You are on page 1of 5

PENGERTIAN Skin graft ( pencangkokan kulit ) merupakan tehnik untuk melepaskan potongan kulit dari suplai darahnya sendiri

dan kemudian memindahkannya sebagai jaringan bebas ke lokasi yang jauh ( resipien ). Skin graft adalah suatu tindakan atau tehnik memindahkan kulit yang sehat dan menempelkan ke bagian kulit yang luka. Skin graft merupakan pencangkokan lapisan epidermis kulit yang dapat dipindahkan secara bebas. Kulit yang digunakan dapat berasal dari bagian mana saja dari tubuh, namun lazimnya berasal dari daerah paha, pantat, punggung atau perut. (yudini,2007)

TUJUAN 1.Tujuan umum : Untuk memperbaiki kecacatan atau kelainan yang timbul akibat kecelakaan. 2.Tujuan khusus : a.Mempercepat penyembuhan luka b.Mencegah kontraktur c.Mengurangi lamanya perawatan d.Memperbaiki defek yang terjadi akibat eksisi tumor kulit e.Menutup daerah kulit yang terkelupas dan menutup luka dimana kulit sekitarnya tidak cukup menutupinya

KLASIFIKASI SKIN GRAFT 1.Berdasarkan letak a.Meshed skin graft, yaitu skin graft pada daerah mata dan lubang. b.Sheet skin graft, yaitu skin graft pada daerah wajah , leher, tangan dan kaki. 2.Berdasarkan sumber donornya a.Autograft, yaitu skin graft yang donornya adalah jaringan yang diperoleh dari kulit pasien sendiri.

b.Allograft, yaitu skin graft yang donornya adalah jaringan yang diperoleh dari spesies yang sama c.Zenograft atau heterograft, yaitu skin graft yang donornya adalah jaringan yang diperoleh dari spesies yang lain / berbeda. 3.Berdasarkan ketebalannya a.Split thickness yaiu skin graft yang tipis, sedang atau tebal. b.Full thickness yaitu tergantung dari banyaknya dermis yang ikut dalam spesimen.

PEMASANGAN GRAFT Graft atau cangkokan diperoleh dengan berbagai instrumen seperti pisau tipis seperti silet ( rasa blades), pisau graft kulit, dermatom bertenaga listrik atau udara, atau drum dermatome. Cangkokan kulit diperoleh dari lokasi donor atau host dan dipasangkan pada lokasi yang dikehendaki yang disebut lokasi resipien atau graft bed. Kulit yang digunakan untuk graft dapat berasal dari bagian bagian tubuh yang lain , seperti punggung. Permukaan kulit dapat dioerluas dengan membuat irisan yang bila direnggang akan membentuk jala, sehingga luasnya mencapai 1,5 kali sampai 6-9 kali luas semula. Tehnik cangkok jala ini disebut mesh dan biasanya digunakan pada skin loss yang luas/parah.untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka diperlukan beberapa pensyaratan antara lain, perdarahan pada daerah resipien harus baik, tidak ada infeksi dan keadaan umum penderita. Flap adalah cangkok jaringan kulit beserta jaringan lunak dibawahnya yang diangkat dari tempat asalnya tetapi tetap mempunyai hubungan perdarahan dengan tempat asal. Flap yang dipindahkan akan membentuk perdarahan baru ditempat resipien. Kriteria pemilihan lokasi donor yaitu harus dipertimbangkan : a.Mencapai kecocokan warna sedekat mungkin dengan memperhatikan jumlah cangkokan kulit yang diperlukan. b.Mencocokkan tekstur dan kualitas kulit untuk membawa rambut. c.Mendapatkan cangkokan kulit yang setebal mungkin tanpa mengganggu kesembuhan luka pada lokasi donor. d.Mempertimbangkan efek kosmetik pada lokasi donor setelah kesembuhan terjadi sehingga lokasi ini sebaiknya dipilih dari tempat yang tersembunyi.

Agar cangkokan kulit dapat hidup dan efektif,beberapa persayaratannya : a.Lokasi resipien harus memiliki pasokan darah yang adekuat sehingga fungsi fisiologi yang normal dapat berlangsung kembali. b.Cangkokan harus melekat rapat dengan dasar (bed) lokasi resipien (untuk menghindari penumpukan darah atau cairan). c.Cankokan harus terfiksasi kuat (terimmobilisasi) sehingga posisinya dipertahankan pada lokasi resipien. d.Daerah pencangkokan harus bebas dari infeksi. Pada pemasangan di lokasi resipien,cangkokan kulit dapat dijahitkan atau tidak pada lokasi tersebut.Cangkokan ini bisa dipotong dan dibentangkan seperti jala agar menutupi suatu daerah yang lebar.Proses revaskularisasi (pembentukan kembali pasokan darah) dan perlekatan kembali cangkokan kulit pada dasar lokasi resipien. Setelah cangkokan kulit terpasang pada tempatnya,cangkokan ini dapat dibiarkan terbuka (pada daerah yang tidak mungkin diimmobilisai) atau ditutup dengan kasa pembalut tipis atau pembalut tekan manurut daerahnya.

PERAWATAN SKIN GRAFT a.Bagian skin graft tidak boleh dibuka sebelum hari kelima, kecuali ada tanda infeksi segera buka. b.Buka balutan harus sangat hati-hati.Kering atau lengket basahi NaCl jangan dipaksakan, tekan skin graft agar tetap menempel gunakan 2 buah pinset, 1untuk menekan dan yang lainnya untuk melepaskan. c.Jika terjadi perdarahan tekan daerah tersebut sampai perdarahan berhenti dan laporkan jika berlanjut. d.Bersihkan skin graft dengan savlon 1%. e.Bila ada tanda infeksi (merah,bengkak,bau,pus).Pus bersihkan dengan bethadine. f.Jika ncairan terkumpul di bawah graft, buatlah gulungan gaas steril dan gulung perlahan-lahan gulungan gaas ke arah tepi. g.Tutup dengan gaas steril dan elastis verban.

h.Ganti verban setiap hari, jika ada stepler dibuka pada hari ketujuh dan buka jahitan pada hari ke 14. i.Perhatikan jika terjadi hipertropi jaringan (pemakaian elastis verban). j.Rehabilitasi/ latihan setelah skin graft benar-benar lengket.

KOMPLIKASI a.Infeksi b.Reaksi penolakan/alergi c.Reaksi tubuh : tidak magnetis, tidak menghantar listrik

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a.LED : Peningkatan mengindikasikan respon inflamasi b.Hitung darah lengkap/diferensial : peninggian dan perpindahan kekiri diduga proses infeksi c.Pletismografi : mengukur TD segmental bawah terhadap ekstremitas bawah mengevaluasi aliran darah arterial d.Ultrasound Dropler : untuk mengkaji dan mengukur aliran darah e.Tekanan O2 Transkutaneus : memberi peta area perfusi paling besar dan paling kecil dalam keterlibatan ekstremitas f.SDP : Leukositosis dapat terjadi sehubungan dengan kehilangan sel pada sisi luka dan respon inflamasi terhadap cedera g.Elektrolit serum : Kalium dapat meningkat pada awal sehubungan dengan cedera jaringan, kerusakan SDM dan penurunan fungsi ginjal h.Glukosa Serum : Peningkatan menunjukkan respon terhadap stress i.Albumin serum : rasio albumin/globulin mungkin terbalik sehubungan dengan kehilangan protein pada edema cairan j.BUN / Kreatinin : dapat meningkat akibat cedera jaringan k.Kultur luka : mengidentifikasi adanya infeksi , dan organisme penyebab

DAFTAR PUSTAKA Di akses pada tanggal 01 Januari 2012. Di unduh dari URL: http://ratihrochmat.wordpress.com/2008/06/27/skin-graft/

You might also like