You are on page 1of 4

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS

Oleh:

Gita Hapsari Tri Wicaksono


Kelas: XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA

SMAN Unggulan M. H. Thamrin


Jalan Bambu Wulung Kel. Bambu Apus Kec. Cipayung Jakarta Timur Telepon : 84597845, 84596769 Fax. : 84597916 Web : http://www.smanu-mht.co.id

PLASMOLISIS
I. Tujuan
Mengamati adanya plasmolisis pada sel daun Rhoeo discolor.

II. Landasan Teori


Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik (larutan garam lebih dari 1%). Plasmolisis merupakan proses yang secara nyata menunjukkan bahwa pada sel, sebagai unit terkecil kehidupan, terjadi sirkulasi keluar-masuk suatu zat. Adanya sirkulasi ini menjelaskan bahwa sel dinamis dengan lingkungannya. Jika memerlukan materi dari luar maka sel harus mengambil materi itu dengan segala cara, misalnya dengan mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar bisa masuk. Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan pada larutan hipertonik, sel tumbuhan akan kehilangan air dan tekanan turgor, yang menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan kondisi sel seperti ini disebut layu. Kehilangan air lebih banyak lagi menyebabkan terjadinya plasmolisis : tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana sitoplasma mengerut dan menjauhi dinding sel. Sehingga dapat terjadi cytorrhysis runtuhnya dinding sel. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Plasmolisis biasanya terjadi pada kondisi yang ekstrim, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi ataupun larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis.

III. Alat dan Bahan


Alat :
1. 2. 3.

Mikroskop Object glass (kaca objek) Cover glass (kaca penutup) Silet Pipet tetes Daun Adam dan Hawa (Rhoeo discolor) Glukosa Air

4.
5.

Bahan :
6.

7. 8.

IV. Langkah Kerja


1. Sayat permukaan daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu setipis-tipisnya dengan menggunakan silet. 2. Pindahkan sayatan daun dengan menggunakan pinset ke object glass. 3. Tambahkan setetes air di atas sayatan daun Rhoeo discolor dengan menggunakan pipet tetes. 4. Tutup sayatan daun Rhoeo discolor dengan cover glass, usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara. 5. Taruh preparat di bawah mikroskop. Amati dan foto hasilnya.
6. Lakukan langkah 1,2 dan tambahkan larutan glukosa. 7. Amati daun Rhoeo discolor ketika diteteskan dengan larutan glukosa. Amati dan

foto hasilnya.

V. Hasil Pengamatan
1. Air

2. Glukosa

VI. Kesimpulan
Plasmolisis dapat terjadi apabila sel tumbuhan diletakkan di lingkungan hipertonik (larutan gula) sehingga air akan keluar dari dalam vakuola karena tekanan osmosis, membuat sitoplasmanya mengerut dan membran plasma lepas dari dinding sel. Kondisi ini bisa dikembalikan ke semula dengan memberikan air yang berperan sebagai larutan hipotonik.

You might also like