Professional Documents
Culture Documents
Psychological Assessment and Potential Development Jalan Raya Palur No.22 Ngringo Jaten Karanganyar. Telp/Fax: (0271)825149/081329521386
Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan serta Nasional ditegaskan yang bahwa pendidikan dalam nasional rangka berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa bermartabat mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pada zaman modern ini orangtua semakin sadar bahwa pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa ditawar-tawar. Oleh sebab itu, dalam usaha mengenal dan menggali potensi anak, sangat diperlukan adanya suatu pengukuran untuk mengetahui potensi anak lebih lanjut. Psikotes adalah tes yang dilakukan untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tujuan dari dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengukur orang berbagai secara kemungkinan mental dan atas bermacam yang kemampuan faktor-faktor
mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, gaya belajar, minat dan bakat, serta inteligensi. Tujuan dari psikotes itu sendiri adalah untuk mengukur Tingkat Kecerdasan Dasar, Bakat, Minat dan Kepribadian siswa serta Kelanjutan Studi, Mengenali kelemahan dan kelebihan masingmasing aspek psikologis pada setiap diri siswa, Mengidentifikasi metode pengembangan kesalahan untuk belajar meningkatkan dan potensi siswa, Menelusuri pengarahan selanjutnya
(Bimbingan Konseling), serta Mengukur kemajuan prestasi sekolah maupun prestasi umum siswa. Sedangkan Kesehatan dalam Sekolah UndangUndang diselenggarakan Nomor untuk 23 tahun 1992 tentang Kesehatan khususnya pada pasal 45 disebutkan bahwa: meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang sehat
2|Page
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal serta menjadi sumber daya yang berkualitas. Masyarakat juga mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap pembentukan kepribadian anak, oleh karena itu orang tua dan guru perlu memperhatikan faktor yang ada dalam masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap anak. Misalnya teman bermain di luar sekolah, tokoh idola, pengaruh media massa (elektronik dan cetak). Masyarakat luar sulit dikendalikan, untuk itu orang tua dan guru perlu menjalin komunikasi yang baik dengan anak, sehingga kita dapat mengetahui dan mengatasi bila terdapat pengaruh yang negatif. Bila perlu topik mengenai pengaruh luar yang negatif tersebut dapat didiskusikan dalam kelas. Sebagai dampak dari perkembangan remaja itu sendiri serta pengaruh lingkungan yang kurang mendukung, maka anak remaja kita rawan bidang terkena perilaku yang negatif, yang seringkali pula ataupun kehidupan, dalam tidak kehidupannya hanya ditentukan kelak. oleh menyebabkan kegagalan mereka dalam mencapai keberhasilan di pendidikan dalam Keberhasilan
kecerdasan saja, tapi mereka juga harus mampu dan terampil menghadapi berbagai masalah kehidupan. Pendidikan yang diberikan di sekolah seyogyanya bukan sematamata pemberian ilmu pengetahuan, tetapi secara luas juga dimaksudkan untuk pembentukan kepribadian, watak dan moral. Sikap dan perilaku guru amat besar pengaruhnya terhadap suasana pendidikan, sehingga dapat mendukung perkembangan perilaku dan mental emosional anak, agar mereka mampu menghadapi tantangan dalam kehidupan dan berkembang menjadi sumber daya yang berkualitas. Untuk itu guru perlu dibekali berbagai harus pengetahuan antara lain, ilmu perkembangan psikologi anak didik, pengetahuan dan keterampilan guru dalam mendidik juga disesuaikan dengan kebutuhan remaja tersebut.
3|Page
Namun demikian berbagai indikator menunjukkan bahwa mutu pendidikan masih belum meningkat secara bermakna, seperti hasil NEM atau hasil ujian Nasional mulai dari SD sampai Sekolah Menengah relatif masih rendah dan belum mengalami peningkatan yang berarti. Jasa psikologi dan psikometri (JPP) Jelita Solo Lemabaga psikologi dan psikometrik yang berbasic disiplin Ilmu Kedokteran Jiwa (psikiater) dan Ilmu psikologi (psikolog) sebagai upaya peningkatan kualitas SDM dalam menjawab kebutuhan dunia pendidikan, kesehatan, organisasi dan industri. Kami berdiri sebagai patner dalam pelayanan mengembangkan kualitas SDM dan pengabdian Masyarakat. B. TUJUAN 1. Memberikan pengetahuan dasar mengenai psikotes terkait dengan pendidikan. 2. Memberikan gambaran manfaat dan pentingnya psikotes dalam dunia pendidikan. C. SASARAN
1. Bagi Pengambil kebijakan terkait dengan bidang pendidikan
Kepala
sekolah
selaku
penanggung
jawab
utama
berhubungan
langsung
dengan
siswa
di
dunia
4|Page
Pemeriksaan yang menggunakan prinsip-prinsip psikologi untuk mengukur potensi psikologis seseorang (mental ability) dikaitkan dengan Kriteria tertentu. Psikotes adalah tes yang dilakukan untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes ini dapat berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang. Tujuan dari dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengukur berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan orang secara mental dan factor-faktor yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, dan intelegensi. Jadi sederhananya, psikotes adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui gambaran seseorang mulai dari kemampuan kognitifnya, sikap kondisi dan emosinya, yang kecenderunganmempengaruhi kecenderungan hal-hal
kecenderungan tersebut. Jadi dalam psikotes, kemampuan yang diukur tidak melulu terkait dengan IQ seseorang. Selain tes IQ ada juga tes kepribadian. Dari integrasi tes-tes tersebut, maka akan diperoleh gambaran mengenai orang yang dites dan diharapkan dapat memberikan masukan dalam menentukan berbagai macam kebijakan pendidikan. Kegunaan psikotes untuk mengetahui potensi psikologis seseorang (kecerdasan, stabilitas emosi, sosiabilitas, sikap kerja dalam atau kecenderungansuatu kecenderungan situasi/pekerjaan. 2. MACAM PSIKOTES Ilmu psikologi semakin dirasakan manfaatnya oleh sektor pendidikan. Ilmu psikologi dapat membantu memprediksi kondisi kejiwaan dan potensi yang ada pada peserta didik. Salah satu cara untuk mengungkapnya adalah dengan Tes Psikologi atau lebih populer disebut psikotes. Dari tes ini akan dapat terukur antara lain :
5|Page
lainnya)
menghadapi
Meliputi aspek Intelegensi Umum (IU) yaitu kecerdasan seseorang untuk memecahkan masalah pada umumnya, Kemampuan seseorang dalam bahasa (A) Kemampuan dalam tata bilangan dan tata hitungan (B) Logika Abstrak (L) yaitu kemampuan berpikir logis dengan menggunakan simbol-simbol, Mekanik (M) yaitu kemampuan seseorang dalam bidang teknik mekanik, Kemampuan mengenal barang-barang kongkrit (S)
melalui proses penglihatan khususnya mengenal barang secara tiga dimensi, Kemampuan Verbal (KV) yaitu kemampuan berpikir seseorang yang terikat pada bahasa, Kemampuan berpikir seseorang yang tidak terikat pada bahasa (KNV) dan Keinginan seseorang untuk mencapai tujuan belajar dengan sebaik-baiknya (minat).
a. Minat eksakta (minat penelitian, teknik, genetika) dan non
dan diri,
daya
juang,
ketekunan, ketangkasan
kemampuan bersosialisasi/
kreativitas,
adaptasi, kemampuan berempati. Gaya Belajar : mendominasi Untuk mengetahui gaya belajar yang pada diri dalam siswa sehingga dapat menerima,memahami, paling
mempermudah
siswa
6|Page
mengingat dan memanggil kembali materi pelajaran yang diberikan dari memory jangka panjang. 3. ASPEK PENDIDIKAN DAN PSIKOTES Pengukuran beberapa aspek di atas merupakan usaha yang sangat penting dalam memaksimalkan prestasi belajar siswa. Hasil tes ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam menentukan berbagai macam kebijakan pendidikan dan sebagai data yang akurat bagi stakeholders dunia pendidikan (guru, murid, orang tua, sekolah) dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM. Berbagai upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dan telah banyak dilakukan Berbagai baik inovasi oleh dan antara pemerintah program lain maupun pendidikan masyarakat. juga telah kurikulum,
dilaksanakan,
penyempurnaan
pengadaan buku dan bahan ajar, peningkatan mutu guru serta tenaga kependidikan lainnya melalui berbagai pelatihan, peningkatan manajemen pendidikan maupun pengadaan fasilitas untuk meningkatkan kualifikasi tenaga pendidik. 4. TUJUAN PSIKOTES a. Mengukur Tingkat Kecerdasan Dasar, Bakat, Minat dan Kepribadian siswa serta Kelanjutan Studi b. Mengenali kelemahan dan kelebihan masing-masing aspek psikologis pada setiap diri siswa c. Mengidentifikasi metode pengembangan untuk meningkatkan potensi siswa d. Menelusuri kesalahan belajar dan pengarahan selanjutnya (Bimbingan Konseling) e. Mengukur kemajuan prestasi sekolah maupun prestasi umum
7|Page
f. Melengkapi data agar lebih akurat untuk sekolah/ guru pembimbing dan orang tua g. Membantu siswa dalam memilih sekolah lanjutan. 5. MANFAAT PSIKOTES a. Bagi Sekolah: Peran pimpinan sekolah dalam meningkatkan proses belajar mengajar, Kepala sekolah mempunyai peranan yang amat penting dalam terciptanya suasana belajar mengajar yang kondusif bagi pendidikan anak. Tanpa bantuan dari kepala sekolah (sebagai pengambil keputusan), program tidak akan berjalan dengan baik. Hal yang perlu diperhatikan oleh kepala sekolah antara lain: Menciptakan suasana/iklim sekolah yang baik dan
membina kerja sama diantara guru dalam mendidik anak. Ditetapkannya peraturan sekolah yang harus dipatuhi oleh semua pihak, baik oleh guru maupun siswa. Memberikan Menetapkan Mengadakan reward kurikulum kegiatan kepada yang ekstra guru yang dengan sesuai berprestasi. sesuai kurikuler kebutuhan anak. dengan kebutuhan anak. Mendukung terlaksananya pelatihan keterampilan Menyediakan fasilitas konseling untuk membantu Menjamin adanya kesepakatan dan keseragaman sosial bagi siswa. siswa yang bermasalah. diantara guru dalam menegakkan peraturan.
8|Page
b. Bagi Guru: Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang tidak hanya pintar, tapi juga berkepribadian yang matang. Untuk itu guru tidak hanya mencerdaskan kognitif saja, tapi juga berperan sebagai:
sehingga mereka dari yang tidak bisa membaca dan tidak mempunyai pengetahuan menjadi bahkan sampai sarjana.
seorang yang cerdas, berpengetahuan luas dan Pendidik: selain mencerdaskan, juga berperan
dalam membentuk kepribadian dan perilaku siswa. Untuk itu yang paling baik adalah guru sebagai panutan atau orang yang digugu dan ditiru oleh siswa. Jadi guru perlu memberikan contoh yang baik dalam perilakunya sehari-hari. Kalau ingin mendidik siswa menjadi orang yang sabar, guru jangan marah bila diprotes oleh siswa, tapi hadapi mereka dengan sabar juga; kalau ingin siswa tidak merokok, guru juga jangan merokok.
Pengganti orang-tua di sekolah: memberikan sayang, rasa yang aman sangat anak dan disiplin yang dalam dibutuhkan yang
kasih
membangun membentuk
kepribadian
berkualitas.
Artinya guru memberikan asih, asuh dan asah, yaitu penuh kasih dan sayang serta membimbing siswa dalam rangka membentuk kepribadian dan meningkatkan pengetahuan siswa.
9|Page
dikala susah, tempat bertanya dan berkeluh kesah atau curhat, sehingga dapat meringankan beban psikologis masalah siswa. di Jadi apabila siswa mengalami dia akan sekolah, diharapkan
membicarakan dengan gurunya. Sikap 1) Penuh guru yang mendukung kasih sayang perkembangan dan sabar dalam
psikologi siswa perhatian, mengajar. 2) Suara hangat dan ekspresi lembut. 3) Komunikatif dan bersahabat. 4) Menghargai siswa. 5) Sensitif terhadap perasaan siswa. 6) Kehadiran secara teratur dan disiplin. 7) Ada kesamaan nilai diantara guru, misalnya dalam hal tidak merokok di sekolah, penerapan disiplin sekolah. 8) Membantu meningkatkan citra diri dan self esteem siswa.
psikologis anak dan sebagai pedoman dalam mengarahkan anaknya terutama untuk perkembangan prestasi belajar dan mengembangkan bakat yang seringkali tidak sejalan dengan minat anak bersangkutan. Orangtua diharapkan dapat berperan aktif di luar lingkungan sekolah dengan memberikan dorongan, motivasi, fasilitasi, dan lain-lain yang dibutuhkan anak dalam membantu pengembangan yang kemampuan dimilikinya,
10 | P a g e
kecerdasannya, selain itu mampu mensikapi dengan penuh perhatian berdasarkan kemampuan
sehingga
sinergis
antara
peranan orang tua. d. Bagi Siswa: Dengan mengikuti psikotes, siswa dapat mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan, kecerdasan serta hal-hal yang ada kaitannya dengan potensi dirinya, sehingga dapat meningkatkan menjalani potensinya, belajar mempermudah mengajar, siswa dalam proses serta membantu
F. KESIMPULAN Mencetak siswa tidak saja memiliki heterampilan akademis, tetapi juga memiliki mental yang tangguh dan kepribadian yang matang, sehingga mereka mampu menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan. Pemahaman guru tentang perkembangan remaja dan sikap guru yang mendukung serta lingkungan yang kondusif untuk proses belajar-mengajar, akan menghasilkan siswa yang cerdas serta berkepribadian matang. Psikotes dapat melihat aspek fungsi dan kemampuan mental sangat diperlukan dalam
12 | P a g e
meningkatkan hasil prestasi dan kualitas pendidikan. Psikotes bermanfaat bagi pengambil keputusan, guru, siswa dan orang tua siswa seceara bersama-sama berperan dalam meningkatkan kualitas dan hasil pendidikan.
13 | P a g e