You are on page 1of 9

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..1 BAB I LATAR BELAKANG..........................2 PERUMUSAN MASALAH.2 BAB II PENGERTIAN WEWENANG,KEKUASAAN DAN PENGARUH..3 STRUKTUR LINI DAN STAF.4 WEWENANG LINI ,STAF DAN FUNSIONAL4 DELEGASI WEWENANG.4 SENTRALISASI VS DESENTRALISASI7 BAB II KESIMPULAN..8 DAFTAR PUSTAKA 9

WEWENANG,DELEGASI DAN DESENTRALISASI

PAGE 1

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Saat ini penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh tentang wewenang, delegasi dan desentralisasi. Hal ini disebabkan dalam suatu organisasi kita diharuskan untuk beradaptasi dan menghadapi berbagai macam watak dan tingkah laku seseorang. Untuk itu, pemahaman dalam masalah di atas diperlukan untuk menjalin kerjasama dalam menjalankan suatu organisasi secara efektif dan efisien.Terkadang banyak orang salah mengartikan posisi atau jabatannya dalam suatu organisasi yang tentunya dapat merugikan orang lain. Hal ini dapat menimbulkan masalah antar individu ataupun antar organisasi. Tentunya hal tersebut tidak diinginkan oleh kita, sehingga kita dapat mengetahui batasan-batasan yang tidak dapat dilanggar serta cara berkomunikasi dengan baik.Sehingga penyusun menyuguhkan berbagai macam hal dalam berinteraksi dengan orang-orang di dalam suatu organisasi, serta hal-hal seputar wewenang dan kekuasaan yang dimiliki oleh setiap orang atau pemimpin yang tentunya berbeda-beda cakupan luasnya. B.Perumusan Masalah 1.Pengertian wewenang,Kekuasaan dan Pengaruh? 2.Apa Wewenang Lini,Staf dan Fungsional? 3.Definisi Delegasi? 4.Mengapa delegasi sangat penting dalam organisasi? 5.Apa yang menyebabkan hambatan dalam melaksanakan delegasi? 6.Apa alasan alasan Pendelegasian? 7.Bagaimana cara mewujudkan delegasi yang efektif? 8.Apa arti Sentralisasi dan Desentralisasi? 9.Apa yang dapat mempengaruhi berkembangnya desentralisasi?

WEWENANG,DELEGASI DAN DESENTRALISASI

PAGE 2

BAB II PENJELASAN 1.PENGERTIAN WEWENANG, KEKUASAAN DAN PENGARUH Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu teori formal (atau sering disebut pandangan klasik )dan teori penerimaan. Teori formal berpendapat bahwa wewenang ada karna seseorang di beri atau di limpahi atau diwarisi hal tersebut. Pandangan teori penerimaan bahwa wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu di terima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut di jalankan. Chester Barnard menyatakan: bila suatu komunikasi direktif diterima seseorang kepada siapa hal itu ditunjukan wewenang untuknya tercipta atau di tegaskan.Barnard menyebut penerima wewenang dengan sebutan zone of indifference, dan Herbert A . Simon menyebut dengan area of acceptance. Kekuasaan(power) sering di campur adukan dengan wewenang. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hal tersebut. Kekuasaan posisi (position power) di dapat dari wewenang formal suatu organisasi. Kekuasaan pribadi (personal power) di dapatkan dari para pengikut dan didasarkan atas seberapa besar pengikut dan di dasarkan atas seberapa besar para pengikut mengagumi dan respeck pada seorang pemimpin. Ada 6 sumber kekuasaan , empat pertama berhubungan dengan kekuasaan posisi dan dua lain nya kekuasaan pribadi, sebagai berikut: 1. Kekuasaan balas jasa (reward power) 2. Kekuasaan paksaan (coercive power) 3. Kekuasaan sah (legimate power) 4. Kekuasaan pengendalian informasi (control of information power) 5. Kekuasaan panutan (refrent power) 6. Kekuasaan ahli (expert power) David McClelland mengemukakan ada dua muka dari kekuasaan , yaitu sisi negative dan sisi positif. Sisi negative mengandung arti bahwa memiliki kekuasaan berarti menguasai orang lain yang lebih lemah. Sisi positif ditandai dengan perhatian pada pencapaian tujuan kelompok. Tanggung jawab dan akunbilitas. Tanggung jawab (responbility) Adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan menerima wewenang manager untuk mendelegasikan tugas atau funsi tertentu. Akunbilitas adalah factor di luar individu dan perasaan pribadinya. Pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok di bujuk oleh seorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.

WEWENANG,DELEGASI DAN DESENTRALISASI

PAGE 3

2.STRUKTUR LINI DAN STAF

Organisasi lini dan Staf, semua organisasi mempunyai sejumlah fungsi-fungsi dasar yang harus dilaksanakan. Staf merupakan individu atau kelompok dalam struktur organisasi yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan kepada fungsi lini. Beberapa alas an mengapa organisasi perlu membedakan antara kegiatan-kegiatan lini dan staf. Pertama, karena kegiatankegiatan lini mencerminkan pekerjaan pokok organisasi. Kedua, pengetatan yang harus di buat organisasi dalam waktu krisis sangat di tentukan oleh pilihan terhadap departemen lini atau staf. Ada dua tipe staf yaitu staf pribadi dan staf spesialis. 1.Staf pribadi (personal staf ) Staf pribadi dibentuk untuk memberikan saran, bantuan dan jasa kepada seorang manajer. Staf pribadi biasa disebut asisten atau asisten staf yang mempunyai banyak tugas untuk atasan dan biasanya generalis. 2.Staf spesialis. Memberikan saran, konsultasi, bantuan, dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi. Bertanggung jawab ke tingkatan-tingkatan organisasi yang bermacam-macam, seperti tingkatan divisi, tingkatan bagian, ataupun tingkatan cabang yang berdiri sendiri 3.WEWENANG LINI, STAF, DAN FUNGSIONAL Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Wewenang staf adalah hak yang dipunyai oleh satu-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi atau konsultasi kepada personalia lini. Wewenang staf fungsional adalah hubungan terkuat yang dapat di miliki staf dengan satuan-satuan lini. Beberapa factor dapat menimbulkan berbagai konflik di antara departemen dan orang-orang lini dan staf, yaitu: 1. Perbedaan umur dan pendidikan 2. Perbedaan tugas 3. Perbedaan sikap 4. Perbedaan posisi 4.DELEGASI WEWENANG Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor padanya. Efektifitas delegasi merupakan factor utama yang membedakan manajer sukses dan manajer tidak sukses. Prinsip- prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif adalah: 1. Prinsip scalar 2. Prinsip kesatuan perintah 3. Tanggung jawab. Wewenang, dan akunbilitas Delegasi adalah factor krisis bagi manajemen yang efektif, tetapi banyak manajer gagal untuk mendelegasikan atau mendelegasikan dengan lemah.
WEWENANG,DELEGASI DAN DESENTRALISASI PAGE 4

Louis Allen mengemukakan beberapa teknik khusus untuk membantu manajer melakukan delegasidengan efektif. 1. Tetapkan tujuan 2. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang 3. Berikan motivasi kepada bawahan 4. Meminta penyelesaian kerja 5. Berikan latihan 6. Adakan pengawasan yang memadai Prinsip-prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif adalah: 1.Prinsip Skalar Menyatakan harus ada garis otoritas yang jelas yang menghubungkan tingkat paling tinggi dengan tingkat paling bawah. Garis otoritas yang jelas ini memudahkan anggota organisasi untuk megetahui:a.kepada siapa dia dapat mendelegasikanb.siapa yang dapat melimpahkan wewenang kepadanyac.kepada siapa dia bertanggungjawabDalam proses penyusunan garis otoritas diperlukan kelengkapan pendelegasian wewenang, yaitu semua tugas yang diperlukan dibagi habis. Hal ini digunakan untuk menghindari:a.gaps, yaitu tugas-tugas yang tidak ada penangung jawabnyab.overlaps, yaitu tanggung jawab untuk satu tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu orangc.splits, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu-satuan organisasi 2.Prinsip kesatuan perintah (unity of command) Menyatakan setiap orang dalam organisasi harus melapor pada satu atasan. Melapor pada lebih dari satu orang akan menyulitkan seseorang untuk mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan perintah siapa yang harus diikuti. Bertanggung jawab kepada lebih dari satu atasan juga akan membuat bawahan dapat menghindari tanggungjawab atas pelaksanaan tugas yang jelek dengan alasan banyaknya tugas dari atasan lain. 3.Tanggungjawab, wewenang dan akuntabilitas Prinsip-prinsip ini menyatakan bahwa: a.dapat menggunakan sumber dayanya secara efisien b.masing-masing orang dalam organisasi dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya secara efektif c.akuntanbilitas penerimaan tanggungjawab dan wewenang

Ada 4 kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan: 1.Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan. 2.Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai ujuan atau tugas. 3.Penerimaan delegasi, yang menimbulkan kewajiban atau tanggung jawab. 4.Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.Manfaat pendelegasian wewenang, yaitu: 1.Manajer memiliki banyak kesempatan untuk mencari dan menerima peningkatan tanggungjawab dari tingkatan manajer yang tinggi 2.Memberikan keputusan yang lebih baik 3.Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan keputusan 4.Melatih bawahan memikul tanggungjawab, melakukan penilaian dan meningkatkan keyakinan diri serta kesediaan untuk berinisiatif Hambatan terhadap pendelegasian yang efektif, yaitu:
WEWENANG,DELEGASI DAN DESENTRALISASI PAGE 5

Keengganan untuk mendelegasikan wewenang Penyebab keengganan untuk mendelegasikan wewenang adalah:a.perasaan tidak aman. Manajer enggan mengambil resiko untuk melimpahkan tugas atau mungkin takut kehilangan kekuasaan bila bawahannya terlalu baik melaksanakan tugas. b.ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa sangat tak teratur dalam membuat perencanaan ke depan. c.ketidak percayaan kepada bawahan d.manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan keputusan yang luas Untuk jangka pendek, ketiadaan keyakinan ini dapat dibenarkan bila bawahan memang tidak memiliki pengetahuan dan keahlian. Untuk jangka panjang, tak ada alasan untuk membenarkan kegagalan melatih bawahan. Keengganan untuk menerima pendelegasian wewenang Penyebab keengganan untuk menerima pendelegasian wewenang adalah: a.perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari tanggungjawab dan resiko. b.bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat kesalahan. c.bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban tanggungjawab tambahan. d.bawahan kurang peracaya diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang pembuatan keputusan yang lebih besarSyarat untuk delegasi yang efektif adalah: a.kesediaan manajer untuk memberi kebebasan kepada bawahan dalam melaksanakan tugas yang dilimpahkan. b.komunikasi yang baik antara manajer dan bawahan.c.meningkatkan kompleksitas tugas yang dilimpahkan dan derajat pelimpahan dalam suatu jangka waktu tertentu.Bila tidak ada kemajuan di dalam suatu jangka waktu yang direncanakan, maka beberapa hambatan dalam hubungan antara atasan dengan bawahan mungkin sudah bisa ditemukan (misalnya latihan yang tidak cukup, tidak adanya kepercayaan satu sama lain, komunikasi yang buruk).Louis Allen mengemukakan teknik untuk membantu manajer melakukan delegasi dengan efektif: 1.Tetapkan tujuan. 2.Tegaskan tanggung jawab dan wewenang. 3.Berikan motivasi kepada bawahan. 4.Meminta penyelesaian kerja. 5.Berikan latihan.
Pendelegasian yang gagal = Dari segi manajer o Manajer merasa berkurang haknya dalam memutuskan sesuatu. o Manajer tidak mau menghadapi resiko atas kegagalan tugas. o Manajer tidak percaya atas kamampuan bawahannya. o Manajer berpendapat bahwa bawahannya akan lebih senang bila dia tidak mempunyai hak pembuatan keputusan yang luas. o Manajer merasa terancam posisinya bila bawahannya yang menerima pelimpahan tugas dalam mengerjakannya lebih efektif. o Manajer tidak mempunyai kemampuan manajerial untuk mendelegasikan tugasnya.

WEWENANG,DELEGASI DAN DESENTRALISASI

PAGE 6

=Dari segi karyawan yang menerima delegasi o Menerima tambahan tanggung jawab dan akuntabilitas. o Perasaan akan membuat kesalahan dan menerima kritikan. o Kurang percaya diri akan kemampuannya. Penanggulangan Hambatan-hambatan Delegasi Syarat untuk delegasi yang efektif adalah: v Kesediaan manajer untuk memberi kebebasan kepada bawahan dalam melaksanakan tugas yang dilimpahkan. v Komunikasi yang baik antara manajer dan bawahan. v Meningkatkan kompleksitas tugas yang dilimpahkan dan derajat pelimpahan dalam suatu jangka waktu tertentu. Bila tidak ada kemajuan di dalam suatu jangka waktu yang direncanakan, maka beberapa hambatan dalam hubungan antara atasan dengan bawahan mungkin sudah bisa ditemukan (misalnya latihan yang tidak cukup, tidak adanya kepercayaan satu sama lain, komunikasi yang buruk). Louis Allen mengemukakan teknik untuk membantu manajer melakukan delegasi dengan efektif: Tetapkan tujuan; Tegaskan tanggung jawab dan wewenang; Berikan motivasi kepada bawahan; Meminta penyelesaian kerja; Berikan latihan.

5.SENTRALISASI VERSUS DESENTRALISASI Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi. Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan keputusan ketingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah. Factor-faktor yang mempengaruhi Derajat Desentralisasi sebagai berikut: 1. Filsafat manajemen 2. Ukuran dan tingkatan pertumbuhan organisasi 3. Strategi dan lingkungan organisasi 4. Penyebaran Geografis organisasi 5. Tersediannya peralatan pengawasan yang efektif 6. kualitas manajer 7. keanekaragaman produk dan jasa 8. Karakteristik- karakteristik organisasi lainnya Jadi, pendekatan paling logic yang dapat digunakan organisasi adalah mengamati segala kemungkinan yang terjadi (contingency approach).

WEWENANG,DELEGASI DAN DESENTRALISASI

PAGE 7

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan Wewenang (authority) Adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atautidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan dalam suatu organisasi. WEWENANG LINI, STAF, DAN FUNGSIONAL Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Wewenang staf adalah hak yang dipunyai oleh satu-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi atau konsultasi kepada personalia lini. Wewenang staf fungsional adalah hubungan terkuat yang dapat di miliki staf dengan satuan-satuan lini. DELEGASI WEWENANG Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor padanya SENTRALISASI VERSUS DESENTRALISASI Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi. Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan keputusan ketingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah.

WEWENANG,DELEGASI DAN DESENTRALISASI

PAGE 8

Daftar Pustaka Sumber : www.scribd.com/doc//makalah-2-wewenang-delegasi dan desentralisasi

WEWENANG,DELEGASI DAN DESENTRALISASI

PAGE 9

You might also like