You are on page 1of 14

RUANG LINGKUP KRIMINOLOGI

Galuh Praharafi Rizqia, SH.

A. KONSEP KRIMINOLOGI

Secara harfiah berasal dari kata crimen yang berarti kejahatan/ penjahat dan logos yang berarti ilmu pengetahuan (pengetahuan tentang kejahatan) kriminologi dalam arti sempit

Sutherland dan Cressey berpendapat criminology is the body of knowledge regarding crime as a social phenomenon. Pengertian kriminologi; proses pembentukan hukum, pelanggaran hukum, dan reaksi terhadap para pelanggar hukum. (kriminologi dalam arti luas)

B. RUANG LINGKUP BAHASAN KRIMINOLOGI


Herman Mannheim mengemukakan 3 pendekatan yang dapat dilakukan dalam mempelajari masalah kejahatan; a. Pendekatan Deskriptif (fenomenologi/ simptomatologi kejahatan) ~ Pendekatan dg melakukan observasi dan pengumpulan data yg berkaitan dg fakta-fakta ttg kejahatan dn pelaku kejahatan, seperti;
-

Bentuk tingkah laku kriminal Bagaimana kejahatan dilakukan Frekuensi kejahatan pada waktu dan tempat yang berbeda Ciri-ciri khas pelaku kejahatan, seperti usia, jenis kelamin, dll Perkembangan karir seorang pelaku kejahatan

b. Pendekatan Sebab Akibat/ etiologi criminil (etiology of crime) ~ Fakta-fakta yang terdapat dalam masyarakat dapat ditafsirkan untuk mengetahui sebab musabab kejahatan, baik dalam kasus yg bersifat individuil maupun umum. ~ Berbeda dg sebab akibat dlm Hukum Pidana ~ Sebab akibat dicari setelah hubungan sebab akibat dalam Hukum Pidana terbukti. (mengapa orang tersebut melakukan kejahatan?)

c. Pendekatan secara Normatif ~ Idiographic discipline; kriminologi mempelajari faktafakta sebab akibat. ~ Nomothetic discipline; bertujuan utk menemukan dan mengungkapkan hukum-hukum yang bersifat ilmiah, yg diakui keseragaman dan kecenderungankecenderungannya. ~ Kriminologi; ilmu normatif/ non normatif?

H. Bianchi; disiplin normatif Hermann Mannheim; walau mempelajari sesuatu yang normatif, namun bersifat faktual, bukan normatif

Kriminologi mempelajari legal definition of crime atau social definition of crime? ~ Kelompok 1; legal definition of crime (Vouin-Leaute); perbuatan antisosial dilarang UU, dirumuskan sbg kejahatan dlm UU. Sutherland dan Cressey 1. Sblm suatu prbuatan disebut kejahatan, harus ada akibat yg nyata sbg kerugian. 2. Kerugian yg ditimbulkan dilarang UU. 3. Ada perbuatan membiarkan terjadinya perbuatan, yg menimbulkan kerugian. 4. Mens rea. 5. Harus ada hubungan antara perilaku dg mens rea. 6. Harus ada hubungan kausal antara perbuatan dg kerugian. 7. Harus ada pidana menurut UU.

~ Kelompok 2; social definition of crime Hermann Manheim; menyatakan pendapat Vouin-Leaute kurang dapat dibenarkan, karena; ~ Perbedaan pendapat tidak berkaitan dg perbuatan yg berhubungan dg alat-alat perlengkapan negara, tetapi perbuatan yg bersifat anti sosial, yg tidak dirumuskan dlm hukum pidana. ~ Pengaturan semua bentuk tingkah laku dlm hukum pidana mrpkn suatu asumsi yg tdk dapat dibuktikan kebenarannya, sehingga harus mengadakan penelitian ttg bentuk-bentuk perbuatan yg menjadi obyek pertentangan dalam rangka pembaharuan hukum (pidana). Berarti tidak terikat pada Asas Legalitas.

Kriminologi apakah mempelajari politik kriminal? ~ Hermann Mannheim; kriminologi harus bersifat non policy making discipline ~ J.E Sahetapy; sependapat dg Hermann Mannheim namun bukan berarti para sarjana kriminologi tdk dapat mengusulkan tindakan hukum atau perbaikan dlm sistem pemidanaan, walau kata akhir tetap pada badan-badan yg berwenang. Pemikiran para kriminolog yg future oriented sangat diperlukan dlm pembentukan hukum.

Kriminologi merupakan ilmu yg membantu hukum pidana atau ilmu tersendiri? ~ Thorsten Sellin; criminology is King without a country Dikaitkan dg para kriminolog yg sebenarnya berasal dr disiplin lain spt sosiolog, psikiater, sarjana hukum, insinyur, dll. Dlm perkembangannya harus bergantung pd penemuan2 disiplin ilmu lain, spt antropologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, hukum, ekonomi, dan statistik. Ex; Adolphe Quetelet menghasilkan statistik kesusilaan/ moral statistics (1842), Penyelidikan oleh Lambroso ~ Van Bammelen; criminology is a true king Kriminologi mrpkn ilmu yg membutuhkan kerjasama dari disiplin-disiplin lain. Erwin Frey memberikan istilah scientific clearing house

Masa lalu; kriminologi bagian dari hukum pidana, pembantu hukum pidana.

Masa sekarang; kriminologi merupakan meta science (menurut Bianchi), suatu ilmu yg memiliki ruang lingkup yg luas dimana pengertiannya dpt dipergunakan utk memperjelas konsepsi-konsepsi dan masalah-masalah yg terdapat dlm hukum pidana.

C. OBYEK STUDY KRIMINOLOGI


Kejahatan Pelaku Kejahatan Reaksi Masyarakat Tentang Kejahatan

D. KRIMINOLOGI BERSIFAT INTERDISIPLINER


Kejahatan yg menjadi fokus setiap pembahasan teori kriminologi tidak lagi bersifat bebas nilai, namun kejahatan akan selalu mrpkn hasil dari pengaruh dan interaksi berbagai faktor spt sosial, budaya, ekonomi, politik.

E. KRIMINOLOGI SEBAGAI DISIPLIN YANG FAKTUAL


Lahirnya berbagai paradigma study kejahatan pd tahun 1970-an dlm kaitannya dg perspektif hukum dan organisasi sosial mengandung arti kriminologi telah terkait dan tidak dapat dipisahkan dr perkembangan struktur masyarakat.

Dlm kurun waktu abad ke-20 ini, kejahatan dpt dikatakan hasil dari suatu proses rekayasa masyarakat, baik dlm bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik.

Tujuan

kriminologi tdk lagi bersifat science for

science tetapi science for the welfare of society atau science for the interest of the power elite
Kriminologi

hrs mrpkn kontrol sosial thdp

kebijakan dlm pelaksanaan hukum pidana. Memiliki peran antisipatif dn reaktif thdp semua kebijakan di lapangan hukum pidana shg dpt dicegah timbulnya akibat2 yg merugikan.

You might also like