You are on page 1of 5

WASPADA!!

PENYAKIT HATI
Dipetik dari buku Jejak Langkah Mengenal Allah karya Asfa davy Bya A. Definisi Hati Hati (qalb) dalam kosakata bahasa Indonesia mempunyai dua makna: 1. Segumpal daging yang terdapat di bagian kiri dada kita, yang di dalamnya terdapat rongga yang berisi darah hitam. 2. Sesuatu yang amat halus (lathifah), tidak kasat mata, tidak dapat diraba. Ia bersifat robbani ruhani yang berbeda dengan makna organ hati pada nomor satu. Hati dalam arti lathifah ini merupakan jati diri dan hakikat manusia dimana ia punya potensi untuk mengenal, mengetahui, dan mengerti tentang sesuatu. Oleh karena itu bahasan masalah hati disini haruslah diartikan sebagai lathifah, bukan sebagai organ hati. Dalam Al-Quran kata qalb tercantum sebanyak 122 kali, tersebar dalam 45 surat dan 122 ayat. a. Hati berkaitan dengan iman (Al-Hujarat [49]:14) b. Qalb mampu menampung perasaan takut, gelisah, harapan, dan ketenangan. (Al-Ahzab [33]:26) c. Hati mampu menerima dan menyimpan sifat-sifat seperti keteguhan hati, kesucian, kekasaran, kekerasa, dan sifat sombong. (Al-Hajj [22]:53) d. Qalb memiliki kemampuan untuk berdzikir (Ar-Rad[13]:28) e. Qalb memiliki kamampuan untuk memahami fakta sejarah dengan mengarahkan kemampuan pendengaran, penglihatan, dan pikiran yang mana kan menjadi buta apabila tidak diasah. (Al-Hajj [22]:26) f. Al Qalb sebagai tempat terbitnya cahaya iman (Az-Zumar [39]:22) g. Hati tempat terbitnya marifat kepada Allah (An-Najm [53]:11-15) h. Al-qalb menjadi tempat terbitnya tauhid (At-Thalaq [66]:10) i. Al-Qalb tempat munculnya kecintaan terhadap sesame makhluk dan manusia (Yusuf [12]:30) Jadi secara umum hati dapat diartikan sebagai sekumpulan perasaan, kesadaran, dan naluri yang terpendam dalam diri manusia, yang dapat berwujud perasaan cinta, benci, senang, sedih tenang, iba, kasihan, penyesalan dll. Sabda Rasulullah saw, ketahuilah dalam diri manusia ada segumpal mudghah(daging), apabila kondisinya baik, maka baik pula semua jasad (manusia). Dan apabila kondisinya buruk, maka akan buruk semua jasad, ketahuilah, mudhah itu adalah hati (HR. Muslim) Sedangkan untuk hati yang jelek, Al-Quran membaginya dalam 5 tingkatan sesuai tahapannya: 1. Hati yang berpenyakit : orang yang memiliki hati seperti ini biasanya memiliki sifat iri, benci, dendam, pembohong, munafik, pemarah dalam dirinya Firman Allah: Al-Baqarah [2]:10 Al-Hajj [22]:53

2. Hati yang mengeras : jika hati berpenyakit tidak segera diobati, maka hatinya menjadi mengeras. Mereka terbiasa melakukan kejelekan maksiat dan tidak lagi peka dengan kejelekan perbuatannya. Firman Allah dalam al-Anam[6]:43 3. Hati yang membatu : hati yang mengeras jika tidak diobati akan menigkat kualitas keburukannya. Firman Allah dalam al-Baqoroh[2]:74 4. Hati yang tertutup : hati yang seperti ini sudah susah menerima hal-hal baik dari luar Firman Allah (Al-Muthaffifin [83]:14) 5. Hati yang telah dikunci mati: ini adalah tingkatan hati yang paling jelek. Karena sudah tidak ada bedanya antara diberi petunjuk atau tidak. Firman Allah al-Baqarah [2]:6-7 B. Macam Macam Penyakit Hati Penyakit hati merupakan kotoran yang selalu menghijab kita untuk sampai ke Allah swt, bahkan jika penyakit hatinya parah, maka itu akan membuat kita malas beribadah kepada Allah s.w.t dan gemar bermaksiat serta tidak takut kepada allah s.w.t. Menurut Imam al-Ghazali sedikitnya ada 10 macam penyakit hati yang melekat pada diri kita: 1. Nafsu makan yang rakus 2. Berbicara kotor 3. Amarah 4. Kedengkian 5. Bakhil dan cinta harta 6. Ambisi dan gila harta 7. Cinta dunia 8. Takabbur/sombong 9. Ujub/ takjub diri 10. Riya Dari semua penyakit hati tersebut, hanya akan dibahas 4 macam, yaitu sifat Riya (pamer), ujub (takjub diri), takabbur (sombong), serta dengki (hasad). Keempat penyakit tersebut kadang memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga apabila mengidap salah satu maka dapat pula mengidap yang lainnya. a. Syirik kecil itu adalah Riya; Saudaraku, penyakit hati yang pertama adalah riya. Riya menurut imam al-Ghazali adalah, mencari kedudukan di hati manusia dengan cara melakukan ibadah dan amalamal kebajikan. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa dilihat dari segi bentuknya, maka riya dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu: 1. Riya lewat anggota badan, yaitu degan cara menampakkan betapa cantiknya kita, agar disangka banyak sholat malam, banyak berpuasa. Kadang ada juga yang sering menampakkan raut wajah sedih dan prihatin melihat kemiskinan agar disangka peduli dll. 2. Riya lewat gaya penampilan, yaitu dengan cara menundukkan kepala saat berjalan agar dikira alim, sengaja membiarkan bekas sujud dalam sholat, selalu membawa tasbih kemana-mana agar orang menilai dirinya betul- betul memiliki wawasan dan pengetahuan agama yang luas.

3. Riya lewat pakaian, yaitu dengan menggunakan baju sufi yang lusuh, menggunakan surban dan membawa sajadah bila berjalan sebagaimana sufi, atau menggunakan baju takwa/koko, yang semuanya itu dilakukan agar disangka sebagai seorang yang alim. 4. Riya lewat kata-kata, seperti riyanya seorang mubaligh dan pakar, yaitu dengan cara berkata-kata indah dan memikat, berucap dengan bijak, sering mengutip Hadist dan kata-kata ulama salaf dalam berbicara, mengatur suara selembut mungkin dan menampakka rasa sedih dan iba ketika berceramah, padahal hatinya kosong dari nilai nilai keikhlasan dan kejujuran. 5. Riya melalui amal, seperti melambatkan berdiri dan memanjangkan bacaan sholat, banyak sedekah dan puasa, berkali kali ibadah haji dan umrah, padahal kalau lagi sendiri ia tidak bersikap seperti itu, dan jika ada yang melihat saat ia beramal maka ia akan kembali tanang agar disangka khusu. 6. Riya karena banyak murid dan sering menyebut-nyebut nama para syaikh dan guru-guru agar disangka dia betul betul berteman dengan mereka, padahal kedekatannya hanya digunakan untuk kepentingan duniawi. Rosulullah saw bersabda sesungguhnya sesuatu yang paling kutakutkan dari kamu sekalian adalah syiri kecil para sahabatnya bertanya apakah syiri kecil itu ya Rosulullah? Nabi menjawab Riya. Sedangkan Ali bin Abi thalib kw berkata sesungguhnya orang Riya memiliki tiga cirri: malas jika sedang menyendiri, penuh semangat jika bersama dengan orangorang dan akan menambah amalannya jika orang-orang memujinya, sebagaimana amalnya akan berkurang jika orang orang mengejeknya. Rosululullah bersabda, makhluk Allah yang masuk neraka itu ada tiga kelompok. Pertama orang yang membaca Al-quran yang bermaksud supaya dikatakan dia oarng yang membaca AlQuran. Kedua orang yang dibunuh syahid sedang dia tidak berperang kecuali supaya dikatakan bahwa ia orang yang berani. Ketiga, orang yang mempunyai harta lalu menyedekahkannya dengan maksud supaya dikatakan bahwa dia orang yang dermawan (al-hadits) Imam an-nawawi ra berkata, di antara cirri yang ikhlas adalah merasa risau jika ada orang yang melihatnya sedang melakukan amal kebaikan, seperti halnya risau ketika ada yang melihatnya sedang malakukan kejelekan. Jika ia merasa gembira saat tampak sedang melakukan kebaikan, maka ia telah berbuat maksiat. b. Ujub Bisa memakan amal kita Menurut imam al-Ghazali ujub adalah sifat merasa diri serba berkecukupan dan berbangga hati atas nikmat yang ada, dan lupa jika kelak akan sirna, ujub merupakan induk dari sifat takabbur, bedanya jika takabbur berdampak pada pihak yang ditakabburi, kalau ujub terbatas pada dirinya sendiri. Sabda Rosulullah saw ujub itu bisa memakan amal amal baik sebagaimana api makan kayu bakar (al-hadist)

Oleh karena itu, sebagai muslim hendaklah kita menganggap bahwa keberhasilan, kepandaian, dan ilmu yang dimilki semua berkat pertolongan Allah. Semakin banyak kenikmatan harus membuat diri kita semakin takut berbangga diri. Marilah kita tiru apa yang diucapkan oleh Bisyr bin Manshur berikut ini Suati ketika seorang muslim melihat dengan kagum ketika beliau melakukan sholat dengan khusyu. Usai sholat, bisyr berkata. Anda jangan terperdaya dengan apa yang anda lihat dari saya! Sebab iblis itu pengabdi Allah dan telah melakukan sholat ribuan tahun. Tapi tiba tiba iblis menjadi ingkar seperti kenyataannya! Firman Allah maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dia lah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (An-najm[53]:32) c. Allah Mengunci Hati Orang Yang Sombong Penyakit hati yang ketiga adalah sombong (takabbur). Kesombongan adalah kemaksiatan yang pertama dilakukan oleh makhlukNya (iblis) terhadap Allah swt Firman Allah swt Turunlah engkau dari surge karena engkau menyombongkan diri didalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya engkau termasuk orang orang yang hina (Al-Araf[7]:13) Menurut imam al-Ghazali takabbur adalah merasa dirinya lebih sempurna dari yang lainnya. Dalam kehidupan kita harus berhati-hati menilai orang, janga hanya karena ada orang yang pendiam di anggap sombong, atau orang yang berjalan sambil membusungkan dada. Sebenarnya kesombongan tatkala kita meremehkan orang lain dengan kelebihan kelebihan yang kita miliki. Secara umum sifat takabbur muncul melalui empat metode 1. Takabbur karena ilmu Banyak orang berilmu terjerat dalam sifat takabbur, merasa dengan ilmu yang dimiliki dirinya yang pali religius. Sabda Rosulullah saw penyakit ilmu itu adalah sombong 2. Takabbur karena wara dan ibadah Seorang ahli ibadahpun tidak bisa lepas dari yang namanya takabbur. Diriwayatkan bahwa dahulu kala ada laki laki bani Israil yang popular sebagai penjahat. Suatu ketika dia duduk di sampan ahli ibadah. Dalam benaknya dia berkata siapa tahu Allah mengasihiku karena berkatnya Diam diam si ahli ibadah juga berkata dalam hatinya, bagaimana orang fasik ini bisa duduk disebelahku? akhirnya ahli ibadah itu mengusirnya pargilah dari sisiku Allah kemudian menurunkan wahyuNya kepada nabi. perintahkanlah keduanya agar mulai kembali amalannya, aku benar benar sudah mengampuni si penjahat dan menghapus pahala amal ibadah itu

3. Takabbur karena keturunan Karena lahir dari kaluarga bangsawan bisa menjadi takabbur, padahal sebenarnya semua manusia sama, tidak lain berasal dari tanah 4. Takabbur karena harta, ketampanan dan kecantikan Takabbur karena hal ini sesungguhnya sangat naf karena hala tersebut adalah fana, tidak abadi dan bisa hilang kapan saja Kita harus menjauhi sifat sombong karena Allah mengunci hati hamba nya yang sombong. Seperti FirmanNya dalam al muminun[40]:35 Selain itu sikasa dari orang yang sombong antara lain dalam al-Quran surat azZumar[39]:60 dan pada hari kiamat kamu akan melhat orang yang berbuat dusta pada Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah Jahannam itu sebagai tempat bagi orang orang yang menyombongkan diri Diriwayatkan oleh ibnu masud, bahwa Rosulullah pernah bersabda ada tiga hal yang menjadi akar dari semua dosa. Jagalah dirimu dan waspadalah dengan ketiganya. Waspadalah dengan kesombongan karena kesombongan telah menjadikan iblis menolak bersujud kepada adam. Waspadalah terhadap kerakusan sebab kerakusan telah menyebabkan adam memekan buah dari pohon terlarang. Dan jagalah dirimu dari dengki, sebab dengki telah menyebabkan salah seorang anak adam membunuh saudara kandungnya (al-Hadist) d. Orang Dengki Adalah Orang Yang Tak Beriman Dengki berarti menginginkan hilangya karunia dari seseorang atau menginginkan turunya musibah dari orang lain, sifat dengki biasanya diawali dari sifta takabbur lalu muncullah sifat bermusuhan. Salah seorang sufi dalam kitab rislaah sufi karya imam al-qusyaririberkata, orang dengki adalah orang yang tak beriman sebab dia tidak merasa puas dengan takdir Allahsementara ulama yang lain berpendapat orang yang dengki adalah orang yang selalu ingjar karena tidak rela orang lain mendapatkan kenikmatan. Indikasi dari sifat dengki adalah menipu apabila dihadapan orang lain, mengumpat apabila orang lain itu pergi, dan mencaci maki apabila musuh tak kujung tiba pada orang itu Dalam riwayat lain, suatu ketika nabi Musa as pernah melihat seorang laki laki berada di singgasana kerajaan. Nabi Musa as merasa senang dan bertanya kepada seseorang, apa yang dikerjakn orang itu? lalu dijawab orang itu tidak pernah dengki kepada orang lain sehingga ia diberi keutamaan oleh Allah swt.

Semoga kita bisa terhindar dari segala bentuk penyakit hati Taipei, October 10, 2009 Ditulis ulang oleh lilik

You might also like