta membuat kita dapat memelihara dengan sabar he-
ari Valentine 14 Februari ramai diiklankan di mal, wan peliharaan, dari burung sampai binatang langka, dapat
mengilhami tulisan ini untuk berbicara tentang cinta membuat kita dengan rela meluangkan waktu untuk tanaman
dan kasih dan mempertanyakan tentang perlunya gelombang asmara sampai rumput, dapat membuat kita
diekspresikan. Banyak orang merasa mencintai menghabiskan waktu yang berharga bermain bersama anak-
atau mengasihi, namun representasinya tidak dapat cucu. Dalam ungkapan cinta disini ada rasa senang, bahagia
terbaca oleh mereka yang dikatakan dicintai atau dikasihi. dan duka, yang dapat silih berganti dari sejahtera sampai
Meski Valentine banyak berbicara tentang cinta romantisme, keprihatinan dan kepedihan penderitaan. Unsur kerelaan
kita akan membicarakan cinta atau kasih secara lebih luas. utama dalam cinta kasih
Simbol hati terpanah yang sering diartikan sebagai jatuh
cinta, memberi gambaran hati terluka tertusuk panah atau CINTA KASIH MEMBAWA KITA UNTUK DAPAT MEMAAFKAN
sakit hati atau keterpesonaan? Melalui cinta kasih kita dapat memaafkan kesalahan se-
seorang. Seperti ajaran Kristiani yang sarat pengajaran de-
CINTA KASIH : DASAR DARI SEMUA BENTUK RELASI ANTAR ngan tema memaafkan, demikian juga Islam melatih umatnya
MANUSIA untuk dapat memaafkan dan kembali mengikat silaturahmi
Tanpa cinta dan kasih tak akan ada hubungan antar ma- dengan hati bersih. Bukan hanya memaafkan orang per
nusia. Tetangga tak saling mengenal, hubungan kerja tak orang tetapi juga masyarakat. Berbagi kasih melalui rejeki
pernah terbangun, tim tak akan pernah bekerjasama. Cinta yang disalurkan kepada kaum miskin dan duafa adalah bagi-
kasih mempunyai area aktivitas luas mulai kepada individu an dari mencintai masyarakat.
sampai institusi, yang bertujuan membantu orang-orang
yang dikasihi dan menyalurkan rasa kasih diri kepada orang PERBUATAN DAN ATURAN
lain. Didalamnya termasuk kegiatan membantu orang, ber- Psikologi perkembangan menunjukkan bahwa anak yang
partisipasi dalam organisasi kemanusiaan, membangun dan ditumbuh kembangkan dalam suasana cinta kasih mempu-
menyelenggarakan sekolah, rumah sakit atau kegiatan mem- nyai rasa percaya diri yang lebih besar dibanding anak yang
bantu orang lainnya. Jika tak ada orang yang mau menerima dibesarkan dalam kekerasan rumah tangga. Dalam kehidup-
cinta kasih seseorang maka perasaan tak berharga, atau an sehari-hari kita dapat melihat anak-anak akan menjadi
bagai dicampakkan amat terasa menyesakkan dada. Cinta berperilaku kacau ketika orangtuanya mengumandangkan
kasih adalah memberi, menerima dan diakui timbal baliknya. perang memanas di dalam kehidupan rumah tangga mereka.
Kita juga mendengar melalui media massa bahwa hanya
APAKAH CINTA KASIH? dengan masalah memperebutkan tempat perayaan Natal se-
Istilah cinta kasih meliputi banyak hal, termasuk cinta ero- orang anggota polisi di Manado mengakhiri hidup istrinya
tik, cinta antara ibu/ayah dan anak, cinta kasih saudara (berita siaran televisi 24 Desember 2007) sehingga cinta
sekandung, dan sebagainya. Cinta bukan berarti kita menyu- kasih kepada anaknya pun menjadi dipertanyakan, dan kelu-
kai setiap orang. Cinta bukanlah semata-mata emosi atau arga istri menolak kehadiran suami ini yang akan menengok
yang didukung oleh emosi. Cinta mengandung unsur utama anaknya.
komitmen untuk mengasihi seseorang atau sesuatu. Bagaimana sesungguhnya aturan melakukan sikap per-
Paul Ramsey dalam Deeds and Rules in Christian Ethics buatan memberikan cinta kasih ? Atas nama cinta kasih dan
menuliskan: Cinta mengandung unsur kesabaran, bukan ben- mendidik demi kebaikan anak, seorang anak dianiaya oleh
ci cemburu dalam iri dengki kesombongan. Cinta tidak orangtuanya karena membolos sekolah. Atas nama cinta pula
berbuat sekehendak hati dan mudah terbakar amarah. Cinta kecemburuan seorang suami mampu membunuh istri dan

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


mertuanya dengan pistol (peristiwa Madura , Bekasi -2007), kesempatan yang ada, artinya tidak mengabaikan waktu
seorang bapak memisahkan anak dari ibunya (infotainment mengejar karir bagi orangtua.
televisi mengenai kehidupan para artis), seorang ibu
meninggalkan jabang bayinya di tempat sampah agar orang CINTA KASIH DAN KESEHATAN
lain dapat memeliharanya. Menurut The New York Sun cinta kasih mengaktivasi otak se-
Di ruang rawat rehabilitasi pasien pengguna narkotika- perti yang dilakukan kokain terhadap otak, sama seperti pengak-
psikotropika kami mendapat pelajaran berharga tentang pasi- tifan otak ketika bermain catur, tetapi nilai cinta kasih tak sama
en-pasien kami yakni, banyak ibu-ibu yang sangat mencintai dengan kokain dan bermain catur. Cinta kasih akan membuat ki-
anaknya sehingga memberikan semua yang diingini anaknya miawi otak bekerja dengan memberikan energi, semangat, dan
sementara ayahnya melakukan sikap yang dianggap keras perasaan senang, demikian kata Dr. Petra Boyton seorang psiko-
oleh ibunya. Ternyata memberikan semua yang diinginkan log tentang sex and relationship.
akan menjerat diri untuk memaksakan kehendak bahwa se- Pada studi Human Communication Research tentang kadar
mua yang diinginkan harus ada dengan cepat, jika tidak ma- kolestrol darah di Medical News Today Maret 2007 dikatakan
ka kesenangan cepat FOTO : ISTIMEWA mengekspresikan cinta
yang diraih dan menjadi akan menurunkan kadar
pembiasaan dalam ceng- kolesterol jahat di dalam
keraman kenikmatan darah . Dengan menurun-
narkotika-psikotropika. nya kadar kolesterol jahat
Di salah satu perguru- maka jantung lebih terlin-
an tinggi dimana saya dungi dari penyakit akibat
memfasilitasi mahasiswa darah tinggi dan infark.
agar bermotivasi menun- Menurut penelitian ini cinta
tut ilmu dan mempersiap- kasih dengan bertatap
kan diri memasuki dunia langsung lebih memberikan
kerja, kami melakukan di- dampak emosi positif
namika kelompok. daripada mengujudkannya
Beberapa kali pertemuan melalui kata tertulis.
dengan banyak kelompok
memberikan saya pema- MENGEKSPRESIKAN
haman bahwa semua CINTA
orangtua berupaya men- Gary Chapman, penulis
cintai anaknya dengan The Five Love Languages,
berbagai cara, dan mendapatkan lima bahasa
motivasi terlihat tinggi jika cinta. Menurut Chapman,
orangtua memfasilitasi cinta perlu dinyatakan de-
anak sesuai kebutuhan- ngan kata, cinta memerlu-
nya dan bukan semata- kan penyediaan waktu ber-
mata karena dorongan naf- kualitas untuk mereka yang
su keinginannya. dicintai, cinta kasih mem-
Ketika saya memfasi- beri dan menerima peng-
litasi sebuah keluarga be- hargaan, cinta kasih mem-
sar pada akhir tahun berikan layanan dan per-
2007 untuk menyambut hatian, dan cinta kasih di-
tahun baru dengan tema nyatakan juga dengan
‘now and the future’, saya sentuhan fisik. Dengan kata
mendapatkan kesan lain cinta kasih perlu diung-
indah, bahwa keluarga kapkan. Meski kelimanya
besar ini (nenek-orang- penting, bagi setiap individu
tua-anak) yang jumlah- ada satu atau dua kebutuh-
nya 20 orang, hidup an kasih yang lebih
penuh kasih. Para anak menonjol dari kelimanya.
mengemukakan Dalam terapi terhadap
posisinya di tahun 2007 bayi dengan kebutuhan
dan pandangannya di khusus seperti Down Syn-
masa datang, termasuk drome, dibutuhkan usapan,
seorang anak yang belaian, pijat bayi dan cara
retardasi mental. Anak- menggendong yang
anak dalam keluarga ini senantiasa kontak kulit ibu
berjumlah 11 orang , dengan anak. Melalui terapi
berumur 8 tahun sampai sentuhan kasih sayang ini
21 tahun. Dengan gaya bayi retardasi mental lebih
masing-masing sesuai umur dan kemampuannya mempresen- terstimuli untuk berkembang keterbatasan kemampuannya.
tasikan dirinya di hadapan para orangtua dan nenek. Setiap individu merasa dicintai orang lain dengan cara
Kesan saya keluarga ini menetapkan aturan belajar yang berarti bagi dirinya. Bila individu dicintai dengan
pada waktu yang disediakan, orangtua sanggup memban- menggebu-gebu oleh seseorang, ia dapat saja tidak merasa
tu dengan dukungan apapun termasuk waktu meski harus dicintai karena tidak sesuai dengan kebutuhan bahasa
berangkat subuh mengikuti kegiatan olahraga pagi anak- cintanya. Menurut Chapman, penting mempelajari apa yang
anak di salah satu sekolah menengah di Jakarta Selatan. dibutuhkan diri untuk mengartikan cinta dan bagaimana
Bagaimana mereka mengatasi kepadatan waktu meniti mengekspresikannya sehingga yang dicintai merasa dicintai,
karir? Orangtua anak-anak ini ada 4 pasang yang semua yang memberi cinta merasa cinta kasihnya tersalurkan.
kedudukannya sebagai orangtua bagi 11 anak. Jadi di- Ratna Sugeng adalah seorang Psikiater,
bentuklah tim orangtua dengan tugas yang terbagi sesuai pertanyaan ataupun konsultasi bisa melalui ardiawika@yahoo.com

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 75


SEPUTAR BEACUKAI FOTO : KIRIMAN

JUANDA. Pada 4 Desember 2004 Menteri Keuangan RI Sri Mulyani disela-sela tugasnya ke Surabaya berkesempatan melakukan kunjungan ke KPPBC Tipe A2
Juanda. Dalam kunjungan tersebut Menteri Keuangan yang didampingi oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, Dirjen Perbendaharaan, dan pejabat
eselon I Departemen Keuangan, memberikan pengarahan singkat kepada pejabat dan pegawai dilingkungan Kantor Wilayah Jawa Timur I, dan II. Seperti tampak
dalam gambar kiri. Gambar kanan, Kakanwil DJBC Jateng dan D. I. Yogyakarta, Zeth Likumahwa (pojok depan kiri), Direktur P2 Heru Santoso (pojok depan nomor 2
dari kiri), Kakanwil DJBC Jatim I Djasman Sutedjo (pojok depan nomor 3 dari kiri), Kakanwil DJBC Jawa Barat Jody Koesmendro (depan nomor 3 dari kanan),
Kepala KPPBC Tanjung Perak Agus Sudarmadji, Pjs KPPBC Juanda, serta para pejabat dan pegawai dilingkungan Kanwil DJBC Jawa Timur I dan II sedang
menyimak pengarahan dari Menteri Keuangan. Kiriman Mochamad Mudzakkir, Kepala Seksi Perbendaharaan KPPBC Juanda
WBC/ATS

JAKARTA. Panitia Idul Adha/pengurus masjid di Masjid Baitut Taqwa KP-DJBC pada 20 Desember 2007 menyelenggarakan Sholat Ied di halaman parkir gedung
KP-DJBC. Sholat Ied dihadiri pegawai dan masyarakat sekitar lingkungan KP-DJBC dengan menghadirkan penceramah Ustazd Ahmad Bisri (dosen Al-Hikmah).
Sholat Ied dihadiri mantan Direktur Teknis Kepabeanan Ibrahim A.Karim, Direktur Kepabeanan Internasional Wahyu Purnomo, Direktur Informasi Kepabeanan dan
Cukai Heri Kristiono dan para pejabat eselon III diantaranya Kepala Bagian Umum Sonny Subagyo. Usai Sholat Ied para pejabat eselon II, III dan IV lainnya menuju
tempat pemotongan hewan kurban yang berada di depan gedung Perlengkapan. Tahun 2007 hewan yang dikurban sebanyak 8 ekor sapi dan 71 ekor kambing.
Dalam pemotongan hewan kurban hadir Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi yang juga mengkurbankan seekor sapi. Gambar kanan, Ketua DKM Masjid
Baitut Taqwa Azis Syamsul Arifin menerima sapi untuk dipotong yang diserahkan oleh Dirjen Bea dan Cukai.
WBC/ATS FOTO : DONNY

MAKASSAR. Dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan


Departemen Keuangan, pada tanggal 23 November 2007 Inspektorat Jenderal
(Itjen) Departemen Keuangan mengadakan sosialisasi dengan mengambil tema
“Peran Pengawasan Inspektorat Jenderal Dalam Reformasi Birokrasi Depkeu”.
JAKARTA. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kamil Sjoieb Acara yang berlangsung di Aula Gedung Keuangan Negara Makassar ini dihadiri
didampingi Kepala Bagian Perlengkapan Sadiatmo dan Kepala Sub Bagian Tata oleh para pejabat eselon II, III dan IV seluruh instansi di lingkungan Depkeu
Usaha dan Kearsipan Mira Puspita Dewi pada 8 Januari 2008 di Aula Loka Muda Sulawesi Selatan. Materi sosialisasi sendiri langsung diberikan oleh Inspektur
gedung B Lantai 5 membuka dan sekaligus memberikan arahan kepada peserta Jenderal Depkeu, DR Permana Agung. Tampak dalam gambar, Irjen Permana
dalam Pelatihan Administrator Mesin Absensi. Pelatihan satu hari tersebut diikuti Agung tengah memberikan materi dengan didampingi Kepala Perwakilan
sebanyak 27 pejabat eselon IV dan Kepala Tata Usaha. Depkeu Sulsel dan Sulbar. Don’s, Makassar

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


WBC/ADI
JAKARTA. Menteri Keuangan,
Sri Mulyani Indrawati berserta
Sekjen Departemen Keuangan,
Mulya Nasution, pada 20 Januari
2007 melakukan latihan
menembak bersama di ruang
latihan tembak, Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (DJBC). Latihan yang juga
diikuti oleh Direktur Jenderal Bea
dan Cukai, Anwar Suprijadi, dan
turut mendampingi seluruh
jajaran staf inti KP DJBC.
Latihan yang dipersiapkan untuk
perlombaan menembak
eksekutif dalam rangka
memperingati Hari Pabean
Internasional ini, sekaligus untuk
melihat sarana senjata baru
yang dimiliki oleh DJBC. Di akhir
acara latihan menembak,
menteri berserta rombongan,
berkesempatan melihat anjing
pelacak narkotika yang baru saja
selesai melakukan pelatihan.
Dan pada kesempatan itu,
menteri juga melihat demo dari
para handler dan anjing pelacak
narkotika. ADI
FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN

PEMATANG SIANTAR. KPPBC Tipe B Pematang Siantar melaksanakan


Sosialisasi Cukai yang dihadiri Pengusaha Pabrik Rokok, Pengusaha Tempat PEMATANG SIANTAR. Menjelang akhir masa tugasnya, Kepala Kanwil
Penjualan Eceran MMEA yang berada di wilayah Pematang Siantar, Parapat, DJBC Sumatera Utara Heryanto Budi Santoso melakukan kunjungan ke Kantor
dan Brastagi. Sosialisasi yang diselenggarakan pada 13 Desember 2007 Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe B Pematang Siantar
dihadiri oleh Pengusaha Tembakau Iris dan perwakilan dari instansi pada 28 November 2007 sekaligus meninjau Pabrik Rokok STTC. Pada
pemerintahan, dilaksanakan di Convention Hall Siantar Hotel, Pematang Siantar kesempatan tersebut Heryanto Budi Santoso dan nyonya berfoto bersama
Sumatera Utara . Terlihat penyaji sedang berfoto bersama pegawai seusai Kepala KPPBC Tipe B Pematang Siantar, Elfi Haris, SH beserta para pegawai.
acara. Kiriman Rogers Panggabean, KPPBC Pematang Siantar Kiriman Rogers Panggabean, KPPBC Pematang Siantar
FOTO : KIRIMAN

KUPANG. Bertempat di aula Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A4 Kupang diselenggarakan Sosialisasi UU Nomor 39
Tahun 2007 tentang perubahan atas UU nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai, yang dibuka oleh Pj. KPPBC Tipe A4 Kupang, Iwan Nugroho, SE., dengan
nara sumber yang terdiri dari Kasi Penindakan dan Penyidikan KPPBC Tipe A4 Kupang Muhamad Irwan, SE., Kasi Kepabeanan dan Cukai KPPBC Tipe A4
Kupang I Nyoman Tantri Phala, SE, dan moderator Kasi Perbendaharaan Ari Wirasto, SH. Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2007
dihadiri oleh pengusaha barang kena cukai dan para pegawai KPPBC Tipe A4 Kupang. Kiriman KPPBC Kupang

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 77


SEPUTAR BEACUKAI FOTO : KIRIMAN
LH0KSEUMAWE NAD.
Pelatihan pengusaha untuk
perdagangan ekspor dalam
upaya meningkatkan
ekspor nonmigas
kabupaten Aceh Utara oleh
KPPBC Lhokseumawe,
Nanggroe Aceh
Darussalam diadakan pada
tanggal 11 -. 13 Desember
2007. Tampak pada
gambar, narasumber yang
memberikan pelatihan
Arief Senoadji (Kasi
Perbendaharaan) dan Sony
A (Kasi Pabean) beserta
peserta pelatihan. Kiriman
KPPBC Lhokseumawe.
FOTO : MUQSITH HAMIDI FOTO : KIRIMAN

BALIKPAPAN. Bertempat di Kawasan Bendali I Sepinggan, Dharma Wanita DENPASAR. Kepala Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB dan NTT pada 15
Persatuan (DWP) KPPBC Tipe A3 Balikpapan yang diketuai Ny. Arman Januari 2008 membuka acara ceramah agama dalam rangka Peringatan Tahun
Sihombing (berdiri paling tengah) mengikuti kegiatan “Gerakan Perempuan Baru Islam 1429 H yang diselenggarakan di Masjid Baitut Taubah KPPBC
Tanam dan Pelihara Pohon” yang diadakan pada tanggal 1 Desember 2007 di Ngurah Rai Denpasar. Acara dihadiri seluruh pegawai yang berada dilingkungan
Balikpapan. Tampak pada gambar, anggota DWP yang mengikuti kegiatan KPPBC dan para pejabat eselon III dilingkungan Kanwil DJBC Bali, NTB, dan
tersebut berpose bersama pohon yang ditanam. Muqsith Hamidi, Balikpapan NTT. Kiriman Kanwil DJBC Bali, dan NTB, NTT
FOTO : KIRIMAN
MALANG. Pada Rabu 12 Desember
2007, Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur
II mengadakan acara selamatan
menempati gedung kantor baru di Jl. S.
Parman No. 87 - 89 Malang.Acara diha-
diri oleh Kepala Kantor Wilayah DJBC
Jawa Timur II C.F Sijabat, para pejabat
Eselon III dan Eselon IV, Kepala Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe A3 Malang, Barid Effendi,
dan seluruh pegawai Kantor Wilayah
DJBC Jawa Timur II, serta hadir pula
tokoh masyarakat dan Lurah setempat.
Tampak pada gambar Kepala Kantor
Wilayah DJBC Jawa Timur II sedang
menyerahkan potongan tumpeng
kepada Lurah setempat disaksikan oleh
para staf. Kiriman KPPBC Malang
FOTO : KIRIMAN

TANGERANG. Dharma Wanita Persatuan KPPBC Soekarno-Hatta menyelenggarakan ceramah tentang kanker serviks (kanker leher rahim) dan
pencegahannya pada pertemuan rutin tanggal 15 Januari 2008 di Aula gedung B KPPBC Soekarno-Hatta. Dihadiri oleh ibu-ibu pengurus dan anggota
Dharma Wanita Persatuan serta karyawati KPPBC, ceramah menampilkan penceramah Dokter Bob Ichsan Masri SPOG dari Harmoni Obginozone Health
Centre. Kiriman DWP KPPBC Soekarno-Hatta

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


WBC/ATS

JAKARTA. Dalam rangka memperingati Hari Pabean Internasional ke-56 Direktorat Kepabeanan Internasional menyelenggarakan beberapa kegiatan
pertandingan. Pertandingan antar direktorat yang dilombakan diantaranya basket, voli pejabat eksekutif, gerak jalan santai, dan menembak, Tampak pada
gambar, salah satu pertandingan yaitu basket yang dilaksaksanakan pada 9 Januri 2008 antara Tim Direktorat P2 melawan tim Teknis Kepabeanan.
Pertandingan akhirnya dimenangkan oleh tim Teknis Kepabeanan.
FOTO : KIRIMAN

JUANDA. Bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1428 H yakni tanggal 20 Deember 2007 KPPBC Juanda bekerjasama dengan Takmir Masjid Al-
Mustakim melaksanakan kegiatan penerimaan, pemotongan dan penyaluran hewan kurban. Tahun 2007 ini di KPPBC berhasil dipotong dan disalurkan
hewan kurban sebanyak 7 ekor sapi dan 8 ekor kambing. Pemotongan hewan kurban dilakukan di lapangan Tenis KPPBC Juanda dengan ditandai
penyerahan secara simbolis yang dilakukan oleh Kepala KPPBC Juanda Argandiono kepada Ketua Panitia Pelaksana Kurban. Kiriman Mochamad
Mudzakkir, Kepala Seksi Perbendaharaan KPPBC Juanda
WBC/ATS WBC/ADI

JAKARTA. Di halaman sekolah Bakti Tugas Pasar Minggu diselenggarakan secara


sederhana HUT SD Bhakti Tugas ke-41 (20 Januari 1967 – 20 Januari 2007) dan
HUT Sekolah TPA Bhakti Tugas ke-8 (20 Januari 1999 – 20 Januari 2007) pada 21
Januari 2008. Acara diawali dengan menyanyikan Mars SD Bhakti Tugas dan
Padamu Negeri oleh paduan suara siswa kelas VI, dilanjutkan kata sambutan oleh
Ny. Umi Sumartono dari Yayasan Kesejahteraan Bhakti Tugas cabang Jakarta JAKARTA. Indonesia Karate-Do (INKADO) Korda Jawa-Barat
Selatan. Acara dihadiri oleh seluruh pengurus Yayasan Bhakti Tugas. Usai pimpinan Agustinus Djoko Pinandjoyo yang juga sebagai Kepala Seksi
pembacaan doa, dilakukan pemotongan dua tumpeng dengan didampingi Ny. Sri Penindakan dan Penyidikan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
Koesoemo Haryo, yang masing-masih dilakukan oleh Dadang Hartono (tumpeng SD dan Cukai (KPPBC) Tipe A2 Belawan, melaksanakan pelantikan DAN-1
Bhakti Tugas) diserahkan kepada Kepala Sekolah SD Yakni Drs. A. Gopari (kiri) dan bagi anggota karatekanya yang baru saja lulus dalam ujian kenaikan
Ny. Wahyunarah (tumpeng TPA Bhakti Tugas) diserahkan kepada H. Mashur DAN pada 18 November 2007. Acara yang berlangsung pada 13
(kanan), seperti terlihat pada gambar. Selain itu dilakukan juga penyerahan santunan Januari 2008 di DOJO Garuda Sakti Pondok Gede, diawali dengan
anak yatim yang kurang mampu yang dilakukan oleh H. Mashur kepada 6 siswa. latihan bersama dan pembekalan pengetahuan tentang wasit, yang
Acara dimeriahkan oleh penampilan siswa-siswi dengan menampilkan Tari Indang, diakhiri dengan penggojlokkan mental dan pembakaran sabuk coklat
marawis, senam tongkat, rebana dan juga kolintang. bagi karateka yang telah dilantik.

EDISI 399 FEBRUARI 2008 WARTA BEA CUKAI 79


SEPUTAR BEACUKAI DOK. KPPBC MERAUKE

MERAUKE. Keluarga besar Kantor Pengawasan dan Pelayanan (KPPBC) Tipe B Merauke pada tanggal 12 Desember 2007 menyelenggarakan perayaan
Natal bersama di halaman kantor, yang dihadiri oleh para pegawai dan keluarga, pensiunan bea cukai, serta warga sekitar. Pada acara tersebut, selain
kebaktian yang berisi puji-pujian serta khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Elli, juga diserahkan bingkisan kepada lima orang pensiunan bea cukai.
Tampak pada gambar kiri penyalaan lilin Natal oleh Kepala KPPBC Merauke, Myfriend P. Limbong (baju batik), dan pada gambar kanan foto bersama
pegawai KPPBC Merauke yang merayakan Natal. Kiriman KPPBC Merauke, Foto Dok. KPPBC Merauke
WBC/ADI FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. Pada 18 Januari 2008, bertempat di Wisma Serba Guna Kompleks Gelora JAKARTA. Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) KPU
Bung Karno Senayan, AMURA Karate-Do Indonesia melaksanakan pelantikan Pengurus Bea Cukai Tanjung Priok menggelar pemotongan
Pusat (PP) dan Dewan Guru masa bakti 2008 - 2012, yang dipimpin langsung oleh Ketua hewan qurban pada Kamis 20 Desember 2007 di halaman
Umum PB Forki, Luhut B. Panjaitan dan Sekjen PB Forki Letjen Hendardji. Pada pelantikan belakang gedung induk Jalan Pabean No. 1 Tanjung
kali ini, terpilih sebagai Ketua Umum PP AMURA, H. Mochammad Ramli, Ketua Harian PP Priok.Panitia qurban berhasil mengumpulkan 134 muqarrib
AMURA, Marisi Zainuddin Sihotang yang juga sebagai Kepala Sub Direktorat Penindakan (pequrban). Seekor sapi (terdiri dari 7 pequrban)
KP. DJBC, Sekretaris Umum PP AMURA, Sonny Ramli yang juga sebagai Kepala Seksi disembelih di kantor, sisanya disebar dalam bentuk hidup, 31 di
Penyidikan I KP. DJBC. Sementara itu, untuk posisi Dewan Guru antara lain, Abdul Latif, Jabodetabek, dan 96 terutama di Jateng dan Jatim.
Said Rusli (Purnawirawan DJBC), dan Nurief Muda’af (pelaksana Dit.P2). Turut hadir pada Pembagian daging difokuskan terutama untuk para mitra
acara pelantikan, Kepala Sub Direktorat In- telijen KP. DJBC, Maman Anurachman yang pendukung KPU yaitu para tenaga cleaning services,
juga sebagai Ketua Bidang Pembinaan PB Inkado, dan jajaran pengurus KONI Pusat serta satpam dan para sopir mobil jemputan. Kiriman Arie Julianto
pengurus AMURA Karate-Do Indonesia Lainnya. KPU Tanjung Priok
FOTO : KIRIMAN

MALANG. Bertempat di Aula Kantor


Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai (KPPBC) Tipe A3 Malang, pada
8 Januari 2008 Kepala KPPBC
Malang Baried Effendi beserta staf
menerima anggota komisi B bidang
Perekonomian dan Keuangan DPRD
Kota Malang yang melakukan
kunjungan kerja mencari data dan
informasi tentang Realisasi
Penerimaan Cukai 2007 dan Target
Penerimaan Cukai 2008. Usai
pertemuan dalam kesempatan
pamitan, anggota komisi B Bidang
Perekonomian dan Keuangan kota
Malang melakukan foto bersama
dengan Kepala KPPBC Malang
(nomor 5 dari kiri) beserta staf.
Kiriman KPPBC Tipe A3 Malang

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR: 134/PMK.04/2007

TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN
MENTERI KEUANGAN NOMOR 43/PMK.04/2005
TENTANG PENETAPAN HARGA DASAR DAN
TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka penyederhanaan administrasi, melindungi industri dalam
negeri, dan mengurangi salah satu penyebab peredaran hasil tembakau ilegal, perlu
dilakukan penyesuaian terhadap harga dasar dan tarif cukai hasil tembakau;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan
dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (5) dan Pasal 6 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah
diubah dengan Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2007, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005 tentang Penetapan Harga Dasar dan Tarif
Cukai Hasil Tembakau;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3613) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun
2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 105, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4755);
2. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005 tentang Penetapan Harga
Dasar dan Tarif Cukai Hasil Tembakau sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.04/2006;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 43/PMK.04/2005 TENTANG
PENETAPAN HARGA DASAR DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005
tentang Penetapan Harga Dasar dan Tarif Cukai Hasil Tembakau sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.04/2006, diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan:
1. Orang adalah orang pribadi atau badan hukum.
2. Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau yang selanjutnya disebut Pengusaha
Pabrik adalah orang yang mengusahakan pabrik hasil tembakau.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


1
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
3. Harga Jual Eceran adalah harga yang ditetapkan sebagai dasar
penghitungan besarnya cukai.
4. Sigaret adalah hasil tembakau yang dibuat dari tembakau rajangan yang
dibalut dengan kertas dengan cara dilinting, untuk dipakai, tanpa
mengindahkan bahan pengganti atau bahan pembantu yang digunakan
dalam pembuatannya.
5. Sigaret Kretek Mesin (SKM) adalah sigaret yang dalam pembuatannya
dicampur dengan cengkih, atau bagiannya, baik asli maupun tiruan tanpa
memperhatikan jumlahnya yang dalam pembuatannya mulai dari
pelintingan, pemasangan filter, pengemasannya dalam kemasan untuk
penjualan eceran, sampai dengan pelekatan pita cukai, seluruhnya, atau
sebagian menggunakan mesin.
6. Sigaret Putih Mesin (SPM) adalah sigaret yang dalam pembuatannya tanpa
dicampuri dengan cengkih, kelembak, atau kemenyan yang dalam
pembuatannya mulai dari pelintingan, pemasangan filter, pengemasannya
dalam kemasan untuk penjualan eceran, sampai dengan pelekatan pita
cukai, seluruhnya, atau sebagian menggunakan mesin.
7. Sigaret Kretek Tangan (SKT) adalah sigaret yang dalam pembuatannya
dicampur dengan cengkih, atau bagiannya, baik asli maupun tiruan tanpa
memperhatikan jumlahnya yang dalam proses pembuatannya mulai dari
pelintingan, pengemasan dalam kemasan untuk penjualan eceran, sampai
dengan pelekatan pita cukai, tanpa menggunakan mesin.
8. Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) adalah sigaret yang dalam
pembuatannya dicampur dengan cengkih, atau bagiannya, baik asli maupun
tiruan tanpa memperhatikan jumlahnya yang dalam proses pembuatannya
mulai dari pelintingan, pemasangan filter, pengemasan dalam kemasan
untuk penjualan eceran, sampai dengan pelekatan pita cukai, tanpa
menggunakan mesin.
9. Sigaret Putih Tangan (SPT) adalah sigaret yang dalam pembuatannya tanpa
dicampuri dengan cengkih, kelembak, atau kemenyan yang dalam proses
pembuatannya mulai dari pelintingan, pemasangan filter, pengemasan
dalam kemasan untuk penjualan eceran, sampai dengan pelekatan pita
cukai, tanpa menggunakan mesin.
10. Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM) adalah sigaret yang dalam
pembuatannya dicampur dengan kelembak dan/atau kemenyan asli maupun
tiruan tanpa memperhatikan jumlahnya.
11. Cerutu (CRT) adalah hasil tembakau yang dibuat dari lembaran-lembaran
daun tembakau diiris atau tidak, dengan cara digulung demikian rupa
dengan daun tembakau untuk dipakai, tanpa mengindahkan bahan
pengganti atau bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatannya.
12. Rokok Daun atau Klobot (KLB) adalah hasil tembakau yang dibuat dengan
daun nipah, daun jagung (klobot), atau sejenisnya, dengan cara dilinting,
untuk dipakai, tanpa mengindahkan bahan pengganti atau bahan pembantu
yang digunakan dalam pembuatannya.
13. Tembakau Iris (TIS) adalah hasil tembakau yang dibuat dari daun tembakau
yang dirajang, untuk dipakai, tanpa mengindahkan bahan pengganti atau
bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatannya.
14. Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) adalah hasil tembakau yang
dibuat dari daun tembakau selain yang disebut dalam angka 5 sampai
dengan angka 13 yang dibuat secara lain sesuai dengan perkembangan
teknologi dan selera konsumen, tanpa mengindahkan bahan pengganti atau
bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatannya.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


2
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
15. Kantor pengawasan dan pelayanan di lingkungan Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai yang selanjutnya disebut Kantor adalah Kantor Pelayanan Utama
atau Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai setempat.
16. Importir Barang Kena Cukai yang selanjutnya disebut sebagai Importir
adalah orang yang mengimpor Barang Kena Cukai hasil tembakau.
17. Harga Jual Eceran Minimum adalah Harga Jual Eceran serendah-rendahnya
atas masing-masing jenis hasil tembakau produksi Golongan Pengusaha
Pabrik tertentu yang ditetapkan Menteri.
18. Harga Transaksi Pasar adalah besaran harga transaksi penjualan yang
terjadi pada tingkat konsumen akhir.
19. Dokumen Cukai CK-1 adalah dokumen pemesanan pita cukai hasil
tembakau.
20. Dokumen Cukai CK-8 adalah dokumen Pemberitahuan Pengeluaran Barang
Kena Cukai Yang Belum Dilunasi Cukainya Dari Pabrik Atau Tempat
Penyimpanan Untuk Tujuan Ekspor.
21. Produksi Pabrik adalah produksi dari masing-masing jenis hasil tembakau
yang dihitung berdasarkan Dokumen Cukai CK-1.
22. Batasan Produksi Pabrik adalah batasan produksi dari masing-masing jenis
hasil tembakau yang dihitung berdasarkan dokumen pemesanan pita cukai
hasil tembakau, dalam satu tahun takwim Tahun Anggaran berjalan.
23. Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.
24. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
25. Pejabat bea dan cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
yang ditunjuk dalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu
berdasarkan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007.

2. Ketentuan Pasal 5 diubah dengan mengubah ketentuan ayat (3) dan menambah 2
(dua) ayat, yakni ayat (4) dan ayat (5) sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 5
(1) Keputusan tentang Penetapan Harga Jual Eceran Merek Baru maupun
Penetapan Kenaikan Harga Jual Eceran, baik yang diterbitkan sebelum
maupun setelah berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini, dinyatakan
batal, apabila selama lebih dari enam bulan berturut-turut Pengusaha
Pabrik atau Importir yang bersangkutan tidak pernah merealisasikan
pemesanan pita cukainya dengan menggunakan Dokumen Cukai CK-1 atau
tidak pernah merealisasikan ekspor hasil tembakaunya dengan
menggunakan Dokumen Cukai CK-8.
(2) Untuk dapat menggunakan kembali Harga Jual Eceran atas merek hasil
tembakau yang dinyatakan batal sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pengusaha Pabrik atau Importir harus mengajukan kembali Permohonan
Penetapan Harga Jual Eceran sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang
berlaku.
(3) Pengusaha Pabrik dapat menurunkan Harga Jual Eceran yang masih berlaku
atas merek hasil tembakau yang dimilikinya dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengusaha Pabrik golongan II atau golongan III hasil tembakau jenis
SKM, SKT, dan SPM;
b. Besarnya persentase penurunan Harga Jual Eceran paling tinggi 15%
(lima belas persen) dari Harga Jual Eceran yang masih berlaku dan
besarnya Harga Jual Eceran yang diturunkan tidak lebih rendah dari
Harga Jual Eceran Minimum pada golongannya; dan

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


3
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
c. Pengusaha Pabrik mengajukan permohonan penetapan Harga Jual
Eceran kepada Kepala Kantor.
(4) Penurunan Harga Jual Eceran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya
dilakukan pada bulan Januari tahun 2008 dan berlaku satu kali untuk masing-
masing merek yang dimiliki Pengusaha Pabrik.
(5) Importir dilarang menurunkan Harga Jual Eceran yang masih berlaku atas merek
hasil tembakau yang dimilikinya.

3. Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga Pasal 7 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 7
(1) Harga Jual Eceran Minimum untuk setiap jenis hasil tembakau dari masing-
masing Golongan Pengusaha Pabrik adalah sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini.
(2) Hasil akhir penghitungan Harga Jual Eceran perkemasan penjualan eceran
dilakukan pembulatan ke atas dalam kelipatan Rp 25,00 (dua puluh lima rupiah).
(3) Harga Jual Eceran merek baru dari Pengusaha Pabrik tidak boleh lebih rendah
dari Harga Jual Eceran atas merek hasil tembakau yang dimilikinya dan/atau
yang pernah dimilikinya.

4. Diantara BAB V dan BAB VI disisipkan 1 (satu) bab, yakni BAB VA yang berbunyi
sebagai berikut:

BAB VA
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 14A
Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2008, terhadap masingmasing Harga Jual Eceran
yang masih berlaku ditetapkan kembali oleh Kepala Kantor sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

5. Mengubah Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V, dan
Lampiran VI Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005 tentang
Penetapan Harga Dasar dan Tarif Cukai Hasil Tembakau sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/
PMK.04/2006, menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I, Lampiran II,
Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V, dan Lampiran VI Peraturan Menteri
Keuangan ini.

Pasal II
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2008.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri
Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 November 2007

MENTERI KEUANGAN,

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


4
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 134/PMK.04/2007 TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 43/PMK.04/2005
TENTANG PENETAPAN HARGA DASAR DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


5
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 134/PMK.04/2007 TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 43/PMK.04/2005
TENTANG PENETAPAN HARGA DASAR DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


6
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 134/PMK.04/2007 TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 43/PMK.04/2005
TENTANG PENETAPAN HARGA DASAR DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


7
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 134/PMK.04/2007 TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 43/PMK.04/2005
TENTANG PENETAPAN HARGA DASAR DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


8
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 134/PMK.04/2007 TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 43/PMK.04/2005
TENTANG PENETAPAN HARGA DASAR DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


9
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 134/PMK.04/2007 TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 43/PMK.04/2005
TENTANG PENETAPAN HARGA DASAR DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


10
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 140/PMK.04/2007

TENTANG
IMPOR SEMENTARA

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang :
bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 10D ayat (7) Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang Kepabeanan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Impor Sementara;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Tahun
1995 Nomor 3612); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
2. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG IMPOR SEMENTARA.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan :


1. Impor sementara adalah pemasukan barang impor ke dalam daerah pabean
yang benar-benar dimaksudkan untuk diekspor kembali dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) tahun.
2. Diekspor kembali adalah pengeluaran barang impor sementara dari daerah
pabean sesuai ketentuan kepabeanan di bidang ekspor.
3. Tidak diekspor kembali adalah barang impor sementara yang tidak diekspor
kembali dalam jangka waktu lebih dari 60 hari sejak tanggal jatuh tempo impor
sementara.
4. Pengurusan administrasi kepabeanan adalah pengajuan pemberitahuan pabean
ekspor dan/atau surat pemberitahuan untuk mengekspor kembali.
5. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
6. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Pabean.
7. Pejabat Bea dan Cukai adalah Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
yang ditunjuk dalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu
berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan.
8. Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.

Pasal 2
Barang impor dapat disetujui untuk dikeluarkan sebagai barang impor sementara
apabila pada waktu impornya memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. tidak akan habis dipakai;
b. identitas barang tersebut jelas;

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


11
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
c. dalam jangka waktu impor sementara tidak mengalami perubahan bentuk
secara hakiki kecuali aus karena penggunaan; dan
d. terdapat dokumen pendukung bahwa barang tersebut akan diekspor kembali.

Pasal 3

(1) Terhadap barang impor sementara dapat diberikan pembebasan atau


keringanan bea masuk.
(2) Barang impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diberikan
pembebasan bea masuk adalah :
a. barang untuk keperluan pameran yang dipamerkan di tempat lain dari
tempat penyelenggaraan pameran berikat;
b. barang untuk keperluan seminar atau kegiatan semacam itu;
c. barang untuk keperluan peragaan atau demonstrasi;
d. barang untuk keperluan tenaga ahli;
e. barang untuk keperluan penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan;
f. barang yang diimpor untuk keperluan perlombaan dibidang olahraga;
g. kemasan yang digunakan untuk pengangkutan barang impor atau ekspor
secara berulang-ulang;
h. barang keperluan contoh atau model;
i. kendaraan atau sarana pengangkut yang digunakan sendiri oleh wisatawan
manca negara;
j. kendaraan atau sarana pengangkut yang masuk melalui lintas batas dan
penggunaannya tidak bersifat regular;
k. barang untuk diperbaiki, direkondisi, diuji, dan dikalibrasi;
l. binatang hidup untuk keperluan pertunjukan umum, olahraga, perlombaan,
pelatihan, pejantan, dan penanggulangan gangguan keamanan;
m. peralatan khusus yang digunakan untuk penanggulangan bencana alam,
kebakaran, dan gangguan keamanan;
n. kapal niaga yang diimpor oleh perusahaan pelayaran niaga nasional;
o. pesawat dan mesin pesawat yang diimpor oleh perusahaan penerbangan
nasional;
p. barang yang dibawa oleh penumpang dan akan dibawa kembali keluar
negeri; dan/atau
q. barang pendukung proyek pemerintah yang dibiayai dengan pinjaman dari
luar negeri.
(3) Barang impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dapat diberikan
keringanan bea masuk adalah mesin dan peralatan untuk kepentingan produksi
atau pengerjaan proyek infrastruktur.

Pasal 4

(1) Untuk mendapatkan fasilitas impor sementara sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3, importir mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal melalui
Kepala Kantor.
(2) Dalam hal tertentu permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diajukan kepada Direktur Jenderal.
(3) Kewajiban pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikecualikan terhadap barang impor sementara yang dibawa oleh penumpang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf p.
(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


12
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
a. rincian jenis, jumlah, spesifikasi, identitas, dan perkiraan nilai pabean
barang impor sementara;
b. pelabuhan tempat pemasukan barang impor sementara;
c. tujuan penggunaan barang impor sementara;
d. lokasi penggunaan barang impor sementara; dan
e. jangka waktu impor sementara.
(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit dilampiri
dengan :
a. dokumen pendukung yang menerangkan bahwa barang tersebut akan
diekspor kembali; dan
b. dokumen identitas pemohon seperti NPWP, surat izin usaha, dan API/APIT.

Pasal 5

(1) Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kepala Kantor


melakukan penelitian dan penetapan nilai pabean serta klasifikasi barang atas
barang impor sementara untuk penghitungan bea masuk dan pajak dalam
rangka impor sebagai dasar penerbitan izin impor sementara.
(2) Dalam hal permohonan fasilitas impor sementara disetujui, Kepala Kantor atas
nama Menteri menerbitkan izin impor sementara.
(3) Dalam hal permohonan fasilitas impor sementara tidak disetujui, Kepala Kantor
membuat surat pemberitahuan penolakan permohonan dengan menyebutkan
alas an penolakan.

Pasal 6

(1) Terhadap barang impor sementara yang diberikan pembebasan bea masuk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), importir wajib menyerahkan
jaminan kepada Kepala Kantor.
(2) Kewajiban menyerahkan jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikecualikan untuk impor sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (2) huruf p berdasarkan pertimbangan dari Kepala Kantor.
(3) Jumlah jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar bea
masuk dan pajak dalam rangka impor yang terutang atau yang seharusnya
dibayar atas barang impor yang bersangkutan.

Pasal 7

(1) Terhadap barang impor sementara yang diberikan keringanan bea masuk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), importir wajib membayar :
a. bea masuk sebesar 2% (dua persen) untuk setiap bulan atau bagian dari
bulan, dikalikan jumlah bulan jangka waktu impor sementara, dikalikan
jumlah bea masuk yang seharusnya dibayar atas barang impor sementara
bersangkutan; dan
b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau PPN dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah (PPnBM).
(2) Dikecualikan dari kewajiban pembayaran PPN atau PPN dan PPnBM
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dalam hal atas barang impor
sementara tersebut diberikan fasilitas perpajakan berdasarkan ketentuan di
bidang perpajakan yang berlaku.
(3) Selain kewajiban untuk membayar bea masuk, PPN atau PPN dan PPnBM,
importir wajib menyerahkan jaminan sebesar selisih antara bea masuk yang

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


13
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
seharusnya dibayar dengan yang telah dibayar ditambah dengan Pajak
Penghasilan Pasal 22.

Pasal 8

Terhadap barang impor sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)
dalam kondisi bukan baru dan/atau yang diatur tata niaga impornya wajib
mendapat persetujuan impor dari instansi yang berwenang sebelum barang
tersebut keluar dari kawasan pabean.

Pasal 9

(1) Untuk pemenuhan kewajiban pabean atas impor sementara, disampaikan


pemberitahuan pabean impor yang dibuat berdasarkan dokumen pelengkap
pabean dan/atau izin impor sementara.

(2) Pemberitahuan pabean impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


disampaikan kepada kepala kantor paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal
izin impor sementara, disertai tanda terima pembayaran dan/atau jaminan.

(3) Apabila pemberitahuan pabean impor tidak disampaikan dalam jangka waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka izin impor sementara yang telah
diberikan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 10

(1) Jangka waktu izin impor sementara diberikan berdasarkan permohonan sesuai
dengan tujuan penggunaannya untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun
terhitung sejak tanggal pendaftaran pemberitahuan pabean impor sementara.

(2) Dalam hal jangka waktu impor sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kurang dari 3 (tiga) tahun, jangka waktu izin impor sementara tersebut dapat
diperpangjang lebih dari 1 (satu) kali berdasarkan permohonan, sepanjang jangka
waktu izin impor sementara secara keseluruhan tidak lebih dari 3 (tiga) tahun
terhitung sejak tanggal pendaftaran pemberitahuan pabean impor sementara.

Pasal 11

(1) Selama berlakunya izin impor sementara, barang impor sementara dapat
dipindahlokasikan atau digunakan untuk tujuan lain setelah mendapat
persetujuan dari kepala kantor atau Direktur Jenderal.
(2) Untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) importir
mengajukan permohonan kepada kepala kantor yang menerbitkan izin impor
sementara atau Direktur Jenderal.
(3) Dalam hal barang impor semetara dipindahlokasikan ke tempat lain yang
berada dalam pengawasan kantor pabean lain, importir memberitahukan hal
tersebut kepada kepala kantor tujuan.
(4) Dalam hal barang impor sementara dipindahlokasikan atau digunakan untuk
tujuan lain tanpa mendapat persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
izin impor sementara dicabut.
(5) Pencabutan izin impor sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilakukan oleh kepala kantor atau Direktur Jenderal dengan surat pencabutan.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


14
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(6) Terhadap barang impor sementara yang telah dicabut izin impor sementaranya
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan penyegelan pada kesempatan
pertama.
(7) Dalam hal izin impor sementara dicabut, barang impor sementara tersebut
diperlakukan sebagai barang impor sementara yang tidak diekspor kembali dan
importir wajib membayar bea masuk yang terutang dan sanksi administrasi berupa
denda sebesar 100% dari bea masuk yang seharusnya dibayar.
(8) Dalam hal barang impor sementara yang telah dicabut izin impor sementaranya tidak
diekspor dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), maka
barang impor tersebut diperlakukan sebagai barang impor sementara yang tidak
diekspor kembali.

Pasal 12

(1) Setelah jangka waktu impor sementara berakhir dan dalam hal tidak dilakukan
perpanjangan izin impor sementara, sambil menunggu proses realisasi ekspor,
terhadap barang impor sementara dilakukan penyegelan pada kesempatan
pertama.
(2) Penyegelan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuka kembali pada saat barang
akan dimuat ke sarana pengangkut dalam rangka realisasi ekspornya.

Pasal 13

(1) Dalam hal terjadi kerusakan berat atau musnah karena keadaan memaksa (force
majeure), importir dapat dibebaskan dari kewajiban untuk mengekspor kembali
barang impor sementara dimaksud serta dibebaskan dari kewajiban melunasi
kekurangan bea masuk dan sanksi administrasi berdasarkan persetujuan Kepala
Kantor atau Direktur Jenderal.
(2) Keadaan memaksa (force majeure) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
didukung dengan pernyataan dari instansi yang berwenang.
(3) Terhadap keadaan memaksa (force majeure) sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pejabat membuat laporan kejadian dan berita acara.

Pasal 14

(1) Terhadap barang impor sementara dalam kondisi bukan baru dan/atau barang yang
terkena peraturan pembatasan yang tidak diekspor kembali, sebelum dilakukan
pelunasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor, wajib mendapat persetujuan
impor dari instansi teknis terkait.
(2) Terhadap impor sementara yang mendapat keringanan, pemenuhan persyaratan
impor dilakukan pada saat mengajukan impor sementara.

Pasal 15

(1) Orang yang terlambat mengekspor kembali barang impor sementara melebihi jangka
waktu yang diizinkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), dikenai
sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari bea masuk
yang seharusnya dibayar.
(2) Yang dimaksud dengan terlambat mengekspor kembali sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah pelaksanaan ekspor kembali barang impor sementara yang :

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


15
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
a. pengurusan administrasi kepabeanan dilakukan setelah tanggal jatuh tempo
impor sementara sampai dengan 60 hari setelah tanggal jatuh tempo impor
sementara dan realisasi ekspornya dilakukan dalam kurun waktu yang
sama; atau
b. pengurusan administrasi kepabeanan dilakukan sampai dengan tanggal
jatuh tempo impor sementara dan realisasi ekspornya dilakukan dalam
jangka waktu antara 30 hari setelah tanggal jatuh tempo impor sementara
sampai dengan 60 hari setelah tanggal jatuh tempo impor sementara.
(3) Orang yang tidak mengekspor kembali barang impor sementara dalam jangka waktu
yang diizinkan wajib membayar bea masuk dan dikenai sanksi administrasi berupa
denda 100% (seratus persen) dari bea masuk yang seharusnya dibayar.

Pasal 16

(1) Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, izin impor sementara
yang pemberitahuan pabean impornya telah didaftarkan sebelum
dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan ini, dinyatakan masih berlaku
sampai dengan berakhirnya izin impor sementara, dan apabila masih
diperlukan dapat diberikan perpanjangan dengan persyaratan dan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan ini.
(2) Terhadap izin impor sementara yang pemberitahuan pabean impornya telah
didaftarkan sebelum dikeluarkan Peraturan Menteri Keuangan ini dan pada saat
jatuh temponya telah berlaku Peraturan Menteri Keuangan ini, maka
diselesaikan dengan persyaratan dan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal 17

Ketentuan yang diperlukan dalam pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini


diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur Jenderal.

Pasal 18

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 615/PMK.04/2004 tentang Tata Laksana Impor Sementara,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 19

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 15 Desember 2007.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan Menteri


Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Nopember 2007

MENTERI KEUANGAN,

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 399 FEBRUARI 2008


16

You might also like