You are on page 1of 12

Global Financial Crisis

Krisis finansial global Tidaklah

Aneh

Pertumbuhan ekonomi dalam sistem kapitalis bersifat siklik Tidak pernah benar-benar stabil
Tumbuh menuju puncak untuk kemudian jatuh kembali

Mengapa?

Terjadi pertumbuhan tidak nyata


Sektor finansial tumbuh tidak proporsional dibandingkan sektor riil (bubble growth)

KRISIS FINANSIAL GLOBAL BERMULA DARI AS


Adanya global inbalance dimana AS mengkonsumsi lebih besar dari kemampuannya. Tercermin dari defisit ganda (defisit anggaran dan transaksi berjalan) Kredit perumahan terhadap nasabah tak layak Berkembangnya derivatif keuangan Krisis meluas melahirkan kelangkaan likuiditas sehingga dana tidak mengalir ke sektor riil mengakibatkan timbulnya resesi ekonomi karena ekonomi AS adalah yang terbesar di dunia.

Bagaimana Dampaknya Terhadap Indonesia?

DAMPAK BUAT INDONESIA


Tidak ada dampak langsung. Tapi kelangkaan likuiditas di AS/Eropa menyebabkan dana jangka pendek yang ada di Indonesia menjadi balik kandang. Rupiah mengalami depresiasi karena uang hasil penjualan saham tadi dibelikan dollar. Penurunan nilai rupiah berdampak pada kemampuan impor untuk bahan baku industri. Sehingga industri dalam negeri mengalami penurunan Keadaan makin parah karena akibat resesi di AS, ekspor Indonesia ke AS juga ke Eropa dan Asia (yang mengolah bahan tengah untuk diekspor lagi ke AS) turun. Perusahaan mengalami kesulitan. PHK terpaksa dilakukan. Untuk menahan laju depresiasi rupiah, BI menaikkan BI rate, sehingga suku bunga naik. Ini menyebabkan penurunan kegiatan usaha. PHK dan pengangguran membengkak. Kemiskinan meningkat

Akar Masalah Krisis Finansial Global


Pertama: Riba. Uang tidak lagi sebagai alat tukar saja Uang telah menjadi komoditi yang diperdagangkan (dalam bursa valuta asing) dan ditarik keuntungan (interest) alias bunga atau riba dari setiap transaksi peminjaman atau penyimpanan uang Kedua: Judi dan Spekulasi. Berkembangnya kegiatan ekonomi judi (maysir) dan penuh spekulasi (gharar) seperti dalam perdagangan saham dan produk keuangan derivat. Ketiga: Persoalan mata uang. Penggunaan uang kertas dan nilai mata uang suatu negara terikat dengan negara lain, tidak pada dirinya sendiri (nilai nominalnya tidak sama dengan nilai intrinsiknya), sehingga nilainya tidak pernah stabil

Krisis Moneter Depresiasi Rupiah


Sektor Riil Sektor Keuangan
Bunga pinjaman o Negatif spread Investasi q

Impor q Usaha q

Pertumbuhan ekonomi q
Pengangguran o Pendapatan Masyarakat q Krisis Sosial

Dampak Ikutan Krisis Moneter

Judi Zero-sum game p Bursa saham

Motif Spekulasi
Riba

Nasiah

p pinjaman p bank konvensional


Fadhl

Velocity of money q

dan Distribusi q

p pertukaran p bursa valas

Kesenjangan ekonomi o

Motif Spekulasi

Selalu Kontradiktif
Tidak ada satu pun kebijakan di bidang keuangan (moneter) yang tidak menimbulkan masalah Persoalan semakin rumit, karena perdagangan saham dan valuta asing telah menjadi pasar spekulasi dan judi, yang sama sekali tidak bisa dikontrol. Ketika terjadi gejolak di pasar saham dan valuta asing, alat kendali hanya menaik dan menurunkan bunga yang selalu problematis karena pasti akan berpengaruh pada sektor riil Penurunan sektor riil akan mengakibatkan peningkatan pengangguran dan kemiskinan

SOLUSI STRATEGIS
Menata kembali sektor riil dengan pelaku pasar rakyat luas, dengan barang dan jasa yang nyata sehingga memberikan dampak ekonomi (pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja) secara nyata pula, Tinggalkan pasar semu (bersifat bubble) yang elitis (hanya segelintir orang yang menikmati 60 ribu di lantai bursa), spekulatif (berdasar rumor bukan rasionalitas ex. Cina), manipulatif (banyak mengandung tricki-tricki jahat ingat kasus busang) dan destruktif (merusak ekonomi riil seperti yang sekarang ini sedang terjadi) yang berakibat pada proses pemiskinan masyarakat Memfungsikan uang hanya sebagai alat tukar saja dengan menghapus kegiatan judi dan spekulasi dan menghilangkan ekonomi ribawi sebagai sumber labilitas ekonomi

Apa Hubungan

Uang Kertas
Dengan

Krisis Moneter?

You might also like