You are on page 1of 7

Laporan Praktek Kerja Lapangan PT. Lajuperdana Indah PG.

Pakis Baru

2011

BAB III PERHITUNGAN HEAT BALANCE KETEL UAP

3.1 Data Operasional Dari data ketel pipa air yang digunakan di PG. Pakis Baru didapatkan data operasional sebagai berikut :

Merk Pabrik pembuat Tahun Type Produksi uap tiap jam Tekanan uap kering Suhu uap kering Suhu uap jenuh Suhu air pengisi ketel Blow down Entalphi uap kering Entalphi air pengisi

: Cheng Chen : Cheng Chen mechanery.Co Ltd.Taipei,Taiwan :1992 : water tube CBW-900 : 30 ton/jam : 18 kg/ cm2 : 325 C : 205 C : 105 C :3% : 640,38 Kcal / kg : 105,15 Kcal / kg

Entalphi blow down air : 209,06 Kcal / kg Effesiensi ketel : 80 %

Untuk mengetahui jumlah bahan bakar bagasse tiap jam yang dibakar dapat dicari :   Dimana : = Efisiensi ketel = 80 % S = Jumlah air pengisi ketel = 30000 + 3 %(air blow down)

28

Laporan Praktek Kerja Lapangan PT. Lajuperdana Indah PG. Pakis Baru

2011

= 30000 + 900 = 30900 kg s = Blow down tiap jam = 0,03 . 30000 =900 kg I1 I2 = Entalphi uap kering = 640,38 Keal/kg = entalphi air pengisi ketel = 105,15 Kcal / kg I3 B = entalphi air blow down = 209,06 Kcal / kg = jumlah bahan bakar tiap jam

LHV = nilai bahan bakar

Nilai bagasse dapat dihitung dengan rumus " frit wald" yang bisa dipakai di pabrik gula, yaitu : LHV= 4250 10 . pol 48 . W Dimana : Pol : kandungan sakarosa : 2,3 % W : kandungan air : 49,93 % didapat : LHV = 4250 - ( 10 . 2,3 ) - ( 48 . 49,93) = 1830,36 Kcal / kg.

Sehingga jumlah bahan bakar : 0,80 B

 

  

11029,59 kg/jam

29

Laporan Praktek Kerja Lapangan PT. Lajuperdana Indah PG. Pakis Baru

2011

Untuk perhitungan kebutuhan udara pembakaran, didapatkan komposisi begasse basah sebagai berikut :  Carbon (C)  Hidrogen (H2)  Oksigen (O2)  Abu (L)  Air (H2O) : 23,53 : 3,25 : 22,03 : 1,31 : 49,93

Unsur kandungan
0,2353 C 0,0325 H2 0,2203 O2

Reaksi
C + O2 2H2 + O2 CO2 2H2O

Berat molekul
12 + 32 = 44 4 + 32 = 36

O2 yang diperlukan
32 / 12 x 0,2353 = 0,6274 32 / 4 x 0,0325 = 0,28 = - 0,2203

Dengan demikian kebutuhan oksigen untuk pembakaran 1 Kg bagasse adalah : = 0,6274 + 0,28 + 0,2203 = 0,6871 Kg

Udara mengandung 23,5 % oksigen, untuk pembakaran 1 Kg bagasse maka kebutuhan udara = 100 / 23,5 x 0,6871 Kg = 2,9238 Kg / Kg bagasse

Agar pembakaran berjalan sempurna kebutuhan udara diatas dikalikan dengan faktor kelebihan udara ( excess air factor). Dimana menurut Hugot harga faktor bagasse, kadamya CO2

Maka kebutuhan udara sesungguhnya adalah : = 1,52 x 2,9238 = 4,444 Kg / kg bagasse

3.2 Dasar teori Perhitungan heat balance ketel adalah untuk mengetahui kesetaraan antara panas yang masuk ke dalam ketel dengan panas yang dapat diserap oleh ketel dalam bentuk panas yang dikandung dalam panas uap / air. 30

3 % adalah n = 1,52.

Laporan Praktek Kerja Lapangan PT. Lajuperdana Indah PG. Pakis Baru

2011

Adapun panas yang diserap ketel berupa kerugian-kerugian panas dan kerugian yang terjadi sebagai berikut: a. Panas untuk 1 saturated steam (Quj) Quj = jumlah uap tiap jam x entalphi uap jenuh b. Panas untuk super heater (Quk) Quk = jumlah uap tiap jam x entalphi uap jenuh c. Panas yang keluar terbawa blow down (Qbd) Qbd = jumlah air blow down x entalphi uap jenuh. d. Panas yang diserap oleh air heater (Q ah) Qah = jumlah udara masuk air heater per .jam x panas jenis udara (suhu udara keluar - suhu udara masuk). e. Panas untuk penguapan air dalam bagasse (Qpa) Qpa = 48 W / Kg bagasse Dimana W = prosentase air dalam bagasse (menurut Frit Wald). f. Panas untuk penguapan sakarose dalam bagasse (Qps) Qps = 10 pol / Kg bagasse. g. Panas yang terbawa gas asap keluar cerobong,

Sedangkan untuk menentukan kerugian cerobong menggunakan 2 macam perhitungan yaitu :

1. Menurut rumus Siegort Qc = K x Dimana : K = konstanta = 1,02 t1 = suhu udara luar = 28C t2 = suhu gas asap keluar cerobong = 286C CO2 Qc = 12,6 % = 1,02 = 22,5


31

Laporan Praktek Kerja Lapangan PT. Lajuperdana Indah PG. Pakis Baru

2011

2. Menurut gustav A. Gaffart Qc = Wg x (t2 - t1) Cp bagasse Dimana : Wg = Berat gas asap yang terjadi untuk pembakaran 1 Kg bagasse = 5,4639 Kg / Kg bagasse t1 t2 Cp Qc = Suhu udara luar = 28C = Suhu udara luar cerobong = 286C = Bj udara = 0,24 = 5,4639 x (286 - 28) 0,24 = 338,3 Kkal / Kg bagasse

Sedangkan nilai bakar bagasse LHV = 1830,36 Kkal / Kg Qc =

 = 100% = 18,5 %

Sehingga untuk itu harga kerugian cerobong diambil rata-rata dari data perhitungan diatas : Qc = = 20,5 %

h. Panas rugi karena pembakaran tidak sempurna (Qg) Qg = jumlah bahan bakar x LHV x kerugian pembakaran tak sempurna.

Untuk menentukan kerugian karena pembakaran tak sempurna, dapat dicari dengan 2 rumus di bawah : o Dari data operasional dapat diketahui :  Prosentase gas CO2 di dapur = 14 %  Prosentase gas CO di dapur = 0,6 %

1. Menurut Brousse besarnya kerugian panas ini adalah : Qg = 70




% = 70

% = 0,87 %

32

Laporan Praktek Kerja Lapangan PT. Lajuperdana Indah PG. Pakis Baru

2011

2. Menurut rumus Jis besarnya kerugian : Qg = Wg x x 3050 Kcal/Kg

Dimana : Wg CO Qg Qg = Berat gas asap / Kg bagasse = 5,4639 Kg = Prosentase CO = 0,6 = 5,4639 = x 3050 = 99,98Kcal/Kg x100 % = 5,4 %

dari 2 perhitungan di atas kemudian diambil harga rata-rata : Qg =

= 4,13 %

i. Panas yang terkandung dalam abu (Qa) Qa = jumfah bahan bakar x LHV x kerugian panas dalam abu. Besarnya prosentase unsur karbon dalam abu waktu pongoperasian tidak dimonitor, namun pada waktu performance test dari ketel diasonsikan bahwa prosentase unsur karbon (C) = 0,5

Menurut (heat balancing of steam boilers for land use) besar kerugian adalah: Qa = = x 8100 Kcal /Kg x 8100 Kcal/Kg

= 40,5 Kcal /Kg




Qa

x 100 %

= 2,22 %

33

Laporan Praktek Kerja Lapangan PT. Lajuperdana Indah PG. Pakis Baru

2011

3.3 Perhitungan Heating Surface Heating surface = luas (boiler proper + furnance + superhested + air heater) = 654 + 215 +102 +560 = 1531 m2

34

You might also like