You are on page 1of 7

LAPORAN HASIL OBSERVASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Dosen Pengampu : Ibu Satih Saidiyah,Dipl.Psy.M.Si

Disusun oleh: Putri Danurdara Hand (11710051) Anisah Zaqiyatuddinni (11710076) Ami Nurdiatmoko (11710100)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011

A.

Latar belakang Usia lanjut merupakan suatu tahapan perkembangan yang akan dilalui setiap manusia,

dimana pada tahap ini seseorang akan mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari seperti dulu lagi. Menurut badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun. Menurut Hurlock, usia lanjut merupakan tahap terakhir dalam perkembangan, tahapannya dibagi menjadi usia lanjut dini yang berkisar antara usia enam puluh sampai tujuh puluh tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usia tujuh puluh tahun hingga akhir kehidupan seseorang. Menurut Hurlock terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu : Usia lanjut merupakan periode kemunduran. Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi. Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas.Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise itu seperti : lansia lebih senang mempertahankan pendapatnya daripada mendengarkan pendapat orang lain. Terjadi perubahan peran. Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan. Penyesuaian yang buruk pada lansia. Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk.

Di Yogyakarta merupakan salah satu kota yang memiliki jumlah lansia yang terbanyak di Indonesia. Jumlah penduduk lanjut usia atau yang berusia 60 tahun ke atas di Kota Yogyakarta dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2005 sebesar 6,13% dan pada tahun 2007 9,2 % dari total jumlah penduduk atau 48.092 jiwa, sedangkan jumlah penduduk pra lansia atau yang berumur 45 tahun sampai dengan 59 tahun pada tahun 2007 adalah 60.472 jiwa.Dan sebanyak 90 persen warga lanjut usia (lansia) di Kota Yogyakarta masih produktif, dan tidak menjadi beban keluarga atau masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Masih banyak lansia yang bekerja untuk menghidupi kebutuhannya sehari hari. Contohnya bila kita lihat di pasar beringharjo maka akan kita temui banyak lansia lansia yang masih aktif bekerja. Berbagai profesi di jalani lansia di pasar beringharjo, namun kebanyakan lansia bekerja sebagai pedagang. Dengan memanfaatkan kawasan pasar beringharjo yang dekat dengan tempat wisata, nafkah. Berbagai alasan yang mendorong para lansia tetap bekerja di usianya yang sudah renta dimana kondisi fisik sudah melemah.Sebagian besar lansia yang bekerja disebabkan kodisi perekonomian keluarganya yang memang lemah. Hal tersebut memaksa mereka bating tulang untuk mencari nafkah. Namun ada juga lansia yang bekerja karena faktor psikologisnya. Lansia terkadang bekerja karena dia merasa senang dengan pekerjaannya. Ada kepuasan batin tersendiri yang mereka rasakan ketika bekerja. Apalagi ketika mereka sudah mulai jauh dari anak anak dan cucunya atau bahkan ketika mereka kehilangan pasangannya, mereka akan lebih merasa bahagia saat bekerja. Karena mereka tidak akan merasa kesepian dan kehidupannya akan lebih bermakna. Kebermaknaan hidup inilah yang banyak di cari para lansia pada saat mereka mengalami berbagai perubahan perubahan pada masa ini. mereka menggunakannya untuk mencari

B.

PEMBAHASAN

Mbah marto winangun usia 85 tahun, dia merupakan seorang penjual buah keliling di sekitar daerah beringharjo. Dia tinggal di sebuah rumah di daerah jl. Godean bersama suaminya yang bekerja sebagai petani. Selain itu dia memiliki 2 orang anak yang berprofesi sebagai petani dan pedagang, 6 orang cucu yang juga sudah memiliki pekerjaan dan 6 orang buyut. Anak anak dan cucu cucu mbah marto masing masing tinggalnya agak berjauhan dari rumah mbah marto. Namun meskipun demikian, mereka masih sering menjenguk mbah marto dan suaminya. Mbah marto sudah berjualan buah di sekitar pasar beringharjo sejak dia berumur 17 tahun hingga saat ini.Setiap harinya dia berjualan dari pukul 08.00 16.00 WIB. Dia menjajakan dagangannya dengan berjalan mengelilingi daerah pasar beringharjo

sambilmemikul buah buahan seberat 10 kg yang terdiri dari salak apel dan rambutan. Buah tersebut sudah di pisah pisahkan kedalam kantong plastik, setiap kantong plastiknya di isi sekitar 1-2 kg buah. Dengan mematok harga 10 ribu tiap satu kantongnya. Namun bila dagangannya sepi maka buah tersebut di jual 8 9 ribu tiap kantongnya. Agar pembeli mau untuk membeli dagangannya dan barang dagangannya bisa habis terjual. Biasanya mbah marto mampu menjual 10 kg buah tiap harinya.Namun ketika saat saat liburan, mbah marto bisa menjual 15 17kg tiap harinya. Alasan mbah marto tetap bekerja adalah untuk perekonomian keluarganya. Sebisa mungkin mbah martomembantu suaminya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka karena mereka tidak ingin menyusahkan anak cucunya walaupun semua anak cucunya sudah memiliki pekerjaan. Selain itu mbah marto juga merasa lebih senang bila bekerja di bandingkan harus berdiam diri di rumah. Karena pekerjaanya adalah sebuah sumber kebahagiaan tersendiri untuk mbah marto. Ketika dia bekerja dia bisa banyak berinteraksi dengan orang lain, sehingga dia tidak merasa kesepian.Dan dia pun menjadi merasa lebih bermakna ketika dia menghasilkan uang dari kerja kerasnya sendiri. Dibanding mendapatkan uang dari pemberian anak cucunya. Bila dia tidak bekerja dia merasa kesepian dan merasa badannya kurang sehat. Karena mbah marto sudah terbiasa bekerja keras sejak dia masih muda. Selain itu ketika dia tidak bekerja dia pun akan merasa sedih karena dia beranggapan bahwa dia hanya menyusahkan anak anaknya.

Bekerja sebagai penjual buah tidaklah mudah,apalagi untuk mbah marto yang sudah renta. Bayak sekali masalah masalah yang harus dihadapinya. Masalah - masalahyang dia alami selama dia bekerja antara lain adalah : 1. Kondisi fisiknya yang sudah menurun, membuat mbah marto tidak bisa lagi berjualan se-efektif dulu. Dia sering mengalami gangguan pada fisiknya yang memaksanya untuk pulang lebih awal. Sehingga dagangannya pun tidak habis terjual. 2. Barang dagangannya tidak laku terjual karena jumlah wisatawan yang membeli dagangan mbah marto sedikit. Terkadang mbah marto pun terpaksa menurunkan harga barang dagangannya agar semuanya bisa habis terjual. 3. Ketika satpol pp mengadakan operasi. Namun dia punya cara tersendiri untuk menangani masalah tersebut. Dia sering berdalih dia bukan lah seorang pedagang, namun dia hanyalah orang tua yang sedang beristirahat. Dan cara tersebut bisa membuat petugas satpol PP percaya dengan alasan mbah marto.

Mbah marto selalu memiliki cara tersendiiri dalam menangani setiap permasalahan permasalahan yang dia hadapi ketika dia bekerja. Karena dia memiliki semangat yang luar biasa untuk bertahan hidup. Dan karena dia mencintai pekerjaan yang dia jalani. Hal tersebutlah yang membuat dia bertahan dengan pekerjaannya hingga saat ini ketika tubuhnya sudah renta dan tidak seperti dulu lagi.

C.

KESIMPULAN 1. Usia lanjut adalah suatu tahapan perkembangan yang akan dilalui setiap manusia, dimana pada tahap ini seseorang akan mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari seperti dulu lagi. 2. Ciri ciri usia lanjut adalah : Usia lanjut merupakan periode kemunduran, memiliki status kelompok minoritas, terdapat perubahan peran, dan penyesuaian yang buruk pada lansia. 3. Alasan lansia bekerja ada dua hal, yaitu : untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan untuk kesenangan batin. 4. Hal yang membuat lansia bertahan untuk tetap bekerja di usianya yang rentan adalah semangat hidup mereka yang ingin tetap menjadi manusia yang bermakna.

D.

LAMPIRAN

You might also like