You are on page 1of 2

Dari Kiri kanan: Mulyawan S. Nugraha, Lalan Suherlan, Munir Ridwan dan Akhmad Jajuli (wakil Bupati Sukabumi.

Hapuskan Diskriminasi Sekolah dan Madrasah !!


Dalam rangka menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pihak aparat pemerintahan dan pemegang kebijakan, agenda silaturahim telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program PGM. Seperti Silaturahmi yang dilakukan perwakilan Pengurus Persatuan Guru Madrasah (PGM) Kab. Sukabumi baru-baru ini, ke rumah pribadi Bupati Periode 2010-2015, Akhmad Jajuli, M.Pd yang penuh dengan suasana hangat dan harmonis. Ketua Umum PGM Kab. Sukabumi, H.Munir Ridwan, atas nama PGM, selama dua tahun kepemimpinan Bupati Sukmawijaya dan Wakil Bupati Akhmad Jajuli, telah banyak memberikan warna dan nuansa positif terhadap perkembangan Madrasah. Kebijakan-kebijakan yang tidak lagi diskriminasi terhadap madrasah, baik dalam hal peningkatan mutu dan alokasi anggaran, menjadi kredit point tersendiri. Munir mengatakan bahwa dengan anggota PGM yang terdiri dari guru RA,TPQ/TPA, MD, MI, MTs, MA, Majelis Taklim, Pondok Pesantren dan Guru agama di SD,SMP,SMA yang berjumlah lebih kurang 25 ribu orang yang tersebar di 47 kecamatan, PGM siap mengawal dan berada di garda depan dalam pelaksanaan pencapaian visi Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi.

Sekretaris Umum PGM Kab. Sukabumi, Mulyawan S. Nugraha menyatakan bahwa PGM sebagai organisasi profesi di lingkungan madrasah, menjadi organisasi yang diharapkan lebih disinergikan dengan program Pemda dalam bidang pendidikan Keagamaan dengan Guru Madrasah untuk pencapaian visi mewujudkan Kab. Sukabumi yang berakhlak mulia, Maju dan sejahtera. Apalagi Kab. Sukabumi telah memiliki Perda No. 8 tahun 2009 tentang Pendidikan Keagamaan Islam dan Perbup No. 33 tahun 2008 tentang penanaman nilai akhlak mulia di kalangan Siswa Kab. Smi. Wakil Bupati, Akhmad Jajuli,M.Pd., menyambut baik sikap dan keinginan PGM. Bahkan beliau mengharapkan peran PGM sebagai organisasi profesi akan mampu mendongkrak IPM warga Kab. Sukabumi dalam bidang Pendidikan. Menurutnya, peran Madrasah dan lembaga pendidikan islam lainnya telah memberi warna positif terhadap perilaku dan akhlak warga Kab. Sukabumi. Oleh sebab itu, pria asal Palabuhanratu ini menegaskan visinya agar tidak ada diskriminasi anggaran untuk Sekolah dan Madrasah. Warga madrasah juga masih anak bangsa dan asset berharga Pemda Kab. Sukabumi yang juga harus diperhatikan!! tegasnya. Kalaupun ada kebijakan Sentralisasi dan Otonomi, namun harus dicari berbagai peluang untuk mengatasi persoalan anggaran untuk Madrasah. Berkaitan dengan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang terbatas, Jajuli menegaskan bahwa disinilah pihak Pemda harus berusaha menembus dan membuka jaringan dengan instansi pusat, pihak swasta dan membuat banyak inovasi untuk membuka peluang bertambahnya PAD. Pasangan Bupati-Wabup terpilih dengan tagline MAJU di tahun 2010 ini telah bertekad untuk memajukan Kab. Sukabumi. Bila upaya ini sukses, maka anggaran yang didapat akan mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas SDM untuk pembangunan di Kab. Sukabumi. pungkasnya.

You might also like