You are on page 1of 3

IBD Cerita Rakyat

Disusun Oleh : Nama Arifin NPM : Muhammad Zainul : 1104080223

Prodi/Angkatan: Pendidikan Matematika/2008

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN UNIROW
Jl. Manunggal No.61 Tuban (0356) 322233 fax (0356) 331578 Website : www.unirow.ac.id Email : prospective@unirow.ac.id

DESA SEDAYULAWAS
Pada zaman dahulu kala, ada satu wilayah yang masih belum ada penduduknya. Wilayah ini masih berupa wilayah yang jauh dari orang orang dan masih berupa hutan belantara yang sangat terkenal keangkerannya. Dengan demikian wilayah tersebut mendapat istilah Jalmo moro jalmo mati yang artinya siapa saja yang melewati atau memasuki wilayah hutan tersebut maka orang itu tidak akan bisa kembali. Akhirnya berita itu sampai pada telinga seorang Raja Sri Sultan Tawang Alam adalah salah seorang raja dari Kerajaan Surakarta ( sekarang solo ) yang juga mendengar cerita tersebut. Kemudian pada tahun 1463 Sri Sultan Tawang Alam memerintahkan atau menugaskan putra keponakannya yang bernama Soera Wikrama ke pesisir pantai utara laut jawa bagian timur, tepatnya di wilayah hutan belantara yang angker tersebut. Dan Soera Wikrama di angkat oleh Sri Sultan Tawang Alam menjadi seorang tumenggung. Ia diberi oleh raja Sri Sultan Tawang Alam dua piandel atau senjata ampuh. Dua piandel itu adalah : 1. Berupa pedang kangkam mas 2. Berupa gentong alias kendil Kedua piandel tersebut hingga saat ini menjadi lambang atau simbol wilayah tersebut. Konon kabarnya kedua piandel tersebut juga masih tersimpan di gua Gunung Menjuluk .Tumenggung Soera Wikrama di serahi Sultan Tawang Alam wilayah yang sangat luas yang meliputi 4 kabupaten. Keempat kabupaten tersebut adalah kabupaten Tuban, kabupaten Lamongan, kabupaten Gresik dan kabupaten Madura. Setelah Sultan Tumenggung Soera Wikrama meninggal dunia, ia kemudian diganti dengan putranya yang bernama Raden Rangga Jaya Sasmita. Kemudian Raden Rangga Jaya Sasmita menikah dengan seorang putri dari madura yang bernama Dewi Supatmi. Dalam perkawinannya Raden Rangga Jaya Sasmita dengan Dewi Supatmi dikaruniai 3 putra, ketiga putra tersebut adalah Raden Kanjeng Badrun, Dewi Sukarsih dan Dewi Rara Tangis. Dewi Rara Tangis anak ketiga Raden Rangga Jaya Sasmita yang sangat cantik. Pada suatu hari Gajah Belang bermain - main disebelah timur wilayah pesisir pantai utara laut jawa yang tepatnya di Watu Awang. Ia bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik, gadis itu adalah Dewi Rara. Meskipun Gajah Belang itu memiliki wajah yang sangat jelek, tetapi Gajah Belang mempunyai kesaktian yang sangat luar biasa. Kemudian Gajah Belang pun jatuh cinta kepada Dewi Rara Tangis Raden Rangga Jaya Sasmita mengetahui hubungan mereka. Kemudian tidak memperbolehkan kepada anaknya Dewi Rara Tangis supaya tidak lagi berhubungan dengan Gajah Belang, karena wajah Gajah Belang yang sangat jelek. Raden Rangga Jaya Sasmita bermaksud untuk menghancurkan hubungan antara Dewi Rara Tangis dengan membunuh Gajah Belang. Dengan akal licik itu. Anak panah yang ada di dada Gajah Belang tersebut kemudian diambil dengan di cabut dan muncullah suatu keajaiban. Setelah di cabutnya anak panah tersebut mengalirlah darah Gajah Belang yang berwarna putih..

Dewi Rara Tangis kemudian mengetahui segala perbuatan kepada Gajah Belang. Dewi Rara Tangis sangat sedih setelah mendengar kejadian yang selama ini tidak disangka. Dewi Rara Tangis kemudian. Dalam janjinya Dewi Rara Tangis akan berusaha untuk menjadi orang yang cantik untuk selama lamanya. Dewi Rara Tangis pergi bertapa untuk selamanya hanya untuk mengenang Gajah Belang dan untuk menjadi orang yang cantik selama lamanya. Dalam bahasa jawanya DADI WONG SING AYU SAK LAWAS LAWASE atau SIDO AYU SAK LAWASE . Kemudian wilayah itu mempunyai kisah tersendiri, dan untuk itu orang orang yang ada disekitar wilayah tersebut akan mengenang dan mengabadikan menjadi nama atau sebutan untuk sebuah daerah dengan kata DESA SEDAYULAWAS . Dengan demikian nama SEDAYULAWAS hingga saat ini masih abadi dengan sebuah desa yang aman dan makmur dalam kehidupan penduduknya.

You might also like