You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM VIII FISIOLOGI HEWAN ( AKKC 254) ALIRAN DARAH DALAM SISTEM PEREDARAN DARAH TERTUTUP Dosen

Pengasuh : Drs Kaspul, M.Si Dra. Asri Lestari, M.Pd

Asisten Dosen : Kardina Ayu W Zubaidah Oleh : Hadi Siswanto A1C209210 Kelompok VIII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN DESEMBER 2011

Laporan Akhir Fisiologi Hewan

53

PRAKTIKUM VIII Topik Tujuan : Aliran Darah Dalam Sistem Peredaran Darah Tertutup : - Untuk mengetahui perbedaan vena dan arteri, dan alat peredaran darah dalam sistem peredaran darah tertutup. Hari/Tanggal : Kamis/8 Desember 2011 Tempat : Laboratorium Biologi FMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan adalah : 1. Mikroskop 2. Sungkup 3. Alat sectio 4. Jarum pentul 5. Karton dan kapas 6. Gelas kimia 7. Gunting I. CARA KERJA 1. Membius katak dengan eter dengan kapas dalam sungkup. 2. Melubangi karton dengan diameter 1 cm sesuai dengan telapak kaki katak. 3. Meletakkan telapak kaki katak sehingga kulit antar jari terletak di antaranya. 4. Menyiranm dengan garam fisiologis pada kulit antar jari kaki dan mengamati di bawah mikroskop. 5. Memperhatikan dan membedakan antara arteri, vena, dan kapiler, serta mengamati kecepatan aliran darahnya pada arteri dan vena. I. DASAR TEORI Sistem transport pada hewan bersel banyak adalah berupa garam khusus sehingga dikenal dengan peredaran darah. Sistem peredaran darah pada manusia dan hewan vertebrata merupakan system peredaran darah tertutup. Alat-alat peredaran darah umumnya sama mulai dari ikan, amphibi, reptilia, burung dan mamalia yaitu pada jantung, pembuluh arteri, kapiler, pembuluh vena dan perbedaannya terletak pada jantung. Bahan yang digunakan adalah : 1. Katak (Rana sp) 2. Garam fisiologis 3. Aquadest 4. Eter 5. Kapas

Aliran Darah Dalam Sistem Peredaran Darah Tertutup

53

Pada setiap sistem peredaran darah tertutup yang merupakan motor penggerak atau pompa. Penggerak aliran, tekanan hidrostatik puncak terdapat pada pompa penggerak tersebut yaitu jantung. Tekanan hidrostatik ini akan menurun di sepanjang pembuluh darah sampai akhirnya memiliki tekanan mencapai nilai nol. Pembuluh-pembuluh nadi atau arteri masih memiliki tekanan tersebut, sampai nantinya mencapai nilai terendah pada pembuluh-pembuluh kapiler sehingga sel ini akan dapat membantu proses pertukaran material di jaringan. Tekanan ini akan menjadi semakin rendah pada pembuluh-pembuluh darah yang semakin kecil ukurannya, hal ini terjadi mengikuti hokum-hukum fisika pada zat cair. Dalam system peredaran darah tertutup, darah beredar sepanjang rangkaian pembuluh darah dari arteri ke vena melalui kapiler. Jadi darah tidak berhubungan secara langsung tetapi di sepanjang pembuluh darah kapiler. Darah dapat menembus dinding kapiler, kerana dinding kapiler terdiri dari satu lapis endothelial yang berdinding tipis dan permeable. Adapun ciri-ciri dari system peredaran darah tertutup, yaitu : 1. Adanya pemisahan fungsi dari masing-masing alat tubuh yang termasuk system peredaran darah, sehingga darah dipompa ke system arteri dan tingkat tekanan darah cukup tinggi tetap dipertahankan di pembuluh arteri. 2. Sistem pembuluh darah arteri merupakan reservoir tekanan yang dapat mendorong darah menuju kapiler. 3. Dinding kapiler darah sangat tipis sehingga memungkinkan adanya pemindahan zat darah yang terdapat pada kapiler ke cairan jaringan yang menempati ruangruang antar sel. Setiap jaringan darah pada tubuh dilengkapi dengan pembuluh darah kapilernya. 4. Tekanan darah kapiler tertentu (glomerolus) cukup tinggi sehingga memungkinkan terjadinya proses ultrafiltrasi di ginjal. 5. Terdapat system limfa yang sangat bermanfaat untuk mengembalikan cairan yang tertimbun di ruang antar sel, masuk kembali ke pembuluh darah.

IV. HASIL PENGAMATAN

Aliran Darah Dalam Sistem Peredaran Darah Tertutup

55

1. Peredaran darah katak sesudah diberi larutan garam fisiologis

Keterangan : 1. Arteri 2. Vena Aliran darah: Cepat V. ANALISA DATA Pada saat jantung berkontraksi (sistol), darah akan keluar dari menuju pembuluh nadi (arteri) yaitu pembuluh tempat keluarnya darah dari jantung. Arteri berada tepat diluar jantung biasanya terletak didalam tubuh. Terdiri tiga lapis yaitu jaringan ikat kuat dan elastis, otot polos yang berkontraksi secara sadar merenggang apabila darah melewatinya sehingga terhindar dari keadaan berbahaya misal melipat, jaringan endotelium yang melindungi jaringan didalamnya. Pembuluh nadi besar (aorta) yaitu pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri menuju keseluruh tubuh. Aorta ini bercabang-cabang makin lama makin kecil disebut arteri. Arteri bercabang lagi disebut arteriola. Dan arteriola bercabang lagi disebut kapiler. Pembuluh balik (vena) yaitu mudah dikenali karena letaknya dipermukaan. Dindingnya lebih tipis dan tekanan lebih lemah dari pembuluh nadi dan tidak elastis serta disepanjang terdapat katup yang menjaga agar darah tak kembali. Saat jantung berelaksi (diastol), darah dari tubuh akan masuk kejantung melalui vena yang merupakan tempat masuknya darah ke jantung. Berdasarkan hasil pengamatan, di temukan adanya pembuluh arteri dan vena dalam sistem perdaran darah katak. Pembuluh kapiler tidak ditemukan

Aliran Darah Dalam Sistem Peredaran Darah Tertutup

53

praktikan. Arteri dan vena adalah pembuluh darah pada peredaran darah tertutup. Peredaran darah tertutup ini ditemukan pada katak dan hewan vertebrata lainnya. Penambahan aquades menyebabkan terjadinya perubahan pada cairan darah yaitu aliran darah menjadi kurang cepat dari sebelum ditetesi. Pada penyiraman dengan garam fisiologis, pada kulit antara jari katak, maka terjadi perubahan aliran darah dimana pada pembuluh vena aliran darah semula lambat setelah ditetesi aliran menjadi cepat sebaliknya pada arteri justru menjadi lambat, hal ini terjadi karena adanya stimulus yang relatif cepat dan kadar garam yang terlalu banyak sehingga kerja dan O2 dalam darah terhenti, ini disebabkan karena larutan garam fisiologis tersebut merupakan senyawa yang mempunyai ion-ion yang dapat menimbulkan tekanan dalam darah osmotik jaringan sehingga sel-sel dapat dimasuki oleh zat larutan garam fisiologis juga mempunyai kemampuan untuk menghidrolisis garam pada pembuluh darah. Persamaan reaksi antara darah dan garam (NaCl) : 2 NaCl 2 Na+ + 2Cl Ion-ion berdifusi ke dalam pembuluh darah dan berikatan dengan tubuh dalam eritrosit. 2 Na+ + Hb HbNa2

Penambahan garam fisiologis juga menyebabkan terjadinya perubahan pada cairan darah yaitu aliran darah menjadi lambat dan pembuluh darah menyempit. Hal ini disebabkan karena larutan garam fisiologis tersebut merupakan senyawa yang mempunyai ion-ion yang dapat menimbulkan tekanan dalam darah osmotic jaringan sehingga sel-sel dapat dimasuki oleh zat.

VI. KESIMPULAN 1. Sistem peredaran darah pada katak adalah sistem peredaran darah tertutup artinya sistem peredaran darah yang melalui pembuluh darah.

Aliran Darah Dalam Sistem Peredaran Darah Tertutup

54

2. Pada saat sebelum ditetesi aquades aliran darah pada katak cepat, kemudian setelah disiram dengan aquades aliran darah pada katak menjadi lambat 3. Pada saat diberi garam fisiologis dimana pembuluh vena mengalami kecepatan aliran darah sedangkan pembuluh arteri mengalami aliran darah yang lambat karena kerja O2 terhenti disebabkan dengan dihidrolisisnya kadar garam di dalam tanah. 4. Larutan garam fisiologis merupakan senyawa yang mempunyai ion-ion yang dapat menimbulkan tekanan dalam darah osmotic jaringan sehingga sel-sel dapat dimasuki oleh zat VII. DAFTAR PUSTAKA Suripto. 2000. Struktur Hewan. Universitas Terbuka. Jakarta. Kaspul. Dkk. 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. PMIPA UNLAM. Banjarmasin Wulangi, S. K. 1991. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Depdikbud. Jakarta.

Aliran Darah Dalam Sistem Peredaran Darah Tertutup

53

You might also like