You are on page 1of 5

Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) PDKI adalah Kepanjanganya adalah Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia Saat ini

ni seluruh anggotanya adalah Dokter Praktik Umum (DPU) yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Jumlah anggota yang telah mendaftar sekitar 3000 orang. Semua anggota PDKI adalah anggota IDI. PDKI merupakan organisasi profesi dokter penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat primer. Ciri dokter layanan primer adalah: (Goroll, 2006) 1. Menjadi kontak pertama dengan pasien 2. Membuat diagnosis medis dan penangannnya, 3. Membuat diagnosis psikologis dan penangannya, 4. Memberi dukungan personal bagi setiap pasien dengan berbagai latar belakang dan berbagai stadium penyakit 5. Mengkomunikasikan informasi tentang pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan prognosis, dan 6. Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit kronik dan kecacatan melalui penilaian risiko, pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit, terapi preventif, dan perubahan perilaku. Setiap dokter yang menyelenggarakan pelayanan seperti di atas dapat menjadi anggota PDKI. Anggota PDKI adalah semua dokter penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat primer baik yang baru lulus maupun yang telah lama berpraktik sebagai Dokter Praktik Umum. Untuk mudahnya coba perhatikan Tabel-1 di bawah ini: Tabe Indikator seorang Dokter Layanan Primer l-1: No Tugas/wewenang 1 2 3 4 5 6 7 Kontak pertama dengan pasien? Kontak langsung dengan pasien? Menangani semua macam penyakit? Menangani semua gejala penyakit? Menangani semua usia dan jenis kelamin? Menyelengarakan pencegahan secara umum? Melayani prosedur klinis layanan primer saja? Pelaksanaan Y/T Y/T Y/T Y/T Y/T Y/T Y/T

Jika jawabnya semua Y maka anda sebenarnya adalah Dokter Pelayanan Primer yang dibenarkan dan dianjurkan menerapkan prinsip kedokteran keluarga. Khusus untuk dokter perusahaan/UGD/dsb mungkin perlu tambahan ilmu dan keterampilan menangani penyakit okupational/keadaan khusus yang sesuai. Dokter penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat primer termasuk o Dokter (Praktik Umum) yang praktik pribadi o Dokter Keluarga yang praktik pribadi o Dokter layanan primer lainnya termasuk: Dokter Praktik Umum yang praktik solo Dokter (praktik umum) praktik bersama Dokter perusahaan

Sejarah PDKI

Dokter bandara Dokter pelabuhan Dokter kampus Dokter pesantren Dokter haji Dokter Puskesmas Dokter yang bekerja di unit gawat darurat Dokter yang bekerja di Poliklinik Umum RS Dokter Praktik Umum yang bekerja di bagian pelayanan khusus misalnya Unit Hemodialisis, PMI, dsb.

PDKI pada awalnya merupakan sebuah kelompok studi yang bernama Kelompok Studi Dokter Keluarga (KSDK, 1983), sebuah organisasi dokter seminat di bawah IDI. Anggotanya beragam, terdiri atas dokter praktik umum dan dokter spesialis. Pada tahun 1986, menjadi anggota organisasi dokter keluarga sedunia (WONCA). Pada tahun 1990, setelah Kongres Nasional di Bogor, yang bersamaan dengan Kongres Dokter Keluarga Asia-Pasifik di Bali, namanya diubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI), namun tetap sebagai organisasi dokter seminat. Pada tahun 2003, dalam Kogres Nasional di Surabaya, ditasbihkan sebagai perhimpunan profesi, yang anggotanya terdiri atas dokter praktik umum, dengan nama Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), namun saat itu belum mempunyai kolegium yang berfungsi. Dalam Kongres Nasional di Makassar 2006 didirikan Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga (KIKK) dan telah dilaporkan ke IDI dan MKKI.

1. KIKK Kepanjangannya adalah: Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga, dipilih dalam Kogres Nasional VII di Makassar 30 Agustus 2 September 2006, dan telah dilaporkan ke PB IDI Pusat dan MKKI. Kolegium memang harus ada dalam sebuah organisasi profesi. Jadi PDKI harus mempunyai kolegium yang akan memberikan pengakuan kompetensi keprofesian kepada setiap anggotanya Dalam PDKI lembaga ini yang diangkat oleh kongres dan bertugas: o Melaksanakan isi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta semua keputusan yang ditetapkan kongres o Mempunyai kewenangan menetapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan sistem pendidikan profesi bidang kedokteran keluarga o Mengkoordinasikan kegiatan kolegium kedokteran. o Mewakili PDKI dalam pendidikan profesi bidang kedokteran keluarga o Menetapkan program studi pendidikan profesi bidang kedokteran keluarga beserta kurikulumnya o Menetapkan kebijakan dan pengendalian uji kompetensi nasional pendidikan profesi kedokteran keluarga o Menetapkan pengakuan keahlian (sertfikasi dan resertifikasi) o Menetapkan kebijakan akreditasi pusat pendidikan dan rumah sakit pendidikan untuk pendidikan dokter keluarga o Mengembangkan sistem informasi pendidikan profesi bidang kedokteran keluarga Angota KIKK terdiri atas anggota PDKI yang dinilai mempunyai tingkat integritas dan kepakaran yang tinggi untuk menilai kompetensi keprofesian anggotanya Atas anjuran dan himbauan IDI sebaiknya KIKK digabung dengan KDI karena keduanya menerbitan sertifikat kompetensi untuk Dokter Pelayanan Primer (DPP). Setelah melalui diskusi yang berkepanjangan akhirnya deuanya digabung dengan nama Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga (KDDKI) yang untuk sementara melanjutkan tugas masing-masing, unsur KDI memberikan sertifikat kepada dokter yang baru lulus sedangkan unsur KIKK

memberikan sertifikat kompetensi (resertifikasi) kepada DPP yang akan mendaftar kembali ke KKI.

2. Dokter (Dokter Praktik Umum, DPU, General Practitioner) Dokter sering disebut Dokter Praktik Umum (General Practitioner) yang disalah-kaprahkan menjadi Dokter Umum Sebutan Dokter Umum sudah tidak digunakan lagi dan diganti dengan Dokter Praktik Umum (DPU) sesuai dengan keputusan Muktamar IDI di Malang tahun 2000 Dokter adalah gelar profesi bagi lulusan Fakultas Kedokteran dan atau Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD), yang menggunakan KIPDI I, II, dan sebelumnya Pendidikan dokter sejak tahun 2005 telah berubah metodenya dari Content Based Curriculum yang bersifat teacher centered menjadi Competency based Curriculum (KBK) yang bersifat student centered. Isi kurikulum (bahan bahasan) tetap sama yaitu Ilmu Kedokteran Pelayanan Primer beserta kemajuan yang dicapai. Seluruh isi KIPDI III selanjutnya menjadi bagian utama dan disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia sebagai Standar Nasional Kurikulum Pendidikan Dokter. Standar ini harus menjadi acuan utama kurikulum FK/PSPD dan menjadi 80% is kurikulum setiap FK/PSPD. Yang 20% lainnya berupa muatan local. Kurun waktu pendidikan dokter juga berubah menjadi 5 tahun ditambah internsip 1 tahun. Gelar dokter ini juga diberikan kepada lulusan Fakultas Kedokteran dan atau Program Studi Pendidikan Dokter yang menggunakan KBK sebelum dan sesudah internsip. Dengan demikian, definisi Dokter adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan primer untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan, serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar. Secara singkat definisi Dokter adalah praktisi medis yang berpraktik sebagai DPU, dengan kewenangan sebatas pelayanan primer. Khusus untuk lulusan KBK yang dalam praktinya menerapkan pendekatan kedokteran keluarga, boleh disebut dokter keluarga sekalipun belum bergelar profesi sebagai Dokter Keluarga. Dengan kata lain, dalam praktiknya dokter menyelengarakan pelayanan kesehatan tingkat primer sebagai generalis atau Dokter Praktik Umum. Kewenangannya sebatas Basic Medical Doctor versi World Federation of Medical Education 2003 yang di Indonesia diberi gelar Dokter yang memperoleh sertifikat kompetensi dari Kolegium Dokter Indonesia dan dalam praktik bergelar DPU (Dokter Praktik Umum). 3. Dokter Keluarga (DK), Magister Kedokteran Keluarga atau Magister Famili Medisin (MKK/MFM), dan Spesialis Kedokteran Keluarga atau Spesialis Famili Medisin (SpFM) Dokter Keluarga adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien (di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan) untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar ditambah dengan kompetensi dokter layanan primer yang diperoleh melalui CME/CPD atau program spesialisasi. Seperti juga Dokter, Dokter Keluarga menyelengarakan pelayanan kesehatan tingkat primer sebagai generalis atau Dokter Praktik Umum. Cakupan layanan lebih luas dan dalam daripada

Dokter tetapi tetap dalam lingkup pelayanan primer. Ilmu dan keterampilannya sebagai penyelenggara layanan primer lebih lengkap dibandingkan Dokter. Seperti telah dikatakan di atas, sekalipun mampu menerapkan pendekatan kedokteran keluarga, seorang Dokter mempunyai keterbatasan karena keterbatasan waktu pendidikan di fakultas kedokteran atau program studi pendidikan dokter. Oleh karena itu seorang Dokter harus menambah ilmu dan keterampilannya dalam lingkup pelayanan primer melalaui program CME/CPD terstruktur atau pendidikan spesialisasi untuk mencapai predikat DK atau SpFM. Dengan demikian dokter yang bergelar profesi DK dapat didefinisikan secara singkat sebagai Dokter (Praktik Umum) yang memperoleh pendidikan tambahan khusus melalui program CME/CPD dan menerapkan pendekatan kedokteran keluarga dalam praktiknya di tempat pelayanan kesehatan primer.

4. Anggota PDKI Sesuai dengan AD/ART PDKI angota nya terdiri atas DPU, DK, SpFM PDKI sedang bergiat menganjurkan DPU untuk menjadi anggota PDKI. 5. Tugas PDKI Menyusun Program CPD dan jalur lainnya untuk memperoleh SKP IDI dlam rangka resertifikasi Menyelenggarakan CPD bagi anggota dan calon anggotanya untuk memperoleh sejumlah SKP IDI yang disyaratkan untuk resertifikasi. Mendirikan cabang PDKI di setiap propinsi Membantu setiap DPP untuk memperoleh setifikat kompetensi 6.Syarat menjadi anggota PDKI Sehat jasmani dan rohani Mempunyai sertifikat kompetensi sebagai DPP Bagi yang berpraktik harus mempunyai SIP yang masih berlaku Mengisi borang pendaftaran Membayar uang pangkal sebanyak Rp50.000,IDI Di bawah ini ada hal-hal yang perlu disiapkan untuk mengurus surat rekomendasi IDI (imported from Dokter Nida's Blog). - Datang ke kantor IDI setempat. Untuk alumni FK Unsri bisa menemui Pak Edi di TU FK Madang atau bisa temui ayuk di Komed RSMH, bilang aja mo buat surat rekomendasi IDI. CP Pak Edi 810549, telp pas malam. - Syaratnya: 1. Isi formulir 2. Fotocopy KTP 3. Fotocopy Ijazah Dokter 4. Fotocopy Sumpah Dokter 5. Foto 3x4 sebanyak 4 lembar - Untuk dapat surat rekomendasi itu harus menjadi anggota IDI dulu. Bayar uang buat kartu IDI (Rp 30.000,-) dan iuran anggota IDI. Mengenai syarat keanggotaan IDI bisa dilihat di arsip sebelumnya. Buat temen-temen yang akan mengurus keanggotaan IDI, berikut syarat-syaratnya.. (Thanks to Nat2) 1) FOTOKOPI IJAZAH DOKTER TERLEGALISIR 2) PAS FOTO 3X4 4 LEMBAR 3) FOTOKOPI KTP 2 LEMBAR 4) FOTOKOPI STR 1 LEMBAR 5) UANG IURAN 2 TAHUN RP. 330.000,- TERMASUK ADMINISTRASI DAN KARTU IDI Surat Izin Praktek Syarat penerbitan SIP dokter: (thanks to mba' Nida) 1. Isi formulir, bisa ambil di dinkes kota/kab masing2. 2. Fotocopy KTP 3. Surat keterangan berbadan sehat.

4. Melampirkan surat rekomendasi dari IDI (see cara mengurus surat rekomendasi IDI) 5. Pas foto 4x6 dua lembar dan 3x4 dua lembar. 6. Melampirkan sk ptt atau pns, or izin dari atasan buat yg pns/tni/polri 7. Fotocopy STR 8. Materai 6000 satu buah. Kalau sudah lengkap segera bawa persyaratan ke Dinkes. Cara Mengurus STR Informasi dari blog dokter Nida mengenai cara mengurus STR setelah pengumuman kelulusan UKDI. 1. Pastikan dulu apakah sertifikat kompetensi telah terbit. Sertifikat ini menyatakan klo kita lulus ukdi dan kompeten sebagai dokter serta layak untuk mendapatkan surat tanda register. Cara memastikannya telp ke Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia (KDDKI) ke 021-3140816 begin_of_the_skype_highlighting 0213140816 end_of_the_skype_highlighting. Menelponnya setelah jam 11.00 WIB karena sebelum jam itu biasanya tidak ada yang mengangkat, ya berkisar jam 12.00. Biasanya sertifikat terbit berkisar 2-3minggu setelah tanggal pengumuman UKDI. 2. Setelah sertifikat terbit segera ke sekret KDDKI: Jl. GSSY Ratulangi No.29, Menteng, JakPus. Sekretnya itu satu sekret dengan IDI. Di depan kantornya ada Plang IDI Jakarta. Gampang mencarinya, di tepi jalan, di sebelah kiri kita. 3. Sampai di sana masuk ke ruang KDDKI, ambil sertifikat kompetensi dan berkas (formulir yg disi saat daftar ukdi). Tanda tangan di buku pengambilan berkas. 4. Berkas yang diambil bawa ke Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) di Jl. Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru, JakSel. Kantor KKI itu tepat berada di belakang Kantor Depkes. Masyarakat di sana, tahunya kantor Depkes bukan KKI. Tetapi sepanjang jalan mau ke KKI ada plang petunjuk kayak KKI 300m lagi dll. Klo mau tanya, tanyalah dimana kantor Depkes. Setelah itu baru ke belakangnya, or kalo bingung tanya orang di Depkes pasti tahu dimana KKI. 5. Di KKI lengkapi dulu berkas yang kita bawa. Cek kolom-kolom yang belum diisi, biasanya yang belum disi itu kolom nomor sertifikat kompetensi. Isi semua kolom yang masih kosong. Ada baiknya saat kita ke KKI bawa serta foto, legalisir ijazah dan sumpah dokter. Terkadang 3 elemen itu hilang entah kemana. Kalau berkasnya kurang otomatis tidak bisa diproses. 6. Jika telah lengkap maka serahkan berkas. Kemudian kita akan menerima surat tanda terima alias Resi STR (ga makan waktu lama berkisar 5-10menit). STR akan dikirim ke alamat yang tercantum di Resi setelah 1 bulan tanggal Resi terbit. 7. Satu bulan kemudian, kita akan mendapat surat panggilan kki dari kantor pos untuk mengambil langsung Surat Tanda Register (STR) dokter di kantor pos besar di kota kita. Buat di Palembang, ambil di Kantor Pos Merdeka. Untuk ambil STR di kantor pos kita perlu bawa surat panggilan itu dan fotocopi KTP. Masuk aja ke kantor pos, tanya dimana ambil STR, pegawai pos udah paham. Prosesnya ga ribet, tunjukin srt panggilan, ktp, trus ini formulir yg dikasih, tanda tangan, kemudian STR udah ditangan.

You might also like