Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(neocons) Amerika Serikat (AS) yang sering disebut sebagai the godfather of
menganut nilai-nilai liberal tetapi merasa tidak sepaham dengan garis politik yang
konservatif. Liberalisme dipandang telah gagal merespon realita sosial politik AS tahun
1960-an sehingga membuat sebagian kalangan liberal kecewa dan memilih untuk
Dalam pandangan kelompok ini, dunia hanya akan bisa mencapai perdamaian melalui
Pasca peristiwa 11/9, situasi dunia pasca serangan itu telah berubah secara
dramatis. Dunia yang diharapkan lebih aman pasca perang dingin justru tidak terwujud.
Faktanya, kecenderungan AS untuk mencari ‘musuh baru’ ini menjadi ‘core’ dalam
kebijakan luar negerinya pasca perisitiwa ini diarahkan pada kelompok Islam Politik.
Kelompok ini dianggap berbahaya karena menginginkan hukum Islam diterapkan yang
1
Samuel Francis. 1993. Beautiful Losers: Essays on The Failure of American Conservatism. Missouri:
University of Missouri Press, hal. 95.
2
www.newamerican centuries.com-pax-americana diakses 22/6/ 2006
1
akan mengancam demokrasi liberal karena ideologi yang bertolak belakang dan
dikenal luas sebagai sosok politisi konservatif yang sangat anti-Sovyet. Bagi Reagan,
Amerika tidak boleh percaya pada para pemimpin Uni Sovyet karena mereka akan
mata-mata, penggunaan militer dan nuklir.3 Selama dua periode pemerintahan Reagan,
posisi dan pengaruh neocons makin kuat. Persebarannya telah mengarah pada banyak
Beberapa neocons yang terlibat dalam pemerintahan Reagan antara lain Jeane
Kirkpatrick (Duta Besar AS di PBB), Richard Perle (Staf Ahli Menteri Pertahanan), dan
Elliot Abrams (Stah Ahli Menteri Luar Negeri).5 Dimasa Bush saat ini neocons kembali
berjaya setelah tenggelam dimasa Bush senior dan Bill Clinton, diantaranya dua nama
neocons terakhir berada di posisi penting dalam pemerintahan Bush. Setelah jatuhnya
Sovyet, Islam Politik di Timur Tengah dan negara mayoritas Muslim menjadi lebih aktif
dan kuat secara politis seperti Partai Islam di Mesir, Pakistan, dan Indonesia yang jelas
ditempatkan sebagai musuh utama AS versi neocons dalam War on Terrorism yang
3
James Mac Gregor Burns et al. 1993. Government by the People . Englewood Cliffs, New Jersey:
Prentice Hall, , hal. 635-136.
4
Trotskyism to Anachronism: The Neoconservative Revolution”, www.foreignaffairs.org/
19950701fareviewessay5058/john-b-judis/trotskyism-to-anachronism-the neoconservative
revolution.html, diakses 22/6/2006.
5
Lee Edwards. 1999. The Conservative Revolution: The Movement That Remade America. New York:
The Free Press, , hal 247.
2
1. Rumusan Masalah
2. Keaslian Penelitian
Dari beberapa literatur yang dikaji penulis memang terdapat beberapa topik
khusus tentang Neocons dan Islam Politik sebagai topik yang terpisah. Sejauh
pengetahuan penulis belum ada tulisan khusus yang menampilkan neocons sebagai
faktor utama kebijakan anti Islam Politik AS pasca 11/9. Penulis memilih topik ini
sebagai bahan penelitian untuk memenuhi syarat mengakhiri studi dalam program Ilmu
3. Tujuan Penelitian
Peneliti sangat berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi
semua peneliti ilmu politik terutama Hubungan Internasional. Tulisan ini berusaha
politik pasca 11/9 dalam kerangka war on terrorism. Secara struktural AS dan sekutu-
sekutunya menjadikan Islam politik sebagai teroris yang membahayakan dunia dan
layak diperlakukan diluar kerangka hukum seperti dalam kasus penjara Guantanamo,
Abu Gharib dan Bagram. Jika dicermati lebih jauh tidak semua Islam politik identik
dengan kekerasan dan teror sehingga kebijakan AS ini seharusnya disikapi secara
khusunya Indonesia yang mayoritas Muslim, untuk lebih cermat dalam mengambil
kebijakan terutama terkait dengan kelompok Islam Politik dimana ada kelompok pro-
3
kekerasan seperti Jamaah Islamiyah maupun yang kontra seperti Hizbut Tahrir dan PKS.
Kemudian, tulisan ini diharapkan bisa menjadi wacana lain diluar media yang mayoritas
B. Review Literatur
Fawaz Gergez dalam bukunya ”Amerika dan Islam Politik: Benturan Peradaban atau
dimasa Bush senior dan Bill Clinton. Pendekatan AS terhadap kaum muslim saat itu
dibentuk dengan beberapa inkonsistensi, ketegangan, dan keraguan yang muncul dari
berkuasa. Menurut Gergez, ada 3 hal yang mendasari posisi AS. Pertama, AS tidak ingin
terlihat tidak bersahabat dengan negara-negara Islam yang akan memperparah sikap
mereka pada AS seperti kasus revolusi Iran. Kedua, AS ragu-ragu untuk secara terbuka
Dia juga membuktikan bahwa kebijakan AS didorong oleh para pembentuk opini,
dalam negeri semata. Selain itu juga ada faktor budaya, sejarah, keamanan dan politik
yang menjadi dasar kecurigaan dan ambivalensi AS pada Islam Politik meski ancaman
militer Islam telah berakhir diakhir abad ke-17. Tantangan relijius dan intelektual terus
6
Fawaz A. Gergez. 1999. America and Political Islam: Clash of Civilization or Clash of Interest?.
New York: Cambridge University Press. hal. 4.
4
memenuhi imajinasi banyak orang Barat; Islam Politik tidak sejalan dan anti demokrasi
aktivis Islam dengan fundamentalis dan dalam prakteknya Islam dan demokrasi
diantaranya Bernard Lewis, Gilles Kepel, Samuel Huntington, dan Amos Perlmutter.
Islam sebagai hasil kepedihan sosial, ekonomi, dan politik; akarnya lokal. Mereka juga
menentang adanya sikap anti Barat yang inherent dalam Islam Politik seperti pendapat
Tulisan ini cukup membantu penelitian penulis meski berangkat dari sudut yang
berbeda. Jika Gergez banyak bicara tentang banyak hal sebagai penyebab kebijakannya
pada Islam Politik, maka, penelitian ini mengerucutkan penyebabnya pada satu
kelompok utama yang memiliki ideologi dan kepentingan yang berlawanan dengan
kepentingan dan ideologi Islam Politik. Kekuatan jaringan kelompok ini yang menyebar
mulai dari lingkaran kekuasaan, media, NGO, dan akademisi menjadi faktor utama
Ide anti Islam Politik ini didukung oleh Samuel Huntington dalam tulisan terbarunya
”Who Are We: The Challenge to American National Identity”. Jika dalam “The Clash of
Civilizations and the Remaking of World Order”, Huntington masih tidak terlalu tegas
menyebut Islam sebagai alternatif musuh baru Barat, dalam buku ini dia menggunakan
7
Gergez, Opcit, hal. 31-39.
5
bahasa yang lebih lugas, bahwa musuh utama Barat pasca Perang Dingin adalah Islam
yang dia tambah dengan predikat “fundamentalis”, ''militan'' atau “politik” Namun, dari
bahwa saat ini, Islam politik telah menggantikan posisi Soviet sebagai musuh utama AS.
Pasca 11/9, menurutnya, War on Terrorism adalah War on Islam bagi kaum muslim
diiringi kebencian atas AS karena dukungan AS pada Israel, dominasi dan eksploitasi
diantara Islam militan adalah Iran, Sudan, Thaliban, dan kelompok-kelompok Islam
yang anti AS, demokrasi liberal, dan ekonomi kapitalis dan ingin merubahnya dengan
Topik ini jelas amat banyak dikaji oleh para peneliti politik internasional karena
belum ada tulisan khusus yang menampilkan neocons sebagai akar permusuhan AS
terhadap Islam Politik terutama pasca 11/9 dan penulis memilih topik ini sebagai bahan
penelitian untuk memenuhi syarat mengakhiri studi dalam program Ilmu Politik
C. Kerangka Analisa
1. Landasan Teoritik
8
Samuel P Huntington. 2004. Who Are We; The Challenge To America’s National Identity. New York:
Simon & Schuster Paperbacks, hal. 357-362.
6
Para analis kebijakan AS umumnya mengikuti salah satu dari tiga model berikut
dalam proses formulasi kebijakan luar negeri dan seberapa banyak dia merefleksikan
sentimen populer: The democratic model; pluralist model; atau ruling elite model.
secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pandangan ini, berbagai kebijakan
diformulasikan 'by the people, for the people', dan pemerintah adalah penyambung
mulut terpercaya masyarakat. Namun, ada hal yang tidak terbukti dari pernyataan diatas
karena banyak rakyat AS yang tidak ikut memilih, dan para pejabat tidak selalu punya
Democratic model cenderung naif dan bahkan lebih sulit untuk diaplikasikan pada arena
yang lebih tertutup dari foreign policy-making dibanding wilayah kebijakan lain.9
informasi, tidak tertarik, dan tidak pula aktif dalam decision-making process, pengaruh
9
Brewer, T.L. 1992. American Foreign Policy: A Contemporary Introduction, 3rd ed. Englewood Cliffs,
NJ: Prentice Hall, hal. 34.
10
Dumbrell, J. 1990. The Making of US Foreign Policy. Manchester: Manchester University Press, hal.
53.
11
Kegley & Wittkopf, op cit, hal. 295.
7
Model ini telah dikritik karena terlalu bersandar pada ukuran empiris dan
tidak demokratis. Sebagaimana dalam model sebelumnya, kebijakan luar negeri kurang
sesuai dalam kerangka ini dibanding kesesuaiannya pada kebijakan domestik. Namun,
kemampuan pluralisme untuk memahami salah satu sistem politik terkompleks di dunia,
dan komprominya atas demokrasi ideal dan berbagai realitas politik yang keras, telah
Terakhir, ruling elite model berasumsi keberadaan elit politik yang relatif kecil dan
melalui pilihan-pilihan kebijakannya. Elit kadang terdiri dari sedikit keluarga kaya,
kadang berbentuk apa yang disebut "military industrial complex", mungkin juga aktor-
aktor dari kelompok yang lebih berbeda. Para eksponen model ini biasanya berpendapat
holds (elites) together is their common interest in preserving a system that assures their
continued accumulation of wealth and enjoyment of socdial privilege.12 Para elit pada
Teori ini didukung bukti kondisi kontemporer AS saat ini. Terdapat kemiripan dalam
latar belakang dan kultur dari para pembuat kebijakan, yang cenderung pada pria kulit
putih, Protestan, dari keturunan Anglo-Saxon dan dari kalangan bisnis.13 Alternatif lain
12
Brewer, op cit, p. 40.
13
As quoted in Mervin, op cit, p. 133. Also see Schlesinger, A. 2004. War and the American Presidency.
W.W. Norton & Company dalam http://www.basicint.org/pubs/Papers/2004nc02.htm--basicdiscussionp1
diakses 29/5/2007
8
diluar mainstream ini seringkali tidak diperhatikan, dan perselisihan kebijakan
Rulling elites model ini dipakai untuk menjelaskan kebijakan luar negeri AS dalam
memerangi Islam Politik diputuskan melalui pengaruh policy influencers di dalam dan
diluar pemerintahan Bush sebagai rulling elites. Dengan mengacu pada asumsi model
Dalam Konstitusi AS, keputusan kebijakan luar negeri berada di tangan presiden
dan Kongres. Kebijakan luar negeri yang dihasilkan oleh eksekutif harus mendapat
Diagram 1
14
USA. 1787. The Constitution of the United States of America dalam
ttp://www.basicint.org/pubs/Papers/2004nc02.htm--basicdiscussionp1 diakses 29/5/2007
15
Kennet Janda, Jeffrey M. Berry, and Jerry Goldman. 1992. The Challenge of Democracy: Government
in America, Third Edition. Boston: Houghton Miflin Company, hal. 742
9
Diagram 1 menggambarkan bahwa dalam perumusan kebijakan luar negeri AS,
presiden tidak dapat melepaskan diri dari berbagai masukan dari para penasihatnya, baik
staf pribadi yang berkantor di Gedung Putih maupun para anggota kabinet yang
tergabung dalam National Security Council (NSC). Tidak tertutup kemungkinan, para
penasihat itu tidak hanya memberikan masukan tentang kebijakan luar negeri yang
harus diambil AS, tapi juga memberikan pengaruh agar presiden mengikuti nasihat yang
diajukannya. Pengaruh tidak hanya berasal dari orang dalam pemerintahan, tapi juga
dari luar pemerintahan, seperti interest groups, media massa, dan publik.
Kebijakan anti Islam Politik AS diputuskan Bush lahir dari proses pemilihan
rasional yang dilakukan oleh para perumus kebijakan. Proses pemilihan rasional itu
dijalankan oleh para perumus kebijakan luar negeri yang terdiri dari lima pihak yang
10
mewakili lembaga, yaitu Dick Cheney (Wakil Presiden), Collin Powell (Departemen
Kongres pada 1947 untuk membantu presiden mengintegrasikan kebijakan luar negeri,
ekonomi, dan militer yang mempengaruhi keamanan nasional. NSC bekerja langsung di
bawah presiden dan secara hukum terdiri dari presiden, wakil presiden, menteri luar
negeri, dan menteri pertahanan. Di samping itu, direktur CIA, kepala staf Gedung Putih,
Karena penelitian ini menggunakan kebijakan luar negeri suatu negara sebagai
unit analisis dan kelompok kepentingan dalam suatu negara sebagai unit eksplanasinya,
maka dapat dikatakan kebijakan luar negeri yang dianalisis mendapatkan pengaruh dari
para aktor politik domestik. Maka, teori policy influencer system Coplin merupakan
kerangka analisis yang tepat untuk dipakai dalam penelitian ini. Coplin memandang
teori ini sebagai salah satu kunci untuk memahami efek perilaku aktor politik domestik
keduanya. Aktor politik domestik disebut Coplin sebagai policy influencers. Seringkali
timbal balik. Di satu sisi, pengambil keputusan membutuhkan policy influencers karena
16
Ibid., hal 642-649.
17
Coplin, Op.Cit., hal. 73-74.
11
membutuhkan pengambil keputusan untuk mempermudah jalan tuntutannya diputuskan
sebagai suatu kebijakan. Apabila tuntutan policy influencers tidak dipenuhi pengambil
keputusan, maka dapat dipastikan sebagian atau bahkan seluruh dukungan policy
influencers kepada pengambil keputusan akan hilang. Pengambil keputusan tidak selalu
menanggapi tuntutan itu secara positif. Tetapi, para pengambil keputusan pada akhirnya
akan mengakomodasi sampai batas tertentu untuk bisa mengabaikan tuntutan itu.18
melaksanakan kebijakan luar negeri. Anggota birokrasi yang bertindak sebagai policy
akses langsung kepada para pengambil keputusan dengan memberikan informasi kepada
penguasa dan dengan menyediakan orang-orang yang bisa berperan dalam pengambilan
kampanye dengan menulis surat yang tidak hanya diarahkan kepada para pengambil
18
Ibid., hal. 75-76.
19
Ibid., hal. 82-91.
12
keputusan, tapi juga bureaucratic dan partisan influencer. Mereka juga bisa
berperan dalam menentukan kebijakan luar negeri, interest influencer pasti berperan
Keempat, mass influencer, yang terwujud dalam opini publik yang dibentuk oleh
media massa. Para pengambil keputusan menggunakan opini publik bukan untuk
kelompok ini sering menjadi pertimbangan para pengambil keputusan untuk menyusun
kebijakan luar negeri. Keempat tipe policy influencers itu tidak selalu memiliki
pandangan sama terhadap suatu kebijakan. Perbedaan juga kerap dimiliki dengan para
Diagram 2
Policy Influencers
Negeri
Pengambil Keputusan
20
Ibid., hal 101.
21
William D Coplin. 1992. Pengantar Politik Internasional: Suatu Telaah Teoreti terj. Marsedes Marbun,
Edisi Kedua. Bandung: Sinar Baru, hal. 101.
13
Dalam model pengambilan keputusan kebijakan luar negeri ini, lingkungan
internasional bertindak sebagai rangsangan, bagi para pengambil keputusan serta bagi
yang diterima untuk dijadikan pertimbangan pengambil keputusan kebijakan luar negeri
internasional, keduanya lantas mengambil posisi berbeda dalam menanggapi satu isu.
melalui interaksi bidang isu yang ditunjukkan dengan tanda panah yang bertemu.
Berikutnya, tanda panah lurus menunjukkan interaksi bidang isu yang berhasil
mempengaruhi kebijakan luar negeri AS. Dengan menggunakan analisis teori ini, dapat
terlihat model peran yang digunakan neocons. Nampak pula hubungan timbal balik
antara kelompok neocons dengan Presiden Bush sebagai pengambil keputusan tertinggi
dalam merespon isu-isu yang berkembang dalam perumusan kebijakan luar negeri AS
Diagram 3
22
Ibid.
14
Peran Neocons Sebagai Policy Influencers Kebijakan Anti Islam Politik AS
pertarungan
kepentingan
akomodasionis
kelompok lain
keterangan:
kubu memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan kebijakan luar negeri yang mesti
23
Lihat Gergez, Fawaz A. 1999. America and Political Islam: Clash of Civilization or Clash of
Interest?.Ibid. Dan Huntington, Samuel.P. 2004. Who Are We? The Challenges To America’s National
Identity. Ibid.
15
diputuskan Bush dalam memerangi terorisme. Perbedaan itu memunculkan pertarungan
mengakomodasi usulan kebijakan luar negeri dari neocons dipicu kasus 11/9.
pengaruh neocons nampak dengan melihat kebijakan luar negeri AS dalam memerangi
harus diserang lebih dahulu (preemptive) secara unilateral sebelum mereka menyerang
AS. Bukti paling konkrit mengenai hal itu adalah invasi AS ke Irak (2003) yang
2. Peringkat Analisis
Menurut Mohtar Mas’oed, ada dua hal yang perlu dilakukan dalam memilih
peringkat analisis. Pertama, menentukan unit analisis, yaitu yang perilakunya hendak
dideskripsikan, dijelaskan, dan diramalkan (karena itu disebut pula variabel dependen).
Kedua, menentukan unit eksplanasi, yaitu yang dampaknya terhadap unit analisis
hendak diamati (bisa juga disebut variabel independen).24 Dengan kata lain, unit
Menurut Patrick Morgan, ada lima tingkat analisis untuk memahami perilaku
24
Mohtar Mas’oed. 1990. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi, Edisi Revisi. Jakarta:
LP3ES, hal. 35.
25
Patrick Morgan. 1982. Theories and Approaches to International Politics: What Are We Think? New
Brunswick: Transaction, , seperti dikutip oleh Mas’oed dalam Ibid., hal. 40-42.
16
melakukan tindakan internasional dalam kelompok. Ketiga, tingkat analisis negara-
analisis negara-bangsa sebagai unit analisis dan tingkat analisis kelompok individu
pembuatan keputusan hubungan internasional, yaitu kebijakan luar negeri, oleh suatu
Unit analisis atau Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan luar
negeri anti Islam Politik AS pasca peristiwa 11/9. Sementara, unit eksplanasi atau
dalam upayanya mempengaruhi pengambilan keputusan kebijakan luar negeri AS. Jadi,
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis reduksionis, yang berarti
26
Ibid., hal. 39.
17
Barston, mendefinisikan kebijakan luar negeri sebagai kebijakan komprehensif
ditujukan pada satu negara atau komunitas internasional untuk mencapai tujuan nasional
yang disebut dan aksi telah diwujudkan.27 Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppy
dalam interaksinya dengan negara lain atau dalam organisasi internasional.28 Sedangkan,
George Modelski menilai kebijakan luar negeri adalah sistem aktivitas yang
Berdasarkan pendapat Barston, Viotti dan Kauppy, dan Modelski dapat ditarik
sebuah definisi bahwa kebijakan luar negeri adalah suatu keputusan politik yang
dihasilkan dalam sistem politik suatu negara untuk merespon situasi internasional dalam
kaitan hubungan negara itu dengan aktor internasional lain demi mencapai tujuan dan
Secara operasional, konsep kebijakan luar negeri dalam penelitian ini mengacu
pada kebijakan luar negeri AS dalam memerangi Islam politik baik berupa gerakan, dan
negara pasca 11/9. Kebijakan itu dapat dilihat mulai dari proses perumusan kebijakan
terorisme Islam yang berpotensi mengganggu AS sebagai negara hegemon dunia jika
b. Neoconservatif
27
Barston. R. P. 1988. Modern Diplomacy.London and New York: Longman.
28
Paul R. Viotti dan Mark V. Kaupp.1999. International Theory: Realism, Pluralism, Globalism and
Beyond, Third Edition. Boston: Allyn and Bacon, hal. 478.
29
George Modelski dalam Kegley dan Wittkopf, Op.Cit., hal. 39.
18
Situs wikipedia mendefinisikan neoconservatif sebagai varian dari ideologi
konservatif yang sering dinilai sebagai gelombang baru paham konservatif. Ideologi ini
sering dilekatkan pada sekelompok individu yang mendukung kebijakan luar negeri
yang dijalankan secara agresif dan radikal. Di samping itu, neoconservatif juga dipakai
Sekelompok individu yang menganut paham ini percaya bahwa dunia hanya bisa
mencapai perdamaian melalui kepemimpinan kuat AS. Setiap rezim yang mengancam
kepentingan AS akan dihadapi secara agresif dengan pre emptive strike. Agenda kaum
neoconservatif ini telah dirumuskan pada musim semi 1997 dengan program Project for
American New Century yang didanai oleh industri persenjataan dan energi yang
bertujuan untuk mencetak blueprint tatanan dunia pasca perang dingin dengan tanpa
seharusnya, dengan dirinya sendiri dan militer, jika diperlukan, menyebarkan ideologi
kebebasan dan pasar bebas keseluruh dunia. Secara operasional, paham neoconservatif
diimplementasikan oleh sekelompok orang yang berafiliasi pada Partai Republik dan
meyakini bentuk serangan preemptive secara unilateral layak dan harus dilakukan oleh
c. Islam Politik
Banyak istilah yang dipakai akademisi barat dan pembuat kebijakan AS terhadap
Islam Politik; Islamist, fundamentalist, militant, extremist, fascist, dan radical Islam,
30
“Neoconservatism in the United States,” dalam www.wikipedia.org/wiki/Neoconservatism_in_the_
United_States, diakses tanggal 25/12/2006.
31
“Neocon Quiz,” Loc.Cit.
19
untuk mendeskripsikan kelompok yang ingin memformalkan hukum Islam dan,
umumnya, anti Barat yang sekuler. Mereka adalah kelompok dengan ideologi relijius
yang mendukung interpretasi literalistik teks-teks suci Islam, hukum Syari’ah, dan
negara Islam dan menekankan bahwa interpretasi Islam yang benar hanya berdasar pada
al-Qur'an, dan hadits. Mereka yakin bahwa berbagai permasalahan di dunia berakar dari
pengaruh sekulerisme dan jalan menuju kedamaian dan keadilan hanya jika kembali
pada dasar-dasar ajaran Islam, serta menolak Bid’ah (inovasi dalam agama). 32
domestik dan transnasional yang berusaha menerapkan hukum Islam. Website berbahasa
Inggris Al Jazeera, misalnya, menggunakan istilah ini mengacu pada kelompok seperti
Islamic Salvation Front di Aljazair, dan Jamaah Islamiyah serta Ikhwanul Muslimin,
Islam politik yang dimaksud disini adalah kelompok, gerakan, partai, dan atau
negara yang berusaha untuk mendirikan negara Islam dan/atau menjadikan hukum Islam
sebagian maupun keseluruhan sebagai konstitusi negara baik melalui perang atau
kekerasan, pemilu, dan transformasi dalam masyarakat serta kombinasi dari ketiganya.
Al-Qaidah dan Jamaah Islamiyah adalah contoh untuk kategori pertama. Untuk kategori
kedua, Ikhwanul Muslimin, FIS Aljazair, dan PAS di Malaysia adalah contohnya.
D. Hipotesis
32
Islamic Fundamentalism dalam www.wikipedia.org.enwiki/org/wiki/Islamic-Fundamentalism.htm
diakses 14/4/2007.
33
Islamist and Islamism dalam http://www.geocities.com/martinkramerorg/Terms.htm diakses 14/4/2007.
20
Dengan memahami latar belakang masalah dan kerangka pemikiran yang
kerja yang sangat luas. Jaringan neocons tidak hanya tersebar di birokrasi pemerintahan
Bush, melainkan juga di luar pemerintahan seperti media massa, korporasi, dan lembaga
think tank. Keluasan jaringan itu menjadikan kelompok ini dapat dengan mudah
memasuki dan berperan besar kedalam akses politik yang dipakai untuk mencapai
Pilihan rasional dalam memilih alternatif kebijakan luar negeri dipandang perlu
diambil AS dalam konteks perang melawan terorisme. Yang lebih menguatkan lagi,
tuntutan itu didukung Cheney, Powell dan Rice yang juga memiliki peran penting dalam
pembantu dekatnya yang menduduki posisi penting juga menyepakati tuntutan itu.
Kemudian, peran neocons menjadi faktor utama kebijakan anti Islam politik
pemerintahan dan peran mereka dalam perumusan kebijakan dalam war on terrorism
dengan invasi ke Afghanistan dan Irak. Kebijakan luar negeri AS yang tidak
memberikan kesempatan pada kelompok ini untuk berkuasa diberbagai negara, meski
secara demokratis, adalah bukti nyata peran sentral neocons dalam kebijakan ini dimasa
kepemimpinan Bush.
E. Metodologi
21
luar negeri AS dalam memerangi kelompok Islam-politik pasca 11/9. Penelitian ini
dari berbagai bahan, seperti: buku teks, terbitan berkala, jurnal, majalah, surat kabar,
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dimulai dengan spesifikasi teori dan membangun
kerangka berfikir berdasarkan teori pembuatan kebijakan luar negeri dan sistem
dan kronologi dalam mempengaruhi kebijakan anti Islam Politik AS sebagai indikator
peran. Langkah kedua, spesifikasi data terkait kebijakan War on Terrorism dan
keterlibatan neocons dan kepentingannya dalam perang Afghanistan dan Irak yang
dijelaskan melalui kronologi perannya, kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk
mendapatkan kejelasan, kemudian data tentang pernyataan dan publikasi para pembuat
kebijakan dan neocons terkait Islam Politik. Ketiga, pengumpulan data tentang fakta-
F. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terbagi dalam 5 bab, pada bab I adalah bab pendahuluan yang
pemikiran yang terdiri dari landasan teori dan metodologi penelitian yang terdiri dari
definisi konseptual dan operasional, tipe dan jangkauan penelitian, teknik pengumpulan
34
Peter Burnham, et al, Research Methods in Politics, dalam bahan bacaan SPHI 605 Metode Penelitian
HI.
22
Dalam bab II dipaparkan akar pemikiran neocons dari Leon Trotsky dan Leo
hegemoni AS dan nilai-nilai demokrasi liberal adalah baik bagi dunia. Kemudian
dipaparkan dimasa pemerintahan Richard Nixon, Gerald Ford, dan Jimmy Carter adalah
pemerintahan awal yang memperoleh serangan ideologi neocons. Meskipun usaha ini
tidak memuaskan karena ketiga presiden itu tidak memperlihatkan keinginan untuk
pemikiran dan perluasan jaringan sebagai usaha awal untuk membangun landasan
Hasil dari usaha itu mulai nampak ketika Ronald Reagan terpilih sebagai
presiden AS tahun 1980 dimana pemikiran neocons sering menjadi rujukannya dalam
mengambil keputusan tentang kebijakan luar negeri. Kondisi serupa juga terjadi pada
masa George H.W. Bush meski dimasa keduanya neocons belum memiliki kekuatan
jaringan yang cukup untuk berperan agar mereka sepenuhnya mengikuti ideologinya,
meskipun posisi strategis sebagai menteri pertahanan telah diduduki. Keadaan seperti
itu berlanjut pada era Bill Clinton, bahkan cenderung lebih parah. Indikasinya, Clinton
hanya di lingkaran kekuasaan George W. Bush, tetapi juga di dunia akademis, media
memasuki lini-lini kekuasaan dan berperan dalam pembuatan kebijakan. Dari bab ini
diketahui bahwa dimasa pemerintahan Bush neocons telah berhasil menjadi kelompok
23
kepentingan utama yang dipercaya Bush dalam perumusan kebijakan luar negeri setelah
perjuangan selama sekkitar empat puluh tahun sebagaimana yang dipaparkan di bab II.
dalam posisi strategis dalam pembuatan kebijakan. Mereka diantaranya Dick Cheney,
neocons tentang perlunya musuh bersama baru pasca runtuhnya Soviet. Setelah melalui
diskursus yang panjang, para tokoh neocons seperti Fukuyama, Huntington, dan
Wolfowitz, akhirnya sepakat menempatkan Islam Politik sebagai ancaman baru bagi
peradaban barat. Kemudian, disini juga dipaparkan kronologi peran kelompok neocons
terhadap perumusan kebijakan anti Islam politik dimasa pemerintahan Bush dengan
melihat kasus perang Afghanistan dan Irak. Terakhir, di bab ini ditampilkan bukti-bukti
keterlibatan neocons dalam tragedi 11/9 dan berbagai klaim mereka dan Bush untuk
justifikasi perang Irak dan Afghanistan yang hampir semuanya tidak terbukti.
Bab IV merupakan bab kesimpulan yang berisi hasil pengujian Argumen Utama
24
BAB II
dalam politik, maknanya adalah melawan perubahan dalam kaitan dengan tradisi politik
dari berbagai pemerintahan, partai politik, dan konservatisme yang berbeda-beda, maka,
untuk memberikan penilaian perlu diketahui perubahan apa yang ditentangnya. Doktrin
yang berubah menjadi rekasioner ekstrim. Banyak peneliti juga memandangnya sebagai
setengah abad lalu dari dua sumber penting, salah satunya sumber kiri. Sumber pertama
diarahkan melalui ideologi trotskyism, dengan ide revolusi dan oposisi permanen
Leon Trotsky (1879-1940), ilmuwan sosialis Uni Sovyet penganut Yahudi yang
Red Army untuk menjatuhkan Tsar Nicholas dari kekuasaannya pada tahun 1917.36
Trotsky memiliki impian untuk menyebarkan revolusi sosialis secara global. Dia
percaya bahwa negara sosialis baru tidak akan mampu melawan tekanan kapitalis dunia
jika revolusi sosial tidak secara cepat digerakkan ke banyak negara. Dalam negara yang
belum mengalami revolusi demokratis borjuis, kaum proletar perlu melakukan revolusi
35
Ted Honderich. 2005. Conservatism: Burke, Nozick, Bush, Blair?. London: Pluto Press. Hal. 6.
36
Lind, M. 2003. How Neoconservatives Conquered Washington-and Launched a War. Salon, 9 April. At
http://archive.salon.com/opinion/feature/2003/04/09/neocons/index1.html, diakses 16/6/2006.
25
sosialis permanen. Melalui idenya tentang Fourth International (FI), Trotsky lalu
dan stalinisme, terdiri dari para pengikut Trotsky, dan berjuang untuk kemenangan kelas
pekerja atas sosialisme. Tahun 1938, Trotsky dan pengikutnya, dikeluarkan dari Uni
revolution, Trotsky percaya bahwa revolusi sosialis hanya bisa berhasil apabila revolusi
itu meluas sampai di luar batas Rusia yang berujung pada runtuhnya kekuatan
"permanent revolution" diatas, dan percaya bahwa negara para pekerja tidak akan dapat
menahan tekanan para kapitalis jahat dunia kecuali revolusi sosialis yang cepat terjadi
serentak di negara-negara lain. Teori ini menentang pandangan kaum Stalinis bahwa
"socialism in one country" dapat dibangun di Sovyet sendiri.40 Kemudian, Trotsky dan
negara para pekerja sosialis, tapi negara pekerja yang buruk. Para penganut paham
Trotsky mempercayai upaya Stalin untuk membangun sosialisme di satu negara dari
37
“Trotskyism,” dalam www.wikipedia.org/wiki/Trotskyism, diakses tanggal 8/03/2007.
38
The Transitional Program. Retrieved February 10, 2005 dalam Fourth International in
http://www.answers.com/topic/fourth-international diakses 26/5/2007.
39
Carlton Clymer Rodee et.al. 2000. Pengantar Ilmu Politik, terj. Zulkifly Hamid. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, hal. 175.
40
Trotsky, In Defence of October dalam The Transition Program Loc.Cit.
26
pada menggagas revolusi dunia telah menciptakan negara pekerja yang buruk. Pada
tahun 1939, gerakan Trotskyist terbagi dua; James Burnham dan Max Shactman yang
lalu mendeklarasikan diri untuk menentang nazi Jerman dan komunisme Sovyet. Max
Schachtman, Trotskyist Amerika yang sangat berpengaruh yang berpindah haluan dari
pendukung Sovyet menjadi oposisi komunisme dan sekutu informal kaum hawkish
Trotsky dengan neocons bukan pada idenya, tetapi pada gagasan untuk menyebarkannya
kedunia. Impian Trotsky tentang revolusi sosialis dunia diadopsi neocons untuk
ide dari sosialis ke demokrasi. Karena itu, neocons sering disebut sebagai Trotskyisme
telah didominasi oleh masyarakat kelas baru pasca borjuis. Lind melihat konsep revolusi
demokrasi global neocons berasal dari visi revolusi permanen Trotsky dalam Fourth
International. Dia juga menjelaskan bahwa organisasi serta ideologi gerakan neocons
41
“Neoconservatism in the United States,” Loc.Cit.
42
Shactman dikenal sebagai penyebar paham Trotsky di AS yang mendirikan Independent Socialist
League (1948), sebuah organisasi Marxis-Leninis anti-Stalin. Sepuluh tahun kemudian organisasi itu
bergabung dengan Partai Sosialis. Disini, Shactman dan para pengikutnya gencar menyuarakan
persamaan hak-hak sipil bagi warga negara AS. Shactman banyak mempengaruhi gerakan sosialis di AS
yang mendapatkan dukungan dari kelompok sayap kiri di Partai Demokrat. Lihat
www.wikipedia.org/wiki/Max_Shactman, diakses tanggal 6/7/2006.
27
Atas dasar pemikiran di atas, neocons merumuskan pahamnya dalam identitas
untuk mempromosikan nilai-nilai ideal Amerika. Untuk melakukannya, ada dua model
Wilsonian yang dipakai. Pertama, soft Wilsonians, yang meyakini organisasi multilateral
instrumen yang penting. Kedua, hard Wilsonians, alat utamanya adalah power.
Nilai-nilai ideal Amerika itu tercermin dalam demokrasi liberal. Karena itu, neocons
bahwa tujuan politik dan historis neocons adalah mengubah bentuk Partai Republik dan
konservatisme Amerika pada umumnya ke dalam jenis baru politik konservatif yang
luar negeri yang agresif dan unilateralis. Kebijakan luar negeri multilateral dipandang
tidak cukup mampu untuk merealisasikan cita-cita ideal Amerika itu. Neocons menolak
28
dengan menerapkan serangan preemptive melawan negara manapun yang mengancam
negara kecil berakhir di batas negaranya, sehingga kebijakan luar negerinya hampir
selalu defensif. Sementara, negara besar besar seperti AS memiliki kepentingan yang
lebih luas melintasi batas-batas wilayah nasional dan regional. Karena salah satu
Sumber kedua, kaum neocons lain sangat dipengaruhi oleh filosuf Leo Strauss,
filsuf politik Universitas Chicago yang merupakan imigran Yahudi dari Jerman (1899-
1973), yang meyakini kebenaran esensial bahwa masyarakat manusia hanya dapat
dipahami dengan Machiavelian elite, yakni pembagian dua jenis manusia yang baik dan
buruk dan otoritas kebenaran harus diberikan pada pihak-pihak yang punya kekuatan
neoconservatif.47
Saat hidup, Strauss sebenarnya tidak pernah terlibat gerakan politik. Tetapi,
(Paul Wolwofitz, Abram Shulsky, Carnes Lord) yang terpengaruh pemikirannya terlibat
45
Irwin Stelzer, “Neoconservatives and Their Critics,” dalam Stelzer (ed.), Op.Cit., hal. 3.
46
Kristol, “The Neoconservative Persuasion,” Loc.Cit.
47
“Talk: Neoconservatism in the United States,” Loc.Cit.
29
dalam perumusan kebijakan diawal kemunculan neocons hingga sekarang. Strauss
memandang dirinya sendiri sebagai teman demokrasi liberal.48 Baginya, sistem ini
adalah bentuk pemerintahan terbaik yang bisa direalisasikan. Sistem ini adalah satu-
satunya alternatif bagi manusia modern dan AS dilihatnya sebagai republik demokrasi.
eksistensi kaum Yahudi yang terdiaspora. Dia sangat menentang nazisme Jerman yang
anti Yahudi. Identitas Yahudinya yang kuat dapat dilacak dalam tulisannya; Leo Strauss:
Political Philosopher and Jewish Thinker: “I believe I can say, without any
exaggeration, that since a very, very early time the main theme of my reflections has
Dua kutub pemikiran berbeda ini terikat bersama dari permulaan oleh oposisi
bersama pada Sovyet dan penekanan bahwa AS harus mengadopsi kebijakan garis keras
menghadapi ancaman komunisme. Posisi mereka positif selama 1980-an saat pemilihan
Reagan, yang mereka anggap sebagai salah satu neocons terbesar. Dimasa Clinton,
neocons dan mazhab yang berpengaruh lain di Amerika, dan saat para pendukungnya
terkadang berbeda dari mereka sendiri, neocons mendapatkan, selama perjuangan dalam
48
Weinstein, Op.Cit., hal. 207-212.
49
Kristol, Op.Cit., hal. 7-9. Lihat juga Nicholas Xenos, “Leo Strauss and the Rethoric of the War on
Terror,” dalam www.logosjournal.com/issue_3.2/mason.htm, diakses tanggal 8 Agustus 2005.
50
Leo Straus dalam Kevin MacDonald, “Thinking About Neoconservatism,” dalam www.vdare.com/
misc/macdonald_neoconservatism.htm, diakses tanggal 9/10/2006.
51
Perle, R. 2003. "Interview". PBS Frontline: Truth, War and Consequences, July 10. At
http://www.pbs.org/wgbh/pages/frontline/shows/truth/interviews/perle.html, diakses 24/7/2006.
30
beberapa dekade, sebuah kohesi intelektual yang tidak ada bandingannya di
Washington. Pada posisi ini, neocons menganur beberapa asumsi sentral berikut:
1. AS harus menjaga posisinya sebagai hegemon dan mencegah munculnya setiap rival
2. AS tidak boleh surut dari peran ini, yang dalam istilah Project for the New American
Century (PNAC), secara aktif "membentuk satu abad baru yang sesuai dengan prinsip-
prinsip dan kepentingan AS", memastikan bahwa tidak akan muncul super power yang
muncul menyaingi AS. Lebih jauh, imperium Amerika adalah baik untuk orang Amerika
sendiri dan seluruh dunia, karena AS dilihat memiliki sejarah menghormati Hak Asasi
neocons, "The international environment is far more likely to enjoy peace under a single
hegemon. Moreover, we are not just any hegemon. We run a uniquely benign
imperium".52
negara yang tidak demokratis. Dengan kata lain, neokon berkeyakinan bahwa AS
mempunyai hak, dan, lebih jauh kewajiban untuk membawa HAM, kebebasan, dan
Timur Tengah, sedikit di Asia Tengah dan Timur dan hampir tidak ada di Afrika,
Amerika Latin, dan Meksiko. Kesetiaan atas doktrin ini yang menyeabkan 'reverse
52
Seperti dikutip dalam Rogers, P. 2004. A War on Terror: Afghanistan and After. London: Pluto Press,
hal. 67.
31
kertas tapi dalam kekuasaan, dan merupakan perkawinan antara idealisme dan
pragmatisme.53
berhubungan dengan keuntungan bagi AS. Neocons meremehkan kesepakatan dan kerja
sama internasional dan lebih cenderung memakai koalisi atas satu misi dibanding
sebaliknya. Mereka segan menyerahkan tiap bagian dari keamanan AS pada badan asing
yang bukan kepanjangan tangan dari kekuasaan AS. Tokoh neocons terkemuka, Robert
Kagan, memandang multilateralisme "the weapon of the weak" dan Richard Perle
norms, or we are going to have our hands tied by an antiquated international system that
is not capable of defending us". Sejak jatuhnya Sovyet, neocons melihat peluang untuk
perang dingin.54
5. AS harus lebih bisa mengenali dan menerapkan perlunya military solutions bagi
pada perjuangan konstan dan dengan kekerasan, mendukung masa depan dunia
Manichean dimana kekuatan baik dan buruk senantiasa berperang, dan kemudian
cenderung melihat stabilitas Timur Tengah saat ini sebagai stagnasi. Neocons
menganggap dirinya sebagai "pemikir besar, mendalam, dan secara intelektual lebih
53
Boot, M. 2004a. "Q&A: Neocon Power Examined". Empire Builders: Neoconservatives and their
Blueprint for US Power. The Christian Science Monitor.
http://www.csmonitor.com/specials/neocon/boot.html, diakses 20/7/2006.
54
Kaiser, R.G. 2003. "U.S. Risks Isolation, Breakdown of Old Alliances in Case of War." The Washington
Post, March 16, hal. A12.
55
Ibid, p. A12.
32
Neoconservatisme saat ini dibentuk oleh kekuatan sosial, politik, budaya, yang
telah berjalan cukup lama. Orang Amerika telah lama memandang dirinya dan
negaranya berbeda dari bangsa-bangsa dimasa Old World dan tidak mempercayai
aliansi-aliansi gaya Eropa. Kegley dan Wittkopf menekankan bahwa sejarah unik AS
telah membawa pada beberapa asumsi, inter alia bahwa perubahan dan pembangunan
adalah mudah, bahwa semua hal baik berjalan bersama (maka tidak perlu kompromi),
dan bahwa AS selalu bertindak terhormat dalam berhubungan dengan negara lain.56
sendiri dan militer, jika diperlukan, menyebarkan ideologi kebebasan dan pasar bebas
keseluruh dunia. Kemauan menyatakan ideologi ini dan dengan menjalankannya secara
ekstrim seperti yang dijalankan pemerintahan Bush saat ini adalah sebuah fenomena
baru. Sebenarnya, hal ini juga berakar pada keyakinan mendalam banyak orang
Amerika bahwa mereka dan negaranya menduduki tempat istimewa di dunia. Jadi,
neocons dan orang Amerika umumnya cenderung memandang sistem politiknya sebagai
Dissent, pertama kali memakai istilah neoconservatif. Dia mencirikan neocons yang
sebelumnya leftists – dipakai untuk mengejek "socialists for Nixon" – berpindah haluan
56
Kegley, C.W. & Wittkopf, E.R. 1996. American Foreign Policy, 5th ed. New York: St. Martin's Press,
hal. 260.
33
dirinya dengan beraliansi dengan pemerintah Nixon terkait kebijakan luar negeri,
khususnya terhadap dukungannya atas perang Vietnam dan oposisi pada Sovyet. Mereka
mengacu pada gerakan perpindahan sekelompok individu yang semula berpaham liberal
dan kemudian beralih menjadi konservatif pada 1960-an. Kelompok yang berganti
gerakan-gerakan pro demokrasi, bantuan asing, dan bahkan intervensi militer. Ini adalah
perdagangan dan anti-komunisme meski hingga melanggar sistem demokrasi yang ada.
"Freedom for others means safety for ourselves. Let us be for freedom for others."
liberal tetapi merasa tidak sepaham dengan garis politik yang diambil sebagian besar
dipandang telah gagal merespon realitas sosial politik saat itu sehingga membuat
relatif kecil tapi berbakat yang memisahkan diri dari kelompok kiri pro Sovyet dan
kaum radikal anti Amerika. Kristol mendeskripsikan kelompok neocons berasal dari
57
“Talk: Neoconservatism in the United States,” dalam www.wikipedia.org/wiki/Talk:
Neoconservatism_in_the_United_States, diakses 8/8/2005.
58
Samuel Francis, Beautiful Losers: Essays on The Failure of American Conservatism (Missouri:
University of Missouri Press, 1993), hal. 95.
34
kelas menengah ke bawah atau keluarga kelas pekerja miskin. Mereka adalah generasi
yang terkena dampak dari Great Depression,59 merupakan veteran Perang Dunia II yang
menerima prinsip-prinsip New Deal,60 dan kurang sepakat dengan isolationism,61 yang
Generasi pertama neocons berasal dari keluarga imigran Eropa Timur yang
masuk ke AS dimasa Great Depression. Krisis pada 1930-an itu telah meningkatkan
jumlah imigran dan memperkenalkan mereka pada ide-ide sosialisme dan komunisme
baru. Kejatuhan Stalin dari kekuasaan Sovyet pada tahun 1953 mendorong peningkatan
gerakan New Left63 di AS. New Left menjadi sangat populer di kalangan anak-anak dari
keluarga komunis garis keras. Oposisi terhadap New Left dan Uni Sovyet
59
Yakni kejatuhan ekonomi terparah dalam sejarah dunia pada 1929-1940. Dimulai dengan kejatuhan
pasar saham tahun 1929 yang menyebabkan produksi barang menurun tajam, banyak perusahaan jatuh,
bank kehabisan dana dan angka pengangguran meningkat drastis. Lihat An Outline of American History,
diterbitkan oleh United States Information Agency pada tahun 2004, hal. 254.
60
Yakni program Franklin D. Roosevelt untuk mengatasi dampak dari Great Depression. Program ini
mensahkan intervensi negara pada aktivitas perekonomian. Prinsip laissez-faire (perekonomian tanpa
intervensi) yang semula dijadikan ideologi dalam aktivitas ekonomi ditinggalkan. Melalui New Deal,
Roosevelt melibatkan negara dalam aktivitas perekonomian dengan mengesahkan beberapa peraturan dan
menerapkan sejumlah langkah untuk mengendalikan perekonomian masyarakat. Di antaranya adalah
kebijakan inflasi mata uang yang moderat, penyediaan fasilitas kredit untuk industri dan pertanian, serta
aturan-aturan dalam penjualan surat berharga di bursa saham. Lihat Ibid., hal. 258-259.
61
Yakni perspektif kebijakan luar negeri yang meyakini bahwa AS tidak seharusnya berperan sebagi
polisi dunia. Artinya, imperialisme Amerika adalah cita-cita yang harus ditentang. Lihat
www.csmonitor.com/cgi-bin/neoconquiz.pl, diakses tanggal 6/7/2006.
62
Irving Kristol. 1995. Neoconservatism: The Autobiography of An Idea. New York: The Free Press, h. x.
63
yakni gerakan politik yang dikendalikan oleh para aktivis kampus di seluruh AS tahun 1960-an untuk
menciptakan masyarakat Amerika yang lebih demokratis. Gerakan ini dipengaruhi oleh gerakan hak-hak
sipil untuk memperjuangkan kewarganegaraan penuh bagi warga kulit hitam dengan melawan
diskriminasi warga kulit putih dan hitam. Agendanya adalah menuntut persamaan hak bagi seluruh warga
AS, menolak sistem demokrasi representatif, dan mendorong demokrasi partisipatoris. Lihat Allen
Weinstein dan David Rubel, The Story of America: Freedom and Crisis From Settlement to Superpower
.2002. New York: An Agincourt Press Production, hal. 609-610. dalam LocCit.
64
“Neoconservatism in the United States,” dalam www.wikipedia.org/wiki/Neoconservatism_in_the_
United_States, diakses tanggal 6/7/2006.
35
reaksi atas norma-norma sosial yang ketat pada 1950-an dan intervensi militer ke
Vietnam. Tensi yang dikembangkan dimasa ini termasuk eksperimentasi generasi muda
moral. Karena neocons percaya bahwa hakikat manusia yang selfish sejak lahir, mereka
percaya bahwa masyarakat tanpa nilai yang diterima secara umum berdasarkan agama
atau tradisi lampau akan berakhir dengan perang satu sama lain. Mereka juga percaya
bahwa nilai sosial yang paling penting adalah kekuatan, khususnya kekuatan
hubungan luar negeri yang muncul pasca New Left dan counterculture yang telah
atau geopolitik atau bisa berpengaruh di luar negeri semata; tapi hal domestik, kultural,
dan ideologis." Neocons menekankan bahwa militer AS harus cukup kuat untuk
Kedua paham yang baru muncul ini menginspirasi Presiden Johnson untuk
mencetuskan program Great Society pada 1965. Namun, banyak ide dari program ini
tidak disepakati kaum liberal dan memunculkan perselisihan paham di antara mereka. 68
65
Elizabeth Nelson (1989) The British Counterculture 1966-73: A Study of the Underground Press.
London: Macmillan. dalam Counterculture dalam http://www.answers.com/topic/counterculture diakses
26/5/2007.
66
Ira Chernus, Monsters To Destroy: The Neoconservative War on Terror and Sin. Boulder, CO: Paradigm
Publishers, 2006. ISBN 1-59451-276-0 dalam Neoconservative: Definition and views dalam
http://en.wiki.globaltruth.org/Neoconservatism diakses 29/5/2007
67
John Dean, Worse Than Watergate: The Secret Presidency of George W. Bush (Little. Brown, 2004)
ISBN 0-316-00023-X (hardback) -- Deeply critical account of neo-conservatism in the administration of
George W. Bush. dalam Neoconservative: Definition and views Loc. Cit.
68
Pada 1965, Johnson mencanangkan program reformasi Great Society dengan tujuan menghilangkan
sekat-sekat rasialisme antara warga kulit putih dan hitam. Hal ini dijalankan dengan meningkatkan
kualitas pendidikan, mengatasi kemiskinan, dan menyediakan pelayanan kesehatan bagi semua rakyat
Amerika tanpa melihat warna kulit. Lihat Weinstein dan Rubel, Op.Cit., hal. 603. Keberhasilan Great
36
Mereka tidak percaya pandangan human nature dan realitas sosial ekonomi yang
mendasari program itu.69 Mereka lebih senang mengusung ide-ide kebebasan hak warga
sipil dan integrasi sosial serta mendukung gagasan persamaan hak Martin Luther King.70
liberal ke konservatif. Pada akhirnya, peralihan nilai itu membuat sejumlah intelektual
yang selalu mengenalkan dirinya sebagai kaum liberal secara tak sadar menemukan
dirinya menjadi sosok konservatif. Mereka lalu memilih untuk memisahkan diri dan
melancarkan gerakan eksodus menuju paham konservatif. Eksodus itu menandai awal
kelahiran neocons.71
Cornell, Wisconsin, Harvard, Yale, dan Michigan untuk menentang pemimpin serta
anggota senat berhaluan liberal. Aksi ini berkembang menjadi gugatan terhadap otoritas
pembuat kurikulum dan tuntutan kebebasan dari hukuman dalam kelas. Maka, kalangan
Commentary menjadi media massa utama gerakan neocons waktu itu (awal
1970-an). Majalah yang didirikan oleh Kristol dan Norman Podhoretz itu banyak
memuat analisis antiliberal dalam berbagai isu sosial. Sejumlah artikel dengan judul
Society pada tahun 1964-1965 membuat dukungan masyarakat terhadap pemerintah Johnson kian
menguat. Namun, dukungan itu melemah tahun 1966 karena banyak program yang dijalankan dengan
dana kurang dan beberapa di antaranya tidak memenuhi harapan. Meski demikian, program ini tetap
berhasil mengurangi angka kemiskinan. Terbukti, antara tahun 1965-1968, pendapatan keluarga kulit
hitam meningkat dari 54 persen menjadi 60 persen dari pendapatan keluarga kulit putih. Lihat An Outline
of American History, Op.Cit., hal. 351.
69
Kristol, Op.Cit., hal. x.
70
“Neoconservatism in the United States,” Loc.Cit.
71
Kristol, Loc.Cit.
72
Robert Nisbet. 1989. Conservatism: Dream and Reality. Minneapolis: University of Minnesota Press,
hal. 100.
37
eksplisit mengkritisi kalangan liberal seperti “The Limits of Social Policy”,dan
mencitrakan neocons sebagai sebuah komunitas intelektual. Citra ini sangat nyata bila
menelusuri aktivitas para tokohnya. Banyak figur neocons yang bekerja di lembaga-
lembaga riset, media massa, dan think tank ternama. Banyak pula yang mengajar di
Tidak sekadar gerakan intelektual pasif, neocons dianggap Theodore H. White juga
akses langsung ke elit politik, dan memiliki hubungan baik dengan elemen-elemen
utama gerakan buruh. Ditambah ikatan kuat dengan lembaga-lembaga berpengaruh dan
Dari sejarahnya, ide awal neocons adalah anti otoriterisme komunis Soviet dan
rasis Pax-Americana dan justru meyakini otoriterisme Amerika dalam wujud dominasi
militer, ekonomi, dan politik AS adalah yang terbaik bagi orang Amerika dan dunia.
Gerak neocons pada tahun 1970-an nampak dari sikap oposisinya terhadap
Senator George McGovern, Menteri Luar Negeri Henry Kissinger, dan Presiden Jimmy
Carter. Pada tahun 1972, McGovern terpilih sebagai kandidat presiden Partai Demokrat
73
Lee Edwards. 1999. The Conservative Revolution: The Movement That Remade America. New York:
The Free Press, hal 195.
74
Banyaknya figur neoconservatif di Harvard, Emmet Tyrell menyebut universitas itu sebagai colony of
neoconservatives. Lihat R. Emmet Tyrell, Jr. 1992. The Conservative Crack-Up. New York: Simon and
Schuster, hal. 77.
75
Edwards, Op.Cit., hal 196.
38
setelah mengalahkan Senator Henry Jackson. Oleh beberapa intelektual liberal yang
tergabung dalam Partai Demokrat, pencalonan ini ditentang karena McGovern –yang
akhirnya dikalahkan Richard Nixon dalam pemilihan presiden 1972- juga kandidat yang
Pada era Nixon dan Gerald Ford, neocons menunjukkan sikap oposisi terhadap
Kissinger yang memiliki strategi untuk menarik Sovyet menuju tatanan perdamaian
baru melalui balance of power dengan Cina dan pertukaran dagang untuk diplomasi
serta kerja sama militer.77 Kebijakan luar negeri AS di bawah komando Nixon, Ford,
dan Kissinger terlalu liberal, lunak, dan tidak menunjukkan kemauan untuk
kalangan neocons. Jackson yang untuk kedua kalinya dicalonkan neocons mengalami
kekalahan dari Carter yang selanjutnya terpilih menjadi presiden (1976). Dua kali
Partai Demokrat tidak lagi cocok sebagai tempat bernaung dan memilih untuk
dari eksodus kaum liberal ke konservatif. Bagi para mantan intelektual liberal, Partai
Republik terasa begitu asing di masa awal mereka bergabung. Secara tradisional, Partai
Republik banyak dihuni oleh komunitas bisnis dan sedikit kaum intelektual, kebijakan
luar negerinya cenderung isolasionis, dan kampanye melawan New Deal masih terus
76
Kristol, Neoconservatism: The Autobiography of An Idea, Op.Cit., hal. x-xi.
77
“Trotskyism to Anachronism: The Neoconservative Revolution,” Loc.Cit.
78
Ikenberry, Op.Cit., hal. 9.
79
Kristol, Loc.Cit.
39
didengungkan. Namun, setelah bergabunganya para mantan intelektual liberal, partai ini
Nisbet, dan Lipset, dan Kahn yang rajin menerbitkan buku dan menyebarkan opini di
media massa. Ide-ide neocons tidak hanya terpublikasiklan di Commentary dan The
Public Interest, tetapi juga banyak memenuhi kolom The New York Times, Sunday
itu, mereka juga aktif mengemukakan gagasan-gagasannya dalam diskusi dan seminar
neocons. Beberapa lembaga menjalin koneksi dengan kelompok ini, di antaranya Rand
Institute, Hudson Institute, dan Freedom House. Penggagas gerakan neocons, Kristol
dan Bell terlibat dalam institusi–institusi strategis seperti AEI, Aspen Institute, Institute
for Contemporary Studies, Heritage Foundation, Georgetown Center for Strategic and
International Studies. Pada masa ini mereka juga mulai memiliki akses langsung dengan
elit politik AS di Kongres dan Gedung Putih. Bahkan, salah seorang dari mereka,
Sovyet dan ekspansi Sovyet ke Afrika dan Timur Tengah, tetapi mereka cenderung
usaha untuk meraih superioritas militer di atas AS. Mereka terlalu merendahkan
80
Ibid.
81
Peter Steinfels. 1979. The Neoconservatives: The Men Who Are Changing America’s Politics. New
York: Simon & Schuster, hal 7-8.
82
Steinfels, Op.Cit., hal. 9-11.
40
pentingnya superioritas armada militer AS dan melebih-lebihkan pentingnya misil
masih sebagai anggotanya, karena nominasi figur anti perang George McGovern.
keberhasilan kampanye Ronald Reagan tahun 1980, dia diangkat sebagai penasehat
kebijakan luar negeri dan kemudian dinominasikan sebagai duta besar AS untuk PBB,
posisi yang dipegangnya selama 4 tahun. Dia dikenal anti komunis dan toleran terhadap
diktator sayap kanan (yang dia sebut "moderately repressive regimes"), dia menyatakan
bahwa AS seharusnya tidak membantu menurunkan rezim sayap kanan jika hanya akan
digantikan rezim sayap kiri yang kurang demokratis dan mendukung Sovyet.
Diktator semacam Augusto Pinochet di Chili dan Ferdinand Marcos di Filipina. Pada
1980-an, generasi kedua neocons, seperti Elliot Abrams, menekankan atas kebijakan
nyata untuk mendukung demokrasi melawan diktator sayap kiri dan kanan. Generasi ini
lebih mendukung ide penggantian rezim untuk menjadikannya lebih bisa menerima dan
sesuai dengan nilai-nilai AS. Kepercayaan atas universalitas demokrasi menjadi kunci
nilai neocons yang memainkan peran penting dalam kebijakan luar negeri AS pasca
perang dingin.
83
“Trotskyism to Anachronism: The Neoconservative Revolution,” Loc.Cit.
41
there would not be a Reagan Doctrine.”84 Selama dua periode pemerintahan Reagan,
Kirkpatrick (Duta Besar AS di PBB), Perle (Staf Ahli Menteri Pertahanan), dan Elliot
Abrams (Stah Ahli Menteri Luar Negeri).86 Bagi kelompok neoconservatif, jabatan yang
dipegang Kirkpatrick sangat strategis karena berkaitan erat dengan misi untuk
kediktatoran sayap kanan dapat diterima karena mereka berperan sebagai benteng
revolusi sosial di dunia ketiga yang banyak disarankan penasehat neoconsnya. Dia lebih
senang dengan kampanye cepat untuk menyerang atau menjatuhkan kelompok teroris
atau pemerintahan kiri, seperti serangan ke Grenada dan Libya, dan milisi bersenjata
sayap kiri di Amerika tengah, termasuk mendanai Contras yang berusaha menjatuhkan
84
Edwards, Loc.Cit.
85
“Trotskyism to Anachronism: The Neoconservative Revolution,” Loc.Cit.
86
Edwards, Op.Cit., hal 247.
87
“Neoconservatism in the United States,” Loc.Cit.
42
dengan neocons pada 1983 saat menolak terus terlibat dalam perang sipil Lebanon dan
mengacuhkan Israel. Banyak neocons menjadi kurang suka pada Reagan karenanya,
Meskipun demikian, umumnya, neocons melihat jatuhnya Sovyet karena posisi garis
Selama 1990-an, neocons kembali berada disisi oposisi terhadap kebijakan luar
negeri AS, baik dimasa presiden dari partai Republik George H. W. Bush dan
penerusnya dari Demokrat, Presiden Bill Clinton. Banyak kritik diberikan pada neocons
Para penulis neocons sangat penting dalam memberikan masukan kebijakan luar
negeri pasca perang dingin baik dimasa George H. W. Bush dan Bill Clinton, yang
mereka kritik atas pengurangan anggaran militer dan tidak adanya idealisme dalam
AS secara unilateral.88
Staff Jendral Colin Powell yang tidak menurunkan kekuasaan Saddam Hussein pasca
perang teluk pertama 1991. Beberapa tokoh neocons memandang kebijakan ini, serta
88
Halper, Stefan & Clarke, Jonathan, America Alone: The Neo-Conservatives and the Global Order
(Cambridge University Press, 2004) ISBN 0-521-83834-7 dalam Neoconservative: Definition and views
Loc. Cit.
43
keputusan untuk tidak mendukung kelompok lokal seperti Kurdi dan Syi’ah saat
prinsip demokrasi. Ironisnya, beberapa dari mereka yang menjadi target kritik yang
sama kemudian menjadi pendukung fanatik kebijakan neocons. Tahun 1992, mengacu
pada perang teluk pertama, Wakil Menteri pertahanan yang kedepannya menjadi Wakil
"Jika kami yang pergi kesana, kami pasti masih akan punya pasukan di Baghdad
sekarang. Kami akan menjalankan pemerintahan. Kami tidak akan dapat mengeluarkan
"Dan pertanyaan di benak saya adalah berapa korban tentara Amerika lagi untuk harga
Saddam? Dan jawabannya tidak sebanyak sekarang. Jadi, kami pikir kami benar, baik
saat kami memutuskan mengusirnya dari Kuwait, tapi juga saat presiden membuat
keputusan bahwa kami akan mencapai tujuan-tujuan kami dan kami tidak akan mundur
penurunan Saddam Hussein. Pada 19 Pebruari 1998, sebuah surat terbuka untuk
kelompok terkait seperti PNAC, mendesak tindakan keras untuk menurunkan Saddam.
Neocons juga menjadi anggota dari blue team, yang mendukung kebijakan konfrontasi
Terpilihnya Bill Clinton sebagai Presiden AS pada tahun 1992 menjadi awal dari
44
keputusan. Setelah menikmati masa kejayaan pada pemerintahan Reagan dan berhasil
Clinton lebih banyak terfokus pada permasalahan ekonomi daripada militer dan power
politics.
Robert Zoellick, ‘senior policymaker’ pada dua masa pemerintahan Bush senior,
dengan Eropa Barat dan Jepang. Kedua, AS akan meraih strata kedua partner-partner
potensial di Amerika Latin, Asia Timur, dan Eropa Timur untuk mengembangkan
hubungan institusi yang erat seperti North American Free Trade Association (NAFTA)
dan Asia-Pacific Economic Cooperation Forum (APEC). Ketiga, Russia, China, dan
negara Timur Tengah yang dimasa depan mungkin dibawa kedalam sistem ini. Strategi
ekonomi ini menyertakan kepemimpinan global AS yang tak tergantikan, karena posisi
poros utamanya
emerging Markets (BEM) yang menjadi inti kebijakan luar negerinya. Strategi ini
Ten plus”, India, Indonesia, Korea, Meksiko, Brazil, Argentina, Polandia, Turki, dan
Afrika Selatan plus Taiwan dan Hong Kong—negara yang ekspansinya dapat
45
upaya penciptaan perdamaian melalui jalur diplomasi. Hal itu dapat dilihat dari
Clinton. Kemudian, neocons membentuk sebuah perkumpulan bernama Project for New
American Century (PNAC) tahun 1997. PNAC adalah proyek non-profit yang bertujuan
untuk meningkatkan kepemimpinan global AS. Meski berdiri pada tahun 1997,
sebenarnya gagasan untuk membangun proyek ini telah dicetuskan lima tahun
Pada 26 Januari 1998, PNAC mengirimkan surat kepada Clinton mendesak agar
AS bersikap lebih tegas terhadap Irak. Neocons yakin kebijakan luar negeri AS di Irak
telah gagal. Karenanya, ancaman di Timur Tengah makin serius bagi AS pasca Perang
Dingin. Saddam Hussein dianggap memiliki senjata pemusnah masal yang dapat
Timur Tengah, AS harus menjatuhkan Saddam dari kekuasaan melalui berbagai cara
termasuk serangan militer. Hal ini perlu dijadikan tujuan kebijakan luar negeri AS.91
perjanjian antara PBB dan Irak pada 1998 untuk melakukan inspeksi senjata pemusnah
masal di wilayah Irak. Ketika inspektur PBB tidak menemukan bukti adanya senjata
pemusnah masal, Clinton tidak melakukan langkah militer seperti yang diinginkan
neocons. Clinton hanya mengirimkan sedikit misil ke Baghdad dalam beberapa momen
89
Ikenberry, Loc.Cit.
90
Tahun 1992, Wolfowitz merumuskan sebuah rencana strategis pertahanan berjudul Defense Planning
Guidance. Dokumen itu berisi blue print hegemoni AS di dunia. Setelah Sovyet runtuh, tidak satu negara
pun yang mampu menandingi AS dalam perang konvensional. Namun, bukan berarti ancaman terhadap
AS berakhir. Sebab masih ada kompetitor-kompetitor potensial yang harus dicegah untuk tampil sebagai
pemain global. Lihat Trias Kuncahyono. 2005. Irak Korban Ambisi Kaum Hawkish. Jakarta: Penerbit
Buku Kompas, hal 27.
91
www.newamericancentury.org/iraqclintonletter.htm, diakses 10/9/2006.
46
dan tidak pernah mengancam Saddam dengan kekuatan AS yang sesungguhnya.
Serangan militer dijalankan hanya ketika Irak mengancam AS, tetapi ketika ancaman itu
Kebijakan ini mengecewakan neocons karena Clinton dinilai tidak serius dalam
mengamankan kepentingan AS. Maka, pada 29 Mei 1998, PNAC mengirimkan surat
kepada Ketua DPR Newt Gingrich dan Pemimpin Mayoritas Senat Trent Lott agar
substansial kebijakan luar negeri yang dapat mendorong Saddam jatuh dari
kekuasaannya. Kebijakan Clinton yang terlalu lunak harus diubah menjadi kebijakan
pengesahan Iraqi Liberation Act. PNAC juga menyalurkan dana jutaan dolar AS uang
pajak kepada kelompok oposisi Irak yang digalang oleh Ahmad Khalabi dan Kongres
Nasional Irak. Di luar itu, mereka membentuk Committee for the Liberation Irak untuk
negeri AS kearah militer, namun, kebijakan luar negeri AS tidak berubah. Hingga akhir
Saddam. Presiden ke-42 AS ini telah mengabaikan desakan PNAC dan mengabaikan
92
Ikenberry, Loc.Cit.
93
www.newamericancentury.org/iraqletter1998.htm, diakses tanggal 10/9/2006. Isi surat selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 3 laporan penelitian ini.
94
Kuncahyono, Op.Cit., hal 5-6.
47
6. George W. Bush dan Kejayaaan Neoconservatif
penentangannya atas ide “nation building” dan kebijakan awal konfrontasi dengan
dinilai tidak cukup mendukung Israel dan menyatakan bahwa kebijakan luar negeri
Pengaruh neocons dalam pemerintah Bush mulai menguat pasca 11/9 saat
melindungi Osamah bin Laden diikuti Irak, dengan alasan pemerintahnya diktator dan
Serangan 11/9 berhasil memposisikan AS dan Israel dalam posisi sebagai negara
demokrasi yang terancam oleh serangan teoris Muslim. Mereka, kemudian, memiliki
musuh bersama baru yang harus dilawan dan dihancurkan bersama. Lebih jauh,
beberapa neocons telah lama mendukung taktik pre-emptive attacks Israel, khususnya
serangan Israel tahun 1980-an terhadap fasilitas, yang diklaim, nuklir Libya dan Irak.
48
b. Doktrin Bush
Doktrin ini dimunculkan pasca 11/9, terkait dengan konsep bahwa negara yang
menjadi tempat para teroris adalah juga musuh AS. Neocons “memenangkan” posisi
ideologis pasca 11/9. Thomas Donnelly, rekan tetap thinktank neocons berpengaruh,
American Enterprise Institute (AEI), yang sudah berada dibawah pengaruh neocons
sejak dimasa Reagan menyatakan dalam "The Underpinnings of the Bush doctrine"
bahwa:
dan khususnya dalam melihat reaksi politik domestik pada serangan 11/9, kemenangan
di Afghanistan dan kemampuan luar biasa yang didemonstrasikan Presiden Bush dalam
memiliki keinginan dan kekuatan politik yang diperlukan untuk menjalankan strategi
ekspansif."95
Dalam publikasi yang lain "The Case for American Empire" dalam media
konservatif Weekly Standard, Max Boot menyatakan bahwa "Respon paling realistis
sentimen yang mengatakan bahwa AS harus menjadi satu bangsa yang lebih baik hati
dan lembut, harus menjauhkan diri dari misi keluar negeri, harus menjadi, dalam frase
Pat Buchanan, 'sebuah negara republik, bukan imperium', dan membantahnya sebagai
pendapat terbelakang. Serangan 11/9 adalah hasil dari ambisi dan keterlibatan AS di luar
negeri yang kurang ekspansif dalam mencapai tujuan. Presiden Bush telah menyatakan
penghargaannya atas buku Natan Sharansky, The Case For Democracy, yang
95
Neoconservative: Definition and views Loc. Cit.
49
mempromosikan sebuah filosofi kebijakan luar negeri yang sangat dekat dengan
Tahun 2005, para pendukung utama neocons menduduki pos-pos penting disisi
Bush, Wakil Presiden Dick Cheney, Menlu Condoleezza Rice, dan Menteri Pertahanan
Donald Rumsfeld. Namun, ada sedikit ganjalan dalam pemerintahan. Mantan Menlu
penentang ide-ide neocons. Namun, pengunduran diri Powell dan pengangkatan Rice,
diikuti pengunduran diri masal di departemen luar negeri, pengaruh neocons di dalam
Doktrin ini telah menjadi alat efektif dan mematikan dalam perang melawan
terorisme. Dengan mengklaim suatu negara sebagai tempat terorisme, Bush dapat
organisasi, dan individu tertuduh seperti yang dijalankan di Afghanistan, Irak, Suriah,
96
Irving Kristol, “What is a Neoconservative?” Newsweek, January 19, 1976. dalam Neoconservative:
Definition and views Loc. Cit.
50
BAB III
Kelompok kepentingan (interest group) juga disebut pressure group atau lobby
group adalah kelompok atau individu terorganisir yang berbagi tujuan-tujuan umum
dan secara aktif berusaha mempengaruhi para pembuat kebijakan pemerintah dengan
metode langsung dan tidak, termasuk mengarahkan opini publik, melobi, dan
ciri unik sistem pembuatan kebijakan AS. Lebih dari 5,000 Political Action Committees
(PACs) dan kelompok lain berusaha mempengaruhi para pembuat kebijakan di Kongres
dan Eksekutif. Industri lobbying yang besar tumbuh selama tahun pemilihan umum dan
97
Steffen W. Schmidt, Mark.C. Shelley and Barbara A. Bardes. 1985. American Government and
Politics Today. New York Los Angeles San francisco: West Publishing Company: hal. 201.
98
Merriam-Webster Dictionary. 2004b. Military-Industrial Complex. Dalam http://www.m-w.com/cgi-
bin/dictionary?book=Dictionary&va=military-industrial+complex, diakses 9/9/2006.
51
Koalisi dibangun diantara kelompok kepentingan, anggota Kongres dan agensi-
Committee (AIPAC) adalah diantara yang terbaik didanai di AS, dan sangat membatasi
opsi-opsi kebijakan Timur Tengah, siapapun yang berada di White House. Berbagai
kelompok lobi dan korporasi juga berperan dalam memperebutkan pengaruh. Korporasi
multinasional seringkali disubsidi, dan sebagai balas budi dia memenuhi beberapa peran
bagi pemerintah, seperti menyebarkan budaya dan teknologi Amerika keluar negeri.99
memainkan peran besar dalam formulasi kebijakan luar negeri. Sebagai hasil
perlombaan senjata perang dingin, industri pertahanan telah mencapai satu hubungan
bahwa anggaran pertahanan masih sama dengan perang dingin dimasa Clinton dan
bahwa level penjualan senjata keluar negeri naik adalah hal yang wajar mengingat satu
dari 16 pekerja AS bersandar pada industri senjata untuk hidupnya. Pentagon sendiri
melakukan konspirasi terhadap publik AS yang tidak bersalah dan hanya satu tangan
secara konsisten terbagi antara yang ingin anggaran pertahanan lebih banyak dan
sedikit.101
Lobi pertahanan adalah salah satu aktor penting. Militer juga tidak dapat
disalahkan sendiri sebagai pendorong perang. Dalam perang Vietnam, pandangan umum
99
Kegley & Wittkopf, op cit, hal. 303.
100
Hilsman, op cit, hal. 207.
101
Kegley & Wittkopf, op cit, hal. 297.
52
melihat keterlibatan perang langsung di Asia sebagai keputusan blunder. Seperti negara
Akhirnya, sebelum lahirnya PNAC 1997, beberapa think tanks dan firma
sebelumnya atau para elit akademis dan bisnis banyak memenuhi posisi berbagai think
tanks ini. Council on Foreign Relations (CFR), think thanks berhaluan neoconservatif,
menyalurkan pilihan-pilihan para anggota masyarakat yang paling prestisius dan well-
sebagai kepanjangan mulut tidak resmi kebijakan pemerintah dan publikasi paling
sumpah untuk menjaga, melindungi, dan mempertahankan konstitusi AS. Selain itu
pasal ini juga menunjuknya sebagai “Commander in Chief of the Army and Navy of
United States”, dan melakukan perjanjian dengan persetujuan sedikitnya dua pertiga
senator. Kekuasaan tambahan lainnya berdasarkan pasal ini adalah hak untuk menunjuk
duta besar, para menteri publik, dan konsul. Disisi lain, presiden punya sumber-sumber
102
Brewer, op cit, hal. 54.
103
Program on International Policy Attitudes (PIPA) press release, Large Majority Perceives Bush
Administration Still Saying Irak Supported Al-Qaidah, Had WMD, 20 Agustus 2004 dalam Elsje Fourie,
Neoconservatism And Us Foreign Policy: A View From Venus Part II: The Bush Presidency And The War
In Irak, dalam http://www.basicint.org/pubs/Papers/2004nc02.htm--basicdiscussionp2 diakses 29/5/2007.
53
kekuatan dalam proses pengambilan kebijakan luar negeri yakni; tradisi, preseden, dan
kepribadian presiden.104
Pertama, presiden punya akses informasi dari CIA, State Department, dan Defense
Department yang membuatnya mampu membuat keputusan secara cepat. Disini tentu
saja individu-individu utama dalam ketiga lembaga tersebut sangat berpengaruh pada
kebijakan luar negeri AS yang dihasilkan yang ternyata ditempati tokoh-tokoh neocons.
dana yang akan dialokasikan di berbagai program yang berbeda. Dalam kasus kebijakan
anti Islam Politik berbagai proposal dana dari LSM, lembaga penelitian, dan think tank
yang berorientasi neoconservatif mendapat kucuran dana yang mudah dan besar dari
luar negerinya. Sebagai kepala negara terbesar di dunia, sekali dibuat sebuah komitmen
Setidaknya ada 4 sumber kekuasaan dalam pembuatan kebijakan luar negei dalam
a. Department of State
Prinsipnya, Department of State adalah sebuah badan eksekutif yang paling terkait
secara langsung dengan urusan luar negeri. Saat presiden baru terpilih, dia biasanya
104
Holsti, K.J. 1995. International Politics: A Framework for Analysis, 7th ed. Englewood Cliffs, NJ:
Prentice Hall, p. 263.
105
Steffen W. Schmidt, Mark.C. Shelley ,and Barbara A. Bardes. Ibid
Hal. 595-597
54
berkata pada publik AS bahwa dia mengangkat Menlu barunya sebagai pemimpin
kebijakan luar negeri bangsa. Sehingga, orang yang duduk di posisi ini mencerminkan
Tugas NSC dirumuskan dalam National Security Act tahun 1947 adalah
memberikan nasihat pada presiden atas integrasi kebijakan domestik, luar negeri, militer
terkait keamanan nasional. Tujuan yang lebih besar adalah memberikan kontinuitas
c. Intelligence Community
Badan ini terdiri dari empat puluh atau lebih badan atau biro pemerintah yang
terlibat dalam aktivitas intelejen. Pada 24 Januari 1978, presiden Carter mengeluarkan
Executive Order 12036 dimana dia secara formal menentukan anggota utama resmi
d. Department of Defense(DOD)
DOD dibuat tahun 1947 untuk menjalankan semua aktivitas militer AS dibawah
yurisdiksi satu departemen yang dipimpin oleh seorang Secretary of Defense dari
kalangan sipil. Disisi lain, Joint Chiefs Of Staff, yang terdiri dari para komandan dari
tiap badan militer dan seorang ketua, dibuat untuk memformulasikan strategi militer
terunifikasi. Badan ini memiliki lebih dari satu juta pegawai sipil dan dua juta personel
militer. Mayoritas anggaran badan ini dihabiskan untuk kontrak dengan firma-firma
55
sipil, karenanya, tidak mengejutkan sebuah hubungan simbiotik telah dibangun antara
para kontraktor pertahanan sipil dengan DOD. Pada 1969, Lockhead Aircraft memiliki
210 pegawai mantan DOD, Boeing 169, Mcdonnell Douglas Corporation 141, General
Dynamics Corporation 113, dan North American Rockwell Corporation 104. Militer
juga memiliki tangan politik yang kuat; DOD mempekerjakan lebih dari 350 lobbyists,
2,850 orang Public Relations di dalam dan luar negeri AS. 106
Jika definisi neocons di bab sebelumnya dipakai, sangat sedikit neocons 'sejati'
dalam Senate ataupun House. Namun, hal ini tidak mengingkari keberadaan neocons
munculnya satu generasi konservatif baik dalam Republikan dan Demokrat, dengan
banyak perwakilan yang menyetujui garis besar agenda neocons pemerintah Bush.
Kemudian, meskipun sedikit inisiatif neocons yang telah dihasilkan dalam kongres,
legislatif secara konsisten berjalan seiring pemerintah Bush dan keberhasilan neocons
Selama masa pemulihan perang Irak, hingga akhir 2006, hampir tidak ada
tuntutan pada pemerintah untuk keluar dari Irak dan kritik atas klaim-klaim kepemilikan
atas WMD Irak. Demikian pula, sedikit anggota Kongres yang mempertanyakan
106
Ibid. hal. 597-605
56
kekritisan berlebihan dan keputusan untuk perang terlihat seperti "dijalankan dengan
1994, dan 2002 Senat pun dikuasai. Artinya, dukungan bagi Bush saat itu masih terjaga.
Delapan puluh satu Demokrat juga memilih perang ke Irak. Hanya setelah Bush
meminta $87 miliar untuk rekonstruksi Irak dan Afghanistan di bulan September 2003
kemudian sikap permisif ini berubah dan Kongres menerapkan persyaratan lebih ketat
untuk pemakaian uang itu. Dominasi eksekutif tidak berarti bahwa Bush sendiri
kampanye presidennya, yang takut kebijakannya akan sama seperti ayahnya. Beberapa
Medal of Freedom.110
Salah satu alasan pemilihan Cheney sebagai pendamping Bush adalah untuk
107
Elsje Fourie, Neoconservatism And Us Foreign Policy: A View From Venus Part II: The Bush
Presidency And The War In Irak, dalam Loc.Cit.
108
Dziubinski, M.G. & Yetiv, S.A. 2003. "National Security, Budgeting, and Policy Priorities: The Role
and Importance of Candidate and President Bush." In America's War on Terror, edited by P. Hayden et al.
Aldershot: Ashgate. hal. 46. dalam Loc.Cit.
109
Lind, op cit.
110
Janofsky, M. 2004. "Author of Bush Doctrine Honors a Devoted Fan". The New York Times, June 24.
dalam Loc.Cit.
57
Timur Tengah. Selain memberikan jaminan bahwa Wapres yang berpengalaman akan
seorang wartawan menanyai Bush, yang saat itu sebagai kandidat calon presiden,
tentang Taliban dan dia hanya mengangkat bahu tidak tahu apa yang harus dia katakan.
di Afghanistan”, agar Bush sadar. Dia menjawab; “ Taliban di Afghanistan! Tentu saja.
Penindasan. Saya kira anda bicara tentang salah satu grup rock.”.111
unilateralis dan meyakini American exceptionalist, seperti dalam ucapannya "at some
point, we may be the only ones left. That's OK with me. We are America". Doktrin
Bush, yang diterjemahkan dalam beberapa pidatonya segera pasca 11/9 dan digunakan
penyederhanaan moral dengan tidak membuat perbedaan antara teroris dan negara
dirinya atas keyakinan dan ketepatan akan instingnya dari pada kerumitan intelektual-
dia menyatakan dirinya, "I'm not a textbook player. I'm a gut player",112 dan "I don't do
nuance". Dia amat terkenal dengan kebiasaan tidak membaca surat kabar, karena
menurutnya "a lot of times there's opinions mixed in with news", karenanya dia
dilakukan, neocons.113
111
Woodward, B. 2002. Bush at War. London: Simon & Schuster, hal. 81. dalam Loc.Cit.
112
Ibid, hal. 137.
113
Bush, G.W. 2003. Special Report with Brit Hume: An Exclusive Interview with President Bush"
(transcript), September 23. Fox News. dalam http://www.foxnews.com/story/0,2933,98111,00.html,
diakses 22/01/2007.
58
Bush menjalankan manajemen model lepas tangan (hands-off) yang dia yakini
in my management style. I'm a delegator because I trust the people I've asked to join the
team. I'm willing to delegate. That makes it easier to be President," ungkapnya dalam
wawancara dengan Diane Sawyer dari ABC Desember 2003. Seperti ungkap Lind
dan overt religiosity", pemadat dimasa muda, play boy kurang terdidik, gagal dalam
bisnis sebelum menjadi gubernur Texas, fundamentalis Kristen yang pro-Zionisme yang
Dari fakta-fakta diatas dapat disimpulkan bahwa Bush adalah pembuat kebijakan
yang mudah dipengaruhi dengan peran yang dihormati dan terlalu berkuasa. Karenanya,
dan didalamnya dapat ditemukan figur beserta pemikiran neocons. Jaringan ini
mengikat sekelompok pembuat kebijakan dan intelektual dalam aliansi yang kuat dalam
Neocons dapat dibagi kedalam dua kelompok; praktisi dan ideologis, dimana
yang pertama sebagai pendukung terkuat doktrin ini, terdiri dari para intelektual
pertahanan dari East Coast yang sering bertemu dan telah mencurahkan bagian akhir
114
Presidency of George W. Bush dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Presidency_of_George_W._Bush
diakses 1/7/2007.
59
karirnya untuk mendukung perubahan rezim di Irak. Meskipun mayoritas dari mereka
pemerintah Bush, bahkan hingga saat ini masih menduduki posisi penting, mereka
modern adalah mantan deputi Menteri Pertahanan Paul Wolfowitz. Dibawah kebijakan
menteri pertahanan tahun 1992, Wolfowitz menyusun draf Defense Planning Guidance
yang menyatakan bahwa containment bukanlah strategi yang tepat pasca perang dingin,
menyerang Irak pada pertemuan NSC.117 Menurutnya, Setelah serangan 11/9 yang
dibutuhkan Amerika adalah satu pemikiran ideologis yang siap dengan blueprint detail
dan masuk akal untuk meresponnya. Blueprint tersebut telah dirumuskan Wolfowitz
dalam Defense Planning Guidance tahun 1992 untuk alasan dan konteks yang berbeda,
Neocons lain, Richard Perle, adalah mantan kepala Defense Policy Board
(kelompok kuat pemberi nasehat pada pemerintah) dan menjadi dewan penasehat
hingga Pebruari 2004. Perle secara konsisten menjadi salah satu yang paling vokal
115
Istilah "East Coast" seringkali diasosiasikan dengan wilayah timur laut dan Mid-Atlantik AS,
khususnya untuk konsep-konsep budaya seperti "Eastern college" atau "East-coast liberal" atau "I-95
Corridor". Bagian tenggara pantai Amerika dari Virginia hingga Florida secara kultural lebih berhubungan
dengan Selatan Amerika yang lebih luas. Lihat
http://en.wikipedia.org/wiki/East_Coast_of_the_United_States diakses 30/8/2007.
116
PBS. 2003a. Analyses: 1992: First Draft of a Grand Strategy. Frontline: Truth, War and Consequences.
http://www.pbs.org/wgbh/pages/frontline/shows/Irak/themes/1992.html, diakses 22/5/2006.
117
Seperti dikutip dalam Woodward, 2002, op cit, 91.
118
Halper & Clarke, op cit, hal. 10.
60
mendukung penurunan Saddam, menentang détente dan putaran kedua Strategic Arms
Limitation Treaty negotiations tahun 1970-an. Perle telah memiliki pengaruh dalam
pemerintahan jauh melewati peran resminya: dia mengakui menelpon penulis naskah
pidato Bush sesaat setelah serangan 11/9 memberi nasehat agar Bush memberikan
seperti American Enterprise Institute, Center for Security Policy, dan PNAC.
(adik Bush), Libby, Rumsfeld, Huntington, Fukuyama dan Wolfowitz. Para think tank
ini telah menjadi agitator bagi penurunan Saddam Hussein setidaknya sejak menulis
surat pada Clinton 1998 memintanya menjadi prioritas utama pemerintahannya. 120
Hampir semua neocons ideologis punya satu hal yang sama, yaitu hubungan
dekat dengan Cheney yang menjadi Wakil Presiden paling berpengaruh dan berkuasa
dalam sejarah AS. Cheney ditunjuk memimpin periode transisi dimasa pemilihan Bush
November 2000 hingga pengangkatannya dua bulan kemudian, dan telah menggunakan
"Bush's personal CIA", dan juga suara terakhir yang ingin didengar Bush sebelum
119
Perle, op cit.
120
Wilson, op cit.
121
Lechelt, J. 2003. The Loyal Foot Soldier: Vice President Cheney in the War on Terror. In America's
War on Terror, edited by P. Hayden et al. Aldershot: Ashgate, hal. 65. dalam Elsje Fourie,
Neoconservatism And Us Foreign Policy: A View From Venus Part II: The Bush Presidency And The War
In Irak. Loc.Cit.
61
intelejen sensitif NSC. Cheney bertemu Bush setiap pagi dan kemudian beberapa waktu
kebijakan-ekonomi di White House dan mendapat dua kantor di White House dan
House of Representatives.122
terkait ancaman senjata kimia dan biologi. Pengaruhnya yang kuat dilihat dari profilnya
yang tidak menonjolkan diri dan fakta bahwa dia tidak dilihat sebagai rival bagi Bush
Presiden. Dia bertemu secara pribadi dengan para pemimpin Arab yang dia kunjungi,
memperkuat konvensi senjata biologi, bahkan meski serangan antraks di musim gugur
yang memiliki yurisdiksi terhadap warga AS. Tapi pada awalnya mereka tidak meyakini
nation-building dan terlalu berambisi mengubah tatanan dunia dan dengan 11/9
Mengikuti 11/9, perencanaan perang Irak dimulai akhir tahun 2001 dimana
ketika itu para anggota kabinet dilaporkan memberitahukan para pejabat tinggi militer
122
LeMann, N. 2001. Letter From Washington: The Quiet Man. The New Yorker, May 7. At
http://newyorker.com/archive/content/?040906fr_archive06, diakses 20/7/2006.
123
Blumenthal, S. 2004. America's Military Coup. The Guardian, May 13. At
http://www.guardian.co.uk/Irak/Story/0,2763,1215613,00.html, diakses 10/03/2007.
124
Hoffmann, op cit.
62
bahwa tidak hanya Irak yang akan menjadi target perubahan rezim tapi juga Syria, Iran,
Lebanon, Somalia, Sudan dan Libya.125 Kebanyakan neocons dipandang kaum militer
sebagai 'chickenhawks', yang tidak pernah bertugas di militer (atau jika sudah, tidak
Walter Mondale, John Kerry dan banyak lagi orang penting Demokrat justru telah
melakukannya: Roy Blunt, Tom Delay, Rudy Giuliani, George Pataki, John Ashcroft,
Jeb Bush, Carl Rove, Gingrich, Cheney, Wolfowitz, Feith, Perle, Abrams-tidak pernah
berperang. Pendukung neocons yang paling berpengaruh di pers pun punya sangat
sedikit pengalaman, termasuk Sean Hannity, Rush Limbaugh, Bill O'Reilly, Pat
Buchanan, Bill Kristol, dan lainnya. Mereka seringkali tidak dipercayai oleh pasukan
mengirimkan pasukan.126
departemen, khususnya antara departmen luar negeri dan pertahanan yang tidak pernah
terjadi sebelumnya yang terjadi secara terbuka dan intens. Presiden, biasanya tidak
menerapkan aturan.127
125
Drew, op cit.
126
Lind, op cit.
127
Drew, op cit.
63
Powell yang menentang perang- setidaknya diawal- dilaporkan berani
mempertanyakan kebijakan Bush, You understand the consequences? You know that
you're going to be owning (Irak)?128 Hasilnya, Powell dikeluarkan dari posisi pembuat
menghadiri pertemuan antar departemen yang dirancang staf NSC untuk menyelesaikan
perbedaan-perbedaan kebijakan.129
Dominasi atas DepHan ini dengan jelas ditampilkan dalam kegagalan DepLu
perang Irak sebesar $5 juta untuk proyek diikuti 13 jilid rekomendasi kontrol ekstensif.
Namun, karena pemikiran detail tentang situasi pasca perang mengindikasikan adanya
potensi masalah dan biaya, yang dinilai memperlemah posisi AS, proyek inipun tidak
serupa: ketua penasehat ekonomi White House dipaksa mundur setelah memperkirakan
punya peran besar dalam membuat kebijakan luar negeri. Kantor ini dibuat sebagiannya
untuk bertindak sebagai 'wasit' diantara para pembuat kebijakan, hubungan antara
National Security Advisor dan presiden adalah faktor penentu kekuatan pengaruh NSC.
128
Woodward, 2004, op cit, hal. 320.
129
Thomas, E. et al, 2003, op cit.
130
Fallows, op cit.
131
Ibid.
64
Hal ini terbukti benar, dalam kasus Condoleezza Rice, seorang realis, yang
menjaga tetap sangat low profile sepanjang proses perang. Namun, dia punya hubungan
sangat khusus dengan Bush, dan, menurut Woodward, adalah satu-satunya orang yang
perang).132 Rice hampir selalu menyetujui Bush sepanjang waktu, dan kurang
memberikan perhatian pada perselisihan didalam NSC. Seorang mantan pejabat tinggi
mengkritiknya dengan menyatakan; “She thinks her job is just to figure out what the
Peran CIA dalam perang secara khusus patut diperhatikan. Organisasi ini telah
gagal berulang kali di Irak, cuci tangan dari usaha kudeta yang gagal di berbagai negara,
perencanaan pembunuhan, dan ingkar janji. Tahun 1991, ribuan warga Kurdi dan Syiah
kemudian mengabaikan dukungan militer untuk mereka. Saat itu, Direktur CIA, George
Tenet, memperkirakan peluang sukses aksi seperti ini nol, dan mengusulkan hanya
invasi militer penuh akan meyakinkan warga Irak akan ketulusan AS dan mendapatkan
Sedemikian jauh aksi-aksi CIA di negara lain dan yang justru dilupakan adalah
kewajiban utama badan ini; mengumpulkan dan menganalisa data. CIA justru lebih
ada, hubungan intelejen Saddam dan Bin Laden atau kemampuan dan kepemilikan
WMD Irak. Klaim bahwa Al-Qaidah telah mencari uranium dari Niger telah lama tidak
dipercayai didalam komunitas intelejen, tapi tidak satupun menentang pidato Bush.
132
Woodward 2004, op cit, hal. 276.
133
Thomas, E. et al, 2003, op cit.
134
Woodward 2004, op cit, hal. 74.
65
Dalam banyak kasus, pemerintah memotong komite intelejen. Pemerintah juga menolak
data intelejen Perancis yang telah lama ditempatkan di dalam rezim Baathist yang
Proliferation and Military Affairs pada biro intelejen Deplu, juga menuduh adanya
manipulasi besar-besaran fakta ini telah terjadi, dan faktanya tidak ada WMD.136
Peran dan praktek di lembaga think tanks dan para tokoh neocons di seputar
Bush menuju pada satu arah; yakni mengambalikan dekade seperti perang dingin
dimana nilai dan kekuatan Amerika dan sekutu dapat disatukan dalam perang ideologi
suci yang digabungkan dengan promosi keamanan nasional Amerika. Dengan cepat, AS
mulai menunjukkan kebutuhan lebih besar pada unilateralisme dan kekuatan militer.
Think tanks memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi perumusan
kebijakan luar negeri AS. Sebagai pusat gerakan di luar pemerintahan, think tanks
kemudian, mereka melancarkan kritik dan tuntutan eksternal kepada pemerintah untuk
Pada sisi lain, mereka juga berperan sebagai lembaga tangki pemikir yang hasil
kelompok kepentingan ini. Kalangan neocons berkiprah dalam dua cabang itu. Think
Tanks yang dipegang atau dimasuki neocons selain berperan sebagai lembaga pengkritik
135
Margolis, op cit.
136
Thielmann, G. 2003. "Interview". PBS Frontline: Truth, War and Consequences, July 10. At
http://www.pbs.org/wgbh/pages/frontline/shows/truth/interviews/thielmann.html, diakses 7/3/2007. untuk
update investigasi atas kegagalan intelejen ini bisa dilihat pada BASIC web site
http://www.basicint.org/Irak_update.htm
66
kebijakan, juga bertindak sebagai mitra kerja pemerintah yang hasil pemikirannya
melandasi kebijakan yang diambil. Berikut ini adalah gambaran identitas dan aktivitas
AEI adalah sebuah lembaga think tanks konservatif yang didirikan 1943, dengan
dan kebebasan dan tanggungjawab individu, kebijakan luar negeri yang efektif dan
waspada, akuntabilitas politik, serta debat terbuka." AEI menyatakan diri sebagai
berbagai yayasan, korporasi, dan individu. AEI muncul sebagai salah satu arsitek utama
kebijakan publik pemerintahan kedua Bush. Lebih dari dua lusin alumni AEI bertugas
dalam pos kebijakan atau salah satu panel dan komisi di pemerintahan Bush.
perusahaan, dan individu. AEI menerima lebih dari 30 juta dolar AS dari beberapa
penyandang dana, antara lain Bradley Foundation, Castle Rock Foundation, Earhart
AEI banyak dikritik atas agenda politiknya yang pro-zionis dan neoconservatif.
Pada 18 Mei 2003, BBC menampilkan program "The War Party", Meyrav Wurmser,
istri dari anggota AEI David Wurmser dan anggota The Hudson Institute, menyatakan
bahwa mayoritas dari anggotanya adalah Yahudi dan mereka semua pro-Israel, sebagian
137
American Enterprise Institute dalam http://www.answers.com/topic/american-enterprise-institute
diakses 26/5/2007
67
lebih fanatik dari yang lain. Para anggota AEI yang dipercayai presiden AS diantaranya;
Christopher DeMuth, pejabat dimasa Reagan, telah menjadi presiden AEI sejak 1986
dan Lee Raymond, mantan CEO ExxonMobil, juga wakil ketua dewan penasehat AEI.
Sejumlah Ilmuwan dan rekanannya; John R. Bolton. Lynne Cheney, istri Dick
Cheney. David Frum, rekan tetap, penulis dan juru tulis Bush. Reuel Marc Gerecht
seorang rekan tetap, direktur timur tengah PNAC dan mantan spesialis ahli timur tengah
CIA. Ayaan Hirsi Ali, mantan politisi Belanda, aktivis perempuan kanan dan
PNAC Rebuilding America's Defenses (2000) bersama dengan Robert bersaudara dan
ayahnya rekan tetap neocons, Donald Kagan. Jeane Kirkpatrick mantan perwakilan
permanen AS di PBB dan rekanan senior AEI hingga meninggal tahun 2006.
dirinya sebagai organisasi non-partisan, CSP memiliki ikatan kuat dengan Partai
Pertahanan di bawah pimpinan Rumsfeld, yakni Perle dan Feith. Anggota lain yang
dikenal luas di AS adalah Gaffney dan James G. Roche. Oleh sebab itu, sulit dibantah
jika lembaga yang berdiri tahun 1988 ini tidak berafiliasi dengan neocons.138
CSP dikenal memiliki ideologi konservatif yang kuat. Hal ini bisa disimak dari
tujuan strategis untuk “promote peace through US strength” yang dilandasi kuat pada
138
www.wikipedia.org/wiki/Center_for_Security_Policy, diakses 7/3/2007.
68
Amerika. Untuk itu, pengembangan senjata nuklir perlu dilakukan untuk dapat semakin
Di samping itu pula, dukungan terhadap Israel juga merupakan titik krusial.
Sebagai sekutu utama di Timur Tengah, negara Yahudi itu diharapkan dapat menjamin
kepentingan strategis AS. Untuk tujuan ini, CSP mendapat dukungan dari kelompok lobi
Yahudi, JINSA dan Jewish Institue for International Affairs. Hal ini tidak terelakkan
karena Perle dan Feith juga merupakan anggota JINSA. Terhadap perjanjian non-
proliferasi nuklir yang digagas PBB, organisasi perdamaian dan segala sesuatu yang
mengandalkan Perle dan Feith, CSP menerbitkan publikasi Occasional Papers Series
yang ditulis para pemikir neoconservatif dan selanjutnya dikirimkan kepada para
pengambil kebijakan di jajaran pemerintahan Bush. Tidak hanya itu, lembaga ini juga
membeli tayangan spot televisi guna memasukkan iklan berisi pemikiran strategis yang
diproduksinya.140
Sama halnya dengan lembaga neocons lain, penyokong dana CSP juga
3. Hudson Institute
Hudson Institute (HI) mulai beroperasi dalam kancah politik AS sejak tahun
1961. Didirikan di New York oleh Herman Kahn dan beberapa anggota RAND
139
Ibid.
140
Ibid.
141
www.wikipedia.org/wiki/Center_for_Security_Policy, diakses tanggal 14/7/2006.
69
Corporation, HI memiliki misi mempromosikan perubahan kebijakan publik dengan
mengacu pada nilai-nilai Amerika. Komitmen terhadap free market dan tanggung jawab
Indianapolis pada 1984 dan selanjutnya pada 2004 memusatkan segala aktivitasnya
Dow-Elanco, Ciba-Geigy, ConAgra, Cargill, dan Procter & Gamble. Politisi papan atas
yang berafiliasi dengan Hudson Institute adalah mantan Wakil Presiden Dan Quayle dan
Gubernur Indiana Mitch Daniels. Selain itu, sejumlah neocons juga menjadi anggota
lembaga ini; antara lain Perle, Podhoretz, Abrams, Irwin Stelzer, dan Donald Kagan.143
Committee for the Liberation of Irak (CLI) adalah kelompok kepentingan yang
memiliki tujuan untuk menjatuhkan Saddam Hussein dari kursi kepresidenan Irak.
political freedom and international security through replacement of the Saddam Hussein
regime with a democratic government that respects the rights of the Iraqi people and
Organisasi ini dibentuk dengan meniru model kesuksesan lobi dan kampanye
uintuk memperluas aliansi NATO. Karena kesamaan tujuannya dengan PNAC, CLI
142
www.wikipedia.org/wiki/Hudson_Institute, diakses tanggal 14/7/2006.
143
Ibid.
144
www.wikipedia.org/wiki/Committee_for_the_ Liberation_of_Irak, diakses 14/7/2006.
70
memiliki hubungan yang sangat erat dengan think tank utama neoconservatif tersebut.
Di samping itu pula, koneksi erat disambung dengan AEI. Kedekatan ini disebabkan
angota-anggota CLI juga terlibat dalam jajaran PNAC dan AEI. Anggotanya, yang
pentas politik dan kancah pemikiran strategis Amerika. Tercatat sebagai figur-figur
penopang kelompok ini adalah Gingrich, mantan Menteri Luar Negeri George Schultz,
dan Senator Arizona John McCain. Ditambah pula anggota pemerintahan Bush seperti
Perle dan Randy Scheunemann serta Kirkpatrick, Cohen, Bruce Jackson, William
yang didirikan tidak lama setelah serangan 11 September 2001. Organsiasi yang
teroris global serta mengeksplorasi faktor-faktor sejarah, budaya, filosofis, dan ideologi
masyarakat demokratis. Pendiri dan penasihat organisasi ini adalah para neocons
William Kristol, Perle, Forbes, Kirkpatrick, Woolsey, Gingrich, dan Jack Kemp.146
aktivitas antiterorisme di dunia Islam, dan gerakan perlawanan Islam radikal. Lembaga
ini bekerja sama dengan banyak kelompok pro-demokrasi di kawasan Timur Tengah dan
aktif mendorong Irak menuju pemerintahan demokratis. Selain itu, FDD memberikan
145
Ibid.
146
www.wikipedia.org/wiki/Foundation_for_the_Defense_of_Democracies, diakses 7/3/2007.
71
mempelajari penanganan terorisme. Di situ mereka berdiskusi dengan mahasiswa lain
dari Turki, Jordania, Israel, India, dan negara-negara lain tentang pembasmian terorisme
pada upaya untuk membentuk opini dan memenangkan perang pemikiran di media
massa, kampus, komunitas kebijakan, baik di dalam maupun luar negeri. Untuk
dari keterkaitannya dengan kelompok lobi Yahudi. Salah satu lembaga Yahudi yang
banyak diperkuat neocons adalah Jewish Institute for National Security Affairs (JINSA).
nasional AS. Tujuannya ada tiga, yaitu mendorong kebijakan keamanan nasional AS
yang efektif dan kuat, mendidik para figur pemimpin AS agar memperhatikan
kepentingan vital terkait dengan hubungan AS dan Israel, dan memperkuat kerjasama
kepentingan AS, terutama di Timur Tengah. Maka, terdapat titik singgung antara
selalu mendukung kepentingan keamanan wilayah Israel. Maka dari itu, JINSA
147
Ibid.
148
Ibid.
149
www.jinsa.org/about/about.html, diakses 14/7/2006.
72
mendukung perubahan rezim di negara-negara pendukung terorisme seperti Irak,
Bagi kelompok lobi ini, kepemilikan senjata pemusnah masal oleh suatu negara
merupakan ancaman teror bagi AS, Israel, dan kepentingannya. Karenanya, tokoh-tokoh
tersebut adalah mereka yang amat dikenal dengan ideologi neoconservatifnya seperti
Kirkpatrick, Perle, Ledeen, dan Woolsey. Keterlibatan neocons di JINSA menancap kuat
melalui program pertukaran taktik dan pengalaman menghadapi teroris antara AS dan
Israel tahun 2002. Fokus utama program ini adalah pengiriman para elit pertahanan AS
Sebagai lembaga pemikir strategi kebijakan luar negeri, Center for Strategic and
International Studies (CSIS) yang berdiri pada 1964 di Washington tidak lepas dari
terepresentasi pada sosok Fred C. Ikle sebagai personel yang turut mewarnai hasil
rumusan pemikiran kebijakan luar negeri dan pertahanan AS. Pada periode pertama
pemerintahan Bush, CSIS dipimpin oleh mantan Menteri Pertahanan John Hamre yang
Isu-isu strategis yang berkaitan dengan politik, ekonomi, dan keamanan menjadi
sasaran kajian CSIS. Lembaga ini fokus pada semua aspek kebijakan luar negeri dan
pertahanan, terutama dengan tren dan isu yang sedang muncul serta yang memiliki efek
150
www.wikipedia.org/wiki/Jewish_Institute_for_National_Security_Affairs, diakses 7/3/2007.
151
Ibid.
152
www.wikipedia.org/wiki/Center_for_Strategic_and_International_Studies, diakses 14/7/2006.
73
jangka panjang di lingkup internasional. Termasuk di antaranya kajian tentang terorisme
dunia. Direktur NED terdiri dari 5 orang; Bayh, Frank Carlucci (Carlyle Group), dan
berasal dari sumbangan pemerintah melalui Kongres. NED pertama kali didanai oleh
Presiden Reagan tahun 1982 dan dibentuk oleh studi awal yang ditanggung American
Political Foundation. Sumber dana NED berasal dari anggaran AS yang mengalir ke
Juga dari Smith Richardson Foundation, John M. Olin Foundation, dan Bradley
Foundation. Di dalam negeri, dana itu didistribusikan kepada Center for International
Di luar AS, NED secara berkala juga menyediakan dana bagi perkembangan
Bush mengirim 9 juta dolar AS kepada NED dengan alokasi 4 juta dolar AS untuk
menyumbang kampanye kandidat oposisi Violeta Chamorro yang akhirnya meraih suara
mayoritas sebesar 55%. NED juga merupakan instrumen kebijakan luar negeri AS
153
Ibid.
154
www.wikipedia.org/wiki/National_Endowment_for_Democracy, diakses 7/3/2007.
155
Ibid.
74
karena hasrat kuatnya untuk mendanai gerakan pro-demokrasi. NED membantu
(1990), Mongolia (1996), Filipina (1986), dan Ukraina (2004). Semua langkah itu
9. Heritage Foundation
Amerika, dan konsep pertahanan nasional yang kuat. Lembaga ini adalah pusat riset dan
berdasarkan ide, prinsip, dan tradisi yang bisa membuat Amerika jaya. Dalam situs
menumbuhkan kebebasan dan kemakmuran. Tentu, semua itu dilandasi oleh nilai-nilai
konservatif ya)ng harus dipromosikan secara agresif dengan pemasaran ide yang
tahun di dunia bisnis maupun politik. Mereka rajin mengirimkan solusi atas
permasalahan yang dihadapi Amerika ke eksekutif, legislatif, dan media massa. Tujuan
akhir dari solusi tersebut adalah membangun Amerika yang lebih aman, lebih bebas,
presiden lembaga ini Edwin Feulner Jr., yang sebelumnya staf anggota Kongres Phil
156
www.wikipedia.org/wiki/National_Endowment_for_Democracy, diakses 14/7/2006.
157
www.heritage.org/About/aboutHeritage.cfm, diakses tanggal 14/3/2006.
158
www.wikipedia.org/wiki/Heritage_Foundation, diakses tanggal 14/7/2006.
75
Crane. Hingga tahun 2001, HF menerbitkan majalah Policy Review, jurnal kebijakan
publik berpengaruh yang kemudian diambil alih The Hoover Institution. Di kalangan
Foundation, dan Scaife Foundation. Untuk perorangan, Richard Mellon Scaife dan
Josep Coors (pemilik Coors Brewing Company) tercatat sebagai penyandang dana di
samping banyak penyandang dana kecil lain. Disamping itu, Heritage juga menerima
ratusan ribu dolar dari Korea Selatan, yakni Samsung dan Corea Foundation.160
Hubungan erat antara neocons dan lembaga donor yang mayoritas berhubungan
untuk menjalankan semua agendanya. Posisi ini diperlancar dengan para tokohnnya
yang juga memiliki posisi strategis dalam pemerintahan bahkan sebagian adalah mantan
direktur atau CEO yang menjadi pejabat atau sebaliknya. Investasi jaringan ini tak akan
mudah hancur meski misalnya Bush atau Partai Republik tidak berkuasa lagi.
a. Korporasi
kepentingan mempunyai pengaruh lebih besar dari yang lain. Ada dua kelompok
159
Ibid.
160
Ibid.
76
mainstream. Yang pertama adalah korporasi, khususnya perusahaan dalam military-
dan mengambil keuntungan dari 'pintu yang terbuka' diantara para eselon tertinggi di
Halliburton telah mempunyai posisi di dalam White House setidaknya sejak 1992,
Program' (LOGCAP), yang digambarkan oleh Briody sebagai "cek kosong yang efektif
dari pemerintah". Tahun 1997, Halliburton kalah dalam penawaran kontrak LOGCAP
pada pesaingnya DynCorp. Tapi Angkatan Bersenjata masih memberikan kontrak tanpa
penawaran pada Halliburton untuk membangun beberapa basis militer di Balkan, dan
politisi karir seperti Cheney, dengan tanpa pengalaman bisnis, dijadikan CEO dari 1995
$144 juta tahun 1994 menjadi $423 juta 1996, dan pada 2001 KBR sekali lagi
memenangkan LOGCAP, saat itu untuk jangka waktu dua kali dari normalnya yang
lima tahun. Selama dua tahun awal masa jabatan Cheney, pengeluaran perusahaan untuk
161
Briody, D. 2004. Profits of War. The Guardian, July 22. hal. 16. dalam Elsje Fourie, Neoconservatism
And Us Foreign Policy: A View From Venus Part II: The Bush Presidency And The War In Irak. Loc.Cit.
77
lobbying ke Kongres jatuh dari $1.2 juta menjadi hanya $600 000.162 Cheney terus
Perang Afghanistan dan Irak telah menjadi perang yang sangat menguntungkan
bagi Halliburton yang membangun 1,000 sel tahanan di teluk Guantanamo, serta di
Bagram dan Kandahar. Dalam apa yang secara luas dikritik sebagai proses penawaran
yang tidak kompetitif, Halliburton memenangkan kontrak terbesar yang diberikan pada
perusahaan untuk membangun kembali infrastruktur minyak Irak (firma jasa ladang
minyak terbesar di dunia). Perusahaan ini sekarang dibawah investigasi resmi dengan
berbagai tuntutan; melanggar sanksi sebelum perang Irak dan di Iran, penipuan,
tenaga kontraktor sipil privat (umumnya mantan militer), dari lebih dari 30 negara.164
penggunaan PMCs: selama perang teluk 1 1991 untuk tiap satu kontraktor terdapat 50
personel militer terlibat. Pada perang 2003, rasionya 1 banding 10. Disamping konflik
potensial terkait kepentingan, tren ini juga memunculkan masalah kontrol dan
162
Singer, P.W. 2004. Warriors for Hire in Irak. The Brookings Institution, April 15. At
http://www.brookings.edu/views/articles/fellows/singer20040415.htm, diakse 19/10/2006.
163
CBS, 2004. New Fuel to Halliburton Fraud Fire. CBS Evening News, August 18. At
http://www.cbsnews.com/stories/2004/08/17/eveningnews/main636644.shtml, diakses 25/10/2006.
164
Ibid.
165
Spolar, C. 2004. 14 'Enduring Bases' Set in Irak. Chigago Tribune, March 23.
166
See Isenberg, D. 2004. A Fistful of Contractors: The Case for a Pragmatic Assessmentof Private
Military Companies in Irak. BASIC Research Report 2004.2 September. dalam
http://www.basicint.org/pubs/Research/2004PMC.htm.
78
kontraktor ini semakin berperan penting digaris depan pertempuran tanpa proteksi,
neocons terkemuka. Pada 2002, Lockheed Martin, Boeing dan Northrop Grumman-tiga
besar pabrik senjata AS-yang menerima lebih dari $42 miliar kontrak di Pentagon. 167
Carlyle Group, dana ekuitas privat berbasis Washington, memiliki reputasi menyewa
para mantan pejabat publik seperti George H.W. Bush dan James Baker, mantan Menlu
tahun 2000.168 The Economist telah menuduh perusahaan ini, yang juga menjalankan
beberapa aset keluarga Bin Laden, atas praktek kronisme dan monopoli. 169
dalam mengamankan area pengungsi Kurdi di utara Irak di akhir operasi Desert Storm
perusahaan senjata yang menjual, diantaranya, rudal Patriot yang dipakai dengan
pengaruh besar di Israel dan Irak posisinya aman. Seperti yang diungkap seorang analis,
"'Sangat tidak sesuai untuk seorang berfungsi di dalam peran administratif dan
167
Hartung, W.D. 2004. Making Money on Terrorism. The Nation, February 5. dalam
http://www.thenation.com/doc.mhtml?i=20040223&c=2&s=hartung, diakses 5/7/2006.
168
The Economist. 2003. "C for Capitalism". The Economist, June 26, hal. 24.
169
Ibid, hal. 24.
170
Armstrong as quoted in Morgan, O. 2003. US Arms Trader to Run Irak. The Observer, March 30. At
http://observer.guardian.co.uk/business/story/0,6903,925309,00.html, diakses 7/6/2006.
79
Perang Irak memainkan peran penting dalam meningkatkan anggaran militer
dari $315 miliar menjadi $379 miliar antara 2001 dan 2003.171 Kebanyakan korporasi ini
dan yang serupa, kemudian, mempunyai motif dan alat untuk menjadi pendukung kuat
perang. Salah satu motif utama adalah minyak. Minyak telah lama menjadi alasan
kehadiran AS di Saudi dan kawasan teluk. Ketergantungan minyak AS terus naik: tahun
2000, 60% kebutuhan minyaknya dari impor, dibanding 42% tahun 1990.172 Industri
mempengaruhi para pembuat kebijakan. Hal ini mungkin lebih memotivasi neocons
seperti yang dijalankan Perle, Wolfowitz dan rekan-rekannya. Salah satu trademarks
dari kebijakan yang dijalankan karena dibelakangnya adalah korporasi besar. Cheney
dan Bush adalah politisi karir dan juga figur penting korporasi sebelum dan sesudahnya.
Condoliza Rice adalah mantan anggota dewan direksi Texaci Chevron, Ketua Dewan
dan manajer divisi energi dan ekonomi Exxon Mobil. Lalu, Christine Whitmark,
Berikutnya, Gale Norton, Menteri Dalam Negeri, bekerja di firma hukum sayap kanan
yang didanai Exxon Mobil, Amoco, Chevron, dan Ford. Donald Evans, Menteri
Perdagangan yang dulunya CEO for Tom Brown Inc. (perusahaan gas dan minyak di
171
Rogers, op cit, hal. 83.
172
Ibid, hal. 59.
173
John Perkins. 2005. Confession of an Economic Hit Man. Jakarta: Abdi Tandur. Hal. 88.
80
Danver). Paul H. O’Neill, Bendahara Negara, adalah penyokong AEI dan direktur
Sedangkan, Grup Carlyle, sebuah korporasi ekuitas swasta dengan aset $ 12-14
miliar yang bergerak di bidang pertahanan, telekomunikasi global, dan investor bank
dan perusahaan asuransi dimana milyaran dolar dana pensiun dan investor berduit mulai
dari Singapura hingga Abu Dhabi disimpan disini. Lima pemain sentral dalam pintu
putar bisnisnya adalah Bush senior, Bush junior, Sekretaris Pertahanan Thomas
Rumsfeld, mantan Menlu James baker III, Wapres Dick Cheney, dan Frank Carlucci.
Koneksi Bush dan carlyle dalam perang melawan teror bisa dibuktikan lewat investasi
Berikutnya, dalam kampanye presiden Bush jr., Enron adalah salah satu
kontributor terbesar selain Exxon Mobil dengan lebih dari tiga perempat juta dolar
selama delapan tahun termasuk kampanyenya sebagai Gubernur Texas. Yang lebih hebat
lagi, lebih dari setengah kontributor utama kampanyenya ternyata memiliki hubungan
dengan Enron, salah satunya adalah Morgan Stanley Bank, Anderson Consulting, Credit
Suisse First Boston, Citigroup`s Salomon Smith Barney, dan bank of America. Sebelum
menaikkan harga listrik di Caliornia yang dibeli Enron dengan memanipulasi pasokan
listrik. 176
Sementara itu, hubungan erat Exxon-neocons dalam Partai Republik bisa dilihat
dari sumbangannya yang besar dibanding Demokrat terhadap kandidat kongres dalam
174
Exxon Mobil dalam www.opensecrets.org/orgs/summary.asp?ID=D000000129&nAME=Exxon+Mobil
diakses 13/2/2007.
175
Bernd Hamm. 2005. The Bush gang Kelompok Elit yang Menghancurkan; Serangan Neoconservatif
terhadap Demokrasi dan Keadilan. Jakarta: PT. INA PUBLIKATAMA. Hal. 61-2.
176
Huck Gutman. Bush’s biggest Donors had Link To Enron, common Dream 15-01- 2002. dalam Ibid.
81
1,176,106 atau 13 persen. Disisi lain, Republik mendapatkan $ 7,844,664 atau 87 persen
Dari temuan terkait hubungan neocons dengan sejumlah korporasi besar diatas
ideologi dan agenda-agendanya. Disini terungkap bahwa neocons tidak akan pragmatis
menguntungkan antara korporasi dan birokrasi dijalankan dengan baik oleh para kader
b. Lembaga Donor
langsung oleh yayasan atau lembaga donor konservatif. Berikut profil beberapa lembaga
1. Bradley Foundation
setengah miliar dolar AS. Mereka menyediakan dukungan penting bagi kelompok yang
menuntut invasi ke Irak sebagai respon atas serangan 11/9 seperti PNAC dan John M.
Olin Centre for Strategic Studies. Pada 2003, Presiden Bradley Foundation, Michael S.
Joyce menyatakan bahwa Bush telah dipengaruhi oleh neoconservatif. Lembaga ini juga
Bradley Foundation didirikan dua bersaudara Lynne dan Harry dengan tujuan
82
Untuk itu, lembaga ini akan mendukung siapapun yang memiliki kepedulian terhadap
2. Scaife Foundation
Scaife Foundation adalah lembaga donor milik keluarga Scaife yang tersebar
dalam empat institusi: Sarah Mellon Scaife, Carthage, Allegheny, dan Scaife Family
Foundation. Keempat lembaga yang tergabung dalam Scaife Foundation ini mewarisi
minyak raksasa Mellon Industrial Oil. Scaife Foundation pertama kali aktif mendanai
kegiatan konservatif pada tahun 1973 ketika Richard Mellon masih menduduki kepala
lembaga ini. Kemudian, berlanjut pada tahun 1993, Scaife dan Chartage mengucurkan
dana sebesar 17,6 juta dolar kepada 150 think tank konservatif.181
publik yang berkonsentrasi pada isu internasional dan isu domestik skala besar.182
Program-program yang digulirkan kelompok neocons sangat sejalan dengan hal ini.
Karena itu, tak heran selama kurun waktu 1985-2001, Scaife Foundation mendonasikan
15,86 juta dolar, AEI menerima 4,41 juta dolar, CSIS mendapatkan 6,69 juta dolar, dan
180
www.bradleyfdn.org/programs.html, diakses 14/9/2006.
181
www.mediatransparency.org/funderprofile.php?funderID=3, diakses 9/9/2006.
182
www.scaife.com/sarah.html, diakses 9/9/2006.
183
www.sourcewatch.org/index.php?title=Scaife_Foundations, diakses 14/9/2006.
83
Lembaga didirikan tahun 1953 oleh John Merril Olin (1892-1982), pengusaha
yang bergerak dalam bidang industri. Olin memiliki komitmen tinggi untuk
utama dari John M. Olin Foundation adalah mendukung proyek yang memperkuat
bersama yang mendorong studi yang berkaitan dengan hubungan kebebasan ekonomi
dan politik.184 Pada tahun 2001, lembaga ini mengucurkan dana 20,483 juta dolar AS
kepada sejumlah institusi, termasuk institusi neoconservatif seperti PNAC, AEI, CSIS,
CSP, NED, Hudson Institute, dan Heritage Foundation. Dana besar juga diberikan untuk
c. Lobi Yahudi
Beberapa pejabat berhaluan neocons mempunyai ikatan erat dengan partai sayap
dan AIPAC. Ariel Sharon adalah sekutu penting dalam "War on Terror" yang
memandang perlawanan Palestina sama dengan serangan teroris di AS. Perle telah
dianugerahi oleh Zionist Organisation sebagai "pro-Israel activist" dan rekan dari partai
Likud. Dia berpendapat bahwa hak-hak pendudukan Tepi Barat tidak dapat dibatalkan
dan pendudukan kembali wilayah dibawah otoritas Palestina sekarang ini, "even though
the price in blood would be high".186 Tahun 1970, dia dikeluarkan dari posisinya
sebagai ajudan Senator Henry Jackson saat FBI menemukannya tengah mendiskusikan
84
Kejadian Perle tahun 1970 bukanlah kasus tunggal dimana FBI sekarang tengah
tinggi pemerintah dan Israel yang tidak pernah dilanjutkan. Menurut FBI, kantor
Douglas Feith tahun 2001 menyediakan informasi sangat rahasia, termasuk draf
kebijakan AS terhadap Iran, untuk AIPAC, yang kemudian diberikan pada kedutaan
Israel. Dua dekade sebelumnya, Feith juga diturunkan dari posisi Middle East Analyst
dimasa Reagan dengan tuduhan serupa. Seorang deputi Perle juga telah dituntut karena
menyetujui ekspor bahan-bahan sensitif ke Israel tanpa mengikuti prosedur tepat. 188
Relevansi lobi Israel terhadap perang Irak adalah isu yang hangat, tapi
kebanyakan mengarah pada isu untuk membentuk negara tetangga Israel yang lebih
simpatik, demokratis, dan terkontrol yang memainkan peran dalam kebijakan invasi.
Tahun 1996, Perle dan Feith mengarang sebuah makalah untuk masukan, yang sekarang
terkenal, bagi perdana menteri dari partai Likud Netanyahu berjudul’ "A Clean Break: A
New Strategy for Securing the Realm". Makalah ini secara eksplisit meminta AS dan
Israel bersama-sama "fokus menurunkan Saddam Hussein – sebuah target penting Israel
memperingatkan bahwa " masa depan Irak dapat mempengaruhi strategi keseimbangan
tengah melalui Baghdad," juga mengacu pada bantuan Saddam pada para pembom
bunuh diri Palestina, menekankan bahwa Saddam adalah hambatan terbesar proses
188
Marshall, J.M. 2004. Iran-Contra II?. The Washington Monthly, September. At
http://www.washingtonmonthly.com/features/2004/0410.marshall.html, diakses 7/10/2006.
189
Institute for Advanced Strategic and Political Studies. 1996. Study Group on a New Israeli Strategy
Toward 2000: A Clean Break: A New Strategy for Securing the Realm. At
http://www.israeleconomy.org/strat1.htm, diakses 7/10.2006.
190
seperti dikutip dalam Drew, op cit.
85
Lobi Israel, tidak bisa disamakan dengan komunitas Yahudi-Amerika yang lebih
bervariasi, telah menjalankan teknik lobi ekonomi yang jauh lebih baik dan berpengaruh
dibanding kelompok lobi manapun. Lobinya sering dibagi kedalam berbagai kebijakan
domestik Israel, tapi mereka lebih bersatu jika berkaitan dengan kebijakan AS terhadap
Israel. Mereka mendukung pendanaan berskala besar bagi Israel-yang telah menerima
lebih dari $70 miliar sejak 1979-serta perlindungan diplomatik tanpa syarat dari AS di
Yang lebih buruk, mereka juga dikenal berhubungan dengan kampanye rahasia
dan mendaftar hitamkan pengkritik dalam pemerintahan dan diluar. Parahnya, kritik
pada Israel di AS hanya dibatasi hanya dari right-wing (Buchanan) dan left-wing
(Chomsky). Hal ini menjadikan kritik memusat pada hak-hak Israel untuk eksis dalam
keamanan dan kedamaian, tapi tidak misalnya, memberikan syarat bantuan pada
Meski tidak bisa dikatakan bahwa lobi Israel mengontrol sepenuhnya kebijakan
luar negeri AS, karena, kebijakan luar negeri AS secara kontinyu dipengaruhi oleh
diragukan lagi berperan sebagai dua alasan terbesar untuk invasi ke Irak. Berbagai motif
dan kepentingan dibalik keputusan jelas ditemukan dalam pernyataan Wolfowitz dalam
wawancara dengan Vanity Fair bahwa "For reasons that have a lot to do with the U.S.
government bureaucracy we settled on the one issue that everyone could agree on which
191
Lind, M. 2002. Distorting U.S. Foreign Policy: The Israel Lobby and American Power. Prospect, April
2002.
192
Ibid.
193
Ibid
86
Kuatnya lobi Yahudi bisa dilihat dari nama-nama afiliasi neocons-zionis di
1. Ari Fleischer – Juru Bicara Resmi White House, tokoh penting dalam komunitas
2. Richard Perle – salah satu Penasehat Kebijakan Luar Negeri Bush dan pimpinan
Dewan Kebijakan Pertahanan Pentagon. Dia telah bekerja bagi Bush sebagai Jewish
national security campaign advisor. Seorang agen Israel, Perle dipecat dari kantor
Senator Henry Jackson pada 1970-an setelah National Security Agency (NSA)
luar negeri Yahudi Bush, yang memiliki hubungan dekat dengan agen dan militer Israel.
penasehat khusus Perle. Dia sangat pro ekstrimis Israel, yang mendukung kebijakan anti
Arab dimasa lalu. Dia dekat dengan kelompok ekstrim, Zionist Organization of
America, yang bahkan menyerang orang Yahudi yang tidak sepakat dengan pandangan
ekstrimnya. Dia sering bicara dalam konferensi ZOA. Feith menjalankan firma hukum
kecil, Feith & Zell, yang hanya punya satu kantor internasional, di Israel. Mayoritas
kerja legalnya mewakili kepentingan militer Israel. Dalam website firmanya, disebutkan
5. Elliott Abrams – Penasehat NSC. Dimasa Reagan, Abrams adalah Asisten Menlu
urusan Amerika Latin yang berperan penting dalam skandal Iran-Contra, yang
melibatkan penjualan senjata ilegal AS ke untuk memerangi Irak, dan secara ilegal
mendanai pemberontak kontra pemerintah Sandinista Nicaragua. Dia juga secara aktif
87
membohongi tiga komite Kongres atas keterlibatannya dan menghadapi tuntutan pidana
berat berdasar kesaksian bohongnya. Abrams dinyatakan bersalah pada 1991 atas dua
tindak pidana ringan dan dihukum setahun masa percobaan dan 100 jam untuk
6. Dov Zekheim – Asisten Menteri Pertahanan. Dia penasehat kebijakan luar negeri
National Security Programs dan Senior Fellow di Council on Foreign Relations (CFR).
Dia salah satu hawkish yang sangat pro-Yahudi Israel dalam pemerintahan pertama
Bush (Sr) yang duduk dalam NSC, dan konsisten mendukung invasi Irak.
8. Henry Kissinger – salah satu penasehat Defense Policy Board Pentagon. Dia ikut
posisi Defense Policy Board di Pentagon dan penasehat pro-ekstrimis Israel lain.
10. Robert Zoellick – perwakilan perdagangan AS, di posisi level kabinet. Dia adalah
penasehat pro-ekstrimis Israel dalam pemerintahan Bush (Jr) yang mendukung invasi
11. Marc Grossman – urusan Politik dibawah Menlu. Dia adalah Direktur Jendral
Foreign Service dan Director of Human Resources kementerian luar negeri. Dia adalah
salah satu pejabat Yahudi dari pemerintahan Clinton yang dipromosikan Bush ke pos
lebih tinggi. Dia diplomat AS yang mendukung tindakan pembalasan pada Meksiko jika
88
12. Robert Satloff – penasehat NSC, serta direktur eksekutif "think tank," lobi Israel,
Washington Institute for Near East Policy. Banyak ahli lobi Israel datang dari sini,
13. Mel Sembler - Presiden Bank Ekspor-Impor AS. Seorang tokoh dari Jewish
14. Joshua Bolten – Direktur Kebijakan Utama Bush, seorang bankir dan mantan
15. Steve Goldsmith – Penasehat Senior dan penasehat kebijakan domestik Yahudi
Presiden Bush. Dia juga penghubung White House Office of Faith-Based and
Community Initiatives (White House OFBCI) dalam Kantor Eksekutif Presiden. Mantan
wali kota Indianapolis ini adalah teman baik Ehud Olmert dan sering mengunjungi
16. Daniel Saul Golding- ketua NASA, National Aeronautics and Space
Administration. Sisa orang dari masa kepemimpinan Clinton, Golding seringkali dipuji
17. Adam Goldman – penghubung khusus White House untuk masyarakat Yahudi.
Yahudi. Dia juga ketua keuangan DC untuk kampanye Bush, sekaligus koordinator
89
21. Samuel Bodman - Deputi Sekretaris Departemen Perdagangan. Dia adalah ketua
23. Ruth Davis – Direktur Foreign Service Institute, yang melapor pada Kantor
hubungan uang dan keturunan (Yahudi) dapat dengan mudah terjalin dengan adanya
kepentingan dan musuh bersama. Ancaman Islam politik ketika berkuasa, utamanya di
Timur Tengah, tentu akan menjadi ancaman bagi eksistensi negara Israel dan akan
mengubah rezim-rezim pro AS menjadi Iran baru yang tidak akan memberikan akses
kebijakan luar negeri, neocons, masih perlu dukungan, atau setidaknya tidak ditentang,
publik AS. Faktanya, pasca 11/9, berbagai poling menunjukkan bahwa mayoritas warga
saat itu mendukung perang. Publik yang dulu menolak draf Wolfowitz's –dan visi
neoconsnya satu dekade sebelumnya- tahun ini hanya sedikit yang keberatan.195
sekutu kunci lain. Yang pertama dan utama adalah media, yang membantu mereka
194
Zionist in the bush administration dalam http://www.care2.com/news/member/798880044/307663
diakses 29/5/2007.
195
Lambro, D. 2003. Americans Support War in Irak 2-1, Poll Finds. The Washington Times, December
22. At http://washingtontimes.com/national/20031222-120239-5311r.htm, diakses 24/8/2006.
90
'menghomogenkan' pandangan-pandangan yang mereka anggap benar. Contohnya
adalah Fox News Channel, bagian dari imperium media Rupert Murdoch dengan lebih
dari 130 koran, 25 majalah dan beberapa saluran televisi. Ciri khas program Fox yang
menjual emosi, dijalankan secara eksklusif oleh rating dan dikemas sebagai komoditi
untuk dijual pada penonton, telah menjadikannya saluran berita paling populer di AS.
bintang tamnya, dan sangat berpegang pada rating. Mereka secara terbuka
mayoritas warga AS berpegang pada satu kesan yang salah atas perang Irak, bahwa
perang dimana sumbernya adalah media tertentu, diantaranya adalah Fox News. Fox
telah menjadi, meminjam istilah Halper dan Clarke, sebuah "electronic tabloid,
Lebih jauh, Fox mempunyai ikatan dengan pemerintah AS. John Ellis, kepala
bagian keputusan jaringan yang juga keponakan pertama George W. Bush, adalah orang
yang bertanggungjawab atas klaim pengumuman kemenangan Bush pada pemuli tahun
belum pasti. Woodward mencatat bagaimana CEO Fox, Roger Ailes-yang dijuluki
media neocons yang diprovokatori oleh Rush Limbaugh, yang menjadi media efektif
196
Halper &Clarke, op cit, hal.10.
197
Woodward 2002, op cit, 207.
91
propaganda. Neocons juga telah menggunakan hubungannya dengan media dalam cara
lain; istri mantan Duta Besar Joseph Wilson terbongkar ke pers rahasianya sebagai agen
intelejen CIA yang dibocorkan oleh seorang pejabat senior White House setelah Wilson
dipalsukan. Ini adalah kriminal, yang dapat dihukum dengan 10 tahun penjara.
Sementara itu, kurangnya perdebatan antar elit dan di dalam Kongres cenderung
membatasi perdebatan di media. Hal ini terbukti pasca 11/9, ketika tendensi untuk
pertanyaan kritis tentang 'War on Terror'. Hal ini ditambah dengan publik AS yang
cenderung permisif dan mendukung setiap tindakan pemerintah dalam kondisi krisis,
yang menghasilkan 92% rating untuk persetujuan kampanye anti terorisme Oktober
2001198 -yang serupa dengan mandat terbuka neocons. Serangan terhadap World Trade
Centre mendekatkan pada debat publik terbuka ke tahap tertentu, meski jika perdebatan
ini kemudian 'terbuka' sebagai kebijakan luar negeri menjadi lebih diperdebatkan.199
dilakukan. Seperti dalam perang Vietnam, yang menunjukkan AS mau menerima jumlah
korban tertentu, tapi hanya jika mereka percaya ini untuk keadilan dan memang
dibutuhkan. Setelah 11/9, sebab inilah yang terus ditampilkan kepada warga AS,
ketakutan dan kemarahan yang diciptakan media memainkan peran penting untuk
menerima perang melawar terorisme ini. Untuk beberapa bulan pasca 11/9, warga AS
198
Kull, S. 2004. Voice of a Superpower. Foreign Policy, May/June. Dalam
http://www.foreignpolicy.com/users/login.php?story_id=2539&URL=http://www.foreignpolicy.com/story
/cms.php?story_id=2539&page=3, diakses 7/08/2006.
199
Bennett, W.L. 1994. The Media and the Foreign Policy Process. In The New Politics of American
Foreign Policy, edited by D.A. Deese. New York: St. Martin's Press, hal. 18.
92
seolah-olah menjadi subyek ancaman teror senjata biologi, apa yang disebut media
sebagai 'dirty bombs' serta skuad bunuh diri baru Islam militan yang mengerikan.
Selain itu, terdapat lima media massa utama neocons yang memiliki pengaruh
a. Commentary
berupaya membentuk opini publik dalam isu-isu politik, budaya, agama, kebijakan
sosial, dan hubungan luar negeri. Bertindak sebagai editor majalah ini adalah salah
Majalah ini merupakan suara terdepan komunitas Yahudi AS dan neocons dalam
menyebarluaskan pemikirannya selain isu Yahudi dan Israel. Hal ini wajar karena media
yang terbit tiap bulan ini dipublikasikan oleh institusi gerakan Yahudi, American Jewish
terhadap Palestina, serta dukungan terhadap kebijakan luar negeri unilateral. Pasca 11/9,
rezim di Irak dengan menyerang wilayah negara itu serta negara lain yang dianggap
memusuhi kepentingan Israel dan AS seperti Iran, Suriah, Lebanon, Jordania, Libya.201
terbit pertama kali pada tanggal 18 September 1995 yang diterbitkan oleh News
200
www.commentarymagazine.com/HTMLStubPage.asp, diakses tanggal 7/2/2007.
201
www.wikipedia.org/wiki/Commentary_Magazine, diakses tanggal 12/2/2007.
93
America Incorporated.202 Editor adalah William Kristol yang dibantu oleh Fred Barnes
sebagai editor eksekutif.203 Majalah ini berada dalam kepemilikan konglomerat media
Rupert Murdoch; pemimpin gerakan neocons pro-Israel yang berpengaruh. Majalah ini
The National Interest adalah jurnal internasional yang dikenal luas publik
Amerika. Distribusinya tidak hanya terbatas di AS, tapi juga merambah ke Eropa dan
Asia. Didirikan pada tahun 1985 oleh Irving Kristol, The National Interest kini
dipublikasikan oleh Nixon Center. Jurnal ini tidak hanya dibatasi pada analisis foreign
policy secara sempit, tetapi berusaha menarik perhatian menuju gagasan yang lebih luas
pada jalan perbedaan sosial budaya, inovasi teknologi, sejarah, dan agama yang
Fukuyama The End of History, yang menilai sejarah telah berakhir dengan kemenangan
luas menjadikan jurnal ini sebagai media yang sangat berpengaruh dalam hal ulasan
terhadap kebijakan luar negeri AS. Tak jarang, media-media lain (New York Times,
London Spectator Inggris, Shin Dong-A Korea Selatan, dan Europaische Rundschau
Austria) mengutip analisis yang muncul dalam jurnal tersebut, tak terkecuali analisis
dari para neocons yang tergabung di dalamnya, Kristol, Ikle, dan Daniel Pipes.206
202
www.weeklystandard.com/AboutUs/default.asp, diakses tanggal 7/2/2007.
203
www.weeklystandard.com/AboutUs/default.asp#Masthead, diakses tanggal 7/2/2007.
204
www.wikipedia.org/wiki/The_Weekly_Standard, diakses tanggal 7/2/2007.
205
www.nationalinterest.org/ME2/dirsect.asp?sid=1CC7F100AE244FA7AA2F839DA4788984&nm=
About+TNI, diakses tanggal 12/2/2007.
206
www.wikipedia.org/wiki/The_National_Interest, diakses tanggal 12/2/2007.
94
d. Public Interest
Public Interest adalah jurnal budaya dan politik neoconservatif yang didirikan
Irving Kristol pada tahun 1965. Jurnal ini berperan besar menumbuhkan gerakan
neoconservatif secara pesat hingga saat ini. Editornya adalah Irving Kristol dan Nathan
e. National Review
National Review, yang berkedudukan, terbit pertama kali pada tahun 1955 di
New York. Sejak awal, majalah yang didirikan William F. Buckley ini telah menegaskan
dalam pentas politik Amerika, National Review memberikan porsi besar dalam
mempublikasikan gerakan konservatif baru itu. Lima puluh tahun setelah pendiriannya,
National Review dipandang sebagai salah satu terbitan yang paling berpengaruh secara
politik. Argumen-argumen yang beredar di majalah ini sering dikutip oleh para
majalah ini antara lain William F. Buckley Jr., Ledeen, Novak, David Frum, dan Rich
Lowry (editor).209
juga sangat kuat sehingga dapat meminimalisir ide-ide yang menentang agenda-agenda
memperlancar apa yang mereka persiapkan untuk menjadi opini dunia dan menjadikan
207
www.wikipedia.org/wiki/The_Public_Interest, diakses tanggal 12/2/2007.
208
www.sourcewatch.com/index.php?title=National_Review, diakses tanggal 12/2/2007.
209
www.wikipedia.org/wiki/The_National_Review, diakses tanggal 12/2/2007.
95
propaganda rasis terkait internasionalisme nilai-nilai Amerika yang baik bagi dunia
D. Peran dan Posisi Strategis Neocons dalam Kebijakan Anti Islam Politik
Dari paparan diatas jelas bahwa neocons berhasil mengambil peran dan
negeri; Departemen Luar Negeri, Dinas Intelejen, Departemen Pertahanan, dan National
Security Council. Di DepHan, neocons terdiri dari Rumsfeld, Wolfowitz, Feith, dan
Perle. Di Departemen Luar Negeri, Bolton, Armitage, dan Zoellick ditambah Reuel
Marc Gerecht dan James Woolsey yang pernah menduduki posisi penting di CIA.
Sementara di NSC, ada Abrams sebagai staf. Mereka semua bergabung bersama dengan
Cheney yang dibantu stafnya, Libby, untuk meloloskan kepentingan neocons lewat jalur
interkoneksitas antara neocons di dalam dan luar pemerintahan. Mereka yang terlibat
sejumlah think tank dan didukung oleh media massa berpengaruh seperti FoxNews serta
media nekons lain semacam The Weekly Standard, Commentary, The National Interest,
Public Interest, National Review, serta PNAC yang rajin mengirimkan surat-surat berisi
tuntutan kebijakan kepada Bush. Ditambah lembaga-lembaga donor yang tidak segan-
96
Dengan demikian, dalam bab ini dihasilkan temuan bahwa neocons merupakan
satu-satunya kelompok kepentingan yang memiliki peran dan pengaruh kuat terhadap
kebijakan luar negeri Bush yang dipicu kasus 11/9. Usulan-usulannya adalah usulan
kebijakan yang mempunyai rasionalitas tinggi dengan didukung opini media dan
kejelasan rujukan ideologis dari ide-idenya. Keluasan jaringan dan posisi serta
rasionalitas kebijakan itulah yang pada akhirnya berimbas pada munculnya kepercayaan
Presiden Bush terhadap mereka untuk menyusun kebijakan “war on terrorism” terhadap
BAB IV
Bush dan Bill Clinton mencerminkan ‘kebingungan’ menanggapi kejatuhan Uni Sovyet
yang diikuti dengan berakhirnya Perang Dingin. Sementara itu, bagi neocons seperti
97
Kristol dan Kirkpatrick memandang bahwa era baru ini harus disikapi dengan kebijakan
luar negeri baru. Dalam pemikiran neocons, kebijakan luar negeri AS pasca Perang
keuntungan militer serta ekonomi. Beberapa neocons muda seperti Muravchik, Charles
Krauthammer, dan Ben Wattenberg berargumen bahwa meski Perang Dingin telah
beberapa neocons yakni Irving Kristol, Bea, William Kristol, Kirkpatrick, Wolfowitz,
Rodman, dan dia sendiri mendiskusikan strategi baru yang mesti diambil AS pasca
Perang Dingin. Saat itu Krauthammer melontarkan ide unipolaritas AS. Ide tentang
unipolar moment itu kemudian ditegaskannya dalam artikel di Foreign Affairs terbitan
musim dingin 1990-1991. Bagi Krauthammer, era pasca Perang Dingin adalah saat bagi
peradaban' dalam bukunya yang berpengaruh The Clash of Civilization and the
ancaman serius bagi peradaban barat pasca perang dingin. Ide ini sudah diperkenalkan
Huntington sejak 1993 di jurnal Foreign Affairs. Dia melihat bahwa sumber utama
konflik dalam dunia baru bukanlah ideologi, politik atau ekonomi, tetapi budaya.
Budaya dalam manifestasi yang lebih luas adalah peradaban yakni suatu unsur yang
210
Ibid.
211
Francis Fukuyama. Summer 2004. The Neoconservative Moment. dalam The National Interest, Volume
76, hal. 57.
98
membentuk pola kohesi, disintegrasi dan konflik.212
sejarah dan tidak substansial serta tak membahayakan. Perang Teluk I, menurut
menjadi favorit pembahasannya yakni Barat dan Islam. Tujuh peradaban dunia lain
adalah peradaban Cina, Jepang, Amerika Latin, Afrika, Hindu, Budha, dan Kristen
mengagungkan kejayaan militer. Islam berasal dari kalangan suku nomaden Badui Arab
yang suka perang dan kekerasan menjadi simbol fondasi Islam. Muhammad adalah
panglima perang yang gigih dan handal. Lebih jauh Huntington menganalisis bahwa
Alquran dan ajaran Islam mengajarkan untuk melawan orang-orang kafir dan hanya
merupakan wujud simplifikasi yang tidak berdasar, dan juga tumpang tindih antara
agama dan teritorial. Baginya, tantangan para pengambil keputusan di Barat adalah
bagaimana membuat Barat semakin kuat dan menjaga peradaban lain agar tetap
terkontrol terutama Islam. Islami Politik, menurutnya, merupakan salah satu aspek
212
Samuel Huntington. 2003. Benturan Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia. Jogjakarta: Qalam.
Hal. 23-25.
213
Ibid. hal.55.
214
Ibid.hal. 500-1.
99
fundamentalisme Islam yang mencakup ide-ide, praktik, retorika, dan ”pengembalian”
kembali ajaran Islam pada sumber-sumber aslinya yaitu al-Qur’an dan hadits.
menggantikan hukum dan peradaban barat dengan Islam. Kebangkitan kelompok ini
dapat dilihat dengan semakin semaraknya perilaku sosial agamis seperti pemakaian
jilbab dan penolakan minuman keras, kegiatan keagamaan, dominasi oposisi Islam
Pada tataran praktis, tesis Huntington ternyata yang paling mudah dicerna oleh
kemerosotan kekuatan dan citra barat. Jika hal ini dibiarkan terjadi, maka, cita-cita dan
institusi barat pun akan segera sirna dan digantikan peradaban baru Islam.216 Namun,
bagi neocons sejati seperti Huntington, kemerosotan ini bukanlah karena kesalahan nilai
validitas yang bersifat universal dalam demokrasi liberal sehingga dapat diterima secara
global. Disisi lain, universalisme ini dipandang masyarakat dunia lain, khususnya umat
Islam, sebagai imperialisme. Fase baru pertarungan Barat melawan Islam menemukan
215
Ibid. hal. 186-7.
216
Ibid. hal.98.
217
Ibid. hal.336.
100
momentumnya pada peristiwa 11/9. Barat tidak lagi malu-malu menyebut Islam Politik
sebagai musuhnya dengan alasan yang dapat diterima secara global; fundamentalisme
dan terorisme.
Huntington. Menurutnya, Islam lebih rentan diserang oleh demokrasi liberal dan
revivalis fundamentalis tak lebih dari kekuatan yang melawan ancaman nilai-nilai
liberal terhadap masyarakat Islam tradisional karena selema satu setengah abad terakhir
demokrasi liberal telah berhasil menarik pengikut yang banyak dan kuat di dunia Islam.
Untuk sebagian besar dunia, menurutnya, tidak ada lagi ideologi yang universal yang
dapat menantang demokrasi liberal, tak ada prinsip legitimasi universal selain
sistematik dan koheren, seperti halnya liberalisme dan komunisme, dengan kodenya
sendiri mengenai moralitas dan doktrin keadilan politik dan sosial. Seruan Islam secara
potensial adalah universal menjangkau semua manusia sebagai manusia. Dan Islam
telah berhasil mengalahkan demokrasi liberal di sebagian besar dunia Islam, dengan
yang ia tidak memiliki kekuasaan politik. Fukuyama pun berkesimpulan bahwa Islam
sebagai negara hegemon tidak pernah lepas dari adanya musuh ideologis. Musuh yang
dapat menyatukan kekuatan bangsa Amerika dan sekutu-sekutunya dalam satu fron
218
Francis Fukuyama. 2004. The End of History and The Last Man. Qalam. Jogjakarta.hal. 77-8
219
Ibid.
101
kebenaran. Musuh ideologis pertama AS adalah Jepang dalam perang dunia II.
Kemudian komunis kolektif Uni Sovyet sebagai rival ideologis di Perang dingin. Pasca
perang dingin, lawan ideologis utama yang banyak diperkirakan oleh ilmuwan dan
politisi AS adalah China, namun, ternyata China tidak mempromosikan ideologi non
Setelah itu, Russia dianggap akan kembali menjadi rival AS dengan bangkitnya
nasionalis Rusia otoriter dilengkapi sumber daya alam, manusia, dan senjata nuklir
untuk menantang AS dan mengancam keamanan AS. Namun, diakhir dekade ini,
konvensional, korupsi, dan otoritas politik yang lemah membuatnya lebih layak
dikasihani. Kesulitan juga terjadi saat AS mencoba mengarahkan status musuh utama
pada kelompok negara yang digelari AS dengan ”rogue states” juga ”axes of evil” yakni
Irak (sebelum di invasi), Iran, Korea utara, Kuba, Libya, dan Syria, kemudian kelompok
Kemudian pandangan diarahkan pada Islam Politik yang dilambangkan oleh Iran,
Sudan, Libya, Afghanistan (dibawah Thaliban), dan dalam beberapa level beberapa
negara muslim lain, serta kelompok yang diklaim teroris seperti Hamas, Hizbullah,
Islamic jihad, dan Al-Qaidah. Lima dari tujuh negara kategori teroris AS adalah negara
muslim. Huntington juga berargumen bahwa ’cultural gap’ antara Islam dan Kristen
ditekankan Huntington sebagai the core of American creed. Serangan 11/9 diikuti invasi
220
Samuel P. Huntington. 2004. Who Are We? The Challenges To America’s National Identity. New York,
London, Toronto, Sydney; Simon & Schuster Paperbacks. Hal. 261-263.
102
ke Afghanistan dan Irak yang dilabeli ”war on terrorism” menempatkan Islam Politik
Masih menurutnya, abad ke-21 adalah abad agama. Model sekuler barat tengah
ditantang dan berikutnya digantikan. Negara sekuler Iran dijatuhkan Revolusi Islam
Iran, visi Turki sekuler Attaturk juga ditantang meningkatnya kehadiran gerakan politik
Islam yang sempat memenangkan pemilu tahun 2002, konsep demokrasi parlementer,
sekuler, dan sosialis Nehru di India dibayangi gerakan keagamaan dan politik, serta
afiliasinya, BJP, Israel versi Ben-Gurion yaitu demokrasi sosialis Yahudi sekuler
Nasheer telah digantikan oleh Islam Politik dengan hampir selalu meraih suara
signifikan dan terus menguat dalam pemilu diawal abad baru ini. 222
terakhir, memerangi Protestan, Katolik, Kristen Ortodoks, Hindu, Yahudi, Han China,
dan Budha tanpa menyebutkan alasan perang itu. Pasca 11/9, menurutnya, War on
Terrorism adalah War on Islam bagi kaum muslim diiringi kebencian atas AS karena
dukungan AS pada Israel, dominasi dan eksploitasi AS serta budaya sekuler yang
bertentangan dengan Islam. Huntington menyebut diantara Islam militan adalah Iran,
Sudan, Thaliban, dan kelompok-kelompok Islam yang anti AS, demokrasi liberal, dan
ekonomi kapitalis dan ingin merubahnya dengan menyerang orang, struktur, dan
Pengaruh ide ini pada Bush juga dapat dilacak dari berbagai pidatonya. Secara
221
Ibid. hal. 263-264.
222
Ibid. hal. 356-357.
223
Ibid. hal. 357-362.
103
Democracy, Ronald Reagen Building and International Trade Center pada 6 Oktober
2005, presiden AS George W. Bush menyebutkan apa yang ditakutinya dari Islam
Politik yakni negara Islam Global / Khilafah jika negeri-negeri Islam berhasil disatukan:
"The militants believe that controlling one country will rally the Muslim masses,
enabling them to overthrow all moderate governments in the region, and establish a
radical Islamic empire that spans from Spain to Indonesia,"224 Dari ucapannya ini jelas
sekali Bush sedang menuding langsung kepada kaum muslim yang ingin berjuang
menegakkan demokrasi dan keamanan, dan membantu mencapai "cita-cita umat Islam"
kekuasaan yang muncul jika AS mundur dari Irak dan akan dijadikan pangkalan untuk
selama beberapa tahun ini, kelompok Islam ini menjadikan Mesir, Arab Saudi, Pakistan
oleh kaum muslim pasti akan menjadi lawan serius ideologi Kapitalisme. Ideologi Islam
akan menyatukan umat Islam dibawah naungan Khilafah Islam, sebuah negara yang
berideologi Islam dan bersifat global. Umat Islam di bawah Khilafah juga akan
ditinggalkan dan dilupakan karena kebijakan standar ganda AS di dunia Islam selama
224
Time Magazine 6 Octoboer 2005 dalam www.time.com diakses 8/4/2006.
225
Ibid
104
ini. Yang paling penting dengan adanya negara ini tentu akan mengganggu kepentingan
Untuk mengetahui gambaran peran, posisi, dan reputasi para tokoh utama
neocons dalam proses kebijakan luar negeri AS perlu diketahui biografi mereka.
1. Dick Cheney
Richard Bruce Cheney adalah Wakil Presiden AS selama pemerintahan Bush Jr.
Sebelumnya, dia menjabat Menteri Pertahanan pada masa pemerintahan George H.W.
Bush (1989-1993) dan Kepala Staf Gedung Putih (1975-1977) menggantikan Donald
Council on Foreign Relations, American Enterprise Institute (AEI), Jewish Institute for
National Security Affairs (JINSA), yang semuanya berkoneksi dengan PNAC, lembaga
Cheney dipandang sebagai wakil presiden paling berpengaruh dalam sejarah AS.
dan Abrams ke lingkaran dalam pengambilan keputusan kebijakan luar negeri AS. Dia
juga dilaporkan berkali-kali mengunjungi kantor CIA untuk mendesak lembaga intelijen
itu agar segera membuktikan kepemilikan senjata pemusnah masal di Irak serta
Lelaki kelahiran 1941 ini adalah sosok yang berani mengambil risiko dan sangat
agresif. Hal itu tercermin dalam pandangannya mengenai keamanan nasional dan
kebijakan luar negeri. Jalan pikiran Cheney selalu mengarah pada kesimpulan bahwa
226
www.sourcewatch.org/index.php?title=Dick_Cheney, diakses tanggal 7/3/2007.
227
Ibid.
105
lebih baik bagi AS untuk bertindak meskipun itu berarti berisiko bertindak sendirian,
daripada diam saja. Pikiran semacam ini dilandasi oleh pertimbangan rasionalitas bahwa
khusus dengan Bush. Keduanya adalah pengusaha minyak yang sama-sama pernah
Menteri Inggris pada masa Perang Dunia II. Ia terpengaruh oleh pendapat Churchill
tentang bagaimana seorang pemimpin mesti bersikap, yakni mengakui ada bahaya dan
berani menghadapinya dan bukannya berharap bahaya itu hilang dengan sendirinya.229
2. Donald Rumsfeld
Donald Henry Rumsfeld lahir pada tahun 1932, Menteri Pertahanan ini adalah
salah satu penandatangan deklarasi berdirinya PNAC. Rumsfeld memiliki ikatan kuat
dengan komunitas intelijen serta menjadi anggota AEI dan Bilderberg Group. Dia juga
mewakili Illinois pada usia 30 tahun. Selanjutnya, ia terus menjabat hingga pada 1969
ketika Richard Nixon memilihnya menjadi Duta Besar AS untuk NATO (1969-1974).
Ketika Nixon mundur, lulusan Princeton University ini ditunjuk menjadi ketua tim
transisi kepresidenan oleh Gerald Ford. Lalu, pada masa pemerintahan Ford, dia
menjabat Kepala Staf Gedung Putih dan kemudian ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan
3. Paul Wolfowitz
228
Trias Kuncahyono. 2005. Irak Korban Ambisi Kaum Hawkish. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, hal.
21-23.
229
Kuncahyono, Loc.Cit.
230
www.sourcewatch.org/index.php?title=Donald_Rumsfeld, diakses tanggal 7/3/2007.
231
Ibid.
106
Paul Dundee Wolwofitz yang lahir pada 1943 ini dikenal sebagai sosok pemikir
strategis ulung. Deputi Menteri Pertahanan ini adalah arsitek utama perang Irak tahun
2003. Pada masa pemerintahan Bush sr. (1989-1993), Wolfowitz menjabat sebagai Staf
Ahli Menteri Pertahanan yang bertanggung jawab untuk membentuk kembali strategi
dan kebijakan militer AS pasca Perang Dingin. Melalui pemikirannya dalam Defense
Planning Guidance (1992), dia menjadi tokoh kunci War on terrorism pasca 11/9.232
di Arms Control and Disagreement Agency. Lalu, menjabat Wakil Pembantu Menteri
Departemen Luar Negeri (1981-1982), dan Asisten Menteri Luar Negeri Urusan Asia
Timur dan Pasifik (1982-1986). Selanjutnya, Wolfowitz diangkat menjadi Duta Besar
berdirinya PNAC, pandangan ahli keamanan internasional ini tentang premptive strike
mulai digagas pada tahun 1990 saat menjadi asisten Cheney (Menhan). Sebagai
Wolfowitz ini kemudian disebut Doktrin Wolfowitz yang lalu menjadi Doktrin Bush.234
4. Richard Perle
keamanan nasional. Perle juga memiliki identitas neocons amat kental. Karirnya dalam
232
Neocons Key Figures, dalam www.csmonitor.com/specials/neocon/index.html, diakses 7/3/2007.
233
Kuncahyono, Op.Cit., hal. 25-28.
234
Ibid.
107
pemerintahan dimulai tahun 1981 sebagai Asisten Menteri Pertahanan untuk Kebijakan
Keamanan Internasional hingga 1987. Asisten Menteri Pertahanan ini adalah salah satu
pendiri dua lembaga think tank: CSP dan JINSA. Dia juga anggota AEI dan Penasihat
Foundation for the Defense of Democracies (FDD) serta Direktur Jerusalem Post.235
5. Douglas Feith
Pertahanan untuk Masalah Kebijakan, serta Direktur CSP. Ketika Reagan berkuasa,
Feith juga bergabung dalam Departemen Pertahanan sebagai Asisten Deputi untuk
Urusan Kebijakan Negosiasi. Sebelumnya, dia bekerja pada National Security Council
(NSC) spesialis permasalahan Timur Tengah. Pada tahun 1992, dia menjadi Wakil
Presiden Dewan Penasihat JINSA. Feith sangat dikenal atas dukungan kuatnya pada
Partai Likud Israel. Atas dukungannya itu serta pengabdiannya dalam melayani
kepentingan Israel dan Yahudi, pada tahun 1997 Feith mendapat penghargaan dari
6. Lewis Libby
Lewis Libby adalah Kepala Staf dan Penasihat Keamanan Nasional Wakil
Presiden. Bersama Wolfowitz, Kristol, dan Kagan; Libby adalah perumus dokumen
strategi PNAC berjudul Rebuilding America’s Defenses: Strategy, Forces, and Resource
for a New Century yang terbit tahun 2000. Libby juga merupakan anggota Dewan
Penasihat Pusat Studi Rusia dan Eurasia RAND Corporation, sebuah lembaga think
Bersama Cheney, Karl Rove dan Lewis "Scooter" Libby, dituntut karena
mengungkap identitas rahasia agen CIA Valerie Plame pada para wartawan dalam
235
“Necons Key Figures,” Loc.Cit.
236
Ibid.
237
Ibid.
108
skandal kebocoran CIA / CIA leak scandal. Libby mengundurkan diri pada 28 Oktober
2006, beberapa jam setelah dakwaan oleh grand jury atas banyak sumpah palsu,
7. John Bolton
Sejak Reagan dan George H.W. Bush berkuasa, dia selalu berkutat pada
perumusan strategi pengontrolan senjata. Dimasa W. Bush, dia menjabat sebagai Asisten
Menteri Luar Negeri untuk Urusan Kontrol Persenjataan. Sebelum masuk pemerintahan
Bush, Bolton adalah Wakil Presiden AEI. Di kalangan intelijen, Bolton sangat terkenal
dengan berbagai temuannya atas kepemilikan senjata pemusnah masal di Irak, Libya,
Suriah, dan Kuba.239 Pada 7 Maret 2006, Bush menominasikan John Bolton sebagai
8. Elliot Abrams
Karir politik Elliot Abrams bermula saat bergabung dalam tim penasihat Senator
Henry Jackson diawal 1970-an. Sesudah itu, dia bergabung dalam Departemen Luar
Negeri dimasa Reagan. Selama kepemimpinan Bush pada 2001-2005, Abrams menjabat
Asisten Khusus Presiden untuk Urusan Hubungan Afrika Utara dan Timur Jauh serta
juga staf NSC. Pada 1990-1996, Abrams termasuk pimpinan Hudson Institute sebelum
akhirnya mendirikan Ethics and Public Policy Center dan turut membidani terbentuknya
9. William Kristol
238
Presidency of George W. Bush dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Presidency_of_George_W._Bush
diakses 1/7/2007.
239
Ibid.
240
Presidency of george W. Bush dalam Loc.Cit
241
Ibid.
109
William Kristol adalah anak kandung Irving Kristol. Selama masa pertama
kekuasaan Bush, Kristol menjadi tokoh paling penting di PNAC, sebab dialah
berpengaruh, The Weekly Standard, serta penasihat FDD, sebuah organisasi think tank
Podhoretz termasuk salah satu pendiri gerakan neoconservatif AS. Dia banyak
mengkaji persoalan sosial, budaya, dan internasional dalam berbagai artikel yang
dipublikasikannya serta diskusi di ruang publik. Seperti halnya para aktivis gerakan
neocons pada masa awal; sebelum pindah haluan ke konservatif baru pada tahun 1970-
an, Podhoretz juga memiliki pandangan politik liberal. Dia menjadi bagian dari
Coalition for a Democratic Majority yang dibentuk Senator Jackson pada tahun 1973.
Bersama istrinya, Midge Decter, Podhoretz mendirikan Committee for the Free World
pada awal tahun 1980-an. Dengan Decter dan menantunya (Abrams), dia juga
Breaking Ranks (1979), berisi argumennya bahwa eksistensi Israel adalah titik krusial
242
Lihat www.washingtonpost.com/wp-dyn/articles/A132-2004Dec14html, diakses 7/3/2007.
243
Ibid.
244
Ibid.
110
11. Robert Kagan
Dalam berbagai artikelnya, Robert Kagan banyak menulis tentang strategi dan
diplomasi AS di pentas internasional. Salah seorang pimpinan PNAC ini bekerja sebagai
penulis pidato Menteri Luar Negeri George P. Shultz pada 1984-1985. Setelah itu, dia
pada Departemen Luar Negeri. Kagan adalah anggota senior the Carnegie Endowment
for International Peace (CEIP). Dia juga kolumnis hubungan internasional di The
Washington Post serta kontributor The New Republic dan The Weekly Standard. Buku
hasil karangannya yang menjadi best seller adalah Of Paradise and Power: America
and Europe in the New World Order yang memaparkan keharusan bagi AS untuk
berperan sebagai pemimpin dunia melebihi Eropa di tata dunia baru. Istri Kagan,
Michael Ledeen dipandang oleh banyak pengamat sebagai salah satu tokoh
neocons paling radikal. Radikalismenya nampak dari desakannya terhadap Bush untuk
mengubah rezim di Iran, padahal tokoh neocons lain tidak memiliki pemikiran semacam
itu. Buku hasil pemikiran radikalnya adalah The War Against the Terror Masters, yang
menuntut perubahan rezim di Irak, Iran, Suriah, dan Saudi Arabia. Untuk memuluskan
tuntutannya, pada tahun 2001 Ledeen mendirikan Coalition for Democracy in Iran.246
penasihat utama presiden. Dia adalah pemasok utama pandangan-pandangan Rove yang
dipaparkan pada Bush. Di samping itu, dia juga memiliki kedekatan dengan Perle
karena tergabung dalam komisi yang sama di AEI. Kedekatan itu menjadikan dia
245
Ibid.
246
Ibid.
111
memiliki kemudahan untuk menanamkan pengaruh ke dalam pemerintahan Bush. Di
Dari profile para tokoh neocons tersebut dapat diketahui betapa besar peran,
Ini adalah kisah resmi pemerintah AS, sebagaimana dilaporkan korporasi media
AS. Pagi hari 11 September 2001, dalam satu jam empat pesawat jet penumpang Boeing
telah dibajak oleh sembilan teroris Arab dengan bersenjata kotak cutter. Pilot teroris itu
mengambil alih kontrol pesawat dan mengubah targetnya menuju New York dan
itu. Pesawat ketiga dengan sengaja ditabrakkan ke Pentagon. Para pesawat tersebut
berusaha melawan para pembajak dan menjadi penyebab jatuhnya pesawat tersebut di
oleh Osamah bin Laden, pemimpin Al-Qaidah, yang dikenal samar-samar sebagai
diperbincangkan baik dari dalam maupun luar negeri AS. Jerry D. Gray, seorang mantan
Oktoer 1999, jet-jet tempur Angkatan Udara AS segera bertaburan diudara untuk
menyergap sebuah pesawat pribadi yang keluar jalur penerbangannya dan kehilangan
247
Ibid.
248
Hamm. Ibid. hal.116.
112
kontak dengan menara pengawas di jalur bebas udara. Akhirnya, diketahui pesawat itu
menggunakan autopilot dan jatuh sendiri ketika kehabisan bahan bakar di ladang jagung
kawasan Dakota. Namun, tak ada perlakuan atau perhatian yang sama saat empat
penerbangan resmi. Semuanya terbang diatas wilayah udara yang paling dilarang di
wilayah udara AS dan tidak ada reaksi apapun dari Angkatan Udara (AU) AS hingga
akhirnya terlambat. Padahal, prosedur standar sistem keamanan AS sudah baku. Begitu
ada pesawat keluar jalur yang ditentukan, maka secara otomatis dan spontan, AU akan
jet-jet ini ketika empat pesawat ini terbang di wilayah udara paling terlarang AS dan
apakah wilayah udara diatas ladang jagung lebih penting dari New York dan Pentagon
Padahal dalam berita resmi jelas sekali disebutkan bahwa pada 11 September
2001, antara pukul 08.10 pagi, pesawat terbang, yang akhirnya menghantam gedung
WTC dan Pentagon, telah dibajak. Sebelum pukul 08.15, pengawas lalu lintas udara
telah mengetahui bahwa pesawat ini dalam masalah besar. Sesuai prosedur baku, AU
membomnya untuk menghindari bahaya yang lebih besar dari pesawat yang keluar jalur
nomor penerbangan 11 mengudara pukul 07.59 menabrak Menara Utara WTC pada
08.45. Setidaknya, pengawas lalu lintas udara mengetahui pesawat itu dalam masalah
249
Jerry D. Gray. 2004. (9-11) The Hard Evidence Exposed!!! The Real Truth. Jakarta: Sinergi
Publishing. Hal. 7
113
Sedangkan, pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 175 yang
mengudara pukul 08.10 menghantam menara selatan WTC pada 09.03. pukul 09.06
pagi, harian New York Daily News memberitakan bahwa kepolisian New York telah
mengirim sebuah pesan yang menyatakan, “ini sebuah serangan teroris, beritahukan
terus dimonitor radar sejak keberangkatannya dari Chicago, mulai berputar diatas
Pentagon (wilayah paling terlarang dan teraman di AS, namun, tetap, tidak satupun jet
tempur AU yang muncul). Pada 09.40, satu jam setelah FAA (Federal Aviation
wawancara dalam siaran NBC “Meet The Press”. Dia memberikan kesan bahwa
perintah tingal landas pesawat militer untuk menghadang American Airlines nomor
presiden.251 Hanya 72 jam setelah kejadian, FBI telah mengeluarkan 19 nama yang
dipublikasikan secara umum. Sembilan belas orang tersebut berasal dari Arab Saudi
bukan Afghanistan dan Irak yang kemudian diserang. Hebatnya lagi, sepuluh tersangka
pembajak dan ikut meledakkan dirinya tersebut ternyata masih hidup!!! Lima
diantaranya dikonfirmasikan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Prince Saud al-
Faisal, tidak terlibat; Saeed al-Ghamdi, Mohand Al-Shehri, Abdul Aziz al-Omari, dan
250
Ibid. hal. 8-10
251
Mathis Brocker. 2006. Konspirasi 11.9. Jakarta: PT. Ina Publikatama. Hal.218.
114
Salem al-Hazmi. Bahkan dalam daftar penumpang keempat pesawat tersebut tidak ada
Jerry juga menampilkan bukti yang tidak masuk akal lainnya, sebelum serangan
11/9, tidak pernah ada dalam sejarah gedung yang terbuat dari struktur baja runtuh, baik
sebagaian atau keseluruhan, hanya karena kebakaran tujuh detik karena tabrakan
pesawat. Dari jarak 34 kilometer utara WTC, di universitas Columbia, tercatat getaran
berskala 0.6 skala richter gempa saat runtuhnya gedung tersebut. Gedung dengan rangka
baja kuat semacam ini dibangun dengan sangat kuat dan dirancang menahan gempa,
angin, dan kerusakan karena waktu. Tabrakan pesawat tidak akan bisa menghancurkan
gedung ini, bahkan, tembakan bom pada gedung Empire State pada Perang Dunia II
tidak merusaknya. Struktur tower WTC ini tidak akan hancur karena api tabrakan
Hal-hal tak biasa juga terjadi sebelum ledakan tersebut; ribuan saham United
Airlines dan American Airlines tiba-tiba dan dalam waktu singkat laku terjual sebelum
peristiwa 11/9. Kemudian, berbagai transaksi keuangan secara elektronik dengan total
lebih dari 100 juta dolar melalui WTC terjadi secara cepat sebelum gedung itu hancur.
membangun jalur pipa minyak melintasi Afghanistan yang permintaan itu telah
hitam keempat pesawat itu jatuh dan tidak ditemukan serta pembicaraan handphone
penumpang pesawat yang dibajak tidak muncul di rekening telepon mereka. Terakhir,
cerita tragis John O’Neal, pemburu teroris paling top di AS yang mengundurkan diri
252
www.cnn.com/SPECIALS/2001/tradecenter/victems/ua93.victims.html dalam Ibid.hal.40-51.
253
Ibid. hal.60-2.
254
Ibid.hal.91
115
dari pekerjaannya karena frustasi dihalang-halangi dalam pelacakan Bin Laden yang
pemerintah pun dibungkam. Ketua fraksi mayoritas Senat, Tom Daschle dan anggota
berbagai kejadian serangan 11/9. Presiden Bush dan Cheney mendesak untuk
mengaburkan latar belakang 11/9. Untuk melengkapi strategi pengaburan ini dibentuk
dan propaganda. Tugasnya adalah memeriksa email dan pembicaraan telepon di seluruh
AS apakah mengandung teror atau tidak.256 Brock dan Gray sama-sama menyimpulkan
hal ini tidak mungkin dilakukan selain oleh para pemegang kekuasaan dan kebijakan;
kelompok neoconservatif.
melalui proses perdebatan panjang. Disebut singkat, karena keputusan itu ditetapkan
hanya beberapa hari setelah serangan 11 September. Namun, perdebatan yang terjadi di
berjalan dalam jangka panjang. Disamping itu, keterkaitan antara Al-Qaidah sebagai
255
Ibid. Mathis Brocker. 2006. Konspirasi 11.9. Jakarta: PT. Ina Publikatama.hal.224.
256
Ibid. Brocker. Hal.249-250
116
sebuah gerakan Islam Politik dan isu terorisme Islam yang tengah dikembangkan juga
Setelah pidato merespon serangan 11/9, Bush bertemu dengan para penasihatnya
di NSC dan menyatakan telah menemukan bukti keterlibatan Osama di balik serangan
itu. Direktur CIA George Tenet mengatakan bahwa Al-Qaidah dan Taliban di
Afghanistan pada dasarnya adalah sama. Menjelang tidur pada hari itu, Bush menulis
dalam catatan hariannya: "The Pearl Harbor of the 21st century took place today . . . .
Di hari yang sama, Bush menggelar rapat NSC yang dihadiri semua anggota
NSC. Kubu realis mengajak Bush agar mengarahkan sasaran hanya pada Afghanistan,
Afghanistan, melainkan juga Irak. Meski bertentangan, namun pada intinya mereka
kewenangan pada Bush menggunakan semua langkah yang perlu untuk melawan
individu, kelompok, atau negara pendukung dan pelindung Al-Qaidah yang dituduh
Mandat dari Kongres menjadikan Bush memiliki legitimasi kuat melawan teroris. Bush
257
“September 11, 2001 Attacks Timeline,” www.september11news.com/DailyTimelineSept11.htm,
diakses 13/7/2007.
258
Woodward, Bush at War,Op.Cit., hal. 49.
259
“The Joint Resolution Authorizing the Use of Force Against Terrorists,” dalam www.
september11news.com/PresidentBush.htm, diakses 12/7/2007.
117
tidak perlu lagi berpikir soal legitimasi, melainkan yang harus dipikirkan adalah negara
dipermasalahkan sebab masih ada waktu untuk mempengaruhi Bush agar menyerang
Irak. Afghanistan lantas dijadikan sasaran antara bagi kelompok neoconservatif sebelum
terorisme kepada Bush pada tanggal 20 September 2001. Surat dari PNAC itu menyebut
Osama sebagai sasaran utama. Karena itu, PNAC setuju digunakannya aksi militer
dan Al-Qaidah. Di samping itu, PNAC juga menyerukan penggulingan Saddam. Oleh
Pada Maret 2001, dua bulan setelah Bush dilantik, NSC sudah menyusun langkah
Wolfowitz, Armitage, dan Abrams membahas berbagai langkah strategis itu dan
memasukkan alternatif untuk minta bantuan Pakistan menekan Taliban. Bulan Agustus
2001, draf rencana itu disampaikan pada Cheney, Powell, Rumsfeld, dan Rice. Pada
tanggal 4 September 2001, mereka menandatangani draf itu dan ketika serangan teroris
260
www.newamericancentury.org/Bushletter.htm, diakses 13/7/2007.
118
terjadi pada tanggal 11 September 2001, draf itu ada di tangan Rice untuk mendapatkan
persetujuan presiden.261
Artinya, sejak semula Al-Qaidah telah menjadi agenda sasaran serangan AS dan
serangan 11/9 mempercepat realisasi itu hingga memunculkan opsi lain untuk
jaringan Al-Qaidah harus secepatnya dimatikan. Tidak ada perdebatan di antara kedua
Perdebatan hanya terjadi ketika opsi menginvasi Irak dimunculkan oleh neocons.
September 2001 terletak pada keputusan siapakah yang harus diserang lebih dulu. Bagi
neocons, Irak ada di urutan teratas karena negara tersebut memasok senjata pemusnah
masal bagi Al-Qaidah. Setelah itu, baru kemudian menginvasi Afghanistan sebagai
pelindung Osama. Sedangkan, kubu realis hanya bertumpu pada penyerangan terhadap
Afghanistan. Invasi ke Irak sama sekali tidak pernah dipikirkan sebab negara itu tak
pertentangan itu -untuk sementara- dimenangkan kubu realis yang terwujud dalam
berpendapat bahwa penyingkiran Saddam merupakan fase kedua dari perang melawan
terorisme. Bahkan, selanjutnya, keinginan kelompok inilah yang terlihat jelas dalam
kebijakan luar negeri AS di bawah Bush. Berbagai upaya dilakukan Bush untuk
261
“Timeline of Counterterrorism Planning,” dalam www.archives.cnn.com/2002/ALLPOLITICS/
08/05/wh.alqaeda.timeline/index.html, diakses 13/7/2007.
119
kekuatan militer demi melucuti Saddam. Ia juga menyatakan AS akan tetap bertindak
pengaruh antara neocons yang terepresentasi oleh Cheney, Rumsfeld, dan Wolfowitz
melawan realis yang diwakili Powell. Bob Woodward mencatat, persaingan di antara
mereka bermula pada rapat National Security Council (NSC) tanggal 12 September
2001 dengan agenda membahas respon AS terhadap serangan teroris sehari sebelumnya.
Terdapat perbedaan tajam antara dua kubu mengenai langkah yang harus diambil dalam
menghadapi Al-Qaidah, tapi juga menyerang Irak. Powell langsung menunjukkan reaksi
tak setuju dengan menegaskan bahwa pembahasan harus terfokus pada Al-Qaidah, tidak
perdebatan itu dan menegaskan bahwa yang paling penting adalah memutuskan rencana
Sebelum itu, sore hari setelah WTC runtuh, Wolfowitz menuding Irak sebagai
dalang di balik aksi teror 11 September 2001. Dia melobi Cheney untuk menguraikan
analisis bahwa Irak juga terlibat peledakan WTC tahun 1993. Untuk menguatkan itu,
mantan Direktur CIA James Woolsey ditugaskan untuk mencari bukti yang mengaitkan
Al-Qaidah dengan Irak.264 Selain Wolfowitz, Rumsfeld pada hari itu juga langsung
menegaskan dalam sidang kabinet bahwa Saddam harus menjadi target utama perang
262
Bob Woodward, Bush at War. 2002. New York: Simon & Schuster. hal. 49.
263
Ibid.
264
Michael Elliot dan James Carney, ”First Stop, Irak,” dalam www.cnn.com/2003/ALLPOLITICS/
03/24/timep.saddam.tm/index.html, diakses 13/7/2007.
120
melawan terorisme. Inilah momen yang ditunggu-tunggu neocons yang sejak jauh hari
Menurutnya, hubungan itu telah berjalan selama hampir satu dekade. Bush dalam
pidatonya juga menegaskan: “Saddam Hussein melindungi dan membantu para teroris,
termasuk anggota Al-Qaidah.”266 Karenanya, sasaran yang dituju dalam perang melawan
terorisme adalah Osama bin Laden beserta jaringan Al-Qaidah yang bersembunyi dalam
Pentagon pada tanggal 13 September 2001 antara Powell dan Wolfowitz. Kepada pers,
utama perang melawan teroris. Powell yang berada di samping Wolfowitz langsung
where I would like to leave it, and let Mr. Wolfowitz speak for himself.”267
ide Wolfowitz untuk menginvasi negara-negara pendukung teroris. Powell lebih sepakat
Powell seolah berjalan sendiri di tengah kepungan neocons. Pada sisi lain, arus
265
Trias Kuncahyono. 2005. Irak Korban Ambisi Kaum Hawkish. Jakarta: Penerbit Buku Kompas hal. 34.
266
“Senjata Pemusnah Massal yang Tetap Menjadi Misteri,” Loc.Cit.
267
Woodward, Loc.Cit.
121
dukungan kepada neocons makin menguat karena Penasihat Kemanan Nasional
kembali terjadi. Para tokoh neocons dalam kabinet Bush kembali menegaskan
dilancarkan pada rezim Taliban yang melindungi Al-Qaidah, maka aksi militer juga
harus dilakukan pada Irak. Alasannya, Irak juga terkait dengan Al-Qaidah. Saddam
Bagi Wolfowitz, momentum tragedi 11/9 adalah saat yang tepat untuk
menentang rencana ambisius itu dan kembali menegaskan pandangannya untuk lebih
konsentrasi pada Al-Qaidah. Powell mengatakan bahwa koalisi internasional hanya akan
Irak.269 Karena perbedaan yang tajam itulah, maka diadakan voting yang dimenangkan
kubu Powell. Rumsfeld pada waktu itu memilih abstain. Hasil lain dari rapat tersebut
Perbedaan pendapat antara dua kubu yang diwakili Powell dan Cheney-
Rumsfeld-Wolfowitz itu bertolak pada strategi yang mesti diambil AS dalam memerangi
terorisme. Powell berpendapat bahwa sebelum serangan militer terhadap sarang teroris
268
Ibid.
269
Elliot dan Carney, Loc.Cit.
270
Kuncahyono, Op.Cit., hal. 97-98.
122
pandangan realisnya, Powell lebih menginginkan tindakan multilateral daripada
unilateral.
multilateral tak perlu dilakukan karena hal itu adalah langkah sia-sia. Setelah
kekuasaannya di Irak. Kubu yang sering disebut hawkish ini menyatakan secara
kepada Bush. Inti dari semua surat yang dikirimkan oleh PNAC adalah AS di bawah
sejak dilancarkannya perang melawan terorisme hingga keputusan menginvasi Irak pada
bagi kepentingan AS karena memiliki senjata pemusnah masal. Karena itu, cara sama
seperti yang dilakukan di Afghanistan harus pula diterapkan untuk melawan Saddam.
Wolfowitz bahkan berkata: “Melucuti Saddam Hussein dan perang terhadap terorisme
123
Dalam kabinet Bush, keinginan untuk menumbangkan Saddam pertama kali
diusulkan oleh Rumsfeld dan Wolfowitz pada rapat kabinet sehari pasca 11/9. Hal itu
sudah menjadi target PNAC yang terungkap dalam dokumen Rebuilding America’s
Defenses: Strategy, Forces, and Resources For a New Century tahun 2000.274
pemasok senjata bagi Al-Qaidah. Salah satu pejabat Gedung Putih mengatakan: “Irak
was the easiest place they could get them from. The eureka moment was that realization
by the President that were a WMD to fall into (terrorists') hands, their willingness to use
it would be unquestioned. So we must act pre-emptively to ensure that those who have
Sejak saat itulah ide serangan militer ke Irak mulai dipertimbangkan Bush.
Tanda-tanda AS akan menyerang Irak mulai kelihatan dalam State of the Union Address
di hadapan Kongres tanggal 29 Januari 2002. Bersama Iran dan Korea Utara, Irak
dianggap sebagai poros kejahatan (axis of evil). Irak disebut sebagai negara pemroduksi
senjata pemusnah masal. Irak juga dituding sebagai negara pendukung terorisme.
Menurut Bush, Irak melanggar kesepakatan seperti yang ditekennya pada 1991, yakni
memusnahkan senjata kimia, senjata biologi, dan senjata nuklir yang dimilikinya.
Dengan senjata nuklir serta gudang senjata kimia dan biologi yang dimilikinya,
Saddam dapat mewujudkan ambisinya untuk menaklukkan Timur Tengah. Saddam juga
dituding membantu dan melindungi para teroris, termasuk anggota Al-Qaidah. Kata
Bush, ancaman yang dihadapi rakyat Irak bukan berasal dari negara lain tapi dari
274
A Report of The Project for the New American Century, Rebuilding America’s Defense: Strategy,
Forces, and Resources For a New Century, September 2000, hal. 9-11.
275
Ibid.
124
pemerintahnya sendiri. Karena itu, Saddam sudah selayaknya disingkirkan untuk
Irak. Namun, lawatan Cheney tidak menghasilkan keinginan seperti yang diharapkan.
kepada Bush agar secepatnya menyerang Irak. Dalam setiap kali briefing di kalangan
intelijen, Cheney selalu memulai dengan pertanyaan: "Tell me about Irak, tell me about
Irak, tell me about Irak. What's the status of their WMDs? What's their support of
terrorism?" Jika anggota senior intelijen menjawab mereka hanya menemukan sedikit
informasi tentang Irak (no smoking guns on WMD or terrorism), Cheney langsung
Tidak cukup dengan kalangan intelijen, Cheney juga mengunjungi Capitoll Hill.
Di hadapan anggota Senat, dia berkata bahwa pertanyaannya sekarang bukan lagi
apakah AS akan menyerang Irak, tapi kapan AS akan menyerang Irak. Kelompok
waktu dan peluang untuk menyempurnakan senjata pemusnah masal. "Time is not on
our side, and Saddam is running out the clock," kata Frank Gaffney, Jr., Direktur Center
276
Kuncahyono, Op.Cit., hal. 74-76.
277
“Perang ‘Melawan’ Saddam,” dalam Republika, tanggal 14 Maret 2002.
278
Elliot dan Carney, Loc.Cit.
279
Daniel Eissenberg, “We’re Taking Him Out,” dalam www.archives.cnn.com/2002/ALLPOLITICS/
05/06/time.out/index.html, diakses 19/1/2007.
125
Melihat gerak neocons yang demikian gencar mempengaruhi Bush, Powell
merasa khawatir. Powell lalu meminta waktu khusus untuk bertemu Bush guna
tanggal 5 Agustus 2002. Dalam suatu kesempatan makan malam yang juga dihadiri Rice
Irak. Kata Powell, DK PBB siap memaksa Saddam untuk menerima tim inspeksi senjata
sekutu AS seperti Arab, Mesir, dan Jordania serta menyedot energi yang besar. Aliran
dan harga minyak juga akan terganggu secara dramatis. Karenanya, bagi Powell PBB
harus dilibatkan dalam permasalahan ini dan di sisi lain juga merekrut aliansi untuk
menginternasionalisasi permasalahan. Kata Powell pada Bush: "You can still make a
Bush merespon saran Powell itu dengan mengajak anggota Dewan Perang lain
untuk membicarakan opsi yang diajukan Powell pada tanggal 26 Agustus 2002. Dalam
PBB akan menjaga dukungan internasional dan menutup opsi lain. Cheney dan
Rumsfeld menyetujuinya. Rapat itu pun menyepakati membawa kasus Irak ke Dewan
280
Woodward, “Plan of Attack: Cabinet Divided,” Loc.Cit.
281
Ibid.
282
Ibid.
126
terbuka Bush mengatakan apa yang akan dilakukan AS setelah perubahan rezim di Irak.
neoconservatif dalam posisi terpojok karena penentangan dari para mantan pejabat AS
pada masa George H.W. Bush yang juga rekan kerjanya waktu itu. Pada bulan Agustus
2002, ketika perdebatan tentang strategi menghadapi Irak mengemuka di ruang publik,
Begitu pula dengan mantan Menteri Luar Negeri James Baker dan Henry Kissinger
yang juga mendesak untuk menghindari aksi unilateral. Karenanya, Cheney minta ijin
Bush untuk merespon semua pendapat itu melalui sebuah pidato. Bush pun
Pidato Cheney membuat Powell terkejut. Ia tak mengira dia telah melangkah
sejauh itu. Powell dan Cheney memang terlihat saling bersaing. Dalam hal jabatan,
persaingan itu selalu dimenangkan Cheney. Setidaknya, dia pernah dua kali memiliki
posisi yang setingkat lebih tinggi di atas Powell. Yakni ketika masa George H.W. Bush,
Cheney menjadi menteri pertahanan, sedangkan Powell menjabat kepala staf gabungan.
Kini, ketika Cheney dipercaya sebagai wakil presiden, Powell menjabat setingkat di
terungkap dalam buku Powell berjudul My American Journey (1995). Di situ dia
283
Ibid.
284
Ibid.
127
menulis ketika mereka berdua menjadi pejabat pemerintahan Bush senior: "He and I had
never, in nearly four years, spent a single purely social hour together."285
Pidato Cheney itu dimaknai sebagai deklarasi perang melawan Irak. Powell
langsung merasa dirinya diabaikan oleh Bush. Padahal sebelum pidato Cheney itu,
Powell sempat berkata pada media: "The president has been clear that he believes
weapons inspectors should return."286 Akibat dari pidato itu, pertentangan Powell dan
Cheney kian memuncak. Sejak saat itu pula pertarungan kubu neoconservatif dengan
Camp David untuk mempersiapkan pidato Bush di hadapan PBB. Dalam pertemuan itu,
Cheney sekali lagi mengatakan: “To ask for a new resolution would put them back in
the hopeless soup of U.N. process. All Bush needed to say in his speech was that
Hussein was bad and that the president reserved the right to act unilaterally.”287
Powell melawannya dengan menguraikan efek dari aksi unilateral. Salah satunya
reaksi internasional akan negatif dan akibatnya kedutaan AS terpaksa ditutup. Powell
tetap berpegang bahwa Bush telah memberi PBB kesempatan dan untuk itu resolusi
merupakan jalan terbaik. Cheney membalas dengan mengatakan bahwa isunya bukanlah
resolusi PBB tetapi ancaman Saddam yang nyata. Dia berpegang pada laporan intelijen
mengingatkan bahwa perang akan memicu konsekuensi yang tidak bisa diprediksi dan
tak terbayangkan.288
285
Ibid.
286
Ibid.
287
Ibid.
288
Ibid.
128
Pada pidato di PBB tanggal 12 September 2002, Bush sepertinya berpihak
kenyatannya Bush juga memperingatkan agar maksud dan tujuan AS untuk menyerang
Irak juga tidak diragukan. Intinya, Bush ingin berkata bahwa tindakan menyerang tidak
“As we meet today, it’s been almost four years since the last inspector set foot in
Irak. We know that Saddam Hussein pursued weapons of mass murder even
when inspectors were in his country. Are we to assume that he stopped when
they left? The history, the logic and the facts lead to one conclusion: Saddam
Hussein’s regime is a grave and gathering danger . . . . Delegates to the General
Assembly, we have been more than patient. We’ve tried sanctions. We’ve tried
the carrot of oil for food and the stick of coalition military strikes. But Saddam
Hussein has defied all these efforts and continues to develop weapons of mass
destruction. The first time we may be completely certain he has nuclear
weapons is when, God forbid, he uses one. We owe it to all our citizens to do
everything in our power to prevent that day from coming.” 290
Dengan demikian, Bush memperlihatkan tanda tetap berpegang pada pandangan
neocons bahwa Saddam harus tetap digulingkan. Namun, Bush juga memberikan
kesempatan agar pandangan realis untuk mengirimkan inspektur senjata PBB juga
diakomodasi. Yang pasti, apapun hasilnya, Irak sudah pasti diserang. Pada tanggal 2
Oktober 2002, Bush secara khusus bertemu para pemimpin Kongres di Gedung Putih.
Hadir pada pertemuan itu adalah Ketua DPR Dennis Hastert, Pemimpin Minoritas DPR
Dick Gephardt, Pemimpin Mayoritas Senat Tom Daschle, dan Pemimpin Minoritas
Senat Trent Lott. Dalam pembicaraan selama satu jam itu, Bush dan pemimpin Kongres
Sehari setelah pertemuan itu, Bush mengatakan bahwa serangan militer benar-
benar akan dilakukan jika Saddam tidak memusnahkan senjata pemusnah masal.
“Saddam harus melucuti senjatanya. Jika dia memilih sebaliknya dan tetap pada
289
Kuncahyono, Op.Cit., hal. 114
290
Alan Brinkley dan Davis Dyer (ed.), The American Presidency (New York: Houghton Mifflin
Company, 2004), hal. 540-541. dalam LocCit.
291
“DPR AS Setuju,” dalam Jawa Pos, 3 Oktober 2002.
129
pendiriannya, penggunaan kekerasaan tidak bisa dihindari,” ancam Bush di Rose
Garden, Gedung Putih.292 Pernyataan itu dipertegas lagi saat pidato mingguan di radio
tanggal 5 Oktober 2002. Bush mengaku ia tak punya pilihan lain kecuali menyerang
karena ancaman terhadap rakyat Amerika sangat gawat dan terus menguat. “Andai
rezim Irak tetap menentang, pengerahan militer tak terhindarkan lagi,” lanjutnya.293
Persetujuan lisan dari pimpinan Kongres berlanjut pada dukungan resmi secara
kelembagaan. Pada 10 Oktober 2002, resolusi untuk menyerang Irak Bush disetujui
DPR untuk disahkan lewat voting dengan hasil 296-133. Senat juga mengeluarkan
putusan akhir menyetujui resolusi hasil keputusan Bush yang sudah disahkan oleh DPR
itu lewat voting dengan hasil 77-23.294 Isi resolusi itu terfokus pada pemakaian kekuatan
untuk dua hal: membela keamanan nasional AS atas ancaman terus-menerus dari Irak
dan menegakkan serta menerapkan di lapangan semua resolusi PBB terhadap Irak.295
Bagi Bush, hasil voting itu menyampaikan pesan jelas kepada rezim Saddam
untuk segera melucuti senjata dan mematuhi semua resolusi PBB atau dipaksa dengan
kekerasan. “Tidak ada pilihan bagi pemerintah Irak. Tidak ada negosiasi. Waktu Irak
sebagai negara yang melanggar hukum akan berakhir,” tandas Bush.296 Dengan bekal
resolusi itu, Bush punya kekuasaan untuk menggunakan kekuatan militer guna
Resolusi itu memang mendorong Bush supaya tetap bekerja sama dengan PBB. Tapi,
Karena itu, Bush meyetujui pengiriman tim inspeksi senjata PBB yang dipimpin
Hans Blix ke Irak. Laporan tim inspeksi senjata PBB pada awal Januari 2003 yang
292
“Bush: Serangan Tak Terelakkan,” dalam Jawa Pos, 4 Oktober 2002.
293
“Bush: Perang ke Irak Tak Terhindarkan,” dalam Republika, 7 Oktober 2002.
294
“Kongres Setuju, Selangkah Lagi Aksi Militer AS ke Irak,” dalam Jawa Pos, 13 Oktober 2002.
295
“Bush: Serangan Tak Terelakkan,” Loc.Cit.
296
“Rakyat Saddam Tak Sabar,” dalam Jawa Pos, 12 Oktober 2002.
130
mengatakan bahwa tak ada senjata pemusnah masal di Irak tidak dipercayai oleh Bush.
Bush menuduh Blix sebagai pembohong dan dia merasakan kebenaran pernyataan
Cheney bahwa tim inspeksi tidak akan efektif. Bush lebih percaya laporan intelijen yang
disodorkan Cheney. Maka, Bush memutuskan bahwa perang tidak bisa ditunda lagi.
Rice adalah orang pertama yang dimintai pendapat Bush tentang keputusan
Januari 2003 Bush mengundang khusus Powell ke Gedung Putih untuk membicarakan
hal itu, mengingat Powell tidak sepakat perang. Dalam pertemuan itu, Powell masih
berbagai konsekuensi yang akan menghadang jika AS menyerang Irak seperti yang
Powell pun tidak bisa berbuat apa-apa selain menyetujui keputusan itu. Sebagai satu-
satunya orang yang secara aktif dan serius mendesakkan jalur diplomasi daripada
perang, Powell merasa Bush sedang meyakinkan dirinya agar mendukung keputusan itu.
Sebagai seorang prajurit berprestasi yang telah menerima banyak penghargaan, Powell
menghancurkan senjata pemusnah masalnya, maka Irak akan diserang. Sebelum itu,
pada konferensi pers yang diadakan tanggal 7 Maret 2003, Bush kembali menegaskan
niatnya untuk menginvasi Irak dengan atau tanpa persetujuan DK PBB.299 Akhirnya,
297
Ibid.
298
Ibid.
299
Riza Sihbudi, “Mungkinkah Perang Dicegah,” dalam Republika, 17 Maret 2003.
131
tiga hari setelah batas ultimatum tersebut (20 Maret 2003), AS melancarkan serangan
militer ke Irak tanpa dukungan PBB sebagai wujud kemenangan lobi neocons.
mengklaim bahwa Osama bin Laden dan jaringan teroris Al-Qaidah bertanggungjawab
pada serangan 11/9. Dia juga mengutuk rezim Taliban di Afghanistan karena membantu
terrorists, and every government that supports them” dan bahwa perang melawan
terorisme “will not end until every terrorist group of global reach has been found,
Bush pada November 2001 di Rose Garden ceremony, saat menyambut pekerja
bantuan Heather Mercer dan Dayna Curry yang diselamatkan dari Afghanistan, berkata
“If anybody harbors a terrorist, they’re a terrorist. If they fund a terrorist, they’re a
terrorist. If they house terrorists, they’re terrorists. . . . If they develop weapons of mass
destruction that will be used to terrorize nations, they will be held accountable.”301
beroperasi dan weapons of mass destruction (WMD), mengklaim bahwa negara yang
mengembangkan WMD selalu menjadi bagian dari definisi terorisnya. Kemudian, dia
tidak membedakan teroris dengan negara tempat beroperasi yang mungkin tidak ada
Kongres meluluskan resolusi bersama segera setelah 11/9 yang secara khusus
300
Charles V. Peña Irak: The Wrong War. Policy Analysis: December 15, 2003, No. 502 dalam
www.foreignpolicy.com/Ning/ archive/archive/106/letters.pdf diakses 7/4/2007.
301
White House, “President Welcomes Aid Workers Rescued from Afghanistan,” news release, November
26, 2001, http://www.whitehouse.gov/news/releases/2001/11/20011126-1.html. dalam Ibid
132
he determines planned, authorized, committed, or aided the terrorist attacks that
pengeluaran pertahanan Irak adalah $1.4 miliar tahun 2001 (dibandingkan dengan AS
yang mencapai $330 billion).303 Tentara Irak terdiri dari 350,000 orang (mayoritas
adalah warga sipil wajib militer kurang terlatih) dan punya 3 divisi lapis baja, 3 divisi
mekanik, dan 11 divisi infantri, sebagaimana divisi Pengawal Republik, dan 4 brigade
khusus Pengawal Republik. Disamping 3 Angkatan Bersenjata Irak yang relatif kecil,
semua divisi selain Pengawal Republik dilaporkan hanya punya kemampuan 50 persen
dalam efektivitas pertempuran. Terlebih lagi, tentara ini (termasuk elit Pengawal
Republik) hanya dilengkapi perlengkapan militer tua dari Soviet dan China—seperti
tank tempur utama T-55, T-62 dan Type-59—dan setengah perlengkapan militernya
Demikian pula kondisi Angkatan Udaranya, dengan pesawat tempur tua warisan
Kemampuannya hanya 55 persen dan ‘didukung’ para pilot kurang pengalaman; pilot-
pilot senior punya 90–120 jam terbang per tahun dan pilot junior kurang dari 20 jam
302
Washington Post online, March 15, 2002, http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/articles/A29575-
2002Mar14.html.dalam Ibid.
303
International Institute for Strategic Studies (IISI), Military Balance 2002–2003 (London: Oxford
University Press, 2002), hal. 241, 279.dalam LocCit.
304
International Institute for Strategic Studies (IISI). 2002. Military Balance 2002–2003. London::
Oxford University Press. hal. 105-6.
305
Ibid. hal. 106.
133
Analis Militer Anthony Cordesman dari CSIS membuat laporan yang diterbitkan
setahun sebelum perang bahwa Irak telah kekurangan dana, spare parts, dan
merekapitalisasi semua aspek struktur pasukannya, dan sekitar dua pertiga tank dan
pesawatnya sudah tak layak pakai menurut standar barat. Disisi lain, AS telah
bermakna kemampuan berperangnya sangat lemah. Dengan kata lain, tentara Irak
Tentu saja, bukan militer Irak saja yang dipotret pemerintahan Bush sebagai
Agustus 2002, Wapres Dick Cheney menyatakan bahwa “Saddam Hussein will acquire
nuclear weapons fairly soon” dan bahwa “there is no doubt that Saddam Hussein now
has weapons of mass destruction; there is no doubt that he is amassing them to use
mass destruction are controlled by a murderous tyrant, who has already used chemical
weapons to kill thousands of people. This same tyrant has tried to dominate the Middle
East, has invaded and brutally occupied a small neighbor, has struck other nations
without warning, and holds an unrelenting hostility towards the United States. Bahkan 3
hari sebelum perang, Cheney menegaskan, “We know he’s (Saddam Hussein’s)
306
Anthony H. Cordesman If We Fight Irak: Irak and the Conventional Military Balance. Center for
Strategic and International Studies, January 31, 2002, hal. 1. dalam Charles V. Peña. Ibid.
307
“In Cheney’s Word’s: The Administration Case for Removing Saddam Hussein,” New YorkTimes,
August 27, 2002, hal. A8. dalam Charles V. Peña. Ibid.
134
absolutely devoted to trying to acquire nuclear weapons, and we believe he has, in fact,
ditempatkan, tapi, setelah enam bulan mencari, David Kay, yang mengepalai 1,400
orang tim inspeksi di Irak, bersaksi di Kongres bahwa AS masih belum menemukan
Menurut Kay, “It clearly does not look like a massive, resurgent program, based
date suggests that Irak’s large-scale capability to develop, produce, and fill new CW
munitions was reduced—if not entirely destroyed— during Operations Desert Storm
Bush mengklaim tahun 2003 dalam State of the Union address (dan 3 pernyataan
pemerintahan Bush bulan itu) bahwa Saddam Hussein sedang mencari “significant
tabung-tabung aluminum yang dibeli Irak, yang diklaim pemerintah Bush dipakai untuk
membangun mesin pemusing pengayaan uranium telah berubah menjadi tidak sesuai
untuk pemusingan, dan “Irak tidak punya program untuk menggunakannya..” 312 Brigadir
Jendral Stephen Meekin dari Australia, yang mengomandoi Joint Captured Enemy
308
Seperti dikutip dalam Walter Pincus, “Bush Faced Dwindling Data on Irak Nuclear Bid,”
WashingtonPost, July 16, 2003,hal. A1. pernyataan ini telah diklarifikasi. Menurut Cheney, “We never
had any evidence that (Hussein) had acquired any nuclear weapons.” Dikutip dalam Helen Thomas,
“Hussein Link Was Sales Job,” Miami Herald, September 27, 2003, hal. A27. dalam Ibid.
309
David Kay, “Kay Text,” Associated Press, October 2, 2003,
http://story.news.yahoo.com/news?tmpl=story&u=/ap/20031003/ap_on_re_mi_ea/kay_text_6. dalam Ibid.
310
Dikutip dalam Dana Milbank and Walter Pincus, “Cheney Goes on Offensive over Irak,”
WashingtonPost, October 11, 2003, hal. A1.dalam Ibid.
311
White House, “President Delivers ‘State of the Union,’” news release, January 28, 2003,
http://www.whitehouse.gov/news/releases/2003/01/20030128-19.html. dalam Ibid.
312
Barton Gellman, “Search in Irak Fails to Find Nuclear Threat,” Washington Post, October 26, 2003,
hal. A1.dalam Ibid.
135
Material Exploitation Center yang melapor kepada Kay, mengklaim tabung-tabung itu
menjelaskan baik secara implisit maupun eksplisit dalam beberapa kesempatan bahwa
Saddam Hussein dapat (implikasinya akan) memberikan WMD kepada para teroris.
Pernyataan di State of the Union 29 Januari 2002: “Dengan berusaha memiliki WMD,
rezim ini memiliki bahaya yang tumbuh dan mematikan. Mereka dapat memberikan
pemerintah Irak mendapatkan dan menyebarkan senjata paling mengerikan ini, opsi-
opsikita untukmelawanrezimini makin sempit. Dan jika rezim ini makin berani
Di Rose Garden 26 September 2002: “ Rezim Irak memiliki senjata kimia dan
membuat lebih banyak senjata biologi dan kimia. Dan menurut pemerintah Inggris,
rezim Irak dapat meluncurkan satu serangan biologi dan kimia setidaknya 45 menit
setelah perintah diberikan. Rezim ini punya ikatan yang lama dan terus menerus dengan
State of the Union address, 28 Januari 2003: “Dengan senjata nuklir atau satu
gudang senjata penuh senjata kimia dan biologi, Saddam Hussein dapat melanjutkan
313
Ibid.
314
White House, “The President’s State of the Union Address,” January 29, 2002. dalam Ibid.
315
White House, “President’s Remarks at the United Nations General Assembly,” news release,
September 12, 2002, http://www.whitehouse.gov/ news/releases/2002/09/20020912-1.html. diakses
7/4/2007.
316
White House, “President Bush Discusses Irak with Congressional Leaders,” news release September
26, 2002, http://www.whitehouse.gov/ news/releases/2002/09/Irak/20020926-7.html.
136
kembali ambisi-ambisinya menaklukkan Timur Tengah dan menciptakan kerusakan
mematikan di kawasan ini. Dan Kongres serta rakyat Amerika harus mengetahui
ancaman lain ini. Bukti dari sumber intelijen, berbagai komunikasi rahasia, dan
Hussein pada teroris, termasuk para anggota Al-Qaidah. Secara rahasia, dan tanpa jejak,
dia dapat menyediakan salah satu senjata rahasianya kepada teroris, atau membantu
Tapi semua pernyataan ini bertentangan dengan fakta bahwa Saddam tidak
anti Israel yang dia dukung apalagi Al-Qaidah. Setelah dirangkum oleh David Kay di
Irak, ahli militer CSIS Anthony Cordesman telah menyimpulkan bahwa “tidak ada bukti
usaha dari Irak untuk mengirimkan senjata pemusnah masal kepada teroris.”318
Untuk memperbesar ketakutan akan ancaman WMD Irak, presiden dan para
pejabat senior pemerintah lainnya seringkali menciptakan kesan mengerikan tanpa bukti
1. “Apa yang penting bagi kita dalam menjaga keamanan negera kita adalah mengingat
kondisi yang telah berubah. Setelah 11/9, dunia berubah untuk banyak alasan. Mungkin
alasan paling utama ada dalam perspektif kebijakan luar negeri, atau dari perspektif
keamanan nasional, adalah bahwa kita tidak lagi dilindungi oleh dua samudera besar.
Biasanya jika ada ancaman dari luar kita dapat melawannya jika kita menginginkan, tapi
kita tidak perlu khawatir tentang sesuatu yang sedang terjadi di rumah kita sendiri.
Biasanya samudera yang dapat melindungi kita dari konflik dan ancaman.“Tapi hal ini
berubah, dan penting untuk memiliki orang di Senat yang berpandangan realis ynag
317
White House, “President Delivers ‘State of the Union,” January 28, 2003. dalam Ibid.
318
Dikutip dalam Walter Pincus, “CIA Finds No Evidence Hussein Sought to Arm Terrorists,”
Washington Post, November 16, 2003, hal. A20.
137
jelas. Penting memiliki orang yang melihat dunia seperti ini, tidak dengan cara yang kita
harapkan. Dan dunia adalah tempat yang berbahaya, khususnya dengan orang seperti
3. Pada konferensi pers sebelum invasi Irak, Presiden Bush menyatakan “Jika dunia
gagal menentang ancaman dari rezim Irak, menolak untuk mengerahkan pasukan, meski
sebagai opsi terakhir, bangsa-bangsa bebas akan menjadi rentan dan mendapat resiko
yang tidak dapat diterima. Serangan 11/9 menunjukkan apa yang bisa dilakukan para
musuh AS dengan empat pesawat. Kami tidak akan menunggu melihat apa yang
dilakukan oleh para teroris atau negara-negara teroris dengan senjata pemusnah masal.
4. “Saya berharap mereka memahami pelajaran dari 11/9. Pelajarannya adalah bahwa
kita rentan untuk diserang, dimanapun itu mungkin terjadi, dan kita harus melihat
ancaman yang ada di luar negeri dengan sangat serius. Kita tidak harus berhubungan
dengan mereka semua secara militer. Tapi kita harus menangani mereka. Dan dalam
1. “Perang Irak adalah satu kemenangan dalam perang melawan teror yang dimulai 11
September 2001.”321
2. “Karena Amerika membalas duka dan kematian serangan 11/9, dan pergi berperang,
sejarah berubah kearah berbeda. Kita telah memerangi musuh kita. Kita telah
pusat kekuatannya. “Tugas ini berlanjut. Di Irak, kita sedang membantu rakyat yang
lama menderita dengan membangun masyarakat yang layak dan demokratis di pusat
319
White House, “Irak Must Disarm Says President in South Dakota Speech.”dalam Ibid.
320
White House, “President George Bush Discusses Irak in National Press Conference,” news release,
March 6, 2003, http://www.white house.gov/news/releases/2003/03/20030306-8.html.diakses 7/4/07
321
White House, “President Bush Announces Major Combat Operations in Irak Have Ended.”
138
Timur Tengah. Bersama-sama kita sedang merubah sebuah tempat penuh penyiksaan
dan kuburan masal menjadi bangsa dengan hukum dan institusi yang bebas. Langkah ini
sulit dan mahal - namun berharga bagi negara dan penting untuk keamanan kita...“Dan
untuk Amerika, tidak akan ada waktu kembali pada era sebelum 11/9 - menikmati
kenyamanan palsu di dunia yang berbahaya. Kita telah belajar bahwa serangan teroris
kelemahannya. Dan jalan paling meyakinkan untuk mencegah serangan pada rakyat kita
adalah mendatangi tempat musuh tinggal dan merencanakan serangannya. Kita sedang
Jika bukti yang menghubungkan Saddam dengan 11/9 invalid maka bukti
kerjasama aktif antara Saddam dan Al-Qaidah adalah pada diri Mohammed Atta (orang
yang diklaim sebagai salah satu pembajak 11/9) yang bertemu dengan intelijen Irak di
Praha April 2001. Tapi setelah klaim ini dibuat, para pejabat AS menyatakan bahwa
pertemuan itu tidak menyatakan bukti kuat bahwa Irak terlibat 11/9.323
kehadiran kelompok teroris Ansar al-Islam di Irak utara. Isu ini dibuat oleh Menteri
“Tapi apa yang ingin saya sampaikan untuk anda perhatikan sekarang adalah
hubungan potensial lebih sinis antara Irak dan Al-Qaidah, hubungan yang
mengkombinasikan organisasi teroris klasik dan metode pembunuhan modern.
Irak sekarang menjadi pangkalan jaringan teroris mematikan yang dipimpin oleh
Abu Mus’ab al-Zarqawi, sekutu dan kaki tangan Osama bin Laden dan letnan-
letnan Al-Qaidah. Zarqawi, keturunan Palestina kelahiran Jordania, berperang di
perang Afghan lebih dari satu dekade lalu. Kembali ke Afghanistan tahun 2000,
dia mengawasi pusat pelatihan teroris. Salah satu spesialisasinya dan pusat
pelatihannya adalah racun. Saat koalisi kita mengusir Taliban, jaringan Zarqawi
membantu merancang pusat pelatihan training dengan racun dan bahan peledak
lain. Dan pusat pelatihan ini bertempat di Irak timur laut... .yang membantu
322
White House, “President Addresses the Nation.”
323
“Atta Met Twice with Iraki Intelligence,” CNN.com, October 11, 2001, http://www.cnn.com
/2001/US/10/11/inv.atta.meetings/.
139
menjalankan pusat pelatihan ini adalah para letnan Zarqawi yang beroperasi di
utara Kurdi diluar kontrol Hussein. Tapi, Baghdad mempunyai agen dalam
mayoritas level senior organisasi radikal ini, Ansar al-Islam, yang mengontrol
daerah di sudut Irak ini. Pada tahun 2000, pria ini menawarkan tempat berlindung
aman bagi Al-Qaidah disana. Setelah pengusiran Al-Qaidah dari Afghanistan,
beberapa anggotanya menerima tempat berlindung ini. Mereka masih disana
hingga sekarang. Aktivitas-aktivitas Zarqawi tidak dibatasi di sudut sempit Irak
ini. Dia bepergian ke Baghdad Mei 2002 untuk perawatan medis, tinggal disana
selama dua bulan sementara menguatkan diri untuk bertempur dilain hari. Selama
dia tinggal disana, hampir dua lusin ekstrimis kembali ke Baghdad dan
menjalankan sebuah basis operasi disana. Sekutu Al-Qaidah ini berbasis di
Baghdad dan mengkoordinasikan pergerakan orang, uang, dan suplai kedalam dan
keluar Irak untuk jaringannya, dan mereka sekarang telah beroperasi secara bebas
disana selama sekitar delapan bulan.”324
Faktanya, bukti menunjukkan kebalikan dari klaim pemerintah. Rohan Gunaratna,
dan pengarang Inside Al-Qaidah, yang dianggap sebagai salah satu ahli utama tentang
Al-Qaidah dan memiliki peluang untuk memeriksa beberapa ratus dokumen Al-Qaidah
dan video pasca Operation Enduring Freedom di Afghanistan. Gunaratna “tidak dapat
Baghdad,” dan video yang dia tonton “berbicara (Saddam) sebagai real monster dan
Bahkan yang sering diungkapkan adalah fakta akibat buruk perang dan tidak
menemukan satu buktipun yang meyakinkan untuk mendukung klaim bahwa Saddam
Hussein mempunyai kaitan dengan Al-Qaidah. Seseorang akan berfikir bahwa, dengan
semua dokumen Saddam ditangan militer dan intelijen AS serta banyak anggota high-
ranking penjaga rezim, semua bukti telah muncul enam bulan setelah kejatuhan rezim.
Disamping itu, presiden dan para pejabat pemerintah senior lain senantiasa mengulang-
324
White House, “U.S. Secretary of State Colin Powell Addresses the U.N. Security Council,”Ibid news
release, February 5, 2003, http://www.white house.gov/news/releases/2003/02/Irak/20030205-1.html.
diakses 7/4/2007.
325
Dikutip dalam Spencer Ackerman, “The Weakest Link,” Washington Monthly, November 2003, hal.
18.dalam Ibid.
140
satu bukti nyatapun, selain hanya penekanan Presiden Bush bahwa “there’s no question
that Saddam Hussein had Al-Qaidah ties,”326 realitanya bahwa isu ini dipakai untuk
Perlu diingat bahwa Saddam adalah pemimpin Muslim sekuler sedangkan bin
Laden adalah Muslim fundamentalis radikal. Lebih jauh, rezim Saddam adalah jenis
pemerintah yang di klaim bin Laden tidak sah dan akan menjadi target serangan Al-
Qaidah. Ucapan simpati bin Laden pun adalah untuk rakyat Irak bukan rezim di
Baghdad. Contohnya, satu rekaman yang diluncurkan bin Laden sebulan sebelum
perang Irak yang menggambarkan Irak sebagai “bekas Ibu Kota Islam” dan mengatakan
Para analis intelijen di dalam dan diluar pemerintahan menakankan bahwa bin
Laden menunjukkan jalannya yang menolak Saddam dan Partai Baath dengan
menyebutnya “kafir” dan sebuah “rezim kafir” yang seharusnya disingkirkan dengan
pertolongan Allah.”328
yang berusaha menjatuhkan pemerintah Iran dan berbagai kelompok Palestina yang
Palestine Liberation Front (PLF), dan Arab Liberation Front (ALF). Dimasa lalu, PLF
meningkatkan aktivitasnya melawan Israel dan mengirim para anggotanya ke Irak untuk
326
Ibid.
327
“Bin Laden Tape: Text,” BBC News online, February 12, 2003, http://news.bbc.co.uk/2/hi
/middle_east/2751019.stm. dalam Ibid.
328
Dana Priest and Walter Pincus, “Bin Laden–Hussein Link Hazy,” Washington Post,February 13, 2003,
hal. A20.
141
pelatihan serangan teroris dimasa depan. Baghdad menyediakan bantuan materi untuk
kelompok perlawanan Palestina lainnya di garis depan intifadah. Popular Front for the
kelompok utama yang didukung Baghdad. Saddam membayar keluarga pembom bunuh
diri Palestina untuk merangsang teorisme Palestina, mengirimkan $25,000 sejak Maret
melalui ALF langsung kepada keluarga pembom bunuh diri di Gaza dan Tepi Barat.
Kesaksian masyarakat sipil Palestina dan pejabatnya serta pembatalan cek yang
Tapi, kelompok diatas bukanlah ancaman langsung bagi AS, dan mereka tidak
pernah menyerang target-target AS selama 20 tahun ini.330 Poin penting yang perlu
teroris lain yang menyerang negara lain. Karena terorisme adalah sebuah tindakan
kejam dan tidak dapat dibenarkan membunuh orang tidak bersalah, dan, mudah untuk
mengkaitkan semua kelompok teroris berafiliasi Muslim dengan Al-Qaidah, tapi ini
adalah kesalahan besar. Departemen Luar Negeri mendaftar 36 organisasi teroris asing
Tapi selain Al-Qaidah, sedikir, jika ada, yang menyerang target-target AS.
Kelompok teroris lain menargetkan negara lain (mis., Israel, Inggris, Spanyol, India)
bukanlah ancaman langsung kepada Amerika, dan AS tidak realistis jika menargetkan
setiap teroris - yang lebih dari 70 kelompok. Lebih buruk lagi, jika AS benar-benar
menjadikan teroris negara lain menjadi musuhnya, meski tidak secara langsung
329
U.S. Department of State, “Patterns of Global Terrorism 2002,” hal. 79.
330
Ibid., hal. 101, 117.
331
Ibid., hal. 99, 125.
142
Kesimpulan dari paparan diatas, kronologi perang Irak salah bukan hanya karena
ijin PBB—tidak satu negarapun yang harus menyerah karena keinginan negara lain.
Dan juga bukan karena Irak memiliki WMD—yang sejauh ini belum ditemukan, dan,
meski adapun, bukanlah ancaman bagi AS. Perang Irak salah karena terbukti dari
Politik (Al-Qaidah) di Afghanistan dan Irak meski sebenarnya sulit mengkaitkan Al-
Dari 11 tersangka yang diklaim menyerang Amerika tidak satupun warga Irak
dan mereka juga belum terbukti terkait dengan perencanaan, pembiayaan, atau eksekusi
berikutnya adalah pernyataan Bush “Our nation is more secure” dalam membenarkan
perang Irak, sebagaimana perang di Afghanistan, untuk melucuti jaringan teroris Al-
Qaidah. Tapi Irak tak lebih dari kasus “back to the future” dari pada membuat kemajuan
sebagai alat ekspresi politik”, yang digunakan, untuk Irak sangat tidak tepat. Al-Qaidah
tidak di sponsori negara manapun, 100 persen independen dari negara manapun.332
Afghanistan, tapi, ideologi dan agendanya dijalankan secara internal bukan kepanjangan
tangan suatu negara. Pembiayaan Al-Qaidah didapat dan dibiayai sendiri bukan dari
negara seperti Irak. Jika Irak telah menjadi garis depan war on terrorism, hanya karena
332
U.S. Department of State, “Patterns of Global Terrorism 2000, Overview of State-Sponsored
Terrorism,” April 30, 2001, http://www.state. gov/s /ct/rls/pgtrpt/2000/2441.htm.diakses 7/4/2007
143
dibawah pemerintahan brutal Saddam Hussein, tapi Al-Qaidah telah menggunakan
perang ini untuk merekrut banyak pengikut. Konspirasi yang kasat mata ini benar-benar
merangsang berbagai kelompok Islam Politik, atau bahkan, yang moderat, untuk
melawan AS. Dalam rekaman yang dipercaya sebagai suara bin Laden Pebruari 2003,
memberikan kerugian AS dan Israel yang akan diingat dalam sejarah mereka, puji sukur
2. “Kami juga menekankan bagi siapapun yang mendukung AS, termasuk para
penguasa Irak dan Arab yang munafik, yang menyetujui tindakan-tindakan dan
mengikuti mereka dalam perang suci ini dengan berperang bersama mereka atau
meski dengan kata-kata, untuk membunuh kaum Muslim di Irak, harus tahu mereka
3. “Kami juga menekankan bagi kaum Muslim yang ikhlas bahwa mereka harus
4. “Tanpa melihat jatuh atau berdirinya partai sosialis atau Saddam, Muslim secara
umum dan Irak khususnya harus menguatkan diri mereka sendiri untuk Jihad melawan
kampanya yang tidak adil ini dan memperoleh amunisi dan senjata.”333
Ironi dari perang Irak adalah meningkatnya anti Amerika. Meskipun, pemerintah
Bush mengklaim bahwa war on terrorism bukanlah perang salib melawan Islam,
144
makin yakin barat menginvasi Islam yang mendorong kaum Muslim dunia bersatu
melawan AS. 105,106 Kehadiran militer AS di Irak menjadi target dan magnet jihad
pengeboman Palang Merah di Baghdad Oktober 2003, dan pangkalan paramiliter Italia
Dari bab ini disimpulkan bahwa kelompok neoconservatif adalah aktor utama
dalam memilih Islam Politik sebagai musuh utama AS pasca perang dingin melalui
Dengan berbagai fakta dan data yang dikumpulkan penulis, terbukti merekalah yang
merancang berbagai rekayasa dalam serangan 11/9 diikuti usulan hingga eksekusi
perang Afghanistan dan Irak dengan berbagai alasan dan bukti untuk perang yang
ternyata juga tidak terbukti. Berbagai kejanggalan dan klaim tanpa bukti ini membuat
publik AS dan dunia mulai berpaling dari neocons. Terbukti dengan kemenangan Partai
Demokrat pada pemilu House dan Senate tahun 2006 serta berbagai kecaman dan
demonstrasi untuk keluar dari Irak. Pengunduran diri Wolfowitz sebagai menteri
pertahanan juga membuktikan kuatnya tekanan publik pada mereka. Namun, dengan
jaringan dan posisi yang masih kuat baik di dalam dan diluar pemerintahan masih
334
Let.Jen. William Boykin adalah deputi undersecretary of defense for intelligence and war-fighting
support. Dia seorang Kristen Evangelis yang membuat beberapa pernyataan kontroversial tentang Islam
saat mengenakan seragam militernya pada pertemuan privat, diantaranya: “I knew that my God was a real
God, and his (a Muslim fighter in Somalia) was an idol” dan “The enemy (Islamic extremists) is a
spiritual enemy. He’s called the principality of darkness. The enemy is a guy called Satan.” Dikutip dari
Reuters,“Rumsfeld Praises Army General Who Ridicules Islam as ‘Satan,’” New York Times, October
17,2003, hal. A7. dalam Ibid.
145
sangat prematur untuk mengatakan kelompok neoconservatif telah kalah apalagi hancur
karena jaringan mereka tidak tersentuh sama sekali dengan perubahan tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
kebijakan luar negeri AS tidak berjalan dalam waktu singkat. Perjuangan ini
berlangsung melalui proses berliku yang berjalan dalam rentang waktu 40 tahun sejak
jabatan strategis di dalam dan di luar pemerintahan demi ambisi mengarahkan kebijakan
landasan kokoh kelompok ini untuk berperan dalam pengambil keputusan mulai
nampak dimasa pemerintahan Ronald Reagan dan George H.W. Bush meski neocons
belum memiliki kekuatan jaringan yang cukup untuk berperan agar mereka mengikuti
jalan pikirannya. Akhirnya, setelah disingkirkan dimasa Bill Clinton, di bawah George
W. Bush neocons berjaya dipicu kasus 11/9 diikuti perang melawan terorisme.
berlanjut dengan pemaksaan untuk menciptakan demokrasi liberal versi neocons telah
menciptakan sentimen anti AS di kedua negara tersebut dan di banyak negara lain, yang
serangan 11/9 pun neocons sebenarnya dapat berperan mempengaruhi proses pembuatan
kebijakan luar negeri AS karena kedekatan para tokohnya dengan Bush. Namun,
neocons lebih memilih mekanisme seperti saat perang dingin, yakni dengan adanya
146
musuh ideologis yang bisa mempersatukan semua negara demokrasi dibawah pimpinan
kekuatan yang memerlukan musuh bersama untuk menyatukan kekuatan dan potensi
Islam Politik sebagai ancaman peradaban barat. Dengan kekuatan strukturalnya neocons
didalam dan diluar pemerintah Bush berhasil menciptakan ”Green Menace” dari Islam
Politik. Disisi lain, tragedi 9/11 yang jadi pemicu semua ini sebenarnya masih
merupakan kejadian yang penuh tanda tanya besar, selain justru merugikan gerakan
Islam dan umat Islam secara keseluruhan, dan banyak fakta yang menunjukkan
Faktanya, Islam Politik dirugikan pasca 11/9 dan perang melawan terorisme.
Jika definisi teroris AS hanya dikenakan pada gerakan Islam yang menginginkan negara
Islam dengan kekerasan tentu hal ini ‘masih bisa diterima’. Namun, faktanya AS yang
tidak ingin Negara Islam diwujudkan juga memasukkan gerakan Islam non-kekerasan
memenangi pemilu Palestina karena dianggap sebagai Islam Politik yang menginginkan
formalisasi hukum Islam dan tidak mau mengakui Israel, dengan dibekukannya
sumbangan dari dunia internasional yang selama ini jadi urat nadi Palestina.
rasis atas kehebatan kepemimpinan AS atas dunia dan berhubungan erat dengan
komunitas Yahudi, dan negara Israel. Tanpa kehadiran neocons hampir tidak mungkin
terwujud kebijakan Islam anti Politik yang menimbulkan ketegangan Islam-Barat yang
147
kembali berulang lebih menonjol dalam ranah pemikiran dan praktis melalui kekuatan
Bisa dikatakan jika Israel menyuruh AS terjun dari satu ketinggian maka para pejabat
AS yang berhaluan atau terpengaruh neocons mengatakan ”seberapa tinggi”. Hal ini
bisa dilihat dalam kasus perang Afghanistan, Irak, isolasi Iran, dan Hamas yang
semuanya jelas lebih membahayakan Israel secara langsung dibanding tanah AS yang
jauh dari Timur Tengah. Puluhan bahkan ratusan ribu nyawa manusia dianggap layak
Islam Politik yang mulai berperan dan mulai mendapatkan tempat dalam politik
11/9 yang langsung diarahkan kepada Al-Qaidah dan berlanjut pada kebijakan anti
Islam Politik secara luas. Serangan 11/9 dijadikan sarana neocons untuk menempatkan
Islam Politik sebagai musuh AS, kemanusiaan, dan dunia. Akhirnya, barat serempak
mengatakan ideologi Islam Politik adalah ideologi setan, fasis, dan militan yang tidak
sesuai dengan Islam versi barat yang moderat, liberal dan menerima demokrasi dan
jilbab, cadar, dan gamis diidentikkan dengan teroris Islam. Interogasi berlebihan
Muhammad atau Abdullah, kesulitan lebih jauh akan diterima. Isu ini digunakan barat
untuk menekan posisi Islam Politik yang ingin memberikan alternatif baru dari
148
demokrasi kapitalis pasca hilangnya pesaing sosialis komunis yang dianggap gagal
sebagai agama dan ideologi yang agresif, mengedepankan pedang, anti toleransi, dan
yang terpenting anti barat sekuler. Ketakutan barat ini bukan tanpa alasan; Islam sebagai
negara adalah satu-satunya peradaban yang pernah menaklukkan dan menduduki Eropa,
berkuasanya Islam Syi’ah di Iran yang hingga kini menjadi batu sandungan kepentingan
barat di Timur Tengah, dan berbagai aksi anti AS dan sekutunya yang banyak dilakukan
oleh Islam Politik mulai dari pengeboman kedutaan hingga unjuk rasa besar-besaran
dan sekutunya tidak segan-segan mengucurkan dana jutaan dolar untuk melatih dan
pada Detasemen khusus 88 anti teror di Indonesia. Bahkan, mereka mendukung penuh
tindakan para diktator yang membunuh, menyiksa, dan menjebloskan ke penjara para
aktivis Islam tanpa proses hukum seperti yang banyak terjadi di Timur Tengah dan Asia
Menurut penulis, Kebijakan anti Islam Politik ini hanya disebabkan oleh satu
kelompok orang yang rasis pada nilai-nilai demokrasi Amerika dan pro-Israel; yakni
kelompok neoconservatif. Tanpa mereka dunia pasti akan melihat Islam Politik dapat
bersanding dan bersaing secara fair dengan demokrasi kapitalis sekuler yang menurut
mereka adalah sumber dari dekadensi moral dan kesenjangan dunia karena
menyingkirkan peran agama dalam sektor publik sebagai konsekuensi sejarah kelam
149
teokrasi gereja dan kapitalisme yang gagal merumuskan sistem distribusi ekonomi yang
adil. Islam akan menjadi jalan ketiga selain Kapitalisme dan Sosialisme.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Brewer, T.L. 1992. American Foreign Policy: A Contemporary Introduction, 3rd ed.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Burnham, Peter, et al, Research Methods in Politics, dalam bahan bacaan SPHI 605
Metode Penelitian HI.
Burns, James Mac Gregor et al. 1993. Government by the People . Englewood Cliffs,
New Jersey: Prentice Hall.
Coplin, William D. 1992. Pengantar Politik Internasional: Suatu Telaah Teoreti terj.
Marsedes Marbun, Edisi Kedua. Bandung: Sinar Baru.
Clymer, Carlton et.al. 2000. Pengantar Ilmu Politik, terj. Zulkifly Hamid. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Edwards, Lee. 1999. The Conservative Revolution: The Movement That Remade
America. New York: The Free Press.
Evans, Graham dan Newnham, Jerry. 1998. The Penguin Dictionary of International
Relations. London: The Penguin Group.
Fukuyama, Francis. 2004. The End of History and The Last Man. Jogjakarta: Qalam.
Gergez, Fawaz A. 1999. America and Political Islam: Clash of Civilization or Clash of
Interest?. New York: Cambridge University Press.
150
Gray, Jerry D. 2004. (9-11) The Hard Evidence Exposed!!! The Real Truth. Jakarta:
Sinergi Publishing.
Hamm, Bernd. 2005. The Bush Gang; Kelompok Elit yang Menghancurkan; Serangan
Neoconservatif terhadap Demokrasi dan Keadilan. Jakarta: PT. INA
PUBLIKATAMA.
Honderich, Ted. 2005. Conservatism: Burke, Nozick, Bush, Blair?. London: Pluto Press.
Holsti, K.J. 1995. International Politics: A Framework for Analysis, 7th ed. Englewood
Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Huntington, Samuel. 2003. Benturan Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia.
Jogjakarta: Qalam.
Huntington, Samuel P.. 2004. Who Are We? The Challenges To America’s National
Identity. New York; Simon & Schuster Paperbacks.
Janda, Kennet, Berry, Jeffrey M. dan Goldman, Jerry. 1992. The Challenge of
Democracy: Government in America, Third Edition. Boston: Houghton Miflin
Company.
Kegley, C.W. & Wittkopf, E.R. 1996. American Foreign Policy, 5th ed. New York: St.
Martin's Press.
Kuncahyono, Trias. 2005. Irak Korban Ambisi Kaum Hawkish. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas.
Mas’oed, Mohtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi, Edisi
Revisi. Jakarta: LP3ES.
Perkins, John. 2005. Confession of an Economic Hit Man. Jakarta: Abdi Tandur.
Steinfels, Peter. 1979. The Neoconservatives: The Men Who Are Changing America’s
Politics. New York: Simon & Schuster.
Stelzer, Irwin (ed.). 2004. The Neocon Reader . New York: Grove Press.
151
Tyrell, R. Emmet, Jr. 1992. The Conservative Crack-Up. New York: Simon and
Schuster.
Viotti, Paul R. dan Kaupp, Mark V. 1999. International Theory: Realism, Pluralism,
Globalism and Beyond, Third Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Woodward, Bob. 2002. Bush at War. New York: Simon & Schuster.
Fukuyama, Francis. Summer 2004. September 11, 2001 Attacks Timeline. The
Neoconservative Moment. dalam The National Interest, Volume 76.
Kaiser, R.G. 2003. U.S. Risks Isolation, Breakdown of Old Alliances in Case of War.
The Washington Post, March 16.
Kongres Setuju, Selangkah Lagi Aksi Militer AS ke Irak, dalam Jawa Pos, 13 Oktober
2002.
Pincus, Walter. 2003. CIA Finds No Evidence Hussein Sought to Arm Terrorists.
Washington Post, 16 November.
Priest, Dana and Pincus, Walter. Bin Laden–Hussein Link Hazy. Washington Post,
February 13, 2003.
C. Situs Internet
152
Atta Met Twice with Iraki Intelligence. CNN.com, October 11, 2001,
http://www.cnn.com /2001/US/10/11/inv.atta.meetings/.
Blumenthal, S. 2004. America's Military Coup. The Guardian, May 13. At http
://www.guardian.co.uk/Irak/Story/0,2763,1215613,00.html.
Bush, G.W. 2003. Special Report with Brit Hume: An Exclusive Interview with
President Bush, Fox News. At http://www.foxnews.com/story/0,2933,98111,00.html.
CBS, 2004. New Fuel to Halliburton Fraud Fire. CBS Evening News,
http://www.cbsnews.com/stories/2004/08/17/eveningnews/main636644.shtml
Charles V. Peña Irak: The Wrong War. Policy Analysis: December 15, 2003, No. 502
dalam www.foreignpolicy.com/Ning/ archive/archive/106/letters.pdf.
Elsje Fourie, Neoconservatism And Us Foreign Policy: A View From Venus Part II: The
Bush Presidency And The War In Irak, dalam
http://www.basicint.org/pubs/Papers/2004nc02.htm--basicdiscussionp2.
Hartung, W.D. 2004. Making Money on Terrorism. The Nation, February 5. dalam
http://www.thenation.com/doc.mhtml?i=20040223&c=2&s=hartung.
http://en.wikipedia.org/wiki/East_Coast_of_the_United_States.
Institute for Advanced Strategic and Political Studies. 1996. Study Group on a New
Israeli Strategy Toward 2000: A Clean Break: A New Strategy for Securing the
Realm. At http://www.israeleconomy.org/strat1.htm.
153
Contractors: The Case for a Pragmatic Assessmentof Private Military Companies in
Irak. BASIC Research Report 2004.2
September.http://www.basicint.org/pubs/Research/2004PMC.htm
Kristol, Irving. 1995. Neoconservatism: The Autobiography of An Idea. New York: The
“Neoconservatism in the United States,”dalam
www.wikipedia.org/wiki/Neoconservatism_in_the_ United_States.
Lambro, D. 2003. Americans Support War in Irak 2-1, Poll Finds. The Washington
Times, December 22. At http://washingtontimes.com/national/20031222-120239-
5311r.htm
154
Neoconservatism in the United States, dalam
www.wikipedia.org/wiki/Neoconservatism_in_the_ United_States
Nicholas Xenos, “Leo Strauss and the Rethoric of the War on Terror,” dalam
www.logosjournal.com/issue_3.2/mason.htm.
PBS. 2003a. Analyses: 1992: First Draft of a Grand Strategy. Frontline: Truth, War and
Consequences.http://www.pbs.org/wgbh/pages/frontline/shows/Irak/themes/1992.ht
ml.
Perle, R. 2003. "Interview". PBS Frontline: Truth, War and Consequences, July 10. At
http://www.pbs.org/wgbh/pages/frontline/shows/truth/interviews/perle.html.
Singer, P.W. 2004. Warriors for Hire in Irak. The Brookings Institution, April 15. At
http://www.brookings.edu/views/articles/fellows/singer20040415.htm.
Spolar, C. 2004. 14 'Enduring Bases' Set in Irak. Chigago Tribune, March 23.LeMann,
N. 2001. "Letter From Washington: The Quiet Man". The New Yorker, May 7.
http://newyorker.com/archive/content/?040906fr_archive06.
The Joint Resolution Authorizing the Use of Force Against Terrorists. dalam www.
september11news.com/PresidentBush.htm
155
International in http://www.answers.com/topic/fourth-international.
White House, “President George Bush Discusses Irak in National Press Conference,”
news release, March 6, 2003,
http://www.whitehouse.gov/news/releases/2003/03/20030306-8.html.
White House, “President Bush Discusses Irak with Congressional Leaders,” news
release September 26, 2002, http://www.whitehouse.gov/
news/releases/2002/09/Irak/20020926-7.html.
Wilson, J. 2004. The Cult That's Running the Country. Salon, May 3.
http://www.salon.com/books/feature/2004/05/03/accuse/index3.html.
www.bradleyfdn.org/board.html.
www.bradleyfdn.org/programs.html.
www.commentarymagazine.com/HTMLStubPage.asp.
www.heritage.org/About/aboutHeritage.cfm.
www.jinsa.org/about/about.html.
www.jmof.org/.
www.mediatransparency.org/funderprofile.php?funderID=3.
www.nationalinterest.org/ME2/dirsect.asp?sid=1CC7F100AE244FA7AA2F839DA4788
984&nm= About+TNI.
www.newamericancentury.org/Bushletter.htm.
156
www.scaife.com/sarah.html.
www.september11news.com/DailyTimelineSept11.htm.
www.sourcewatch.org/index.php?title=Dick_Cheney.
www.sourcewatch.org/index.php?title=Donald_Rumsfeld.
www.sourcewatch.org/index.php?title=John_M._Olin_ Foundation.
www.sourcewatch.com/index.php?title=National_Review.
www.sourcewatch.org/index.php?title=Scaife_Foundations.
www.washingtonpost.com/wp-dyn/articles/A132-2004Dec14html.
www.weeklystandard.com/AboutUs/default.asp.
www.weeklystandard.com/AboutUs/default.asp#Masthead.
www.wikipedia.org/wiki/Bradley_Foundation.
www.wikipedia.org/wiki/Center_for_Security_Policy.
www.wikipedia.org/wiki/Center_for_Strategic_and_International_Studies.
www.wikipedia.org/wiki/Commentary_Magazine.
www.wikipedia.org/wiki/Committee_for_the_ Liberation_of_Iraq6.
www.wikipedia.org/wiki/Foundation_for_the_Defense_of_Democracies.
www.wikipedia.org/wiki/Heritage_Foundation.
www.wikipedia.org/wiki/Hudson_Institute.
www.wikipedia.org/wiki/Jewish_Institute_for_National_Security_Affairs.
www.wikipedia.org/wiki/National_Endowment_for_Democracy.
www.wikipedia.org/wiki/The_National_Interest.
www.wikipedia.org/wiki/The_National_Review.
www.wikipedia.org/wiki/The_Public_Interest.
www.wikipedia.org/wiki/The_Weekly_Standard.
157
Zionist in the bush administration dalam
http://www.care2.com/news/member/798880044/307663.
158
159
160