You are on page 1of 62

DEPUTI AKUNTAN NEGARA

PETUNJUK TEKNIS
AUDIT KINERJA PDAM TAHUN 2011

NOMOR: PED143/D5/5/2011 TANGGAL 7 FEBRUARI 2011

KATA PENGANTAR

Sebagai bagian dari sistem pengendalian internal pemerintah, BPKP dalam

hal ini Deputi Akuntan Negara mendapat mandat untuk melakukan audit kinerja
terhadap seluruh PDAM di lndonesia sesuai dengan Surat Menteri Pekerjaan Umum

Nomor:

UM.01

.01-Mnl404 tanggal

21

Nopember 2006 Perihal Audit Kinerja

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Audit Kinerja PDAM tahun 2011 bertujuan untuk membantu manajemen


PDAM dalam mendorong pencapaian tujuan secara ekonomis, efisien, efektif,
memperbalki dan rneningkatkan kinerja, serta memberikan bahan pertimbangan

untuk pengambilan keputusan oleh pihak yang bertanggungjawab. Selain


pusat dalam bentuk policy recomendation

itu

diharapkan hasil kompilasinya akan dapat memberikan masukan bagi pemerintah

Petunjuk Teknis Audit kinerja PDAM Tahun 2011 telah mengalami perbaikan disesuaikan dengan cunent rssue dan untuk lebih mempertajam analisis pengambil keputusan. Perbaikannya antara lain adalah diakomodirnya upaya PDAM dan upaya
Pemerintah Daerah dalam memecahkan permasalahan kinerja, adanya analisis atas

kapasitas produksi, mengangkat kembali Dampak Pemecahan PDAM, Ketersediaan

Air Baku dan lnformasi atas kejadian penting tahun 2011. Selaiii itu ada perubahan
dari indikator kesehatan BPPSPAM.

Petunjuk teknis ini merupakan standar minimal yang harus dipenuhi oleh
auditor dan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan.

Jakarta, Februari 2011 Deputi Kepala BPKP Fidang Akuntan Neg ara
i
I

tJ -.,

Ardan Adiperdana .-'NlP 19590616 1979 11 1001

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum 2. Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup 3. Sistematika Penyajian BAB II PERSIAPAN AUDIT KINERJA BAB III REVIU PENGENDALIAN INTERN BAB IV PELAKSANAAN AUDIT KINERJA 1. Reviu atas Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP 2. Penilaian Kinerja berdasarkan Kepmendagri 47 3. Pengukuran Tingkat Kesehatan berdasarkan BPPSPAM 4. Reviu Kinerja Operasional 1) Cakupan Pelayanan 2) Kapasitas Produksi 3) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas Air 4) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW) 5) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok 6) Reviu terhadap Kerja Sama Operasional 7) Utang PDAM kepada Pemerintah Pusat 8) Dampak Pemecahan PDAM 9) Ketersediaan Air Baku 10) Peristiwa Penting Sampai Saat Audit BAB V PELAPORAN 1. Bentuk Laporan 2. Penyampaian Laporan 3. Kompilasi Hasil Audit (file Excel) 4. Komunikasi Dan Tanya Jawab 5. Laporan Mingguan LAMPIRAN LAMPIRAN 1. CONTOH FORMAT LAPORAN AUDIT KINERJA 2. LAPORAN MINGGUAN i ii 1 1 2 2 3 4 6 6 7 8 11 11 12 13 14 15 16 16 17 17 18 19 19 20 20 21 21

ii

BAB I PENDAHULUAN 1. Umum Pengertian kinerja adalah prestasi/pencapaian kerja yang telah dilakukan manajemen atas strategi pencapaian visi dan misi organisasi yang telah ditetapkan. Audit kinerja adalah evaluasi oleh pihak independen yang dilaksanakan secara obyektif dan sistematis terhadap bukti atas pelaksanaan kinerja suatu organisasi yang bertujuan memberikan penilaian atas pencapaian kinerja yang ditetapkan organisasi dengan menitikberatkan pada proses penilaian atas keberhasilan kinerja PDAM secara ekonomis, efisien, dan efektif. Audit kinerja bertujuan untuk membantu manajemen PDAM dalam mendorong pencapaian tujuan secara ekonomis, efisien, efektif, memperbaiki dan meningkatkan kinerja, serta memberikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan oleh pihak yang bertanggung jawab. Petunjuk teknis ini berlaku untuk audit kinerja PDAM tahun buku 2010 dengan berpedoman pada aturan-aturan sebagai berikut: 1) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum. 2) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tanggal 23 Juni 2009 Tentang Pemberian Jaminan Dan Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum. 3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum. 4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.Keputusan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2009 tentang Tatacara Pelaksanaan Pemberian Jaminan Dan Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum. 5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.05/2008 tanggal 19 Agustus 2008 tentang Penyelesaian Piutang Negara Yang Bersumber Dari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi, Dan Rekening Pembangunan Daerah Pada Perusahaan Daerah Air Minum. 6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian PDAM. 7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum. 8) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum tanggal 31 Mei 1999. 9) Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Sistem Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). 10) Surat Menteri Pekerjaan Umum Nomor UM.01.01-Mn/405 tanggal 21 Nopember 2006 Perihal Audit Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). 11) Pedoman Audit kinerja Badan Usaha Milik Negara dan Daerah yang dikeluarkan oleh Deputi Akuntan Negara tanggal 27 Desember 2002. 1

2.

Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup Tujuan, sasaran audit (Tentatif Audit Objectives = TAO), dan ruang lingkup audit, sebagai berikut: 1) Tujuan Tujuan audit kinerja PDAM adalah penilaian atas pencapaian kinerja PDAM tahun buku 2010 dan memberikan rekomendasi perbaikan dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan. 2) Sasaran (TAO) 2.1) Reviu atas penyusunan dan pelaksanaan RKAP. 2.2) Penilaian kinerja PDAM berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999. 2.3) Pengukuran kesehatan PDAM menurut BPPSPAM. 2.4) Reviu atas Kinerja Operasional 2.4.1) Menilai pencapaian cakupan pelayanan. 2.4.2) Menganalisis kapasitas produksi. 2.4.3) Menilai pencapaian 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas). 2.4.4) Mengidentifikasikan penyebab Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW). 2.4.5) Menilai Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air. 2.4.6) Mereviu Kerja Sama Operasional. 2.4.7) Memantau restrukturisasi utang kepada Pemerintah Pusat. 2.4.8) Mengidentifikasi dampak pemecahan PDAM. 2.4.9) Mengidentifikasi ketersediaan sumber air baku. 2.4.10) Menginformasikan kejadian penting yang terjadi tahun 2011. 3) Ruang Lingkup Ruang lingkup audit kinerja adalah kinerja PDAM tahun buku 2010 dan informasi penting di tahun 2011. Untuk informasi yang berkaitan dengan keuangan, data-data yang dipergunakan adalah data yang berasal dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Untuk PDAM dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) maupun opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP) agar dipertimbangkan pengaruh pengecualian tersebut terhadap angka yang dipakai dalam audit kinerja ini. Apabila angkanya tidak bisa diyakini maka angka yang berkaitan diberi nilai nol. Hal ini berlaku untuk perhitungan kinerja menurut Kepmendagri 47/1999 maupun perhitungan tingkat kesehatan berdasarkan BPPSPAM. Untuk PDAM yang tidak dilakukan audit keuangan agar dipertimbangkan untuk tidak dilakukan audit kinerja.

3.

Sistematika Penyajian Petunjuk teknis audit kinerja PDAM ini terbagi dalam lima bab, yaitu: 1) Bab satu (pendahuluan) menjelaskan pengertian secara umum, tujuan, sasaran, ruang lingkup audit kinerja, dan sistematika penyajian. 2) Bab dua menjelaskan mengenai persiapan audit kinerja. 3) Bab tiga menjelaskan mengenai reviu pengendalian intern. 4) Bab empat menguraikan langkah kerja secara teknis mengenai audit kinerja. 5) Bab lima menguraikan mengenai pelaporan. 2

BAB II PERSIAPAN AUDIT KINERJA Tahap ini merupakan tahap awal dari rangkaian audit kinerja, sebagai dasar penyusunan program kerja audit tahap berikutnya, meliputi: 1. Pengumpulan informasi umum atas perusahaan yang diaudit; 2. Pengumpulan informasi yang berkaitan permasalahan dari hasil audit tahun lalu; 3. Pembuatan ikhtisar hasil kegiatan persiapan audit kinerja. Informasi yang harus dikumpulkan mencakup: 1) Struktur Organisasi PDAM; 2) Peraturan perundangan yang relevan berkaitan dengan pelaksanaan operasional PDAM; 3) Tujuan, visi, misi, sasaran, strategi dan kegiatan usaha yang dimuat dalam Corporate Plan maupun Business Plan; 4) Sistem dan prosedur yang diterapkan di PDAM; 5) Data keuangan meliputi Laporan Keuangan, RKAP, Laporan Manajemen; 6) Informasi lainnya yang relevan.

BAB III REVIU PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern (Internal Control), sebagaimana dikemukakan dalam Laporan COSO (Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission) Internal Control Integrated Frame Work, didefinisikan sebagai suatu proses yang dilaksanakan oleh Komisaris, Manajemen, dan staf pendukung, dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap pencapaian misi, sasaran dan tujuan perusahaan. 1. Komponen pengendalian Komponen pengendalian intern menurut COSO ada lima, yaitu: 1) Lingkungan pengendalian (control environment) Meliputi penciptaan suasana pengendalian dalam jajaran manajemen serta pegawai yang terlibat dalam operasi organisasi sehingga diharapkan dapat mempengaruhi kesadaran jajaran manajemen dan para pegawai dalam organisasi untuk dapat melakukan pengendalian. Lingkungan pengendalian mencakup unsur-unsur: (1) Integritas dan nilai etika (Integrity and ethical values); (2) Komitmen terhadap kompetensi (Commitment to competence); (3) Filosofi manajemen & gaya operasi (Management philosophy & operating style); (4) Struktur organisasi (Organizational structure); (5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab (Assignment of authority and responsibility); (6) Kebijakan dan praktek sumber daya manusia (Human resources policies and practices). 2) Penilaian Risiko (Risk Assessment) Melakukan identifikasi, analisis dan pengelolaan risiko yang berkaitan dengan permasalahan keuangan dan non keuangan, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Penilaian risiko mencakup unsur-unsur: (1) Penetapan sasaran-sasaran entitas. (2) Penetapan sasaran-sasaran pada tingkat aktivitas. (3) Adanya identifikasi, analisis dan pengelolaan risiko. (4) Produksi air belum dapat dihitung karena instalasi produksi dan distribusi belum dipasang water meter induk. (5) Pencatatan air terjual belum semuanya didasarkan atas jumlah pemakaian air yang digunakan oleh pelanggan karena banyaknya water meter pada pelanggan yang rusak/tidak berfungsi. (6) Piutang usaha per pelanggan belum dikelola dengan baik sehingga menyulitkan untuk mengetahui besarnya tunggakan. 3) Aktivitas pengendalian (Control activities) Merupakan aktivitas penciptaan kebijakan & prosedur pengendalian untuk memberi keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat manajemen telah dilaksanakan, aktivitas pengendalian diantaranya: 4

(1) Kebijakan dan prosedur (Policies and procedures). (2) Adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab. (3) Ukuran dan indikator kinerja sudah ditetapkan. (4) Kebijakan dan prosedur pengamanan fisik. (5) Adanya reviu yang dilakukan manajemen puncak terhadap pencapaian rencana jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan. (6) Adanya reviu yang dilakukan manajemen tingkat fungsional dan aktivitas terhadap hasil kerja actual dibandingkan dengan target. 4) Pemrosesan informasi dan komunikasi (Information processing and communication) Informasi dan komunikasi diperlukan dalam menciptakan suatu pengendalian untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, melaporkan dan mempertanggungjawabkan transaksi keuangan dan non keuangan, pemrosesan informasi dan komunikasi mencakup unsur-unsur: (1) Akses ke informasi (Access to information); (2) Komunikasi (Communications). 5) Pemantauan (Monitoring) Pemantauan proses penilaian mutu kinerja dari pengendalian intern diperlukan sepanjang waktu. Pemantauan mencakup unsur-unsur: (1) Pemantauan Berkelanjutan (2) Evaluasi Terpisah (3) Penanganan Hasil Audit 2. Langkah Kerja Reviu Pengendalian Intern: 1. Pelajari sistem pengendalian intern yang ada di PDAM dengan mempergunakan tools yang sesuai seperti kuesioner pengendalian intern (ICQ), wawancara, reviu dokumen dan lain-lain. 2. Identifikasi kelemahan yang ada dan diskusikan dengan pihak PDAM untuk mencari penyebabnya. 3. Susun rekomendasi perbaikan yang diperlukan atas komponen pengendalian yang masih memerlukan perbaikan. 4. Buat Simpulan hasil reviu atas Komponen Pengendalian Intern

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT KINERJA 1. Reviu atas Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP Tujuan reviu atas penyusunan dan pelaksanaan RKAP adalah: (1) Untuk memperoleh keyakinan bahwa Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) telah disusun sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Sistem Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) (2) Untuk memperoleh keyakinan bahwa Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) telah dipedomani dan dilaksanakan dalam seluruh aspek kegiatan perusahaan, baik dari segi keuangan maupun operasional. 1) Penyusunan RKAP Prosedur Audit (1) Lakukan analisis untuk memperoleh keyakinan bahwa penyusunan RKAP telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Kepmeneg Otoda No. 8 Tahun 2000. (2) Lakukan analisis dan pastikan bahwa penyusunan RKAP telah dilakukan dengan mempertimbangkan dasar-dasar sebagai berikut: a. Disusun berdasar Rencana Jangka Menengah Perusahaan (Corporate Plan). b. Disusun dengan memperhatikan masukan dari masing-masing bagian dan/atau cabang. c. Disusun dengan memperhatikan realisasi tahun-tahun tahun sebelumnya. d. Disusun dengan memperhatikan estimasi tahun berjalan yg dapat dipertanggungjawabkan. (3) Pastikan bahwa RKAP beserta revisinya telah mendapat persetujuan dari Badan/Dewan Pengawas PDAM. (4) Buat simpulan hasil audit. 2) Pelaksanaan RKAP Data dan informasi yang yang harus diperoleh dalam tahapan audit ini adalah: (1) Perbandingan realisasi dengan anggarannya untuk setiap unsur. (2) Perbandingan realisasi tahun berjalan dengan tahun sebelumnya untuk setiap unsur. (3) Penjelasan/uraian terhadap sebab dan akibat bila terjadi penurunan/ kenaikan yang signifikan dari setiap unsur pendapatan dan biaya. Prosedur Audit (1) Lakukan analisis capaian tahun berjalan perusahaan terhadap unsurunsur di dalam RKAP, serta lakukan perbandingan dengan RKAP maupun capaian tahun sebelumnya, meliputi: a. Perbandingan Perhitungan Laba Rugi tahun berjalan dengan RKAP dan realisasi tahun lalu: a) Pendapatan Usaha b) Biaya Usaha 6

c) Pendapatan dan Biaya Di Luar Usaha b. Produksi, Penjualan dan Air Tak Berekening c. Pembelian/Pengadaan Persediaan d. Investasi e. Pelanggan (2) Peroleh, penjelasan, penyebab dan akibat apabila terdapat realisasi capaian tahun berjalan yang memiliki perbedaan (di atas/di bawah) yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan RKAP dan/atau realisasi capaian tahun sebelumnya. (3) Buat simpulan hasil audit. 2. Penilaian Kinerja berdasarkan Kepmendagri 47/1999 Indikator Kinerja yang dipakai yaitu menggunakan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum, dengan kriteria sebagai berikut : KRITERIA Baik sekali Baik Cukup Kurang Tidak baik NILAI > 75 > 60 s/d 75 > 45 s/d 60 > 30 s/d 45 < 30

Untuk informasi yang berkaitan dengan keuangan, data-data yang dipergunakan adalah data yang berasal dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Untuk PDAM dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) maupun Tidak Memberikan Pendapat (TMP) agar dipertimbangkan pengaruh pengecualian tersebut terhadap angka yang dipakai dalam audit kinerja ini. Apabila angkanya tidak bisa diyakini maka diberi nilai nol. Untuk PDAM yang tidak dilakukan audit keuangan agar dipertimbangkan untuk tidak dilakukan audit kinerja. Prosedur Audit Lakukan Penilaian Kinerja sesuai indikator utama dalam Kepmendagri 47/1999 untuk aspek-aspek sebagai berikut: 1) Aspek Keuangan: (1) Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif. (2) Rasio Laba terhadap Penjualan. (3) Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar. (4) Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas. (5) Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang. (6) Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi. (7) Rasio Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo. (8) Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air. (9) Jangka Waktu Penagihan Piutang. (10) Efektivitas Penagihan.

2)

Aspek Operasional (1) Cakupan Pelayanan. (2) Kualitas Air Distribusi. (3) Kontinuitas Air. (4) Produktivitas Pemanfaatan Instalasi Produksi. (5) Tingkat Kehilangan Air. (6) Peneraan Meter Air. (7) Kecepatan Penyambungan Baru. (8) Kemampuan Penangan Pengaduan Rata-Rata per Bulan. (9) Kemudahan Pelayanan. (10) Rasio Karyawan per 1000 pelanggan. Aspek Administrasi (1) Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan). (2) Rencana Organisasi dan Uraian Tugas. (3) Prosedur Operasi Standar. (4) Gambar Nyata Laksana (As Built Drawing). (5) Pedoman Penilaian Kerja Karyawan. (6) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). (7) Tertib Laporan Internal. (8) Tertib Laporan Eksternal. (9) Opini Auditor Independen. (10) Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Tahun Terakhir.

3)

Lakukan wawancara dengan pihak manajemen untuk mendapatkan informasi atas upaya manajemen (action plan) untuk memperbaiki kinerja PDAM khususnya yang memperoleh predikat kurang dan tidak baik. 3. Pengukuran Kesehatan menurut BPPSPAM Pengukuran tingkat kesehatan PDAM menggunakan indikator yang ditetapkan oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian Pekerjaan Umum, yaitu:
NO. I
1

INDIKATOR KINERJA RUMUS ASPEK KEUANGAN


RENTABILITAS a. ROE (Return on Equity) Laba bersih setelah pajak dibagi jumlah equity. Laba bersih negatip dinilai 0%

BOBOT 0,25
0,055

STANDAR

NILAI

> 10 (%) 7 - <10 (%) 3 - <7 (%) 0 - <3 (%) < 0 (%) < 0,5 > 0,5 0,65 > 0,65 0,85 > 0,85 1,0 > 1,0

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

b. Ratio Operasi

Biaya Operasi dibagi Pendapatan Operasi

0,055

NO.
2

INDIKATOR KINERJA
LIKUIDITAS a. Cash Ratio

RUMUS
(Kas + setara kas) dibagi Utang Lancar dikali 100%

BOBOT
0,055

STANDAR
> 100 (%) 80 - <100 (%) 60 - <80 (%) 40 - >60 (%) < 40 (%) > 90 (%) 85 - <90 (%) 80 - <85 (%) 75 - <80 (%) < 75 (%) >200 (%) 170 <200 (%) 135 - <170 (%) 100 - <135 (%) < 100 (%)

NILAI 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

b. Efektivitas Penagihan

Jumlah penerimaan rekening Air dibagi Jumlah rekening Air

0,055

SOLVABILITAS

Jumlah aktiva dibagi jumlah utang dikali 100%

0,03

II
1

ASPEK PELAYANAN
Cakupan Pelayanan Teknis jumlah penduduk terlayani dibagi jumlah penduduk diwilayah kerja PDAM yang telah ditetapkan. PDAM dengan cakupan >80% dan ada sumber air alternatif dinilai 3 ( jumlah pelangan tahun ini dikurang jumlah pelangan tahun lalu ) dibagi pelanggan tahun lalu dikali 100 %

0,25
0,05 > 80 (%) 60 <80 (%) 40 <60 (%) 20 - <40 (%) < 20 (%) > 10 (%) 8 <10 (%) 6 <8 (%) 4 - <6 (%) < 4 (%) > 80 (%) 60 - <80 (%) 40 <60 (%) 20 - <40 (%) < 20 (%) > 80 (%) 60 - <80 (%) 40 <60 (%) 20 - <40 (%) < 20 (%) > 30 (m/bln) 25 - <30 (m/bln) 20 - <25 (m/bln) 15 - <20 (m/bln) < 15 (m/bln)

Pertumbuhan Pelanggan (% per tahun)

0,05

Tingkat Penyelesaian Aduan

jumlah pengaduan selesai ditangani dibagi jumlah pengaduan dikali 100%

0,025

Kualitas Air Pelanggan

Jumlah uji kualitas yang memenuhi syarat dibagi jumlah yang diuji

0,075

Konsumsi Air Domestik

Jumlah air yang terjual pada pelanggan domestik dibagi jumlah pelanggan domestik. Pelanggan Domestik adalah jumlah pelanggan dikurangi pelanggan industri dan niaga besar Kapasitas yg dimanfaatkan (m3) dibagi jumlah Kapasitas terpasang (m3) dikali 100%

0,05

III
1

ASPEK OPERASIONAL
Efisiensi Produksi

0,35
0,07 > 90 (%) 80 <90 (%) 70 - <80 (%) 60 - <70 (%) < 60 (%)

NO.
2

INDIKATOR KINERJA
Tingkat Kehilangan Air

RUMUS
(jumlah distribusi air - air terjual) dibagi jumlah distribusi air dikali 100%

BOBOT
0,07

STANDAR
< 25 (%) >25 30 (%) >30 35 (%) >35 40 (%) > 40 (%) 21 - 24 (jam) 18 - <21 (jam) 16 - <18 (jam) 12 - <16 (jam) < 12 (jam) > 80 (%) 60 - <80 (%) 40 - <60 (%) 20 - <40 (%) < 20 (%)

Jam Operasi Layanan

Waktu distribusi air kepelangan dalam 1 tahun dibagi 365 hari

0,08

NILAI 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Tekanan Air Pada Sambungan Pelanggan

Jmlh Pelanggan yang dilayani (dengan tekanan > 1 bar) dibagi Jumlah Pelanggan dikali 100%

0,065

Penggantian/Kalibrasi Meter Air Pelanggan

jumlah meter air diganti/dikalibrasi dalam satu tahun dibagi jumlah pelanggan dikali 100 %

0,065

>20 (%) 15 - <20 (%) 10 - <15 (%) 5 - <10 (%) < 5 (%)

IV 1

ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA


Rasio Pegawai Terhadap Pelanggan jumlah pegawai dibagi jumlah pelangan dikali 1000 KOTA=

0,15
0,07 < 6 (orang) >6 8 (orang) >8 10 (orang) >10 12 (orang) > 12 (orang) < 8 (orang) >8 10 (orang) >10 12 (orang) >12 14 (orang) > 14 (orang) > 80 (%) 60 - <80 (%) 40 - <60 (%) 20 - <40 (%) < 20 (%) > 10 (%) 7.5 - <10 (%) 5 - <7.5 (%) 2.5 - <5 (%) < 2.5 (%) 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

KABUPATEN=

Ratio Diklat Pegawai (Peningkatan Kompetensi)

Juml pegawai yang ikut diklat dibagi jumlah pegawai dikali 100%

0,04

Rasio Biaya Diklat

Jumlah biaya diklat dibagi jumlah biaya pegawai dikali 100%

0,04

JUMLAH BOBOT

1,00

Indikator ini merupakan pengukuran pengelompokan kriteria sebagai berikut :

tingkat

kesehatan

PDAM

dengan

10

KRITERIA Sehat Kurang Sehat Sakit

NILAI >2,8 > 2,2 s/d 2,8 < 2,2

Untuk informasi yang berkaitan dengan keuangan, data-data yang dipergunakan adalah data yang berasal dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Untuk PDAM dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) maupun Tidak Memberikan Pendapat (TMP) agar dipertimbangkan pengaruh pengecualian tersebut terhadap angka yang dipakai dalam audit kinerja ini. Apabila angkanya tidak bisa diyakini maka diberi nilai nol. Untuk PDAM yang tidak dilakukan audit keuangan agar dipertimbangkan untuk tidak dilakukan audit kinerja Prosedur Audit 1) Dapatkan data terkait untuk mengisi format penilaian tingkat kesehatan menurut BPPSPAM. 2) Uji kebenaran angka-angka yang diperlukan antara lain dengan melakukan uji kontrol hubungan 3) Lakukan perhitungan nilai sesuai dengan indikator yang ada. 4) Untuk PDAM yang memperoleh kriteria non sehat, lakukan analisis yang lebih mendalam terhadap lima nilai indikator terendah dan analisis penyebabnya 5) Dapatkan informasi mengenai upaya PDAM untuk meningkatkan tingkat kesehatannya 6) Buat simpulan hasil audit beserta saran peningkatan tingkat kesehatan 4. Review Kinerja Operasional Review kinerja operasional diarahkan untuk menilai capaian cakupan pelayanan, menganalisis kapasitas produksi, menilai pencapaian 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas), mengidentifikasi penyebab Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW), menilai capaian full cost recovery, mereviu kerja sama operasional, memantau restrukturisasi utang kepada Pemerintah Pusat, mengidentifikasi dampak pemecahan PDAM, dan mengidentifikasi ketersediaan sumber air baku, serta menginformasikan kejadian penting yang terjadi tahun 2011. 1) Cakupan Pelayanan Tujuan (1) Untuk menilai persentase cakupan pelayanan tahun 2010. (2) Menganalisis pencapaian target RPJMN 2010-2014 bidang kesehatan (air bersih) dengan target tahun 2010 sebesar 62%, tahun 2014 sebesar 67%, dan target MDGs adalah 68,9%. Langkah Kerja (1) Dapatkan data tentang jumlah pelanggan rumah tangga. (2) Hitung jumlah penduduk yang terlayani yaitu jumlah pelanggan rumah tangga dikalikan 6. (3) Dapatkan jumlah penduduk seluruh Kabupaten/Kota, pisahkan jumlah penduduk perkotaan dan jumlah penduduk pedesaan. Bandingkan jumlah

11

penduduk menurut PDAM dengan data penduduk menurut Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) setempat. (4) Dapatkan data jumlah penduduk wilayah teknis pelayanan oleh PDAM yang bersangkutan. (5) Dapatkan data mengenai jumlah pelanggan yang masih masuk dalam daftar tunggu penyambungan baru. (6) Hitung persentase cakupan pelayanannya yaitu (1) jumlah penduduk terlayani dengan seluruh jumlah penduduk, (2) jumlah penduduk terlayani dengan jumlah penduduk perkotaan, dan (3) jumlah penduduk terlayani dengan jumlah penduduk wilayah teknis. (7) Identifikasi penyebab cakupan pelayanan yang masih dibawah target RPJMN 2010-2014 khususnya target tahun 2010 sebesar 62%. (8) Dapatkan informasi mengenai upaya PDAM yang telah dilakukan selama tahun 2010 dan akan dilakukan di tahun mendatang dalam meningkatkan cakupan pelayanan. (9) Dapatkan informasi mengenai upaya Pemerintah Daerah yang telah dilakukan selama tahun 2010 dan akan dilakukan di tahun mendatang dalam meningkatkan cakupan pelayanan PDAM. (10) Buat simpulan hasil audit: Penyebab cakupan pelayanan masih dibawah target MDGs dan RPJMN 2010-2014 khususnya target tahun 2010. Upaya PDAM yang telah dilakukan selama tahun 2010 dan akan dilakukan di tahun mendatang dalam meningkatkan cakupan pelayanan. Upaya Pemerintah Daerah yang telah dilakukan selama tahun 2010 dan akan dilakukan di tahun mendatang dalam meningkatkan cakupan pelayanan PDAM. 2) Kapasitas Produksi Tujuan (1) Untuk mengidentifikasikan berapa jumlah kapasitas terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan dan penyebabnya. (2) Untuk mengidentifikasikan jumlah kapasitas menganggur dan penyebabnya. Langkah Kerja (1) Dapatkan data kapasitas produksi terpasang dan buatlah daftarnya. (2) Dapatkan data kapasitas produksi terpasang yang tidak dimanfaatkan (selisih antara kapasitas terpasang dengan kapasitas riil) dan buatlah daftarnya. (3) Teliti penyebab kapasitas terpasang yang tidak dimanfaatkan, misalnya instalasi pengolahan rusak, tidak ada sumber air, debit sumber air menurun, keterbatasan pompa, dan sebagainya. (4) Hitung kapasitas produksi yang idle/menganggur (selisih antara kapasitas riil dengan jumlah produksi air) dan teliti penyebabnya, misalnya tidak ada pelanggan, jaringan pipa belum ada, jaringan pipa eksisting rusak berat, keterbatasan pompa/sumber air/listrik, dan sebagainya. (5) Dapatkan penjelasan mengenai upaya PDAM untuk meningkatkan tingkat pemanfaatan kapasitas terpasang. (6) Dapatkan penjelasan mengenai upaya PDAM untuk menekan kapasitas produksi yang idle/menganggur. 12

(7) Buat simpulan hasil audit: Penyebab adanya kapasitas produksi terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan. Penyebab adanya kapasitas produksi menganggur/idle. Upaya PDAM untuk meningkatkan tingkat pemanfaatan (utilitas) baik kapasitas terpasang maupun menekan kapasitas produksi yang idle/menganggur. 3) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas Air 3.1) Kualitas Air Tujuan Penilaian Kualitas Air (1) Menilai apakah air yang didistribusikan telah memenuhi standar kualitas air menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dan PP No. 16 /2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pasal 6:1-2. (2) Menilai apakah pengawasan kualitas air minum secara internal yang dilakukan oleh PDAM telah memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum. Langkah Kerja (1) Dapatkan laporan pengawasan kualitas air minum baik yang dilakukan dengan pengawasan internal maupun eksternal. (2) Lakukan penilaian atas hasil pengujian kualitas air, apakah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Menteri Kesehatan. (3) Lakukan analisis penyebab tidak tercapainya standar kualitas air minum (4) Lakukan penilaian atas efektivitas pengawasan internal yang dilakukan oleh PDAM, apakah telah memenuhi peraturan Menteri Kesehatan. (5) Lakukan analisis penyebab tidak efektifnya pengawasan internal atas kualitas air minum. (6) Dapatkan informasi sampai dengan saat audit, mengenai upaya PDAM untuk memenuhi kualitas air sesuai ketentuan. (7) Buat simpulan hasil audit. 3.2) Kuantitas Air Tujuan Penilaian Kuantitas Air Menilai apakah standar kebutuhan pokok air minum telah terpenuhi sesuai dengan Permendagri 23 tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Perhitungan Tarif Air Minum. Langkah Kerja (1) Dapatkan data rata-rata pemakaian air. (2) Lakukan analisis penyebab atas rendahnya pemakaian air tersebut. (3) Dapatkan informasi sampai dengan saat audit mengenai upaya PDAM untuk memenuhi kuantitas air sesuai ketentuan. (4) Buat simpulan hasil audit. 13

3.3) Kontinuitas Air Tujuan Penilaian Kontinuitas Air Menilai apakah pelanggan mendapat air secara penuh sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.16/2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pasal 10:3. Langkah Kerja (1) Dapatkan data mengenai jam dan volume produksi serta distribusi air. (2) Lakukan analisa atas perhitungan kontinuitas produksi dan distribusi air. (3) Lakukan konfirmasi terhadap pelanggan atas kontinuitas air. (4) Lakukan analisa penyebab tidak tercapainya kontinuitas air per hari selama 24 jam. (5) Dapatkan informasi sampai dengan saat audit, mengenai upaya PDAM untuk memenuhi kontinuitas air sesuai ketentuan. (6) Buat simpulan hasil audit. 4) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW) 4.1) NRW Produksi Tujuan Untuk mengidentifikasikan besarnya NRW instalasi produksi, penyebab yang hakiki atas terjadinya NRW instalasi produksi, dan upaya untuk menurunkan NRW instalasi produksi. Langkah Kerja (1) Peroleh data jumlah volume air produksi dan jumlah volume air yang didistribusikan. (2) Analisis data volume produksi dan volume distribusi air. (3) Identifikasi apakah ada water meter induk di instalasi produksi dan apakah berfungsi dengan baik. (4) Hitung NRW instalasi produksi yaitu jumlah volume air distribusi dikurangi dengan jumlah air yang diproduksi. (5) Hitung % NRW yaitu selisih air distribusi dengan volume air diproduksi dibagi dengan volume air produksi. (6) Teliti penyebab NRW instalasi produksi. (7) Analisis upaya PDAM untuk menurunkan NRW instalasi produksi. (8) Buat simpulan hasil audit. 4.2) NRW Distribusi Tujuan Untuk mengidentifikasikan besarnya NRW distribusi, penyebab yang hakiki atas terjadinya NRW distribusi, dan upaya untuk menurunkan NRW distribusi. Langkah Kerja (1) Peroleh data jumlah volume air distribusi dan jumlah volume air yang terjual. 14

(2) Analisis data volume distribusi dan volume air terjual. (3) Identifikasi apakah ada water meter induk di instalasi distribusi. (4) Hitung NRW yaitu jumlah volume air distribusi dikurangi dengan jumlah air yang terjual. (5) Hitung % NRW yaitu selisih air distribusi dengan volume air dijual dibagi dengan volume air distribusi. (6) Teliti penyebab NRW instalasi distribusi. (7) Analisis upaya PDAM untuk menurunkan NRW instalasi distribusi. (8) Buat simpulan hasil audit. 5) Perhitungan Harga Pokok dan Tarif Air Tujuan (1) Untuk menilai apakah penetapan tarif air sesuai dengan Permendagri Nomor 23 Tahun 2006. (2) Untuk mengidentifikasi penyebab tidak tercapainya full cost recovery. Langkah Kerja a. Tarif Air Rata-Rata (1) Peroleh data tentang pendapatan penjualan air, pendapatan non air, dan pendapatan lain-lain. Nilai kewajaran pendapatan penjualan air dan pendapatan non air. Apabila sudah ada laporan auditor independen dengan opini WTP maka data-data langsung dapat dipergunakan. Terhadap Laporan Audit dengan opini selain WTP perlu dilakukan analisis terlebih dahulu tentang kewajaranya. (2) Peroleh data volume air yang terjual. (3) Hitung rata-rata harga air per m3 dengan cara membagi jumlah pendapatan penjualan air (hanya harga air, tidak termasuk biaya administrasi/abodemen/meter air) dengan volume air yang terjual. (4) Peroleh tarif penjualan air per m3 menurut jenis konsumen (berdasarkan perda). (5) Analisis pendapatan air, buatlah kesimpulan atas sumbangan pendapatan air terhadap laba-rugi perusahaan. b. Harga Pokok Penjualan (1) Peroleh data biaya langsung, biaya tak langsung, dan biaya lain-lain. Nilai kewajaran biaya-biaya tersebut, untuk PDAM yang telah diaudit oleh auditor independen, peroleh laporan auditnya. Apabila sudah ada laporan auditor independen dengan opini WTP maka data-data langsung dapat dipergunakan. Terhadap Laporan Audit dengan opini selain WTP perlu dilakukan analisis terlebih dahulu tentang kewajarannya (2) Rinci biaya langsung ke dalam biaya sumber air, biaya pengolahan air, biaya transmisi/distribusi dan uraikan sistem pengolahan air (IPA, grafitasi, pompa); rinci menurut jenisnya. (3) Rinci biaya tak langsung (Biaya Umum dan Administrasi) menurut jenis biayanya. (4) Bandingkan antara biaya langsung dengan biaya tidak langsung, analisis kewajarannya. (5) Apabila biaya tak langsung lebih besar dibandingkan dengan biaya langsung, analisis secara rinci tentang kewajarannya. 15

(6) Hitung harga pokok produksi dengan membagi jumlah biaya langsung dan biaya tak langsung dengan jumlah volume produksi air yang telah dikurangi kebocoran riil (maksimum 20%), kemudian bandingkan dengan harga rata-rata penjualan air, apakah seluruh biaya dapat ditutup dari pendapatannya (full cost recovery). (7) Analisis penyebab tidak tercapainya full cost recovery. (8) Dapatkan data mengenai strategi PDAM untuk mencapai full cost recovery. (9) Biaya lain-lain tidak dapat dipergunakan untuk perhitungan dalam full cost recovery. (10) .Buatlah simpulan hasil audit: Jumlah pendapatan dan biaya yang dilaporkan adalah wajar (khusus untuk opini selain WTP). Biaya langsung dan biaya tidak langsung adalah biaya yang benarbenar diperlukan untuk kepentingan perusahaan atau ada biaya yang seharusnya tidak diperlukan (dapat dihemat). Jumlah pendapatan dapat/tidak dapat meng-cover seluruh biaya yang telah dikeluarkan. Penyebab pendapatan tidak dapat meng-cover seluruh biaya yang telah dikeluarkan. Strategi PDAM untuk mencapai full cost recovery. 6) Reviu Kerja Sama Operasional Tujuan Untuk menilai apakah kerja sama operasional di dasarkan atas prinsip saling menguntungkan dan membawa dampak positif terhadap pelayanan kepada masyarakat. Langkah Kerja (1) Dapatkan data tentang adanya kerja sama operasional pengelolaan air minum. (2) Dapatkan perjanjian kerja sama operasional pengelolaan air minum. (3) Pelajari apakah isi perjanjian tersebut menguntungkan semua pihak yang berkepentingan baik PDAM, masyarakat, Pemerintah Daerah dan pihak lainnya. (4) Teliti apakah isi perjanjian tersebut memberikan hak PDAM atau Pemerintah Daerah untuk melakukan audit atas kewajaran belanja modal dan belanja operasional yang dikeluarkan dan ditagihkan oleh pihak kedua (5) Buatlah simpulan hasil audit. 7) Utang PDAM kepada Pemerintah Pusat Tujuan (1) Untuk menilai sejauh mana PDAM yang berutang kepada pemerintah pusat telah mengikuti program restrukturisasi utang sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/2008. (2) Untuk menilai pemenuhan delapan indikator Business Plan bagi PDAM yang telah disetujui restrukturisasi utangnya oleh Menteri Keuangan. 16

Langkah Kerja a. PDAM yang Belum Mengajukan Restrukturisasi Utang (1) Mintakan penjelasan mengenai penyebab PDAM belum mengajukan restrukturisasi utang kepada Menteri Keuangan. (2) Buat simpulan hasil audit. b. PDAM yang Sedang Mengajukan Restrukturisasi Utang (1) Mintakan penjelasan mengenai penyebab permohonan restrukturisasi utang masih belum disetujui oleh Menteri Keuangan. (2) Buat simpulan hasil audit. c. PDAM yang Sudah Mendapatkan Persetujuan Menteri Keuangan (1) Dapatkan Business Plan restrukturisasi utang. (2) Lakukan evaluasi atas capaian delapan unsur yang telah ditetapkan dalam Business Plan mengenai Proyeksi Biaya Full Cost Recovery, Tingkat Kehilangan Air, Cakupan Layanan, Rasio Pegawai, Jangka Waktu Penagihan, Laba Rugi, Investasi dan Saldo Kas (3) Analisis penyebab terjadinya gap antara rencana dan realisasi. (4) Buat simpulan hasil audit. 8) Dampak Pemecahan PDAM Tujuan Untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul dari pemecahan PDAM sebagai ekses pemekaran kabupaten/kota baik bagi PDAM induk maupun PDAM pecahannya. Langkah Kerja (1) Dapatkan penjelasan apakah PDAM yang bersangkutan merupakan PDAM yang dipecah atau merupakan PDAM pecahan. (2) Dapatkan data mengenai permasalahan yang timbul dari pemecahan PDAM. (3) Analisis upaya yang telah dan akan dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dari pemecahan PDAM. (4) Buat kesimpulan audit. 9) Ketersediaan Sumber Air Baku Tujuan Untuk mengidentifikasi ketersediaan sumber air baku yang digunakan saat ini dan yang berpotensi digunakan oleh PDAM untuk menjamin layanan yang berkelanjutan. Pengertian air baku untuk air minum rumah tangga adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum (PP Nomor 16 Tahun 2005). Langkah Kerja (1) Minta penjelasan mengenai sumber air baku yang digunakan saat ini, apakah tingkat pemanfaatannya (utilisasi) sudah mencapai tingkat maksimal atau masih bisa dikembangkan. 17

(2) Dapatkan data mengenai ketersediaan sumber air baku lainnya yang berada di wilayah kabupaten/kota dimana PDAM berada, yang berpotensi dikembangkan sebagai alternatif sumber air baku saat ini. (3) Minta penjelasan atas upaya dan kendala PDAM dalam mengembangkan potensi sumber air baku tersebut. (4) Buat kesimpulan audit. 10) Peristiwa Penting Sampai Saat Audit Tujuan Untuk mengidentifikasikan peristiwa penting yang terjadi sampai dengan saat audit yang dapat mempengaruhi kinerja PDAM. Peristiwa penting tersebut misalnya perkara pengadilan, pemecahan PDAM, penggabungan PDAM, penambahan modal, pergantian direksi, kerjasama operasional (KSO), perubahan kebijakan, dan lain-lain. Langkah Kerja (1) Identifikasi peristiwa penting yang terjadi sampai dengan saat audit. (2) Analisis peristiwa penting tersebut apakah mempengaruhi secara signifikan kinerja PDAM secara keseluruhan. (3) Buat simpulan hasil audit.

18

BAB V PELAPORAN 1. Bentuk Laporan Format Laporan audit kinerja PDAM tahun buku 2010 disusun sebagai berikut: Bab I SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan 2. Saran Bab II URAIAN HASIL AUDIT 1. Dasar Audit 2. Sifat dan Cakupan Audit 3. Informasi Umum 4. Hasil Audit 1) Reviu Pengendalian Intern 2) Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP 3) Penilaian Kinerja berdasarkan Kepmendagri 47/1999 4) Pengukuran Tingkat Kesehatan berdasarkan BPPSPAM 5) Kinerja Operasional: (5.1) Cakupan Pelayanan (5.2) Kapasitas Produksi (5.3) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air (5.4) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW) (5.5) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air (5.6) Reviu Kerja Sama Operasional (5.7) Utang PDAM kepada pemerintah pusat (5.8) Dampak Pemecahan PDAM (5.9) Ketersediaan Sumber Air Baku (5.10) Peristiwa Penting Sampai Saat Audit (5.11) Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan Lampiran-lampiran: 1. Neraca Komparatif 2. Laporan Rugi Laba Komparatif 3. Laporan Arus Kas Komparatif 4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Perhitungan Tingkat Keberhasilan (Berdasarkan Permendagri 47/1999) 6. Perhitungan Tingkat Kesehatan menurut BPPSPAM 7. Pendapatan, Tarif dan Pemakaian Rata-Rata 8. Struktur Harga Pokok 9. Rincian Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung 10. EBITDA (Earnings Before Interests, Taxes, Depreciation and Amortization) 11. Produksi Air Minum 12. Kerja Sama Operasional 13. Ringkasan Penyelesaian Utang PDAM 14. Aspek Teknis dan Manajerial 15. Data Lainnya

2. Penyampaian Laporan 19

1) Perwakilan BPKP menyampaikan laporan audit kinerja masing-masing PDAM ke Deputi Akuntan Negara sebanyak dua laporan beserta soft copy nya. 2) Deputi Akuntan Negara melakukan review terhadap hasil audit kinerja dan membuat Surat Penerusan (SP) laporan. SP dan Laporan Hasil Audit dikirim kepada Direksi/Badan Pengawas PDAM melalui Kepala Perwakilan BPKP 3) Perwakilan BPKP menyusun konsep audit memorandum (surat atensi) yang ditujukan kepada Bupati/Walikota dan mengkirimkannya ke Deputi Akuntan Negara cq. Direktorat Pengawasan BUMD termasuk soft copy nya. Audit memorandum berisikan permasalahan yang terjadi di PDAM yang memerlukan perhatian Bupati/Walikota untuk penyelesaiannya. 4) Audit memorandum kepada Bupati/Walikota setelah ditandatangani oleh Deputi Akuntan Negara, akan disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui Kepala Perwakilan BPKP. 5) Untuk permasalahan-permasalahan PDAM dalam satu propinsi, apabila dipandang perlu untuk disampaikan kepada Gubernur, perwakilan BPKP membuat draft audit memorandum dan mengirimkan soft copy nya ke Deputi Akuntan Negara. Audit memorandum kepada Gubernur setelah ditandatangani oleh Kepala BPKP disampaikan kepada Gubernur melalui Kepala Perwakilan BPKP. 6) Laporan audit kinerja PDAM tahun 2010 secara nasional akan disampaikan kepada Presiden, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas. 3. Kompilasi Hasil Audit (file excel) Perwakilan BPKP wajib menyampaikan soft copy kompilasi hasil audit dengan format program excel, nama file KOMPILASI_2011_XLS. Informasi yang tercantum dalam file tersebut baik berupa angka maupun non angka harus sama dengan datadata yang terdapat dalam laporan yang diterbitkan secara resmi (hard copy laporannya). Soft copy kompilasi dibuat untuk masing-masing provinsi. Rincian pengisian file kompilasi berisikan nama sheet sebagai berikut: NO 1 2 3 4 5 6 7 8 NAMA SHEET KOMP1 KOMP2 KOMP3 KOMP4 KOMP5 KOMP6 KOMP7 KOMP8 JUDUL CAKUPAN LAYANAN WILAYAH ADMINISTRATIF DAN TEKNIS POSISI KEUANGAN RINCIAN BIAYA PERBANDINGAN TARIF DAN HARGA POKOK AIR DAFTAR PENYEBAB TERJADINYA NRW POSISI PINJAMAN, TUNGGAKAN DAN PIUTANG PEMERINTAH KAPASITAS PRODUKSI DAN KEBOCORAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH BELUM DITETAPKAN 20

NO 9 10 11 12 13 14 15 16 17

NAMA SHEET KOMP9 KOMP10 KOMP11 KOMP12 KOMP13 KOMP14 KOMP15 KOMP16 KOMP17

JUDUL STATUSNYA OPINI DAN NILAI KINERJA EBITDA PENYEBAB KAPASITAS TERPASANG TIDAK DIMANFAATKAN DAN KAPASITAS MENGANGGUR KERJA SAMA OPERASIONAL (KSO) MONITORING CAPAIAN 8 INDIKATOR BUSINESS PLAN RESTRUKTURISASI UTANG PENILAIAN 3K & COSO DAMPAK PEMECAHAN DATA LAIN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN DAN PENURUNAN NRW

Selain itu Perwakilan BPKP juga diminta untuk menyampaikan soft copy kompilasi indikator kesehatan menurut BPPSPAM (Nama file KOMPILASI_BPPSPAM_XLS) 4. Komunikasi Dan Tanya Jawab Direktorat Pengawasan BUMD membuat mailing list di www.warga.bpkp.go.id dengan nama Forum Audit Kinerja PDAM untuk melakukan tanya jawab atas permasalahan dalam audit kinerja ini. Selain itu juga untuk menerima Laporan mingguan dari Perwakilan BPKP. Sebagai penanggungjawab adalah Kasubditwas BUMD Jasa Air Minum: Drs. Ramli Midian Sihombing, MM. 5. Laporan Mingguan Perwakilan BPKP diwajibkan mengirimkan laporan mingguan berbentuk soft copy ke Deputi Akuntan Negara melalui mailing list dengan format yang telah ditetapkan. Tidak perlu mengirimkan hard copy laporan mingguan ke Direktorat Pengawasan BUMD.

21

LAMPIRAN 1 CONTOH FORMAT LAPORAN AUDIT KINERJA 1. Contoh Cover LHAK

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROPINSI ..

LAPORAN HASIL AUDIT KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) ...................................... KABUPATEN/KOTA ................................ TAHUN BUKU 2010

Nomor

: LHAK/PWxx/4/2011 Tanggal 2011

2. Contoh Daftar Isi DAFTAR ISI Bab I SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan 2. Saran Bab II URAIAN HASIL AUDIT 1. Dasar Audit 2. Sifat dan Cakupan Audit 3. Informasi Umum 4. Hasil Audit 1) Reviu Pengendalian Intern 2) Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP 3) Penilaian Kinerja berdasarkan Kepmendagri 47/1999 4) Pengukuran Kesehatan berdasarkan BPPSPAM 5) Kinerja Operasional: (5.1) Cakupan Pelayanan (5.2) Kapasitas Produksi (5.3) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air (5.4) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW) (5.5) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air (5.6) Reviu Kerja Sama Operasional (5.7) Utang PDAM kepada pemerintah pusat (5.8) Dampak Pemecahan PDAM (5.9) Ketersediaan Sumber Air Baku (5.10) Peristiwa Penting Sampai Saat Audit (5.11) Temuan dan atau Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan LAMPIRAN-LAMPIRAN: 1. Neraca Komparatif 2. Laporan Rugi Laba Komparatif 3. Laporan Arus Kas Komparatif 4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Perhitungan Tingkat Keberhasilan (Berdasarkan Permendagri 47/1999) 6. Penilaian Tingkat Kesehatan Menurut BPPSPAM 7. Pendapatan, Tarif dan Pemakaian Rata-Rata 8. Struktur Harga Pokok 9. Rincian Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung 10. EBITDA (Earnings Before Interests, Taxes, Depreciation and Amortization) 11. Produksi Air Minum 12. Kerja Sama Operasional 13. Ringkasan Penyelesaian Utang PDAM 14. Aspek Teknis dan Manajerial 15. Data Lainnya

3. Contoh Badan Laporan BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


PERWAKILAN PROVINSI ..
Alamat dan Nomor Telepon

Nomor Lampiran Hal

: : :

LHAK/PWxx/4/2011 lima belas Laporan Hasil Audit Kinerja PDAM ...... Tahun Buku 2010

2011

Yth.

Direksi dan Badan Pengawas PDAM ....... di - ......... BAB I SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil audit dan analisis yang kami lakukan terhadap Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ...... Kabupaten/Kota ...... tahun 2010 dapat kami simpulkan sebagai berikut: 1. SIMPULAN 1) Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP PDAM ... Kabupaten/Kota ...... belum/sudah menyusun RKAP sesuai Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000. RKAP tersebut telah/belum mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Nomor .... tanggal ... Realisasi pendapatan usaha tahun 2010 dibandingkan dengan anggarannya adalah ... %. Tidak tercapainya anggaran disebabkan oleh .... Dibandingkan dengan pendapatan usaha tahun 2009 terdapat kenaikan/penurunan sebesar ..%. Penurunan pendapatan usaha disebabkan oleh ..... Realisasi biaya usaha tahun 2010 dibandingkan dengan anggarannya adalah ... %. Realisasi biaya usaha melebihi anggarannya disebabkan oleh .... Dibandingkan dengan realisasi biaya usaha tahun 2009 terdapat kenaikan/penurunan sebesar ..%. Kenaikan biaya usaha tahun 2010 disebabkan oleh ..... Kinerja PDAM Kinerja PDAM yang dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999, mendapatkan nilai ..... tergolong Baik Sekali/Baik/Cukup/kurang/Tidak Baik. Dibandingkan tahun lalu terdapat kenaikan/penurunan kinerja yang disebabkan oleh ... Tingkat Kesehatan Tingkat kesehatan PDAM yang dinilai berdasarkan indikator BPPSPAM, mendapatkan nilai .... dan tergolong Sehat/Kurang Sehat/Sakit. Hal ini disebabkan oleh ... Dibandingkan tahun lalu terdapat kenaikan/penurunan tingkat kesehatan yang disebabkan oleh ... 3

2)

3)

4)

Cakupan Pelayanan Jumlah penduduk di wilayah Kabupaten/Kota .... yang terlayani sebanyak ....... jiwa atau .... % dari jumlah penduduk sebanyak ....... jiwa. Sedangkan penduduk di wilayah teknis yang terlayani sebanyak ....... jiwa atau .... % dari jumlah penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak ....... jiwa. Penyebab masih rendahnya cakupan layanan PDAM adalah .... PDAM telah berupaya untuk meningkatkan cakupan pelayanannya dengan ......, dan di masa mendatang akan .. Pemerintah Daerah juga telah berupaya untuk meningkatkan cakupan pelayanan PDAM dengan Kapasitas Produksi Kapasitas produksi terpasang PDAM tahun 2010 sebesar .. m3. Dari jumlah ini sebesar .. m3 (.%) tidak dapat dimanfaatkan sehingga kapasitas yang dapat dimanfaatkan (kapasitas riil) adalah sebesar m3 (..%). Penyebab utama adanya kapasitas terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan adalah Upaya PDAM untuk meningkatkan utilitas kapasitas produksi terpasang dengan . Dari kapasitas riil tersebut, volume air yang dihasilkan sebesar m3, sehingga terdapat kapasitas menganggur sebesar . m3 (.%). Penyebab utama adanya kapasitas menganggur ini adalah ... Upaya PDAM untuk meningkatkan utilitas kapasitas riil dengan . Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air Kualitas air PDAM telah/belum memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. PDAM telah/belum melakukan pengawasan internal atas kualitas air minum sesuai dengan Permenkes No.736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum. Upaya PDAM dalam memenuhi standar kualitas air dengan cara ...... Pemakaian rata-rata pelanggan rumah tangga sebesar ..... kubik/bulan sedangkan pemakaian rata-rata keseluruhan pelanggan sebesar ..... kubik/bulan, sehingga telah/belum memenuhi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 yaitu kebutuhan Rumah Tangga (RT) per bulan berkisar 10 m3. Upaya PDAM dalam mememenuhi peraturan tersebut adalah ...... Kontinuitas air yang didistribusikan berkisar .... jam per hari. Tidak tercapainya standar kontinuitas disebabkan .......... Upaya PDAM dalam meningkatkan standar kontinuitas adalah ...... Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW) 7.1) NRW Produksi Jumlah air yang diproduksi oleh PDAM, telah dihasilkan air sebesar .... m3 dan telah didistribusikan sebesar ... m3, sehingga terdapat NRW produksi sebesar .... %. Hal ini disebabkan ....... Upaya PDAM untuk menurunkan NRW produksi adalah........... 7.2) NRW Distribusi Dari air yang telah didistribusikan ke pelanggan sebesar .. m3, telah dijual ke pelanggan sebesar . m3, sehingga terdapat NRW distribusi sebesar %. Hal ini disebabkan ....... Upaya PDAM untuk menurunkan NRW distribusi adalah........... 4

5)

6)

7)

8)

Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air Rata-rata harga jual (tarif) air PDAM sebesar Rp ... , sedangkan harga pokok air sebesar Rp ... sehingga harga jual tersebut sudah/belum dapat menutup biaya secara penuh (full cost recovery). Pendapatan belum dapat menutup biaya secara penuh karena . Pada tahun 2010, PDAM telah melakukan strategi . untuk mencapai full cost recovery, yaitu dengan cara ......................... simpulkan secara singkat akibat dari harga jual yang rendah Reviu Kerja Sama Operasional Dalam rangka pelayanan penyediaan air bersih bagi masyarakat di Kabupaten/Kota...... dan sekitarnya, PDAM ...... Kabupaten/Kota ...... tidak/telah melakukan Kesepakatan Kerjasama Operasi dengan pihak lain. Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II. Jika tidak ada kerja sama oprasional, butir ini dapat dihilangkan.

9)

10) Utang PDAM kepada pemerintah pusat Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II. Jika tidak ada utang kepada pemerintah pusat, butir ini dapat dihilangkan. 11) Dampak Pemecahan PDAM Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II. Jika tidak ada pemecahan PDAM, butir ini dapat dihilangkan. 12) Ketersediaan Air Baku Sumber air baku yang digunakan PDAM adalah .. dengan tingkat pemanfaatan yang belum/sudah maksimal. Selain itu, terdapat/tidak sumber air yang berpotensi untuk digunakan sebagai sumber air baku antara lain 13) Pengujian Pengendalian Intern Evaluasi atas sistem pengendalian intern menunjukkan terdapat rancangan dan penerapan yang memadai, namun terdapat beberapa hal memerlukan penyempurnaan atau perbaikan yaitu .... Uraikan jika terdapat kelemahan sistem pengendalian manajemen yang sangat material 14) Peristiwa Penting Sampai Saat Audit Uraikan secara singkat kondisi yang ada di Bab II. Jika tidak ada peristiwa yang penting, butir ini dapat dihilangkan 15) Temuan dan atau Hal-hal lain yang perlu diperhatikan Selain hal-hal telah diungkapkan di atas, terdapat temuan dan atau hal lain yang perlu diperhatikan sebagai berikut: ...... Simpulkan secara singkat kondisi yang ada di Bab II 2. S A R A N Terhadap permasalahan di atas, kepada Direksi ...... Kabupaten/Kota ......, kami sarankan agar melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja perusahaan, yaitu: Simpulkan secara singkat saran-saran yang ada di Bab II 5

Upaya tersebut di atas diharapkan dapat menciptakan kondisi yang baik, sehingga dapat membantu mempercepat terwujudnya Visi dan Misi PDAM dalam mendukung Pemerintah Daerah terkait dengan pelayanan air minum.

Kepala Perwakilan,

..................... NIP ..............

BAB II URAIAN HASIL AUDIT 1. Dasar Audit 1) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2005. 2) Surat Menteri Pekerjaan Umum Nomor: UM.01.01-Mn/405, tanggal 21 November 2006 hal Audit Kinerja PDAM. 3) Surat Direksi/Badan Pengawas No.... tanggal .... perihal..... 2. Sifat dan Cakupan Audit Tujuan audit Kinerja PDAM adalah penilaian atas capaian kinerja PDAM tahun 2010 dan memberikan rekomendasi perbaikan dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan, dengan sasaran audit sebagai berikut: 1) Melakukan reviu atas penyusunan dan pelaksanaan RKAP. 2) Menilai kinerja PDAM berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 47 Tahun 1999. 3) Menilai tingkat kesehatan PDAM berdasarkan BPPSPAM. 4) Menilai pencapaian cakupan pelayanan. 5) Menilai kapasitas produksi PDAM. 6) Menilai pencapaian 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas) Air 7) Mengidentifikasikan penyebab Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW). 8) Menilai perhitungan tarif air dan harga pokok air (full cost recovery). 9) Melakukan reviu atas kerja sama operasional PDAM 10) Menilai penyelesaian utang PDAM kepada pemerintah pusat 11) Mengidentifikasikan dampak pemecahan PDAM. 12) Mengidentifikasikan ketersediaan sumber air baku. 13) Menginformasikan peristiwa penting sampai saat audit. Cakupan audit kinerja ini adalah Kinerja PDAM tahun buku 2010. 3. Informasi Umum 1) Uraian Ringkas Perusahaan (1) Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ...... Kabupaten/Kota ...... merupakan Badan Usaha milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.................... yang didirikan berdasarkan ........ Sebutkan nomor dan tanggal Perda terakhir, dan uraikan secara ringkas sejarah PDAM. (2) Data Umum a. Nama PDAM : PDAM .... Kabupaten/Kota .... b. Alamat : Jalan ......... nomor ...... nama kota c. Telepon/faksimile : kode wilayah, nomor telepon/faksimile d. Alamat email : .........@....... 7

e. Web Site f. visi PDAM

: http://www.,,,,,,,,,,,, :

2) Tujuan dan Fungsi Perusahaan Tujuan didirikannya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ...... Kabupaten/Kota ...... adalah untuk: ...... Uraikan tujuan pendirian perusahaan sesuai Perda pendiriannya. Uraikan pula fungsi PDAM, contoh narasi: Fungsi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ...... Kabupaten/Kota ...... adalah mengusahakan penyediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten/Kota.................... dan sekitarnya. Dalam rangka menjalankan fungsi tersebut kegiatan perusahaan meliputi: (1) Mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkannya kepada pelanggan. (2) Membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka untuk mengoptimalkan penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya. (3) Melakukan pemeliharaan jaringan distribusi dan transmisi untuk menekan kebocoran / kehilangan air. sesuaikan dengan fungsi perusahaan sesuai Perda pendiriannya. 3) Struktur Organisasi Uraikan secara ringkas dasar penyusunan struktur organisasi PDAM, susunan organisasi, nama Direksi, nama Badan Pengawas, komposisi pegawai dan Badan/Dewan Pengawas. 4. Hasil Audit 1) Reviu Pengendalian Intern Pelaksanaan struktur pengendalian intern pada PDAM .... Kabupaten/Kota ....... masih terdapat kondisi yang perlu diperbaiki sebagai berikut: (1) Aspek Lingkungan Pengendalian Uraikan hal-hal yang perlu diperbaiki untuk point a s/d f di bawah ini, bila ada a. Integritas dan Nilai-Nilai Etika b. Komitmen terhadap Kompetensi c. Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi d. Struktur Organisasi e. Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab f. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia (2) Aspek Penilaian Risiko Uraikan hal-hal yang perlu diperbaiki untuk point a s/d e di bawah ini, bila ada a. Penetapan sasaran-sasaran entitas b. Penetapan sasaran-sasaran pada tingkat aktivitas c. Identifikasi Risiko d. Analisa Risiko e. Mengelola Risiko (3) Aspek Aktivitas Pengendalian Uraikan hal-hal yang perlu diperbaiki untuk point a s/d f di bawah ini, bila ada a. Kebijakan dan prosedur (Policies and procedures) b. Adanya pemisahan tugas dan tanggungjawa 8

c. Ukuran dan indikator kinerja sudah ditetapkan d. Kebijakan dan prosedur pengamanan fisik e. Adanya reviu yang dilakukan manajemen puncak terhadap pencapaian rencana jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan f. Adanya reviu yang dilakukan manajemen tingkat fungsional dan aktivitas terhadap hasil kerja actual dibandingkan dengan target. (4) Aspek Informasi dan Komunikasi Uraikan hal-hal yang perlu diperbaiki, bila ada (5) Aspek Monitoring Uraikan hal-hal yang perlu diperbaiki bila ada Terhadap kondisi-kondisi di atas, kepada Direksi PDAM ...... Kabupaten/Kota ......, kami sarankan agar menyusun sistem pengendalian manajemen yang efektif, sekurang-kurangnya memenuhi kriteria terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat, terselenggaranya penilaian risiko, terselenggaranya aktivitas pengendalian; terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi, terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian, sehingga memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan perusahaan yang tercermin dari keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasi, dan dipatuhinya peraturan perundang-undangan. 2) Penyusunan dan Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) (1) Penyusunan RKAP Uraikan hal-hal berkaitan dengan penyusunan RKAP, contoh narasi sbb: Penyusunan RKAP Perusahaan Daerah Air Minum ...... Kabupaten/Kota ...... telah memenuhi aspek sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum yaitu telah memuat Proyeksi Neraca dan Proyeksi Perubahan Posisi Keuangan, Proyeksi Arus Kas dan Proyeksi Rencana Investasi yang menggunakan metode akrual, sejalan dengan dasar akuntansi yang dianut dalam penyusunan Laporan Keuangan. RKAP tahun buku 2010 disusun hanya berdasarkan konsep Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya, yang diterima dari masing-masing IKK dengan memperhatikan realisasi tahun-tahun sebelumnya dan estimasi untuk tahun berjalan. RKAP tahun 2010 sudah disahkan oleh Bupati/Walikota dengan nomor ...... tanggal ... namun demikian masih belum sepenuhnya mengacu kepada Rencana Strategis Jangka Menengah (corporate plan). (2) Pelaksanaan RKAP Uraikan hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan RKAP, contoh narasi sbb: Realisasi pendapatan tahun 2010 dibandingkan dengan anggaran yang tercantum dalam RKAP adalah sebagai berikut:
Uraian Pendapatan Usaha : Pendapatan Air - Penjualan Air Reguler - Jasa Administrasi & Materai - Dana Meter Realisasi Tahun 2010 (Rp 000) Anggaran Tahun 2010 (Rp 000) Di atas anggaran / (Di bawah anggaran) (Rp 000) %

Uraian Pendapatan Non Air - Sambungan Baru - Denda - Pendaftaran - Balik Nama - Segel - Non Air Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha

Realisasi Tahun 2010 (Rp 000)

Anggaran Tahun 2010 (Rp 000)

Di atas anggaran / (Di bawah anggaran) (Rp 000) %

Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi pendapatan usaha di atas/bawah anggarannya ...... %, ... dst, uraikan hal-hal yang perlu diungkapkan atas pencapaian target tersebut. Tidak tercapainya anggaran tersebut disebabkan oleh ......... Dibandingkan dengan pendapatan usaha tahun 2009, terdapat kenaikan/penurunan pendapatan sebesar Rp. atau ...%. Penurunan pendapatan usaha tahun 2010 disebabkan oleh ...... Sedangkan realisasi biaya tahun 2010 dibandingkan dengan anggaran yang tercantum dalam RKAP adalah sebagai berikut:
Uraian Biaya Langsung Usaha : - Biaya Sumber - Biaya Pengolahan Air - Biaya Transmisi dan distribusi Jumlah Biaya Langsung Usaha Biaya Tidak Langsung Usaha - Biaya Umum dan Administrasi Jumlah Biaya Realisasi Tahun 2010 (Rp 000) Anggaran Tahun 2010 (Rp 000) Di atas anggaran / (Di bawah anggaran) (Rp 000) %

Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi biaya usaha di atas/bawah anggarannya ...... %, ... dst, uraikan hal-hal yang perlu diungkapkan atas pencapaian target tersebut. Penyebab realisasi biaya usaha melampaui anggarannya adalah........ Dibandingkan dengan realisasi biaya usaha tahun 2009, terdapat kenaikan/penurunan biaya usaha sebesar Rp. atau ...%. Kenaikan biaya usaha tahun 2010 disebabkan oleh ...... 3) Penilaian Kinerja PDAM berdasarkan Kepmendagri 47/1999 Tingkat keberhasilan perusahaan yang dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum, digolongkan sebagai berikut: 1. Baik Sekali, bila memperoleh nilai kinerja di atas 75 2. Baik, bila memperoleh nilai kinerja di atas 60 sampai dengan 75 3. Cukup, bila memperoleh nilai kinerja diatas 45 sampai dengan 60 4. Kurang, bila memperoleh nilai kinerja diatas 30 sampai dengan 45 5. Tidak baik, bila nilai kinerja kurang dari atau sama dengan 30 Hasil penilaian atas kinerja PDAM ...... Kabupaten/Kota ...... untuk tahun 2010 adalah ... dengan kategori Baik Sekali/Baik/Cukup/kurang/Tidak Baik sedangkan untuk tahun 2009 adalah ... dengan kategori Baik Sekali/Baik/Cukup/kurang/Tidak Baik

10

Penyebab utama kenaikan/penurunan kinerja tersebut adalah: (1) Aspek Keuangan uraikan hal-hal yang perlu diungkapkan (2) Aspek Operasional Uraikan hal-hal berkaitan dengan aspek operasional, contoh narasi sbb: Jumlah penduduk terlayani dalam tahun 2010 sebanyak ... orang atau ... % dari jumlah penduduk sebanyak ...... orang. Kondisi tersebut masih di bawah target nasional yaitu mampu memberikan pelayanan air minum sebanyak 62%. Jumlah penduduk yang belum dapat dilayani ini pada dasarnya merupakan potensi tersendiri untuk memperluas usaha PDAM. (3) Aspek Administrasi Uraikan hal-hal berkaitan dengan aspek administrasi, contoh narasi sbb: Perusahaan belum/sudah memiliki rencana jangka panjang (corporate plan) yang realistis dan belum/sudah memiliki Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicators) yang dilengkapi penetapan kontrak manajemen pada setiap level manajemen dan karyawan. simpulkan secara umum atas nilai kinerja, contoh narasi sbb: Melihat gambaran perkembangan penyelengaraan pengelolaan air minum di atas, nampaknya kondisi usaha perusahaan secara menyeluruh telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya bila tidak ada jaminan dari pemilik (Pemerintah Kabupaten/Kota ......). Terhadap kondisi-kondisi di atas, kepada Direksi PDAM ...... Kabupaten/Kota ......, kami sarankan agar melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang masih tergolong Cukup/kurang/tidak baik, antara lain meningkatkan tingkat kesehatan kinerja PDAM agar memenuhi prinsip-prinsip manajemen yang baik dari aspek keuangan, aspek operasional maupun aspek administrasi, melalui : (1) Peningkatan Kinerja Aspek Keuangan uraikan hal-hal yang perlu diungkapkan (2) Peningkatan Kinerja Aspek Operasional uraikan hal-hal yang perlu diungkapkan (3) Peningkatan Kinerja Aspek Administrasi uraikan hal-hal yang perlu diungkapkan Uraikan pula upaya yang telah dilakukan oleh manajemen berupa action plan untuk meningkatkan kinerja (khususnya untuk PDAM yang memperoleh predikat kurang dan tidak baik) 4) Pengukuran Kesehatan berdasarkan indikator BPPSPAM Indikator ini merupakan pengukuran tingkat kesehatan PDAM yang ditetapkan dengan ukuran yang dibuat oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), dengan pengelompokan kriteria dan nilai sebagai berikut :

11

KRITERIA Sehat Kurang Sehat Sakit

NILAI >2,8 > 2,2 s/d 2,8 < 2,2

Tingkat kesehatan PDAM ... Kabupaten/Kota ......... yang dinilai berdasarkan BPPSPAM untuk Tahun 2010, tergolong Sehat/Kurang Sehat/Sakit. Hal ini disebabkan oleh.... Untuk PDAM dengan kriteria non sehat, uraikan penyebabnya dengan menganalisis minimal lima indikator yang memperoleh nilai terendah. Ungkapkan upaya PDAM yang telah dilakukan Terhadap kondisi-kondisi di atas, kepada Direksi PDAM ...... Kabupaten/Kota ......, kami sarankan agar: uraikan apa yang akan disarankan 5) Kinerja Operasional 5.1) Cakupan Pelayanan Jumlah penduduk yang terlayani sebanyak ....... jiwa atau .... % dari jumlah penduduk sebanyak ....... jiwa. Sedangkan penduduk di wilayah teknis yang terlayani sebanyak ....... jiwa atau .... % dari jumlah penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak ....... jiwa. Cakupan pelayanan masih dibawah target RPJMN tahun 2010 sebesar 62% dikarenakan hal-hal sebagai berikut .. Selama tahun 2010, PDAM telah berupaya untuk meningkatkan cakupan pelayanannya yaitu dengan ......, dan di masa mendatang akan .. Sebagai wujud tanggung jawab untuk menjamin hak setiap orang dalam mendapatkan air minum bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari, Pemerintah Daerah Kab/Kota .. membantu upaya peningkatan PDAM melalui .. Uraikan apa upaya yang dilakukan PDAM dan Pemerintah Daerah dan uraikan saran perbaikannya 5.2) Kapasitas Produksi Kapasitas produksi yang telah dibangun sudah/tidak semuanya dapat dimanfaatkan, demikian juga terhadap kapasitas produksi riil juga sudah/belum dapat dipergunakan sepenuhnya, yaitu sebagai berikut: Kapasitas produksi terpasang Kapasitas produksi terpasang tidak dapat dimanfaatkan Kapasitas produksi riil Volume produksi Kapasitas menganggur m3 m3 m3 m3 m3

Kapasitas produksi terpasang tidak dapat dimanfaatkan sebanyak ............ m3 (.% ) penyebabnya adalah . Upaya PDAM untuk meningkatkan utilitas kapasitas produksi terpasang adalah dengan . 12

Kapasitas menganggur atau kapasitas produksi riil yang belum digunakan untuk produksi sebanyak m3 (.%), penyebabnya adalah . Upaya PDAM untuk meningkatkan utilitas kapasitas produksi riil adalah dengan.............. uraikan saran perbaikannya 5.3) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air Dalam mewujudkan pelayanan maksimal kepada Pelanggan, PDAM harus dapat memenuhi kepastian akan kualitas, kuantitas dan kontinuitas air distribusi. Saat ini PDAM ... Kabupaten/Kota ...... belum/sudah sepenuhnya dapat memenuhi kepastian mengenai kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Kualitas air telah/belum memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum antara lain: a. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. b. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan. Hal ini disebabkan. Uraikan bila belum memenuhi kualitas air minum PDAM telah/belum melakukan kegiatan pengawasan secara internal atas kualitas air minum sesuai yang ditetapkan dalam Permenkes No.736/MENKES/PER/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum antara lain: a. Inspeksi sanitasi dilakukan dengan cara pengamatan dan penilaian kualitas fisik air minum dan faktor risikonya; b. Pengambilan sampel air minum dilakukan berdasarkan hasil inspeksi sanitasi; c. Pengujian kualitas air minum dilakukan di laboratorium yang terakedritasi; d. Analisis hasil pengujian laboratorium; e. Rekomendasi untuk pelaksanaan tindak lanjut; f. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut; g. Hasil pengawasan internal kualitas air minum dicatat dan dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap bulan. Uraikan penyebab belum dilakukannya pengawasan internal oleh PDAM. Uraikan pula upaya PDAM untuk meningkatkan kualitas air Kuantitas air yang didistribusikan oleh PDAM telah/belum memenuhi kebutuhan rata-rata per bulan per rumah tangga sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No.26 tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pasal 1:8 Standar Kebutuhan Pokok Air Minum adalah kebutuhan air sebesar 10 meter kubik/kepala keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari, atau sebesar satuan volume lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sumber daya air. Pemakaian rata-rata untuk Pelanggan RT berkisar kubik dan pemakaian rata-rata keseluruhan pelanggan berkisar kubik. 13

Tidak tercapainya standar tersebut disebabkan Uraikan pula upaya PDAM untuk meningkatkan kuantitas air Kontinuitas air yang didistribusikan oleh PDAM berkisar Jam. Hal ini masih belum dapat memenuhi standar yang ditetapkan PP No.16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pasal 10:3 Kontinuitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib memberikan jaminan pengaliran 24 jam per hari . Tidak tercapainya standar ini disebabkan.. Uraikan upaya PDAM untuk meningkatkan kontinuitas air. Uraikan pula saran perbaikannya 5.4) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW) (1) NRW Produksi Jumlah air yang diproduksi oleh PDAM, telah dihasilkan air sebesar .... m3 dan telah didistribusikan sebesar ... m3, sehingga terdapat NRW produksi sebesar .... %. Dibandingkan tahun 2009, terdapat kenaikan/penurunan sebesar .....%. Besarnya tingkat NRW produksi tahun 2010 disebabkan ....... Upaya PDAM untuk menurunkan NRW produksi adalah........... Uraikan apa penyebab NRW produksi, apa upaya PDAM dan uraikan saran perbaikannya NRW Distribusi Dari air yang telah didistribusikan ke pelanggan sebesar .. m3, telah dijual ke pelanggan sebesar . m3, sehingga terdapat NRW distribusi sebesar %. Dibandingkan tahun 2009, terdapat kenaikan/penurunan sebesar .....%. Persentase NRW ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan sebesar 20%. Besarnya tingkat NRW distribusi tahun 2010 disebabkan . Upaya PDAM untuk menurunkan NRW distribusi adalah........... Uraikan apa penyebab NRW distribusi, apa upaya PDAM dan uraikan saran perbaikannya

(2)

5.5) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air a. Pendapatan Air per Kelompok Tarif Jumlah pendapatan Air PDAM tahun 2010 sebesar Rp......... dirinci per kelompok tarif sebagai berikut :
NO 1. KELOMPOK TARIF Rumah Tangga : Kelompok 1 Kelompok 2 Sosial Usaha Industri Instansi Pem/ABRI HU/MCK/TA Lain-lain JUMLAH PEMAKAIAN AIR/M3

yang

JUMLAH PENDAPATAN AIR (RP)

2. 3. 4. 5. 6. 7.

14

b. Struktur Harga Pokok Air (Full Cost Recovery) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pendapatan air tahun 2010 Rp................ Beban operasional tahun 2010 Rp................ ........... m3 Jumlah m3 air terjual tahun 2010 ........... m3 Jumlah m3 air produksi tahun 2010 .........../............ =....... Harga jual air per m3 Rp/ m3 Harga pokok air per m3 Rp/m3 .........../............, (Beban Operasional dibagi =.......
(Volume Produksi dikurang Kebocoran Riil maksimal 20%))

Selisih harga jual air per m3 Rp dengan harga pokok air per m3 Harga jual air terjual dibandingkan % harga pokok air per m3 .........../...........

=........

=.......%

Dari data di atas, harga jual air per m3 adalah sebesar % dari harga pokok air per m3 atau lebih tinggi/rendah . % dari titik impas (break even point) yang berarti perusahaan mendapat keuntungan/kerugian sebesar Rp per m3 air terjual. Dengan demikian harga jual air sudah berada di atas/masih berada di bawah harga pokok air sehingga tarif rata-rata yang berlaku sudah/belum dapat menutup biaya secara penuh (full cost recovery). Tarif rata-rata sudah/belum full cost recovery dikarenakan............... Upaya PDAM untuk mencapai full cost recovery antara lain ............ Terhadap kondisi tersebut disarankan kepada Direksi PDAM ...... Kabupaten/Kota ...... agar ......... Uraikan saran perbaikan, kaitkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada PDAM. 5.6) Reviu Kerja Sama Operasional Dalam rangka pelaksanaan pelayanan penyediaan air bersih bagi masyarakat Kabupaten/Kota...... dan sekitarnya, PDAM .... Kabupaten/Kota ...... telah melakukan Kesepakatan Kerjasama Operasi dengan pihak lain. Agar diuraikan bentuk kerja sama tersebut, komentari jika kerjasama tersebut tidak menguntungjan PDAM, dan berikan saran perbaikannya. Jika tidak ada kerjasama, contoh narasi sbb: Tidak terdapat Kerja Sama Operasional pada PDAM ...... Kabupaten/Kota ...... pada tahun 2010. 5.7) Utang PDAM kepada Pemerintah Pusat Bagi PDAM yang tidak berutang, contoh narasi sbb: PDAM ...... Kabupaten/Kota ...... tidak melakukan pinjaman kepada pemerintah pusat selama tahun 2010.

15

Bagi PDAM yang berutang, contoh narasi sbb: Penyelesaian Utang PDAM mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.05/2008 tanggal 19 Agustus 2008 tentang Penyelesaian Piutang Negara yang bersumber dari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi, dan Rekening Pembangunan Daerah pada PDAM, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.05/2008 tanggal 22 Oktober 2008 tentang Penyelesaian Piutang Negara yang bersumber dari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi, dan Rekening Pembangunan Daerah pada Pemerintah Daerah. Bagi PDAM yang berutang, dan belum mengajukan restrukturisasi utang, contoh narasi sbb: PDAM ...... Kabupaten/Kota ...... belum mengajukan Permohonan Penghapusan Hutang Non Pokok dan Penjadwalan Ulang Hutang Pokok kepada Menteri Keuangan RI cq. Direktur Jenderal Perbendahaan dengan alasan .......... Bagi PDAM yang berutang, dan telah mengajukan restrukturisasi utang, namun belum disetujui, contoh narasi sbb: PDAM ...... Kabupaten/Kota ...... telah mengajukan Permohonan Penghapusan Hutang Non Pokok dan Penjadwalan Ulang Hutang Pokok kepada Menteri Keuangan RI cq. Direktur Jenderal Perbendahaan dengan Surat No. S-XXX tanggal xx xxx 2009, dengan melampirkan sesuai persyaratan, yaitu : Laporan Keuangan Perusahaan Tahun yang telah diaudit. Laporan Hasil Audit Kinerja PDAM oleh BPKP Perwakilan Provinsi .... Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP Tahun .) Business Plan PDAM ...... Kabupaten/Kota ....... Surat Pernyataan Bupati/Walikota ....... Terhadap hal tersebut, PDAM belum mendapat persetujuan dari Menteri Keuagan karena ...... Upaya PDAM dalam mempercepat proses tersebut adalah ...... Bagi PDAM yang berutang, dan telah mengajukan restrukturisasi utang, dan telah disetujui, contoh narasi sbb: Terhadap hal tersebut, sesuai Surat Menteri Keuangan No. Sxx/MK.05/20xx tanggal xx xxxx 20xx hal Persetujuan pengalihan pinjaman PDAM ...... Kabupaten/Kota ...... No. RDA-xxx/DP3/19xx tanggal xx xxxx 19xx kepada Pemerintah Kabupaten/Kota ....... disetujui untuk dihapuskan hutang non pokok sebesar Rp ....... dan dilakukan adendum terhadap ....... Sampai dengan saat pemeriksaan, capaian terhadap hasil yang akan dicapai dari rencana tindak perbaikan kinerja PDAM tiap tahun dalam business plan yang telah disetujui adalah sebagai berikut: NO 1. 2. 3. 4. URAIAN Proyeksi Kenaikan Tarif Full Cost Recovery (%) Tingkat kehilangan air (%) Cakupan pelayanan (%) Jumlah pegawai per 1000 16 Realisasi Tahun 2010 Rencana Target Pencapaian (%)

NO

URAIAN

Realisasi Tahun 2010

Rencana Target

Pencapaian (%)

pelanggan (orang) 5. Jangka waktu penagihan piutang (hari) 6. Rugi / Laba (Rp.) 7. Investasi (Rp.) 8. Saldo Kas (Rp.) Uraikan kendala pencapaian target tersebut dan uraikan apa upaya PDAM dan Pemda untuk memenuhi target tersebut. Uraikan saran perbaikannya 5.8) Dampak Pemecahan PDAM Jika tidak ada pemecahan, butir ini tidak usah diisi. Jika ada, contoh narasi sbb: PDAM Kabupaten/Kota . merupakan pecahan dari PDAM .... Kabupaten/Kota.. Pemecahan PDAM tersebut menimbulkan permasalahan antara lain atau Pada tahun 20xx , PDAM ..... Kabupaten/Kota . mengalami pemecahan menjadi PDAM .. dan . Pemecahan PDAM tersebut menimbulkan permasalahan antara lain Sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan dalam pemecahan tersebut, PDAM telah melakukan .. Uraikan apa upaya PDAM dan Pemda untuk mengatasi permasalahan tersebut, dan berikan sarannya. 5.9) Ketersediaan Sumber Air Baku Sumber air baku yang digunakan PDAM adalah .. dengan tingkat pemanfaatan yang belum/sudah maksimal. Selain itu, terdapat/tidak terdapat sumber air yang berpotensi untuk digunakan sebagai sumber air baku antara lain Upaya PDAM untuk menjamin ketersediaan air baku antara lain . Sedangkan upaya pemerintah kabupaten/kota ............ dalam memenuhi ketersediaan air baku adalah Uraikan saran perbaikannya. 5.10) Peristiwa Penting Sampai Saat Audit Uraikan peristiwa penting sampai dengan saat pelaksanaan audit yang dapat mempengaruhi kinerja PDAM. Jika tidak ada kejadian penting, butir ini tidak perlu diisi. 5.11) Temuan dan atau Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan Selain hal-hal telah diungkapkan di atas, terdapat hal lain sebagai berikut: ...... Uraikan apa yang perlu disampaikan

17

NERACA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA.................... NERACA KOMPARATIF Per 31 Desember 2010 dan 2009
URAIAN AKTIVA AKTIVA LANCAR KAS DAN BANK Kas Bank INVESTASI JANGKA PENDEK Deposito Surat Berharga PIUTANG USAHA Piutang Rekening Air Piutang Rekening Non Air PENYISIHAN PIUTANG USAHA PIUTANG LAIN-LAIN PIUTANG PAJAK PIUTANG PINJAMAN PEGAWAI PIUTANG PENDAPATAN YANG BELUM DITERIMA RUPA-RUPA PIUTANG LAINNYA PERSEDIAAN Persediaan Bahan Operasi Kimia Persediaan Bahan Operasi Lainnya Persediaan Lain-Lain PEMBAYARAN DIMUKA Biaya Dibayar dimuka INVESTASI JANGKA PANJANG Deposito Berjangka Lebih dari 1 tahun Penyertaan Penanaman dalam aktiva tak berwujud Investasi jangka panjang lainnya AKTIVA TETAP AKTIVA TETAP PRODUKTIF Tanah dan Penyempurnaan Tanah Instalasi Sumber Air Instalasi Pompa Instalasi Pengolahan Air Instalasi Transmisi dan distribusi Bangunan/Gedung Peralatan dan Perlengkapan Kendaraan/alat Pengangkutan Inventaris/Perabot Kantor Akumulasi Penyusutan Akumulasi Penyusutan Inst. Sumber Air Akumulasi Penyusutan Instalasi Pompa Akumulasi Penyusutan Inst. Pengolahan Air Akum.Penyusutan Inst. Trans. & Dist. Akumulasi Penyusutan Bangunan/ Gedung Akum.Penyusutan Peralatan & Perlengkapan Akum.Peny. Kendaraan/Alat Pengangkutan Akum.Peny. Inventaris/Perabot Kantor AKTIVA TETAP LEASING AKTIVA LAIN-LAIN AKTIVA LAIN-LAIN BERWUJUD Aktiva tetap dalam penyelesaian Bahan Instalasi Uang Jaminan Pengeluaran Sementara Aktiva tetap yang tidak berfungsi Dana Pembayaran Hutang Jangka Panjang Sambungan baru yang akan diterima Pembayaran dimuka pembagian laba kepada Pemda AKTIVA TAK BERWUJUD BEBAN DITANGGUHKAN AKUMULASI AMORTISASI BEBAN DITANGGUHKAN TRADE MARK AKUMULASI AMORTISASI TRADE MARK GOODWILL AKUMULASI AMORTISASI GOODWILL 31 Desember 2010

Lampiran 1 - Hal. 1 - 2 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal .. . 2011

31 Desember 2009

TOTAL AKTIVA

Lampiran 1 - Hal. 2 - 2 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal .. . 2011 NERACA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA..................... NERACA KOMPARATIF Per 31 Desember 2010 dan 2009
URAIAN 31 Desember 2010 31 Desember 2009

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK UTANG USAHA UTANG NON USAHA BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA PINJAMAN JANGKA PENDEK Pinjaman/Kredit Bank Jangka Pendek Pinjaman Jangka Pendek Lainnya UTANG PAJAK PINJAMAN JANGKA PENDEK LAINNYA KEWAJIBAN JANGKA PANJANG JATUH TEMPO UTANG BUNGA UTANG IURAN PENSIUN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK LAINNYA KEWAJIBAN JANGKA PANJANG KEWAJIBAN JANGKA PANJANG PINJAMAN DALAM NEGERI Pinjaman Pemerintah Pusat Bunga Pinjaman Yang Belum Jatuh Tempo Pinjaman Dengan Pembiayaan Pendahuluan PINJAMAN LUAR NEGERI BUNGA MASA TENGGANG Bunga Masa Tenggang-Pinjaman Dalam Negeri Bunga Masa Tenggang-Pinjaman Luar Negeri UTANG LEASING KEWAJIBAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN CADANGAN DANA METER CADANGAN DANA UANG JAMINAN LANGGANAN SAMBUNGAN BARU YANG AKAN DITAGIHKAN

TOTAL KEWAJIBAN
MODAL DAN CADANGAN KEKAYAAN PEMDA YANG DIPISAHKAN Kekayaan Asal Anggaran Belanja Daerah Kekayaan Asal Dana Pembangunan Daerah PENYERTAAN PEMERINTAH PUSAT Penyertaan Yang Telah Ditetapkan Statusnya Penyertaan Yang Belum Ditetapkan Statusnya MODAL MODAL HIBAH SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP CADANGAN CADANGAN UMUM CADANGAN TUJUAN LABA DITAHAN/(AKUMULASI KERUGIAN) LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN

TOTAL MODAL DAN CADANGAN

TOTAL MODAL DAN KEWAJIBAN

Lampiran 2 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal .. . 2011 LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA ................. Laporan Laba Rugi Komparatif Tahun 2010 dan 2009
URAIAN PENDAPATAN PENDAPATAN USAHA PENDAPATAN PENJUALAN AIR PENDAPATAN NON AIR PENDAPATAN KEMITRAAN PENDAPATAN AIR LIMBAH JUMLAH PENDAPATAN USAHA BIAYA LANGSUNG USAHA BIAYA SUMBER AIR BIAYA OPERASI SUMBER AIR BIAYA PEMELIHARAAN SUMBER AIR BIAYA AIR BAKU BIAYA LAIN_LAIN BIAYA PENYUSUTAN SUMBER AIR BIAYA PENGOLAHAN AIR BIAYA OPERASI PENGOLAHAN AIR BIAYA PEMELIHARAAN PENGOLAHAN AIR BIAYA PEMBELIAN AIR CURAH BIAYA LAIN_LAIN BIAYA PENYUSUTAN PENGOLAHAN AIR BIAYA TRANSMISI DAN DISTRIBUS BIAYA OPERASI TRANSMISI DAN DISTRIBUSI BIAYA PEMELIHARAAN TRANSMISI&DISTRIBUSI BIAYA LAIN_LAIN BIAYA PENYUSUTAN TRANSMISI & DISTRIBUSI BIAYA KEMITRAAN BIAYA OPERASI AIR LIMBAH JUMLAH BIAYA LANGSUNG USAHA LABA/RUGI KOTOR USAHA BIAYA UMUM DAN ADMINISTRAS BIAYA PEGAWAI UMUM & ADM BIAYA KANTOR BIAYA HUBUNGAN LANGGANAN BIAYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIAYA KEUANGAN BIAYA PEMELIHARAAN BIAYA PENYISIHAN DAN PENGHAPUSAN PIUTANG RUPA-RUPA BIAYA UMUM PENYUSUTAN INST.NON.PABRIK AIR LABA/RUGI USAHA PENDAPATAN/BIAYA LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN BIAYA LAIN-LAIN JUMLAH PENDAPATAN/BIAYA LAIN-LAIN LABA/RUGI USAHA SEBELUM KERUGIAN LUAR BIASA KERUGIAN/KEUNTUNGAN LUAR BIASA LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN 31 DESEMBER 2010 31 DESEMBER 2009

LABA/RUGI BERSIH

Lampiran 3 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal ......... 2011 LAPORAN ARUS KAS PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA ..................

Laporan Arus Kas Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
Tahun 2010 (Rp) Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba Rugi Bersih Penyesuaian untuk : Beban Penyisihan Piutang Beban Penyusutan Aktiva Tetap Laba di tahan Laba (Rugi) Operasi Sebelum Perubahan Modal Kerja Perubahan Modal kerja : Penurunan (Kenaikan) Deposito Penurunan (Kenaikan) Piutang Usaha Penurunan (Kenaikan) Piutang Lain-lain Penurunan (Kenaikan) Persediaan Penurunan (Kenaikan) Pembayaran Di Muka Kepada Pemda Penurunan (Kenaikan) Pembayaran Di Muka Lainnya Kenaikan (Penurunan) Hutang Usaha Kenaikan (Penurunan) Biaya Yang Masih Harus Dibayar Kenaikan (Penurunan) Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Lainnya Jumlah Perubahan Modal Kerja Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pengurangan (Penambahan) Aktiva Tetap Pengurangan (Penambahan) Aktiva Lain-lain Pengurangan (Penambahan) Aktiva Dalam Penyelesaian Pengurangan (Penambahan) Bahan Instalasi Pengurangan (Penambahan) Sambungan Baru yg belum diterima Pengurangan (Penambahan) Beban ditangguhkan Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investas Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Pinjaman Pemerintah Pusat Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Lain-lain Kenaikan (Penurunan) Modal dan Cadangan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Awal Periode Kas dan Setara Kas Akhir Periode Tahun 2009 (Rp)

Lampiran 4 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal .. Juli 2011 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA ........................... LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 U r ai a n Kekayaan Pemerintah Daerah Rp Saldo 1 Januari 2009 Koreksi saldo awal laba rugi tahun 2009 Koreksi audit Mutasi tahun berjalan Saldo 31 Desember 2009 Koreksi saldo awal laba rugi tahun 2010 Koreksi audit Mutasi tahun berjalan Saldo 31 Desember 2010 Penyertaan Kekayaan Pemerintah Pemerintah Pusat Pusat ybd. Statusnya Cadangan Tujuan Cadangan Umum Saldo Laba Ditahan Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah Rp

Lampiran 5.1 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal . 2011


PERHITUNGAN TINGKAT KEBERHASILAN

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA ............................. PERHITUNGAN INDIKATOR KINERJA TAHUN BUKU 2010
No 1 KLASIFIKASI KINERJA ASPEK NILAI KINERJA > 75 > 60-75 > 45-60 > 30-45 <= 30 KINERJA BAIK SEKALI BAIK CUKUP KURANG TIDAK BAIK KEUANGAN PERHITUNGAN = Jumlah nilai yang diperoleh x Bobot Maksimum nilai 60 OPERASIONAL = 2 PENILAIAN KINERJA = MAKSIMUM JUMLAH BOBOT INDIKATOR NILAI 45 10 60 ADMINISTRASI = 40 10 47 15 10 36 100 30 143 = NILAI KINERJA KINERJA 0 47 x 40 = 0.00 Jumlah nilai yang diperoleh x Bobot Maksimum nilai x 45 = 0 NILAI KINERJA PENJELASAN NILAI KINERJA

ASPEK KEUANGAN OPERASIONAL ADMINISTRASI

Jumlah nilai yang diperoleh x Bobot Maksimum nilai 0 36 x 15 = = 0.00 0.00 ..

Lampiran 5.2 / Halaman 1 - 3 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal . 2011


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA .................................... PERHITUNGAN DAN PENILAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN BUKU 2010 DAN 2009 TAHUN BUKU 2010 (Tahun Ini) Penilaian TAHUN BUKU 2009 (Tahun Ini) Penilaian

NO. I. 1.

INDIKATOR ASPEK KEUANGAN Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif

RUMUS

Bobot

Nilai

Bobot

Nilai

Laba sebelum Pajak x 100 % Aktiva Produktif Rasio Laba thd Aktiva Produktif thn ini - Rasio Laba thd Aktiva Produktif thn lalu

1.a. Peningkatan Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif

Rasio Laba terhadap Penjualan

Laba sebelum Pajak -----------------------------------------------------Penjualan Rasio Laba thd Penjualan thn ini - Rasio Laba terhadap Penjualan thn lalu

x 100 %

2.a. Peningkatan Rasio Laba terhadap Penjualan

3.

Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar.

Aktiva Lancar -----------------------------------------------------Utang Lancar Utang Jangka Panjang -----------------------------------------------------Ekuitas Total Aktiva -----------------------------------------------------Total Utang Biaya Operasi -----------------------------------------------------Pendapatan Operasi Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan -----------------------------------------------------(Angsuran Pokok + Bunga) jatuh Tempo

4.

Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas

5.

Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang

6.

Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi

7.

Rasio Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo.

8.

Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air

Aktiva Produktif -----------------------------------------------------Penjualan Air Piutang Usaha -----------------------------------------------------Jumlah Penjualan per hari Rekening Tertagih -----------------------------------------------------Penjualan Air

9.

Jangka Waktu Penagihan Piutang

10.

Efektifitas Penagihan

x 100 %

Jumlah Nilai yang di Peroleh NILAI KINERJA ASPEK KEUANGAN ------- x 45 60 =

------- x 45 60 =

Lampiran 5.2 / Halaman 2 - 3 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal . 2011


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA .................................... PERHITUNGAN DAN PENILAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN BUKU 2010 DAN 2009 TAHUN BUKU 2010 (Tahun Ini) Penilaian II. 1.a ASPEK OPERASIONAL. Cakupan Pelayanan. Jumlah Penduduk Terlayani -----------------------------------------------------Jumlah Penduduk Cakupan Pelayanan Tahun ini Cakupan Pelayanan Tahun Lalu Kualitas Air : - Memenuhi syarat air minum Kontinuitas Air : - Semua Pelanggan mendapat aliran air 24 jam Kapasitas Produksi -----------------------------------------------------Kapasitas terpasang Jumlah m3 air yang didistribusikan (kurang) air Terjual -----------------------------------------------------Jumlah m3 air yang di didistribusikan Rasio Tahun ini Rasio Tahun Lalu x 100 % Bobot Nilai TAHUN BUKU 2009 (Tahun Ini) Penilaian Bobot Nilai

NO.

INDIKATOR

RUMUS

1.b

Peningkatan Cakupan Pelayanan Kualitas Air Distribusi

2.

3.

Kontinuitas Air

4.

Produktifitas Pemanfaatan Instalasi Produksi.

x 100 %

5.a

Tingkat Kehilangan Air

x 100 %

5.b

Penurunan Tingkat Kehilangan Air

6.

Peneraan Meter

Jumlah Pelanggan yang meter airnya ditera -----------------------------------------------------Jumlah seluruh Pelanggan <= 6 Hari Kerja > 6 Hari Kerja

x 100 %

7.

Kecepatan Penyambungan Baru.

8.

Jumlah Pengaduan yang telah selesai ditangani Kemampuan Penanganan -----------------------------------------------------Pengaduan rata-rata perbulan Jumlah seluruh Pengaduan Kemudahan Pelayanan. Tersedianya service point diluar Kantor Pusat. Jumlah Karyawan -----------------------------------------------------Jumlah Pelanggan

x 100 %

9.

10.

Rasio Karyawan per 1.000 Pelanggan Jumlah Nilai yang di Peroleh

x 1.000 = ------- x 40 47 = ------- x 40 47 = -

NILAI KINERJA ASPEK OPERASIONAL

Lampiran 5.2 / Halaman 3 - 3 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal . 2011

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA .................................... PERHITUNGAN DAN PENILAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN BUKU 2010 DAN 2009 TAHUN BUKU 2010 (Tahun Ini) Penilaian III. ASPEK ADMINISTRASI. 1. Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) Bobot Nilai TAHUN BUKU 2009 (Tahun Ini) Penilaian Bobot Nilai

NO.

INDIKATOR

RUMUS

Sepenuhnya dipedomani Dipedomani sebagian Memiliki, belum dipedomani Tidak memiliki

2. 3. 4.

Rencana Organisasi dan Uraian Tugas Prosedur Operasi Standar (SOP) Gambar Nyata Laksana (As Built Drawing) Pedoman Penilaian Kerja Karyawan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tertib Laporan Internal Tertib Laporan Eksternal Opini Auditor Independen Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Tahun Terakhir Jumlah Nilai yang di Peroleh NILAI KINERJA ASPEK ADMINISTRAS ------- x 15 36 = ------- x 15 36 = -

5.

6.

7. 8. 9. 10.

Lampiran 6 / Halaman 1 - 2 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal . 2011


-------------sebagai contoh---------------------

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA .. PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MENURUT BPPSPAM TAHUN 2010 NO. I. INDIKATOR ASPEK KEUANGAN Laba (rugi) bersih setelah Pajak -----------------------------------------------------Jumlah Ekuitas Pendapatan Operasi -----------------------------------------------------Biaya Operasi Kas+setara Kas -----------------------------------------------------Utang Lancar Jumlah Penerimaan Rek Air 2b 3 Efektifitas Penagihan Solvabilitas -----------------------------------------------------Jmh Rekening Air Total Aktiva -----------------------------------------------------Total Utang x 100 % x 100 % x 100 %
(1,155,767,146.66) ----------------------------554,180,900.00 6,101,593,058 ----------------------------7,321,583,814 1,559,696,920 ----------------------------21,042,150 4,608,966,876.00 ----------------------------5,494,551,397.00 12,554,107,919.20 ----------------------------11,999,927,019.27 59,790.00 ----------------------------183,581.00 1,643.00 ----------------------------7,346.00 112.00 ----------------------------136.00 2.00 ----------------------------6.00 245,831.00 ----------------------------8,800.00

RUMUS

Penilaian

Bobot

Nilai

Hasil

1a. ROI

x 100 % =

0.055

0.055

1b. Ratio Operasi

0.055

0.165

2a Cash Ratio

x 100 % =

0.055

0.275

x 100 % =

0.055

0.165

x 100 %

x 100 % =

0.030

0.060

II. ASPEK PELAYANAN 1 Cakupan Pelayanan Teknis Jumlah Penduduk Terlayani ------------------------------------------------------ x 100 % Jumlah Penduduk wilayah pelayanan Jmh Pelanggan thn ini - pelanggan thn lalu ------------------------------------------------------ x 100 % pelanggan tahun lalu Jumlah Keluhan Selesai ------------------------------------------------------ x 100 % Jumlah Keluhan JumlahUji Kualitas Yg Memenuhi syarat -----------------------------------------------------Jumlah yang Diuji Jmh Air Yang Terjual Domestik -----------------------------------------------------Jumlah Pelanggan Domestik x 100 % = 0.050 2 0.100

Pertumbuhan Pelanggan

x 100 % =

0.050

0.100

Tingkat Penyelesaian Aduan

x 100 % =

0.025

0.125

Kualitas Air Pelanggan

x 100 % =

0.075

0.150

Konsumsi Air Domestik Jumlah Nilai yang di Peroleh

0.050

0.200 1.40

Lampiran 6 / Halaman 2 - 2 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal . 2011


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA .. PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MENURUT BPPSPAM TAHUN 2010 NO. INDIKATOR RUMUS Realisasi Produksi (m3) -----------------------------------------------------Kapasitas terpasang (m3) Distribusi Air - Air Terekening -----------------------------------------------------Distribusi Air
Penilaian

Bobot

Nilai

Hasil

III ASPEK OPERASI 1 Effisiensi Produksi x 100 %


179.38 ----------------------------270.00 2,306,455.00 ----------------------------4,764,873.00 3,531.00 ----------------------------365.00 1,247.00 ----------------------------8,800.00 462.00 ----------------------------8,800.00

x 100 % =

0.070

0.140

Tingkat Kehilangan Air

x 100 %

x 100 % =

0.070

0.070

Waktu Distribusi Air Ke pelggan 1 thn -----------------------------------------------------365 hari Jmh Pelanggan dilayani dgn tekanan> 0,7Bar Tekanan Air Samb Pelanggan ------------------------------------------------------ x 100 % Jumlah Pelanggan Jam Operasi Layanan Jumlah Meter Yg diganti tahun ybs -----------------------------------------------------Jumlah Pelanggan

0.080

0.080

x 100 % =

0.065

0.065

5 IV

Penggantian Meter Air ASPEK SDM 1 Rasio Jmh Pegawai / 1000 pelanggan

x 100 %

x 100 % =

0.065

0.130

109.00 Jumlah Pegawai ------------------------------------------------------ x 1.000 = ----------------------------Jumlah Pelanggan 8,800

x 1.000 =

0.070

0.070

Ratio Diklat Pegawai / Peningkatan Kompetensi Biaya Diklat Terhadap Biaya Pegawai Jumlah Nilai yang di Peroleh

Jumlah Pegawai Yg Ikut Diklat -----------------------------------------------------Jumlah Pegawai Biaya Diklat -----------------------------------------------------Biaya Pegawai x 100 %

12.00 ----------------------------109 15,326,700.00 ----------------------------2,746,409,774.00

0.040

0.040

x 100 % =

0.040

0.040 2.03

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MENURUT BPPSPAM :

SAKIT

Lampiran 7 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal . 2011 PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN/KOTA PENDAPATAN, TARIF DAN PEMAKAIAN RATA-RATA I. PENDAPATAN AIR 1. Harga Air 2. Jasa Administrasi 3. Pendapatan Air Lainnya Terdiri atas: 1. Rumah Tangga: Kelompok 1 Kelompok 2 2. Sosial 3. Usaha 4. Industri 5. Instansi Pem/ABRI 6. HU/MCK/TA 7. Lain-lain (Jasa Administrasi) = Rp = Rp = Rp = Rp -

M3 x M3 x M3 x M3 x M3 x M3 x M3 x Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

- M3

= Rp = Rp = Rp = Rp = Rp = Rp = Rp = Rp = Rp

II. TARIF RATA-RATA Tarif air rata-rata

Rp

#DIV/0!

III. PEMAKAIAN RATA-RATA: 1. Rumah Tangga Kelompok 1 Kelompok 2 2. Sosial 3. Usaha 4. Industri 5. Ins Pem/ABRI 6. HU/MCK/TA 7. Lain-lain

M3/ M3/ M3/ M3/ M3/ M3/ M3/

Jumlah Pelanggan Jumlah Pelanggan Jumlah Pelanggan Jumlah Pelanggan Jumlah Pelanggan Jumlah Pelanggan Jumlah Pelanggan Jumlah Pelanggan

= = = = = = = =

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Jumlah pemakaian rata-rata pelanggan Rumah Tangga Jumlah pemakaian rata-rata tiap orang (Jumlah pelanggan rumah tangga dibagi 6)

= =

#DIV/0! #DIV/0!

Lampiran 8 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal .. 2011 PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN/KOTA STRUKTUR HARGA POKOK (Full Cost Recovery) 1. Biaya Usaha: 1) Biaya Listrik 2) Biaya Bahan Bakar 3) Biaya Penyusutan 4) Biaya Pegawai 5) Biaya Pemeliharaan 6) Biaya Bahan Kimia 7) Biaya Lainnya Jumlah 2. Biaya Umum dan Administrasi: 1) Biaya Pegawai 2) Biaya Bunga 3) Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 4) Biaya Penyisihan Piutang 5) Biaya Pemeliharaan 6) Biaya Lainnya Jumlah Jumlah Biaya

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Rp 0.00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Rp Rp 0.00 0.00

3. Harga Pokok Air: Jumlah Biaya Jumlah Produksi (%NRW*Jumlah Produksi) *) = Rp 0.00 0.00 #DIV/0!

Rp

*) Persentase NRW diisikan dengan NRW distribusi rill dengan nilai maksimal 20%

Lampiran 9 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal ... 2011

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB/KOTA..................... RINCIAN BIAYA LANGSUNG DAN BIAYA TIDAK LANGSUNG TAHUN 2010 No. URAIAN JUMLAH

I Biaya Langsung Usaha Biaya Instalasi Sumber/Pompa - Biaya Pegawai Sumber/Pompa - Biaya Bahan Bakar - Biaya Listrik - Biaya Pemeliharaan - Rupa-Rupa Biaya Instalasi Sumber/Pompa - Biaya Air Baku - Biaya Penyusutan Sumber/Pompa Jumlah Biaya Instalasi Sumber/Pompa Biaya Instalasi Pengolahan - Biaya Pegawai - Biaya Bahan Pembantu - Biaya Pembelian Bahan Kimia - Biaya Pembelian Air Curah - Biaya Listrik - Biaya Bahan Bakar - Biaya Pemeliharaan Inst. Pengolah. Air - Rupa-Rupa Biaya Instalasi Pengolahan Air - Biaya Penyusutan Inst. Pengolahan Air Jumlah Biaya Instalasi Pengolahan Biaya Instalasi Trans./Distr. - Biaya Pegawai Transmisi/Distribusi - Biaya Bahan - Biaya Listrik - Biaya Bahan Bakar - Biaya Pemeliharaan Inst. Trans/Distr. - Rupa-rupa Biaya Operasi - Biaya Penyusutan Inst. Trans/Distr. Jumlah Biaya Instalasi Transmisi/Distribusi Total Biaya Langsung II Biaya Tidak Langsung Biaya Administrasi dan Umum - Biaya Pegawai - Biaya Kantor - Biaya Hubungan Langganan - Biaya Penelitian dan Pengembangan - Biaya Keuangan / Biaya Htg Jk. Pjg. - Biaya Pemeliharaan - Biaya Penyisihan Piutang Usaha - Biaya Amortisasi - Rupa-rupa Biaya Umum - Peny. Inst. Non Pabrik Total Biaya Tidak Langsung TOTAL BIAYA OPERASI

Lampiran 10 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal .. 2011 PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN/KOTA . EARNING BEFORE INTEREST, TAX, DEPRECIATION & AMORTIZATION (EBITDA) Pendapatan Operasi: Pendapatan Rekening Air Pendapatan Non Air Pendapatan Kemitraan

Rp Rp Rp

- +/+ Rp -

Biaya Operasi: Biaya Usaha Biaya Umum dan Administrasi

Rp Rp

- +/+ Rp - -/-

PENDAPATAN OPERASI Pendapatan Lain-lain Biaya Lain-Lain Laba/Rugi Non Operasi LABA RUGI SEBELUM PAJAK Biaya Bunga Biaya Penyusutan, Penyisihan Piutang dan Amortisasi: Aktiva Tetap Produktif Rp Piutang Usaha Rp Amortisasi Rp Rp Rp - -/-

Rp

Rp Rp Rp

+/+

- +/+ Rp Rp - -/-

EARNING BEFORE INTEREST, TAXES, DEPRECIATION & AMORTIZATION

Lampiran 11 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal 2011 PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN/KOTA . DATA PRODUKSI AIR MINUM Kapasitas produksi terpasang Kapasitas produksi terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan *1) Kapasitas produksi riil Kapasitas produksi menganggur (idle) *2) Jumlah volume produksi 2010 (riil) Kehilangan produksi (NRW Produksi) Jumlah volume Distribusi Air yang terjual tahun 2010 Air Tanpa Rekening/ Kebocoran (NRW Distribusi) *3) m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 0.00 %

-/-/-/-/-

% Kebocoran Air dari Produksi ke Distribusi ( Volume Produksi Volume Distribusi/Volume Produksi) % Kebocoran Air dari Distribusi ke Keran Pelanggan ( Volume Distribusi Volume Terjual/Volume Distribusi) * 1) Penyebab kapasitas terpasang tetapi tidak dapat digunakan: 1.1 Instalasi pengolahan air rusak berat 1.2 Tidak ada sumber air 1.3 Debit sumber air menurun 1.4 Keterbatasan pompa 1.5 Lainnya, sebutkan .. * 2) Penyebab kapasitas produksi menganggur: 2.1 Pelanggan tidak ada 2.2 Jaringan pipa belum ada 2.3 Jaringan pipa yang ada rusak berat 2.4 Keterbatasan sumber air 2.5 Keterbatasan pompa 2.6 Keterbatasan listrik 2.7 Lainnya, sebutkan .. * 3) Penyebab kebocoran air: 3.1 Water meter pelanggan rusak 3.2 Instalasi distribusi rusak berat 3.3 Pencurian air 3.4 Administrasi/kesalahan catat meter 3.5 Water meter induk tidak berfungsi 3.6 Lainnya, sebutkan .. *) Diisi dengan yang sesuai, yang tidak sesuai dihilangkan

0.00 %

Lampiran 12 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal 2011 PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN/KOTA KERJA SAMA OPERASIONAL Nomor dan Tanggal KSO Berlaku Nama dan Alamat Perusahaan Investor Asal Negara Nilai Investasi: Nilai investasi keseluruhan Nilai investasi s/d 2010 (realisasi) Nilai investasi s/d 2009 (realisasi) Nilai investasi s/d 2008 (realisasi) Hak Investor : : : : : : : : Rp Rp Rp Rp

: Kewajiban Investor

Yang Belum Terpenuhi

: Yang Belum Terpenuhi

Hak PDAM :

: Kewajiban PDAM :

Yang Belum Terpenuhi

Yang Belum Terpenuhi

Klausul yang menguntungkan PDAM

: Klausul yang merugikan PDAM:

Dampak terhadap PEMDA

Positif:

Negatif:

Dampak terhadap PDAM

Positif :

: Dampak terhadap Masyarakat : : Kesimpulan Auditor: :

Negatif : Positif : Negatif :

Saran Auditor:

Lampiran 13 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal .. 2011 PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN/KOTA .. RINGKASAN PENYELESAIAN UTANG Tanggal Evaluasi oleh Auditor Tanggal cut off date Per cut off date Jumlah utang Pokok Jumlah utang non Pokok Jumlah utang Per 31/12/2010 Jumlah utang Pokok Jumlah utang non Pokok Jumlah utang : 31 Desember 2010 : 19 Agustus 2008 : : : Rp.

: : : Rp.

Tanggal Persetujuan Restrukturisasi oleh : . Belum disetujui/Belum mengajukan *) Menteri Keuangan Hasil Evaluasi Capaian 8 Indikator dalam : .. Business Plan

Kesimpulan dan Saran atas Capaian 8 : Indikator dalam Business Plan Catatan: Apabila sudah ada persetujuan tidak perlu mengisi isian dibawah ini. Sebab belum disetujui Restrukturisasi : ..

Sebab belum mengajukan Restrukturisasi : .. Audit keuangan Tahun 2010 : Nomor dan tanggal laporan : Nama Auditor : Nomor dan tanggal laporan : Nama Auditor : Ada/Tidak Ada *) : Ada/Tidak Ada *) : ..

Audit kinerja Tahun 2010

Bisnis Plan Th 2008 s/d Th 2012 Financial Projection Th 2008 s/d Th 2012 Kesimpulan dan Saran

*) Diisi dengan hal yang sesuai, yang tidak sesuai dihilangkan

Lampiran 14 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal 2011 PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN/KOTA .. ASPEK TEKNIS DAN MANAJERIAL Master Plan Pengembangan Pelayanan Air Minum 2009 2013 Detail Design Pengembangan Pelayanan Air Minum 2009 201 Jumlah penduduk yang akan dilayani Target Cakupan Layanan Tahun 2013 Cakupan Layanan Tahun 2010 Penjelasan atas Cakupan Pelayanan **) : : : : : : Ada/Tidak Ada *) Ada/Tidak Ada *) jiwa % %

Kebutuhan Sumber Air Baku Tahun 2011 - Mata air - Air permukaan - Air tanah Kebutuhan Sumber Air Baku Tahun 2013 - Mata air - Air permukaan - Air tanah Air Baku yang Tersedia Tahun 2010 - Mata air - Air permukaan - Air tanah Kondisi SDM saat ini: Kondisi keuangan saat ini: Sumber Pembiayaan: - Dana PDAM sendiri - Komitmen APBD Kota Samarinda - Komitmen APBD Provinsi Kaltim - APBN - Dana pihak ketiga Laporan keuangan

: : . : . : . : : : : : : : : . . . . . . . .

l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik

: Baik/Kurang Baik, Masih Dapat Ditingkatkan/Kurang Baik, Tidak Dapat Ditingkatkan * : Baik/Kurang Baik *) : : : : : Ada/Tidak Ada *) Ada/Tidak Ada *) Ada/Tidak Ada *) Ada/Tidak Ada *) Ada/Tidak Ada *)

: Dibuat Sendiri, Tepat Waktu/Dibuat Sendiri, Tidak Tepat Waktu/Dibuat Pihak Lain/Belum Membuat Laporan Keuangan * : Baik/Tidak Baik *) : Tradisional/Komputerisasi, Tidak Perbaikan/Komputerisasi, Perlu Perbaikan * : Tradisional/Komputerisasi, Tidak Perbaikan/Komputerisasi, Perlu Perbaikan * : Baik/Tidak Baik *) : Kesimpulan :

Administrasi keuangan Sistim Informasi Akuntansi

Perlu

Administrasi Pelanggan

Perlu

Manajemen aset Kesimpulan dan Saran

Saran :

*) Diisi dengan hal yang sesuai, yang tidak sesuai dihilangkan **) Khusus untuk PDAM yang cakupan pelayanan masih dibawah 62%, diisi dengan penjelasan mengapa cakupan pelayanan masih dibawah 62%

Lampiran 15 Laporan No: LHAK-.../PW..../4/2011 Tanggal .. 2011 PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN/KOTA DATA LAINNYA No URAIAN KETERANGAN 1 Penanganan Air Limbah (PDAM di kota Telah Dilaksanakan/Telah Direncanakan/Belum Ada Kegiatan *) besar/metropolis) 2 Ketersediaan Air Baku 3 Pola Pengolahan Air Baku Pola Distribusi Air Minum 4 Kualitas SDM Bidang Administrasi Tersedia/Tidak Tersedia *) Produksi/Tidak Produksi/Campuran *) Grafitasi/Pompa/Campuran *) Akuntansi: Tersedia/Tidak *) Keuangan: Tersedia/Tidak *) Komputer: Tersedia/Tidak *) terhadap

5 Dampak PDAM.

Pemekaran

Wilayah

Pemerintah 6 Penyertaan ditetapkan statusnya

yang

belum Rp. Disusutkan/Tidak Disusutkan *) Rp.

7 Penyetoran laba ke Kas Pemda walaupun PDAM rugi (Tahun Buku 2010) 8 Ketersediaan meter induk:

Intake: Ada Berfungsi /Ada Tidak Berfungsi/Tidak Ada *) Produksi: Ada Berfungsi/Ada Tidak Berfungsi/Tidak Ada *) Distribusi: Ada Berfungsi/Ada Tidak Berfungsi/Tidak Ada *)

*) Diisi dengan yang sesuai, yang tidak sesuai dihilangkan

Lampiran 2 Laporan Mingguan Pelaksanaan Audit Kinerja PDAM TAHUN BUKU 2010 Nama Perwakilan : Posisi Pelaporan Tanggal : No 1 1 PDAM Nama PDAM 2 Provinsi Jenis Audit 3 4 Keuangan Kinerja Keuangan Kinerja Pelaksanaan Surat Tugas Nomor Tanggal Lapangan 5 6 7 Lama (hari) 8 Status SP DL1 DL2 DL3 DL4 LK 9 10 11 12 13 14 Laporan No Tanggal 15 16 Keterangan 17

2 PDAM

Penjelasan Jumlah seluruh PDAM PDAM yang telah/sedang dilaksanakan audit kinerja PDAM yang telah/sedang dilaksanakan audit keuangan PDAM yg tidak diaudit

Kepala Bidang Akuntan Negara : : : :

( NIP.

Cara Pengisian Laporan mingguan dibuat tiap minggu setiap hari senin untuk posisi sampai dengan hari sabtu minggu yang lalu Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 dan 6 Kolom 7 Kolom 8 Kolom 9 sampai 14 Kolom 15 dan 16 Kolom 17 Keterangan : diisi nomor urut : diisi nama seluruh PDAM yang ada di dalam wilayah kerja Perwakilan BPKP : diisi nama provinsi dimana PDAM berada : diisi jenis audit yang dilakukan (audit kinerja,audit keuangan, atau tidak diaudit) : diisi nomor dan tanggal surat tugas. Bila ada perpanjangan agar ditulis dibawahnya : diisi tanggal mulai pelaksanaan dilapangan : diisi lamanya audit sesuai ST, jumlah hari kerja : diisi status penugasan dengan angka 1 sesuai kondisi pertanggal laporan mingguan : diisi nomor dan tanggal laporan : diisi keterangan lain yang diperlukan : diisi keterangan alasan belum dilakukannya audi

You might also like