You are on page 1of 8

ANALISIS AYAT KEJADIAN MANUSIA

A. Pendahuluan
Dari sekian banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sedemikian canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab
dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal
usul kejadian manusia.
Dari teori evolusi ini dipelopori oleh seorang ahli zoologi bernama Charles Robert
Darwin (1809-1882). Dalam teorinya ia mengatakan : "Suatu benda (bahan) mengalami
perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan". Kemudian ia memperluas
teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia. Menurutnya manusia sekarang ini adalah
hasil yang paling sempurna dari perkembangan tersebut secara teratur oleh hukum-hukum
mekanik seperti halnya tumbuhan dan haiwan. Kemudian lahirlah suatu ajaran(pengertian)
bahawa manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi dari monyet besar (manusia
monyet berjalan tegak) selama bertahun-tahun dan telah mencapai bentuk yang paling sempurna.


Tetapi dalam hal ini Darwin sendiri kebingungan kerana ada beberapa jenis tumbuhan
yang tidak mengalami evolusi dan tetap dalam keadaan seperti semula. Walaupun pernyataan
Darwin dalam bukunya yang berjudul "The Origin of Species" dapat dikatakan kejayaan besar
kerana membahas masalah yang menyangkut asal usul manusia, namun hal ini hanyalah bersifat
dugaan belaka. Di dalam teorinya Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari
perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudian berkembang menjadi hewan kera
tingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia. Makhluk yang tertua yang ditemukan dengan
bentuk mirip manusia adalah Australopithecus yang diperkirakan umurnya antara 350.000 -
1.000.000 tahun dengan ukuran otak sekitar 450 - 1450 cm3. Perkembangan dengan perubahan
volume otak ini besar pengaruhnya bagi kecerdasan otak manusia. Australopithecus yang
mempunyai volume otak rata-rata 450 cm3 berevolusi menjadi manusia kera (Neandertal) yang
mempunyai volume otak 1450 cm3. Dari penelitian ini diperkirakan dalam waktu antara
400.000-500.000 tahun volume otak itu bertambah 1000 cm3. Tetapi anehnya perkembangan
dari Neandertal ke manusia modern sekarang ini selama 100.000 tahun volume otaknya tidak
berkembang.

B. Asal Usul Kejadian Manusia
Manusia merupakan mahkluk yang mempunyai banyak keistimewaan dibandingkan
mahkluk ciptaan Allah yang lain, sehingga dengan keistimewaan tersebut mendorong minat para
para ilmuwan, filosof dan para pemuka agama baik Islam maupun non Islam untuk mengkaji
tentang asal-usul keberadaannya dengan berbagai argumen masing-masing. Salah satu dari
kajian tersebut adalah dari Islam yang bersumber dari Al-Quran. Dalam Al-Quran disebutkan
manusia berasal dari jiwa yang satu. Dalam mengartikan nafs wahidah ini, para mufassir berbeda
pendapat. Sebagian ada yang mengartikan Adam dan sebagian yang lain menolaknya dengan
mengemukakan pendapat masing-masing. Penelitian ini bersifat kepustakaan murni karena
bersumber dari Al-Quran dan Hadits dengan menggunakan metode maudluI yaitu
mengumpulkan ayat-ayat yang setema dengan topik bahasan kemudian memaparkan pendapat-
pendapat yang bemacam-macam dari para mufassir yang dikaitkan dengan hadits dan buku-buku
yang terkait agar bisa ditarik sebuah kesimpulan. Setelah meneliti asal kejadian manusia yang
diambil dari Al-Quran, penulis juga mencoba mengkaji proses penciptaan manusia yang dalam
ha1 ini penulis merinci ke dalam beberapa tahap sehingga menjadi seorang manusia. Dimulai
dari penciptaannya dari tanah, yaitu penciptaan Adam sebagai Bapak umat manusia dan anak
cucunya tercipta dari saripati tanah dan air mani yang dalam Al-Quran karena makanan yang
dimakan manusia semuanya bersumber dari tanah. Kemudian makanan tersebut diolah menjadi
air mani, lalu disalurkan ke dalam rahim dan menyatu dengan ovum perempuan dan berdiam
disana, menetap dan berubah menjadi segumpal darah, selang beberapa waktu berubah lagi
menjadi segumpal daging, kemudian Allah menyuruh malaikat untuk meniupkan ruh dan
terciptalah janin dalam perut sang ibu sebagai calon manusia yang tinggal menunggu masa
kelahiran. Kajian tentang asal-usul dan proses penciptaan manusia ini tidak hanya diambil dari
Al-Quran dan Hadits akan tetapi dipadukan dengan buku-buku yang terkait dengan topik
bahasan agar dapat ditarik sebuah kesimpulan yang benar.

C. Kejadian Penciptaan Manusia
Kejadian penciptaan manusia terdiri atas 3 unsur pokok yakni: badan jasmani (wadag),
badan nafsu dan jiwa (ruh).
1. Badan Jasmani (Wadah)
Badan jasmani (wadag) berasal dari sari-sari: api, udara, air dan tanah karena manusia
senantiasa memperoleh dan mempergunakan sari-sari dari pada keempat anasir tersebut. Sarinya
api diperoleh dari sinar matahari, sarinya udara diperoleh dari udara melalui pernapasan, sarinya
air diperoleh dari minuman dan sarinya bumi didapatkan dari makanan dan hasil bumi. Dari sari-
sari keempat anasir tersebut maka dalam badan manusia timbul empat macam nafsu. Badan
jasmani dilengkapi lima alat inderawi yang kemudian disambungkan kepada pemikir kemudian
oleh pemikir segala sesuatu yang tersimpan dengan baik akan diproses dengan angan-angan.
Kemudian angan-angan akan menjadi pengendali segala sesuatu apa yang ada dipikiran. Selain
itu angan-angan juga menjadi alat untuk berhubungan dengan Tuhan. Secara lengkap tentang
proses terbentuknya (penciptaan) manusia dari empat anasir, manusia dalam rahim dan sampai
menjadi bentuk manusia sempurna. Sumarah hanya menyebutkan tentang bahan-bahan dan asal-
usul dari penc iptaan manusia. Islam mempercayai bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang
paling sempurna dan Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah. 1. Penciptaan
Adam Adam diciptakan Allah dari macam-macam tanah (saripatinya) yang mengandung puluhan
jenis unsur, kemudian Allah memerintahkan malaikat
CBb @=0 VH LA =f1 F
0), C1 @6Bb 0
Artinya : Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang
memulai penciptaan manusia dari tanah. (QS. As Sajdah 32: 7)

Jibril memasukkan macam-macam air yang ditempatkan pada masing-masing tubuh
Adam, kemudian Dia memasukkan cahaya, api, angin dan udara kedalam diri Adam. Dan Dia
jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah. Maka dengan cahaya itulah mereka
dapat melihat, memahami, dan mengerti; dengan api itulah mereka dapat makan dan minum, dan
seandainya bukan karena api didalam perut (anak Adam) niscaya perut itu tidak akan dapat
menggiling makanan; seandainya bukan karena angin di dalam perut anak Adam, niscaya api
akan membakar perut; dan seandainya bukan karena air didalam perut Adam yang memadamkan
panasnya api, niscaya api itu akan membakar perut Adam. Kemudian Allah meniupkan ruh
kepada Adam. 2. Manusia biasa Dikatakan bahwa tubuh bani Adam terdiri dari zat-zat yang
terkandung dalam tanah. Zat-zat tersebut menjadi sperma dengan cara lewat mata rantai proses
yang cukup panjang. Yaitu, tanah mengandung puluhan jenis unsur, termasuk yang terdapat
didalam tubuh manusia. Allah memilih zat-zat tertentu saja, yang disebut sebagai unsur-unsur
organik untuk menyusun tubuh manusia. Dengan cara Allah menggunakan berbagai macam
tanaman untuk memilih unsur-unsur yang diperlukan. Akar-akar tanaman tersebut menyerap zat-
zat dari dalam tanah untuk diubah menjadi bebagai jenis buah, bermacam-macam sayuran, biji-
bijian, umbi-umbian, dan lain sebagainya. Semua itu lantas dikonsumsi oleh manusia atau
binatang. Maka tubuh manusia ini sebenarnya terdiri dari unsur saripati tanah. Saripati itu
dijadikan Allah sebagai sperma dan termasuk ovum atau sel telur yang berada didalam alat
reproduksi wanita. Maka ketika keduanya bertemu dalam proses pembuahan terjadilah konsepsi
yang nantinya bisa menghasilkan seorang manusia. Kemudian didalam rahim ibu akan berjalan
rantai proses pertumbuhan mulai dari penyatuan sel telur dan sperma, kemudian menjadi zygote,
kemudian menjadi embrio, kemudian menjadi segumpal darah, kemudian menjadi segumpal
daging, kemudian tulang belulang yang dibungkus daging hingga menjadi janin dan ditiupkan
ruh oleh Allah kepdanya. Begitulah Allah menjadikan proses penciptaan manusia.

2. Ruh
Dalam Sumarah mempercayai kejadian asal mula ruh manusia berasal dari percikan
cahaya Tuhan yang menitis pada tubuh manusia kemudian oleh Tuhan dijadikannya secara
bergantian pada manusia-manusia berikutnya setelah manusia tadi mati, atau disebut dengan
reinkarnasi. Ajaran asal mula ruh dan reinkarnasi sama halnya didalam agama Hindu yang
memberikan ajaran pada umat Hindu agar selalu percaya terhadap ruh yang berasal dari percikan
cahaya Tuhan dan adanya reinkarnasi karena Tuhan Brahma ketika menjelma (avatara), Brahma
mengeluarkan pancaran ruh yang akan bersemayam disemua makhluk dan alam semesta yang
semua ini keluar dari pori-poriNya Pertama kali ia menjelajah ke alam tumbuh-tumbuhan,
kemudian pindah ke alam hewan, selanjutnya ke alam ruh. Di dalam ruh ini ia bertemu dengan
ruh-ruh yang telah mati. Dari alam ruh, ia diajak ke alam yang lebih tenang, tenteram, hikmat tak
dapat digambarkan seperti apa. Alam ini adalah tempat suci, yaitu ruh orang-orang yang
beriman. Pada akhirnya ia merasa disinari oleh Nur Allah. Gambaran ini merengkan tentang
reinkarnasi dan kelepasan atau ruh yang baik yang nantinya akan menyatu dengan Tuhan tanpa
adanya reinkarnasi lagi. Dia juga diperlihatkan oleh Tuhan tentang hukum reinkarnasi. Tuhan
memberitahu beberapa ruh orang yang sudah mati dan kelak akan dilahirkan kembali kedunia.
Kejadian reinkarnasi dalam Sumarah tergantung dengan Hukum Karma manusia masing-masing.
Mereka percaya bahwa semua hal-hal yang buruk yang dilakukan oleh manusia ketika hidup
akan mendatangkan hasil yang buruk juga dan segala sesuatu yang bersifat baik nantinya akan
mendatangkan sesuatu yang baik juga. Jadi, jika manusia mati dan dimasa hidupnya banyak
melakukan kesalahan maka dia nanti akan kembali dilahirkan (reinkarnasi). Tetapi begitupula
sebaliknya, jika manusia mati dan dalam masa hidupnya banyak melakukan kebaikan maka dia
akan mengalami kelepasan atau tidak bereinkarnasi dan ruh mereka akan menyatu dengan
Tuhan. Sumarah menyamakan tentang pengertian jiwa dan ruh yaitu ketika manusia akan
dilahirkan maka Tuhan meniupkan ruh-Nya pada diri manusia dan letak ruh tersebut berada pada
di tengah-tengah pengrasa / rasa manusia dan rasa menjadi pusat sujud Sumarah yang utama.
11 =V_ |A, =@ ==; F
V, N Bb @J.Bb,
)J.Bb, P dA@1C B ,PV
Artinya : Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh
(ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi)
kamu sedikit sekali bersyukur. ( QS. As Sajdah 32: 9)

Islam mempunyai keyakinan bahwa ruh digambarkan sebagai dzat yang selalu baik dan
suci, berkualitas tinggi. Bahkan digambarkan sebagai turunan dari dzat ketuhanan. Penggunaan
kata ruh tidah boleh ditafsirkan sebagai ruh Allah yang masuk ke dalam diri manusia. Melainkan
ruh milik (ciptaan) Allah. Meskipun, di ayat A-Quran Allah juga mengatakan sebagai dari ruh-
Ku, yang mengiring kita pada pemahaman bahwa Allah mengimbaskan sebagian dari sifat-
sifat-Nya kepada manusia lewat ruh itu. Ruh tidak akan kembali hidup bersama jasad yang akan
lahir, tidak ada kelahiran yang berulang-ulang atau penitisan dan tidak ada kelepasan yang
bertujuan ruh manusia bersatu dengan Tuhan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Islam juga
mengajarkan bahwa seseorang yang berbuat baik maka dialah yang menerima ganjarannya, dan
perbuatan dosa yang dilakukannya dia juga yang menanggung resikonya. Pengertian antara jiwa
dan ruh dalam Islam berbeda, diantaranya jiwa digambarkan sebagai dzat yang bisa berubah-
ubah kualitas, sedangkan ruh digambarkan sebagai dzat yang selalu baik dan suci, berkualitas
tinggi. Jiwa bias merasakan kesedihan, kekecewaan, kegembiraan, kebahagiaan, ketentraman,
ketenangan, dan kedamaian. Sedangkan ruh bersifat stabil dalam kebaikan tanpa mengenal
perbandingan.

3. Badan Nafsu
Dalam Sumarah percaya bahwa penciptaan manusia yang asalnya dari sari-sari keempat
anasir tersebut maka dalam badan manusia akan timbul empat macam nafsu yaitu: lawwamah
ementingkan diri sendiri), amarah (kemarahan), supiah (keinginan), dan mutmainah (kebaikan).
Dalam Islam percaya, dengan adanya ruh manusia juga menjadi memiliki nafsu. Manusia
memiliki nafsu yang disesuaikan dengan namanya. Ada beberapa macam nafsu di dalam Al-
Quran. Yaitu nafsu ammarah: seringkali mendorong manusia untuk berbuat dosa dan kejahatan.
nafsu lawwamah: seringkali menggoda manusia untuk menyesali diri pribadi, memaki dan
mencerca, mengoreksi. Nafsu sawwalah: seringkali menggambar hias indah suatu maksiat dan
kejahatan dalam angan-angan khayal. Nafsu mulhamah: yaitu nafsu yang berdiri ditengah
menjadi pertimbangan rohani atau pertimbangan hati. Nafsu muthmainah: yaitu nafsu yang
tenang menuju kesucian, nafsu radhiah: yaitu nafsu yang mendorong untuk berbuat kebaikan
mencari keridhaan Allah. Nafsu mardhiah: yaitu nafsu yang mendorong untuk mengindahkan
nilai- nilai hidup dan nilai-nilai utama sesuai dengan norma-norma agama, sehingga disukai
Allah. Badan jasmani manusia diciptakan dari empat anasir: api, air, tanah, dan udara. Tetapi
dalam Islam: manusia pertama (Adam) diciptakan dari macam-macam tanah (saripatinya) setelah
hampir sempurna kemudian dimasukkan macam-macam air yang ditempatkan pada masing-
masing bagian tubuh Adam, kemudian Allah memasukkan cahaya, api, dan udara (angin)
kedalam diri Adam dan ditiupkan ruh kepadanya.

11 V 0b 0b1 . 0B
0
Artinya : Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).
( QS. As Sajdah 32: 8)

Dan untuk penciptaan manusia biasa diciptakan dari saripati tanah diproses dalam tubuh
menjadi sperma (lakilaki) dan ovum (perempuan) kemudian kemudian oleh Allah disatukan,
disimpan dan diproses dalam rahim menjadi manusia dan ditiupkan ruh kepadanya. Dalam
konsep ruh antara Sumarah dan Islam tidak sama karena Sumarah percaya bahwa ruh manusia
berasal dari percikan cahaya Tuhan yang terpancar dan menyamakan antara konsep jiwa dan ruh.
Sedangkan Islam percaya bahwa ruh juga termasuk ciptaan Allah yang mempunyai sifat suci dan
tidak berubahubah dzatnya dan jiwa memiliki sifat yang berubah-ubah dzatnya.
1 =q1 1A [ ;bC 0N

Artinya : Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). ( QS. Al Muminuun 23: 13)
Alam kandungan adalah alam yang pertama kali di lalui manusia. Selama 9 bulan 10 hari
atau lebih, manusia berada di alam kandungan ( rahim ) seorang wanita sebelum manusia menuju
alam berikutnya, yaitu alam dunia. Allah telah berfirman di dalam Al qur'an pada surat Luqman :
14 "Dan Kami ( Allah ) memerintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua ibu
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang sangat lemah (kepayahan
diatas kepayahan), dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada - Ku dan kepada
kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada - Kulah kembalimu." Dari ayat diatas dapat diambil
suatu pengertian, bahwa manusia itu sebelum hidup di alam nyata (dunia) terlebih dahulu hidup
di alam kandungan sang ibu. "ALLAHUMMAGHFIRLI WALI WALIDAYA
WARHAMMHUMA KAMAA ROBBAYANI SHOGHIROH." 'Ya allah, ampunilah dosaku dan
dosa kedua ibu bapakku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi aku sejak kecil.'
11 B,1f1 A;1Bb 1f1 B,1f1
f1Bb 1 B,1f1 Bb
Bd B_@N 1Bb Bd=6 11
=00 Bf1 b, P Aq,;BJ Bb
@=0 f16Bb
Artinya : Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik ( S.
Al Muminuun 23: 14)

Diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Mas'ud. Rosulullah Saw. bersabda :
"Sesungguhnya seseorang kamu dikumpulkan bahan kejadiannya dalam perut ibunya selama 40
hari dalam keadaan masih berupa setetes air mani, kemudian menjadi segumpal darah selama itu
pula (40 hari), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula (40 hari), kemudian diutus
kepadanya malaikat dan diperintahkan untuk menulis empat macam, yaitu (mengenai) rezekinya,
ajalnya, amalnya, celaka atau bahagianya, kemudian ditiupkan pada ruh. Sesungguhnya
seseorang diantaramu ada yang suka mengamalkan amalan surga sehingga tidak ada jarak
antaranya dan antara surga itu kecuali sehasta (tinggal masuk saja), maka karena takdir
mendahuluinya (dari zaman azali bahwa dia itu termasuk seorang yang celaka), sebelum mati ia
melakukan amalan ahli neraka, maka masuklah dia ke dalam neraka. Dan jika seseorang
mengamalkan amalan ahli neraka sehingga tidak ada jarak antaranya dengan neraka,melainkan
sehasta (tinggal masuk saja), maka karena takdis telah mendahuluinya (dari zaman azali bahwa
dia seorang yang bahagia) dia telah mengamalkan amalan ahli surga, maka masuklah dia ke
dalam surga." (H.R. Bukhori dan Muslim) Menurut keterangan hadis di atas, permulaan sekali
Allah Ta'ala memasukkan ruh ke dalam badan manusia itu ialah bahwa kita berada dalam
kandungan seorang ibu selama 120 hari. Dan sewaktu kita berada dalam kandungan ibu, yakni
ketika berupa janin yang sudah dimasukkan ruh ke dalamnya oleh Allah Ta'ala, saat itu diri kita
telah mengikat perjanjian ke imanan dengan Allah Ta'ala, mengakui dengan setulus-tulusnya
bahwa kita mengakui tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah. Kemudia kebanyakan
dari manusia itu menjadi musuh Allah yang nyata (kufur). "Wahai Allah, sesungguhnya aku
bersaksi, bahwa Engkau adalah Tuhanku, tiada tempat untuk memohon ketetapan iman dan
sesungguhnya aku amat lemah yang sangat lemah, dan Engkau adalah Allah, Tuhan yang
memiliki kerajaan di langit dan di bumi, jiwa ada di genggaman tangan-Mu, kepada-Mulah aku
menyembah dan kepada Engkau aku akan kembali. Wahai Allah, sesungguhnya Engkaulah yang
meluruskan dan membengkokan hati kami, luruskanlah hati kami, agar kami menjadi orang-
orang yang bahagia di sisi-Mu.

You might also like