You are on page 1of 6

BAB III TRANSPORTASI SEDIMEN

Hasil pelapukan batuan dibawa oleh suatu media ke tempat lain dimana kemudian diendapkan. Pada umumnya pembawa hasilpelapukan ini dilakukan oleh suatu media yang berupa cairan, angin dan es. Akan tetapi beberapa pemindahan hasil pelapukan dapat juga berlangsung tanpa bantuian suatu media, hanya tenaga gravitasi saja. Pembahasan dalam bab ini ditekankan pada sifat-sifat transportasi sedimen terhadap sedimen itu sendiri sehingga mempengaruhi pembentukan struktur sedimen yang dibentuknya. Hal ini penting untuk diketahui karena sebenarnya struktur sedimen yang akan dibahas dalam bab kemudian adalah suatu catatan (record) tentang proses yang terjadi sewaktu sedimen yang bersangkutan diendapkan. Umumnya proses itu merupakan hasil langsung dari gerakan media pengangkut. Namun demikian sifat fisik (ragam ukuran, bentuk dan berat jenis) butiran sedimen itu sendiri mempunyai pengaruh pada proses mulai dari erosi, transportasi sampai ke pengendapan. Dua sifat yang mempengaruhi media untuk mengangkut partikel sedimen adalah berat jenis (density) dan kekentalan (viscosity) media. Berat jenis media akan mempengaruhi gerakan media, terutama cairan. Sebagai contoh air sungai yang bergerak turun karena berat jenis yang langsung berhubungan dengan gravitasi. Sedangkan kekentalan akan berpengaruh pada kemampuan media untuk mengalir. 3.1 CAIRAN Ada 2 persamaan penting yang mempengaruhi aliran suatu cairan, yakni: angka Reynold dan angka Froud. Angka Reynold: R = Udp u U=kecepatan partikel d=diameter partikel p=rapat jenis partikel u=viskositas (kekentalan) Apabila angka Reynold ini kecil akan terjadi aliran yang laminer, dimana garis aliran sejajar dengan batas permukaan. Sebaliknya bila angka Reynold besar aliran akan berubah menjadi turbulen. Angka Reynold, pada aliran dalam tabung batas antara aliran laminer dan turbulen ini adalah 2000. Sedangkan angka itu untuk suatu partikel dalam cairan adalah satu. Angka Froud: pada hakekatnya perbandingan antara kekuatan untuk

menghentikan gerakan partikel dan gaya gravitasi U Pada aliran terbuka: F= -----gD dimana U=kecepatan partikel g=percepatan gravitasi D=kedalaman channel Hubungan arus searah dengan silang siur Ada hubungan yang sangat signifikan antara mekanisme aliran cairan dan struktur sedimen yang dibentuknya, terutama silang siur (ripple). Dalam beberapa percobaan di dalam tabung aliran searah (unidirectional flow) silang siur sudah mulai terbentuk pada sedimen pasir setelah kecepatan kritis dilewatinya. Pasir yang berukuran butir 0,25 0,7 mm dalam Gambar 3.1 mulai terbentuknya silang siur kemudian apabila kecepatan terus bertambah akan berubah menjadi dune. Kalau kecepatan aliran terus bertambah dune akan tererosi kembali dan berubah menjadi mendatar dan selanjutnya berubah menjadi antidune. Dalam Gambar 3.1 jelas bahwa pengaruh hidrodinamika dapat membentuk dua jenis silang siur dan dune yang berbeda. Pada kondisi hidrodinamika dimana mulai terbentuk silang siur, kemudian dune sampai dengan sebagian dari dune dirusak tererosi kembali (lihat Gambar 3.1) disebut rejim alir bawah (lower flow regim). Sedangkan mulai dari sini bila kecepatan aliran terus bertambah disebut rejim alir atas (upper flow regim).

Gambar 3.1: Hubungan antara tenaga sungai (stream power), fall diameter, bed form dan struktur sedimen dalam

sistem arus traksi (Simon dkk., 1965).

Flow regim Lower flow regim (F<1): Menghasilkan struktur sedimen X-lamination X-bed Upper flow regim (F>1): Akan menghasilkan silang siur planar-antidune 3.2 MEKANISME TRANSPORTASI SEDIMEN Ada dua kelompok cara mengangkut sedimen dari batuan induknya ke tempat pengendapannya, yakni supensi (suspendedload) dan bedload tranport. Di bawah ini diterangkan secara garis besar ke duanya. Suspensi Dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa dalam suspensi, jika arus cukup kuat. Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya material halus saja yang dapat diangkut suspensi. Sifat sedimen hasil pengendapan suspensi ini adalah mengandung prosentase masa dasar yang tinggi sehingga butiran tampak mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai memilahan butir yang buruk. Cirilain dari jenis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak pernah menyentuh dasar aliran. Bedload transport Berdasarkan tipe gerakan media pembawanya, sedimen dapat dibagi menjadi: 1. endapan arus traksi 2. endapan arus pekat (density current) dan 3. endapan suspensi. Arus traksi adalah arus suatu media yang membawa sedimen didasarnya. Pada umumnya gravitasi lebih berpengaruh dari pada yang lainya seperti angin atau pasang-surut air laut. Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini umumnya berupa pasir yang berstruktur silang siur, dengan sifat-sifat: 1. pemilahan baik 2. tidak mengandung masa dasar 3. ada perubahan besar butir mengecil ke atas (fining upward) atau ke bawah (coarsening upward) tetapi bukan perlapisan bersusun (graded bedding). Di lain fihak, sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus traksi dan suspensi. Sistem arus ini biasanya menghasilkan suatu endapan campuran antara pasir, lanau, dan lempung dengan jarangjarang berstruktur silang-siur dan perlapisan bersusun. Arus pekat (density) disebabkan karena perbedaan kepekatan (density) media. Ini bisa disebabkan karena perlapisan panas, turbiditi dan perbedaan

kadar garam. Karena gravitasi, media yang lebih pekat akan bergerak mengalir di bawah media yang lebih encer. Dalam geologi, aliran arus pekat di dalam cairan dikenal dengan nama turbiditi. Sedangkan arus yang sama di dalam udara dikenal dengan nuees ardentes atau wedus gembel, suatu endapan gas yang keluar dari gunungapi. Endapan dari suspensi pada umumnya berbutir halus seperti lanau dan lempung yang dihembuskan angin atau endapan lempung pelagik pada laut dalam. Selley (1988) membuat hubungan antara proses sedimentasi dan jenis endapan yang dihasilkan, sebagai berikut (Tabel IV.1).
Tabel IV.1: Hubungan antara proses sedimentasi dan jenis endapan yang dihasilkan (Selley, 1988). Cairan Endapan traksi Endapan densiti (turbidity) Endapan suspensi Endapan traksi Endapan pekat (density) Endapan suspensi Umumnya pasir bersilang-siur Pasir berlapisan-bersusun, lempung Lempung nepheloid Umumnya pasir bersilang-siur Nuees ardentes, dsb. Loess Umumnya endapan tak berlapis, pemilahan jelek, endapan dari brangkal sampai lempung lanau, dan

Udara

Glasial

Kenyataan di alam, transport dan pengendapan sedimen tidak hanya dikuasai oleh mekanisme tertentu saja, misalnya arus traksi saja atau arus pekat saja, tetapi lebih sering merupakan gabungan berbagai mekanisme. Malahan dalam berbagai hal, merupakan gabungan antara mekanik dan kimiawi. Beberapa sistem seperti itu dalah: 1. sistem arus traksi dan suspensi 2. sistem arus turbit dan pekat 3. sistem suspensi dan kimiawi. 3.3 MEKANISME GERAKAN SEDIMEN Pada dasarnya butir-butir sedimen bergerak di dalam media pembawa, baik berupa cairan maupun udara, dalam 3 cara yang berbeda: menggelundung (rolling), menggeser (bouncing) dan larutan (suspension) seperti Gambar 3.2. 3.4. GRAVITY Sedimen yang bergerak karena hanya pengaruh gaya gravitasi ini, ada 3 macam sedimen : 1.Debris flows (umumnya mud flows) 2.Grain flows 3.Fluidized flows Mud flows (interparticle interaction) Ada 2 : di bawah air dan di darat

Ciri sedimen hasil mud flows: dikuasai matrik (matrix-dominated sediment) sortasi jelek pejal (tak berlapis) Grain flows (grain interaction) Ciri sedimen hasil grain flows: dikuasai kepingan (fragment dominated-sediment) terpilah baik dan bebas lempung Fluidized flows Ciri sedimennya: tebal, non-graded clean sand batas atas dan bawahnya kabur umumnya terdapat struktur piring (dish structures).

Gambar 3.2: Ragam gerakan sedimen dalam media cairan dan angin

Gambar 3.3: Bed form dan struktur sedimen dalam perbedaan flow regime (Harms dan Fahnestock, 1965 dan Simon dkk., 1965).

You might also like