You are on page 1of 123

ANALISIS PERBEDAAN RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEN DATE TAHUN 2010 (Studi pada

Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Bisnis Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika

Disusun Oleh :

Andi Putra 108400511

SEKOLAH MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI DAN MEDIA INSTITUT MANAJEMEN TELKOM BANDUNG 2011

HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS PERBEDAAN RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEN DATE TAHUN 2010 (Studi pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Bisnis Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika

Disusun Oleh : Andi Putra 108400511

Pembimbing

Deannes Isynuwardhana, SE., MM

SEKOLAH MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI DAN MEDIA INSTITUT MANAJEMEN TELKOM BANDUNG 2011

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini dengan judul Analisis Perbedaan Return dan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah ExDividen date Tahun 2010 pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan kecuali melalui pengutipan sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Saya bersedia menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam tugas akhir saya ini.

Bandung, 6 Desember 2011 Penulis,

(Andi Putra) NPM : 108400511

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Perbedaan Return dan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividen date Tahun 2010 Pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen Bisnis. Dalam penulisannya, skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan, atas ridho Allah SWT dan melalui bantuan dari berbagai pihak, kesulitan dan teratasi. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Ayah dan Ibu tercinta, Elviar, SH dan Ernawati, serta adik tersayang, Ricky Putra yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam setiap kesempatan. 2. Bapak Deannes Isynuwardhana, SE., MM selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan kesabaran hati selama ini meluangkan waktu dan perhatian untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sampai penyelesaian skripsi ini. 3. Ibu Dr. Norita, SE., M.Si., Ak selaku penguji 1 proposal skripsi dan Venty Yustianti Martina, SE., MM selaku penguji 2 proposal skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menguji dan memberikan masukan kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini. 4. Bapak/Ibu dosen penguji 1 sidang skripsi dan bapak/ibu penguji 2 sidang skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menguji dan memberikan masukan kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini. 5. Seluruh staff pengajar IMTelkom atas segala ilmu dan bimbingan yang diberikan.

6. Sahabat-sahabatku Yogha Zakaria, Banu Suryo Utomo, Fajar Noviandri, Mufti Ferdiansyah, Aditya Akbarsyah, Ilham Adi Putra, Rani Putriani, Didik Methana, dan Yussef Maulana yang terus memberikan semangat dan doa-doa yang tulus. 7. Teman-teman di organisasi Hipmi PT IMTelkom Dian, Dadik, Rizal, Fiary, Aditya, Nabila, Eka, Prima, Rena, Vigna, Furi, Reza dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu. 8. Teman-teman seangkatan 2008 terutama Sarah Oktaviani Aruan, yang telah memberikan nasehat dan dukungan moril secara langsung kepada penulis. 9. Teman-teman senior angkatan 2006 dan 2007 terutama Hasta Gina Hamzah yang telah memberikan motivasi dan ide-ide secara tidak langsung kepada penulis. Orang bijak mengatakan bahwa setiap cabang disiplin ilmu itu hanyalah gambaran sebagian kecil dari kenyataan yang serba luas dan serba rumit. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Bandung, 6 Desember 2011 Penulis

(Andi Putra) NPM: 108400511

ABSTRAK

Dividen (dividend) adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan. Investor mengharapkan return dari perusahaan dan salah satunya adalah dari dividen. Dividen sendiri dapat mempengaruhi harga saham sebuah perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia. Populasi dari penelitian ini menggunakan sensus yaitu meneliti seluruh perusahaan yang terdapat pada populasi dimana perusahaan yang mengeluarkan dividen tahun 2010 terdapat 15 perusahaan. Metode pada penelitian ini menggunakan event study yang dilakukan dengan wilcoxon signed rank test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaaan return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010. Hasil ini menunjukkan bawha ex-dividen date tidak memberikan dampak yang cukup besar kepada investor. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapatnya perbedaan return dan likuiditas saham sebelum ex-dividen date dengan return dan likuiditas saham sesudah ex-dividen date. Investor sendiri dapat menjadikan ex-dividen date sebagi salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi kedepannya di samping faktor analisis lainnya seperti right issue, stock split, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. b. Visi Bursa Efek Indonesia Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. c. Misi Bursa Efek Indonesia Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance.

d. Core Values Bursa Efek Indonesia 1. 2. 3. 4. Teamwork Integrity Professionalism Service Excellence

e. Core Competencies Bursa Efek Indonesia 1. 2. 3. 4. Building Trust Integrity Strive for Excellence Customer Focus Dalam penelitian ini penulis mengambil objek studi yang berada atau terdaftar di bursa efek indonesia, dimana ada 15 perusahaan yang dijadikan objek studi dengan beberapa pertimabangan tertentu. Berikut ini adalah 15 perusahaan yang dijadikan objek studi pada penelitian ini : TABEL 1.1 Perusahaan Objek Penelitian Nama Perusahaan PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Adaro Energy Tbk PT. Astra International Tbk PT. Bank Central Asia Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk PT. Bank Mandiri Tbk Kode AALI

ADRO
ASII BBCA BBRI BMRI

PT. Indika Energi Tbk PT. Lippo Karawaci Tbk PT. Merck Tbk PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT. Gas Negara Tbk PT. Semen Gresik Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk PT. United Tractors Tbk

INDY LPKR MERK PTBA PGAS SMGR TLKM UNVR UNTR

1.2 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan tempat di mana para investor menanamkan dananya dalam berbagai bentuk investasi. Pasar modal sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan jangka panjang yang telah mengalami perkembangan sangat cepat. Maraknya perkembangan pasar modal saat ini tidak terlepas dari peran dari para investor dalam melakukan transaksi di pasar modal. Sebagai instrumen ekonomi, pasar modal tidak terlepas dari berbagai pengaruh ekonomi. Adanya pengaruh tersebut akan mempengaruhi

perubahan harga saham dari suatu emiten yang ada di pasar modal, seperti: kinerja perusahaan, perubahan strategi perusahaan, pengumuman laporan keuangan, laporan dividen perusahaan, dan pengumuman pendanaan yang

berhubungan dengan pemecahan saham, pembelian saham, dan pengumuman joint venture (Jogiyanto, 2003: 373). Perkembangan aktivitas pasar modal yang pesat ini membawa perubahan besar terhadap tuntunan kualitas informasi. Informasi ini sangat diperlukan oleh investor untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya informasi yang relevan dan yang dipublikasikan, maka hal ini dapat mempengaruhi harga-harga sekuritas yang ada di pasar modal. Pengujian terhadap kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar dari saat pengumuman jika pengumuman mengandung informasi maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima pasar. Investor akan memilih perusahaan yang kira-kira mampu

memberikan keuntungan kepadanya, salah satu caranya yaitu investor akan menginvestasikan uangnya adalah dengan cara membeli saham dari sebuah perusahaan. Investor biasanya akan membeli saham yang likuid, dimana semakin likuid suatu saham maka semakin cepat dan mudah saham tersebut untuk diperjualbelikan atau dikonversi menjadi kas. Salah satu indikator investor melihat dan mencari informasi tentang sebuah perusahaan dimana instrumennya saham adalah pengumuman dividen dari perusahaan. Pada perusahaan yang telah go public pembayaran dividen, merupakan cara klasik memberikan imbalan dalam bentuk pemberian aset keuangan (financial asset) perusahaan kepada para pemegang saham. Dividen adalah bagian laba atau perusahaan yang ditetapkan oleh direksi (dan

disahkan oleh rapat pemegang saham) untuk dibagikan kepada pemegang saham (Halim, 2005: 21). Pembayarannya diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku pada jenis saham yang ada. Berikut ini perbandingan harga saham sebelum dan sesudah pembagian dividen di tahun 2009 pada 15 perusahaan yang mengeluarkan dividen tahun 2010.

TABEL 1.2 Daftar Harga Saham Bulanan Sebelum Dan Sesudah Pembagian Dividen Tahun 2009 Pembagian dividen 220.00 (November) 11.80 (Agustus) 570.00 (Juni) Harga Saham Sebelum Dividen 21,650.00 (Oktober) 1,360.00 (Agustus) 23,800.00 (Juni) Harga Saham Sesudah Dividen 22,300.00 (November) 1,430.00 (September) 29,300.00 (Juli)

Nama Perusahaan

PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Adaro Energy Tbk PT. Astra International Tbk PT. Bank Central Asia Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk PT. Bank Mandiri Tbk PT. Indika Energi Tbk PT. Lippo Karawaci Tbk PT. Merck Tbk PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

65.00 (Juni) 169.160004 (Juni) 88.895844 (May) 84.00 (Juni)

3,525.00 (Juni)

3,775.00 (Juli)

6,300.00 (Juni)

7,300.00 (Juli)

2,975.00 (May)

3,175.00 (Juni)

2,325.00 (Juni)

2,375.00 (Juli)

5,350.00 (April) 371.049988 (Juni)

44,100.00 (April)

52,500.00 (May)

11,600.00 (Juni)

13,600.00 (Juli)

PT. Gas Negara Tbk PT. Semen Gresik Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk PT. United Tractors Tbk

41.740002 (Juli) 215.190002 (Juli) 296.943512 (Juli) 220.00 (Juni)

3,500.00 (Juli)

3,475.00 (Agustus) 5,950.00 (Agustus) 8,400.00 (Agustus) 12,950.00 (Juli)

5,950.00 (Juli)

8,950.00 (Juli)

9,950.00 (Juni)

220.00 (Juni)

9,250.00 (Juni)

11,600.00 (Juli)

Sumber : http://finance.yahoo.com/ Dividen merupakan salah satu bentuk informasi publik dalam pasar modal yang dianggap sebagai suatu sinyal dari perusahaan untuk menunjukkan kinerja dan prospek perusahaan di masa depan. Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen, hal ini dapat ditafsirkan sebagai harapan manajemen akan membaiknya kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Lebih jauh lagi, perusahaan membayar dividen untuk mendorong investor lain untuk membeli saham baru dengan harga yang lebih tinggi (Sawitri, 2007:248). Beberapa kemungkinan dapat digunakan untuk mendeteksi apakah pasar secara individu merespon pengumuman dividen sebagai informasi untuk membuat keputusan investasi. Return saham merupakan ekspektasi yang diharapkan oleh investor (Jogiyanto, 2003: 433). Dimana dalam berinvestasi, ada kalanya seorang investor berharap adanya return saham yang besar. Pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Dengan kondisi kas yang berkurang tersebut, membuat perusahaan melakukan pinjaman dana ke pihak luar seperti bank yang nantinya bisa digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.

Hal ini dapat mengakibatkan leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikiran negatif terhadap perusahaan. Pada publikasi dividen, informasi kenaikan dan penurunan dividen dapat dipandang sebagai isyarat positif atau negatif oleh investor. Publikasi dividen yang menyatakan bahwa perusahaan memutuskan untuk membayar dividen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya ditafsirkan oleh pasar sebagai sinyal positif, sebab publikasi ini menaikkan ekspektasi investor tentang pendapatan masa depan perusahaan. Sebaliknya, publikasi dividen yang menyatakan pembagian lebih rendah dari tahun sebelumnya dianggap sebagai isyarat negatif, sebab investor menduga bahwa emiten tersebut mengalami penurunan pendapatan di masa depan. Reaksi pasar terhadap informasi dalam publikasi ditunjukkan oleh adanya perubahan harga saham (Halim, 2005:34). Dalam hal likuiditas, dengan adanya kenaikan dan penurunan dividen bisa mempengaruhi volume perdagangan dari saham terhadap saham perusahaan yang mengeluarkan dividen. Apabila volume perrdagangan menunjukkan indikasi tinggi maka berarti saham dari perusahaan tersebut diminati oleh investor dan apabila volume perusahaan tidak berubah atau turun maka saham dari perusahaan tersebut tidak terlalu banyak diminati oleh investor. Dalam hal pembagian atau pembayaran dividen, yang perlu diperhatikan adalah perusahaan yang membagikan dividen belum tentu perusahaan yang memilki kualitas yang bagus. Hal ini bisa dilihat dari laporan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan tersebut, apakah perusahaan tersebut termasuk perusahaan yang akan bangkrut atau memang perusahaan yang memiliki nilai kinerja yang bagus. Maka dari beberapa referensi yang ada dan masalah yang timbul, penulis akhirnya mengambil judul penelitian Analisis Perbedaan Return

dan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividen date Tahun 2010 Pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.3 Perumusan Masalah Rumusan sebagai berikut : a. Apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah ex-dividen date pada 15 perusahaan di tahun 2010 ? b. Apakah terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date pada 15 perusahaan di tahun 2010 ? masalah terhadap penelitian ini dapat dirumuskan

1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah : a. Mengetahui perbedaan return saham sebelum dan sesudah ex-

dividen date pada 15 perusahaan di tahun 2010. b. Mengetahui perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah exdividen date pada 15 perusahaan di tahun 2010.

1.5 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi yang terkait, yaitu : a. Bagi investor dan calon investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam membuat keputusan bisnis yang berkaitan dengan perubahan return dan likuiditas saham akibat pembayaran dividen. b. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

masukan dan sebagai acuan dalam membuat keputusan berkaitan dengan

pembayaran dividen, yaitu apakah tindakan pembayaran dividen akan mengakibatkan perubahan return dan likuiditas saham. c. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai reaksi return dan

likuiditas saham terhadap pengumuman pembayaran dividen.

1.6 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam memberikan arah serta gambaran materi yang terkandung dalam penulisan skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika sebagai berikut : a. BAB1. Pendahuluan. Pada bab ini dibahas mengenai tinjauan objek studi, latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. b. BAB II. Tinjauan Pustaka. Pada bab ini di bahas mengenai teori-teori yang mendukung penelitian ini, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. c. BAB III. Metode Penelitian. Pada bab ini dibahas mengenai jenis penelitian, operasional variabel, tahapan penelitian, populasi dan sample, pengumpulan data,dan teknik analisis data. d. BAB IV. Analisis dan Pembahasan. Pada bab ini dibahas mengenai deskripsi dari hasil dari penelitian, dan pembahasan terhadap pengujian hipotesis dari penelitian. e. BAB V. Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari penelitian ini dan saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya, untuk perusahaan, dan investor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian 2.1.1 Manajemen Keuangan Manajemen merupakan suatu proses yang menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi-fungsi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pada kegiatan sekelompok manusia yang dilengkapi dengan sumber ekonomi dan faktor produksi untuk mencapai tujuan yang telah dicapai sebelumnya. Keuangan berkaitan dengan pembelanjaan yang dimana keseluruhan usaha untuk mempersiapkan dan mengatur penarikan dan penggunaan dana. Menurut Sutrisno (2003:3) bahwa manajemen keuangan sebagai berikut : Sebagai semua kegiatan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. Oleh karena itu, fungsi keputusan dari manajemen keuangan dapat dibagi menjadi tiga area utama yaitu keputusan sehubungan investasi, pendanaan, dan manajemen aktiva yang bertujuan untuk mencapia tujuan perusahaan tersebut dengan mengalokasikannya dengan baik dan efisien. Dewasa ini manajer keuangan memegang peranan yang sangat penting. Seiring dengan berkembangnya tugas manajer keuangan tidak hanya mencatat, membuat laporan, mengendalikan kas, membayar tagihan-

tagihan, dan mencari dana. Akan tetapi manajer keuangan juga harus bisa menginvestasikan dana, mengatur kombinasi sumber daya yang optimal, serta pendistribusian keuntungan (pembagian dividen) dalam rangka

meningkatkan nilai perusahaan. Dimana manajemen

adalah suatu usaha

untuk

mencapai

tujuan

tertentu

melalui

proses

perencanaan,

pengorganisasian, dan pengendalian melalui kegiatan orang lain .

2.1.2

Laporan Keuangan Informasi yang dapat digunakan dalam menilai suatu perusahaan

adalah

laporan

keuangan. Laporan

keuangan

merupakan informasi

akuntansi yang menggambarkan seberapa besar kekayaan perusahaan, seberapa besar penghasilan yang diperoleh perusahaan serta transaksitransaksi ekonomi apa saja yang telah dilakukan perusahaan yang bisa

mempengaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan (Tandelilin, 2007:233). Jenis-jenis laporan keuangan berdasarkan informasi yang

dikandungnya terbagi dalam tiga laporan keuangan utama, yaitu : a. Neraca, adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu; atau neraca adalah laporan tentang aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham

perusahaan pada suatu tanggal tertentu. b. Laporan Laba Rugi, adalah ringkasan profitabilitas perusahaan selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun. Laporan laba rugi mencerminkan perbedaan antara penghasilan dan biaya perusahaan selama periode tertentu sehingga menghasilkan

keuntungan atau kerugian bersih perusahaan. c. Laporan Arus Kas, merupakan laporan yang memuat aliran kas yang berasal dari tiga sumber yaitu operasi perusahaan, investasi, dan aktivitas keuangan yang dilakukan perusahaan.

2.1.3

Saham Saham (stock) adalah surat tanda bukti kepemilikan bagian modal

perseroan terbatas. Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering

disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006:6), saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan mimiliki saham suatu perusahaan maka investor mempunyai hak kepemilikan atas kekayaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Sedangkan menurut Anoraga dan Pakarti (2001:58), saham dapat

didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Ada beberapa jenis saham yang dikenal. Berdasarkan atas cara peralihan, saham menurut Rusdin (2005:69) dibedakan menjadi dua yaitu: a. Saham atau unjuk (Bearer Stock) adalah saham yang tidak ditulis atas nama pemiliknya, agar mudah dipindahkan dari satu investor ke investor lain. b. Saham atas nama (Registered Stock) adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya. Berdasarkan manfaat yang diperoleh pemegang saham, saham dibedakan menjadi : a. Saham biasa (common stock) Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:7), saham biasa yaitu saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi yang paling junior dalam pembgaian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Walaupun pemegang saham biasa adalah pihak yang terakhir dalam menerima dividen, namun pemegang saham tersebut mempunyai hak suara (votting right) untuk memilih direktur maupun manajemen perusahaan dan ikut berperan dalam pengambilan keputusan penting peerusahaan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Saham biasa merupakan salah satu

efek yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak yaitu: 1. Hak Kontrol; Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan

direksi di rapat tahunan pemegang saham atau tindakantindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham. 2. Hak menerima Pembagian Keuntungan; Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained earning) merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen . 3. Hak Preemtive; Hak preemtive (preemtive right) merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase

kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru, sehingga persentase

kepemilikan tidak berubah.

b.

Saham preferen (preffered stock) Saham preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi dan saham biasa, karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi dan mendapat hak kepemilikan seperti saham biasa (Tandelilin, 2001:18). Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang saham obligasi.

Dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak atas pembayaran lebih dahulu jika terjadi likuidasi. Bebarapa karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut (Jogiyono, 2002: 320): 1. Preferen terhadap dividen a) Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan pemegang saham biasa. b) Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan, dan dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya. 2. Preferen pada waktu likuidasi; Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuiditas. Besarnya hak atas aktiva adalah sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayarkan jika bersifat kumulatif.

2.1.4

Corporate Action Tindakan atau aksi korporasi (corporate action) merupakan aktivitas

emiten yang berpengaruh terhadap jumlah saham

yang beredar maupun

harga saham di pusat. Corporate action merupakan informasi yang umumnya menarik perhatian pihak-pihak yang terkait di pasar modal, khususnya para pemegang saham (Darmadji, 2006:117). Informasi tersebut akan memiliki nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut dapat menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal. Keputusan corporate action harus disetujui dalam suatu rapat umum, baik Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), atau pun Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Persetujuan pemegang saham adalah mutlak untuk berlakunya suatu corporate action sesuai dengan peraturan yang ada di pasar modal. Pengertian corporate action umumnya mengacu pada ativitas penerbit right issue, pemecahan saham (stock split), saham bonus, dividen saham (stock dividend), dividen tunai (cash dividend), pembelian kembali saham (share buyback). Dimana penjelasannya sebagai berikut : a. Right Issue Right issue atau HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) adalah kegiatan penawaran umum yang terbatas kepada pemegang saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan terlebih

dahulu. Saifur Rivai (2007:28) menyebutkan bahwa tujuan utama dari penerbitan right issue adalah untuk mempertahankan proporsi kepemilikan pemegang saham serta menekan biaya emisi. Right issue diperdagangkan seperti saham, akan tetapi perdagangan right issue mempunyai masa berlaku tertentu.

b.

Pemecahan Saham (stock split) Stock split adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan pengurangan harga nominal perlembar nya secara proporsional (Bambang Riyanto, 1995 : 275). Pada dasarnya ada dua jenis stock split yang dapat dilakukan yakni split up dan split down. Split up adalah penurunan nilai nominal perlembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan saham dengan split factor 2:1, 3:1, 4:1. Sedangkan Split down adalah peningkatan nilai nominal saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar.

c.

Saham Bonus Saham bonus adalah aksi yang dilakukan perusahaan dengan memecah nilai nominal saham, sehingga harga saham akan menjadi lebih murah dan jumlah saham yang beredar menjadi meningkat. Diharapkan saham tersebut lebih menarik bagi investor sehingga menjadi likuid atau ramai diperdagangkan

d.

Dividen Saham (stock dividend) Dividen saham adalah aksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan membagikan sejumlah saham sebagai dividen sebagai pengganti dividen tunai. Jumlah Harga saham akan saham yang beredar. saham yang beredar menjadi meningkat. menjadi turun akibat bertambahnya jumlah

e.

Dividen Tunai (cash dividend) Dividen tunai adalah bagian dari keuntungan (laba) perusahaan (emiten) yang diberikan dalam bentuk uang tunai kepada pemegang sahamnya. Dividen tunai biasanya dinyatakan dalam nilai rupiah per lembar saham.

Dividen

tunai

dibagikan

jika

perusahaan

tersebut

mampu

menghasilkan laba bersih selama periode tertentu, misalnya selama setahun. Namun, jika ternyata rugi, maka emiten tersebut boleh tidak membagikan dividen. f. Pembelian Kembali Saham (share buyback) Pembelian kembali saham merupakan alternatif kebijakan

perusahaan dalam mendistribusikan kelebihan kasnya kepada para pemegang saham selain kebijakan kebijakan pembayaran dividen tunai. Pembelian kembali saham oleh manajemen perusahaan dilakukan dengan berbagai tujuan, antara lain untuk menjaga harga saham pada taraf yang normal, memberikan sinyal mengenai

prospek saham di masa datang dan untuk meningkatkan Earning Per Share (EPS). Keputusan corporate action memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepentingan pemegang saham, karena corporate action yang

dilakukan emiten akan berpengaruh terhadap jumlah yang beredar, komposisi kepemilikan saham, jumlah saham yang akan dipegang oleh pemegang saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham. Dengan demiikian, pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat corporate action sehingga memperoleh keuntungan dari melakukan keputusan atau antisipasi yang tepat. Pada umumnya corporate action mempengaruhi secara signifikan terhadap kepentingan pemegang saham, jumlah saham yang dimiliki pemegang saham, serta mempengaruhi pergerakan harga saham. Maka dari itu, pemegang saham harus memperhatikan dampak dari corporate action, sehingga pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dengan melakukan keputusan yang tepat. Untuk mendapatkan haknya sebagai pemegang saham

atas corporate action, maka saham tersebut harus terdaftar atas nama pemegang saham tersebut. Dengan kata lain, pemodal terlebih dahulu harus melakukan regestrasi atas saham yang dipegangnya agar hak atas suatu corporate action dapat terpenuhi. Hanya investor yang telah meregister sahamnya sampai dengan batas cumdate yang berhak mendapatkan haknya.

2.1.5

Dividen Banyak kejadian (event) yang mempengaruhi investor dalam

berinvestasi di pasar modal. Dimana kejadian yang mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi di pasar modal merupakan kejadian yang secara umum dapat mempengaruhi perubahan return dan volume perdagangan saham di pasar modal. Adapun kejadian-kejadian yang dapat mempengaruhi perubahan return dan volume perdagangan saham di pasar modal diantaranya kinerja perusahaan, perubahan strategi perusahaan, laporan dividen

perusahaan, pengumuman, pendanaan yang berhubungan dengan pemecahan saham, pembelian saham, pengumuman joint venture, annual report tahunan perusahaan (emiten), january effect, right issue (Jogiyanto, 2003: 373). Seperti halnya kejadian-kejadian di atas, pengumuman dividen juga merupakan suatu kejadian yang dapat mempengaruhi return dan volume perdagangan saham di pasar modal. a. Pengertian dividen Dividen (dividend) adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang tunai (kas), saham perusahaan, ataupun aktiva lainnya. Semua dividen haruslah diumumkan oleh dewan direksi sebelum dividen tersebut menjadi kewajiabn perusahaan (Henry Simamora, 2000:423)

Dividen merupakan

nilai pendapatan bersih perusahaan setelah

pajak dikurangi dengan laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan (Ang, 1997:132). Keputusan mengenai jumlah laba yang ditahan dan dividen yang akan dibagikan diputuskan dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Dalam proses pembayaran dividen diperlukan daftar para pemegang saham yang telah menerima dividen. Daftar pemegang saham ini dapat berubah karena adanya transaksi jual beli saham Berikut ini merupakan prosedur pembagian dividen : 1. Tanggal pengumuman (declaration date) Tanggal pengumuman adalah tanggal pada saat direksi perusahaan mengumumkan rencana pembagian dividen. 2. Cum-dividend date Cum-dividend date merupakan tanggal terakhir perdagangan saham yang masih mengandung hak untuk mendapatkan dividen (baik tunai maupun saham). 3. Ex-dividend date Ex-dividend date merupakan tanggal dimana perdagangan saham tidak mempunyai hak untuk mendapatkan dividen. Apabila membeli pada tanggal ini atau sesudahnya, maka saham tersebut sudah tidak lagi memberikan dividen. Sebaliknya jika seseorang ingin menjual saham dan masih ingin masih ingin mendapatkan hak dividen, maka ia harus menjual pada ex-dividend atau sesudahnya. 4. Tanggal pencatatan pemegang saham (recording date). Tanggal pencatatan pemegang saham adalah hari terakhir untuk mendaftarkan diri sebagai pemegang saham agar berhak menerima dividen yang akan dibagikan perusahaan.

5.

Tanggal pembayaran dividen (payment date) Tanggal pembayaran dividen adalah tanggal pada saat perusahaan mengirimkan cek dividen.

b. Macam-Macam Dividen Menurut Ang (1997:145) berdasarkan atas hubungan dengan tahun buku, maka dividen dapat dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Dividen Interim Dividen interim merupakan dividen yang dibayarkan oleh perseroan antara satu tahun buku dengan tahun buku berikutnya atau antara dividen final satu dengan dividen final berikutnya. Dividen interim dapat dibayarkan beberapa kali dalam setahun. Tujuannya untuk memacu kinerja saham perseroan di bursa. 2. Dividen Final Dividen final merupakan dividen hasil pertimbangan setelah penutupan buku perseroan pada tahun sebelumnya yang dibayarkan pada tahun buku berikutnya. Dividen final juga memperhitungkan dan mempertimbangkan hubungannya dengan dividen interim yang telah dibayarkan untuk tahun buku tersebut. Berdasarkan bentuk dividen yang dibayarkan, dividen dapat dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Dividen Tunai Dividen tunai merupakan jenis dividen yang umum dan banyak digunakan oleh perusahan. Dividen tunai diterima oleh para pemegang saham biasa melalui cek atau terkadang mereka menginvestasikannya kembali dalam saham biasa di perusahaan. Penginvestasian kembali dividen pada saham perusahan diselesaikan melalui suatu rencana reinvestasi dividen (dividend reinvesment plan), atau sering disebut dengan DRIP. Tujuan dari emiten

memberikan dividen dalam bentuk tunai adalah untuk memacu kinerja saham di bursa efek. 2. Dividen Saham Dividen saham merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Tujuan dari emiten memberikan dividen dalam bentuk saham, disamping tujuan yang sama dengan dividen dalam bentuk tunai, juga bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di bursa efek. Disamping itu pemberian dividen dalam bentuk saham kadangkadang juga diberikan karena memperhatikan likuiditas keuangan perusahaan ketika direksi menilai bahwa perusahaan tidak memungkinkan pembayaran dividen dalam bentuk tunai, sehingga diputuskan dibayarkan dalam bentuk saham baru (dividen saham). 3. Dividen Kekayaan Dividen kekayaan adalah disribusi pro rata suatu aset fisik. Aset tersebut biasanya berupa produk yang dihasilkan perusahaan. Dividen kekayaan diberikan apabila jumlah pemegang saham perusahaan masih sedikit dan perusahaan menghasilkan sesuatu yang mudah didistribusikan. Dividen kekayaan saat ini sudah sangat jarang dilakukan. Hal ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam pendistribusian aset fisik kepada pemegang sahamnya, disamping itu belum tentu semua pemegang saham menyetujuinya (Warsono, 2003:272). c. Kebijakan Pemberian Dividen Kebijakan dividen menyangkut masalah penggunaan laba yang menjadi hak pemegang saham. Pada dasarnya laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen dan laba ditahan untuk diinvestasikan kembali. Ada beberapa bentuk pemberian dividen secara tunai atau cash dividend yang diberikan

perusahaan kepada pemegang saham. Sutrisno (2001: 305) menjelaskan bentuk kebijakan dividen tersebut adalah : 1. 2. Kebijakan pemberian dividen stabil Dividen akan diberikan secara tetap per lembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan mengalami fluktuasi. 3. Kebijakan dividen meningkat. Perusahaan akan memberikan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. 3. 4. Kebijakan dividen dengan rasio konstan. Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh perusahaan maka semakin besar pula dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. 5. 6. Kebijakan pemberian dividen regular yang rendah ditambah ekstra. Kebijakan menentukan pemberian jumlah dividen dengan cara ini perusahaan

pembayaran dividen

per lembar yang

dibagikan kecil, kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu. d. Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Kebijakan Dividen Dalam melakukan pembayaran dividen diperlukan beberapa pertimbangan yang harus dilakukan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut harus disesuaikan dengan konsep teori pembayaran dividen dan penilaian perusahaan. Van Horne dan Machowich (1999: 501) menjelaskan faktorfaktor dalam yang dianalisis perusahaan dalam memutuskan kebijakan dividen, adalah:

1.

Peraturan Hukum Peraturan hukum ini penting dilakukan untuk menetapkan batasanbatasan hukum di mana kebijakan dividen perusahaan dapat digunakan. Peraturan hukum ini berhubungan dengan penurunan modal, ketidaksolvabilitas, dan laba ditahan yang tidak semestinya.

2.

Kebutuhan Pendanaan Perusahaan Kebutuhan pendanaan perusahaan meliputi anggaran kas, proyeksi laporan sumber dan penggunaan dana, dan proyeksi laporan arus kas. Tujuan utamanya adalah menentukan arus kas dan posisi kas perusahaan yang mungkin terjadi tanpa adanya perubahan kebijakan dividen.

3.

Likuiditas Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam keputuasan dividen. Karena dividen merupakan arus keluar kas, semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan, semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

4.

Kemampuan untuk Meminjam Suatu perusahaan yang mampu memperoleh pinjaman dalam waktu singkat, perusahaan dapat dikatakan memiliki fleksibilitas keuangan yang relatif baik. Fleksibilitas keuangan dapat berasal dari kemampuan perusahaan untuk menebus pasar modal dengan menerbitkan obligasi. Semakin besar kemampuan meminjam perusahaan, semakin besar fleksibilitas keuangan dan semakin besar kemampuan untuk membayar dividen.

5.

Pengendalian Pengendalian dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Jika perusahaan ingin diakuisisi oleh perusahaan lain, pembayaran

dividen yang rendah merupakan keuntungan bagi pihak luar yang ingin memiliki kendali atas perusahaan. e. Dividend Policy Terdapat tiga basic view pendapat atau teori tentang dividend policy yaitu (Keown, 2005:54) : 1. Irrelevance Theory Menurut Modigliani dan Miller (MM) , nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya DPR (dividend payout ratio), tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak ( EBIT ) dan kelas risiko perusahaan. Jadi menurut MM, dividen adalah tidak relevan. Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting yang lemah seperti : a) Pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional. b) Tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan saham baru. c) d) Tidak ada pajak Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah.

Pada praktiknya : 1) Pasar modal yang sempurna sulit ditemui. 2). Biaya emisi saham baru pasti ada. 3). Pajak pasti ada. 4). Kebijakan investasi perusahaan tidak mungkin tidak berubah. 2. Bird In The Hand Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika DPR (dividend payout ratio) rendah

karena investor lebih suka menerima dividen dari pada capital gains. Menurut mereka, investor memandang dividend yield lebih pasti dari pada capital gains yield. Perlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri dari laba ditahan adalah tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada

saham. Laba ditahan adalah keuntungan dari dividen ( dividend yield ) ditambah keuntungan dari capital gains (capital gains yield ). Dengan arti singkat, dalam menginvestasikan uangnya investor lebih menyukai dividen besar yang diberikan oleh

perusahaan. Dimana nantinya akan mempengaruhi nilai atau saham perusahaan. 3. Tax Differential Theory Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains, para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Dimana investor mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang memberikan dividend yield rendah, capital gains yield tinggi dari pada saham dengan dividend yield tinggi, capital gains yield rendah. Jika pajak atas dividen lebih besar dari pajak atas capital gains, perbedaan ini akan makin terasa. Oleh karena itu, investor akan menyukai dividen kecil yag diberikan perusahaan.

2.1.6

Return Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas

suatu investasi yang dilakukannya. Ang (1997) menyatakan bahwa tanpa adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi, tentunya

pemodal tidak mau repot-repot melakukan investasi yang pada akhirnya tidak ada hasilnya. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dalam masa mendatang. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasi ini juga berguna sebagai dasar penentuan ekspektasi (expected return) dan resiko di masa mendatang (Jogiyanto, 2003: 367). Menurut Ang (1997:256), ada 2 jenis komponen return, yaitu current income dan capital gain. Current income (pendapatan atau keuntungan

lancar) adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen, dan sebagainya. Komponen pertama (current income) ini disebut sebagai pendapatan lancar karena keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan dengan cepat. Komponen kedua (capital gain) yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi yang bersangkutan, yang berarti bahwa instrumen investasi tersebut harus diperdagangkan di pasar karena dengan perdagangan teresebut akan timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi. a. Abnormal Return Abnormal Return atau excess return merupakan kelebihan dari

return yang sesungguhnya terjadi terhadap normal return. Normal return merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara return

sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Sedang return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi (Jogiyanto, 2003: 331). Abnormal return dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Dimana : ARi,t Ri,t E(Ri,t)


= abnormal = return

return saham i pada periode t.

sesungguhnya yang terjadi untuk saham i periode t.

= return ekspektasi yang terjadi untuk saham i periode t. Dalam mencari return ekspektasi dapat menggunakan rumus sebagai

berikut : E(Ri,t) = + (Rmi,t) Dimana : = Intersep perusahaan = Koefisien slope yang merupakan beta Rmi,t = Return pasar perusahaan i pada waktu t Jogiyanto (2000:416) menyebutkan tiga model yang dapat digunakan untuk mengukur abnormal return, yaitu : 1. Model Disesuaikan Rata-rata (Mean Adjusted Model) Model ini beranggapan bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Dalam model ini, return ekspektasi suatu sekuritas pada periode tertentu diperoleh melalui pembagian return realisasi sekuritas tersebut dengan lamanya periode estimasi. Tidak ada patokan untuk lamanya periode estimasi, periode yang umum dipakai berkisar dari 100 sampai dengan 300

hari untuk mendapatkan data harian dan dari 24 sampai dengan 60 bulan untuk data bulanan. 2. Model Pasar (Market Model) Perhitungan return ekspektasi dengan model ini dilakukan melalui dua tahapan, yaitu membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi return estimasi. Kemudian menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi pada periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk dengan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square). 3. Model Disesuaikan Pasar (Market Adjusted Model) Model ini beranggapan bahwa penduga yang terbaik dalam mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.

2.1.7

Likuiditas Likuiditas saham adalah kemampuan untuk membeli dan menjual

sekuritas dengan cepat dengan harga yang tak terlalu berbeda dengan harga terdahulu (Sri Handaru, 1996:45). Saham likuid adalah saham yang mudah untuk dijadikan atau ditukarkan dengan uang, sehingga saham yang tidak likuid menyebabkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan (gain). Semakin besar volume perdagangan dibandingkan dengan jumlah seluruh saham yang diterbitkan maka semakin likuid saham tersebut. Dalam penelitian ini, likuiditas saham diartikan sebagai ukuran jumlah transaksi perdagangan suatu saham tertentu di pasar modal dalam periode tertentu. Jadi semakin likuid saham berarti jumlah atau frekuensi transaksi semakin tinggi, hal tersebut menunjukkan minat investor untuk memiliki saham tersebut juga

tinggi. Minat yang tinggi dimungkinkan karena saham yang likuiditasnya tinggi memberikan kemungkinan lebih tinggi untuk mendapatkan return dibandingkan saham yang likuiditasnya rendah, sehingga tingkat likuiditas saham biasanya akan mempengaruhi harga saham yang bersangkutan. Likuiditas saham menunjukkan seberapa mudah suatu saham dikonversikan menjadi kas di pasar. Jika terdapat banyak penjual dan pembeli dalam aktivitas perdagangan di dalam pasar, maka dapat dikatakan bahwa saham tersebut memiliki tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Semakin sering diperdagangkan maka semakin likuid saham tersebut. Dengan demikian kita dapatdengan mudah melakukan transaksi jual beli saham tersebut. Likuiditas saham dibursa sangat erat kaitannya dengan volume perdagangan saham. Beberapa indikator pasar saham yang likuid menurut Darmadji dan Fakhrudin (2001: 17) yaitu : a. b. c. Transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat Perbedaan harga permintaan dan penawaran sangat tipis. Transaksi dapat dilakukan dalam jumlah besar tanpa mempengaruhi harga secara mendatar. d. Kedalaman dan keluasan pasar serta pergerakan harga merupakan reaksi yang cepat terhadap informasi. Pengukuran likuiditas saham dilakukan dengan melihat volume perdagangan saham atau biasa disebut Trading Volume Activity (TVA).

Dimana : TVAi,t = Trading Volume Activity Vit = Volume perdagangan saham perusahaan i pada waktu t Vmt = Volume saham perusahaan i yang tercatat di BEI Trading volume activity merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui

parameter volume perdagangan di pasar modal. Semakin tinggi volume transaksi penawaran dan permintaan suatu saham, semakin besar pengaruhnya terhadap fluktuasi harga saham di bursa. Hal ini dikarenakan nilai TVA berbanding lurus dengan likuiditas saham, semakin tinggi nilai TVA sebuah saham mempunyai makna bahwa suatu saham dapat dijual dengan mudah karena banyak yang bersedia membeli saham tersebut sehingga saham tersebut mudah dikonversikan menjadi uang kas atau dengan kata lain saham tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

2.2

Penelitian Terdahulu Peneliti menggunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai

referensi. Hal ini, dimaksudkan untuk dapat membedakan fokus penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu.

2.2.1 a.

Literature 1

Judul : Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

b. c. d. e.

Jenis penelitian : Karya Ilmiah Tahun : 2006. Penyusun : Lani Siaputra dan Adwin Surja Atmajda. Populasi dan Sampel : Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan konsisten membagikan dividen tunai periode tahun 2001-2004. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel adalah 24 perusahaan.

f.

Teknik Analisis Data : Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan metode Paired Sampel T-test. Pengujian hipotesis I dilakukan terhadap

tiap saham emiten sampel dan portofolio saham sampel sedangkan pengujian hipotesis II dilakukan terhadap besarnya nilai perubahan harga saham dan nilai dividen. g. Hasil Penelitian : 1. Pada pengujian terhadap perubahan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividen date ditemukan adanya perbedaan perubahan harga saham yang signifikan secara statistik yang disebabkan oleh pengumuman dividen pada 70,8% sampel penelitian serta pada portofolio (gabungan) saham per tahun. 2. Pada pengujian terhadap besarnya nilai perubahan harga saham dengan nilai dividen per lembar yang dibagikan dapat disimpulkan, bahwa besarnya nilai perubahan harga saham secara statistik tercermin dalam besarnya nilai dividen per lembar saham yang dibagikan.

2.2.2 a.

Literature 2

Judul : Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Keuangan Pada Saat Ex-Dividen Date Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

b. c. d. e.

Jenis Penelitian : Karya Ilmiah Tahun : 2009. Penyusun : Mohamad Reza Pahlevi. Populasi dan Sampel : Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan konsisten membagikan dividen tunai periode tahun 2007-2008. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel adalah 14 perusahaan.

f.

Teknik Analisis Data : Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Uji T-test. Pengujian menggunakan beberapa pengukuran yaitu Index harga saham individual, Index harga saham gabungan, return saham, return pasar, expected return,abnormal return, dan abnormal rata-rata.

g.

Hasil Penelitian : 1. Pengujian secara keseluruhan kelompok saham menunjukkan pengumuman dividen mempengaruhi harga saham perusahaan

sektor keuangan di sekitar ex-dividen date di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 di semua event period. 2. Pada kelompok dividen naik menunjukkan pengumuman dividen mempengaruhi harga saham perusahaan sektor keuangan di sekitar ex-dividen date di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 pada semua hari selama event period. Perbandingan hipotesis diterima dengan ditolak adalah 21:0. 3. Pada kelompok dividen turun menunjukkan pengumuman dividen mempengaruh i harga saham perusahaan sektor keuangan di sekitar ex-dividen date di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 pada semua hari selama event period kecuali t+3. Perbandingan hipotesis diterima dengan ditolak adalah 20:1.

2.2.3 a.

Literature 3

Judul : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

b. c. d.

Jenis penelitian : Skripsi Tahun : 2009. Penyusun : Zulfiansyah.

e.

Populasi dan Sampel : Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan pengumuman dividen tunai dari tahun 2005 sampai tahun 2008 di Bursa Efek Indonesia

f.

Teknik Analisis Data : Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dua rata-rata dari dua kelompok observasi yang berpasangan (t-test: Paired two sample for means)

g.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian berdasarkan uji paired sample for means bahwa tidak terdapat perbedaan return saham yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman dividen.

2.2.4 a.

Literature 4

Judul : Reaksi Harga Saham Terhadap Pengumuman Pembayaran Dividen Tunai di Bursa Efek Jakarta

b. c. d. e.

Jenis penelitian : Tesis Tahun : 2005. Penyusun : Golda Zainafree. Populasi dan Sampel : Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 76 perusahaan yang terdaftar di BEJ dan mengumumkan dividen tunai pada tahun 2001-2004.

f.

Teknik Analisis Data : Hipotesis penelitian ini terdapat 4 macam, untuk menguji hipotesis 1,2 dan 3 adalah one sample t-test, dan untuk menguji hipotesis 4 adalah paired sample t-test. Model yang digunakan untuk menghitung abnormal return adalah single index market model.

g.

Hasil Penelitian : Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ; 1. Reaksi harga saham positif terhadap pengumuman pembayaran dividen tunai naik, terjadi pada 3 hari setelah pengumuman. 2. Harga saham tidak bereaksi terhadap pengumuman dividen tunai turun.

3.

Reaksi harga saham negatif terhadap pengumuman pembayaran dividen tunai tetap, terjadi pada 4 hari sebelum pengumuman.

4.

Reaksi harga saham yang ditimbulkan dari pengumuman pembayaran dividen tunai naik tidak berbeda secara signifikan terhadap pengumuman pembayaran dividen tunai turun.

2.2.5 h.

Literature 5

Judul : Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (return) Sebelum dan Sesudah Ex-dividen date di Bursa Efek Jakarta.

i. j. k. l.

Jenis Penelitian : Karya Ilmiah Tahun : 2003. Penyusun : R.Andi Sularno. Populasi dan Sampel : Penelitian ini mengambil populasi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan sedangkan sampelnya terdiri dari 14 perusahaan selama tahun 2003.

m. Teknik Analisis Data : Untuk menguji adanya reaksi harga dilakukan tes abnormal return selama periode peristiwa dengan analisis perhitungan berdasarkan konsep model-model keseimbangan yaitu CAPM dan dengan melakukan pengujian abnormal return terhadap dividen naik dan dividen turun pada saat ex-dividen date. n. Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa harga saham bereaksi negatif terhadap informasi pengumuman dividen naik pada saat ex-dividen date, dan bereaksi positif terhadap informasi pengumuman dividen turun pada saat ex-dividend date.

2.2.6

Persamaan dan Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya Penelitian yang dilakukan oleh penulis mempunyai beberapa

kesamaan dengan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari tujuan penelitian maupun metode penelitian yang digunakan. Namun penelitian ini juga memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu : a. Waktu atau periode yang digunakan, dimana penelitian sebelumnya menggunakan periode dibawah tahun 2009, sedangkan penelitian sekarang menggunakan periode 2010. b. Variabel yang digunakan memilki perbedaan, dimana penelitian terdahulu hanya menggunakan return saham, sedangkan penelitian sekarang menggunakan variabel return dan likuiditas saham.

2.3

Kerangka Pemikiran Investor dapat menginvestasikan dananya dengan dua macam cara

yaitu, secara langsung dan melalui pasar modal. Di antara keduanya, yang lebih dikenal oleh masyarakat awam adalah cara melalui pasar modal dilakukan di BEI. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh

imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik yang dipilih. Investor yang terlibat di pasar modal Indonesia terdiri dari investor domestik dan investor asing, baik institusi maupun perorangan. Dengan dikeluarkanya tanggal pengumuman dividen, investor sudah mulai mencari informasi-nformasi mengenai perusahaan yang akan menjadi instrumen investasinya. Secara tidak langsung level perdagangan sahampun meningkat. Hal ini berlangsung sampai kepada yang namanya ex-dividen date yaitu dimana hak tidak mendapatkan dividen lagi jika investor membeli saham pada tanggal ini atau sesudah tanggal ini.

Saham merupakan tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perseroan terbatas (Bambang Riyanto, 1995:240). Saham merupakan salah satu jenis dari sekuritas, yaitu suatu sertifikat yang menunjukkan kepemilikan (penyertaan modal) seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Sementara itu, sekuritas mempunyai pengertian yang lebih luas lagi. Sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan menjalankan haknya (Suad Husnan, 1996:113). Pada umumnya para pemodal yang rasional dalam pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual sahamnya dilandaskan pada hasil analisis kekayaan harga saham. Penentuan harga saham merupakan hal yang krusial, apalagi dalam penentuan harga saham harga dari suatu penyertaan dalam perusahaan merupakan sesuatu yang abstrak, harga sulit diukur secara tepat. Biasanya perusahaan yang rajin atau konsisten membagikan dividen, dividen sahamnya cukup mahal. Tujuan dari investor melakukan analisis terhadap suatu perusahaan adalah untuk mengetahui harga saham suatu perusahaan untuk

diinvestasikan. Perusahaan yang terkenal memilki saham yang cukup mahal juga, semua ini tergantung kinerja keuangan dari perusahaan tersebut, apakah termasuk perusahaan bermasalah atau tidak. Dengan menginvestasikan uang pada saham suatu perusahaan, investor tentunya mengharapkan imbalan atau pengembalian (return) dari investasinya. Apabila peruahaan tersebut melakukan pembagian dividen, maka tingkat pengembalian atau return pada perusahaan tersebut akan meningkat atau bisa dikatakan di atas normal. Situasi seperti ini disebut dengan abnormal return. Indikasi abnormal return bisa dilihat dari selisih return yang diharapkan oleh investor dengan return perusahaan sebenarnya.

Transaksi terhadap saham perusahaan akan meningkatkan nilai dari perusahaan tersebut dimana dalam arti sempitnya investor banyak meminati saham perusahaan. Banyak arus perdagangan saham berkaitan dengan

volume perdagangan saham yang bisa dihitung dengan rumus tersendiri. Apabila volume perdagangan saham perusahaan tinggi berarti sahamnya diminati oleh investor.

GAMBAR 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN Perusahaan

Corporate Action Saham Bonus Share Buyback

Stock Split

Right Issue

Dividen

Sebelum Ex-Dividen date

Sesudah Ex-Dividen date

Return dan Likuiditas saham

Return dan Likuiditas saham

Ket : : Variabel yang tidak diteliti : Variabel yang diteliti

2.4

Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian berdasarkan kerangka pemikiran dapat

dikemukakan yaitu: Terdapat perbedaan return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah exdividen date tahun 2010.

2.5

Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memilki batasan-batasan tertentu agar membuat

penelitian lebih fokus . Batasan dan cakupan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Penelitian ini hanya mengambil 15 perusahaan yang terdaftar di BEI dan mengeluarkan dividen pada tahun 2010. b. Periode penelitian ini selama 30 hari, yaitu 15 hari sebelum dan 15 hari sesudah ex-dividen date dari 15 perusahaan yang diteliti. Secara umum model analisis untuk penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Ex-dividen date

Sebelum Ex-dividen date

Sesudah Ex-dividen date

15

15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian event study.

Dimana event study untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa. Menurut jogiyanto (2000:67) , event study merupakan study yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatau peristiwa (event) yang informasinya di publikasikan sebagai pengumuman.

3.2

Variabel Operasional Sugiyono (2003:38) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan

variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2003:31) Variabel didalam suatu penelitian merupakan atribut dari sekelompok objek yang diteliti, mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut. Dengan menggunakan beberapa variabel untuk mengukur satu konsep seringkali menyediakan lebih lengkap cerita dari beberapa konsep dibandingkan dengan satu variabel. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini diarahkan kepada analisi perbedaan return dan likuiditas saham pada waktu sebelum dan sesudah ex-dividen date terhadap perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia yang mengeluarkan dividen di tahun 2010. Variabel dalam penelitian ini hanya terdiri dari dua variabel bebas (variabel X) yaitu return dan likuiditas saham sebelum ex-dividen date (X1) dan return dan likuiditas saham sesudah

ex-dividen date (X2). Secara lebih jelas, variabel penelitian diuraikan pada tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Sub Variabel Abnormal return sebelum ex-dividen date (X1) Return saham abnormal return sesudah ex-dividen date (X2) Konsep Sub Variabel Abnormal return adalah selisih antara return sesungguh nya terjadi dengan return ekspektasi Likuiditas sebelum ex-dividen date (X1) Likuiditas likuiditas sesudah ex-dividen date (X2) Likuiditas adalah ukuran jumlah transaksi perdagang an suatu Rasio yang Rasio Indikator Skala

Variabel

saham tertentu di

pasar modal dalam periode tertentu

3.3

Tahapan Penelitian Dalam membuat suatu penelitian tentunya kita harus mengetahui

langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Tahap-tahap analisis yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Tahapan Penelitian Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Penulusaran Pustaka

Rancangan Penelitian

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Penyimpulan Hasil

3.4

Populasi Sekaran (2006 : 121) menyatakan bahwa populasi mengacu pada

keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang mengumumkan dividen selama periode tahun 2010, dimana ada 15 perusahaan. Penelitian menggunakan sensus. Sensus kadangkala juga disebut cacah jiwa yaitu sebuah proses mendapatkan informasi tentang anggota sebuah populasi atau bisa dibilang juga pengumpulan data yang menyelidiki populasi. Dimana 15 perusahaan tersebut adalah : Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Nama Perusahaan PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Adaro Energy Tbk PT. Astra International Tbk PT. Bank Central Asia Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk PT. Bank Mandiri Tbk

PT. Indika Energi Tbk PT. Lippo Karawaci Tbk PT. Merck Tbk PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT. Gas Negara Tbk PT. Semen Gresik Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk PT. United Tractors Tbk

3.5

Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kepustakaan. Dalam rangka memperoleh data, dukungan teoritis dan menjawab rumusan masalah, peneliti melakukan studi kepustakaan yang bersumber dari buku-buku, jurnal, artikel, buletin statistik, publikasi pemerintah, informasi yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan dari dalam atau luar perusahaan, data yang tersedia dari penelitian sebelumnya, studi kasus dan data online, situs Web dan Internet (Sekaran, 2006:77). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumen-dokumen yang menyediakan data atau informasi yang berkaitan

dengan dividen dan harga saham perusahaan yang diteliti sesuai dengan periode pengamatan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui situs resmi dari perusahaan yang dijadikan objek penelitian, http://www.ksei.co.id,

http://finance.yahoo.com/ dan http://www.idx.co.id

3.6

Tenik Analisis Data Dalam menganalisis data yang didapat memerlukan beberapa tahap,

dimana teknik analisisnya yaitu : a. Memperoleh dan menganalisis data pengumuman dividen

perusahaan dan data harga saham penutupan perusahaan selama periode penelitian. b. Melakukan perhitungan return saham dengan menggunakan

perhitungan abnormal return dan likuiditas saham menggunakan perhitungan volume perdagangan saham perusahaan. c. Membandingkan return saham dan likuiditas sebelum ex-dividen date dengan return dan likuiditas saham sesudah ex-dividen date sesuai dengan periode waktu yang diteliti pada perusahaan. 3.6.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan tes Kolmogorov Smirnov, nilai probabilitas Kolmogorov Smirnov kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya. Dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas (asymptotic significance) yaitu: 1. Jika probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal. 2. Jika probabilitas < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

3.6.2

Pengujian Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dengan menggunakan analisis statistik

dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan ada tidaknya kaitan perbedaan antara variabel X1 dengan variabel X2. Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan dalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Dalam penelitian ini, terdapat dua uji hipotesis diantaranya : 1. Uji Hipotesis I H0 : x1 = x2 = Tidak adanya perbedaan return saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. H1 : x1 x2 = Adanya perbedaan return saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan nilai return saham sebelum dan sesudah ex-dividen date. 2. Uji Hipotesis II H0 : x1 = x2 = Tidak adanya perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. H1 : x1 x2 = Adanya perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan nilai likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date.

3.6.3

Uji T Uji t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian

hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua Untuk menguji apakah variabel X1 memilki perbedaan sebelum dan sesudah ex-dividen date dengan variabel X2 dapat digunakan uji t

berpasangan (paired t- test), yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 16, dan dapat juga dengan menggunakan rumus:

D D SD n

Dimana t memiliki derajat kebebasan n-1. Keterangan : D = perbedaan rata rata hipotesis. D = nilai perbedaan deviasi standar dari populasi. n = ukuran sampel (jumlah pasangan sampel). Sedangkan untuk menghitung SD menggunakan rumus sebagai berikut :

SD
Keterangan : SD = Standar deviasi sampel.

(D
i 1

D) 2

n 1

Di = Perbedaan sampel yang berpasangan (Di = X1i - X2i). D = Titik estimasi untuk rata rata populasi dengan perbedaan sampel yang berpasangan.

D
i 1

n
kesimpulan dari uji t tersebut harus

n = Jumlah pasangan dari sampel yang berpasangan. Untuk memperoleh

membandingkan hasil thitung dengan ttabel , apabila nilai uji t berada di luar area yang di tolak maka H0 diterima dan begitu juga apabila nilai uji t berada di area ditolak maka H0 di tolak.

3.6.4

Uji Wilcoxon Uji wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan

yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak. Wilcoxon signed Rank test ini digunakan hanya untuk data bertipe interval atau ratio, namun datanya tidak mengikuti distribusi normal. Uji wilcoxon menerima data apa adanya dan juga menghitung data yang jadi penyebab data tidak normal. Uji wilcoxon juga dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan : N = Banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan berbeda. T = Jumlah rangking dari nilai selisih yng negative (apabila banyaknya selisih yang positif lebih banyak dari banyaknya selisih negatif) atau jumlah ranking dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya selisih yang negatif > banyaknya selisih yang positif).

3.6.5

Penentuan Tingkat Signifikasi () Penentuan tingkat signifikasi () untuk pengujian hipotesis adalah

5% (0,05) yang berarti kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahannya adalah 5% hal ini dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili perbedaan antara kedua variabel dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai reaksi dari return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date di tahun 2010 pada 15 perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia. Untuk selanjutnya dilakukan pengolahan data dan analisis data untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date.

4.1.1

PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Astra Agro Lestari Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal

27 Oktober 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 6 Oktober 2010 sampai dengan 26 Oktober 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 28 Oktober 2010 sampai dengan 18

November 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.1, Expected return terdapat pada tabel 4.2, Abnormal return terdapat pada tabel 4.3, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.4 sebagai berikut : Tabel 4.1 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date 0,325751 -0,4776 -1,0942 0,050748 -0,04227 1,824794 Sesudah Ex-dividen date 0,105334 0,480519 -0,25615 -2,10355 -0,32872 0,521474

15 14 13 12 11 10

9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

0,179957 -0,59279 -0,83708 0,725276 -0,38522 0,253147 0,27146 1,27135 0,291204 1,764527 0,117635

1,03318 1,202637 0,72333 0,648423 -0,54668 -0,53935 0,270403 -0,09646 0,396196 1,510586 0,100706

Berdasarkan tabel 4.1 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,016929 dari 0,117635 (sebelum ex-dividen date)

menjadi 0,100706 (sesudah ex-diviedn date). Nilai return pasar tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 10 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 8. Tabel 4.2 Ekspected Return PT. Astra Agro Lestari Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,107172 -0,15713 -0,35999 0,016696 -0,01391 0,600357 0,059206 -0,19503 -0,2754 0,238616 -0,12674 Sesudah Ex-dividen date 0,034655 0,158091 -0,08427 -0,69207 -0,10815 0,171565 0,339916 0,395668 0,237976 0,213331 -0,17986

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5

4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

0,083285 0,08931 0,418274 0,095806 0,580529 0,038702

-0,17745 0,088963 -0,03174 0,130348 0,496983 0,033132

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan adanya penurunan rata-rata expected return sebesar 0,00557 dari 0,038702 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,033132 (sesudah ex-dividen date). Tabel 4.3 Abnormal Return PT. Astra Agro Lestari Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 1,324809 0,863013 -1,04188 7,092309 4,438686 2,577609 -0,88056 -1,25425 -1,61536 1,688579 1,80741 -0,08329 0,323913 5,754565 0,679388 21,67495 1,444997 Sesudah Ex-dividen date -4,23465 -0,35769 -3,93872 -1,91987 0,10815 2,90536 -1,10327 0,56772 0,93162 3,00598 -1,98550 1,57465 0,51345 -2,12936 -1,48694 -7,54908 -0,50327

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan adanya penurunan rata-rata Abnormal Return sebesar 1,948269 dari 1,444997 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,50327 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 12 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 6. Tabel 4.4 Volume Perdagangan PT. Astra Agro Lestari Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,001186 0,000674 0,000567 0,003767 0,005315 0,00169 0,000755 0,000465 0,000306 0,000489 0,000741 0,000865 0,000524 0,003119 0,001969 0,022432 0,001495 Sesudah Ex-dividen date 0,002181 0,000832 0,000774 0,000548 0,001309 0,001148 0,001388 0,000811 0,000801 0,00098 0,000384 0,000642 0,000279 0,000387 0,000558 0,013022 0,000868

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan adanya penurunan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,000627 dari 0,001495 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,000868 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan

tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 11 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 9.

4.1.2

PT. Adaro Energi Tbk PT. Adaro Energi Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 29

November 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 5 November 2010 sampai dengan 26 November 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 30 November 2010 sampai dengan 21

Desember 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.5, Expected return terdapat pada tabel 46, Abnormal return terdapat pada tabel 4.7, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.8 sebagai berikut : Tabel 4.5 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date 0,72333 1,202637 1,03318 0,521474 -0,32872 -2,10355 -0,25615 0,480519 0,105334 1,281982 0,434357 -1,68501 -0,52771 1,181541 -1,60751 Sesudah Ex-dividen date 1,92333 -0,35599 0,274936 -2,36639 -0,84994 -0,06933 -1,48037 -1,01397 0,427322 1,279837 0,705849 0,045472 2,085883 2,488665 -2,73864

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Jumlah Rata-rata

0,455715 0,030381

0,356657 0,023777

Berdasarkan tabel 4.5 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,006604 dari 0,030381 (sebelum ex-dividen date)

menjadi 0,023777 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 6 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 2. Tabel 4.6 Ekspected Return PT. Adaro Energi Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,439061 0,730001 0,62714 0,316535 -0,19953 -1,27685 -0,15548 0,291675 0,063938 0,778163 0,263655 -1,0228 -0,32032 0,717195 -0,97576 0,27661 0,01844 Sesudah Ex-dividen date 1,167461 -0,21609 0,166886 -1,4364 -0,51591 -0,04208 -0,89858 -0,61548 0,259384 0,776861 0,42845 0,027602 1,266131 1,51062 -1,66235 0,21650 0,01443

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan adanya penurunan rata-rata expected return sebesar 0,00401 dari 0,01844 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,01443 (sesudah ex-dividen date). Tabel 4.7 Abnormal Return PT. Adaro Energi Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 1,80813 2,566703 5,755838 -4,31653 2,282866 -0,76396 0,155483 2,833325 -1,07404 -0,77816 -0,26365 0,002393 -0,71061 -2,80053 -0,08807 4,60918 0,30728 Sesudah Ex-dividen date 0,832539 8,911738 -9,07778 0,456007 0,515914 -0,92879 -0,06295 -0,3369 -0,25938 5,283745 3,782076 -1,06927 -0,2135 0,639918 2,749311 11,22267 0,74818

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata Abnormal Return sebesar 0,44090 dari 0,30728 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,74818 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 14.

Tabel 4.8 Volume Perdagangan PT. Adaro Energi Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,006346 0,005103 0,005594 0,003538 0,000891 0,001643 0,000756 0,001484 0,0016 0,00197 0,000782 0,001157 0,001039 0,0007 0,001673 0,034277 0,002285 Sesudah Ex-dividen date 0,00069 0,000952 0,002537 0,001841 0,001256 0,000752 0,000699 0,001255 0,003043 0,005537 0,002613 0,001343 0,002335 0,00071 0,00213 0,027693 0,001846

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan adanya penurunan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,000439 dari 0,002285 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,001846 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 15 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 6.

4.1.3

PT. Astra International Tbk PT. Astra International Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal

28 Oktober 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 7

Oktober 2010 sampai dengan 27 Oktober 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 29 Oktober 2010 sampai dengan 19

November 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.9, Expected return terdapat pada tabel 4.10, Abnormal return terdapat pada tabel 4.11, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.12 sebagai berikut : Tabel 4.9 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date -0,4776 -1,0942 0,050748 -0,04227 1,824794 0,179957 -0,59279 -0,83708 0,725276 -0,38522 0,253147 0,27146 1,27135 0,291204 -0,81087 0,627909 0,041861 Sesudah Ex-dividen date 1,281982 0,105334 0,480519 -0,25615 -2,10355 -0,32872 0,521474 1,03318 1,202637 0,72333 0,648423 -0,54668 -0,53935 0,270403 -0,09646 2,396369 0,159758 rata-rata

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.9 Menunjukkan adanya kenaikan return pasar sebesar 0,117897 dari

0,041861 (sebelum ex-dividen date)

menjadi 0,159758 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 10 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 8. Tabel 4.10 Ekspected Return PT. Astra Internatioanl Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date -0,16573 -0,37969 0,01761 -0,01467 0,633204 0,062445 -0,2057 -0,29047 0,251671 -0,13367 0,087842 0,094197 0,441158 0,101048 -0,28137 0,21788 0,01453 Sesudah Ex-dividen date 0,444848 0,036551 0,16674 -0,08888 -0,72993 -0,11407 0,180951 0,358513 0,417315 0,250996 0,225003 -0,1897 -0,18715 0,09383 -0,03347 0,83154 0,05544

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata expected return sebesar 0,04091 dari 0,01453 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,05544 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.11 Abnormal Return PT. Astra Internatioanl Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date -0,68245 -2,18661 -0,98337 1,34445 -0,02078 0,11147 -2,13805 -0,24287 0,01643 0,49018 -0,35427 -0,09420 1,60693 -0,71187 0,01798 -3,82703 -0,25514 Sesudah Ex-dividen date 0,28375 -2,00084 -0,61118 -0,87943 1,26091 -1,53955 -1,38473 0,94811 0,81725 2,65282 -1,12428 -1,49023 -1,37943 0,69564 1,00779 -2,74341 -0,18289

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata Abnormal Return sebesar 0,07224 dari 0,25514 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,18289 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 6.

Tabel 4.12 Volume Perdagangan PT. Astra Internatioanl Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,000649 0,001372 0,00142 0,000662 0,000628 0,001086 0,001927 0,000716 0,000831 0,000615 0,000789 0,000454 0,000841 0,000662 0,000542 0,013196 0,00088 Sesudah Ex-dividen date 0,001261 0,001389 0,001195 0,000374 0,001073 0,000722 0,000748 0,00146 0,000823 0,001117 0,001423 0,001359 0,000554 0,000656 0,000588 0,014742 0,000983

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,000103 dari 0,00088 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,000983 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 9 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 8.

4.1.4

PT. Bank Central Asia Tbk PT. Bank Central Asia Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal

22 November 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 28

Oktober 2010 sampai dengan 19 November 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 23 November 2010 sampai dengan 14

Desember 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.13, Expected return terdapat pada tabel 4.14, Abnormal return terdapat pada tabel 4.15, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.16 sebagai berikut : Tabel 4.13 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date -0,09646 0,270403 -0,53935 -0,54668 0,648423 0,72333 1,202637 1,03318 0,521474 -0,32872 -2,10355 -0,25615 0,480519 0,105334 1,281982 2,396369 0,159758 Sesudah Ex-dividen date -0,06933 -1,48037 -1,01397 0,427322 1,279837 0,705849 0,045472 2,085883 2,488665 -2,73864 -0,3256 -1,60751 1,181541 -0,52771 -1,68501 -1,23356 -0,08224

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.13 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,241995 dari 0,159758 (sebelum ex-dividen date)

menjadi -0,08224 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 1 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 7. Tabel 4.14 Ekspected Return PT. Bank Central Asia Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date -0,03579 0,10032 -0,2001 -0,20282 0,240565 0,268355 0,446178 0,38331 0,193467 -0,12196 -0,78042 -0,09503 0,178273 0,039079 0,475615 0,88905 0,05927 Sesudah Ex-dividen date -0,02572 -0,54922 -0,37618 0,158536 0,47482 0,26187 0,01687 0,773863 0,923295 -1,01604 -0,1208 -0,59639 0,438352 -0,19578 -0,62514 -0,45765 -0,03051

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan adanya penurunan rata-rata expected return sebesar 0,08978 dari 0,05972 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,03051 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.15 Abnormal Return PT. Bank Central Asia Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 2,286241 0,443883 0,53935 1,96512 -0,64842 -1,42263 -0,49841 -3,13108 0,192812 -1,08972 1,384126 -1,19313 3,195952 -2,94221 0,984239 0,06612 0,00441 Sesudah Ex-dividen date 1,588221 -1,74086 -0,38139 -1,65107 1,815257 1,288518 -0,7861 0,788637 4,861829 -5,18551 0,120798 -1,67634 -0,43835 0,19578 -2,31604 -3,51663 -0,23444

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan adanya penurunan rata-rata Abnormal Return sebesar 0,23885 dari 0,00441 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,23444 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 3 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 7.

Tabel 4.16 Volume Perdagangan PT. Bank Central Asia Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,000253 0,000314 0,000514 0,000432 0,000509 0,000153 0,000331 0,000722 0,000367 0,000496 0,000263 0,00025 0,00035 0,00087 0,000575 0,0064 0,000427 Sesudah Ex-dividen date 0,000432 0,000562 0,000495 0,00045 0,000789 0,000365 0,000229 0,000661 0,000848 0,000978 0,000302 0,000456 0,000293 0,000596 0,000787 0,008244 0,00055

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,00012295 dari 0,000427 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,00055 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 2 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 6.

4.1.5

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk melakukan ex-dividen date pada

tanggal 20 Desember 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date

adalah 26 November 2010 sampai dengan 17 Desember 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 21 Desember 2010 sampai

dengan 12 Januari 2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.17, Expected return terdapat pada tabel 4.18, Abnormal return terdapat pada tabel 4.19, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.20 sebagai berikut : Tabel 4.17 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date -1,60751 -0,3256 -2,73864 2,488665 2,085883 0,045472 0,705849 1,279837 0,427322 -1,01397 -1,48037 -0,06933 -0,84994 -2,36639 0,274936 -3,14379 -0,20959 Sesudah Ex-dividen date 2,883828 -0,67327 -4,21044 -2,80521 -1,25406 0,628979 0,872966 0,648304 0,11597 1,071861 0,957722 0,380448 -0,25271 -0,46104 1,92333 -0,17332 -0,01155

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.17 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,19804 dari -0,20959 (sebelum ex-dividen date)

menjadi -0,01155 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 12 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 15. Tabel 4.18 Ekspected Return PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date -0,69927 -0,14164 -1,19131 1,082569 0,907359 0,01978 0,307044 0,556729 0,185885 -0,44108 -0,64396 -0,03016 -0,36972 -1,02938 0,119597 -1,36755 -0,09117 Sesudah Ex-dividen date 1,254465 -0,29287 -1,83154 -1,22027 -0,54552 0,273606 0,37974 0,282012 0,050447 0,46626 0,416609 0,165495 -0,10993 -0,20055 0,836649 -0,07540 -0,00503

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata expected return sebesar 0,08614 dari -0,09117 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,00503 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.19 Abnormal Return PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date -2,35750 -1,66017 -2,47842 2,25076 2,31845 1,76593 0,57015 -0,55673 -2,79458 -1,34464 -0,71968 -1,35233 0,83701 -2,69155 -1,08578 -9,29906 -0,61994 Sesudah Ex-dividen date 2,91220 -48,09422 -3,27050 -4,09374 -1,81297 2,63902 -0,86283 -1,71058 -0,99384 -0,46626 3,50496 -1,13637 0,10993 0,20055 2,16335 -50,91132 -3,39409

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.19 menunjukkan adanya penurunan rata-rata Abnormal Return sebesar 2,77415 dari -0,61994 (sebelum ex-dividen date) menjadi -3,39409 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 11 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 5.

Tabel 4.20 Volume Perdagangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,001674 0,004488 0,004913 0,001945 0,002107 0,001024 0 0,002442 0,002774 0,002535 0,002407 0,003458 0,002563 0,006695 0,007007 0,046031 0,003069 Sesudah Ex-dividen date 0,014738 0,009803 0,003511 0,003859 0,004516 0,002054 0 0,001864 0,001671 0,001368 0,000744 0 0,002366 0,002354 0,00489 0,053738 0,003583

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.20 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,000514 dari 0,003069 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,003583 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 1 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 15.

4.1.6

PT. Bank Mandiri Tbk PT. Bank Mandiri Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 22

Desember 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 30

November 2010 sampai dengan 21 Desember 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 23 Desember 2010 sampai dengan 14 Januari 2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.21, Expected return terdapat pada tabel 4.22, Abnormal return terdapat pada tabel 4.23, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.24 sebagai berikut : Tabel 4.21 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date -2,73864 2,488665 2,085883 0,045472 0,705849 1,279837 0,427322 -1,01397 -1,48037 -0,06933 -0,84994 -2,36639 0,274936 -0,35599 1,92333 -0,08211 0,023777 Sesudah Ex-dividen date 0,117814 0,286094 2,883828 -0,67327 -4,21044 -2,80521 -1,25406 0,628979 0,872966 0,648304 0,11597 1,071861 0,957722 0,380448 -0,25271 0,356657 -0,08211

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.21 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,105891 dari -0,08211 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,023777 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 14 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 13. Tabel 4.22 Ekspected Return PT. Bank Mandiri Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date -0,98591 0,895919 0,750918 0,01637 0,254106 0,460741 0,153836 -0,36503 -0,53293 -0,02496 -0,30598 -0,8519 0,098977 -0,12816 0,692399 0,12840 0,00856 Sesudah Ex-dividen date 0,042413 0,102994 1,038178 -0,24238 -1,51576 -1,00988 -0,45146 0,226432 0,314268 0,233389 0,041749 0,38587 0,34478 0,136961 -0,09098 -0,44341 -0,02956

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.22 menunjukkan adanya penurunan rata-rata expected return sebesar 0,03812 dari 0,00856 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,02956 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.23 Abnormal Return PT. Bank Mandiri Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date -4,89644 3,791581 0,741619 -1,48696 1,238432 -1,19604 -0,15384 -0,37571 -2,45214 3,101882 -1,18656 -1,42083 -0,87417 -2,21559 2,5076 -4,87716 -0,32514 Sesudah Ex-dividen date -1,75181 -0,95045 0,68596 -3,09096 -4,73424 -3,46774 -1,73832 3,56145 2,01131 -1,00262 -1,55690 1,93971 -1,11401 2,22524 -0,69027 -9,67365 -0,64491

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.23 menunjukkan adanya penurunan rata-rata Abnormal Return sebesar 0,31977 dari -0,32514 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,65591 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 14 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 8.

Tabel 4.24 Volume Perdagangan PT. Bank Mandiri Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,002137 0,002153 0,001314 0,001013 0,000822 0,001066 0,000802 0,000807 0,001023 0,001181 0,001031 0,001002 0,00087 0,001955 0,001001 0,018177 0,001212 Sesudah Ex-dividen date 0,002374 0,003054 0,003163 0,004082 0,00356 0,002537 0,00179 0,001784 0,001291 0,001114 0,000561 0,000834 0,000525 0,001052 0,000427 0,028148 0,001877

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.24 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,000665 dari 0,001212 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,001877 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 14 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 12.

4.1.7

PT. Indika Energi Tbk PT. Indika Energi Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 11

November 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 21

Oktober 2010 sampai dengan 10 November 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 12 November 2010 sampai dengan 3

Desember 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.25, Expected return terdapat pada tabel 4.26, Abnormal return terdapat pada tabel 4.27, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.28 sebagai berikut : Tabel 4.25 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date 0,253147 0,27146 1,27135 0,291204 -0,81087 0,396196 -0,09646 0,270403 -0,53935 -0,54668 0,648423 0,72333 1,202637 1,03318 0,521474 4,889443 0,325963 Sesudah Ex-dividen date 0,045472 2,085883 2,488665 -2,73864 -0,3256 -1,60751 1,181541 -0,52771 -1,68501 0,434357 1,281982 0,105334 0,480519 -0,25615 -2,10355 -1,1404 -0,07603

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.25 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,40199 dari 0,325963 (sebelum ex-dividen date)

menjadi -0,07603 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah exdividen date juga terdapat pada hari ke 13. Tabel 4.26 Ekspected Return PT. Indika Energi Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,09088 0,097454 0,456415 0,104542 -0,2911 0,142234 -0,03463 0,097075 -0,19363 -0,19626 0,232784 0,259675 0,431747 0,370912 0,187209 1,75531 0,11702 Sesudah Ex-dividen date 0,016324 0,748832 0,893431 -0,98317 -0,11689 -0,5771 0,424173 -0,18945 -0,60492 0,155934 0,460232 0,037815 0,172506 -0,09196 -0,75517 -0,40941 -0,02729

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.26 menunjukkan adanya penurunan rata-rata expected return sebesar 0,14431 dari 0,11702 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,02729 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.27 Abnormal Return PT. Indika Energi Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,66100 2,14135 5,38300 -0,10454 -1,08821 0,55707 1,42352 -0,09707 2,93335 -1,80374 0,44749 3,11870 0,22185 0,27844 0,45795 14,53015 0,96868 Sesudah Ex-dividen date 1,68822 6,56824 4,23477 -1,51683 4,01299 1,23069 0,23372 -0,46415 -2,55964 1,12612 2,85103 3,38684 0,51715 -1,93507 -2,51280 16,86130 1,12409

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.27 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata Abnormal Return sebesar 0,15541 dari 0,96868 (sebelum ex-dividen date) menjadi 1,12409 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 14.

Tabel 4.28 Volume Perdagangan PT. Indika Energi Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,003703 0,005096 0,011768 0,004405 0,002627 0,002182 0,002691 0,00269 0,004988 0,001966 0,002891 0,003565 0,003089 0,004491 0,002158 0,05831 0,003887 Sesudah Ex-dividen date 0,003847 0,007148 0,005359 0,003787 0,004657 0,002409 0,001272 0,001712 0,002928 0,00228 0,005308 0,004393 0,005526 0,00414 0,004584 0,059349 0,003957

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.28 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,000070 dari 0,003887 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,003957 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 3.

4.1.8

PT. Lippo Karawaci Tbk PT. Astra Agro Lestari Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal

12 November 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 22

Oktober 2010 sampai dengan 11 November 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 13 November 2010 sampai dengan 6

Desember 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.29, Expected return terdapat pada tabel 4.30, Abnormal return terdapat pada tabel 4.31, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.32 sebagai berikut : Tabel 4.29 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date 0,27146 1,27135 0,291204 -0,81087 0,396196 -0,09646 0,270403 -0,53935 -0,54668 0,648423 0,72333 1,202637 1,03318 0,521474 -0,32872 4,307573 0,287172 Sesudah Ex-dividen date 0,705849 0,045472 2,085883 2,488665 -2,73864 -0,3256 -1,60751 1,181541 -0,52771 -1,68501 0,434357 1,281982 0,105334 0,480519 -0,25615 1,669001 0,111267

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.29 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,175905 dari 0,287172 (sebelum ex-dividen date)

menjadi 0,111267 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 14 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 12. Tabel 4.30 Ekspected Return PT. Lippo Karawaci Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,077095 0,361063 0,082702 -0,23029 0,11252 -0,02739 0,076794 -0,15318 -0,15526 0,184152 0,205426 0,341549 0,293423 0,148099 -0,09336 1,22335 0,08156 Sesudah Ex-dividen date 0,200461 0,012914 0,592391 0,706781 -0,77777 -0,09247 -0,45653 0,335558 -0,14987 -0,47854 0,123357 0,364083 0,029915 0,136467 -0,07275 0,47399 0,03160

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.30 menunjukkan adanya penurunan rata-rata expected return sebesar 0,04996 dari 0,08156 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,03160 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.31 Abnormal Return PT. Lippo Karawaci Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date -0,0771 -1,9236 -0,0827 -1,3570 -0,1125 0,0274 3,1490 0,1532 0,1553 1,3783 2,8715 2,6435 -0,2934 -0,1481 0,0934 6,47715 0,43181 Sesudah Ex-dividen date 2,6164 2,8856 -0,5924 0,7638 -0,6715 3,0775 -1,0141 -0,3356 0,1499 0,4785 -0,1234 -0,3641 -0,0299 1,3561 -2,8258 5,37125 0,35808

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.31 menunjukkan adanya penurunan rata-rata Abnormal Return sebesar 0,07373 dari 0,43181 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,35808 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 9 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 10.

Tabel 4.32 Volume Perdagangan PT. Lippo Karawaci Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,004772 0,0049 0,002668 0,00386 0,006705 0,003402 0,011478 0,004619 0,005457 0,005875 0,011077 0,006148 0,005692 0,005671 0,006445 0,08877 0,005918 Sesudah Ex-dividen date 0,013889 0,005365 0,004986 0,005743 0,00501 0,007843 0,004323 0,001067 0,003794 0,008476 0,001892 0,001452 0,006313 0,007476 0,004139 0,081768 0,005451

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.32 menunjukkan adanya penurunan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,000467 dari 0,005918 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,005451 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 9 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 15.

4.1.9

PT. Merck Tbk PT. Merck Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 17

September 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 20

Agustus 2010 sampai dengan 16 September 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date Oktober adalah 20 September 2010 sampai dengan 8

2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.33, Expected return

terdapat pada tabel 4.34, Abnormal return terdapat pada tabel 4.35, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.36 sebagai berikut : Tabel 4.33 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date 0,398345 0,353143 -0,44075 0,769517 0,198477 -1,28484 -0,16652 -0,5704 1,734007 -0,42005 1,349391 1,670838 0,427086 3,904187 -0,45874 7,463681 0,497579 Sesudah Ex-dividen date -1,0942 -0,4776 0,325751 0,621936 0,631218 1,308371 0,167074 0,655108 0,134658 2,072327 1,810799 -0,18365 -0,64487 -0,17621 -0,40388 4,746834 0,316456

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.33 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,181123dari 0,497579 (sebelum ex-dividen date)

menjadi 0,316456 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 2 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 6. Tabel 4.34 Ekspected Return PT. Merck Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,159736 0,14161 -0,17674 0,308576 0,079589 -0,51522 -0,06677 -0,22873 0,695337 -0,16844 0,541106 0,670006 0,171261 1,565579 -0,18395 2,992940 0,199529 Sesudah Ex-dividen date -0,43877 -0,19152 0,130626 0,249396 0,253118 0,524657 0,066997 0,262698 0,053998 0,831003 0,72613 -0,07364 -0,25859 -0,07066 -0,16196 1,903480 0,126899

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.34 menunjukkan adanya penurunan rata-rata expected return sebesar 0,072631 dari 0,199529 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,048757 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.35 Abnormal Return PT. Merck Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,5251952 3,2597502 5,4398986 -4,6835763 7,1099532 -1,9238036 -3,0582255 -1,0615922 6,4942057 -7,7583892 1,4456492 1,2780459 -1,4451468 8,1118404 -0,4042806 13,329524 0,888635 Sesudah Ex-dividen date -1,942178 0,191518 -0,130626 0,894493 -2,547236 -0,524657 3,465281 1,095326 -0,053998 -3,825015 9,142291 1,406977 7,401450 -7,214108 -6,628168 0,731350 0,048757

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.35 menunjukkan adanya penurunan rata-rata Abnormal Return sebesar 0,839878 dari 0,888635 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,048757 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 14 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 5.

Tabel 4.36 Volume Perdagangan PT. Merck Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0 0 0,0000223 0 0,0000223 0 0 0 0,0000223 0 0 0 0 0,00000008 0,0000223 0,000089 0,000059 Sesudah Ex-dividen date 0 0,00000004 0 0 0 0,0000223 0,00000006 0 0 0 0,0000223 0 0 0 0 0,000044 0,000002

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.36 menunjukkan adanya penurunan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,000627 dari 0,001495 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,000868 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13, hari ke 11,dan hari ke 1 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 10 dan ke 5.

4.1.10

PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk melakukan ex-dividen date

pada tanggal 21 Desember 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen

date adalah

29 November 2010 sampai dengan 20 Desember 2010 dan adalah 22 Desember 2010

tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date

sampai dengan 13 Januari 2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.37, Expected return terdapat pada tabel 4.38, Abnormal return terdapat pada tabel 4.39, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.40 sebagai berikut : Tabel 4.37 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date -0,3256 -2,73864 2,488665 2,085883 0,045472 0,705849 1,279837 0,427322 -1,01397 -1,48037 -0,06933 -0,84994 -2,36639 0,274936 -0,35599 -1,89227 -0,12615 Sesudah Ex-dividen date 0,286094 2,883828 -0,67327 -4,21044 -2,80521 -1,25406 0,628979 0,872966 0,648304 0,11597 1,071861 0,957722 0,380448 -0,25271 -0,46104 -1,81056 -0,1207

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.37 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar -0,00545 dari -0,12615 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,1207 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi pada

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 14. Tabel 4.38 Ekspected Return PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date -0,09866 -0,82981 0,754065 0,632023 0,013778 0,213872 0,387791 0,129479 -0,30723 -0,44855 -0,02101 -0,25753 -0,71702 0,083306 -0,10786 -0,573357 -0,038224 Sesudah Ex-dividen date 0,086686 0,8738 -0,204 -1,27576 -0,84998 -0,37998 0,190581 0,264509 0,196436 0,035139 0,324774 0,29019 0,115276 -0,07657 -0,1397 -0,548599 -0,036573

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.38 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata expected return sebesar 0,001651 dari -0,038224 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,036573 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.39 Abnormal Return PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,349283 -5,670192 5,395667 6,420874 1,397987 3,730443 -0,387791 -1,915193 0,307233 1,357643 -4,708723 -1,870128 -0,490713 1,872685 2,266138 8,055214 0,537014 Sesudah Ex-dividen date 1,644915 3,651087 -1,791565 0,179272 -0,874159 -3,752251 -3,001826 3,702088 4,160862 1,289364 2,629772 1,326438 2,007366 -2,001951 -0,090720 9,078694 0,605246

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.39 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata Abnormal Return sebesar 0,068232 dari 0,537014 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,605246 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 12 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 7.

Tabel 4.40 Volume Perdagangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,001116 0,001857 0,000812 0,002253 0,001947 0,001356 0,001353 0,001224 0,001011 0,000849 0,001507 0,00163 0,001508 0,001766 0,000796 0,020985 0,001399 Sesudah Ex-dividen date 0,001447 0,001899 0,001992 0,001558 0,002313 0,002376 0,002479 0,001825 0,001158 0,001123 0,000885 0,000294 0,0006 0,000345 0,001056 0,021351 0,001423

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.40 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,0000244 dari 0,001399 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,001423 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 12 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 9.

4.1.11

PT. Gas Negara Tbk PT. Gas Negara Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 28

Desember 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah

Desember 2010 sampai dengan 27 Desember 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 29 Desember 2010 sampai dengan 19 Januari 2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.41, Expected return terdapat pada tabel 4.42, Abnormal return terdapat pada tabel 4.43, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.44 sebagai berikut : Tabel 4.41 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date 0,045472 0,705849 1,279837 0,427322 -1,01397 -1,48037 -0,06933 -0,84994 -2,36639 0,274936 -0,35599 1,92333 -0,46104 -0,25271 0,380448 -1,81256 -0,12084 Sesudah Ex-dividen date -0,88428 0,365413 -0,93608 0,117814 0,286094 2,883828 -0,67327 -4,21044 -2,80521 -1,25406 0,628979 0,872966 0,648304 0,11597 1,071861 -3,77211 -0,25147

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.41 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,13063 dari -0,12084 (sebelum ex-dividen date)

menjadi -0,25147 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 4 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 10. Tabel 4.42 Ekspected Return PT. Gas Negara Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,019689 0,305633 0,554169 0,18503 -0,43905 -0,641 -0,03002 -0,36802 -1,02465 0,119047 -0,15414 0,832802 -0,19963 -0,10942 0,164734 -0,784832 -0,052322 Sesudah Ex-dividen date -0,38289 0,158224 -0,40532 0,051013 0,123879 1,248698 -0,29153 -1,82312 -1,21466 -0,54301 0,272348 0,377994 0,280716 0,050215 0,464116 -1,633324 -0,108888

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.42 menunjukkan adanya penurunan rata-rata expected return sebesar 0,056566 dari -0,052322 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,108888 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.43 Abnormal Return PT. Gas Negara Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date -3,280559 -0,867430 1,705718 -0,185030 -0,665923 -1,034977 -0,538162 -1,346262 -0,138144 1,645659 -1,579960 0,343669 1,362421 -2,764140 1,018698 -6,324424 -0,421628 Sesudah Ex-dividen date 1,552484 0,430011 0,997039 -1,220604 1,661836 1,818787 -0,920595 -2,246647 -1,610203 -0,018790 0,864016 -2,053972 0,849228 0,517967 0,685309 1,305866 0,087058

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.43 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata Abnormal Return sebesar 0,508686 dari -0,421628 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,087058 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 10.

Tabel 4.44 Volume Perdagangan PT. Gas Negara Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,000895 0,000509 0,000899 0,000471 0,00099 0,000557 0,000369 0,001612 0,000754 0,000986 0,001048 0,001026 0,0003 0,000785 0,000166 0,011368 0,000758 Sesudah Ex-dividen date 0,000436 0,000336 0,000532 0,001111 0,001274 0,001146 0,001775 0,002132 0,00107 0,000682 0,000609 0,000855 0,000484 0,000957 0,000332 0,01373 0,000915

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.44 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,000157 dari 0,000758 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,000915 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 8 sedangkan sesudah ex-dividen date juga terdapat pada hari ke 8.

4.1.12

PT. Semen Gresik Tbk PT. Semen Gresik Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 28

Desember 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 3

Desember 2010 sampai dengan 27 Desember 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 29 Desember 2010 sampai dengan 19 Januari 2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.45, Expected return terdapat pada tabel 4.46, Abnormal return terdapat pada tabel 4.47, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.48 sebagai berikut : Tabel 4.45 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date 0,045472 0,705849 1,279837 0,427322 -1,01397 -1,48037 -0,06933 -0,84994 -2,36639 0,274936 -0,35599 1,92333 -0,46104 -0,25271 0,380448 -1,81256 -0,12084 Sesudah Ex-dividen date -0,88428 0,365413 -0,93608 0,117814 0,286094 2,883828 -0,67327 -4,21044 -2,80521 -1,25406 0,628979 0,872966 0,648304 0,11597 1,071861 -3,77211 -0,25147

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.45 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,130634 dari -0,12084 (sebelum ex-dividen date)

menjadi -0,25147 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 4 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 10. Tabel 4.46 Ekspected Return PT. Semen Gresik Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,015233 0,236459 0,428745 0,143153 -0,33968 -0,49592 -0,02323 -0,28473 -0,79274 0,092104 -0,11926 0,644316 -0,15445 -0,08466 0,12745 -0,607203 -0,040480 Sesudah Ex-dividen date -0,29623 0,122413 -0,31359 0,039468 0,095841 0,966082 -0,22555 -1,4105 -0,93975 -0,42011 0,210708 0,292444 0,217182 0,03885 0,359073 -1,263657 -0,084244

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.46 menunjukkan adanya penurunan rata-rata expected return sebesar 0,043764 dari -0,040480 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,084244 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.47 Abnormal Return PT. Semen Gresik Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date -0,015233 0,821742 1,141935 0,887775 -4,252157 1,030683 -1,040604 1,359999 -0,803004 0,448437 0,119257 0,430953 -1,973211 0,628136 0,413090 -0,802202 -0,053480 Sesudah Ex-dividen date -4,788512 0,445768 -2,448844 1,077851 0,465956 -0,401111 3,132522 -6,610893 -3,652091 -1,579890 0,799393 0,215171 4,015622 -1,085970 1,236671 -9,178356 -0,611890

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.47 menunjukkan adanya penurunan rata-rata Abnormal Return sebesar 0,558410 dari -0,053480 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,611890 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 8 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 3.

Tabel 4.48 Volume Perdagangan PT. Semen Gresik Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,001362 0,001456 0,002211 0,001063 0,000827 0,000536 0,001202 0,001138 0,00228 0,000906 0,000385 0,000659 0,000663 0,000211 0,000296 0,015196 0,001013 Sesudah Ex-dividen date 0,003311 0,000708 0,001471 0,001269 0,000833 0,001559 0,001974 0,004099 0,001467 0,000781 0,000817 0,002414 0,000793 0,00074 0,000551 0,022785 0,001519

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.48 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,000506 dari 0,001013 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,001519 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 7 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 8.

4.1.13

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk melakukan ex-dividen date pada

tanggal 23 Desember 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date

adalah 1 Desember 2010 sampai dengan 22 Desember 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 27 Desember 2010 sampai

dengan 17 Januari 2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.49, Expected return terdapat pada tabel 4.50, Abnormal return terdapat pada tabel 4.51, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.52 sebagai berikut : Tabel 4.49 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date 2,488665 2,085883 0,045472 0,705849 1,279837 0,427322 -1,01397 -1,48037 -0,06933 -0,84994 -2,36639 0,274936 -0,35599 1,92333 -0,46104 2,634256 0,175617 Sesudah Ex-dividen date -0,93608 0,117814 0,286094 2,883828 -0,67327 -4,21044 -2,80521 -1,25406 0,628979 0,872966 0,648304 0,11597 1,071861 0,957722 0,380448 -1,91507 -0,12767

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.49 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,303287 dari 0,175617 (sebelum ex-dividen date)

menjadi -0,12767 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 15 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 12. Tabel 4.50 Ekspected Return PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 1,667406 1,397542 0,030466 0,472919 0,857491 0,286306 -0,67936 -0,99185 -0,04645 -0,56946 -1,58548 0,184207 -0,23851 1,288631 -0,3089 1,764957 0,117664 Sesudah Ex-dividen date -0,62717 0,078935 0,191683 1,932165 -0,45109 -2,82099 -1,87949 -0,84022 0,421416 0,584887 0,434364 0,0777 0,718147 0,641674 0,2549 -1,283100 -0,085540

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.50 menunjukkan adanya penurunan rata-rata expected return sebesar 0,203204 dari 0,117664 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,085540 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.51 Abnormal Return PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,848318 -0,170548 -1,848648 -1,090203 -1,478609 -0,286306 -1,195640 0,354905 0,046451 0,569460 0,944456 1,106115 0,238513 0,622197 -0,941103 -2,280641 -0,152043 Sesudah Ex-dividen date 1,960507 1,961881 -2,191683 2,234502 0,451091 0,780178 -2,665964 -2,909780 0,844407 -1,834887 0,194567 -0,702700 -0,718147 -0,641674 1,010923 -2,226779 -0,148452

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.51 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata Abnormal Return sebesar 0,003591 dari -0,152043 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,148452 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 4 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 12.

Tabel 4.52 Volume Perdagangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,000917 0,001141 0,000571 0,000698 0,002384 0,000631 0,001783 0,00191 0,001084 0,001361 0,001053 0,000544 0,000874 0,000614 0,000548 0,016114 0,001074 Sesudah Ex-dividen date 0,000725 0,00126 0,001746 0,001961 0,00306 0,001464 0,002827 0,001973 0,000844 0,000501 0,000347 0,000534 0,00047 0,00016 0,000252 0,018125 0,001208

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.52 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,000134 dari 0,001074 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,001208 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 11 sedangkan sesudah ex-dividen date juga terdapat pada hari ke 11.

4.1.14

PT. Unilever Indonesia Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal

29 November 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 5

November 2010 sampai dengan 26 November 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 30 November 2010 sampai dengan 21

Desember 2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.53, Expected return terdapat pada tabel 4.54, Abnormal return terdapat pada tabel 4.55, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.56 sebagai berikut : Tabel 4.53 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date 0,72333 1,202637 1,03318 0,521474 -0,32872 -2,10355 -0,25615 0,480519 0,105334 1,281982 0,434357 -1,68501 -0,52771 1,181541 -1,60751 0,455715 0,030381 Sesudah Ex-dividen date 1,92333 -0,35599 0,274936 -2,36639 -0,84994 -0,06933 -1,48037 -1,01397 0,427322 1,279837 0,705849 0,045472 2,085883 2,488665 -2,73864 0,356657 0,023777

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.53 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,006604 dari 0,030381 (sebelum ex-dividen date)

menjadi 0,023777 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 6 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 2. Tabel 4.54 Ekspected Return PT. Unilever Indonesia Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,246656 0,410099 0,352314 0,177823 -0,11209 -0,71731 -0,08735 0,163857 0,035919 0,437156 0,148116 -0,57459 -0,17995 0,402905 -0,54816 0,155395 0,010360 Sesudah Ex-dividen date 0,655856 -0,12139 0,093753 -0,80694 -0,28983 -0,02364 -0,50481 -0,34576 0,145717 0,436424 0,240695 0,015506 0,711286 0,848635 -0,93388 0,121622 0,008108

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.54 menunjukkan adanya penurunan rata-rata expected return sebesar 0,002252 dari 0,010360 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,008108 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.55 Abnormal Return PT. Unilever Indonesia Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date Sesudah Ex-dividen date

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

-1,761807 0,512978 -0,962070 0,128926 -1,111148 1,646103 1,314341 1,048264 1,760488 2,209903 -1,007715 -1,159516 0,179949 0,479447 -2,950381 0,327763 0,021851

0,941589 3,081919 0,236280 -3,306985 0,289830 -2,143541 -1,318902 -0,557851 0,156398 0,171478 1,302515 -3,009518 5,658141 3,818032 -5,898422 -0,579038 -0,038603

Berdasarkan tabel 4.55 menunjukkan adanya penurunan rata-rata Abnormal Return sebesar 0,060453 dari 0,021851 (sebelum ex-dividen date) menjadi -0,038603 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 6 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 3.

Tabel 4.56 Volume Perdagangan PT. Unilever Indonesia Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,0000947 0,000141114 0,00016878 0,000137012 0,000154959 0,0000628 0,000144892 0,000109918 0,00019483 0,000397 0,000045 0,000099 0,000093 0,000045 0,000085 0,00197656 0,000131771 Sesudah Ex-dividen date 0,000098 0,0000915 0,0001708 0,00016549 0,000168904 0,000120656 0,00004884 0,000051 0,00006368 0,000118494 0,00007332 0,000156202 0,000215237 0,000127865 0,000432861 0,002103704 0,000140247

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.56 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,0000084 dari 0,0001317 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,00000140 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 7 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 1.

4.1.15

PT. United Tractors Tbk PT. United Tractors Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 28

Oktober 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 7

Oktober 2010 sampai dengan 27 Oktober 2010 dan tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 29 Oktober 2010 sampai dengan 19

November 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.57, Expected return terdapat pada tabel 4.58, Abnormal return terdapat pada tabel 4.59, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.60 sebagai berikut : Tabel 4.57 Return Pasar Periode Sebelum Ex-dividen date -0,4776 -1,0942 0,050748 -0,04227 1,824794 0,179957 -0,59279 -0,83708 0,725276 -0,38522 0,253147 0,27146 1,27135 0,291204 -0,81087 0,627909 0,041861 Sesudah Ex-dividen date 1,281982 0,105334 0,480519 -0,25615 -2,10355 -0,32872 0,521474 1,03318 1,202637 0,72333 0,648423 -0,54668 -0,53935 0,270403 -0,09646 2,396369 -0,09646

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.57 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata return pasar sebesar 0,13832 dari 0,041861 (sebelum ex-dividen date)

menjadi -0,09646 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi pada

sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 11 sedangkan sesudah exdividen date terdapat pada hari ke 15.

Tabel 4.58 Ekspected Return PT. United Tractors Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date -0,15092 -0,34577 0,016036 -0,01336 0,576635 0,056866 -0,18732 -0,26452 0,229187 -0,12173 0,079994 0,085781 0,401747 0,09202 -0,25623 0,198418 0,013228 Sesudah Ex-dividen date 0,405106 0,033286 0,151844 -0,08094 -0,66472 -0,10388 0,164786 0,326485 0,380033 0,228572 0,204902 -0,17275 -0,17043 0,085447 -0,03048 0,757254 0,050484

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.58 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata expected return sebesar 0,037256 dari 0,013228 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,050484 (sesudah ex-dividen date).

Tabel 4.59 Abnormal Return PT. United Tractors Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,389585 -2,035185 -0,259939 0,257856 0,155072 -0,056866 -0,539071 -0,223288 0,996303 -0,846793 0,164504 1,377633 1,061668 -0,328427 1,204102 1,317155 0,087810 Sesudah Ex-dividen date 11,603627 -1,538662 3,642799 -0,804012 -2,960012 -2,794675 -3,949646 6,255256 3,593477 2,539123 0,896016 1,098677 -1,870382 -0,761123 1,400344 16,350806 1,090054

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.59 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata Abnormal Return sebesar 1,002243 dari 0,087810 (sebelum ex-dividen date) menjadi 1,090054 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 4 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 15.

Tabel 4.60 Volume Perdagangan PT. United Tractors Tbk Periode Sebelum Ex-dividen date 0,000957 0,001498 0,001276 0,001143 0,001139 0,000971 0,001411 0,000838 0,000546 0,000822 0,0006 0,000435 0,000591 0,000759 0,000851 0,013837 0,000922 Sesudah Ex-dividen date 0,001915 0,000802 0,000608 0,001011 0,001113 0,001134 0,001623 0,000636 0,000829 0,000245 0,000532 0,000619 0,000469 0,000623 0,000667 0,012827 0,000855

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.60 menunjukkan adanya penurunan rata-rata volume perdagangan sebesar 0,000067 dari 0,000922 (sebelum ex-dividen date) menjadi 0,000855 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 14 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 15.

4.2 Pengujian Hipotesis Analisis statistik yang digunakan untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini adalah uji t (paired sample t-test). Uji t digunakan untuk menjawab hipotesis pertama (return saham) dan kedua (likuiditas). Apabila data yang di uji menggunakan uji normalitas tidak terdistribusi normal maka dapat menggunakan analisis statistik selain uji t yaitu uji wilcoxon.

4.2.1 Pengujian Hipotesis Pertama Sebelum melakukan pengujian hipotesis, peneliti akan melakukan pengujian normalitas (Kolmonorov-Smirnov) data untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau bukan. Pengujian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 16. Gambar 4.1 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Berdasarkan data pada gambar di atas, dapat diketahui bahawa data yang digunakan tidak berdistribusi normal karena tingkat sig.(2-tailed) berada di bawah 0,05. Berhubung datanya tidak terdistribusi normal maka peneliti tidak bisa menggunakan uji t, maka dari itu digunakan uji wilcoxon untuk mencari perbedaan return saham sebelum dan sesudah ex-dividen date pada data yang tidak terdistribusi normal.

Hipotesis yang pertama menyatakan bahwa adanya perbedaan return saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Adapun rumus pengujiannya adalah : H0 : x1 = x2 = Tidak adanya perbedaan return saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. H1 : x1 x2 = Adanya perbedaan return saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Dengan kriteria : 1. 2. Jika sig (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima. Jika sig (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak.

Dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS 16 diperoleh hasil sebagai berikut : Gambar 4.2 Ranks

Berdasarkan gambar diatas, dari data yang dianalisis sebanyak N=225 terdapat 120 data yang memiliki negative ranks atau selisih antara veriabel sebelum dan sesudah yang negatif dengan mean rank adalah 108,87 dan sum of ranks adalah 13064,00 sedangkan terdapat 105 data yang memiliki

positive ranks atau selisish variabel sebelum dan seusudah yang positif

dengan mean of ranks adalah 117,72 dan sum of ranks adalah 12361,00. Pada gambar juga dapat dilihat tidak adanya ties atau tidak ada perbedaaan antara variabel sebelum dan sesudah. Gambar 4.3 Test Statistics

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan tingkat sig.(2-tailed): 0,719. Ternyata signifikan (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Return saham sebelum ex-dividen date tidak memiliki perbedaan dengan return saham sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Jadi, ex-dividen date tidak mempengaruhi tingkat return saham. Hal ini sesuai dengan salah satu dari teori tentang dividen policy yaitu Irrelevance Theory (Modigliani dan Miller) dan menunjukkan bahwa investor kurang memperhatikan pembagian dividen dan hanya cenderung melihat capital gain nya saja.

4.2.1 Pengujian Hipotesis Kedua Sebelum melakukan pengujian hipotesis, peneliti akan melakukan pengujian normalitas (Kolmonorov-Smirnov) data untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau bukan. Pengujian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 16. Gambar 4.4 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Berdasarkan data pada gambar di atas, dapat diketahui bahwa data yang digunakan tidak berdistribusi normal karena tingkat sig.(2-tailed) berada di bawah 0,05. Berhubung datanya tidak terdistribusi normal maka peneliti tidak bisa menggunakan uji t, maka dari itu digunakan uji wilcoxon untuk mencari perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date pada data yang tidak terdistribusi normal. Hipotesis yang likuiditas saham kedua menyatakan bahwa adanya perbedaan

sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada

perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Adapun rumus pengujiannya adalah : H0 : x1 = x2 = Tidak adanya perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.

H1 : x1 x2 = Adanya perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Dengan kriteria : 1. 2. Jika sig (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima. Jika sig (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak.

Dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS versi 16 diperoleh hasil sebagai berikut : Gambar 4.5 Ranks

Berdasarkan gambar diatas, dari data yang dianalisis sebanyak N=225 terdapat 97 data yang memiliki negative ranks atau selisish antara variabel sebelum dan sesudah yang negatif dengan mean rank adalah 107,90 dan sum of ranks adalah 10466,50 sedangkan terdapat 118 data yang memiliki

positive ranks atau selisih antara variabel sebelum dan sesudah yang postif dengan mean of ranks adalah 107,08 dan sum of ranks adalah 12753,50. Pada gambar juga dapat dilihat adanya 10 data ties atau tidak ada perbedaan antara variabel sebelum dan sesudah.

Gambar 4.6 Test Statistics

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan tingkat sig.(2-tailed): 0,211. Ternyata signifikan (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Likuiditas saham sebelum ex-dividen date tidak memiliki perbedaan dengan likuiditas saham sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Jadi, ex-dividen date tidak mempengaruhi tingkat likuiditas saham. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian dividen tidak memberikan dampak yang cukup besar bagi investor.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan perbedaaan retrun dan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata return saham antara sebelum dan sesudah dilakukannya ex-dividen date dengan tingkat signifikan sebesar 0,719. Dimana terdapat 7 perusahaan yang rata-rata abnormal return nya mengalami penurunan setelah adanya ex-dividen date pada tahun 2010 dan terdapat 8 perusahaan yang rata-rata abnormal return nya mengalami penurunan setelah adanya ex-dividen date pada tahun 2010. 2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata likuiditas saham antara sebelum dan susudah dilakukannya ex-dividen date dengan tingkat signifikan sebesar 0,211. Dimana terdapat 5 perusahaan yang rata-rata volume perdagangannya mengalami penurunan setelah adanya ex-dividen date pada tahun 2010 dan terdapat 10 perusahaan yang rata-rata volume perdagangannya mengalami penurunan setelah adanya ex-dividen date pada tahun 2010. 3. Berdasarkan pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapatnya perbedaan antara return dan likuiditas saham sebelum ex-dividen date dengan return dan likuiditas saham sesudah ex-dividen date.

5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Emiten : Dalam peningkatan retrun dan likuiditas saham emiten sebaiknya tidak hanya melakukan dividen (ex-dividen date) saja tetapi dapat melakukan corporate action lainnya seperti right issue, stock spilt, saham bonus, share buy back. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tidak semua emiten yang melakukan dividen (exdividen date) mengalami peningkatan return dan likuiditas, karena disesuaikan dengan kondisi emiten masing-masing. 2. Bagi Investor : Perusahaan melakukan ex-dividen date merupakan salah satu indikator yang digunakan investor sebagai bahan untuk melakukan investasi. Akan tetapi, sebaiknya investor melihat faktor lain seperti right issue dan stock spilt sebelum menentukan saham yang akan diinvestasikan karena terbukti ex-dividen date tidak memberikan pengaruh terhadap return dan likuiditas saham. 3. Bagi Peneliti : Dapat memperbanyak sampel dengan cara menggunakan perusahaan yang membagikan dividen untuk periode yang lebih panjang. Dengan periode penelitian yang lebih panjang, dapat dilihat dengan lebih jelas bagaimana reaksi pasar setelah adanya pengumuman ex-dividen date. Peneliti juga dapat

menggunakan metode lain dalam mengukur abnormal return seperti Model disesuaikan rata-rata (mean adjusted model) dan Model disesuaikan pasar (market adjusted model)

You might also like