You are on page 1of 30

Proses fotosintesis, disamping memerlukan bahan baku karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) juga memerlukan energi

cahaya yang ditangkap oleh klorofil. Tumbuhan umumnya mendapatkan karbon dioksida dari udara dan mendapatkan air dari tanah. Reaksi fotosintesis yang terjadi secara sederhana dapat dirumuskan

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju Fotosintesis


1. Intensitas Cahaya Semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah laju fotosintesis karena energi yang diserap tidak mencukupi untuk fotosintesis. 2. Konsentrasi karbon Dioksida Laju fotosintesis dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kadar CO2 udara. Akan tetapi, bila kadarnya terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis terganggu. 3. Suhu Semakin tinggi suhu, semakin tinggi pula laju fotosintesis. 4. Kadar Air Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. 5. Kandungan klorofil Daun yang menguning menunjukkan kadar korofil berkurang. Hal ini akan menurunkan laju fotosintesis. Untuk membuat pigmen klorofil tumbuhan memerlukan unsur Besi (Fe), Magnesium (Mg) dan Nitrogen (N). 6. Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis) Jika kadar fotosintat seperti gula berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang. 7. Tahap pertumbuhan Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

1. Tumbuhan kaktus tampaknya tidak mempunyai daun. Apakah kaktus melakukan fotosintesis? Jelaskan jawabanmu! 2. Misalnya suatu bencana besar terjadi di bumi, dan memusnahkan semua tumbuhan yang ada di bumi. Bagaimanakah pengaruhnya terhadap hewan dan manusia?

Judul

: Fotosintesis Menghasilkan Amilum

Tujuan : Membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum (gula) Bahan : - daun - air panas Alat - spirtus : pinset gelas kimia alkohol larutan iodin kertas aluminium foil/ kertas karbon

- tabung reksi cawan petri Langkah kerja:

3. Pilihlah tanaman berdaun hijau yang

subur dan

mendapat sinar matahari yang merata. 4. Sebelum matahari terbit, tutuplah bagian dari 3 helai daun dengan kertas aluminium foil, bagian dari helai daun tersebut terbuka. 5. Petiklah ketiga daun tersebut pada sore harinya. 6. Rebus daun-daun tersebut sampai betul-betul layu.

5. Angkat daun tersebut dan rendam dalam alkohol supaya klorofilnya larut.

6. Cuci daun-daun tersebut, simpan di cawan petri dan kemudian tetesi dengan larutan iodin

7. Amati dan catat hasil pengamatanmu pada tabel berikut. dfadfa

f Uji positif: jika berwarna biru kehitaman Uji negatif: tidak ada reaksi perubahan warna ketika ditetesi larutan Iodin (kecuali warna asli Iodin) Pertanyaan : 1. Pada percobaan di atas, mengapa daun yang akan diuji direbus terlebih dahulu? 2. Setelah daun dimasukkan dalam alkohol panas, alkohol menjadi berwarna hijau. Mengapa demikian? 3. Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa kedua daun yang telah ditetesi larutan iodin warnanya berbeda, mengapa demikian? 4. Faktor abiotik apa saja yang dapat dilihat pengaruhnya dalam percobaan ini?

tugas biologi

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Kegiatan 8.1 FOTOSINTESIS Tujuan : Membuktikan bahwa hasil fotosintesis berupa amylun/zat tepung A. Apa saja yang dibutuhkan?

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Kaki tiga dan kasa 1 buah Tabung reaksi 1 buah Gelas kimia 500 cc 1 buah Pinset 1 buah Cawanpetri 1 buah Pipet tetes 1 buah Tepung kanji 1 buah Korek api Penjepit tabung reaksi Alkohol Larutan yodium/lugol Daun berwarna tak berwarna hijau Gunting Tepung kanji digunankan sebagai pembangding Kertar perak Pembakar spirtus

B. Bagaimana prosedur kerjanya? 1. Tutuplah sebagian tanaman kacang panjang pada pukul 05.00 dengan menggunakan kertas karbon! 2. Petiklah daun tersebut pada pukul 10.00 3. Rebuslh daun tersebut ke dalam air dengan tujuan agar sel-selnya mati! 4. Masukkanlah daun yang telah direbus tadi ke dalam alkohol panas dengan tujuan agagr klorofilnya terlarut! 5. Ambil daun setelah berwarna cokelat, kemudian tetesi larutan yodium/lugol 6. Amatilah perubahan warnanya dan catatlah dalam tabel pengamatan! 7. Sebagai pembanding tepung kanji dan tetesilah dengan larutan youdium! Amatilah warnanya! Warna Daun Setelah Direbus dalam Air Direbus Dalam Ditetesi Lugol Mendidih alkohol Agak kecoklatan Warna hijau Kuning cerah pudar/kuning

Keadaan Daun Daun yang terkena sinar matahari

Tetap Lebih cerah Transparan/pucat Daun yang ditutupi dengan kertas perak Pembanding Tepung kanji + larutan youdium/lugol akan berwarna menjadi butir-butir hitam.

C. Apa yang harus Anda lakukan? 1. Mengapa daun direbus air mendidi? Jelaskan Jawab: Agar sel-sel dalam daun mati 2. Apa tujuan daun direbus dalam alkohol panas dan mengapa pemanasan alkohol tidak secara langsung?

Jawab: Untuk melarutkan klorofil. Dan jika dipanaskan secara langsung akan terjadi kebakaran. 3. Bandingkan warna kedua daun hasil percobaanmu setelah ditetesi dengan lugol dan sebutkan perbedaan warnanya! Jawab: Daun yang terkena sinar matahari berwarna kuning cerah sedangkan yang ditutupi dengan kerjas perak berwarna transparan/pucat. 4. Bandingkan warna hasil perolehamu dengan warna zat tepung kanji yang ditetesi dengan larutan lugol/yudioum! Kesimpulan apakah yang Anda peroleh mengenai hasil fotosintesi? Jawab: Proses fotosintesis itu akan menghasilkan zat amilun/zat tepung 5. Tulislah reaksi kimia proses fotosintesis! Jawab: 12H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + 6H2O 6. Jelaskan arti dari fotosintesis! Sebutkan 4 syarat yang harus dipenuhi agar fotosintesis dapat berlangsung! Jawab: Proses memasakan/pembutan energi/makanan dalam tumbuhan. Dan fotosintesi dapat terjadi jika ada klorofil,cahaya matahari, CO2 dan air. 7. Mengapa tumbuhan hijau disebut organisme autotrof? Jelaskan! Jawab: Karena dapat menghasilkan makanan sendiri. 8. Melalui apakah karbondioksida dan udara sampapi ke tempat berlangsungnya proses fotosintesis? Jawab: Melalui stomata. 9. Pada tumbuhan tingkat tinggi, sebagian/logam manakah yang banyak dapat kloroplas? Jawab: Grana 10. Mengapa pada siang hari bila kita duduk dibawah pohon yang rindang terasa sejuk! Jelaskan Jawab: Karena tumbuhan tersebut juga menghasilkan O2. Lewat proses fotosintesis.

Top of Form

Bottom of Form

Kamis, 27 Mei 2010


Laporan Praktikum Fotosintesis (Sachs dan Ingenhousz)
A. JUDUL Fotosintesis

B. TUJUAN 1. Melakukan uji apakah cahaya daun tidak berfotosintesis 2. Mengetahui hubungan intesitas cahaya dengan laju reaksi

C. LATAR BELAKANG Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan hewan yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu berasal dari pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun rerumputan yang dimakan oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu reaksi kimia didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor internal maupun faktor eksternal yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan tentang fotosintesis ini.

D. TELAAH PUSTAKA Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002) Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon

adalah

melalui

kemosintesis,

yang

dilakukan

oleh

sejumlah

bakteri

belerang.

(http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis) Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO 2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto cahaya reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen). Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh. Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi. Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron. Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O 2. Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron NADP+ (nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH. Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO 2 menjadi molekul gula

berantai karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut. Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002). Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari. (Dwidjoseputro,1986) Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. (Malcome, 1990) Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi tempat begantung seluruh kehidupan adalah fotosintesis. Fotosintesis merupakan salah satu reaksi yang tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku karbondioksida dan air. Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis molekul-molekul organik kaya energi dari precursor organik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay senyawa-senyawa organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia bergantung pada organisme autotrof. (http://metabolismelink.freehostia.com) Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a

dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof. Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu: klorofil-a : C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua : C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda klorofil-b

Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai inti. Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air). (Dwidjoseputro, 1994:18) Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil: 1. Faktor pembawaan. Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di dalam kromosom. 2. Cahaya. Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan yang dihadapkan kepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya. Hal ini juag dapat kita lihat pada daun-daun yang terus terkena kena sinar langsung warna mereka menjadi hijau kekuning-kuningan. 3. Oksigen 4. Karbohidrat. Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu menghasilkan klorofil, meskipun faktorfaktor lain cukup. 5. Nitrogen Magnesium. Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatu condition sinc qua non (kehausan). Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan klorosis kepada tumbuhan. 6. Air. Air merupakan faktor keharusan pula, kekurangan air mengakibatkan desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohonan di musim kering. 7. 8. Unsur-unsur Mn, Cu, Zn, meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali, membantu pembentukan klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan mengalami klorosis juga. Temperatur antara 3o-48oC merupakan suatu kondisi yang baik untuk pembentukan klorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik ialah antara 26o-30oC. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:

1. Intensitas cahaya Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya. 2. Konsentrasi karbon dioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. 3. Suhu Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. 4. Kadar air Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. 5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis) Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang. 6. Tahap pertumbuhan Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang berwarna hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan bacteria, berwarna coklat, merah dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain di samping klorofil, yaitu pigmen pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning, merah atau ungu dan fikobilin yang berwarna biru atau merah (Muhammad Wirahadikusumah, 1985: 99) Pada tahun 1962, Gustav Julius Von Sachs, membuktikan bahwa pada fotosintesis terbentuk karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian dengan yodium, amilum dengan yodium memberikan warna hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian daun yang hijau dan terkena sinar. Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian tertutup x, terkena sinar sepanjang hari. B daun tersebut setelah dipetik, direbus, direndam dalam alcohol untuk melarutkan klorofilnya dan setelah itu dicelup dalam larutan yodium. Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum), sedang daerah sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum. Jan Ingenhousz merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian tentang fotosintesis adalah Jan Ingenhousz (1730-1799). Ingenhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn corong terbalik dan diatasnya di beri

tabung reaksi yang diisi air hingga penuh. Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan fotosintesis menghasilkan oksigen. (id.yahoo.answers.org) Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis harus daun tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui stomata dan epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade menyediakan jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis. Turgor sel penjaga berubah menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pada berlapis tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan dan infeksi.

E. HIPOTESIS 1. Daun akan berfotosintesis bila mendapat cahaya matahari. Karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari. 2. Semakin tinggi intensitas cahaya maka akan semakin meningkat laju fotosintesis.

F. ALAT DAN BAHAN Uji Sachs: Alat: 1. Beker gelas 500 ml 2. Beker gelas 250 ml 3. Pinset 4. Pemanas 5. Penjepit kertas (klip) Bahan: 1. Alkohol 96 % 2. Air/aquades

3.

Yod KI/lugol

4. Tanaman berdaun lebar (pacar air) 5. Kertas timah

Uji Ingenhousz Alat: 1. Beker gelas (1 liter) 2. Tabung reaksi 3. Corong gelas Bahan: 1. Tanaman Hydrilla sp. 2. Air 3. Kawat

G. LANGKAH KERJA Uji Sachs (kegiatan 4): 1. Menutup sebagian helaian daun dengan kertas timah pada malam atau saat subuh, menjepitnya dengan klip hingga rapat. 2. Memetik daun setelah daun terkena cahaya 2-3 jam. 3. Membuka kertas penutup dan memasukkan dalam lipatan kertas saring. 4. Mememarkan daun dalam kertas saring tersebut dengan mortar penggerus hingga memar merata, dan hancuran daun melekat pada kertas saring. 5. Membuka lipatan kertas saring dan menggunting pada bagian lipatannya. 6. Memasukkan kertas saring dalam beker gelas berisi pemutih, membiarkan klorofil melarut dan memisahkan hancuran daun dari kertas saring.

7. Mengangkat kertas saring, meniriskan sebentar, menempatkan ke cawan Petri, lalu menetesinya dengan lugol. 8. Mengamati perubahan warna yang ditunjukkan.

Uji Ingenhousz (kegiatan 5):

1. Merakit alat seperti pada gambar (2 rakitan alat). 2. Menempatkan satu rakit di tempat kena cahaya langsung dan rakitan lainnya di dalam ruang yang tidak ada cahaya. 3. Membiarkan selama 20 menit. Kemudian mengamati ada tidaknya gelembung di dalam tabung reaksi tersebut. Membandingkan jumlah gelembung pada kedua rakitan tersebut.

H. DATA HASIL PENGAMATAN Kegiatan 4 (Uji Sachs) Hasil Uji lugol No. Gejala pada bagian daun yang ditutup 1. Berwarna putih pucat Gejala pada bagian daun yang tidak ditutup Berwarna biru kehitaman Bagian yang berwarna biru kehitaman Keterangan

menunjukkan adanya amilum, sedangkan yang berwarna putih pucat menunjukkan tidak adanya amilum.

Kegiatan 5 (Uji Ingenhousz) Data Pengamatan Kelompok 1 (+substrat) Produksi Gelembung Oleh Tanaman Terkena sinar langsung 528 569 971 1501 Tidak terkena sinar langsung 2 gelembung, 1 di tali 1 naik Tetap + substrat 5ml, tambah 1 gelembung naik Tetap

No. 1. 2. 3. 4.

Keterangan

Data Pengamatan Kelompok 2 (+ substrat) Produksi Gelembung Oleh Tanaman Terkena sinar langsung 12 (mulai ada pada menit ke-6) 590 (vol air sedikit berkurang) Tidak terkena sinar langsung

No.

Keterangan

1.

- jumlah lain 5 helai 1 gelembung pada menit ke-4 -panjang Hydrilla sp. 9 Tidak ada Ada 1 gelembung yang cm - waktu adaptasi 2 menit

2.

3.

668 (+ NaHCO3)

menempel pada tali tidak keluar (berada pada ujungcorong) + NaCO3

1403 (volume air 4. berkurang lebih banyak 0,5 ml) Tidak ada

Data Pengamatan Kelompok 3 Produksi Gelembung Oleh Tanaman Terkena sinar langsung Tidak terkena sinar langsung

No.

Keterangan

1 gelembung di atas, 4 - tangkai Hydrilla sp. 1. 426 gelembung di sekitar dinding tabung reaksi 1 gelembung di atas, 2 2. 1334 gelembung di sekitar dinding tabung reaksi 1 gelembung di atas, 4 3. 1754 gelembung di sekitar dinding tabung reaksi 4. 1718 2 gelembung di atas dalam keadaan ditekuk

Data Pengamatan Kelompok 4 Produksi Gelembung Oleh Tanaman Terkena sinar langsung 756 3552 3050 Tidak terkena sinar langsung 31 4 1 4 4. 2385

No. 1. 2. 3.

Keterangan - tidak ada waktu adaptasi

- yang diamati gelembung yang keluar dari patahan di pangkal tangkai langsung

Data Pengamatan Kelompok 5 Produksi Gelembung Oleh Tanaman Terkena sinar langsung 238 Tidak terkena sinar langsung -

No. 1.

Keterangan

2. 3.

622 960

1 1 1

4.

2635

Data Pengamatan Kelompok 6 Produksi Gelembung Oleh Tanaman Terkena sinar langsung 298 Tidak terkena sinar langsung

No.

Keterangan

1.

1 gelembung besar sampai - 5 tangkai Hydrilla sp. di - panjang 8 cm 1 gelembung agak besar tidak - pada waktu 6 menit ke atas 6 gelembung kecil menempel terakhir terjadi pengurangan intensitas caaya pada percobaan terkena cahaya langsung karena tertutup pepohonan atas

2. 3.

482 622

4.

1704

4 gelembung kecil menempel

I. Analisis Data Terkena sinar matahari Kelompok 7mnt pertama 1 2 3 4 5 6 528 12 426 756 238 298 7mnt kedua 569 590 1334 3552 622 482 7mnt ketiga 971 668 1754 3050 960 622 7mnt keempat 1501 1403 1718 2385 2635 1704 Tidak terkena sinar matahari 7mnt pertama 2 1 1 31 1 7mnt kedua 1 4 1 1 7mnt ketiga 1 1 1 1 1 6 7mnt keempat 2 4 1 4

EMBAHASAN Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002) Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan uji Ingenhousz. 1. Uji Sachs Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 500 ml, beker gelas 250 ml, pinset, pemanas, penjepit kertas (klip), alkohol 96 %, air/aquades, Yod KI/lugol, tanaman berdaun lebar, dan kertas timah. Pada pagi hari sebelum praktikum, sebagian daun tanaman yang sehat ditutup dengan kertas timah, dan dijepit dengan sebuah klip. Setelah terdedah cahaya matahari selama 2-3 jam, daun itu kemudian dipetik. Kemudian daun dimasukkan dalam pada beker gelas yang berisi larutan alcohol 100ml-150 ml yang dipanaskan di alat pemanas di sekitar air yang mendidih selama beberapa saat (5menit). Daun dimasukkan dalam alcohol agar klorofil larut sehingga daun menjadi pucat. Daun yang digunakan kelompok untuk percobaan sulit larut klorofilnya. Hal ini disebabkan ketebalan daun dan larutan yang digunakan hanya alcohol yang kadarnya kurang keras untuk dapat melarutkan klorofil pada daun yang tebal. Seharusnya semakin tebal daun maka semakin keras pelarutnya, contoh pelarut yang keras adalah aseton. Maka data percobaan menggunakan data kelas, karena hanya ada satu kelompok yang berhasil dalam percobaan ini. Daun yang digunakan kelompok tersebut adalah daun tanaman pacar air. Setelah beberapa menit, daun tersebut ditiriskan dan ditempatkan pada sebuah cawan. Daun tersebut lalu ditetesi dengan larutan Yod-KI atau lugol sehingga terjadi perubahan warna seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Pada saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990). Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan ini juga dibuktikan bahwa hanya pada daun yang berklorofil dan terkena cahaya yang dapat melakukan memasak atau fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur tentang fotosintesis oleh Dwidjoseputro(1986) : bahwa tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis,

hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari. (Dwidjoseputro, 1986)

2. Uji Ingenhousz

Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 1 liter, tabung reaksi, corong gelas, tanaman Hydrilla, air, dan kawat. Pada percobaan ini digunakan 5 batang tanaman Hydrilla dengan panjang yang sama. Daun-daun Hydrilla tersebut diikat menjadi satu kemudian bagian atasnya ditutup dengan tabung reaksi. Setelah rakitan alat telah siap, satu rakitan alat tersebut ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari sedangkan satu rakitan lagi ditempatkan di tempat yang tidak terkena sinar atau gelap. Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada tanaman yag terkena sinar matahari dan tidak terkena sinar matahari. Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan Hydrilla ke dalam gelas beaker yang dilengkapi dengan corong penutup dan tabung reaksi, kemudian memasukkan air hingga memenuhi gelas beaker dan tabung reaksi, hal ini dimaksudkan agar tidak ada gelembung dari luar yang dapat mempengaruhi jumlah gelembung yang nantinya akan dihitung. Dalam hal ini praktikan membuat dua perlakuan berbeda yaitu meletakkan gelas beaker berisi air dan Hydrilla pada dua tempat yang berbeda. Gelas beaker pertama diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, sedangkan gelas beaker kedua diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari atau gelap. Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada kedua tempat tersebut. Perbedaan yang tampak dari keduanya adalah jumlah gelembung yang dihasilkan. Perhitungan terhadap gelembung yang keluar dilakukan selama 28 menit dan mencatat perubahannya setiap 7 menit sekali.

Adapun variabel pada percobaan ini antara lain: Variabel bebas : tempat meletakkan Hydrilla

ontrol

: volume air pada gelas beaker, jenis Hydrilla, ukuran Hydrilla Variabel terikat : banyaknya gelembung udara

FOTOSINTESIS II
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan senyawa komplex (organik) dari senyawa sederhana ( an organik) dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami yang digunakan adalah sinar matahari matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (kelihatan). Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah (dari 400 s/d 700 nano meter) , infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis. Dalam fotosintesis, dihasilkan glukosa yang disimpan dalam bentuk amilum (karbohidrat dan dilepaskan oksigen Oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan. ( lihat percobaan Ingenhousz) Bahan Yang digunakan berupa CO2 diambil dari udara melalui stomata dan H2O diambil dari tanah oleh akar kemudian lewat xilem (di distribusikan ke daun) Proses menghasilkan O2 pada reaksi terang dan C6H12O6 ( glukosa) pada reaksi gelap

Proses memerlukan dua tahapan kerja yaitu Reaksi terang dan Reaksi gelap Terjadinya di daun , di jaringan parenkim palisade tepatnya di bagian Chloroplast Di bagian chloroplast itu terdapat Tilakoid/Grana untuk reaksi terang dan Stroma untuk reaksi Gelap sehingga di stroma banyak dijumpai glukosa Jadi Prinsip fotosintesis adalah Sintesis 2 produk dari 2 bahan dengan 2 tahap Artinya

1. Fotosintesis itu perlu dua bahan yaitu air ( H2O) dan Carbon dioksida (CO2) 2. Fotosintesis itu menghasilkan dua produk yaitu Oksigen (O2) dan Glukosa (C6H12O6) 3. Fotosintesis itu menggunakan dua langkah yaitu Reaksi terang dan Reaksi Gelap 4. Dari data itu kita analisis dengan adanya angka 2 itu memudahkan mengingat bahwa bahan 1 dijadikan produk satu dengan langkah 1 bahwa bahan 2 dijadikan produk dua dengan langkah 2 artinya Bahan H2O itu untuk membentuk O2 dengan langkah 1 yaitu Reaksi terang artinya Bahan CO2 itu untuk membentuk Glukosa dengan langkah 2 yaitu Reaks gelap

Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan energi cahaya matahari, dapat dilakukan Percobaan Ingenhouse Pigmen Fotosintesis Fotosintesis fotosintetik. hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen

Di dalam daun terdapat jaringan pagar /Parenkim palisade dan jaringan bunga karang, / Parenkim Spons yang pada keduanya mengandung kloroplast . Khloroplast mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari / foton yang kemudian dikenal dengan sebutan Fotosistem Fotosistem adalah seperangkat sistem yang mampu menangkap foton dan menghasilkan elektron yang bisa teraktivasi dan terexitasi yang energinya bisa memecah air hasil pecahan nya berupa O2 dan H + yang kemudian ditangkap ko enzim yang ada di daun NADP menjadi NADPH Foton yang terbaik untuk fotosintesis adalah Merah ( panjang gelombang 680 - 700) dan ungu ( 400 nano meter)

Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas Membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, Sedang pembentukan berlangsung di stroma. glukosa sebagai produk akhir fotosintetis

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain : 1. Gen : bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki klorofil. 2. Cahaya : beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya, tanaman lain tidak memerlukan cahaya. 3. Unsur N. Mg, Fe : merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil. 4. Air : bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil. Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang). H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2 tetap dalam keadaan bebas.

Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2 akan bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH20.

CO2 + 2 NADPH2 + O2 > 2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2 Ringkasnya : Reaksi terang : 2 H20 > 2 NADPH2 + O2 Reaksi gelap : CO2 + 2 NADPH2 + O2>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2 atau 2 H2O + CO2 > CH2O + O2 atau 12 H2O + 6 CO2 > C6H12O6 + 6 O2

Untuk penjelasan fotosintesis ini mari kita lihat skema sederhana ini OK

Dari hasil fotosintesis yang berupa bahan organik glukosa itu kemudian akan di translokasikan ke seluruh tubuh melalui Floem berikut uraiannya

Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis). Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan hormon, Berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh xylem

yang berjalan satu arah dari akar kedaun, pengengkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya. Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam satu arah sementara cairan didalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat mengalir dengan arah yang berlaianan. Untuk masing masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut

Agar mudah dipahami materi fotosintesis ini coba iseng iseng baca tabel perbandingan ini

PERCOBAAN FOTOSINTESIS Ada 3 orang ahli yang melakukan percobaan fotosintesis ini untuk membukrikan apa saja yang berhubungan dengan fotosintesis yang popular yaitu 1. Percobaan sach 2. Percobaan Engelman

3. Percobaan Ingenhouse 1. PERCOBAAN SACHS Membuktikan bahwa pada fotsintesis akan dihasilkan zat tepung.

1. Daun yang sudah beberapa saat terkena cahaya mathari dipetik 2. Daun dimasukkan pada air yang mendidih 3. Kemudian daun dimasukkan pada alcohol panas. 4. Setelah itu akan ditetesi dengan larutan iodium (lugol). Hasilnya daun akan berwarna biru tua. Hal ini membuktikan bahwa setelah terbentuk glukosa, hasil fotosintesis segera diubah menjadi zat tepung / Amylum

2. PERCOBAAN ENGELMAN Membuktikan bahwa di dalam fotosintesis diperlukan cahaya dan klorofil. Dari hasil pengamanatn dibawah mikroskop terhadap Spyirogyra dan bakteri termo, ternyata bila dijatuhkan seberkas cahaya yang mengenai kloroplas spirogyra, maka tampak bakteri tero akan berkerumun pada daerah yang berkloroplas yang terkena cahaya tersebut. Namun bila seberkas cahaya tidak mengenai kloroplas, maka tidak banyak ditemukan bakteri termo

CONTOH SOAL FOTOSINTESIS 1. Perlakuan pada eksperimen sebagai berikut : Tabel pengamatan

1. setelah terkena cahaya 3 jam daun tanaman di petik 2. daun dimatikan selnya melalai perebusan 3. dihilangkan klorofilnya pada alkohol mendidih 4. dikeringkan ditetesi lugol Perlengkapan dan langkah percobaan diatas pertama kali dilakukan oleh . . a. Rudolf Virchow b. Ingenhouse c. Sachs d. Robert Hooke e. Engelmann Dari percobaan yang telah dilakukan tersebut diatas kita dapat membahasnya dengan pertanyaan pertanyaan yang muncul selama percobaan beserta jawaban yang diperoleh dari hasil percobaan: 1. Tuliskan reaksi kimia fotosintesis! Reaksi kimia fotosintesis : 12 H2O + 6 CO2 > C6H12O6 + 6 O2

2. Mengapa pada percobaan ini daun harus ditutup dengan alumunium poil? Pada percobaan ini daun harus ditutup dengan menggunakan alumunium poil agar ketika proses fotosintesis terjadi pada tumbuhan, maka bagian daun yang tertutupi oleh alumunium poil tersebut tidak akan mengalami proses fotosintesis karena cahaya matahari tidak dapat menembus melewati alumunium poil, sehingga ketika percobaan dilakukan akan tampak perbedaan antara bagian daun yang mengalami proses fotosintesis dan bagian daun yang tidak mengalami proses fotosintesis (yang tertutup oleh alumunium poil), dan ketika ditetesi iodium/lugol maka akan tampak

perbedaan warna antara keduanya dan dari hal itu dapat dibuktikan bahwa dalam proses fotosintesis, dihasilkan amilum. 3. Jelaskan alasan mengapa daun dimasukkan ke dalam air panas! Alasan mengapa daun dimasukkan ke dalam air panas adalah untuk menonaktifkan (memfiksasi) membuat daun tidak beraktifitas selnya namun sel dalam kondisi seperti hidup Jelaskan alasan mengapa daun dimasukkan ke dalam alkohol yang dipanaskan Agar melarutkan zat klorofil yang terkandung dalam daun sehingga di daun tinggal amylum yang nanti di reaksikan dengan reagen Lugol Manfaat dari dilakukannya percobaan ini adalah untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis pada tumbuhan hijau benar-benar menghasilkan amilum (karbohidrat) sesuai dengan percobaan yang pertamakali dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Daun yang ditutupi akan berwarna putih setelah ditetesi iodium karena pada bagian yang ditutupi sudah tidak terdapat klorofil dan sebelum percobaan, daun yang ditutupi tidak mengalami fotosintesis.sehingga tidak menghasilkan amylum oleh karenanya di test lugol negatif Daun yang tidak ditutupi akan berwarna hitam ketika ditetesi iodium karena daun yang tidak ditutupi masih mengandung amilum (karbohidrat)sebagai hasil dari peristiwa fotosintesis yang terjadi sebelum percobaan dilakukan. Pada percobaan yang telah lita lakukan ini, benar-benar terbukti bahwa dalam peristiwa fotosintesis dihasilkan amilum (karbohidrat) sebagaimana percobaan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Sachs pada tahun 1980. Hal ini terbukti melalui terjadinya perubahan warna pada daun yang telah direbus dalam air panas setelah ditetesi iodium. Bagian daun yang tidak ditutupi berubah warna menjadi hitam setelah ditetesi iodium dan hal ini membuktikan bahwa pada bagian daun itu terdapat amilum sebagai hasil dari peristiwa fotosintesis karena glucosa sebagai awal terbentuknya disatukan menjadi polyglukosa (amilum) yang terjadi sebelum percobaan dilakukan,dan sebaliknya pada bagian daun yang ditutupi akan berwarna putih setelah ditetesi iodium dan hal ini membuktikan bahwa pada bagian daun itu tidak terdapat amilum (karbohidrat), karena ketika proses fotosintesis terjadi, bagian daun tersebut tidak mengalami fotosintesis karena tidak mendapat sinar matahari yang

4. Apa manfaat percobaan ini dilakukan?

5. Mengapa daun yang ditutupi kelihatan putih setelah ditetesi iodium?

6. Mengapa daun yang tidak ditutupi berwarna hitam saat ditetesi iodium?

CATATAN

cukup dan tidak dapat memperoleh karbondioksida dari udara karena bagian daun tersebut tertutup rapat oleh kertas timah.

You might also like