You are on page 1of 11

Endoftalmitis

Posted on January 5, 2007 by Anca Endoftalmitis atau abses korpus vitreus adalah peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif dalam bola mata, dan akan mengakibatkan abses di badan kaca. Endoftalmitis eksogen terjadi akibat trauma tembus atau infeksi sekunder pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis endogen akibat penyebaran bakteri, jamur atau parasit dari fokus infeksi dalam tubuh. Peradangan oleh bakteri memberikan gambaran berupa rasa sakit yang sangat, kelopak mata merah dan bengkak, bilik mata depan keruh, kadang disertai hipopion. Di dalam badan kaca dapat ditemukan massa putih abu-abu hippion ringan dan bentuk abses satelit di dalam badan kaca. Diagnosis endoftamitis dipastikan dengan aspirasi 0,5 1 ml korpus vitreus dengan anestesi lokal melalui sklerotomi pars plana dengan menggunakan jarum 20-23, kemudian aspirat diperiksa secara mikroskopis. Setelah organisme dapat diidentifikasi, diindikasikan pengobatan medis segera. Pengobatan endoftalmitis dengan antibiotik topikal dan sistemik, kortikosteroid (pemberiannya hati-hati) atau dengan eviserasi apabila pengobatan gagal. Pada beberapa kasus, diindikasikan vitrektomi untuk melakukan drainase abses dan memungkinkan visualisasi fundul yang lebih jelas. Dengan terapi optimal, abses korpus vitreum memiliki prognosis buruk. http://www.alhamsyah.com/blog/kesehatan/endoftalmitis.html Info Penyakit Endoftalmitis Definition : Endoftalmitis adalah peradangan pada seluruh lapisan mata bagian dalam, cairan dalam bola mata (humor vitreus) dan bagian putih mata (sklera). Cause :
y y y

Luka yang menusuk mata Pembedahan Bakteri yang sampai ke mata melalui aliran darah.

Sign & Symptoms : Gejalanya seringkali berat, yaitu berupa: - nyeri mata - kemerahan pada sklera

- fotofobia (peka terhadap cahaya) - gangguan penglihatan. Diagnose : Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata. Treatment : Endoftalmitis merupakan suatu keadaan darurat. Pengobatan harus segera diberikan, menunda pengobatan bisa menyebabkan kebutaan. Diberikan antibiotik dan corticosteroid. Untuk mengeluarkan cairan yang terinfeksi dari bola mata mungkin perlu dilakukan pembedahan. http://www.tanyadokter.com/disease.asp?id=1001130 Definisi Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata yang biasa disebabkan oleh infeksi. Terdapat 2 tipe endoftalmitis, endogen dan eksogen. Endoftalmitis endogen diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat lain di tubuh kita melalui aliran darah. Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis endogen sangat jarang, hanya 2-15% dari seluruh endoftalmitis. Gbr: Mata Endoftalmitis Gejala klinis Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran klinik rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan keruh. Selain itu akan terjadi penurunan tajam penglihatan dan fotofobia (takut cahaya). Endoftalmitis akibat pembedahan biasa terjadi setelah 24 jam dan penglihatan akan semakin memburuk dengan berlalunya waktu. Bila sudah memburuk, akan terbentuk hipopion, yaitu kantung berisi cairan putih, di depan iris. Pengobatan endoftalmitis tergantung penyebabnya. Segera setelah diagnosis endoftalmitis ditegakkan, pengobatan dapat diberikan karena keterlambatan beberapa jam saja dapat membedakan hasil yang diinginkan. Bila disebabkan oleh bakteri, dan hal ini sudah dikonfirmasikan pemeriksaan laboratorium, antibiotik dapat dipakai. Antibiotik ini dapat berbentuk tetes mata, per oral (diminum) atau lewat intra vena. Suntikan antibiotik dapat langsung dilakukan ke dalam mata. Bila penyebabnya adalah jamur, dapat diberikan antijamur seperti Amphotericin B yang langsung disuntikan ke dalam mata ataupun Fluconazol yang pemberiannya per oral (diminum). Jika infeksi sudah semakin berat, dokter spesialis mata dapat melakukan tindakan bedah yang disebut Vitrectomy untuk mengangkat cairan dan nanah dari dalam mata. Pencegahan Jika pernah mengalami operasi katarak, pencegahan resiko terjadinya infeksi dengan cara mengikuti instruksi dokter tentang perawatan mata setelah operasi dan juga kontrol yang teratur ke dokter mata untuk mengetahui perkembangan perbaikan mata setelah operasi. Untuk mencegah endoftalmitis yang disebabkan karena trauma mata, gunakan pelindung mata di tempat

kerja dan saat berolahraga berat. Kacamata pelindung atau helm dapat melindungi dari terjadinya trauma pada mata di tempat kerja. Penyebab Penyebab terjadinya endoftalmitis antara lain: 1. Tindakan pembedahan. 2. Luka yang menembus mata. 3. Bakteri. Penyebab paling banyak adalah Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, dan spesies Streptococcus 4. Jamur. Penyebab paling banyak adalah Aspergilus, fitomikosis dan aktinomises. http://klikdokter.org/medisaz/read/2010/07/05/38/endoftalmitis

Endoftalmitis
Foto: http://scielo.isciii.es Diskripsi Endoftalmitis adalah peradangan bernanah (supuratif) dalam bola mata. Penyebabnya kemungkinan karena kuman atau jamur. Penderita akan mengalami rasa sakit berat, kelopak merah, bengkak, dan sukar dibuka, kornea keruh, bilik mata keruh. Komplikasi penyakit ini bisa berupa kebutaan. Gejala Kelopak merah, bengkak, dan sukar dibuka, kornea keruh, bilik mata keruh. Pengobatan Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Sebaiknya penderita memeriksakan matanya ke dokter ahli mata untuk mengetahui penyebab kuman atau jamur yang masuk ke mata. Dengan begitu pasien akan mudah disembuhkan. http://www.detikhealth.com/read/2009/07/01/085354/1156893/770/endoftalmitis

Senin, 02 Agustus 2010


Askep Endoftalmitis
BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Mata dapat terkena berbagai kondisi. beberapa diantaranya bersifat primer sedang yang lain, sekunder akibat kelainan pada sistem organ tubuh lain. kebanyakan kondisi tersebut dapat dicegah bila terdeteksi awal, dapat dikontrol dan penglihatan dapat dipertahankan. (Brunner dan Suddarth, 2001)

Inflamasi ,inefksi dan peradangan dapat terjadi pada beberapa struktur mata dan terhitung lebih dari setengah kelainan mata. kelainan-kelainan yang umum terjadi pada mata oarng dewasa meliputi sebagai berikut : 1. Radang/inflamasi pada kelopak mata, konjungtira, kornea, koroid badan ciriary dan iris 2. Katarak, kekeruhan lensa 3. Glaukoma, peningkatan tekanan dalam bola mata (IOP) 4. Retina robek/lepas 5. Endoftalmitis, peradangan lapisan mata Tetapi sebagian orang mengira penyakit radang mata/mata merah hanya penyakit biasa cukup diberi tetes mata biasa sudah cukup. padahal bila penyakit radang mata tidak segera ditangani/diobati bisa menyebabkan kerusakan pada mata/gangguan pada mata dan menimbulkan komplikasi seperti Glaukoma, katarak maupun ablasi retina. untuk itu kali ini penulis memusatkan pada pencegahan dan penata laksanaan radang yaitu pada endoftalmitis (Barbara C.Long, 1996) B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Untuk menambah wawasan pembaca tentang penyakit endoftalmitis 2. Tujuan Khusus 1.Mengetahui definisi endoftalmitis 2. Mengetahui etiologi dari endoftalmitis 3. Mengerti tentang tanda dan gejala endoftalmitis 4. Mengetahui klasifikasi endoftalmitis 5. Mengetahui patofisiologi endoftalmitis 6. Mengetahui cara pencegahan dan penatalaksanaan endoftalmiti 7. Mengetahui komplikasi dari endoftalmitis BAB II KONSEP MEDIS A. Pengertian endoftalmitis - Endoftalmitis adalah peradangan pada seluruh lapisan mata bagian dalam, cairan dalam bola mata (humor vitreus) dan bagian putih mata (sklera). - Merupakan radang purulen pada seluruh jaringan intra okuler disertai dengan terbentuknya abses didalam badan kaca. Penyebab Sepsis, selulitis orbita, trauma tembus, ulkus. B. Etiologi Penyebab terjadinya endoftalmitis antara lain: 1. Tindakan pembedahan. 2. Luka yang menembus mata. 3. Bakteri. Penyebab paling banyak adalah Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, dan spesies Streptococcus 4. Jamur. Penyebab paling banyak adalah Aspergilus, fitomikosis dan aktinomises. C. Tanda dan Gejala Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran klinik rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan keruh. Selain itu akan terjadi penurunan tajam penglihatan dan fotofobia (takut cahaya). Endoftalmitis akibat pembedahan biasa terjadi setelah 24 jam dan penglihatan akan semakin memburuk dengan berlalunya waktu. Bila sudah memburuk, akan terbentuk

hipopion, yaitu kantung berisi cairan putih, di depan iris. Gejalanya seringkali berat, yaitu berupa: - nyeri mata - kemerahan pada sklera - fotofobia (peka terhadap cahaya) - gangguan penglihatan. Tanda seringkali muncul: Kelopak merah, bengkak, dan sukar dibuka, kornea keruh, bilik mata keruh. D. Kalsifikasi Terdapat 2 tipe endoftalmitis, endogen dan eksogen 1. Endoftalmitis endogen diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat lain di tubuh kita melalui aliran darah 2. Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis endogen sangat jarang, hanya 2-15% dari seluruh endoftalmitis. E. Patofisologi Endoftalmitis atau abses korpus vitreus adalah peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif dalam bola mata, dan akan mengakibatkan abses di badan kaca. Endoftalmitis eksogen terjadi akibat trauma tembus atau infeksi sekunder pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis endogen akibat penyebaran bakteri, jamur atau parasit dari fokus infeksi dalam tubuh. Peradangan oleh bakteri memberikan gambaran berupa rasa sakit yang sangat, kelopak mata merah dan bengkak, bilik mata depan keruh, kadang disertai hipopion. Di dalam badan kaca dapat ditemukan massa putih abu-abu hippion ringan dan bentuk abses satelit di dalam badan kaca. F. Penatalaksanaan Pengobatan endoftalmitis tergantung penyebabnya. Segera setelah diagnosis endoftalmitis ditegakkan, pengobatan dapat diberikan karena keterlambatan beberapa jam saja dapat membedakan hasil yang diinginkan. Bila disebabkan oleh bakteri, dan hal ini sudah dikonfirmasikan pemeriksaan laboratorium, antibiotik dapat dipakai. Antibiotik ini dapat berbentuk tetes mata, per oral (diminum) atau lewat intra vena. Suntikan antibiotik dapat langsung dilakukan ke dalam mata. Bila penyebabnya adalah jamur, dapat diberikan antijamur seperti Amphotericin B yang langsung disuntikan ke dalam mata ataupun Fluconazol yang pemberiannya per oral (diminum). Jika infeksi sudah semakin berat, dokter spesialis mata dapat melakukan tindakan bedah yang disebut Vitrectomy untuk mengangkat cairan dan nanah dari dalam mata. G. Pencegahan Jika pernah mengalami operasi katarak, pencegahan resiko terjadinya infeksi dengan cara mengikuti instruksi dokter tentang perawatan mata setelah operasi dan juga kontrol yang teratur ke dokter mata untuk mengetahui perkembangan perbaikan mata setelah operasi. Untuk mencegah endoftalmitis yang disebabkan karena trauma mata, gunakan pelindung mata di tempat kerja dan saat berolahraga berat. Kacamata pelindung atau helm dapat melindungi dari terjadinya

trauma pada mata di tempat kerja. H. Komplikasi Kebutaan BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN 1.Pengkajian a. Pengkajian ketajaman mata b. Pengkajian rasa nyeri c. Kesimetrisan kelopak mata d. Reaksi mata terhadap cahaya/gerakan mata e. Warna mata f. Kemampuan membuka dan menutup mata g. Pengkajian lapang pandang h. Menginspeksi struktur luar mata dan inspeksi kelenjar untuk mengetahui adanya pembengkakan 4 inflamasi ( Brunner dan Suddarth, 2001) Analisa Data a. Data fokus 1). Nyeri (ringan sampai berat) 2). Fotofobia (sensitif terhadap cahaya) atau blepharospasme (kejang kelopak mata) 3). Ketajaman pengelihatan 2. Diagnosa Keperawatan a. Nyeri pada mata berhubngan dengan proses peradangan dan inflamasi b. Gangguan penglihatan berhubungan proses peradangan c. Gangguan citra tubuh berhubung dengan hilangnya penglihatan 3. Fokus Intervensi a. Nyeri pada mata berhubngan dengan proses peradangan dan inflamasi Tujuan yang diharapkan Keadaan nyeri pasien berkurang Intervensi 1). Beri kompres basah hangat Rasionalisasi : Mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan, dan membersihkan mata 2). Beri irigasi Rasionalisasi : untuk mengeluarkan sekret, benda asing/kotoran dan zat-zat kimia dari mata (Barbara C .Long, 1996) 5). Beri obat untuk megontrol nyeri sesuai resep Rasionalisasi : pemakaian obat sesuai resep akan mengurangi nyeri (Brunner dan Suddarth, 1996) b. Gangguan penglihatan berhubungan proses peradangan Tujuan yang diharapkan Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu. Intervensi 1). Tentukan ketajaman, catat apakah satu atau kedua mata terlibat Rasionalisasi : kebutuhan individu dan pilihan intervensi bervariasi sebab kehilangan penglihatan terjadi lambat dan progesif, bila bilateral, tiap mata dapat berlanjut pada laju yang berbeda tetapi,

biasanya hanya satu mata diperbaiki per prosedur. 2). Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang lain diareanya Rasionalisasi : Memberikan peningkatan kenyamanan dan kekeluargaan menurunkan cemas. (Marilynn E. Doenges, 2000) c. Gangguan citra tubuh berhubung dengan hilangnya penglihatan Tujuan yang diharapkan Menyatakan dan menunjukkan penerimaan atas penampilan tentang penilaian diri Intervensi 1). Berikan pemahaman tentang kehilangan untuk individu dan orang dekat, sehubungan dengan terlihatnya kehilangan, kehilangan fungsi, dan emosi yang terpendam Rasionalisasi : Dengan kehilangan bagian atau fungsi tubuh bisa menyebabkan individu melakukan penolakan, syok, marah, dan tertekan 2). Dorong individu tersebut dalam merespon terhadap kekurangannya itu tidak dengan penolakan, syok, marah,dan tertekan Rasionalisasi : Supaya pasien dapat menerima kekurangannya dengan lebih ikhlas 3). Sadari pengaruh reaksi-reaksi dari orang lain atas kekurangannya itu dan dorong membagi perasaan dengan orang lain. Rasionalisasi : Bila reaksi keluarga bagus dapat meningkatkan rasa percaya diri individu dan dapat membagi perasaan kepada orang lain. 4). Ajarkan individu memantau kemajuannya sendiri Rasionalisasi : Mengetahui seberapa jauh kemampuan individu dengan kekurangan yang dimiliki (Lynda Jual Carpenito, 1998) BAB III A. Kesimpulan Mata merupakan bagian yang sangat peka. mata dapat terjadi infeksi mata/radang mata yang disebabkan oleh virus, bakteri, trauma, penyakit sistemik, ataupun sensitivitas terhadap suatu zat. Seperti halnya endoftalmitis, Endoftalmitis atau abses korpus vitreus adalah peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif dalam bola mata, dan akan mengakibatkan abses di badan kaca. Endoftalmitis eksogen terjadi akibat trauma tembus atau infeksi sekunder pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis endogen akibat penyebaran bakteri, jamur atau parasit dari fokus infeksi dalam tubuh. Peradangan oleh bakteri memberikan gambaran berupa rasa sakit yang sangat, kelopak mata merah dan bengkak, bilik mata depan keruh, kadang disertai hipopion. Di dalam badan kaca dapat ditemukan massa putih abu-abu hippion ringan dan bentuk abses satelit di dalam badan kaca. B. Saran 1. Untuk klien yang terkena penyakit peradangan pada mata, penulis berharap klien segera berobat atau peradangan tersebut segera diobati agar tidak terjadi kerusakan pada mata atau komplikasi-komplikasi yang lain 2. Kita harus menjaga kebersihan mata dan menghindari kosmetik yang berlebihan, karena kosmetik yang berlebihan merupakan faktor pendukung terjadinya peradangan pada mata http://kebunge.blogspot.com/2010/08/askep-endoftalmitis.html

10 May 2010

Laporan Kasus : ENDOFTALMITIS ENDOGEN


Filed under: Laporan Kasus P2KB Perdami Jateng @ 09:14

ENDOFTALMITIS ENDOGEN
Dibacakan oleh : dr. Christiana Pembimbing : Dr. dr. Winarto, SpMK. SpM(K) Moderator : dr. Arief Wildan, SpM Dibacakan tanggal : 18 September 2008 PENDAHULUAN Endoftalmitis adalah peradangan intraokuler yang melibatkan badan kaca dan segmen anterior bola mata, serta dapat melibatkan struktur yang berdekatan seperti retina dan koroid.1 Endoftalmitis diklasifikasikan menjadi 2 yaitu infectious endophthalmitis dan sterile endophthalmitis.1 Selanjutnya Infectious endophthalmitis dibagi lagi menjadi 2 berdasarkan cara organisme penyebab endoftalmitis menginfeksi mata yaitu endoftalmitis eksogen (postoperative, post traumatic) dan endoftalmitis endogen (hematogen). Agen infeksi penyebab endoftalmitis dapat disebabkan oleh bakteri dan jamur.1 Laporan kasus ini menyajikan seorang wanita dengan endoftalmitis endogen mata kiri dengan faktor resiko yang multipel. Perjalanan klinis dan penanganan yang dilakukan menjadi bahan diskusi utama pada kasus ini. IDENTITAS PENDERTA Nama : Ny. S Umur : 52 tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Semarang No. CM : B166228 / 5757769 ANAMNESIS Autoanamnesis dengan penderita pada tanggal 14 Maret 2008 Keluhan utama : nyeri pada mata kiri Riwayat penyakit sekarang : - Sejak 10 hari sebelum MRS, mata kiri penderita terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk dan menjalar ke pelipis. - Dua belas hari sebelumnya penderita mengalami panas badan kemudian besoknya diikuti dengan mata merah, nrocos, silau jika melihat cahaya dan penglihatan mendadak semakin lama semakin kabur. Penderita memberi salep mata klorampenikol dan ciprofloxacin namun tidak ada perbaikan. - Enam hari sebelum MRS penderita berobat ke BKIM dan mendapat terapi Polydex ED 6 x 1 tetes mata kiri. Namun juga tidak ada perbaikan

Riwayat penyakit dahulu : - Dua belas hari sebelum MRS penderita menderita sakit gondong. - Riwayat sakit gigi pada rahang atas sebelah kiri - Riwayat sakit kulit berupa gatal-gatal berwarna merah dan menebal pada telapak tangan dan tungkai bawah sebelah kanan terutama jika stress - Riwayat nyeri sendi lutut sejak tahun 2005, kontrol rutin dengan terapi glukosamin dan radin - Riwayat nyeri pinggang sebelah kanan dan kiri yang menjalar ke paha belakang dan kaki dengan diagnosa HNP (operasi tahun 2004) - Riwayat sakit telinga kiri dengan diagnosa Sindroma Meniere pada tahun 2005 - Riwayat trauma pada mata disangkal - Riwayat menderita darah tinggi disangkal - Riwayat menderita kencing manis disangkal Riwayat penyakit keluarga : - Kencing manis - Tidak ada anggota keluarga sakit seperti ini Riwayat sosial ekonomi : Penderita bekerja sebagai bidan. Suami penderita seorang pensiunan PJKA. Penderita mempunyai 3 orang anak (seorang masih SMP dan 2 orang sudah mandiri). Biaya pengobatan ditanggung ASKES. Kesan sosial ekonomi cukup. PEMERIKSAAN Status praesen : Obesitas & pembesaran kelenjar parotis dextra Status Ophthalmologis: OD 6/10 tidak dilakukan Ortofori, Hirschberg test 0 Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan OS 1/~ LP Baik tidak dilakukan Gerak bola mata bebas ke segala arah Tidak ada kelainan Oedem (+), spasme (+) Mix Injeksi (+), kemosis (+), sekret (-) Edema (+) KPs (+) Kesan dangkal,Van Herick Gr II, TE ++ (flare), Hipopion (-) Kripte (+) menurun (edema), sinekia (-), rubeosis iridis (+) Bulat, sentral, regular, 5 mm, refleks pupil (+) lambat Jernih (+), pigmen iris (+) Turbiditas (+), Sellen (+), opacity

Visus Koreksi Bulbus okuli Parese/Paralise Supersilia Palpebra Konjungtiva Kornea COA Iris Pupil Lensa CV

Fundus refleks (+) cemerlang TIO (Tonometri Schiotz) 14,6 mmHg

(+) (-) 23,8 mmHg

Funduskopi : OD : Retinopati Diabetika NPDR derajat ringan OS : sulit dinilai akibat kekeruhan media refrakta (CV Turbidity) Laboratorium darah : Lekositosis Diabetes Melitus Peningkatan LED dan CRP Ultrasonografi (B SCAN OS) : kesan endoftalmitis Kultur darah : tidak didapatkan pertumbuhan kuman Kultur dan tes sensitivitas dari rembesan cairan vitreous OS : Klebsiella pneumoniae dan Klebsiella oxytoca, sensitif terhadap Amikasin, Cefepime, Cefotaxime, Ceftazidime, Ciprofloxacin, Fosfomycin, Gentamicin, Meropenem, Tetracyclin DIAGNOSA BANDING OS Panuveitis OS Endoftalmitis Eksogen OS Endoftalmitis Endogen DIAGNOSA KERJA OS Endoftalmitis Endogen (H44.0) DIAGNOSA TAMBAHAN OD Suspek Kelainan Refraksi (H52) + Retinopati Diabetika Non Proliferative Derajat Ringan (H36.0) OS Glaukoma Sekunder (H40.4) Parotitis Epidemica (B26) Diabetes Melitus (E11) Osteoarhritis (M13.1) PENATALAKSANAAN Cefotaxime inj 21 g iv (skin test dulu) Diamox 2 x 250 mg KCl 2 x 250 mg Lameson 16 mg 2-0-1 p.c As. Mefenamat 3 x 500 mg p.c Cendo Xytrol ED 6 x 1 gtt OS SA 1 % ED extra OS Timolol 0,5% ED 2 x 1 gtt OS

SARAN DAN RENCANA Konsul Bagian Interna untuk pengelolaan DM, Parotitis dan mencari fokal infeksi. Konsul Bagian Kulit Kelamin, THT, Gigi Mulut untuk mencari fokal infeksi. PROGNOSIS OD Dubia Ad bonam Dubia Ad bonam Dubia Dubia OS Ad malam Ad malam

Quo ad Visam Quo ad Sanam Quo ad Vitam Quo ad Cosmeticam EDUKASI

1. Menjelaskan bahwa penyakit yang diderita memiliki prognosa yang buruk yang mengancam bola mata dan nyawa apabila tidak tertangani. 2. Menjelaskan bahwa penyakit tersebut dapat mengenai mata satunya, sehingga perlu dilakukan pengawasan yang ketat tentang adanya tanda-tanda inflamasi pada mata seperti mata merah, bengkak, nrocos, turunnya tajam penglihatan, kotoran pada mata untuk segera untuk diperiksakan ke dokter mata. 3. Menjelaskan bahwa penderita menderita diabetes yang memerlukan pengontrolan yang ketat baik secara diet maupun medikamentosa. Hal ini disebabkan oleh karena kondisi hiperglikemia akan meningkatkan resiko terjadinya bakteriemi yang dapat menyerang mata satunya, atau bahkan dapat berakibat fatal jika menyebar ke otak. 4. Perlunya menjaga kebersihan gigi mulut, sistem saluran kencing yang memungkinkan menjadi fokal infeksi dari endoftalmitis endogen. http://p2kb.wordpress.com/2010/05/10/laporan-kasus-endoftalmitis-endogen/

You might also like