You are on page 1of 4

Tugas Akuntansi Manajemen Lanjutan Semester 1 Program Magister Akuntansi Trisakti Nama Dosen : Puji Nugrahi (123110053) : Dr.

Bambang Jatmiko

REKAYASA AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM LINGKUNGAN BISNIS YANG KOMPETITIF Semakin majunya perkembangan teknologi semenjak abad ke-19, telah banyak mempengaruhi kegiatan bisnis ke arah dimensi baru yang merubah praktik manufaktur, manajemen dan sistem pengendalian, termasuk perkembangan akuntansi manajemen. Salah satu informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk mendukung strategi mempertahankan keunggulan kompetitif adalah informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen. Dengan demikian, akuntansi manajemen harus bersifat fleksibel di lingkungan bisnis yang bersifat global dan cepat berubah, serta dikembangkan sesuai dengan perkembangan ekonomi dan teknologi. Untuk meraih keunggulan kompetitif di lingkungan bisnis yang cepat berubah, perusahaan membutuhkan strategi yang tepat. Dalam merumuskan strategi, orientasi pada pasar menekankan pada pentingnya pemakaian informasi tentang konsumen dan pesaing. Oleh karena itu, strategi bersaing memainkan peranan penting dalam mempertahankan keunggulan kompetitif. Pada lingkungan seperti ini, dua opsi strategi dapat diterapkan yaitu 1. Cost leadership, yang berfokus pada upaya untuk mencapai biaya produksi terendah sehingga dapat menentukan harga jual produk lebih rendah dari pesaing. Contoh perusahaan yang menerapkannya adalah Hyundai, Timex dan BIC. 2. Product differentiation, yang berfokus pada upaya untuk menciptakan suatu produk yang bersifat unik dan berbeda dengan produk lainnya. Contoh perusahaan yang menerapkannya adalah Mercedez Benz, Rolex dan Rayban. Kedua strategi tersebut perlu didukung dengan value chain analysis, yaitu kemampuan perusahaan mengelola rantai nilai yang dimilikinya sehingga perusahaan dapat menentukan kegiatan atau bidang yang biayanya dapat diminimumkan dan kegiatan dimana customer value dapat ditingkatkan. Customer value menunjukkan karakteristik produk atau jasa yang dipandang konsumen sebagai sesuatu bernilai.

Rangkuman jurnal Anis Chariri MEB Fakultas Ekonomi UnDip, Vol.X. No 1-2, Juni 1998

Page 1 of 4

Strategi tersebut diatas hanya dapat diterapkan perusahaan apabila didukung oleh informasi yang relevan baik untuk penentuan cost produk yang akurat, analisis struktur cost pesaing dan pengukuran performa perusahaan. Akuntansi manajemen tradisional tidak mampu mengakomodasikan kebutuhan tersebut. Hal ini disebabkan akuntansi manajemen hanya menghasilkan informasi cost produk untuk tujuan pelaporan, bukannya menghasilkan informasi cost yang relevan untuk pengambilan keputusan. Di samping itu, sistem akuntansi manajemen tradisional tidak merefleksikan lingkungan pemanufakturan yang kompetitif karena tidak memasukkan semua aspek rantai nilai (value chain) dalam menentukan cost produk dan overhead dialokasikan hanya berdasarkan volume, bukan pada tingkat kesulitan, spesifikasi dan keunikan produk sehingga informasi cost produk tidak akurat. Dari berbagai kelemahan sistem akuntansi manajemen tradisional tersebut, dapat dikatakan bahwa sistem akuntansi manajemen tradisional kurang mampu memenuhi kebutuhan informasi perusahaan di masa kini sehingga perlu direkayasa agar dapat mendukung strategi perusahaan dalam pencapaian dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Hasil rekayasa tersebut dinamakan strategic management accounting. Strategic management accounting (SMA) dapat dikatakan sebagai pendekatan dalam akuntansi manajemen yang secara eksplisit dipusatkan pada isu-isu yang berkaitan dengan strategi perusahaan. SMA memiliki komponen sebagai berikut: 1. Penentuan cost produk secara akurat, dan manajemen cost. Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk mencapai cost yang akurat adalah dengan menerapkan konsep activity based costing (ABC) bukan lagi dengan menerapkan sistem volume based costing. Orientasi penentuan cost terpusat pada cost management bukan lagi pada product costing. Activity based management (ABM) memberikan cara yang efektif untuk mengelola cost dengan cara menganalisis semua kegiatan dan menghilangkan atau mengurangi kegiatan yang tidak menambah nilai. Disamping itu, penentuan cost juga dapat menggunakan product life cycle costing, yaiut berdasarkan siklus kehidupan produk yang dapat memberikan informasi yang lengkap kerena memungkinkan perusahaan untuk melihat cost produk dari kegiatan pengembangan, produksi, penjualan, sampai kepada pelayanan. 2. Analisis struktur cost pesaing. Hal ini dapat didukung dengan target costing yang melibatkan pengujian terhadap harga pasar produk pesaing, dan penentuan tingkat
Rangkuman jurnal Anis Chariri MEB Fakultas Ekonomi UnDip, Vol.X. No 1-2, Juni 1998

Page 2 of 4

cost produk yang akan dicapai untuk menentukan besarnya harga jual secara kompetitif. 3. Pengembangan sistem pengukuran performa berdasarkan strategi. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur performa dan dipandang konsisten dengan strategi bersaing perusahaan, yaitu balance scorecard dan benchmarking. Dalam konsep balance scorecard, performa suatu perusahaan diukur dari empat sudut pandang yang saling berkaitan yaitu keuangan, konsumen, internal dan inovasi. Sedangkan benchmarking adalah proses evaluasi yang sistematik dan terus menerus terhadap produk, pelayanan dan praktik kerja suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain yang dipandang praktiknya paling baik. Secara garis besar, perbedaan antara akuntansi manajemen tradisional dengan strategic management accounting dapat dilihat pada tabel berikut: Akuntansi manajemen tradisional Strategic management accounting
FOKUS Organisasi secara internal (pemakaian sumber daya secara efisien dan pencapaian tujuan jangka pendek) misal: standar costing Fokus pada produk -akumulasi cost untuk pelaporan laba (misal: absorption cost) -akumulasi cost untuk pengambilan keputusan (misal: variabel costing, contribution margin analysis) -Fokus pada perencanaan dan pengendalian -Fokus pada responsibility centre -Eksternal pada lingkungan -Kemampuan strategis perusahaan -Posisi persaingan (misal: lead time, cycle time, cost of quality) -Fokus pada produk -Fokus pada konsumen (customer profitability analysis) -Fokus pada strategic bisnis unit

OBYEK COST

ANALISIS COST

PERILAKU COST

-Fokus pada volume -Alokasi overhead atas dasar cost driver tunggal Fokus pada jangka pendek dan historical cost (annual budget) Keuangan (ROI, Residual Income)

KERANGKA WAKTU SISTEM PENGUKURAN PERFORMA

-Fokus pada value chain -Fokus pada stakeholder -Fokus pada pesaing -Fokus pada aktivitas yang menciptakan nilai -Fokus pada kegiatan yang menyebabkan timbulnya cost -Alokasi overhead atas dasar multiplecost driver Fokus masa depan dan strategic cycle (life cycle costing) Keuangan dan non-keuangan (balance scorecard dan benchmarking)

Rangkuman jurnal Anis Chariri MEB Fakultas Ekonomi UnDip, Vol.X. No 1-2, Juni 1998

Page 3 of 4

Rekayasa akuntansi manajemen memiliki implikasi

tersendiri

bagi

akuntan

manajemen, yaitu akuntan manejemen perlu mengembangkan keahlian dan kompetensi baru, seperti: 1. Memiliki pemahaman yang tinggi terhadap proses kerja dan operasi manufaktur dalam perusahaan tempat ia bekerja. 2. Mengembangkan kemampuan untuk berpartisipasi dalam multidisciplinary team. 3. Mengembangakan kemampuan komunikasi dan mempelajari bagaimana cara memuaskan konsumen. 4. Mengembangkan kemampuan untuk mengkaitkan perspektif strategis ke dalam desain informasi akuntansi manajemen. Selain berpengaruh pada akuntan manajemen, perkembangan tersebut juga berimplikasi pada dunia pendidikan, khususnya bidang akuntansi. Materi dan metode kuliah harus terus diupdate mengikuti perkembangan bisnis terutama kemajuan di bidang manufaktur. Penggunaan dosen tamu dari praktisi dapat menjadi alternatif untuk melengkapi metode pengajaran akuntansi secara umum, khususnya akuntansi manajemen.

Rangkuman jurnal Anis Chariri MEB Fakultas Ekonomi UnDip, Vol.X. No 1-2, Juni 1998

Page 4 of 4

You might also like