You are on page 1of 5

PENGERTIAN ZUHUD

Zuhud menurut bahasa adalah berpaling dari sesuatu karena hinanya sesuatu tersebut dan karena (seseorang) tidak memerlukannya. Zuhud menurut istilah adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat demi kehidupan akhirat.

TINGKATAN ZUHUD

Pertama, para pemula. Mereka adalah orang-orang yang tangannya kosong dari kemilikan, sebagaimana hatinya juga kosong dari apa yang kosong di tangannya. Ini sesuai jawaban al-Junaid -rah- ketika ditanya tentang zuhud, ''Zuhud adalah kosongnya tangan dari kemilikan, dan kosongnya hati dari ketamakan Kedua, adalah orang-orang yang sanggup mengaktualisasikan kebenaran secara hakiki dalam berzuhud. Kelompok kedua ini adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh Ruwaim bin Ahmad ketika ditanya tentang zuhud, ''Zuhud adalah meninggalkan kepentingankepentingan nafsu dari seluruh bagian yang ada di dunia. Ketiga, adalah mereka yang tahu dan yakin, bahwa andaikan seluruh dunia ini menjadi miliknya sebagai sesuatu yang halal (gratis), dan tidak akan dihisab di akhirat nanti, serta tidak mengurangi sedikitpun kedudukan mereka di sisi Allah, lalu mereka berzuhud dari semua itu hanya karena Allah Azza wa Jalla.

MAKNA ZUHUD DAPAT DIBEDAKAN KEPADA TIGA PERINGKAT

1. Zuhd dalam shubhat setelah meninggalkan yang haram kerana tidak menyukai celaan di mata Allah, tidak suka kepada kekurangan dan tidak suka bergabung dengan orang-orang fasiq. 2. Zuhd dalam perkara-perkara yang berlebihan iaitu sesuatu yang lebih dari pada kelaziman dengan melepaskan kerisauan hati dan dengan mencontohi para nabi dan siddiqin. sekalipun dia mendapat kenikmatan kerana menggunakan hal tersebut 3. Zuhd dalam zuhd yang dapat dilakukan dengan tiga cara iaitu menghina perbuatan zuhd, menyeimbangkan keadaan ketika mendapat dan meninggalkan sesuatu dan ingin memperoleh balasan. Pertama, memaksa diri untuk mengendalikan hawa nafsunya.

CARA ZUHUD

Kedua, sukarela meninggalkan pesona dunia karena dipandang kurang penting Ketiga, tidak merasakan zuhud sebagai beban, karena dunia dipandang bukan apa-apa bagi dirinya.

Meninggalkan sesuatu karena menginginkan sesuatu yang lebih baik lagi RUKUN ZUHUD Meninggalkan keduniaan karena mengharapkan akhirat. Meninggalkan segala sesuatu selain ALLAH karena mencintainya. Keimanan yang kuat dan selalu ingat bagaimana ia berdiri di hadapan Allah pada hari kiamat guna mempertanggungjawabkan segala amalnya, yang besar maupun yang kecil, yang tampak ataupun yang tersembunyi. Ingat! betapa dahsyatnya peristiwa datangnya hari kiamat kelak. Merasakan bahwa dunia itu membuat hati terganggu dalam berhubungan dengan Allah, dan membuat seseorang merasa jauh dari kedudukan yang tinggi di akhirat kelak, dimana dia akan ditanya tentang kenikmatan dunia yang telah ia peroleh Dunia hanya akan didapatkan dengan susah payah dan kerja keras, mengorbankan tenaga dan pikiran yang sangat banyak, dan kadang-kadang terpaksa harus bergaul dengan orang-orang yang berperangai jahat dan buruk. Merenungkan ayat-ayat Al-Quran yang banyak menyebutkan tentang kehinaan dan kerendahan dunia serta kenikmatannya yang menipu (manusia).

HAL YANG MENDORONG HIDUP ZUHUD

Definisi Zuhud Makna secara bahasa: Zuhud menurut bahasa berarti berpaling dari sesuatu karena hinanya sesuatu tersebut dan karena (seseorang) tidak memerlukannya. Dalam bahasa Arab terdapat ungkapan syaiun zahidun yang berarti sesuatu yang rendah dan hina. Makna secara istilah: Ibnu Taimiyah mengatakan sebagaimana dinukil oleh muridnya, Ibnu al-Qayyim bahwa zuhud adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat demi kehidupan akhirat. TINGKATAN ZUHUD Ada beberapa tingkatan zuhud sesuai dengan keadaan setiap orang yang melakukannya, yaitu: Pertama, para pemula. Mereka adalah orang-orang yang tangannya kosong dari kemilikan, sebagaimana hatinya juga kosong dari apa yang kosong di tangannya. Ini sesuai jawaban al-Junaid -rah- ketika ditanya tentang zuhud, ''Zuhud adalah kosongnya tangan dari kemilikan, dan kosongnya hati dari ketamakan.'' Kedua, adalah orang-orang yang sanggup mengaktualisasikan kebenaran secara hakiki dalam berzuhud. Kelompok kedua ini adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh Ruwaim bin Ahmad ketika ditanya tentang zuhud, ''Zuhud adalah meninggalkan kepentingan-kepentingan nafsu dari seluruh bagian yang ada di dunia.'' Ketiga, adalah mereka yang tahu dan yakin, bahwa andaikan seluruh dunia ini menjadi miliknya sebagai sesuatu yang halal (gratis), dan tidak akan dihisab di akhirat nanti, serta tidak mengurangi sedikitpun kedudukan mereka di sisi Allah, lalu mereka berzuhud dari semua itu hanya karena Allah Azza wa Jalla. Untuk mengkaji yang meliputi: makna zuhud, dapat dibedakan kepada tiga peringkat

1. Zuhud dalam shubhat setelah meninggalkan yang haram kerana tidak menyukai celaan di mata Allah, tidak suka kepada kekurangan dan tidak suka bergabung dengan orang-orang fasiq. Zuhd dalam shubhat bermakna meninggalkan hal-hal yang meragukan, apakah sesuatu itu halal atau haram dalam pandangan zahid. 2. Zuhud dalam perkara-perkara yang berlebihan iaitu sesuatu yang lebih daripada kelaziman dengan melepaskan kerisauan hati dan dengan mencontohi para nabi dan siddiqin. 3. Zuhud dalam zuhd yang dapat dilakukan dengan tiga cara iaitu menghina perbuatan zuhud, menyeimbangkan keadaan ketika mendapat dan meninggalkan sesuatu dan ingin memperoleh balasan. Imam Al-Ghazali memberikan tiga tips cara zuhud, yakni : Pertama, memaksa diri untuk mengendalikan hawa nafsunya. Kedua, sukarela meninggalkan pesona dunia

karena dipandang kurang penting. Ketiga, tidak merasakan zuhud sebagai beban, karena dunia dipandang bukan apa-apa bagi dirinya. Hakikat zuhud adalah menyingkirkan apa apa yang semestinya disenangi dan diinginkan oleh hati, karena yakin ada sesuatu yang lebih baik untuk meraih derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Syeikh Abdul Samad Al Palimbani mengatakan bahwa ada rukun kezuhudan. 1. Meninggalkan sesuatu karena menginginkan sesuatu yang lebih baik lagi 2. Meninggalkan keduniaan karena mengharapkan akhirat. 3. Meninggalkan segala sesuatu selain Allah karena mencintainya. Al Imam Ghazali pula membagi zuhud atas tiga tingkat yakni: 1. Tingkat terendah adalah menjauhkan dunia agar terhindar dari hukuman di akhirat, 2. Tingkat kedua adalah mereka yang menjauhi dunia karena ingin mendapatkan imbalan di akhirat. 3. Tingkat tertinggi adalah zuhud yang ditempuh bukan lagi karena takut atau harap, tapi semata mata karena cinta kepada ALLAH Ta'ala. Menurut Syeikh Abdus Samad Al Palimbani, proses kehidupan zuhud itu ada 3 tingkat: 1. Zuhud Awal 2. Zuhud Menengah. 3. Zuhud tingkat Terakhir (muntahi) HAL YANG MENDORONG HIDUP ZUHUD Hal yang dapat membangkitkan maq m zuhd adalah dengan merenung (taammul). Jika seorang s lik benar-benar merenungkan dunia ini, maka dia akan mendapati dunia hanya sebagai tempat bagi yang selain Allah, dia akan mendapatinya hanya berisikan kesedihan, kesusahan dan kekeruhan. Jikalau sudah demikian, maka s lik akan zuhd terhadap dunia. Dia tidak akan terbuai dengan segala bentuk keindahan dunia yang menipu. Adapun hal-hal yang mendorong seseorang hidup zuhud : 1. Keimanan yang kuat dan selalu ingat bagaimana ia berdiri di hadapan Allah pada hari kiamat guna mempertanggung-jawabkan segala amalnya, yang besar maupun yang kecil, yang tampak ataupun yang tersembunyi. 2. Merasakan bahwa dunia itu membuat hati terganggu dalam berhubungan dengan Allah, dan membuat seseorang merasa jauh dari kedudukan yang tinggi di akhirat kelak, dimana dia akan ditanya tentang kenikmatan dunia yang telah ia peroleh.

3. Dunia hanya akan didapatkan dengan susah payah dan kerja keras, mengorbankan tenaga dan pikiran yang sangat banyak, dan kadang-kadang terpaksa harus bergaul dengan orang-orang yang berperangai jahat dan buruk. 4. Merenungkan ayat-ayat Al-Quran yang banyak menyebutkan tentang kehinaan dan kerendahan dunia serta kenikmatannya yang menipu (manusia). ZUHUD YANG BERMANFAAT DAN SESUAI SYARIAT Zuhud yang disyariatkan dan bermanfaat bagi orang yang menjalaninya adalah zuhud yang dicintai oleh Allah dan rasul-Nya, yaitu meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat demi menggapai kehidupan akhirat. Adapun sesuatu yang memberi manfaat bagi kehidupan akhirat dan membantu untuk menggapainya, maka termasuk salah satu jenis ibadah dan ketaatan. Sehingga berpaling dari sesuatu yang bermanfaat merupakan kejahilan dan kesesatan sebagaimana sabda Nabi. Zuhud dilakukan terhadap berbagai hal sebagai berikut: Zuhud terhadap makanan, Zuhud terhadap pakaian, Zuhud terhadap tempat tinggal Zuhud dalam alat rumah tangga menyembunyikan

1. 2. 3. 4.

Zuhud yang terbaik menurut Ibnul Mubarak adalah yang kezuhudannya dari manusia, ciri-cirinya adalah:

1. Ia tidak merasa senang dengan adanya sesuatu dan tidak merasa sedih dengan ketiadaannya, 2. Sama baginya dicela atau dipuji, ini merupakan tanda zuhud terhadap kedudukan. 3. Sangat dekat ia dengan Allah, dan hatinya dikuasai kelezatan taat pada Allah SWT.

You might also like