You are on page 1of 4

Epitel Lensa Lensa akan dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa di dalam kapsul

lensa. Epitel lensa berbentuk kuboid dan terletak di bawah kapsul bagian anterior (antara kapsul dan serat lensa) sampai ke ekuator. Di bagian ekuator, sel-sel ini memanjang dan membentuk kolumnar. Di bagian ekuator ini juga sel epitel lensa berubah membentuk serabut-serabut lensa karena di bagian ini aktivitas mitotik berada pada puncaknya. Fungsi sel epitel lensa adalah untuk berdiferensiasi membentuk serabut lensa dan terlibat dalam transportasi antara humor aquous dengan bagian dalamnya dan sekresi material kapsul. Seperti yang telah diketahui, serabut-serabut lensa terbentuk dari multiplikasi dan diferensiasi dari sel epitel lensa di bagian ekuator. Oleh karena pertumbuhan normal dari lensa bermula dari permukaan ke arah dalam, maka serabut yang terbentuk terlebih dahulu dinamakan nukleus lensa dan serabut yang baru terbentuk dinamakan korteks.

Gambar 2.1 Proses pembentukan serat lensa primer dan nukleus embrionik.

Epitel lensa terbagi ke dalam 3 zona, yaitu zona sentral, zona intermediet, dan zona germinatif. Zona sentral merupakan tempat yang stabil dengan jumlah sel yang menurun sesuai umur. Pada zona intermediet terdapat sel-sel kecil dengan proses mitosis yang jarang. Pada zona germinatif, mitosis sel akan membentuk serat lensa.

Gambar 2.2 Anatomi Lensa

Gambar 2.3 Zona pada epitel lensa

Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus menerus sehingga mengakibatkan memadatnya serat lensa di bagian sentral lensa sehingga membentuk nukleus lensa. Bagian sentral lensa merupakan serat lensa yang paling dahulu dibentuk atau serat lensa yang tertua di dalam kapsul lensa. Di dalam lensa dapat dibedakan nukleus embrional, fetal dan dewasa. Di bagian luar nukleus terdapat serat lensa yang lebih muda yang disebut sebagai korteks lensa. Korteks yang terletak di sebelah depan nukleus lensa disebut sebagai korteks anterior sedangkan di belakang nukleus disebut korteks posterior. Nukleus lensa mempunyai konsistensi lebih keras di banding korteks lensa yang lebih muda. Di bagian perifer kapsul lensa terdapat zonula Zinn yang menggantungkan lensa diseluruh ekuatornya pada badan siliar.

Patofisiologi Lensa akan mengalami gangguan akibat dari adanya oksidan. Oksidan yang dimaksud bisa seperti agen peradangan, agen radikal bebas, sisa metabolism, polutan. MDA atau Malondialdehid merupakan agent kataratogenic (kataratogenic untuk menginduksi katarak). MDA tinggi kadarnya pada lansia. Katarak ini akan maklum terjadi pada lansia >55 tahun. Semakin tua usia lensa, berat dan ketebalannya meningkat,sementara akomodasi berkurang. Lapisan kortikal baru bertambahkan dalam pola konsentrik, nukleus sentral menjadi padat dan mengeras dalam proses yang disebut sklerosis nuklear.Beberapa mekanisme memberikan kontribusi pada hilangnya transparansi lensa. Epitel lensa diyakini mengalami perubahan yang berkaitan dengan usia, khususnya penurunan kepadatan sel epitel lensa dan penyimpangan diferensiasi sel serat lensa. Epitel lensa katarak mengalami tingkat kematian apoptosis rendah, sehingga tidak menyebabkan penurunan yang signifikan pada kepadatan sel. Akumulasi penurunan epitel dalam skala kecil dapat menyebabkan perubahan pembentukan serat lensa dan homeostasis, akhirnya menyebabkan penurunan transparansi lensa. Selain itu, karena usia lensa, penurunan tingkat air dan metabolit larut air berat molekul rendah dapat memasuki sel-sel inti lensa melalui epitel dan korteks terjadi dengan penurunan tingkat transportasi air, nutrisi, dan antioksidan. Akibatnya kerusakan oksidatif progresif untuk lensa seiring penuaan berlangsung, menyebabkan katarak senilis. Berbagai studi menunjukkan peningkatan produk oksidasi (misalnya, glutathione teroksidasi), penurunan vitamin antioksi dan dan enzim superoksida dismutase menyebabkan proses oksidatif pada cataract ogenesis.Mekanisme lain yang terlibat adalah konversi berat molekul rendah protein lensa larut sitoplasma untuk larut dalam agregat berat molekul tinggi,fase tak larut, dan tidak larut membran-protein matriks. Perubahan yang dihasilkan protein menyebabkan fluktuasi yang tiba-tiba indeks bias lensa,sinar cahaya tersebar, dan mengurangi transparansi.

Klasifikasi katarak berdasarkan morfologi : I. Capsular cataract Katarak ini melibatkan kapsul lensa baik anterior maupun posterior. II. Subcapsular cataract Katarak ini melibatkan bagian permukaan dari korteks lensa (di bawah kapsul) baik anterior maupun posterior. Katarak subcapsular ini berada dibawah kapsul. Merupakan katarak immature dan dapat diperiksa dengan lampu celah (slit lamp). Kapsul ini sebenarnya membrane basalis, cuma dia melengkung kedalam saat embriologis, jadi

epitelnya didalam, membrannya diluar. Katarak subcapsular ada 2, anterior dan posterior. Kalau yang anterior ini disebabkan oleh trauma atau glaucoma, sedangkan yang posterior ini karena penyakit kronis Diabetes mellitus. III. Cortical cataract Katarak ini melibatkan bagian utama dari korteks lensa. Katarak kortikal biasanya bilateral, gangguan penglihatan tergantung dari lokasi kekeruhan, biasanya mata berasa silau kalau melihat ke sumber cahaya. Terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi cembung dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi lensa. Pada keadaan ini penderita seakan-akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang bertambah. Dapat menyebabkan silai terutama bila menyetir pada malam hari. IV. Supranuclear cataract Katarak ini hanya melibatkan bagian dalam dari korteks (di luar dari nukleus lensa). V. Nuclear cataract Katarak ini melibatkan nukleus dari lensa. Katarak nuclearis ini lebih karena pengkeruhan nucleus lensa akibat dari radikal bebas. Katarak jenis ini cenderung progresif lambat, khas nya mengakibatkan gangguan penglihatan jauh yang lebih besar daripada penglihatan dekat. Gejala awalnya bisa myopisasi karena lensa menjadi kaku. Inti lensa dewasa selama hidup bertambah besar dan menjadi sklerotik. Lama kelamaan inti lensa yang mulanya menjadi putih kekuning-kuningan menjadi coklat dan kemudian menjadi kehitam-hitaman. Keadaan ini disebut katarak brunesen atau nigra. Jenis katarak nigra ini terjadi pada pasien diabet dan miopia tinggi, dimana tajam penglihatan lebih baik dari sebelumnya, dan biasanya pada usia lebih dari 65 tahun. VI. Polar cataract Katarak ini hanya melibatkan bagian permukaan dari korteks di bagian polar lensa. VII. Katarak kupuliform Mulai dapat terlihat pada stadium dini katarak kortikal atau nuklear. Kekeruhan terletak dilapis korteks posterior dan dapat memberikan gambaran piring. Makin dekat letaknya terhadap kapsul makin cepat bertambahnya katarak.

You might also like