You are on page 1of 15

Sektor Sekunder

Industri Pengolahan: adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengubah barang dasar menjadi barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya sehingga menjadi dekat kepada pemakai akhir, termasuk kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan/assembling (BPS) Industri manufaktur: adalah kegiatan mengubah bahan baku atau bahan setengah jadi menjadi barang setengah jadi atau barang jadi (John Bale) Proses perubahan suatu benda agar dapat mempunyai nilai lebih

Perusahaan atau usaha industri: adalah


suatu unit usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai cacatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas resiko usaha tersebut

Klasifikasi Industri
Menurut SIC 1. Industri primer 2. Industri sekunder 3. Industri tersier 4. Industri quarter Menurut sensus industri 1. Industri besar 2. Industri sedang 3. Industri kecil 4. Industri kerajinan rumah tangga

Usaha memperkecil biaya industri


Produksi masal Mekanisasi Pemotongan biaya tenaga kerja Pemilihan pabrik yang paling ekonomis

TEORI LOKASI
TEORI LOKASI INDUSTRI Kajian bersifat mikro-ekonomi Munculnya industri secara kebetulan Permasalahan lokasi optimal Fakor Lokasi menentu indusrti FAKTOR PENENTU BERDIRINYA INDUSTRI Ekonomi Historis (Sejarah) Manusia ( SDM/Tenaga Kerja) Politik ( Kebijakan) Geogrfis ( Fisik dan Nonfisik)

FAKTOR GEOGRAFI PENENTU LOKASI INDUSTRI (Robinson, 1979)


Faktor Fisik - Iklim - Distribus/ketersediaan Air - Sumberdaya Alam ( bahan Baku) - Energi atau sumbertenaga - Topografi dll. Faktor Non Fisik - Tenaga Kerja - Pasar - Transportasi

Orientasi Letak Industri


Industri yang berorientasi bahan mentah dengan pola persebaran yang terpusat - Bahan mentah cepat rusak - Bobot bahan mentah > bahan jadi - Bahan diolah dalam jumlah besar Industri yang berorientasi Pasar dengan pola persebaran yang tidak memusat - Bobot bahan baku<bobot barang jadi - Barang yang diproduksi memerlukan ongkos tinggi

TEORI LOKASI INDUSTRI WEBER


- Tujuan menemukan lokasi industri optimal (optimum location) Dasar Asumsi Teori Lokasi Industri (Weber) - Wilayah homogen - Sumberdaya bahan metah tidak merata - Upah buruh(bersaing) - Cost transportasi (volume/bobot) - Ada kompetisi industri - Manusia bersifat rasional

Teori Lokasi Industri (Weber)


Ada Tiga Faktor Penentu: 1. Cost Pengangukatan bahan mentah 2. Tanaga kerja 3. Aglomerasi industri Dasar Asumsinya - Hanya tersedia satu jenis alat transportasi - Tempat produksi hanya di satu tempat - Bahan mentah dari beberapa tempat

Metode Penentuan Lokasi Industri Bobot Bahan Mentah Indek material = Bobot Bahan Jadi Keterangan; Indek >1= dekat bahan mentah Indek < 1= dekat pasar

Segitiga Lokasi (Weber)


M M P

R1 P

b M

R2

R1 a

R2 P R1 R1 c

Kajian Geografi Transportasi


Kajian transportasi itu sendiri (system, jaringan, pola, dan jenis)) Kajian yang memusatkan perhatian pada pengaruh dan saling hubungan antara transportasi dan unsure-unsur lainnya (penyebaran penduduk, mobilitas, budaya, aktivitas ekonomi)

Peranan transportasi menurut Wilson (1966)


1. 2.

1. mewujudkan peluang baru dalam ekonomi 2. merangsang perkembangan ekonomi

Pengaruh transportasi pada berbagai aspek 1. Jenis dan kecepatan


Menentukan banyaknya aliran barang, jasa, manusia

2. Kemudahan transportasi
Menentukan: - corak dan pola persebaran penduduk - Tempat aktivitas ekonomi - Pusat perdagangan - Mobilitas - Aksesibilitas tempat - Mempermudah pemanfaatan sda
- Pertukaran teknologi dan informasi antar negara

Pengaruh transportasi yang bersifat keruangan 1. pola dan persebaran penduduk 2. lokasi aktivitas ekonomi

Pengaruh transportasi terhadap social ekonomi 1. aktivitas ekonomi 2. pendapatan 3. konsumsi

You might also like