You are on page 1of 8

ANALISIS YURIDIS INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) PT.

KRAKATAU STELL (PERSERO) Tbk DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DAN UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu komponen Nilai Mata Kuliah Hukum Pasar Modal

Disususun Oleh : Anisha Desiliana Resti 110120100513

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Lastuti Abubakar.,SH.,MH.

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PADJAJARAN BANDUNG 2011

DAFTAR ISI

Daftar Isii Kata Pengantar.ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah....5

BAB II

ANALISIS YURIDIS TERHADAP IPO YANG DILAKUKAN PT. KRAKATAU STEEL SEBAGAI BUMN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DAN UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL.6

BAB III

SIMPULAN.33

Daftar Pustaka. Lampiran

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, bimbingan dan perlindungan yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis sangat menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis diberikan dukungan, semangat, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang turut membantu. Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf bila ada kesalahan yang dilakukan baik dengan sengaja maupun tidak disengaja dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandung, Juni 2011

Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di pisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan para pelaku ekonomi yang secara terus menerus dari waktu ke waktu yang di dukung oleh kebijakan politik ekonomi yang semakin kondisif 1. Sebagai landasan yuridis pembangunan perekonomian nasional diatur dalam Pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi sabagai berikut : 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 2. Cabang cabang produksi yang penting dan yang menguasai hajat hidup orang banyak di kuasai oleh negara. 3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat. Dengan landasan konstitusional pembangunan ekonomi tersebut, maka kegiatan perekonomian di kelola dengan berbagai bentuk kegiatan pembangunan di berbagai sektor ekonomi baik yang berwujud sarana maupun prasarana. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi tersebut peranan dan dukungan dana atau modal merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung efektifitas pembangunan, juga untuk mendorong peran serta masyarakat dalam kegiatan ekonomi dan perdagangan tersebut, sehingga masyarakat dapat menjadi subjek utama dalam kegiatan perekonomian yang semakin berkembang, baik yang berskala nasional maupun internasional khususnya dalam era globalisasi saat ini. Pembangunan di berbagai bidang usaha dan industri tentunya memerlukan dana pendukung yang tidak sedikit, dan untuk itu peran sektor perbankan nasional sangat menentukan. Hal tersebut tampak jelas pada perkembangan jumlah kredit perbankan, yang mempengaruhi secara langsung sistem perekonomian nasional.

Sri Rejeki Hartono, Beberapa Aspek Tentang Permodalan Perseroan Terbatas, Mandar Maju, Bandung, 2000, hlm. 1

Peran sektor perbankan saja pada praktiknya tidak dapat memenuhi kebutuhan dana yang terus-menerus, sehingga pelaku usaha menempuh usaha menambah dana dengan menjadi Emiten di Pasar Modal. Pelaku Usaha tersebut melakukan penawaran umum saham perdana atau disebut Initial Public Offering (selanjutnya disebut IPO) untuk meningkatan
ekuitas perusahaan.

Undang-undang No. 8 tahun 1995 Pasal 1 butir 15 Tentang Pasar Modal mendefinisikan penawaran umum sebagai kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Salah satu perusahanaan di Indonesia yang melakukan IPO adalah PT. Krakatau Steel (persero) Tbk. PT. Krakatau Steel (persero) Tbk didirkan pada tahun 1970 kemudian menjadi perusahaan terbuka (Tbk) atau melakukan IPO pada tahun 2010. Dalam makalah ini akan dianalisis secara yuridis mengenai pelaksaan IPO yantg dilakukan oleh PT. Krakatau Steel (persero) Tbk, untu itu makalah ini diberi judul : ANALISIS YURIDIS INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) PT. KRAKATAU STELL (PERSERO) Tbk DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DAN UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas terdapat permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana analisis yuridis terhadap IPO yang dilakukan PT. Krakatau Steel (persero) Tbk dikaitkan dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal?

BAB II ANALISIS YURIDIS TERHADAP IPO YANG DILAKUKAN PT. KRAKATAU STEEL SEBAGAI BUMN DIKAITKAN DENGAN UNDANGUNDANG DASAR 1945 DAN UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 31 Agustus 1970, bertepatan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI No. 35 tahun 1970 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Krakatau Steel. Pada Tahun 2010 PT Krakatau Steel (Persero) melakukan penawaran saham perdana atau IPO dengan menawarkan 3.155.000.000 saham seri B. Dalam dokumen IPO dicantumkan Rencana Penggunaan Dana Hasil IPO Perseroan bermaksud menggunakan dana hasil IPO saham seri B sebagai berikut : 1. 35,8% untuk mendanai investasi barang modal 2. 24,2% untuk meningkatkan modal kerja perseroan dalam bentuk pembelian bahan baku 3. 25% untuk membiayai pematangan lahan seluas kurang lebih 388 hektar yang akan digunakan oleh perseroan sebagai pernyertaan pada proyek pabrik baja terpadu PT Krakatau POSCO Dokumen IPO atau yang sering disebut prospektus PT Krakatau Steel (Persero) Tbk secara garis besar memuat latar belakang Perseroan, kinerja keuangan, struktur penawaran, rencana penggunaan dana hasil IPO, kinerja keuangan, resiko usaha, komposisi penilaian saham persero, kegiatan serta prospek usaha perseroan dan kebijakan deviden. Prospektus harus memuat pernyataan tentang adanya risiko khusus yang dihadapi perusahaan dan atau kondisi khusus dari efek yang ditawarkan2. Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Pasal 71 menyatakan bahwa:

Yulfasni, Hukum Pasar Modal, Badan Penerbit Iblam, Jakarta, 2005, hlm. 27.

Tidak ada satu pihakpun dapat menjual efek dalam penawaran umum kecuali pembeli dan pemesan menyatakan dalam formulir pemesanan efek, bahwa pembeli dan pemesan telah menerima atau memperoleh kesempatan untuk membaca prospectus berkenaan dengan efek yang bersangkutan sebelum pada saat pemesanan dilakukan. IPO bersifat impersonal yang dilakukan dengan cara open market melalui pasar modal (primary and secondary market) di mana telah terjadi perubahan status perusahaan dari closed company menjadi public company3. Menurut Munir Fuady dalam prospektus ada beberapa hal yang perlu diteliti, yaitu4 : 1. Kondisi keuangan Yang harus diteliti adalah ikhtisar pokok keuangan maupun laporan keuangan perusahaan (dari awal hingga akhir). Kemudian meneliti kemampuan perusahaan memperoleh laba /Informasi Price Earning Ratio atau PER (perbandingan antara harga saham dan laba bersih per saham) 2. Pangsa pasar Pengetahuan tentang posisi pangsa pasar ini berguna untuk melihat besar kecilnya perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis. Prospek perusahaan dapat juga diketahui dari kebijakan pemasaran, yaitu dalam hal ini apakan ada kebijaksanaan pemerintah dalam rangka mendorong usaha perusahaan. 3. Kebijakan deviden Besar kecilnya deviden yang direncanakan dapat mempengaruhi kesetabilan harga saham di bursa. Dengan mengetahui kebijakan deviden para pemodal dapat menentukan investasinya yakni dari mencari keuntungan dari deviden atau capital gain atau juga kombinasi dari keduanya.

3 4

Ibid, hlm. 26. Munir Fuady, Pasar modal Modern (Suatu Tinjauan Hukum), PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996,

hlm. 118.

Mengacu pada hal diatas prospektus atau dokumen IPO PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dapat dianalisis dalam sudut pandang Investor, sebagai berikut : 1. Kondisi keuangan Berikut adalah kinerja keuangan yang dimuat dalam prospektus : 1. Pendapatan bersih Perseroan per Juni 2010 naik 15% YoY. Kenaikan terjadi karena peningkatan volume penjualan produk baja perseroan. Pendapatan bersih Perseroan per Desember 2009 turun 18% YoY, yang disebabkan oleh penurunan harga baja dan volume penjualan. Pendapatan bersih perseroan per Desember 2008 naik 39,1% YoY, yang disebabkan oleh peningkatan harga jual baja dipasar domestik 2. Laba Usaha Perseroan per Juni 2010 sebesar Rp.1.215,8 milyar dari sebelumnya rugi Rp 1.142,7 milliar pada periode Juni 2009. Laba usaha perseroan per Desember 2009 turun 36.7% YoY dan per Desember 2008 Naik 71.6% 3. Laba Bersih Perseroan Per Juni 2010 sebesar 997,8 miliar dari sebelumnya rugi Rp.1.101,1 miliar per Juni 2009. Laba Bersih Perseroan per Desember 2009 dan 2008 Masing-masing mengalami peningkatan sebesar 7,6% dan 46,6% 2. Pangsa pasar 3. Kebijakan deviden

You might also like