You are on page 1of 6

Perbandingan PSAK dan IFRS

Disusun Oleh VIGA RUHUL AULIYAK 2R AKUNTANSI STAN 34 103060017398

PSAK 13 PROPERTY INVESTASI Dan IFRS 40 INVESTMENT PROPERTY

1. Pengertian Menurut PSAK 13 ,Property investasi adalah tanah, bangunan atau bagian dari bangunan, atau keduanya, yang dikuasai oleh entitas (atau lessee melalui finance lease) untuk mendapat rental atau capital gain, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
y

Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau

Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Menurut PSAK 13 pula bahwa Properti investasi tidak boleh diakui sebagai fixed

asset,selama property investasi masih atau masih diharapkan oleh perusahaan untuk memberikan manfaat sebagai properti investasi.Apabila perusahaan sudah tidak mengharapkan adanya manfaat dari asset ini,Perusahaan dapat mentransfernya jadi asset tetap jika perusahaan akan menggunakannya sendiri atau dapat mentransfernya jadi persediaan jika perusahaan akan menjualnya. Jika perusahaan masih mengharapkan adanya manfaat dari asset yang tidak digunakan sendiri ini,maka perusahaan tetap mengklasifikasikannya sebagai property investasi.
y

Properti investasi tidak diakui lagi di laporan keuangan kalau tidak ada benefit yang diharapkan di masa datang atau dilepas. Gain/loss hasil dari net disposal dan nilai bawaan diakui di laba rugi. Kecuali PSAK 30 mensyaratkan lain ( lease & lease back).

Kompensasi dari pihak ketiga sehubungan dengan penurunan nilai, kehilangan atau pengembalian properti investasi harus diakui dalam laba atau rugi ketika kompensasi tersebut menjadi piutang.

Perbedaan-perbedaan yang mencolok antara PSAK 13 dan IFRS 40 mengenai property investasi tidak terlalu banyak.Beberapa diantaranya adalah : PSAK 13 Pengukuran awal : Mengakui biaya perolehan saat asset diperoleh. At cost, including transactions costs. Such cost should not include start-up costs, abnormal PSAK tidak menjelaskan secara rinci waste, or initial operating losses incurred before the investment property achieves the komponen dari biaya tersebut. planned level of occupancy. Pengukuran lanjutan : Ttergantung klasifikasi a. Short term investment - maka di ukur dengan lower of cost market value atau NRV b. Long term Investment - tetap menggunakan cost method ,kecuali ada perubahan yang signifikan dan permanen dari market cost asset tersebut,maka harus disesuaikan lagi. Disclosure : Hanya jika diklasifikasikan sebagai long term investment dan tidak menggunakan fair value method Disclosure in all model,regardless the measurement. a. Fair value model investment property is measured at fair value, with changes in fair value recognized in income statement; or b. Cost model investment property is measured at depreciated cost less any accumulated impairment losses. Fair value of investment property must still be disclosed. IFRS 40

PSAK 16 ASET TETAP Dan IFRS 40 PROPERTY , PLANT AND EQUIPMENT

Menurut PSAK 16 yang dimasksud dengan asset tetap adalah asset berwujud yang : 1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk

direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan 2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Nilai yang dapat diakui sebagai aset tetap dalam standar ini dapat dikategorikan dalam dua macam. Yaitu biaya perolehan awal dan biaya-biaya setelah perolehan. Biaya perolehan awal sendiri baru boleh diakui sebagai aset tetap adalah jika: a. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas b. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal Biaya-biaya yang terjadi setelah perolehan sendiri tidak semuanya dapat dikategorikan sebagai bagian dari aset tetap. Biaya-biaya setelah perolehan awal yang dapat dikategorikan sebagai aset tetap disebut juga dengan biaya-biaya yang dapat dikapitalisasikan. Syarat-syarat agar biaya setelah perolehan awal dapat dikapitalisasikan hampir sama dengan syarat-syarat biaya tersebut dapat diakui sebagai aset tetap, yang intinya adalah terdapat manfaat ekonomis di masa depan dan biaya tersebut dapat diukur secara handal. Biaya perolehan asset tetap dihitung sesuai dengan nilai wajarnya yang meliputi a. Biaya perolehan b. biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung sampai asset dapat digunakan sebagaimana mestinya. c. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap ( dismantling cost ). Pengukuran setelah pengukuran perolehan ( subsequent measurement ) dapat mengunakan salah satu dari 2 metode yang diperkenankan yaitu Cost methode dan Revaluation methode.

Cost Methode Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar Biaya perolehan Dikurangi Akumulasi Penyusutan asset

Revaluation method Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi, dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai asset yang terjadi setelah tanggal revaluasi.

Beberapa fakta dan aturan mengenai revaluasi asset tetap yang perlu kita perhatikan adalah :  Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap yang direvaluasi.  Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan.  Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara tahunan.  Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan. Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.  Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.  Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi. langsung

Keseluruhan penjelasan mengenai asset tetap diatas adalah sesuai dengan apa yang diatur di PSAK 16 mengenai asset tetap.PSAK 16 di buat dengan pedoman pembuatan aturan akuntansi dari IAS ( IFRS ) 16 mengenai property ,plant and equipment. Jadi,antara PSAK 16 dan IAS 16 tidak memiliki perbedaan yang mencolok dan cenderung sama karena PSAK 16 dikonvergensikan dengan aturan-aturan yang ada di IAS 16 tersebut. Namun demikian,tetap saja terdapat perbedaan antara keduanya.Berikut adalah sedikit perbedaan antara PSAK 16 dan IAS ( IFRS ) 16

PSAK 16 Cost MUST include qualified borrowing costs.

IAS 16 Cost MAY include qualified borrowing costs.

Tidak ada aturan spesifik mengenai depresiasi An item of property, plant and equipment is depreciated dari asset yang tidak digunakan. even if it is idle. However, a non-current asset Aset tetap yang held for sale tidak di that is held for sale is not depreciated depresiasi. Umur manfaat dari asset,nilai sisa ( residu ) The useful life, residual value and method of depreciation must be reviewed AT LEAST AT dan metode depresiasi harus di laporkan dan di EACH review secara PERIODIK. Estimasi nilai BALANCE SHEET DATE. Estimated residual values reflect residu menunjukkan estimasi harga saat akhir prices at the balance sheet date. umur manfaat. Umumnya,asset tetap tidak di revaluasi ke nilai Property, plant and equipment may be revalued to fair wajar kecuali bahwa revaluasi tersebut value if all items in the same class are revalued memang berdasarkan aturan pemerintah yang at the same time and the revaluations are kept up-tomengatur dan harus dilaksanakan. date. Tidak ada aturan yang mengatur secara spesifik Compensation for loss or impairment cannot be mengenai hal yang dijelaskan di IAS 16 di offset against the carrying amount of the asset samping ini. lost or impaired.

You might also like