You are on page 1of 16

MAKALAH IKD 2 KONSEP DASAR KEPERAWATAN DOROTHEA E.

OREM

OLEH : KELOMPOK V

1) Agnes Sintya Pratiwi 2) Bambang Irawan 3) Eka Pitriani 4) Fitroh Romadhoni 5) Reza Mahardika 6) Stefen Banoet 7) Soewando Hadi Nugroho 8) Tanti Ermawati 9) Uswatul Ma'rifah 10) Wahyuni Seri Kustinah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SATRIA BHAKTI NGANJUK TAHUN 2011 / 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul KONSEP DASAR KEPERAWATAN DOROTHEA E. OREM ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas IKD BLOK 2 S-1 Keperawatan tk.1 di Stikes Satria Bhakti Nganjuk. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari pembaca sekalian untuk lebih melengkapi penulisan makalah ini di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian dan juga kami dalam proses perkuliahan kami. Terima kasih dan Wasalam.

Nganjuk, 23 Nopember 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang. Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Diploma (awal tahun 1930), Pendiri Hospital School Of Nursing, Washington DC; Orem mendapat Titel BSN Ed (1939) dan MSN Ed (1945) di The Catholic University of America, Washington DC. Orem mendapat gelar kehormatan: Dokter Ilmu Pengetahuan dari Georgetown University (1976) dan Pendiri Perguruan Tinggi di San Antonio, Texas (1980); Dokter Surat kemanusiaan dari Illinois Wesleyan University, Bloomington, Illinois (1988); Gelar kehormatan dokter, University of Missouri-Columbia (1998). Dr. Orem melanjutkan untuk aktif dalam pengembangan teori. Dia menyelesaikan edisi ke-6 dari keperawatan: konsep praktek, yang diterbitkan oleh Mosby pada Januari 2001.
1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada

bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan. 2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika

membentuk model teori keperawatan komunitas.


4. Tahun

1968

membentuk

kelompok

konferensi

perkembangan

keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan.
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa. 6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas

Katolik Amerika tentang teori keperawatan. 7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971). 8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga

teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.

Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah, USA. Orem meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kahilangan seorang ahli dan dianggap sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang keperawatan. Dalam bidang keperawatandapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari Amerika, Dorothea E Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan pandangan dalam bidang Keperawatan.Dorothea Orem melihat bahwa perawatan propesional mendapat bantuan pengambil alihan tugas sebahagian atau pun keseluruhan atau perawatan diri atau perawatan. Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variablevariable utama yang mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut : a. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien. b. Mempertimbangkan antar konsep. Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul "Nursing Conceps of Practice Self Care". Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan

kedua tahun 1980 dikembangkan pada multi person's unit (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang meliputi : 1) Teori self care 2) Teori self care deficit, dan 3) Teori nursing system
B. Rumusan masalah.

Dalam

pemelajaran

asuhan

keperawatan

tentang

konsep

dasar

keperawatan, ada banyak konsep yang digunakan dalam pembelajarannya. Konsep-konsep ini dibuat dan dikemukakan oleh tokoh-tokoh keperawatan dunia. Dan dari tokoh-tokoh itu, ada salah satu tokoh yang juga punya andil penting dalam mengemukakan konsep keperawatan. Tokoh itu adalah Dorothea E. Orem. Beliau adalah salah satu tokoh kesehatan dunia yang mengemukakan salah satu Konsep Dasar Keperawatan, yaitu TEORI SELF CARE. Dalam makalah ini akan dikaji lebih dalam lagi mengenai teori,konsep, dan model keperawatan yang telah dikemukakan oleh beliau.
C. Tujuan pembahasan.

Untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian ashan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.

Untuk membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan secara jelas dan memberikan alasan-alasan tentang kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik untuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai masalah dapat teratasi.

Untuk mengetahui model konsep dan teori kemukakan oleh Dorothea Orem.

keperawatan yang di

BAB II PEMBAHASAN Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980). A. Model Konseptual Keperawatan Orem. Model konsep menurut Dorothea orem yang dikenal dengan model self care memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan

dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan,kesehatan,kesejahteran sesuai dengan keadaan sehat dan sakit,yang di tekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Model self care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan.self care berdasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan,setiap manusia menghendaki adanya self care dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia,seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara.kesejahteraan, self care juga merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman social sebagai sebagai hubungan internasional, self care akan meningkatkan harga diri seseorang dan dapat mempengaruhi dalam perubahan konsep diri. Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan dalam pemenuhan kebutuhan dasar, orem membagi dalam kelompok kebutuhan dasar yang terdiri dari pemeliharaan dalam pengambilan udara ( oksigenasi ), pemeliharaan pengambilan air, pemeliharaan dalam pengambilan makanan, pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi, pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat, pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi social, kebutuhan akan pencegahan resiko pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat dan kebutuhan dalam perkembangan kelompok social sesuai dengan potensi, pengetahuan dan keinginan manusia. B. Teori Keperawatan Orem. Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu ;
1

Self Care. Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan kebutuhan.Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal

yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan. Orem juga mengkategorikan Self Care dalam3 bentuk yaitu : a. Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang dimaksudkan adalah : 1) Pemeliharaan intake udara 2) Pemeliharaan intake air 3) Pemeliharaan intake makanan 4) Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi 5) Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat 6) Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial 7) Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia 8) Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai dengan potensinya. b. Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan. c. Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care. Teori Self Care sendiri meliputi :

1) Self care itu sendiri, yang merupakan aktifitas dan inisiatif dari

individu serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mepertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan. 2) Care agency merupakan suatun kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat di pengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultular, ksehatan dan lain-lain
3) Adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri

yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat. 4) Kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh,self care yang bersifat universal itu adalah aktifitas sehari hari ( ADL ) dengan menggelompok kedalam kebutuhan dasar manusianya. Sifat dari self care selanjutnya adalah untuk perkembngan kepercayaan diri serta di tujukan pada penyimpangan kesehatan yang memiliki cii keperawatan yang di berikan dalam kondisi sakit atau dalam proses penyembuhan. 2 Self Care Deficit. Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan. Teori ini merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan keperawatan diri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah,Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk

orang lain, sebagai pembimbing orang lain, member support,meninkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarakan atau mendidik pada orang lain. Dalam praktek keperawatan Orem melakukan identifikasi kegiatan praktek dengan melibatkan pasien dan keluarga dalam pemecahan masalah, menentukan kapan dan bagaimana pasien memerlukan bantuan keperawatan, bertanggung jawab terhadap keinginan, permintaan,serta kebutuhan pasien,mempersiapkan batuan secara teratur bagi pasien dan mengkoordinasi serta megintegrasikan keperawatan dalam kehidupan sehari-hari pada pasien dan asuhan keperawatan diperlikan ketika klien tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis,psikologis,perkembangan,dan sosial. Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif. Teori self care deficit diterapkan bila ; a. Anak belum dewasa b. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan c. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa
C. Nursing system.

yang

akan

datang,

kemungkinan

terjadi

penurunan

kemampuan dan peningkatan kebutuhan. Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care". Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System : 1. Sistem bantuan secara penuh ( Wholly Compensantory Sytem ) Merupakam suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien di karenakan ketidak mampuan pasien dalam memenuhi keperawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan dan ambulasi serta adanya manipulasi gerakan. Pemberian bantuan system ini dapat dilakukan pada orang yang tidak mampu melakukan aktivitas dengan sengaja seperi pada pasien koma pada pasien sadar dan mungkin masih dapat membuat suatu pengamatan

dan penilaian tentang cedera atau masalah yang lain akan tetapi tidak mampu dalam melakukan yang memerlukan ambulasi atau manipulasi gerakan, seperti pada pasien fraktur vetebra dan pada pasien yang tidak mampu mengurus sendiri, member penilaian serta keputusan dalam self carenya dan pasien tersebut masih mampu melakukan ambulasi dan mungkin dapat melakukan beberapa tindakan self carenya melalui bimbingan secara countinue pada pasien retaldasimental. 2. Sistem Bantuan Sebagian ( Partially Compensatory System ) Merupakan system dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan pada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien yang post operasi abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tanggan, gosok gigi, cuci muka akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka.

3. Sistem Suportif dan edukatif Merupakan system bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawtan setelah dilakukan pemblajaran. Pemberian system ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi dalam penggaturan kelahiran. Dalam pandangan tentang teori dan konsep keperawatan, Orem mempunyai pandangan bahwa teori dan konsep dilakukan untuk merefleksikan antara individu dengan lingkungan, menggambarkan apa yang mereka lakukan, menggunakan kreasi dalam berpikir dan berkomunikasi,serta dalam melakukan perbuatan seharusnya sesuai dengan diagnosis diri dan lingkungan sehingga dalam prakteknya di Orem menggunakan langkah dalam proses keperawatan dengan menentukan dan perintah, menentukan keperawatan butuhkan, mengganalisis dan menginterpretasikan dengan membuatkeputusan, peancang system perawatan dengan merencanakan perawatan sesuai dengan system perawatan yang di butuhkan, mengusahakan dalam

pengaturan dan pengontrolan perawatan yang akan diberikan dalam memenuhi keterbatasan perawatan diri sendiri, mengatasi masalah keterbatasan dan mempertahankan dan menjaga kemampuan pasien dalam perawatan diri.
D. Keyakinan dan nilai nilai.

Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah : 1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya. 2. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan. 3. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik. 4. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan.
E. Tujuan.

Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah : 1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit. 2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care. 3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan. Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien. Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
a. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara

terapeutik.

b. Menolong

klien

bergerak

kearah

tidakan-tidakan

asuhan

mandiri.Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten. Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah:
a. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga.

b. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya. c. Aspek prosedural ; melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi d. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN.

Model konsep keperawatan yang dikemukakan oleh Orem, yang dikenal dengan model self care memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan,kesehatan,kesejahteran sesuai dengan keadaan sehat dan sakit,yang di tekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Model self care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self care berdasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan,setiap manusia menghendaki adanya self care dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia,seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara.kesejahteraan, self care juga merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman social sebagai sebagai hubungan internasional, self care akan meningkatkan

harga diri seseorang dan dapat mempengaruhi dalam perubahan konsep diri.

B. SARAN.
Untuk lebih memahami tentang konsep-konsep keperawatan yang telah dikemukakan oleh para tokoh-tokoh kesehatan dunia, sebaiknya tidak hanya berdasarkan teori yang dikemukakan oleh satu tokoh saja, tapi hendaknya mempelajari semua teori yang ada. Dan teori-teori tersebut tik hanya sebatas dipelajari saja, tapi perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut lagi. Dan juga diperlukan penerapan sebagai akhir dari pembelajarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, alimul aziz. (2007), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta

You might also like