You are on page 1of 18

EKONOMI KOPERASI # RANGKUMAN BUKU PINTAR

Nama : Ovia Dharma Pratiwi Npm : 15210292 Kelas : 2EA13

Universitas Gunadarma 2011

BAB I PENDAHULUAN KONSEP, ALIRAN, DAN SEJARAH KOPERASI


I. KONSEP KOPERASI A. Konsep Koperasi Barat B. Konsep Koperasi Sosialis C. Konsep Koperasi Negara Berkembang II. LATAR BELAKAN TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI A. Perbedaan ideology suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan system perekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang dianutpun akan berbeda dan sebaliknya, B. Aliran Koperasi Aliran Yardstick , Aliran Sosialis, Aliran Persemakmuran (Commonwealth) III. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI

A. Sejarah Lahirnya Koperasi


Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama kali di Inggris, yaitu di Kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industri. Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual.

B. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia


Kemajuan ilmu oengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia. Berbagai penemuan di bidang teknologi ( revolusi industri ) melahirkan tata dunia ekonomi baru. Tatanan dunia ekonomi menjajdi terpusat pada keuntungan perseorangan, yaitu kaum pemilik modal ( kapitalisme ).

BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI


I. PENGERTIAN KOPERASI Koperasi merupakan singkatan dari kata Co dan Operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi Indonesia yang melandasi aktivitas koperasi di Indonesia. Ada tiga landasan yaitu, Landasan Idiil (Pancasila), Landasan Mental (Setia Kawan dan Kesadaran Diri Sendiri), Landasan Struktural dan Gerak (UUD 1945 pasal 33 ayat 1).

A. Menurut ILO (International Labour Organization)


Koperasi adalah perkumpulan orang-orang Penggabungan berdasar kesukarelaan Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai Koperasi yang dibentuk,diwasi dan dikendalikan secara demokratis Erdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang

B. Menurut Chaniago
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan. C. Menurut P.J.V. Dooren There is no single definition (for coopertive) which is generally accepted, but the common principle is that cooperative union is an association of member, either personal or corporate, which have voluntarily come together in pursuit of a common economic objective

C. Menurut Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)


Tidak boleh dijual dan dikedaikan barang-barang palsu Harga barang harus sesuai dengan harga pasar setempat Ukuran harus benar dan terjamin Jual beli dengan tunai.

D. Menurut Munkner
Munkner mendefinisikan koerasi sebagai organisasi tolong-menolong yang menjalankan urusniaga secara kumpulan,yang berasaskan tolong menolong.

E. Menurut UU no.25 thn 1992


Koperasi adalah organisasi orang-orang atau badan hukum Bukan untuk menyatukan uang

Memberi pelayanan ekonomi kepada anggotanya dn masyarakat lingkungana Perusahaan yang didukung oleh anggota dalam menghimpun kekuatan-kekuatan Koperasi berwajah ganda

II. TUJUAN KOPERASI


Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

III. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI A. Prinsip menurut Munkner


1. Keanggotaan bersifat sukarela 2. Keanggotaan terbuka 3. Pengembangan anggota 4. Identitas sebagai pemilik dan pelanggan 5. Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara demokratis 6. Koperasi sebagai kumpulan orang-orang 7. Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak dibagi 8. Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi 9. Perkumpuilan dengan sukarela 10. Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan 11. pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi 12. Pendidikan anggota

B. Prinsip menurut Rochdale


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pengawasan secara demokratis Keanggotaan yang terbuka bunga atas modal dibatasi Pembagian SHU Penjualan sepenuhnya dengan tunai Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak dipalsukan Menyelenggarakan pendidikan kepada angota dengan prinsip-prinsip koperasi Netral terhadap politik dan agama

C. Prinsip menurut Raiffesien


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Swadaya Daerah kerja terbatas SHU untuk cadangan Tanggung jawab anggota tidak terbatas Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan Usaha hanya pada anggota Keanggotaan berdasarkan watak,bukan uang

D. Prinsip menurut Schulze 1. Swadaya 2. Daerah kerja tiak terbatas 3. SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota 4. Tanggung jawab anggta terbatas 5. Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan 6. Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota

E. Prinsip menurut ICA


1. Keanggotaan koperasi secara terbukA 2. Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang satu suara 3. Modal menerima bunga yang terbatas,itupun bila ada 4. SHU dibagi tiga 5. Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus menerus 6. Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat,baik di tingkat regional,nasional,maupun internasional

F. Prinsip prinsip koperasi Indonesia A. Menurut UU No.12 tahun 1967


1. 2. 3. 4. UU No.79 Tahun 1958 tentang perkumpulan koperasi UU No.14 Tahun 1965 UU No.12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian UU No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian

B. Menurut UU No.25 Tahun 1992 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis 3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding 4. Pemberian balas jasa terhadap modal terbatas 5. Kemandirian 6. Pendidikan perkoperasian 7. Kerjasama antar koperasi

BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN


I. BETUK ORGANISASI
A. Bentuk organisasi koperasi menurut Hanel Tanpa memperhatikan bentuk hukum B. Bentuk organisasi koperasi menurut Ropke Koperasi merupakan bentuk organisasi bisnis yang para anggotanya adalah juga pelanggar utama dari perusahaan tersebut C. Bentuk organisasi di Indonesia Merupakan suatu susunan tanggung jawab para anggotanya yang melalui hubungan dan kerjasama dalam organisasi perusahaan tersebut.

II. HIRARKI TANGGUNG JAWAB


A. PENGURUS Mengelola koperasi dan usahanya, Mengajukan rancangan Rencana kerja, budget dan belanja koperasi, Menyelenggaran Rapat Anggota, Mengajukan laporan keuangan & pertanggung jawaban, Maintenance daftar anggota dan pengurus, Wewenang, Mewakili koperasi di dalam & luar pengadilan, Meningkatkan peran koperasi. B. PENGELOLA Pengelola adalah Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus untuk mengembangkan usaha dengan efisien & professional. C. PENGAWAS Pengawas adalah Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi & usaha koperasi.

III. POLA MANAJEMEN


Menggunakan gaya manajemen yang partisipatif, terdapat pola job description pada setiap unsur dalam koperasi. Setiap unsur memiliki ruang lingkup keputusan yang berbeda, seluruh unsur memiliki ruang lingkup keputusan yang sama.

BAB IV TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI I. PENGERTIAN BADAN USAHA


Badan usaha atau perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber-sumber daya untuk tuuan memproduksi atau menghasilkan barang-barang dan jasa untuk dijual.

II. KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA


Dalam fungsinya sebagai badan usaha, maka koperasi tetap tunduk pada prinsip ekonomi perusahaan dan prinsip-prinsip dasr koperasi. Khusus yang menyangkut aspek perkoperasian, ada aspek dasar yang menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan koperasi sebagai badan usaha yaitu 1. 2. 3. 4. Status dan Motif anggota koperasi Kegiatan usaha Permodalan koperasi SHU koperasi

III. TUJUAN DAN NILAI PERUSAHAAN


Tujuan umumnya didapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu : 1. Memaksimumkan keuntugan (Maximize profit) 2. Memaksimumkan nilai perusahaan (Maximize the value of the firm) 3. Memaksimumkan biaya (minimize profit)

VI. MENDIFINISIKAN TUJUAN PERUSAHAAN KOPERASI


Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-semata hanya pada orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit oriented).

V. KETERBATASAN TEORI PERUSAHAAN


Tujuan Perusahaan adalah memaksimumkan penjualan (maximization of sales). Tujuan Perusahaan adalah untuk memaksimumkan pengguanaan manajemen (maximization of managemen utility). Tujuan perusahaan adalah untuk memuaskan sesuatu dengan berusaha keras (satisfying behavior).

VI. TEORI LABA


Teori Laba Menanggung Resiko (Risk- Bearing Theory Of profit). Teori Laba Frisional (frictional Theory Of Profit). Teori Laba Monopoli (Monopoly Theory Of Profits).

VII. FUNGSI LABA


Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.

VIII. KEGIATAN USAHA KOPERASI


A. Status dan motif anggota koperasi : Status anggota koperasi sebagia badan usaha adalah sebagia pemilik (owner) dan sebagai pemakai (users). B. Kegiatan usaha, pada awalnya, koperasi dibentuk oleh beberapa orang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. C. Permodalan koperasi

BAB V SISA HASIL USAHA


I. PENGERTIAN SHU
Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut : Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

A. INFORMASI DASAR
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. SHU Total Koperasi pada satu tahun buku Bagian (persentase) SHU anggota Total simpanan seluruh anggota Total seluruh transaksi usaha yang bersumber dari anggota Jumlah simpanan per anggota Omzet atau volume usaha per anggota Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota

B. ISTILAH INFORMASI DASAR


1. SHU Total Koperasi pada satu tahun buku 2. Bagian (persentase) SHU anggota 3. Total simpanan seluruh anggota 4. Total seluruh transaksi usaha yang bersumber dari anggota 5. Jumlah simpanan per anggota 6. Omzet atau volume usaha per anggota 7. Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota 8. Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota 9. Omzet atau volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan 10. Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota adalah SHU yang diambil dari SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa modal anggota

II. RUMUS PEMBAGIAN SHU


Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana pembangunan lingkungan 5%. Tidak semua komponen di atas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota

III. PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU


1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota. 2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri. 3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan. 4. SHU anggota dibayar secara tunai 5.

IV. PEMBAGIAN SHU PER ANGGOTA


A. SHU PER ANGGOTA
SHUA = JUA + JMA Di mana : SHUA = Sisa Hasil Usaha Anggota JUA = Jasa Usaha Anggota JMA = Jasa Modal Anggota

B. SHU PER ANGGOTA DENGAN MODEL MATEMATIKA


SHU Pa = Va x JUA + S a x JMA ----VUK ----TMS

Dimana : 1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.


2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.

3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan. 4. SHU anggota dibayar secara tunai

BAB VI POLA MANAJEMEN KOPERASI


I. PENGERTIAN MANAJEMEN DAN PERANGKAT ORGANISASI A. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

B. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1).

C. Pengertian Manajemen Koperasi


Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul The Cooperative Movement and some of its Problems yang mengatakan bahwa : Cooperation is an economic system with social content.

VI. Pendekatan Sistem Pada Koperasi


Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda yaitu: o organisasi dari orang dengan unsur eksternal ekonomi dan sifat-sifat social o perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam ekonomi pasar (pendekatan neo klasik) A. Interprestasi dari Koperasi sebagai Sistem Kompleksitas dari perusahaan koperasi adalah suatu sistem yang terdiri dari orangorang dan alat-alat teknik B. Cooperative Combine o o o o System sosio teknis pada substansinya, sistem terbuka pada lingkungannya, Semua pelaksanaan dalam keseluruhan kompleks dan pengaruh eksternal, The Businnes function Communication System (BCS) sistem hubungan antara unit-unit usaha anggota dengan koperasi yang Interpersonal Communication System (ICS) adalah hubungan antara orangorang yang berperan aktif dalam unit usaha anggota dengan koperasi.

C. Sistem Informasi Manajemen Anggota o Koordinasi dari suatu sistem yang ada melicinkan jalannya Cooperative Combine (CC), koordinasi yang terjadi selalu lewat informasi dan dengan sendirinya membutuhkan informasi yang baik. o Manajemen memberikan informasi pada anggota, informasi yang khusus untuk penganalisaan hubungan organisasi dan pemecahan persoalan seoptimal mungkin. Dimensi struktural dari Cooperative Combine (CC) o Konfigurasi ekonomi dari individu membentuk dasar untuk pengembangaaan lebih lanjut. o Sifat-sifat dari anggota sifat dari orang atau anggota organisasi serta sudut pandang anggota. o Intensitas kerjasama semakin banyak anggota semakin tinggi intensitas kerjasama atau tugas manajemen. o Distribusi kemampuan dalam menentukan target dan pengambilan keputusan. o Formalisasi kerjasama, fleksibilitas kerjasama dalam jangka panjang dan dapat menerima dan menyesuaikan perubahan. o Stabilitas kerjasama. o Tingkat stabilitas dalam CC ditentukan oleh sifat anggota dalam soal motivasi, kebutuhan bergabung dan lain-lain.

BAB VII JENIS DAN BENTUK KOPERASI


I. JENIS KOPERASI
A. Menurut PP No.60/1959
Jenis Koperasi menurut PP 60/1959 Koperasi Desa Koperasi Pertanian Koperasi Peternakan Koperasi Perikanan Koperasi Kerajinan/Industri Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Konsumsi

B. Menurut Teori Klasik


Koperasi pemakaian Koperasi penghasil atau Koperasi produksi Koperasi Simpan Pinjam

II. KETENTUAN PENJENISAN KOPERASI SESUAI UU NO. 12/1967


1. Penjenisan Koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan 2. Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepetingan dan perkembangan Koperasi

III. BENTUK KOPERASI


A. Sesuai PP No. 60 1959
a. Koperasi Primer b. Koperasi Pusat c. Koperasi Gabungan d. Koperasi Induk

B. Sesuai Wilayah Administrasi Pemerintah


Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi Di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi C. Koperasi Primer dan Sekunder

Koperasi primer yaitu koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-orang. Gabungan Koperasi merupakan gabungan beberapa pusat koperasi. Tujuan penggabungan adalah untuk meningkatkan usaha koperasi. Contohnya adalah Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI). Induk Koperasi yaitu gabungan dari beberapa Gabungan Koperasi yang sejenis. Contohnya adalah Induk Koperasi-Koperasi Indonesia (IKKI) dan Induk Koperasi Unit Desa (Inkud). Tujuan penggabungan beberapa koperasi dalam suatu bentuk koperasi yang lebih besar adalah agar terhindar dari persaingan yang tidak sehat, memperbesar modal, serta mempermudah dan memperluas usaha koperasi. Selain itu, penggabungan ini juga bertujuan untuk membimbing dan mengarahkan tata laksana koperasi dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi.

BAB VIII PERMODALAN KOPERASI

1. ARTI MODAL KOPERASI


Modal sendiri adalah sesuatu yang sangat penting dalam melakukan kegiatan, terutama koperasi

2. SUMBER MODAL
A. Menurut UU No 12 / 1967
Simpanan Pokok adalah simpanan yang harus minimal dimiliki oleh anggota koperasi dalam meminjam, menabung atau mengambil sesuatu dalam kegiatan koperasi Simpanan Wajib adalah simpanan pada pertama kali untuk menjadi anggota koperasi dan sangat di haruskan Simpanan Sukarela adalah simpanan yang dapat diberikan kepada anggota koperasi yang mengalami sesuatu dan dengan keiklasan di berikan kepada anggota koperasi yang lain

B. Menurut UU No. 25 / 1992


Modal sendiri (equity capital), bersumber dari simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dana cadangan, dan donasi/hibah. Modal pinjaman (debt capital), bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank atau lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lain yang sah.

3. DISTRIBUSI CADANGAN KOPERASI


Cadangan menurut UU No. 25/1992, adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha yang dimasukkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

BAB IX EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA


I. EFEK-EFEK EKONOMIS KOPERASI
Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagi pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Pada dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi : Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya Jika pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan di banding yang di perolehnya dari pihak-pihak lain di luar koperasi.

II. EFEK HARGA DAN EFEK BIAYA


Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif. Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di bedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing. III. ANALISIS HUBUNGAN EFEK EKONOMIS DAN KEBERHASILAN KOPERASI Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota.

IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS NERACAPELAYANAN


Di sebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangantantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu di sesuaikan. Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya. 1. Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi). 2. Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang di tawarkan oleh koperasi.

BAB X EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DI LIHAT DARI SISI PERUSAHAAN


I. Efisiensi Perusahaan Koperasi
Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi. Efesiensi adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien)

II. EFEKTIVITAS KOPERASI


Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif. Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) : EvK= Realisasi SHUk + Realisasi MEL Anggaran SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK >1, berarti efektif

III. PRODUKTIVITAS KOPERASI


Produktivitas Koperasi Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) di sebut produktif.

IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Secara umum laporan keuangan keuangan meliputi 1. Neraca, 2. perhitungan hasil usaha (income statement), 3. Laporan arus kas(cash flow), 4. catatan atas laporan keuangan 5. Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.

BAB XI PERANAN KOPERASI


PERANAN KOPERASI DI BERBAGAI PASAR PERSAINGAN
1. Koperasi dalam pasar persaingan sempurna
Ciri-ciri Pasar Pesaingan Sempurna : 1. Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak 2. Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen) 3. Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar 4. Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna

2. Koperasi dalam pasar monopolistik


Ciri-ciri Pasar Monopolisti 1. Penjual atau pengusaha dari suatu produk adalah banyak. 2. Ada produk substitusinya. 3. Keluar atau masuk ke industri relative mudah. 4. Harga produk tidak sama di semua pasar 5. Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing.

3. Koperasi dalam pasar monopsoni


Ciri-ciri pasar monopsoni : 1. Banyak terdapat penjual atau produsen. 2. Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh harga pasar. 3. Sangat mudah untuk masuk ke pasar 4. Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses 4. Koperasi Dalam Pasar Oligopoli Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Ciri-ciri pasar Oligopoli: 1. Terdapat banyak pembeli di pasar 2. Hannya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar 3. Umumnya penjual (perusahaan) besar yang memiliki moda besar saja 4. Produk yang dijual dapat bersifat sejenis namun mutu dapat berbeda 5. Ada hambatan bagi pesaing baru 6. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan 7. Advertensi sangat penting dan intensif

You might also like