You are on page 1of 16

1

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Peralatan dalam industri pulp merupakan kumpulan mesin-mesin yang sangat penting agar dapat menghasilkan pulp. Sebuah mesin dapat mengelola kekuatan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaan termasuk sistem mekanis, sistem komputasi, sistem elektronik, mesin molekuler dan mesin biologis. Dalam penggunaan umum, artinya adalah bahwa perangkat memiliki bagian-bagian yang melakukan atau membantu dalam melaksanakan semua jenis pekerjaan. Sebuah mesin sederhana adalah sebuah perangkat yang mengubah arah atau besarnya kekuatan. Arti dari kata mesin menyatakan bahwa mesin merupakan sesuatu yang telah dibangun. Ini termasuk rancangan manusia ke dalam makna dari kata mesin. Mesin dirakit dari komponen yang disebut elemen-elemen mesin. Unsur-unsur mesin terdiri dari mekanisme yang mengontrol gerakan dalam berbagai cara seperti kereta gigi (gear), switch transistor, drive belt atau rantai, keterkaitan, sistem pengikut, rem, kopling, dan komponen struktur (Anonim, 2011a). Peralatan pulp adalah bagian terpenting dari operasi di pabrik pulp. Dalam setiap operasi tidak terlepas dari peralatan-peralatan yang sangat penting untuk diketahui fungsinya. Dari tahun ke tahun hasil kemajuan peralatan modern sangat begitu cepat dan dapat berkembang untuk meningkatkan rendemen pulp, mengurangi kebutuhan pulp, mengurangi jumlah bahan kimia yang di butuhkan dalam pembuatan pulp dan pengelantangan, termasuk peningkatan proses recovery bahan kimia, mengurangi pencemaran udara dan air, dan kondisi proses yang memungkinkan penyiapan hasil samping pulp (Anonim, 2011b). . 1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan pulp. 2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari peralatan pembuatan pulp. 3. Memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pulp dan Kertas.

1.3 Perumusan Masalah Adapun yang menjadi perumusan masalah adalah agar kita dapat mengetahui prinsip kerja dari peralatan pulp.

1.4 Manfaat Manfaat dari penulisan makalah Peralatan yang Digunakan dalam Industri Pulp adalah dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang peralatan yang digunakan untuk menghasilkan pulp berikut prinsip kerjanya.

1.5 Ruang Lingkup Pada makalah ini membahas prinsip kerja peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan pulp secara kraft.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Dalam proses pembuatan pulp, terdapat beberapa proses utama, yaitu penyiapan bahan baku, pemasakan, pencucian, dan penyaringan. Secara umum, prosesnya adalah sebagai berikut.

2.1

Penyiapan bahan baku Persiapan kayu merupakan kumpulan mesin-mesin yang digunakan untuk

proses kayu menjadi serpihan-serpihan kayu yang berukuran kecil (chip). Kayu dari timbunan atau kayu dari truk dimasukkan ke dalam mesin, dipotong menjadi 2 bagian maksimum 4 meter, dikuliti, dicuci, dicincang dan diayak untuk mendapatkan chip yang diharapkan. Mesin yang pertama menerima kayu sampai menjadi chip disebut aliran kayu. Mesin-mesin tersebut terdiri dari : a. Loading deck Alat ini adalah mesin yang menerima kayu dari alat berat untuk diproses menjadi chip. Panjang kayu yang diterima maksimum 7 meter. b. Slasher deck Alat ini berguna untuk memotong kayu yang datang dari loading deck. Alat ini juga disebut gergaji potong. Bila kayu melewati alat ini, maka akan terpotong menjadi 2 bagian yang maksimum panjangnya 4 meter. Alat ini dilengkapi dengan level sensor yang berfungsi untuk menjaga agar mesin ini tidak kelebihan muatan. c. Short log receiving deck Alat ini sering disebut helo-helo conveyor. Fungsinya untuk menerima dan membawa kayu pendek ke drum infeed chain. d. Drum infeed chain Alat ini berfungsi membawa kayu ke drum barker. Alat ini digerakkan oleh sistem hidrolik atau minyak yang bertekanan tinggi. Alat ini juga dilengkapi dengan sensor pengaman seperti pressure switch, chain blockage dan tombol emergency.

e. Drum barker Alat ini berfungsi untuk menguliti kayu. Bentuknya silinder kosong dan dibangun seluruhnya dengan besi yang tebal. Sebuah drum barker adalah perangkat yang digunakan untuk menghilangkan kulit kayu dari kayu sebelum chipping. Drum ini berbentuk besar dan terbuat dari baja. Drum ini memiliki tinggi 2,5-5,0 m (8-16 kaki) dengan diameter dengan 8-25 m (30-90 kaki) dan memiliki panjang sekitar 4 m, dipasang dengan bagian depan lebih rendah dari pintu masuk untuk memasukkan aliran log. Drum dapat berputar pada sekitar 5 putaran per menit. Sebuah bendungan di pintu keluar mengontrol waktu log, pada urutan 20-30 menit. Debarking terjadi oleh abrasi mekanik kayu terhadap setiap kayu lain. Biasanya kayu mengandung 0.5-1.0% kulit setelah melewati ini, tetapi tergantung pada jenis kayu, diameter log rata-rata, dan faktor lainnya. Log yang tidak memadai drum barker dapat dikirim melalui drum lagi. Beberapa kerugian dari drum barker kekuatan relatif tinggi, pemeliharaan dan biaya yang tinggi (Biermann,1996). Pada saat log lewat 1500 galon per menit disemprotkan air pada tekanan 1500 psi keluar dari empat nozel dalam. Sebanyak 2500 hp diperlukan untuk menggerakkan pompa air. Air yang digunakan harus bersih. Alat ini dilengkapi dengan celah-celah disekelilingnya untuk tempat jatuh (keluar) kulit. Pada sisi dalam dilengkapi dengan batangan besi yang dipasang sejajar untuk membawa kayu ketika drum berputar. Drum disokong dengan 4 buah hydrostatic bearing untuk mengangkat sewaktu operasi. Untuk menggerakkan drum, dipasang cincin roda gigi pada lingkaran drum yang dihubungkan dengan roda-roda gigi dan terhubung pada 2 pasang motor penggerak. Kayu-kayu meluncur dari infeed chain ke mulut drum dan menyebabkan kulit-kulitnya terlepas ketika bergerak ke arah depan atau keluar dari drum (Sirait,2002b).

(Biermann, 1996)

f. Drum outfeed chain Alat ini berfungsi untuk mengatur kayu dari drum ke stasiun pencucian. Alat ini digerakkan oleh sistem hidrolik.

(Biermann, 1996) g. Stasiun pencucian Sebuah peralatan untuk mencuci kayu yang lewat beriringan melalui roler-roler. Semua permukaan kayu disemprot sehingga saat keluar dari washing station sudah bersih. Alat ini mempunyai sebuah pompa untuk mendatangkan air dari bak air yang berada di bawah. Pipa-pipa saluran air ini dilengkapi dengan kran-kran pengatur. h. Infeed belt conveyor Alat ini berfungsi untuk membawa kayu dari washing station sampai jatuh ke mulut conveyor. Pada conveyor dipasang alat pedeteksi kecepatan yang berfungsi untuk mematikan motor penggerak bila conveyor tidak berjalan akibat licin, kelebihan muatan atau katyu tersangkut. i. Disc chipper Alat ini digunakan untuk memotong atau mencincang kayu sehingga menjadi serpihan-serpihan kecil yang disebut chip. Disc mempunyai kipas-kipas dengan tekanan udara yang tinggi, menghembuskan chip-chip melalui saluran chip ke bak chip. Alat ini dilengkapi dengan sistem pelumasan untuk roda-roda gigi, kipas pendingin untuk motor penggerak dan air pendingin untuk minyak pelumas, yang harus dijalankan terlebih dahulu sebelum motor chipper dijalankan. Alat ini

dilengkapi rem secara hidrolik yang berfungsi untuk memberhentikan putaran disc dengan perlahan-lahan sewaktu ingin mengganti pisau atau shutdown. Di bawah bak chip terdapat sebuah chip screw conveyor yang berfungsi untuk membawa chip ke dalam screen. Screen dilengkapi dengan 3 lapisan untuk memisahkan chip-chip yang memmenuhi ukuran dari yang besar ke yang kecil. Lapisan yang pertama berfungsi untuk memisahkan chip yang berukuran besar atau >35 meter. Lapisan ke dua berfungsi untuk memisahkan chip yang berukuran sedang dengan ukuran < 19 mm. lapisan yang ke tiga berfungsi untuk memisahkan chip yang berukuran kecil dengan ukuran < 5mm (Sirait, 2002b). Chipping berlangsung sekitar 7-14 kWh / t (0,4-0,8 HPhari /ton). Kayu keras umumnya lebih sulit untuk chip dan menghasilkan chip lebih sedikit tetapi chip dari kayu lunak menghasilkan chip yang banyak. Biasany chipper untuk log yang memiliki panjang 1,5-3 m (4-10 kaki), dimana log masuk melalui cerat terpasang pada bagian atas atau dari sudut yang lain. Disk chipper menggunakan debit gravitasi, yang meningkatkan biaya modal awal karena elevasi yang lebih tinggi (Biermann,1996).

(Biermann,1996)

2.2

Pemasakan Chip diangkut ke digester dari tempat penyimpanan atau lapangan chip dengan

menggunakan conveyor. Pengisian chip ke dalam digester merupakan langkah awal dari proses pemasakan dan merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting pada proses pembuatan pulp. Digester adalah alat pemasak chip/serpihan kayu yang berbentuk silinder yang disusun tegak, yang dirancang untuk tekanan dan temperatur tinggi dan terdapat 2 saringan yang dilas di dalam digester. Dimana tempat saringan terletak di bagian atas digester yang disebut relief strainer dan yang satunya terletak di bagian tengah digester yang disebut middle strainer. Fungsi dari strainer adalah untuk menjaga agar serat kayu yang sedang dimasak tidak keluar dari digester pada waktu mensirkulasikan cairan masak dan pada waktu membuang gas yang ada di digester. Digester terdiri dari : a. Conveyor Adalah alat pengangkut serpihan kayu dari chip pile ke digester bagian atas. b. Liquor heater Merupakan alat penukar panas yang berbentuk tegak yang diletakkan berdampingan dengan digester. Cara kerjanya adalah cairan pemasak mengalir melewati pipa sedangkan steam masuk di luar pipa sehingga menjadi panas secara tidak langsung. c. Pompa sirkulasi Alat yang digunakan untuk mensirkulasikan cairan pemasak dari dalam bagian tengah digester ke bagian atas dan bawah. d. Blow tank Alat ini adalah tangki untuk menampung bubur kayu yang sudah siap dimasak dari digester dan dilengkapi alat pengaduk (Sirait, 2002a). Agitator mencampur pulp dari digester dengan black liquor sehingga bubur pulp dapat dipompa. Panas yang dihasilkan dari gas oleh blow tank diproses kembali oleh blow heat

accumulator, sebesar alat penukar panas yang besar.

Gambar 2.3 Blow tank (Biermann, 1996)

e. Accumulator tank Alat ini adalah tangki untuk menampung panas yang dihasilkan dari blow tank yang dihasilkan oleh blowing. Panas tersebut diproses kembali dengan memanaskan air yang hangat yang akhirnya air tersebut digunakan pada bagian washing dan bleaching. f. Relief condenser Alat untuk mengembunkan panas dari digester bagian atas pada waktu proses pemasakan. g. Air evacuation scrubber Alat untuk menyerap sisa panas dari digester sesudah digester blowing. h. Heating up white liquor and black liquor system Alat untuk memanaskan cairan pemasak sebelum memasak (Sirait, 2002a).

Digester terbagi dalam 2 tipe, yaitu : a) Batch digester Digester batch adalah sebuah digester besar, biasanya 70-350 m3 (2.500 sampai12.500 ft3), yang diisi dengan chip dan cairan pemasak. Biasanya pabrik memiliki enam sampai delapan digester sehingga sementara beberapa memasak, yang lain dapat mengisi, masuk ke dalam blow tank, dan lain-lain. Pemanasan dengan uap dapat secara langsung, di mana uap ditambahkan langsung ke digester

yang mengencerkan cairan memasak, atau secara tidak langsung, di mana uap melewati bagian dalam tabung di dalam digester yang memungkinkan penggunaan kembali uap dan memberikan pemanasan lebih seragam. Urutan proses pemasakan adalah sebagai berikut: 1. Pertama, digester dibuka dan diisi dengan chip, cairan pemasak putih (white liquor), dan cairan pemasak hitam (black liquor). 2. Setelah sirkulasi awal dari penambahan cairan pemasak, chip ditambahkan sebagai isi tetap. 3. Digester tersebut kemudian ditutup dan pemanasan dengan uap dimulai. Suhu akan naik selama sekitar 90 menit sampai suhu pemasakan dicapai. 4. Suhu pemasakan dipertahankan selama sekitar 20-45 menit untuk proses kraft. Selama waktu pemanasan, udara dan gas lain yang tidak dapat dikondensasikan dari digester tersebut dibuang. 5. Ketika pemasakan selesai, isi dari digester yang dibuang untuk dipindahkan ke blow tank (Biermann, 1996).

Gambar 2.4 Batch Digester (Biermann, 1996)

10

b) Digester kontinu Digester kontinu adalah digester berbentuk tabung di mana chip dipindahkan melalui suatu aliran yang mengandung tahap presteaming, impregnasi cairan pemasak, pemanasan, pemasakan, dan pencucian. Chip masuk dan keluar digester secara terus menerus. Digester kontinu cenderung lebih efisien dalam hal ruang, lebih mudah untuk mengontrol dan memberikan hasil yang lebih baik, serta mengurangi penggunaan bahan kimia, hemat tenaga, dan lebih efisien dari digester batch dalam hal energi. Karena digester kontinu selalu dalam kondisi bertekanan, pengumpan khusus harus digunakan untuk memungkinkan chip pada tekanan atmosfer untuk memasuki digester bertekanan tanpa membiarkan isi digester akan hilang. Katup rotary bekerja seperti pintu putar. Sebuah pocket diisi dengan serpihan kayu atau sumber serat lainnya pada tekanan atmosfer. Ketika katup diputar maka akan tersegel dari atmosfer dan kemudian membuka ke digester dimana isinya disimpan. Dalam prosesnya, chip diangkut oleh feed sekrup. Chip melewati pengumpanan bertekanan tinggi dimana cairan pemasak akan membawanya ke digester. Sebagian besar cairan dikembalikan ke pengumpan bertekanan tinggi. Impregnasi terjadi selama sekitar 45 menit pada suhu 130 C sehingga pemasakan akan jauh lebih seragam (Biermann, 1996).

Gambar 2.5 Continous Digester (Biermann, 1996)

11

2.3

Pencucian Salah satu tantangan terbesar pada industri pulp adalah modernisasi proses

pencucian pulp. Proses pencucian merupakan bagian penting dari operasi karena berfungsi untuk memisahkan bahan kimia pemasak dari pulp. Penggunaan air untuk pencucian tergantung dari pengolahan kembali sisa pemasakan untuk mengurangi polusi dilakukan penggunaan kembali air pencucian tersebut. Pencucian ini dapat dilakukan berulang-ulang sehingga didapatkan pulp yang bersih. Bubur pulp yang telah dimasak pada unit pemasakan kemudian disaring dan dicuci dengan menggunakan air. Air berfungsi untuk menghilangkan lindi hitam yang dapat mengotori produk akhir dari pulp (Manalu, 2003). Alat pencuci yang berputar terdiri dari saringan yang menutupi silinder tersebut. Air pencuci menggunakan spray di permukaan bubur kayu secara terus menerus dan airnya ke tangki filtrat. Bubur kayu yang sudah digunakan airnya dimasukkan ke suatu alat yang disebut screw conveyor dimana bubur kayu tersebut ditambah air pengencer dan masuk ke tahap ke dua pencucian. Air saringan tersebut ditampung di tangki filtrat (Orzechowska, 2006).

Gambar 2.6 Washer (Biermann, 1996)

2.4

Pengayakan Pengayakan pulp dapat dideskripsikan sebagai pemisahan padat-padat dengan

menggunakan ayakan dalam suatu lingkungan berfasa cair. Partikel-partikel yang besar akan tertahan pada ayakan, sedangkan partikel-partikel yang kecil secara selektif melewati lubang ayakan yang kecil. Mekanisme

12

pengayakan adalah pemisahan berdasarkan ukuran. Pulp diumpankan secara aksial ke zona pengayakan. Bahan yang diterima (accepted) melewati lubang ayakan, sedangkan bahan yang ditolak (rejected) bergerak menuju menuju keluaran yang ditolak. Rotor berputar di dalam screening. Selain menyediakan kecepatan tangensial dekat ayakan dan menghasilkan aliran turbulansi, tugas yang paling penting dari rotor adalah untuk menjaga lubang ayakan tetap bersih (Sixta, 2006). Pulp dari proses pemasakan biasanya mengandung bahan padatan yang tidak diinginkan. Misalnya seperti kulit kayu, pasir, batu atau logam gelondongannya. Kotoran memiliki efek negatif pada produk akhir dan dapat merusak peralatan proses. Beberapa kontaminan dapat dipisahkan dari pulp dengan penyaringan. Kontaminan yang sama atau lebih kecil dari fiber dapat dihilangkan dengan adanya perbedaan densitas. Pemisahan berdasarkan ukuran partikel atau bentuk dilakukan secara mekanis dengan screen plates, sedangkan gravimetri atau medan gaya sentrifugal diperlukan untuk pemisahan berdasarkan berat partikel. Pemisahan kotoran dibuat dengan penyaringan bertekanan dan pembersih sentrifugal yang membagi bubur umpan menjadi dua fraksi, yaitu fraksi yang diterima/accept (bebas dari pengotor) dan fraksi yang ditolak/reject (masih terdapat pengotor). Fraksi diterima (accepted) melewati perangkat dan fraksi pulp ditolak dipindahkan dari perangkat untuk diproses lebih lanjut. Dalam sebuah pengayak, fraksi pulp diterima lewat melalui pelat penyaring karena adanya tekanan yang berbeda-beda pada screen plate, tapi kotoran yang lebih besar cenderung tetap pada screen plate. Pembersih sentrifugal sendiri adalah sebuah alat berbentuk kerucut, di mana umpan yang masuk secara tangensial dipaksa menjadi gerakan sentrifugal. Sebuah pusaran dibuat dan di tengahnya ada inti udara. Dalam pusaran, partikel dipisahkan menurut spesifik berat dan bentuk. Partikel ringan tetap berada dekat pusaran dan mengalir ke penerima, sedangkan partikel berat didorong ke dinding tabung dan dikumpulkan ke dalam reject (Anonim, 2003).

13

Gambar 2.7 Screening (Sixta, 2006)

14

BAB III PENUTUP


Peralatan pulp adalah bagian terpenting dari operasi di pabrik pulp. Dalam setiap operasi terdapat peralatan-peralatan yang sangat penting untuk diketahui fungsinya. Dalam proses pembuatan pulp, terdapat beberapa proses utama, yaitu penyiapan bahan baku, pemasakan, pencucian, dan penyaringan. Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, kemudian disimpan ditempat penyimpanan yang biasanya di sebut wood yard dengan tujuan untuk degradasi lignin secara alami dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut dengan log. Kemudian log di kupas kulitnya dengan alat yang berbentuk drum disebut drum barker.Setelah itu log yang sudah bersih ini kemudian diiris menjadi potongan-potongan kecil yang di sebut dengan chip. alat yang di gunakan biasanya disebut chipper. Chip kemudian dikirim ke chip yard, untuk tempat penyimpanan sementara,setelah itu chip di kirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip yang bisa dipakai dan yang tidak. Chip yang standar kemudian di kirim ke bejana pemasak (digester). Digester adalah alat pemasak chip/serpihan kayu yang berbentuk silinder yang disusun tegak, yang dirancang untuk tekanan dan temperatur tinggi dan terdapat 2 saringan yang dilas di dalam digester. Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci (washing) dengan tujuan untuk memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak terhadap lingkungan. Proses selanjutnya pulp di saring (screening) agar terbebas dari bahan-bahan pengotor yang dapat mengurangi kualitas pulp.

15

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Laporan Pengayakan. http://www.metso.com. Diakses 16 November 2011. Anonim. 2011a. Pengertian Mesin. http://id.shvoong.com/internet-andtechnologies/computers/2186429-pengertian-mesin/#ixzz1gsLMR8f9. Diakses 15 Desember 2011. Anonim. 2011b. Proses Pembuatan Pulp. http://meaningline.blogpot.com. Diakses 15 Desember 2011. Biermann, Christopher J. 1996. Handbook of Pulping and Papermaking. Edisi kedua. Elsevier Science & Technology Books. Manalu, Sampe Tulus P. 2003. Penentuan Kadar Soda yang Hilang di Tahap Pencucican IV pada Proses Pembuatan Pulp di PT. Toba Pulp Lestari. Universitas Sumatera Utara : Medan. Orzechowska, Anya. 2006. Achieving Efficient Pulp Washing. Pulp and Paper Canada. Sirait, S. 2002a. Digester Plant. Training and Development Centre. PT. Toba Pulp Lestari : Porsea. ______. 2002b. Wood Preparation. Training and Development Centre. PT. Toba Pulp Lestari : Porsea. Sixta, Herbert. 2006. Handbook of Pulp. Volume 1. Weinheim : WILEY-VCH Verlag GmbH and Co.KgaA. Zuriadi, Rizki. 2011. Makalah Pulp and Paper. http://rizkizuriadi.blogspot.com. Diakses 16 November 2011.

16

You might also like