Professional Documents
Culture Documents
BAHAN RAPAT KERJA PEMERINTAH 2012 PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENGURANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA
Jakarta, 19 Januari 2012
KERANGKA PIKIR
Pemerintah telah menyiapkan MP3EI untuk mendorong percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi melalui pembangunan di enam koridor ekonomi. Upaya tersebut diharapkan memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta penyerapan tenaga kerja.
Dalam rangka memaksimalkan manfaat MP3EI dan untuk mendorong terwujudnya pembangunan yang inklusif dan berkeadilan, Pemerintah sedang menyiapkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI). MP3KI merupakan affirmative action sehingga pembangunan ekonomi yang terwujud tidak hanya pro-growth, tetapi juga pro-poor, pro-job dan pro-environment, termasuk penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat miskin.
Slide 2
SINERGI MP3EI DAN MP3KI : Mewujudkan Pertumbuhan yang Tinggi, Inklusif, Berkeadilan dan Berkelanjutan
MP3EI
MP3KI
Slide 3
MP3EI Tujuan : Akselerasi Pertumbuhan dengan Pemerataan (Growth with Equity) Sasaran : GDP/Kapita 2025 14.000-16.000USD Pendekatan: Peningkatan nilai tambah berbasis komoditi unggulan wilayah melibatkan Pemerintah, BUMN, Swasta Strategi: 3 pilar (koridor, SDM/Iptek, konektivitas)
MP3KI Tujuan : Akselerasi Pengurangan Kemiskinan Sasaran : Tkt. Kemiskinan ...%, Gini Coefficient ..., Peningkatan Kesempatan kerja/Pengurangan Pengangguran Pendekatan: pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan pendapatan melalui integrasi /sinergi program kemiskinan sesuai kondisi wilayah melibatkan Pemerintah, BUMN, Swasta, Masy. (P4 : Public-Private-People Partnership) Strategi: (a) kebutuhan dasar, (b) pemberdayaan, (c) akses, (d) jaminan sosial
Derivatif dokumen: 1. Renc. Aksi konektivitas nasional 2. Dll..... Quick wins: Ground breaking investasi pemerintah/BUMN/swasta di koridor2
Derivatif dokumen: 1. RAN PPK (proses finalisasi) 2. Peta Jalan Penanggulangan Kemiskinan (akan disusun) Quick wins: Launching pelaksanaan Klaster 4 Plus di beberapa lokasi terpilih
Slide 4
Merupakan sinergi dari berbagai program kemiskinan, termasuk ke-4 Klaster Program Penanggulangan Kemiskinan.
Slide 5
Klaster-2
PROGRAMPROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)
Klaster-3
RTM
RTSM
6. Dll.
RTHM
Klaster-4
1. 2. 3. 4. 5. 6. PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT Program Peningkatan Kehidupan Nelayan *) Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan *)
RTM *)
RTSM *)
*)
Program Peningkatan Kehidupan Nelayan dan Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan merupakan program dengan target sasaran kelompok tertentu, pada umumnya 60% RTS termiskin. Slide 6
Slide 7
RUANG LINGKUP
Program klaster program pro rakyat klaster meliputi a.l. :
Program Keluarga Harapan (PKH) Program beras untuk rakyat miskin (Raskin)
Slide 8
Kewajiban:
Memeriksakan anggota keluarganya (Ibu Hamil dan Balita) ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, dll). Menyekolahkan anaknya dengan tingkat kehadiran sesuai ketentuan.
Hak:
Mendapatkan bantuan uang tunai
Slide 9
Bantuan tetap Bantuan RTSM yang memiliki: a. Ibu Hamil , Ibu Nifas, Anak Usia Balita b. Anak Usia SD/MI c. Anak Usia SMP/MTs Bantuan minimum per RTSM Bantuan maksimum per RTSM Bantuan rata-rata
Catatan: - Bantuan Per RTSM, maksimum Rp.2.200.000 (3 orang anak ). - Bantuan disalurkan 4 (empat) kali pembayaran dalam satu tahun
Slide 10
800
7 48 337 1.305 192
1.000
13 70 637 2.448 279
1.100
13 70 781 3.036 334
1.300
20 88 946 3.452 455
1.600
25 119 1.379 4.823 656
Koordinator Wilayah
Koordinator Regional Tenaga Ahli MIS
Sumber: Kementerian Sosial
3
3
8
3
8
3
18
2 3
23
3 3
Slide 11
Slide 12
95,65 %
EVALUASI PKH
DAMPAK PKH TERHADAP KESEHATAN
Jumlah kunjungan Bumil/ nifas ke Faskes meningkat 7-9 percentage points; Jumlah balita ditimbang meningkat sekitar 15-22 percentage points; Persalinan dengan Faskes meningkat 5 percentage points; Persalinan dibantu petugas kes terlatih meningkat 6 percentage points; Dampak PKH lebih kuat di daerah dengan Faskes yang lebih baik: Dampak di daerah perkotaan lebih baik dari di perdesaan. Meningkatnya jumlah fasilitas kesehatan (Puskesmas, Pustu, Pusling, Posyandu, dll)
Meningkatnya angka partisipasi sekolah (APS) Mendorong anak usia 6-15 tahun untuk tetap di sekolah Meningkatnya jumlah fasilitas pendidikan
RTSM
PROVINSI KABUPATEN
1.116.000
25 119
1.516.000
33 167
KECAMATAN
ANGGARAN (TRILIUN Rupiah)
1.379
1,6
1.895
1,8
Slide 15
2. MENCAKUP SEMUA PROVINSI DAN KAB/KOTA (33 PROVINSI DAN 497 KABUPATEN/KOTA)
3. MENGACU PADA DATA TERPADU (PPLS 2011)
Slide 16
PROGRAM RASKIN
Program Raskin merupakan program Pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat miskin, dimaksudkan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin. Disamping itu juga bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat miskin dalam kebutuhan pangan pokoknya sebagai salah satu hak dasar masyarakat. Tujuan: mengurangi beban pengeluaran rumah tangga sasaran (RTS) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. Sasaran: Berkurangnya beban pengeluaran 17,5 juta RTS melalui pendistribusian beras sebanyak 15 kg/RTS/bulan selama 12 bulan dengan harga tebus Rp 1.600/kg netto di titik distribusi.
Target 2011 sebesar 3.410.161 ton termasuk Raskin ke-13, sedangkan realisasi sebanyak 3.364.104 ton (98,65%). Untuk 2012: rencana alokasi 3,4 juta termasuk Raskin-13. Catatan: Sedang dipertimbangkan untuk menaikkan harga tebus dari Rp 1.600/kg menjadi Rp 2.000/kg atau Rp 2.500/kg.
Slide 17
PROGRAM JAMKESMAS
JAMINAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT MISKIN DAN TIDAK MAMPU YANG MEMBERIKAN MANFAAT BERUPA PELAYANAN KESEHATAN YANG BERSIFAT KOMPREHENSIF
TUJUAN JAMKESMAS
TERSELENGGARANYA
PENGENTASAN KEMISKINAN
Slide 19
SASARAN JAMKESMAS
2006
2007 2008 2009 2010
60 Juta Jiwa
60 Juta Jiwa 76,4 Juta Jiwa 76,4 Juta Jiwa 76,4 Juta Jiwa
3,6 Triliun
4,6 Triliun 4,6 Triliun 4,6 Triliun 5,1 Triliun
2011
5,1 Triliun
Slide 20
JAMINAN KESEHATAN
Proporsi Penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan
41,0% 59,1%
36,9% 63,1%
Tahun 2010
Tahun 2011
Slide 21
PENYERAPAN ANGGARAN JAMKESMAS 99,97% 6,3T ALOKASI ANGGARAN JAMKESMAS TAHUN 2011
Slide 22
Provider RS: dari 1.045 RS (68%) menjadi 1.295 RS (85%). Total jumlah RS Umum sebesar 1.523 RS.
Slide 23
2009
2010 2011 (APBN) 2011 (APBN-P) 2012
1.796.800. Siswa
2.236.800. Siswa 2.025.000 Siswa 1.781.425 Siswa 3.530.305 siswa
Persyaratan Sekolah
Sekolah yang mempunyai siswa yang berasal dari keluarga miskin Sekolah yang memiliki ijin operasional/kelembagaan
Jumlah Siswa dan Dana Subsidi Siswa Miskin (SSM): SMP Tahun 2008-2012
706.617.462.000 391.156.150.000
721.914.600.000
398.883.483.000 287.484.480.000
1.532.642 711.193
1.312.572
751.193
499.105
0 2008 2009
2011
2012
Slide 25
MERUPAKAN SALAH SATU UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DENGAN PENDEKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, MELALUI POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAN BOTTOM-UP
keadaan setempat;
menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab masyarakat terhadap program pembangunan di desa; memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di desa; menumbuhkembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam bangdes.
perangkat aturan yang membantu pemerintahan desa dalam melakukan perencanaan pembangunan dengan berbasis data di tiap desa
Slide 27
NO. 1. 2. 3.
PAGU 1.725.912.824.000,1.086.102.843.000,8.586.722.341.000,-
Total
11.398.738.008.000,-
8.632.970.758.424
58,73
2.615.608.093.576
Slide 28
PENYERAPAN DOK PERENCANAAN DAN PELATIHAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2011
Porsi
PAGU ALOKASI
Perencanaan
298,529,720,000
Pelmas
391,219,320,000
371,011,171,700
94.83%
20,208,148,300
5.17%
TOTAL
689,749,040,000
647,447,223,700
93.86%
42,351,816,300
6.14%
Slide 29
Data di atas belum termasuk dari Papua yang hingga saat ini belum mengirimkan data hasil kegiatannya. Dan kegiatan tersebut, pemanfaat kegiatan mencapai 30,422,747 orang dengan pemanfaat yang berasal dari Rumah Tangga Miskin (RT) adalah sebanyak 16,377,641 atau 54%.
Slide 30
Slide 31
No.
KOMPOSISI
T.A. 2012
1.
2.
Pagu Anggaran
Total Alokasi Dana Pusat
3.
Rp.1.138.599.199.000,- (11.29%)
4.
PHLN
Rp.1.180.842.800.000,(12%)
Slide 32
1.
2.
Rp. 415.000.000.000,(APBN)
3.
PNPM Perbatasan
Rp. 80.000.000.000,(APBN)
4.
PNPM MP Pertanian
Rp. 30.250.000.000,(APBN)
Slide 33
LOKASI SASARAN DAN REALISASI BLM PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2007 - 2011
Perubahan jumlah kelurahan sasaran setiap tahunnya ditetapkan oleh Pokja Pengendali/TNP2K berdasarkan dinamika status administrasi wilayah (pemekaran/penggabungan kecamatan).
Slide 34
Slide 35
Meningkatnya peran wanita dan kelompok marjinal Meningkatnya akses channelling program
Pelaksanaan PNPM Perkotaan Khusus Pemberdayaan Perempuan di NAD (P-4 NAD) dengan dukungan dana Hibah USAID sebesar USD$ 23,7 Juta Meningkatkan Channneling program-program Sektor di Ditjen Cipta Karya (Air Minum, Sanitasi, dll) kepada BKM/LKM Mandiri Meningkatkan Channneling program-program Cluster 1, Cluster-3 dan Cluster 4 serta Program Pemda kepada BKM/LKM
Slide 36
NO
IMPLEMENTASI KEGIATAN PNPM PERKOTAAN 2012-2014 1. Sejak tahun 2008 PLPBK/ND telah dilaksanakan di 276 lokasi 2. Saat ini sedang dilakukan proses seleksi untuk 237 lokasi baru. 3. Setiap kelurahan akan menerima stimulan BLM Rp. 1 Milyar 4. Produk perencanaan yang dihasilkan program ini diharapkan bisa di channelingkan dengan stakeholder lain
Program PLPBK/Neighborhood Development yang merupakan program penataan lingkungan permukiman (komunitas dan lingkungan huniannya secara terpadu) untuk menciptakan tatanan kehidupan dan hunian yang tertata selaras, sehat, produktif, berjatidiri, dan berkelanjutan.
Slide 38
Slide 39
PEMBERDAYAAN UMK
Pemberdayaan UMK adalah jalur yang paling tepat untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Slide 40
Kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 57,8% terhadap PDB tahun 2010
UMKMK cukup strategis dalam membantu perekonomian pada masa krisis, yang terbukti dari peningkatan kontribusi UMKM terhadap PDB menjadi 65% tahun 2009.
Sumber: BPS dan Kemenkop & UKM tahun 2010
Slide 41
KETERBATASAN UMK
Kemampuan Sumber Daya Manusia
Kemampuan teknologi
Kredit Usaha Rakyat merupakan salah satu upaya peningkatan akses ke sumber pembiayaan dengan skema penjaminan.
Slide 43
Slide 44
Slide 45
lanjutan...
a. b. c. d.
3.
Jumlah dari Rp. 20 juta s/d Rp. 500 juta; Suku Bunga maksimum 14% efektif per tahun; Melalui pengecekan SID; Perlu adanya agunan tambahan.
Perpanjangan suplesi/restrukturisasi:
a. KUR untuk modal kerja, dari 3 tahun menjadi 6 tahun; b. KUR untuk investasi, dari 5 tahun menjadi 10 tahun.
4. 5. 6. KUR Linkage executing menjadi maksimum Rp 2 milyar. KUR untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan penjaminan Pemerintah sebesar 80%. KUR investasi untuk perkebunan tanaman keras dapat langsung 13 tahun.
Slide 46
KLASTER III
Slide 47
(Rp milyar)
20.000 18.000 16.000
14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0
1.856 982
1.600
2007 2008 2009 2010 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11 Jul-11 Aug-11
24.404
22.236
20.459 17.229 14.578
15.000
17.467
18.300
16.600
20.000
11.216
11.600 10.000 8.300
13.300
Sep-11
Oct-11
Nov-11
Dec-11
Realisasi
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Target Slide 48
Penyaluran KUR ke sektor perdagangan masih dominan yaitu sebesar 43% Sedangkan penyaluran ke sektor hulu (pertanian, perikanan dan kelautan, kehutanan, industri pengolahan) dan sektor hulu terintegrasi dengan usaha eceran/mikro mencapai 34,4%
Slide 49
Slide 50
1. Jumlah KUR TKI yang disalurkan hingga Desember 2011 mencapai Rp. 2,6 miliar kepada 239 calon TKI, dengan negara tujuan bekerja Brunei Darussalam, Malaysia, dan Hongkong. 2. Sementara itu jumlah KUR yang disalurkan kepada TKI Purna untuk pengembangan usaha mencapai Rp. 8,7 miliar kepada 480 orang sampai Desember 2011.
Slide 51
Menindaklanjuti arahan Presiden yang menetapkan target KUR 2012 sebesar Rp 30 T dengan membagi besaran target ke masing-masing bank pelaksana.
Mengusulkan penerbitan PP PMN penjaminan tahun 2012 sebesar Rp 2 T (sesuai APBN) lebih awal.
Peningkatan peran Kementerian Teknis dan Pemerintah Daerah dalam rangka penyiapan calon debitur sesuai Rencana Tindak Perluasan KUR.
Slide 52
Lanjutan ...
Lanjutan ...
Mengkaji kemungkinan penggabungan program KUR dengan subsidi bunga dengan Deputi II Menko Perekonomian.
Slide 54
1. 2. 3. 4. 5. 6.
PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN MASYARAKAT MISKIN PERKOTAAN
56 Slide 56
KLASTER IV
57 Slide 57
Alokasi Anggaran Tahun 2011 a) Rumah Sangat Murah: Sesuai DIPA APBN-P teralokasi 50.500 unit untuk program reguler dan 5.050 unit khusus untuk NTT. b) Rumah Murah: 2.070 unit dibangun di NTT untuk eks-Pengungsi Timor Timur
Slide 58
SATUAN
kms Kms MVA kW kWp
JUMLAH
8.198 ,0 7.615,1 370,0 900,0 40,0
ANGGARAN 2011
(ribuan Rp.)
1.844.192.343 899.998.079 453.101.423 22.500.000 3.991.992 3.223.783.837
Keterangan : -PLTMH : Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro -PLTS : Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Slide 59
PENYEDIAAN LISTRIK MURAH DAN HEMAT PROGRAM PT. PLN TAHUN 2011
SASARAN :
Penyediaan listrik murah dan hemat PLN untuk mencapai Rasio Elektrifikasi diatas 60 % di Provinsi Indonesia bagian Timur
RENCANA AKSI :
Pembangunan PLTS di 100 Pulau Penyediaan Lampu SEHEN (Super Ekstra Hemat Energi) target: 252.800 unit
61 Slide 61
SASARAN DAN CAPAIANPROGRAM AIR MINUMMINUM PROGRAM SISTEM PENYEDIAAN AIR UNTUK RAKYAT 2011
KEGIATAN SPAM PERKOTAAN Peningkatan SPAM Kota/IKK Eksisting IKK Baru SPAM PERDESAAN Rawan Air/Tertinggal/Terpencil, termasuk Desa Nelayan (Kementerian PU) Rawan Air/Tertinggal/Terpencil, termasuk Desa Nelayan (Kementerian PDT) Rawan Air/Tertinggal/Terpencil, termasuk Desa Nelayan (Kementerian ESDM) Rawan Air/Tertinggal/Terpencil, termasuk Desa Nelayan (Kementerian Ristek) Jumlah Kawasan IKK 165 161 600.000 1.207.000 322 196 565.104 940.957 SATUAN
Desa
186
140.000
195
232.879
Desa
98
160.000
96
85.050
Desa
200
110.000
255
96.000
Desa
10.000 2.527.000
2.336.012
Slide 62
KELOMPOK NELAYAN
- Penyediaan kapal penangkap ikan >30 GT 31 unit - Penyediaan kapal penangkap ikan 10-30 GT 15 unit - Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Tangkap 330 kelompok
63 Slide 63
KLASTER IV
64 Slide 64
... Dalam rangka efektifitas pelaksanaan program Klaster keempat, disusun Rencana Aksi Terpadu yang mengintegrasikan 5 program klaster keempat dengan sasaran :
Masyarakat Nelayan
[1]
16,933 Unit
101.598
Masyarakat Daerah Tertinggal Masyarakat Miskin Perkotaan Masyarakat Eks Pengungsi TimorTimur di NTT
Rehabilitasi Total
12.000 Unit Rehabilitasi Total 81.067 Unit Rehabilitasi Total 546,402 72.000 APBN KEMENPERA
31.983 Unit
TOTAL 141.983 Unit
191.900
911.900
Keterangan: harga satuan rehabilitasi total sebesar Rp. 6 juta per unit rumah.
Slide 66
SEBARAN PEMBANGUNAN RUMAH SANGAT MURAH NELAYAN DI KAWASAN PPI TAHUN 2012
Aceh 1.020 Sumut 2.080 Sumbar 305 Riau 0 Kepri 275 Jambi 80 Kalbar 425 Kalteng 100 Kalsel 0 Kaltim 190 Sulteng 70 Sulbar 185 Sulsel 425 Sultra 140 Gorontalo 30 Sulut 20
Babel 30
Bengkulu 20 Sumsel 100 Lampung 740
Jumlah: 16.933
Banten 1.200
DKI 265
Jabar 1.785
Jateng 4.583
DIY 0
Jatim 2.270
Bali 220
NTB 235
NTT 25
Malut 25
Maluku 0
Pabar 60
Papua 30 Slide 67
SEBARAN PEMBANGUNAN RUMAH SANGAT MURAH DI 200 LOKASI DAERAH TERTINGGAL TAHUN 2012
Aceh 600 Sumut 450 Sumbar 600 Riau 0 Kepri 150 Jambi 0 Kalbar 450 Kalteng 75 Kalsel 150 Kaltim 225 Sulteng 775 Sulbar 375 Sulsel 300 Sultra 675 Gorontalo 225 Sulut 225
Babel 75
Bengkulu 450 Sumsel 525 Lampung 300
Jumlah: 12.000
Banten 150
DKI 0
Jabar 150
Jateng 0
DIY 0
Jatim 375
Bali 0
NTB 600
NTT 975
Malut 525
Maluku 600
Pabar 600
Pembangunan Rumah Murah 1 2 Reguler* NTT** JUMLAH 1.000 Unit 5.162 Unit 6,152 Unit
Catatan: * Fasilitasi Pembangunan PSU Kawasan * * Untuk pembangunan rumah bagi pengungsi eks Timor Timur berupa fasilitasi pembangunan Rumah Murah dan fasilitasi pembangunan PSU.
Slide 69
SUMBER
Masyarakat Nelayan
a. Penyediaan jaringan
APBN PU
200 desa
197.957
APBN
Keterangan: PPI terdiri dari: a. Desa sebanyak 1.419 b. RTS sebanyak 52.037 Penyediaan air bersih dilakukan di desa tertinggal non nelayan Penyediaan anggaran: a. Kementerian PU sebesar Rp. 170,95 milyar untuk 173 desa b. Kementerian PDT sebesar Rp. 27 milyar untuk 27 Desa
Slide 70
Babel 6
Bengkulu 7 Sumsel 2 Lampung 6
Jumlah: 205
Banten 4
DKI Jak 0
Jabar 11
Jateng 13
DIY 4
Jatim 13
Bali 5
NTB 6
NTT 8
Malut 4
Maluku 3
Pabar 3
Papua 2
Slide 71
Babel 1
Bengkulu 14 Sumsel 9 Lampung 5
Jumlah: 200
Banten 2
DKI Jak 0
Jabar 2
Jateng 0
DIY 0
Jatim 7
Bali 0
NTB 8
NTT 13
Malut 9
Maluku 16
Pabar 9
Papua 18
Slide 72
NO.
SASARAN
KEGIATAN
TARGET
Masyarakat Nelayan
16.933 sambungan
41.400 70.901
Keterangan: Kegiatan Penyediaan Listrik terdiri dari: a. on grid : Penyambungan ke RTS, instalasi untuk 3 titik lampu + 1 stop kontak dan 3 buah Lampu Hemat Energi 73 Slide 73 b. off grid : PLTS
SEBARAN PENYEDIAAN LISTRIK MURAH DAN HEMAT UNTUK RTS NELAYAN 2012
Aceh 1.020 Sumut 2.080 Sumbar 305 Riau 0 Kepri 275 Jambi 80 Kalbar 425 Kalteng 100 Kalsel 0 Kaltim 190 Sulteng 70 Sulbar 185 Sulsel 425 Sultra 140 Gorontalo 30 Sulut 20
Babel 30
Bengkulu 20 Sumsel 100 Lampung 740
Jumlah: 16.933
Banten 1.200
DKI 265
Jabar 1.785
Jateng 4.583
DIY 0
Jatim 2.270
Bali 220
NTB 235
NTT 25
Malut 25
Maluku 0
Pabar 60
Papua 30 Slide 74
SEBARAN PENYEDIAAN LISTRIK MURAH DAN HEMAT UNTUK RTS DI DAERAH TERTINGGAL 2012
Aceh 872 Sumut 763 Sumbar 981 Riau 0 Kepri 436 Jambi 0 Kalbar 1199 Kalteng 218 Kalsel 218 Kaltim 436 Sulteng 1199 Sulbar 872 Sulsel 654 Sultra 981 Gorontalo 327 Sulut 545
Babel 109
Bengkulu 654 Sumsel 763 Lampung 545
Jumlah: 21.800
Banten 218
DKI 0
Jabar 218
Jateng 0
DIY 0
Jatim 545
Bali 0
NTB 981
NTT 2616
Malut 981
Maluku 1308
Pabar 981
77
Slide 77
BINA LINGKUNGAN
Memberi akses kebutuhan dasar (Raskin, Jamkesmas, beasiswa, pelatihan, dsb); Pembinaan Keluarga (PKH); Pembinaan Kelembagaan (BKM); kembali ke desa (transmigrasi, dsb. Pemberdayaan Pembangunan Sosial Memberi akses pada sumber dana (dana bergulir, KUR); Chanelling pada perusahaan besar; pelatihan managemen perusahaan; mendorong agar usaha masyarakat bankable. Pemberdayaan Pembangunan Ekonomi
BINA MANUSIA
BINA USAHA
Slide 78
Penataan Kawasan : Kawasan Rappokaling, Makassar Penataan Kawasan : Kawasan Denai, Medan
Slide 79
80 Slide 80
PKBL BUMN
Penyediaan anggaran PKBL BUMN tahun 2012 untuk mendukung program klaster ke 4 sedang dalam Proses penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan 2012.
PKBL BUMN 2012 direncanakan untuk menutupi kekurangan anggaran yang tidak tersedia pada APBN 2012 untuk: a. Sambungan instalasi air minum dari pipa distribusi ke setiap rumah. b. Penyediaan sambungan listrik bagi rumah baru (on grid dan off grid).
82
Slide 82
83 Slide 83
Tahun 2013: 1. Pembelian mobil dua merek 6.000 unit x Rp. 50 juta sebesar Rp. 300 milyar per tahun melalui dana dekonsentrasi. 2. Modal kerja untuk produksi di PT. INKA sebesar Rp. 190 milyar.
85 Slide 85
Klaster II PNPM
1. Dampak positif program kurang signifikan pada kecamatan yang tidak miskin 2. PNPM Mandiri belum sepenuhnya menjangkau masyarakat miskin, terutama kelompok rentan dan terpinggirkan 3. BLM yang diberikan belum dapat menciptakan kesempatan kerja dan menumbuhkan ekonomi produktif secara berkelanjutan 4. Pengembangan kompetensi dan profesi fasilitator belum memadai 5. Kapasitas pengelolaan lembaga keuangan mikro PNPM Mandiri masih terbatas dalam mendukung peningkatan kesejahteraan dan pengembangan ekonomi lokal 6. Perhatian Pemda untuk pemeliharaan infrastruktur dan aset PNPM lainnya masih rendah
1. Kurang optimalnya layanan lembaga keuangan bukan bank 2. Kurangnya sosialisasi peluang akses kredit/pembiayaan bank melalui linkage 3. Rendahnya kemauan UMKM untuk memanfaatkan jasa pendampingan 4. Terbatasnya data-data usaha mikro dan kecil (UMK) 5. Terbatasnya jangkauan dan cakupan sosialisasi KUR 6. Kurangnya pemahaman & kapasitas UMKM untuk berwirausaha 7. Kurangnya dukungan sarana dan prasarana pemasaran 8. Belum adanya skema peningkatan kelembagaan koperasi
Bantuan Siswa Miskin (BSM): 1. Keterbatasan kapasitas pengelolaan di tingkat pusat, daerah, dan sekolah 2. Ketiadaan beasiswa transisi untuk mengurangi angka putus sekolah 3. Kesulitan koordinasi antara pusat dan daerah karena tidak adanya dana safeguarding
86
Slide 86
Klaster I PKH
1.
2.
3. 4. 5. 6.
Perluasan cakupan program (3juta penerima) Penyempurnaan Targeting pada berbagai program (Data PPLS 2011) Penyempurnaan sosialisasi Penyempurnaan verifikasi kepatuhan Penyempurnaan ketepatan pembayaran Peningkatan koordinasi dengan program bantuan sosial lain (unified database)
Klaster II PNPM
1.
2.
3.
4.
Penajaman targeting dengan mempertimbangkan jumlah penduduk miskin, tingkat kesulitan daerah, dan tingkat penyerapan anggaran PNPM Integrasi perencanaan partisipatif dalam perencanaan reguler Peningkatan kompetensi tenaga pendamping/fasilitator Peningkatan koordinasi - TKPKD
1. 1.
2.
3. 4.
Klaster IV Pro-Rakyat
Kesesuaian antara kriteria demand dan supply Pembentukan tim koordinasi pelaksana di tingkat nasional untuk menjamin keterpaduan program Penyiapan berbagai program secara terpadu pada beberapa lokasi target sasaran Pelaksanaan kegiatan yang berbasis masyarakat
2.
3. 4. 5. 6.
Peningkatan akses usaha mikro terhadap informasi dan bantuan permodalan Pengembangan database sumbersumber permodalan Peningkatan jangkauan program KUR Pelatihan kewirausahaan Dukungan peningkatan produksi dan akses pemasaran Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
Klaster IV
Rumah Murah Air Bersih untuk Rakyat Listrik untuk Rakyat Kehidupan Nelayan
Klaster III
Permodalan, SDM, Produksi, Pemasaran, Kelembagaan
PRIORITAS NASIONAL BIDANG PANGAN: Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian dan perikanan
Klaster I
PKH Raskin BSM Jamkesmas KB
Klaster II
PNPM MANDIRI
PRIORITAS NASIONAL BIDANG PENDIDIKAN: akses pendidikan berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien
Slide 88
88
PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA MELALUI PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN APBN 2012
Slide 89
Lapangan Kerja
(percepatan pengurangan pengangguran sebanyak 1 juta per tahun Dua hal dalam Pencapaian satu Juta Lapangan Kerja: 1) Angkatan Kerja baru yang masuk Pasar Kerja 2) Kemampuan Ekonomi dalam menyerap Tenaga Kerja
Slide 90
7% 4% 1%
6.46%
2008
2010
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2009
2011
Kesempatan kerja netto rata-rata per tahun sebesar 130.000-640.000. Tahun 2002-2005, angkatan kerja baru lebih besar dari kesempatan kerja, sehingga menambah jumlah penganggur. Tahun 2006-2010, kesempatan kerja baru lebih besar dari angkatan kerja baru, sehingga dapat menurunkan pengangguran terbuka. Tahun 2011, pertambahan angkatan kerja 800 ribu, dan kesempatan kerja 1,46 juta. Meskipun kesempatan kerja relatif kecil, tetapi terjadi pergeseran yang positif ke arah lapangan kerja formal.
Slide 91
Jumlah peke
70,00
40,00
33,07%
30,73%
37,83%
Jumlah pekerja
PERKEMBANGAN YANG MEMBAIK DALAM LAPANGAN 30,00 50,00 KERJA FORMAL 20,00
60,00 40,00 30,00 20,00 10,00
33,07%
30,73%
10,00
80% 70%
69,27%
66,93%
62,17%
0,00
2005
60%
Persentase
2010
50,00
37,83%
40,00
30,73%
33,07%
% Formal 40%
30% 20% 10% 0%
In
2005
2010
2011
Tahun 2010-2011, terjadi pertambahan(dalam juta) kerja formal 5,71 juta. Proporsi Formal (dalam juta) Informal lapangan pekerja formal meningkat dari 33,07 persen menjadi 37,83 persen. % Formal % Informal Pekerja in-formal berkurang 4,24 juta dan proporsinya menurun dari 66,93 persen tahun 2010 menjadi 62,17 persen tahun 2011.
Slide 92
Triwulan I INVESTASI
Triwulan II
Triwulan III
2009 0,68
2010 -0,28
2011 -5,22
2009 4,13
2010 2,76
2011 3,2
2009 0,16
2010 -0,10
2011 -1,63
7,91 2,31
10,91 0,88 3,42 -1,00 1,82 6,88 2,26
8,59 7,67
4,94 1,93 2,48 -8,16 17,01 13,96 3,18
16,81 5,19
2,38 13,35 4,02 -9,61 51,39 32 1,35
4,37 2,11
13,78 7,05 1,14 15,53 5,05 6,40 4,55
3,57 4,40
5,12 6,79 8,91 13,54 6,02 5,99 6,14
2,4 5,9
5,5 6,5 9,1 10,6 6,8 6,7 6,5
1,81 1,10
0,79 0,12 3,00 -0,06 0,36 1,08 0,50
2,40 1,74
0,96 0,28 0,28 -0,60 2,83 2,33 0,52
7,00 0,88
0,43 2,05 0,44 -0,91 7,56 0,64 0,21
Slide 94
Slide 95
Slide 98
LANGKAH-LANGKAH
Slide 100
Slide 101
5
4 juta orang 3 2 1 0
-1
-2
2005-2006 2006-2007 2007-2008 2008-2009 2009-2010 2010-2011
Lapangan Kerja Formal selama 2 tahun terakhir, tumbuh dengan baik, terutama di sektor jasa dan industri, masing-masing 1,4 juta dan 1,2 juta tahun 2011. Industri yang berkembang diantanya adalah industri makanan-minuman, logam dan mesin, perkayuan, tekstil dan garmen, barang-barang non-logam. Sektor pertanian, meskipun secara keseluruhan terjadi penurunan, tetapi lapangan kerja formal, bertambah hampir 500 ribu pekerja.
*) Role-model pertanian adalah model kegiatan pertanian yang inovatif, yang dapat memberikan penghasilan memadai bagi petani penggarapnya.
Slide 103
Dikelompokkan ke dalam 6 Koridor Ekonomi untuk Mengetahui Kebutuhan Tenaga Kerja dalam Koridor/Pulau dan Propinsi
Dikelompokkan ke dalam Sektor Ekonomi: Pertanian, Pertambagan dan energi, Industri, Bangunan, Pariwisata dan Transportasi dan Komunikasi
Slide 104
(a) RENCANA INVESTASI DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN KEGIATAN UTAMA KORIDOR EKONOMI TAHUN 2012-2014
SULAWESI; 693,4
SULAWESI; 189,7
SUMATERA
JAWA
KALIMANTAN
SULAWESI
Slide 105
(b) PERKIRAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA KORIDOR EKONOMI BERDASARKAN NILAI INVESTASI PER KORIDOR
KORIDOR SUMATERA Sektor Unggulan :Kelapa Sawit, Batubara; dan JJS (Jembatan Selat Sunda)
KORIDOR KALIMANTAN Sektor Unggulan : Besi Baja, Bauksit; Kelapa Sawit, Batubara; Migas dan Perkayuan KORIDOR SULAWESI Sektor Unggulan : Nikel; Pertanian Pangan; Migas; Kakao dan Perikanan
KORIDOR JAWA Sektor Unggulan : Makanan Minuman, Tekstil; Peralatan Transportasi; Perkapalan; Besi baja; dan Pertahanan/ Alutsista
KORIDOR BALI NUSA TENGGARA Sektor Unggulan : Pariwisata, Peternakan dan Perikanan
KORIDOR PAPUA KEPULAUAN MALUKU Sektor Unggulan : Nikel; Tembaga; Pertanian Pangan; Migas dan Perikanan perkiraan penyerapan tenaga kerja
PERKIRAAN KUALIFIKASI TENAGA KERJA UNTUK MENGISI KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI 22 KEGIATAN UTAMA MP3EI
100% 80% 60%
40% 20% 0%
Tenaga Tingkat Menengah Tenaga Produksi, Operator dan Pekerja Kasar Tenaga Profesional, Teknisi Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan Total
11%
0,7%
0,3%
100%
88%
Rincian untuk masing-masing sektor, sudah dijabarkan, sesuai kebutuhan tenaga kerja yang diperkirakan untuk masing-masing jenis kegiatan, di enam koridor ekonomi.
Slide 107
90,350,779
87,909,598 82,071,144 3,139,711 2,698,743 2,441,181
93,027,341
90,491,930 84,452,002 3,278,793 2,761,135 2,535,411
BSM
BUKOPIN BTN MANDIRI BRI
1.500.000
1.000.000 500.000 0
2 BRI
1 BNI
5.000,0
0,0 2008-2009 2010 2011
BNI
2008-2009
2010
2011
Mendorong pemanfaatan KUR untuk usaha kecil-mikro: Usaha mikro lebih banyak diberikesempatan Menyebarluaskan jangkauan di luar Jawa Sektor industri manufaktur yang menciptakan banyak lapangan kerja diprioritaskan
Slide 109
(c) Infrastruktur-Swasta/BUMN
Perkiraan Penyerapan Tenaga Kerja Bedasarkan Kegiatan Infrastruktur (Pendukung ) Pada Koridor Ekonomi Tahun 2011-2014
Perkiraan Penyerapan Tenaga Kerja (dalam Ribu Rupiah)
BALI-NUSA TENGGARA; 130,9
SULAWESI; 147,2
SUMATERA; 969,3
KALIMANTAN; 409,2
JAWA; 2.578,4
SUMATERA
JAWA
KALIMANTAN
SULAWESI
BALI-NUSA TENGGARA
PAPUA-KEPULAUAN MALUKU
Terdapat 7 UU yang diagendakan selesai tahun 2012, (Perpres 32/2011MP3EI). UU No.13/ 2003 merupakan salah satu yang disempurnkan (bahkan sejak 2006). Keputusan Sidang Paripurna 16 Desember 2011, memutuskan untuk tidak diprioritaskan tahun 2012. Mengupayakan penyempurnaan melalui Peraturan lainnya, misalnya PP (Peraturan pemerintah).
Ranking Indonesia dalam PILAR EFISIENSI PASAR KERJA dari 142 negara, Meningkat
No.
1
2011
131 104
2010
127 100
2009
119 82
2008
117 87
2
3 4 5
51 113 68
38 98 47
34 92 42
19 79 19
Slide 111
Slide 112
Penyediaan lapangan kerja tidak semata-mata hanya menyediakan untuk para pencari kerja (penganggur). Pasar kerja Indonesia yang dualistik ditandai oleh pekerja formal (36,0%) dan informal (64,0%), memberi gambaran masih banyak pekerja yang kurang produktif
SLTP
SMA SMU Diploma PT Jumlah
1.661.449
2.149.123 1.195.192 443.222 710.128 8.319.779
1.890.783
2.041.390 1.031.527 244.872 492.428 7.701.008
Termasuk dalam pekerja informal, adalah pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam perminggu atau disebut setengah penganggur, jumlahnya meningkat.
Setengah Penganggur
5,88 juta
5,82 juta
5,48 juta
18,19 juta
18,77 juta
17,99 juta
25,00
Jumlah
24,07 juta
24,59 juta
23,47 juta
Slide 113
Mereka yang masih bersekolah dipersiapkan dengan kurikulum yang disesuaikan permintaan untuk memenuhi kebutuhan industri Mereka yang sudah berada di dalam pasar kerja diberikan pelatihan berbasis kompetensi; praktek kerja (internship), program magang (apprenticeship), pengembangan karir di dalam perusahaan Keahlian manajerial dan profesional diatasi dengan kurikulum pelatihan di tempat kerja dalam CBT dan
Jumlah lembaga pelatihan berbasis kompetensi ditingkatkan berkolaborasi dengan industri; asosiasi para profesional, lembaga sertifikasi yang difasilitasi oleh pemerintah. jumlah perusahaan yang memiliki program pengembangan karir, dimulai dari tingkat operator dan perakit, staf umum, insinyur dan manajer, (termasuk R/D)
Solusi alternatif adalah dengan menyiapkan anak-anak putus sekolah atau yang tidak mampu melanjutkan untuk kembali ke sekolah, atau jika sudah melebihi usia kerja (18 tahun ke atas), ditawarkan pendidikan siap kerja, dan memberikan pelatihan; magang, dan praktek kerja.
Slide 114
(b) Memberikan Kesempatan kedua bagi siswa Drop-Out dan Tidak Mampu Melanjutkan, untuk menekan angkatan kerja lulusan SD dan SMP masuk pasar kerja
Angka Drop-Out dan Tidak Mampu Melanjutkan
Slide 115
Pariwisata
Teknologi pertanian
Teknologi manufaktur
Slide 117
Slide 118
2.386.704
3.266.752
880.048
Slide 119
ii.
iii. Manajemen program masih belum efektif mengena pada sasaran, karena indikator program belum mensyaratkan penganggur usia muda dan iv. Informasi program belum tersosialisasi dengan baik, karena masih terbatasnya informasi yang bisa diakses, terbatsnya masyarakat yang bisa menggunakan internet, jaringan telekomunikasi ke daerah.
Masih ada peluang untuk memperbesar penerima manfaat yang berhak menerima program, sehingga jumlah penganggur dapat diturunkan
Slide 120
Kewirausahaan
Jumlah
32.530
414.466
Langkah-langkah konkrit masing-masing kegiatan oleh 15 K/L, secara rinci sudah dilakukan Bappenas. Berdasarkan evaluasi, program APBN masih dapat dioptimalkan. Kantor Wapres sudah menyiapkan rencana tindak yang perlu disempurnakan K/L.
Slide 121
TERIMA KASIH
File asli bisa di unduh di www.ekon.go.id