You are on page 1of 6

I.

PENDAHULUAN Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko dalam Sasmito, 2010). Tujuan utama analisis butir soal dalam sebuah tes yang dibuat guru adalah untuk mengidentifikasi kekurangankekurangan dalam tes atau dalam pembelajaran (Anastasi dan Urbina, dalam sasmito, 2010). Berdasarkan tujuan ini, maka kegiatan analisis butir soal memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah: (1) dapat membantu para pengguna tes dalam evaluasi atas tes yang digunakan, (2) sangat relevan bagi penyusunan tes informal dan lokal seperti tes yang disiapkan guru untuk siswa di kelas, (3) mendukung penulisan butir soal yang efektif, (4) secara materi dapat memperbaiki tes di kelas, (5) meningkatkan validitas soal dan reliabilitas (Anastasi and Urbina dalam sasmito, 2010 ). Menurut Sasmito (2010) menyatakan bahwa analisis butir soal adalah: (1) untuk menentukan soalsoal yang cacat atau tidak berfungsi penggunaannya; (2) untuk meningkatkan butir soal melalui tiga komponen analisis yaitu tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh soal, serta meningkatkan pembelajaran melalui ambiguitas soal. Untuk menganalisis butir soal, terlebih dahulu butir soal yang sudah dibuat yang berpedoman pada Standar Kompetensi ( SK ), Kompetensi Dasar ( KD ) serta materi yang sesuai dan tingkat kelasnya harus diuji cobakan terlebih dahulu kepada siswa. Dalam tugas Asesemen Biologi, tester ( Irwan Rosadi ) memilih testee ( peserta tes ) siswa kelas X IPA 1 Madrasah Aliyah Negri 1 Parung panjang yang beralamat di jalan Parung panjang Bogor. Uji coba dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13 Desember 2011. Uji coba butir soal diikuti oleh 30 siswa dengan jumlah butir soal sebanyak 50 butir, materi tes yang diuji cobakan adalah materi kelas X semester 1 mengenai Ruang Lingkup Biologi, dan waktu pengerjaan soal selama 60 menit. Setelah diuji cobakan, butir soal dikoreksi untuk mendapatkan data persiapan analisis berupa skor siswa per butir soal, data jawaban siswa, dan urutan nilai siswa dari yang tertinggi sampai terendah. Setelah data data tersebut disusun selanjutnya dianalisis dimulai dari mencari Indeks Kesukaran ( P ) yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal per butir soal, Daya Pembeda ( DP ) yang bertujuan untuk mengetahui kelompok siswa yang dikategorikan sebagai upper group ataupun lower group, Validitas Item untuk mengetahui kevalidan suatu soal, Reliabilitas berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes, dan Distractor untuk mengetahui keberfungsian suatu distractor ( pengecoh ) pada setiap butir soal. Dari 50 butir soal yang diuji cobakan

kepada 30 siswa setelah dianalisis didapat sebanyak 25 butir soal dikategorikan valid dan 25 butir soal dikategorikan invalid, hasil itu diperoleh melalui perhitungan, sehingga didapatkan hasil yang kemudian dimasukkan ke dalam masing masing kategori atau indeks analisis butir soal tersebut. Berikut akan diulas melalui pembahasan.

II.

PEMBAHASAN Hasil perhitungan menunjukkan dari 50 butir soal yang diuji cobakan, sebanyak

25 soal dikategorikan valid yaitu nomor soal 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 17, 18, 24, 25, 26, 28, 29, 31, 32, 35, 39, 41, 42, 43, dan 49 dan 25 soal dikategorikan invalid yaitu pada nomor soal 1, 3, 4, 12, 14, 16, 19, 20, 21, 22, 23, 27, 30, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 44, 45, 46, 47, 48, dan 50. Standar valid yang digunakan per butir soal adalah 0,29. Berikut akan dijabarkan hasil analisis mengenai ketidakvalidan soal tersebut ditinjau dari Indeks Kesukaran, Daya Pembeda, Validitas Item, dan Reliabilitas.
A.

Indeks Kesukaran Indeks kesukaran dicari untuk mengetahui tingkat kesukaran per butir soal. Faktor

yang menyebabkan ketidakvalidan suatu soal jika ditinjau dari segi tingkat kesukarannya adalah banyaknya soal dengan indeks kesukaran Soal Sukar, seperti pada nomor 5, 12, 20, 23, 27, 40, 43, dan 50, seperempat dari 25 soal yang dikategorikan invalid adalah sukar dan sebagian lainnya lagi soal dikategorikan sedang sampai mudah. Soal soal tersebut sukar karena pada table skoring didapat data hanya sedikit siswa yang mampu menjawab benar, sedikitnya siswa yang menjawab benar akan berpengaruh kepada total scoring, rata rata skor, dan nilai Mp untuk validitas dan itu akan menyebabkan ketidakvalidan suatu butir soal. Selain itu soal yang dikategorikan Soal Sukar memiliki indeks kesukaran yang sangat kecil rata rata dari 0,00 0,30. Selain itu nomor soal yang dikategorikan invalid yang telah disebutkan diatas memiliki total skor yang kecil,sehingga dapat mempengaruhi nilai rata rata skor kelas yang selanjutnya akan diolah dalam table validitas, sebab nilai rata rata yang kecil juga akan mempengaruhi interprestasi validitas item. Jika dilihat dari data hasil analisis tersebut butir soal tersebut

tidak masuk sebagai criteria soal yang baik, sebab soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah ataue tidak terlalu sukar.
B.

Daya Pembeda Daya pembeda dicari untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan

siswa yang tergolong siswa yang pandai ( upper group ) dan siswa yang bodoh ( lower group ). Dari data butir soal yang invalid ( no. Soal 1, 3, 4, 12, 14, 16, 19, 20, 21, 22, 23, 27, 30, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 44, 45, 46, 47, 48, dan 50 ) memiliki daya pembeda yang jelek bahkan beberapa butir soal memiliki daya pembeda yang negative. Data butir soal yang memiliki daya pembeda negative menunjukkan siswa kelompok bawah lebih banyak menjawab soal dengan benar dari pada siswa kelompok atas, seharusnya dalam daya pembeda ini siswa yang kelompok atas lebih banyak menjawab benar dibandingkan dengan siswa kelompok bawah. Sementara itu data yang menunjukkan daya pembeda jelek memiliki indeks daya pembeda yang rendah, dilihat dari jumlah jawaban benar siswa kelompok atas dengan kelompok bawah perbedaannya tidak terlalu jauh. Soal soal yang invalid tersebut bukan tipe soal yang baik daya pembedanya karena butir soal tersebut tidak dapat membedakan siswa yang pandai ( upper group ) maupun siswa yang bodoh ( lower group ).
C.

Validitas Item

Rumus Validitas :
pbi = Mp-MtSt pq

Validitas item dicari untuk mengetahui indeks interprestasi sehingga dapat ditentukan soal tersebut valid atau invalid. Dari data butir soal yang invalid ( no. Soal 1, 3, 4, 12, 14, 16, 19, 20, 21, 22, 23, 27, 30, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 44, 45, 46, 47, 48, dan 50 ) memiliki interprestasi negative sampai rendah , sehingga indeks interprestasinya pun rendah dari ketetapan indeks kevalidan butir soal yaitu 0,29. Rendahnya indeks tersebut dipengaruhi oleh nilai Mp yang nilainyta lebih rendah dari pada nilai rata rata ( Mt ). Sedikitnya siswa yang menjawab benar per butir soal akan mempewngaruhi nilai Mp ,

semakin banyak siswa menjawab benar semakin tinggi nilai Mp nya dan butir soal pun akan semakin tinggi indeks interprestasinya sehingga soal tersebut akan valid. Sebaliknya semakin banyak siswa menjawab salah semakin rendah nilai Mp nya dan butir soal pun akan semakin rendah indeks interprestasinya sehingga soal tersebut akan invalid. Soal yang baik ( valid ) memiliki indeks interprestasi validitas minimal 0,29.

D.

Reliabilitas

Rumus Reliabilitas :

Reliabilitas adalah tabel akhir dari validitas, dimana pada tabel Reliabilitas dibedakan menjadi nomor item yang berbilangan ganjil atau disebut ( X ) dan bilangan yang berbilangan genap yang disebut ( Y ). Kemudian setelah dibedakan antara bilangan ganjil dan bilangan genapnya di jumlah kan masing - masing dengan diberikan rumus (
X2, Y2, dan X.Y ), kemudian setelah didapat jumlah keseluruhan dari tiap rumus yang

digunakanj, masukkan rumus Reliabilitasnya, dan titik realibilitas yaitu 0,7. I. KESIMPULAN Butir soal dapat dikatakan baik atau valid jika memiliki tingkat kesukaran yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah, memiliki daya pembeda yang baik yang bisa mengetahui siswa yang tergolong kelompok pandai ( upper group ) dan siswa yang

tergolong kelompok bodoh ( lower group ), dan juga memiliki indeks interprestasi validitas sesuai dengan standar minimal indeks interprestasi validitas. II. SARAN Buatlah soal secara baik dan benar mengikuti pedoman pembuatan soal agar didapat soal yang valid. Dan jadikanlah sebagai bahan masukkan didalam menyusun remedial teching.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.2009.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sasmito, Teguh.2010.Panduan Analisis Butir Soal.(
http://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com/2010/05/analisis_soal1.pdf diakses pada tanggal 12 Januari 2012, pukul 1:21 AM).

You might also like