You are on page 1of 45

WiMAX Network Dimensioning Course

Aspek Kapasitas Jaringan WiMAX


It is not a matter of knowledge but power of sharing

IEEE Communication Society, Indonesian Chapter Hadi Hariyanto, MSc


Purwokerto, 12 Juni 2010

Presenter
Hadi Hariyanto (IEEE Member M.90681237) Affiliation

TELKOM R&D Center Wireless Network Laboratory (1996 now)


IEEE Communication Society (2009 now) WiMAX Forum (2008 now) Asia Pacific Telecommunity Forum (2009 now) Profesional Lecturer at IM TELKOM Bandung

Project

Project Technical Commitee of FREEDOM (Femtocell Research, http://www.ict-freedom.eu, An European Union Seventh Framework Programme FP7, 2010 - 2011)

4G Technology Assessment, TELKOM R&D Centre (2009 now)


Emergency Broadband Access, Asia Pacific Telecommunity (2009)

Education:

S1: Teknik Telekomuniasi, TELKOM Institute of Technology (1991 - 1996) S2: Master in Mobile Communication System, University of Surrey, UK (2005-2006)

Contact

Phone: +62 22 70702704 hadiy@telkom.co.id

hadiy2001@ieee.org

Pengertian Kapasitas 2 3 4

Over Subscription
Kategori Pelanggan Perhitungan Kapasitas Kapasitas Mobile WiMAX

Pengertian Kapasitas
Kapasitas suatu jaringan wireless (fixed/mobile) didefinisikan sebagai jumlah dari user-user yang dapat disuport oleh suatu cell site dengan mempertahankan kriteria QoS/GOS tertentu. Dapat juga direpresentasikan oleh jumlah user yang diasosiasikan dengan throughput data dan kriteria QoS tertentu.

Spektrum RF yang tersedia, mempunyai kaitan langsung dengan kapasitas yang bisa diberikan.
Air Interface yang mampu menggunakan alokasi spektrum secara efisien, akan menawarkan kapasitas yang lebih besar.

Pengertian Kapasitas
Selama fase perencanaan penggelaran, setelah operator menetapkan ukuran kanal spektrum radio, pertanyaan berikutnya adalah : Berapa banyak koneksi data yang dapat disuport oleh kanal tersebut ? Berapa banyak Base Station yang diperlukan untuk suatu area layanan ?

Pemahaman terhadap kapasitas sistem adalah kunci untuk menggelar Access Network yang sukses.

The capacity of a WiMAX system therefore depends on environmental conditions, configuration, and the nature of the data traffic that is transported by the system.

WiMAX Throughput Calculation


Faktor-faktor yang mempengaruhi throughput yang dapat disediakan oleh suatu sektor dalam sistem WiMAX :
Channel Size (Bandwidth) OFDM/OFDMA Parameters :
Modulation order (BPSK/QPSK/16-QAM/64-QAM) Total number of subcarrier (NFFT) The number of data subcarrier (Nused) Sampling Frequency (Fs) Subcarrier spacing ( f) Useful Symbol Time (Tb) Guard Time (Tg) OFDM Symbol Time (Ts)

Sampling factor (n)

Frame and Symbol Size

DL/UL Duration Ratio (TDD)

WiMAX Network Design Flow Sequence


Frequency Band Path loss Model System Gain

No of CPEs

Average Traffic Demand

Overbooking Factor

Channel Bandwidth

Modulation/ Coding Type

Link Budget Calculations

Capacity Demand

Geographic Area Size

Cell/Sector Capacity

Cell/Sector

range

Network Eqpt Demand

Eqpt Prices

OPEX

CAPEX

Economic Results

Pengertian Kapasitas

2
3 4 5

Over Subscription Kategori Pelanggan Perhitungan Kapasitas Kapasitas Mobile WiMAX

Over Subscription
Over-Subscription atau Over-booking mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa absolute peak demand pada shared resource, jarang terjadi. Contoh : perusahaan penerbangan, operator PSTN

Dalam WiMAX, tujuan penerapan over-subscription terhadap kapasitas jaringan total adalah : meningkatkan utilitas jaringan keseluruhan dan cost per line economic business.
Skenario : Over-subscription terhadap guaranteed BW dan nonguaranteed BW.

Over-Subscription Factor
Perilaku trafik dari pelanggan bergantung pada 2 parameter utama :

Prosentase % pelanggan aktif pada suatu durasi waktu tertentu Prosentase% pendudukan kanal (air time ) oleh pelanggan aktif

Formula:
% usage = (% of active users) * (% average air-time usage)

Contoh:

Prosentase pelanggan aktif : 50 % Prosentase pendudukan kanal ( air time ) : 20 % Usage = 10 % (menggunakan 100 mdetik setiap durasi 1 detik)

Formula :

Over-subscription factor (OSF) =


1 / (% usage) = 1 /( (% active users) * (% average air-time usage) )

Over-Subscription Factor
Contoh perhitungan OSF untuk tipe user yang berbeda :

home user = 20% dari user adalah aktif pada waktu yang bersamaan di beban puncak SME / SOHO user = 40% user adalah aktif pada waktu yang bersamaan di beban puncak Large Enterprise = 80% user adalah aktif pada waktu yang bersamaan di beban puncak

Bila selama transmisi hanya 50% dari air-time digunakan maka OSF tiap tipe user adalah :

home user = 10 SME / SOHO user = 5 Large Enterprise = 2.5

Pengertian Kapasitas

2
3 4 5

Over Subscription Kategori Pelanggan Perhitungan Kapasitas Kapasitas Mobile WiMAX

Kategori Pelanggan
Untuk perencanaan kapasitas, pelanggan dibagi menjadi 3 kategori

Professional User:

Pelanggan yang membutuhkan Mobile Broadband Access untuk tujuan bisnis dan juga personal.
E-mail, video conferencing, file downloads, etc.

Akses mobile dan nomadic broadband dibutuhkan untuk mempertahan komunikasi ketika commuting, meeting with clients, inspecting remote job sites, dll.

High-End Consumer:

Pelanggan dengan high usage, dengan penggunaan aplikasi untuk keperluan personal lebih tinggi dibanding bisnis.
Web browsing, gaming, music downloads, dll.

Casual User:

Pelanggan yang menginginkan akses secara periodik, hanya beberapa jam per hari.
web browsing

Kategori Pelanggan
Contoh kategori pelanggan dan service yang ditawarkan.

Lebih lanjut tentang ilustrasi OSR lihat : WiMAX Capacity White Paper Dari SR Telecom

Pengertian Kapasitas

2
3 4 5

Over Subscription Kategori Pelanggan Perhitungan Kapasitas Kapasitas Mobile WiMAX

Kapasitas Sel (System Capacity)

Kapasitas sistem adalah kemampuan sistem dalam menyampaikan banyaknya informasi per satuan waktu (bit per detik). Menghitung kapasitas sistem Fixed WiMAX

Menghitung kapasitas sistem Mobile WiMAX:

Permutasi Subcarriers

Perhitungan Throughput

Faktor yang menentukan throughput yang tersedia pada suatu sektor : 1. Jumlah data subcarrier yang digunakan per frame OFDM/OFDMA

2. Tipe Modulasi
Terdapat 2 coding rate per modulation rate yang menghasilkan 8 level modulasi yang berbeda : (1) BPSK (2) BPSK (3) QPSK (4) QPSK (5) 16QAM (6) 16QAM (7) 64QAM 2/3 (8) 64QAM

3. DL/UL duration ratio

Perhitungan Kapasitas

Rnet = net throughput (Mb/s) N = jumlah sub carrier Nused = jumlah data subcarrier B = Bandwidth Sinyal K = Faktor Coding Mbit = Faktor Modulasi f = jarak subcarrier = B/N Tguard time = G / f G = guard ratio (1/4, 1/8, 1/16, 1/32)

Perhitungan Kapasitas
Contoh perhitungan kapasitas.

Bandwidth 7 MHz. Tehnik Modulasi 64QAM

Dari hasil perhitungan, didapat Kapasitas sektor untuk Bandwidth 7 MHz : 22.91 Mbps.

Case - 1
Berapa kapasitas sector yang ditawarkan pada sistem 802.16d ?
3.5 MHz
1/4
1/8 1/16 1/32 1/4

Bandwidth G BPSK 1/2

5 MHz
1/8 1/16 1/32 1/4

7 MHz
1/8 1/16 1/32 1/4

10 MHz
1/8 1/16 1/32 1/4 1/8

20 MHz
1/16 1/32

QPSK 1/2

QPSK 3/4

16 QAM 1/2

16 QAM 3/4

64 QAM 2/3

64 QAM 3/4

ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING

OFDM adalah skema multiplexing sistem KanalWiMAX(MHz) Bandwidth 10 1,25 5 10 20 OFDM merupakan kombinasi 1024 2048 antara Ukuran FFT 256 128 512 multiplexing dan modulasi Data Subcarriers 192 72 360 720 1440 Kanal pita lebar (carrier) dicacah menjadi Pilot Subcarriers pita kecil 8 12 120 240 kanal (subcarriers) 60 kemudian setiap kanal dimodulasi. Null Subcarriers 56 44 92 184 368 Keuntungan OFDM: 1 1 1
CP

Parameter

Fixed WiMAX

Mobile WiMAX

/32, /16, /8, shift dan Kuat terhadap interferensi, doppler 8/ untuk kelipatan BW 1,75 MHz delay spread 7 7/ dan 28/25 untuk kelipatan 1,25 , Oversampling Efisiensi spektral frekuensi yang tinggi 6 1,5 , 2 , 2,75 MHz

OFDM / OFDMA

Cara kerjanya merupakan gabungan dari TDMA dan FDMA secara sekaligus. Entitas terkecil pembawa data adalah SLOT. Dimensi slot adalah simbol OFDMA (waktu) dan subkanal (frekuensi)

Rumus Perhitungan OFDM

Simbol
B L

Deskripsi
Bandwidth Nominal Jumlah Subcarriers

Persamaan
B= Oversampling / Ts Ukuran FFT/IFFT

G
Ld Ng Tg Ts T

Guard Fraction
Data subcarriers Guard Symbol Guard Time Waktu Sampling Periode simbol OFDM

% L untuk CP
L-(pilot+null) Ng=G*L Tg=Ts*Ng Ts=Oversampling * (1 / B) T=Ts*(L+Ng)

Bsc

Bandwidth Subcarrier

Bsc=B/L

Jumlah Total Simbol per Frame

panjang _ frame Total _ simbol periode _ satu _ simbolOFDM


Jumlah simbol OFDM untuk tiap nilai CP
Parameter
B L fs Ts Ng Tg T Tf Total Simbol

CP
5 512 5,6 0,179 128 22,86 114,29 5
43
1/ 8 1/ 16 1/ 32

Satuan
MHz MHz ms ms ms ms
simbol

5 512 5,6 0,179 64 11,43 102,86 5


48

5 512 5,6 0,179 32 5,71 97,14 5


51

5 512 5,6 0,179 16 2,86 94,29 5


53

Jumlah Total Sub-Kanal

Subkanal _ total

( Ndata Npilot ) ( Nsubcarrier _ per _ cluster * Ncluster _ per _ group)


5 MHz Downlink Uplink 5000000 5000000 512 512 TDD TDD 60 136 92 104 360 272 420 408 28/ 28/ 25 25 5600000 5600000 1/ 1/ 8 8 Keterangan Hertz Total subcarriers (FFT/IFFT) Mandatory

Parameter OFDM Bandwidth N FFT Mode Duplexing Pilot Subcarriers DC/Null Subcarriers Data Subcarriers Nused Oversampling (n) Frekuensi Sampling (fs) Cylic Prefix

Mandatory Oversampling*Bandwidth

Parameter
Skema Ndata+Npilot Jumlah cluster per grup Jumlah subcarrier per cluster Subkanal_total

Nilai Downlink PUSC 420 2 14 15 Uplink PUSC 408 4 6 17

PERMUTASI SUBCARRIERS

Ukuran slot didefinisikan dalam permutasi subcarriers. Partial Usage of Subcarriers (PUSC) memiliki ukuran slot:

Downlink = 2 simbol OFDMA x 1 subkanal Uplink = 3 simbol OFDMA x 1 subkanal

Jenis permutasi lainnya: FUSC dan band AMC Dalam penelitian: satu frame = 46 simbol

Downlink = 15 subkanal

Uplink = 17 subkanal

Mobile WiMAX mendukung konfigurasi simbol DL: simbol UL antara lain 31:15, 25:21, 29:18 dan 35:12

Contoh Perhitungan DL throughput

Subkanal_downlink = 15 Total_Simbol_downlink = 31 Simbol_preamble = 1 Simbol_downlink = Total_Simbol_downlink - Simbol_preamble = 31 -1 = 30 Jumlah_Slot = (Simbol_downlink / 2) * Subkanal_downlink Id = (30 / 2) * 15 = 225 Slot_pensinyalan = 2 * Subkanal_downlink = 2 * 15 = 30 Slot_data = Jumlah_Slot - Slot_pensinyalan = 225 30 = 195 Jika modulasi dan coding rate yang digunakan adalah 16-QAM maka throughput maksimum untuk downlink pada sistem 5 MHz adalah: Throughput = Slot_data * Subcarriers/slot * log 2(M) * coding_rate * frame/detik

Id
Id

= 195 * (2 * 24) * log2(16) * * (1 / (5*10-3))


= 5.616.000 bps = 5,616 Mbps

Contoh Perhitungan UL throughput

Subkanal_uplink = 17 Total_simbol_uplink = 15 Simbol_Subkanal_Ranging =3 Simbol_uplink = Total_simbol_uplink - Simbol_Subkanal_Ranging = 15 3 = 12 Jumlah_Slot = (Total_simbol_uplink / 3) * Subkanal_uplink Id = (12 / 3) * 17 = 68 Slot_data = Jumlah_Slot = 68 Jika modulasi dan coding rate yang digunakan adalah 16-QAM maka throughput maksimum uplink pada sistem 5 MHz adalah:

Throughput = Slot_data * Subcarriers/slot * log 2(M) * coding_rate * frame/detik Id


Id

= 68 * (3 * 16) * log2(16) * * (1 / (5*10-3))


= 1.958.400 bps = 1,9584 Mbps

Perhitungan Throughput dengan pendekatan SLOT

Throughput = slot_data*subcarriers/slot*log2(M)*coding_rate*frame/detik

Perhitungan Kapasitas BS
Net throughput di-share untuk semua user dalam sektor dan dalam UL/DL (TDD mode)
Maximum throughput per sector

Skema modulasi yang paling tinggi. Proteksi coding yang paling rendah
Kontribusi dari modulasi yang berbeda Average over the area

Throughput yang ditawarkan per sektor :

Dari total area

Kapasitas SATU Sel

Luas _ Area _ 64QAM Kapasitas _ sel Luas _ Sel

Luas _ Area _ 16QAM * Throughput _ 16QAM ... ... Luas _ Sel Luas _ Area _ QPSK * Throughput _ QPSK ... Luas _ Sel

* Throughput _ 64QAM ...

Contoh Net Throughput & Coverage per Modulasi pada WiMAX (radius 10 km).
27.75% 12.96% 26.8% 5.45% 11.04% 2.31 % 1.454 Mbps 13.69 % 2.909 4.363 5.818 8.727 11.63 13.09 Mbps Mbps Mbp Mbp Mbps Mbps 3.70 s s 64QAM-3/4 64QAM-2/3 16QAM-3/4 16QAM-1/2 QPSK 3/4 QPSK 1/2 BPSK 1/2

4.0

5.2

5.7

7.7

8. 8

10.0

Distance (Km)

Contoh Perhitungan Throughput Base Station

Modulation & Coding Scheme


BPSK -1/2 QPSK-1/2 QPSK-3/4 16-QAM-1/2 16-QAM-3/4 64-QAM-2/3 64-QAM-3/4

% Coverage [dari Chart] 27.75 12.96 26.80 5.45 11.04 2.31 13.69

Data Rate , Mbps


1.454 2.909 4.363 5.818 8.727 11.636 13.09

%Capacity = (% Coverage x data rate )


0.8758896 0.3770064 1.169284 0.317081 0.9634608 0.2687916 1.792021

[Capacity in a Sector (Mbps)]


[Base Station Capacity with 3 sectors (3 x sector capacity) in Mbps]

5.7635344
17.289

Pengertian Kapasitas

2
3 4 5

Over Subscription Kategori Pelanggan Perhitungan Kapasitas Kapasitas Mobile WiMAX

Implementasi Pendimensian Jaringan: Studi Kasus

STUDI KASUS
Capacity Demand Luas daerah yang dicakup

DIMENSI JARINGAN
Kapasitas Sel Cakupan Sel

KEBUTUHAN SEL
Metode Trafik Metode Cakupan Sel

Implementasi Pendimensian Jaringan: Studi Kasus

Metode Cakupan Sel


Luas _ Wilayah Estimasi _ sel Luas _ Sel

ESTIMASI SEL

Luas_sel = 2,59*radius2

Implementasi Pendimensian Jaringan: Studi Kasus

Metode Trafik
Traffic _ Demand Jumlah _ Sel Kapasitas _ sel

ESTIMASI SEL

Kapasitas Sel downlink: SUI = 4,49 Mbps COST = 3,91 Mbps

Jumlah Kebutuhan BS : Capacity Limited Case SUI Untuk urban:

COST-231 HATA Untuk urban:

Traffic_demand = 65,62

Traffic_demand = 65,62

Kapasitas_sel = 4,49
Jumlah_sel = 65,62 / 4,49 = 14,61 15 Traffic_demand = 11,35 Kapasitas_sel = 4,49 Jumlah_sel = 11,35 / 4,49 = 2,52 3

Kapasitas_sel = 3,91
Jumlah_sel = 65,62 /3,91 = 16,78 17 Traffic_demand = 11,35 Kapasitas_sel = 3,91 Jumlah_sel = 11,35 / 3,91 = 2,9 3

Untuk suburban:

Untuk suburban:

Jumlah Kebutuhan BS : Coverage Limited

Parameter
Luas Sel Heksagon Urban Luas Sel Heksagon Suburban

Nilai SUI COST


8,30 20,62 7,61 10,69

Satuan
km2 km2

Luas Area Urban Luas Area Suburban


Estimasi Sel Urban Estimasi Sel Suburban Total sel diperlukan

118,11 49,18
14,22 2,39 17

118,11 49,18
15,5 4,6 21

km2 km2
Unit Unit Unit

Estimasi Jumlah BS Akhir

Estimasi_Sel = MAX(Jumlah_Sel_Trafik, Jumlah_Sel_Cakupan) Jumlah Sel metode Trafik

SUI

15 + 3 = 18

COST231 Hata 17 + 3 = 20 SUI 14 + 3 = 17 COST231 Hata 16 + 5 = 21 SUI diperlukan 18 sel

Jumlah Sel Cakupan


Estimasi Sel

COST-231 HATA diperlukan 21 sel.

Ringkasan

Network Dimensioning merupakan satu metode untuk menentukan jumlah BS dengan asumsi lingkungan, sebaran pelanggan, profil layanan dan perilakunya homogen Network Dimensioning bermanfaat untuk estimasi awal jumlah BS dan SS untuk selanjutnya didetailkan/diverifikasi dengan menggunakan planning tool ataupun survey lapangan. Hal ini karena

Network dimensioning belum menjawab pertanyaan distribusi BS, perbedaan elemen geografis dari satu sel dan sel lainnya, frequency planning, aspek interferensi dlsb planning tool
Network dimensioning konvensional tidak dapat mensimulasikan kombinasi parameter kompleks seperti mobility subscriber, perilaku trafik yang sifatnya acak, performansi jaringan yang fluktuatif dibutuhkan complex capacity/performance evaluation tools dengan metoda yang sesuai (misalnya Monte Carlo Analisis)

You might also like