arin
an
:
are
Caan
\wvw.pmmiiama.orgipmmi php?page=68id=5
Perhimpunen Manajemen Mutu Indonesia
PERHIMPUNAN MANAJEMEN MUTU INDONESIA
Indonesian Quality Management Association
Mengerti dengan benar 7 QC Tools dan 7 Management Tools (New 7 Tools)
Dalam artikel ini akan diketengahkan mengenai pemanfaatan 7 QC Tools dan 7
Management Tools. Sehingga para pemebaca dapat lebih mengert dan lebih
memahami setiap fungsi dari Alat-alat Bantu tersebut.
The 7 QC Tools
The 7 QC tools banyak dikenal Iuas dalam lingkup masyarakat mutu, hal ini
tidak dapat dipungkini karena_memang alat-alat bantu ini berkembang
penggunaannya di dalam proses kegiatan peningkatan mutu atau pemecahan
masalah yang biasa dilakukan dalam konteks QC Circle atau Quality
Improvement Team, dan lain sebagainya.
in ilmu lait
Apakah The 7 QC Tools bisa bermanfaat pada disi
Sesungguhnya keampuhan alat-alat bantu ini, tidak hanya terbatas dalam
lingkup QMS (Quality Management System) saja. Karena, kalau saja para
pakar yang menekuni disiplin ilmu lainnya, seperti misalnya : ahli politik, ahi
‘ekonomi, ahli pemasaran dan lain sebagainya, berkenan untuk mempelajari
secara massif penggunaan alat-alat bantu ini dan memahaminya secara balk,
mereka dapat memanfaatkannya untuk melengkapi keilmuan dan kemampuan
analisisnya. Sebagai contoh, bila Anda adalah seorang politikus yang sedang
menghadapi perpecahan anggota organisasinya, atau sedang menghadapi
krisis kepercayaan dari para konstituen, dan bila Anda menguasai dengan baik
"7 QC Tools’, maka dalam menghadapi persoalan ini, Anda akan berusaha
mengumpulkan data dengan metode suney dan menggunakan alat bantu
‘Checksheet, kemudian “raw data" yang diperoleh dianalisa kembali melalui alat
bantu lainnya, misalnya dengan Pareto diagram, untuk mengetahui prioritas
persoalan, kemudian dengan Fishbone diagram ditelusuri faktorfaktor penyebab
yang berpeluang dominan sebagai akar persoalan, untuk kemudian dibuatkan
solusinya. Demikianlah sebuah persoalan politik sekalipun dapat ditelusur,
dianalisa dan dibuat kesimpulan serta keputusannya melalui penggunaan alat
bantu kendali mutu (The 7 QC tools).
Apakah kegunaan QC Tools ?
‘The 7 QC tools adalah alat-alat bantu yang bermanfaat untuk memetakan
lingkup persoalan, menyusun data dalam diagram-diagram agar lebih mudah
untuk dipahami, menelusuri berbagai kemungkinan penyebab persoalan dan
48arin
\wvw.pmmiiama.orgipmmi php?page=68id=5
Perhimpunen Manajemen Mutu Indonesia
memperjelas kenyataan atau fenomena yang otentik dalam suatu persoalan.
Kemampuan 7 QC tools yang dahsyat dalam mengemukakan fakta/fenomena
inilah yang menyebabkan para pakar dalam setiap proses kegiatan mutu sangat
tergantung pada alat-alat bantu ini, Meskipun demikian, keberhasilan dalam
menggunakan 7 QC tools sangat dipengaruhi oleh seberapa massif
pengetahuan si pengguna akan alat bantu yang dipakainya. Semakin baik
Pengetahuan yang dimiliki, akan semakin tepat dalam memilih alat bantu yang
‘akan digunakan. Itulah sebabnya, ada 2 hal pokok yang perlu. menjadi
pedoman, sebelum menggunakan 7 QC tools, yaitu : EFISIEN (tepat) dan
EFEKTIF (benar)
EFISIEN, maksudnya adalah ketepatan dalam memilih alat bantu yang sesuai
dengan karakteristik persoalan yang akan dibahas. EFEKTIF, artinya bahwa
penggunaan alat bantu tersebut dilakukan dengan "benar’, sehingg porsoalan
menjadi lebih jelas, mudah dimengerti dan memberikan peluang untuk
diperbaiki. Kedua butir pokok inilah yang akan dibahas dalam artikel ini.
‘Sebelum membahas lebih lanjut, ada balknya bila terlebih dulu melihat kembal
jenis-jenis alat bantu yang tergabung dalam "The 7 QC Tools" dan cara
Penggunaannya, sebagai berikut
1, Checksheet
‘Alat bantu ini sangat tepat digunakan sebagai alat PENGUMPUL DATA tetapi
tidak cukup memenuhi syaratbila digunakan untuk menganalisa data,
karena semua data yang dikumpulkan adalah data fenomenaffakta yang
‘sedang terjadi (berlangsung). ttulah sebabnya dikatakan bahwa Checksheet,
adalah alat bantu yang digunakan pada saat suatu proseshkegiatan
berlangsung. Macam-macam bentuk Checksheet, tetapi yang paling populer
digunakan adalah bentuk “Tally’. Contoh penggunaan Checkshest
Pengumpulan score pada pertandingan bulu-tangkis.Mengingat bahwa
Checksheet digunakan pada saat proses berlangsung, maka hal terpenting
yang harus menjadi perhatian adalah BAGAN (kerangka) formulir untuk
pengisian data. Hendaknya bagan disiapkan sedemikian rupa, agar
Pengisian data dapat dilakukan dengan mudah dan cepat,tetapi juga
mampu memuat seluruh data yang diperlukan.
2, Pareto Diagram
Diagram Pareto pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli ekonomi
dari Italia, bemama "Vilwedo Pareto", pada tahun 1897 dan kemudian
digunakan oleh Dr. M. Juran dalam bidang pengendalian mutu. Alat
bantu ini biasa digunakan untuk menganalisa suatu fenomena, agar
dapat diketahui hal-hal yang prioritas dari fenomena tersebut. Maka
istilan PARETO biasanya identik dengan PRIORITY.
Pada suatu diagram Pareto akan dapat diketahui, suatu faktor
merupakan faktor yang paling prioritas dibandingkan faktor-faktor
(minimal 4 faktor) lainnya, karena faktor tersebut berada pada urutan
terdepan, terbanyak atau pun tertinggi pada deretan sejumlah faktor yang
dianalisa,
Melalui dua diagram Pareto yang diperbandingkan, akan dapat dilihat
perubahan seluruh/sebagian faktorfaktor yang sedang diteliti, pada
kondisi yang berbeda.
Diagram Pareto juga biasa digunakan untuk dapat menentukan"pangkal
persoalar berdasarkan analisa_ yang massif, dengan
mempertimbangkan beberapa sudut pandang. Misalnya : Ada 4
persoalan yang dihadapi, yaitu A, B, C, D. Bila ditinjau dari frekuensi
28arin
\wvw.pmmiiama.orgipmmi php?page=68id=5
Perhimpunen Manajemen Mutu Indonesia
Kejauian, iemyala persoaan U yang pang senng teyaal, weap! ow
ditinjau dari akibatnya secara fnansial, temyata persoalan A yang paling
merugikan bila tidak segera diatasi, tetapi bila dilihat dari segi enesji
yang terbuang, mungkin malah persoalan B yang paling menonjol
Berdasarkan tinjauan-tinjauan inilah, kemudian dapat disimpulkan,
manakah dari ke-empat faktor itu, yang akan menjadi prioritas persoalan
Untuk ditindaklanjuti ?
3. Histogram
Dikenal juga sebagai graf distribusi frekuensi, salah satu jenis grafk«
batang yang digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data
(hasil produksi), dengan menampilkan nilai tengah sebagai standar mutu
produk dan distribusi atau penyebaran datanya. Meski sekelompok data
memiliki standar mutu yang sama, tetapi bila penyebaran data semakin
melebar ke kiri atau ke kanan, maka dapat dikatakan bahwa mutu hasil
produksi pada kelompok tersebut kurang bermutu, sebaliknya, semakin
sempit sebaran data pada kiti dan kanan nilai tengah, maka hasil
produksi dapat dikatakan lebih bermutu, karena mendekati spect yang
telah ditetapkan
‘Agar Histogram memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi hasil
produksi, perlu dilakukan pengolahan data yang akurat terlebih dulu,