You are on page 1of 12

DOSEN

Drs. IKHRON ABADI, MM

Literatur
Habib Mustopo, M. 1983. Ilmu Budaya Dasar. Dasar. Surabaya. Usaha Nasional. Hartoko, Dick. 1987. Memanusiakan Manusia Muda, Tinjauan Humaniora. Yogyakarta: Kanesius. Humaniora. Kuntjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Setiadi, Elly M. Dkk.2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Dasar. Jakarta: Prenada Media Group. Spicer,E.H. (Edit.).1952. Human Problems in Technological Change. New York: Russel Sage Change. Foundation.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada TIM ISD. 1994. Ilmu Sosial Dasar. Surabaya. University Press IKIP Surabaya Sujadi. Ilmu Budaya Dasar Modul 1-6 Sulaiman, Munandar. Pengantar Ilmu Budaya Dasar

PENDAHULUAN
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tgl. 20 Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum PT Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa menetapkan bahwa struktur kurikulum yang menjadi dasar penyelenggaraan prodi di PT Terdiri atas 1. Kurikulum Inti 2. Kurikulum Institusional

Kelompok Kurikulum Inti


1. MPK 2. MKK 3. MKB 4. MPB 5. MBB Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan Mata Kuliah Keahlian Berkarya Mata Kuliah Perilaku Berkarya Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 38 Tahun 2002

Pasal 1 Mahasiswa memiliki landasan pengetahuan, wawasan, dan keyakinan sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradap serta bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungan.

Pasal 2 Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika dan moral pada mahasiswa serta memberikan panduan bagi penyelenggara pendidikan dalam mengantar mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman serta penguasaannya tentang keanekaragaman, kesetaraan, dan martabat manusia sebagai individu dan makhluk sosial di dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpedoman pada nilai budaya melalui pranata pendidikan, serta tanggung jawab manusia terhadap sumber daya alam dan lingkungannya dalam kehidupan bermasyarakat baik nasional maupun global yang mengarah pada tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.

Jadi Mata Kuliah ISBD masuk dalam kelompok MBB Unesco (1988) dalam rangka meningkatkan mutu dan hasil pendidikan, mendeklarasikan empat pilar pembelajaran, yaitu: (1) learning to know (pembelajaran untuk tahu) (2) learning to do (pembelajaran untuk berbuat) (3) learning to be (pembelajaran untuk membangun jati diri) (4) learning to live together (pembelajaran untuk hidup bersama secara harmonis) Misi-misi ini khususnya learning to live together sangat mendukung dalam bidang ilmu-ilmu sosial humaniora.

Selain Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 38 Tahun 2002, dasar yuridis ISBD diberikan di PT adalah Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indnesia No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi dan Keputusan Dikti No. 44/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat di PT.

VISI ISBD

Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka, dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat

MISI ISBD

Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk ssial yang beradab serta tanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya.

TUJUAN ISBD

Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan ksederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya.

You might also like