You are on page 1of 10

KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Awal mula bahasa Indonesia Cikal bakal bahasa Indonesia adalah bahasa melayu, yang

terbentuk dari bahasa Arab,Persia, Sansekerta da n bahasa-bahasa Eropa. Bahas melayu sejak za man kerajaanS r i w i j a ya pa d a a b a d k e - t u j u h t e l a h di gu na ka n s e b a ga i b a ha s a p er da ga n ga n da n perluasan agama budha di Nusantara. Lalu bahasa Melayu pun bsemakin berkembangda n meluas di seluruh Nusantara. Pada awal zaman kolonial bahasa Melayu bukans a j a s a n ga t b a g u s na ma n ya , t et a p i j u ga m er u p a ka n ba ha s a n e g er i T i mu r y a n g di hormati.Pada zaman pergerakan nasional bahas Indonesia lahir pertama kali. Pada waktu itu para tokoh pergerakan mencari bahasa yang dapat dipaha mi dan dapat dipakai olehs egenap lapisan suku bangsa yang ada. Perkembangan bahasa di Melayu di wilayahn u s a n t a r a m e m p e n g a r u h i d a n m e n d o r o n g t u m b u h n n y a r a s a p e r s a u d a r a a n d a n persatuan bangsa Indonesia. Pada 1918 dari hasil pemikiran para tokoh pergeakan dandewan rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimba ngan bahwa ba hasat e l a h d i p a k a i h a m p i r s e b a g i a n r a k y a t I n d o n e s i a w a k t u i t u . K o m u n i k a s i antarperkumpulan yang ba ngkit pada masa itu mengguna kan ba hasa Melayu. Dan p a d a t a n g g a l 2 8 O kt ob e r 1 9 2 8 , pa r a p e mu da da r i b e r b a ga i p el os o k N u s a n t a r a berkumpul dala m Kerapatan P emuda dan beikrar, ya ng kemudian dikenal denganSumpah Pemuda.Proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkankedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara.D i n y a t a ka n k e d u du ka n n ya s eb a g a i b a ha s a n e g a r a pa da t a n g g a l 1 8 A g u s t u s 1 9 4 5 kar ena pada saat itu Undang-Unda ng Dasar 1945 disahka n sebagai Unda ng-Unda ngDasar Negara Republik Indonesia. Dalam Unda ng-Unda ng Dasar 1945 dis ebutka n bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Kini ba hasa Indonesia dipakai oleh berbabagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

a. Sebagai bahasa Nasional :


1. L a mb a n g k eb a n g ga a n na s i o na l Seba gai la mba ng kebanggaa n nasional, b a h a s a i n d o n e s i a me ma n c a r ka n ni l a i - ni l a i s os i a l b u da ya l u hu r b a n gs a I n d o n e s i a . D e n ga n k e l u h u r a n n i l a i y a n g d i c e r m i n k a n b a n g s a I n d o n e s i a , k i t a h a r u s b a n g g a denganya; kita harus menjunjungnya;dan kita harus mempertahankannya. Kitaharus bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya tanpaada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh.2. Lambang identitas Nasional. Bahasa Indonesia merupa kan lambang bangsa Indonesia. Berarti, dengan bahasa Indonesia dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, danwatak kita sebagai bangsa Indonesia.3.

A l a t p e mer s a t u b e r b a ga i r a ga m ma s y a r a ka t ya n g b er b e da l a t a r belakang sosial budaya dan bahasanya. Dengan bahasa Indonesia, bangasa Indonesia merasa a ma n dan serasihidupnya, sebab mereka tidak merasa bersaing dan tidak lagi merasa dijajaholeh mas yarakat suku lain.kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar

Kedudukan Bahasa Indonesia


Posted on 7 Oktober 2011

Rate This Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional yang di 1. 2. 3. 4. Lambang identitas Nasional. Lambang kebanggaan kebangsaan. Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi. Alat pemersatu bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.

Hasil perumusan seminar politik bahasa nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tangal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan berdasarkan Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah; 1. Sebagai bahasa resmi kenegaraan. 2. Sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan. 3. Sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan 4. Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.

SEJARAH BAHASA INDONESIA Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang daripada Republik ini sendiri. Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka. Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa. Saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan antaretnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agama pun bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting. Deklarasi Sumpah Pemuda membuat semangat menggunakan bahasa Indonesia semakin menggelora. Bahasa Indonesia dianjurkan untuk dipakai sebagai bahasa dalam pergaulan, juga bahasa sastra dan media cetak. Semangat nasionalisme yang tinggi membuat perkembangan bahasa Indonesia sangat pesat karena semua orang ingin menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa. Pada tahun 1930-an muncul polemik apakah bisa bahasa Indonesia yang hanya dipakai sebagai bahasa pergaulan dapat menjadi bahasa di berbagai bidang ilmu. Akhirnya pada tahun 1938 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo. Dalam pertemuan tersebut, semangat anti Belanda sangat kental sehingga melahirkan berbagai istilah ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia. Istilah belah ketupat, jajaran genjang, merupakan istilah dalam bidang geometri yang lahir dari pertemuan tersebut. Ketika penjajah Jepang mulai masuk ke Indonesia, mereka semakin mendorong penggunaan bahasa Indonesia. Pada tahun 1953, Poerwodarminta mengeluarkan Kamus Bahasa Indonesia yang pertama. Di situ tercatat jumlah lema (kata) dalam bahasa Indonesia mencapai 23.000. Pada tahun 1976, Pusat Bahasa menerbitkan Kamus Bahasa Indonesia, dan terdapat 1.000 kata baru. Artinya, dalam waktu 23 tahun hanya terdapat 1.000 penambahan kata baru. Tetapi pada tahun 1988, terjadi loncatan yang luar bisa. Dari 24.000 kata, telah berkembang menjadi 62.000. Selain itu, setelah bekerja sama dengan Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, berhasil dibuat 340.000 istilah di berbagai bidang ilmu. Malahan sampai hari ini, Pusat Bahasa berhasil menambah 250.000 kata baru. Dengan demikian, sudah ada 590.000 kata di berbagai bidang ilmu. Sementara kata umum telah berjumlah 78.000.

Berbicara tentang sejarah tentu yang pertama terpikir adalah asal-usul atau asal mula sesuatu. Jika berkaitan dengan bahasa yang terpeikir adalah dari mana asal dan bagaimana perkembangan bahasa itu sesungguhnya. Untuk bahasa Indonesia, para ahli berpendapat bahwa bahasa Indonesia diambil dari bahasa melayu. Artinya bahasa melayu merupakan bahasa nyang menjadi dasar bahasa Indonesia sekarang ini. bahasa Indonesia sekarang ini telah megalami perubahan yang cukup signifikan jika diperbandingkan dengan bahasa melayu pada masa itu. Hal ini karena memang adanya perkembangan bahasa setelah pemakaian dalam jangka waktu lama. Istilah Melayu sendiri memiliki beberpa versi dalam sejarah. Menurut beberapa ahli Melayu didefinisikan sebagai berikut: 1. Nama melayu mungkin berasal dari kata Melayu Na Idu, yaitu nama sebuah kerajaan di Semenanjung (Vogel) 2. Kata melayu diambil dari ucapan Wong Melayu (bahasa jawa = orang berlari) yaitu kata bahasa Jawa yang diucapkan oleh bala tentara jawa ketika menyerang Sriwijaya takala melihat orang Sriwijaya habis berlarian (Van der Tuuk). 3. Kern berpendapat nama melayu mungkin berasal dari malay pura, yaitu suatu daerah di semenanjung Malaka yang bermakna kota di atas angin. 4. Krom berpendapat bahwa nama melayu (Mo-lo-yeu) adalah nama sebuah kerajaan pada abad ke-7 yang lokasinya di Jambi sekarang, dll. Beradasarkan beberapa pendapat di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa bahasa Indonesia yang dulunya bahasa melayu merupakan bahasa nyang berasal dari daerah di wilayah Indonesia sendiri yaitu di wilayah pulau Sumatra yang sudah digunakan sejak berabad-abad dulu. Bahasa melayu sebagai bahasa asal bahasa Indonesia sendiri sesungguhnya mungkin juga merupakan hasil perkembangan dari bahasa lain atau bahasa yang mendapat pengaruh dari bahasa lain. Hal itu terlihat dari beberapa tulisan dalam prasasti seperti (1) prasasti Kedukan Bukit (Palembang tahun 605 caka/683 M), (2) Talang Tuo (Palembang berangka tahun 606 Caka), (3) Prasasti Kota Kapur (Bangka berangka tahun 608 Caka), dan (4) Prasasti Karang Berahi di Jambi yang berangka tahun 614 Caka). Dalam prasasti-prasasti itu tulisan bertuliskan bahasa melayu yang banyak mengandung kata-kata sansekerta. Setelah mengetahui asal mula bahasa Indonesia yaitu berasal dari bahasa Melayu, sekarang yang jadi pertanyaan adalah mengapa bahasa Melayu yang diambil sebagai bahasa dasar dari bahasa Indonesia? Padahal sudah sejak Zaman dahulu wilayah Indonesia terdiri atas banyak sekali suku bangsa yang memiliki bahasa sendiri-sendiri pula. Selain itu bahasa suku Jawa yang merupakan penutur terbanyak di wilayah Indonesia kenapa tidak dijadikan pilihan sebagai bahasa dasar dari bahasa Indonesia? Untuk menjawab beberapa ada beberapa alas an yang perlu kita ketahui yaitu: 1. Bahasa melayu sudah merupakan bahasa perhubungan antarpulau (linguafranca) 2. System bahasa melayu sangat sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa melayu tidak mengenal tingkatan bahasa seperti dalam bahasa Jawa yang

mengenal bahasa jawa ngoko dan karma atau dalam sunda adanya bahasa sunda kasar dan lemes. 3. Bahasa melayu memiliki kesanggupan dipakai menjadi bahasa kebudayaan dalam arti luas 4. Suku bangsa jawa, sunda dan suku lain dapat menerima Peresmian Nama Bahasa Indonesia Berbicara tentang sejarah bahasa Indonesia tentunya kita tidak akan lepas dari peristiwa 28 oktober 1988 yaitu sumpah pemuda. Pada tanggal tersebut diikrarkan sebuah kebulatan tekad hasil Konggres Pemuda yang salah satu diantara 3 ikrar tersebut menyebutkan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Keajadian tersebut dianggap sebagai peresmian bahasa Melayu yang telah dipakai sejak abad 7 menjadi Bahasa Indonesia.

. Fungsi Bahasa Indonesia Bahasa indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia yang tercantum dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945. Di dalam UUD 1945 tertulis bahwa Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Di dalam Sumpah Pemuda, tersebut bahwa Bahasa Indonesia merupakan Bahasa Persatuan, yang artinya Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dapat menyatukan seluruh Bangsa Indonesia terutam dalam berkomunikasi antar penduduk Indonesia. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : 1.Bahasa resmi kenegaraan yang kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah. 2.Bahasa pengantar resmi di dalam dunia pendidikan. 3.Alat penghubung resmi pada tingkat nasional.

Bahasa Indonesia memiliki fungsi dan kedudukan yang sangat penting di Republik Indonesia, di mana ia menjabat sebagai bahasa nasional resmi dan bertindak sebagai kekuatan pemersatu sebagai alat komunikasi yang umum di negara di mana ratusan bahasa hidup berdampingan. Hubungan ke Bahasa Melayu Bahasa Indonesia secara teknis dialek dari bahasa Melayu, seorang anggota dari cabang Indonesia dari Austronesia, atau Melayu-Polinesia, rumpun bahasa. Bahasa Indonesia, juga dikenal sebagai Bahasa Indonesia, jejak akarnya kembali ke bahasa Melayu sastra yang digunakan oleh bangsawan di wilayah Riau-Jambi Sumatera.

Contoh-contoh awal dikenal dari bahasa Melayu yang ditemukan dalam prasasti Kedukan Bukit dating ke abad ke-7. Ditemukan pada sebuah batu kecil, prasasti itu ditemukan di awal 1900-an oleh Sungai Tatang. Indonesia dan Melayu: Hubungan Tutup Indonesia masih memiliki banyak kesamaan dengan dialek Melayu lainnya serta bahasa Melayu baku, bahasa resmi Malaysia. Perbedaan utama antara standar Indonesia dan Malaysia ada di pengucapan, kosakata, dan aksen. Perbedaan antara dua bahasa yang diyakini telah dikembangkan karena berbagai pengaruh, sebagai bahasa Belanda dan Jawa datang untuk mempengaruhi bahasa Indonesia dan Inggris untuk mempengaruhi Malaysia. Namun, kedua bahasa mempertahankan hubungan dekat. Dalam rangka memfasilitasi komunikasi dan perdagangan antara Indonesia dan Malaysia, pada tahun 1972 pemerintah kedua negara menyepakati revisi ejaan standar bahasa yang akan digunakan di kedua negara. Hal ini memungkinkan untuk pertukaran bebas dari sastra Malaysia dan Indonesia dan komunikasi yang meningkat antara negara-negara. Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2093715-fungsi-bahasaindonesia/#ixzz1jzPeEQ6f

FUNGSI BAHASA INDONESIA Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus. Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap orang adalah 1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri. Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu: * Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita. * Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi. 2. Sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra

berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia. 3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa. 4. Sebagai alat kontrol Sosial. Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Fungsi bahasa secara khusus : 1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari. Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non formal. 2. Mewujudkan Seni (Sastra). Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan. 3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno. Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.

4. Mengeksploitasi IPTEK. Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting yang tercantum didalam : 1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. 2. Undang- Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan lambing Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia. Maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai : 1. Bahasa Nasional Kedudukannya berada diatas bahasa- bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : Lambang kebanggaan Nasional. Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya. Lambang Identitas Nasional. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia akan dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.

Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya. Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, karena mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi dijajah oleh masyarakat suku lain. Karena dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masingmasing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia. Alat penghubung antarbudaya antardaerah. Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan mudah diinformasikan kepada warga. Apabila arus informasi antarmanusia meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang. Apabila pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai. 2. Bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia) Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai : Bahasa resmi kenegaraan. Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta kegiatan kenegaraan. Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan. Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran ynag berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing. Apabila hal ini dilakukan, sangat membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).

Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah. Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern. Kebudayaan nasional yang beragam yang berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula. Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia. Pelaksanaan ini mempunyai hubungan timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat lembaga-lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.

You might also like