Professional Documents
Culture Documents
Indonesia (381,59)
Tunisia (374,62)
Indonesia (360,16)
Tunisia (358,73) Brazil (356,02)
Indonesia (395,04)
Brazil (389,62) Tunisia (384,68)
Indonesia (361,42)
Tunisia (344,74)
Skor Total Rata-rata: Rata(1) Finlandia (545,90) (2) Korea Selatan (541,29) (3) Hong Kong-China (536,83) (4) Jepang (531,79) (5) Liechtenstein (528,87) .. ( ) Thailand (422,73) ( ) Meksiko (393,56) ( ) Brazil (379,84) ( ) Indonesia (374,55) ( ) Tunisia (365,69)
Pengertian PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
(UU No. 20 Th 2003 Ttg Sisdiknas)
Anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Masa Usia Dini : 1. Masa Peka ; masa yg sensitif dalam penerimaan stimulasi dari lingkungan 2. Masa egosentris ; sikap mau menang sendiri, selalu ingin dituruti sehingga perlu perhatian dan kesabaran dari orang dewasa /pendidik
3. Masa berkelompok ; anak-anak lebih senang bermain bersama teman sebayanya, mencari teman yang dapat menerima satu sama lain. 4. Meniru ; anak merupakan peniru ulung yang dilakukan terhadap lingkungan sekitarnya. 5. Masa Eksplorasi (penjelajahan) ; masa menjelajahi pada anak dengan Anak memiliki kemampuan yang tidak terbatas dalam belajar ( unlimitless capacity to learn) yang telah ada dalam dirinya (secara potensi) belum secara aktual dalam kemampuannya untuk berfikir kreatif dan produktif.
periode kritis ataupun periode sensitif dimana kualitas perangsangan harus diatur harus diatur sebaikbaiknya, tentunya memelukan intervensi baik dari guru maupun orang tua Menurut Reber ( 1995), periode kritis adalah : A period of time, biologically determened, during which organism is optimally ready for acquisition of spesific responses
GOLDEN AGE
Benjamin S. Bloom, dalam Stability and Change in Human Characteristic menemukan: o 50% kemampuan belajar seseorang ditentukan dalam 4 tahun pertamanya; o 30% dikembangkan dalam 4 tahun berikutnya; dan o Hal-hal lain yang dipelajari seseorang sepanjang hidupnya dibangun di atas dasar tersebut. o 20% sisanya dikembangkan dalam 10 tahun berikutnya.
20% 8-18 Th
Otak Kiri
Seimbang
Otak Kanan
Emosi positif
Tahun-tahun pertama otak bayi -menghasilkan bertrilyun-trilyun sambungan antar sel. Sambungan antar sel akan semakin kuat apabila diberikan stimulasi (rangsangan) Apabila anak jarang disentuh, jarang diberikan rangsangan baik visual, verbal maupun taktil dan kinestetik - perkembangan otaknya 20 % sampai 30% lebih kecil dari ukuran normal anak seusianya.
Golden age
Perilaku manusia
Multi complex
Pengembangan = perubahan
potensi Aktualisasi
Jika ingin memiliki kebiasaan yang baik, maka mulailah dari hal kecil . Ini adalah pernyataan Prof. Suzuki (Jepang). Beliau adalah seorang guru yang sukses menanamkan sikap dan perilaku yang baik pada anak didiknya menyarankan untuk memulai meletakkan sandal di tempat yang tetap selama beberapa lama
Nabi SAW mengajarkan bahwa amal yang kecil tapi dilakukan dengan istiqomah lebih dicintai Allah daripada amal yang banyak tapi tidak dilakukan secara istiqomah
ENAM JALUR MENUJU OTAK: KITA BELAJAR MELALUI.. Apa yang kita LIHAT Apa yang kita DENGAR Apa yang kita KECAP Apa yang kita SENTUH Apa yang kita BAUI Apa yang kita LAKUKAN
Tumbuh & Berkembang Faktor genetis yang menentukan Nature Unik * Temperament * Inteligensi * Emosi Faktor lingkungan yang menentukan Nurture Pengalaman terkait struktur genetis Budaya Kelas sosial Keluarga
Motto
Sehat Cerdas Ceria Berakhlak mulia
Next..
Pendidikan pada hakikatnya adapah perubahan perilaku atau pengambangan karakter mulia, yang dilakukan dengan cara pemberian stimulasi termasuk pembinaan, dan pelatihan agar anak memiliki kemampuan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya (kini dan esok)
Pendidikan bukan mendikte apalagi memaksakan kehendak. Juga bukan pemberian seperangkat materi pelajaran untuk dihafal Sekolah merupakan bagian dari pendidikan dan membaca buku bagian dari belajar Orientasi para pengelola pendidikan yang belum menyentuh upaya nyata perubahan afeksi sebagai ukuran keberhasilan pendidikan. Terbukti peran mata pelajaran hanya menyentuh domain kognitif semata. Tidak aneh jika ditemui inkonsistensi antara yang dipelajari dengan apa yang dilakukan anak (di dalam/luar sekolah)
Hubungan genetis >< lingkungan Selalu interaksi Kemungkinan hasil Limit Bakat + talent (limits of talents) Hasil khusus Degree/form Development
On-going interaction
Tumbuh & Berkembang Faktor genetis yang menentukan Nature Unik * Temperament * Inteligensi * Emosi Faktor lingkungan yang menentukan Nurture Pengalaman terkait struktur genetis Budaya Kelas sosial Keluarga
Tidak disenangi, disruptif, tidak peroleh tempat antar sesama umur (peers) Tak mampu membaca ekspresi muka orang lain (EI) Nonresponsive bila diajak bicara antara 12 24 bulan
Sebab Brain processing problem Speech disability Autism Learning disability Attention deficit disorder
Efek neurologis : abuse & neglect Pada kala tahun-tahun pertama kehidupan : otak dalam perkembangan dan neurologi organ yang paling tak matang (immature) menjadi makin matang karena hasil pengaruh negatif dan positif dari lingkungan dan genetis
Berbagai fungsi otak karena berbagai daerah otak yang berbeda. Pada tahun pertama terjadi 1000 trilyun synapse. Pada umur tersebut terjadi pembuangan/pengurangan synapsis menjadi + 500 trilyun dan seterusnya tetap demikian
Pembentukan sinaps
Lahir-3 tahun: banyak dan
cepat.
Sumber: Huttenlocher, 1987; Jernigan, dkk, 1991; Pfefferbaum dkk, 1994; Chugani, 1998; Kolb et al, 1999; Huttenlocher, 1999)
Kepadatan Sinaps
At Birth 6 Years Old 14 Years Old
Penjelasan:
Saat lahir bayi memiliki sekitar 100 milyar sel otak yg belum saling bersambungan. Banjir pengalaman indera yang diterima anak akan memperkuat dan memperbanyak sambungan antar sel (sinapsis). Kerja otak sangat efisien, bagian yang tidak digunakan akan dimusnahkan (athrophy). Satu sel otak dapat bersambungan dengan 15.000 sel otak lain. Saat berusia 3 th, sel otak telah membentuk sekitar 1.000 trilyun jaringan koneksi, jumlah ini 2 kali lipat dari yg dimiliki orang dewasa. Banyaknya sambungan antar sel akan menentukan tingkat kompleksitas kemampuan berpikir (kecerdasan) seseorang. Perkembangan kecerdasan terjadi sangat pesat di awal kehidupan anak: 50% pada usia 0-4 th dan 50% sisanya pada rentang usia 4-18 th.
(Osborn, White, Bloom)
Konsepsi
Masuk SD
Lahir
U s i a
Sumber:
Sally Gantham-McGregor, et al, Child Development in Developing Countries 1, The Lancet, Reprint, p 61, Vol 369, UK: Williams Press, 2007.
Tamat SLTA
Bulan
Bulan
Tahun
Dekade
Meninggal
Bandura ; anak usia dini dapat belajar lebih cepat hanya dengan mengamati perilaku orang lain akan melibatkan berbagai unsur pancainderanya dan unsur kognitif serta emosinya seperti terjadinya berbagai fase dalam proses modeling yaitu 1. attention (perhatian), sesuatu yang membuat anak merasa tertarik dan berminat terhadap suatu kegiatan, benda-benda atau peristiwa tertentu. 2. fase penyimpanan (retention), 3. fase production (memproduksi) tingkah laku tersebut dalam situasi lain. 4. Fase motivasi, dorongan untuk mengulangi tingkah laku serupa dalam beberapa situasi.
3 in 1 Fungsi Otak
Kortek
Batang otak/otak reptil: untuk mempertahankan hidup, melawan atau lari. Limbik/otak mamalia/ pusat emosi: bila suasana senang/nyaman, sistem limbik bekerja secara baik. Kortek/topi berfikir/otak sekolah: bila sistem limbik bekerja baik/emosinya terkendali, kortek siap bekerja/belajar.
Kebutuhan Anak
1. Gizi: Kolustrum (ASI pertama); ASI saja (0-6 bln); ASI+Makanan Pendamping (6-24 bln). 2. Pencegahan penyakit: Imunisasi BCG (1x), DPT (3x), Polio (4x), campak (1x), Vitamin A (2x/thn), hepatitis B (3x), obat cacing (2x/thn), suplemen zat besi, dll. 3. Pendidikan dan pengasuhan (berkelanjutan). 4. Perawatan kesehatan, bila sakit. 5. Perlindungan cidera dan keamanan. 6. Kasih sayang secara penuh, sekurang-kurangnya dari 1 orang dewasa. 7. Bermain dan bergaul dengan teman sebaya.
PENELITIAN PAUD
Zigler ( 1990) menyatakan bahwa intervensi dini membantu anak dalam keluarga dengan tujuan agar anak dapat meningkat secara optimal dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
PENELITIAN
Hamburg ( 1987) berpendapat bahwa intervensi yang dilakukan pada tahun-tahun pertama sejak kelahiran anak ; memberikan dasar kualitas untuk kehidupan dalam waktu yang lama dan kesehatan jangka panjang.
Penelitian
Pentingnya musik bagi anak. Mendengarkan nyanyian dan mendengarkan musik anak bisa mengenali ritme, intonasi, melodi, kata-kata, dan harmoni. Dengan musik : anak juga mengenali konsep-konsep keurutan, mengenali pola yang selalu berulang. Kedua hal terakhir ini merupakan hal penting utuk mengembangkan konsep konsep kognitif
Penelitian
Emosi merupakan hal penting dalam pembentukan otak. Dalam keadaan stress, otak akan memproduksi zat cortisol maka synapsis itu tidak peka terhadap stimulasi Dan sebaliknya situasi emosi yang positif, misalnya kegembiraan, kebahagiaan, relasi sosial yang menenangkan akan menyebabkan otak memproduksi serotonin. Serotonin ini merupakan zat yang diproduksi oleh otak yang akan membuat otak/ memerintahkan pikiran supaya tenang dan bisa mencerna informasi-informasi yang masuk. -- > synaps-synaps menjadi bisa menerima stimulasi sehingga terjadi proses belajar
PENELITIAN
Berbicara pada bayi dan membacakan cerita pada anak. Bayi yang sering diajak berbicara mengenai hal-hal yang riil (nyata) yang sedang dialami bayikelak pada usia 2 tahun akan memiliki perbendaharaan kata-kata yang relatif lebih banyak bila dibandingkan dengan bayi-bayi yang stimulasi kata-katanya terbatas.
Lennerberg (1969) : priode kritis berkaitan juga dengan kematangan individu. adanya hubungan antara kematangan dengan proses belajar, istilah School maturity Gesel : Dalam proses perkembangan anak konsep kematangan adalah sangat mendasar (fundamental), perkembangan anak diarahkan from within (menjadi)
Selama 10 tahun sejak tahun 1960 s.d 1970 program intervensi dini yang bersifat eksperimental. Tahun 1977 peserta program mulai diteliti dan anak yang mendapat perlakuan intervensi dini dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti program ini 1. Menunjukkan skor IQ yang lebih tinggi dalam tes kecerdasan, 2. Meningkatnya kemampuan membaca dan lebih banyak menunjukkan perkembangan yang normal selama sekolah dasar (Palmer, 1977)
PRINSIP PAUD
4. Pemberian rangsangan pendidikan yang dilakukan : - menyenangkan (dalam suasana bermain). - merangsang semua aspek kecerdasan anak. - sesuai tahap perkembangan, potensi, dan kebutuhan masing-masing anak (tidak dipaksakan). 5. Dilaksanakan secara bertahap, berulang, tuntas.
PAUD haruslah merupakan suatu pendekatan yg humanis melalui Prinsip2 : Anak pembelajar aktif Anak belajar melalui sensori dan panca inderanya Anak membangun pengetahuannya sendiri Anak berpikir mell. Benda konkrit Anak belajar dari lingkungannya
PEMBERIAN STIMULASI
Pemberian stimulasi merupakan perangsangan yang datang dari luar lingkungan diri anak. Stimulasi ini sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Stimulasi dapat berfungsi sebagai penguat dan pendorong bagi perkembangan anak secara optimal.
RAGAM STIMULASI
stimulasi visual ( dapat dilihat dengan mata) melalui gambar-gambar yang berwarna-warni, benda-benda yang menarik, boneka-boneka dan sebagainya. Stimulasi verbal merupakan pemberian rangsangan dalam bentuk suara-suara, kata-kata, intonasi dan jenis-jenis suara binatang yang dapat membangkitkan minatnya dalam belajar. Stimulasi taktil merupakan pemberian rangsangan melalui sentuhan, rabaan terhadap benda-benda yang halus- kasar, biji-bijian, kapas, sifat zat cair, padat dan lainnya.
RAGAM PANCAINDERA
Anak belajar melalui seluruh panca inderanya Indera penglihatan indera penciuman indera perabaan indera pendengaran, kekuatan motorik halus maupun motorik kasarnya ( tangan-dan jari-jarinya, kakinya) kemampuan berfikir, bernalar, mengingat dan memproses segala informasi yang diperolehnya dari lingkungan.
Dua proses yang yang terjadi atas cara anak menggunakan dan mengadaptasi skema mereka : asimilasi dan akomodasi Assimilasi ; memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi ; menyesuaikan diri pada informasi baru. anak menyesuaikan skema mereka dengan lingkungannya
Organisasi : usaha mengelompokkan perilaku yang terpisah-pisah ke dalam urutan yang lebih teratur, ke dalam sistem fungsi kognitif Ekuilibrasi (equalibration) adalah suatu mekanisme untuk menjelaskan bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap pemikiran selanjutnya.
1. Anak-Anak adalah pembelajar yang aktif 2. Anak-Anak mengorganisir apa yang mereka pelajari dari pengalaman mereka 3. Anak menyesuaikan lingkungan mereka melalui proses asimilasi dan akomodasi. 4. Anak kritis berinteraksi dengan lingkungan yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak. 5. Anak kritis berinteraksi dengan orang lain 6. Proses equilibration mengarahkan kemajuan ke arah berfikir yang lebih kompleks. 7. Anak-Anak berpikir sesuai dengan tingkatan umurnya.
bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengkoordinasi-kan pengalaman inderanya (sensori) seperrti melihat, mendengar dengan gerakan motor (otot) nya untuk menggapai, menyentuh.
Pada tahap awal , bayi memperlihatkan pola yang reflektif kemudian mulai mengarah kepada perilaku yang diarahkan dan bertujuan dengan mengorganisasikan aktivitas-aktivitanya sesuai lingkungan
Kepermanenan Obyek (object permanence) adalah konsep di mana ketika obyek atau orang lain tidak lagi dilihat, mereka tetap ada Kausalitas. Konsep penting lainnya, dari tahap sensorimotor adalah kausalitas, pengakuan bahwa kejadian-kejadian tertentu menyebabkan kejadian lain namun kemampuan representasional masih terbatas
2.
Subtahap 2 (1 s.d 4 bulan) : reaksi sekuler sekunder 3. Subtahap 3 (4 s.d 8 bulan) : reaksi sirkuler sekunder
.4. Subtahap 4 (8 s.d 12 bulan) : koordinasi skema sekunder 5. Subtahap 5 (12 s.d 18 bulan) : reaksi sirkuler tersier 6. Subtahap 6 (18 s.d 24 bulan) : kombinasi mental
gambar-gambar mereka penuh khayal dan penuh daya cipta. Matahari, bintang, langit yang kuning, dan mobil mengambang di awan di dunia simbolis dan imajinatif mereka.
Egosentrisme (egocentrism) adalah suatu ciri praoperasional yang menonjol. Egosentrisme ialah suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang dengan perspektif orang lain
Animisme (animism), bentuk lain pemikiran praoperasional, ialah keyakinan bahwa obyek yang tidak bergerak memiliki kualitas semacam kehidupan dan dapat bertindak
Subtahap pemikiran intuitif (intuitive thought substage) ialah subtahap kedua pemikiran praoperasional yang terjadi kira-kira antara usia 4 dan 7 tahun. mengetahuinya sesuatu tanpa menggunakan pemikiran yang rasional. Ciri : centration- pemusatan perhatian terhadap satu karakteristik yang mengesampingakn semua karakteristik yang lain
Karakteristik lain anak-anak praoperasioanl ialah mereka menanyakan serentetan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan anak-anak yang paling awal tampak kira-kira pada usia 3 tahun, dan pada usia 5 tahun
Tingkatkan kemampuan intelektual murid. Jadikan ruang kelas menjadi ruang eksplorasi dan penemuan
TEORI VYGOTSKY DAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVITAS SOSIAL Lev Semyonovich Vygotsky lahir pada tanggap 5 November 1896 di Orsha daam keluarga Rusia-Yahudi yang intelektual. Pada usia 15 tahun Vygotsky di kenal sebagai the little professor menekankan aktivitas mental yang lebih tinggi seperti berfikir, ingatan, dan penalaran. Prinsip penting dari psikologi sosio-histerokal adalah manusia secara aktif mengubah diri mereka sendiri seperti mereka mengubah dunia sosial dan dunia alam sekitar mereka.
B. TEORI VYGOTSKY
Asumsi ; Ada tiga klaim dalam inti pandangan Vygotsky (Tappan, 1998): 1. Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterprestasikan secara developmental 2. Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktifitas mental; dan 3. Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural.
pendekatan developmental berarti memahami fungsi kognitif anak dengan memeriksa asal usulnya dan transformasinya dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya.
bahasa mulai digunakan sebagai alat yang membantu anak untuk merancang aktifitas dan memecahkan problem.
kemampuan kognitif berasal dari hubungan sosial dan kultur. Vygotsky mengatakan bahwa perkembangan anak tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sosial dan kultural (Holland, dkk., 2001). Dia percaya bahwa perkembangan memori, perhatian, dan nalar melibatkan pembelajaran untuk menggunakan alat yang ada dalam masyarakat, seperti bahasa, sistem matematika, dan strategi memori.
pengetahuan itu di pengaruhi situasi dan bersifat kolaboratif pengetahuan dapat dicapai dengan baik melalui interaksi dengan orang lain dalam kegiatan bersama
Zone of Proximal Development. Zone of Proximal Development (ZPD) adalah serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dari orang dewasa atau anak yang lebih mampu
scaffolding, sebuah teknik untuk mengubah level dukungan. Selama sesi pengajaran orang yang lebih ahli (guru, atau murid yang lebih mampu) menyesuaikan jumlah bimbingannya dengan leve kinerja murid yang telah dicapai
Bahasa dan Pemikiran. Vygotsky (1962) percaya bahwa anak-anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk komunikasi sosial
Gunakan zone of proximal development Gunakan teknik scaffolding Gunakan kawan sesame murid yang lebih ahli sebagai guru. Dorong pembelajaran kolaboratif dan sadari bahwa pembelajaran melibatkan suatu komunitas orang yang belajar Pertimbangkan konteks kultural dalam pembelajaran.
Pantau dan dorong anak-anak dalam menggunakan private speech. Nilai ZPD-nya, bukan IQ
2. Untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik, sosial, spiritual, emosional, kinestetik). 3. Intervensi dini (mmeberikan suatu tindakam tertentu) dengan memberikan rangsangan sehingga dapat menumbuhkan potensipotensi yang tersembunyi (hidden potency) yaitu dimensi perkembangan anak (bahasa, kognisi, emosi, sosial, motorik, konsep diri minat dan bakat)
4. Melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan potensi-potensi yang dimiliki anak. (AUTISME, ADHD, MR= MONGOLID= IQ < 70)
PAUD, Bertujuan
1. Anak mampu mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan melakukan ibadah, dan mencintasi sesama 2. Keterampilan tubuh : mengontrol gerakan tubuh, motorik kasar, dan halus serta menerima berbagai rangsangan sensorik (panca indera) disgrafia (menulis), diskalkulia (menghitung), disleksia ( membaca) 3. Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan mampu berkomunikasi secara efektif
Peranan PAUD: Memberikan lingkungan yang kaya akan rangsangan indera, yang indera, dirancang secara sadar dan terencana, terencana, yang dilakukan oleh orang dewasa (orangtua/pendidik), agar seluruh orangtua/pendidik), potensi anak dapat berkembang secara optimal.
PERAN KELUARGA
Sebagai pendidik yang pertama dan utama. Sebagai basis pendidikan moral dan agama. Sebagai pelestari nilai-nilai luhur.
PERAN MASYARAKAT
o Memberikan jasa layanan PAUD bagi yang membutuhkan. o Membantu pemerintah dalam rangka memperkuat kelembagaan PAUD dan sosialisasi kepada masyarakat luas. o Membentuk organisasi profesi atau forum komunikasi sebagai saluran aspirasi. o Menjadi orangtua asuh bagi anak dari keluarga yang tidak mampu. o Berpartisifasi aktif dalam PAUD medlalui dukungan dana, sarana, prasarana, tenaga, atau setidaknya pemikiran)
PERAN PEMERINTAH
Memberikan kepastian hukum terhadap pelaksanaan PAUD. Mengeluarkan aturan, pedoman, dan standarisasi teknis pelaksanaan PAUD dalam rangka penjaminan mutu dan perlindungan masyarakat. Mendorong tumbuh-kembangnya lembaga PAUD melalui pembinaan dan fasilitasi. Memberikan subsidi bagi lembaga yang membutuhkan. Memberikan berbagai pelatihan teknis. Memberikan bantuan teknis. Menyiapkan calon tenaga pendidik/pengelola. Menyiapkan tenaga pembina/supervisor.
KEBIJAKAN DASAR
Pemerintah memberi kebebasan kepada penyelenggara PAUD untuk menggunakan pendekatan apapun sepanjang sesuai dengan kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip PAUD yang benar. Penggunaan pendekatan yang diadopsi dari luar apapun namanya, harus diseuaikan dengan budaya lokal dan nasional, sehingga anak-anak tidak tercabut dari akar budayanya. Alasan mengapa pemerintah saat ini hanya mengenalkan pendekatan BCCT adalah agar para pendidik tidak bingung, mengingat untuk mengenalkan satu pendekatan saja memerlukan waktu cukup lama.
MENGENAL BCCT
BCCT adalah salah satu pendekatan dalam pembelajaran PAUD yang dikembangkan oleh Creative Center for Childhood Research and Training (CCCRT) Florida, digunakan di Creative Pre-school, selama lebih dari 35 tahun. Ciri pokok BCCT adalah adanya 4 jenis pijakan dalam proses pembelajaran, yaitu: (1) pijakan lingkungan; (2) pijakan sebelum main; (3) pijakan selama main; dan (4) pijakan setelah main.
MENGAPA BCCT?
1. Mengacu pada teori-teori dan prinsip-prinsip PAUD mutakhir. 2. Hak copyright diberikan secara cuma-cuma (bukan franchise). 3. Diperbolehkan memodifikasi dan mengembangkan lebih lanjut sesuai dengan kondisi Indonesia. 4. Memiliki kualifikasi internasional sebagaimana pendekatan Montessori, HighScope, maupun Regio Emilia.
KEBIJAKAN KE DEPAN
Hak copyright hanya diberikan hingga tahun 2009, sehingga Pemerintah sedang melakukan pengembangan dengan memodifikasi BCCT. Hasil pengembangan tetap mengacu pada konsep dasar BCCT dengan nama pendekatan Sentra dan Lingkaran. Pengembangan ini akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan IPTEK. Pemerintah mengajak semua pihak untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan ini.
DAFTAR PUSTAKA Teresa M. Mc. Devitt and Jeanne Elllis Ormrod, Child Development Educating and Working Adolesecent, Secon Edition, Pearson International Edition, Merill Prentice Hall, 2004, New Jersey. Patricia Miller, The Theoriest of human development, Prentice Hall, 1999 Santrock, John W. , Psikologi Pendidikan, Edisi kedua, Jakarta : Kencana : 2007 ---------------------, Live Span Development , University Of Texas, Edisi ke lima : 1995 Rabindhranat Tagore, Intelecctual develompment Infancy and Toddlerhood, Murray, Thomas A. (1999). Comparing Theories of Developmental. Fifth Edition USA : Wadsworth Thomson Learning.
TERIMA KASIH