You are on page 1of 1

VIVAnews - Kegagalan tim voli putra Indonesia meraih medali emas di SEA Games XXVI membuat PB PBVSI dituntut

untuk segera melakukan regenerasi pemain. Dominasi tim bola voli indoor putra Indonesia di ajang SEA Games runtuh. Setelah menjadi juara di SEA Games 2007 dan 2009, Ayip Rizal dan kawan-kawan akhirnya harus menyerah di babak final SEA Games 2011 dari Thailand 3-0, Minggu, 20 November Indonesia tidak mampu berbuat banyak menghadapi Thailand. Serve, bola pertama, dan blok yang dilakukan tim besutan pelatih Li Qijiang tersebut tidak berjalan dengan baik dan lebih sering melakukan kesalahan sendiri. Asisten pelatih tim voli Indonesia putra, Dadang Sudrajat, menilai Thailand memang tampil lebih bagus dan pantas menang. Hal itu dikarenakan Thailand melakukan regenerasi pemain lebih baik. "Mereka melakukan rotasi pemain muda sejak 2007, pemain-pemain senior mereka saat ini di tim tinggal dua pemain. Sedangkan kita ini adalah tim yang mulai masuk tim sejak 2005 dan mengalami puncak permainan pada SEA Games 2009 lalu. Regenerasi kita tidak salah, tapi hanya lambat," ujar Dadang. Dadang sendiri mengaku persiapan yang dilakukan tim Indonesia mengalami sejumlah kendala jelang SEA Games 2011. Salah satunya adalah banyaknya kegiatan seperti Pro Liga dan lainnya. Namun, Dadang tidak mau timnya berlarut-larut dengan kekalahan ini. "Indonesia dari sekarang sudah harus melakukan rotasi pemain jika ingin kembali meraih emas di SEA Games 2013. Saya tidak bisa bilang berapa persen yang harus diganti, tapi pemain-pemain senior sudah saatnya diganti," tegas Dadang.

You might also like