Professional Documents
Culture Documents
Direktorat Perbankan Syariah Jl. MH. Thamrin No. 2, Jakarta 10110 Tlp. 021-3817513 Fax. 021-3501989 Email: dpbs@bi.go.id; http://www.bi.go.id
SISTEMATIKA PENYAJIAN
I. Nilai Dasar Keuangan & Perbankan Syariah II. Kebijakan pengembangan Bank Syariah di Indonesia III. Lembaga Keuangan Syariah Internasional IV. Q & A
2
PARADIGM NOBODY QUESTIONS THE HARDCORE OR PROTECTIVE BELT OF ECONOMIC MAINSTREAM : SECULARISM STRIPPED THE SYSTEM OF ITS MORAL BASIS INTEREST THE PARADIGM OF MOST MAJOR RELIGIONS HAS PROHIBITED INTEREST HINDUISM, JUDAISM, CHRISTIANITY, ISLAM 2/3rds OF MANKIND WHY THIS PROHIBITION: INTEREST-BASED SYSTEM PROMOTES LIVING BEYOND MEANS AND SPECULATION INDIRECTLY HURTS NEED FULFILLMENT, FULL EMPLOYMENT, AND ECONOMIC STABILITY IT IMPLIES ABSENCE OF RISK SHARING GAIN WITHOUT ANY SHARE IN LOSSES THIS FRUSTRATES THE EFFECTIVE OPERATION OF MARKET DISCIPLINE REASONS FOR THE INEFFECTIVENESS OF MARKET DISCIPLINE IN BANKING AS A RESULT OF THE ABSENCE OF RISK-SHARING: DEPOSITS ARE GUARANTEED, DEPOSITORS BECOME COMPLACENT AND DO NOT MONITOR THE BANKS OPERATIONS CAREFULLY DO NOT DEMAND TRANSPARENCY SINCE BANKS RELY ON THE CRUTCHES OF COLLATERAL WHICH ENSURES THE REPAYMENT OF THEIR LOANS, THEY TEND TO EXTEND CREDIT EXCESSIVELY - THIS PROMOTES: PUBLIC SECTOR DEFICITS, PRIVATE SECTOR LIVING BEYOND MEANS, HIGHLY LEVERAGED SHORT-TERM DEBT, RAPID MOVEMENT OF FUNDS, VOLATILITY, THE GREATER THE RELIANCE ON DEBT AND THE HIGHER THE LEVERAGE, THE MORE SEVERE THE CRISIS. SOME EXAMPLES: EAST ASIA CRISIS, LONG-TERM CAPITAL MANAGEMENT (LTCM), FOREIGN EXCHANGE MARKETS REMEDY LIES IN INJECTING GRATER DISCIPLINE IN THE FINANCIAL SYSTEM
Notes of a Lecture delivered at the International Conference on Islamic Banking: Risk Management, Regulation and Supervision, Jakarta, 30/9-2/10 2003 Jakarta, 30/9-
1
Masyarakat Sejahtera Material & spiritual Tujuan
tercapainya kesejahteraan yang mencakup kebahagiaan (spiritual) dan kemakmuran (material) pada tingkatan individu dan masyarakat. Suatu kesuksesan dalam aspek material tidaklah menjadi sesuatu yang bermakna apabila mengakibatkan kerusakan dalam aspek kemanusiaan lainnya seperti persaudaraan dan moralitas.
Keadilan
Keseimbangan
Kemaslahatan
3
Pilar
- adanya keseimbangan aktivitas di sektor riil-finansial, pengelolaan risk-return, aktivitas bisnis-sosial, aspek spiritualmaterial & azas manfaat-kelestarian linkungan - Orientasi pada kemaslahatan yg berarti melindungi keselamatan kehidupan beragama, proses regenarasi, perlindungan jiwa, harta dan akal.
Persaudaraan Universal
Kaidah Hukum Etika
4
Pengakuan dan Kepatuhan kepada Tuhan YME
Fondasi
Perusahaan
PASAR
Lembaga Pengawas/Pengatur Bait Al Mal (Pemerintah)
7
Money Market
REGULATOR ARBITRAGE
PLAYER
DPS
DPS
DPS
BUS
Pasar modal Syariah
UUS
Pasar Uang Antar Bank Syariah
BPRS
A. Latar Belakang: Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah adalah untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yg Tinggi dan Berkualitas
1. Menyediakan alternatif jasa keuangan dan perbankan. Termasuk menyediakan pembiayaan bagi UMKM, korporasi, dan BUMN yg berjangka pendek & panjang 2. Tidak melakukan transaksi yg bersifat spekulatif di pasar valas dan di pasar modal, (built-in characteristic dari bank syariah). 3. Menciptakan harmonisasi antara sektor keuangan dengan sektor produktif riil (re-attachment) melalui penyediaan likuiditas yang sesuai dengan aktivitas riil perekonomian. 4.Mendorong fungsi sosial, memperluas jangkauan pertumbuhan ekonomi kepada UMK dan ekonomi lemah, melalui peran perbankan syariah dalam voluntary sector (CSR, ZISWaH). 1. Meningkatkan mobilisasi dana masyarakat u/ pembiayaan pembangunan nasional & mendukung kelancaran sistem pembayaran. Mendukung stabilitas harga dan meningkatkan daya tahan sistem keuangan terhadap economic shocks. Mengurangi excess liquidity trap. Memperkuat sektor produktif perekonomian dan mendukung pencapaian inflasi yg rendah. Memperkuat ketahanan sistem perekonomian melalui pemberdayaan UMKM yg dapat menyerap tenaga kerja/mengurangi pengangguran dan social safety net menciptakan quality of growth.
2.
3.
4.
11
Link to: Perbankan Syariah Mendorong Harmonisasi Antara Sektor Keuangan dan Sektor Riil Ekonomi
C. Paradigma Pengembangan
Fair treatment pengembangan kerangka ketentuan maupun upaya bagi penyempurnaan infrastruktur industri dilakukan berdasarkan konsep fair treatment yang mengakomodasi ciri-ciri operasional khusus perbankan syariah serta penyusunan program pengembangan yang disesuaikan dengan tahapan pertumbuhan industri. Sustainable approach - program pengembangan perbankan dapat dipandang sebagai suatu upaya transformasi suatu industri yang dilakukan menurut fokus dan prioritas dalam suatu tahapan yang terstruktur dan berkesinambungan. Comply to syaria principles salah satu argumen utama keberadaan industri perbankan syariah di masyarakat adalah kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah. Adapun implementasi kepatuhan terhadap prinsip syariah dimulai dari upaya untuk menginkorporasi nilai-nilai syariah baik dalam skema transaksi keuangan sampai kepada implementasinya dalam cara pengelolaan usaha yang tercermin dalam corporate governance yang baik industri perbankan syariah. Market driven industri perbankan syariah tumbuh sebagai realisasi dari kebutuhan masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan keuangan dan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah. Dalam masa awal pertumbuhan, Bank Indonesia bersama dengan stakeholder yang lain dapat pula melakukan public education kepada masyarakat untuk mendukung proses positioning. Consistent Kebijakan pengembangan perbankan syariah mengakomodir adanya dinamika sebagai akibat dari perubahan internal maupun eksternal. Namun demikian perubahan tersebut tidak membuat kehilangan arah sehingga secara konsisten senantiasa mengarah kepada pencapaian visi dan misi pengembangan.
13
D. 6 Sasaran Pengembangan 2. Diterapkannya prinsip kehati-hatian dalam operasional perbankan syariah Perbankan 3. Terciptanya sistem perbankan syariah Syariah yang kompetitif dan efisien Nasional 4. Terciptanya stabilitas sistemik serta terealisasinya kemanfaatan bagi masyarakat luas 5. Meningkatnya kualitas SDM dan tersedianya SDM secara memadai untuk mendukung pertumbuhan 6. Optimalnya fungsi sosial BS melalui perannya dalam memfasilitasi keterkaitan antara voluntary sector dengan pemberdayaan ekonomi rakyat (dhuafa, usaha mikro dan kecil)
14
Tahap I (2002-2004) Peletakan landasan pengembangan. Fokus aktivitas dalam tahap ini adalah menyusun ketentuan kelembagaan bank syariah dan menyiapkan infrastruktur dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan bank syariah 15
16
1200 1000 800 600 400 200 0 2004 2005 2006 Q1-2007 0 0 355 439 531 552 456 465 Layanan syariah Kantor BUS+UUS
17
25 20 15 10 5 0
Dana Pihak III Pembiayaan Aset 2004 11.67 11.48 15.31 2005 15.58 15.23 20.88 2006 20.67 20.44 26.72 Q1-2007 21.88 20.82 28.45
18
20
PERKEMBANGAN JUMLAH LAYANAN SYARIAH (LS) DAN DANA PIHAK III YG BERHASIL DIHIMPUN
Rp.Milyar
400.00 350.00 300.00 250.00 200.00 150.00 100.00 50.00 Dana Pihak III Jumlah Layanan Syariah Jun'06 4.25 250 Sep'06 32.30 419 Des'06 101.85 456 Mar'07 193.03 467 Apr'07 349.23 721
21
1.80% 1.60% 1.40% 1.20% 1.00% 0.80% 0.60% 0.40% 0.20% 0.00% 0.15% 0.23%
1.69%
0.64% 0.35%
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
Q I 2007
22
Share aset BUS terhadap Perbankan Syariah Nasional (per Maret 2007)
Aset UUS
BUK induknya
23.66%
99.07%
76.34%
Aset BUS
0.93%
Aset UUS
24
25
27
Terima Kasih