You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Anatomi (berasal dari bahasa Yunani anatomia, dari anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia. Anatomi perbandingan adalah ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup. Ilmu ini berkaitan erat dengan biologi evolusi dan filogeni (ilmu evolusi pada spesies-spesies). Dua hal utama pada anatomi perbandingan: 1. Struktur homolog-struktur (bagian tubuh atau anatomi) yang mirip pada spesies yang berbeda. Struktur tersebut tidak selalu menunjukkan kegunaan yang sama. Contohnya: struktur tungkai pada kucing dan ikan paus. 2. Struktur analog-struktur yang serupa pada spesies yang berbeda karena berevolusi pada lingkungan yang sama. Struktur ini selalu memiliki fungsi yang sama atau mirip. Seperti struktur sirip pda ikan kelas chondrichthyes (ikan bertulang rawan), burung, dan lumba-lumba. Anatomi hewan juga disebut sebagai anatomi perbandingan atau morfologi hewan jika mempelajari struktur berbagai hewan, dan disebut anatomi khusus jika hanya mempelajari satu jenis hewan saja. Berdasarkan ada atau tidaknya tulang belakang hewan diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hewan invertebrata (tidak punya tulang belakang) dan hewan vertebrata (punya tulang belakang). Adapun contoh-contoh hewan invertebrata yaitu bintang laut, cacing, labalaba dll. Kemudian khusus untuk hewan vertebrata terdiri dari lima kelas yaitu pisces, amfibhi, reptil, aves, dan mamalia. Dilihat dari segi anatomisnya tentunya hewan-hewan yang termasuk hewan vertebrata tentunya memiliki persamaan dan perbedaan yang tentyunya dapat dikaji melalui ilmu anatomi perbandingan. Segi anatomis dapat dilihat dari aspek jaringan, organ, dan sistem organ. Seperti kita ketahui sistem organ merupakan kumpulan organ yang bekerja sama satu sama lain dan memiliki tujuan tertentu. Adapun contoh-contoh dari sistem organ antara lain sistem otot, sistem rangka, sistem pencernaan dan lain sebagainya. Tentunya segi anatomis pada sistem organ memiliki kompleksitas yang cukup
1

banyak oleh karena itu penulis hanya membahas khusus tentang anatomi perbandingan sistem genetalia. Untuk mempertahankan jenisnya maka, suatu organisme akan melakukan

perkembangbiakan. Sistem yang berperan dalam perkembangbiakan hewan adalah sistem reproduksi. Sistem reproduksi pada vertebrata adalah sistem reproduksi seksual. Secara umum sistem reproduksi pada vertebrata terdiri atas kelenjar kelamin (gonad), saluran reproduksi, dan kelenjar seks aksesori (pada mamalia). Hewan-hewan yang melakuakan vertilisasi secara internal, yang jantan memiliki organ kopulatoris yang berfungsi untuk menyalurkan sperma dari organisme jantan ke saluran reproduksi betina. Organ utama penyusun sistem reproduksi adalah gonad. Pada hewan jantan, gonadnya berupa testis sedangkan pada yang betina disebut ovarium. Gonad berfungsi sebagai penghasil sel kelamin (sel gamet). Gamet jantan disebut spermatozoa sedang yang betina sel telur (ovum).

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun suatu rumusan masalah seperti berikut ini: 1.2.1 Apa sajakah yang termasuk organ organ genetalia? 1.2.2 Bagaimanakah sistem reproduksi pada vertebrata? 1.2.3 Bagaimanakah anatomi perbandingan sistem reproduksi pada vertebrata?

1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini antara lain: 1.3.1 Untuk mengetahui yang termasuk organ organ genetalia. 1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana sistem reproduksi pada vertebrata. 1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana anatomi perbandingan sistem reproduksi pada vertebrata.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Organ Organ Genetalia 2.1.1 Alat Reproduksi Wanita dan Fungsinya Genetalia Eksterna a. Mons Veneris Berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika. b.Labia Mayora Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual. c. Labia Minora Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf. d. Klitoris Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual. e.Vestibulum Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama. f. Hymen Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar.

Genetalia Interna a.Vagina Berfungsi sebagai : Saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari dalam uterus, alat untuk bersenggama, jalan lahir bayi waktu melahirkan b.Uterus Berfungsi sebagai tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat hamil. Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang melekat pada dinding rahim.
3

c.Tuba Fallopi Berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke dalam uterus. d.Ovarium Berfungsi memproduksi ovum e.Ligamentum Berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya.

2.1.2 Alat Reproduksi Jantan dan Fungsinya a. Genetalia Eksternal  Penis, berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi  Skrotum, berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu. b. Genetalia Interna  Testis, berfungsi untuk memproduksi sperma serta tempat memproduksi testosteron yang memegang peranan penting untuk sifat kelamin sekunder dan kejantanan  Epididimis, berfungsi untuk menghubungkan testis dengan saluran vas deferens, memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya mematangkan / menyempurnakan bentuk sperma.  Vans deferens, berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika seminalis Tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan.  Vesika seminalis, berfungsi sebagai tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis atau sedikit basa yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan sumber energi bagi spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan mudah bergerak dalam mencapai ovum, sebagai tempat penyimpanan

spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan seksual.  Kelenjar prostat, berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer berwarna seperti susu mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain.  Kelenjar bulbo uretralis berfungsi mengsekresi cairan yang membantu agar sperma lebih tahan hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan pembuahan.
4

2.2 Sistem Reproduksi pada Vertebrata 1. Amphioxus Jenis kelamin pada jenis ini terpisah tapi jantan dan betinanya serupa, kecuali untuk alat kelamin atau gonad-gonadnya. Alat kelamin, baik testis dan ovaries terletak pada bagian lateral dinding tubuh yang mengarah atau bermuara pada strium. Terdapat 26 pasang testis dan ovaries yang tersusun secara metameri. Penampang melintang ovary memiliki sel-sel yang bernukleus besar tapi testis kelihatan kurang jelas. Gonad-gonad merupakan derivatderivat dari dinding coelom dan masing-masing terlindung oleh kantung coelom. Tidak terdapat saluran genital. Ketika gamet masak dinding gonad pecah dan ovarium atau sperma menuju ke atrium lalu keluar melalui atriopor. Fertilisasi terjadi di dalam laut.

2. Cyclostomata Alat kelamin (gonad) sebuah, tidak memiliki saluran ke papilla urogenitalis. pembuahan terjadi di luar tubuh. Telur yang sudah dibuahi menetas menjadi larva (ammocoete = pride) dan ada yang langsung menjadi hewan (anak)-dewasa. Telur yang dibuahi berkembang menjadi larva ammocoete (pride) yang sangat berbeda dengan hewan dewasa. Pada fase belum dewasa tidak dapat dibedakan jantan dan betina (hermafrodit). Hewan betina mempunyai ovariy menghasilkan beribu-ribu telor dan hewan jantan mempunyai testis menghasilkan sperma. Saluran kelamin tidak ada pada kedua jenis kelamin tersebut. Gamet tumpah ke dalam coelom melalui sepasang lubang (porus genitalis) masuk kedalam sinus urogenitalis kemudian keluar (tumpah) kedalam air dan disana terjadi pembuahan

3. Pisces  Sistem Genitalia Jantan a. Testis berjumlah sepasang, digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium. Bentuknya oval dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan seringkali berlobus. b. Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut dutus deferen. Bagian posteriorerior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. Dutus deferen akan bermuara di kloaka. Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi dan sistem reproduksi menuju kloaka secara terpisah.
5

 Sistem Genitalia Betina a. Ovarium pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga abdomen. Pada saat dewasa yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular dan berjumlah sepasang. b. Saluran reproduksi Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian anteriornya berfusi yang memiliki satu ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada bagian anterior dan posterioreriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus yang bermuara di kloaka. Pada Teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan ovarium. Pada bagian posteriorerior bersatu dan bermuara pada satu lubang. Teleostei tidak memiliki kloaka.

4. Amphibi  Sistem Genitalia Jantan a. Testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posteriorerior rongga abdomen. b. Saluran reproduksi. Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai.  Sistem Genitalia Betina a. Ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak bermwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium. b. Saluran reproduksi, oviduk merupakan saluran yang berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal.oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka. (Buku SH II, diktat asistensi Anatomi Hewan).

5. Reptil  Sistem Genitalia Jantan a. Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin. b. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posteriorerior menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek.  Sistem Genitalia Betina a. Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis. b. Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga selom sebagai ostium, sedang bagian posteriorerior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian posteriorerior sebagai shell gland akan menghasilkan cangkang kapur.

6. Aves  Sistem Genitalia Jantan a. Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Disinilah dibuat dan disimpan spermatozoa. b. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posteriorerior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimisyang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.  Sistem Genitalia Betina

a. Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen. b. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posterioreriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang

mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.

7. Mamalia  Sistem Genitalia Jantan a. Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di dalam skrotum, dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Ukuran testis tergantung pada hewannya. Jika testis tidak turun ke skrotum disebut Cryptorchydism yang menyebabkan sterilitas. Lintasan antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran inguinal. b. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput epididimis) lalu kea rah posterioreriorkorpuus dan kauds yang berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktud deferen, dan vesikula seminalis.  Sistem Genitalia Betina a. Ovarium berjumlah sepasang, merupakan organ yang kompak, dan terletak di dalam rongga pelvis. b. Saluran reproduksi. Pada monotremata oviduk uviduk hanya sebelah kiri yang berasal dari duktus Muller. Oviduk bagian posterioreriornya berdilatasi membentuk uterus yang mensekresikan bungkus telur. Oviduk menuju ke sinis urogenital dan bermuara di kloaka. Pada mamalia yang lain duktus Muller membentuk oviduk, uterus, dan vvagina. Bagian anterior oviduk (tuba falopi) membentuk infundibulum yang terbuka kearah rongga selom. Ada 4 macam tipe uterus: o Dupleks o Bipartil o Bikornuat ; uterus kanan dan kiri terpisan dan bermuara secara terpisah ke vagina. ; uterus kanan dan kiri bersatu yang bermuara ke vagina dengan satui lubang. ; bagian uterus kana dan kiri labih banyak yang bersatu bermuara ke vagina dengan satu lubang. o Simpleks ; semua uterus bersatu sehingga hanya memiliki badan uterus.
8

2.3 Anatomi Perbandingan Sistem Reproduksi Vertebrata 1. Ovarium, anatomi perbandingannya:  Amphioxus: Strukturnya metameri, terdiri kira-kira 26 pasang, masing-masing mempunyai selapis epithelium atrialis, proyeksinya kedalam coelom disebut gonocoel. Telur yang masuk cavum peribranchiale yang langsung berhubungan dengan porus atrialis  Cyclostomata : Mempunyai satu gonad, tyerdiri dari dua yang bergandengan di daerah mediodorsal dinding badan diletakkan oleh mesovarium. Pada puncak breeding season ukurannya terbesar. Myxine glutinosa hermaphrodit, ovarium dibagian anterior dan testes dibagian posteriorerior. Telur yang masak dilepaskan ke dalam coelom.  Pisces : Sepasang atau menjadi satu dari dua, pada Elasmobranchii hanya ovarium yang kanan berkembang, yang kiri degenerasi. Dijumpai corporalutea pada ovovivar Elasmobranchii terbentuk dari folikel ovarium setelah ovulasi. Tiap ovarium Teleostei sacculair, ova yang masak dilepaskan ke dalam cavum ovarii, masuk oviduct dan dilepas dalam coelom, karena tak mempunyai cloaca.  Amphibia : Type sacculair, saecilian panjang dan sempit, caudate panjang tetapi kecil, pada salientia pendek dan lebih kompak, mempunyai hubungan dengan fat body/ corpus adiposum. Pada kodok besar dijumpai Bidders organ yang dapat tumbuh menjadi ovarium sejati/ Bufo americanus (katak batu/besar)  Reptilia: Ophidia dan Lacertilia bertipe sacculair: Chelonia dan Crosodilia berbentuk cairan/lunak. Ophidia dan Latercilia panjang, tidak simetris. Kuning telur terbentuk dalam ovarium, mengeluarkan hormone progesterone selama masa subur.  Aves: Ovarium kanan mereduksi, ova yang masak tipe polylecithal meninggalkan folikelfolikel ovarium ke dalam coelom menuju lapisan nonvasculair yang disebut stigma atau cicatrix pada permukaan folikel.  Mamalia : Bagian cortex dan medulla jelas bedanya. Pertumbuhannya dibagi menjadi tiga fase: primary,growing, dan mature. Ovarium terletakdi daerah lumbal/pelvis, ukurannya
9

kecil, mempunyai bagian-bagian lengkap, nucleus, corona radiate, zona pellucid, culumus oophorus, stratum granulatum, theca interna, these externa.Akhirnya terjadi masa yang rerlatif besar bundar disebut corpus luteum. Kalau malam mengecil disebut corpus albicans. Corpus luteum penting dalam pembentukan hormone.

2. Oviduct, anatomi perbandingannya  Amphioxus: Tak mempunyai ductus ini, ova disebar dalam cavum peribranchiale dibawa oleh aliran air melalui atrioporus ke luar di air laut. Fertilisasinya externa.  Cyclostomata : Tak mempunyai ductus juga: ova dari coelom ke porus genitalis dan keluar melalui papilla uro genitalis. Fertilisasinya externa.  Pisces : Telur meningalkan coelom melalui modifikasi porus abdominal; Elasmobranchii mempunyai dua ductus Mulleri bersatu pada ujung anterior dan ostium tubae tunggal pada kedua sisi. Pelebarannya disebut shell gland pada tiap oviduct. Oviduct pada Dipnoi panjang, sepasang, berkelok kelok merupakan ductus Mulleri sejati, mereka ke anterior dengan perantaan ostia bentuk lorong. Pada Teleostei, pada puncak papilla terbentuk tubulus disebut ovipositor.  Amphibia : Sepasang, panjang, bentuk tubulus, dengan ostia dalam cavum badan. Ke arah posteriorerior membentuk uterus yang menuju ke cloaca. Pada Bufo, oviduct bersatu sebelum memasuki cloaca membentuk orificium. Uterus dipakai untuk menyimpan ova sementara, tepinya glandulair, waktu musim kawin melebar, epitheliumnya mengeluarkan substansi gelatin. Ovum mempunyai lapisan jelly. Diverticulum cloaca spemantheca berguna seperti receptaculum spermatozoa. Beberapa salamander adalah evovivipar. Fertilisasinya externa.  Reptilia: Oviduct membuka dalam coelom dengan perantaraan ostia yang sempit. Chelonia, Crocodilia glandula atas oviduct mengeluarkan albumen. Telur Ophidia dan Lacertilia tak beralbumen, shell dibuat di shell gland. Ukurannya membesar waktu musim kawin. kebanakan ovipar, Ophidia ovovivivar, fertilisasinya externa.

10

 Aves: Bagian kanan mereduksi, tetapi pada burung buas keduanya berfungsi, berkelok kelok panjang, terdiri atas beberapa bagian, ostium dengan fimbriae, bagian glandulair dimana albumen dikeluarkan yaitu isthus. Fertilisasi interna dengan opposisi cloaca, ada yang mempunyai penis pada Ostrich, Anser.  Mamalia : Jelas ada sepasang berfungsi semua. paling primitive pada Monotremata, dimana ductus Mulleri terpisah dan masuk ke sinus urogenitalis anterior ureter dan vesica urinaria. Tiap ductus terdiri atas tubulus Fallopian yang sempit sebelah anterior dan posteriorerior uterus. Kedua oviduct jelas pada berfungsi. Albumen selapis tipis terbentuk pada tuba fallopian/ lapisan calcium. Pada jenis lain ductus mengalami diferensiasi atas 3 bagian, yang teratas tuba fallopian sempit, coelom dengan apertura berbentuk saluran yang tepinya berfimbria/ uterus ujung terminal dari vagina dimana organ penis jantan masuk pada copulasi; bagian bawah uterus cervix dan lobang ke vagina os uteri. Marsupialia punya 2 vaginae membuka dalam sinus urogenitalis, pada ujung bersatu membentuk sinus urogenitalis, pada ujung bersatu membentuk sinus vaginalis yang disebelah posteriorerior merupakan kantong buntu. Bermacam macam type uterus dapat terjadi: a) uterus duplex : pada Rodentia, Elephas, Pteropus (kelelawar), Conies, Orycteropus b) uterus bipartitus : pada carnivore, Sus scrofa (babi), Capara hircus (kambing). c) uterus bicornis : pada kambing, Cetacea, Insectivora, Pteropus, Ungulata. d) uterus simplex : pada kera, Homo sapiens. Bagian luar sistem reproduksi betina vulva. Primates mempunyai 2 lekukan kulit yaitu labia minora dan majora. Pada dinding ventral vestibulum kelihatan clitoris kecil. kelihatan mempunyai selaput penutup disebut gland clitoridis yang rudimentair pada puncaknya, homolog dengan glands penis, tetapi lebih kecil. Berbeda dengan penis bahwa tak ada hubungan dengan uretra kecuali pada Rattus & Mice. Beberapa glandula yang rudimentair disekitar alat reproduksi yaitu Bartholin, juga skene yang homolog dengan glandula prostate. Platypus hanya sisi kiri yang

11

3. Testes, anatomi perbandingannya  Amphioxus: Mempunyai 26 pasang gonade. Pengeluaran gonade matura, spermatozoa masuk spatium peribranchiale dan keluar melalui atrioporus.  Cyclostomata : Gonadenya tak bervolume, tunggal (persatuan dari dua), spermatozoa keluar melalui dinding terluar testes dan langsung ke coelom porus genitalis.  Pisces : Elasmobranchii mempunyai testes sepasang, simetris pada ujung anterior coelom yang digantungkan oleh mesorchium (di daerah mediodorsal). Testes kasar, oval atau panjang, berlebus, ukurannya membesar waktu breeding season.  Amphibia : Caecilia panjang, Caudata pendek dan dari luar tak teratur, Salientia lebih kompak/oval/bulat. Corpus adiposum berhubungan dengan gonade jantan

(fluktuasinya tergantung musim).  Reptilia: Testes kompak, oval, bulat, pyriform, tubulus seminifera panjang dan berlungkarlingkar. Ophidia dan Lacertilia testes terletak di muka yang lain. Fluktuasi periodiknya jelas pada musim kawin.  Aves: Testes intra-abdominal, bundar/oval. Berfungsi seumur hidup dan besarnya tetap, walaupun pada saat musim kawin. Passer domestic testes membesar saat matang, sebab mempunyai periode breeding yang limit pendek, biasanya pada musim panas, distimulir oleh glandula pituitaria.  Mamalia : Halus, oval, dalam lapisan fibrosa tunica albuginea. Semua testes turun ke scrotum, kecuali Monotremata. Ada juga yang kembali lagi ke daerah perut/lumbal. Beberapa ada yang mempunyai testes permanen yaitu di perut, contohnya Elephas, Cetacea, Sirenia, Edentata. Sedangkan yang testesnya berjalan di Rodentia, Pterorus, Insectivora. Selain itu ada juga yang testesnya serotal tetap, contohnya pada Marsupialia, Carnivora, Artiodactyla, Perissodactyla. Pada Primates, Rhinoceros (badak) dan Tapir, testesnya terletak di daerah proximal integumentum.

12

4. Anatomi perbandingan dari ductus deferens  Pisces: Pada Elasmobranchii, ductus itu keluar dari testes melalui mesorchium dan berhubungan dengan tubulus anterior tertentu sepanjang batas median

opisthonephros. Spermatozoa dari testes melalui ductus itu dan tubulus renalis ke ductus achinephros yang jadi ductus deferens. Pada specimen tua ductus itu berkelokkelok dan bagian posterior mengalami dilatasi membentuk vesicular seminalis, kedua vesicular membuka ke dalam sinus urogenitalis yang berhubungan dengan cloaca melalui aperture pada puncaknya, yaitu papilia urogenitalis. Kantong sperma sepasang keluar dari dinding ventral sinus urogenitalis, mungkin kantong itu sisa ductus mullerian pada yang jantan. Pada Polypterus hanya bagian posterior opisthonephros menjadi berkelok-kelok, glomeruli tubulus renalis posterior

mengalami degenerasi, ductus sperma (sepanjang testis) berhubungan di posterior ductus efferent ke canalis longitudinalis dalam ren, ini bukan ductus archinephros. Pada Protopterus ductus sperma longitudinalis sepanjang testis, tiap ductus meninggalkan testis pada ujung posterior dan dari dua sisi keluar masuk ke cloaca melalui papilla genitalis median, tak ada hubungan dengan ductus archinephros, hanya jika ductus archinephros dipakai sebagai transportasi sperma, maka dipakailah istilah ductus deferens. Pada Teleostei jantan, hubungan ke gonade sama dengan oviduct pada betina. Dua ductus sering membuka bebas, anterior testis ke ductus archinephros seperti pada Elasmobranchii.  Amphibia : Ductus efferentia biasanya bersatu dengan canalis longitudinalis dalam testis atau sepanjang batas medial, ductus itu melalui mesorchium memasuki bagian anterior opisthonephros pada sisi medial dan langsung berhubungan dengan ductus archinephros atau bersatu dengan ductus renalis yang berhubungan dengan ductus archinephros. Pada Caudata ductus efferentia bersatu dengan canalis Bidder yang berjalan sepanjang tepi medial ren, tetapi dalam mesorchium. Canalis Bidder berfungsi untuk mentransfer spermatozoa, tetapi pada bagian posterior berfungsi untuk mengeliminir sisa urine. Pada Salientia, spermatozoa dari Canalis Bidder melalui tubulus renalis ke ductus archinephros, di dalam opisthonephros sepanjang tepi lateralnya. Cannalis Bidder juga ada pada betina tetapi fungsinya masih

13

disangsikan.

Dekat

cloaca,

ductus

archinephros

sering

melebar

menjadi

vesuculaseminalis, untuk menyimpan spermatozoa sementara. Pelebaran tiu akan mencapai puncaknya pada waktu musim kawin dan sesudah itu mengalami regresi. Pengontrolan oleh hormone testosterone mempengaruhi glandula cloacalis juga pada Caudata.  Reptilia: Apabila mesonephros (waktu embrio) berdegenerasi pada yang jantan, seluruhnya berfungsi sebagai ductus reproduksi. Bagian dustus Wolffi dekat testis menjadi berkelok-kelok dan membentuk epididymis. Ductus Wolffi melanjutkan ke arah posterior sebagai ductus deferen yang kadang-kadang berkelok-kelok. Ductus deferens pada tiap sisi bersatu dengan ureter mesonephros, keduanya memasuki cloaca melalui aperture, ductus mulieri mereduksi sampai tinggal sisanya, biasanya ada pada reptilian jantan. Justru pada Lacerta viridis, ductus mulleri berkembang pada kedua jenis kelamin. Bagian posterior sering glandulair mengeluarkan albumin, pada Ophidia dan Lacertilia yang dibentuk oleh hemipenis.  Aves: Ductus efferentia berhubungan dengan epididymis yang kecil yang berkelok-kelok menjadi ductus deferens, yang membuka bebas ke dalam cloaca dan tak berhubungan dengan ureter meranephridicus. Tak ada glandula accecorius. Pada beberapa Aves mempunyai alat kopulasi yang mempunyai saluran untuk membawa sperma keluar.  Mamalia : Ductus efferentia yang merupakan modifikasi tubulus renalis homolog dengan struktur pada bentuk-bentuk yang lebih rendah tingkatannya. mereka berhubungan tubulus seminiferus testis dengan epididymis yang kompak berkelok-kelok yang bergabung dengan ductus deferens yang bersatu di urethra tidak jauh di bawah vesica urinaria. Mammalia dengan testis dalam scrotum, ductus deferens memasuki bagian pelvis dalam, badan menyilang di muka urether, ke sebelah posterior sebelum bersatu dengan urethra. Pada beberapa mamalia ada pelebaran ductus deferens, dekat sebelah posterior disebut ampula yang berfungsi untuk menyimpan spermatozoa sementara. Glandula ampullary berhubungan dengan ductus deferens pada titik ini. Glandula lain yaitu vesiculaseminalis berjalan di samping ductus deferens, sebelum masuk urethra. Vesicula tidak ada pada Monotremata, Marsupialia, Karnivora, Cetacea. Pada mammalia, vesicular tak dipakai untuk menyimpan sementara sperma. Bagian ductus deferens diantara vesiculaseminalis dan urethra disebut ductus ejaculatorius. Urethra
14

berjalan sepanjang penis membuka dipuncaknya pada orificium urethrae externum/ meatus. Glandulla kelamin tambahan juga berhubungan dengan urethra. Termasuk kelenjar ini, yaitu: 1) Glandulla prostate: menghasilkan cairan seminalis. 2) Glandulla bubo-urethralis: dari cowperi yang mengeluarkan cairan bening. 3) Galndulla urethralis dari littre: sekresinya bersifat mucus. Fungsi keseluruhan yaitu mengontrol pengeluaran hormon testes sisa mesonephros berhubungan dengan sistem reproduksi pada mamalia jantan, termasuk yaitu: -Paradidymis -Ductus -Appendiks -Epididymis Mereka homolog dengan ductus mullery yaitu: -Appendiks testis -Utriculus prostaticus 5. Anatomi perbandingan dari organon copulatorius  Pisces : Fertilisasi internal pada Elasmobranchii, Holocephalian, beberapa Teleosteii. Alat pada Elasmobranchii, yaitu clasping organs yang merupakan modifikasi banyak bagian modial pinna-analis pada jantan. Tiap clasper terdiri atas: -Saluran medial -Lubang anterior -Tubulus clasper atau apopyle -Lubang posterior atau hypopyle Juga terdapat siphon, terletak di bawah kulit, di bawah/ ventral posterior perut. Ujung anterior buntu, sedangkan bagian posterior berhubungan dengan apopyle.  Amphibia : Caudata dan Slientia tidak mempunyai alat kopulasi. Caecilia mempunyai kloaka musculair yang dipakai sebagai organ intromittent waktu aposisi cloaca.  Reptilia: Sphenodon tidak mempunyai alat kopulasi, Ophiadia dan Chelonia mempunyai 2 tipe alat kopulasi. tipe Ophidia/Lacertilia disebut hemipenis, sepasang strukturnya berbentuk kantong/ jaringan erectile, di bawah kulit lipatan kloaka, selama kopulasi dikeluarkan dan spermatozoa melalui saluran ke kloaka betina tidak homolog dengan
15

penis. Tipe Chelonia/crocodilian disebut penis tunggal, derivate dari penebalan rigirigi sepanjang dinding anterior dan ventral kloaka, terdiri jaringan pengikat dan jaringan erectile disebut corpora cavernosa dapat meretraksi, mengekstruksi saluran sepanjang dorsal untuk jalan spermatozoa. Selama proses mating maka corpora cavernosa berisi dan distensi dengan darah dan penis melebar/ membesar.  Aves: Hanya djumpai pada beberapa spesiae, misalnya mentok, bebek, burung unta, merupakan organ tunggal.  Mamalia : Tipenya tunggal berupa penis. Monotremata mempunyai penis di dasar kloaka. Chelonia saluran dorsal tertutup, yang dikelilingi oleh korpus spengiosum (jaringan erektil). Mamalia lain ujung penis membesar membentuk glans penis yang terdiri dari jaringan erektil yang melanjutkan dengan korpus spongiosum. Ditutup oleh preputium. Pada Plathypus mempunyai glans penis bercabang/ bifur patio pada Echidna dibagi 2 lobus, Marsupialia tidak mempunyai kloaka pada keadaan dewasa, penis ditutupi selapis lapisan dan membuka keluar disebelah ventral anterior anus, scrotum terletak disebelah anterior. Urethra dipakai untuk jaringan seminalis. Tulang penis kelihatan pada ordo Rhodentia, Carnivora, Chiroptera, Cetacea, Primates yang rendah.

16

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan di atas, adapun simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1) Organ-organ genetalia terdiri dari genetalia eksterna (mons veneris, labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulum, hymen) dan genetalia interna (vagina, uterus, tuba fallopi, ovarium, ligamentum). 2) Sistem reproduksi pada vertebrata berbeda pada setiap kelasnya. Semakin tinggi tingkatan kelas semakin kompleks organ genetalianya.

17

You might also like