You are on page 1of 15

KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT PADA SISITEM PENCERNANAN DAN SISITEM HEMATOLOGI

Askeb 4 (Patologi)

OLEH:
FATMAWATI FERA ANGGRAINI KURNIATUN HAMIDA LENA APRIANI MAIRITA PUSPA RINI MAULIA ISNAINI NOPI ANGGISTA PUTRI NUR FATIMA RARA NOVIKASARI SITTA AZZOYA LAILA KHUSNA SULASTRI A SULASTRI B SULASTRI SY SUMIATI TRI SIWI ENDARYATI PARTININGSIH DEWI SUSILOWATI DIANA INDRIANI EMMA RAHMI ERVIYANI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG 2011/2012

GANGGUAN PENCERNAAN Gangguan pencernaan wanita hamil disebabkan oleh gangguan hormon kehamilan, janin yang semakin membesar, dan memenuhi rongga perut anda, plus gaya hidup serta pola makan anda sebelum hamil. jadi jika sebelum hamil anda sudah memiliki masalah pencernaan, anda harus ekstra waspada sebab mungkin penyakit itu bertambah parah apabila gaya hidup anda tidak berubah.

A. Mulut 1. Hipersalivasi (ptialismus) Pada saat meludah air liur keluar lebih banyak dari biasanya sering disertai mual muntah setelah trimester 1 biasanya akan hilang deNgan sendirinya. Gangguan bini tidak membahayakan kehamilan. 2. GInggivitis dan Epulis Gusi lunak, membengkak dan hiperemis, karena gusi itu mudah berdarah, terutama sewaktu manggosok gigi. Buila air kebersihan mulut tidak dijaga, dapat terjadi peradangan mulut. Pencegahannya dengan memelihara kebersihan mulut dan menggunakan obat kumur-kumur 3. Caries gigi Gigi yang rusak pada waktu hamil akan memburuk karena nafsu makan berkurang, mual, dan muntah, sehingga kalsium menjadi berkurang. Hal ini segera dikonsultasikan ke dokter. 4. Hipermesis Hipermesis atau mual dan muntah wajar dialami wanita di 12 minggu pertama kehamilannya karena perubahan hormon. Selama trisemester pertama anda dianjurkan untuk mengurangi porsi dan menambah frekuensi makan serta menghindari minuman berkarbonasi. Umumnya mual, atau muntah akan berakhir setelah melewati minggu ke-12 kehamilan.Namun jika mual atau muntah berlangsung lebih lama dan parah sampai anda menderita dehidrasi (hiperemesis gravidarum), Anda harus mewaspadainya sebab bayi didalam kandungan bisa ikut kekurangan cairan. Beberapa a. Indikasi Hiperemesis lain mencakup : - Rendahnya kadar sodium, klorida, dan potasium dalam darah. - Dalam beberapa kasus, detak jantung bisa lebih dari 100 detak / menit dan tekanan darah menurun. - Berat badan turun 5% dari berat badan sebelum hamil. - Ketidakseimbangan gizi dan metabolisme. - Tidak bisa beraktivitas normal. b. Solusinya 2

bagi anda penderita hiperemesis parah, anda perlu mendapatkan penanganan langsung di rumah sakit, karena anda perlu diopname untuk mendapatkan cairan dan juga makanan melalui infus sebagai pengganti cairan tubuh atau nutrisi yang hilang. Dokter jaga akan memberi anda obat anti mual dan muntah, serta obat-obatan lain yang akan disesuaikan dengan tingkat keparahan hiperemesis anda. Berikut beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengurangi masalah ini : - Istirahat lebih panjang. Bila dokter menyarankan bed rest, lakukanlah meski anda tetap harus sedikit bergerak mengingat otot perlu peregangan. - Minumlah teh herbal, jahe, atau pepermint. banyaklah minum untuk menggantikan air yang hilang. - Terapi hipnosis. kendalikan keinginan muntah dengan hipnosis dan andapun bisa meneruskan terapi ini sampai persalinan tiba. - Jangan segera turun tempat tidur sewaktu bangun pagi tetapi makanlah biskuit dengan teh hangat. Makanan atau minuman hangat bisa meredakan badai di perut anda. - Hindari makanan berminyak dan berlemak seperti goreng-gorengan dan santan sebab dapat menimbulkan rasa mual dan ingin muntah.

B. ESOFAGUS dan LAMBUNG 1. Heartburn Heartburn atau reflux adalah rasa panas di bagian ulu hati hingga ke kerongkongan karena asam lambung yang meningkat. Hal ini disebabkan oleh tingginya hormon progesteron pada kehamilan trsemester pertama. Bagi penderita sakit lambung (maag), perlu lebih waspada terhadap heartburn. Wanita menderita hearburn mengeluh sakit dan pedih diulu hati atau nyeri dada. Selain disebabkan oleh hormone disebabkan juga karena regurgitasi isi lambung yang asam kebagian esophagus. Keluhan ini akan hilang secara berangsur-angsur dengan kehamilan yang bertambah tua. a. Solusi : - Hindari makanan berlemak, gurih dan gorengan, serta hindaru juga kafein, rokok dan alkohol. - Kurangi konsumsi sayuran seperti kol, selada dan brokoli yang tinggi gula. meski sehat, sayur-sayuran itu akan meningkatkan jumlah asam di perut. - Tunggu satu jam setelah makan sebelum anda berbaring.

- Jika anda sedang mengalami heartburn, konsumsi yoghurt atau segelas susu. anda bisa tambahkan sesendok madu ke dalam susu yang hangat. - Tidak makan sekaligus banyak, dalam porsi kecil tetapi lebih sering. Tidur dengan posisi setengah duduk.penderita diberikan obat antasid

Sebelum mengonsumsi obat atau menjalani perawatan untuk masalah fisik ataupun mental, anda perlu menimbang antara manfaat dan resiko. Obat-obatan memiliki manfaat menyembuhkan tetapi bisa jadi ada efek samping terhadap janin.Jadi, selalu konsultasikan kesehatan anda ke dokter kandungan sebelum mengonsumsi obat bebas sekalipun.

2. Esofagitis erosi Wanita yang hamil sering mual dan muntah sehingga terjadi erosi pada lambung . gajalanya pedih dan nyeri sewaktu menelan (disfagia), pirosis, dan kadang-kadang dengan

hematemasisi.terapi yang dilakukan sama dengan pirosis. Bila ada hematemasisi, penanganan dengan diet bubur dan minum es.

3. Varises esophagus varises esophagus dijumpai pada serosisi hepatis dan pada kehamilan menjadi lebih berat, bahkan bisa pecah dan terjadi pendarahan karena hiperpolemi dan hipertensiportal.

4. Hernia hiatus Rahim yang membesar menyebebkan tekanan intra abdominal bertambah sehingga bagian atas lambung dapat masuk kedalam hiatus esophagus.Menurut Siegel dan kawan-kawan frekuensi hernia hiatus kira-kira 17% dari seluruh kehamilan. Multipara usia lanjut lebih sering dari primi para.

Gejalanya pirosis, mual, muntah, dan bisa hematemesis. Diagnosisi dengan menggunakan foto rangten, pengobatab dilakukan bersifat simtomatik. Tindakan operatif dilakukan jika hanya terjadi strangulasi.

5. Ulkus peptikum Ulkus peptikum jarang dijumpai dalam kehamilan. Bila ada muntah-muntah akan mempersulit penderita dalam kehamilan.

6. Grastritis Keluhan hamil muda sering disangka gastritis karena memang gejalanya hampir sama yaitu nyeri uluhati, mual, muntah, anoreksia, dan menjadi kurus.

C. PENYAKIT USUS HALUS Dan USUS BESAR 1. Illeus Ileus bisa dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, terutama pada partus lama dan terlantar, setelah bedah kebidanan dan lain-lain. Illeus paralitikus lebih sering dijumpai dibandingkan ileus obstruktif.

Gejala: muntah. Perut gembung( meteorismus) obstipasi, dan bising usus diam (paralitis) dan bising usus bunyi logam (ondtruktif).

Diagnosisi lebih jkelas dilakukan dengan foto rangten. Konsultasi dengan ahli bedah sangat dianjurkan.

Penanganan : o Illeus obstruktif segera tindakan operatif o Illeus paralitis terapi konserfatis dengan pemberian cairan dan elektrolit yang cukup. Pasang pipa hidung lambung dan pipa rectum. Dan diberikan pola obat dekompresi untuk perut yang gembung.

2. Vulvulus usus Utus terputar pada pangkalnya sehingga terjadi stranggulasi.

3. Hernia Bermacam-macam hernia yang timbul bersamaan dengan kehamilan : hernia inguinali, umbilikalis, femoralis, dan sikatrika.

4. Apendisisttis (radang usus buntu) Walaupun apendesitis jarang terjadi dalam kehamilan dan gejalanya dapat membingungkan dengan gejala abdomen akut obstetric (KET, solusio [plasenta, dall). Diagnosisi lebih sulit karena usus terdorong keatas oleh perut yang membesar

5. Colitis ulserosa Adalah peradangan luka-luka kecil pada usus besar, sifatnya kronis.

6. Hemoeoid (wasir) Wasir yang sudah ada akan menjadi lebih besar karena kehamilan

7. Konstipasi : Konstipasi adalah kondisi pencernaan dimana anda bisa buang air besar kurang dari tiga kali seminggu. Konstipasi adalah masalah umum yang dialami wanita hamil dan pasca melahirkan. Hormon kehamilan yang tinggi membuat pergerakan otot pada usus besar melambat. selain itu, janin yang makin besar akan menekan usus besar sehingga mengganggu aktivitas normalnya. Pasca melahirkan, konstipasi diakibatkan oleh episotomi (pengguntingan dan penjahitan kembali bibir vagina), atau pada persalinan caesar, yang mana usus besar lumpuh sementara karena pembiusan. Konstipasi memiliki berbagai gejala seperti sulit buang air besar, kembung, atau bentuk kotoran keras dan kecil-kecil. sebaiknya begitu anda merasakan ingin buang air besar,segeralah ke kamar mandi sebab menahan buang air besar akan membuat konstipasi semakin parah. a. Solusi : - Jalan cepat selama 30 menit perhari dapat membuat usus besar anda menegang nada tidak merasa kembung. - Minum setidaknya 10 gelas air putih perhari, karena selama kehamilan, jumlah air yang terserap dari pencernaan ke dalam darah meningkat. - Mintalah resep suplemenkalsium, setidaknya 200 mg per tablet dengan dosis 5-6 kali per hari dan multivitamin yang mengandung ekstra zat besi,folat, dan vitamin B kepada doter kandungan anda. Jika memungkinkan , konsumsilah folat sejak 3-6 bulan sebelum anda hamil. - memperbanyak konsumsi serat. pilih roti gandum utuh daripada ropi putih biasa. Tambahkan buah dan sayur dengan kulitnya pada menu anda. Pecahkan jadwal makan anda menjadi 5-6 kali makan porsi kecil kaya serat. - Dalam beberapa kasus, pencahar diperlukan untuk kasus konstipasi yang berkelanjutan. dokter kandungan anda akan memberikan resep pencahar yang aman untuk menurunkan ketegangan di dinding usus serta melembutkan kotoran agar dapat keluar dengan mulus sehingga

D. SISTEM HEMATOLOGI ANEMIA 6

Seorang disebut anemia bila kadar hb nya kurang dari 10 gr %, disebut anemia berat atau bila kurang dari 6 gr%.

Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12-15 gr% dan hematokrit 35-54%. Angka tersebut juga berlaku untuk wanita hamil, terutama wanita yang mendapat pengawasan selama hamil. Oleh karena itu, pemeriksaan hematokrit dan hemoglobin harus menjadi pemeriksaan hematokrit dan hemoglobin harus menjadi pemeriksaan rutin selama pengawasan antenatal sebaiknya dilakukan 3 bulan atau paling sedikit 1 kali pada pemeriksaan pertama atau trimester 1 dan 1 kali pada trimester ke 3.

Penyebab anemia umumnya adalah : - Kurang gizi - Kurang zat besi dalam diet - Malaborsi - Kehilangan darah yang banyak:persalinan yang lalu, haid, dll - Penyakit-penyakit kronik:tbc, paru, cacing usus, malaria, dll

Dalam kehamilan jumlah darah bertambah karena ini terjadi pengencangan darah karena sel-sel darah tidak sebanding pertambahnya dengan plasma darah. Perbandingan tersebut adalah : 1. Plasma darah bertambah :30% 2. Sel-sel darah bertambah 18% 3. Hemoglobin bertambah :19%

Secara fisiologis, pengenceran darah ini adalah untuk membantu meringankan kerja jantung. Pengaruh anemia terhadap kehamilan ,persalinan, dan nifas: 1. Keguguran 2. Partus prematurus 3. Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah 4. Atonia uteri dan menyebabkan pendarahan 5. Syok 6. Afibrinogenemia dan hipifibrinogenemia 7. Infeksi intrapartum dan dalam nifas 8. Bila terjadi anemia gravis (hb dibawah 4 gr %)terjadi payah jantung, yang bukan saja menyulitkan kehamilan dan persalinan,bahkan bisa fatal. 7

Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi Hasil konsepsi (janin,plasenta,darah) membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk pembuatan butir-butir darah merah dan pertumbuhannya, yaitu sebanyak berat besi. Jumlah ini merupakan 1/10 dari seluruh besi dalam tubuh. Terjadinya anemia dalam kehamilan tergantung dari jumlah persediaan besi dalam hati, limfa, dan sumsung tulang.

Selama masih mempunyai persediaan besi, hb tidak akan turun dan bila persediaan ini habis, Hb akan turun. Ini terjadi pada bulan ke 5-6 kehamilan, pada waktu janin membuituhkan banyak zat besi. Bila terjadi anemia, pengaruhnya terhadap hasil konsepsi adalah : 1. Kematian mudigah ( keguguran ) 2. Kematian janin dalam kandungan 3. Kematian janin waktu lahir 4. Kematian perinatal tinggi 5. Prematuritas 6. Dapat terjadi cacat bawaan 7. Cadangan besi kurang

Klasifikasi anemia dalam kehamilan 1. Anemia defesiensi besi Anemia jenin ini biasanya terbentuk normositik daan hipokromik serta paling banyak dijumpai. Penyebabnya telah dibicarakan di atas sebagai penyebab anemia umumnya.

Pengobatannya Keperluan zat besi untu wanita non hamil,hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah : FNB AS (1958)12 mg-15mg-15 LIPI Indonesia (1968): 12 mg -17mg -17mg Kemasan zat besi dapat diberikan per oral atau parenternal Per oral:selfas ferosus atau glukonas dengan dosis 3-5X0,20 mg. Parenternal: diberikan biila ibu hamil tidak tahan pemberian peroral atau absorpsi di saluran pencernaan yang kurang baik, kemasan diberikan secara intramuscular atau intravena. Kemasan ini antara lain : imferon, jecfektor, dan ferrigen. Hasilnya lebih cepat dibandingkan per oral.

2. Anemia Megaloblastik

Biasanya berbentuk makrositik atau pernisiosa. Penyebabnya adalah karena kekurangan asam folat, jarang sekali akibat kekurangan vit B12. Biasanya karena nutrisi dan infeksi yang kronik.

Pengobatan : - Asam folik 15-30mg per hari - Vitamin B12 3X1 tablet per hari - Sulfas ferosusu 3X1 tablet per hari - Pada kasusu berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat di berikan transfuse darah.

3. Anemia hipoplasti Disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang , membentuk sel-sel darah merah baru. Untuk diaagnosisi diperlukan pemeriksaan : - Darah tepi lengkap - Pemeriksaan fungsi sternal - Pemeriksaan rektikulosit dll

4. Anemia hemilotik Disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh : a. Factor intrakorpuskuler:dijumpai pada anemia hemolitik heriditer,talasemia, dan paraksismal nokturnalhemo globinuria. b. Factor ekstra corpuskuler: disebabkan malaria, sepsis, keracunan jat logam, dan lain-lain

Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah,kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.

LEUKIMIA KEHAMILAN Leukemia tidak begitu mempengaruhi kehamilan, tapi pada wanita leukemia, jika hamil harus memeriksakan diri secara teratur dan lebih sering, karena ancaman terhadap kehamilan dan jiwanya tetap ada.

Terhadap hasil konsepsi dapat terjadi abortus dan prematuritas. Bahaya perdarahan pasca persalinan cukup besar, kerena pada leukemia terjadi gangguan pembekuan darah. Prognosis untuk ibu dan janin tidak begitu baik.

Sempai saat ini belum adaobat-obatan yang ,memuaskan terhadap leukemia. Catra pengobatan adalah: 1. Radiasi: ini sangat membahayakan janin dalam kandungan, kearena akan menimbulkan kelainan teratogenik atau kematian janin dalam kandungan .bila akan diberika terapi radiasi dan kemoterapi, sebaiknya terlebih dahulu hasil konsepsi dikeluarkan (abortus terapeutik). 2. Transfuse darah 3. Kemoterapi dan sitostastika 4. Anti-metabolit 5. Kortikosteroid

Pencegahan : - Wanita leukemia,apabila yang kronik, sebaiknya jangan hamil - Dianjurkan memakai kontrasepsi atau dilakukan tubektomi

PENYAKIT HODGKIN DAN KEHAMILAN Penyakit ini tidak mempengaruhi kehamilan begitu pula sebaliknya. Untuk sementara, wanita dengan penyakit Hodgkin aktif dilarang hamil untuk pencegahan dianjurkan memakai kontrasepsi. Wanita tersebut baru boleh hamil setelah 2 tahun penyakin tenang.

HEMOSTASIS DAN KELAINAN PEMBEKUAN DARAH Hemotasis adalah terhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang terbuka atau terluka. Ada 3 faktor dalam proses hemostasisi: 1. Factor ekstravaskuler yaitu vaktor jaringan seperti kulit, otot, subkutis, dan jaringan lain. 2. Faktopr vaskuler yaitu dinding pembuluh darah 3. Factor intravaskuler yaitu zat yang terdapat dalam pembiluh darah:trombosit, fibrinogen, dsb.

Proses hemostasisn dapat pula terjadi sebagai berikut: a. Hemostasis primer: pembuluh darah menyempit, trombosit-trombosit mengumpul pada ujung-ujung luka, rusak lalu membentuk gumpalan-gumpalan, dan menyumbat, arteriol, venul, dan kapiler yang putus.

10

b. Hemostasisi sekunder: biasanya pada pembuluh darah agak besar, proses di atas dibantu pula oleh pembentukan fibrin untuk menyumbat ujung-ujung luka. Hal ini dibantu pula oleh kontraksi otot atau merapatnya jaringan di bawah kulit. c. Dijahit : bila hal diatas tidak efektif serta lika terlalu besar dan terbuka lebar.

Pada persalinan, proses tersebut bekerja dengan baik iuntuk penghentian perhentian perdarahan terutama oleh kontraksi rahim.

Proses pembekuan darah ada 3 tingkat : 1. Pembekuan tromboplastin 2. Pembekuan thrombin 3. Pembekuan fibrin

Dalam proses pembekuan darah saat ini dikenal 13 faktor yang berperan

Fibrinolisisadalah proses penghancuran fibrin yang digunakan agar pembekuan darah tidak berlebihan. Secara alamiah dan dalam keadaan normal sebenarnya selalu terjadi pembekuan darah dan fibrinolisis dalam perbandingan tertentu, disitu pihak agar jangan terjadi thrombosis yang dapat merugikan dan di pihak lain agar jangan terjadi perdarahan.

Antikoagulansia adalah obat atau kemasan untuk mencegah terjadi thrombosis atau pembekuan darah. Ada 2 golongan antukoagulansia: 1. In vitro: sitras natrikus, natrium oksalat, dan kalsium oksalat, dipakai untuk mencegah pembekuan darah pada pemeriksaan darah dan untuk transfuse darah. 2. In vivo: kumarin dan heparin.

HIPO- dan A-Fibrinogenemia Adalah kelainan pembekuan darah kerena defesiensi fibrinogen. Keadaan ini sering kita jumpai dalam kehamilan dan persalinan. Keadaan keadaan yang dapat menimbulkan hipo- dan a-fibrinogenemia dalam obstetric adalah : a. Solusio plasenta b. Kematian janin dalam rahim c. Emboliair keteban d. Perdarahan yang banyak 11

e. Missed abortion f. Abortus septic dan sepsis peurpuralis g. Eklamsia

Diagnosis 1. Dalam obstetri harus dikenal kemungkinan sebab-sebab tersebut diatas 2. Pemeriksaan laboraturium a. Yang paling sederhana adalah uji observasi pembekuan b. Bila ada fasilitas pemeriksaan, periksalah jumlah trombosit, masa perdarahan, masa pembekuan, masa protrombin, masa kaolinsefalin, dan kadar fibrinogen darah. c. Bila telah terjadi perdarahan, dapat dilihat dari keadaan darah yang keluar, membeku atau cair, dan tidak mau membeku. d. Pemeriksaan dengan fibrindeks dapat memberikan hasil yang cepat.

Penangan : Hipo- atau a-fibrinogenemia dalam keguguran dan persalinan akan menimbulkan perdarahan yang banyak dan sulit dihentikan. Penanganan harus memperhatikan keadaan yang menyebabkan dalam obstetri: 1. Memperbaiki keadaan umum penderi:pemnberi cairan, transfuri segar, dll. 2. Pemberian fibrinogen per infuse 4-6 gram atau pemberian darah segar sebanyak 1-2 liter. Darah yang sudah lama disimpan tidak berguna, karena fibrinogennya telah rusak. 3. Untuk mencegah fibrinolisis yang bderlebihan dapat diberikan transmin, epsilon-aminokoprat, dan trasiiol. 4. Penanganan khusus dari sudut indikasi obstetric bergantung pada keadaan penderita dan penyebabnya. Misalnya, cara melakukan penanganan perdarahan pasca persalinan tahap demi :uterus tonika, massage rahim, kompresi bimanual, tamponade, metode Henkel, dan, bila perlu demi untuk menyelamatkan jiwa ibu, sumber perdarahan diangkat (histerektomi)

ISO-IMUNISASI Adalah pembuatan benda-benda penangkis(agglutinin/antibody)oleh seseorang terhadap antigen yang berasal dari orang lain.

Eritrosit ibu yanbg mengandung antigen masuk kedalam tubuh janin yang tidak memiliki antigen tersebut, mengakibatkan terbentuknya benda-benda penangkis (antibody) dalam tubuh janin terhadap antigen tersebut.apabila antibody tersebut serang, sehingga terjadi aglutinasi dan hemolisis 12

Maka penyakit hemolitik dari janin yang disebabkan karena iso-imunisasi disebut eritoblastosis fetalis.

Eritroblastosis fetalis Biasanya anak pertama lahir dalam keadaan sehat. Kemudian anak-anak berikutnya akan terjadi isoimunisasi yang menyebabkan bayi lahir mati atau lahir hidup lalu meninggal dalam hari-hari pertama setelah kelahirannya.

Penyebabnya : - Antagonismus rhesus - Antagonismus ABO, - Hemoglobin patologis - Defesiensi enzim G-6-PD - Tidak diketahui

Kemungkinan terjadinya rhesus antagonism kira-kira1-2% dari seluruh kehamilan. Apabila seorang wanita Rh-negatif dihamili oleh suami Rh-positif, kemungkinan imunisasi dari pasangan tersebut

10%.Rh disebut positif bila dalam eritrosit dijumpai antigen seperti pada kera-rhesus.

Biasanya anak pertama lahir sehat karena ibu belum banyak memiliki antibody terhadap antigen rhesus. Pasangan ini hanya akan memiliki anak 1 atau 2 orang, sedangkan kehamilan selanjutnya akan berakhir dengan lahir mati atau meninggal beberapa hari kemudian.

Menurut berat ringannya penyakit,eritroblastosis fetalis dapat dibagi dalam 3 bentuk: a. Anemia gravis neonatorum b. Ikterus gravis neonatrum c. Hidrops futalis

Diagnosis 1. Secara imunologis: a. Ibu Rh positif b. Anak Rh negative c. Uju combs langsung dan tidak langsung pada bayi (+) 2. Secara klinis, pada anak : a. Bayi pucat, kuning atau hidrops 13

b. Adanya hepato-splenomegali c. Bayi kuraang aktif,malas minum d. Spasmus otot, kejang e. Payah jantung f. Uri besar dan pucat g. Tali pusat udema aatau kuning 3. Secara hematologis, pada bayi dijumpai: a. Anemia (Hb rendah ) b. Hiperbilirubinia c. Eritoblastemia d. Retikulositosis

Sesunghguhnya, penanganan dan terapi adalah untuk mencoba menyelamatkan janin. Indikasi penanganan untuk ibu hanya bila ada kelainan obstetric yang membahayakan ibu.penanganan tersebut dapat berupa : 1. Transfuse intra uteri yaitu dillakukan atas kerja sama multisipliner antara ahli kebidanan, kesehatan anak ,ahli imunisasi, dan ahli radiologi. 2. Transfuse tukar darah 3. Pencegaha: a. Pencegahan terhadap isoimunisasi b. Pencegahan dengan suntikan anti Rh O gama globulin ( RhoGM)

Penyebab anemia pada masa kehamilanjuga bisa terjadi akibat pencernaan yang tidak lancar. Pencernaan yang tidak lancar membuat proses produksi/regenrasi sel-sel darah merah menjadi terhambat ataupun tidak maksimal. Setiap saat sistem perputaran sel-sel darah merah keseluruh tubuh selalu memerlukan sistem kerja organ-organ tubuh yang maksimal, baik dari segi kebersihan darah dan nutrisi untuk menjaga jumlah kandungan sel-sel darah tersebut. Jika proses pencernaan selalu dalam keadaan yang baik dan tubuh dalam kondisi sehat, secara langsung dapat menurunkan resiko anemia pada masa kehamilan.

14

DAFTAR PUSTAKA

Http//: www. Mother children .co.id

Mohtar,rustam.sinopsisi obstetric : abstetri fisiologi, obstetric patologi/Rustam Mohtar,editor,delfi lutan,ed.2 Jakarta: EGC,1998.

15

You might also like