Professional Documents
Culture Documents
Alifia Assyifa Diana Ratih P Guruh Aryo Seno Maria Ulfah R.Prindjati ( H2A010002 ) ( H2A010012 ) ( H2A010022 ) ( H2A010032 ) ( H2A010042 )
BHD
1.
2.
Danger Pastikan keamanan penolong & pasien, jgn menambah cedera Penilaian Respons - respon panggil - respon sentuh - respon nyeri
- Penilaian A-V-P-U Alert (sadar) Verbal : disorientasi tapi masih ada respon Painful: Painful : memberi respon pada nyeri Unresponsif
3.
Aktivasi sistem layanan gawat darurat Segera mencari bantuan. Selain itu petugas layanan gawat darurat harus dibekali tentang pengetahuan RJP secara spesifik, mampu menggambarkan kondisi pasien normal dan abnormal shg penolong non medis tetap dapat melakukan dekompresi sebelum pertolongan medis datang.
4.
Kompresi jantung ( Circulation ) - non medis: tidak perlu cek pulsasi a carotis, lakukan kompresi saja tanpa ventilasi - medis: cek a carotis (max 10s), lalu langsung kompresi 30x ventilasi 2x. dgn 2 penolong bergantian tiap 5 siklus & cek pulsasi tiap 2 menit. Lakukan kompresi 100x/menit
5.
Manuver jawjaw-
6.
Breathing Mulut ke mulut Mulut ke hidung Mulut ke sungkup pemberian napas sebaiknya 8-10/ menit 8-
7.
Defibrilasi dilakukan pd fibrilasi ventrikel dan perubahan irama dari fibrilasi ventrikel menjadi asistole. Penggunaan AED energinya 360 J untuk alat defibrilator monofasik dan 200J untuk yang bifasik. Pd anak 2-4 J / Kg yang dapat diulang 2dengan dosis 4-10 J / Kg. 4Kontra indikasi: penderita dengan asistol atau pulseless electrical activity ( PEA )
BHD anak
Pd dasarnya sama dgn BHD pd dewasa hny berbeda pd kompresinya: Teknik kompresi pd bayi menggunakan teknik kompresi 2 jari atau 2 ibu jari Pd anak < 8 tahun teknik 1 tangan.
Komplikasi BHD
Aspirasi regurgitasi Fraktur costae-sternum costaePneumotoraks, hematotoraks , kontusio paru Laserasi hati atau limpa
source
http://circ.ahajournals.org/content/122/18_ suppl_3/S685