You are on page 1of 64

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RASKIN

PEDOMAN UMUM

BERAS BERSUBSIDI UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2011

KATA PENGANTAR
SEKRETARIS KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SELAKU KETUA PENGARAH TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT

BERBAGAI upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan secara terpadu dan simultan oleh pemerintah bersama masyarakat, melalui 3 (tiga) kluster, yakni: program bantuan dan perlindungan sosial berbasis keluarga, dimana Program Raskin termasuk di dalamnya; kemudian program pemberdayaan masyarakat, dan pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Melalui program tersebut, Pemerintah mentargetkan angka kemiskinan akan menurun sebesar 7,5% pada tahun 2015. Sejalan dengan keberhasilan Program Penanggulangan Kemiskinan, maka berimplikasi terhadap jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program Raskin akan semakin menurun pada tahun yang akan datang. Raskin sebagai program bantuan beras bersubsidi bagi masyarakat berpendapatan rendah, merupakan bagian tak terpisahkan dari program ketahanan pangan. Program ini sebagai upaya meningkatkan aksesibilitas dalam memenuhi hak dasar masyarakat miskin terhadap kebutuhan pangan. Menurut data BPS, pada tahun 2010 terdapat 31,02 juta orang miskin (13,33%). Kelompok masyarakat ini memiliki kemampuan paling lemah dalam mengakses kebutuhan pangan, sekalipun produksi beras nasional surplus. Pemerintah memberikan bantuan subsidi beras melalui Program Raskin tidak hanya terhadap masyarakat yang sangat miskin dan miskin, akan tetapi juga masyarakat yang hampir miskin. Jumlah RTS yang diberikan bantuan subsidi beras telah ditetapkan sebanyak 17,5 juta RTS.

ii

Efektivitas Program Raskin dapat dicapai melalui koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi antar Kementerian/Lembaga (K/L) terkait baik di pusat maupun di daerah. Koordinasi dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, dengan dilandasi pemahaman bahwa Raskin adalah hak orang miskin. Semua pihak yang memiliki tanggungjawab dan wewenang dalam pelaksanaan Program Raskin memiliki kewajiban untuk menyampaikan Raskin kepada RTS-PM yang telah ditetapkan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masingmasing. Semua pihak yang terkait perlu meningkatkan peran dan kinerjanya agar pelaksanaan Program Raskin dapat berjalan secara efektif. Terutama peran aktif dan kontribusi Pemerintah Daerah sangat menentukan keberhasilannya. Akhirnya, penghargaan dan ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pelaksana penyaluran Raskin. Terutama, kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang memiliki peranan strategis dalam pelaksanaan Program Raskin disampaikan Penghargaan yang tak terhingga.

Sektretaris Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Selaku Ketua Pengarah Tim Koordinasi Raskin Pusat,

Indroyono Soesilo

iii

KATA PENGANTAR

DEPUTI MENKO KESRA BIDANG KOORDINASI PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PERUMAHAN RAKYAT SELAKU KETUA PELAKSANA TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT

PROGRAM Raskin adalah program nasional yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Melalui program ini Pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat untuk mendapatkan hak atas pangan. Jika ratarata kebutuhan beras sebesar 139 kg/jiwa/tahun dan setiap RTS-PM terdiri atas 4 (empat) jiwa, maka Program Raskin memberikan bantuan sebesar 32% dari kebutuhan beras setiap tahunnya. Sejak tahun 1998 baik OPK maupun Program Raskin belum dapat memberikan bantuan pangan secara maksimal dan bervariasi sesuai dengan kemampuan anggaran Pemerintah. Sebagai program nasional maka program ini melibatkan berbagai pihak baik vertikal maupun horizontal. Secara horizontal semua sektor terkait memiliki tanggungjawab dan wewenang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Secara vertikal Program Raskin bukan milik Pemerintah Pusat semata-mata, akan tetapi juga milik Pemerintah Daerah. Sesungguhnya Pemerintah Pusat berperan dalam membuat kebijakan nasional. Tetapi pelaksanaan dan penyalurannya sangat tergantung kepada peran Pemerintah Daerah. Fakta menunjukkan berbagai permasalahan selalu terjadi di daerah setiap tahunnya. Permasalahan tersebut antara lain: data RTS-PM hasil PPLS-08 BPS selalu diperdebatkan di daerah; masyarakat, tokoh masyarakat dan LSM selalu mempertanyakan tentang materi Program Raskin; Perum BULOG hanya mampu menyalurkan Raskin sampai ke Titik Distribusi (TD). Permasalahan tersebut hanya dapat diatasi secara efektif oleh Pemerintah Daerah. Kebijakan Pemerintah Daerah dapat meningkatkan efektifitas Program Raskin dengan berperan aktif memberikan kontribusi seperti melaksanakan sosialisasi, pengawasan mutu, angkutan, biaya operasional, subsidi harga tebus, Raskin daerah dll.
iv

Sejalan dengan perkembangan dalam pelaksanaan Program Raskin, sebagai upaya untuk mencapai target 6 Tepat maka Pedoman Umum Raskin akan disempurnakan terus. Berbagai masukan diperoleh dari hasil Pertemuan Regional Program Raskin, hasil monitoring dan evaluasi ke berbagai Provinsi dan hasil Rakor Raskin di tingkat pusat. Pedoman ini menjadi acuan bagi Tim Pelaksana Raskin dalam pelaksanaan penyaluran Raskin tahun 2011. Semoga upaya dan niat baik kita semua untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama keluarga miskin mendapat Ridho Allah SWT, Amien.

Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat Selaku Ketua Pelaksana Tim Koordinasi Raskin Pusat,

Adang Setiana

KATA PENGANTAR

DIREKTUR UTAMA PERUM BULOG Program Raskin merupakan komitmen Pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat kurang mampu (miskin). Program ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Miskin dalam memenuhi kebutuhan pangan. Disamping itu, program ini juga memiliki peran untuk meningkatkan akses masyarakat miskin dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok sebagai salah satu hak dasar masyarakat. Sasaran Program Raskin Tahun 2011 adalah Rumah Tangga Sasaran (RTS) hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2008 (PPLS-08) BPS. Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2010 tentang APBN 2011, ditetapkan subsidi pangan (Raskin 2011) dengan sasaran meliputi 17,48 juta RTS dan alokasi 15kg/RTS/bulan selama 12 bulan dengan harga tebus Rp1.600/kg di Titik Distribusi. Perum BULOG sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan penyaluran Raskin. Landasan hukum penugasan ini adalah Instruksi Presiden tentang kebijakan perberasan nasional yang diterbitkan setiap tahun. Namun disadari bahwa keberhasilan tugas tersebut sangat tergantung kepada kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak terkait. Sampai saat ini Perum BULOG menyalurkan Raskin bagi RTS-PM sampai Titik Distribusi. Selama ini sering dijumpai beberapa permasalahan antara lain keterbatasan anggaran, kendala geografi, cuaca yang kurang bersahabat dan infrastruktur yang kurang mendukung. Untuk meningkatkan akses para RTS-PM tersebut, maka Pemerintah Daerah diharapkan berperan aktif memberikan kontribusi dalam angkutan Raskin sampai ke Titik Bagi/RTS. Selain penyaluran Raskin, Pemerintah juga menugaskan Perum BULOG dalam stabilisasi pangan nasional dalam rangka ketahanan pangan. Oleh karena itu, Perum BULOG harus menyimpan stok cadangan beras nasional. Jika terjadi kenaikan harga beras di pasar, maka Pemerintah akan menggunakan stok beras ini untuk operasi pasar. Sebagai konsekuensinya,
vi

maka Perum BULOG harus menerapkan managemen penyimpanan first in first out, sehingga tidak ada beras baru yang disalurkan untuk Program Raskin. Namun untuk menjaga agar tidak terjadi penurunan mutu selama penyimpanan, maka Perum BULOG menerapkan sistem managemen mutu sehingga mutu beras yang disalurkan layak dan sesuai standar mutu. Pedoman Umum Raskin telah disusun secara terpadu dengan berbagai instansi yang tergabung dalam Tim Koordinasi Raskin Pusat. Upaya perbaikan dan penyempurnaan telah dilakukan dengan mempertimbangkan hasil monev dan pertemuan regional Tim Koordinasi Raskin Provinsi seluruh Indonesia. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Koordinasi Raskin Pusat dan pihak lain yang telah berupaya untuk meningkatkan efektifitas penyaluran Raskin melalui perbaikan Pedoman Umum Raskin. Direktur Utama Perum BULOG

Sutarto Alimoeso

vii

SURAT PENGANTAR

Ketua Pelaksana Tim Koordinasi Raskin Pusat

viii

DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................... i Kata Pengantar Sesmenko Kesra ...................................................... ii Kata Pengantar Deputi 2 Menko Kesra .............................................. iv Kata Pengantar Direktur Utama Perum BULOG ................................ vi Surat Pengantar Pedum Raskin 2011 ................................................ viii Daftar Isi ......................................................................................... ix BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1.1. Latar Belakang ................................................................ 1.2. Dasar Hukum .................................................................. 1.3. Tujuan dan Sasaran ......................................................... 1.4. Pengertian ....................................................................... BAB 2 PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN ...................... 2.1. Tim Koordinasi Raskin Pusat ........................................... 2.2. Tim Koordinasi Raskin Provinsi ........................................ 2.3. Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota .......................... 2.4. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan ................................. 2.5. Pelaksana Distribusi Raskin di Desa/ Kelurahan ............. 2.6. Satker Raskin .................................................................. BAB 3 PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN .......................... 3.1. Perencanaan .................................................................. 3.1.1. Pagu Raskin ........................................................... 3.1.2. Penetapan RTS-PM ............................................... 3.1.3. Penetapan Titik Distribusi (TD) .............................. 3.2. Penganggaran .................................................................. BAB 4 MEKANISME PELAKSANAAN ................................................ 4.1. Penyediaan Beras ........................................................... 4.2. Rencana Distribusi ........................................................... 4.3. Pendistribusian ................................................................. 4.4. Pembayaran HPB ............................................................ 1 1 3 3 4 7 7 10 11 12 13 14 15 15 15 16 17 17 19 19 19 19 20

BAB 5 PENGENDALIAN DAN PELAPORAN ..................................... 23 5.1. Pegendalian .................................................................... 23 5.2. Pelaporan ........................................................................ 25 BAB 6 SOSIALISASI .......................................................................... 27 BAB 7 PENUTUP ................................................................................ 29 LAMPIRAN ..................................................................................31
ix

Bab 1 Pendahuluan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Universal Declaration of Human Right (1948) menyatakan bahwa pangan adalah salah satu hak azasi manusia. Indonesia termasuk negara yang menandatangani Rome Declaration on World Food Security and World Food Summit 1996 tentang hak atas pemenuhan kebutuhan pangan secara cukup dan perlunya aksi bersama untuk mengurangi kelaparan. Millennium Development Goals (MDGs) juga menegaskan bahwa pada tahun 2015 setiap negara termasuk Indonesia menyepakati menurunkan kemiskinan dan kelaparan sampai separuhnya. Di Indonesia, 95% dari jumlah penduduk mengkonsumsi beras sebagai pangan utamanya. Dengan jumlah penduduk terbesar kelima di dunia dan rata-rata konsumsi beras yang tinggi mencapai 139,42 kg/jiwa/tahun (BPS, 2009), maka Indonesia menjadi negara konsumen beras terbesar di dunia. Instabilitas perberasan nasional akan mengakibatkan gejolak dalam berbagai aspek kehidupan baik sosial, politik dan ekonomi. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia memberikan perhatian besar untuk menjaga stabilitas perberasan nasional. Beras menjadi salah satu komoditas nasional yang sangat strategis. Sejak krisis pangan tahun 1998, Pemerintah konsisten memberikan perhatian yang besar terhadap pemenuhan hak pangan masyarakat melalui Operasi Pasar Khusus (OPK). Berbeda dengan pemberian subsidi pangan sebelumnya, OPK memberikan subsidi beras secara targetted kepada rumah tangga miskin dan rawan pangan. Pada tahun 2002 nama OPK diubah menjadi Program Beras untuk Keluarga Miskin (Program Raskin) yang bertujuan untuk lebih mempertajam sasaran penerima manfaat. Program ini sangat strategis dan merupakan program nasional lintas sektoral baik vertikal maupun horizontal. Seluruh Kementerian/ Lembaga (K/L) terkait baik di pusat maupun di daerah mengambil bagian tugas dan tanggungjawabnya dalam melaksanakan program ini, sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya masing-masing. Pemerintah Pusat berperan dalam membuat kebijakan program, sedangkan pelaksanaannya sangat tergantung kepada Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, peran Pemerintah Daerah sangat penting dalam peningkatan efektifitas Program Raskin. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa para pemangku kepentingan Program Raskin terutama di Provinsi dan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Bab 1 Pendahuluan

Kabupaten/Kota masih perlu meningkatkan kinerja dan koordinasi agar penyaluran Raskin kepada Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) lebih efektif dalam mencapai target 6 (enam) Tepat. RTS-PM Raskin yang ditetapkan berdasarkan Pendataan Program Perlindungan Sosial tahun 2008 (PPLS-08) BPS umumnya masih mengundang perdebatan di daerah. Hal ini disadari karena kemiskinan bersifat dinamis dan relatif. Selain itu juga tergantung indikator yang digunakan dalam mengukur kemiskinan, baik jenis maupun jumlahnya. Dengan kearifan Pemerintah Daerah setempat yang mengetahui permasalahan di daerahnya, maka dapat meredam terjadinya gejolak sosial di masyarakat. Kebijakan Pemerintah Daerah untuk melakukan sosialisasi dan verifikasi data RTS-PM sangat tepat dilakukan. Kewenangan lain yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah adalah memberikan kontribusi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) guna menutupi kesenjangan antara data RTS-PM hasil PPLS-08 BPS dengan rumah tangga miskin yang riil di lapangan, biaya angkut, subsidi harga tebus dan lain-lain. Berbagai aspek strategis dan tahapan pelaksanaan, serta pihak mana yang bertanggung jawab diformulasikan dalam suatu buku pedoman yang disebut Pedoman Umum (Pedum) Raskin 2011. Buku ini merupakan acuan dalam pelaksanaan Program Raskin di Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan serta seluruh pemangku kepentingan lainnya. Dengan Pedum ini setiap pihak yang terkait sudah jelas tugas dan fungsinya. Pemerintah Daerah memiliki peran yang sangat menonjol dan terlihat sangat menentukan efektifitas pelaksanaan Program Raskin. Perum BULOG tidak dapat berdiri sendiri dalam mengelola program ini, bahkan tidak akan mampu menyalurkan Raskin kepada RTS-PM tanpa dukungan Pemerintah Daerah. Instruksi Presiden tentang kebijakan perberasan nasional yang setiap tahun diterbitkan, menginstruksikan kepada Menteri dan Kepala Lembaga Pemerintah non Kementerian tertentu, serta Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia untuk melakukan upaya peningkatan pendapatan petani, ketahanan pangan, pengembangan ekonomi perdesaan dan stabilitas ekonomi nasional. Secara khusus kepada Perum BULOG diinstruksikan untuk menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat miskin dan rawan pangan, yang penyediaannya mengutamakan pengadaan gabah/beras dari petani dalam negeri. Penyaluran beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat miskin bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran para RTS-PM dalam memenuhi kebutuhan pangan. Selain itu juga untuk meningkatkan akses masyarakat miskin dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok, sebagai salah satu hak dasarnya.

Pedoman Umum RASKIN 2011

Bab 1 Pendahuluan

1.2. Dasar Hukum


Peraturan perundangan yang menjadi landasan pelaksanaan program RASKIN adalah: 1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Masyarakat. 2. Undang-Undang No. 7 Tahun 1996, tentang Pangan. 3. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003, tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 4. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah. 5. Undang-Undang No. 10 Tahun 2010, tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2011. 6. Undang-Undang No. 18 Tahun 1986 tentang Pelaksanaan UndagUndang No. 8 Tahun 1985. 7. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2002, tentang Ketahanan Pangan. 8. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2003, tentang Pendirian Perusahaan Umum BULOG. 9. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 10. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. 11. Peraturan Presiden RI No. 15 Tahun 2010, tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 12. Peraturan Presiden RI No 29 Tahun 2010, tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011. 13. Inpres kebijakan Pengadaan dan Penyaluran gabah/beras oleh Pemerintah. 14. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 15. Kepmenko Kesra No. 35 Tahun 2008 tentang Tim Koordinasi Raskin Pusat.

1.3.Tujuan dan Sasaran


a. Tujuan Tujuan Program RASKIN adalah mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Bab 1 Pendahuluan

b. Sasaran Sasaran Program RASKIN Tahun 2011 adalah berkurangnya beban pengeluaran 17.488.007 RTS berdasarkan data PPLS-08 BPS dalam mencukupi kebutuhan pangan beras melalui pendistribusian beras bersubsidi sebanyak 180 Kg/RTS/tahun atau setara dengan 15 kg/RTS/bulan dengan harga tebus Rp1.600,00/kg netto di TD.

1.4. Pengertian
a. Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS - PM) RASKIN adalah Rumah Tangga Miskin di Desa/Kelurahan yang berhak menerima RASKIN dan terdaftar dalam Daftar Penerima Manfaat (DPM-1) yang ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah sebagai hasil Musyawarah Desa/Kelurahan dan disahkan oleh Camat sesuai hasil pendataan PPLS-08 BPS tahun 2008. b. Musyawarah Desa/Kelurahan merupakan forum pertemuan musyawarah di tingkat Desa/Kelurahan yang melibatkan aparat Desa/Kelurahan,kelompok masyarakat Desa/Kelurahan dan perwakilan RTS-PM Raskin dari setiap Satuan Lingkungan Setempat (SLS) setingkat Dusun/RW untuk menetapkan daftar nama RTS-PM. c. Titik Distribusi (TD) adalah tempat atau lokasi penyerahan beras Raskin dari Satker Raskin kepada Pelaksana Distribusi Raskin di tingkat Desa/Kelurahan, atau lokasi lain yang disepakati secara tertulis oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Divre/Subdivre/ Kansilog Perum BULOG. d. Titik Bagi (TB) adalah tempat atau lokasi penyerahan beras Raskin dari Pelaksana Distribusi Raskin kepada RTS-PM. e. Pelaksana Distribusi Raskin adalah Kelompok Kerja (Pokja) di TD atau Warung Desa (Wardes) atau Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah. f. Kelompok Kerja (Pokja) adalah sekelompok masyarakat Desa/Kelurahan yang terdiri dari aparat Desa/Kelurahan dan beberapa orang yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah sebagai pelaksana distribusi Raskin. g. Warung Desa (Wardes) adalah lembaga ekonomi di Desa/Kelurahan, baik milik masyarakat, koperasi maupun pemerintah Desa/Kelurahan yang memiliki fasilitas bangunan/tempat penjualan bahan pangan dan barang lainnya yang ditetapkan oleh Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota sebagai tempat penyerahan beras Raskin dari Satker Raskin. h. Kelompok Masyarakat (Pokmas) adalah lembaga masyarakat dan/ atau kelompok masyarakat di Desa/Kelurahan yang ditetapkan oleh

Pedoman Umum RASKIN 2011

Bab 1 Pendahuluan

Kepala Desa/Lurah sebagai Pelaksana Distribusi Raskin. i. Satker Raskin adalah satuan kerja pelaksana distribusi Raskin yang dibentuk oleh Divisi Regional (Divre)/Sub Divisi Regional (Subdivre)/Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Perum BULOG terdiri dari ketua dan anggota yang diangkat dengan Surat Perintah (SP) Kadivre/Kasub Divre/Kakansilog. Kualitas Beras BULOG adalah beras medium kondisi baik sesuai dengan persyaratan kualitas beras yang diatur dalam Inpres Kebijakan Pengadaan dan Penyaluran Gabah/Beras oleh Pemerintah dan standar beras impor Perum BULOG.

j.

k. SPA adalah Surat Permintaan Alokasi yang dibuat oleh Bupati/ Walikota kepada Kadivre/Kasubdivre/Kakansilog berdasarkan alokasi pagu Raskin dan rincian di masing-masing Kecamatan dan Desa/ Kelurahan. l. Delivery Order (DO) adalah perintah tertulis yang diterbitkan oleh Kadivre/Kasubdivre/Kakansilog atau pejabat lain yang berwenang kepada Kepala Gudang untuk mengeluarkan dan menyerahkan barang kepada pihak lain.

m. BAST adalah Berita Acara Serah Terima Beras Raskin berdasarkan SPA dari Bupati/Walikota dan ditandatangani antara Perum BULOG dan Pelaksana Distribusi. n. DPM-1 adalah Model Daftar Penerima Manfaat Raskin di Desa/ Kelurahan. o. DPM-2 adalah Model Daftar Penjualan Raskin di Desa/Kelurahan p. HPB adalah Harga Penjualan Beras secara tunai sebesar Rp 1.600/kg netto di TD. q. MBA-0 adalah Model Rekap BAST di tingkat Kecamatan. r. MBA-1 adalah Model Rekap MBA-0 di tingkat Kabupaten/Kota. s. MBA-2 adalah Model Rekap MBA-1 di tingkat Provinsi. t. SPPB adalah Surat Perintah Penyerahan Barang dari Kadivre/ Kasubdivre/Kakansilog kepada Satker Raskin. u. TT-HP Raskin adalah Model Tanda Terima uang Hasil Penjualan Raskin dari Pelaksana Distribusi kepada Satker Raskin. v. UPM adalah Unit Pengaduan Masyarakat. w. PPLS-08 adalah Pendataan Program Perlindungan Sosial tahun 2008 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Bab 2 Pengelolaan dan Pengorganisasian

BAB 2
PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN
Dalam rangka pelaksanaan Program Raskin tahun 2011 perlu diatur organisasi pelaksana Program Raskin. Untuk mengefektifkan pelaksanaan program dan pertanggungjawabannya maka dibentuk Tim Koordinasi Raskin di Pusat sampai Kecamatan dan Pelaksana Distribusi Raskin di Desa/Kelurahan. Penanggung jawab Program Raskin adalah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Penanggungjawab pelaksanaan Program Raskin di Provinsi adalah Gubernur, di Kabupaten/Kota adalah Bupati/ Walikota, di Kecamatan adalah Camat dan di Desa/Kelurahan adalah Kepala Desa/Lurah.

2.1. Tim Koordinasi Raskin Pusat


Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat bertanggungjawab atas pelaksanaan Program Raskin Nasional dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Pusat. a. Tugas: Melakukan koordinasi, sinkronisasi, harmonisasi dan pengendalian dalam perumusan kebijakan, perencanaan, penganggaran, sosialisasi, monitoring dan evaluasi. b. Fungsi: Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Pusat mempunyai fungsi: 1) Koordinasi perencanaan dan penganggaran Program Raskin. 2) Penetapan Pagu Raskin. 3) Penyusunan Pedoman Umum Program Raskin. 4) Fasilitasi lintas pelaku dan sosialisasi Program Raskin.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Bab 2 Pengelolaan dan Pengorganisasian

5) Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi Raskin Provinsi. 6) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Raskin di Provinsi dan Kabupaten/Kota. c. Struktur dan Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Pusat Tim Koordinasi Raskin Pusat terdiri dari Pengarah, Pelaksana dan Sekretariat. Pengarah terdiri dari: Ketua dari unsur Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Anggota terdiri dari unsur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Perum BULOG. Pelaksana terdiri dari: ketua, wakil ketua/ketua bidang dan anggota. Ketua Pelaksana adalah Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat; Wakil Ketua I/Bidang Kebijakan Perencanaan adalah Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas; Wakil Ketua II/Bidang Kebijakan Anggaran adalah Direktur Anggaran III, Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan; Wakil Ketua III/Bidang Pelaksanaan dan Distribusi adalah Direktur Pelayanan Publik Perum BULOG; Wakil Ketua IV/Bidang Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi, dan Pengaduan adalah Direktur Usaha Ekonomi Masyarakat Ditjen PMD Kementerian Dalam Negeri. Anggota Tim terdiri dari unsur-unsur Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, Kementerian Pertanian, BPS, BPKP, dan Perum BULOG.

Pedoman Umum RASKIN 2011

Bab 2 Pengelolaan dan Pengorganisasian

Struktur Organisasi Tim Koordinasi Raskin Pusat


TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT

PENGARAH
Ketua: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Anggota: 1. Deputi Bid. Koord. Pertanian dan Kelautan, Kemenko Perekonomian 2. Dirjen pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kementerian Dalam Negeri 3. Dirjen Anggaran, Kementerian Keuangan 4. Dirjen Bantuan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial 5. Deputi Bidang Statistik Sosial, BPS 6. Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, Bappenas 7. Deputi Kepala BPKP Bidang Polsoskam 8. Direktur Utama Perum BULOG

PELAKSANA
Ketua Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan perumahan Rakyat Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Wakil Ketua I: Bidang Kebijakan Perencanaan Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas Wakil Ketua II: Bidang Kebijakan Anggaran Direktur Anggaran III, Ditjen Anggaran Kemenkeu Wakil Ketua III: Bidang Pelaksanaan dan Distribusi Direktur Pelayanan Publik Perum BULOG Wakil Ketua IV: Bidang Fasilitasi, Monev dan Pengaduan Direktur Usaha Ekonomi Masyarakat Ditjen PMD Kemendagri

SEKRETARIAT ANGGOTA
1 2 3 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 4 Kementerian Dalam Negeri 5 Kementerian Keuangan 6 Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian 7 Kementerian Sosial 8 Badan Pusat Statistik ( BPS) 9 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) 10 Perum BULOG

(Sumber: Kepmenko Kesra No.35 Tahun 2008 tentang Tim Koordinasi Raskin Pusat)

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Bab 2 Pengelolaan dan Pengorganisasian

2.2. Tim Koordinasi Raskin Provinsi


Gubernur bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayahnya dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Provinsi sebagai berikut: a. Kedudukan Tim Koordinasi Raskin Provinsi adalah pelaksana Program Raskin di Provinsi, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. b. Tugas Tim Koordinasi Raskin Provinsi mempunyai tugas melakukan koordinasi perencanaan, anggaran, sosialisasi, pelaksanaan distribusi, monitoring dan evaluasi, menerima pengaduan dari masyarakat serta melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi Raskin Pusat. c. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Provinsi mempunyai fungsi: 1) Koordinasi perencanaan dan penganggaran Program Raskin di Provinsi. 2) Penetapan Pagu Raskin Kabupaten/Kota. 3) Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Program Raskin. 4) Fasilitasi lintas pelaku dan sosialisasi Program Raskin. 5) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Raskin di Kabupaten/Kota. 6) Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota. 7) Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Pusat. d. Struktur dan Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Provinsi Tim Koordinasi Raskin Provinsi terdiri dari penanggungjawab, ketua, sekretaris, dan beberapa bidang antara lain: perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan distribusi, monitoring dan evaluasi, serta pengaduan masyarakat, yang ditetapkan dengan keputusan Gubernur. Tim Koordinasi Raskin Provinsi beranggotakan unsur-unsur instansi terkait di Provinsi antara lain Sekretariat Provinsi, Bappeda, Badan/Dinas/Lembaga yang berwewenang dalam pemberdayaan masyarakat, Dinas Sosial, BPS

10

Pedoman Umum RASKIN 2011

Bab 2 Pengelolaan dan Pengorganisasian

Provinsi, Badan/Dinas/Kantor yang berwewenang dalam ketahanan pangan, Kantor Perwakilan BPKP dan Divisi Regional/Sub Divisi Regional Perum BULOG, serta lembaga lain sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

2.3. Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota


Bupati/Walikota bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayahnya dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/ Kota sebagai berikut: a. Kedudukan Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota adalah pelaksana Program Raskin di Kabupaten/Kota, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota. b. Tugas Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota mempunyai tugas melakukan koordinasi perencanaan, anggaran, sosialisasi, pelaksanaan distribusi, monitoring dan evaluasi, menerima pengaduan dari masyarakat serta melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi Raskin Provinsi. c. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota mempunyai fungsi: 1) Perencanaan dan penganggaran Program Raskin di Kabupaten/ Kota. 2) Penetapan Pagu Kecamatan. 3) Pelaksanaan verifikasi data RTS-PM. 4) Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Raskin di Kabupaten/Kota. 5) Fasilitasi lintas pelaku dan sosialisasi Program Raskin di Kabupaten/ Kota. 6) Perencanaan distribusi Raskin. 7) Penyelesaian administrasi dan HPB Raskin. 8) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Program Raskin di Kecamatan, Desa/Kelurahan. 9) Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi Raskin Kecamatan dan Pelaksana Distribusi Raskin di Desa/ Kelurahan. 10) Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Provinsi.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

11

Bab 2 Pengelolaan dan Pengorganisasian

d. Struktur dan Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/ Kota Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota terdiri dari penanggung jawab, ketua, sekretaris, dan beberapa bidang antara lain: perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan distribusi, monitoring dan evaluasi, serta pengaduan masyarakat, yang ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota. Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota terdiri dari unsur-unsur instansi terkait di Kabupaten/Kota antara lain Sekretaris Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan/Dinas/ Lembaga yang berwewenang dalam pemberdayaan masyarakat, Dinas Sosial, BPS Kabupaten/Kota, Badan/Dinas/Kantor yang berwewenang dalam ketahanan pangan, Divre/Subdivre/Kansilog Perum BULOG dan lembaga terkait lainnya.

2.4. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan


Camat bertanggungjawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayahnya dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Kecamatan sebagai berikut: a. Kedudukan Tim Koordinasi Raskin Kecamatan adalah pelaksana Program Raskin di Kecamatan, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat. b. Tugas Tim Koordinasi Raskin Kecamatan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, sosialisasi, monitoring dan evaluasi Program Raskin di tingkat Kecamatan serta melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota. c. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Kecamatan mempunyai fungsi: 1) Perencanaan distribusi Raskin di Kecamatan. 2) Pelaksanaan verifikasi data RTS-PM. 3) Fasilitasi lintas pelaku, sosialisasi Raskin di Kecamatan. 4) Penyediaan dan pendistribusian Raskin. 5) Penyelesaian administrasi dan HPB Raskin. 6) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Raskin di Desa/Kelurahan. 7) Pembinaan terhadap Pelaksana Distribusi Raskin di Desa/ Kelurahan.

12

Pedoman Umum RASKIN 2011

Bab 2 Pengelolaan dan Pengorganisasian

8)

Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota.

d. Struktur dan Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Kecamatan Tim Koordinasi Raskin Kecamatan terdiri dari penanggungjawab, ketua, sekretaris, dan beberapa bidang antara lain: perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan distribusi, monitoring dan evaluasi, dan pengaduan masyarakat, yang ditetapkan dengan keputusan Camat. Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Kecamatan terdiri dari unsur-unsur instansi terkait di tingkat Kecamatan antara lain Sekretariat Kecamatan, Seksi Kesejahteraan Sosial, Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dan Satker Raskin.

2.5. Pelaksana Distribusi Raskin di Desa/Kelurahan


Kepala Desa/Lurah bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayahnya, memilih dan menetapkan salah satu dari 3 (tiga) alternatif Pelaksana Distribusi Raskin, yaitu: Kelompok Kerja (Pokja); Warung Desa (Wardes); Kelompok Masyarakat (Pokmas). Pembentukan Pokmas dan Warung Desa diatur dalam Pedoman Khusus yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Pedum Raskin. a. Kedudukan Pelaksana Distribusi Raskin berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Desa/Lurah. b. Tugas Pelaksana Distribusi Raskin mempunyai tugas memeriksa, menerima dan menyerahkan beras, menerima uang pembayaran HPB serta menyelesaikan administrasi. c. Fungsi 1) Pemeriksaan dan penerimaan/penolakan Raskin dari Satker di TD.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

13

Bab 2 Pengelolaan dan Pengorganisasian

2) Pendistribusian dan penyerahan Raskin kepada RTS-PM di Titik Bagi (TB). 3) Penerimaan HPB Raskin dari RTS-PM secara tunai dan menyetorkan ke rekening Bank yang ditunjuk Divre/Subdivre/ Kansilog Perum BULOG atau menyetor langsung secara tunai kepada Satker Raskin. 4) Penyelesaian administrasi distribusi Raskin yaitu Berita Acara Serah Terima (BAST) dan Daftar Penjualan Beras sesuai model DPM-2.

2.6. Satker Raskin


a. Kedudukan Satker Raskin berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kadivre/Kasubdivre/Kakansilog Perum BULOG sesuai tingkatannya. b. Tugas Satker Raskin mempunyai tugas memeriksa, mengantar dan menyerahkan Raskin kepada pelaksana distribusi, menyelesaikan administrasi Raskin, menerima uang pembayaran HPB dan menyetorkan HPB Raskin kepada Bank koresponden yang ditunjuk atau menerima tanda bukti setor pembayaran HPB Raskin. c. Fungsi 1) Pengantaran dan penyerahan Raskin ke pelaksana distribusi di TD. 2) Penggantian Raskin yang ditolak oleh RTS-PM karena tidak memenuhi standar kualitas. 3) Penerimaan HPB Raskin dari Pelaksana Distribusi Raskin dan menyetorkan ke rekening HPB BULOG atau menerima tanda bukti setor pembayaran HPB Raskin. 4) Penyelesaian administrasi distribusi Raskin yaitu Delivery Order (DO), BAST, Rekap BAST di Kecamatan (model MBA-0) dan pembayaran HPB (tanda terima/kuitansi dan bukti setor bank) serta mengumpulkan DPM-2 dari TD. 5) Pelaporan pelaksanaan tugas, antara lain: realisasi jumlah distribusi beras, setoran HPB dan BAST di wilayah kerjanya kepada Kadivre/ Kasubdivre/ Kakansilog Perum BULOG secara periodik setiap bulan.

14

Pedoman Umum RASKIN 2011

Bab 3 Perencanaan dan Penganggaran

BAB 3
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Perencanaan dan penganggaran Program Raskin 2011 mengacu pada Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2011. Khusus untuk Program Raskin, proses perencanaan dan penganggarannya secara rinci diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah.

3.1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan yang diatur dalam Pedum ini meliputi penetapan Pagu Raskin dan RTS-PM Nasional hingga Desa/Kelurahan. 3.1.1. Pagu Raskin a. Penetapan Pagu 1) Penetapan pagu Raskin Nasional didasarkan pada data RTS hasil PPLS-08 BPS. Pagu Raskin untuk setiap Provinsi ditetapkan oleh Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat selaku Ketua Pelaksana Tim Koordinasi Raskin Pusat. 2) Pagu Raskin untuk setiap Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Gubernur, berdasarkan pagu Raskin Nasional. 3) Penetapan pagu Raskin untuk setiap Desa/Kelurahan ditetapkan oleh Bupati/Walikota, berdasarkan pagu Raskin Provinsi. b. Pagu Raskin di suatu wilayah baik di Desa/Kelurahan, Kabupaten/ Kota dan Provinsi yang tidak dapat didistribusikan, tidak dapat dialihkan ke wilayah lain.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

15

Bab 3 Perencanaan dan Penganggaran

c. Apabila pagu Raskin di suatu wilayah tidak dapat diserap sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, maka sisa pagu tersebut tidak dapat didistribusikan pada tahun 2012. d. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat membuat kebijakan untuk menambah pagu raskin bagi rumah tangga yang dianggap miskin dan tidak termasuk dalam data RTS hasil PPLS-08 BPS. Kebijakan ini didanai oleh APBD sesuai dengan kemampuannya masing-masing. 3.1.2. Penetapan Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) a. RTS yang berhak mendapatkan Raskin adalah RTS yang terdaftar dalam PPLS-08 BPS sebagai RTS di Desa/Kelurahan. b. Dalam rangka mengakomodasi adanya dinamika RTS di Desa/ Kelurahan, maka Tim Koordinasi Raskin perlu mengadakan Musyawarah Desa (Mudes)/ Musyawarah Kelurahan (Muskel) untuk menetapkan kebijakan lokal: 1) Melakukan verifikasi nama RTS hasil PPLS-08 BPS yang sudah tidak layak atau pindah alamat keluar Desa/Kelurahan dapat diganti oleh rumah tangga miskin yang belum terdaftar dan dinilai layak. Sedangkan untuk kepala RTS yang meninggal dunia diganti oleh salah satu anggota rumah tangganya. Apabila RTS yang meninggal dunia merupakan rumah tangga tunggal (tidak memiliki anggota rumah tangga) maka dapat digantikan oleh rumah tangga miskin yang belum terdaftar dan dinilai layak. 2) Hasil verifikasi Mudes/Muskel dimasukkan dalam daftar RTS-PM sesuai model DPM-1 yang ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah dan disahkan oleh Camat. Selanjutnya RTS-PM hasil verifikasi diberikan kartu Raskin sebagai identitas penerima Raskin. 3) Hasil verifikasi RTS-PM dilaporkan oleh Camat kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota. 4) Rumah tangga miskin yang dinilai layak oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota serta belum terdaftar sebagai RTS hasil PPLS-08 BPS, maka dapat diberikan Raskin Daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

16

Pedoman Umum RASKIN 2011

Bab 3 Perencanaan dan Penganggaran

5) Perubahan jumlah RTS di setiap Desa/Kelurahan tidak diperbolehkan mengubah pagu wilayah setempat. 3.1.3. Penetapan Titik Distribusi (TD) a. Lokasi TD bertempat di Desa/Kelurahan. b. Lokasi TD dapat di tempat lain atas kesepakatan tertulis antara Pemerintah Kabupaten/Kota dan Divre/Subdivre/Kansilog Perum BULOG setempat. 3.2. Penganggaran a. Anggaran subsidi Raskin disediakan dalam DIPA APBN Tahun 2011. b. Biaya operasional Raskin dari gudang BULOG sampai dengan TD menjadi tanggung jawab Perum BULOG. c. Biaya operasional Raskin dari TD sampai ke RTS-PM menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. d. Untuk meningkatkan efektivitas penyaluran Raskin dari Titik Distribusi kepada RTS, maka Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota berperan memberikan kontribusi untuk memperlancar pelaksanaan Program Raskin. e. Biaya penyelenggaraan Program Raskin termasuk biaya sosialisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi dan Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) yang dipergunakan untuk mendukung Tim Koordinasi Raskin Pusat dibiayai dari APBN dan/atau BOP Perum BULOG. f. Kegiatan Tim Koordinasi Raskin Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Pelaksana Distribusi Raskin dan Satker Raskin dibiayai dari APBD dan/atau BOP Perum BULOG.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

17

Bab 4 Mekanisme Pelaksanaan

BAB 4
MEKANISME PELAKSANAAN
4.1. Penyediaan Beras
Perum BULOG berkewajiban menyediakan beras dengan jumlah dan waktu yang tepat serta kualitas sesuai dengan kualitas beras BULOG.

4.2. Rencana Distribusi


Tim Koordinasi Raskin Provinsi dan Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota menyusun rencana distribusi yang meliputi waktu, jumlah dan jadwal pendistribusian untuk mengatasi kendala geografis, infrastruktur dan sarana transportasi, perkembangan harga serta kebutuhan beras RTSPM. Penyediaan beras di setiap gudang Perum BULOG disesuaikan dengan rencana distribusi Raskin di wilayah kerjanya, sehingga kelancaran proses distribusi Raskin dapat terjamin.

4.3. Pendistribusian
a. Bupati/Walikota menerbitkan Surat Perintah Alokasi (SPA) kepada Kadivre/Kasubdivre/KaKansilog Perum BULOG berdasarkan pagu Raskin dan rincian di masing-masing Kecamatan dan Desa/ Kelurahan. b. Berdasarkan SPA, Kadivre/Kasubdivre/Kakansilog Perum BULOG menerbitkan SPPB/DO beras untuk masing-masing Kecamatan atau Desa/Kelurahan kepada Satker Raskin. c. Berdasarkan SPPB/DO, Satker Raskin mengambil beras di gudang Perum BULOG dan menyerahkannya kepada Pelaksana Distribusi Raskin di TD.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

19

Bab 4 Mekanisme Pelaksanaan

d. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan atau Pelaksana Distribusi melakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas Raskin yang diserahkan oleh Satker di TD. e. Apabila terdapat Raskin yang tidak sesuai dengan kualitas beras BULOG, maka Tim Koordinasi Raskin Kecamatan atau Pelaksana Distribusi harus menolak dan mengembalikannya kepada Satker Raskin untuk diganti dengan kualitas yang sesuai. f. Pelaksana Distribusi Raskin menyerahkan Raskin kepada RTS-PM sebanyak 15 kg/RTS/bulan.

g. Apabila di TB jumlah RTS melebihi data RTS-PM hasil PPLS-08 BPS, maka Pokja Raskin tidak diperkenankan untuk membagi Raskin kepada rumah tangga miskin yang tidak terdaftar dalam DPM-1. h. Apabila distribusi Raskin kepada RTS-PM tidak dapat dilaksanakan di TD, maka Pemerintah Kabupaten/Kota harus mendistribusikan Raskin dari TD ke TB sampai ke RTS-PM. i. Apabila terdapat alokasi Raskin yang tidak terdistribusikan kepada RTSPM, maka harus dikembalikan ke Perum BULOG untuk dikoreksi administrasi penyalurannya.

4.4. Pembayaran HPB


a. Pembayaran HPB Raskin dari RTS-PM kepada Pelaksana Distribusi Raskin dilakukan secara tunai yaitu Rp1.600,00/kg netto di TD. b. Uang HPB Raskin yang diterima Pelaksana Distribusi Raskin dari RTSPM harus langsung diserahkan kepada Satker Raskin atau disetor langsung ke rekening HPB BULOG melalui bank setempat oleh Pelaksana Distribusi Raskin. c. Atas pembayaran HPB Raskin tersebut, dibuatkan Tanda Terima Hasil Penjualan Raskin (TT-HP Raskin) rangkap 3 (tiga) oleh Satker Raskin. HPB Raskin yang disetor ke bank oleh Pelaksana Distribusi Raskin harus disertai bukti setor asli. TT-HP Raskin diberikan kepada Pelaksana Distribusi Raskin setelah dilakukan konfirmasi ke bank yang bersangkutan.

20

Pedoman Umum RASKIN 2011

Bab 4 Mekanisme Pelaksanaan

d. Pelaksana Distribusi Raskin tidak dibenarkan menunda penyerahan HPB Raskin kepada Satker Raskin atau rekening HPB BULOG di bank. e. Apabila Pelaksana Distribusi Raskin melakukan perbuatan melawan hukum, maka Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota akan mencabut penunjukan sebagai Pelaksana Distribusi Raskin dan melaporkan kepada penegak hukum. Untuk kelancaran distribusi Raskin selanjutnya, maka Kepala Desa/Lurah menunjuk pengganti Pelaksana Distribusi Raskin. f. Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/ Kelurahan harus membantu kelancaran pembayaran HPB Raskin, atau dapat memberikan dana talangan bagi RTS-PM yang tidak mampu membayar tunai.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

21

22

Pedoman Umum RASKIN 2011

Bab 5 Pengendalian dan Pelaporan

BAB 5
PENGENDALIAN DAN PELAPORAN
5.1. Pengendalian
a. Indikator kinerja Indikator kinerja program Raskin ditunjukkan dengan tercapainya target 6 Tepat, yaitu: Tepat Sasaran Penerima Manfaat, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat Administrasi dan Tepat Kualitas. 1) Tepat Sasaran Penerima Manfaat: Raskin hanya diberikan kepada RTSPM hasil Mudes/Muskel yang terdaftar dalam DPM-1. 2) Tepat Jumlah: Jumlah beras Raskin yang merupakan hak RTS-PM sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu 15 kg/RTS/bulan atau 180 kg/RTS/tahun. 3) Tepat Harga: Harga tebus Raskin adalah sebesar Rp1.600,00/kg netto di TD. 4) Tepat Waktu: Waktu pelaksanaan distribusi beras kepada RTS-PM sesuai dengan rencana distribusi. 5) Tepat Administrasi: Terpenuhinya persyaratan administrasi secara benar, lengkap dan tepat waktu. 6) Tepat Kualitas: Terpenuhinya persyaratan kualitas beras sesuai dengan kualitas beras BULOG. b. Monitoring dan Evaluasi 1) Monitoring dan evaluasi Program Raskin bertujuan untuk mengetahui ketepatan realisasi pelaksanaan Program Raskin dan permasalahannya.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

23

Bab 5 Pengendalian dan Pelaporan

2) Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berjenjang oleh Tim Koordinasi Raskin Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan. 3) Waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi Program Raskin dilakukan secara periodik atau sesuai dengan kebutuhan. 4) Hasil monitoring dan evaluasi dibahas secara berjenjang dalam Rapat Tim Koordinasi Raskin Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan sesuai dengan lingkup dan bobot permasalahannya untuk ditindaklanjuti, serta sebagai bahan pertimbangan dalam penyempurnaan program. 5) Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan metode kunjungan lapangan, rapat koordinasi dan pelaporan. c. Pengawasan Pengawasan pelaksanaan Program Raskin dilakukan secara fungsional oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Pengaduan Masyarakat 1) Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) merupakan bagian dari Tim Koordinasi Raskin Pusat di bawah koordinasi Kementerian Dalam Negeri. 2) UPM di Provinsi dan Kabupaten/Kota di bawah koordinasi Badan yang membidangi pemberdayaan masyarakat dengan membentuk sekretariat sebagai tempat pengaduan. 3) Pengelola UPM bertugas untuk menerima, menyelesaikan, mendistribusikan pengaduan masyarakat kepada instansi yang terkait untuk menindak lanjutinya. 4) Pengaduan masyarakat tentang pelaksanaan Program Raskin dapat disampaikan secara langsung kepada Sekretariat UPM Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

24

Pedoman Umum RASKIN 2011

Bab 5 Pengendalian dan Pelaporan

5.2. Pelaporan
a. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan melaporkan pelaksanaan Program Raskin kepada Tim Koordinasi Kabupaten/Kota secara periodik setiap triwulan sesuai model Laporan Tahunan-0 (LT-0). b. Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota melaporkan pelaksanaan Program Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Provinsi secara periodik setiap triwulan sesuai model LT-1. c. Tim Koordinasi Raskin Provinsi melaporkan pelaksanaan Program Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Pusat dengan tembusan seluruh wakil ketua pelaksana Tim Koordinasi Raskin Pusat secara periodik setiap triwulan sesuai model LT-2. d. Laporan Akhir Pelaksanaan Program Raskin Tahun 2011 dibuat oleh Tim Koordinasi Raskin Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota pada akhir tahun. e. Secara Internal Subdivre/Kansilog melaporkan realisasi pelaksanaan distribusi Raskin secara mingguan kepada Kadivre setiap hari Jumat dan akhir bulan sesuai model ML-1. Divre melaporkan realisasi distribusi Raskin di wilayahnya secara mingguan, setiap hari Selasa kepada Kantor Pusat Perum BULOG. f. Perum BULOG melaporkan pelaksanaan pendistribusian Raskin kepada Ketua Tim Koordinasi Raskin Pusat setiap bulan.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

25

26

Pedoman Umum RASKIN 2011

Bab 6 Sosialisasi

BAB 6
SOSIALISASI
Sosialisasi Program Raskin adalah kegiatan untuk memberikan informasi yang lengkap dan benar kepada seluruh pemangku kepentingan Program Raskin. Melalui sosialisasi Program Raskin, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelaksanaan Program Raskin sehingga dapat mencapai target 6 Tepat. Sosialisasi Program Raskin dapat dilakukan secara berjenjang dari Tim Koordinasi Raskin Pusat sampai ke RTS-PM: a. Tim Koordinasi Raskin Pusat melakukan sosialisasi kepada Tim Koordinasi Raskin Provinsi. b. Tim Koordinasi Raskin Provinsi melakukan sosialisasi kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota. c. Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota melakukan sosialisasi kepada Tim Koordinasi Raskin Kecamatan. d. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan melakukan sosialisasi kepada pelaksana distribusi dan RTS-PM. Metode sosialisasi dapat dilakukan melalui media massa, cetak, elektronik dan media lainnya, serta pertemuan secara langsung kepada semua pemangku kepentingan secara berjenjang.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

27

28

Pedoman Umum RASKIN 2011

Bab 7 Penutup

BAB 7
PENUTUP
Pedoman Umum Raskin 2011 dibuat sebagai acuan pelaksanaan Program Raskin. Berdasarkan Pedoman Umum, Tim Koordinasi Raskin Provinsi menyusun Pedoman Pelaksanaan sebagai acuan dalam pelaksanaan Program Raskin di Provinsi. Selanjutnya Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota menyusun Petunjuk Teknis Program Raskin yang sesuai dengan kondisi objektif daerah masing-masing, sebagai acuan pelaksanaan Program. Pedum Raskin 2011 mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011. Dengan diterbitkannya Pedum Raskin 2011, maka Pedum Raskin Tahun 2010 dinyatakan tidak berlaku. Segala sesuatu yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur kemudian oleh Ketua Tim Koordinasi Raskin Pusat, atau dituangkan dalam Pedoman Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis. Apabila terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan seperlunya.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

29

30

Pedoman Umum RASKIN 2011

LAMPIRAN

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

31

Lampiran

Lampiran 1

MEKANISME PERENCANAAN PAGU DAN PENETAPAN PENERIMA MANFAAT

TIM KOORDINASI RASKIN DATA RTS BPS PAGU PROVINSI TIM KOORDINASI RASKIN DATA RTS BPS PAGU KAB/KOTA TIM KOORDINASI RASKIN DATA RTS BPS PAGU KEC/DESA/KELURAHAN CAMAT/KADES/LURAH MUSYAWARAH DESA Berbasis Data RTS BPS PENERIMA MANFAAT

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

33

Lampiran

Lampiran 2 Contoh Berita Acara

BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA/KELURAHAN ..


Berdasarkan Surat Bupati/Walikota .. No tanggal 2011, tentang penetapan pagu Raskin tahun 2011 maka pada hari ini ...tanggal bulan ... tahun dua ribu ..... telah mengadakan musyawarah dengan kesepakatan sebagai berikut : 1 2 Pagu Raskin Desa/Kelurahan sebanyak . RTS-PM dengan jumlah beras sebanyak . kg per bulan. RTS BPS yang masih layak sebanyak (a).. RTS-PM dan dinyatakan tidak layak, pindah keluar Desa/Kelurahan dan RTS tunggal (tidak punya anggota rumah tangga) meninggal dunia sebanyak (b) RTS digantikan dengan rumah tangga yang dinilai layak sesuai kriteria BPS dan belum terdaftar dalam data RTS BPS sebanyak (c) RTS-PM RTS-PM yang telah meninggal dunia digantikan anggota rumah tangga yang dinilai layak menerima Raskin sebanyak (d) RTS-PM. Rumah tangga miskin yang layak sesuai kriteria BPS dan disetujui sebagai penerima manfaat Raskin sebanyak (e) RTS-PM. Dengan demikian jumlah RTS-PM Desa/Kelurahan sebanyak (a) + (b) + (c) + (d) + (e) dengan rincian sesuai daftar terlampir. Pembagian beras dilaksanakan di Titik Distribusi yang berkedudukan di Kantor Kelurahan/Balai Desa, atau di .

3 4 5 6

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Ketua BPD/Dekel ..
(Nama terang/tanda tangan)

., .. 2011 Kepala Desa/Lurah .


(Nama terang/tanda tangan/stempel)

Perwakilan Peserta Musyawarah dari Pokmas dan RTS di setiap dusun/RW 1. .


(Nama terang/tanda tangan)

3. ..
(Nama terang/tanda tangan)

2. ..
(Nama terang/tanda tangan)

4.
(Nama terang/tanda tangan)

Disahkan oleh Camat ..


(Nama terang/tanda tangan/stempel)

34

Pedoman Umum RASKIN 2011

Lampiran

Lampiran 3 MODEL DPM-1

DAFTAR PENERIMA MANFAAT PROGRAM RASKIN TAHUN 2011


PROVINSI KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN/DESA : ................................. : ................................. : ................................. : .................................

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 dst

Nama

Alamat Lengkap

Jumlah Keluarga

Keterangan

Jumlah ., .. 2011 Mengetahui/Disahkan Camat Ditetapkan Penanggungjawab Titik Distribusi Kepala Desa/Lurah

()
(Nama terang/tanda tangan/stempel)

()
(Nama terang/tanda tangan/stempel)

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

35

Lampiran

Lampiran 4 MODEL DPM-1

DAFTAR PENERIMA MANFAAT PROGRAM RASKIN TAHUN 2011


PROVINSI KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN/DESA WARUNG DESA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 dst Jumlah ., .. 2011 Mengetahui/Disahkan Camat Ditetapkan Kepala Desa/Lurah Nama : ................................. : ................................. : ................................. : ................................. : ................................. Jumlah Keluarga Keterangan

Alamat Lengkap

()
(Nama terang/tanda tangan/stempel)

()
(Nama terang/tanda tangan/stempel)

36

Pedoman Umum RASKIN 2011

Lampiran

Lampiran 5 KARTU BAGIAN DEPAN

logo PEMDA

KARTU RASKIN TAHUN 2011


Nama Kepala Rumah Tangga Umur Alamat Desa/Kelurahan Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi Jatah beras per bulan (kg/RTS-PM) : : : : : : : :

Penerima Manfaat Kepala Rumah Tangga

, 2011 Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten/Kota.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

37

Lampiran

KARTU BAGIAN BELAKANG

DAFTAR PEMBELIAN BERAS DI TITIK DISTRIBUSI


Kel/Desa
Dipegang oleh RTS

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

Kg

Tgl

Paraf Pelaksana Distribusi

38

Pedoman Umum RASKIN 2011

KARTU BAGIAN BELAKANG

DAFTAR PEMBELIAN BERAS DI WARUNG DESA


Kel/Desa/Kec
Dipegang oleh RTS-PM

No

Bulan

Tahap 1 Kg Paraf

Tahap 2 Kg Paraf

Tahap 3 Kg Paraf

Tahap 4 Kg Paraf

Tahap 5 Kg Paraf

Jumlah (Kg)

Sisa Pagu (Kg)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

Lampiran

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

39

Lampiran

Lampiran 6 MODEL DPM-2

DAFTAR REALISASI PENJUALAN BERAS BULAN .............. 2011


PROVINSI KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN/DESA RT/RW No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 dst Jumlah ., .. 2011 Mengetahui Kepala Desa/Lurah Titik Distribusi Ketua Pelaksana Distribusi Nama : ................................. : ................................. : ................................. : ................................. : ................................. Jumlah (Kg) Harga (Rp/Kg) Tanda Tangan RTS-PM

Alamat Lengkap

()
(Nama terang/tanda tangan/stempel)

()
(Nama terang/tanda tangan/stempel)

40

Pedoman Umum RASKIN 2011

DAFTAR PENJUALAN BERAS (KARTU KENDALI) DI WARUNG DESA


Kel/Desa/Kec
MODEL DPM-2 Nama Warung Desa Kelurahan/Desa Kecamatan Kabupaten/Kota Bulan : ................................. : ................................. : ................................. : ................................. : ................................. Dipegang oleh Warung Desa

Lampiran 7

No

Bulan

I Kg Paraf RTS-PM

PEMBELIAN TAHAP II III IV Kg Paraf RTS-PM Kg Paraf RTS-PM Kg Paraf RTS-PM V Kg Paraf RTS-PM

Jumlah (Kg)

Sisa (Kg)

Lampiran

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

., .. 2011 Pelaksana Penjualan

Mengetahui Kepala Desa/Lurah*)

41
()
(Nama terang/tanda tangan/stempel)

()

(Nama terang/tanda tangan/stempel)

*) CATATAN : atau pejabat yang mewakili/ditunjuk

Lampiran

Lampiran 8 MODEL BAST

BERITA ACARA SERAH TERIMA BERAS RASKIN


No Berdasarkan Surat Permintaan Alokasi Bupati/Walikota .. No. .. tanggal .. dan SPPB/DO No. . pada hari ini., . kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1 Nama Jabatan : : .. Satker Raskin Divre/Subdivre/Kansilog .

selanjutnya disebut PIHAK I, 2 Nama Jabatan : : .. ..1)

selanjutnya disebut PIHAK II. PIHAK I telah menyerahkan beras Raskin untuk alokasi bulan ............ sebanyak .... kg untuk .. RTS-PM dan PIHAK II telah menerima beras sesuai kualitas beras BULOG sebanyak tersebut di atas dengan pembayaran tunai. Penyerahan beras sampai kepada Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat menjadi tanggungjawab PIHAK II . Demikian Berita Acara Serah Terima Beras Raskin dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. . , ..... 2011 PIHAK II PIHAK I,

....
(Nama terang/tanda tangan)

..............................
(Nama terang/tanda tangan)

Mengetahui Kepala Desa/Lurah/Camat2) ....


(Nama terang/tanda tangan/stempel)

Catatan : 1) Pengurus Pokja atau Pokmas 2) Pejabat yang mewakili/ditunjuk

42

Pedoman Umum RASKIN 2011

Lampiran

Lampiran 9 MODEL BAST

BERITA ACARA SERAH TERIMA BERAS RASKIN


No Berdasarkan Surat Permintaan Alokasi Bupati/Walikota .. No. .. tanggal .. dan SPPB/DO No. . pada hari ini., . kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1 Nama Jabatan : : .. Satker Raskin Divre/Subdivre/Kansilog .

selanjutnya disebut PIHAK I, 2 Nama Jabatan : : .. Pemilik/Pengelola Warung Desa .........

selanjutnya disebut PIHAK II. PIHAK I telah menyerahkan beras Raskin untuk alokasi bulan ............ sebanyak .... kg untuk .. RTS-PM dan PIHAK II telah menerima beras sesuai kualitas beras BULOG sebanyak tersebut di atas dengan pembayaran tunai. Penyerahan beras sampai kepada Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat menjadi tanggungjawab PIHAK II Demikian Berita Acara Serah Terima Beras Raskin dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. . , ..... 2011 PIHAK II PIHAK I,

....
(Nama terang/tanda tangan)

..............................
(Nama terang/tanda tangan)

Mengetahui Kepala Desa/Lurah*) ....


(Nama terang/tanda tangan/stempel)

Catatan : *) atau pejabat yang mewakili/ditunjuk

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

43

Lampiran

Lampiran 10 MODEL MBA-0

REKAPITULASI BERITA ACARA PELAKSANAAN PENJUALAN BERAS RASKIN


KABUPATEN/KOTA : KECAMATAN : BULAN : 2011

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Beras Raskin di Titik Distribusi/Warung Desa untuk alokasi bulan .... 2011, telah disalurkan beras sebanyak .... kg kepada ... RTS-PM dengan rincian sebagai berikut : No Kelurahan/Desa Jumlah RTS-PM Kuantum Kg Nilai (Rp1600/kg) BAST Nomor Tanggal Keterangan

Jumlah

CAMAT*)

SATKER RASKIN DIVRE/SUB DIVRE/KANSILOG KETUA,

()
(Nama terang/tanda tangan/stempel)

()
(Nama terang/tanda tanganl)

Catatan: *) atau pejabat yang mewakili/ditunjuk

44

Pedoman Umum RASKIN 2011

Lampiran

Lampiran 11 MODEL MBA-1

REKAPITULASI BERITA ACARA PELAKSANAAN PENJUALAN BERAS RASKIN


KABUPATEN/KOTA : BULAN : 2011

Berdasarkan Rekapitulasi Pelaksanaan Penjualan Beras Raskin di Kecamatan untuk alokasi bulan .... 2011, telah disalurkan beras sebanyak .... kg kepada ... RTS-PM dengan rincian sebagai berikut : No Kecamatan Jumlah Desa Jumlah TD*) Jumlah RTS-PM Kuantum Kg Nilai (Rp1600/kg) Keterangan

Jumlah
*) TD = Titik Distribusi

BUPATI/WALIKOTA**)

....................., .................. 2011 DIVRE/SUB DIVRE/KANSILOG....... KEPALA,

()
(Nama terang/tanda tangan)

()
(Nama terang/tanda tangan)

Catatan: **) atau pejabat yang mewakili/ditunjuk

Segera dikirimkan setelah ditandatangani pejabat yang ditunjuk. Khusus untuk Sub Divre/Kansilog yang sarana komunikasinya sulit dapat mengirim langsung ke Perum BULOG c/q Kadiv Perbendaharaan setelah ditandatangani dengan tembusan ke Divre.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

45

Lampiran

Lampiran 12 MODEL MDO

REKAPITULASI SPPB/DO PENYALURAN BERAS RASKIN


DIVRE/SUB DIVRE/KANSILOG : .. KABUPATEN/KOTAMADYA : ALOKASI BULAN : 2011

No

SPPB / DO Nomor Tanggal

Kuantum Kg

Keterangan

Jumlah ..............................

....................., .................. 2011 DIVRE/SUB DIVRE/KANSILOG....... KEPALA,

()
(Nama terang/tanda tangan)

Segera dikirimkan setelah ditandatangani pejabat yang ditunjuk. Khusus untuk Sub Divre/Kansilog yang sarana komunikasinya sulit dapat mengirim langsung ke Perum BULOG c/q Kadiv Perbendaharaan setelah ditandatangani dengan tembusan ke Divre.

46

Pedoman Umum RASKIN 2011

Lampiran

Lampiran 13 MODEL MBA-2

Nomor Lampiran Perihal

: , .. 2011 : : Rekapitulasi Berita Acara Pelaksanaan Penjualan Beras Raskin Bulan . 2011.

Kepada Yth. : Bapak Direktur Keuangan up. Kadiv Perbendaharaan diJakarta Dengan ini kami sampaikan : 1. Rekapitulasi Berita Acara Pelaksanan Raskin Sub Divre ke Divre ... bulan .. 2011 guna bahan tagihan ke Departemen Keuangan dengan rincian : No Divre/Sub Divre/ Kansilog I Sub Divre Kab/Kota. . Kab/Kota. . Dstnya Sub Jumlah I Jumlah RTS-PM Kuantum Kg Nilai
(Rp. 1.600 / kg)

Keterangan

II Sub Divre Kab/Kota. . Kab/Kota. . Dstnya Sub Jumlah II III Dstnya Jumlah
Rincian Rekapitulasi Berita Acara Form MBA-1 per Kecamatan terlampir.

2. Rekapitulasi SPPB/DO penyaluran Beras RASKIN. 3. Foto Copy Rencana Kerja Alokasi Penyaluran Beras Raskin/Surat Permintaan dari Pemda. Demikian untuk dapat diterima dan dipergunakan sebagaimana mestinya. ., .2011 Divre .. Kepala, .
Dokumen yang dikirim : 1. Rekapitulasi BA (MBA-1) sebanyak 2 lembar, (asli dan tembusan). 2. Rekap SPPB/DO sebanyak 2 lembar, (asli dan tembusan). 3. Surat Permintaan Pemda sebanyak 2 lembar (foto copy)

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

47

Lampiran

Lampiran 14 MODEL TT HP-RASKIN

TANDA TERIMA PEMBAYARAN BERAS RASKIN


No : ./SATKER RASKIN/../2011

Telah terima dari : Nama : Jabatan : Kel/Desa/Kec : Uang tunai /bukti setor No . Tgl ...sebesar Rp (............. .) untuk pembayaran beras Raskin sebanyak kg, alokasi bulan 2011 sesuai BAST No.. tanggal .

,..2011 Yang Menyerahkan Pelaksana Distribusi (..)


Nama Terang/Tanda Tangan

, 2011 Yang Menerima Satker (..)


Nama Terang/Tanda Tangan

Tembusan : 1.Lembar ke 1 untuk petugas di Kel/Desa/Kec 2.Lembar ke 2 untuk Divre/Subdivre/Kansilog 3.Lembar ke 3 untuk Pelaksana Satker

Catatan : Kuitansi ini sah sebagai tanda terima setelah Bukti Setor dikonfirmasi dan dinyatakan sah oleh Bank yang bersangkutan

48

Pedoman Umum RASKIN 2011

Lampiran

Lampiran 15 MODEL R

BERITA ACARA REKONSILIASI DISTRIBUSI RASKIN MELALUI WARUNG DESA


No.. Pada hari ini.,tanggal.. . bulan..tahun 2011, kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : .. Jabatan : Petugas Satker Raskin di Kabupaten/Kota berdasarkan SP Kadivre/Kasub Divre/Kakansilog. Notanggal2011 selanjutnya disebut PIHAK I. 2. Nama : .. Jabatan : Pemilik/Pengelola Warung Desa. yang beralamat di.Desa/Kelurahan .. selanjutnya disebut PIHAK II, Kedua belah pihak telah melakukan rekonsiliasi distribusi Raskin di Warung Desa bulan .. 2011 dengan rincian sebagai berikut : A. Distribusi Beras : - Jumlah penerimaan beras sesuai BAST Notanggal = ... KrgKg - Realisasi penjualan tanggal s/d ... = ... KrgKg _ - Sisa beras yang belum terjual = ... KrgKg B. Pembayaran HPB : - Jumlah harga beras yang terjual = Rp. . - Setoran HPB sesuai TT-HP Raskin No.tanggal = Rp. . No.tanggal = Rp. . No.tanggal = Rp. . + Jumlah HPB sesuai TT-HP Raskin = Rp. _ - Sisa HPB yang belum di bayar = Rp. . Demikian Berita Acara Rekonsiliasi di buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. . , ..... 2011 PIHAK II, ....
(Nama terang/tanda tangan)

PIHAK I, ...
(Nama terang/tanda tangan)

Mengetahui Kepala Desa/Lurah.. *) .... (Nama terang/tanda tangan/stempel)


Catatan : *) atau pejabat yang mewakili/ditunjuk

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

49

Lampiran

Lampiran 16 MODEL ML-1

50
Berita Fax
Januari Rencana Realisasi RTS-PM Kg RTS-PM Kg
RTS-PM

Kepada Dari No. Kwt Isi Berita Frekuensi

: : : : :

Yth. Kadivre . Kasub Divre Wil. . F-. Laporan Realisasi Raskin Sub Divre Wilayah ... s/d tanggal . 1 kali per minggu *)

Pedoman Umum RASKIN 2011


Pebruari Rencana Realisasi RTS-PM Kg RTS-PM Kg Realisasi 2009 dst Rencana Realisasi RTS-PM Kg RTS-PM Kg Desember Rencana Realisasi Kg RTS-PM Kg
RTS-PM

No.

Kab/Kodya

Jumlah Kec

Jumlah Titik Distribusi

Kumulatif Rencana Realisasi Kg RTS-PM Kg

1. 2. 3. 4. 3.

Kab/Kota.. Kab/Kota.. Kab/Kota.. Kab/Kota.. Dst Total

Keterangan :

*)

Jumlah Titik Distribusi adalah sesuai kesepakatan dengan Pemda setempat (yang mana satu Kecamatan bisa lebih dari satu dan untuk bulan berikutnya dapat saja berubah namun yang dicantumkan sesuai data yang terakhir saja). Dilaporkan setiap hari Jum'at, berdasarkan BAST di Titik Distribusi
., 2011 SUBDIVRE WIL. .. KEPALA,

Lampiran 17

Berita Fax

MODEL ML-2

Kepada Dari Tembusan No. Kawat Isi Berita Frekuensi

: : : : : :

Yth. Tim Raskin Pusat Cq. Kadivlur Kadivre .. Kadiv Perbendaharaan F- / . Laporan Realisasi Raskin s/d tanggal . 1 kali per minggu *)

No.
RTS-PM

Kabupaten/Kodya

Jumlah Kec

Jumlah Titik Distribusi Januari Rencana Realisasi RTS-PM Kg RTS-PM Kg Pebruari Rencana Realisasi RTS-PM Kg RTS-PM Kg Desember Rencana Realisasi Kg RTS-PM Kg

Realisasi 2009 dst Rencana Realisasi RTS-PM Kg RTS-PM Kg

RTS-PM

Kumulatif Rencana Realisasi Kg RTS-PM Kg

1.

2.

3.

4.

Divre **) Kab/Kota.. Kab/Kota.. Dstnya Sub Jumlah 1 Sub Divre Wil .. Kab/Kota.. Kab/Kota.. Dstnya Sub Jumlah 2 Sub Divre Wil .. Kab/Kota.. Kab/Kota.. Dstnya Sub Jumlah 3 Dstnya

Lampiran

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Total

Keterangan : - Jumlah Titik Distribusi adalah sesuai kesepakatan dengan Pemda setempat (yang mana satu Kecamatan bisa lebih dari satu dan untuk bulan berikutnya dapat saja berubah namun yang dicantumkan sesuai data yang terakhir saja). *) Dilaporkan setiap hari Selasa **) Bagi Divre yang melaksanakan operasional Raskin
, 2011 DIVRE.. KEPALA,

51

Lampiran

Lampiran 18 MODEL LT-0

Nomor Lampiran Perihal

: : : Laporan Pelaksanaan Program Raskin Tahun 2011

Kepada Yth. Ketua Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota.. di. Dengan ini disampaikan laporan pelaksanaan program Raskin bulan tahun.sbb:

01. Sosialisasi

: .(Isinya laporan tentang pelaksanaan sosialisasi program Raskin yang meliputi wilayah, peserta, materi dan permasalahan yang dijumpai di lapangan serta pemecahannya).

02. Pelaksanaan Mudes : Jumlah Realisasi Pelaksanaan Mudes 03. Distribusi Beras
No 1 2 3 4 dst Jumlah Desa/Kel Alokasi bulan ini

= Desa = Desa ..RTS-PM

s/d bulan lalu

s/d bulan ini s/d bulan lalu

Realisasi bulan ini

s/d bulan ini

04. Hasil Monev Permasalahan dan Saran .. .. Demikian disampaikan mohon maklum dan terima kasih. ..,.. 2011 Tim Koordinasi Raskin Kecamatan

(....)

52

Pedoman Umum RASKIN 2011

Lampiran

Lampiran 18 MODEL LT-1

Nomor Lampiran Perihal

: : : Laporan Pelaksanaan Program Raskin Tahun 2011

Kepada Yth. Ketua Tim Koordinasi Raskin Provinsi.. di. Dengan ini disampaikan laporan pelaksanaan program Raskin bulan tahun.sbb:

01. Sosialisasi

: .(Isinya laporan tentang pelaksanaan sosialisasi program Raskin yang meliputi wilayah, peserta, materi dan permasalahan yang dijumpai di lapangan serta pemecahannya).

02. Pelaksanaan Mudes : Jumlah Realisasi Pelaksanaan Mudes 03. Distribusi Beras
No 1 2 3 4 dst Jumlah Desa/Kel Alokasi bulan ini

= Desa = Desa ..RTS-PM

s/d bulan lalu

s/d bulan ini s/d bulan lalu

Realisasi bulan ini

s/d bulan ini

04. Hasil Monev Permasalahan dan Saran .. .. Demikian disampaikan mohon maklum dan terima kasih. ..,.. 2011 Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota

(....)

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

53

Lampiran

Lampiran 18 MODEL LT-2

Nomor Lampiran Perihal

: : : Laporan Pelaksanaan Program Raskin Tahun 2011

Kepada Yth. Ketua Tim Koordinasi Raskin Pusat di. Dengan ini disampaikan laporan pelaksanaan program Raskin bulan tahun.sbb:

01. Sosialisasi

: .(Isinya laporan tentang pelaksanaan sosialisasi program Raskin yang meliputi wilayah, peserta, materi dan permasalahan yang dijumpai di lapangan serta pemecahannya).

02. Pelaksanaan Mudes : Jumlah Realisasi Pelaksanaan Mudes 03. Distribusi Beras
No 1 2 3 4 dst Jumlah Desa/Kel Alokasi bulan ini

= Desa = Desa ..RTS-PM

s/d bulan lalu

s/d bulan ini s/d bulan lalu

Realisasi bulan ini

s/d bulan ini

04. Hasil Monev Permasalahan dan Saran .. .. Demikian disampaikan mohon maklum dan terima kasih. ..,.. 2011 Tim Koordinasi Raskin Provinsi

(....)

54

Pedoman Umum RASKIN 2011

You might also like