You are on page 1of 14

ANGKET

1. Apakah kalian sering menyaksikan tindakan kriminalitas di lingkungan sekolah ? a.sering b.jarang c.tidak 2. Apakah tindakan yang kalian lakukan apabila kalian melihat teman kalian melakukan perbuatan kriminal di lingkungan sekolah seperti memalak ? a.menghindarinya b.membantunya melakukan perbuatan tersebut c.melaporkannya ke pihak guru 3. Pernahkah kalian melakukan tindakan kriminal ? a.pernah(ikut-ikutan teman) b.jarang c.tidak pernah 4. Tindakan kriminal apa saja yang sering kalian lihat di lingkungan sekolah? a.pemalakan dan tawuran b.perjudian dan perkelahian c.perkelahian antarsiswa 5.menurut kalian apakah tindakan kriminal itu merugikan ? kalau iya berikan alasan kalian

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Terima kasih penulis ucapkan kepada Kepala SMA Negeri 8 Bandarlampung Bapak Drs.Banjir Sihite dan Guru Pembimbing Bahasa Indonesia Ibu Sriana Ezabella . Penulis membuat makalah ini agar para siswa dan siswi khususnya di lingkungan SMA Negeri 8 Bandarlampung mengetahui perbuatan kriminalitas yang marak terjadi di lingkungan sekolahnya, latar belakang perbuatan tersebut serta dampaknya bagi lingkungan sekitar. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi yang membantu siswa dan siswi khususnya siswa dan siswi SMA Negeri 8 Bandarlampung agar mengetahui perbuatan kriminalitas mencakup sebab dan akibat yang ditimbulkannya. Penulis sangat menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis berharap kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi bahan evaluasi penulis dalam menghasilkan karya berikutnya.

Bandarlampung, Januari 2011

Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah


Tindak kriminal atau kriminalitas adalah suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh seseorang. Contoh tindakan kriminal misalnya mencuri, membunuh dan merampok, pemalakan,dan perkelahian. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali terjadi tindakan-tindakan kriminal. Tindakan kriminal yang terjadi pun bermacam bentuknya. Sekarang ini, dari tahun ke tahun tindakan kriminal di Indonesia hampir selalu mengalami peningkatan. Bahkan cara melakukan tindakan kriminal itu pun semakin cerdik dan bervariasi. Pelaku kriminalitas disebut kriminal. Pelaku tindak kriminal di Indonesia sekarang ini sangat heterogen. Maksudnya, pelaku tindak kriminal bisa seorang pria atau wanita, maupun remaja yang masih menduduki bangku sekolah. Korban kriminalitas pun tidak pandang bulu, semua orang bisa saja jadi korban, setiap saat dimana saja di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah. Pelaku tindak kriminal pun kadang tidak disangka-sangka ternyata masih remaja, ada yang masih duduk di bangku SMP ada pula yang duduk di bangku SMA. Biasanya tindak kriminal yang sering mereka lakukan adalah mengancam/memalak teman sendiri, menodong, mengedarkan uang palsu, berkelahi bahkan tawuran antar sekolah. Banyak yang telah tertangkap lalu dihukum, tetapi perbuatan kriminal oleh remaja di lingkungan sekolah sendiri terkadang luput dari pantauan pihak guru sekolah.Di Bandar Lampung sekarang ini semakin banyak saja remaja yang melakukan tindak kriminal. Remaja-remaja pelaku tindak kriminal itu entah dengan sadar atau tidak sadar telah menghancurkan masa depannya sendiri dan kadang menghancurkan masa depan orang lain. Entah apa yang membuat mereka melakukan tindak kriminal itu, yang jelas, mereka banyak meresahkan dan merugikan orang lain karena tindakan yang mereka lakukan. Semakin bertambahnya tindak kriminal yang dilakukan oleh remaja sekarang ini, telah memunculkan keprihatinan pada diri penulis,sehingga penulis ingin mengetahui mengapa remaja melakukan tindakan tersebut. Oleh karena itu penulis memilih tema Kriminalisme Pada Remaja Di lingkingan SMAN 8 B.Lampung supaya kita dapat mengetahui mengapa remaja melakukan tindak kriminal sehingga dapat menginformasikannya kepada pembaca sebab dan dampak yang ditimbulkan perilaku ini.

1.2 Tujuan Penelitian


1 . 2 . 1 Mengetahui apakah faktor penyebab seorang remaja melakukan tindak kriminal. Muncul dari dalam diri sendiri atau karena pengaruh buruk dari lingkungan sekitarnya 1 . 2 . 2 Mengetahui dampak yang timbul dari perilaku kriminalitas di lingkungan sekolah. 1.2.3 Mengetahui cara meminimalisasikan perilaku kriminalitas di lingkungan SMA Negeri 8 Bandar Lampung

1.3 Rumusan Masalah


1 . 3 . 1 . Apakah faktor yang menyebabkan remaja melakukan tindak kriminal ? dari diri sendiri atau pengaruh buruk dari lingkungan sekitarnya ? 1 . 3 . 2 . Apa saja dampak yang ditimbulkan dari tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh pelajar ini ? 1.3.3. Bagaimana cara meminimalisasikan perilaku kriminalitas di lingkungan SMA Negeri 8 Bandar Lampung?

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Bagi diri sendiri Penulis dapat mengetahui mengapa seorang remaja melakukan suatu tindak kriminal sehingga sebisa mungkin dapat menghindarkan diri sendiri dan orang disekitar agar tidak terlibat perbuatan kriminal. 1.4.2. Bagi orang lain Dapat menginformasikan pada orang lain tentang faktor-faktor yang menyebabkan remaja melakukan tindak criminal, sebab serta akibat yang ditimbulkannya 1.4.3. Bagi siswa SMA Negeri 8 B.Lampung Dapat memberikan informasi pada siswa SMA Negeri 8 B.Lampung tentang mengapa seorang remaja melakukan tindak kriminalitas, sehingga dapat memberikan penjelasan pada siswa-siswi lain agar dapat menghindarkan mereka dari keterlibatan dalam tindak kriminal.

1.5. Metodelogi Penelitian


Metode yang penulis gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode angket, observasi dan browsing di internet. Angket yaitu berupa sekumpulan pertanyaan yang berhubungan dengan makalah yang kami bahas yaitu kriminalitas di lingkungan siswa-siswi SMAN 8 Bandarlampung. Observasi merupakan pengamatan yang kami tinjau langsung mengenai judul makalah yaitu KRIMINALISME PADA REMAJA di lingkungan SMAN 8 Bandarlampung. Browsing internet merupakan alat pencarian melalui internet yang membantu dalam pembuatan makalah kami

KRIMINALITAS PADA REMAJA DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 8 BANDARLAMPUNG

Disusun oleh : 1. Andhika Mahatidanar 2. Ajeng Safitri 3. Sutteri Yanti 4. Vinda Nawang Sari

SMA NEGERI 8 BANDARLAMPUNG Tahun Ajaran 2010-2011

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Faktor yang menyebabkan Remaja melakukan tindakan kriminal
Remaja melakukan tindakan kriminalitas karena tingkat emosi yang tidak stabil dan kurangnya perhatian dari orang tua. Tindakan kriminalitas juga bisa terjadi karena adanya faktor pendukung dari lingkungan pergaulan. Akibat dari pergaulan ataupun pertemanan kawan sebaya bisa jadi membuat seorang siswa/siswi yang tadinya berperilaku baik bisa ikut terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja adalah sebagai berikut : A. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi terhadap perkembangan seseorang. Dalam hal ini Zahra Idris, mengemukakan bahwa: Lingkungan adalah suatu pengaruh dari luar yang mempengaruhi perkembangan anak, rumah tangga, keadaan ekonomi, pendidikan dan tempat tinggal(1990:73). B. Keluarga yang berantakan. C. Lingkungan sosial dan budaya

3.2. Dampak yang ditimbulkan dari perbuatan kriminalitas


Dampak dari tindakan kriminalitas yang di lakukan oleh pelajar sangat buruk bagi siswa/siswi lainya , karena tindakan tersebut dapat merugikan diri sendiri, merusak moral dan menimbulkan masalah di kehidupan masyarakat di sekitarnya . Bagi orang lain hal ini dapat mengganggu ketentraman hidup mereka karena selalu merasa tidak aman dan terancam,yang paling menyedihkan hal ini juga dapat mencemarkan nama baik sekolah

3.3. Cara Meminimalisasikan perbuatan kriminal di lingkungan SMAN 8 Bandarlampung


Pihak sekolah maupun pihak keluarga harus bekerjasama dan memberikan perhatian lebih kepada para remaja agar hidup mereka terarah, remaja yang emosinya labil harus ditanggulangi. Cara Penanggulangan Remaja yang emosinya tidak stabil adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengertian remaja akan dirinya. 2. Menciptakan hubungan baik dengan orang tuanya. 3. Meningkatkan Pendidikan agama. 4. Mengadakan Bimbingan hidup untuk bermasyarakat. Hal ini dimaksudkan agar remaja yang mempunyai emosi yang tidak stabil dapat sedikit mengkontrol perilakunya agar tidak menjurus ke perbuatan kriminal sehingga keinginan atau ajakan untuk berbuat kriminal dapat diperkecil.

BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan


Kriminalisme yang dilakukan remaja di lingkungan sekolah merupakan perilaku yang tidak baik dan merugikan baik diri sendiri, orang lain di sekitarnya terutama teman sebayanya maupun sekolah tempat mereka menuntut ilmu. Perilaku ini merupakan sebab dari tingkat emosi remaja yang masih labil, selain itu kriminalisme dapat terjadi karena pengaruh buruk dari lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat diminimalisasikan dengan cara memberi perhatian yang lebih pada remaja serta mengajaknya ikut serta dalam kegiatan yang bermanfaat

4.2.Saran
4.2.1 bagi seluruh siswa siswi Sma Negeri 8 bandar lampung tidak mendekati tindakan kriminalisme, karena perilaku ini tidak baik untuk perekembangan anak bangsa. 4.2.2 kriminalisme juga seharusnya dihilangkan dari lingkungan SMAN8 bandarlampung, dan diharapkan bagi seluruh siswa siswi untuk menjauhi dan menghilangkan tindakan kriminalisme seperti tawuran, pemalakan, dan perjudian demi nama baik sekolah

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kriminalitas


Kriminalitas atau tindak kriminal adalah segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang pencuri, pembunuh, perampok, atau teroris. Walaupun begitu kategori terakhir, teroris, agak berbeda dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham. kesalahan seorang kriminal belum ditetapkan oleh seorang hakim, maka orang ini disebut seorang terdakwa. Sebab ini merupakan asas dasar sebuah negara hukum: seseorang tetap tidak bersalah sebelum kesalahannya terbukti. Pelaku tindak kriminal yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan harus menjalani hukuman disebut sebagai terpidana atau narapidana. Dalam mendefinisikan kejahatan, ada beberapa pandangan mengenai perbuatan apakah yang dapat dikatakan sebagai kejahatan. Definisi kejahatan dalam pengertian yuridis tidak sama dengan pengertian kejahatan dalam kriminologi yang dipandang secara sosiologis. Secara yuridis, kejahatan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang melanggar undang-undang atau ketentuan yang berlaku dan diakui secara legal. Secara kriminologi yang berbasis sosiologis kejahatan merupakan suatu pola tingkah laku yang merugikan masyarakat (dengan kata lain terdapat korban) dan suatu pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi sosial dari masyarakat.Reaksi sosial tersebut dapat berupa reaksi formal, reaksi informal, dan reaksi non-formal.(sumber ; Wikipedia pengertian kriminalitas)

2.2. Pengertian Remaja


Remaja merupakan tahapan dari perkembangan manusia sebelum memasuki tahap kedewasaan yakni kisaran umur 12 sampai 20 tahun. Pada tahapan ini manusia memiliki tingkat emosi yang cenderung labil dan ceroboh dalam bertindak, maka dari itu pada tahapan ini remaja rentan melakukan tindakan yang menjurus pada kriminalitas.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi .. BAB I. PENDAHULUAN .
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5

Latar Belakang Tujuan . Masalah Manfaat Penelitian ... Metodelogi Penelitian .......

BAB II. LANDASAN TEORI .... BAB III. PEMBAHASAN .. BAB IV.PENUTUP
1.1 1.2

Kesimpulan Saran ..

DAFTAR PUSTAKA .

DAFTAR PUSTAKA
http://cafestudi061.wordpress.com//09/11/pengertian-kriminalitas/ http://id.wikipedia.org/wiki/pengertian-remaja

Hasil Observasi

You might also like