You are on page 1of 12

ANALISA KADAR CU DENGAN INSTRUMEN1. Tujuan a.

untuk menentukan kadar Cu dalam batuan dengan metode Atomic AbsorptionSpectroscopy (AAS) dan X-Ray Flouresence (XRF) dan membandingkan hasildari pengukuran tersebutb. untuk melakukan simulasi pen.gukuran dengan potensiostat 2. Tinjauan Pustaka2. 1 Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) adalah suatu alat yang digunakan padametode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid yang pengukurannyaberdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logamdalam keadaan bebas (Skoog, 2000). Metode ini sangat tepat untuk analisis zat padakonsentrasi rendah. Teknik ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan denganmetode spektroskopi emisi konvensional. Memang selain dengan metode serapan atom,unsur-unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri nyala,akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan energi eksitasi tinggi.Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada panjang gelombang 400-800 nm,sedangkan AAS memiliki range ukur optimum pada panjang gelombang 200-300 nm(Skoog, 2000).Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom, atom-atom menyerapcahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya.Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu atom padakeadaan dasar dinaikan tingkat energinya ke tingkat eksitasi. Keberhasilan analisis initergantung pada proses eksitasi dan memperoleh garis resonansi yang tepat.Hukum absorpsi sinar (Lambert-Beer) yang berlaku pada spektrofotometerabsorpsi sinar ultraviolet (UV), sinar tampak maupun infra merah, juga berlaku padaAAS. Perbedaan analisis AAS dengan spektrofotometri molekul adalah peralatan danbentuk spectrum absorpsinya. Setiap alat AAS terdiri atas tiga komponen yaitu:Unit atomisasi (atomisasi dengan nyala dan tanpa nyala)Sumber radiasiSistem pengukur fotometri (detektor)

3 Laporan Praktikum MPIKelompok 5 Gambar 1. Alat Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) Unit Atomisasi Unit Atomisasi merupakan bagian yang penting karena pada tempat ini senyawaakan dianalisa. Pada sistem pengatoman, unsur-unsur yang akan dianalisa diubahbentuknya dari bentuk ion menjadi bentuk atom bebas. Ada beberapa jenis atomisasiyang lazim digunakan pada setiap alat AAS, antara lain:

Atomisasi dengan nyala api

Atomisasi dengan tungku grafit

Atomisasi dengan pembentukanhidrida

Atomisasi dengan uap dingin

Atomisasi sampel padat Sumber radiasi Sumber radiasi merupakan sistem emisi yang diperlukan untuk menghasilkan sinaryang energinya akan diserap oleh atom bebas. Sumber radiasi haruslah bersifat sumber yangkontinyu. Seperangkat sumber yang dapat memberikan garis emisi yang tajam dari suatuunsur yang spesifik tertentu dengan menggunakan lampu pijar Hollow cathode. Lampu inimemiliki 2 elektroda, satu diantaranya berbentuk silindris dan terbuat dari unsur yang samadengan unsur yang akan dianalisa. Detektor Detektor pada AAS berfungsi untuk mengukur intensitas radiasi yang diteruskan dantelah diubah menjadi energy listrik oleh fotomultiplier. Hasil pengukuran detektor dilakukanpenguatan dan dicatat oleh alat pencatat yang berupa printer dan pengamat angka.

2 Laporan Praktikum MPIKelompok 5 Apabila cahaya dengan panjang gelombang tertentu dilewatkan pada suatu sel yangmengandung atom-atom bebas yang bersangkutan maka sebagian cahaya tersebut akandiserap dan intensitas penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom bebaslogam yang berada pada sel. Hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi diturunkan dari:

Hukum Lambert : bila suatu sumber sinar monkromatik melewati medium transparan,maka intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan mediumyang mengabsorbsi.

Hukum Beer : Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial denganbertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut.Dari kedua hukum tersebut diperoleh suatu persamaan Lambert Beer : I =I o exp bc (1a) atau A = log

= bc (1b)Dimana: I o = intensitas sumber sinarI = intensitas sinar yang diteruskan = absortivitas molarb = panjang mediumc = konsentrasi atom-atom yang menyerap sinarA = absorbansi (serapan)Dari persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa absorbansi cahaya berbanding lurus dengankonsentrasi atom (Day & Underwood, 1989). Metode Analisis Standar adisi Metode analisis standar adisi dipakai secara luas karena mampu meminimalkankesalahan yang disebabkan oleh perbedaan kondisi lingkungan (matriks) sampel dan standar.Dalam metode ini dua atau lebih sejumlah volume tertentu dari sampel dipindahkan ke dalamlabu takar. Satu larutan diencerkan sampai volume tertentu kemudiaan larutan yang lainsebelum diukur absorbansinya ditambah terlebih dahulu dengan sejumlah larutan standartertentu dan diencerkan seperti pada larutan yang pertama. Menurut hukum Lambert Beerakan berlaku hal-hal berikut: A 1 =

bc x

(2a) dan A 2 = bc x

+ bc s

(2b)

2 Laporan Praktikum MPIKelompok 5 Apabila cahaya dengan panjang gelombang tertentu dilewatkan pada suatu sel yangmengandung atom-atom bebas yang bersangkutan maka sebagian cahaya tersebut akandiserap dan intensitas penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom bebaslogam yang berada pada sel. Hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi diturunkan dari:

Hukum Lambert : bila suatu sumber sinar monkromatik melewati medium transparan,maka intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan mediumyang mengabsorbsi.

Hukum Beer : Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial denganbertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut.Dari kedua hukum tersebut diperoleh suatu persamaan Lambert Beer : I =I o exp bc (1a) atau A = log

= bc (1b)Dimana: I o = intensitas sumber sinarI = intensitas sinar yang diteruskan = absortivitas molarb = panjang mediumc = konsentrasi atom-atom yang menyerap sinarA = absorbansi (serapan)Dari persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa absorbansi cahaya berbanding lurus dengankonsentrasi atom (Day & Underwood, 1989). Metode Analisis Standar adisi Metode analisis standar adisi dipakai secara luas karena mampu meminimalkankesalahan yang disebabkan oleh perbedaan kondisi lingkungan (matriks) sampel dan standar.Dalam metode ini dua atau lebih sejumlah volume tertentu dari sampel dipindahkan ke dalamlabu takar. Satu larutan diencerkan sampai volume tertentu kemudiaan larutan yang lainsebelum diukur absorbansinya ditambah terlebih dahulu dengan sejumlah larutan standartertentu dan diencerkan seperti pada larutan yang pertama. Menurut hukum Lambert Beerakan berlaku hal-hal berikut: A 1 = bc x

(2a) dan A 2 = bc x

+ bc s

(2b)

3 Laporan Praktikum MPIKelompok 5 Dimana: A1 = Absorbansi sampel (tanpa penambahan standar)A2 = Absorbansi sampel + standarCx = Konsentrasi sampelCs = Konsentrasi larutan standar yang ditambahkan ke larutan sampelVx = Volume sampelVs = Volume larutan standar yang ditambahkan ke larutan sampelVt = Volume total (sampel + standar)Jika persamaan (2a) dan (2b) digabung maka akan diperoleh: Cx =

Keuntungan dan kelemahan AAS Keuntungan metode AAS dibandingkan dengan spektrofotometer biasa yaitu spesifik,batas deteksi yang rendah dari larutan yang sama bisa mengukur unsur-unsur yang berlainan,pengukurannya langsung terhadap contoh, output dapat langsung dibaca, cukup ekonomis,dapat diaplikasikan pada banyak jenis unsur, batas kadar penentuan luas (dari ppm sampai %).Sedangkan kelemahannya yaitu pengaruh kimia dimana AAS tidak mampumenguraikan zat menjadi atom misalnya pengaruh fosfat terhadap Ca, pengaruh ionisasi yaitubila atom tereksitasi (tidak hanya disosiasi) sehingga menimbulkan emisi pada panjanggelombang yang sama, serta pengaruh matriks misalnya pelarut. 2. 2 X-Ray Flouresence (XRF) XRF adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kandungan unsur dalam bahanyang menggunakan metode spektrometri. Alat ini mempunyai keunggulan analisis yaitu lebihsederhana dan lebih cepat dibanding analisis dengan alat lain. Alat XRF merupakan alat ujitak merusak yang mampu menentukan kandungan unsur dalam suatu bahan padat maupunserbuk secara kualitaif dan kuantitatif dalam waktu yang relatif singkat. XRF merupakanpemancaran sinar X dari atom tereksitasi yang dihasilkan oleh tumbukan elektron berenergitinggi, partikel-partikel lain, atau suatu berkas utama dari sinar X lain.Prinsip kerja dari alat XRF yaitu tabung pembangkit sinar X menembakkan radiasifoton elektromagnetik ke material yang akan diteliti. Radiasi elektromagnetik yangdipancarkan akan berinteraksi dengan elektron yang berada di kulit K suatu unsur. Elektron

4 Laporan Praktikum MPIKelompok 5 yang berada dikulit K akan memiliki energi kinetik yang cukup untuk melepaskan diri dariikatan inti, sehingga elektron tersebut akan tereksitasi.Gambar 2. Peristiwa pada XRFMetode spektrometri merupakan metode analisis suatu bahan dengan peralatantertentu yang hasil ujinya berupa spektrum (grafik) sumbu X-Y. Pengujian menggunakan alatXRF akan diperoleh

hubungan 2 parameter yaitu sumbu X (horisontal) berupa energi unsurdan sumbu Y (vertikal) berupa intensitas cacahan perdetik (cps/ count per second ).Analisis dengan menggunakan XRF dapat dilakukan dengan metode kualitatif maupunkuantitatif. Analisis unsur secara kualitatif hanya memberikan informasi kandungan unsursuatu bahan yang dinyatakan dalam intensitas dengan satuan cps (count per second). Semakinbesar intensitas yang muncul, maka semakin banyak kandungan unsur tersebut dalam suatubahan. Dalam analisis secara kuantitatif, setiap puncak dari unsur yang terkandung dalambahan tersebut mempunyai kandungan unsur dalam jumlah yang berbeda-beda. Analisiskuantitatif dilakukan menggunakan standar pembanding yang bersertifikat dengan persyaratanuntuk menentukan bahan non standar yang akan dianalisis

5 Laporan Praktikum MPIKelompok 5 Kelebihan dari metode XRF antara lain:

akurasi yang tinggi,

dapat menentukan unsur dalam material tanpa adanya standar,

dapat menentukan kandungan mineral baik dalam bahan biologis maupun dalam tubuhsecara langsung.Kelemahan dari metode XRF antara lain:

tidak dapat mengetahui senyawa apa yang dibentuk oleh unsur-unsur yang terkandungdalam material yang akan diteliti,

tidak dapat menentukan struktur dari atom yang membentuk material itu. 2. 3 Potensiostat Potensiostat merupakan alat elektronik yang mengontrol beda potensial antara elektrodakerja dan elektroda pembanding dalam suatu sel elektrokimia yang tersusun atas tigaelektroda, yaitu elektroda kerja (working electrode), elektroda pembanding (referenceelectrode) dan elektroda pendukung (counter electrode). Contoh fisik potensiostat iniditujukan pada gambar dibawah ini.Gambar 4. Alat PotensiostatElektroda pembanding adalah elektroda yang potensialnya dibuat konstan sehinngadapat digunakan sebagai pembanding terhadap perubahan yang terjadi pada elektroda kerja.Fungsi elektroda pambanding adalah sebagai penstabil beda potensial pada kerja dalam seleletrokimia .Elektroda pembanding yang biasa digunakan adalah elektroda kalomel danAg/AgCl.Elektroda Ag/agCl ini dapat dibuat dengan mudah melalui elektrolisis larutanklorida menggunakan anoda perak,sehinngga membentuk lapisan elektrolit AgCl padapermukaan kawat perak (Pramasasti, 2007).Elektroda pendukung adalah elektroda yang berperan sebagai sumber atau tempatmasuknya electron sehingga arus dapat dilewatkan melalui sel. Elektroda pendukung yangbiasa digunakan adalah platina (Pt) yang dapat berupa kawat lurus, kawat spiral atau cakram

(disk). Zat lain yang bersifat inert seperti karbon dan grafit pun dapat juga digunakan sebagaielektroda pendukung (Pramasasti, 2007).Elektroda kerja adalah elektroda tempat reaksi reduksi oksidasi analit berlangsung.Elektroda ini umumnya terbuat dari logam, bahan semikonduktor,dan juga karbon. Elektrodalogam yang sering digunakan adalah platina (Pt), emas (Au) dan perak (Ag). Sedangkanelektroda semikonduktor yang umumnya digunakan adalah silicon (Si) dan gallium (Ga).Untuk elektroda karbon terdapat beberapa jenis yaitu pasta, glassy carbon dan juga pyroliticgraphite (Pramasasti, 2007)Penggunaan elektrolit di dalam sel elektrokimia juga merupakan hal yang pentingdisamping elektroda. Elektrolit berfungsi sebagai medium penghantar dimana transfer muatanterjadi melalui pergerakan ion-ion elektrolit tersebut. Larutan elektrolit yang digunakan harusmenghantarkan arus listrik dan tidak mengganggu reaksi kimia yangterjadi. Elektrolit dapatberupa larutan garam atau padatan konduktor. Untuk menambah konduktivitas dari elektrolitkadang perlu ditambahkan suatu elektrolit pendukung seperti larutan garam anorganik, asamatau basa (Aurelia,2005).Potensial yang diterapkan pada elektroda dalam teknik voltametri ini bisa bermacam-macam, yang menghasilkan beberapa varian teknik voltametri diantaranya adalah : LSV( linear sweep voltammetry ), CV ( cyclic voltammetry ), DPV ( differensian pulse voltammetry )dan SWV ( square wave voltammetry ).a. LSV ( linear sweep voltammetry )

Linear sweep voltammetry adalah istilah umum untuk suatu teknik voltametri dimanapotensial yang diberikan pada elektroda kerja dengan variasi waktu linier. Metode ini jugamencakup polarography, siklik voltametri rotating disc voltametri. Slope yang dihasilkan darimetode ini memiliki unit potensial (volt) per satuan waktu, dan biasanya disebut scan rate percobaan.b. CV ( cyclic voltammetry ) Cyclic voltammetry adalah yang paling umum digunakan dalam teknik elektrokimia,dan berdasarkan pada kelinieran potensial dari kurva. Sehingga perubahan potensial sebagaifungsi linier dari waktu. Tingkat perubahan potensial dengan waktu mengarah pada scan rate .c. DPV ( differensian pulse voltammetry ) Differensian pulse voltammetry diperoleh dengan menambahkan secara periodic pulsepotensial (meningkatkan potensial sementara) untuk menjalankan voltase yang digunakan

7 Laporan Praktikum MPIKelompok 5 pada LSV. Arus diukur hanya khusus untuk pulse dan diakhiri pada penerapan pulse.Perbedaan antara kedua arus diplotkan sebagai fungsi jalur potenSIAL SLC

You might also like