Professional Documents
Culture Documents
POTENSIOMETRIK
Noor Yudhi, Aminhar Lakoni
Pusat Penelitian Teknologi Bahan Bakar Nuklir dan Daur Ulang
ABSTRAK
ANALISIS Cl DI DALAM SERBUK UO2 DENGAN TEKNIK TITRASI
POTENSIOMETRIK.Telah dilakukan percobaan analisis Klorida didalam serbuk UO2 dengan
teknik titrasi potensiometrik. Sodium Klorida digunakan sebagai sumber standar Cl, asam
nitrat digunakan untuk keasaman larutan dan argentum nitrat digunakan sebagai titran.
Analisis Cl secara keseluruhan ditentukan oleh titrasi standar Argentum nitrat menggunakan
teknik titrasi potensiometrikk dengan elektrode perak. Keasaman dan kandungan uranium
didalam larutan berpengaruh terhadap analysis Klorida. Kurva kalibrasi standar Cl dibuat dari
larutan Na Cl, dengan kisaran konsentrasi 2 ppm sampai 20 ppm Hasil analisis
menunjukkan, keasaman berpengaruh terhadap kesalahan analysis. Untuk pH = 2
kesalahan analisis sebesar 0,44% dengan deviasi standar sebesar 0,022. Untuk pH = 3
kesalahan analisis sebesar 3,03% dengan deviasi standar sebesar 0,149. Untuk pH = 4
kesalahan analisis sebesar 3,80% dengan deviasi standar sebesar 0,185. Sedangkan
kandungan logam uranium di dalam larutan berpengaruh terhadap effisiensi analisis. Untuk
kandungan uranium 0,5 gram, effisiensi analisis sebesar 82,48% dan faktor koreksi sebesar
1,212 , Untuk kandungan uranium 1 gram, effisiensi analisis sebesar 62,34% dan faktor
koreksi sebesar 1,604.Untuk kandungan uranium 2 gram, effisiensi analysis sebesar 55,15%
dan faktor koreksi sebesar 1,813. Batas deteksi dengan metoda potensimetrik 25
µg.Cl/1g.U(25 ppm) dan pH optimum = 2, dengan kisaran standar deviasi dari 0,019 sampai
0,027 .
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF CHLORIDE IN URANIUM DIOXIDE POWDERS BY
POTENTIMETRIC TITRATION TECHNIQUE. The analysis of Chloride in uranium dioxide
powder by potentiometric titration technique has been investigated. The sodium chloride is
used as standard chloride, nitric acids is used as the acidity agent and the argent nitrates is
used as titter. The analysis of chloride is completed by titratimg it with standard argent
nitrates solution using a potentiometric titration technique with argent electrode. The acidity
and the uranium containing in solution influence the analysis of chloride. Standard calibration
curve of chloride was made from sodium chloride solution in the concentration range of 2
ppm to 20 ppm. The result of the analysis indicates that, the analysis of error is influenced by
the acidity. For the pH = two, the analysis of error is 0.44%, with standard deviation is 0.022
. For the pH = three, the analysis of error is 3.03%, with standard deviation is 0.149 . For the
pH = four, the analysis of error is 3.80%, with standard deviation is 0.185 . The Uranium
containing in solution influences the efficiency of analysis. The uranium containing of 0.5
gram, the efficiency of analysis is 82.48% and the correction factor is 1.212. The uranium
containing of 1 gram, the efficiency of analysis is 62.34% and the correction factor is 1.604.
The uranium containing of 2 gram, the efficiency of analysis is 55.15% and the correction
factor is 1.813. The limit detection of potentiometric titration technique was 25 µg Cl/1g U (25
ppm.) and the optimum pH = 2, with the standard deviation range of 0.019 to 0.027.
1
PENDAHULUAN
2
Dengan data perbandingan diatas penulis mencoba melakukan analisis
dengan cara argentometri dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh
terutama pH larutan dan kandungan uranium dalam larutan. Keasaman larutan (pH)
berpengaruh terhadap kesalahan analisis dan konsentrasi uranium berpengaruh
terhadap penambahan potensial larutan yang dianalisis. Dalam analysis ini, serbuk
UO2 dilarutkan dengan asam nitrat menjadi larutan uranil nitrat. Karena unsur Klorida
yang dianalisis dalam orde ppm, ada kemungkinan unsur uranium dan keasaman
larutan akan mengganggu dalam analysis ini. Maka dari itu dalam percobaan ini
dilakukan pengujian pengaruh keasaman dan pengaruh unsur uranium di dalam
larutan contoh terhadap analysis unsur Klorida. Hasil analysis ini dibandingkan
dengan hasil analysis yang menggunakan larutan standar Klorida murni (tanpa unsur
uranium ) Dari hasil pembandingan ini dapat diperoleh, berapa keasaman (pH) yang
dipakai untuk analysis, berapa besar effisiensi analysis dan berapa besar faktor
koreksi yang diperoleh untuk penambahan setiap gram unsur uranium di dalam
larutan contoh. Karena dalam percobaan ini yang digunakan serbuk UO2 murni
(tanpa unsur klorida), maka percobaan menggunakan cara simulasi yaitu larutan
uranil nitrat dengan kandungan uranium 0.5, 1, dan 2 gram dan masing-masing
diberi larutan standar klorida 50 mikro gram dalam volume 25 ml.
Pada penelitian ini dilakukan standarisasi metoda argentometri dengan sodium
klorida (NaCl pa.) standar, dengan variasi konsentrasi klorida dan dititrasi secara
potensiometrik dengan larutan Argentum nitrat. Titrasi potensiometrikk dijalankan
dengan mengukur perubahan potensial elektroda yang dicelupkan ke dalam larutan
pada saat pereaksi ditambahkan. Pada penelitian ini juga dilakukan standarisai
metoda argentometri dengan sodium klorida dengan penambahan uranium secara
simulasi.
3
TEORI
Ada beberapa macam metode analysis unsur Klorida yang dikenal sampai
saat ini diantaranya (1) :
¾ Analysis dengan metoda gravimetri
Klorida terlarut dapat ditetapkan secara gravimetri sebagai AgCl dengan
penambahan larutan AgNO3 berlebih. Endapan Yang terbentuk dalam suasana
HNO3 encer. Setelah penyaringan dan pencucian, endapan dikeringkan pada
suhu 100-200 oC, kemudian ditimbang.
¾ Analysis dengan metoda titrimetri, ada empat macam yang dikenal diantaranya :
Argentometri
Argentometri adalah titrasi dengan menggunakan larutan AgNO3 .
Argentometri dibedakan menjadi dua golongan, yaitu argentometri
pemebentukan endapan dan Argentometri pembentukan kompleks.
Merkurimetri
Titrasi langsung klorida dengan raksa (II) berdasarkan pada pembentukan
kompleks raksa (II) klorida yang tidak berdisosiasi. Kelebihan ion raksa (II)
saat titik akhir dapat dideteksi dengan indikator Natrium Nitroprusida.
Kompleksometri
Penetapan secara tidak langsung menggunakan EDTA memungkinkan dari
interaksi endapan AgCl dengan K2Ni(CN)4
2 AgCl + Ni(CN)4 2- → 2 Ag(CN)2 - + Ni 2+ + 2 Cl –
4
Spektrometri Serapan Atom
Ion klorida diendapkan dengan ion perak, kelebihan ion perak dalam larutan
ditetapkan, atau ion perak dalam endapan yang dilarutkan.
¾ Analysis dengan metoda Elektro analysis
Potensiometri
Adalah suatu cara analysis yang berdasarkan pengukuran beda potensial sel
dari suatu elektrokimia. Suatu sel elektrokimia terbentuk dari sepasang
elektroda. Elektroda pertama harus mempunyai potensial tetap yang disebut
elektroda standar, sedangkan elektroda lain potensialnya harus tergantung
pada aktivitas ion yang akan ditetapkan yang disebut elektroda penunjuk.
Kulometri
Metode ini berdasarkan pengukuran jumlah arus listrik yang dibutuhkan agar
dihasilkan reaksi kuantitatif.
Ag (+) + X - → AgX + e
X - = Cl-, Br -, I -
Amperometri
Metode ini didasarkan pada pembentukan CdCl2 yang berupa endapan
dengan menggunakan Cadmium nitrat sebagai penitar dalam medium asam
asetat anhidrat.
Analysis pada percobaan ini dipakai teknik titrasi potensiometrik, yaitu titrasi
menggunakan alat potensiometer. Bedanya dengan metoda argentometri, pada
5
teknik ini tidak digunakan indikator untuk mendeteksi titik akhirnya tetapi digunakan
elektrode Ag untuk mendeteksi potensial larutan pada titik akhir. Yaitu dengan cara
pengesetan potensial larutan pada saat terjadi pengendapan maksimum (titik akhir )
Unsur klorida di dalam serbuk UO2 merupakan unsur pengotor, kadar unsur
klorida di dalam serbuk maksimum 10 ppm.(3) Maka dari itu dalam instalasi fabrikasi
bahan bakar reaktor nuklir diperlukan suatu metoda analysis unsur Klorida yang baku
dan dapat dipertanggung jawabkan.
Selama ini analysis unsur klorida telah dilakukan pada laboratorium kimia analysis
di Bidang Bahan Bakar Reaktor Daya. Metoda yang selama ini digunakan dengan
cara distilasi yang mengacu pada standar AST.M, Secara teoritis efisiensi dari
distilasi ini 75%.(2) Didalam pelaksanaannya metoda ASTM ini sering mengalami
kendala baik alat maupun bahan. Oleh karena itu sebagai alternatif kedua dilakukan
percobaan dengan metoda lain, yaitu dengan teknik titrasi potensiometrik yang
berdasarkan pada metoda argentometri.
TATA KERJA :
¾ Potentiometer
- Titroprocessor Metrohm 672
- Buret dosimat Metrohm 655
- Pengaduk magnit Metrohm 649
¾ Peralatan gelas
¾ Timbangan analitis Sartorius
¾ Pipet Ependorf.
6
Cara kerja
¾ Cara analysis klorida didalam serbuk UO2 .
Timbang serbuk UO2 sebanyak 2 gram, masukkan kedalam gelas beker 40 ml,
larutkan dengan 2 ml HNO3 p. 65%, kemudian tambahkan air sampai volume 25
ml dan atur pH = 2 dengan pH meter. Titrasi secara potensiometrik dengan titer
AgNO3.
7
HASIL DAN BAHASAN
8
¾ Pengaruh kadar uranium terhadap grafik standar.
Tabel 4 dan gambar 4, Memperlihatkan pengaruh logam uranium terhadap grafik
standar, Dengan bertambahnya Uranium didalam contoh yang dianalisis, grafik
standar akan bergeser kebawah sesuai dengan urutan berat uranium yang ada
dalam contoh seperti terlihat pada gambar 4.
Hal ini disebabkan effisiensi analysis semakin kecil dengan bertambahnya
uranium yang ada dalam contoh.
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Keasaman Vs Kesalahan analisis
4.5
4
3.5
Kesalahan analisis, %
3
Kesalahan analisis, %
2.5
2 Log. (Kesalahan analisis,
%)
1.5
1
0.5
0
0 1 2 3 4 5
Keasaman, pH
No. Hsl. analisis, ppm Keterangan Hsl. analisis, ppm Keterangan Hsl. analisis, ppm Keterangan
PH = 2 PH = 3 PH = 4
1. 9.779 10.018 9.912
2. 9.752 Rrt=9.770 9.726 Rrt=9.858 9.673 Rrt=9.775
3. 9.779 SD=0.022 9.752 SD=0.149 9.965 SD=0.185
4. 9.752 E = 0.44% 9.699 E = 3.03% 9.859 E = 3.79%
5. 9.806 10.018 9.400
6. 9.752 9.938 9.779
11
Kons Cl standar Vs Kons Cl hasil analisis
25
y = 0.9751x + 0.0749
2
20 R = 0.999
Kons Cl hasil analisis, ppm
15
Kurva, std
10
Linear (Kurva,
std)
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kons Cl standar, ppm
No. Hsl. analisis, ppm Keterangan Hsl. analisis, Keterangan Hsl. analisis, Keterangan
ppm ppm
12
Berat U, grm Vs Cl yg teranalisis,%
100
90 3 2
y = 4.34x - 32.585x + 60.315x + 57.48
80 2
R =1
Cl yg teranalisis, %
70
60 Cl yg teranalisis
50
Poly. (Cl yg
40 teranalisis)
30
20
10
0
0 0.5 1 2
Berat U, grm
Gambar 3 : Pengaruh logam U terhadap analisis Cl pada kons 25, 50, 100 g.Cl/g.U
No. Hsl. Analisis, ppm Keterangan Hsl. Analisis, ppm Keterangan Hsl. Analisis, ppm Keterangan
Dng 2 g Uranium
PH = 2
1. 1.116
2. 1.129 Rrt=1.103
3. 1.076 SD=0.02%
4. 1.103 E = 4.03%
5. 1.116 Eff=55.14%
6. 1.076 FK=1.813
13
Kons Cl awal Vs kons Cl hasil analisis
20
y = 0.9728x + 0.1265
Kons Cl gasil analisis,ppm
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Kons.Cl awal. ppm
No Kons. Cl, Hsl analisis, Hsl. analisis, rrt, Hsl analisis, Hsl. analisis,
ppm rrt, ppm ppm rrt, ppm rrt, ppm
14
CONTOH ANALYSIS DENGAN CARA POTENSIOMETRIK
No. Titran AgNO3 Hsl analisis Cl, Faktor koreksi Kons Cl dlm Keterangan
0.01 N, ml PPM contoh, PPM
UO2
1. 0.095 1.262 2.02
2. 0.092 1.222 1.604 1.96 Rerata = 1.970
3. 0.091 1.209 1.94
Garam dapur
σ emas
Garam dapur
Bata
Air kran
15
ANALISIS KLORIDA DI DALAM SERBUK UO2 DENGAN TEKNIK TITRASI
POTENSIOMETRIK
Unsur klorida di dalam serbuk UO2 merupakan unsur pengotor dan mempunyai sifat
korosif yang dapat berinteraksi dengan bahan kelongsong. Kadar klorida di dalam serbuk UO2
tidak boleh lebih dari 10 ppm. Dengan pertimbangan diatas, dicoba dilakukan analisis dengan
cara argentometri menggunakan alat potensiometer. Di dalam analysis ini perlu diperhatikan
faktor-faktor yang berpengaruh, terutama pH larutan dan kandungan uranium di dalam larutan
yang dianalisis. Hasil analisis menunjkkan, keasaman berpengaruh terhadap kesalahan
analysis. Untuk pH = 2 kesalahan analysis sebesar 0.44%. Untuk pH = 3 kesalahan analysis
3,03%. Untuk pH = 4 kesalahan analysis 3,80%. Kandungan uranium di dalam larutan
berpengaruh terhadap effisiensi analysis. Untuk kandungan uranium 0,5 gram, effisiensi
analysis sebesar 82,48% dan faktor koreksi sebesar 1,212. Untuk kandungan uranium 1 gram ,
effisiensi analysis sebesar 62,34% dan faktor koreksi sebesar 1,604. Untuk kandungan
uranium 2 gram, effisiensi analysis sebesar 55,15% dan faktor koreksi sebesar 1,813. Batas
deteksi dengan metoda potensiometrik 25 µg.Cl /1 g.U (25 ppm), dengan kisaran standar
deviasi dari 0.019 sampai 0.027.
16
Lampiran :
- Potentiometer
- Titroprocessor Metrohm 672
- Buret dosimat Metrohm 655
- Pengaduk magnit Metrohm 649
- Peralatan gelas
- Timbangan analitis Sartorius
- Pipet Ependorf.
Pada pelaksanaan ini diuraikan urutan cara melakukan preparasi yang dilakukan
dilaboratorium, urutannya sebagai berikut :
- Dibuat larutan induk Klorida 1000 ppm, dengan melarutkan 164,78 mgrm Natrium
Klorida dalam 100 ml air suling.
- Dibuat larutan standar AgNO3 0.01 N, dengan melarutkan 1.16 gram Ag2O dalam
1 ml asam nitrat 65% dan tambahkan air suling sampai volume 1 ltr.
- Standarisasi Larutan AgNO3 0.01N dengan standar primer NaCl pa, timbang
0.2923 gram dilarutkan dalam 500 ml air suling. Ambil 5 ml larutan satndar NaCl
0.01 N titrasi dengan larutan AgNO3 0.01 N
- Dibuat seri larutan standar Cl dari 2,4,6,8,10 dan 20 ppm dari larutan induk Cl
1000 ppm dengan volume 25 ml, masing-masing konsentrasi dibuat 6 cuplikan.
Dari hasil analysis ini dibuat kurva standar Cl, Cl hasil analysis Vs Cl awal.
- Lakukan pengujian terhadap keasaman, ambil contoh standar 10 ppm, lakukan
analysis dengan keasaman ( pH ) 2, .3 dan 4, masing-masing pH dibuat 6
cuplikan dan volume cuplikan 25 ml. Dari hasil analysis dapat dihitung standar
deviasi dan kesalahan analysis.
- Lakukan pengujian terhadap pengaruh logam uranium, ambil contoh standar 2
ppm, lakukan analysis Klorida dengan kandungan uranium 0.5, 1, dan 2 gram dan
volume cuplikan 25 ml, masing-masing berat dibuat 6 cuplikan. Dari hasil analysis
dapat dihitung effisiensi dan faktor koreksi untuk tiap-tiap variasi berat uranium.
- Elektroda perak dimasukkan kedalam larutan yang akan dititrasi.
- Titrasi potensiometrik dimulai dengan menjalankan titroprocessor dan titrasi
berhenti apabila titik ekivalen telah tercapai (273 mv ).
17
18