You are on page 1of 3

Pendahuluan

Penyembuhan fraktur merupakan suatu yang kompleks meliputi interaksi antara sel, jalur biologi, dan molekul. Respon inflamasi merupakan faktor yang memulai penyembuhan tulang. Fase imflamasi ini merupakan periode yang kritis yang dikarakterkan dengan tekanan oksigen yang rendah,gangguan perfusi yang menurun, migrasi sel- sel dan pelepasan molekul aktif. 1 Kondisi sistim inflamasi ini turut memodulasi proses primer dalam penanganan fraktur. Sel osteo progenitor, sel mesenkim, osteoblast dan kondrosit berkontribusi dalam penyembuhan dan inflamasi di tingkat tulang. Proses inflamasi ini tergantung dari sitokin proinflamasi,growth faktor,metalloproteinases dan faktor angiogenic. Gangguan pada salah satu jalur atau protein ini akan dapat mempercepat atau lebih sering memperlambat penyembuhan fraktur.1

Proses penyembuhan tulang alami (callus formation) 1) Destruksi jaringan dan pembentukan hematom Pembuluh darah telah robek dan terbentuknya hematom disekitar fraktur. Tulang yang berdekatan(1-2 mm) dengan permukaan fraktur akan kekurangan suplai darah kemudian mati. 2) Inflamasi dan proliferasi selular Dalam waktu 8 jam setelah terjadinya fraktur, terjadi reaksi inflamasi akut dengan migrasi sel inflamasi dan inisiasi proliferasi dan diferensiasi sel stem mesenkim dari periosteum, kanal medulari yang pecah, dan otot-oto sekitar. Fragment ujung di kelilingi oleh jaringan selular yang menutup daerah fraktur. Terdapat banyak mediator inflamasi yang turut terlibat( sitokin dan variasi dari growth factor). Hematoma yang terbentuk seebelumnya perlahan lahan di absorbsi dan kapiler baru mulai tumbuh di sekitarnya. 3) Formasi callus Sel stem berdeferensiasi membentuk populasi sel kondrogenik dan osteogenik.Dengan kondisi yang sesuai dan lingkungan biologi lokal dan biomekanik,tulang dan tulang rawan mulai dibentuk. Populasi sel berikutnya adalah osteoklas yang mulai membersihkan tulang-tulang yang mati.Kemudian terbentuknya callus dari tulang dan tulang rawan imatur sebagai penyangga pada permukaan periosteum dan endosteum.Bagian ini kemudian akan mulai menebal dan terjadi mineralisasi.Pergerakan di sekitar daerah fraktur semakin lama semakin berkurang dan kira-kira 4 minggu setelah cedera, fraktur mulai menyatu. 4) Konsolidasi Dengan aktivitas osteoklas dan osteoblastik yang kontinu, woven bone mulai berubah menjadi lamellar tulang.Pada saat tulang mulai mengeras dan kaku, osteoklas mulai masuk kedalam garis-garis fraktur untuk membersihkan debris.Osteoblast mengisi sisa perbedaan antara fragment dan tulang baru. Proses ini mengambil masa beberapa bulan sebelum tulang kembali kuat dan mampu menahan beban normal. 5) Remodelling Fraktur telah menyatu dengan jembatan tulang yang solid. Dalam periode bulan atau tahun, proses resorpsi dan formasi tulang berlanjut untuk merekontruksi bentuk tulang.Pada anak anak bentuk tulang dapat kembali ke normal,

Proses penyembuhan dengan penyatuan direk( Direct Union).

Studi klinikal dan experimental menunjukkan callus merupakan respon dari pergerakan pada daerah fraktur.(Mc Kibbin, 1978)

Tinjaun Pustaka.

1. Journal of Orthopaedic Trauma,September 2010 - Volume 24 - Issue 9 halaman 522-525 2. Apleyss System of orthopaedics and fractures, edisi ke Sembilan , halaman 690

You might also like