You are on page 1of 13

LAPORAN TUTORIAL MODUL SISTEM SARAF TRIGGER 1 : SISTEM JARINGAN SARAF

OLEH : Kelompok Tutorial VI Fasilitator Ketua Sekretaris Anggota : dr. Nomira Putri : Shendi alvionita : Rindy Triana : Apriana Fitria Bolvi Ravina karla Siska Ilham Yusneli Nanda Satria Mutia Widianti Fitra Helfinanda Chintya Permata Sari Aisya Hayum 08_086 08_096 08_006 08_026 08_036 08_046 08_056 08_076 08_016 08_206 08_066

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMA PADANG 2010

Trigger 2 : hidrosefalus Ibu anti bingung anaknya ozi yang masih berumur 2 tahun mendadak muntah dan penurunan kesadaran. Ia langsung melarikan anaknya ke UGD RSUP M. JAMIL PADANG, pada pemeriksaan dokter, didapati kepala ozi lebih besar dari ukuran normal, fontanela naterior tegang, sutura cranium teraba melebar, kulit kepala licin mengkilap dan vena tampak menonjol, dari anamnesa ibu anti mengakui kalau kepala anaknya membesar dengan progresif sejak ozi dilahirkan. Saat itu dokter mengatakan kalau ozi menderita hidrosefalus dan butuh pemeriksaan lebih lanjut.

STEP 1 : CLARIFY UNFAMILIAR TERMS 1. Hidrosefalus : penambahan jumlah cairan cerebrospinal yang abnormal didalam ventrikel-ventrikel otak. 2. Fontanela : ruang yang lunak dan membran yang memisahkan tulang dari tengkorak bayi yang baru lahir. 3. Sutura : persendian yang tidak dapat bergerak pada cranium.

STEP 2 : DEFINE THE PROBLEMS 1. Apa penyebab hidrosefalus ? 2. Mengapa terjadi penurunan kesadaran pada penderita hidrosefalus ? 3. Berapa ukuran kepala normal pada anak usia 2 tahun ? 4. Apa gejala hidrosefalus ? 5. Bagaimana pemeriksaan pada hidrosefalus ?

STEP 3 : BRAINSTORM HYPOTHESIS OR EXPLANATION 1. Penyebab hidrosefalus yaitu : y y y y Kekurangan nutrisis saat dalam kandungan Kelainan bawaan Perdarahan Infeksi bakteri, virus, dan jamur.

2. Pada penderita hidrosefalus terjadi penurunan kesadaran karena terjadi penekanan pada cerebrum akibat peningkatan cairan serebrospinal. 3. Ukuran kepala normal anak usia 2 tahun kurang lebih 40 cm. 4. Gejala dan tanda-tanda hidrosefalus : y y y y y y penurunan kesadaran ukuran kepala lebih besar dari pada ukuran normal fontanela anterior tegang sutura cranium teraba melebar kulit kepala licin dan mengkilap vena tampak menonjol

5. pemeriksaan hidrosefalus :  inspeksi : vena tampak menonjol, kulit kepala licin mengkilap.  Palpasi : ukuran kepala lebih besar dari ukuran normal, fontanela anterior tegang, sutura cranium teraba melebar. STEP 4 : ARRANGE EXPLANATION INTO A TENTATIVE SOLUTION

KEPALA

ABNORMAL

PENYEBAB & TANDA-TANDA

INSPEKSI

PEMERIKSAAN

PALPASI

 VENA MENONJOL  KULIT KEPALA LICIN DAN MENGKILAP

 UKURAN KEPALA > DARI UKURAN NORMAL  FONTANELA ANT TEGANG  SUTURA CRANIUM

HIDROSEFALUS

STEP 5 : LEARNING OBJECTIVE Mahasiswa mampu menjelaskan tentang : I. Cairan serebrospinal : a. Definisi LCS b. Komposisi LCS c. Fungsi LCS d. Kadar LCS e. Proses terbentuknya LCS f. Sirkulasi LCS II. Hidrosefalus : a. Definisi hidrosefalus b. Penyebab hidrosefalus c. Tanda-tanda hidrosefalus d. Pemeriksaan fisik dan radiologi

STEP 6 : GATHER INFORMATION AND PRIVATE STUDY

Mahasiswa mencari informasi mengenai LO dalam konteks modul sistem saraf dari berbagai sumber seperti; y y y Text book Kuliah pakar Via internet

STEP 7 : SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING AND PRIVATE STUDY 1. Cairan serebrospinal ( LCS ) : a. Definisi LCS: cairan yang memiliki kapasitas 150 mililiter di dalam rongga otak. Cairan ini dibentuk di plexus coroidalis,dan terdapat di ventrikel otak, dalam sisterna di sekitar bagian luar otak, dan dalam ruang subarakhnoid sekitar otak dan medula spinalis.

b. Fungsi LCS :

Cairan serebrospinal berfungsi sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medulla spinalis,juga sebagai media pertukaran nutrien dan zat buangan antara darah dan otak serta medulla spinalis. Secara klinis cairan serebrospinal dapat diambil untuk pemeriksaan melalui prosudur pungsi lumbal , yaitu jarum berongga diinsersi ke dalam ruang subaraknoid di antara lengkung saraf vertebra lumbal ke tiga dan ke empat.

c. Komposisi LCS:

Cairan

serebrospinal

menyerupai

plasma

darah

dan

cairan

intersisial

(air,elektrolit,oksigan,karbondioksida, glukose, beberapa lekosit ( terutama limfosit ) dan sedikit protein.

d. Kadar LCS :

Pada orang dewasa normal jumlah LCS : 90-150 ml, anak umur 8-10 tahun bayi neonatus : 100-140 ml, : 40-60 ml, : 20-30 ml

e. Proses terbentuknya LCS :

Cairan serebrospinl dibentuk dengan kecepatan sekitar 500 mililiter per hari, yaitu sebanyak tiga sampai empat kali volume total cairan di seluruh sistem cairan serebrospinal. Kira-kira dua pertiga atau lebih cairan ini berasal dari sekresi plexus koroideus di keempat ventrikel, terutama dikedua ventrikel lateral. Sejumlah kecil cairan tambahan disekresikan oleh permukaan ependim ventrikel dan membran arachnoid, dan sebagian kecil berasal dari otak itu sendiri melalui ruang perivaskular yang mengelilingi pembuluh darah yang masuk kedalam otak.

f. Sirkulasi LCS :

Cairan bergerak dari ventrikel lateral melalui foramen interventrikuler ( foramen munro ) menuju ventrikel ketiga otak,kemudian mengalir melalui akuaduktus serebral ( Sylvius ) menuju ventrikel keempat cairan mengalir melalui tiga lubang langit-langit ventrikel keempat kemudan bersirkulasi melalui ruang subaraknoid. Setelah mencapai ruang subaraknoid,maka cairan serebrospinal akan bersirkulasi sekitar otak dan medulla spinalis,lalu keluar menuju sistem vaskular. Sebagian besar cairan serebrospinal direabsorpsi ke dalam darah melalui struktur khusus yang dinamakan villi araknoidalis kedalam sinus vena pada dura mater dan kembali ke aliran darah tempat asal produksi cairan tersebut.

2. Hidrosefalus : a. Definisi hidrosefalus : Hidrosefalus adalah suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinalis, disebabkan baik oleh produksi yang berlebihan maupun gangguan absorpsi, dengan atau pernah disertai tekanan intrakanial yang meninggi sehingga terjadi pelebaran ruangan-ruangan tempat aliran cairan serebrospinalis.

b. Penyebab hidrosefalus :

1. Kelainan bawaan :  Stenosis akuaductus sylvii Merupakan penyebab terbanyak pada hidrosefalus bayi dan anak (60%-90%). Akuaductus dapat merupakan saluran buntu sama sekali atau abnormal lebih sempit dari biasa. Umumnya gejala hidrosefalus terlihat sejak lahir atau progresif dengan cepat pada bulan-bulan pertama setelah lahir.

 Spina bifida dan kranium bifida Hidrosefalus pada kelainan ini biasanya berhubungan dengan sindrom arnold-chiari akibat tertariknya medula spinalis dengan medula oblongata dan cerebelum letaknya lebih rendah dan menutupi foramen magnum sehungga terjadi penyumbatan sebagian atau total.  Sindrom dandy-walker Merupakan atresia kongenital foramen Luschka dan Magendie dengan akibat hidrosefalus obstruktif dengan pelebaran sistem ventrikel IV yang dapat sedemikian besarnya hingga merupakan suatu kista yang besar didaerah posterior.  Kista arakhnoid Dapat terjadi kongenital tetapi dapat juga timbul akibat trauma sekunder suatu hematoma.  Anomali pembuluh darah Terjadi hidrosefalus akibat abeurisma arterio-vena yang mengenai arteria serebralis posterior dengan vena Galeni atau sinus transversus dengan akibat obstruksi akuaductus.

2. Infeksi

Akibat infeksi dapat terjadi perlekatan meningen sehingga dapat terjadi obliterasi ruangan subarakhnoid. Pelebaran ventrikel pada fase akut meningitis purulenta terjadi bila aliran LCS terganggu oleh obstruksi mekanik eksudat purulen di akuaductus sylvii atau sisterna basalis. Lebih banyak hidrosefalus terdapat pasca meningitis pembesaran kepala dapat terjadi beberapa minggu sampai beberapa bulan sesudah sembuh dari meningitisnya. Secara patologis terlihat penebalan jaringan piamater dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain.

3. Neoplasma

Hidrosefalus oleh obstruksi mekanis yang dapat terjadi di setiap tempat aliran LCS. Pengobatan dalam hal ini di tujukan kepada penyebabnya dan apa bila tumor tidak mungkin dioperasi, maka dapat dilakukan tindakan paliatif dengan mengalirkan LCS melalui saluran buatan atau pirau.

4. Perdarahan

Telah banyak dibuktikan bahwa perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri.

c. Tanda-tanda hidrosefalus :  Bayi akan didapatkan gejala : o o o Kepala makin membesar Veba-vena kepala prominen Ubun-ubun melebar dan

tegang o o Sutura melebar Cracked-pot sign yaitu bunyi seperti pot kembang yang retak pada

perkusi kepala

o o o

Perkembangan motorik terlambat Perkembangan mental terlambat Tonus otot meningkat, hiperrefleksi (refleks lutut/akiles)

o Nistagmus horisontal o Sunset phenomena yaitu bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan

dan penipisan tulang tulang supraorbita, sklera tampak di atas iris, sehingga iris seakan-akan seperti matahari yang akan terbenam.  Anak: Bila sutura kranialis sudah menutup, terjadi tanda-tanda kenaikan tekanan intrakranial : o o o o o Muntah proyektil Nyeri kepala Kejang Kesadaran menurun Papiledema

d. Pemeriksaan hidrosefalus :  Pemeriksaan fisik: o Pengukuran lingkaran kepala secara berkala. Pengukuran ini penting

untuk melihat pembesaran kepala yang progresif atau lebih dari normal o Transiluminasi  Pemeriksaan cairan serebrospinal: o Analisa cairan serebrospinal pada hidrosefalus akibat perdarahan atau meningitis untuk mengetahui kadar protein dan menyingkirkan kemungkinan ada infeksi sisa  Pemeriksaan radiologi: o o o X-foto kepala: tampak kranium yang membesar atau sutura yang melebar. USG kepala: dilakukan bila ubun-ubun besar belum menutup. CT Scan kepala: untuk mengetahui adanya pelebaran ventrikel dan sekaligus mengevaluasi struktur-struktur intraserebral lainnya.

KESIMPULAN

Cairan serebrospinal berfungsi sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medulla spinalis,juga sebagai media pertukaran nutrien dan zat buangan antara darah dan otak serta medulla spinalis. Jika terjadi infeksi atau terdapat kelainan bawaan khusus nya pada anakanak atau bayi yang mengakibatkan peningkatan cairan serebrospinal atau kurang nya absorbsi maka akan terjadi hidrosefalus. Penderita hidrosefalus memiliki tanda-tanda seperti kepala lebih besar dari ukuran normal, vena tampak menonjol, sutura melbar dan Sunset phenomena.

DAFTAR PUSTAKA Guyton and Hall. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakartan ; EGC Vanneste JA. Diagnosis and management of normal-pressure hydrocephalus. J. Neurol, 2000 ; 247 : 5-14. Bradley WG. Normal pressure hydrocephalus : New concepts on etiology and diagnosis. AJNR Am J Neuroradiol, 2000 : 2 Snell. 2002. Anatomi klinik. Jakarta ; EGC

You might also like